MACAN-MACAM ETIKA PROFESI
A. Etika Profesi Profesi Dan Tanggung Tanggung Jawab Profesi It
Kode Kode etik etik profesi profesi Inform Informatik atikawan awan merupa merupakan kan bagian bagian dari dari etika etika profesi.Kode etik profesi merupakan lanjutan dari norma-norma yang lebih umum yang telah dibahas dan dirumuskan dalam etika profesi. Kode etik etik ini lebih lebih memperj memperjelas elas,me ,mempe mperteg rtegas as dan merinc merincii norma-n norma-norm ormaa ke bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma terebut sudah sudah tersira tersiratt dalam dalam etika etika profesi profesi.. Dengan Dengan demiki demikian an kode kode etik etik profesi profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang yang sala salah h dan dan perb perbua uata tan n apa apa yang ang haru haruss dila dilaku kuka kan n dan dan tida tidak k bole boleh h dilakukan oleh seorang profesional. Tujuan utama dari kode etik adalah memb memberi eri pelay pelayan anan an khusu khususs dalam dalam masy masyara araka katt tanpa tanpa meme mement ntin ingk gkan an kepentingan pribadi atau kelompok. Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah : 1. Member Memberika ikan n pedoma pedoman n bagi bagi setiap setiap anggota anggota profesi profesi tentang tentang prinsip prinsip profesionalitas yang digariskan. 2. Seba Sebaga gaii saran saranaa kont kontro roll sosia sosiall bagi bagi masy masyara araka katt atas atas prof profesi esi yang yang bersangkuta. 3.
Menceg Mencegah ah campur campur tangan tangan pihak pihak diluar diluar organisas organisasii profesi profesi tentang tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi.
Etik Etikaa prof profes esii sanga sangatl tlah ah dibu dibutu tuhk hkan an dalam dalam berb berbag agai ai bida bidang ng khususnya bidang teknologi informasi.Kode etik sangat dibutuhkan dalam bidang TI karena kode etik tersebut dapat menentukan apa yang baik dan yang tidak baik serta apakah suatu kegiatan yang dilakukan oleh IT-er itu dapat dapat dikatak dikatakan an bertan bertanggu ggung ng jawab jawab atau tidak. tidak. Pada Pada jaman jaman sekaran sekarang g banyak sekali orang di bidang TI menyalahgunakan profesinya untuk meru erugik gikan
oran orang g
lain lain,,
con contoh tohnya nya
hack hacker er
yang ang
seri sering ng
mencu encuri ri
uang,password leat computer dengan menggunakan keahlian mereka. Contoh Contoh seperti seperti itu harus harus dijatu dijatuhi hi hukum hukuman an yang yang berlak berlaku u sesuai sesuai deng dengan an kode kode etik etik yang yang telah telah disep disepak akat ati. i. Dan bany banyak ak pula pula tind tindak akan an kejahatan dilakukan di internet selain hacker yaitu cracker, dll. Oleh sebab itu itu kode kode etik etik bagi bagi peng penggu guna na inter interne nett sang sangat at dibu dibutu tuhk hkan an pada pada jaman jaman sekarang ini. Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah : 1. Menghi Menghinda ndari ri dan tidak tidak mempubli mempublikasi kasi informa informasi si yang yang secara langsun langsung g berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk. 2. Meng Menghi hind ndar arii dan dan tida tidak k mem mempubl publik ikas asii info inform rmas asii yang ang memil emilik ikii tenden tendensi si menyi menyingg nggung ung secara secara langsu langsung ng dan negati negatiff masalah masalah suku, suku, agama agama dan ras (SARA) (SARA),, termasuk termasuk di dalamn dalamnya ya usaha usaha penghi penghinaa naan, n, pelecehan, pendiskreditan, penyiksaan serta segala bentuk pelanggaran hak atas perseorangan, kelompok / lembaga / institusi lain.
3. Meng Menghi hind ndar arii dan dan tida tidak k mem mempubl publik ikas asik ikan an info inform rmas asii yang ang beri berisi si instruksi untuk melakukan perbuatan melawan hukum (illegal) positif di Indonesia dan ketentuan internasional umumnya. 4. Tida Tidak k menam menampil pilka kan n segala segala bent bentuk uk eksp eksplo loit itasi asi terh terhad adap ap anak anak-an -anak ak dibawah umur. 5.
Tidak mempergunakan, mempergunakan, mempublikasikan mempublikasikan dan atau saling bertukar bertukar mate materi ri dan dan info inform rmasi asi yang memi memilik likii kore korelas lasii terha terhada dap p kegi kegiat atan an pirating, hacking dan cracking.
6.
Bila mempergunakan script, program, tulisan, gambar / foto, animasi, suara atau bentuk materi dan informasi lainnya yang bukan hasil karya sendiri harus mencantumkan identitas sumber dan pemilik hak cipta bila ada dan bersedia untuk melakukan pencabutan bila ada yang menga engaju juka kan n
keber eberat atan an
sert sertaa
berta ertan nggun ggung g
jawa jawab b
atas atas
sega segala la
konsekuensi yang mungkin timbul karenanya. 7.
Tidak Tidak berusa berusaha ha atau melaku melakukan kan seranga serangan n teknis teknis terhada terhadap p produk produk,, sumber daya (resource) dan peralatan yang dimiliki pihak lain.
8.
Mengho Menghorma rmati ti etika etika dan segala segala macam macam peratu peraturan ran yang yang berlak berlaku u di masyar masyaraka akatt intern internet et umumny umumnyaa dan bertan bertanggu ggung ng jawab jawab sepenu sepenuhny hnyaa terhadap segala muatan / isi situsnya.
9.
Untuk Untuk kasus kasus pelang pelanggar garan an yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh pengel pengelola ola,, anggot anggotaa dapat melakukan teguran secara langsung.
Dan walaupun sudah ada kode etik diatas tetapi tidak semua para pengguna internet dan IT-er mematuhi kode etik tersebut diatas. Selain itu juga sanksi UU Teknik Informatika bagi para pelanggar kode etik profesi dalam
bidang
TI
belum
begitu
tegas
dan
jelas.
http://dyawoelansweety.blogspot.com/
B. ETIKA ETIKA PROFES PROFESII GURU GURU 1. Peng Penger erti tian an Etik Etika a
Dibawah ini merupakan beberapa pengertian dari etika: (Keraf ,1998) Etika berasal dari bahasa Yunani, etha
ethos
(tunggal) atau
ta
(jamak) yang berarti watak, kebiasaan dan adat istiadat. Pengertian
ini berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun maupun suatu masyarakat masyarakat yang diwariskan diwariskan dari satu generasi ke generasi generasi lain. (Mus (Musli lich ch ,199 ,1998) 8) Etik Etikaa seba sebaga gaii filsa filsafa fatt moral moral atau atau ilmu ilmu yang mendekatkan pada pendekatan kritis dalam melihat dan memahami nilai dan norma moral yang timbul dalam kehidupan masyarakat. 2. PENG PENGER ERTI TIAN AN PROF PROFES ESII
Profesi Profesi berasal dari bahasa latin “Proffesio” yang mempunyai mempunyai dua pengertian yaitu janji/ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam pengertian yang lebih luas menjadi: kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keah- lian tertentu.
Seda Sedang ngka kan n dalam dalam arti arti sempi sempitt prof profesi esi bera berarti rti kegi kegiat atan an yang dija dijala lank nkan an
berd berdas asar arka kan n
keah keahli lian an
tert terten entu tu
dan dan
seka sekali ligu guss
ditu ditunt ntut ut
daripadanya pelaksanaan norma-norma sosial dengan baik. (Syaiful,2000) Jabatan Guru Sebagai Suatu Profesi. Jabatan guru dapat dikatakan sebuah profesi karena menjadi seorang guru dituntut suatu keahlian tertentu (mengajar, mengelola kelas, merancang pengajaran) dan dari dari peke pekerja rjaan an ini ini seseo seseoran rang g dapa dapatt memi memilik likii nafk nafkah ah bagi bagi kehi kehidu dupa pan n selanju selanjutny tnya. a. Hal ini berlak berlaku u sama sama pada pada pekerja pekerjaan an lain. lain. Namun Namun dalam dalam perjalanan selanjutnya, mengapa profesi guru menjadi berbeda dari pekerjaan lain. Menurut artikel “The Limit of Teaching Proffesion,” profesi guru termasuk ke dalam profesi khusus selain dokter, penasihat hukum, hukum, pastur. pastur. Kekhususanny Kekhususannyaa adalah bahwa hakekatny hakekatnyaa terjadi terjadi dalam suat suatu u
bent bentu uk
pelay elayan anan an
manu manusi siaa
atau atau
masy asyarak arakat at..
Oran Orang g
yang ang
menj menjala alank nkan an prof profesi esi ini ini hend hendak akny nyaa meny menyad adari ari bahw bahwaa ia hidu hidup p dari dari padanya, itu haknya; ia dan keluarganya harus hidup akan tetapi hakikat profesinya menuntut agar bukan nafkah hidup itulah yang menjadi motivasi utamanya, melainkan kesediaannya untuk melayani sesama. Di lain pihak profesi guru juga disebut sebagai profesi yang luhur. Dalam hal ini, perlu disadari bahwa seorang guru dalam melaksanakan profesinya dituntut adanya budi luhur dan akhlak yang tinggi. Mereka (guru) (guru) dalam dalam keadaa keadaan n darura daruratt diangg dianggap ap wajib wajib juga juga memban membantu tu tanpa tanpa imbalan yang cocok. Atau dengan kata lain hakikat profesi luhur adalah pengabdian kemanusiaan.
3. DUA PRINSI PRINSIP P ETIKA ETIKA PROFES PROFESII GURU GURU
(Soetjipto,1999) Tuntutan dasar etika profesi luhur yang pertama ialah agar profesi itu dijalankan tanpa pamrih. Dr. B. Kieser menuliskan: menuliskan: “Seluruh ilmu dan usahanya hanya demi kebaikan pasien/klien. Menurut keyakinan orang dan menurut aturan-aturan kelompok (profesi luhur), para profesional wajib membaktikan keahlinan mereka semata-mata kepada kepent kepenting ingan an yang yang mereka mereka layani layani,, tanpa tanpa menghi menghitun tung g untung untung ruginy ruginyaa sendir sendiri. i. Sebali Sebalikny knya, a, dalam dalam semua semua etika etika profesi profesi,, cacat cacat jiwa jiwa pokok pokok dari dari seoran seorang g profe-si profe-siona onall ialah ialah bahwa bahwa ia mengut mengutama amakan kan kepent kepenting ingann annya ya sendiri di atas kepentingan klien.”
Yang kedua adalah bahwa para pelaksana profesi luhur ini harus memiliki pegangan atau pedoman yang ditaati dan diperlukan oleh para anggot anggotaa profesi profesi,, agar agar keperca kepercaya yaan an para para klien klien tidak tidak disala disalahgu hgunak nakan. an. Selanjutnya hal ini kita kenal sebagai kode etik. Mengingat fungsi dari kode etik itu, maka profesi luhur menuntut menuntut seseorang seseorang untuk untuk menjalankan menjalankan tuga tugasny snyaa dalam dalam kead keadaa aan n apap apapun un tetap tetap menj menjun unju jung ng ting tinggi gi tunt tuntut utan an profesinya.
Kesi Kesimp mpul ulan anny nyaa adal adalah ah jabata jabatan n guru guru juga juga meru merupa pakan kan sebua sebuah h profesi. Namun demikian profesi ini tidak sama seperti profesi-profesi pada umumnya. Bahkan boleh dikatakan bahwa profesi guru adalah profesi khusus luhur. Mereka yang memilih profesi ini wajib menginsafi dan menyadari bahwa daya dorong dalam bekerja adalah keinginan untuk
mengabdi kepada sesama serta menjalankan dan menjunjung tinggi kode etik yang telah diikrarkannya, bukan semata-mata segi materinya belaka.
4. TUNT TUNTUT UTAN AN SE SEOR ORAN ANG G GUR GURU U
Di atas atas telah telah dijelas dijelaskan kan tentan tentang g mengap mengapaa profesi profesi guru guru sebaga sebagaii profesi khusus dan luhur. Berikut akan diuraikan tentang dua tuntutan yang yang harus harus dipili dipilih h dan dilaksa dilaksanak nakan an guru guru dalam dalam upaya upaya mendew mendewasak asakan an anak didik. Tuntutan itu adalah(Suharsimi,1980):
1. Mengemba emban ngkan visi anak didik tent entang apa yang ang baik dan mengembangkan self esteem anak didik. 2. Mengembangk Mengembangkan an potensi potensi umum umum sehingga sehingga dapat bertingkah bertingkah laku laku secara secara kritis kritis terhad terhadap ap piliha pilihan-p n-pili ilihan han.. Secara Secara konkri konkritt anak anak didik didik mampu mampu mengambil keputusan untuk menentukan mana yang baik atau tidak baik.
Apabila seorang guru dalam kehidupan pekerjaannya menjadikan pokok satu sebagai tuntutan yang dipenuhi maka yang terjadi pada anak didik adalah suatu pengembangan konsep manusia terhadap apa yang baik dan dan bers bersifa ifatt eks-k eks-klu lusif sif.. Maks Maksud udny nyaa adal adalah ah bahw bahwaa kons konsep ep manu manusi siaa terhadap apa yang baik hanya dikembangkan dari sudut pandang yang sudah ada pada diri siswa sehingga tak terakomodir konsep baik secara universal. Dalam hal ini, anak didik tidak diajarkan bahwa untuk mengerti akan apa yang baik tidak hanya bertitik tolak pada diri siswa sendiri tetapi
perlu mengerti konsep ini dari orang lain atau lingkungan sehingga menutup kemung-kinan akan timbulnya visi bersama (kelompok) akan hal yang baik.
Berbed Berbedaa dengan dengan tujuan tujuan yang yang pertam pertama, a, tujuan tujuan yang yang kedua kedua lebih lebih menekankan akan kemampuan dan peranan lingkungan dalam menentukan apa yang baik tidak hanya berdasarkan pada diri namun juga pada orang lain lain beriku berikutt akibat akibatny nya. a. Di lain lain pihak pihak guru guru memper mempersiap siapkan kan anak anak didik didik untuk melaksanakan kebebasannya dalam mengembangkan visi apa yang baik secara konkrit dengan penuh rasa tanggung jawab di tengah kehidupan bermasyarakat sehingga pada akhirnya akan terbentuklah dalam diri diri anak anak sense sense of just justice ice dan dan sense sense of good good.. Komi Komitm tmen en guru guru dalam dalam mengaja mengajarr guna guna pencap pencapaian aian tujuan tujuan menga mengajar jar yang yang kedua kedua lebih lebih lanjut lanjut diur diurai aika kan n bahw bahwaa guru guru haru haruss memi memili liki ki loya loyali litas tas terha terhada dap p apa apa yang ditentukan ditentukan oleh lembaga lembaga (sekolah). (sekolah). Sekolah Sekolah selanjutny selanjutnyaa akan mengatur mengatur guru, KBM dan siswa supaya mengalami proses belajar-mengajar yang berlangsung dengan baik dan supaya tidak terjadi te rjadi penyalahgunaan jabatan. Namun demikian, sekolah juga perlu memberikan kebebasan bagi guru untuk mengembangkan, memvariasikan, kreativitas dalam merencanakan, membuat dan mengevaluasi sesuatu proses yang baik (guru mempunyai otonom otonomi). i). Hal ini menjad menjadii perlu perlu bagi bagi seoran seorang g yang yang profesi profesiona onall dalam dalam pekerjaannya.
Masy Masyara araka katt umum umum juga juga dapa dapatt memb memban antu tu guru guru dala dalam m pros proses es kegiatan belajar mengajar. Hal ini dimungkinkan karena masyarakat ikut bertanggung jawab terhadap `proses’ anak didik. Ma-syarakat dapat mengaju mengajukan kan saran, saran, kritik kritik bagi bagi lembag lembagaa (sekola (sekolah). h). Lembag Lembagaa (sekola (sekolah) h) boleh
saja
mempertimbangkan
atau
menggunakan
masukan
dari
masyarakat untuk mengembangkan pendidikan tetapi lembaga (sekolah) atau atau guru guru tidak tidak boleh boleh bertin bertindak dak sesuai sesuai dengan dengan kehend kehendak ak masyarak masyarakat at karena hal ini menyebabkan hilangnya profesionalitas guru dan otonomi lembaga (sekolah) atau guru.
Dengan demikian, pemahaman akan visi pekerjaan sesuai dengan etika moral profesi perlu dipahami agar tuntutan yang diberikan kepada guru bukan dianggap sebagai beban melainkan visi yang akan dicapai guru melalui melalui pro-ses pro-ses belajar belajar mengaja mengajar. r. Guru Guru perlu perlu diberi diberikan kan otonom otonomii untuk untuk mengembangkan dan mencapai tuntutan tersebut.
5. ETIK TIKA KEGU KEGURU RUAN AN
(Suharsimi, (Suharsimi,1993 1993)Seben )Sebenarnya arnya kode etika pada suatu kerja adalah sifat-sifat sifat-sifat atau ciri-ciri vokasional, vokasional, ilmiah dan aqidah yang harus dimiliki oleh seorang pengamal untuk sukses dalam kerjanya. Lebih ketara lagi ciri-ciri ini jelas pada kerja keguruan. Dari segi pandangan Islam, maka agar agar seoran seorang g muslim muslim itu berhasi berhasill menjala menjalanka nkan n tugas tugas yang yang dipiku dipikulka lkan n kepadanya oleh Allah S.W.T pertama sekali dalam masyarakat Islam dan
seterus seterusny nyaa di dalam dalam masya masyaraka rakatt antarab antarabang angsa sa maka maka harusl haruslah ah guru guru itu memiliki sifat-sifat yang berikut:
1.
Bahwa tuj tujuan, ti tingkah la laku da dan pe pemikirannya men mendapat bimbingan Tuhan (Rabbani), seperti disebutkan oleh surah Al-imran, ayat 79, “Tetapi jadilah kamu Rabbani (mendapat bimbingan Tuhan)”.
2.
Bahwa ia ia me mempunyai pe persiapan il ilmiah, vo vokasional da dan budaya menerusi ilmu-ilmu pengkhususannya seperti geogra geografi, fi, ilmu-il ilmu-ilmu mu keIslam keIslaman an dan kebuda kebudaya yaan an dunia dunia dalam bidang pengkhususannya.
3.
Bahwa ia ikhlas dalam kerja-kerja kependidikan dan risalah Islamnya dengan tujuan mencari keredhaan Allah S.W.T dan mencari kebenaran serta melaksanakannya.
4.
Memiliki kebolehan untuk mendekatkan maklumatmaklumat kepada pemikiran murid-murid dan ia bersabar untuk menghadapi masalah yang timbul.
5.
Bahwa i a be benar d al alam h al al ya y ang d id idakwahkannya dan tanda kebenaran itu ialah tingkah lakunya sendiri, supaya dapat mempengaruhi jiwa murid-muridnya dan anggotaangg anggot otaa masy masyara arakat kat lainn lainnya ya.. Sepe Seperti rti makn maknaa sebu sebuah ah hadith hadith Nabi Nabi S.A.W S.A.W,, “Iman “Iman itu bukanl bukanlah ah berhar berharap ap dan berhias tetapi meyakinkan dengan hati dan membuktikan dengan amal”.
6.
Bahwa ia fleksibel dalam mempelbagaikan kaedahkaedah pengajaran dengan mengguna menggunakan kan kaedah kaedah yang sesuai sesuai bagi bagi suasan suasanaa terten tertentu. tu. Ini memerlu memerlukan kan bahawa bahawa guru dipersiapkan dari segi professional dan psikologikal yang baik.
7.
Bahwa ia memiliki sahsiah yang kuat dan sanggup membimbing murid-murid ke arah yang dikehendaki.
8.
Bahwa ia ia sed sedaar ak akan pe pengaruh ruh-pe -pengaru aruh da dan trend end-tr -trend glob global al yang yang dapa dapatt memp mempen enga garu ruhi hi gene genera rasi si dan dan segi segi aqidah dan pemikiran mereka.
9.
Bahawa ia ia be bersif sifat ad adil te terha rhadap mu murid rid-mu -muridnya, tida idak pilih kasih, ia mengutamakan yang benar.
Seperti makna firman Allah S.W.T dalam surah al Maidah ayat ke 8, “Janganlah kamu terpengaruh oleh keadaan suatu kaum sehinga kamu tidak adil. Berbuat adillah, sebab itulah yang lebih dekat kepada taqwa. Bertaqwalah kepada Allah, sebab Allah Maha Mengetahui apa yang kamu buat”.
Inilah sifat-sifat terpenting terpenting yang patut dipunyai oleh seorang seorang guru Muslim di atas mana proses penyediaan guru-guru itu harus dibina.
Buku-b Buku-buku uku pendid pendidika ikan n telah telah juga juga memberi memberikan kan ciri-ci ciri-ciri ri umum umum seorang guru, ciri-ciri itu tidak terkeluar dan sifat-sifat dan aspek-aspek berikut(Soetjipto,1999):
1. Taha Tahap p pen pencap capai aian an ilm ilmiah iah 2. Penget Pengetahu ahuan an umum umum dan dan kelu keluasan asan bacaan bacaan 3. Kecerd Kecerdasan asan dan kecepa kecepatan tan berfik berfikir ir 4. Keseimb Keseimbang angan an jiwa jiwa dan dan kesta kestabil bilan an emosi emosi 5. Optimi Optimisme sme dan dan entusi entusiasm asmee dalam dalam pekerja pekerjaan an 6. Keku Kekuat atan an sahs sahsia iah h 7. Memelih Memelihara ara penamp penampila ilan(m n(mazha azhar) r) 8.
Positif dan semangat optimism
9. Yakin Yakin bahaw bahawaa ia mempun mempunya yaii risalah(m risalah(messa essage) ge)
Dari uraian di atas jelaslah bahawa seorang guru Muslim memiliki peranan bukan sahaja di dalam sekolah, tetapi juga diluarnya. Oleh yang demi demiki kian an meny menyiap iapka kann nnya ya juga juga haru haruss untu untuk k sekol sekolah ah dan dan untu untuk k luar luar sekolah. Maka haruslah penyiapan ini juga dipikul bersama oleh institusiinstitusi institusi penyiapan penyiapan guru seperti fakulti-faku fakulti-fakulti lti pendidika pendidikan n dan maktabmaktabmakt maktab ab perg pergur urua uan n bersa bersama ma-sa -sama ma deng dengan an masy masyara araka katt Islam Islam sendi sendiri ri,, sehingga guru-guru yang dihasilkannya adalah guru yang soleh, membawa perbaikan (muslih), memberi dan mendapat petunjuk untuk menyiarkan risalah pendidikan Islam. Petunjuk (hidayah) Islam di dalam dan di luar adalah sebab tujuan pendidikan dalam Islam untuk membentuk generasigeneras generasii umat umat Islam Islam yang yang memaha memahami mi dan menyed menyedari ari risalah risalahny nyaa dalam dalam kehidupan kehidupan dan melaksanaka melaksanakan n risalah ini dengan dengan sungguh-su sungguh-sunggu ngguh h dan aman amanah ah dan dan juga juga meny menyeda edari ri baha bahawa wa mere mereka ka memp mempun uny yai kewa kewajip jipan an kepada Allah S.W.T dan mereka harus melaksanakan tugas itu dengan
sungguh-sungguh dan ikhlas. Begitu juga mereka sedar bahawa mereka mempunyai tanggung jawab, maka mereka menghadapinya dengan sabar, hati-hati dan penuh prihatin. Begitu juga mereka sedar bahawa mereka memp mempun uny yai tang tanggu gung ngjaw jawab ab terh terhad adap ap masy masyara araka katn tnya ya,, maka maka merek merekaa melaksanakannya
dengan
penuh
tanggungjawab,
amanah,
professionalisme dan kecekalan. Dengan demikian umat Islam akan menc mencap apai ai citacita-ci cita tany nyaa dala dalam m kehi kehidu dupa pan n deng dengan an penu penuh h kemu kemuli liaan aan,, keku kekuata atan, n, kete ketent ntera erama man n dan dan keba kebang ngga gaan an.. Seba Sebab b Allah Allah S.W. S.W.T T tela telah h mewajibkan kepada diriNya sendiri dalam surah al-Nahl ayat ke 97, “la tidak akan mensia-siakan pahala orang-orang yang berbuat baik”
Sete Setela lah h berp berpan anjan jang g leba lebarr tent tentan ang g kode kode etik etikaa kegu keguru ruan an dalam dalam pandangan pendidikan Islam, marilah kita tutup bagian ini dengan suatu misal misal atau atau mode modell yang yang menj menjam amin in bahw bahwaa bila bila dila dilaks ksan anak akan an deng dengan an sunggu sungguh-s h-sung ungguh guh dan penuh penuh keteku ketekunan nan maka maka masya masyaraka rakatt akan akan hidup hidup bahagia dan individu-individu dan kumpulan-kumpulan akan hidup dengan tenteram. Model ini tergambar dalam firman Allah S.W.T yang bermaksud, “Katakanlah (wahai Muhammad) marilah aku bacakan apa yang dihararamkan dihararamkan kepadamu kepadamu oleh Tuhanmu. Tuhanmu. Hendaklah Hendaklah berbuat berbuat baik kepada kedua ibu bapa. Janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut kemiskinan, sebab Kamilah yang memberi mereka dan kamu rezeki. Jangan kamu mendekati mendekati perkara-perk perkara-perkara ara buruk yang terang-terang terang-terangan an dan yang tersembunyi. Jangan kamu membunuh diri yang dihararamkan kamu membunuh membunuhnya nya kecuali kecuali dengan dengan kebenaran, kebenaran, itulah wasiat Allah kepadamu, kepadamu,
mudah-mudahan kamu berakal. Jangan kamu mendekati harta anak yatim kecuali kecuali untuk untuk yang lebih baik sehinggalah sehinggalah ia dewasa. dewasa. Sempumaka Sempumakanlah nlah ukuran dan timbangan dengan adil. Allah tidak memberi beban seseorang kecual kecualii yang yang disang disanggup gupiny inya. a. Jika Jika kamu kamu berkat berkata, a, maka maka berbua berbuatt adilla adillah h walaupun kepada sanak saudara. Sempurnakanlah janjimu kepada Allah. Itulah pesanNya pesanNya bagimu, bagimu, mudah-mud mudah-mudahan ahan kamu ingat. Sungguh Sungguh inilah jalanKu yang lurus, maka ikutilah olehmu, jangan kamu ikut jalan-jalan lain nescaya kamu bercerai-berai dari jalanNya. Itulah pesanNya bagimu, mudah-mudahan kamu bertaqwa ”.
Ayat-ay Ayat-ayat at ini mengan mengandun dungi gi sepuluh sepuluh peraku perakuan an (wasay (wasaya) a) pentin penting g dalam alam
keh kehidu idupan pan
ind individ ividu u
dan
kumpu umpula lann-ku kum mpulan ulan
Isla Islam m
dan
kemanusiaan kemanusiaan.. Ia merupakan merupakan perlembagaan perlembagaan Ilahi dalam pendidikan pendidikan dan bimbingan
akhlak
dan
sosial
yang
intinya
adalah
sebagai
berikut(Suharsimi,1993);
1. Jangan Jangan mensya mensyarik rikatka atkan n Allah Allah S.W.T. S.W.T. 2. Berb Berbua uatt baik baik kepad kepadaa ibu bap bapa. a. 3. Jangan Jangan memb membunu unuh h anak kera kerana na takut takut miski miskin. n. 4. Jangan Jangan mend mendeka ekati ti perkar perkara-pe a-perka rkara ra buruk. buruk. 5. Janga Jangan n memb membun unuh uh man manus usia. ia. 6. Jangan Jangan mend mendeka ekati ti harta harta anak-a anak-anak nak yatim yatim.. 7. Sempurnaka Sempurnakanlah nlah timbangan timbangan dan ukuran ukuran dengan dengan adil. 8. Tidak boleh dibebani dibebani seseoran seseorang g lebih lebih dari kemampuann kemampuannya. ya.
9. Berb Berbua uatt adil adilla lah h dala dalam m berk berkat ataa-ka kata ta wala walaup upun un pada pada kaum kaum kerabat. 10. Sempumakanlah janjimu dengan Allah S.W.T.
Selepas uraian tentang kode etika dalam keguruan, marilah kita bahas tentang penghayatan dan pengamalan nilai. Masalah penghayatan (internalizati (internalization) on) sesuatu sesuatu perkara perkara berlaku berlaku bukan hanya pada pendidikan pendidikan agam agamaa saja saja teta tetapi pi pada pada aspek aspek pend pendid idik ikan an,, pend pendid idik ikan an prapra-sek sekol olah ah,, pendidikan sekolah, pengajian tinggi, pendidikan latihan perguruan dan lain lain-la -lain in.. Seba Sebab b adala adalah h terla terlalu lu dang dangka kall kala kalau u pend pendid idik ikan an itu itu hany hanyaa ditujukan ditujukan untuk memperoleh memperoleh ilmu (knowledg (knowledge) e) dan ketrampilan ketrampilan (skill) saja tetapi yang yang lebih lebih pentin penting g dari dari itu semua semua adalah adalah penana penanaman man sikap sikap (attit (attitude ude)) yang yang positi positiff pada pada diri diri pendid pendidik ik terhada terhadap p hal yang yang menjad menjadii tump tumpuan uan pend pendid idik ikan an.. Pend Pendid idik ikan an ilmu ilmu (kno (knowl wled edge ge)) teru teruta tama ma yang ang berkenaan dengan fakta-fakta fakta- fakta dan ketrampilan tidaklah terlalu rumit sebab tidak terlalu banyak melibatkan nilai-nilai. Tetapi sebaliknya pendidikan sikap sikap di mana mana terlib terlibat at nilai-n nilai-nila ilaii yang yang biasany biasanyaa berasal berasal dari dari cara-ca cara-cara ra pemasyarakatan yang diperoleh oleh kanak-kanak semasa kecil, apa lagi kalau objek pendidikan itu memang adalah nilai-nilai yang tidak dapat dinilai dengan betul atau salah tetapi dengan baik atau buruk, percaya atau tidak tidak percay percaya, a, suka suka atau tidak suka suka dan lain-lain lain-lain lagi. lagi. Dalam Dalam keadaa keadaan n terakh terakhir ir ini pendid pendidika ikan n tidak tidak semuda semudah h dengan dengan pendid pendidika ikan n fakta fakta atau ketrampilan.
Pendidikan nilai-nilai, yang selanjutnya kalau diulang-ulang sebab diteguhkan diteguhkan akan berubah berubah menjadi menjadi penghayatan penghayatan nilai-nilai, mempuny mempunyai ai syarat-syarat yang berlainan dengan pendidikan fakta-fakta ketrampilan.
1. Pert Pertam amaa sekal sekalii nila nilaii itu itu mesti mestila lah h memp mempun uny yai mode model. l. Yang Yang bera berarti rti tempat di mana nilai itu melekat supaya dapat disaksikan bagaimana nilai-nilai nilai-nilai itu beroperasi. beroperasi. Ambillah suatu nilai seperti kejujuran. kejujuran. Nilai ini ini bersi bersifa fatt mujar mujarrad rad(ab (abstr stract act), ), jadi jadi tida tidak k dapa dapatt dira diraba ba deng dengan an pancaindera. Tidak dapat dilihat dengan mata, rupanya bagaimana. Tida Tidak k dapa dapatt dici dicium um baun baunya ya,, haru harum m atau atau busu busuk k dan dan sebag sebagai ainy nya. a. Pendekny Pendeknya, a, supaya supaya nilai yang bernama bernama kejujuran kejujuran itu dapat disaksikan disaksikan beroperasi maka ia harus melekat pada suatu model, seorang guru, seorang bapa, seorang kawan dan lain-lain. Kalau model tadi dapat mencerm mencermink inkan an nilai-n nilai-nila ilaii yang yang disebu disebut, t, kejuju kejujuran ran itu pada pada diriny dirinya, a, maka maka kejuju kejujuran ran itu boleh boleh menjad menjadii perang perangsang sang.. Itu syarat syarat pertam pertama. a. Syarat yang kedua kalau kejujuran itu dapat menimbulkan peneguhan pada diri murid-murid maka ia akan dipelajari, ertinya diulang-ulang dan kemudian berubah menjadi penghayatan. Syarat kedua agak rumit sedikit, sebab selain daripada nilai kejujuran itu sendiri, juga model tempat tempat kejuju kejujuran ran itu meleka melekatt diperlu diperlukan kan berfun berfungsi gsi bersam bersamaa untuk untuk menimbulkan peneguhan itu. Dengan kata-kata yang lebih sederhana, seorang guru atau ibu yang mengajarkan kejujuran kepada murid atau anaknya, haruslah ia sendiri lebih dahulu bersifat jujur, kalau tidak maka maka terjad terjadii perti pertika kaian ian anta antara ra perk perkat ataa aan n dan dan perb perbua uata tan. n. Dala Dalam m
keadaan terakhir ini, guru sebagai perangsang(stumulus) telah gagal sebagai model, sebab ia tidak akan memancing tingkahlaku kejujuran dan murid-muridnya. 2. Oleh Oleh sebab model model tempat tempat meleka melekatny tnyaa nilai-n nilai-nila ilaii yang yang ingin ingin diajark diajarkan an kepada kepada murid murid-mu -murid rid adalah adalah manusi manusiaa biasa, biasa, dengan dengan penger pengertia tian n dia mempun mempunyai yai kekura kekurang ngan-k an-keku ekuran rangan gan,, maka maka nilai-n nilai-nila ilaii yang yang akan akan diajarkan diajarkan itu boleh menurun nilainya disebabkan oleh kekurangan kekurangan-kekurangan yang ada pada model itu, malah ada kemungkinan anak didik mempelajari nilai sebaliknya. Jadi daripada jujur dia menjadi tidak jujur, jika pada model itu timbul sifat-sifat atau tingkah laku yang tidak meneguhkan kejujuran itu. Sebagai misal, ada murid-murid yang benci kepada matematik sebab ia tidak suka kepada guru yang mengajarkan matematik, kalau sikap ini dikembangkan, murid-murid boleh benci kepada semua yang berkaitan dengan matematik, seperti pelajaran sains misalnya. Oleh sebab itu dikehendaki dari guru-guru, terut rutama ama
pada
tingkat-ti -tingkat
sekolah
dasar sar
agar
merek reka
melambangkan ciri kesempumaan dari segi jasmaniah dan rohaniah. Dengan kata lain syarat penghayatan nilai-nilai sangat bergantung pada peribadi model yang membawa nilai-nilai itu. 3. Semu Semuaa guru guru,, terle terlepa pass darip daripad adaa mata mata pela pelajar jaran an yang diaja diajark rkan anny nya, a, adalah pengajar nilai-nilai tertentu. Sebab guru-guru sama ada sedar atau tidak, mempengaruhi murid-muridnya melalui kaedah-kaedah dan strategi-strategi pengajaran yang digunakan yang sebahagian besarnya
termasuk dalam kawasan “kurikulum informal”. Sebagaimana setiap guru, apapun yang diajarkannya, adalah seorang guru bahasa maka setiap guru juga adalah seorang pengajar nilai-nilai. Bila seorang guru memuji seorang murid, maka ia meneguhkan sesuatu tingkahlaku. Bila guru menghukum menghukum seorang seorang murid, murid, maka ia menghukum menghukum tingkahlaku tingkahlaku tertent tertentu. u. Malah Malah bila bila guru guru tidak tidak mengac mengacuhk uhkan an seorang seorang murid murid,, maka maka muri murid d ters terseb ebut ut mungk ungkin in mera merasa sa baha bahawa wa guru guru tida tidak k meny menyuk ukai ai perbuatannya. Ini semua adalah nilai-nilai. Begitu juga dengan pendidikan agama, sebahagian, kalau tidak sebahagian besar, nilainila nilaii agam agamaa itu itu sendi sendiri ri tida tidak k diaja diajark rkan an oleh oleh guru guru-g -gur uru u agam agamaa di sekolah, tetapi oleh guru-guru matematik, geografi, sejarah dan lainlain lain.. Kala Kalau u mere mereka ka mence mencerm rmink inkan an nila nilai-n i-nil ilai ai Islam Islam dalam dalam cara cara berpakaian, bersopan-santun, beribadat atau dengan kata lain kalau amal amal mereka mereka mence mencermin rminkan kan nilai-n nilai-nila ilaii Islam. Islam. Malah Malah sebalik sebalikny nya, a, mung mungki kin n ada ada seten setenga gah-s h-set eten enga gah h guru guru-g -gur uru u agam agamaa sendi sendiri ri tida tidak k menj menjad adii pera perang ngsa sang ng nila nilaii-ni nila laii Isla Islam m itu, itu, kala kalau u tida tidak k menja enjadi di perangsang negatif yang boleh menimbulkan sifat anti- agama pada diri murid murid-mu -murid rid,, iaitu iaitu jika jika perang perangai ai mereka mereka seharisehari-har harii berten bertentan tangan gan deng dengan an nilai nilai-n -nil ilai ai Islam Islam,, wala walaup upun un merek merekaa sendi sendiri ri meng mengaja ajark rkan an agama. Jadi jangankan jangankan menghayati menghayati agama, agama, sebaliknya sebaliknya murid-murid murid-murid semakin menjauhi kalau tidak membenci segala yang berbau agama.
Inil Inilah ah
seb sebahag ahagia ian n
syar syarat at-s -sy yarat arat
yang ang
perl perlu u
wujud jud
untu ntuk
penghayatan nilai-nilai. Oleh sebab pendidikan agama merupakan
pendidikan ke arah nilai-nilai agama, maka orientasi pendidikan agama haruslah ditinjau kembali sesuai dengan tujuan tersebut. Pendidikan agama sekadar untuk lulus ujian mata pelajaran agama sudah lewat masanya. Orientasi sekarang adalah ke arah kemasyarakatan yang bermotivasi dan berdisiplin. Ini tidaklah mengesampingkan bahawa dalam pelajaran pelajara n agama itu sendiri ada perkara-perkara perkara-perkara yang bersifat fakta-fakta dan ketrampilanketrampilanketrampilan. Maka pada yang terakhir ini juga berlaku kaedah pengajaran fakta-fakta fakta-fakta dan ketrampilan. ketrampilan. Tetapi memperlakuk memperlakukan an semua pendidikan pendidikan agama sebagai pengajaran pengajaran fakta-fakta fakta-fakta dan ketrampilan-k ketrampilan-ketramp etrampilan ilan saja adalah suatu kesalahan besar yang perlu diperbaiki diperbaiki dengan dengan segera. Sebab kalau tidak maka suatu masa nanti akan timbul dalam masyarakat Islam sendiri ahli-ahli agama yang tidak menghayati ajaran agama atau orangorang orientalis yang berdiam di negeri-negeri Timur.
Pengamalan Pengamalan nilai-nilai nilai-nilai adalah kelanjutan kelanjutan daripada daripada penghayata penghayatan n nilai. nilai. Nilai-nilai Nilai-nilai yang sungguh-sungg sungguh-sungguh uh dihayati dihayati akan tercermin dalam amalan
sehari-sehari. sehari-sehari.
profesi-guru/)
(http://bio (http://biotechs. techs.wordp wordpress.com ress.com/201 /2011/02/ 1/02/01/eti 01/etikaka-
C. Etika Etika Profesi Profesi Wartawan Wartawan
Warta Wa rtawa wan n adal adalah ah sebua sebuah h prof profes esi. i. Deng Dengan an kata kata lain, lain, warta wartawa wan n adalah adalah seoran seorang g profesional, seper seperti ti haln halny ya dokt dokter er,, bida bidan, n, guru guru,, atau atau pengacara. Sebuah pekerjaan bisa disebut sebagai profesi jika memiliki empat hal berikut, sebagaimana dikemukakan seorang sarjana India, Dr. Lakshamana Rao:
1.
Haru Haruss ter terd dapat apat kebebasan dalam pekerjaan tadi.
2. Harus ad ada panggilan dan keterikatan dengan pekerjaan itu. 3. Haru Haruss ada ada kea keahl hlia ian n (expertise (expertise). ). 4. Haru Haruss ada ada tan tanggun ggung g jaw jawab yang ang teri terika katt pada ada kode kode etik etik pekerjaan. (Assegaf, 1987).
Menuru Menurutt saya, saya, wartawa wartawan n (Indon (Indonesia esia)) sudah sudah memenu memenuhi hi keempa keempatt kriteria profesioal tersebut.
1. Wartaw Wartawan an memilik memilikii kebebasan kebebasan yang yang disebut disebut kebeba kebebasan san pers, pers, yakni kebebasan mencari, memperoleh, dan menyebarluaskan gaga gagasa san n dan dan info inform rmas asi. i. UU No. No. 40/1 40/199 999 9 tent tentan ang g Pers Pers menyeb menyebutk utkan, an, kemerd kemerdeka ekaan an pers pers dijamin dijamin sebaga sebagaii hak asasi asasi warg wargaa
negar egara, a,
bah bahkan kan
pers pers
nasio asiona nall
tid tidak
diken ikenak akan an
penyensoran, pembredelan, atau pelarangan penyiaran (Pasal 4 ayat 1 dan 2). Pihak yang mencoba menghalangi kemerdekaan pers dapat dipidana penjara maksimal dua tahun atau dena
maksimal Rp 500 juta (Pasal 18 ayat 1). Meskipun demikian, kebeba kebebasan san di sini dibatas dibatasii dengan dengan kewajib kewajiban an mengho menghorma rmati ti norma-norma agama dan rasa kesusilaan masyarakat serta asas praduga tak bersalah (Pasal 5 ayat 1). Memang, sebagai tambah tambahan, an, pada pada prakte praktekny knya, a, kebeba kebebasan san pers pers sebaga sebagaima imana na dipelopori dipelopori para penggagas penggagas Libertarian Press pada akhirnya akhirnya lebih banyak dinikmati oleh pemilik modal atau owner media massa. Akibatnya, para jurnalis dan penulisnya harus tunduk pada kepentingan pemilik atau setidaknya pada visi, misi, dan rubrik rubrikasi asi media media terseb tersebut. ut. Sebuah Sebuah koran koran di Bandun Bandung g bahkan bahkan sering sering “menge “mengebir biri” i” kreativ kreativita itass wartaw wartawann annya ya sendir sendirii selain selain mem-black mem-black list sejumlah list sejumlah penulis yang tidak disukainya. 2. Jam kerja kerja wartawan wartawan adalah 24 jam jam sehari sehari karena karena peristiwa peristiwa yang yang harus harus dilipu diliputny tnyaa sering sering tidak tidak terdug terdugaa dan bisa terjadi terjadi kapan kapan saja. Sebagai seorang profesional, wartawan harus terjun ke lapangan meliputnya. Itulah panggilan dan keterikatan dengan pekerjaan sebagai wartawan. Bahkan, wartawan kadangkadang harus bekerja dalam keadaan bahaya. Mereka ingin – dan harus begitu– begitu– menjadi menjadi orang pertama dalam mendapatka mendapatkan n berita dan mengenali para pemimpin dan orang-orang ternama. 3. Wartaw Wartawan an memiliki memiliki keahlia keahlian n tertent tertentu, u, yakni yakni keahli keahlian an mencari, mencari, meli melipu put, t, dan dan
menul enulis is beri berita ta,,
term termas asuk uk keah keahli lian an dala dalam m
berbahasa tulisan dan Bahasa Jurnalistik.
4. Wartaw Wartawan an memilik memilikii dan menaati menaati Kode Kode Etik Jurnal Jurnalisti istik k (Pasal (Pasal 7 ayat ayat (2) UU No. 40/1999 40/1999 tentan tentang g Pers). Pers). Dalam Dalam penjela penjelasan san diseb disebut utka kan, n, yang dima dimaksu ksud d deng dengan an Kode Kode Etik Etik Jurn Jurnal alist istik ik adalah adalah Kode Kode Etik Etik yang yang disepak disepakati ati organi organisasi sasi wartaw wartawan an dan ditetapkan oleh Dewan Pers.
Kode Etik Jurnalistik Jurnalistik (KEJ) pertama pertama kali dikeluarkan dikeluarkan dikeluarkan dikeluarkan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia). KEJ itu antara lain menetapkan.
1. Berita Berita dipe diperol roleh eh denga dengan n cara cara yang yang jujur. jujur. 2. Mene Meneli liti ti kebe kebena nara ran n suat suatu u beri berita ta atau atau kete ketera rang ngan an sebe sebelu lum m menyiarkan (check (check and recheck ). ). 3. Sebi Sebisan sany ya memb membed edak akan an antara antara kejadi kejadian an ( fact ) dan pendapat pendapat (opinion). opinion). 4. Meng Mengha harg rgai ai dan dan meli melind ndun ungi gi kedu kedudu duka kan n sumb sumber er beri berita ta yang ang tidak mau disebut namanya. Dalam hal ini, seorang wartawan tidak boleh memberi tahu di mana ia mendapat beritanya jika orang
yang
memberikannya
memintanya
untuk
merahasiakannya. 5. Tidak Tidak memberit memberitaka akan n keteranga keterangan n yang diberik diberikan an secara off the record ( record ( for for your eyes only). only). 6. Dengan Dengan jujur jujur menyebu menyebutt sumberny sumbernyaa dalam mengu mengutip tip berita berita atau atau tuli tulisa san n
dari dari
suat suatu u
kesetiakawanan profesi.
sura suratk tkab abar ar
atau atau
pener enerb bitan itan,,
untu untuk k
Ketika Ketika Indone Indonesia sia memasu memasuki ki era reforma reformasi si dengan dengan berakh berakhirn irnya ya rezim rezim Orde Orde Baru, Baru, organi organisasi sasi wartawa wartawan n yang yang tadiny tadinyaa “tungg “tunggal”, al”, yakni yakni hany hanyaa PW PWI, I, menja menjadi di bany banyak. ak. Maka, Maka, KEJ KEJ pun pun hany hanyaa “ber “berlak laku” u” bagi bagi wartaw wartawan an yang yang menjadi menjadi anggot anggotaa PWI. PWI. Namun Namun demikia demikian, n, organi organisasi sasi wartawan yang muncul selain PWI pun memandang penting adanya Kode Etik Etik Wartawa Wartawan. n. Pada Pada 6 Agustus Agustus 1999, sebanyak sebanyak 24 dari dari 26 organi organisasi sasi wart wartaw awan an berk berkum umpu pull di Band Bandun ung g dan dan mena menand ndat atan anga gani ni Kode Kode Etik Etik Wartawan Indonesia (KEWI). Sebagian besar isinya mirip dengan KEJ PWI. KEWI berintikan tujuh hal sebagai berikut:
1. Wa Wart rtaw awan an Indo Indone nesi siaa meng mengho horm rmat atii hak hak masy masyar arak akat at untu untuk k memperoleh informasi yang benar. 2. Wa Wart rtaw awan an Indo Indone nesi siaa mene menem mpuh puh tata tataca cara ra yang ang etis etis untu untuk k mempero memperoleh leh dan menyia menyiarkan rkan inform informasi asi serta serta memberi memberikan kan identitas kepada sumber informasi. 3. Wartaw Wartawan an Indones Indonesia ia menghor menghormati mati asas pradug pradugaa tak bersala bersalah, h, tidak mencampurkan fakta dengan opini, berimbang, dan selalu meneliti kebenaran informasi serta tidak melakukan plagiat. 4. Wartaw Wartawan an Indonesia Indonesia tidak tidak menyiark menyiarkan an informas informasii yang yang bersifat bersifat dusta, fitnah, sadis, cabul, serta tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila. 5. Wartawan
Indonesia
tidak
menyalahgunakan profesi.
menerima
suap
dan
tidak
6. Wa Wart rtaw awan an
Indo Indone nesi siaa
memil emilik ikii
Hak Hak
Tola Tolak, k,
meng engharg hargai ai
ketent ketentuan uan embarg embargo, o, inform informasi asi latar latar belaka belakang, ng, dan off off the the record sesuai record sesuai kesepakatan. 7. Wartaw Wartawan an Indonesi Indonesiaa segera mencab mencabut ut dan meralat meralat kekeliru kekeliruan an dalam pemberitaan serta melayani Hak Jawab.
KEWI kemudian ditetapkan sebagai Kode Etik yang berlaku bagi selu seluru ruh h
wart wartaw awan an
Indo Indone nesi sia. a.
Pene Peneta tapa pan n
dila dilaku kuka kan n
Dewa Dewan n
Pers Pers
sebagaimana diamanatkan UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers melalui SK Dewan Pers No. 1/SK-DP/2000 tanggal 20 Juni 2000.
Penetapan Kode Etik itu guna menjamin tegaknya kebebasan pers serta terpenuhinya hak-hak masyarakat. Kode Etik harus menjadi landasan moral atau etika profesi yang bisa menjadi pedoman operasional dalam menegakkan menegakkan integritas dan profesionali profesionalitas tas wartawan. wartawan. Pengawasan Pengawasan dan penetapan sanksi atas pelanggaran kode etik tersebut sepenuhnya diserah diserahkan kan kepada kepada jajaran jajaran pers pers dan dilaks dilaksana anakan kan oleh oleh organi organisasi sasi yang yang dibentuk untuk itu.
KEWI harus mendapat perhatian penuh dari semua wartawan. Hal itu jika memang benar-benar ingin menegakkan citra dan posisi wartawan sebag sebagai ai “kau “kaum m prof profesi esion onal al”. ”. Pali Paling ng tida tidak, k, KEWI KEWI itu itu diaw diawasi asi secar secaraa intern internal al oleh oleh pemili pemilik k atau atau manajem manajemen en redaksi redaksi masing masing-mas -masing ing media media massa. wartawan.html) wartawan.html)
(http://umrikebo.blogspot.com/2008/06/etika-profesi-
D. Etika Etika Profesi Profesi Jaksa Jaksa
Profesi Profesi jaksa sudah ada dan dikenal sejak lama sebelum Indonesia Indonesia merdek merdeka, a, bahkan bahkan sebelu sebelum m ada negara negara Indone Indonesia. sia. Pada Pada masa masa Kerajaa Kerajaan n Maja Majapa pahi hit, t, jaks jaksaa dike dikena nall deng dengan an ilst ilstil ilah ah dhy dhyaksa aksa,, adhy adhyak aksa sa,, dan dan dharmadhyaksa. Dhyaksa dikatakan sebagai pejabat negara yang dibebani tugas untuk menangani masalah-masalah peradilan di bawah pengawasan Maja Majap pahit ahit..
Gaja Gajah h
Mada Mada
sela selak ku
pejab ejabat at
adhy adhyak aksa sa,,
sed sedangk angkan an
dharmadhyaksa berperan sebagai pengawas tertinggi dari kekayaan suci dalam urusan kepercayaan, dan menjabat sebagai ketua pengadilan. Kata dhyaksa ini kemudian menjadi jaksa.
Setelah Setelah Indonesia Indonesia merdeka, merdeka, lembaga lembaga jaksa tetap dipertahankan, dipertahankan, yakni dengan mengambil alih peraturan yang pernah berlaku pada masa penjajahan Jepang.
Jaksa Jaksa adala adalah h pejab pejabat at fung fungsio siona nall dari dari lembag lembagaa peme pemerin rintah tahan an,, berbeda dengan hakim, pengangkatan dan pemberhentian jaksa tidak dilakukan oleh kepala negara, tetapi oleh jaksa agung sebagai atasannya. Agar Agar kejaksa kejaksaan an dapat dapat mengem mengemban ban kewajib kewajibann annya ya dengan dengan baik, baik, maka maka berdasarkan Keputusan Jaksa Agung No. Kep-052/J.A/8/1979 ditetapkan pula tentang Doktrin Adhyaksa Tri Krama Adhyaksa. Doktrin tersebut berunsurkan Catur Asana, Tri Atmaka, dan Tri Krama Adhyaksa. Catur Catur Asana Asana merupa merupakan kan empat empat landas landasan an yang yang mendasa mendasari ri eksiste eksistensi nsi,, peranan, wewenang, dan tindakan kejaksaan dalam mengemban tugasnya
baik di bidang yustisial, nonyustisial, yudikatif, maupun eksekutif. Landasan Landasan idiilnya idiilnya adalah Pancasila, landasan landasan konstitusio konstitusionalny nalnyaa adalah UUD UUD
1945 1945,,
dan dan
lan landasa dasan n
perat eratu uran ran
peru erudan dangan gan
yang ang
lain lainny nya. a.
Tri Atmaka Atmaka merupa merupakan kan tiga tiga sifat sifat hakiki hakiki kejaks kejaksaan aan yang yang membe membedak dakan an dengan alat negara lainnya. Tiga sifat itu adalah tunggal, mandiri, dan mumpuni. Bersifat tunggal karena kejaksaan adalah satu-satunya lembaga negara yang mewakili pemerintah dalam urusan pengadilan dan dengan sistem hierarki tindakan setiap jaksa dianggap sebagai tindakan seluruh korps. korps. Dikata Dikatakan kan mandir mandirii karena karena kejaks kejaksaan aan merup merupaka akan n lembag lembagaa yang yang berdiri sendiri terlepas dari Departemen Kehakiman, dan mandiri dalam arti arti memili memiliki ki kekuasa kekuasaan an istimew istimewaa sebagai sebagai alat alat penega penegak k hukum hukum yang yang mewakili mewakili pemerintah pemerintah dalam bidang yudikatif, yudikatif, satu-satunya satu-satunya aparat yang berwenang mengenyampingkan perkara, menuntut tindak pidana di pengadilan, dan berwenang melaksanakan putusan pengadilan. pengadilan.
Kekhus Kekhususa usan n ini merupa merupakan kan ciri khas khas lembag lembagaa kejaks kejaksaan aan yang yang membedakan dirinya dari lembaga atau badan penegak hukum lainnya. Mumpun Mumpunii menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa kejaksa kejaksaan an memilik memilikii tugas tugas luas, luas, yang yang melingkup melingkupii bidang-bida bidang-bidang ng yustisial yustisial dan nonyustisial nonyustisial dengan dengan dilengkapi dilengkapi kewenangan
yang
cukup
dalam
menunaikan
tugasnya.
Tri Krama Adhyaksa adalah sikap mental yang baik dan terpuji yang harus dimi dimili liki ki oleh oleh jajar jajaran an kejak kejaksaa saan, n, yang meli melipu puti ti sifat sifat satya satya,, adi, adi, dan dan wicaksana.
Profesi Profesi jaksa jaksa adalah adalah sebuah sebuah profesi profesi dalam dalam posisi posisi yang yang sangat sangat penting dalam penegakan hukum di peradilan. Lembaga kejaksaan secara umum dan jaksa secara khusus adalah lembaga independen yang mewakili pemerintah dalam hal peradilan. Kedudukan ini membuat banyak sorotan terhadap kinerja jaksa dalam menjalankan profesinya.
Posisi jaksa sangat riskan menghadapi tantangan baik dari internal maupun tantangan eksternal. Jaksa mudah saja memanfaatkan posisinya untuk mencari keuntungan pribadi. Ini adalah tantangan eksternal, yang berasal dari luar diri jaksa dimana pihak-pihak yang sedang dalam perkara dalam peradilan meminta jaksa agar memberi keringanan dalam tuntutan dengan dengan memberi memberi sejuml sejumlah ah imbalan imbalan/ha /hadia diah. h. Tantan Tantangan gan intern internal al adalah adalah sikap moral, hati nurani, dan perasaan perasaan yang dimiliki dimiliki jaksa. Seorang Seorang jaksa yang yang tida tidak k memi memilik likii moral moral dan dan hati hati nuran nuranii yang baik baik akan akan muda mudah h terpengaruh untuk memanfaatkan kondisi tersebut. Sebagai contoh nyata adalah adalah terungk terungkapn apnya ya dugaan dugaan penyu penyuapa apan n yang yang diterim diterimaa Jaksa Jaksa Urip Urip Tri Guna Gunawa wan n yang ang seda sedang ng mena menang ngan anii kasu kasuss BLBI BLBI.. Kasu Kasuss ini ini seol seolah ah mengungkap betapa carut-marutnya lembaga kejaksaan dan jaksa yang ada di dalamnya. Betapa tidak, kedudukan jaksa dimanfaatkan untuk mencari keuntungan pribadi, bukannya menjaga wibawa negara dan menegakkan nilai-nilai keadilan.
Menjaga idealisme dan etika profesi jaksa berkaitan dengan moral dan hati nurani seorang jaksa. Peraturan hukum dan undang-undang yang
ada
hany anya
seb sebagai
jal jalur
dan
ram rambu-ra -rambu
untuk
jaksa aksa
dalam
melaksanakan tugasnya. Sebagus apapun peraturan, saat diri pribadi jaksa tidak tidak mempun mempunya yaii kesadar kesadaran an yang yang tinggi tinggi untuk untuk menega menegakka kkan n nilai-n nilai-nila ilaii hukum. Sebaliknya, dengan peraturan yang tidak terlalu banyak namun ada moral dan hati nurani yang baik, peraturan tersebut dapat dilaksanakan dengan dengan baik baik pula. pula. Nilai-n Nilai-nila ilaii hukum hukum dapat dapat ditega ditegakka kkan n dan dijunj dijunjung ung tinggi. tinggi. (http://yanuaradityap.blogspot.com/2010/05/makalah-etika-profesi jaksa.html) jaksa.html)
E. Profe Profesi si Bidan Bidan
Bidan Bidan adalah adalah salah salah satu tenaga tenaga kesehat kesehatan. an. Pengat Pengatura uran n tenaga tenaga kesehatan ditetapkan di dalam undang-undang dan Peraturan Pemerintah. Tugas Tugas dan kewena kewenanga ngan n bidan bidan serta serta ketent ketentuan uan yang yang berkai berkaitan tan dengan dengan kegiatan praktik bidan diatur di dalam peraturan atau Keputusan Menteri Kesehatan. Kegiatan praktik bidan dikontrol oleh peraturan tersebut. Bidan haru haruss
dapa dapatt
mempe empert rtan angg ggun ungj gjaw awab abka kan n
tuga tugass
dan dan
kegi kegiat atan an
yang ang
dilakukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kode etik profesi merupakan "suatu pernyataan komprehensif dari profesi yang memberikan tuntunan bagi angotanya untuk melaksanakan praktik dalam bidang profesinya baik yang berhubungan dengan klien /pasien, keluarga, masyarakat, teman sejawat, profesi dan dirinya sendin". Namun dikatakan bahwa kode etik pada zaman dimana nilai–nilai perada ban semakin kompleks, kode etik tidak dapat lagi dipakai sebagai
pegangan satu–satunya dalam menyelesaikan masalah etik, untuk itu dibutuhkan juga suatu pengetahuan yang berhubungan dengan hukum.
Benar atau salah pada penerapan kode etik, ketentuan/nilai moral yang berlaku terpulang kepada profesi.
1. Fungsi Fungsi Etika Etika dan dan Moralita Moralitass Dalam Dalam Pelayanan Pelayanan Kebidanan Kebidanan
a. Menjaga Menjaga otonomi otonomi dari setiap setiap indivi individu du khususn khususnya ya Bidan Bidan dan dan Klien Klien b. Menjaga kita untuk melakukan tindakan kebaikan dan mencegah tindakan yg merugikan/membahayakan orang lain. c. Menj Menjag agaa priva privacy cy seti setiap ap indi indivi vidu du d. Mengat Mengatur ur manusia manusia untuk untuk berbuat berbuat adil dan bijaksa bijaksana na sesuai sesuai dengan dengan porsinya. e. Deng Dengan an etik etik kita kita menga engata tahu huii apak apakah ah suat suatu u tind tindak akan an itu itu dapa dapatt diterima dan apa alasannya. f. Meng Mengar arah ahka kan n pola pola pikir pikir seseo seseora rang ng dalam dalam berti bertind ndak ak atau atau dalam dalam menganalisis suatu masalah. g. Mengha Menghasil silkan kan tindak tindakan an yg benar. benar. h. Mendapatka Mendapatkan n informas informasii tenfang tenfang hal yg yg sebenarny sebenarnya. a. i.
Memb Memberi erika kan n petu petunj njuk uk terh terhad adap ap ting tingka kah h laku laku/p /peri erilak laku u manu manusia sia anta antara ra baik baik,, buru buruk, k, bena benarr atau atau salah salah sesu sesuai ai deng dengan an moral moral yg berlaku pada umumnya. umumnya.
j.
Berhubungan dengans pengaturan pengaturan hal-hal yg bersifat abstrak.
k. Memfasi Memfasilit litasi asi proses proses peme pemecah cahan an masalah masalah etik etik..
l.
Mengat Mengatur ur hal-ha hal-hall yang yang bersifa bersifatt prak praktik tik..
m. Mengatur Mengatur tata cara pergaul pergaulan an baik di di dalam tata tata tertib masyarakat masyarakat maupun tata cara di dalam organisasi profesi. n. Meng Mengat atur ur sika sikap, p, tind tindak ak tandu tanduk k oran orang g dalam dalam menj menjal alan anka kan n tuga tugass profesinya yg biasa disebut kode etik profesi.
2. Hak Kewajiban Kewajiban dan Tanggung Tanggung jawab Kebidanan Kebidanan
Hak Hak dan dan kewa kewajib jiban an adal adalah ah hubu hubung ngan an timb timbal al bali balik k dalam dalam kehidupan sosial sehari-hari. Pasien memiliki hak terhadap bidan atas pelayanan yang diterimanya. Hak pasti berhubungan dengan individu, yaitu pasien.
Sedang Sedangkan kan bidan bidan mempun mempunya yaii kewajib kewajiban/ an/keh keharu arusan san untuk untuk pasien, jadi hak adalah sesuatu yang diterima oleh pasien. Sedang kewajiban adalah suatu yang diberikan oleh bidan. Seharusnya juga ada hak yang harus diterima oleh bidan dan kewajiban yang harus diberikan oleh pasien.
a. Hak
Pasien
Hak pasien pasien adalah adalah hak-hak hak-hak pribad pribadii yang yang dimilik dimilikii manusi manusiaa sebagai pasien/klien, seperti:
1) Pasien Pasien berhak berhak memperol memperoleh eh informas informasii mengen mengenai ai tata tertib dan peratu peraturan ran yang yang berlak berlaku u di rumah rumah sakit sakit atau atau instus instusii pelayanan kesehatan.
2) Pasie Pasien n berh berhak ak atas atas pelay pelayan anan an yang yang manu manusi siaw awi, i, adil adil dan dan jujur. 3) Pasie Pasien n berh berhak ak memp mempero erole leh h pelay pelayan anan an kebi kebida dana nan n sesua sesuaii dengan profesi bidan tanpa diskriminasi. 4) Pasi Pasien en berh berhak ak mem memilih ilih bida bidan n yang ang akan akan meno menolo long ngny nyaa sesuai dengan keinginannya. 5) Pasi Pasien en berh berhak ak menda endapa patk tkan an ;nfo ;nform rmas asii yang ang meli melipu puti ti keha keham milan ilan,, pers persal alin inan an,, nifa nifass dan dan bay bayiny inya yang ang baru baru dilahirkan. 6) Pasi Pasien en
berh erhak
menda endapa patt
pend pendam amp ping ingan
suam suamii
atau atau
keluarga selama proses persalinan berlangsung. 7) Pasie Pasien n berh berhak ak memi memili lih h dokt dokter er dan dan kela kelass pera perawa watan tan seuai seuai dengan dengan keingi keinginan nanny nyaa dan sesuai sesuai dengan dengan peratu peraturan ran yang yang berlaku di rumah sakit. 8) Pasi Pasien en berh berhak ak dira dirawa watt oleh oleh dokt dokter er yang ang seca secara ra beba bebass menent menentuka ukan n pendap pendapat at kritis kritis dan pendap pendapat at etisny etisnyaa tanpa tanpa campur tangan dad pihak luar. 9) Pasien Pasien berhak berhak meminta meminta konsul konsultasi tasi kepada kepada dokter dokter lain yang yang terdaftar terdaftar di rumah sakit tersebut (second (second opinion) opinion) terhadap penyakit yang dideritanya, sepengatahuan dokter yang merawat. 10) 10) Pasi Pasien en berh berhak ak memi memint ntaa atas atas priv privas asii dan dan kera keraha hasi siaa aan n penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya.
11) Pasien berhak mendapat mendapat informasi yang meliputi: meliputi:
a) Peny Penyaki akitt yan yang g did dideri erita ta b) Tindakan kebidanan yang yang akan dilakukan c) Alte Altern rnat atif if tera terapi pi lain lainny nyaa d) Prog Progno nosi sisn sny ya e) Perk Perkir iraa aan n biay biaya pengo pengoba bata tan n
12) Pasien berhak men yetujui/mem yetujui/mem berikan izin atas tindakan tindakan yang yang akan akan dila dilaku kuka kan n oleh oleh dokt dokter er sehub sehubun unga gan n deng dengan an penyakit yang dideritanya. 13) Pasien Pasien berhak berhak menolak menolak tindak tindakan an yang yang hendak hendak dilaku dilakukan kan terh terhad adap ap perawatan
diri diriny nyaa atas
dan dan
meng mengak akhi hiri ri
tanggungjawab
peng pengob obat atan an sendiri
sert sertaa
sesuadah
memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya. 14) 14) Pasie Pasien n berh berhak ak dida didamp mpin ingi gi kelu keluar arga gany nyaa dala dalam m kead keadaa aan n kritis. 15) P as asien
berhak
menjalankan
ibadah
sesuai
agama/k agama/kepe epercay rcayaan aan yang yang dianut dianutnya nya selama selama hal itu tidak tidak mengganggu pasien lainnya. 16) 16) Pasie Pasien n berh berhak ak atas atas keam keaman anan an dan dan kesel keselam amata atan n diri diriny nyaa selama dalam perawatan di rumah sakit. 17) Pasien Pasien berhak berhak menerim menerimaa atau atau menola menolak k bimbin bimbingan gan moril moril maupun spiritual.
18) 18) Pasie Pasien n berh berhak ak mend mendapa apatk tkan an perli perlind ndun unga gan n huku hukum m atas atas terjadinya kasus mal¬praktek.
b. Kewajiban Pasien
1) Pasien dan keluarg keluarganya anya berkewa berkewajiban jiban untuk untuk mentaati mentaati segala segala peraturan dan tat tertib rumah sakit atau ata u institusi pelayanan kesehatan. 2) Pasi Pasien en berk berkew ewaj ajib iban an untu untuk k mema mematu tuhi hi sega segala la inst instru ruks ksii dokter, bidan, perawat yang merawatnya. 3) Pasi Pasien en dan dan
atau atau
penan enang gungn ungny ya
berk berkew ewaj ajib iban an
untu ntuk
melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit atau atau insti institu tusi si pelay pelayana anan n keseh kesehat atan an,, dokt dokter er,, bida bidan n dan dan perawat. 4) Pasien Pasien dan atau penangg penangggun gungny gnyaa berkew berkewajib ajiban an memenuhi memenuhi halhal-ha hall
yang ang
sela selalu lu dise disepa paka kati ti/p /per erja janj njia ian n
yang ang
tela telah h
dibuatnya.
c. Hak Bidan
1) Bidan Bidan berhak berhak untuk untuk bekerja bekerja sesuai sesuai dengan dengan standar standar profesi profesi pada setiap tingkat jenjang pelayanan kesehatan. 2) Bida Bidan n berh berhak ak menda endap pat perl perlin ind dunga ungan n huku hukum m dala dalam m melaksanakan tugas sesuai dengan profesinya.
3) Bidan berhak menolak menolak keinginan keinginan pasien/klie pasien/klien n dan keluarg keluargaa yang bertentangan dengan peraturan perundangan dan kode etik profesi. 4) Bida Bidan n berh berhak ak atas atas priv privas asii dan dan menu menunt ntut ut apab apabil ilaa nam nama baiknya dicemarkan baik oleh pasien, keluarga maupun profesi lain. 5) Bida Bidan n berh berhak ak atas atas kesem kesempa patan tan untu untuk k meni mening ngka katk tkan an diri diri baik melalui pendidikan maupun pelatihan. 6) Bidan berhak memperoleh memperoleh kesemp kesempatan atan untuk untuk mening meningkatkan katkan jenjang karir dan jabatan yang sesuai. 7) Bidan berhak berhak mendapat mendapat komp kompensasi ensasi dan dan kesejahtera kesejahteraan an yang yang sesuai.
d. Kewa Kewaji jiba ban n Bida Bidan n
1) Bidan wajib mematuh mematuhii peraturan peraturan rumah rumah sakit sesuai sesuai dengan dengan hubungan hukum antara bidan tersebut dengan rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan dimana ia bekerja. 2) Bida Bidan n waji wajib b memb member erik ikan an pela pelay yanan anan asuh asuhan an kebi kebida dana nan n sesuai dengan standar profesi dengan menghormati hak-hak pasien. 3) Bidan wajib merujuk merujuk pasien dengan dengan penyulit penyulit kepada kepada dokter dokter yang mempunyai kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasien.
4) Bida Bidan n wajib wajib memberi memberi kesem kesempa pata tan n kepa kepada da pasi pasien en untu untuk k didampingi suami atau keluarga. 5) Bidan Bidan wajib membe memberika rikan n kesempatan kesempatan kepada kepada pasien pasien untuk untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya. 6) Bidan
wajib
merahasiakan
segala
sesuatu
yang
diketahuinya tentang seorang pasien. 7) Bida Bidan n waji wajib b memb memberi erika kan n info inform rmasi asi yang yang akur akurat at tent tentan ang g tindakan yang akan dilakukan serta risiko yang mungkiri dapat timbul. 8) Bida Bidan n waji wajib b memin eminta ta pers perset etuj ujua uan n tert tertul ulis is (inf (info ormed rmed consent) atas tindakan yang akan dilakukan. 9) Bidan Bidan wajib mendoku mendokumen mentasi tasikan kan asuhan asuhan kebidana kebidanan n yang diberikan. 10)Bidan 0)Bidan
waji wajib b
menam menamba bah h
mengi engik kuti uti
ilmu ilmu
perk erkemb embanga angan n
peng penget etah ahua uann nny ya
melal melalui ui
IPT IPTEK
dan
pend pendid idik ikan an
formal atau non formal. 11) Bidan Bidan wajib wajib bekerja bekerja sama dengan dengan profesi profesi lain lain dan pihak yang terkait secra timbal balik dalam memberikan asuhan kebidanan
(http://panglimaw1.blogspot.com/2011/04/etika-kode-etik-profesikebidanan.html.)