•
PENGERTIAN
Tumor merupakan kumpulan sel abdormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus mennerus, tidak terbatas, terbatas, tidak terkoordinasi terkoordinasi dengan jaringan jaringan disekitarny disekitarnyaa serta tidak berguna bagi tubuh. (Kusuma, (Kusuma, Budi 2001). enurut !s"ari (2000) tumor adalah suatu masa yang padat dengan ketebalan yang berbeda-beda, yang disebabkan oleh sel tubuh yang mengalami trans#ormasi dan tumbuh se$ara autonom lepas dari kendali pertumbuhan sel normal, sehingga sel tersebut berbeda dari dari sel normal dalam bentuk dan strukturnya. %e$ar e$araa patol atolo ogi tum tumor abdo abdom men mudah dah terk terkel elu upas pas dan dapat apat melu eluas ke retrop retroperi eriton tonium ium,, dapat dapat terjad terjadii obstru obstruksi ksi ureter ureter atau atau &ena &ena ka&a ka&a in#erio in#erior. r. assa assa jaringa jaringan n #ibr #ibros osis is meng mengel elil ilin ingi gi dan dan mene menent ntuk ukan an stru strukt ktur ur yang ang di bung bungku kusn sny ya teta tetapi pi tida tidak k mengin mengin&as &asiny inya. a. 'ang termasuk termasuk tumor tumor intra intra abdom abdomen en antara antara lain, lain, tumor tumor hepar hepar,, tumor tumor limpalien, limpalien, tumor lambungu lambungusus sus halus, halus, tumor tumor $olon, $olon, tumor tumor ginjal ginjal (hiperne#ro (hiperne#roma), ma), tumor tumor pankreas. •
ETIOLOGI
enyebab terjadinya tumor karena terjadinya pembelahan sel yang abnormal. embedaan sel tumor tergantung dari besarnya penyimpangan dalam bentuk dan #ungsi aotonomnya dalam pertumbuhan, kemampuanya kemampuanya mengadakan in#iltrasi dan menyebabkan metastasis. penyebab neoplasi umumnya bersi#at multi#aktoral. beberapa #aktor yang dianggap sebagai penyebab neoplasi antara lain * •
Karsinogen
•
- kimia"i * bahan kimia dapat berpengaruh langsung (karsinogen) atau memerlukan akti&asi terlebih dahulu (ko-karsinogen) untuk menimbulkan neoplasi. bahan kimia ini dapat dapat merupa merupakan kan bahan bahan alami alami atau atau bahan bahan sintet sintetik iksemi semisin sinteti tetik. k. Ben+op Ben+opire ire suatu suatu pen$emar lingkungan yang terdapat di mana mana saja, berasal dari pembakaran tak sempurna pada mesin mobil dan atau mesin lain (jelaga dan ter) dan terkenal sebagai suatu karsinogen bagi he"an maupun manusia. Berbagai karsinogen lain antara lain nikel arsen, a#latoksin, &inilklorida. %alah satu jenis ben+o (a) piren, yakni, hidrokarbon aromatik polisiklik (), (), yang yang banyak banyak ditemukan di dalam makanana yang dibakar menggunakan arang menimbulkan kerusakan / sehingga menyebabkan neoplasia usus, payudara atau prostat.
•
- #isik * adiasi adiasi gelombang gelombang radioakti# radioakti# seirng menyebabka menyebabkan n keganasan. keganasan. %umber %umber
radiasi radiasi lain lain adalah adalah pajana pajanan n ultra& ultra&iole iolett yang yang diperk diperkira irakan kan bertam bertambah bah besar besar dengan dengan hilangnya hilangnya lapisan o+on pada muka muka bumi bagian bagian selatan. selatan. ritasi kronis kronis pada mukosa mukosa yang yang disebabkan disebabkan oleh bahan korosi# korosi# atau penyakit penyakit tertentu tertentu juga bisa menyebabkan terjadinya neoplasia. •
&iral * apat dibagi dibagi menjadi menjadi dua berdasarkan berdasarkan jenis asam ribonuklea ribonukleatny tnya a &irus / serta /. 3irus /
yang sering dihubungkan dengan kanker antara
human papiloma &irus (3), 4pstein-Barr &irus (43), hepatiti B &irus (B3), dan hepatitis 5 &irus (53). 3irus / yang karsonogenik adalah human T-$ell leukemia &irus (T63-) . •
ormone *hormon dapat berupa promotor keganasan
•
7aya hidup, kelebihan nutrisi khususnya lemak dan kebiasaan makan makanan yang kurang kurang berserat. berserat. Kelebihan nutrisi khususnya lemak dan kebiasaan makan- makanan yang kurang berserat. supan kalori berlebihan, terutama yang berasal dari lemak binatang, dan kebiasaan makan makanan kurang serat meningkatkan risiko berbagai keganasan, seperti karsinoma payudara dan karsinoma kolon.
•
•
arasit * parasit s$histososma hematobin yang mengakibatkan karsinoma planoseluler.
•
7eneti$
•
n#eksi, trauma, hipersensiti&itas terhadap obet-obatan
T!8%!6!7 Tumor adalah proses penyakit yang bermula ketika sel abnormal di ubah oleh mutasi ganeti ganeti$$ dari dari / seluler, seluler, sel abnorm abnormal al ini memben membentuk tuk kolon kolon dan berpop berpopli#e li#erasi rasi se$ar se$ar abnorm abnormal, al, mengab mengabaik aikan an sinyal sinyal mengat mengatur ur pertum pertumbuh buhan an dalam dalam lingku lingkunga ngan n sekitar sekitar sel tersebut. %el-sel neoplasma mandapat energi terutama dari anaerob karena kemampuan sel untuk oksidasi berkurang, meskipun mempunyai en+im yang lengkap untuk oksidasi. %usunan en+im sel uni#orm sehingga lebih mengutamakan berkembang biak yang membutuhkan energi unruk anabolisme daripada untuk ber#ungsi yang menghasilkan energi dengan jalan katabolisme. 9aringan yang tumbuh memerlukan bahan-bahan untuk membentuk protioplasma dan energi, energi, antara lain asam amino. %el-sel neoplasma neoplasma dapat mengalahka mengalahkan n sel-sel normal dalm
mendapatkan bahan-bahan tersebut.(Kusuma, Budi drg. 2001). Ketika di$apai suatu tahap dimana sel mendapatkan $iri-$iri in&asi, dan terjadi perubahan pada jaringan sekitarnya. %el-sel tersebut mengin#iltrasi jaringan sekitar dan memperoleh akses ke lim#e dan pembuluh-pembuluh darah, melalui pembuluh darah tersebut sel-sel dapat terba"a ke area lain dalam tubuh untuk membentuk metastase (penyebaran tumor) pada bagian tubuh yang lain. eskipun penyakit ini dapat diuraikan se$ara umum seperti yang telah digunakan, namun tumor bukan suatu penyakit tunggal dengan penyebab tunggal * tetapi lebih kepada suatu kelompok penyakit yang jelas denagn penyebab, metastase, pengobatan dan prognosa yang berbeda.(%melst+er, %u+anne 5.2001). •
T/ / 7496
Kanker dini sering kali tidak memberikan keluhan spesi#ik atau menunjukan tanda selama beberapa tahun. :mumnya penderita merasa sehat, tidak nyeri dan tidak terganggu dalam melakukan pekerjaan sehari-hari. emeriksaan darah atau pemeriksaan penunjang umumnya juga tidak menunjukkan kelainan. •
•
•
!leh karena itu, meri$an 5an$er %o$iety telah mengeluarkan peringatan tentang tanda dan gejala yang mungkin disebabkan kanker. Tanda ini disebut ; 7-danfer warning signals CAUTION”. 'ayasan Kanker ndonesia menggunakan akronim <% sebagai tanda bahaya keganasan yang perlu di$uraigai. 5 = 5hange in bo"el or bladder habit = a sore that does not heal
: = unusual bleding or dis$harge T = thi$kening in breast or else"here = indigestion or di##i$ult ! = ob&ious $hange in "art or mole / = nagging $ough or hoarseness Tumor abdomen merupakan salah satu tumor yang sangat sulit untuk dideteksi. Berbeda dengan • • • •
jenis tumor lainnya yang mudah diraba ketika mulai mendesak jaringan di sekitarnya. al ini disebabkan karena si#at rongga tumor abdomen yang longgar dan sangat #leksibel. Tumor abdomen bila telah terdeteksi harus mendapat penanganan khusus. Bahkan, bila perlu dilakukan pemantauan disertai dukungan pemeriksaan se$ara intensi#. Bila demikian, pengangkatan dapat dilakukan sedini mungkin. Biasanya adanya tumor dalam abdomen dapat diketahui setelah perut tampak membun$it dan mengeras. 9ika positi#, harus dilakukan pemeriksaan #isik dengan hatihati dan lembut untuk menghindari trauma berlebihan yang dapat mempermudah terjadinya tumor pe$ah ataupun metastasis. engan demikian mudah ditentukan pula apakah letak tumornya intraperitoneal atau retroperitoneal. Tumor yang terlalu besar sulit menentukan letak
tumor se$ara pasti. emikian pula bila tumor yang berasal dari rongga pel&is yang telah mendesak ke rongga abdomen. •
Berbagai pemeriksaan penunjang perlu pula dilakukan, seperti pemeriksaan darah tepi, laju endap darah untuk menentukan tumor ganas atau tidak. Kemudian menge$ek apakah tumor telah mengganggu sistem hematopoiesis, seperti pendarahan intra tumor atau metastasis ke sumsum tulang dan melakukan pemeriksaan :%7 atau pemeriksaan lainnya.
•
iperplasia
•
Konsistensi tumor umumnya padat atau keras
•
Tumor epital biasanya mengandung sedikit jaringan ikat dan apabila berasal dari masenkim yang banyak mengandung jaringan ikat maka akan elasti$ kenyal atau lunak.
•
Kadang tampak hiper&askulari disekitar tumor.
•
Biasa terjadi pengerutan dam mengalami retraksi.
•
4dema disekitar tumor disebabkan in#iltrasi kepembuluh lim#e.
•
•
/yeri
•
noreksia, mual, muntah.
•
enurunan berat badan.
44K%/ 7/!%TK rosedur diagnostik yang biasa dilakukan dalam menge&aluasi malignansi meliputi * •
arker tumor %ubstansi yang ditemukan dalam darah atau $airan tubuh lain yang tumor atau oleh tubuh dalam berespon terhadap tumor.
•
en$itraan resonansi magneti$ () enggunaan medan magnet dan sinyal #rekuensi>radio untuk menghasilkan gambaran berbagai struktur tubuh.
•
5T %$an enggunakan pan$aran sinar sempit sinar-? untuk memindai susunan lapisan jaringan untuk memberikan pandangan potongan melintang.
•
8louroskopi enggunakan sinar-? yang memperlihatkan perbedaan ketebalan antar jaringan dap@at ,men$akup penggunaan bahan kontras.
•
:ltrasound 4$ho dari gelombang bunyi ber#rekuensi tinggi direkam pada layer penerima, digunkan
untuk mengkaji jaringan yang dalam di dalam tubuh. •
4ndoskopi em&isualkan langsung rongga tubuh atau saluran dengan memasukan suatu ke dalam rongga tubuh atau ostium tubuh memungkinkan dilakukannya biopsy jaringan, aspirasi dan eksisi tumor yang ke$il. 4ndoskopi (sebuah penelitian dimana sebuah pipa elastis digunakan untuk melihat bagian dalam pada saluran pen$ernaan) adalah prosedur diagnosa terbaik. al yang memudahkan seorang dokter untuk melihat langsung dalam perut, untuk memeriksa heli$oba$ter pylori, dan untuk mengambil $ontoh jaringan untuk diteliti di ba"ah sebuah mikroskop (biopsi). %inar ? barium jarang digunakan karena hal tersebut jarang mengungkapkan kanker tahap a"al dan tidak dianjurkan untuk biopsi. 9ika kanker ditemukan, orang biasanya menggunakan $omputer tomography (5T) s$an pada dada dan perut untuk memastikan penyebarannya yang mana tumor tersebut telah menyebar ke organ-organ lainnya. 9ika 5T s$an tidak bisa menunjukkan penyebaran tumor. okter biasanya melakukan endoskopi ultrasoni$ (yang
memperlihatkan lapisan
saluran
pen$ernaan lebih jelas karena pemeriksaan diletakkan pada ujung endoskopi) untuk memastikan kedalaman tumor tersebut dan pengaruh pada sekitar getah bening.
Radiografi polos atau radiografi tanpa kontras, $ontoh* ?-#oto tengkorak, leher, toraks, abdomen, tulang, mammogra#i, dll. - Radiografi dengan kontras, $ontoh* 8oto :pper 7r, bronkogra#i, 5olon in loop, kistogra#i, dll. - USG Ultrasonografi!, yaitu pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara. 5ontoh* :%7
abdomen, :%7 urologi, mammosogra#i, dll. - CT-s"an Co#puteri$ed To#ograp%& S"anning!, $ontoh* %$an kepala, thoraks, abdomen, "hole body
s$an, dll. - 'RI 'agneti" Resonan"e I#aging!. erupakan alat s$anning yang masih tergolong baru dan pada
umumnya hanya berada di rumah sakit besar. asilnya dikatakan lebih baik dari 5T. - S"infigrafi atau sidikan Radioisotop. lat ini merupakan salah satu alat s$anning dengan menggunakan
isotop radioakti#, seperti* odium, Te$hnetium, dll. 5ontoh* s$in#igra#itiroid, tulang, otak, dll. - RIA Radio I##uno Assa&!, untuk mengetahui petanda tumor (tumor marker).
•
en$itraan kedokteran nuklir enggunakan suntikan intra&ena atau menelan bahan radiosisotope yang diikuti dengan pen$itraan yang menjadi tempat berkumpulnya radioisotope.(%melt+er, %u+anne 5.2001).
•
7B/ !6!7
1. T:! 4
da 2 ma$am gambaran hepatoma yaitu bentuk nodular yang gambaran nodul tumor jelas misalnya tumor yang tidak berbatas rata, atau bentuk di#use. epatoma bentuk di#use ditandai dengan ed$hopattern yang sangat kasat dan mengelompok dengan batas tidak teratur dan bagian sentralnya lebih e$&hogenik. embuluh darah disekitarnya sering distorted. %eringkali para ultrasonogra#er yang tidak berpengalaman membuat diagnosa sirosis padahal diagnosa yang betul adalah sirosis dan hepatoma di##use. 7ambaran hepatoma di##use harus dibedakan dari gambaran #o$al #atty li&er dimana ada gambaran e$hopattern yang kasar tetapi #okal. •
7ambar 2.1 - epatoma i#use dan epatoma /oduler epatoma yang berukuran A $m atau kurang disebut * epatoma dini (earl&). Bila ukuran lebih dari A $m disebut * epatoma lanjut (ad(an"ed ). epatoma dini sering kali bersi#at hypoe$hoi$ sedang hepatoma lanjut biasanya hypere$hoi$ atau multiple e$ho yang menunjukkan nekrosis atau #ibrosis dalam tumor. Kadang kadang hepatoma dini berbentuk seperti mata sapi ()ull*s e&e).
2. T:! 6 ada tumor primer pada limpa ditemukan gambaran bulging atau penggelembungan tepi limpa dengan struktur eko parenkim yang tidak homogen.
7ambar 2.A - %piral 5T s$an dipotong C mm, dengan limpa sangat membesar (di sebelah kanan pemirsa), menunjukkan massa tumor kurang radiodense dengan limpa agak padat normal berdekatan.
A. T:! 6B:/7 T: :%:% 6:% Bila ada tumor lambung, maka dengan sendirinya kontras tidak dapat mengisinya, sehingga pada pengisian lambung, tempat tersebut merupakan tempat yang luput dari pengisian kontras (luput isi atau #illing de#e$t).
Stadiu# Awal +anker ,a#)ung 6esi-lesi yang /ampak di mukosa dan submukosa diklasi#ikasikan menjadi A tipe* a. 6esi tipe yaitu adanya ele&asi dan penonjolan keluar lumen lebih dari D mm. b. 6esi tipe yaitu adanya lesi super#i$ial yang adanya ele&asi (a), datar (b), atau tertekan ($). $. 6esi tipe stadium kanker a"al adalah gambaran dangkal, ulkus ireguler dikelilingi nodul-nodul, kumpulan lipatan-lipatan mukosa. +anker ,a#)ung Stadiu# ,anut Kanker lambung kadang-kadang /ampak dalam #oto polos abdomen sebagai gambaran abnormalitas pada kontur gaster atau adanya gambaran massa so#t tissue yang masuk ke dalam kontur gaster. 9arang ditemukan musin yang diproduksi kanker yang akan memberikan gambaran area kalsi#ikasi. ada studi barium, karsinoma gaster tampak gambaran polypoid, ul$erati&e atau lesi in#iltrate. E. T:! K!6!/ danya penonjolan ke dalam lumen berupa polip bertangkai (pedun$ulated) atau tak bertangkai (sesile). - Terjadi keran$uan dinding kolon bersi#at simetris (napskin ring) atau asimetris (apple $ore). - Kekakuan dinding $olon bersi#at segmental (lumen $olon dapat atau tidak menyempit)
D. T:! 7/96 pemeriksaan dengan 3 terlihat gambaran sistem kaliFes yang tidak teratur (tumor "illms). - bayangan masa dapat tidak homogen, tidak ada kalsi#ikasi, mengandung banyak jaringan lunak (hiperne#roma). - massa di daerah ginjal, batas tidak jelas, menutupi bayangan mus$ulus psoas bagian atas (sar$oma ginjal). G. T:! :4T4 Terdapat gambaran #illing de#e$t pada daerah yang terdapat polip dengan atau tanpa dilatasi proksimalnya.
7ambar 2.11 7ambaran #illing de#e$t (panah) di ureter adalah karakteristik dari polip #ibroepithelial.
C. tumor buli-buli enampakan $arsinoma &esika urinaria dapat berupa de#ek pengisian pada &esika urinaria yang terisi kontras atau pola mukosa yang tidak teratur pada #ilm kandung kemih pas$amiksi. 9ika urogram intra&ena menunjukkan adanya obstruksi ureter, hal tersebut lebih menekankan pada keterlibatan otot otot di dekat ori#isium ureter dibandingkan obstruksi akibat massa neoplasma yang menekan ureter. 5T atau berman#aat dalam penilaian praoperati# terhadap penyebab intramural dan ekstramural, in&asi lokal, pembesaran kelenjar lim#e, dan deposit sekunder pada hati atau paru.
H. Tumor ankreas 5T %$an dari multise$tion aksial pada pasien dengan kanker pankreas menunjukkan penipisan massa rendah di kepala pankreas, berdekatan dengan &ena mesenterika superior.
7ambar 2.1A 5T %$an Tumor ankreas (kiri)
•
4/T6K%// 4% •
embedahan embedahan adalah modalitas penanganan utama, biasanya gasterektoni subtotal atau total, dan digunakan untuk baik pengobatan maupun paliasi. asien dengan tumor lambung tanpa biopsy dan tidak ada bukti matastatis jauh harus menjalani laparotomi eksplorasi atau seliatomi untuk menentukan apakah pasien harus menjalani prosedur kurati# atau paliati#. Komplikasi yang berkaitan dengan tindakan adalah injeksi, perdarahan, ileus, dan kebo$oran anastomoisis.(%melt+er, %u+anne 5. 2001)
•
adioterapi enggunaaan partikel energy tinggi untuk menghan$urkan sel-sel dalam pengobatan tumor dapat menyebabkan perubahan pada / dan / sel tumor. Bentuk energy yang digunakan pada radioterapi adalah ionisasi radiasi yaitu energy tertinggi dalam spektrum elektromagnetik.
•
Kemoterapi Kemoterapi sekarang telah digunakan sebagai terapi tambahan untuk reseksi tumor, untuk tumor lambung tingkat tinggi lanjutan dan pada kombinasi dengan terapi radiasi dengan mela"an sel dalam proses pembelahan, tumor dengan #raksi pembelahan yang tinggi ditangani lebih e#ekti# dengan kemoterapi.
•
Bioterapi Terapi biologis atau bioterapi sebagai modalitas pengobatan keempat untuk kanker dengan menstimulasi system imun(biologi$ response modi#iersB) berupa antibody mono$lonal, &aksin, #a$tor stimulasi koloni, inter#eron, interleukin.(anielle 7ale. 2000).
4/7K9/ engkajian
merupakan tahap a"al dan merupak dasar proses kepera"atan diperlukan
pengkajian yang $ermat untuk mengenal masalah klien agar dapat memberikan rah kepada tindakan kepera"atan. Keberhasilan kepera"atan sanagat tergantung kepada ke$ermatan dan ketelitian dalam pengkajian.
Tahap
pengkajian
ini
terdiri
dari
empat
komponen
pengelompokan data, analisa data, perumusan diagnosa kepera"atan.
antara
lain
*
ata dasar pengkajian klien * a.
kti&itas istirahat
7ejala * kelemahan dan keletihan b.
%irkulasi
7ejala * palpitasi, nyeri, dada pada pengarahan kerja. Kebiasaan * perubahan pada T $.
ntegritas ego
7ejala * alopesia, lesi $a$at pembedahan Tanda * menyangkal, menarik diri dan marah d.
4liminasi
7ejala * perubahan pada pola de#ekasi misalnya * darah pada #e$es, nyeri pada de#ekasi. erubahan eliminasi urunarius misalnya nyeri atau ras terbakar pada saat berkemih, hematuria, sering berkemih. Tanda * perubahan pada bising usus, distensi abdomen. e.
akanan$airan
7ejala * kebiasaan diet buruk ( rendah serat, tinggi lemak, aditi# bahan penga"et). noreksisa, mualmuntah. ntoleransi makanan erubahan pada berat badan penurunan berat badan hebat, berkuranganya massa otot. Tanda * perubahan pada kelembapantugor kulit, edema. #.
/eurosensori
7ejala * pusing, sinkope. g.
/yerikenyamanan
7ejala * tidak ada nyeri atau derajat ber&ariasi misalnya ketidaknyamanan ringan sampai berat (dihubungkan dengan proses penyakit) h.
erna#asan
7ejala * merokok(tembakau, mariyuana, hidup dengan sesoramh yang merokok.) emajanan asbes. i.
Keamanan
7ejala * pemajanan bahan kimia toksik. Karsinogen emajanan matahari lamaberlebihan. Tanda * demam, ruam kulit, ulserasi. j.
%eksualitas
7ejala * masalah seksualitas misalnya dampak pada hubungan perubahan pada tingkat kepuasan. /uligra&ida lebih besar dari usia A0 tahun. ultigra&ida, pasangan seks milti#el, akti&itas seksual dini. k.
nteraksi so$ial
7ejala * ketidakadekuatankelemahan sotem pendikung. i"ayat perka"inan ( berkenaan dengan kepuasan di rumah dukungan, atau bantuan).
2.
7/!% K44<T/
enentuan diagnosa kepera"atan harus berdasarkan analisa data dari hasil pengkajian, maka diagnosa kepera"atan yang ditemukan di kelompokkan menjadi diagnosa aktual, potensial dan kemungkinan. (Budianna Keliat, 1IIE,1). Beberapa diagnosa kepera"atan yang mungkin mun$ul pada pasien dengan tumor abdomen antara lain * re operasi a)
/yeri (akut) bd proses penyakit
b)
nsietas bd perubahan status kesehatan.
$)
Kurang pengetahuan bd kurangnya in#ormasi
ntra opreasi a) b)
esiko penurunan $urah jantung berhubungan dengan e#ek anestesi (&asodilatasi) Ketidake#ekti#an pola na#as berhubungan dengan e#ek anestesi (melemahkan otot
otot dia#ragma) $)
esiko injuri berhubungan dengan proses pembedahan (penggunaan alat $auther)
ost operasi a)
esiko tinggi terhadap kekurangan &olume $airan berhubungan dengan tindakan
pembedahan. b)
/yeri berhubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan akibat tindakan operasi.
$)
esiko in#eksi berhubungan dengan adanya luka operasi.
d)
7angguan pemenuhan nutrisi berhubungan dengan intake yang tidak adekuat.
e)
Kerusakan intregitas kulitjaringan berhubungan dengan insisi bedah.
A.
44/5//
%etelah merumuskan diagnosa kepera"atan, dibuat ren$ana tindakan untuk mengurangi, menghilangkan dan men$egah masalah klien. (Budianna Keliat, 1IIE, 1G) re operasi 1.
/yeri berhubungan dengan proses penyakit.
Kemungkinan dibuktikan oleh* keluhan nyeri, respon autonomi$ gelisah, perilaku berhatihati asil yang diharapkan * a)
elaporkan nyeri yang dirasakan menurun atau menghilang
b)
engikuti aturan #armakologis yang ditentukan
nter&ensi
asional 1) Tentukan ri"ayat nyeri misalnya lokasi, durasi dan skala.
2) Berikan tindakan kenyaman dasar misal* massage punggung dan akti&itas hiburan misalnya musi$.
A) orong penggunaan keterampilan penggunaan keterampilan manajement nyeri misalnya relaksasi napas dalam.
E) Kolaborasi pemberian analgetik sesuai indikasi.
1) n#ormasi memberikan data dasar untuk menge&aluasi kebutuhan kee#ekti#an inter&ensi.
2) apat meningkatkan relaksasi
A) emungkinkan klien untuk berpartisipasi se$ara akti# dalam meningkatkan rasa $ontrol.
E) nalgetik dapat menghambat stimulus nyeri. 2.
nsietas$emas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
Kemungkinan dibuktikan oleh* peningkatan ketegangan, gelisah, mengekspresikan masalah mengenai perubahan dalam kejadian hidup. asil yang diharapkan *
a)
enunjukkan rentang yang tepat dari perasaan dan berkurangnya rasa takut
b)
Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat dapat diatasi.
$)
endemonstrasikan penggunaan mekanisme koping e#ekti# dan partisipasi akti#
dalam pengaturan obat.
/T434/%
%!/6 1.
1.
orong klien untuk mengungkapkan pikiran dan perasaan
emberikan kesempatan untuk memeriksa takut realistis serta kesalahan konsep
tentang diagnosis 2.
Berikan lingkungan terbuka sehingga klien merasa aman untuk mendiskusikan
perasaannya
2.
embantu klien merasa diterima pada kondisinya tanpa perasaan dihakimi dan
meningkatkan rasa terhormat A.
ertahankan kontak sesering mungkin dengan klien.
A.
emberikan keyakinan bah"a klien tidak sendiri atau ditolak.
E.
Bantu klienkeluarga dalam mengenali dan mengklasi#ikasikan rasa takut untuk
memulai mengembangkan strategi koping.
E.
ukungan dan konseling sesering diperlukan untuk memungkinkan indi&idu
mengenal dan menghadapi rasa takut. D.
Berikan in#ormasi yang akurat
D.
apat menurunkan ansietas
A.
Kurang pengetahuan bd kurangnya in#ormasi
Tujuan * dapat mengungkapkan in#ormasi akurat tentang diagnose dan aturan pengobatan. Kriteria asil * a.
asien paham mengenai penyakitnya
b.
asien menerima proses pengobatan dengan baik
/T434/%
%!/6 1.
Tinjau ulang dengan klienorang tedekat pemahaman diagnose khusus, alternati&e
pengobatan dan si#at harapan.
-
em&alidasi tingkat pemahaman saat ini mengidenti#ikasi kebutuhan belajar dan
memberiakan dasar pengobatan dimana klien membuat keputusan berdasarkan in#ormasi. 2.
-
Tentukan persepsi klien tentang kanker dan pengobatan kanker
embantu identi#iokasi ide, sikap, rasa takut, kesalahan konsepsi, dan kesenjanagan
pengetahaun tentang kanker. A.
Tinjau ulang aturan pengobatan khusus dan penggunaan obat yang dijual bebas.
-
eningkatkan kemampuan untuk mengatur per"atan diri dan menghindari
potensial, komplikasi, reaksiinteraksi obat. E.
Tinjau ulang dengan klienorang terdekat pentingnya mempertahankan status nutrisi
optimal.
-
eningkatkan kesejateraan, memudahkan pemulihan dan memumgkinkan klien
mentoleransi pengobatan D.
njurkan meningkatkan masukan $airan dan serta dalam diet serta latihan teratur.
-
eperbaiki konsistensi #e$es dan merangsang peristalti$.
ntra opresasi 1.
isiko penurunan $urah jantung berhubungan dengan e#ek anestesi (&asokontriksi).
Tujuan * Tidak terjadi penurunan $urah jantung Kriteria hasil * Tekanan darah dalam batas normal, tidak terjadi hipotensi. en$ana tindakan * a)
antau atau $atat ke$enderungan #rekuensi jantung dan tekanan darah khususnya
terjadinya hipotensi. asional * ipotensi dapat terjadi akibat kekurangan $airan dan &asokontriksi pembuluh darah. b)
5atat suhu kulit atau "arna dan kualitas atau kesamaan nadi peri#er.
asional * kulit hangat, merah muda dan nadi kuat indikator $urah jantung adekuat. $)
Berikan oksigen tambahan sesuai indikasi.
asional * eningkatkan oksigenisasi maksimal, menurunkan kerja jantung. d)
Kolaborasi dalam pemberian $airan elektrolit dan obat sesuai indikasi.
asional * kebutuhan pasien terpenuhi tergantung tipe pembedahan.
2.
Ketidake#ekti#an pola na#as berhubungan dengan e#ek anestesi (relaksasi otot otot
dia#ragma). Tujuan * ola na#as e#ekti# Kriteria hasil * pola na#as normal (1H 20 Fmenit)e#ekti#, tidak terjadi sianosis atau tanda
tanda hipoksia en$ana tindakan * a)
ertahankan jalan udara pasien
asional * en$egah obstruksi jalan na#as b)
5atat #rekuensi dan kedalaman perna#asan pasien
asional * emastikan e#ekti#itas perna#asan sehingga upaya memperbaikinya dapat segera dilakukan. $)
antau TT3 se$ara terus menerus
asional * eningkatnya perna#asan, takikardi, bradhikardi, menunjukkan kemungkinan hipoksia d)
osisikan pasien pada posisi yang sesuai dengan jenis pembedahan dan anestesi
asional * osisi yang benar akan mendorong &entilasi pada lobus paru dan menurunkan tekanan pada dia#ragma e)
!bser&asi #ungsi otot terutama otot perna#asan
asional * !bat anestesi dalam proses pembedahan dapat menimbulkan relaksasi pada otot perna#asan. A.
isiko injuri berhubungan dengan proses pembedahan (penggunaan alat $auther).
Tujuan * 5edera tidak terjadi Kriteria hasil * eningkatkan keamanan dan menggunakan sumber sumber se$ara tepat en$ana tindakan * a)
ntisipasi gerakan jalur dan mendukung posisi pasien yang tepat
asional * en$egah tegangan atau dislokalisasi b)
astikan keamanan elektrikal dan alat alat yang dipergunakan selama prosedur
operasi asional * pemeriksaan alat alat elektrik se$ara periodik penting dilakukan untuk keamanan pasien dan tindakan operasi $)
6indungi sekitar kulit dan anatomi yang sesuai menggunakan handuk basah, spon dan
penghentian pendarahan asional * men$egah kerusakan integritas kulit dan beri batasan perlukaan anatomi pada area operasi d)
Berikan petunjuk yang sederhana dan singkat pada pasien yang sadar
asional * membantu pasien dalam memahami prosedur yang dilakukan sehingga mengurangi resiko $edera
ost operasi 1.
esiko tinggi terhadap kekurangan &olume $airan berhubungan dengan tindakan
pembedahan. Tujuan * empertahankan &olume $airan adekuat denga membrane mukosa lembab, turgor kulit dan pengisian kapiler baik tanda &ital stabil dan haluaran urien adekuat.
/T434/%
%!/6 1.
antau tanda-tanda &ital dengan sering. eriksa balutan luka dengan sering selama 2E
jam pertama terhadap tanda-tanda darah merah terang dan berlebihan.
J
Tanda-tanda a"al hemoragi usus dan pembentukan hematoma yang dapat
menyebabkan syok hepo&elemik.
2.
alpasi nadi peri&er. 4&aluasi pengisian kapiler turgor kulit, dan status membrane
mukosa.
J
emberikan in#ormasi tentang &olume sirkulasi umum dan tingkat hidrasi.
A.
erhatikan adanya edema.
J
4dema dapat terjadi Karena perpindahan $airan berkenaan dengan penurunan kadar
albumin (protein). E.
antau masukan dan haluaran.
J
ndikator langsung dari hidrasi organ dan #ungsi. emberikan pedoman untuk
penggantian $airan.
D.
antau suhu tubuh.
J
emam rendah umum selama 2E-EH jam pertama dan dapat menambah kehilangan
$airan. 2.
esiko in#eksi berhubungan dengan adanya luka operasi.
Tujuan * esiko in#eksi tidak terjadi. Kriteria * 6uka sembuh dengan baik, &erband tidak basah dan tidak ada tanda- tanda in#eksi (kalor, dolor, rubor, tumor).
/T434/%
%!/6 1.
Kaji tanda-tanda in#eksi dan &ital sign.
J
engetahui tanda-tanda in#eksi dan menentukan inter&ensi selanjutnya.
2.
7unakan tehnik septik dan antisepti$.
J
apat men$egah terjadinya kontaminasi dengan kuman penyebab in#eksi.
A.
Berikan penyuluhan tentang $ara pen$egahan in#eksi.
J
emberikan pengertian kepada klien agar dapat mengetahui tentang pera"atan luka.
E.
enatalaksanaan pemberian obat antibiotik.
J
!bat antibiotik dapat membunuh kuman penyebab in#eksi
A.
/yeri akut berhubungan dengan luka operasi
Tujuan * /yeri berkurang Kriteria hasil * elaporkan nyeri terkontrol , tampak rileks dan mampu istirahat dengan tepat Tindakan kepera"atan a.
5atat petunjuk non-&erbal mislanya gelisah, menolak untuk bergerak , berhati hati
dengan abdomen. asional * Bahasa tubuh non-&erbal dapat se$ara psikologis dan #isiologik dapat digunakan sebagi petunjuk &erbal untuk mengidenti#ikasi nyeri. b.
Kaji skala nyeri, $atat lokasi, karakteristik ( sakal 0-10 ) selidiki dan laporkan
perubahan nyeri yang tepat asional * Berguna dalam penga"asan kee#ekti#an obat ,kemajuan penyembuhan.
8T :%TK
5arpenito, 6ynda 9uall. 1IID. iagnosa kepera"atan plikasi pada raktek Klinik 4disi G. 9akarta * 475. 7anong, 8.
%melster, %u+anne 5. 2001. Kepera"atan edikal Bedah, 4disi H, 3ol. 2 . 9akarta * 475.