BAB I LAPORAN PENDAHULUAN
A. KONSEP DASAR ASUHAN ASUHAN KEPERAW KEPERAWATAN GERONTIK
1. Penge Pengert rtian ian Lanju Lanjutt Usia Usia Usia Usia lanjut lanjut adalah adalah suatu suatu proses proses alami alami yang yang tidak tidak dapat dapat dihind dihindari. ari.
Menua atau menjadi tua adalah suatu keadaaan yang terjadi didalam kehidupan manusia. Proses menua merupakan proses sepanjang hidup, tida tidak k hanya hanya dimu dimula laii dari dari suat suatu u wakt waktu u tert tertent entu, u, teta tetapi pi dimu dimula laii
seja sejak k
permulaan kehidupan. Menjadi tua merupakan proses alamiah, yang berarti seseorang telah melalui tiga tahap kehidupannya, yaitu anak, dewasa dan tua. Tiga tahap ini berbeda, baik secara biologis maupun psikologis. Memasuki usia tua berarti mengalami kemunduran, misalnya kemunduran fisik yang ditandai dengan kulit yang mengendur, rambut memutih, gigi mulai ompong, pendengaran kurang ku rang jelas, pengelihatan sema semaki kin n
memb membur uruk, uk,
gerak gerakan an lamb lambat at dan dan figur figur tubuh tubuh
yang yang tida tidak k
proporsional (Nugroho, !!"#. Undang$Undang Nomor %& Tahun Tahun %''" tentang kesejahteraan lanjut usia pada ab % Pasal % )yat )yat menyebutkan bahwa usia *! tahun adalah usia permulaan tua. Menua bukanlah suatu penyakit, tetapi merupakan kumulatif,
proses p roses
yang
merupakan
berangsur$angsur mengakibatkan
proses
menurunya daya
tahan
perubahan
tubuh
dalam
menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh. Menua Menua (menj (menjadi adi tua# tua# adalah adalah suatu suatu proses proses menghi menghilan langny gnyaa secara secara perlahan lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti dan memper mempertah tahanka ankan n fungsi fungsi normal normalnya nya sehing sehingga ga tidak tidak dapat dapat bertah bertahan an terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita. Proses menua merupakan merupakan proses proses yang terus menerus menerus (berlanjut# (berlanjut# secara alamiah alamiah dimulai dimulai sejak sejak lahir lahir dan umumny umumnyaa dialam dialamii pada semua makhlu makhluk k hidup hidup (Nugro (Nugroho ho +ahyudi, !!!#.
2. Batas atasan an Lans Lansia ia a. +- (%'''# (%'''# menggolongkan menggolongkan lanjut usia berdasa berdasarkan rkan usia usia kronologi kronologis s
biologis menjadi / kelompok yaitu 0 %# Usia Usia pert perten engah gahan an (middle age# age# antara usia /1 sampai 1' # 2anj 2anjut ut usi usia (elderly (elderly## berusia antara *! dan 3/ tahun 2anj 2anjut ut usia usia tua tua (old (old # 31 4 '! tahun /# Usia Usia sang sangat at tua tua (Very (Very old # di atas '! tahun. b. Menurut Prof. 5r. 6oesmanto 7etyonegoro, lanjut usia dikelompokkan menjadi0 %# Usia Usia dewa dewasa sa muda muda (elderly (elderly adulthood #, #, atau ' 4 1 tahun, # Usia Usia dewa dewasa sa pen penuh uh (middle (middle years# years# atau maturitas, maturitas, 1 4 *! tahun atau *1 tahun, 2anjut usi usia ( geriatric age# age# lebih dari *1 tahun atau 3! tahun yang dibagi lagi dengan0 a# 3! 4 31 31 ta tahun ( young young old #, #, 31 4 "! tahun (old (old #, #, b# lebih dari "! (very (very old #. #. c. Peng Penggo golo long ngan an lans lansia ia menu menuru rutt 5epk 5epkes es 89 diku dikuti tip p dari dari ):is :is (%'' (%''/# /# menjadi tiga kelompok yakni 0 %# 6elo 6elomp mpok ok lans lansia ia dini dini (11 4 */ tahun tahun#, #, meru merupa pakan kan kelomp kelompok ok yang yang baru memasuki lansia. # 6elomp 6elompok ok lansi lansiaa (*1 tahun tahun ke atas# atas#.. 6elompok 6elompok lansia lansia resiko tinggi, tinggi, yaitu yaitu lansia lansia yang berusia berusia lebih lebih dari 3! tahun.
. Te!ri !ri Pr!s Pr!ses es "en "enua ua Proses menua bersifat indi;idual0 a. Tahap Tahap proses proses menua terjadi terjadi pada pada orang orang dengan dengan usia usia berbeda. berbeda. b. 7etiap lanjut usia mempunyai kebiasaan yang berbeda. c. Tidak Tidak ada satu faktor faktor pun yang yang ditemukan ditemukan dapat dapat mencegah mencegah proses menua. menua. %. Teori ori iol iolog ogis is a. Teori ori
menjel menjelask askan an bahwa bahwa didala didalam m tubuh tubuh terdap terdapat at jam biolog biologis is yang yang meng mengat atur ur gen gen dan dan mene menent ntuk ukan an pros proses es penu penuaa aan. n. Teori ori ini ini
2. Batas atasan an Lans Lansia ia a. +- (%'''# (%'''# menggolongkan menggolongkan lanjut usia berdasa berdasarkan rkan usia usia kronologi kronologis s
biologis menjadi / kelompok yaitu 0 %# Usia Usia pert perten engah gahan an (middle age# age# antara usia /1 sampai 1' # 2anj 2anjut ut usi usia (elderly (elderly## berusia antara *! dan 3/ tahun 2anj 2anjut ut usia usia tua tua (old (old # 31 4 '! tahun /# Usia Usia sang sangat at tua tua (Very (Very old # di atas '! tahun. b. Menurut Prof. 5r. 6oesmanto 7etyonegoro, lanjut usia dikelompokkan menjadi0 %# Usia Usia dewa dewasa sa muda muda (elderly (elderly adulthood #, #, atau ' 4 1 tahun, # Usia Usia dewa dewasa sa pen penuh uh (middle (middle years# years# atau maturitas, maturitas, 1 4 *! tahun atau *1 tahun, 2anjut usi usia ( geriatric age# age# lebih dari *1 tahun atau 3! tahun yang dibagi lagi dengan0 a# 3! 4 31 31 ta tahun ( young young old #, #, 31 4 "! tahun (old (old #, #, b# lebih dari "! (very (very old #. #. c. Peng Penggo golo long ngan an lans lansia ia menu menuru rutt 5epk 5epkes es 89 diku dikuti tip p dari dari ):is :is (%'' (%''/# /# menjadi tiga kelompok yakni 0 %# 6elo 6elomp mpok ok lans lansia ia dini dini (11 4 */ tahun tahun#, #, meru merupa pakan kan kelomp kelompok ok yang yang baru memasuki lansia. # 6elomp 6elompok ok lansi lansiaa (*1 tahun tahun ke atas# atas#.. 6elompok 6elompok lansia lansia resiko tinggi, tinggi, yaitu yaitu lansia lansia yang berusia berusia lebih lebih dari 3! tahun.
. Te!ri !ri Pr!s Pr!ses es "en "enua ua Proses menua bersifat indi;idual0 a. Tahap Tahap proses proses menua terjadi terjadi pada pada orang orang dengan dengan usia usia berbeda. berbeda. b. 7etiap lanjut usia mempunyai kebiasaan yang berbeda. c. Tidak Tidak ada satu faktor faktor pun yang yang ditemukan ditemukan dapat dapat mencegah mencegah proses menua. menua. %. Teori ori iol iolog ogis is a. Teori ori
menjel menjelask askan an bahwa bahwa didala didalam m tubuh tubuh terdap terdapat at jam biolog biologis is yang yang meng mengat atur ur gen gen dan dan mene menent ntuk ukan an pros proses es penu penuaa aan. n. Teori ori ini ini
menyat menyatakan akan bahwa bahwa menua menua itu itu telah telah terpro terprogra gram m secara secara genetik genetik untuk spesies tertentu. 7etiap spesies didalam inti selnya memiliki suat suatu u jam jam gene geneti tik kja jam m biol biolog ogis is send sendir irii dan dan seti setiap ap spes spesie iess memp mempuny unyai ai batas batas usia usia yang yang berbe berbeda$ da$be beda da yang yang tela telah h diput diputar ar menurut replikasi tertentu sehingga bila jenis ini berhenti berputar, dia akan mati. Manusia mempunyai umur harapan hidup nomor dua terpanjang setelah bulus. 7ecara teoritis, memperpanjang umur mung mungki kin n terj terjad adi, i, mesk meskip ipun un hany hanyaa pengaruh
dari
luar,
misalnya
bebe bebera rapa pa wakt waktu u deng dengan an
peningkatan
kesehatan
dan
pencegahan penyakit dengan pemberian obat$obatan o bat$obatan atau tindakan tertentu. b. Teori Teori mutasi somatic Menurut teori ini, penuaan terjadi karena adanya mutasi somatik akibat pengaruh lingkungan lingkungan yang buruk. Terjadi Terjadi kesalahan dalam proses transkripsi 5N) atau 8N) dan dalam proses translasi 8N) proteinen:im. 6esalahan ini terjadi terus$ menerus sehingga akhirnya akan terjadi penurunan fungsi organ atau perubahan sel menjadi kanker atau sel menjadi penyakit. 7etiap sel pada saatnya akan mengalami mutasi, sebagai contoh yang khas adalah mutasi sel kelamin sehingga terjadi penurunan kemampuan fungsional sel (7uhana, !!!#. c. Teori ori non nonge gene neti tik k %# Teori ori penur penuruna unan n sist sistem em imun imun tubuh tubuh (aut (auto$ o$im immu mune ne theor theory# y#,, muta mutasi si yang yang beru berula lang ng dapa dapatt meny menyeba ebabka bkan n berk berkur urang angny nyaa kemampuan system imun tubuh mengenali dirinya sendiri (self reco recogn gnit itio ion# n#.. Muta Mutasi si yang yang meru merusa sak k membr embran an sel, sel, akan akan meny menyeba ebabk bkan an sist sistem em imun imun tidak tidak meng mengen enal alin inya ya sehi sehingg nggaa merusaknya. al inilah yang mendasari peningkatan penyakit auto auto$i $imu mun n
pada pada
lanj lanjut ut
usia usia
(
%'"' %'"'#. #.
Pros Proses es
metaba metababol bolism ismee tubuh, tubuh, mempro memproduks duksii suatu suatu :at khusus. khusus. )da )da jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap :at tersebut
sehingga jaringan tubuh menjadi lemah dan sakit. 7ebagai contoh, tambahan kelenjar timus yang pada usia dewasa berin;olusi dan sejak itu terjadi kelainan autoimun. # Teori kerusakan akibat radikal bebas (free radical theory#, teori radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas dan di dalam tubuh, karena adanya
proses metabolisme
atau proses
pernapasan di dalam mitokondria. 8adikal bebas merupakan suatu atom atau molekul yang tidak stabil karena mempunyai elektron yang tidak berpasangan sehingga sangat reaktif mengikat atom atau molekul lain yang menimbulkan berbagai kerusakan atau perubahan dalam tubuh. Tidak stabilnya radikal bebas (kelompok atom# mengakibatkan oksidasi oksigen bahan organik, misalnya karbohidrat dan protein. 8adikal bebas ini menyebabkan sel tidak dapat bergenerasi (alliwel, %''/#. 8adikal bebas dianggap sebagai penyabab penting terjadinya kerusakan
fungsi
sel.
8adikal
bebas
yang
terdapat
dilingkungan seperti0 a# )sap kendaraan bermotor b# )sap rokok c# =at pengawet makanan d# 8adiasi e# 7inar ultra;iolet yang mengakibatkan terjadinya perubahan pigmen dan kolagen pada proses menua. Teori menua akibat metabolism, telah dibuktikan dalam berbagai percobaan hewan, bahwa pengurangan asupan kalori ternyata bias menghambat pertumbuhan dan memperpanjang umur, sedangkan perubahan asupan kalori yang menyebabkan kegemukan dapat memperpendek umur (5armojo, !!!#. /# Teori rantai silang (cross link theory#, teori ini menjelaskan bahwa menua disebabkan oleh lemak, protein, karbohidrat, dan asam nukleat (molekul kolagen# bereaksi dengan :at kimia dan radiasi,
mengubah
perubahan
fungsi
padamembran
jaringan plasma,
yang yang
menyebabkan mengakibatkan
terjadinya jaringan yang kaku, kurang elastis, dan hilangnya fungsi pada proses menua. 1# Teori fisiologis, teori ini merupakan teori intrinsik dan ekstrinsik, terdiri atas teori oksidasi stres (wear and tear theory#. 5i sini terjadi kelebihan usaha dan stres menyebabkan sel tubuh lelah terpakai (regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal#. . Teori 7osiologis Teori 7osiologis tentang proses menua yang dianut selama ini antara lain0 a. Teori 9nteraksi 7osial Teori ini mencoba menjelaskan mengapa lanjut usia bertindak pada suatu situasi tertentu, yaitu atas dasar hal$hal yang dihargai masyarakat. 6emampuan lanjut usia untuk terus menjalin interaksi sosial merupakan kunci mempertahankan status sosial berdasarkan kemampuan bersosialisasi. Pokok$pokok sosial e>change theory antara lain0 %# Masyarakat terdiri atas aktor sosial yang berupaya mencapai tujuannya masing$masing. # 5alam upaya tersebut, terjadi interaksi sosial yang memerlukan biaya dan waktu. Untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai, seorang actor mengeluarkan biaya. b. Teori akti;itas atau kegiatan %# 6etentuan tentang semakin menurunnya jumlah kegiatan secara langsung. Teori ini menyatakan bahwa lanjut usia yang sukses adalah mereka yang aktif dan banyak ikut serta dalam kegiatan sosial. # 2anjut usia akan merasakan kepuasan bila dapat melakukan akti;itas dan mempertahankan akti;itas tersebut selama mungkin. Ukuran optimum (pola hidup# dilanjutkan pada cara hidup lanjut usia.
/# Mempertahankan hubungan antara sistem sosial dan indi;idu agar tetap stabil dari usia pertengahan sampai lanjut usia. c. Teori kepribadian berlanjut (continuity theory# 5asar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Teori ini merupakan gabungan teori yang disebutkan sebelumnya. Teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seorang lanjut usia sangat dipengaruhi oleh tipe personalitas yang dimilikinya. Teori ini mengemukakan adanya kesinambungan dalam siklus kehidupan lanjut usia. Pengalaman hidup seseorang suatu saat merupakan gambarannya kelak pada saat dia menjadi lanjut usia. al ini dapat dilihat dari gaya hidup, perilaku, dan harapan seseorang ternyata tidak berubah, walaupun ia telah lanjut usia. d. Teori pembebasanpenarikan diri (disangagement theory#. Teori ini membahas putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan kemunduran indi;idu dengan indi;idu lainnya. Pokok$pokok disangagement theory0 %# Pada pria, kehilangan peran hidup utama terjadi masa pensiun. Pada wanita, terjadi pada masa peran dalam keluarga berkurang,
misalnya saat anak
menginjak
dewasa
dan
meninggalkan rumah untuk belajar dan menikah. # 2anjut usia dan masyarakat menarik manfaat dari hal ini karena lanjut usia dapat merasakan
tekanan sosial berkurang,
sedangkan kaum muda memperoleh kesempatan kerja yang lebih baik. )da tiga aspek utama dalam teori ini yang perlu diperhatikan0 Proses menarik diri terjadi sepanjang hidup Proses tersebut tidak dapat dihindari al ini diterima lanjut usia dan masyarakat. Teori yang pertama diajukan oleh ?umming dan enry (%'*%# Teori ini menyatakan bahwa dengan bertambah lanjutnya usia, apalagi ditambah dengan adanya kemiskinan, lanjut usia secara
berangsur$angsur mulai melepaskan diri dari kehidupan sosialnya atau menarik diri dari pergaulan sekitarnya.
6eadaan ini
mengakibatkan interaksi sosial lanjut usia menurun, baik secara kualitas maupun kuantitas sehingga sering lanjut usia mengalami kehilangan ganda (triple loss#0 %. 6ehilangan peran (loss of role#. . ambatan kontak sosial (restriction of contact and relationship#. &. erkurangnya komitmen (reduced commitment to social mores and ;alues# Menurut teori ini, seorang lanjut usia dinyatakan mengalami proses menua yang berhasil apabila ia menarik diri dari kegiatan terdahulu dan dapat memusatkan diri pada persoalan pribadi dan mempersiapkan diri menghadapi kematiannya. 5ari penyebab terjadinya proses menua tersebut, ada beberapa peluang yang memungkinkan dapat diinter;ensi agar proses menua dapat diperlambat. 6emungkinan yang terbesar adalah mencegah0 %. Meningkatnya radikal bebas. . Memanipulasi sistem imun tubuh. &. Melalui metabolismemakanan, memang berbagai misteri kehidupan masih banyak yang belum bisa terungkap, proses menua merupakan salah satu misteri yang paling sulit dipecahkan. 7elain itu, peranan faktor resiko yang datang dari luar (eksogen# tidak boleh dilupakan, yaitu faktor lingkungan dan budaya gaya hidup yang salah. anyak faktor yang memengaruhi proses menua (menjadi tua#, antara lain hereditergenetik, nutrisimakanan, status kesehatan, pengalaman hidup, lingkungan, dan stres. Proses menuamenjadi lanjut usia bukanlah suatu penyakit, karena orang meninggal bukan karena tua, orang muda pun bias meniggal dan
bayi pun bisa meninggal. anyak mitos mengenai lanjut usia yang sering merugikan atau bernada negatif, tetapi sangat berbeda dengan kenyataan yang dialaminya (Nugroho, !!!#. /. "asa#a$ %si&!#!gi& %a'a #ansia Masalah psikologik yang dialami oleh golongan lansia ini pertama kali mengenai sikap mereka sendiri terhadap proses menua yang mereka hadapi, antara
lain
kemunduran
badaniah
atau
dalam
kebingungan
untuk
memikirkannya. 5alam hal ini dikenal apa yang disebut disengagement theory, yaitu berarti ada penarikan diri dari masyarakat dan diri pribadinya satu sama lain. 5ulu hal ini diduga dapat mensukseskan proses menua. )nggapan ini bertentangan dengan pendapat$pendapat sekarang, yang justru menganjurkan masih tetap ada social in;ol;ement (keterlibatan sosial# yang dianggap lebih penting dan meyakinkan. Masyarakat sendiri menyambut hal ini secara positif. ?ontoh yang dapat dikemukakan umpama dalam bidang pendidikan, yang masih tetap ditingkatkan pada usia lanjut ini untuk menaikkan intelegensi dan memperluas wawasannya (roklehurst dan allen, %'"3#. 5i negara$negara industri maju bahkan didirikan apa yang disebut uni;ersity of the
thrird age. Pemisahan
diri (disengagement#
baru
dilaksanakan hanya pada masa$masa akhir kehidupan lansia saja. Para lansia yang realistis dapat menyesuaikan diri terhadap lingkungannya yang baru. 5aya ingat (memori# mereka memang banyak yang menurun dari lupa sampai pikun dan demensia. iasanya mereka masih ingat betul peristiwa$ peristiwa yang telah lama terjadi, malahan lupa mengenai hal$ hal yang baru terjadi. Pada lansia yang masih produktif justru banyak yang menggunakan waktu menulis buku ilmiah, maupun memorinya sendiri. iasanya sifat$sifat streotype para lansia ini sesuai dengan pembawaanya pada waktu muda. eberapa tipe yang dikenal adalah sebagai berikut0 %. Tipe konstruktif0 orang ini mempunyai integritas baik, dapat menikmati hidupnya, mempunyai toleransi tinggi, humoristis, fleksibel (luwes# dan tahu diri. iasanya sifat$sifat ini dibawanya sejak muda. Mereka dapat
menerima fakta$fakta proses menua, mengalami pensiun dengan tenang, juga dalam menghadapi masa akhir. . Tipe ketergantungan (dependent#0 orang lansia ini masih dapat di terima ditengah masyarakat, tetapi selalu pasif, tak berambisi, masih tahu diri, tak mempunyai inisiatif dan bertindak tidak praktis. iasanya orang ini dikuasai istrinya. 9a senang mengalami pensiun, malahan biasanya banyak makan dan minum, tidak suka bekerja dan senang untuk berlibur. &. Tipe defensif0 orang ini biasanya dulunya mempunyai pekerjaanjabatan tak stabil, bersifat selalu menolak bantuan, sering kali emosinya tak dapat di kontrol, memegang teguh pada kebiasaanya, bersifat konfulsif aktif. )nehnya mereka takut menghadapi menjadi tua dan tak menyenangi masa pensiun. /. Tipe bermusuhan (hostility#0 mereka menganggap orang lain yang menyebabkan kegagalanya, selalu mengeluh, bersifat agresif, curiga. iasanya pekerjaan waktu dulunya tidak stabil. Menjadi tua dianggapnya tidak ada hal$hal yang baik, takut mati, iri hati pada orang yang muda, senang
mengadu
untung
pada
pekerjaan$pekerjaan
aktif
untuk
menghindari masa yang sulitburuk. 1. Tipe membencimenyalahkan diri sendiri (selfhaters#0 orang ini bersifat kritis terhadap dan menyalahkan diri sendiri, tak mempunyai ambisi, mengalami penurunan kondisi sosio$ekonomi. iasanya mempunyai perkawinan yang tidak bahagia, mempunyai sedikit hobby merasa menjadi korban dari keadaan, namun mereka menerima fakta pada proses menua, tidak iri hati pada yang berusia muda, merasa sudah cukup mempunyai apa yang ada. Mereka menganggap kematian sebagai suatu kejadian yang membebaskannya
dari
penderitaan.
7tatistik
kasus
bunuh
diri
menunjukkan angka yang lebih tinggi persentasenya pada golongan lansia
pada golongan lansia ini, apalagi pada mereka yang hidup sendirian (5armojo, !!'#.
1. U%a(a Kese$atan )agi Lanjut Usia a. Upaya Promotif 6egiatan promotif dilakukan kepada lanjut usia, keluarga ataupun masyarakat di sekitarnya, antara lain berupa penyuluhan tentang perilaku hidup sehat, gi:i untuk lanjut usia, proses degeneratif seperti katarak, presbikusis dan lain$lain. Upaya peningkatan
kebugaran
jasmani,
pemeliharaan kemandirian serta produkti;itas masyarakat lanjut usia. %# Perilaku idup 7ehat Perilaku hidup sehat adalah sekumpulan perilaku yang dipraktekkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan
dan
berperan
aktif
dalam
mewujudkan
kesehatan
masyarakatnya. Menurut 5achroni tahun %''", P7 erat kaitanya dengan pemberdayaan masyarakat karena bidang garapanya adalah membantu masyarakat yang seterusnya bermuara pada pemeliharaan, perubahan, atau peningkatan perilaku positif dalam bidang kesehatan. Perilaku hidup bersih dan sehat ini sesuai dengan ;isipromosi kesehatan dan dapat di praktekan pada masing$masing tatanan.
#
idangan gi:i seimbang adalah makanan yang
mengandung :at tenaga, :at pembangun, dan :at pengatur. a# 7umber :at tenaga atau kalori adalah bahan makanan pokok seperti beras, jagung, ubi dan lainya yang mengandung karbohidrat. b# 7umber :at pembangun atau protein penting untuk pertumbuhan dan mengganti sel$sel yang rusak, pada hewani seperti telur, ikan dan susu. c# 7edangkan pada nabati seperti kacang$kacangan, tempe, tahu. d# 7umber :at pengatur, bahan mengandung berbagai ;itamin dan mineral yang berperan untuk melancarkan bekerjanya fungsi organ tubuh contohnya sayuran dan buah. b. Upaya Pre;entif 6egiatan ini bertujuan untuk mencegah sedini mungkin terjadinya penyakit dan komplikasinya akibat proses degeneratif. 6egiatan berupa deteksi dini dan pemantauan kesehatan lanjut usia yang dapat dilakukan di kelompok lanjut usia (posyandu lansia# atau Puskesmas dengan menggunakan 6artu Menuju 7ehat (6M7# lanjut usia. c. Upaya 6uratif 6egiatan pengobatan ringan bagi lanjut usia yang sakit bila dimungkinan dapat di lakukan di kelompok lanjut usia atau Posyandu lansia. Pengobatan lebih lanjut ataupun perawatan bagi lanjut usia yang sakit
dapat dilakukan di fasilitas pelayanan seperti Puskesmas Pembantu, Puskesmas ataupun di Pos 6esehatan 5esa. )pabila sakit yang diderita lanjut usia membutuhkan penanganan dengan fasilitas lebih lengkap, maka dilakukan rujukan ke 8umah 7akit setempat.
d. Upaya 8ehabilitatif Upaya rehabilitatif ini dapat berupa upaya medis, psikososial, edukatif maupun
upaya$upaya
lain
yang
dapat
semaksimal
mungkin
mengembalikan kemampuan fungsional dan kepercayaan diri lanjut usia. *. Pengertian Ke%era*atan Ger!nti& 6eperawatan
". 2istern and support (Mendengarkan dan memberi dukungan#. '. -ffer optimism, encourgement and hope (Memberikan semangat, dukungan dan harapan#. %!.
masa depan
perawat
gerontik untuk
menjadi
ahli
dibidangnya#. %*. Understand the uniAue physical, emotical, social, spritual aspect of each other (7aling memahami keunikan pada aspek fisik, emosi, sosial dan spritual#. %3. 8ecogni:e and encourge the appropriate management of ethical concern (Mengenal dan mendukung manajemen etika yang sesuai dengan tempatnya bekerja#. %". 7upport and comfort through the dying process (Memberikan dukungan dan kenyamanan dalam menghapi proses kematian#. %'. @ducate to promote self care and optimal independence (Mengajarkan untuk meningkatkan perawatan mandiri dan kebebasan yang optimal#.
". Ling&u% Ke%era*atan Ger!nti& 2ingkup asuhan keperawatan gerontik adalah pencegahan ketidakmampuan sebagai akibat proses penuaan, perawatan untuk pemenuhan kebutuhan lansia dan pemulihan untuk mengatas keterbatasan lansia. 7ifatnya adalah independen (mandiri#, interdependen (kolaborasi#, humanistik dan holistik. B. LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HIPERTENSI
1. Pengertian Hi%ertensi
9lmu pengobatan mendefinisikan hipertensi sebagai suatu peningkatan kronis (yaitu meningkat secara perlahan$lahan, bersifat menetap# dalam tekanan darah arteri sistolik yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, tetapi tidak peduli apa penyebabnya, mengikuti suatu pola yang khas (+olff, !!*#. ipertensi didefinisikan sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya %/! mmg atau tekanan diastoliknya sedikitnya '! mmg. 9stilah tradisional tentang hipertensi BringanC dan BsedangC gagal menjelaskan pengaruh utama tekanan darah tinggi pada penyakit kardio;askular (Price, !!*#.
2. Tan'a Dan Geja#a
Tanda dan gejala pada hipertensi dibedakan menjadi0 %# Tidak ada gejala Tidak ada gejala yang spesifik yang dapat dihubungkan dengan pening$ katan tekanan darah, selain penentuan tekanan arteri oleh dokter ter$ diagnosa jika tekanan arteri tidak terukur. #
f.
Muntah
g. @pistaksis h. 6esadaran menurun
. K#asi,i&asi Hi%ertensi
Menurut N)N5) N9?$N-? klasifikasi dari hipertensi, yaitu 0 K#asi,i&asi Te&anan Dara$ untu& De*asa Usia 1- Ta$un atau Le)i$ Sist!#i& Diast!#i& Kateg!ri //Hg0 //Hg0 Normal D %&! D"1 Normal tinggi %&!$%&' "1$"' ipertensi E Tingkat % (ringan# %/!$%1' '!$'' Tingkat (sedang# %*!$%3' %!!$%!' Tingkat & (berat# F%"! F%%! Tingkat / (sangat berat# F%! F%!
erdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi dua, yaitu 0 a. ipertensi Primer (@sensial# 5isebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Gaktor yang mempengaruhinya, yaitu 0 genetik, lingkungan, hiperakti;itas saraf simpatis sistem renin, angiotensin, dan peningkatan Na H ?a intraseluler. Gaktor$faktor yang meningkatkan risiko adalah obesitas, merokok, alkohol, dan polisitemia. a. ipertensi 7ekunder Penyebab, yaitu 0 penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom cushing, dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan. ipertensi pada usia lanjut dibedakan atas 0 %# ipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari %/! mmg danatau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari '! mmg. # ipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari %*! mmg dan tekanan diastolik lebih rendah dari '! mmg.
. Eti!#!gi 'ari Hi%ertensi
erdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi golongan, yaitu 0 a. ipertensi primer (esensial# 5isebut
juga
hipertensi
idiopatik
karena
tidak
diketahui
penyebabnya. Gaktor yang mempengaruhinya yaitu0 genetik, lingkungan, hiperaktifitas saraf simpatis sistem renin. )ngiotensin dan peningkatan Na H ?a intraseluler. Gaktor$faktor yang meningkatkan resiko0 obesitas, merokok, alkohol dan polisitemia. b. ipertensi sekunder Penyebabnya yaitu penggunaan estrogen, penyakit ginjal, sindrom chusing dan hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan. Menurut N)N5) !%1, ipertensi pada usia lanjut dibedakan menjadi 0 a. ipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari %/! mmg dan atau tekanan diastolik sama atau lebi besar dari '! mmg b. ipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari %*! mmg dan tekanan diastolik lebih rendah dari '! mmg Gaktor 8isiko yang Tidak 5apat 5ikendalikan a. Umur Tekanan darah akan meningkat seiring dengan bertambah$nya umur seseorang. 9ni disebabkan karena dengan bertambahnya umur, dinding pembuluh darah mengalami perubahan struktur. 7etelah umur /1 tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan oleh karena adanya penumpukan :at kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur$ angsur menyempit dan menjadi kaku. Tekanan darah sistolik meningkat karena kelenturan pem$buluh
darah
besar
yang berkurang
pada
penambahan umur sampai dekade ketujuh sedangkan tekanan darah diastolik meningkat sam$pai dekade kelima dan keenam kemudian
menetap atau cenderung menurun. Peningkatan umur akan menyebabkan beberapa peruba$han fisiologis. Pada usia lanjut terjadi peningkatan resistensi perifer dan akti;itas simpatik. Pengaturan tekanan darah yaitu refleks baroreseptor pada usia lanjut sensiti;itasnya sudah berkurang. 7edangkan peran ginjal juga sudah berkurang dimana aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus menurun. b. Ienis 6elamin Pria lebih banyak mengalami kemungkinan hipertensi daripada wanita. ipertensi berdasarkan kelompok ini dapat pula dipengaruhi oleh faktor psikologis. Pada wanita seringkali dipicu oleh perilaku tidak sehat (merokok, kelebihan berat badan#, depresi dan rendahnya status pekerjaan. 7edangkan pria lebih berhubungan dengan kurang nyaman dengan pekerjaan dan pengangguran. c.
memasukkan oksigen yang cukup ke dalam organ dan jaringan tubuh ()stawan, !!#. b.
darah
menyebabkan
(asha, konsentrasi
!!/#. 6onsumsi natrium natrium
di
dalam
yang
cairan
berlebih
ekstraseluler
meningkat. Untuk menormal$kannya cairan intraseluler ditarik ke luar, sehingga ;olume cairan ekstraseluler meningkat. Meningkatnya ;olume cairan ekstraseluler tersebut menyebabkan meningkatnya ;olume darah, sehingga berdampak kepada timbulnya hipertensi.
dengan
membatasi
jumlah
garam
yang
dikonsumsi
(+ijayakusuma, !!!#. c. -besitas 6elebihan berat badan dan obesitas merupakan faktor risiko
dari
beberapa penyakit degenerasi dan metabolit. 2emak tubuh, khususnya lemak
pada perut berhubungan erat dengan hipertensi.
-besitas
meningkatkan risiko terjadinya hipertensi karena beberapa sebab. 7emakin besar massa tubuh maka semakin banyak darah yang dibutuhkan untuk memasok oksigen dan makanan ke jaringan tubuh. 9ni berarti ;olume darah yang beredar melalui pembuluh darah menjadi meningkat sehingga memberi tekanan lebih besar pada dinding arteri. -besitas juga merupakan faktor risiko penyakit jantung koroner dan merupakan faktor risiko independen yang artinya tidak dapat dipengaruhi oleh faktor risiko lain. d. 6urang -lahraga
-lahraga lebih banyak dihubungkan dengan pengelolaan hipertensi karena olahraga isotonik dan teratur dapat menurunkan tahanan perifer yang akan menurunkan tekanan darah. -lahraga juga dikaitkan dengan peran obesitas pada hipertensi. 6urang melakukan olahraga akan meningkatkan kemungkinan timbulnya obesitas dan jika asupan garam juga bertambah maka akan memu$dahkan terjadinya hipertensi. e. 7tres @mosional 7tres akan meningkatkan resistensi pembuluh darah perifer dan curah jantung sehingga akan menstimulasi akti;itas saraf simpatis. Meskipun
dapat
dikatakan
bahwa
stres
emosional
benar$benar
meninggikan tekanan darah untuk jangka waktu yang sing$kat, reaksi tersebut lenyap kembali seiring dengan menghilangnya penyebab stres. Jang menjadi masalah adalah jika stres bersifat permanen, maka seseorang akan mengalami hipertensi terus$menerus sehingga stres menjadi suatu resiko. 6emarahan yang ditekan dapat meningkatkan tekanan darah karena ada pelepasan adrenalin tambahan oleh kelenjar adrenal yang terus$menerus dirangsang. Penyebab hipertensi pada orang lanjut usia adalah terjadinya perubahan$ perubahan pada 0 %# @lastisitas dinding aorta menurun. # 6atup jantung menebal dan menjadi kaku. 6emampuan jantung memompa darah menurun /# %K setiap tahun sesudah berumur ! tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan menurunnya kontraksi dan ;olumenya. 1# 6ehilangan elastisitas pembuluh darah *# al ini terjadi karena kurangnya efektifitas pembuluh darah perifer untuk oksigenasi. 3# Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer.
. Pat!,isi!#!gi Hi%ertensi
Umur
Ienis 6elamin
-besitas
ipertensi
6erusakan ;askuler pembuluh darah
Perubahan 7truktur
Penyumbatan pembuluh darah
Lasokontriksi
-tak
Pembuluh darah
6urangnya informasi
8esistensi Pembuluh darah otak masalahkesehatan Nyeri akut (kepala)
Lasokontriksi
tdk tahu
Defsiensi pengetahun
)fterload
Deprivasi Tidur
Penurunan curah jantung Intoleransi aktiftas
3. PE"ERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Pemeriksaan laboratorium %# bt 0 untuk mengkaji hubungan dari sel$sel terhadap ;olume cairan (;iskositas# dan dapat mengindikasikan faktor resiko seperti hipokoagulabilitas dan anemia # UNkreatinin0 memberikan informasi tentang perfusifungsi ginjal
3# 9UP 0 mengidentifikasikan penyebab hipertensi seperti 0 batu ginjal, perbaikan ginjal "# Photo dada 0 menunjukkan destruksi klasifikasi pada area katup, pembesaran jantung
4. K!/%#i&asi Hi%ertensi
a# Miokard infark b# 7troke c# ?erebral ;askular accident d# Penyakit ;ascular perifer0 aterosklerosis, aneurisma. e#
-. Penata#a&sanaan Hi%ertensi Tujuan penanganan 0 Mencegah terjadinya morbiditas dan mortalitas pe$
nyerta dengan mempertahankan tekanan darah di bawah %/!'! mmg. a. Penatalaksanaan Non Garmakologis %# Penurunan berat badan, pembatasan alcohol, natrium dan temba$kau, latihan dan relaksasi merupakan inter;ensi wajib yang harus dilakukan. # Perubahan cara hidup Mengurangi intake garam dan lemak /# Mengurangi intake alkohol 1# Mengurangi untuk yang obesitas *# 2atihanpeningkatan akti;itas fisik 3# -lah raga teratur
"# Menghindari ketegangan '# 9stirahat cukup b. Penatalaksanaan Garmakologi 5igunakan untuk penderita hipertensi ringan dengan berada dalam risiko tinggi dan apabila tekanan darah diastoliknya menetap diatas "1 atau '1 mmg dan sistoliknya diatas %&! sampai %&' mmg.
Thia:id.
Misalnya
0
klortalidon,
hydroklorotia:id.
5iuretik 2oop, Misalnya furosemid.
#
5. Dis6$arge P#anning
a. erhenti merokok.
b. Pertahankan gaya hidup sehat. c. elajar untuk rileks dan mengendalikan stres. d. atasi konsumsi alkohol. e. Penjelasan mengenai hipertensi. f. Iika sudah menggunakan obat hipertensi teruskan penggunaannya secara rutin. g. atasan diet dan pengendalian berat badan. h. 5iet garam. i.
Periksa tekanan darah secara teratur.
B. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN HIPERTENSI 1. Peng&ajian Ke%era*atan Data Su)(e&ti, a. 9dentitas Pasien al$hal yang perlu dikaji pada bagian ini antara lain 0 nama, umur, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama, suku, keluargaorang terdekat, alamat, nomor registrasi. b. 8iwayat atau )danya Gaktor 8isiko %# 8iwayat garis keluarga tentang hipertensi # Penggunaan obat yang memicu hipertensi c. )kti;itas9stirahat %# 6elemahan, letih, napas pendek, gaya hidup monoton # Grekuensi jantung meningkat Perubahan irama jantung /# Takipnea d. 9ntegritas ego %# 8iwayat perubahan kepribadian, ansietas, depresi, euphoria atau marah kronik. # Gaktor faktor stress multiple (hubungan, keuangan yang berkaitan dengan pekerjaan#. e. Makanan dan cairan %# Makanan yang disukai, dapat mencakup makanan tinggi garam, tinggi lemak, tinggi kolesterol (seperti makanan yang digoreng, keju, telur# gula$gula yang berwarna hitam, kandungan tinggi kalori. # Mual, muntah. Perubahan berat badan akhir$akhir ini (meningkat atau menurun#.
f. Nyeri atau ketidaknyamanan %# )ngina (penyakit arteri koroner keterlibatan jantung# # Nyeri hilang timbul pada tungkai. 7akit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi sebelumnya. /# Nyeri abdomen. Data O)(e&ti,
a. Pemeriksaan Gisik %# 7irkulasi 8iwayat hipertensi, ateroskleorosis, penyakit jantung koroner atau katup dan penyakit cerebro ;askuler. # @liminasi
sel$sel
terhadap
;olume
cairan
(;iskositas#
mengindikasikan faktor$faktor risiko seperti
dan
dapat
hiperkoagulabilitas,
anemia. # UNkreatinin 0 Memberikan informasi tentang perfusi atau fungsi jaringan.
*# 6olesterol dan trigeliserida serum 0 Peningkatan kadar dapat meng$ indikasikan pencetus untukadanya pembentukan plak ateromatosa (efek kardio;askuler#. 3# Pemeriksaan tiroid 0 ipertiroidisme dapat menimbulkan ;asokon$ striksi dan hipertensi. "# 6adar aldosteron urinserum 0 Untuk mengkaji aldosteronisme pri$mer (penyebab#. '# Urinalisasi 0 5arah, protein, glukosa mengisyaratkan disfungsi gin$jal danatau adanya diabetes. %!# LM) urin (metabolit katekolamin# 0 6enaikan dapat mengindi$kasikan adanya feokromositoma (penyebab# LM) urin / jam dapat dilakukan untuk pengkajian feokromositoma bila hipertensi hilang timbul. %%# )sam urat 0 iperurisemia telah menjadi implikasi sebagai risiko terjadinya hipertensi. %# 7treroid urin 0 6enaikan dapat mengindikasikan hiperadrenalisme, feokromositoma (penyebab# LM) urin / jam dapat dilakukan untuk pengkajian feokromositoma bila hipertensi hilang timbul. % 9LP 0 5apat mengidentifikasi penyebab hipertensi seperti penyebab parenkim ginjal, batu ginjal dan ureter. %/# Goto dada 0 5apat mengidentifikasi obstruksi klasifikasi pada area katup deposit pada dan atau takik aorta perbesaran jantung. %1# ?T$7can 0 Mengkaji tumor serebral, ?7L, ensefalopati,
dan
feokromisitoma. %*# @6< 0 5apat menunjukkan perbesaran jantung, pola regangan, gangguan konduksi. ?atatan 0 2uas, peningggian gelombang P ada$lah salah satu tanda dini penyakit jantung hipertensi (5oenges, !!!#. 2. Diagn!sa Ke%era*atan a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload,
;asokonstriksi, hipertrofirigiditas ;entrikuler, iskemia miokard. b. 9ntoleransi akti;itasi berhubungan dengan kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan oksigen. c. Nyeri (sakit kepala# berhubungan dengan peningkatan tekanan ;askuler serebral.
d. 6elebihan ;olume cairan berhubungan dengan peningkatan cairan intra$ ;askuler, edema. e. 8isiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan suplai - ke otak menurun. . Ren6ana Ke%era*atan 1
Penurunan 7ura$ 8antung )9' %ening&atan a,ter#!a': ;as!&!ntri&si:
NO7< $ ?ardiac
$ $
NI7 < Pump 7ar'ia6 7are $ @;aluasi adanya nyeri dada
effecti;eness ?irculation status Lital sign status
6riteria hasil 0 $
Tanda
;ital
dalam
$ $
penurunan cardiac output Monitor status kardio;askuler Monitor status pernafasan
$i%ertr!,i9rigi'i
rentan
tas ;entri&u#er:
(tekanan darah, nadi,
yang
is&e/ia
respirasi# 5apat mentoleransi
$
jantung Monitor
$ $
indikator penurunan fungsi Monitor balance cairan Monitor adanya perubahan
$
tekanan darah Monitor respon
/i!&ar'.
$
normal
$ $
(intensitas, lokasi, durasi# ?atat adanya distrimia jantung ?atat adanya tanda dan gejala
akti;itas, tidak ada $
kelelahan Tidak ada paru,
$
perifer,
edema dan
menandakan
gagal
abdomen
sebagai
pasien
tidak ada ascites Tidak ada penurunan
terhadap efek pengobatan anti
kesadaran
aritmia )tur periode
$
latihan
dan
istirahat untuk menghindari $
kelelahan Monitor toleransi
akti;itas
$
pasien Monitor
dypsneu,
fatigue, $
adanya
takipneu,
dan
ortopneu )njurkan untuk menurunkan stres
=ita# Sign "!nit!ring
$
Monitor tekanan darah, nadi,
$
suhu, dan 88 ?atat adanya
$
tekanan darah Monitor L7
$
berbaring, duduk, berdiri )uskultasi T5 pada kedua
$
lengan dan bandingkan Monitor T5, nadi, sebelum,
fluktuasi saat
selama,
pasien
88, setelah
$ $
akti;itas Monitor kualitas dari nadi Monitor adanya pulsus
$
paradoksus Monitor adanya
$
alterans Monitor jumlah dan irama
$ $
jantung Monitor bunyi jantung Monitor frekuensi dan irama
$ $
pernafasan Monitor suara paru Monitor pola pernapasan
$
abnormal Monitor suhu,
$ $
kelembapan kulit Monitor syanosis perifer Monitor adanya cushyng triad
pulsus
warna,
dan
(tekanan nadi yang melebar, bradikardi, $
sistolik# 9dentifikasi
peningkatan penyebab
dari
perubahan ;ital sign. 2
N(eri A&ut
NO7 < a. Pain le;el
NI7 < a. 2akukan pengkajian nyeri secara
b. c.
)9' %ening&atan te&anan
is&e/ia
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, furasi, frekuensi,
7etelah dilakukan tindakan
;as&u#er 6ere)ra#
Pain control ?omfort le;el
kualitas dan faktor presipitasi b. -bser;asi reaksi non;erbal dari
keperawatan selama ... > / 'an
jam.
ketidaknyamanan tidak c. antu pasien dan keluarga untuk
Pasien
mengalami nyeri, dengan 0 Kriteria Hasi#
a. Mampu nyeri
mengontrol
(tahu
penyebab
nyer,
mampu
mrncari
dukungan d. 6ontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri
seperti
suhu rungan, pencahayaan dan
nonfarmakologi mengurangi
nyeri,
teknik
mencari bantuan# b. Melaporkan bahwa nyeri berkurang dnegan menggunakan manajemen nyeri c. Mampu mengenali nyeri (skala,
intensitas,
frekuensi
dan
menentukan inter;ensi g. )jarkan tentang teknik farmakologi relaksasi,
0
napas
distraksi,
non dala,
kompres
hangatdingin h. erikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan berkurang dan
tanda
antisipasi ketidaknyamanan dari
nyeri# d. Menyatakan
rasa
prosedur i. Monitor ;ital sign sebelum dan
nyaman
nyeri
sesudah pemberian analgesik
setelah
berkurang e. Tanda ;ital f.
dalam
rentang normal Tidak mengalami gangguan tidur
Ke#e)i$an
menemukan
kebisingan e. 6urangi faktor presipitasi nyeri untuk f. 6aji tipe dan sumber nyeri untuk
menggunakan
dan
NO7
NI7
;!#u/e
6airan
%. @lectrolit and acid base +#ui' "anage/ent balance
)9' %ening&atan
. Gluid balance
6airan
intra>
&. ydration
;as&u#er: e'e/a
Kriteria Hasi#
a. Terbebas dari
a. Timbang popokpembalut, jika diperlukan b. Pertahankan catatan intake dan output yang akurat c. Pasang urine kateter, jika
edema, efusi, anaskara
diperlukan d. Monitor hasil b yang sesuai
b. unyi nafas bersih,
dengan retensi cairan (UN,
tidak ada dyspneuortopneu
mt, osmolalitas urine# e. Monitor status hemodinamik
c. Terbebas dari
termasuk ?LP, M)P, P)P,
distensi ;ena
dan P?+P
jugularis, reflek
f.
hepatojugular (H#
g. Monitor indikasi
d. Memelihara tekanan
retensikelebihan cairan
;ena sentral, tekanan
h. 6aji lokasi dan luas edema
kapiler paru, output
i.
Monitor masukan
jantung dan ;ital
makanancairan dan hitung
sign dalam batas
intake kalori
normal e. Terbebas dari kelelahan, kecemasan atau kebingungan f.
Monitor ;ital sign
Menjelaskan indikator kelebihan cairan
j.
Monitor status nutrisi
k. 6olaborasi pemberian diuretik sesuai instruksi +#ui' "!nit!ring
a. Tentukan riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan eliminasi b. Tentukan kemungkinan faktor risiko dari
ketidakseimbangnn cairan c. Monitor berat badan d. Monitor serum dan elektrolit urine e. Monitor tekanan darah orthostatik dan perubahan irama jantung f. Monitor adanya distensi leher, eodem perifer, penambahan g. Monitor tanda dan gejala dari odema
Int!#eransi a&ti;itas
)9'
&e#e/a$an: &eti'a&sei/)an
NO7
NI7
a. @nergy conser;ation b. )cti;ity tolerance c. 7elf care 0 )52s
a. )cti;ity therapy b. 6olaborasikan dengan rehabilitasi
gan su%#ai 'an
medic
tenaga dalam
merencanakan program therapy
&e)utu$an
7etelah &>/ jam interaksi
!&sigen
diharapkan0
yang tepat c. antu
klien
untuk
mengidentifikasi akti;itas yang Kriteria Hasi#
a. erpartisipasi akt;itas disertai tekanan
dalam
fisik
nadi,
dan 88 b. Mampu
melakukan
akti;itas
seharihar
)52s secara mandiri c. )nda tanda ;ital normal
konsisten yang sesuai dengan
tanpa
peningkatan darah,
mampu dilakukan d. antu untuk memilih akti;itas
kemampuan fisik, psikologi, dan social e. antu untuk mengidentifikas dan mendapatkan sumber daya yang diperlukan untuk aktofitas yang f.
diiginkan antu untk mendapatkan alat bantuan akti;itas seperti kursi
d. @nergy psikomotor e. Le;e# kelemahan f. Mampu berpindah0 dengan
atau
tanpa
roda dan krek g. antu untuk mengidentifikasi aktifitas yang disukai h. antu klien untuk
bantuan alat g. 7tatus kardiopulmonari adekuat h. 7irkualasi status baik i. Tatus respirasi0 pertukaran
gas
da
;entilasi adekuat
membuat
jadwal
latihan
luang antu
klienkeluarag
i.
dalam
mengidentifikasi
waktu untuk
kekurangan
dalam beraktifitas 7ediakan penguatan positif bagi
j.
yang aktif beraktifitas k. antu pasien
untuk
mengembangkan moti;asi diri dan penguatan Monitor respon
l.
fisik,
emosi,
social dan spiritual 3
Risi&!
NO7 <
&eti'a&e,e&ti,a n
%er,usi
$ $
NI7 <
?irculation status Tissue perfusion
Peri%$era# Sensati!n "anage/ent
0
cerebral
jaringan !ta&
"anaje/en Sensasi Peri,er0
$
6riteria hasil 0 $
tertentu
Mendemonstrasikan
ditandai dengan 0 Tekanan sistole
yang
hanya
daerah peka
$ $
panasdingintajamtumpul Monitor adanya paretese 9ntruksikan keluarga untuk
diastole
dalam
mengobser;asi jika ada lesi
rentang
yang $
atau laserasi
$
proteksi atasi gerakan pada kepala,
$ $
leher, dan punggung Monitor kemampuan ) 6olaborasi pemberian
diharapkan Tidak
ada
ortostatik
adanya
terhadap
status sirkulasi yang
Monitor
hipertensi Tidak ada tanda$ tanda
peningkatan tekanan intracarnial (tidak lebih dari $
%1 mmg# Mendemonstrasikan kemampuan kognitif yang
ditandai
dengan 0 erkomunikasi
dengan jelas dan sesuai
dengan
kemampuan Menunjukkan perhatian, konsentrasi, dan
orientasi Memproses
informasi Membuat keputusan
yang
benar Menunjukkan fungsi
sensori
motorik
kranial
yang utuh 0 Tingkat kesadaran membaik, ada
tidak
gerakan$
gerakan in;olunteer.
$
analgetik Monitor
$
tromboplebitis 5iskusikan
adanya mengenai
penyebab perubahan sensasi
. I/%#e/entasi 9mplementasi umum yang biasa dilakukan pada pasien hipertensi 0
a. Monitor tanda$tanda ;ital b. Monitor adanya perubahan tekanan darah c. ?atat adanya fluktuasi tekanan darah d. 9dentifikasi penyebab dari perubahan ;ital sign e. f. g. h.
Memantau asupan nutrisi Memantau intake dan output cairan Membantu meningkatkan koping Memberikan @ agar menghindari penyebab timbulnya hipertensi.
. E;a#uasi @;aluasi merupakan tahap akhir proses asuhan keperawatan. Pada tahap ini
kita melakukan penilaian akhir terhadap kondisi pasien dan disesuaikan dengan kriteria hasil yang sebelumnya telah dibuat. @;aluasi yang diharapkan pada pasien yaitu0 %.
Tekanan ;ena sentral, tekanan kapiler paru, output jantung, dan ;ital sign dalam batas normal
.
Tekanan sistole dan diastole dalam rentang normal
&.
Tidak ada ortostatik hipertensi
/.
Tidak ada tanda$tanda peningkatan tekanan intrakranial (tidak lebih dari %1 mmg#
1.
Mampu mengidentifikasi strategi tentang koping
5)GT)8 PU7T)6) Nugroho, +ahyudi. (!!"#. Keperawatan Gerontik & Geriatrik . @disi ke &. Iakarta0 @ Undang$Undang Nomor %& Tahun %''" tentang kesejahteraan lanjut usia Nugroho, +ahyudi. (!!!#. 6eperawatan