TINJAUAN PUSTAKA A. KONSEP KONSEP MEDIS MEDIS HEMA HEMATU TURIA RIA 1. Definisi Hematuria adalah kehadiran sel-sel darah merah (eritrosit) dalam
urin. Hematuria adalah didapatkannya sel-sel darah merah di dalam urine. Penemuan klinis sering di dapatkan pada populasi orang dewasa, dengan prevalensi yang mulai dari 2,5% menjadi 2,%. 2,%. !e"ara visual terdapatnya sel-sel darah merah di dalam urine di#edakan dalam 2 keadaan, yaitu$ Hematuria makroskopik • Hematuria makroskopik adalah hematuria yang se"ara kasat mata dapat dilihat se#agai urine yang #erwarna merah, mungkin tampak pada awal miksi atau pada akhirnya yang #erasal dari daerah posterior uretra atau leher kandung kemih. (im (im de &ong, dkk, 2') 2') Hematuria makroskopik yang #erlangsung terus menerus dapat mengan"am jiwa karena dapat menim#ulkan penyulit #erupa$ ter#entuknya gumpalan darah yang dapat menyum#at aliran urine, eksanguinasi sehingga menim#ulkan syok hipovolemikanemi, dan •
menim#ulkan urosepsis. (ellisa * !toppler, 2+) Hematuria mikroskopik. Hematuria mikroskopik adalah hematuria yang se"ara kasat mata tidak dapat dilihat se#agai urine yang #erwarna merah tetapi pada pemeriksaan mikroskopik diketemukan le#ih dari 2 sel darah merah merah per lapangan pandang. (ellisa * !toppler, 2+). eskipun gross hematuria dideinisikan didapatkannya sel-sel darah merah di dalam urine, ada kontroversi mengenai deinisi yang tepat dari hematuria mikroskopik. meri"an rologi"al sso"iation () mendeinisikan hematuria mikroskopis klinis yang signiikan karena terdapat le#ih dari / sel darah merah (sel darah merah) pada lapangan pandang #esar pada 2 dari / spesimen urin dikumpulkan dengan selama 2 sampai / minggu. 0amun, pasien yang yang #erisiko tinggi untuk penyakit urologi harus dievaluasi se"ara klinis untuk
hematuria jika urinalisis tunggal menunjukkan 2 atau le#ih sel darah merah pada lapangan pandang #esar. 2. Klas lasifik ifika asi a. 1nitial hematuria, jika darah yang keluar saat awal ken"ing. #. erminal hematuria, jika darah yang keluar saat akhir ken"ing. Hal ini kemungkinan dise#a#kan oleh adanya tekanan pada akhir ken"ing yang mem#uat pem#uluh darah ke"il mele#ar. mele#a r. ". otal hematuria, jika darah keluar dari awal hingga akhir ken"ing. Hal ini kemungkinanaki#at darah sudah #erkumpul dari s alah satu organ seperti ureter atau ginjal. 3. Etiologi Hematuria dapat dise#a#kan oleh kelainan-kelainan yang #erada di dalam sistem urogenitalia atau kelainan yang #erada di luar sistem urogenitalia. Penye#a# paling umum dari hematuria pada populasi orang dewasa termasuk saluran kemih ineksi, #atu saluran kemih, pem#esaran prostat jinak, dan keganasan dalam urologi. 0amun, urologi. 0amun, dierensial lengkap sangat luas, #e#erapa insiden khusus kondisi yang #erhu#ungan dengan hematuria #ervariasi dengan umur pasien, jenis hematuria (gross atau mikroskopis, gejala atau tanpa gejala), dan adanya aktor risiko keganasan. !e"ara keseluruhan, sekitar 5% pasien dengan hematuria mikroskopis dan sampai dengan '% '% pasien dengan gross hematuria ditemukan pada neoplasma neoplasma dari urinary tra"t. genitourinari. !e#aliknya, pada hingga '% pasien dengan asimptomatik mikrohematuria, sulit di identiikasikan penye#a#nya. ki#atnya, dokter harus mempertim#angkan hematuria yang tidak jelas penye#a#nya dari tingkat mana pun dan mampu mempertim#angkan kemungkinan suatu keganasan. 3e#erapa penye#a# terjadinya darah dalam urin (hematuria) adalah$ a. 3atu 3atu gin ginjal jal (ata (atau u ken" ken"in ing g #atu #atu)) #. 4anker kandung kemih ". 4arsinoma 4arsinoma sel ginjal, ginjal, kadang-kad kadang-kadang ang disertai perdarahan perdarahan d. 1neksi 1neksi saluran kemih dengan dengan #e#erapa #e#erapa spesies spesies termasuk termasuk #akteri strain P* dan !taphylo"o""us saprophyti"us. e. !iat sel sa#it sa#it dapat dapat memi"u memi"u kerusakan kerusakan sejumla sejumlah h #esar #esar sel darah merah, tetapi hanya sejumlah ke"il individu menanggung masalah ini
hematuria jika urinalisis tunggal menunjukkan 2 atau le#ih sel darah merah pada lapangan pandang #esar. 2. Klas lasifik ifika asi a. 1nitial hematuria, jika darah yang keluar saat awal ken"ing. #. erminal hematuria, jika darah yang keluar saat akhir ken"ing. Hal ini kemungkinan dise#a#kan oleh adanya tekanan pada akhir ken"ing yang mem#uat pem#uluh darah ke"il mele#ar. mele#a r. ". otal hematuria, jika darah keluar dari awal hingga akhir ken"ing. Hal ini kemungkinanaki#at darah sudah #erkumpul dari s alah satu organ seperti ureter atau ginjal. 3. Etiologi Hematuria dapat dise#a#kan oleh kelainan-kelainan yang #erada di dalam sistem urogenitalia atau kelainan yang #erada di luar sistem urogenitalia. Penye#a# paling umum dari hematuria pada populasi orang dewasa termasuk saluran kemih ineksi, #atu saluran kemih, pem#esaran prostat jinak, dan keganasan dalam urologi. 0amun, urologi. 0amun, dierensial lengkap sangat luas, #e#erapa insiden khusus kondisi yang #erhu#ungan dengan hematuria #ervariasi dengan umur pasien, jenis hematuria (gross atau mikroskopis, gejala atau tanpa gejala), dan adanya aktor risiko keganasan. !e"ara keseluruhan, sekitar 5% pasien dengan hematuria mikroskopis dan sampai dengan '% '% pasien dengan gross hematuria ditemukan pada neoplasma neoplasma dari urinary tra"t. genitourinari. !e#aliknya, pada hingga '% pasien dengan asimptomatik mikrohematuria, sulit di identiikasikan penye#a#nya. ki#atnya, dokter harus mempertim#angkan hematuria yang tidak jelas penye#a#nya dari tingkat mana pun dan mampu mempertim#angkan kemungkinan suatu keganasan. 3e#erapa penye#a# terjadinya darah dalam urin (hematuria) adalah$ a. 3atu 3atu gin ginjal jal (ata (atau u ken" ken"in ing g #atu #atu)) #. 4anker kandung kemih ". 4arsinoma 4arsinoma sel ginjal, ginjal, kadang-kad kadang-kadang ang disertai perdarahan perdarahan d. 1neksi 1neksi saluran kemih dengan dengan #e#erapa #e#erapa spesies spesies termasuk termasuk #akteri strain P* dan !taphylo"o""us saprophyti"us. e. !iat sel sa#it sa#it dapat dapat memi"u memi"u kerusakan kerusakan sejumla sejumlah h #esar #esar sel darah merah, tetapi hanya sejumlah ke"il individu menanggung masalah ini
. 6arises kandun kandung g kemih, kemih, yang yang mungkin mungkin jarang mengem#ang mengem#angkan kan o#struksi sekunder dari vena kava inerior. g. lergi lergi mungkin mungkin jarang menye# menye#a#kan a#kan hematu hematuria ria gross gross episodik episodik pada pada anak-anak. h. Hipertensi Hipertensi vena vena ginjal ginjal kiri, kiri, juga dise#ut dise#ut 7peme"ah 7peme"ah ka"ang ka"ang enomen enomena7 a7 atau 7sindrom alat peme"ah #uah keras,7 adalah kelainan vaskular yang jarang terjadi, yang #ertanggung jawa# atas gross hematuria. . Patofi tofisi sio olog logi 3erdasarkan lokasi yang mengalami kelainan atau trauma, di#edakan glomerulus dan ekstra glomerulus untuk memisahkan #idang nelogi dan urologi. 8arah yang #erasal dari neron dise#ut hematuria glomerulus. Pada keadaan normal, sel darah merah jarang ditemukan pada urin. danya eritrosit pada urin dapat terjadi pada kelainan hereditas atau peru#ahan struktur glomerulus dan integritas kapiler yang a#normal. a#normal. Perlu diperhatikan dalam pengam#ilan "ontoh urine$ pada perempuan harus disingkirkan penye#a# hematuria hematuria lain misalnya menstruasi, adanya laserasi pada organ genitalia, sedangkan pada laki-laki apakah disirkumsisi atau tidak. 3ila pada urinalisis ditemukan eritrosit, leukosit dan silinder eritrosit, merupakan tanda sugesti penyakit ginjal akut atau penyakit ginjal kronik, perlu dilakukan evaluasi le#ih lanjut. 8iagnosis #anding hematuria persisten antara lain glomeruloneritis, neritis tu#ulointerstisial atau kelainan urologi. danya silinder leukosit, leukosituria menandakan neritis tu#ulointerstisial. 3ila disertai hematuria juga merupakan variasi dari glomeruloneritis. Pada kelompok aktor resiko penyakit ginjal kronik harus di lakukan evaluasi pemeriksaan sedimen urin untuk deteksi dini. !e#agai prosedur diagnosti" pada penyakit ginjal salah satunya adalah uji dipsti"k untuk mengetahui adanya darah samar merupakan uji penapisan yang #aik untuk hematuria. hematuria. ji dipsti"k mudah dilakukan sendiri oleh pasien untuk mengikuti perjalanan hematuria selama pengo#atan. !. Manif anifes esta tasi si Klin Klinik ik erjadi retensi urin aki#at sum#atan di vesika urinaria oleh #ekuan darah. ". Pe#e$ Pe#e$ik iksa saan an Pen Pen%n %n&a &ang ng
a. Pemeriksaan darah yang dilakukan yakni penentuan kadar kreatinin, ureum dan elektrolit untuk mengetahui aal ginjal9 osatase asam yang mungkin meningkat pada metastase prostat, dan osatase alkali yang dapat meningkat pada setiap jenis metastase tulang. 4adar kalsium, osat, asam urat dan hormon paratiroid ditentukan #ila terdapat kemungkinan urolithiasis. b. Pemeriksaan urine dilakukan untuk pemeriksaan mikroskopik, #akteriologik dan sitologik. Pemeriksaan urinalisis dapat mengarah kepada hematuria yang dise#a#kan oleh aktor glomeruler ataupun non glomeruler. Pemeriksaan hapusan darah tepi dapat menunjukkan proses mikroangiopati yang sesuai dengan sindrom hemolitik-uremik, trom#osis vena ginjal, vaskulitis, atau !:. Pada keadaan terakhir, adanya autoanti#odi dapat ditunjukkan dengan reaksi *oom#s positi, adanya anti#odi antinu"lear, leukopenia dan penyakit multisistem. rom#ositopenia dapat diaki#atkan oleh #erkurangnya produksi trom#osit (pada keganasan) atau peningkatan konsumsi trom#osit (!:, purpura trom#ositopenik idiopatik, sindrom hemolitik-uremik, trom#osis vena ginjal). alaupun morologi !8 urin dapat normal pada perdarahan saluran kemih #awah dan dismorik pada perdarahan glomerular, morologi sel tidak se"ara pasti #erhu#ungan dengan lokasi hematuria. ". Pada pemeriksaan pH urine yang sangat alkalis menandakan adanya ineksi organisme peme"ah urea di dalam saluran kemih, sedangkan pH urine yang sangat asam mungkin #erhu#ungan dengan #atu asam urat. d. !itologi urine diperlukan untuk men"ari kemungkinan adanya keganasan sel-sel urotelial. e. 16P adalah pemeriksaan rutin yang dianjurkan pada setiap kasus hematuria ; sering digunakan untuk menentukan ungsi ekskresi ginjal. mumnya, menghasilkan gam#aran terang saluran kemih dari ginjal sampai dengan kandung kemih, asal aal ginjal memuaskan. Pemeriksaan ini dapat menilai adanya #atu saluran kemih, kelainan #awaan saluran kemih, tumor urotelium, trauma saluran kemih, serta #e#erapa penyakit ineksi saluran kemih.
. !< #erguna untuk menetukan letak dan siat massa ginjal dan prostat (padat atau kista), adanya #atu atau le#arnya lumen pyelum, penyakit kistik, hidronerosis, atau urolitiasis ureter, kandung kemih dan uretra, #ekuan darah pada #uli-#ulipielum, dan untuk mengetahui adanya metastasis tumor di hepar. ltrasonograi dari saluran kemih sangat #erguna pada pasien dengan hematuria #erat, nyeri a#domen, nyeri pinggang, atau trauma. &ika hasil penelitian awal ini tetap normal, disarankan dilakukan pemeriksaan kreatinin dan elektrolit serum. g. ndoultrasonograi, yaitu ekograi transurethral sangat #erguna untuk pemeriksaan prostat dan #uli-#uli h. rteriograi dilakukan #ila ditemukan tumor ginjal nonkista untuk menilai vaskularisasinya walaupun sering digunakan *-!"an karena le#ih aman dan inormative. 3agian atas saluran kemih dapat dilihat i.
dengan "ara uretrograi retrograd atau punksi perkutan. Payaran radionuklir digunakan untuk menilai aal ginjal, misalnya
j.
setelah o#struksi dihilangkan Pemeriksaan endoskopi uretra dan kandung kemih mem#erikan
gam#aran jelas dan kesempatan untuk mengadakan #iopsy k. !istometrograi #iasanya digunakan untuk menentukan per#andingan l.
antara isi dan tekanan di #uli-#uli !istoskopi atau sisto-uretero-renoskopi (=!) dikerjakan jika pemeriksaan penunjang di atas #elum dapat menyimpulkan penye#a#
hematuria. (im de &ong, dkk, 2') '. Penatalaksanaan &ika terdapat gumpalan darah pada #uli-#uli yang menim#ulkan retensi urine, "o#a dilakukan kateterisasi dan pem#ilasan #uli-#uli dengan memakai "airan garam isiologis, tetapi jika tindakan ini tidak #erhasil, pasien se"epatnya dirujuk untuk menjalani evakuasi #ekuan darah transuretra dan sekaligus menghentikan sum#er perdarahan. &ika terjadi eksanguinasi yang menye#a#kan anemia, harus dipikirkan pe m#erian transusi darah. 8emikian juga jika terjadi ineksi harus di#erikan anti#iotika. (ellisa * !toppler, 2+). !etelah hematuria dapat ditanggulangi, tindakan selanjutnya adalah men"ari penye#a#nya dan
selanjutnya menyelesaikan masalah primer penye#a# hematuria. (ellisa * !toppler, 2+). idak ada (engo)atan s(esifik untuk hematuria. Pengo#atannya tergantung pada penye#a#nya$ a. 1neksi saluran kemih, #iasanya diatasi dengan anti#iotik. #. 3atu ginjal, dengan #anyak minum. &ika #atu tetap tidak keluar, dapat dilakukan !: atau pem#edahan. ". Pem#esaran prostat, diatasi dengan o#at-o#atan atau pem#edahan. d. 4anker, dilakukan pem#edahan, untuk mengangkat jaringan kanker, atau kemoterapi.
*. KONSEP KEPERA+ATAN 1. Pengka&ian Ke(e$a,atan Pemeriksaan isik harus okus pada deteksi hipertensi yang hadir
#ersamaan dengan sindrom neritik dan penyakit pem#uluh darah ginjal, edema terkait dengan sindrom nerotik, massa perut atau panggul tera#a menyarankan ginjal neoplasma, dan adanya nyeri ketok kostoverte#ral atau nyeri tekan suprapu#ik #erhu#ungan dengan ineksi saluran kemih. Pemeriksaan rektal pada pria dapat mengungkapkan nodularitas prostat atau pem#esaran se#agai penye#a# potensial. Pada pemeriksaan diperhatikan adanya hipertensi yang mungkin merupakan maniestasi dari suatu penyakit ginjal. !yok hipovolemik dan anemia mungkin dise#a#kan karena #anyak darah yang keluar. 8itemukannya tanda-tanda perdarahan di tempat lain adalah petunjuk adanya kelainan sistem pem#ekuan darah yang #ersiat sistemik. +. Pu"at pada kulit dan konjungtiva sering terlihat pada pasien dengan anemia. 2. Perior#ital, skrotum, dan edema perier, mungkin menunjukkan hipoal#uminemia dari glomerulus atau penyakit ginjal. /. *a"he>ia mungkin menunjukkan keganasan. '. 0yeri tekan dari sudut kostoverte#ral, dapat dise#a#kan oleh
pieloneritis atau dengan per#esaran massa seperti tumor ginjal. 5. 0yeri suprapu#ik sistitis, #aik yang dise#a#kan oleh ineksi,
radiasi, atau o#at sitotoksik. ?. 4andung kemih tidak tera#a ketika didekompresi, kandung kemih diisi dengan 2 m: urin per"ussi#le. 8alam retensi urin akut, #iasanya terlihat dalam kasus-kasus 3PH atau o#struksi oleh #ekuan, kandung kemih #isa dira#a dan dapat dirasakan hingga tingkat um#ilikus. @. Palpasi #imanual pada ginjal perlu diperhatikan adanya pem#esaran ginjal aki#at tumor, o#struksi, ataupun ineksi ginjal. assa pada suprasimisis mungkin dise#a#kan karena retensi #ekuan darah pada #uli-#uli. A. Pada "olok du#ur, ukuran, #entuk dan konsistensi prostat dinilai mengetahui adanya pem#esaran prostat #enigna maupun karsinoma prostat. !etelah prostatektomi enukleasi maupun endoskopik, simpai prostat di#iarkan sehingga pada "olok du#ur mem#erikan kesan prostat masih mem#esar. :o#us medial prostat yang mungkin menonjol ke kandung kemih umumnya tidak dapat di"apai dengan jari. 4arsinoma prostat menye#a#kan asimetri dan peru#ahan konsistensi setempat. 8iagnosis dipastikan melalui #iopsy jarum transrektal. B. Pemeriksaan dengan menggunakan #er#agai kateter yang dahulu di#uat dari karet dan sekarang lateks, politen atau sili"on. jung kateter di#uat dalam #er#agai #entuk supaya tidak dapat ter"a#ut9 yang #iasa ialah #entuk Coley yang pada ujungnya #er#entuk #alon yang dapat dikem#angkan. ntuk ukurannya digunakan skala *harriere, #erdasarkan skala Pran"is yang menyatakan ukuran lingkaran di luarnya dan #ukan diameternya. 8iameter didapat dengan mem#agi ukuran *harriere dengan tiga. (im de &ong, dkk, 2'). 8alam men"ari penye#a# hematuria perlu di"ari data yang terjadi pada saat episode hematuria, antara lain$ +. 3agaimanakah warna urine yang keluarD 2. pakah diikuti dengan keluarnya #ekuan-#ekuan darahD /. 8i #agian manakah pada saat miksi urine #erwarna merahD
'. pakah diikuti dengan perasaan sakit D (ellisa * !toppler, 2+) Perlu ditanyakan juga, #e#erapa aktor risiko untuk kanker urothelial pada pasien dengan hematuria mikroskopis +. =iwayat merokok 2. 4erja paparan #ahan kimia atau pewarna (#enEenes atau aromati" amine) /. =iwayat gross hematuria se#elumnya '. sia di atas ' tahun 5. =iwayat gangguan #erkemih, nyeri saat #erkemih, dan ineksi saluran kemih ?. Penyalahgunaan analgetik @. =iwayat radiasi panggul. 2. Diagnosa Ke(e$a,atan a. 0yeri akut #erhu#ungan dengan agen "edera #iologis #. =esiko ineksi #erhu#ungan dengan ketidakadekuatan mekanisme pertahanan primer ". =esiko "edera #erhu#ungan dengan penurunan H# d. *emas #erhu#ungan dengan krisis situasional
Diagnosa Ke(e$a,atanMasala Kola)o$asi
Ren/ana ke(e$a,a T%&%an 0an K$ite$ia Hasil
Ne$i ak%t #erhu#ungan
NO
dengan$ gen injuri (#iologi, kimia,
isik, psikologis), kerusakan jaringan 8!$ - :aporan se"ara ver#al 8F$ - Posisi untuk menahan nyeri - ingkah laku #erhati-hati -
!etelah dilakukan tinakan keperawatan selama G. Pasien •
menyeringai) - erokus pada diri sendiri - Cokus menyempit (penurunan persepsi
tidak mengalami nyeri, dengan kriteria hasil$ ampu mengontrol nyeri (tahu penye#a# nyeri, mampu menggunakan tehnik nonarmakologi untuk mengurangi
lokasi,
aktor F#serv 3antu p
mene 4ontrol
•
nyeri, men"ari #antuan) elaporkan #ahwa nyeri #erkurang dengan menggunakan
•
manajemen nyeri ampu mengenali nyeri (skala, intensitas, rekuensi dan tanda nyeri) enyatakan rasa nyaman setelah nyeri #erkurang anda vital dalam rentang normal idak mengalami gangguan tidur
tampak "apek, sulit atau gerakan ka"au,
Pain :evel, pain "ontrol, "omort level
NI :akuka
• • •
interaksi dengan orang dan lingkungan) - ingkah laku distraksi, "ontoh $ jalan-jalan, menemui orang lain danatau aktivitas, aktivitas #erulang-ulang) - =espon autonom (seperti diaphoresis, peru#ahan tekanan darah, peru#ahan naas, nadi dan dilatasi pupil) - Peru#ahan autonomi" dalam tonus otot (mungkin dalam rentang dari lemah ke kaku) - ingkah laku ekspresi ("ontoh $ gelisah,
relaks 3erika ingkat 3erika #erap
waktu, kerusakan proses #erpikir, penurunan
seperti 4urang 4aji tip jarka
ketida onito analge
merintih, menangis, waspada, irita#el, naas panjang#erkeluh kesah) - Peru#ahan dalam nasu makan dan minum
Diagnosa Ke(e$a,atanMasala Kola)o$asi Risiko infeksi Caktor-aktor risiko $ - Prosedur 1nasi - 4erusakan jaringan dan
peningkatan paparan lingkungan - alnutrisi - Peningkatan paparan lingkungan patogen - 1monusupresi - idak adekuat pertahanan sekunder (penurunan H#, :eukopenia, penekanan -
respon inlamasi) Penyakit kronik 1munosupresi alnutrisi Pertahan primer tidak adekuat (kerusakan kulit,
Ren/ana ke(e$a,a T%&%an 0an K$ite$ia Hasil NO 1mmune !tatus 4nowledge $ 1ne"tion "ontrol =isk "ontrol
!etelah dilakukan tindakan keperawatan selamaGG pasien tidak mengalami ineksi dengan kriteria hasil$ 4lien #e#as dari tanda dan gejala ineksi enunjukkan kemampuan untuk men"egah tim#ulnya
ineksi ¨ah leukosit dalam #atas normal enunjukkan perilaku hidup sehat !tatus imun, gastrointestinal, genitourinaria dalam #atas normal
• • •
NI Pertaha 3atasi *u"i ta
•
kepe
•
petu
•
kand ingkat 3eri on • Perta • 1nsp • •
• • • •
trauma jaringan, gangguan peristaltik)
•
kem on 8oro 8oro jar 4aji
Diagnosa Ke(e$a,atanMasala Kola)o$asi Risiko t$a%#a
Caktor-aktor risiko 1nternal$ 4elemahan, penglihatan menurun, penurunan sensasi taktil, penurunan koordinasi
Ren/ana ke(e$a,a T%&%an 0an K$ite$ia Hasil NO 4nowledge $ Personal !aety • !aety 3ehavior $ Call Prevention • !aety 3ehavior $ Call o""uran"e • !aety 3ehavior $ Physi"al 1njury • issue 1ntegrity$ !kin and u"ous em#ran • !etelah dilakukan tindakan keperawatan selamaG.klien
Enviro
!edi 1den
den riwa en
tidak mengalami trauma dengan kriteria hasil$ - pasien ter#e#as dari trauma isik
otot, tangan-mata,
NI
kurangnya edukasi
me e en e e en en 3eri
keamanan, keter#elakangan
mental
ksternal$ :ingkungan
pen pen Ren/ana ke(e$a,a
Diagnosa Ke(e$a,atanMasala Kola)o$asi Ke/e#asan #erhu#ungan
NO - 4ontrol ke"emasan 4 4oping
dengan Caktor keturunan,
4risis
situasional,
!tress, !etelah dilakukan asuhan selama GGGGGklien
peru#ahan status kesehatan, an"aman
kematian,
peru#ahan kurang
konsep
pengetahuan
diri,
8F8!$ 1nsomnia 4ontak mata kurang 4urang istirahat 3erokus pada diri sendiri 1rita#ilitas akut 0yeri perut
NI An5iet
•
•
pas &el
•
sel e
tehnik untuk mengontol "emas 6ital sign dalam #atas normal Postur tu#uh, ekspresi wajah, #ahasa tu#uh dan tingkat
•
me 3e
aktivitas menunjukkan #erkurangnya ke"emasan
•
ke"emasan teratasi dgn kriteria hasil$ 4lien mampu mengidentiikasi dan mengungkapkan
dan
hospitalisasi
-
T%&%an 0an K$ite$ia Hasil
gejala "emas engidentiikasi, mengungkapkan dan menunjukkan
•
•
• • •
tin :i 1ns rel 8e 1de 3a
- Penurunan 8 dan denyut -
nadi 8iare, mual, kelelahan
-
nadi, == 4esulitan #ernaas 3ingung 3loking dalam pem#i"araan !ulit #erkonsentrasi
•
ke 8o
•
ket 4e
TINJAUAN KASUS
A.
gl asuk =!
$ A-++-2+5
gl Pengkajian
$ 2'-++-2+5
0o =
$ @/225B
anggal :ahir
$ 2@-B-+BA
=uangan
$ :ontara + tas 8epan
8iagnosa edis
$ Hematuria
Pengka&ian
+.
1dentitas a. 1dentitas 4lien 0ama
$ 0y.
mur
$ /5 ahun
&enis kelamin
$ Perempuan
!tatus Perkawinan
$ enikah
gamasuku
$ 1slam3ugis
arga 0egara
$ 1ndonesia
3ahasa yang digunakan
$ 3ahasa 1ndonesia dan 8aerah
Pendidikan
$ !
Pekerjaan
$ 1=
lamat
$ 4olaka tara
#. 1dentitas Penanggung 0ama
$ ustamin
Hu#ungan dengan klien se#agai !uami 2.
8ata edik
a. 8ikirim Fleh $ <8 #. 8iagnosa edik $ Hematuria /. =iwayat 4esehatan a. =iwayat kesehatan sekarang +.) 4eluhan utama $ gelisah ; lemah 2.) =iwayat keluhan utama $ hal ini dialami sejak / hari se#elum masuk rumah sakit, terjadi perlaha-lahan awalnya pasien
mengeluhkan kuning pada #adan sejak konsumsi F selama + #ulan pertama, kemudian lama-kelamaan pasien gelisah dan tidak respon diajak komunikasi. 4adang demam, #atuk, tidak nyeri dada, tidak nyeri ulu hati, mual dan muntah, o#at F stop karena mata kuning 34 prakateter hematuri kurang le#ih 2 ""Ajam. 3elum 33 sejak +2 hari !=!. /.) =iwayat penyakit dahulu $ u#er"ulosis Paru, ginjal (#engkak pada kedua ginjal, terpasang stent) '.) =iwayat pengo#atan $ F / ta#let2' jam #. =iwayat kesehatan masa lalu +.) 4lien tidak pernah menderita penyakit yang sama se#elumnya. 2.) 4lien pernah menjalani opname di =! se#elumnya dengan sakit hidronerosis. /.) 4lien tidak mempunyai riwayat penyakit alergi. '.) 4lien pernah menjalani operasi ". =iwayat kesehatan keluarga
111
4eterangan $ $ :aki-laki $ Perempuan $ 4lien $ eninggal $ inggal serumah 1+,2,/,'
$ eninggal tidak diketahui penye#a#nya
11+,2,/
$ eninggal karena penyakit yang tidak diketahui
penye#a#nya idak ada anggota keluarga menderita penyakit yang sama dengan klien. '.
Pemeriksaan Cisik a. 4eadaan umum lemah, klien nampak sakit #erat, klien nampak gelisah #. 4esadaran "omposmentis ". anda-tanda vital 8 $ ++A mmHg 0 $ A? >menit !3 $ /@ * P
$ 2 >menit
d. 4epala 1nspeksi $ -
arna ram#ut
$ Hitam
-
8istri#usi ram#ut
$ erata
-
4ulit kepala
$ 0ampak #ersih
-
0ampak tidak ada ketom#e pada ram#ut
Palpasi $ -
idak ada nyeri tekan pada kepala
-
idak ada massa atau #enjolan
-
=am#ut tidak mudah rontok
e. uka 1nspeksi $ -
uka nampak simetris kiri dan kanan
-
3entuk wajah oval
-
kspresi wajah nampak mengantuk
-
arna kulit sama sekitarnya
Palpasi $ -
.
idak ada nyeri tekan
ata
1nspeksi $ -
ata kuning 4onjungtiva anemis
Palpasi $ -
idak ada nyeri tekan pada #ola mata
-
idak ada peningkatan tekanan intra okuler
g. Hidung 1nspeksi $ -
:u#ang hidung simetris kiri dan kanan
-
idak ada peradangan atau lesi
-
idak ada se"ret"airan
Palpasi $ -
idak ada nyeri tekan.
h. elinga 1nspeksi $ -
Posisi telinga simetris antara kiri dan kanan.
-
idak ada pengeluaran "airan pada lu#ang telinga
-
4lien tidak memakai alat #antu pendengaran
Palpasi $ i.
idak ada nyeri tekan
=ongga mulut 1nspeksi $ ulut #ersih 3i#ir kering
j.
:eher 1nspeksi $ -
idak tampak adanya pem#esaran kelenjar tyroid
-
idak ada peradangan atau lesi.
Palpasi $ -
idak tera#a adanya pem#esaran pada kelenjar tyroid
-
idak tera#a adanya kelenjar atau massa.
k. horaks dan paru 1nspeksi $
-
3entuk dada !koliosis
-
Pergerakan dada mengikuti irama pernaasan
-
1rama pernaasan teratur
-
Crekuensi pernaasan 2 >menit
Palpasi $ -
idak tera#a adanya massa atau #enjolan
-
idak ada nyeri tekan pada dada
uskultasi l.
idak ada #unyi tam#ahan
&antung 1nspeksi $ -
1"tus "ordis tidak nampak.
m. #domen 1nspeksi $ -
idak nampak adanya massa atau #enjolan
uskultasi $ -
Peristaltik usus A >menit
Palpasi $ -
idak tera#a adanya massa#enjolan
-
Hati dan lympa tidak tera#a
-
n.
kstrimitas atas -
erasakan nyeri pada saat distimulasi
2.) kstrimitas #awah -
5.
erasakan nyeri pada saat distimulasi
Pemeriksaan 8iagnostik Hasil oto thora> menunjukkan 3 Paru
:a#oratorium tanggal A-++-2+5 Pemeriksaan 1munoserologi -
H#s g nti H*6
4imia 8arah -
Hasil
0ilai rujukan
!atuan
+. (0o=e) .+? (0o=e)
.+/
*F1
+.
*F1
+'
mgdl
+-+'
detik
22.-/.
detik
+-5
mgdl
:(+./)9 P(+.+)
mgdl
/A
:
'+
:
/.5-5.
+/?-+'5
moll
/.5-5.+
moll
B@-+++
moll
AB
Hematologi 4oagulasi P 10= P Cungsi ginjal
+/./ +.2A 2'. 2BB 5.55 252 ++/ 2.B
reum 4reatinin Cungsi hati
+/2 2.B ++
!
:a#oratorium tanggal +-++-2+5 Pemeriksaan 4imia darah Cungsi ginjal
Hasil
0ilai rujukan
!atuan
reum
+2B
+-5
gdl
4reatinin
+./
:(+./)9 P(+.+)
gdl
3iliru#in total
@.'/
+.+
gdl
3iliru#in direk
@.+?
./
gdl
lkali ostaase
+/
:$2@9 P$2'
:
2?@
:(++-5)9 P(@-/2)
:
3*
/.A
'. J +.
=3*
/./+
/.A-5.A
H<3
B.+
++.5-+?.
gdl
Hasil
0ilai rujukan
!atuan
reum
5+
+-5
gdl
4reatinin
.A+
:(+./)9 P(+.+)
gdl
3iliru#in total
'.52
+.+
gdl
3iliru#in direk
/.@
./
gdl
!
B2
/A
:
!
+2?
'+
:
0atrium
+/'
+/?-+'5
moll
4alium
/.
/.5-5.+
moll
4lorida
++
B@-+++
moll
Hasil
0ilai rujukan
!atuan
arna
4uning
4uning muda
PH
?.5
'.5-A.
Cungsi hati
*3*
:a#oratorium tanggal +2-++-2+5 Pemeriksaan 4imia darah Cungsi ginjal
Cungsi hati
lektrolit
:a#oratorium tanggal +B-++-2+5 Pemeriksaan rinalisa
3&
+.+
+.5-+./5
Protein
KK +
0egati
gdl
0egati
0egati
gdl
3iliru#in
0egati
0egati
ro#ilinogen
0ormal
0ormal
gdl
4eton
0egati
0egati
gdl
0itrit
0egati
0egati
gdl
3lood
KKK 2
0egati
=3*ul
:ekosit
KKK 5
0egati
3*ul
6it."
0egati
0egati
gdl
!edimen lekosit
penuh
5
ip#
!edimen eritrosit
L 5
5
ip#
!edimen torak
-
ipk
!edimen kristal
-
ipk
!edimen epitel sel
2
ipk
?.
Pola 4egiatan !ehari-hari a. 0utrisi •
4e#iasaan a.)
!e#elum sakit -
Pola makan $ 0asi, lauk, sayur-sayuran
-
Crekuensi makan $ 2 > sehari
-
0asu makan $ 4urang nasu makan
-
inuman dalam sehari
#.)
$ @ gelashari !etelah masuk rumah
sakit
-
Pola makan
$ kurang (stop
intake oral) -
Crekuensi
$
-
0asu makan
$ keluarga
klien menyatakan nasu makan kurang. -
inuman dalam sehari
$ ' gelashari
-
4eluarga klien menyatakan porsi makan yang diha#iskan hanya +2 porsi.
-
!aat pengkajian !top intake oral
".) Pengkuran inggi #adan 3erat #adan :ingkar lengan 1
$ +5 "m $ /' 4g $ $ +5.+ 4gm2 (underweight)
#. liminasi +.)
3uang air ke"il 4e#iasaan $ a.)
!e#elum sakit -
Crekuensi
$ 0ormal
-
arna
$ erah (#er"ampr darah)
-
3au
$ Pesing
-
¨ah
$ +' mlhari
#.)
!etelah masuk rumah sakit -
Crekuensi
$ !ering
-
arna
$ erah (#er"ampur
3au
$ Pesing
darah) 2.)
3uang air #esar a. !e#elum sakit -
Crekuensi $ +2 hari !=! tidak pernah
-
arna
$-
-
4onsistensi
$-
#. !etelah masuk rumah sakit -
/.)
Crekuensi
$ idak pernah 33
Pengukuran 1nput dan output 1nput -
' gelashari (@ ml) 1nus 0a*l .B% +5hari ¨ah input 22 mlhari
Futput -
1: 5+ mlhari 4ateter +'hari
3alan"e "airan 1nput-output (22-+B+) M (2B) ". Flah raga dan aktivitas -
4lien tidak pernah #erolahraga
-
4lien nampak #ed rest total
d. 1stirahat dan tidur 4e#iasaan $ -
idur malam jam 22. sering ter#angun tengah malam
Peru#ahan selama di rumah sakit $ -
4eluarga klien menyatakan klien susah untuk tidur, #aik tidur siang maupun malam.
-
4lien nampak gelisah
e. Personal hygiene 4e#iasaan $ -
andi 2 > sehari.
-
en"u"i ram#ut 2 > seminggu memakai shampoo
!elama di rumah sakit @.
A.
idak pernah mandi Pola 1nteraksi !osial
-
Frang terdekat dengan klien adalah anak perempuannya
-
Hu#ungan dengan keluarga harmonis. Perawatan dan Pengo#atan
Perawatan -
1stirahat
Pengo#atan -
*etria>one
-
*omausin hepar
-
minousin hepar
-
:a"tulosa
-
a>iliv
-
ethylprednison
-
linamin
-
*linolei"
-
*linimi>
-
0-"e
-
m#ro>ol
*.
K8ASI9IKASI DATA Data S%)&ektif
-
4lien menyatakan lemah.
-
4lien mengatakan nasu makan menurun
-
4eluarga mengatakan nasu makan klien #erkurang
-
4eluarga klien mengatakan tidak di#eri makanan (stop intake oral)
-
4lien menyatakan nyeri saat #erkemih
-
4lien mengatakan air ken"ing #erwarna merah
-
4eluarga mengatakan klien gelisah
-
4lien mengatakan tidak pernah 33
-
4eluarga klien menyatakan apa#ila klien makan porsi yang diha#iskan hanya N.
-
4lien mengatakan #atuk
-
4lien mengatakan ada sum#atan ketika #atuk Data O)&ektif
-
4lien 0ampak ter#aring lemah
-
4lien nampak gelisah
-
!top intake oral
-
anda-tanda vital $ 8 $ ++A mmHg
!3 $ /@ *
0 $ A? >menit
P $ 2 >.menit
-
8: di#antu di tempat tidur
-
1 +5.+ (underweight)
-
-
4lien nampak #atuk
-
Hasil oto thora> # Paru
-
Hasil la#oratorium$ 4imia 8arah •
reum
2BB
•
4reatinin
5,55
•
H#
+,@
•
3*
/.A
•
=3*
/./+
•
H<3
B.+
•
!
252
•
!
++/
•
l#umin
2.B
•
0atrium
+/2
•
4alium
2.B
•
4lorida
++
•
3iliru#in total
'.52
•
3illiru#in direk
/.@
Hematologi •
P
+/./
•
10=
+.2A
•
P
2'.
rinalisis •
pH
?.5
• • • • •
Protein 3lood :ekosit !edimen lekosit !edimen eritrosit
KK + KKK 2 KKK 5 P0H L5
.
ANA8ISA DATA
No 1
Data Data s%)&ektif
-
4lien mengatakan nyeri saat
Etiologi O)st$%ksi sal%$an
Masala Ne$i K$onik
ke#i
#erkemih - 4lien mengatakan air ken"ing #erwarna merah Data o)&ektif
-
2
4lien nampak gelisah 4lien terlihat merasakan sakit
ketika #erkemih P M kerusakan ginjal O M sedang, tertusuk-tusuk = M pada #agian perut !M5 M hilang tim#ul - 6 8 $ ++A 0 $ A? >menit P $ 2 >menit ! $ /@ * Hasil pemeriksaan Cungsi ginjal reum (+2B) 4reatinin (+./) Data s%)&ektif -
4lien mengatakan nasu makan
-
menurun 4eluarga mengatakan nasu
-
makan klien #erkurang 4eluarga klien menyatakan apa#ila klien makan porsi yang diha#iskan hanya N
Data o)&ektif
-
-
4lien nampak ter#aring lemah !top intake oral 6 8 $ ++A 0 $ A? >menit P $ 2 >menit ! $ /@ * Hasil pemeriksaan la#
Ano$eksia
Kek%$angan :ol%#e /ai$an
P
+/./
10=
+.2A
P
2'.
H#
+,@
3*
/.A
=3*
/./+
H<3
B.+
rinalisis pH
?.5
Protein
KK +
3lood
KKK 2
:ekosit
KKK 5
!edimen lekositP0H !edimen eritrosit 0atrium $ +/2 4alium $ 2.B 4lorida $ ++
L5
3
Data s%)&ektif
-
4lien menyatakan lemah.
-
4lien mengatakan nasu makan
Ano$eksia
N%t$isi k%$ang 0a$i ke)%t%an
menurun -
4eluarga mengatakan nasu makan klien #erkurang
-
4eluarga klien m engatakan t idak di#eri makanan (stop intake oral)
-
4eluarga klien menyatakan apa#ila klien makan porsi yang diha#iskan hanya N. Data o)&ektif
-
4lien nampak ter#aring lemah 1 +5.+ 4gm2 !top intake oral Hasil pemeriksaan elektrolit 0atrium (+/') 4alium (/.) 4lorida (++) l#umin (2.B) !
-
4lien menyatakan lemah.
-
4lien mengatakan tidak pernah 33
-
4lien mengatakan nasu makan menurun
-
4eluarga mengatakan nasu makan klien #erkurang
Data o)&ektif
-
4lien 0ampak ter#aring lemah
-
4lien nampak gelisah
Ke$%sakan (a0a (en/e$naan
Konsti(asi
-
!top intake oral
-
anda-tanda vital $
-
8 $ ++A mmHg
!3 $ /@ *
0 $ A? >menit
P $ 2 >.menit
Hasil la#oratorium$ 4imia 8arah reum
2BB
4reatinin
5,55
!
252
!
++/
rinalisis pH
?.5
Protein
KK +
3lood
KKK 2
:ekosit
KKK 5
!edimen lekosit
P0H
!edimen eritrosit L5
8ata !u#jekti
!
Infeksi :i$%s T*
-
4lien mengatakan #atuk
-
4lien mengatakan ada sum#atan
*e$sian &alan na(as ti0ak
ketika #atuk 8ata F#jekti -
4lien nampak gelisah
-
anda-tanda vital $ 8 $ ++A mmHg
!3 $ /@ *
0 $ A? >menit
P $ 2 >.menit
-
4lien nampak #atuk
-
Hasil oto thora> # Paru 8ata !u#jekti
"
H) Men%$%n
-
4lien menyatakan lemah.
-
4lien mengatakan nasu makan menurun
-
4eluarga mengatakan nasu makan klien #erkurang
-
4lien
menyatakan
nyeri
saat
#erkemih -
4eluarga mengatakan klien gelisah
-
4lien mengatakan #atuk 8ata F#jekti
-
4lien 0ampak ter#aring lemah
-
4lien nampak gelisah
-
!top intake oral
-
anda-tanda vital $ 8 $ ++A mmHg !3 $ /@ * 0 $ A? >menit
P $ 2 >.menit
-
8: di#antu di tempat tidur
-
Hasil la#oratorium$ 4imia 8arah H#
+,@
3*
/.A
Intole$ansi aktifitas