LAPORAN PENDAHULUAN TUMOR INTRA ABDOMEN DI BANGSAL CENDANA 2 RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA YOGYAKARTA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Tugas Praktik Klinik Keperawatan Manajemen Keperawatan dan Kepemimpinan Dosen Pembimbing :Sari Candra Dewi, SKM., M. Kep
Disusun oleh : Endah o!itasar sari
" P#$%&%'##( )
*a++isa l+it -.
" P#$%&%'#%# )
*ana *ana si sianin anings gsih ih
" P#$ P#$%& %& #&%' %'#% #%& &)
issa Kurniasih
" P#$%&%'#&/ )
o!atiarista 0. P.
" P#$%&%'#&' )
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA D-IV KEPERAWATAN 2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS TUMOR INTRA ABDOMEN SUSP TUMOR GASTER DI BANGSAL CENDANA 2 RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA YOGYAKARTA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Tugas Praktik Klinik Keperawatan Manajemen Keperawatan dan Kepemimpinan Dosen Pembimbing :Sari Candra Dewi, SKM., M. Kep
Disusun oleh : Endah o!itasar sari
" P#$%&%'##( )
*a++isa l+it -.
" P#$%&%'#%# )
*ana *ana si sianin anings gsih ih
" P#$ P#$%& %& #&%' %'#% #%& &)
issa Kurniasih
" P#$%&%'#&/ )
o!atiarista 0. P.
" P#$%&%'#&' )
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA D-IV KEPERAWATAN 2017
ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. S DENGAN DIAGNOSA MEDIS TUMOR INTRA ABDOMEN SUSP TUMOR GASTER DI BANGSAL CENDANA 2 RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA YOGYAKARTA
Disusun untuk Memenuhi Tugas Tugas Praktik Klinik Keperawatan Manajemen Keperawatan dan Kepemimpinan Dosen Pembimbing :Sari Candra Dewi, SKM., M. Kep
Disusun oleh : Endah o!itasar sari
" P#$%&%'##( )
*a++isa l+it -.
" P#$%&%'#%# )
*ana *ana si sianin anings gsih ih
" P#$ P#$%& %& #&%' %'#% #%& &)
issa Kurniasih
" P#$%&%'#&/ )
o!atiarista 0. P.
" P#$%&%'#&' )
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA D-IV KEPERAWATAN 2017
HALAMAN PENGESAHAN
suhan Keperawatan Keperawatan pada Tn. 1 dengan dengan diagnosa diagnosa medis Tumor Tumor intra abdomen abdomen susp tumor gaster di 2angsal Cendana & 3S4P D3. Sardjito telah disahkan pada: *ari : Tanggal :
Mengetahui, Pembimbing -apangan
Pembimbing Pendidikan
5uirina Sumariem, MK
Sari Candra Dewi, SKM., M. Kep
KATA PENGANTAR
Puji dan sukur senantiasa saa panjatkan kehadirat Tuhan 6ang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia7a , sehingga kami dapat menelesaikan tugas suhan Keperawatan terhadap pasien Tn. 1 dengan diagnosa medis Tumor intra abdomen susp tumor gaster di bangsal Cendana & 3S4P dr. Sardjito 6ogakartaini dengan lan8ar. Penulisan asuhan keperawatan ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas ang diberikan aitu Manajemen Keperawatan dan Kepemimpinan. suhan keperawatan ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu atas bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan terimakasih kepada ang terhormat : %. Direktur Politeknik Kesehatan 6ogakarta ang telah menetujui adana praktik lab klinik ini. &. Ketua 9urusan ang telah mengadakan Praktik -ab Klinik Manajemen Keperawatan dan Kepemimpinan sehingga kami dapat berlatih dan mendapatkan keterampilan ang 8ukup banak. /. Direktur 3S4PD3. Sardjito 6ogakarta ang telah menerima kami untuk praktik sehingga kami mendapatkan pengalaman menangani pasien se8ara langsung. '. Para Perawat 2angsal Cendana& ang telah menerima, membimbing, mengajari serta mendampingi kami dalam melaksanakan praktik lab klinik ini. . Sari Candra Dewi, SKM., M. Kepsebagai pembimbing akademik ang telah mendampingi dan membimbing kami selama kami menjalani praktik lab klinik. ;. 5uirina Sumariem, MK
sebagai pembimbing lapangan ang telah mendampingi
dan membimbing kami selama praktik maupun dalam penusunan laporan harian dan asuhan keperawatan ini. $. 3ekan7rekan kelas D7' Keperawatan ang telah memberi beberapa masukan.Se8ara khusus kami menampaikan terima kasih kepada keluarga ter8inta ang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian ang besar kepada kami, baik selama mengikuti perkuliahan maupun dalam menelesaikan makalah ini.
Kami berharap, suhan Keperawatan ini dapat memberi man+aat bagi kita semua, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran ang membangun dari pemba8a demi perbaikan menuju arah ang lebih baik.
6ogakarta, &<pril %$
Penulis,
BAB I PENDAHULUAN
. -atar 2elakang Kanker berkaitan dengan benjolan patologis pada tubuh ang se8ara umum sinonim dengan tumor. Tumor berarti benjolan atau pembengkakan,terdiri dari tumor ganas dan tumor jinak.Tumor ganas inilah ang dikenal sebagai kanker "neoplasma = karsinoma = keganasan). amun tumorbiasana dipakai pula untuk pengganti nama kanker jinak, sementara istilah kanker dimaksudkan sebagai suatu >tumor? ganas. Dengan demikian dapat disebutkan bahwa semua benjolan adalah tumor, tapi tidak semua tumor adalah kanker. Kanker dan tumor merupakan penebab kematian utama kedua ang memberikan kontribusi %/ @ kematian dari && @ kematian akibat penakit tidak menular utama di dunia. "Shibua K, Mathers CD,2os8hi7Pinto C,-opeA D, Murr a C9-).Dampak Penakit Tidak Menular khususna penakit tumor terhadap ket aha nan sum ber da a man us ia sa nga t bes ar karena selain merupakan penebab kematian dan kesakitan juga menurunkan produkti!itas. ngka kesakitan dan kematian tersebut sebagian besar terjadi pada penduduk dengan sosial ekonomi menengah ke bawah. Di 1ndonesia penakit kankerBtumor merupakan urutan ke ; dari pola penakit nasional. Setiap tahunna %## kasus baru terjadi diantara %##.### p e n d u d u k . " D e pa r t e me n
K e s e h a t a n 3 e p ub l i k
1 n d o n e s i a , & # # & ) Meningkatna pengguna rokok "$ juta orang), konsumsi alkohol, kegemukan atau # besitas dan kurangna akti+itas +isikBolahraga juga berperan dalam peningkatan angka kejadian kanker di 1ndonesia. "Depkes 3 1 . & # # ) -i ma
b es ar
pr o! in si di
1 nd on es ia
me mp un a i
p re !a le ns i
di
a ta s
a ng ka na si on al " ,# / @ ), an g p er ta ma D ae ra h 1 s ti me wa 6og a ka rt a men dud uki urutan pre!alensi tertinggi di 1ndonesia aitu sebesar <,;; @, disusul 9ateng(,#; @, DK1 9akarta $,'' @, 2anten ;,/@, selanjutna Sulut ",$;@#) "emiati 3atih , Ekowati 3ahajeng , ntonius 6udi Kristanto) r g a n i s a s i & kesehatan dunia "0*) menatakan bahwa lima besar penakit kanker didunia adalah kanker paruparu, kanker paudara, kanker usus besar kanker lambung dan kanker hati. "0*, #) TumorBkanker saluran 8erna menempati urutan ke7; terbanak dari seluruh jenis tumorBkanker ang ada. Perempuan mempunai risiko &,& kali lebih besar dibandingkan laki7laki. 3isiko tumorBkanker saluran
8erna
akan bertambah
seiring
dengan
bertambahna umur dan semakin tinggi tingkat pe nd idi ka n. 2er at ba dan ob es mempunai risiko%,$ kali dibandingkan dengan responden ang mempunai berat badan kurus. Kebiasaan merokok be rhu bu ng an be rma kn a den ga n tu mo rBk ank er sa lur an 8er na. Ke bia sa an minumalkohol, konsumsi buah saur, maupun konsumsi makanan berlemak tidak berhubungan bermakna dengan tumorBkanker saluran 8erna. KankerBtumor merupakan penakit dengan penebab multi+a8tor ang terbentuk dalam jangka waktu ang lama dan mengalami kemajuan melalui stadium ang berbeda7 beda."2onita 3, de Courten, Dwer T, and -eowski,9.#%) aktor nutrisi merupakan salah satu aspek ang sangat penting, ang kompleks dan sangat dikaitkan dengan proses patologis kanker. Se8ara umum total asupan berbagai lemak "aitu tipe ang berbeda7 beda dari makanan ang berlemak) bisa dihubungkan dengan peningkatan insiden beberapa kanker utama misalna kanker paudara, 8olon, prostat, o!arium, endometrium dan pan8reas. "0eisburger 9*. #&) Disamping itu obesitas juga meningkatkan risiko untuk kanker dan akti!itas +isik merupakan determinan utama dari pengeluaran energi akan mengurangi risiko "Kri t8h e!s k, D .Ke T 9. # /). ak to r g a a h id up a nt ar a l ai n m er ok ok , d ie t,
k on su ms i a l8 oh ol ,
reproduksi "hamil, menusui, umur pertama menstruasi, menopause), obesitas dan kurangna akti!itas +isik diduga sebagai kontributor utama pertumbuhan kanker. "Ei8hholAer7M. %<<$) 2eberapa +aktor risiko penakit kanker antara lainF merokok dan +aktor gaa hidup "khususna konsumsi saur dan buah serta akti!itas +isik) mer upa kan +ak tor ris iko kan ker ."lbert, G. #%).*al ini diperjelas dengan per7 nataan 3a "#) ang mengatakan bahwa asupan buah dan saur ang tinggi akan menurunkan risiko kankerBtumor. "3a, . #). lkohol adalah +aktor risiko untuk tumor dan saluran pen8emaan atas, kanker hati dan kanker 8o lonre8tal, jumlah sedikit "small amount) akan meningkatkan risiko kanker paudara."Sinagra D, et.al, #&) Disamping itu total asupan lemak berkaitan dengan peningkatan penakit kankerBtumorseperti paudara, 8olon dan prostat."debamowo C, jai, debamowo C, and jai. ##). aktor lain ang berpengaruh adalah kesehatan mental. rang dengan mental disorder "khususna ang berkaitan dengan masalah mood seperti depresi klinis danbipolar) akan meningkatkan risiko kejadian kanker pada usia muda. Padawanita '/ @ dengan mental disorder akan menjadi sakit kanker kurang & tahun setelah didiagnosa menderita masalah dengan mood. " Da!is, 9-.#)
2. Tujuan %. Tujuan 4mum Mengetahui penerapan asuhan keperawatan pasien dengan tumor intra abdomen &. Tujuan Khusus a. Mengetahui de+inisi tumor intra abdomen b. Mengetahui anatomi dan +isiologis tumor intra abdomen 8. Mengetahui etiologi tumor intra abdomen d. Mengetahui klasi+ikasi tumor intra abdomen e. Mengetahui gejala klinis tumor intra abdomen +. Mengetahui pemeriksaan klinis tumor intra abdomen g. Mengetahui pemeriksaan radiologi tumor intra abdomen h. Mengetahui gambaran radiologi tumor intra abdomen i.
Mengetahui penatalaksanaan tumor intra abdomen
j.
Menggambarkan asuhan keperawatan pasien tentang pengkajian, analisa data, diagnosa, peren8anaan, pelaksanaan, dan e!aluasi prosesB hasil pada pasien dengan tumor intra abdomen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A.
DEFINISI
Tumor abdomen adalah suatu massa ang padat dengan ketebalan ang berbeda7beda, ang disebabkan oleh sel tubuh ang ang mengalami trans+ormasi dan tumbuh se8ara autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal, sehingga sel tersebut berbeda dari sel normal dalam bentuk dan strukturna. Kelainan ini dapat meluas ke retroperitonium, dapat terjadi obstruksi ureter atau !ena ka!a in+erior. Massa jaringan +ibrosis mengelilingi dan menentukan struktur ang dibungkusna tetapi tidak mengin!asina. 6ang termasuk tumor intra abdomen antara lain, Tumor hepar, Tumor limpa B lien, Tumor lambung B usus halus, Tumor 8olon, Tumor ginjal "hiperne+roma), Tumor pankreas. Pada anak7anak dapat terjadi Tumor wilms "ginjal). 6ang akan dibahaskan di sini adalah ang terutama tumor di saluran 8erna intestinal.
B.
ANATOMI DAN FISIOLOGIS
2agian abdomen "perut) sering dibagi menjadi < area berdasarkan posisi dari & garis horiAontal dan & garis !ertikal ang membagi7bagi abdomen. Pembagian berdasarkan region: %. 3egio hipokondriak kanan &. 3egio epigastrika /. 3egio hipokondriak kiri '. 3egio lumbal kanan . 3egio umbili8us ;. 3egio lumbal kiri
$. 3egio iliak kanan (. 3egio hipogastrika <. 3egio iliak kiri 2agian abdomen juga dapat dibagi menjadi ' bagian berdasarkan posisi dari satu garis horiAontal dan % garis !ertikal ang membagi daerah abdomen. %. Kuadran kanan atas &. Kuadran kiri atas /. Kuadran kanan bawah '. Kuadran kiri bawah
C.
ETIOLOGI
Penebab neoplasi umumna bersi+at multi+aktorial. 2eberapa +aktor ang dianggap sebagai penebab neoplasi antara lain meliputi bahan kimiawi, +isik, !irus, parasit, in+lamasi kronik, genetik, hormon, gaa hidup, serta penurunan imunitaws. Penebab terjadina tumor karena terjadina pembelahan sel ang abnormal. Perbedaan si+at sel tumor tergantung dari besarna penimpangan dalam bentuk dan +ungsi autonomina dalam pertumbuhan, kemampuanna mengadakan in+iltrasi dan menebabkan metastasis. da beberapa +aktor ang dapat menebabkan terjadina tumor antara lain: %. Karsinogen a. Kimiawi 2ahan kimia dapat berpengrauh langsung "karsinogen) atau memerlukan akti!asi terlebih dahulu "ko7karsinogen) untuk menimbulkan neoplasi. 2ahan
kimia
ini
dapat
merupakan
bahan
alami
atau
bahan
sintetikBsemisintetik. 2enAopire suatu pen8emar lingkungan ang terdapat di mana saja, berasal dari pembakaran tak sempurna pada mesin mobil dan atau mesin lain "jelaga dan ter) dan terkenal sebagai suatu karsinogen bagi hewan maupun manusia. 2erbagai karsinogen lain antara lain nikel arsen, a+latoksin, !inilklorida. Salah satu jenis benAo "a) piren, akni, hidrokarbon aromatik polisiklik "P*), ang banak ditemukan di dalam makanana ang dibakar menggunakan arang menimbulkan kerusakan D sehingga menebabkan neoplasia usus, paudara atau prostat. b. isik 3adiasi gelombang radioakti+ seirng menebabkan keganasan. Sumber radiasi lain adalah pajanan ultra!iolet ang diperkirakan bertambah besar dengan hilangna lapisan oAon pada muka bumi bagian selatan. 1ritasi kronis pada mukosa ang disebabkan oleh bahan korosi+ atau penakit tertentu juga bisa menebabkan terjadina neoplasia. 8. Hiral Dapat dibagi menjadi dua berdasarkan jenis asam ribonukleatnaF !irus D serta 3. Hirus D ang sering dihubungkan dengan kanker antara human papiloma virus "*PH), Epstein-Barr virus "EPH), hepatiti B virus "*2H), dan hepatitis C virus "*CH). Hirus 3 ang karsonogenik adalah human T-cell leukemia virus I "*T-H71) .
&. *ormon *ormon dapat merupakan promoter kegananasan. /. aktor gaa hidup Kelebihan nutrisi khususna lemak dan kebiasaan makan7 makanan ang kurang berserat. supan kalori berlebihan, terutama ang berasal dari lemak binatang, dan kebiasaan makan makanan kurang serat meningkatkan risiko berbagai keganasan, seperti karsinoma paudara dan karsinoma kolon. '. Parasit Parasit s8histosoma hematobin ang mengakibatkan karsinoma planoseluler. . Genetik, in+eksi, trauma, hipersensi!itas terhadap obat.
D. KLASIFIKASI
%. Dewasa : a. Tumor hepar b. Tumor limpa B lien 8. Tumor lambung B usus halus d. Tumor 8olon e. Tumor ginjal "hiperne+roma) +.Tumor pankreas &. nak7anak : a. Tumor wilms "ginjal)
E. GEJALA KLINIS
Kanker dini sering kali tidak memberikan keluhan spesi+ik atau menunjukan tanda selama beberapa tahun. 4mumna penderita merasa sehat, tidak neri dan tidak terganggu dalam melakukan pekerjaan sehari7hari.
Pemeriksaan
darah atau
pemeriksaan penunjang umumna juga tidak menunjukkan kelainan. leh karena itu, meri8an Can8er So8iet telah mengeluarkan peringatan tentang tanda dan gejala ang mungkin disebabkan kanker. Tanda ini disebut I 7danfer warning signals CAUTIO!" 6aasan Kanker 1ndonesia menggunakan akronim 0SPD sebagai tanda bahaa keganasan ang perlu di8uraigai.
C = Change in bowel or bladder habit = a sore that does not heal 4 = unusual bleding or dis8harge T = thi8kening in breast or elsewhere 1 = indigestion or di++i8ult = ob!ious 8hange in wart or mole = na in 8ou h or hoarseness
Tumor abdomen merupakan salah satu tumor ang sangat sulit untuk dideteksi. 2erbeda dengan jenis tumor lainna ang mudah diraba ketika mulai mendesak jaringan di sekitarna. *al ini disebabkan karena si+at rongga tumor abdomen ang longgar dan sangat +leksibel. Tumor abdomen bila telah terdeteksi harus mendapat penanganan khusus. 2ahkan, bila perlu dilakukan pemantauan disertai dukungan pemeriksaan se8ara intensi+. 2ila demikian, pengangkatan dapat dilakukan sedini mungkin. 2iasana adana tumor dalam abdomen dapat diketahui setelah perut tampak membun8it dan mengeras. 9ika positi+, harus dilakukan pemeriksaan +isik dengan hati7 hati dan lembut untuk menghindari trauma berlebihan ang dapat mempermudah terjadina tumor pe8ah ataupun metastasis. Dengan demikian mudah ditentukan pula apakah letak tumorna intraperitoneal atau retroperitoneal. Tumor ang terlalu besar sulit menentukan letak tumor se8ara pasti. Demikian pula bila tumor ang berasal dari rongga pel!is ang telah mendesak ke rongga abdomen. 2erbagai pemeriksaan penunjang perlu pula dilakukan, seperti pemeriksaan darah tepi, laju endap darah untuk menentukan tumor ganas atau tidak. Kemudian menge8ek apakah tumor telah mengganggu sistem hematopoiesis, seperti pendarahan intra tumor atau metastasis ke sumsum tulang dan melakukan pemeriksaan 4SG atau pemeriksaan lainna. Tanda dan Gejala :
7
*iperplasia.
7
Konsistensi tumor umumna padat atau keras.
7
Tumor epitel biasana mengandung sedikit jaringan ikat, dan apabila tumor berasal dari masenkim ang banak mengandung jaringan ikat elastis kenal atau lunak.
7
Kadang tampak *iper!askulari di sekitar tumor.
7
2isa terjadi pengerutan dan mengalami retraksi.
7
Edema sekitar tumor disebabkan in+iltrasi ke pembuluh lim+a.
7
Konstipasi.
7
eri.
7
noreksia, mual, lesu.
7
Penurunan berat badan.
7
Pendarahan.
. F. PEMERIKSAAN KLINIS
Pemeriksaan klinik di sini adalah pemeriksaan rutin ang biasa dilakukan dengan 8ara anamnesis dan pemeriksaan +isik, aitu: %. 1nspeksi &. Palpasi /. Perkusi '. uskultasi Pemeriksaan ini sangat penting, karena dari hasil pemeriksaan klinik ang dilakukan se8ara teliti, meneluruh, dan sebaik7baikna dapat ditegakkan diagnosis klinik ang baik pula. Pemeriksaan klinik ang dilakukan harus se8ara holistik, meliputi bio7psiko7sosio7kulturo7spiritual. namnesis seorang pasien, dapat berma8am7ma8am mulai dari tidak ada keluhan sampai banak sekali keluhan, bisa ringan sampai dengan berat. Semakin lanjut stadium tumor, maka akan semakin banak timbul keluhan gejala akibat tumor ganas itu sendiri atau akibat penulit ang ditimbulkanna. pabila ditemukan tumor ganas di dalam atau di permukaan tubuh ang jumlahna banak "multiple), maka perlu ditanakan tumor mana ang timbul lebih dahulu. Tujuanna
adalah untuk memperkirakan asal dari tumor
tersebut.
Pemeriksaan +isik ini sangat penting sebagai data dasar keadaan umum pasien dan keadaan awal tumor ganas tersebut saat didiagnosa. Selain pemeriksaan umum, pemeriksaan khusus terhadap tumor ganas tersebut perlu dideskripsikan se8ara teliti dan rin8i. 4ntuk tumor ganas ang letakna berada di atau dekat dengan permukaan
tubuh, jika perlu dapat digambar topogra+ina pada organ tubuh supaa mudah mendeskripsikanna. Selain itu juga perlu di8atat : %. 4kuran tumor ganas, dalam & atau / dimensi, &. Konsistensina /. da perlekatan atau tidak dengan organ di bawahna atau kulit di atasna. G. PEMERIKSAAN RADIOLOGI
Endoskopi "sebuah penelitian dimana sebuah pipa elastis digunakan untuk melihat bagian dalam pada saluran pen8ernaan) adalah prosedur diagnosa terbaik. *al ang memudahkan seorang dokter untuk melihat langsung dalam perut, untuk memeriksa heli8oba8ter plori, dan untuk mengambil 8ontoh jaringan untuk diteliti di bawah sebuah mikroskop "biopsi). Sinar J barium jarang digunakan karena hal tersebut jarang mengungkapkan kanker tahap awal dan tidak dianjurkan untuk biopsi. 9ika kanker ditemukan, orang biasana menggunakan 8omputer tomograph "CT) s8an pada dada dan perut untuk memastikan penebaranna ang mana tumor tersebut telah menebar ke organ7organ lainna. 9ika CT s8an tidak bisa menunjukkan penebaran
tumor. Dokter
biasana
melakukan
endoskopi ultrasoni8
"ang
memperlihatkan lapisan saluran pen8ernaan lebih jelas karena pemeriksaan diletakkan pada ujung endoskopi) untuk memastikan kedalaman tumor tersebut dan pengaruh pada sekitar getah bening. Pemeriksaan imaging ang diperlukan untuk membantu menegakkan diagnosis tumor ganas "radiodiagnosis) banak jenisn a mulai dari ang kon!ensional sampai dengan ang 8anggih, dan untuk e+isiensi harus dipilih sesuai dengan kasus ang dihadapi. Pada tumor ganas ang letakna pro+unda dari bagian tubuh atau organ, pemeriksaan imaging diperlukan untuk tuntunan "guiding) pengambilan sample patologi anatomi, baik itu dengan 8ara +ine needle aspiration biopsi "2) atau biops lainna. Selain untuk membantu menegakkan diagnosis, pemeriksaan imaging juga berperan dalam menentukan staging dari tumor ganas. 2eberapa pemeriksaan imaging tersebut antara lain: %. #adiografi polos atau radiografi tanpa kontras , 8ontoh: J7+oto tengkorak, leher, toraks, abdomen, tulang, mammogra+i, dll.
&. #adiografi dengan kontras, 8ontoh: oto 4pper Gr, bronkogra+i, Colon in loop, kistogra+i, dll. /. U$% &Ultrasonografi', aitu pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara. Contoh: 4SG abdomen, 4SG urologi, mammosogra+i, dll. '. CT-scan &Computeri(ed Tomograph) $canning', 8ontoh: S8an kepala, thoraks, abdomen, whole bod s8an, dll. . *#I &*agnetic #esonance Imaging'. Merupakan alat s8anning ang masih tergolong baru dan pada umumna hana berada di rumah sakit besar. *asilna dikatakan lebih baik dari CT. ;. $cinfigrafi atau sidikan #adioisotop. lat ini merupakan salah satu alat s8anning dengan menggunakan isotop radioakti+, seperti: 1odium, Te8hnetium, dll. Contoh: s8in+igra+itiroid, tulang, otak, dll. $. #IA adio Immuno Assa)', untuk mengetahui petanda tumor "tumor marker). H. GAMBARAN RADIOLOGI
%. Tumor *epar da & ma8am gambaran hepatoma aitu bentuk nodular ang gambaran nodul tumor jelas misalna tumor ang tidak berbatas rata, atau bentuk di+use. *epatoma bentuk di+use ditandai dengan ed8hopattern ang sangat kasat dan mengelompok dengan batas tidak teratur dan bagian sentralna
lebih
e8!hogenik. Pembuluh darah disekitarna sering distorted. Seringkali para ultrasonogra+er ang tidak berpengalaman membuat diagnosa sirosis padahal diagnosa ang betul adalah sirosis dan hepatoma di++use. Gambaran hepatoma di++use harus dibedakan dari gambaran +o8al +att li!er dimana ada gambaran e8hopattern ang kasar tetapi +okal.
Gambar &.% 7 *epatoma Di+use dan *epatoma oduler *epatoma ang berukuran / 8m atau kurang disebut : *epatoma dini "earl)). 2ila ukuran lebih dari / 8m disebut : *epatoma lanjut "advanced ). *epatoma dini sering kali bersi+at hpoe8hoi8 sedang hepatoma lanjut biasana hpere8hoi8 atau multiple e8ho ang menunjukkan nekrosis atau +ibrosis dalam tumor. Kadang kadang hepatoma dini berbentuk seperti mata sapi "+ull,s e)e).
Gambar &.& 7 Gambaran 4SG *epatoma -anjut berupa hpere8hoi8 &. Tumor -impa Pada tumor primer pada limpa ditemukan gambaran bulging atau penggelembungan tepi limpa dengan struktur eko parenkim ang tidak homogen.
Gambar &./ 7 Spiral CT s8an dipotong $ mm, dengan limpa sangat membesar "di sebelah kanan pemirsa), menunjukkan massa tumor kurang radiodense dengan limpa agak padat normal berdekatan.
/. Tumor -ambung atau 4sus halus 2ila ada tumor lambung, maka dengan sendirina kontras tidak dapat mengisina, sehingga pada pengisian lambung, tempat tersebut merupakan tempat ang luput dari pengisian kontras "luput isi atau +illing de+e8t). $tadium Awal anker .am+ung -esi7lesi ang ampak di mukosa dan submukosa diklasi+ikasikan menjadi / tipe: a. -esi tipe 1 aitu adana ele!asi dan penonjolan keluar lumen lebih dari mm. b. -esi tipe 11 aitu adana lesi super+i8ial ang adana ele!asi "11a), datar "11b), atau tertekan "118). 8. -esi tipe 111 stadium kanker awal adalah gambaran dangkal, ulkus ireguler dikelilingi nodul7nodul, kumpulan lipatan7lipatan mukosa.
anker .am+ung $tadium .an/ut Kanker lambung kadang7kadang ampak dalam +oto polos abdomen sebagai gambaran abnormalitas pada kontur gaster atau adana gambaran massa so+t tissue ang masuk ke dalam kontur gaster. 9arang ditemukan musin ang diproduksi kanker ang akan memberikan gambaran area kalsi+ikasi. Pada studi barium, karsinoma gaster tampak gambaran polpoid, ul8erati!e atau lesi in+iltrate.
Gambar &.' 7 Polpoid Car8inoma lambung. 3adiogra+i dengan kontras oto 4pper G1 menunjukkan kelainan ang mengisi lobulated "panah) di antrum lambung.
Gambar &. 7 Tumor jinak stroma gastrointestinal dalam Duodenum
'. Tumor Kolon a. dana penonjolan ke dalam lumen berupa polip bertangkai "pedun8ulated) atau tak bertangkai "sesile). b. Terjadi keran8uan dinding kolon bersi+at simetris "napskin ring) atau asimetris "apple 8ore). 8. Kekakuan dinding 8olon bersi+at segmental "lumen 8olon dapat atau tidak menempit)
Gambar &.; Pedun8ulated polip pada kolon des8enden
Gambar &.$ 7 Gambaran Iapple 8oreL pada 8olon sigmoid
Gambar 2.8 – Kanker caecum. Massa polipoid mendesak lipatan iliocaecal sehingga menyebabkan obstruksi.
Gambar 2.9 - Polypoid carcinoma. Massa berlobus besar di rectosigmoid junction.
. Tumor Ginjal 7
pemeriksaan dengan 1HP terlihat gambaran sistem kalies ang tidak teratur "tumor willms).
7
baangan masa dapat tidak homogen, tidak ada kalsi+ikasi, mengandung banak jaringan lunak "hiperne+roma).
7
massa di daerah ginjal, batas tidak jelas, menutupi baangan mus8ulus psoas bagian atas "sar8oma ginjal).
Gambar &.%# 7 CT s8an bai dengan massa ginjal ang besar "panah). 9aringan ginjal normal adalah ditunjukkan di sebelah kanan tumor 0ilms "panah kepala, struktur berwarna putih).
;. Tumor 4reter Terdapat gambaran +illing de+e8t pada daerah ang terdapat polip dengan atau tanpa dilatasi proksimalna.
Gambar &.%% Gambaran +illing de+e8t "panah) di ureter adalah karakteristik dari polip +ibroepithelial.
$. Tumor 2uli7buli Pe!"#!$! %!&'()"! *e'($! +&(!&(! dapat berupa de+ek pengisian
pada !esika urinaria ang terisi kontras atau pola mukosa ang tidak teratur pada +ilm kandung kemih pas8amiksi. 9ika urogram intra!ena menunjukkan adana obstruksi ureter, hal tersebut lebih menekankan pada keterlibatan otot otot di dekat ori+isium ureter dibandingkan obstruksi akibat massa neoplasma ang menekan ureter. CT atau M31 berman+aat dalam penilaian praoperati+ terhadap penebab intramural dan ekstramural, in!asi lokal, pembesaran kelenjar lim+e, dan deposit sekunder pada hati atau paru.
Gambar &.%& 7 Transisi Cell Car8inoma. 3adiogra+i dari urogram ekskretoris menunjukkan massa lobulated "panah) ang menebabkan kelainan di dasar kandung kemih. (. Tumor Pankreas CT S8an dari multise8tion aksial pada pasien dengan kanker pankreas menunjukkan penipisan massa rendah di kepala pankreas, berdekatan dengan !ena mesenterika superior.
Gambar &.%/ CT S8an Tumor Pankreas "kiri) Gambar &.%' 7 Endoskopi Tumor pan8reas "kanan)
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN
. Data dasar pengkajian klien : %. kti!itas istirahat Gejala : kelemahan dan keletihan &. Sirkulasi Gejala : palpitasi, neri, dada pada pengarahan kerja. /. Kebiasaan : perubahan pada TD '. 1ntegritas ego Gejala : alopesia, lesi 8a8at pembedahan Tanda : menangkal, menarik diri dan marah . Eliminasi Gejala : perubahan pada pola de+ekasi misalna : darah pada +e8es, neri pada de+ekasi. Perubahan eliminasi urunarius misalna neri atau ras terbakar pada saat berkemih, hematuria, sering berkemih. Tanda : perubahan pada bising usus, distensi abdomen. ;. MakananB8airan Gejala : kebiasaan diet buruk " rendah serat, tinggi lemak, aditi+ bahan pengawet). noreksisa, mualBmuntah. $. 1ntoleransi makanan Perubahan pada berat badanF penurunan berat badan hebat, berkurangana massa otot. Tanda : perubahan pada kelembapanBtugor kulit, edema. (.
eurosensori Gejala : pusing, sinkope.
<.
eriBkenamanan
Gejala : tidak ada neri atau derajat ber!ariasi misalna ketidaknamanan ringan sampai berat "dihubungkan dengan proses penakit) %#.
Perna+asan Gejala : merokok"tembakau, mariuana, hidup dengan sesoramh ang merokok.) Pemajanan asbes.
%%.
Keamanan Gejala :
pemajanan bahan kimia toksik. Karsinogen Pemajanan matahari
lamaBberlebihan. Tanda : demam, ruam kulit, ulserasi. %&. Seksualitas Gejala : masalah seksualitas misalna dampak pada hubungan perubahan pada tingkat kepuasan. uligra!ida lebih besar dari usia /# tahun. Multigra!ida, pasangan seks milti+el, akti!itas seksual dini. %/. 1nteraksi so8ial Gejala : ketidakadekuatanBkelemahan sotem pendikung. 3iwaat
perkawinan
" berkenaan dengan kepuasan di rumah dukungan, atau bantuan).
2. D1GS KEPE30T Penentuan
diagnosa
keperawatan
harus
berdasarkan
analisa
data
dari
hasil
pengkajian, maka diagnosa keperawatan ang ditemukan di kelompokkan menjadi diagnosa aktual, potensial dan kemungkinan. "2udianna Keliat, %<<',%). 2eberapa diagnosa keperawatan ang mungkin mun8ul pada pasien dengan tumor abdomen antara lain : %. Pre operasi a. eri "akut) bBd proses penakit b. nsietas bBd perubahan status kesehatan. 8. Kurang pengetahuan bBd kurangna in+ormasi &. 1ntra opreasi a. 3esiko penurunan 8urah jantung berhubungan dengan e+ek anestesi "!asodilatasi)
b. Ketidake+ekti+an pola na+as berhubungan dengan e+ek anestesi "melemahkan otot otot dia+ragma) 8. 3esiko injuri berhubungan dengan proses pembedahan "penggunaan alat 8auther) /. Post operasi a. 3esiko tinggi terhadap kekurangan !olume 8airan berhubungan dengan tindakan pembedahan. b. eri berhubungan dengan terputusna kontinuitas jaringan akibat tindakan operasi. 8. 3esiko in+eksi berhubungan dengan adana luka operasi. d. Gangguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan intake ang tidak adekuat. e. Kerusakan intregitas kulitBjaringan berhubungan dengan insisi bedah.
C. PE3EC Setelah merumuskan diagnosa keperawatan, dibuat ren8ana tindakan untuk mengurangi, menghilangkan dan men8egah masalah klien. "2udianna Keliat, %<<', %;) %. Pre operasi a. eri berhubungan dengan proses penakit. Kemungkinan dibuktikan oleh: keluhan neri, respon autonomi8 gelisah, perilaku berhati7hati *asil ang diharapkan : a)
Melaporkan neri ang dirasakan menurun atau menghilang
b)
Mengikuti aturan +armakologis ang ditentukan
1nter!ensi 3asional Tentukan riwaat neri misalna lokasi, 1n+ormasi memberikan data dasar untuk durasi dan skala.
menge!aluasi
kebutuhan
2erikan tindakan kenaman dasar misal:
inter!ensi. Dapat meningkatkan relaksasi
B
kee+ekti+an
massage punggung dan akti!itas hiburan misalna musi8. Dorong penggunaan
keterampilan
Memungkinkan klien untuk berpartisipasi
penggunaan keterampilan manajement neri
se8ara akti+ dalam meningkatkan rasa 8ontrol.
misalna relaksasi napas dalam. Kolaborasi pemberian analgetik
sesuai nalgetik dapat menghambat stimulus neri.
indikasi.
b. nsietasB8emas berhubungan dengan perubahan status kesehatan. Kemungkinan
dibuktikan
oleh:
peningkatan
ketegangan,
gelisah,
mengekspresikan masalah mengenai perubahan dalam kejadian hidup. *asil ang diharapkan : %) Menunjukkan rentang ang tepat dari perasaan dan berkurangna rasa takut &) Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat dapat diatasi. /) Mendemonstrasikan
penggunaan
mekanisme
koping
e+ekti+
dan
partisipasi akti+ dalam pengaturan obat. 1nter!ensi Dorong klien untuk mengungkapkan pikiran
3asional Memberikan kesempatan untuk memeriksa
dan perasaan
takut realistis serta kesalahan konsep tentang
diagnosis 2erikan lingkungan terbuka sehingga klien Membantu klien merasa
aman
untuk
mendiskusikan
perasaanna Pertahankan kontak sesering mungkin dengan
merasa
diterima pada
kondisina tanpa perasaan dihakimi dan meningkatkan rasa terhormat Memberikan keakinan bahwa klien tidak
klien. sendiri atau ditolak. 2antu klienBkeluarga dalam mengenali dan Dukungan dan konseling sesering diperlukan mengklasi+ikasikan rasa takut untuk memulai
untuk memungkinkan indi!idu mengenal dan
mengembangkan strategi koping. 2erikan in+ormasi ang akurat
menghadapi rasa takut. Dapat menurunkan ansietas
8. Kurang pengetahuan bBd kurangna in+ormasi Tujuan : dapat mengungkapkan in+ormasi akurat tentang diagnose dan aturan pengobatan. Kriteria *asil : %) Pasien paham mengenai penakitna
&) Pasien menerima proses pengobatan dengan baik 1nter!ensi Tinjau ulang dengan klienBorang tedekat
3asional Mem!alidasi tingkat pemahaman saat ini
pemahaman diagnose khusus, alternati!e
mengidenti+ikasi
pengobatan dan si+at harapan.
memberiakan dasar pengobatan dimana klien
Tentukan persepsi klien tentang kanker dan
membuat keputusan berdasarkan in+ormasi. Membantu identi+iokasi ide, sikap, rasa takut,
pengobatan kanker
kesalahan
kebutuhan
konsepsi,
dan
belajar
dan
kesenjanagan
pengetahaun tentang kanker. Tinjau ulang aturan pengobatan khusus dan Meningkatkan kemampuan untuk mengatur penggunaan obat ang dijual bebas.
perwatan diri dan menghindari potensial,
komplikasi, reaksiBinteraksi obat. Tinjau ulang dengan klienBorang terdekat Meningkatkan kesejateraan, memudahkan pentingna mempertahankan status nutrisi pemulihan
dan
memumgkinkan
optimal. njurkan meningkatkan masukan 8airan dan
mentoleransi pengobatan Meperbaiki konsistensi
serta dalam diet serta latihan teratur.
merangsang peristalti8.
+e8es
&. 1ntra opresasi a.
3isiko penurunan 8urah jantung berhubungan dengan e+ek anestesi "!asokontriksi). Tujuan : Tidak terjadi penurunan 8urah jantung Kriteria hasil : Tekanan darah dalam batas normal, tidak terjadi hipotensi. 3en8ana tindakan : %) Pantau atau 8atat ke8enderungan +rekuensi jantung dan tekanan darah khususna terjadina hipotensi. 3asional : *ipotensi dapat terjadi akibat kekurangan 8airan dan !asokontriksi pembuluh darah. &) Catat suhu kulit atau warna dan kualitas atau kesamaan nadi peri+er. 3asional : kulit hangat, merah muda dan nadi kuat indikator 8urah jantung adekuat. /) 2erikan oksigen tambahan sesuai indikasi
klien dan
3asional : Meningkatkan oksigenisasi maksimal, menurunkan kerja jantung. ') Kolaborasi dalam pemberian 8airan elektrolit dan obat sesuai indikasi. 3asional : kebutuhan pasien terpenuhi tergantung tipe pembedahan.
b. Ketidake+ekti+an pola na+as berhubungan dengan e+ek anestesi "relaksasi otot otot dia+ragma). Tujuan : Pola na+as e+ekti+ Kriteria hasil : pola na+as normal "%( Bmenit)Be+ekti+, tidak terjadi sianosis atau tanda tanda hipoksia 3en8ana tindakan : %) Pertahankan jalan udara pasien 3asional : Men8egah obstruksi jalan na+as &) Catat +rekuensi dan kedalaman perna+asan pasien 3asional : Memastikan e+ekti+itas perna+asan sehingga upaa memperbaikina dapat segera dilakukan. /) Pantau TTH se8ara terus menerus 3asional : Meningkatna perna+asan, takikardi, bradhikardi, menunjukkan kemungkinan hipoksia ') Posisikan pasien pada posisi ang sesuai dengan jenis pembedahan dan anestesi 3asional : Posisi ang benar akan mendorong !entilasi pada lobus paru dan menurunkan tekanan pada dia+ragma ) bser!asi +ungsi otot terutama otot perna+asan 3asional : bat anestesi dalam proses pembedahan dapat menimbulkan relaksasi pada otot perna+asan.
8. 3isiko injuri berhubungan dengan proses pembedahan "penggunaan alat 8auther). Tujuan : Cedera tidak terjadi Kriteria hasil : Meningkatkan keamanan dan menggunakan sumber sumber se8ara tepat 3en8ana tindakan : %. ntisipasi gerakan jalur dan mendukung posisi pasien ang tepat 3asional : Men8egah tegangan atau dislokalisasi
&. Prosedur operasi 3asional : pemeriksaan alat alat elektrik se8ara periodik penting dilakukan untuk keamanan pasien dan tindakan operasi /. -indungi sekitar kulit dan anatomi ang sesuai menggunakan handuk basah, spon dan penghentian pendarahan 3asional : men8egah kerusakan integritas kulit dan beri batasan perlukaan anatomi pada area operasi '. 2erikan petunjuk ang sederhana dan singkat pada pasien ang sadar 3asional : membantu pasien dalam memahami prosedur ang dilakukan sehingga mengurangi resiko 8edera
/.Post operasi a. 3esiko tinggi terhadap kekurangan !olume 8airan berhubungan dengan tindakan pembedahan. Tujuan : Mempertahankan !olume 8airan adekuat denga membrane mukosa lembab, turgor kulit dan pengisian kapiler baik tanda !ital stabil dan haluaran urien adekuat.
1nter!emsi 3asional Pantau tanda7tanda !ital dengan sering. Tanda7tanda
awal
Periksa balutan luka dengan sering selama pembentukan &' jam pertama terhadap tanda7tanda darah
hemoragi
hematoma
usus
ang
dan dapat
menebabkan sok hepo!elemik.
merah terang dan berlebihan. Palpasi nadi peri!er. E!aluasi pengisian
Memberikan
kapiler turgor kulit, dan status membrane
!olume sirkulasi umum dan tingkat
mukosa.
hidrasi.
Perhatikan adana edema.
Edema
dapat
in+ormasi
terjadi
tentang
Karena
perpindahan 8airan berkenaan dengan penurunan kadar albumin "protein). Pantau masukan dan haluaran.
1ndikator langsung dari hidrasi organ dan +ungsi. Memberikan pedoman untuk penggantian 8airan.
Pantau suhu tubuh.
Demam rendah umum selama &'7'( jam pertama dan dapat menambah kehilangan 8airan.
b.
3esiko in+eksi berhubungan dengan adana luka operasi. Tujuan : 3esiko in+eksi tidak terjadi. Kriteria : -uka sembuh dengan baik, !erband tidak basah dan tidak ada tanda7 tanda in+eksi "kalor, dolor, rubor, tumor).
1nter!ensi Kaji tanda7tanda in+eksi dan !ital sign.
3asional Mengetahui
Gunakan tehnik septik dan antisepti8.
menentukan inter!ensi selanjutna. Dapat men8egah terjadina kontaminasi
tanda7tanda
in+eksi
dan
dengan kuman penebab in+eksi. 2erikan penuluhan tentang 8ara pen8egahan
Memberikan pengertian kepada klien agar
in+eksi. Penatalaksanaan pemberian obat antibiotik.
dapat mengetahui tentang perawatan luka. bat antibiotik dapat membunuh kuman penebab in+eksi
/.
eri akut berhubungan dengan luka operasi
Tujuan : eri berkurang Kriteria hasil : Melaporkan neri terkontrol , tampak rileks dan mampu istirahat dengan tepat Tindakan keperawatan a.
Catat petunjuk non7!erbal mislana gelisah, menolak untuk bergerak , berhati
hati dengan abdomen. 3asional : 2ahasa tubuh B non7!erbal dapat se8ara psikologis dan +isiologik dapat digunakan sebagi petunjuk !erbal untuk mengidenti+ikasi n eri. b.
Kaji skala neri, 8atat lokasi, karakteristik " sakal #7%# ) selidiki dan laporkan
perubahan neri ang tepat 3asional : 2erguna dalam pengawasan kee+ekti+an obat ,kemajuan penembuhan.