A. DEFI DEFINI NISI SI
Hematoma adalah koleksi (kumpulan) dari darah diluar pembuluh darah yang terjadi karena dinding pembuluh darah, arteri, vena atau kapiler, telah dirusak dan darah telah bocor kedalam jaringan-jaringan dimana ia tidak pada tempatnya. Hematoma terjadi karena kompresi yang kuat disepanjang traktus genitalia, dan tampak sebagai warna ungu pada mukosa vagina atau perineum yang ekimotik. B. ANATO ANATOMI MI DAN DAN FISIOL FISIOLOG OGII 1. Alat Alat epr eprod oduk uksi si !agi !agian an "alam "alam Alat reproduksi bagian dalam wanita terdiri atas ovarium (kandung telur), tuba
#allopi atau oviduk (saluran telur), dan vagina (saluran kelamin). a. $varium $variu $varium m berjum berjumlah lah sepasan sepasang g yang yang terdap terdapat at di rongga rongga perut, perut, yaitu yaitu tepatnya di sebelah kiri dan kanan daerah pinggang. %ungsi ovarium ini untuk menghasilkan sel telur atau ovum dan hormon-hormon kelamin wanita, seperti progesteron dan . $varium dilindungi oleh suatu kapsul pelindung yang mengandung mengandung #olikel-#olikel. #olikel-#olikel. &etiap #olikel berisi sebuah sel telur yang diselubungi satu atau lebih lapisan sel-sel #olikel. %olikel merupakan suatu struktu strukturr yang yang berben berbentuk tuk bulatan bulatan-bu -bulata latan n dan terdap terdapat at di sekelil sekeliling ing oosit, oosit, berguna sebagai penyedia makanan dan pelindung bagi sel telur yang sedang s edang mengalami pematangan. b. 'uba %allopi %allopi 'uba #allopi yang laim disebut sebagai oviduk berjumlah sepasang. 'uba #allopi #allopi ini merupa merupakan kan suatu suatu saluran saluran yang yang mengh menghubu ubungk ngkan an ovarium ovarium dengan rahim (uterus). 'uba #allopi terbagi menjadi tiga bagian, yaitu ismus yang merupakan bagian tuba #allopi yang terletak dekat uterus atau rahim, ampu ampula la,, yait yaitu u daera daerah h yang yang berb berbent entuk uk lengk lengkun unga gan n yang yang terle terletak tak di atas atas ovarium, ovarium, dan in#udibulum, in#udibulum, yaitu daerah pangkal tuba #allopi #allopi yang berbentuk corong (#imbria). angkal tuba #allopi yang berbentuk corong disebut pula in#udibulum. *n#udibulum mengandung tonjolan-tonjolan seperti kaki cumicumi yang berjumbai-jumbai disebut #imbriae. %imbriae ini berperan untuk menangkap ovum. $vum yang telah ditangkap #imbriae, kemudian diangkat oleh tuba #allopi. "eng "engan an adan adanya ya gerak gerak peri perista stalti ltik k serta serta dind dindin ing g tuba tuba #allo #allopi pi yang yang bersilia, ovum kemudian diangkat menuju rahim. "engan demikian, tuba #allopi #allopi memili memiliki ki beberap beberapaa #ungsi #ungsi,, yaitu yaitu untuk untuk menyal menyalurk urkan an ovum ovum menuju menuju
uterus dan menyediakan lingkungan yang cocok bagi proses pembuahan dan perkembangan telur sebelum #ertilisasi terjadi. c. +terus +terus laim disebut rahim, pada manusia hanya terdiri dari satu ruang yang disebut simpleks. +terus ini berbentuk seperti buah pear dan berotot cukup tebal. ada wanita-wanita yang belum pernah melahirkan, ukuran panjang rahimnya adalah cm dengan lebar antara cm sampai cm. ada rahim bagian bawah bentuknya mengecil dan dinamakan serviks uterus, sedangkan bagian yang lebih besar disebut badan rahim atau corpus uterus. ahim pada manusia dan mamalia tersusun atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, meiometrium, dan endometrium. ada lapisan endometrium dihasilkan banyak lendir, serta terdapat banyak pembuluh darah. /apisan endometrium ini mengalami proses penebalan dan akan mengelupas setiap bulannya apabila tidak terdapat igot yang terimplantasi (tertanam). +terus ini merupakan tempat untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. "i samping itu, rahim juga terbagi atas tiga bagian, yaitu #undus, bagian paling atas yang berdekatan dengan saluran telur, ismus bagian tengah rahim, dan serviks yang sering kali disebut sebagai leher rahim adalah bagian paling bawah dan tersempit, yang memanjang sampai vagina. d. 0agina 0agina merupakan bagian dalam kelamin wanita yang berbentuk seperti tabung dilapisi dengan otot yang arahnya membujur ke arah bagian belakang dan atas. !agian dinding vagina lebih tipis dibandingkan dengan dinding rahim dan terdapat banyak lipatan-lipatan. /ipatan-lipatan tersebut berguna untuk mempermudah jalannya proses kelahiran bayi. "i samping itu, pada vagina juga terdapat lendir yang dikeluarkan oleh dinding vagina dan sepasang kelenjar yang dikenal sebagai kelenjar bartholi. 0agina ini merupakan organ persetubuhan (kopulasi) pada wanita. . Alat eproduksi !agian /uar Alat reproduksi bagian luar pada wanita disebut vulva, terdiri atas labia mayora, mons pubis, labia minora, organ klitoris, ori#icium uretra, dan himen (selaput dara). /abia mayora adalah bibir bagian luar dari vagina yang tebal dan berlapiskan lemak, sedangkan mons pubis merupakan bagian tempat bertemunya dua bibir vagina dengan bagian atas yang terlihat membukit. /abia minora atau
bibir kecil, yaitu sepasang lipatan kulit pada vagina yang halus dan tipis serta tidak mengandung lapisan lemak. $rgan klitoris, merupakan bagian vagina yang berbentuk tonjolan kecil yang sering kali disebut klentit. Adapun ori#icium uretra adalah muara saluran kencing yang letaknya tepat di bawah organ klitoris. "i bagian bawah saluran kencing yang mengelilingi tempat masuk ke vagina, terdapat himen yang dikenal dengan nama selaput darah C. ETIOLOGI
enyebab utama bisa dikarenakan gerakan kepala janin selama persalinan (spontan), akibat pertolongan persalinan, karena tusukan pembuluh darah selama anestesi lokal atau penjahitan dan dapat juga karen penjahitan luka episiotomi atau ruptur perineum yang kurang sempurna. Hematoma dapat terjadi akibat adanya cidera pada pembuluh darah tanpa adanya laserasi jaringan supervisial dan dapat dijumpai baik pada persalinan spontan maupun dengan operasi.
D. MANIFESTASI KLINIS Hematoma tidak selalu tampak dan bahkan bisa terletak di antara jahitan,
tapi tanda atau gejala biasanya seperti berikut 2 1. 3yeri berat pada vagina atau vulva atau rectal . 'ekanan pada vagina atau vulva atau rectal tak henti-henti 4. 'ampak masa yang membuat deviasi vagina dan rectum . emeriksaan internal mungkin tidak bisa ditoleransi karena menyebabkan nyeri yang tidak tertahan bagi ibu, yang dengan sendirinya membantu mendiagnosis hematoma . 'anda lain meliputi 2 pembengkakan yang berubah warna dan terisi darah, jaringan edema, tanda syok hipovolemik E. KOMPLIKASI Hematoma menyebabkan iritasi dan peradangan. 5ejala-gejala tergantung
pada lokasi mereka dan apakah ukuran dari hematoma atau pembengkakan dan peradangan yang berhubungan menyebabkan struktur-struktur yang berdekatan nya juga menjadi terpengaruh. 5ejala-gejala umum dari peradangan termasuk kemerahan, nyeri, dan bengkak. &ementara hematoma terbentuk dari darah tua, ia tidak mempunyai pasokan darah sendiri dan oleh karenanya beresiko untuk kolonisasi dengan bakteri-bakteri. F. PATOFISIOLOGIS
'rauma adalah penyebab yang paling umum dari hematoma. Hematoma terjadi karena kompresi sepanjang traktus genitalis, dan tampak sebagai warna ungu pada mukosa, vagina atau
perineum yang ekimotik. enyebab utama bisa
dikarenakan gerakan kepala janin selama persalinan (spontan), akibat pertolongan persalinan, karena tusukan pembuluh darah selama anestesi lokal atau penjahitan dan dapat juga karen penjahitan luka episiotomi atau ruptur perineum yang kurang sempurna. Hematoma dapat terjadi akibat adanya cidera pada pembuluh darah tanpa adanya laserasi jaringan supervisial dan dapat dijumpai baik pada persalinan spontan maupun dengan operasi. 6adang-kadang baru terjadi kemudian, dan keadaan ini mungkin disebabkan oleh kebocoran pembuluh darah yang megalami nekrosis akibat tekanan yang lama. 7ang lebih jarang terjadi, pembuluh darah yang ruptur terletak diatas vasia pelvik dan keadaan tersebut hematoma akan terbentuk diatasnya. 6adangkadang oleh perdarahan yang banyak. roses ini dapat diikuti oleh leukhore yang berlangsung lama dan perdarahan uterus yang tidak teratur atau berlebihan. +terus akan teraba lebih besar dan lebih lunak daripada keadaan normalnya. &elama periode tertentu puerperium, sebagian besar kasus sub involusi terjadi akibat etiologi setempat (yang sudah diketahui) yaitu retensi #ragmen plasenta dan in#eksi pelvic dan lebih lunak daripada keadaan normalnya
G. PATHWAYS
H. PENATALAKSANAAN 1. +ntuk ukuran kecil kurang dari 4 cm, observasi dan analgesi adalah tindakan
yang dilakukan. . +ntuk hematoma yang lebih besar, analgesia dan tindakan segera adalah penting. 4. 6ebanyakan hematoma memerlukan intervensi bedah yaitu insisi drainasi, dan pengikatan pembuluh darah, diikuti dengan tampon atau penjahitan bila jaringan tidak terlalu rapuh atau rusak. &eharusnya dilakukan dengan menggunakan . . 8. .
anestesia yang sesuai. Antibiotika dapat diresepkan. 'angani hipovolemik bila ada. "iagnosis segera diperlukan. indak ke rumah sakit dengan ambulan paramedis. bagian hematoma kearah bagian dalam sekitar parametrium, retroperineal, perlu dilakukan laparatomi, untuk mencari dan menghentikan sumber perdarahan, hematoma sekitar vagina, vulva, perineum perlu dilakukan evaluasi untuk mencari sumber dan menghentikan perdarahannya, hematoma kecil pada vulva mungkin dapat diabsorbsi
I. ASUHAN KEPERAWATAN
1. engkajian
ada pengkajian klien dengan sectio caesaria, data yang dapat ditemukan meliputi distress janin, kegagalan untuk melanjutkan persalinan, malposisi janin, prolaps tali pust, abrupsio plasenta dan plasenta previa. a. *dentitas atau biodata klien 9eliputi, nama, umur, agama, jenis kelamin, alamat, suku bangsa, status perkawinan, pekerjaan, pendidikan, tanggal masuk rumah sakit nomor register , dan diagnosa keperawatan. b. 6eluhan utama c. iwayat kesehatan 1) iwayat kesehatan dahulu2 enyakit kronis atau menular dan menurun sepoerti jantung, hipertensi, "9, '!:, hepatitis, penyakit kelamin atau abortus. ) iwayat kesehatan sekarang 2 iwayat pada saat sebelun inpartu di dapatka cairan ketuban yang keluar pervaginan secara sepontan kemudian tidak di ikuti tanda-tanda persalinan. 4) iwayat kesehatan keluarga2 Adakah penyakit keturunan dalam keluarga seperti jantung, "9, H', '!:, penyakit kelamin, abortus, yang mungkin penyakit tersebut diturunkan kepada klien. ) ola-pola #ungsi kesehatan a) pola persepsi dan tata leksana hidup sehat b) ola 3utrisi dan 9etabolisme. c) ola akti#itas d) ola eleminasi e) *stirahat dan tidur
#) ola hubungan dan peran ) emeriksaan #isik
. "iagnosa 6eperawatan "engan &: "iagnosa yang mungkin muncul2 a. 9enyusui tidak e#ekti# berhubungan dengan kurangnya pengetahuan ibu tentang cara menyusui yang bernar. b. 3yeri akut berhubungan dengan injury #isik jalan lahir. c. "e#isit pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal atau #amiliar dengan sumber in#ormasi tentang cara perawatan bayi. d. "e#isit perawatan diri berhubungan dengan kelelahan sehabis bersalin e. esiko in#eksi berhubungan dengan luka operasi
4. encana 6eperawata
RENCANA KEPERAWATAN DIANGOSA N O
KEPERAWAT AN DAN
TUJUAN (NOC)
INTERVENSI (NIC)
KOLABORAS I
1.
9enyusui tidak
&etelah
diberikan
tindakan
Healt E!"#at$%&'
e#ekti#
keperawatan selama 4; jam klien
berhubungan
menunjukkan
respon breast
o
%isiologi menyusui
dengan
feeding adekuat dengan indikator2
o
6euntungan menyusui
o
erawatan payudara
o
6ebutuhan diit khusus
o
%aktor-#aktor yang menghambat proses
kurangnya
pengetahuan ibu tentang
klien mengungkapkan puas dengan kebutuhan untuk menyusui
cara klien mampu mendemonstrasikan
menyusui yang perawatan payudara
!erikan in#ormasi mengenai 2
menyusui
benar
"emonstrasikan breast
care dan
pantau
kemampuan klien untuk melakukan secara teratur
Ajarkan cara mengeluarkan A&* dengan benar, cara menyimpan, cara transportasi sehingga bisa diterima oleh bayi
!erikan dukungan dan semangat pada ibu untuk melaksanakan pemberian Asi eksklusi#
!erikan penjelasan tentang tanda dan gejala bendungan payudara, in#eksi payudara
Anjurkan keluarga untuk mem#asilitasi dan mendukung klien dalam pemberian A&*
"iskusikan dapat
tentang
memberikan
sumber-sumber
yang
in#ormasi
pelayanan 6*A .
3yeri akut b.d
&etelah
dilakukan
agen injuri #isik keperawatan (luka
insisi
operasi)
selama
asuhan
4;
jam
Pa$& Ma&a-e+e&t
pengkajian
nyeri
secara
diharapkan nteri berkurang dengan
komprehensi# termasuk lokasi, karakteristik,
indicator2
durasi,
Pa$& Leel
Pa$& #%&t*%l
C%+,%*t leel
9ampu
#rekuensi,
kualitas
dan
#aktor
presipitasi
$bservasi
reaksi
nonverbal
dari
ketidaknyamanan
mengontrol
penyebab
nyeri
nyeri,
(tahu
mampu
menggunakan
tehnik
5unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien
6aji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
non#armakologi untuk mengurangi
=valuasi pengalaman nyeri masa lampau
nyeri, mencari bantuan)
=valuasi bersama pasien dan tim kesehatan
9elaporkan
bahwa nyeri berkurang
lain tentang ketidake#ekti#an kontrol nyeri
dengan menggunakan manajemen nyeri
/akukan
9ampu
mengenali
intensitas, nyeri)
masa lampau
#rekuensi
nyeri dan
(skala, tanda
!antu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
6ontrol
lingkungan
yang
dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
9enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang
'anda vital dalam rentang normal
pencahayaan dan kebisingan
6urangi #aktor presipitasi nyeri
ilih
dan
lakukan
penanganan
nyeri
(#armakologi, non #armakologi dan inter personal)
6aji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non #armakologi
!erikan analgetik untuk mengurangi nyeri
=valuasi kee#ekti#an kontrol nyeri
'ingkatkan istirahat
6olaborasikan
dengan
dokter
jika
ada
keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil
9onitor
penerimaan
pasien
tentang
manajemen nyeri A&al-e$# A!+$&$t*at$%&
'entukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan derajat nyeri sebelum pemberian obat
:ek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis, dan #rekuensi
:ek riwayat alergi
ilih
analgesik
yang
diperlukan
atau
kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu
'entukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri
'entukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal
ilih rute pemberian secara *0, *9 untuk pengobatan nyeri secara teratur
9onitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali
!erikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat
=valuasi e#ektivitas analgesik, tanda dan gejala (e#ek samping)
4.
6urang
&etelah
dilakukan
asuhan
pengetahuan
keperawatan
selama
tentang
diharapkan
pengetahuan
4;
jam
Tea#$&- ' D$eae P*%#e
!erikan penilaian tentang tingkat pengetahuan
klien pasien tentang proses penyakit yang spesi#ik
perawatan
ibu
meningkat dengan indicator2
ni#as
dan
K%/l/!-e ' !$eae 0*%#e
bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi
perawatan post
K%/le!-e ' ealt Bea$%*
dan #isiologi, dengan cara yang tepat.
operasi
b
kurangnya
pemahaman
sumber
kondisi, prognosis dan program
in#ormasi
pengobatan
asien
tentang
dan
dan
dari
penyakit
dan
5ambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul
penyakit, pada penyakit, dengan cara yang tepat
keluarga
mampu
prosedur
yang
5ambarkan proses penyakit, dengan cara yang
keluarga
mampu
*denti#ikasi kemungkinan penyebab, dengna
cara yang tepat
dijelaskan secara benar asien
pato#isiologi
tepat
melaksanakan
>elaskan
&ediakan
in#ormasi
pada
pasien
tentang
kondisi, dengan cara yang tepat
Hindari jaminan yang kosong
dijelaskan perawat
&ediakan bagi keluarga atau &$ in#ormasi
lainnya.
tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat
menjelaskan
kembali
apa
yang
"iskusikan
perubahan
gaya
hidup
yang
mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit
"iskusikan pilihan terapi atau penanganan
"ukung pasien untuk mengeksplorasi atau
mendapatkan second opinion dengan cara yang tepat atau diindikasikan
=ksplorasi
kemungkinan
sumber
atau
dukungan, dengan cara yang tepat
ujuk
pasien
pada grup atau agensi
di
komunitas lokal, dengan cara yang tepat
*nstruksikan pasien mengenai tanda dan gejala
untuk
melaporkan
pada
pemberi
perawatan
kesehatan, dengan cara yang tepat .
"e#isit perawatan
&etelah diri
b.d. 6elelahan.
keperawatan
dilakukan selama
asuhan 4;
A"/s klien meningkat
jam
dengan
Sel, #a*e ' A#t$$t1 %, Da$l1 L$$&-
9onitor kemempuan klien untuk perawatan
diri yang mandiri.
indicator2
&el, Ca*e a$ta&e ' ADL
9onitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu
untuk
kebersihan
diri,
berpakaian,
toileting dan makan.
(ADL)
6lien terbebas dari bau badan
9enyatakan kenyamanan terhadap
utuh untuk melakukan sel#-care.
kemampuan
untuk
melakukan
A"/s
berhias,
"apat melakukan A"/& dengan
&ediakan bantuan sampai klien mampu secara
"orong
klien
untuk
melakukan
aktivitas
sehari-hari yang normal sesuai kemampuan yang dimiliki.
bantuan
"orong untuk melakukan secara mandiri, tapi
beri
bantuan
ketika
klien
tidak
mampu
melakukannya.
Ajarkan klien< keluarga untuk mendorong
kemandirian, untuk memberikan bantuan hanya jika pasien tidak mampu untuk melakukannya.
!erikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai
kemampuan.
ertimbangkan usia klien jika mendorong
pelaksanaan aktivitas sehari-hari. .
isiko b.d
in#eksi tindakan
&etelah
dilakuakan
keperawatan
selama
asuhan 4;
jam
I&,e#t$%& C%&t*%l (K%&t*%l $&,e2$)
!ersihkan lingkungan setelah dipakai pasien
invasi#, paparan
diharapkan resiko in#eksi terkontrol
lain
lingkungan
dengan indicator2
ertahankan teknik isolasi
I++"&e Stat"
!atasi pengunjung bila perlu
K&%/le!-e ' I&,e#t$%& #%&t*%l
*nstruksikan
R$2 #%&t*%l
tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung
patogen
6lien
bebas dari tanda dan gejala
5unakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
9endeskripsikan proses penularan
:uci tangan setiap sebelum dan sesudah
penyakit,
yang
tindakan kperawtan
serta
5unakan
mempengaruhi
#actor penularan
penatalaksanaannya,
meninggalkan pasien
in#eksi
pada pengunjung untuk mencuci
9enunjukkan
kemampuan
baju, sarung tangan sebagai alat
pelindung untuk
mencegah timbulnya in#eksi
ertahankan
lingkungan
aseptik
selama
pemasangan alat
>umlah leukosit dalam batas normal
5anti
9enunjukkan perilaku hidup sehat
dressing sesuai dengan petunjuk umum
letak *0 peri#er dan line central dan
5unakan kateter intermiten untuk menurunkan
in#eksi kandung kencing
'ingktkan intake nutrisi
!erikan terapi antibiotik bila perlu
I&,e#t$%&
P*%te#t$%&
(P*%te2$
Te*a!a0
I&,e2$)
9onitor tanda dan gejala in#eksi sistemik dan
lokal
9onitor hitung granulosit, ?!:
9onitor kerentanan terhadap in#eksi
!atasi pengunjung
å pengunjung terhadap penyakit menular
artahankan
teknik aspesis pada pasien yang
beresiko
ertahankan teknik isolasi k
!erikan perawatan kuliat pada area epidema
*nspeksi
kulit dan membran mukosa terhadap
kemerahan, panas, drainase
*speksi kondisi luka < insisi bedah
"orong masukkan nutrisi yang cukup
"orong masukan cairan
"orong istirahat
*nstruksikan pasien untuk minum antibiotik
sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala
in#eksi
Ajarkan cara menghindari in#eksi
/aporkan kecurigaan in#eksi
/aporkan kultur positi#
J. DAFTAR PUSTAKA
!obak. @@. !uku Ajar 6eperawatan 9aternitas. >akarta 2 =5: :arpenito- 9oyet,/ynda juall. @@8. !uku &aku "iagnosis 6eperawatan =disi 1@. >akarta2 =5:. "oenges = 9arilynn. @@@. encana Asuhan 6eperawatan.>akarta 2 =5:. %arrer, Helen. @@1. erawatan 9aternitas. >akarta2 =5: /lewellyn->ones, "erek. @@. "asar-"asar $bstetri "an 5inekologi. >akarta 2 Hipokartes 9anuaba, *da !agus 5de. 1B. *lmu 6ebidanan, enyakit 6andungan "an 6eluarga !erencana +ntuk endidikan !idan. >akarta2 =5: urwaningsih, ?ahyu. @1@. Asuhan 6eperawatan 9aternitas. 7ogyakarta2 3uha 9edika.
LAPORAN PENDAHULUAN POST PARTUM SPONTAN DENGAN HEMATOMA VULVA
IVAN BAYU AJI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO 3456