LAPORAN PENDAHULUAN “HIPERTENSI EMERGENCY” LAPORAN PENDAHULUAN “HIPERTENSI EMERGENCY”
1. Definisi
Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah kondisi medis di medis di mana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis (dalam (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai sekurangkurangnya tiga bacaan tekanan darah yang peningkatan tekanan darah darah sistolik lebih besar atau sistolik lebih sama sama dengan dengan 140 mmg dan pening peningkat katan an diastolik lebih besar atau sama dengan !0 mmg melebihi 140"!0 mmg# saat istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi ($ikipedia# %010). ipert ipertens ensii adalah adalah suatu suatu keadaan keadaan dimana dimana tekana tekanan n darah darah mening meningkat kat melebi melebihi hi batas batas normal normal.. Penyeba Penyebab b tekana tekanan n darah darah mening meningkat kat adalah adalah pening peningkat katan an kecepat kecepatan an denyut denyut jantun jantung# g# peningkatan resistensi (tahanan) resistensi (tahanan) dari pembuluh darah tepi dan peningkatan &olume aliran darah darah (ani# %010) ipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit kelainan jantung atau pembuluh darah yang ditandai ditandai dengan peningkatan peningkatan tekanan pembuluh pembuluh darah. 'rganisasi 'rganisasi esehatan esehatan unia ($')# memberikan batasan tekanan darah normal adalah 140"!0 mmg dan tekanan darah sama atau diatas diatas 1*0"!+ dinyatakan dinyatakan sebagai hipertensi. hipertensi. ,etiap ,etiap usia dan jenis jenis kelamin kelamin memilki memilki batasan masing masing a.
Pada Pada pria usia / 4+ tahun# dinyat dinyatakan akan mender menderita ita hipert hipertens ensii bila tekanan tekanan darah darah waktu
berbaring 10"!0 mmg. b.
Pada pria usia 4+ tahun# dinyatakan hipertensi bila tekan darahnya 14+"!0 mmg
c.
Pada wanita tekanan darah 1*0"!0 mmg# dinyatakan hipertensi
(,umber ewi dan 2amilia# %010 13). emergency hypertension hypertension# kenaika Hiperte Hipertensi nsi dr!rt dr!rt " emergency kenaikan n tekanan tekanan darah mendad mendadak ak
(sistoli (sistolik k 130 mm g dan " atau diastolik diastolik 1%0 mm g) dengan kerusakan kerusakan organ target target yang bersi5at progresi5# sehingga tekanan darah harus diturunkan segera# dalam hitungan menit sampai jam. Tekanan darah yang sangat tinggi dan terdapat kerusakan organ# sehingga tekanan darah harus diturunkan dengan segera (dalam menit atau jam) agar dapat membatasi kerusakan yang terjadi. Tingginya tekanan darah untuk dapat dikategorikan sebagai hipertensi darurat tidaklah mutlak# namun kebanyakan re5erensi di 6ndonesia memakan patokan %%0"140. $. %enis Hipertensi ikenal juga keadaan yang disebut krisis hipertensi. eadaan ini terbagi % jenis a) ipertensi emergensi# merupakan hipertensi gawat darurat# takanan darah melebihi 130"1%0
mmg disertai salah satu ancaman gangguan 5ungsi organ# seperti otak# jantung# paru# dan eklamsia atau lebih rendah dari 130"1%0mmg# tetapi dengan salah satu gejala gangguan organ atas yang sudah nyata timbul. b) ipertensi urgensi tekanan darah sangat tinggi ( 130"1%0mmg) tetapi belum ada gejala sepert sepertii diatas diatas.. T tidak tidak harus harus dituru diturunkan nkan dalam dalam hitung hitungan an menit# menit# tetapi tetapi dalam dalam hitunga hitungan n jam bahkan hitungan hari dengan obat oral. ,ementara itu# hipertensi dibagi menjadi % jenis berdasarkan penyebabnya a) ipertensi Primer adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya (hipertensi essensial). al ini ditanda ditandaii dengan dengan peningk peningkata atan n kerja kerja jantun jantung g akibat akibat penyem penyempit pitan an pembul pembuluh uh darah darah tepi. tepi. ,ebagian besar (!0 !+7) penderita termasuk hipertensi primer. ipertensi primer juga didapat terjadi karena adanya 5aktor keturunan# usia dan jenis kelamin. b)
ipertensi sekunder merupakan hipertensi yang disebabkan oleh penyakit sistemik lainnya# misalnya misalnya seperti kelainan hormon# penyempitan penyempitan pembuluh pembuluh darah utama ginjal# dan penyakit penyakit sistemik lainnya (ewi dan 2amilia# %010 %%). ,ekitar + 107 penderita hipertensi sekunder
disebabkan oleh penyakit ginjal dan sekitar 1 %7 disebabkan oleh kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu misalnya pil 8 (9lsanti# %00! 114 ). &. '(sifi)si Hipertensi T*(e 1. '(sifi)si Te)nn Dr+ Pd De,s 'te-ri
Te)nn Dr+ Sist(i)
Te)nn Dr+ Dist(i)
:ormal
ibawah 10 mmg
ibawah 3+ mmg
:ormal tinggi
10-1! mmg
3+-3! mmg
,tadium 1 (ipertensi ringan)
140-1+! mmg
!0-!! mmg
,tadium % (ipertensi sedang)
1*0-1;! mmg
100-10! mmg
,tadium (ipertensi berat)
130-%0! mmg
110-11! mmg
,tadium 4 (ipertensi maligna)
%10 mmg atau lebih
1%0 g atau lebih
Penderita hipertensi yang tidak terkontrol sewaktu - waktu bisa jatuh kedalam keadaan gawat darurat. iperkirakan sekitar 1-37 penderita hipertensi berlanjut menjadi <risis ipertensi=# dan banyak terjadi pada usia sekitar 0-;0 tahun. Tetapi krisis hipertensi jarang ditemukan pada penderita dengan tekanan darah normal tanpa penyebab sebelumnya. Pengobatan yang baik dan teratur dapat mencegah insiden krisis hipertensi menjadi kurang dari 17.
/. Eti(-i
ipertensi emergensi merupakan spektrum klinis dari hipertensi dimana terjadi kondisi peningkatan tekanan darah yang tidak terkontrol yang berakibat pada kerusakan organ target yang progresi5. 8erbagai sistem organ yang menjadi organ target pada hipertensi emergensi ini
adalah sistem sara5 yang dapat mengakibatkan hipertensi ense5alopati# in5ark serebral# perdarahan
subarakhnoid#
perdarahan
intrakranial>
sistem
kardio&askular
yang
dapat
mengakibatkan in5ark miokard# dis5ungsi &entrikel kiri akut# edema paru akut# diseksi aorta> dan sistem organ lainnya seperti gagal ginjal akut# retinopati# eklamsia# dan anemia hemolitik mikroangiopatik. 0)tr Resi) 'risis Hipertensi 1. $. &. /. .
Penderita hipertensi tidak minum obat atau tidak teratur minum obat. ehamilan Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim ginjal. Pengguna :?P@? Penderita dengan rangsangan simpatis tinggi. (luka bakar# trauma kepala# penyakit &askular" kolagen)
. Mnifestsi '(inis
Aambaran klinis krisis hipertensi umumnya adalah gejala organ target yang terganggu# diantaranya nyeri dada dan sesak na5as pada gangguan jantung dan diseksi aorta> mata kabur dan edema papilla mata> sakit kepala hebat# gangguan kesadaran dan lateralisasi pada gangguan otak> gagal ginjal akut pada gangguan ginjal> di samping sakit kepala dan nyeri tengkuk pada kenaikan tekanan darah umumnya.
Aambaran klinik hipertensi darurat dapat dilihat pada table %. T*e( $. G2*rn '(ini) Hipertensi Dr!rt 2unduskopi ,tatus neurologi Bantung Te)nn dr+ 3 $$451/4 Perdarahan# 22H-
eksudat# papilla
,akit
edemakacau#
kepala#enyut
Ainjal
jelas#Cremia#
gangguanmembesar#
kesadaran# kejang. dekompensasi#
proteinuria
Aastrointestinal
Dual# muntah
oliguria
T*(e &. Hipertensi E2er-ensi "dr!rt#
Tingginya T yang dapat menyebabkan kerusakan organ sasaran tidak hanya dari tingkatan T aktual# tapi juga dari tingginya T sebelumnya# cepatnya kenaikan T# bangsa# seks dan usia penderita. Penderita hipertensi kronis dapat mentolelir kenaikan T yang lebih tinggi dibanding dengan normotensi# sebagai contoh pada penderita hipertensi kronis# jarang terjadi hipertensi ense5alopati# gangguan ginjal dan kardio&askular dan kejadian ini dijumpai bila T iastolik 140 mmg. ,ebaliknya pada penderita normotensi ataupun pada penderita hipertensi baru dengan penghentian obat yang tiba-tiba# dapat timbul hipertensi ense5alopati demikian juga pada eklampsi# hipertensi ense5alopati dapat timbul walaupun T 1*0"110 mmg. 6. Ptfisi(-i
8entuk manapun dari hipertensi yang menetap# baik primer maupun sekunder# dapat dengan mendadak mengalami percepatan kenaikan dengan tekanan diastolik meningkat cepat sampai di atas 10 mmg dan menetap lebih dari * jam. al ini dapat menyebabkan nekrosis arterial yang lama dan tersebar luas# serta hiperplasi intima arterial interlobuler ne5ron-ne5ron. Perubahan patologis jelas terjadi terutama pada retina# otak dan ginjal. Pada retina akan timbul perubahan eksudat# perdarahan dan udem papil. Aejala retinopati dapat mendahului penemuan klinis kelainan ginjal dan merupakan gejala paling terpercaya dari hipertensi maligna. 'tak mempunyai suatu mekanisme otoregulasi terhadap kenaikan ataupun penurunan tekanan darah. 8atas perubahan pada orang normal adalah sekitar *0-1*0 mmg. ?pabila tekanan darah melampaui tonus pembuluh darah sehingga tidak mampu lagi menahan kenaikan tekanan darah maka akan terjadi udem otak. Tekanan diastolik yang sangat tinggi memungkinkan pecahnya pembuluh darah otak yang dapat mengakibatkan kerusakan otak yang irre&ersible.
Pada jantung kenaikan tekanan darah yang cepat dan tinggi akan menyebabkan kenaikan a5ter load# sehingga terjadi payah jantung. ,edangkan pada hipertensi kronis hal ini akan terjadi lebih lambat karena ada mekanisme adaptasi. Penderita 5eokromositoma dengan krisis hipertensi akan terjadi pengeluaran nore5ine5rin yang menetap atau berkala. G2*r 1. S)e2 Ptfisi(-i Hipertensi E2er-ensi
?liran darah ke otak pada penderita hipertensi kronis tidak mengalami perubahan bila Dean ?rterial Pressure ( D?P ) 1%0 mmg 1*0 mmg# sedangkan pada penderita hipertensi baru dengan D?P diantara *0 1%0 mmg. Pada keadaan hiper kapnia# autoregulasi menjadi lebih sempit dengan batas tertinggi 1%+ mmg# sehingga perubahan yang sedikit saja dari T menyebabkan asidosis otak akan mempercepat timbulnya oedema otak. Deningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa c ara
a)
Deningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi sehingga mengalirkan lebih banyak
cairan pada setiap detiknya. b) ?rteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku# sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. arena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. 6nilah yang terjadi pada usia lanjut# dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis. engan cara yang sama# tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi &asokonstriksi# yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan sara5 atau hormon di dalam darah. c) 8ertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. al ini terjadi jika terdapat kelainan 5ungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. Eolume darah dalam tubuh meningkat# sehingga tekanan darah juga
meningkat. ,ebaliknya# jika akti&itas memompa jantung berkurang# arteri mengalami pelebaran# dan banyak cairan keluar dari sirkulasi maka tekanan darah akan menurun. 7. Pent()snn Hipertensi e2er-en89
Tujuan pengobatan pada keadaan darurat hipertensi ialah menurunkan tekanan darah secepat dan seaman mungkin yang disesuaikan dengan keadaan klinis penderita. Pengobatan biasanya diberikan secara parenteral dan memerlukan pemantauan yang ketat terhadap penurunan tekanan darah untuk menghindari keadaan yang merugikan atau munculnya masalah baru. 'bat yang ideal untuk keadaan ini adalah obat yang mempunyai si5at bekerja cepat# mempunyai jangka waktu kerja yang pendek# menurunkan tekanan darah dengan cara yang dapat diperhitungkan sebelumnya# mempunyai e5ek yang tidak tergantung kepada sikap tubuh dan e5ek samping minimal. Penurunan tekanan darah harus dilakukan dengan segera namun tidak terburu-buru. Penurunan tekanan darah yang terburu-buru dapat menyebabkan iskemik pada otak dan ginjal. Tekanan darah harus dikurangi %+7 dalam waktu 1 menit sampai % jam dan diturunkan lagi ke 1*0"100 dalam % sampai * jam. Dedikasi yang diberikan sebaiknya per parenteral (6n5us drip# 8C?: 6:B9,6). 'bat yang cukup sering digunakan adalah :itroprusid 6E dengan dosis 0#%+ ug"kg"menit. 8ila tidak ada# pengobatan oral dapat diberikan sambil merujuk penderita ke Fumah ,akit. Pengobatan oral yang dapat diberikan meliputi :i5edipinde +-10 mg# Gaptorpil 1%#+-%+ mg# Glonidin ;+-100 ug# Propanolol 10-40 mg. Penderita harus dirawat inap.
T*e( /: A(-rit2 !nt!) E;(!si 'risis Hipertensi Pr2eter
Hipertensi Mendes) =is
&<
Hipertensi Dr!rt Mendes)
Tekanan darah
130"110
130"110
%%0"140
,akit kepala#
,akit kepala hebat#
,esak napas# nyeri dada#
kecemasan> sering
sesak napas
nokturia# dysarthria#
(mmg) Aejala
kali tanpa gejala
kelemahan# kesadaran menurun
Pemeriksaan
Terapi
Tidak ada kerusakan erusakan organ
9nse5alopati# edema paru#
organ target# tidak
target> muncul klinis
insu5isiensi ginjal# iskemia
ada penyakit
penyakit
jantung
kardio&askular
kardio&askuler# stabil
?wasi 1- jam>
?wasi -* jam> obat
Pasang jalur 6E# periksa
memulai"teruskan
oral berjangka kerja
laboratorium standar# terapi
obat oral# naikkan
pendek
obat 6E
Periksa ulang dalam
Periksa ulang dalam %4
Fawat ruangan"6GC
hari
jam
dosis Fencana
?dapun obat hipertensi oral yang dapat dipakai untuk hipertensi mendesak (urgency) dapat dilihat pada tabel +. T*e( : O*t +ipertensi r(
&<
O*t Gaptopril
Dsis 1%#+ - %+ mg P'> ulangi per 0 min > ,H# %+ mg Glonidine P' ;+ - 1+0 ug# ulangi per jam Propanolol 10 - 40 mg P'> ulangi setiap 0 min :i5edipine + - 10 mg P'> ulangi setiap 1+ menit
Efe) 5 L2 'er> 1+-0 min"*-3 jam > ,H 10-%0 min"%-* jam 0-*0 min"3-1* jam
1+-0 min"-* jam + -1+ min"4-* jam
Per+tin )+!s!s ipotensi# gagal ginjal# stenosis arteri renalis
ipotensi# mengantuk# mulut kering 8ronkokonstriksi# blok jantung# hipotensi ortostatik Takikardi# hipotensi# gangguan koroner
,H# ,ublingual. P'# Peroral ,edangkan untuk hipertensi darurat (emergency) lebih dianjurkan untuk pemakaian parenteral# da5tar obat hipertensi parenteral yang dapat dipakai dapat dilihat pada tabel *. T*e( 6: O*t +ipertensi prenter(
&<
O*t
Dsis
Efe) 5 L2
,odium
'er> 0#%+-10 mg " kg " langsung"%-
nitroprusside
menit
sebagai menit
in5us 6E
Per+tin )+!s!s
Dual#
muntah#
penggunaan
jangka
setelah panjang dapat menyebabkan keracunan
in5us
tiosianat# methemoglobinemia# asidosis# keracunan sianida.
:itrogliserin
,elang in5us lapis perak mg %-+ min "+-10 ,akit kepala# takikardia#
+00-100
sebagai in5us 6E
min
methemoglobinemia>
muntah#
#
membutuhkan
sistem pengiriman khusus karena obat :icardipine
mengikat pipa PEG +-1+ mg " jam 1-+ min"1+-0 Takikardi# mual# muntah# sakit kepala# sebagai in5us 6E
lonidin
min
peningkatan
tekanan
intrakranial>
hipotensi 1+0 ug# * amp per 0-*0 min" %4 9nsepalopati dengan gangguan koroner %+0 cc Alukosa jam +7 mikrodrip +-1+ ug"kg"menit 1-+ min" 1+- Takikardi# mual# muntah# sakit kepala#
iltiaIem
sebagi in5us 6E
0 min
peningkatan
tekanan
intrakranial>
hipotensi
Pada hipertensi darurat (emergency) dengan komplikasi seperti hipertensi emergensi dengan penyakit payah jantung# maka memerlukan pemilihan obat yang tepat sehingga tidak memperparah keadaannya. Pemilihan obat untuk hipertensi dengan komplikasi dapat dilihat pada tabel ;. T*e( 7: O*t 9n- dipi(i+ !nt!) Hipertensi dr!rt den-n )2p(i)si '2p(i)si iseksi aorta
?D6# iskemia
$<
O*t Pi(i+n :itroprusside J esmolol
Tr-et Te)nn Dr+ ,8P 110-1%0 sesegera
:itrogliserin# nitroprusside#
mungkin ,ekunder untuk bantuan
nicardipine
iskemia
9dema paru Aangguan Ainjal elebihan katekolamin ipertensi ense5alopati ,ubarachnoid
:itroprusside# nitrogliserin# labetalol 2enoldopam# nitroprusside# labetalol Phentolamine# labetalol :itroprusside :itroprusside# nimodipine#
107 -1+7 dalam 1-% jam %07 -%+7 dalam %- jam 107 -1+7 dalam 1-% jam %07 -%+7 dalam %- jam %07 -%+7 dalam %- jam
hemorrhage ,troke 6skemik
nicardipine :icardipine
07 -%07 dalam *-1% jam
?D6# in5ark miokard akut> ,8P# tekanan sistolik bood. Pe2)in *t?*t !nt!) )risis +ipertensi
'bat anti hipertensi oral atau parenteral yang digunakan pada krisis hipertensi tergantung dari apakah pasien dengan hipertensi emergensi atau urgensi. Bika hipertensi emergensi dan disertai dengan kerusakan organ sasaran maka penderita dirawat diruangan intensi&e care unit# ( 6GC ) dan diberi salah satu dari obat anti hipertensi intra&ena ( 6E ). 1.
,odium :itroprusside merupakan &asodelator direkuat baik arterial maupun &enous.
,ecara i. E mempunyai onsep o5 action yang cepat yaitu 1 % dosis 1 * ug " kg " menit. 95ek samping mual# muntah# keringat# 5oto sensiti5# hipotensi. %.
:itroglycerini merupakan &asodilator &ena pada dosis rendah tetapi bila dengan dosis
tinggi sebagai &asodilator arteri dan &ena. 'nset o5 action % + menit# duration o5 action + menit. osis + 100 ug " menit# secara in5us i. E. 95ek samping sakit kepala# mual# muntah# hipotensi. .
iaIolKide merupakan &asodilator arteri direk yang kuat diberikan secara i. E bolus.
'nset o5 action 1 % menit# e5ek puncak pada + menit# duration o5 action 4 1% jam. osis permulaan +0 mg bolus# dapat diulang dengan %+ ;+ mg setiap + menit sampai T yang diinginkan.
95ek samping hipotensi dan shock# mual# muntah# distensi abdomen#
hiperuricemia# aritmia# dll.
4.
ydralaIine merupakan &asodilator direk arteri. 'nset o5 action oral 0#+ 1 jam# i.& 10
%0 menit duration o5 action * 1% jam. osis 10 %0 mg i.& bolus 10 40 mg i.m Pemberiannya bersama dengan alpha agonist central ataupun 8eta 8locker untuk mengurangi re5leks takhikardi dan diuretik untuk mengurangi &olume intra&askular. 95eksamping re5leks takhikardi# meningkatkan stroke &olume dan cardiac out put# eksaserbasi angina# DG6 akut dll. +.
9nalapriat merupakan &asodelator golongan ?G9 inhibitor. 'nsep on action 1+ *0
menit. osis 0#*%+ 1#%+ mg tiap * jam i.&. *.
Phentolamine ( regitine ) termasuk golongan alpha andrenergic blockers. Terutama untuk
mengatasi kelainan akibat kelebihan ketekholamin. osis + %0 mg secar i.& bolus atau i.m. 'nset o5 action 11 % menit# duration o5 action 10 menit. ;.
Trimethaphan camsylate termasuk ganglion blocking agent dan menginhibisi sistem
simpatis dan parasimpatis. osis 1 4 mg " menit secara in5us i.&. 'nset o5 action 1 + menit. uration o5 action 10 menit. 95ek samping opstipasi# ileus# retensia urine# respiratori arrest# glaukoma# hipotensi# mulut kering. 3.
Habetalol termasuk golongan beta dan alpha blocking agent. osis %0 30 mg secara
i.&. bolus setiap 10 menit > % mg " menit secara in5us i.&. 'nset o5 action + 10 menit 95ek samping hipotensi orthostatik# somnolen# hoyong# sakit kepala# bradikardi# dll. Buga tersedia dalam bentuk oral dengan onset o5 action % jam# duration o5 action 10 jam dan e5ek samping hipotensi# respons unpredictable dan komplikasi lebih sering dijumpai. !.
Dethyldopa termasuk golongan alpha agonist sentral dan menekan sistem syara5 simpatis.
osis %+0 +00 mg secara in5us i.& " * jam. 'nset o5 action 0 *0 menit# duration o5 action kira-kira 1% jam. 95ek samping Goombs test ( J ) demam# gangguan gastrointestino# with
drawal sindrome dll. arena onset o5 actionnya bisa takterduga dan kasiatnya tidak konsisten# obat ini kurang disukai untuk terapi awal. 10. Glonidine termasuk golongan alpha agonist sentral. osis 0#1+ mg i.& pelan-pelan dalam 10 cc dekstrose +7 atau i.m.1+0 ug dalam 100 cc dekstrose dengan titrasi dosis. 'nset o5 action + 10 menit dan mencapai maksimal setelah 1 jam atau beberapa jam. 95ek samping rasa ngantuk# sedasi# hoyong# mulut kering# rasa sakit pada parotis. 8ila dihentikan secara tiba-tiba dapat menimbulkan sindroma putus obat. Pen-*tn )+!s!s )risis +ipertensi 1.
Ensef(pti Hipertensi
Pada 9nse5alo5ati hipertensi biasanya ada keluhan serebral. 8isa terjadi dari hipertensi esensial atau hipertensi maligna# 5eokromositoma dan eklamsia. 8iasanya tekanan darah naik dengan cepat# dengan keluhan nyeri kepala# mual-muntah# bingung dan gejala sara5 5okal (nistagmus# gangguan penglihatan# babinsky positi5# re5lek asimetris# dan parese terbatas) melanjut menjadi stupor# koma# kejang-kejang dan akhirnya meninggal. 'bat yang dianjurkan Ntri!2 Nitrpr!sid< Di@ide dn Tri2etpn. $.
G-( %nt!n- 'iri A)!t
8iasanya terjadi pada penderita hipertensi sedang atau berat# sebagai akibat dari bertambahnya beban pada &entrikel kiri. Cdem paru akut akan membaik bila tensi telah terkontrol. 'bat pilihan Trimetapan dan :atrium nitroprusid. Pemberian iuretik 6E akan mempercepat perbaikan &.
0e)r2sit2
atekolamin dalam jumlah berlebihan yang dikeluarkan oleh tumor akan berakibat kenaikan tekanan darah. Aejala biasanya timbul mendadak nyeri kepala# palpitasi# keringat
banyak dan tremor. 'bat pilihan Pentolamin +-10 mg 6E. /.
Dese)si Art Aneris2 A)!t
?walnya terjadi robekan tunika intima# sehingga timbul hematom yang meluas. 8ila terjadi ruptur maka akan terjadi kematian. Aejala yang timbul biasanya adalah nyeri dada tidaj khas yang menjalar ke punggung perut dan anggota bawah. ?uskultasi didapatkan bising kelainan katup aorta atau cabangnya dan perbedaan tekanan darah pada kedua lengan. Pengobatan dengan pembedahan# dimana sebelumnya tekanan darah diturunkan terlebih dulu dengan obat pilihan Trimetapan atau ,odium :itroprusid. 6. T)se2i Gr;idr!2 Aejala yang muncul adalah kejang-kejang dan kebingungan. 'bat pilihan idralaIin
kemudian dilanjutkan dengan klonidin. 7. Perdr+n Intr)rni( Pengobatan hipertensi pada kasus ini harus dilakukan dengan hati-hati# karena penurunan tekanan yang cepat dapat menghilangkan spasme pembuluh darah disekitar tempat perdarahan# yang justru akan menambah perdarahan. Penurunan tekanan darah dilakukan sebanyak 10-1+ 7 atau diastolik dipertahankan sekitar 110-1%0 mmg 'bat pilihan Trimetapan atau idralaIin. (,umber ewi dan 2amilia# %010 100). B. Pe2eri)sn pen!n>n-
a) Fiwayat dan pemeriksaan 5isik secara menyeluruh b) Pemeriksaan retina c) Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal dan jantung d) 9A untuk mengetahui hipertropi &entrikel kiri e) Crinalisa untuk mengetahui protein dalam urin# darah# glukosa 5) Pemeriksaan renogram# pielogram intra&ena arteriogram renal# pemeriksaan 5ungsi ginjal terpisah dan penentuan kadar urin.
g) 2oto dada dan GT scan . '2p(i)si ipertensi merupakan 5aktor resiko utama untuk terjadinya penyakit jantung# gagal jantung kongesi5# stroke# gangguan penglihatan dan penyakit ginjal. Tekanan darah yang tinggi umumnya meningkatkan resiko terjadinya komplikasi tersebut. ipertensi yang tidak diobati akan mempengaruhi semua sistem organ dan akhirnya memperpendek harapan hidup sebesar 10%0 tahun. Dortalitas pada pasien hipertensi lebih cepat apabila penyakitnya tidak terkontrol dan telah menimbulkan komplikasi ke beberapa organ &ital. ,ebab kematian yang sering terjadi adalah penyakit jantung dengan atau tanpa disertai stroke dan gagal ginjal. engan pendekatan sistem organ dapat diketahui komplikasi yang mungkin terjadi akibat hipertensi. omplikasi yang terjadi pada hipertensi ringan dan sedang mengenai mata# ginjal# jantung dan otak. Pada mata berupa perdarahan retina# gangguan penglihatan sampai dengan kebutaan. Aagal jantung merupakan kelainan yang sering ditemukan pada hipertensi berat selain kelainan koroner dan miokard. Pada otak sering terjadi perdarahan yang disebabkan oleh pecahnya mikroaneurisma yang dapat mengakibakan kematian. elainan lain yang dapat terjadi adalah proses tromboemboli dan serangan iskemia otak sementara (Transient Ischemic Attack/ T6?). Aagal ginjal sering dijumpai sebagai komplikasi hipertensi yang lama dan pada proses akut seperti pada hipertensi maligna. Fisiko penyakit kardio&askuler pada pasien hipertensi ditentukan tidak hanya tingginya tekanan darah tetapi juga telah atau belum adanya kerusakan organ target serta 5aktor risiko lain seperti merokok# dislipidemia dan diabetes melitus. ( Tekanan darah sistolik melebihi 140 mmg pada indi&idu berusia lebih dari +0 tahun# merupakan 5aktor resiko kardio&askular yang penting. ,elain itu dimulai dari tekanan darah
11+";+ mmg# kenaikan setiap %0"10 mmg meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler sebanyak dua kali (?nggraini# $aren# et. al# %00!). 14. Di-nsis
iagnosis hipertensi emergensi harus ditegakkan sedini mungkin# karena hasil terapi tergantung kepada tindakan yang cepat dan tepat. Tidak perlu menunggu hasil pemeriksaan yang menyeluruh walaupun dengan data-data yang minimal kita sudah dapat mendiagnosis suatu krisis hipertensi. An2nesis
,ewaktu penderita masuk# dilakukan anamnesa singkat. al yang penting ditanyakan a. Fiwayat hipertensi# lama dan beratnya. b. 'bat anti hipertensi yang digunakan dan kepatuhannya. c. Csia# sering pada usia 0 ;0 tahun. d. Aejala sistem syara5 ( sakit kepala# pusing# perubahan mental# ansietas ). e. Aejala sistem ginjal ( gross hematuri# jumlah urine berkurang ) 5. Aejala sistem kardio&ascular ( adanya payah jantung# kongesti5 dan oedem paru# nyeri dada ). g. Fiwayat penyakit glomerulone5rosis# pyelone5ritis. h. Fiwayat kehamilan# tanda- tanda eklampsi. 11. PENG'A%IAN
risis ipertensi () biasanya secara klinis mudah dilihat tanda dan gejalanya. Tnd dn Ge>(
Tanda umum adalah a. ,akit kepala hebat b. nyeri dada c. pingsan d. tachikardia 100"menit e. tachipnoe %0"menit
5.
Duka pucat
Tnd An82n 'e+id!pn
Aejala a. ,akit epala ebat b. nyeri dada c. peningkatan tekanan &ena d. shock " Pingsan Pen-)>in
Pengkajian dengan pendekatan ?8G. Air,9
a. yakinkan kepatenan jalan napas b. berikan alat bantu napas jika perlu (guedel atau nasopharyngeal) c. jika terjadi penurunan 5ungsi pernapasan segera kontak ahli anestesi dan bawa segera mungkin ke 6GC =ret+ina.
kaji saturasi oksigen dengan menggunakan pulse oKimeter# untuk mempertahankan saturasi >!%7.
b. 8erikan oksigen dengan aliran tinggi melalui non re-breath mask. c. Pertimbangkan untuk mendapatkan pernapasan dengan menggunakan bag-&al&e-mask &entilation d. Hakukan pemeriksaan gas darah arterial untuk mengkaji Pa'% dan PaG'% e. aji jumlah pernapasan " ?uskultasi pernapasan 5. Hakukan pemeriksan system pernapasan g. engarkan adanya bunyi krakles " Dengi yang mengindikasikan kongesti paru
Cir8!(tin
a. aji heart rate dan ritme# kemungkinan terdengan suara gallop b. aji peningkatan BEP c. Donitoring tekanan darah d. Pemeriksaan 9A mungkin menunjukan a. ,inus tachikardi b. ?danya ,uara terdengar jelas pada ,4 dan , c. right bundle branch block (F888) d. right aKis de&iation (F?) e. Hakukan 6E akses dekstrose +7 5.
Pasang ateter
g. Hakukan pemeriksaan darah lengkap h. Bika ada kemungkina P berikan :i5edipin ,ublingual i.
Bika pasien mengalami ,yok berikan secara bolus iaIoksid#:itroprusid
Dis*i(it9
a. kaji tingkat kesadaran dengan menggunakan ?EPC b. penurunan kesadaran menunjukan tanda awal pasien masuk kondisi ekstrim dan membutuhkan pertolongan medis segera dan membutuhkan perawatan di 6GC. Eps!re
a. selalu mengkaji dengan menggunakan test kemungkinan P b. jika pasien stabil lakukan pemeriksaan riwayat kesehatan dan pemeriksaan 5isik lainnya. c.
a.
Bangan lupa pemeriksaan untuk tanda gagal jantung kronik
?kti&itas " istirahat
Aejala elemahan Hetih :apas pendek Aaya hidup monoton
Tanda 2rekuensi jantung meningkat Perubahan irama jantung Takipnea
b. ,irkulasi Aejala
Fiwayat hipertensi# aterosklerosis# penyakit jantung koroner " katup# penyakit
serebro&askuler Tanda enaikan T :adi denyutan jelas 2rekuensi " irama takikardia# berbagai disritmia 8unyi jantung murmur istensi &ena jugularis 9kstermitas
Perubahan warna kulit# suhu dingin( &asokontriksi peri5er )# pengisian kapiler mungkin lambat
c.
6ntegritas 9go Aejala Fiwayat perubahan kepribadian# ansietas# depresi# euphoria# marah# 5aktor stress multiple ( hubungsn# keuangan# pekerjaan ). Tanda
Hetupan suasana hati Aelisah Penyempitan kontinue perhatian Tangisan yang meledak otot muka tegang ( khususnya sekitar mata ) Peningkatan pola bicara
d. 9liminasi Aejala
Aangguan ginjal saat ini atau yang lalu ( in5eksi# obstruksi# riwayat penyakit
ginjal ) e.
Dakanan " Gairan.
Aejala
Dakanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam# lemak dan
kolesterol. Dual Duntah Fiwayat penggunaan diuretic
Tanda
88 normal atau obesitas 9dema ongesti &ena Peningkatan BEP Alikosuria
5. :eurosensori Aejala
eluhan pusing " pening# sakit kepala 9pisode kebas elemahan pada satu sisi tubuh Aangguan penglihatan ( penglihatan kabur# diplopia ) 9pisode epistaksis
Tanda
Perubahan orientasi# pola na5as# isi bicara# a5ek# proses pikir atau memori ( ingatan ) Fespon motorik penurunan kekuatan genggaman Perubahan retinal optic
g. :yeri"ketidaknyamanan Aejala
nyeri hilang timbul pada tungkai sakit kepala oksipital berat nyeri abdomen
h. Pernapasan Aejala
ispnea yang berkaitan dengan akti&itas Takipnea 'rtopnea
ispnea nocturnal proksimal 8atuk dengan atau tanpa sputum Fiwayat merokok Tanda
i.
istress respirasi" penggunaan otot aksesoris pernapasan 8unyi napas tambahan ( krekles# mengi ) ,ianosis
eamanan Aejala Aangguan koordinasi# cara jalan Tanda 9pisode parestesia unilateral transien
1$. DIAGNOSA 'EPERAATAN 1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan a5terload# &asokonstriksi# iskemia
miokard# hipertropi &entricular T!>!n : Tidak terjadi penurunan curah jantung setelah dilakukan tindakan
keperawatan
selama K %4 jam. 'riteri +si( : 8erpartisipasi dalam akti&itas yang menurunkan T Dempertahankan T dalam rentang yang dapat diterima Demperlihatkan irama dan 5rekuensi jantung stabil
Inter;ensi :
a. b. c. d. e. 5. g. h. i.
Pantau T# ukur pada kedua tangan# gunakan manset dan tehnik yang tepat Gatat keberadaan# kualitas denyutan sentral dan peri5er ?uskultasi tonus jantung dan bunyi napas ?mati warna kulit# kelembaban# suhu dan masa pengisian kapiler Gatat edema umum 8erikan lingkungan tenang# nyaman# kurangi akti&itas# batasi jumlah pengunjung. Pertahankan pembatasan akti&itas seperti istirahat ditempat tidur"kursi 8antu melakukan akti&itas perawatan diri sesuai kebutuhan Hakukan tindakan yang nyaman spt pijatan punggung dan leher# meninggikan kepala tempat tidur.
j. k. l. m. n.
?njurkan tehnik relaksasi# panduan imajinasi# akti&itas pengalihan Pantau respon terhadap obat untuk mengontrol tekanan darah 8erikan pembatasan cairan dan diit natrium sesuai indikasi olaborasi untuk pemberian obat-obatan sesuai indikasi iuretik TiaIid misalnya klorotiaIid ( iuril )# hidroklorotiaIid ( esidriK# hidrodiuril )#
bendro5lumentiaIid ( :aturetin ) o. iuretic Hoop misalnya 2urosemid ( HasiK )# asam etakrinic ( 9decrin )# 8umetanic ( 8urmeK ) p. iuretik hemat kalium misalnay spironolakton ( aldactone )# triamterene ( yrenium )# amilioride ( midamor ) L. 6nhibitor simpatis misalnya propanolol ( inderal )# metoprolol ( lopressor )# ?tenolol ( tenormin )# nadolol ( Gorgard )# metildopa ( aldomet )# reserpine ( ,erpasil )# klonidin ( catapres
r.
) Easodilator misalnya minoksidil ( loniten )# hidralasin ( apresolin )# bloker saluran kalsium
( ni&edipin# &erapamil ) s. ?nti adrenergik misalnya minipres# tetaIosin ( hytrin ) t. 8loker nuron adrenergik misalnya guanadrel ( hyloree )# Luan etidin ( 6smelin )# reserpin ( ,erpasil ) u. 6nhibitor adrenergik yang bekerja secara sentral misalnya klonidin ( catapres )# guanabenI ( wytension )# metildopa ( aldomet ) &. Easodilator kerja langsung misalnya hidralaIin ( apresolin )# minoksidil# loniten w. Easodilator oral yang bekerja secara langsung misalnya diaIoksid ( hyperstat )# nitroprusid ( nipride# nitropess ) K. 8loker ganglion misalnya guanetidin ( ismelin )# trimetapan ( ar5onad )# ?G9 inhibitor ( captopril# captoten ) %. :yeri ( sakit kepala ) berhubungan dengan peningkatan tekanan &askuler serebral T!>!n : :yeri atau sakit kepala hilang atau berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama % K %4 jam 'riteri +si( : Pasien mengungkapkan tidak adanya sakit kepala Pasien tampak nyaman TTE dalam batas normal
Inter;ensi :
a. Pertahankan tirah baring# lingkungan yang tenang# sedikit penerangan b. Dinimalkan gangguan lingkungan dan rangsangan c. 8antu pasien dalam ambulasi sesuai kebutuhan d. indari merokok atau menggunkan penggunaan nikotin e. 8eri tindakan non5armakologi untuk menghilangkan sakit kepala seperti kompres dingin pada dahi# pijat punggung dan leher# posisi nyaman# tehnik relaksasi# bimbingan imajinasi dan
5.
distraksi ilangkan " minimalkan &asokonstriksi yang dapat meningkatkan sakit kepala misalnya
mengejan saat 8?8# batuk panjang# membungkuk g. olaborasi pemberian obat sesuai indikasi analgesik# antiansietas (loraIepam# ati&an# diaIepam# &alium ) . Fesiko perubahan per5usi jaringan serebral# ginjal# jantung berhubungan dengan adanya tahanan pembuluh darah T!>!n : Tidak terjadi perubahan per5usi jaringan serebral# ginjal# jantung setelah dilakukan
tindakan keperawatan selama % K %4 jam. 'riteri +si( : Pasien mendemonstrasikan per5usi jaringan yang membaik seperti ditunjukkan dengan T dalam batas yang dapat diterima# tidak ada keluhan sakit kepala# pusing# nilai-nilai laboratorium
dalam batas normal. aluaran urin 0 ml" menit Tanda-tanda &ital stabil
Inter;ensi :
a. Pertahankan tirah baring b. Tinggikan kepala tempat tidur c. aji tekanan darah saat masuk pada kedua lengan> tidur# duduk dengan pemantau tekanan arteri
d. e. 5. g. h. 4.
jika tersedia ?mbulasi sesuai kemampuan> hindari kelelahan ?mati adanya hipotensi mendadak Ckur masukan dan pengeluaran Pertahankan cairan dan obat-obatan sesuai program Pantau elektrolit# 8C:# kreatinin sesuai program 6ntoleransi akti5itas berhubungan penurunan cardiac output
T!>!n : Tidak terjadi intoleransi akti5itas setelah dilakukan tindakan keperawatan selama % K
%4 jam 'riteri +si( : Deningkatkan energi untuk melakukan akti5itas sehari hari Denunjukkan penurunan gejala gejala intoleransi akti5itas Inter;ensi :
a.
b. c. d. e. 5.
8erikan dorongan untuk akti5itas " perawatan diri bertahap jika dapat ditoleransi. 8erikan bantuan sesuai kebutuhan 6nstruksikan pasien tentang penghematan energy aji respon pasien terhadap akti5itas Donitor adanya dia5oresis# pusing 'bser&asi TTE tiap 4 jam 8erikan jarak waktu pengobatan dan prosedur untuk memungkinkan waktu istirahat yang tidak
terganggu# berikan waktu istirahat sepanjang siang atau sore +. Aangguan pola tidur berhubungan adanya nyeri kepala T!>!n : Tidak terjadi gangguan pola tidur setelah dilakukan tindakan keperawatan selama % K
%4 jam 'riteri +si( : Dampu menciptakan pola tidur yang adekuat * 3 jam per hari Tampak dapat istirahat dengan cukup TTE dalam batas normal Inter;ensi :
a. b. c. d. e. 5. g. h. i. *.
Giptakan suasana lingkungan yang tenang dan nyaman 8eri kesempatan klien untuk istirahat " tidur 9&aluasi tingkat stress Donitor keluhan nyeri kepala Hengkapi jadwal tidur secara teratur 8erikan makanan kecil sore hari dan " susu hangat Hakukan masase punggung Putarkan musik yang lembut olaborasi pemberian obat sesuai indikasi urangnya perawatan diri berhubungan dengan adanya kelemahan 5isik T!>!n : Perawatan diri klien terpenuhi setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 K %4 jam.
'riteri +si( : Dampu melakukan akti5itas perawatan diri sesuai kemampuan
apat mendemonstrasikan tehnik untuk memenuhi kebutuhan
perawatan diri
Inter;ensi :
a. aji kemampuan klien untuk melakukan kebutuhan perawatan diri b. 8eri pasien waktu untuk mengerjakan tugas c. 8antu pasien untuk memenuhi kebutuhan perawatan diri d. 8erikan umpan balik yang positi5 untuk setiap usaha yang dilakukan klien " atas keberhasilannya ;. ecemasan berhubungan dengan krisis situasional sekunder adanya hipertensi yang diderita klien T!>!n: ecemasan hilang atau berkurang setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1 K
%4 jam. 'riteri +si( : lien mengatakan sudah tidak cemas lagi " cemas berkurang 9kspresi wajah rileks TTE dalam batas normal Inter;ensi :
a.
aji kee5ekti5an strategi koping dengan mengobser&asi perilaku misalnya kemampuan
menyatakan perasaan dan perhatian# keinginan berpartisipasi dalam rencana pengobatan b. Gatat laporan gangguan tidur# peningkatan keletihan# kerusakan konsentrasi# peka rangsang# penurunan toleransi sakit kepala# ketidakmampuan untuk menyelesaikan masalah. c. 8antu klien untuk mengidenti5ikasi stressor spesi5ik dan kemungkinan strategi untuk mengatasinya. d. Hibatkan pasien dalam perencanaan perawatan dan beri dorongan partisipasi maksimum dalam
e. 5. g. h. i. j. 3.
rencana pengobatan. orong pasien untuk menge&aluasi prioritas atau tujuan hidup. aji tingkat kecemasan klien baik secara &erbal maupun non &erbal 'bser&asi TTE tiap 4 jam. engarkan dan beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan perasaanya 8erikan support mental pada klien. ?njurkan pada keluarga untuk memberikan dukungan pada klien urangnya pengetahuan berhubungan dengan kurangnya in5ormasi tentang proses penyakit T!>!n : lien terpenuhi dalam in5ormasi tentang hipertensi setelah dilakukan tindakan ekperawatan selama 1 K %4 jam 'riteri +si( : Pasien mengungkapkan pengetahuan akan hipertensi Delaporkan pemakaian obat-obatan sesuai program
Inter;ensi :
a. Belaskan si5at penyakit dan tujuan dari pengobatan dan prosedur b. Belaskan pentingnya lingkungan yang tenang# tidak penuh dengan stress c. iskusikan tentang obat-obatan nama# dosis# waktu pemberian# tujuan dan e5ek samping atau e5ek toksik d. Belaskan perlunya menghindari pemakaian obat bebas tanpa pemeriksaan dokter e. iskusikan gejala kambuhan atau kemajuan penyulit untuk dilaporkan dokter sakit kepala#
5. g. h. i.
pusing# pingsan# mual dan muntah. iskusikan pentingnya mempertahankan berat badan stabil iskusikan pentingnya menghindari kelelahan dan mengangkat berat iskusikan perlunya diet rendah kalori# rendah natrium sesuai program Belaskan penetingnya mempertahankan pemasukan cairan yang tepat# jumlah yang
diperbolehkan# pembatasan seperti kopi yang mengandung ka5ein# teh serta alcohol. j. Belaskan perlunya menghindari konstipasi dan penahanan. k. 8erikan support mental# konseling dan penyuluhan pada keluarga klien
DA0TAR PUSTA'A
ani# ,haron 92# Golgan F.ypertensi&e Crgencies and 9mergencies. Prim Gare Glin '55ice Pract %010>*1-%.
Eaidya G# 'uellette G. ypertensi&e Crgency and 9mergency. ospital Physician %00!4-+0 ?nggaraini# ?de ian# et.al (%00!). 2aktor 2aktor Mang 8erhubungan engan ejadian ipertensi Pada Pasien Mang 8erobat di Poliklinik ewasa Puskesmas 8angkinang Periode Banuari sampai Buni %003. iakses %0 2ebruari %011 ttp""yayanakhyar.wordpress.com 8aike (%010). ubungan genetik terhadap penyakit kardio&askuler. iakses %0 5ebruari %011 http""baike.baidu.com"&iew"%10*!*.htm epkes F6 (%011). 9pidemologi Penyakit ipertensi. iakses 1% ?pril %011 http ""www.depkes.org. ewi# ,o5ia dan igi 2amilia (%010). idup 8ahagia dengan ipertensi. ?JPlus 8ooks# Mogyakarta inas esehatan Pro&insi Bawa Tengah (%010). The 4th ,cienti5ic Deeting on ypertension. iakses %0 esember %010 http""www.dinkesjatengpro&.go.id 9lsanti# ,alma (%00!). Panduan idup ,ehat 8ebas olesterol# ,troke# ipertensi# N ,erangan Bantung. ?raska# Mogyakarta Aanong# $illiam 2 (%00!). 8uku ?jar 2isiologi edokteran. 9AG# Bakarta