LAPORAN DEPARTEMEN SURGIKAL DI RUANG 13 RUMAH SAKIT SA KIT UMUM dr. SAIFUL ANWA ANWAR R MALANG MALAN G Untuk Memenuh Tu!"# Pr$%e# Ner#
D#u#un $&eh'
NIRMALA KS 1())*)3))113))1
PROGRAM PROFESI NERS PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNI+ERSITAS ,RAWI-AA MALANG /)10
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN, ASUHAN KEPERAWAT KEPERAWATAN DAN RESUME KEPERAWATAN DI RUANG 13 RSUD dr. SAIFUL ANWAR MALANG
Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Surgikal
Oleh: Nirmala KS NIM: 1!!"!3!!113!!1
Telah diperiksa dan disetujui Pada:...................................
Pembimbing Akademik
!
Pembimbing linik
"
!
"
Mengetahui epala #uang
%$!
"
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN ILEUS O,STRUKTIF
A. KONSEP DASAR PENAKIT 1. Pen!ert"n
Obstruksi usus adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal
(Nettina,
2001).
Obstruksi
terjadi
ketika
ada
gangguan
yang
menyebabkan terhambatnya aliran isi usus ke depan tetapi peristaltiknya normal (Reeves, 2001). Obstruksi usus merupakan suatu blok saluran usus yang menghambat pasase airan, !latus dan makanan dapat seara mekanis atau !ungsional. ("uker, 1##$) %ari de!inisi diatas dapat disimpulkan bah&a obstruksi usus adalah sumbatan total atau parsial yang menghalangi aliran normal melalui saluran penernaan.
/. An"t$m d"n F#$&$! 1) 'natomi sistem penernaan a. ulut
ulut adalah permulaan saluran penernaan yang terdiri atas 2 bagian 1) *agian luar yang sempit atau vestibula yaitu diruang antara gusi, bibir dan pipi. 2) Rongga mulut+bagian dalam yaitu rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maksilaris, palatum dan mandi bilaris disebelah belakang bersambung dengan !aring. b. aring aring merupakan organ yang menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan, merupakan persimpangan jalan na!as dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan didepan ruas tulang belakang.
. -so!agus (kerongkongan) anjangnya / 2 m, mulai dari !aring sampai pintu masuk kardiak diba&ah lambung. -so!agus terletak dibelakang trakea dan didepan tulang
punggung setelah melalui thorak menembus dia!ragma masuk kedalam abdomen ke lambung. d. aster (lambung) erupakan bagian dari saluran penernaan yang dapat mengembang paling banyak terutama didaerah epigaster. *agianbagian lambung, yaitu 1) undus ventrikularis, bagian yang menonjol keatas terletak disebelah kiri osteum kardium biasanya berisi gas. 2) 3orpus ventrikuli, setinggi osteum kardium, suatu lekukan pada bagian ba&ah notura minor. 4) 'ntrum pilorus, berbentuk tebing mempunyai otot tebal membentuk spinkter pilorus. 5) 3urtura minor, terletak disebelah kanan lambung, terdiri dari osteum kordi samapi pilorus. ) 3urtura mayor, lebih panjang dari kurtura minor terbentang dari sisi kiri osteum kardium melalui !undus kontrikuli menuju kekanan sampai ke pilorus anterior. e. 6sus halus 6sus halus merupakan bagian dari sistem penernaan makanan yang berpangkal pada pilorus dan berakhir pada sekum panjangnya / 7m, merupakan saluran paling panjang tempat proses penernaan dan obstruksi hasil penernaan makanan. 6sus halus terdiri dari 1) %uodenum %isebut juga usus 12 jari, panjangnya / 2 m, berbentuk sepatu kuda melengkung kekiri, pada lengkungan ini terdapat pankreas. ada bagian kanan duodenum terdapat selaput lendir yang nambulir disebut papila vateri.
2) 8eyunum 6sus kosong atau jejunum adalah bagian kedua dari usus halus, di antara usus dua belas jari (duodenum) dan usus penyerapan (ileum). ada manusia de&asa panjangnya / 24 meter. 4) 9leum 6sus penyerapan atau ileum adalah bagian terakhir dari usus halus. ada sistem penernaan manusia panjangnya sekitar / 5 m dan terletak
setelah duodenum dan jejunum, dan dilanjutkan oleh usus buntu. 9leum memiliki p: antara ; dan $ (netral atau sedikit basa) dan ber!ungsi menyerap vitamin *12 dan garamgaram empedu. !. 6sus besar+interdinum mayor anjangnya / 1 meter, lebar 7 m, !ungsinya menyerap air dari makanan, tempat tinggal bakteri koli, tempat !ees. 6sus besar terdiri atas $ bagian 1)
2) isiologi sistem penernaan 6sus halus mempunyai dua !ungsi utama, yaitu penernaan dan absorpsi bahan nutrisi dan air. roses penernaan dimulai dalam mulut dan lambung oleh kerja ptialin, asam klorida, dan pepsin terhadap makanan masuk. roses dilanjutkan di dalam duodenum terutama oleh kerja en>imen>im pankreas yang menghidrolisis karbohidrat, lemak, dan protein menjadi >at>at yang lebih sederhana. 'danya bikarbonat dalam sekret pankreas membantu menetralkan asam dan memberikan p: optimal untuk kerja en>imen>im.
at >at yang dimakan dengan sekret pankreas, hepatobiliar, dan sekresi usus, dan pergerakan peristaltik mendorong isi dari salah satu ujung ke ujung lain dengan keepatan yang sesuai untuk absorpsi optimal dan suplai kontinu isi lambung (rie ? @ilson, 1##5). 'bsorpsi adalah pemindahan hasilhasil akhir penernaan karbohidrat, lemak dan protein (gula sederhana, asamasam lemak dan asaasam amino) melalui dinding usus ke sirkulasi darah dan lim!e untuk digunakan oleh selsel tubuh. at berlangsung dengan mekanisme transpor akti! dan pasi! yang sebagian kurang dimengerti (rie ? @ilson, 1##5). 6sus besar mempunyai berbagai !ungsi yang semuanya berkaitan dengan proses akhir isi usus. ungsi usus besar yang paling penting adalah mengabsorpsi air dan elektrolit, yang sudah hampir lengkap pada kolon bagian kanan. 3olon sigmoid ber!ungsi sebagai reservoir yang menampung massa !eses yang sudah dehidrasi sampai de!ekasi berlangsung (reie ? @ilson, 1##5). 3olon mengabsorpsi air, natrium, khlorida, dan asam lemak rantai pendek serta mengeluarkan kalium dan bikarbonat. :al tersebut membantu menjaga
keseimbangan air dan elektrolit dan menegah terjadinya dehidrasi. (<h&art>, 2000) erakan retrograd dari kolon memperlambat transit materi dari kolon kanan dan meningkatkan absorpsi. 3ontraksi segmental merupakan pola yang paling umum, mengisolasi segmen pendek dari kolon, kontraksai ini menurun oleh antikolinergik, meningkat oleh makanan dan kolinergik. erakan massa merupakan pola yang kurang umum, pendorong antegrad melibatkan segmen panjang 0,1,0 m+detik, tekanan 100200 mm:g, tiga sampai empat kali sehari, terjadi dengan de!ekasi. (<h&art>, 2000) as kolon berasal dari udara yang ditelan, di!usi dari darah, dan produksi intralumen. Nitrogen, oksigen, karbon dioksida, hidrogen, metan. *akteri membentuk hidrogen dan metan dari protein dan karbohidrat yang tidak tererna. Normalnya 700 ml+hari. (<h&art>, 2000)
3. Et$&$!
'dapun penyebab dari obstruksi usus dibagi menjadi dua bagian menurut jenis obstruksi usus, yaitu 1)
ekanis aktor mekanis yaitu terjadi obstruksi intramunal atau obstruksi munal
dari tekanan pada usus, diantaranya a. 9ntususepsi b. "umor dan neoplasma .
. T"nd" d"n Ge4"&"
"erdapat 5 tanda kardinal gejala ileus obstrukti! (@inslet, 2002) 1) 2) 4) 5)
Nyeri abdomen untah %istensi 3egagalan buang air besar atau gas (konstipasi).
ejala ileus obstrukti! bervariasi tergantung kepada (@inslet, 2002) 1) 2) 4) 5)
Bokasi obstruksi Bamanya obstruksi enyebabnya 'da atau tidaknya iskemia usus ejala selanjutnya yang bisa munul termasuk dehidrasi, oliguria, syok
hypovolemik, pireksia, septikemia, penurunan respirasi dan peritonitis. "erhadap setiap penyakit yang diurigai ileus obstrukti!, semua kemungkinan hernia harus diperiksa. (@inslet, 2002) Nyeri abdomen biasanya agak tetap pada mulanya dan kemudian menjadi bersi!at kolik. 9a sekunder terhadap kontraksi peristaltik kuat pada dinding usus mela&an obstruksi. rekuensi episode tergantung atas tingkat obstruksi, yang munul setiap 5 sampai menit dalam ileus obstrukti! usus halus, setiap 1 sampai 20 menit pada ileus obstrukti! usus besar. Nyeri dari ileus obstrukti! usus halus demikian biasanya terlokalisasi supraumbilikus di dalam abdomen, sedangkan yang dari ileus obstrukti! usus besar biasanya tampil dengan nyeri intaumbilikus. %engan berlalunya &aktu, usus berdilatasi, motilitas menurun, sehingga gelombang peristaltik menjadi jarang, sampai akhirnya berhenti. ada saat ini nyeri mereda dan diganti oleh pegal generalisata menetap di keseluruhan abdomen. Aika nyeri abdomen menjadi terlokalisasi baik, parah, menetap dan tanpa remisi, maka ileus obstruksi strangulata harus diurigai. (
dapat
dibedakan
menjadi
dua,
yaitu
konstipasi
absolut
(dimana !eses dan gas tidak bisa keluar) dan relati! (dimana hanya gas yang bisa keluar) (@inslet, 2002). 3egagalan mengerluarkan gas dan !eses per rektum juga suatu gambaran khas ileus obstrukti!. ireksia di dalam ileus obstrukti! dapat digunakan sebagai petanda (@inslet, 2002)
1) ulainya terjadi iskemia 2) er!orasi usus 4) 9n!lamasi yang berhubungan denga penyakit obsruksi :ipotermi menandakan terjadinya syok septikemia. Nyeri tekan abdomen yang terlokalisir menandakan iskemia yang menganam atau sudah terjadi. erkembangan peritonitis menandakan in!ark atau per!orasi. (@inslet, 2002)
(. F"t$%#$&$! Perlengketan, intususepsi, volvulus, hernia dan tumor
Refuks inhibisi spingter Klien rawat inap Terganggu Spingter ani eksterna Reaksi hospitalisasi Tidak relaksasi Refuks lama dalam CEMAS Kolon dan rektum
Konstipasi
Akumulasi gas dan cairan dalam lumen bagian proksimal letak obstruksi Distensi abdomen
Tekanan intra lumen meningkat
Iskemia dinding usus etabolisme anaerob glukosa
Kontraksi anuler p!lorus
&kspalasi isi lambung Proli'erasi bakteri !ang ke uso'agus
erangsang pengeluaran mediator kimia "histamin# $radikinin dan prostaglandin% erangsang reseptor n!eri
$erlangsung cepat Pelepasan bakteri dan (erakan isi lambung dari usus !ang inpark Ke mulut
ual)muntah dan merangsang
NYERI Toksin erangsang s!ara' otonom Akti'asi norepineprin $akteri melespaskan S!ara' simpatis terangsang mengakti'kan endotoksin RAS mengakti'kan ker*a organ tubuh
melepaskan +at
tubuh
P!rogen oleh leukosit R& menurun Intake kurang Klien ter*aga
Impuls
disampaikan ke hipotalamus
bagian termogulator melalui
ductus toracicus
NUTRISI KURANG DARI KEBUTUHAN GANGGUAN POLA TIDUR HIPERTERMI
Kontraksi otototot abdomen ke dia'ragma
Kehilangan -./ dan elektrolit Relaksasi otototot dia'ragma terganggu 0olume &12 menurun &kspansi paru menurun
RESIKO KURANG VOLUME CAIRAN TIDAK EFEKTIF
POLA NAPAS
0. Pemerk#""n Penun4"n! 1) emeriksaan radiologi
a. oto polos abdomen %engan
posisi
terlentang
dan
tegak
(lateral
dekubitus)
memperlihatkan dilatasi lengkung usus halus disertai adanya batas antara air dan udara atau gas (air-fluid level) yang membentuk pola bagaikan tangga. b. emeriksaan radiologi dengan *arium -nema empunyai suatu peran terbatas pada pasien dengan obstruksi usus halus. engujian -nema *arium terutama sekali berman!aat jika suatu obstruksi letak rendah yang tidak dapat pada pemeriksaan !oto polos abdomen. ada anakanak dengan intussusepsi, pemeriksaan enema barium tidak hanya sebagai diagnostik tetapi juga mungkin sebagai terapi. . D"E<an. emeriksaan ini dikerjakan jika seara klinis dan !oto polos abdomen diurigai adanya strangulasi. D"E<an akan mempertunjukkan seara lebih teliti
adanya
kelainankelainan
dinding
usus,
mesenterikus,
dan
peritoneum. D"E<an harus dilakukan dengan memasukkan >at kontras kedalam pembuluh darah. ada pemeriksaan ini dapat diketahui derajat dan lokasi dari obstruksi. d. 6< emeriksaan ini akan mempertunjukkan gambaran dan penyebab dari obstruksi. e. R9 @alaupun pemeriksaan ini dapat digunakan, tetapi tehnik dan kontras yang ada sekarang ini belum seara penuh mapan. "ehnik ini digunakan untuk mengevaluasi iskemia mesenterik kronis. !.
'ngiogra!i 'ngiogra!i mesenterik superior telah digunakan untuk mendiagnosis adanya herniasi internal, intussusepsi, volvulus, malrotation, dan adhesi.
2) emeriksaan laboratorium
Beukositosis mungkin menunjukkan adanya strangulasi, pada urinalisa mungkin menunjukkan dehidrasi. 'nalisa gas darah dapat mengindikasikan asidosis atau alkalosis metaboli. ( *runner and
peradangan atau in!eksi yang hebat pada intra abdomen. 2) er!orasi dikarenakan obstruksi yang sudah terjadi terlalu lama pada organ intra abdomen. 4)
6. Pen"t"&"k#"n""n
%asar pengobatan ileus obstruksi adalah koreksi keseimbangan elektrolit dan airan, menghilangkan peregangan dan muntah dengan dekompresi, mengatasi peritonitis dan syok bila ada, dan menghilangkan obstruksi untuk memperbaiki kelangsungan dan !ungsi usus kembali normal. a. Resusitasi %alam resusitasi yang perlu diperhatikan adalah menga&asi tanda tanda vital, dehidrasi dan syok. asien yang mengalami ileus obstruksi mengalami dehidrasi dan gangguan keseimbangan ektrolit sehingga perlu diberikan airan intravena seperti ringer laktat. Respon terhadap terapi dapat dilihat dengan memonitor tanda tanda vital dan jumlah urin yang keluar.
b. armakologis
emberian obat obat antibiotik spektrum luas dapat diberikan sebagai pro!ilaksis. 'ntiemetik dapat diberikan untuk mengurangi gejala mual muntah. . Operati! Operasi dilakukan setelah rehidrasi dan dekompresi nasogastrik untuk menegah sepsis sekunder. Operasi dia&ali dengan laparotomi kemudian disusul dengan teknik bedah yang disesuaikan dengan hasil eksplorasi selama laparotomi. *erikut ini beberapa kondisi atau pertimbangan untuk dilakukan operasi Aika obstruksinya berhubungan dengan suatu simple obstruksi atau adhesi, maka tindakan lisis yang dianjurkan. Aika terjadi obstruksi stangulasi maka reseksi intestinal sangat diperlukan. ada umumnya dikenal 5 maam ara+tindakan bedah yang dilakukan pada obstruksi ileus 1) 3oreksi sederhana (simple orretion), yaitu tindakan bedah sederhana untuk membebaskan usus dari jepitan, misalnya pada hernia inarerata nonstrangulasi, jepitan oleh streng+adhesi atau pada volvulus ringan. 2) "indakan operati! bypass, yaitu tindakan membuat saluran usus baru yang Fmele&atiG bagian usus yang tersumbat, misalnya pada tumor intralurninal, Drohn disease, dan sebagainya. 4) embuat !istula enteroutaneus pada bagian proHimal dari tempat obstruksi, misalnya pada Da stadium lanjut. 5) elakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat anastomosis ujungujung usus untuk mempertahankan kontinuitas lumen usus, misalnya pada arinoma olon, invaginasi, strangulata, dan sebagainya. ada beberapa obstruksi ileus, kadangkadang dilakukan tindakan operati! bertahap, baik oleh karena penyakitnya sendiri maupun karena keadaan penderitanya, misalnya pada Da sigmoid obstrukti!, mulamula dilakukan kolostomi saja, kemudian hari dilakukan reseksi usus dan anastomosis. (
,. DAMPAK PENAKIT TERHADAP KE,UTUHAN DASAR MANUSIA
1.
3ebutuhan oHygenasi
Obstruksi usus mengakibatkan terjadinya distensi abdomen akibat adanya akumulasi airan dan gas dalam lumen usus. :al ini mengakibatkan terjadinya kontraksi otototot dia!ragma dan relaksasi otototot dia!ragma terganggu menyebabkan ekspansi paru menurun sehingga respirasi tidak e!ekti!. 2.
3ebutuhan airan dan elektrolit Obstruksi usus mengakibatkan terjadinya penimbunan airan intra lumen akibat peningkatan ekskresi airan kedalam lumen usus. :al ini merupakan penyebab kehilangan airan dan elektrolit yang mengakibatkan terjadinya penurunan ekstra elluler !luid (-D) sehingga terjadi hipovolemik.
4.
3ebutuhan rasa nyaman Nyeri abdomen terjadi akibat adanya distensi abdomen dan akibat kontraksi peristaltik kuat dinding usus mela&an obstruksi. Aika obstruksi berlanjut dan terjadi iskemia+in!lamasi+perporasi dapat terjadi pireksia.
5.
3ebutuhan nutrisi Obstruksi usus mengakibatkan terjadinya gangguan terhadap proses digesti, ingesti dan absorbsi nutrient.
.
3ebutuhan eliminasi Obstuksi usus mengakibatkan motilitas usus menurun, menyebabkan re!luk inhibisi spingter tergangga mengakibatkan terjadinya kegagalan buang air besar (*'*).
7.
3ebutuhan istirahat dan tidur 3arena pada penderita ileus obstrukti! akibat dari distensi abdomen dan
adanya nyeri yang intermiten maka istirahat klien kurang atau terganggu. ;. 3ebutuhan Rasa 'man Rasa aman akan terganggu karena keterbatasan kogniti! mengenai penyakit dan berhubungan dengan prosedur tindakan sehingga timbul emas.
7. ASUHAN KEPERAWATAN 1.
Pen!k"4"n
a.
9dentitas *iodata klien yang penting meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, suku dan gaya hidup.
b.
Ri&ayat 3esehatan 1.
3eluhan utama 3eluhan utama adalah keluhan yang dirasakan klien pada saat dikaji. ada umumnya akan ditemukan klien merasakan nyeri pada abdomennya biasanya terus menerus, demam, nyeri tekan dan nyeri lepas, abdomen tegang dan kaku.
2.
Ri&ayat kesehatan sekarang engungkapkan
halhal
yang
menyebabkan
klien
menari
pertolongan, dikaji dengan menggunakan pendekatan IR<"
'pa yang menyebabkan timbulnya keluhan.
I
*agaiman keluhan dirasakan oleh klien, apakah hilang, timbul atau terus menerus (menetap).
R
%i daerah mana gejala dirasakan
<
3eparahan yang dirasakan klien dengan memakai skala numeri 1 s+d 10.
"
3apan keluhan timbul, sekaligus !ator yang memperberat dan memperingan keluhan.
4.
Ri&ayat kesehatan dahulu 'pakah klien sebelumnya pernah mengalami penyakit pada sistem penernaan, atau adanya ri&ayat operasi pada sistem penernaan.
5.
Ri&ayat kesehatan keluarga 'pakah ada anggota keluarga yang mempunyai penyakit yang sama dengan klien.
.
emeriksaan !isik 1.
2.
'dapun diagnosa kepera&atan yang sering munul pada klien dengan ileus obstruksi adalah sebagai berikut (%oenges, .-. 2001 dan @ong %.B) 1. 3ekurangan volume airan dan elektrolit berhubungan dengan intake yang tidak adeJuat dan ketidake!ekti!an penyerapan usus halus. 2. erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b+d gangguan absorbsi nutrisi. 4. 3etidak e!ekti!an pola na!as berhubungan dengan distensi abdomen 5. angguan pola eliminasi konstipasi berhubungan dengan dis!ungsi motilitas usus. . Nyeri berhubungan dengan distensi abdomen 7. 3eemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan. 3. Inter:en# ke5er"8"t"n
1. 3ekurangan volume airan dan elektrolit berhubungan dengan intake yang tidak adeJuat dan ketidake!ekti!an penyerapan usus halus "ujuan •
3riteria hasil a."anda vital normal (N;0$0 H+menit, < 474; D, "% 110+;0 120+$0 mm:g) b. 9ntake dan output airan seimbang ."urgor kulit elasti d. ukosa lembab e.-lektrolit dalam batas normal (Na 1415; mmol+B, 3 4,, mmol+B, Dl #5111 mmol+B). 9ntervensi 9ntervensi
Rasional
1. 2.
3aji kebutuhan airan pasien Observasi tandatanda vital
4.
Observasi tingkat kesadaran dan tanda 4. tanda syok
5. . 7.
Observasi bising usus pasien tiap 12 jam onitor intake dan output seara ketat antau hasil laboratorium serum elektrolit, hematokrit ;. *eri penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang tindakan yang dilakukan pemasangan N" dan puasa. $. 3olaborasi dengan medik untuk pemberian terapi intravena
1. 2.
5. . 7. ;.
$.
engetahui kebutuhan airan pasien. erubahan yang drastis pada tandatanda vital merupakan indikasi kekurangan airan. kekurangan airan dan elektrolit dapat mempengaruhi tingkat kesadaran dan mengakibatkan syok. enilai !ungsi usus enilai keseimbangan airan enilai keseimbangan airan dan elektrolit eningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga serta kerjasama antara pera&at pasienkeluarga. emenuhi kebutuhan airan dan elektrolit pasien.
2. erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan gangguan absorbsi nutrisi. "ujuan
9ntervensi
Rasional
1.
"injau !aktor!aktor individual yang 1. mempengaruhi kemampuan untuk menerna makanan, mis status puasa, mual, ileus paralitik setelah selang dilepas. 2. 2. 'uskultasi bising ususK palpasi abdomenK atat pasase !latus. 4. 4. 9denti!ikasi kesukaan+ketidaksukaan diet dari pasien. 'njurkan pilihan makanan tinggi protein dan vitamin D.
empengaruhi pilihan intervensi.
enentukan kembalinya peristaltik ( biasanya dalam 25 hari ). eningkatkan kerjasama pasien dengan aturan diet. rotein+vitamin D adalah kontributor utuma untuk pemeliharaan jaringan dan perbaikan. alnutrisi adalah !ator dalam menurunkan pertahanan terhadap in!eksi. 5. Observasi terhadap terjadinya diareK 5. in (Dompa>ine). 'ntasida dan menegah erosi mukosa dan inhibitor histamin, mis simetidin (tagamet). kemungkinan ulserasi.
4. 3etidak e!ekti!an pola na!as berhubungan dengan distensi abdomen "ujuan •
3riteria hasil •
asien memiliki pola perna!asan irama vesikuler, !rekuensi 1$20H+menit
9ntervensi
9ntervensi 1.
2. 4.
Observasi ""L , "%, N,<
Rasional 1.
2. 3aji status perna!asan pola, !rekuensi, kedalaman 4. 3aji bising usus pasien 5.
5.
"inggikan kepala tempat tidur 5070 derajat
erubahan pada pola na!as akibat adanya distensi abdomen dapat mempengaruhi peningkatan hasil ""L. 'danya distensi pada abdomen dapat menyebabkan perubahan pola na!as. *erkurangnya+hilangnya bising usus menyebabkan terjadi distensi abdomen sehingga mempengaruhi pola na!as. engurangi penekanan pada paru akibat distensi abdomen.
.
Observasi adanya tandatanda jaringan peri!er ianosis
7.
onitor hasil '%
;.
*erikan penjelasan kepada keluarga pasien ;. tentang penyebab terjadinya distensi abdomen yang dialami oleh pasien Baksanakan program medi pemberian $. terapi oksigen
$.
hipoksia .
7.
erubahan pola na!as akibat adanya distensi abdomen dapat menyebabkan oksigenasi peri!er terganggu yang dimani!estasikan dengan adanya ianosis. endeteksi adanya asidosis respiratorik. eningkatkan pengetahuan dan kerjasama dengan keluarga pasien. emenuhi pasien
kebutuhan
oksigenasi
5. angguan pola eliminasi konstipasi berhubungan dengan dis!ungsi motilitas usus. "ujuan •
3riteria hasil •
ola eliminasi *'* normal 1H+hari, dengan konsistensi lembek, *6
normal 4 H+menit, tidak ada distensi abdomen. 9ntervensi 9ntervensi
Rasional
1.
3aji dan atat !rekuensi, &arna dan 1. konsistensi !ees
2.
'uskultasi bising usus
4.
3aji adanya !latus
5.
3aji adanya distensi abdomen
9ntervensi
engetahui ada atau tidaknya kelainan yang terjadi pada eliminasi !ekal. 2. engetahui normal atau tidaknya pergerakan usus. 4. 'danya !latus menunjukan perbaikan !ungsi usus. 5. angguan motilitas usus dapat
Rasional
enyebabkan akumulasi gas di dalam lumen usus sehingga terjadi distensi abdomen. . *erikan penjelasan kepada pasien dan . eningkatkan pengetahuan pasien keluarga penyebab terjadinya gangguan dan keluarga serta untuk dalam *'* meningkatkan kerjasana antara pera&atpasien dan keluarga. 7. 3olaborasi dalam pemberian terapi 7. embantu dalam pemenuhan penahar (BaHati!) kebutuhan eliminasi
. Nyeri berhubungan dengan distensi abdomen "ujuan •
3riteria hasil •
asien mengungkapkan penurunan ketidaknyamananK menyatakan nyeri
pada tingkat dapat ditoleransi, menunjukkan rileks. 9ntervensi 9ntervensi
Rasional
1.
Observasi ""L N, "%, :R, tiap shi!
1.
2.
3aji keluhan nyeri, karakteristik dan skala 2. nyeri yang dirasakan pesien sehubungan dengan adanya distensi abdomen
4.
Nyeri hebat yang dirasakan pasien akibat adanya distensi abdomen dapat menyebabkan peningkatan hasil ""L. engetahui kekuatan nyeri yang dirasakan pasien dan menentukan tindakan selanjutnya guna mengatasi nyeri. osisi yang nyaman dapat mengurangi rasa nyeri yang dirasakan pasien Relaksasi dapat mengurangi rasa nyeri
*erikan posisi yang nyaman posisi semi 4. !o&ler 5. 'jarkan dan anjurkan tehnik relaksasi tarik 5. na!as dalam saat merasa nyeri . 'njurkan pasien untuk menggunakan tehnik . engurangi nyeri yang dirasakan pengalihan saat merasa nyeri hebat. pasien. 7. 3olaborasi dengan medi untuk terapi 7. 'nalgetik dapat mengurangi rasa nyeri analgetik
7. 3eemasan berhubungan dengan perubahan status kesehatan. "ujuan •
3eemasan teratasi. 3riteria hasil •
asien mengungkapkan pemahaman tentang penyakit saat ini dan
mendemonstrasikan keterampilan koping positi!. 9ntervensi 9ntervensi 1.
Observasi adanya peningkatan keemasan 1. &ajah tegang, gelisah
Rasional Rasa emas yang dirasakan pasien dapat terlihat dalam ekspresi &ajah
2.
3aji adanya rasa emas yang dirasakan pasien 4. *erikan penjelasan kepada pasien dan keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan sehubungan dengan keadaan penyakit pasien 5. *erikan kesempatan pada pasien untuk mengungkapkan rasa takut atau keemasan yang dirasakan . ertahankan lingkungan yang tenang dan tanpa stres.
2. 4.
dan tingkah laku. engetahui tingkat keemasan pasien.
%engan mengetahui tindakan yang akan dilakukan akan mengurangi tingkat keemasan pasien dan meningkatkan kerjasama 5. %engan mengungkapkan keemasan akan mengurangi rasa takut+emas pasien . Bingkungan yang tenang dan nyaman dapat mengurangi stress pasien berhadapan dengan penyakitnya 7. %orong dukungan keluarga dan orang 7.