Hematoma retrobulbar como característica de la neuropatía óptica obstructivaDescripción completa
INTRACEREBRAL INTRACEREBR AL HEMATOMA HEMATOMA
A.
Pengertian
Intrac Intracereb erebral ral hemato hematoma ma adalah adalah perdar perdaraha ahan n yang yang terjadi terjadi didalam didalam jaringan otak. Hematom intraserbral pasca traumatik merupkan koleksi darah darah fokal fokal yang yang biasany biasanyaa diakib diakibatk atkan an cedera cedera regang regangan an atau robeka robekan n rasiona rasionall terhad terhadap ap pembul pembuluhuh-pem pembul buluh uh darahi darahintr ntrapar aparenk enkimal imal otak otak atau kadang kadang-ka -kadan dang g cedera cedera penetra penetrans. ns. Ukuran Ukuran hematom hematom ini bervar bervariasi iasi dari dari beberapa milimeter mili meter sampai beberapa centimeter centi meter dan dapat terjadi pada 2%1% 1% kasu kasuss ceder cedera. a. Intr Intrace acereb rebral ral hema hemato tom m meng mengacu acu pada pada hemo hemorra rragi gi ! perdarahan lebih dari " ml dalam substansi otak #hemoragi yang lebih kecil dinamakan punctate dinamakan punctate atau petechial atau petechial !bercak$. !bercak$.
B.
Etiologi
Hipertensi merupakan penyebab terbanyak. aktor etiologi yang lain adalah adalah aneuri aneurisma sma kripto kriptogen genik& ik& diskra diskrasia sia darah& darah& penyak penyakit it darah darah seperti seperti hemofil hemofilia& ia& leukem leukemia& ia& trombo trombosito sitopen penia& ia& pemaka pemakaian ian anti anti koagul koagulan an dalam dalam jangka lama& malformasi arteriovenosa dan malformasi mikro angiomatosa dalam dalam otak otak&& tumo tumorr otak otak #prim #primer er dan dan metas metasta tase$ se$ yang yang tumb tumbuh uh cepa cepat& t& amiloidosis serebrovaskuler dan eklamsia #jarang$.
C.
Patofisiologi
I'H primer biasa terjadi pada kapsul internal dan hematoma meluas kemedial kesubstansi kelabu dalam dan kelateral melalui substansi putih yang relatif aseluler korona radiata. (embuluh (embuluh yang ruptur ruptur adalah satu dari arteria perforating kecil yang meninggalkan arteria serebral media dekat pangkalnya dikarotid internal dan sering dijelaskan sebagai arteria lent lentik ikul ulos ostri triata ata..
(emeri (emeriks ksaan aan postm postmort ortem em menu menunju njukk kkan an pada pada arter arteria ia
perforating pasien hipertensif terdapat banyak dilatasi aneurismal yang sangat sangat kecil kecil yang yang didug didugaa ruptur rupturnya nya menjad menjadii sumber sumber perdar perdaraha ahan. n. )ebih )ebih jarang perdarahan terjadi pada fossa posterior yang dimulai pada pons atau ata u hemisfer
serebeler.
I'H akut sering terjadi saat atau setelah latihan fisik. *ekitar duapertiga akan mengalami perburukan neurologis progresif dan sepertiganya dalam defisit maksimal saat datang kerumah sakit. (enurunan kesadaran terjadi pada +% dan duapertiganya jatuh kedalam koma. ,yeri kepala dan mual dengan muntah terjadi pada 2+-+% kasus. ejala ini karena peninggian /I0 akibat perdarahan. 0ejang kurang umum terjadi& sekitar -1%. ejala dan tanda lainnya tergantung ukuran dan lokasi spesifik dari bekuan darah. /anda khas perdarahan ganglia basal& biasanya putaminal& adalah defisit motor kontralateral dan gae ipsi lateral dengan perubahan sensori& visual dan tabiat. (erubahan pupil terjadi akibat ancaman herniasi unkal lobus temporal akibat peninggian /I0 dan pergeseran garis tengah. ejala afasik bila hemisfer dominan terkena. (erd (erdar arah ahan an
meny menyeb ebab abka kan n
keru kerusa saka kan n
neur neurol olog ogis is
melal melalui ui
dua dua
carayaitu3 1.
0erusakan otak yang nyata terjadi pada saat perdarahan. Ini terutama pada kasus dimana hematoma meluas kemedial dan talamus serta ganglia basal rusak.
2.
Hematoma Hematoma yang membelah membelah korona korona radiata radiata menyebabka menyebabkan n kerusakan kerusakan yang kuran kurang g sellu sellule lerr namu namun n mung mungki kin n beru beruku kuran ran besa besarr dan dan meny menyeb ebab abka kan n penekanan serta gangguan fungsi neurologis yang mungkin reversibel.4+% revers ibel.4+% pasien adalah hipertensif dan biasanya dalam eksaserbasi akut dari hiperte hipertensi nsinya nya pada pada saat datang datang.. 0ebany 0ebanyakan akan kasus kasus hematom hematomaa memecah memecah kesistema kesistema ventrikuler ventrikuler atau rongga rongga subarakhno subarakhnoid id menimbulkan menimbulkan gambaran klinis (*5. (ria (ria terken terkenaa "-2+% "-2+% lebih lebih sering sering dari dari 6anita 6anita dan "-7+% "-7+% terjadi terjadi antara usia "-" tahun. (asien dengan koagulopatia lebih berisiko terhadap (I* seperti juga penderita yang mendapat antikoagulan terutama 'oumadin.
/rombosi /rombositopen topenia ia dengan dengan hitung hitung platelet platelet kurang kurang dari 2+.+++& 2+.+++& penyakit penyakit hati& leukemia& dan obat-obat seperti amfetamin meninggikan risiko terjadinya (I*. I'H terjadi pada teritori vaskuler arteria perforating kecil seperti lentikulost lentikulostriata riata pada ganglia ganglia basal& talamoperfo talamoperforator rator diensefalon& diensefalon& cabang paramedian basiler pada pons. 0arenanya 0are nanya kebanyakan terjadi pada struktur dalam dalam dari dari hemi hemisf sfer er sereb serebral ral.. 8eri 8eriku kutt ini ini stru strukt ktur ur bese beserta rta freku frekuen ensi si kejadiannya3 putamen 9+-"+%& substansi putih subkortikal 9+%& serebelum 1%& 1%& talam talamus us 1+-1 1+-1"% "%&& serta serta pons pons "-12 "-12%. %. 5rteri rteriaa yang yang pali paling ng serin sering g menimbulkan perdarahan adalah cabang lentikulostriata lateral dari arteria serebral media yang mencatu putamen. I'H merupakan sekitar 1+% dari semua strok. *eperti dijelaskan diatas& ia disebabkan oleh perdarahan arterial langsung ke parenkhima otak. :uptur vaskuler dikira terjadi pada aneurisma milier kecil& dijelaskan oleh 'harcot dan 8ouchard 144& dan!atau pada arteria lipohialinotik yang sering tampa tampak k pada pada otop otopsi si pasie pasien n deng dengan an hipe hiperte rtensi nsi.. ;ino ;inorit ritas as kasu kasuss (I* (I* kemungkinan disebabkan aneurisma& 5<;& malformasi kavernosa& amiloid serebral& atau tumor. lioblastoma adalah tumor otak primer yang paling sering mengalami perdarahan& sedangkan melanoma& khoriokarsinoma dan iper iperne nefr from omaa
adal adalah ah
tumo tumorr
meta metasta statik tik yang yang
terse terseri ring ng
meni menimb mbul ulka kan n
perdarahan. 0ematian akibat I'H sekitar "+% dengan 9! pasien yang hidup& tetap dengan dengan defisit neurologis neurologis nyata. nyata. (enelitian (enelitian memperlihatk memperlihatkan an bah6a prognosis terutama tergantung pada derajat klinis saat pasien masuk& lokasi serta ukuran perdarahan. (asien sadar tentu lebih baik dari pada pasien koma. (enelitian =i>on 174 memperlihatkan bah6a satu-satunya prediktor terpent terpenting ing atas outcom outcomee adalah adalah *kala *kala 0oma 0oma lasgo lasgo6. 6. (asien dengan dengan hematoma lober superfisial cenderung lebih baik dari perdarahan batang otak yang lebih dalam. (erluasan klot ke sistema ventrikuler memperburuk outcome. (asien dengan perdarahan dengan diameter lebih dari 9 cm atau
volumenya lebih dari "+ sk& lebih buruk. (asien dengan kondisi medis buruk dan yang berusia + tahun atau at au lebih cenderung mempunyai outcome buruk.
D.
Gejala klinis
ejala a6al pada perdarahan intra serebral&menurut Harsono #177$& yaitu3 1. ,aiknya ,aiknya tekanan tekanan darah& darah& sefalgia& sefalgia& sinkop sinkop sampai hilangnya hilangnya daya daya ingat. ingat. 2. enomena enomena sensorik sensorik dan motorik motorik sejenak& sejenak& perdarahan perdarahan retina retina dan dan epistaksis. epistaksis. 9. (ada (ada perd perdar arah ahan an lamb lambat at 2 ? 4 jam jam akan akan meni menimb mbul ulka kan n gang ganggu guan an neurologik pada klien hipertensi berat mengeluh nyeri kepala dan muntah. . 5nggota 5nggota gerak gerak menjauh menjauhii dari lesi serebral serebral dan dan kelumpu kelumpuhan han 8erdasarkan letak perdarahan3 1. (ada (ada perdarah perdarahan an lobar lobar dibagi dibagi empat empat&& yaitu3 yaitu3 a. (erdarah (erdarahan an oksip oksipital ital 3 defisi defisitt medan medan pengl pengliha ihatan tan b. (erdarahan temporal kiri 3 =isfasia& nyeri telinga dan hemianopia c. (erdarahan (erdarahan rontal rontal 3 hemiparesis hemiparesis kontralateral kontralateral dan sefalgia sefalgia d. (erdarahan (erdarahan (rietal (rietal 3 ,yeri ,yeri defisit defisit sensorik sensorik dan dan hemiparesis hemiparesis ringan. ringan. 2. (erdarahan (erdarahan thalamu thalamus3 s3 terjadi terjadi afasia& afasia& hemipare hemiparesis sis dan hemiplegia hemiplegia 9. *ub thalam thalamus us 3 pupil hidro hidrochep chepall allus us obstruk obstruktif tif .
(eringkat klinik klien berupa gejala berikut3 1. /ingk ingkat at I 3 asim asimpt ptom omati atik k 2. /ingk ingkat at II 3 nyeri nyeri kepa kepala la heba hebat& t& defis defisit it neur neurol olog ogik ik&& paral paralys ysis is nerv nervus us kranialis. 9. /ingk /ingkat at III 3 somno somnolen lentt dan defisi defisitt ringan ringan . /ingk ingkat at I< 3 stup stupor or&& hemi hemipa pare resi sis& s& hemi hemipl pleg egia ia&& rigi rigidi dita tass a6al a6al dan dan gangguan vegetatif. ". /ingka /ingkatt < 3 koma& koma& rigiditas rigiditas desebrasi desebrasi dan meninggal meninggal dunia. dunia. E. Pemeriksaan Diagnostik 1. 5ngiograf rafi 2. 't scann anning 9. )umba umball pun pung gsi . ;:I ". /hora> pho photo . )abo aborato ratori rium um . @0 . Penatala Penatalaksana ksanaan an 1. /erapi /erapi konservatif konservatif dan operatif operatif #'ranio #'raniotomy tomy$$ 2. (engen (engendali dalian an teka tekanan nan intrak intrakran ranial ial 9. (eng (engob obata atan n hipe hipert rten ensi si untu untuk k meme memeli lihar haraa teka tekana nan n perf perfus usii sereb serebral ral antara + sampai + mmHg& anticonvulsant. . (engendalia (engendalian n peningkata peningkatan n /I0 dilakukan dilakukan Hiperve Hiperventilasi ntilasi&& =iuretika =iuretika dan kortikosteroid tetapi dapat memberi kerugian& misalnya mudah terkena infeksi hiperglikemia& perdarahan lambung #stress ulcer$ G. !om"likasi Dan O#t$ome Intraserebral hematom dapat memberikan komplikasi berupaA 1. Bedem serebri& serebri& pembengkakan pembengkakan otak 2. 0ompresi 0ompresi batang otak& meninggal meninggal *edangkan outcome intraserebral hematom dapat berupa 3 1. ;ort ;ortal alit itas as 2+% 2+%-9 -9+% +% 2. *embuh *embuh tanpa tanpa defisit defisit neurol neurologi ogiss 9. *embuh *embuh denga denga defi defisit sit neurol neurologi ogiss II.
!onse" As#%an !e"era&atan A. Pengkajian
(engkajian (engkajian merupakan merupakan tahap a6al dan landasan landasan proses kepera6atan kepera6atan untuk mengenal masalah klien& agar dapat memberi arah kepada tindakan kepera6atan. /ahap /ahap pengkajian terdiri dari tiga kegiatan& yaitu pengumpulan data& pengelompokkan data dan perumusan diagnosis kepera6at an. 1. (eng (engum umpu pula lan n dat dataa
(engumpulan data adalah mengumpulkan informasi tentang status keseha kesehatan tan klien klien yang yang menyelu menyeluruh ruh mengen mengenai ai fisik& fisik& psikol psikologi ogis& s& sosial sosial budaya& spiritual& kognitif& tingkat perkembangan& status ekonomi& kemampuan fungsi dan gaya hidup klien 2. Iden Identi tita tass klie klien n ;elipu ;eliputi ti nama& nama& umur umur #kebany #kebanyaka akan n terjadi terjadi pada pada usia usia tua$& tua$& jenis jenis kelamin& pendidikan& alamat& pekerjaan& agama& suku bangsa& tanggal dan jam ;:*& nomor register& diagnose medis.C 9. 0elu eluhan han utama tama 8iasany 8iasanyaa didapat didapatkan kan kelema kelemahan han anggot anggotaa gerak gerak sebelah sebelah badan& badan& . ". . . 4.
7.
bicara pelo& dan tidak dapat berkomunikasi. :i6ay :i6ayat at peny penyak akit it seka sekara rang ng :i6ay :i6ayat at peny penyak akit it dah dahul ulu u :i6ay :i6ayat at peny penyak akit it kelu keluar arga ga :i6ay :i6ayat at psik psikos osos osia iall (ola (ola-p -pol olaa fungs fungsii keseh kesehat atan an a. (ola (ola persep persepsi si dan dan tata tata laksan laksanaa hidup hidup sehat sehat b. (ola nutrisi dan metabolisme c. (ola (ola elim elimin inas asii d. (ola (ola akt aktiv ivit itas as dan dan lati latiha han n e. (ola (ola tidu tidurr dan dan isti istirah rahat at f. (ola (ola hubu hubung ngan an dan dan per peran an g. (ola (ola perse persepsi psi dan konsep konsep diri diri h. (ola (ola sen senso sori ri dan dan kog kogni nitif tif i. (ola (ola repr reprod oduk uksi si seks seksua uall j. (ola penanggulangan stress k. (ola (ola tata tata nilai nilai dan dan keperc kepercaya ayaan an (eme (emeri riks ksaa aan n fis fisik ik a. 0eadaan umum 1$ 0esadaran 0esadaran 3 umumnya umumnya mengelam mengelamii penurun penurunan an kesadaran kesadaran 2$ *uara bicar cara 3 kadang meng engalami ami gangguan yait aitu suk sukar dimengerti& kadang tidak bisa bicara 9$ /andanda-ta tand ndaa vita vitall 3 teka tekana nan n dara darah h meni mening ngka kat& t& deny denyut ut nadi nadi bervariasi b. (emeriksaan integumen 1$ 0ulit 3 jika jika klien klien kekurangan kekurangan B2 kulit kulit akan tampak tampak pucat pucat dan dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit kan jelek. =i samping itu perlu juga dikaji tanda-tanda dekubitus terutama pada daerah yang menonjol karena klien '<5 8leeding harus bed rest 2-9 minggu
2$ 0uku 3 perlu dilihat dilihat adanya adanya clubbing clubbing finger finger&& cyanosis cyanosis 9$ :ambut :ambut 3 umum umumny nyaa tidak tidak ada kelai kelainan nan c. (eme (emeri riks ksaa aan n kepa kepala la dan dan leh leher er 1$ 0epala 0epala 3 bent bentuk uk normoc normoceph ephalik alik 2$ ;uka 3 umumnya umumnya tidak tidak simetris simetris yaitu yaitu mencong mencong ke ke salah satu sisi sisi 9$ )eher 3 kaku kaku kuduk kuduk jarang terjadi #*atyanegara #*atyanegara&& 1774$ 1774$ d. (eme (emeri riks ksaa aan n dada dada (ada pernafasan kadang didapatkan suara nafas terdengar ronchi& 6heeing ataupun suara nafas tambahan& pernafasan tidak teratur akibat penurunan refleks batuk dan menelan. e. (eme (emeri riks ksaa aan n abdo abdome men n =idapatkan penurunan peristaltik usus akibat bed rest yang lama& dan kadang terdapat kembung. f. (emerik (emeriksaan saan inguin inguinal& al& genetal genetalia& ia& anus anus 0adang terdapat incontinensia atau retensio urine g. (eme (emeri riks ksaa aan n ekst ekstrem remita itass *ering didapatkan kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh. h. (eme (emeri riks ksaa aan n neu neuro rolo logi gi (emeriksaan nervus cranialis (emeriksaan motorik (emeriksaan sensorik (emeriksaan refleks (emeriksaan penunjang
B. Diagnosa !e"era&atan
1.
angguan mobilisasi fisik b.d kondisi yang melemah
angguan defisit pera6atan diri b.d kelemahan otot.
C. Inter'ensi !e"era&atan
=iagnosa angguan
/ujuan dan 0riteria Hasil Intervensi /ujuan 3 setelah 1. Bbservasi kondisi
mobilisasi fisik
dilakukan tindakan
b.d kondisi yang
kepera6atan selama
melemah
6aktu ...D2 jam pasien
latihan yang efisien
latihan untuk
diharapkan dapat
bila perlu
menunjang
fisik klien 2. :encanakan proses
:asional 1. Inspeksi kondisi a6al pasien 2. ;erencanakan porsi
melakukan mibilisasi
kolaborasikan dengan
fisik secara optimal.
fisioterapi untuk
0riteria hasil3
menambah proses
- /onus /onus otot bertambah
latihan
- ;obilisasi :B; pasif menjadi aktif -
9. 5tur posisi senyaman mungkin . ;engajari pasien
/idak mengeram kesaki
:B; pasif dan aktif
tan dalam proses latihan ". 8iarkan pasien mempraktikan
kesembuhan pasien
9. ;emberikan kenyamanan . ;elakukan tindakan kepera6atan ". ;onitoring tindakan yang sudah dilakukan
kembali yang sudah diajarkan tapi dengan penga6asan pera6at . Bbservasi kembali peningkatan gerak
. ;engetahui perkembangan latihan
fisik . 8erikan H@#healt
. ;emberikan
education$tentang
informasi kepada
pentingnya latihan
pasien.
:B;.
angguan
/ujuan 3 setelah
intoleransi
dilakukan tindakan
aktivitas b.d
kepera6atan dalam
kelemahan tonus
6aktu ...D2 jam
latihan yang efisien
latihan untuk
otot
diharapkan pasien dapt
bila perlu
menunjang
terpenuhi aktivitas sehari
kolaborasikan dengan
kesembuhan pasien
hari dengan normal
fisioterapi untuk
0riteria hasil
menambah proses
1. /erjad rjadii pen penin ingk gkata atan n
latihan
tonus otot
1. Bbservasi kondisi fisik klien 2. :encanakan proses
9. 5tur posisi senyaman
1. Inspeksi kondisi a6al pasien 2. ;erencanakan porsi
9. ;emberikan
2. (asien dapat melakukan a ktivitas sehari
mungkin . ;engajari pasien :B; pasif dan aktif
hari dengan mandiri ". 8iarkan pasien 9. /idak idak tera terasa sa saki sakitt mempraktikan bila melakukan lati kembali yang sudah han diajarkan tapi dengan
kenyamanan . ;elakukan tindakan kepera6atan ". ;onitoring tindakan yang sudah dilakukan
penga6asan pera6at . 8ila sudah bisa menyangga tubuh
. ;elanjutkan proses latihan kepera6atan
ajarkan berjalan tapi dengan dampingan pera6at
angguan rasa nyaman ,yeri b.d peningkatan tekanan intrakranial #/I0$
/ujuan 3 setelah dilakukan tindakan kepera6atan dalam 6aktu 9D2 jam diharapkan rasa nyeri yang dirasak pasien dapat berkurang atau bahkan hilang 0riteria Hasil 3 - Eajah tidak mengurung dan menahan kesakitan - *kala nyeri turun - (asien tidak memegangi bagia n yang sakit
1. Bbservasi secara subjektiv skal nyeri
1. Inspeksi skala nyeri a6al dari pasien
yang dirasakan pasien 2. 8eri posisi yang nyaman 9. 5jari metode relaksasi seperti
2. ;emberikan rasa nyaman 9. ;elakukan terapi pera6atan
distraksi& nafas dalam& dan bila emosi ajarkan imajinasi terpimpin . 5njurkan pasien