LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH DENGAN GANGGUAN SISTEM PENGINDERAAN PADA DIAGNOSA MEDIS KATARAK DI RUANG KEMUNING RSUP MATARAM
Disusun oleh:
NI WAYAN WARTI 08.01.1213
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS-IX B SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKES)MATARAM MATARAM 2013
LAPORAN PENDAHULUAN KATARAK A. K!"#$ K%&%'% 1. P# P#! !#' #'&* &*%! %!
Katarak adalah : kekeruhan pada lensa tanpa nyeri yang berang berangsur sur-an -angsu gsur, r,
pengli penglihat hatan an
kabur kabur
akhirn akhirnya ya
tidak tidak
dapat menerima cahaya (Barbara
2. E& E&* *+ +* *
Ketuaan, biasanya dijumpai katarak senilis.
Trauma, terjadi karena pukulan benda tumpul /tajam terpapar oleh sinar X atau benda-benda radioakti.
!enyakit mata seperti "#eitis
!enyakit sistemik seperti $%.
$eek congenital.
3. F*"*+ F*"*+* * L#!" L#!"% % M%&% M%&%
&ungsi lensa mata memokuskan sinar pada retina. !ada saat itu kekuatan reraksi lensa berubah sesuai dengan kebutuhan sehingga sinar dapat diokuskan pada retina. !erubahan kekuatan retraksi disebut akomodasi. ' (dua aktor yang menentukan dalam akomodasi yaitu: a. Kemampuan Kemampuan lensa lensa untuk berubah berubah bentuk bentuk (menjad (menjadi i lebih lebih cembung b. Kekuat Kekuatan an dari dari muskul muskulus us sili siliari aris. s.
Bila
muskulus
siliaris
relaks,
)onula
)inn
menjadi
tegang, diameter antara posterior lensa menjadi lebih pendek bila
dan
kekuatan
muskulus
reraksi
siliaris
berkurang.
kontraksi
maka
*ebaliknya ketegangan
)onula )inn berkurang, sehingga bentuk lensa menjadi lebih cembung dan kekuatan reraksi bertambah.
,. +*!*%+ $%&/%
Trauma
Degeneratif
Perubahan Kuman
Perubahan serabut
Kompresi sentral (serat)
Jumlah protein
Keruh
Densitas
Membentuk massa
Keruh Pembe$ahan
Pre %perasi Kecemasan meningkat Kurang pengetahuan
Katarak
Post %perasi Menghambat jalan cahaya !angguan rasa nyaman (nyeri) #esiko tinggi Penglihatan terja$inya infeksi /Buta #esiko tinggi terja$inya injuri & !angguan sensori persepsi "isual Peningkatan • #isiko tinggi ci$era fisik T'% Per$arahan • intraokuler
. P#4%*%! %&%'%
+ Katarak ongenital !ada
umumnya
bilateral.
Banyak
disebabkan
oleh
#irus rubella pada trimester kehamilan bila pada pemeriksaan positi rubella, maka operasi sebaiknya ditunda
sampai
umur
'
tahun
karena
#irus
masih
akti di dalam lensa. Kalau di operasi akan terjadi endotalmitis kekeruhan
dan
mata
bilateral
akan
segera
menjadi lakukan
rusak.
Bila
operasi
satu
mata dulu kurang dari bulan untuk membentuk #isus normal.
*edangkan
mata
satunya
dapat
dioperasi
setelah umur ' tahun. ' Katarak e#enil Katarak yang terjadi pada anak-anak sesudah lahir. Katarak
ini
termasuk
ke
dalam
development
yaitu kekeruhan lensa yang terjadi pada
cataract,
saat masih terjadi perkembangan serat 0 serat lensa sehingga
biasanya
konsistensinya
lembek
seperti
bubur dan disebut soft cataract. Biasanya katarak ju#enil
merupakan
bagian
dari
suatu
kejadian
penyakit keturunan lain. 1 Katarak *enil Katarak senile ada hubungannya dengan pertambahan umur
dan
terjadi adalah
berkaitan
di
dalam
bertambah
dengan lensa.
proses
!erubahan
tebalnya
ketuaan yang
nucleus
yang
tampak dengan
berkembangnya lapisan kortek lensa. *ecara klinik / proses ketuaan lensa sudah tampak pada
pengurangan
kekuatan
akomodasi
lensa
akibat
terjadinya skelerosa lensa yang timbul pada decade 2 yang dimaniestasi dalam bentuk presbiopia. a. Katarak insipien Katarak
yang
tidak
seperti
bercak-bercak
yang
membentuk gerigi dengan dasar perier dan daerah jernih diantaranya. Kekeruhan biasanya terletak di korteks nterior atau posterior. Kekeruhan ini pada
permulaan
hanya
tampak
bila
pupil
dilebarkan. !ada
stadium
ini
terdapat
keluhan
polidiopia
oleh karena indeks reraksi yang tidak sama pada semua bagian lensa. Bila dilakukan tes bayangan iris (shado3 test akan negati. b. Katarak imatur !ada stadium yang lebih lanjut maka akan terjadi kekeruhan yang belum
mengenal
lebih tebal. Tetapi tidak atau seluruh
lensa
sehingga
masih
terdapat bagian-bagian yang jernih pada lensa. !ada
stadium
mengakibatkan
ini
terjadi
hydras
lensa menjadi
korteks
yang
bertambah cembung.
!encembungan lensa ini akan memberikan perubahan indeks reraksi dimana mata akan menjadi myopia. Kecembungan ini
akan mengakibatkan
pendorongan
iris
ke
depan
sehingga
bilik
mata
depan
dan
sudut bilik mata depan akan lebih sempit. !ada
stadium
ini
akan
mudah
terjadi
glaucoma
sebagai penyulit. *tadium imatur dimana terjadi kecembungan
lensa
akibat
menyerap
air
disebut
stadium intumesen. *hado3 test pada keadaan ini
positi. c. Katarak matur Bila proses degenerasi berjalan terus maka akan terjadi
pengeluaran
desintegrasi
melalui
air
bersama-sama
kapsul.
4ensa
hasil
kehilangan
cairan sehingga mengkerut lagi dan kamera okuli anterior menjadi normal kembali. Kekeruhan lensa sudah menyeluruh 3arna putih keabu-abuan. !ada pemeriksaan
iris
shado3
negati
dan
undus
releks negati. !ada stadium ini saat yang baik untuk operasi dengan tehnik intra kapsuler (Tehnik 4ama. d. Katarak hipermatur %erupakan
proses
degenerasi
lanjut
lensa
sehingga korteks lensa mencair dan dapat keluar melalui kapsul lensa. $apat terjadi ' kemungkinan : •
4ensa
menjadi
sehingga
kehilangan
mengkerut
SHRUNKEN KAARAK .
dan
cairannya menipis
terus disebut
•
Korteks lensa melunak dan mencair, sedangkan nucleus tidak mengalami perubahan, akibatnya nucleus 5perasi
jatuh pada
disebut
saat
ini
!"R#AN$AN
kurang
KAARAK .
menguntungkan
karena lebih mudah terjadi komplikasi.
5. PEMERIKSAAN
+ 6isus menurun bergantung pada : ' Tak ada tanda-tanda radang (hyperemia tak ada 1 luminasi oblik tampak kekeruhan yang keabu-abuan atau
putih
dengan
bayangan
hitam
disebut
iris
shadow .
2 !emeriksaan dengan optalmoskop tampak 3arna hitam diatas dasar orange disebut fundus reflek . 7 !ada katarak yang lebih lanjut, kekeruhan bertambah sehingga iris shado3 menghilang dan undus relek menjadi hitam saja (negati.
6. PENGOBATAN KATARAK
8pabila penderita masih dapat dikoreksi kacamata, maka diberikan dahulu kacamata. 8kan tetapi ukuran kacamata penderita
biasanya
sangat
mudah
/
cepat
berubah.
!engobatan yang paling baik dan tepat saat ini adalah operasi .
ndikasi operasi yaitu : + 6isus yang menurun yang tak dapat dikoreksi dengan
kacamata dan mengganggu aktiitas. ' $ahulu penderita dioperasi bila #isusnya +/199 s/d tak terhingga (4!. 8kan
tetapi
dengan
kemajuan
tehnologi
saat
ini
katarak dapat dioperasi pada stadium apapun, bila penderita sudah terganggu akti#itasnya. M%% $#'%"* 7
+ ntra apsular : ntra catara; e;traction (< mengeluarkan lensa secara utuh. '
capsular
mengeluarkan
catara;
lensa
e;traction
dengan
merobek
(<<
kapsul
:
bagian
anterior dan meninggalkan kapsul bagian posterior. !ada
saat
ini
dimana
kemajuan
tehnologi
yang
sudah
tinggi, tehnik << lebih disukai karena komplikasinya lebih
kecil
implant
intra
dan
dapat
okuler
disertai
(54
=
pemasangan
intra
okuler
lensa lens.
*ehingga hasil setelah operasi menjadi lebih baik.
A%*% 7 o
%ata yang lensanya tidak ada (dioperasi atau sebab lain.
o
6isus +/9
o
%enjadi hipermetrop (kira-kira +9.99 $
o
Kehilangan daya akomodasi
o
"ntuk membaca memerlukan tambahan 1.99 $
P"#9:*% 7
%ata yang lensanya sudah diambil dan dipasang 54 6isus lebih baik, bisa sampai / Kehilangan daya akomodasi "ntuk membaca memerlukan tambahan 1.99 $
E;%+9%"* "#"9:%/ $#'%"* %&%'% 7
>ari + sesudah operasi harus sudah die#aluasi yaitu : + !erdarahan dibilik mata depan (hiema. ' Kamera okuli anterior jernih/keruh : Bila mata depan keruh (lare/sel positi o
Bilik mata depan keruh (lare /sel positi
o
%ungkin sampai terjadi pengendapan pus di bilik mata depan (hipopion.
o
ris miossi disertai sinekia postrior
1 !erhatikan pupil miosis/midriasis/normal : o
%iosis 3aktu
:
biasanya
operasi
menjadi
miosis.
dipergunakan
sehingga
hari
miotikum
berikutnya
%iosis ini dapat terjadi
pada pupil bila
terjadi u#eitis anterior, dan biasanya disertai adanya sinekia posterior. o
%idirasis : dapat terjadi bila ada peningkatan tekanan intra okuler (glaucoma
o
!upil
tidak
bulat
:
terjadi
bila
pada
3aktu
operasi
terjadi
korpukasi
(korpus
#iterius
keluar.
PENGOBATAN SESUDAH OPERASI KATARAK 7
*etelah operasi dapat diberi : o
Kacamata, diberikan bila tanda-tanda iritasi sudah hilang (kurang lebih sesudah +,7 bulan post op, sudah tidak ada perubahan reraksi (1 ; reraksi tiap minggu.
o
4ensa Kontak : !englihatan dipakai
lebih
pada
baik
operasi
daripada katarak
kacamata,
unilateral
dan (satu
mata. o
nolan 4ensa ntra 5kuli (54 :
mplan ini
memasukkan
ke
dalam
mata
pada
saat
operasi, menggantikan lensa yang diambil (<<.
4etaknya permanen Tidak memerlukan pera3atan. 6isus
lebih
baik
daripada
kacamata
/
lensa
kontak.
Kerugian : o
%erupakan
benda
asing,
kemungkinan
ditolak oleh tubuh. o
Tehnik operasi lebih sukar/canggih.
bereaksi
/
B. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
+. !@K88? !A 5!
Kabur secara total
o
>anya melihat baik pada tempat yang redup
o
>anya dapat melihat rangsangan cahaya saja
o
@anda / majemuk pada satu mata.
ndikator #erbal dan non #erbal dari ansietas. !emahaman tentang pembedahan katarak termasuk : o
*iat prosedur
o
Aesiko dan keuntungan
o
5bat anestesi
o
!ilihan
untuk
pembedahan, kontak
rehabilitasi
seperti
lensa
dan
implan
#isual lensa
kacamata
setelah
intraokuler,
katarak
(kacamata
aakia. umlah inormasi yang dicari klien. O4#&* 7 o
Tidak terdapat tanda-tanda peradangan kecuali pada katarak
komplikata
yang
penyakit
intra
okulernya
masih akti. o
!ada
pemeriksaan
penyinaran
atau kekeruhan yang memutih.
lensa
tampak
kelabu
o
!ada
pemeriksaan
didapatkan
optalmoskop
kekeruhan
yang
pada
jarak
ber3arna
tertentu
hitam
dengan
latar belakang ber3arna merah. o
!ada pemeriksaan reraksi meningkat. !ada penderita yang
tadinya
menderita
presbiopia
kemudian
menderita katarak, pada stadium a3al dapat membaca tanpa menggunakan kacamata baca. o
5bser#asi
terjadinya
komplikasi
katarak,
tanda-tanda tersering
glaucoma adalah
karena
glaucoma
seperti adanya rasa nyeri karena peningkatan T5, kelainan lapang pandang.
'. !@K88? !5*T 5!
4.
?yeri
%ual
$iaporesis
Ai3ayat jatuh sebelumnya
*istem pendukung, lingkungan rumah.
D%&% O4#&*
!erubahan tanda-tanda #ital
Aespon yang la)im terhadap nyeri.
Tanda-tanda ineksi + Kemerahan ' 5edema
1 neksi
kojuncti#a
(pembuluh
darah
konjuncti#a menonjol. 2 $rainase pada kelopak mata dan bulu mata. 7 at purulen !eningkatan suhu C ?ilai
labD
peningkatan
leukosit,
hasil
leukosit,
perubahan
pemeriksaan
kultur
sensitiitas abnormal.
Ketajaman penglihatan masing-masing mata
Kesiapan
dan
kemampuan
untuk
belajar
dan
menyerap inormasi
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN %.
PRE OPERATIF
+ @angguan persepsi sensori #isual / penglihatan berhubungan
dengan
penurunan
ketajaman
penglihatan, penglihatan ganda. Tujuan : gangguan persepsi sensori teratasi. Kriteria hasil : o
$engan penglihatan yang terbatas klien mampu melihat lingkungan semaksimal mungkin.
o
%engenal perubahan stimulus yang positi dan negati
o
%engidentiikasi kebiasaan lingkungan.
INTER
terhadap
pasien
lingkungan
RASIONAL %emperkenalkan pada
tentang
aktiitas.
lingkungan
aktiitas
'. Bedakan
sehingga
kemampuan
meninggalkan
lapang pandang diantara
penglihatan.
kedua mata
1. 5bser#asi
tanda
disorientasi tetap
dengan
berada
di
pasien
%enentukan
dam dapat
stimulus
kemampuan
lapang
pandang tiap mata
sisi
%engurangi
ketakutan
pasien
dan meningkatkan stimulus.
pasien. 2. $orong
klien
untuk
melakukan
akti#itas
sederhana
seperti
dan
kacamata
katarak,
cegah
pandang
perier
mempertahankan
perasaan
tanpa
meningkatkan
stress.
lapang
%enurunkan
penglihatan
perier dan gerakan.
dan
catat terjadinya bintik buta.
tertutup
sensori,
pasien
menggunakan
. !osisi
input
normal,
menonton T6, radio, dll 7. 8njurkan
%eningkatkan
%enurunkan
penglihatan
perier dan gerakan. pintu
harus terbuka,
jauhkan rintangan.
' emas berhubungan dengan pembedahan yang akan dijalani dan
kemungkinan kegagalan
untuk memperoleh penglihatan
kembali. Tujuan : kecemasan teratasi Kriteria hasil : %engungkapkan
kekha3atirannya
dan
ketakutan
mengenai
pembedahan yang akan dijalani. %engungkapkan
pemahaman
tindakan
rutin perioperasi
dan
pera3atan.
INTER
+. iptakan tenang dan relaks, berikan dorongan untuk #erbalisasi dan mendengarkan dengan penuh perhatian. '. Eakinkan klien bah3a ansietas mempunyai respon normal dan diperkirakan terjadi pada pembedahan katarak yang akan dijalani. 1. Tunjukkan kesalahpahaman yang diekspresikan klien, berikan inormasi yang akurat. 2. *ajikan inormasi menggunakan metode dan media instruksional. 7. elaskan kepada klien akti#itas premedikasi yang diperlukan. . $iskusikan tindakan kepera3atan pra operati yang diharapkan. C. Berikan inormasi tentang akti#itas penglihatan dan suara yang berkaitan dengan periode intra operati
mengidentiikasi sumber ansietas.
%eningkatkan keyakinan klien
%eningkatkan keyakinan klien
%eningkatkan proses belajar dan inormasi tertulis mempunyai sumber rujukan setelah pulang.
!engetahuan yang meningkat akan menambah kooperati klien dan menurunkan kecemasan. * d a
4.
RASIONAL %embantu
%enjelaskan pilihan memungkinkan klien membuat keputusan secara benar.
POST OPERATIF
+ @angguan rasa nyaman
(nyeri
akut
berhubungan
dengan prosedur in#asi#e. Tujuan : nyeri teratasi Kriteria hasil : klien melaporkan penurunan nyeri secara progresi dan nyeri terkontrol setelah inter#ensi.
' Aesiko tinggi terjadinya ineksi berhubungan prosedur in#asi (bedah pengangkatan. Tujuan : ineksi tidak terjadi Kriteria hasil :
Tanda-tanda ineksi tidak terjadi
!enyembuhan luka tepat 3aktu
Bebas drainase purulen , eritema, dan demam
+.
'.
1.
2.
7.
.
INTER
dengan
RASIONAL ?utrisi dan hidrasi yang optimal meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, meningkatkan penyembuhan luka pembedahan. %emakai pelindung mata meingkatkan penyembuhan dan menurunkan kekuatan iritasi kelopak mata terhadap jahitan luka. Tehnik aseptic menimalkan masuknya mikroorganisme dan mengurangi ineksi. Tehnik aseptic menurunkan resiko penyebaran ineksi/.bakteri dan kontaminasi silang. %encegah kontaminasi dan kerusakan sisi operasi. $eteksi dini ineksi memungkinkan penanganan yang cepat untuk meminimalkan keseriusan ineksi. Ketegangan pada jahitan dapat menimbulkan interupsi, menciptakan jala masuk untuk mirkoorganisme *ediaan topical digunakan secara proilaksis, dimana terapi lebih agresi
malam hari. C. Kolaborasi obat sesuai indikasi :
diperlukan bila terjadi ineksi %enurunkan inlamasi
8ntibiotika (topical, parental atau sub conjuncti#a *teroid
1 @angguan sensori 0 perceptual : penglihatan berhubungan dengan gangguan penerimaan sensori/ status organ indera, lingkugan secara terapeutik dibatasi, ditandai dengan :
%enurunnya ketajaman, gangguan penglihatan.
!erubahan respo biasanya terhadap rangsang.
>asilnya yang diharapkan
:
%eningkatkan ketajaman penglihatn dalam batas situasi indi#idu
%engenal gangguan sensori dan berkompensasi terhadap perubahan INTER
+. tentukan catat apakah mata terlibat
satu
atau
kedua
'. orientasi pasien terhadap lingkungan, sta/ orang lain di area
1. obser#asi tanda-tanda dan gejala-gejala disorientasi, pertahankan pengamanan tempat tidur sampai benar-benar sembuh dari anesthesia. 2. ingatkan klien menggunakan kacamata katarak yang tujuannya memperbesar F '7G, penglihatan perier hilang.
RASIONAL Kebutuhan indi#idu
dan pilihan inter#ensi dan pilihan inter#ensi ber#ariasi sebab kehilangan penglihatan terjadi lambat dan progresi. %emberikan peningkatan kenyamanan dan kekeluargaaan, menurunkan cemas dan disorientasi pasca operasi. Terbangun dalam lingkungan yang tak dikenal dan mengalami keterbatasan penglihatan dapat mengakibatkan bingung pada orangtua. !erubahan ketajaman dan kedalaman persepsi dapat menyebabkan bingung / meningkatkan resiko cedera sampai pasien belajar untuk mengkompensasi.
2 Kurang pengetahuan tentang kondisi prognosis pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber inormasi, ditandai dengan klien kurang mengikuti instruksi, sering bertanya terjadi komplikasi yang dapat dicegah. Tujuan : *etelah diberikan tindakan kepera3atan berupa >< diharapkan klien mengerti dengan kondisi, prognosis,dan pengobatan. Kriteria hasil :
$apat melakukan pera3atan dengan prosedur yang benar
$apat menyembuhkan kembali apa yang telah dijelasakan
INTER
+. Kaji tentang kondisi indi#idu prognosis tipe prosedur, tipe prosedur lensa. '. Tekankan pentingnya e#aluasi pera3atan. Beritahu untuk melaporkan penglihatan bera3an. 1. normasikan kepada klien untuk menghindari tetes mata yang dijual bebas. 2. $orong pemasukan cairan yang adekuat, makan terserat. 7. 8njurkan klien untuk menghindari membaca, berkedip, mengangkat yang berat, mengejar saat deekasi, membongkok pada panggul, meniup hidung penggunaan spray, bedak bubuk, merokok.
RASIONAL %eningkatkan pemahaman
kerjasama dengan program operasi
dan pasca
!enga3asan periodic menurunkan resiko komplikasi serius.
$apat bereaksi silang / campur dengan obat yang diberikan.
%emertahankan konsistensi aeces untuk menghindari mengejan 8ktiitas yang menyebabkan mata lelah tegang, manu#er #alsa#a atau meningkatkan T$ dapat mempengaruhi hasil operasi dan mencetuskan perdarahan. atatan : iritasi pernapasan yang menyebabkan batuk / bersih dapat meningkatkan T$.
DAFTAR PUSTAKA
arpenito, 4ynda uall, (+HHH, Aencana 8suhan dan $okumentasi Kepera3atan,