LAPORAN PENDAHULUAN RETENSIO PLACENTA PLACENTA
1.1. Pengertian Retensio Placenta
Persal Persalina inan n kala kala tiga tiga dimula dimulaii setelah setelah lahirn lahirnya ya bayi bayi dan berakh berakhir ir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Pada kala III persalinan, secara fisiologis otot uterus berkontraksi mengikuti penyusutan volume rong rongga ga uter uterus us sete setela lah h lahi lahirn rny ya bay bayi dan dan peny penyus usut utan an ukur ukuran an ini ini menyebabkan berkurangnya ukuran tempat perlekatan plasenta. Karena tempat perlekatan menjadi semakin kecil sedangkan ukuran plasenta tidak berubah maka plasenta akan terlipat, menebal dan kemudian lepas dari dinding uterus. Setelah lepas,plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau kedalam vagina.Tandatanda lepasnya plasenta yaitu ! ". Perubahan Perubahan bentuk bentuk dan tinggi tinggi uterus #. Tali Tali pusat pusat memanjang memanjang $. %danya %danya semburan semburan darah mendadak mendadak dan singkat singkat Sebagi Sebagian an besar besar kasus kasus kesaki kesakitan tan dan kemati kematian an ibu di Indone Indonesia sia diseba disebabka bkan n oleh oleh perdar perdaraha ahan n pasca pasca persali persalinan nan dimana dimana sebagi sebagian an besar besar disebabkan oleh atonia uteri dan retensio plasenta yang sebenarnya dapat dicegah dengan melakukan manajemen aktif kala III &%P',#(()* +etensio placenta adalah terlambatnya kelahiran plasenta selama setengah jam setelah kelahiran bayi &anuaba,"--)*. ika placenta belum lepas lepas sama sama sekali sekali maka maka tidak tidak akan akan terjadi terjadi perdarah perdarahan an dan jika lepas lepas seb sebagia agian n
terj terjad adii
perd perdar arah ahan an
yang ang
merup erupak akan an
ind indikas ikasii
untu untuk k
mengeluark mengeluarkanny annyaa &Sarwono," &Sarwono,"---*. ---*. Placenta Placenta harus dikeluarkan dikeluarkan karena dapat menimbulkan menimbulkan bahaya perdarahan, perdarahan, infeksi karena sebagai sebagai benda mati, dapat terjadi placenta inkarserata, dapat terjadi polip placenta dan terjadi degenerasi ganas korio karsinoma.
1
1.2. Penyebab ata Etiologi
Plasenta belum lahir bisa karena belum lepasnya plasenta dari dinding uterus atau plasenta yang sudah lepas dari dinding uterus akan tetapi belum keluar disebabkan oleh tidak adanya usaha untuk melahirkan atau karena salah penanganan kala III sehingga terjadi lingkaran kontriksi pada bagian bawah uterus yang menghalangi keluarnya plasenta &inkarserasio placenta*. /elum lepasnya plasenta dari dinding uterus disebabkan oleh ! "* Sebab 0ungsionil &"* 1is kurang kuat &sebab terpenting* * Tempat insersi di sudut tuba &$* /entuknya ! placenta membranacea, placenta anularis &2* 3kuran placenta yang sangat kecil #* Sebab Patologi anatomi &"* Placenta accreta Pada placenta accreta villi korialis menanamkan diri lebih dalam kedalam dinding rahim sampai kebatas atas lapisan otot rahim. Placenta accreta ada yang kompleta yaitu kalau seluruh permukaannya melekat dengan erat pada dinding rahim dan ada yang partialis yaitu kalau hanya beberapa bagian saja dari permukaannya yang berhubungan 4 melekat erat pada dinding rahim. Placenta accreta ini disebabkan karena kelainan desidua misalnya desidua yang terlalu tipis. Placenta accreta partialis masih dapat dilepaskan secara menuil tetapi plasenta accreta kompleta tidak boleh dilepaskan secara manual karena usaha tersebut dapat menimbulkan perforasi dinding rahim. * Placenta increta Pada placenta increta vili korialis menanamkan diri sampai masuk kedalam lapisan otot rahim.
&$* Placenta percreta Pada plasenta percreta masuknya vili korialis sampai menembus lapisan otot dan mencapai serosa atau menembusnya. 1.!. Penanganan Retensio Placenta
2
%pabila plasenta belum lahir setengah jam setelah anak lahir dimana sebelumnya telah dilakukan manajemen aktif kala III yaitu pemberian oksitosin "( iu pada "5 menit pertama dan "( iu pada "5 menit kedua serta ada tandatanda pelepasan plasenta, maka harus diusahakan tindakan untuk mengeluarkannya. Tindakan untuk melepas plasenta dari implantasinya dapat menggunakan tangan dan kemudian melahirkannya keluar dari kavum uteri.T indakan tersebut dikenal dengan plasenta manual. Plasenta manual merupakan tindakan operasi kebidanan untuk melahirkan retensio plasenta &anuaba,"--) *. Tehnik plasenta manual tidaklah sukar tetapi harus dipikirkan persiapannya agar tindakan tersebut dapat menyelamatkan jiwa penderita. 1.". Prose#r Pela$sanaan Placenta %anal
"* Persiapan &"* * &$* &2*
Pasang set dan cairan infuse elaskan pada ibu prosedur dan tujuan tindakan 6akukan anestesi verbal dan analgesia per rectal Siapkan dan jalankan prosedur pencegahan infeksi
#* Tindakan penetrasi ke dalam kavum uteri &"* Pastikan kandung kemih dalam keadaan kosong * epit tali pusat dengan klem pada jarak
5"(
cm
dari
vulva,tegangkan dengan satu tangan sejajar lantai &$* Secara obstetrik,masukkan tangan lainnya &punggung tangan menghadap kebawah* kedalam vagina dengan menelusuri sisi bawah tali pusat &2* Setelah mencapai bukaan serviks,minta seorang asisten atau penolong lain untuk memegangkan klem tali pusat kemudian pindahkan tangan luar untuk menahan fundus uteri &5* Sambil menahan fundus uteri,masukkan tangan dalam hingga kekavum uteri sehingga mencapai tempat implantasi plasenta. &7* /entangkan tangan obstetric menjadi datar seperti member salam &ibu jari merapat ke jari telunjuk dan jarijari lain saling merapat*. $* elepas plasenta dari dinding uterus &"* Tentukan implantasi plasenta,temukan tepi plasenta paling bawah. 3
a* /ila plasenta berimplantasi di korpus belakang,tali pusat tetap disebelah atas dan sisipkan ujungujung jari tangan diantara plasenta
dan
dinding
uterus
dimana
punggung
tangan
menghadap kebawah &posterior ibu*. b* /ila di korpus depan maka pindahkan tangan ke sebelah atas tali pusat dan sisipkan ujung jarijari tangan diantara plasenta dan dinding uterus dimana punggung tangan menghadap keatas &anterior ibu*. * Setelah ujungujung jari masuk diantara plasenta dan dinding uterus maka perluas pelepasan plasenta dengan jalan menggeser tangan ke kanan dan kiri sambil digeserkan keatas &kranial ibu* hingga semua perlekatan plasenta terlepas dari dinding uterus. 8atatan ! a* /ila tepi plasenta tidak teraba atau plasenta berada pada dataran yang sama tinggi dengan dinding uterus maka hentikan upaya plasenta manual karena hal itu menunjukkan plasenta inkreta &tertanam dalam miometrium*. b* /ila hanya sebagian dari implantasi plasenta dapat dilepaskan dan bagian lainnya melekat erat maka hentikan pula plasenta manual karena hal tersebut adalah plasenta akreta. 3ntuk keadaan ini sebaiknya ibu diberi uterotonika tambahan &misoprostol 7(( mcg per rektal* sebelum dirujuk ke fasilitas &$*
kesehatan rujukan. engeluarkan plasenta a* Sementara satu tangan masih didalam kavum uteri, lakukan eksplorasi untuk menilai tidak ada plasenta yang tertinggal. b* Pindahkan tangan luar dari fundus ke supra simfisis &tahan segmen bawah uterus* kemudian instruksikan asisten untuk menarik tali pusat sambil tangan dalam membawa plasenta keluar &hindari terjadinya percikan darah*. c* 6akukan penekanan &dengan tangan yang menahan supra simfisis* uterus kearah dorso kranial
setelah plasenta
dilahirkan dan tempatkan plasenta didalam wadah yang telah &2*
disediakan. Pencegahan infeksi pasca tindakan
4
a* 9ekontaminasi sarung tangan &sebelum dilepaskan* dan peralatan lain yang digunakan. b* 6epaskan dan rendam sarung tangan dan peralatan lainnya
&5*
didalam larutan klorin (,5 : selama "( menit. c* 8uci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir d* Keringkan tangan dengan handuk bersih dan kering Pemantauan pasca tindakan a* Periksa kembali tanda vital ibu b* 8atat kondisi ibu dan buat laporan tindakan c* Tuliskan rencana pengobatan, tindakan yang masih diperlukan dan asuhan lanjutan d* /eritahu pada ibu dan keluarganyabahwa tindakan telah selesai tetapi ibu masih memerlukan pemantauan dan asuhan lanjutan e* 6anjutkan pemantauan ibu hingga # jam pasca tindakan sebelum dipindah keruang rawat gabung f* Segera setelah plasenta lahir, lakukan masase fundus uteri
1.&. 'o()li$asi Tin#a$an Plasenta %anal
Tindakan plasenta manual dapat menimbulkan komplikasi sebagai berikut ! "* #* $* 2*
Terjadi perforasi uterus Terjadi perdarahan Terjadi infeksi Terjadi syok neurogenik 3ntuk
memperkecil
komplikasi
dapat
dilakukan
profilaksis dengan &anuaba,"--)*! "* #* $* 2*
emasang infuse dan persiapan transfusi darah emberikan uterotonika intravena atau intramuscular emberikan antibiotika emasang tamponade uterovaginal
5
tindakan
6
9%0T%+ P3ST%K% %ffandi,/iran. #((). Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusui Dini. akarta ! 'PKK+ /agian ;bstetri dan iknjosastro,1anifa. #((). Ilmu Kebidanan. akarta ! ?ayasan /ina Pustaka
7