ASUHAN KEPERAWA KEPERAWATAN TAN GERONTIK GERONTI K DIABETES MELITUS
A. Peng Penger erti tian an
Diabetes Diabetes mellitus mellitus merupakan merupakan sekelompok sekelompok kelainan heterogen heterogen yang ditandai ditandai oleh kenaikan kadar glukosa glukosa dalam darah atau hiperglikemia hiperglikemia.. (Brunner (Brunner dan Suddarth, Suddarth, 2002). Diabet Diabetes es melitu melituss adalah adalah keadaan keadaan hiperg hiperglik likemi emiaa kronik kronik disert disertai ai berbaga berbagaii kelainan metabolik akibat gangguan hormonal yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan pembuluh darah, disertai lesi/ perlukaan pada membran basalis dalam pemerisaan dengan menggunakan mikroskop elektron (rif, et al, 200!) B. Etiol iologi "ada "ada lans lansia ia #end #ender erun ung g terj terjad adii peni pening ngka kata tan n bera beratt bada badan, n, bukan bukan karena karena mengk mengkon onsu sums msii kalo kalori ri berl berleb ebih ih namun namun karen karenaa peru peruba bahan han rasi rasio o lema lemak$o k$oto tott dan penurunan laju metabolisme basal. %al ini dapat menjadi faktor predisposisi terjadinya diab diabet etes es mell mellit itus us.. "eny "enyeba ebab b diabe diabete tess mell mellit itus us pada pada lans lansia ia se#a se#ara ra umum umum dapat dapat digolongkan ke dalam dua besar& "roses "roses menua/kemundu menua/kemunduran ran ("enurunan ("enurunan sensitifi sensitifitas tas indra penge#ap, penge#ap, penurunan penurunan fungsi fungsi pankrea pankreas, s, dan penuru penurunan nan kualita kualitass insuli insulin n sehing sehingga ga insuli insulin n tidak tidak berfun berfungsi gsi dengan baik). 'aya hidup (life style) yang jelek (banyak makan, jarang olahraga, minum alkohol, dll.) eberadaan penyakit lain, sering menderita stress juga dapat menjadi penyebab terjadinya diabetes mellitus.Selain itu perubahan fungsi fisik yang menyebabkan keletihan dapat menutupi tanda dan gejala diabetes dan menghalangi lansia untuk men#ari bantuan medis. eletihan, perlu bangun pada malam hari untuk buang air ke#il, dan infeksi yang sering merupakan indikator diabetes yang mungkin tidak diperhatikan oleh lansia dan anggota keluarganya karena mereka per#aya baha hal tersebut adalah bagian dari proses penuaan itu sendiri. !. Diab Diabet etes es tipe tipe *& a. +akt +aktor or gene genettik "enderita diabetes tidak mearisi diabetes tipe * itu sendiri tetapi mearisi suatu predisposisi atau ke#enderungan genetik ke arah terjadinya D- tipe *. e#enderungan genetik ini ditemukan pada indiidu yang memiliki tipe antigen %. b. +aktor$faktor imunologi
danya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan #ara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah$olah sebagai jaringan asing. aitu otoantibodi terhadap sel$sel pulau angerhans dan insulin endogen. #. +aktor lingkungan 1irus atau toksin tertentu dapat memi#u proses otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta. 2. Diabetes ipe ** -ekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe ** masih belum diketahui. +aktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. +aktor$faktor resiko & a. 3sia (resistensi insulin #enderung meningkat pada usia di atas 45 th) b. 6besitas #. 7iayat keluarga
C. Fator Pre!i"#o"i"i
Diabetes melitus disebabkan oleh faktor & !. +aktor demografi •
8umlah penduduk meningkat
•
"enduduk berumur 9 :0 tahun meningkat
•
3rbanisasi
2. 'aya hidup yang kebarat$baratan •
"endapatan perkapita tinggi
•
7estoran #epat saji
•
%idup santai
;. Berkurangnya penyakit infeksi dan kurang gi
5) "enyakit hormon yang kerjanya berlaanan dengan insulin 4) danya infeksi irus (pada D- tipe !) =) -inum obat$obatan yang bisa menaikkan kadar glukosa darah >) "roses menua
D. Pato$i"iologi
"engolahan bahan makanan dimulai dari mulut kemudian ke lambung dan selanjutnya ke usus. Di dalam saluran pen#ernaan, makanan yang terdiri dari karbohidrat dipe#ah menjadi glukosa, protein dipe#ah menjadi asam amino dan lemak menjadi asam lemak. etiga
penting
yaitu
memasukkan glukosa ke dalam sel yang digunakan sebagai bahan bakar. *nsulin adalah suatu
sel
sedikit
dan
glukosa
dalam
darah
menjadi
meningkat
(diabetesmellitus#enter.ordpress.#om, 20!0). E. Tan!a !an Ge%ala
eluhan umum pasien D- seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada Dumumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. "ada D- lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya berariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. eluhan yang sering mun#ul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan la
!) atarak 2) 'laukoma ;) 7etinopati :) 'atal seluruh badan 5) "ruritus 1ulae 4) *nfeksi bakteri kulit =) *nfeksi jamur di kulit >) Dermatopati ?) @europati perifer !0) @europati iseral !!) miotropi !2) 3lkus @eurotropik !;) "enyakit ginjal !:) "enyakit pembuluh darah perifer !5) "enyakit koroner !4) "enyakit pembuluh darah otak !=) %ipertensi
F. Pe&eri"aan Pen'n%ang
!. 'lukosa darah seaktu 2. adar glukosa darah puasa ;. es toleransi glukosa adar darah seaktu dan puasa sebagai patokan penyaring diagnosis D- (mg/dl) 3raian adar glukosa darah seaktu - "lasma ena - Darah kapiler adar glukosa darah puasa - "lasma ena - Darah kapiler
Bukan D-
Belum pasti D-
D-
A !00 A>0
!00$200 >0$200
9200 9200
A!!0 A?0
!!0$!20 ?0$!!0
9!24 9!!0
riteria diagnostik %6 untuk diabetes mellitus pada sedikitnya 2 kali pemeriksaan & !. 'lukosa plasma seaktu 9200 mg/dl (!!,! mmol/) 2. 'lukosa plasma puasa 9!:0 mg/dl (=,> mmol/) ;. 'lukosa plasma dari sampel yang diambil 2 jam kemudian sesudah mengkonsumsi =5 gr karbohidrat (2 jam post prandial (pp) 9 200 mg/dl G. Pat()a*
Defisiensi *nsulin
glukagonC
penurunan pemakaian glukosa oleh sel
glukoneogenesis
lemak
protein
ketogenesis
ketonemia
Mual muntah
hiperglikemia
urang pengetahuan
gly#osuria
B3@C
6smoti# Diuresis
@itrogen urine C
Dehidrasi
p%
ekurangan olume #airan
%emokonsentrasi
sidosis
rombosis
Resti Ggn Nutrisi
Kurang dari kebutuhan
Koma Kematian
terosklerosis
Makrovaskuler
Mikrovaskuler
Retina Jantung Serebral
Miokard Infark
Stroke
Ginjal
Ekstremitas
Gangren
Retinopati diabetik
Nefropati
Ggn. englihatan 'agal 'injal
Ggn Integritas Kulit Resiko Injur!
H. Penatala"anaan
ujuan utama terapi diabetes mellitus adalah men#oba menormalkan aktiitas insulin dan kadar glukosa darah dalam upaya untuk mengurangi komplikasi askuler serta neuropati. ujuan terapeutik pada setiap tipe diabetes adalah men#apai kadar glukosa darah normal. da 5 komponen dalam penatalaksanaan diabetes & a) Diet
Suatu peren#anaan makanan yang terdiri dari !0E lemak, !5E "rotein, =5E arbohidrat kompleks direkomendasikan untuk men#egah diabetes. andungan rendah lemak dalam diet ini tidak hanya men#egah arterosklerosis, tetapi juga meningkatkan aktiitas reseptor insulin. b) atihan atihan juga diperlukan untuk membantu men#egah diabetes. "emeriksaan sebelum latihan sebaiknya dilakukan untuk memastikan baha klien lansia se#ara fisik mampu mengikuti program latihan kebugaran. "engkajian pada tingkat aktiitas klien yang terbaru dan pilihan gaya hidup dapat membantu menentukan jenis latihan yang mungkin paling berhasil. Berjalan atau berenang, dua aktiitas dengan dampak rendah, merupakan permulaan yang sangat baik untuk para pemula. 3ntuk lansia dengan @*DD-, olahraga dapat se#ara langsung meningkatkan fungsi fisiologis dengan mengurangi kadar glukosa darah, meningkatkan stamina dan kesejahteraan emosional, dan meningkatkan sirkulasi, serta membantu menurunkan berat badan. #) "emantauan "ada pasien dengan diabetes, kadar glukosa darah harus selalu diperiksa se#ara rutin. Selain itu, perubahan berat badan lansia juga harus dipantau untuk mengetahui terjadinya obesitas yang dapat meningkatkan resiko D- pada lansia. d) erapi (jika diperlukan) Sulfoniluria adalah kelompok obat yang paling sering diresepkan dan efektif hanya untuk penanganan @*DD-. "emberian insulin juga dapat dilakukan untuk mepertahankan kadar glukosa darah dalam parameter yang telah ditentukan untuk membatasi komplikasi penyakit yang membahayakan. e) "endidikan
- Diet yang harus dikomsumsi - atihan - "enggunaan insulin
I. Kolia"i Dia+ete" Melit'"
omplikasi diabetes mellitus diklasifikasikan menjadi akut dan kronis. ang termasuk dalam komplikasi akut adalah hipoglikemia, diabetes ketoasidosis (D), dan hyperglycemic hyperosmolar nonketocic coma (%%@F). ang termasuk dalam komplikasi kronis adalah retinopati diabeti#, nefropati diabeti#, neuropati, dislipidemia, dan hipertensi. Kolia"i a't
Diabetes ketoasidosis Diabetes ketoasidosis adalah akibat yang berat dari defi#it insulin yang berat pada jaringan adipose, otot skeletal, dan hepar. 8aringan tersebut termasuk sangat sensitie terhadap kekurangan insulin. D dapat di#etuskan oleh infeksi ( penyakit) Kolia"i roni",
a. 7etinopati diabeti# esi paling aal yang timbul adalah mikroaneurism pada pembuluh retina. erdapat pula bagian iskemik, yaitu retina akibat berkurangnya aliran darah retina. 7espon terhadap iskemik retina ini adalah pembentukan pembuluh darah baru, tetapi pembuluh darah tersebut sangat rapuh sehingga mudah pe#ah dan dapat mengakibatkan perdarahan itreous. "erdarahan ini bisa mengakibatkan ablasio retina atau berulang yang mengakibatkan kebutaan permanen. b. @efropati diabeti# esi renal yang khas dari nefropati diabeti# adalah glomerulosklerosis yang nodular yang tersebar dikedua ginjal yang disebut sindrom ommelstiel$ilson. 'lomeruloskleriosis nodular dikaitkan dengan proteinuria, edema dan hipertensi. esi sindrom ommelstiel$ilson ditemukan hanya pada D-. #. @europati @europati diabeti# terjadi pada 40 G =0E indiidu D-. neuropati diabeti# yang paling sering ditemukan adalah neuropati perifer dan autonomi#. d. Displidemia ima puluh persen indiidu dengan D- mengalami dislipidemia. e. %ipertensi %ipertensi pada pasien dengan D- tipe ! menunjukkan penyakit ginjal, mikroalbuminuria, atau proteinuria. "ada pasien dengan D- tipe 2, hipertensi bisa menjadi hipertensi esensial. %ipertensi harus se#epat mungkin diketahuin dan ditangani karena bisa memperberat retinopati, nepropati, da n penyakit makroaskular. f. aki diabeti# da tiga fa#tor yang berperan dalam kaki diabeti# yaitu neuropati, iskemia, dan sepsis. Biasanya amputasi harus dilakukan. %ilanggnya sensori pada kaki mengakibatkan trauma dan potensial untuk ulkus. "erubahan mikroaskuler dan makroaskuler dapat mengakibatkan iskemia jaringan dan sepsis. @europati, iskemia, dan sepsis bisa menyebabkan gangrene dan amputasi. g. %ipoglikemia %ipoglikemia adalah keadaan dengan kadar glukosa darah di baah 40 mg/dl, yang merupakan komplikasi potensial terapi insulin atau obat hipoglikemik oral.
"enyebab hipoglikemia pada pasien sedang menerima pengobatan insulin eksogen atau hipoglikemik oral.
A. A"'(an Ke#era)atan "engkajian
7iayat esehatan eluarga dakah keluarga yang menderita penyakit seperti klien H
7iayat esehatan "asien dan "engobatan Sebelumnya Berapa lama klien menderita D-, bagaimana penanganannya, mendapat terapi insulin jenis apa, bagaimana #ara minum obatnya apakah teratur atau tidak, apa saja yang dilakukan klien untuk menanggulangi penyakitnya.
ktiitas/ *stirahat & etih, emah, Sulit Bergerak / berjalan, kram otot, tonus otot menurun.
Sirkulasi dakah riayat hipertensi,-*, klaudikasi, kebas, kesemutan pada ekstremitas, ulkus pada kaki yang penyembuhannya lama, takikardi, perubahan tekanan darah
*ntegritas Igo Stress, ansietas
Iliminasi "erubahan pola berkemih ( poliuria, nokturia, anuria ), diare
-akanan / Fairan noreksia, mual muntah, tidak mengikuti diet, penurunan berat badan, haus, penggunaan diuretik.
@eurosensori "using, sakit kepala, kesemutan, kebas kelemahan pada otot, parestesia,gangguan penglihatan.
@yeri / enyamanan bdomen tegang, nyeri (sedang / berat)
"ernapasan Batuk dengan/tanpa sputum purulen (tergangung adanya infeksi / tidak)
eamanan ulit kering, gatal, ulkus kulit.
"emeriksaan +isik "engukuran tinggi dan berat badan,
pengukuran tekanan darah, termasuk
pengukuran tekanan darah dalam posisi berdiri untuk men#ari kemungkinan adanya hipotensi ortostatik, pemeriksaan funduskopi, pemeriksaan rongga mulut dan
kelenjar tiroid,
pemeriksaan jantung, ealuasi nadi baik se#ara palpasi maupun
dengan stetoskop,
pemeriksaan ekstremitas atas dan baah, termasuk jari,
pemeriksaan kulit (a#antosis nigri#an dan bekas tempat, penyuntikan insulin) dan pemeriksaan neurologis, tanda$tanda penyakit lain yang dapat menimbulkan Dtipe$lain B.
Ma"ala( Ke#era)atan
!.
7esiko tinggi gangguan nutrisi & kurang dari kebutuhan
2.
ekurangan olume #airan
;.
'angguan integritas kulit
:.
elelahan
5.
7isiko tinggi infeksi
4.
7esiko terjadi injury
C. Diagno"a Ke#era)atan
!. 'angguan nutrisi & kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolisme protein, lemak. 2. ekurangan olume #airan berhubungan dengan
osmotik diuresis ditandai
dengan tugor kulit menurun dan membran mukasa kering. ;. 'angguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolik (neuropati perifer) ditandai dengan gangren pada eJtremitas. :. elelahan berhubungan dengan kondisi fisik yang kurang. 5. 7isiko tinggi infeksi berhubungan dengan glukosa darah yang tinggi. 4. 7esiko terjadi injury berhubungan dengan penurunan penglihatan.
D. Ren-ana Ke#era)atan
!) 'angguan nutrisi & kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan peningkatan metabolisme protein, lemak. ujuan & Setelah diberikan asuhan keperaatan diharapkan kebutuhan nutrisi pasien dapat terpenuhi. Dengan riteria %asil & o
"asien dapat men#erna jumlah kalori atau nutrien yang tepat
o
Berat badan stabil atau penambahan ke arah rentang biasanya
indakan / interensi
7asional
-andiri !. imbang berat badan sesuai indikasi.
-engkaji pemasukan makanan yang
adekuat. 2. entukan program diet, pola makan, dan -engidentifikasikan kekurangan dan bandingkan dengan makanan yang dapat penyimpangan dihabiskan klien. ;. uskultrasi bising
usus,
#atat
dari
kebutuhan
terapeutik. nyeri %iperglikemi, gangguan keseimbangan
abdomen atau perut kembung, mual, #airan
dan
elektrolit
menurunkan
muntah dan pertahankan keadaan puasa motilitas atau fungsi lambung (distensi sesuai inndikasi. atau ileus paralitik). :. Berikan makanan #air yang mengandung "emberian makanan melalui oral lebih nutrisi
dan
elektrolit.
Selanjutnya baik diberikan pada klien sadar dan
memberikan makanan yang lebih padat. 5. *dentifikasi makanan yang disukai.
fungsi gastrointestinal baik. erja sama dalam peren#anaan
makanan. 4. ibatkan keluarga dalam peren#anaan -eningkatkan makan.
rasa
keterlibatannya,
memberi informasi pada keluarga untuk
memahami kebutuhan nutrisi klien. =. 6bserasi tanda hipoglikemia (perubahan "ada metabolism kaborhidrat (gula tingkat kesadaran, kulit lembap atau darah akan berkurang dan sementara dingin, denyut nadi #epat, lapar, peka tetap diberikan tetap diberikan insulin, rangsang, #emas, sakit kepala, pusing).
maka terjadi hipoglikemia terjadi tanpa memperlihatkan
perubahan
tingkat
kesadaran. olaborasi !. akukan pemeriksaan gula darah dengan nalisa di tempat tidur terhadap gula finger stick.
darah lebih akurat daripada memantau gula dalam urine.
2. "antau
pemeriksaan
laboratorium 'ula darah menurun perlahan dengan
(glukosa darah, aseton, p%, %F6;)
penggunaan #airan dan terapi insulin terkontrol
sehingga
glukosa
dapat
masuk ke dalam sel dan digunakan untuk sumber kalori. Saat ini, kadaar aseton menurun dan asidosis dapat dikoreksi. ;. Berikan pengobatan insulin se#ara teratur *nsulin regular memiliki aitan #epat melalui i
dan
dengan #epat
pula
membantu
memindahkan glukosa ke dalam sel. "emberian melalui *1 karena absorpsi dari jaringan subkutan sangat lambat. :. Berikan larutan glukosa ( destroksa, arutan glukosa ditambahkan setelah setengah salin normal).
insulin dan #airan membaa gula darah sekitar 250 mg /dl. Dengan metabolism
2) ekurangan olume #airan berhubungan dengan osmotik diuresis ditandai dengan tugor kulit menurun dan membran mukosa kering. ujuan & Setelah diberikan asuhan keperaatan diharapkan kebutuhan #airan atau hidrasi pasien terpenuhi Dengan kriteria %asil & o
"asien menunjukkan hidrasi yang adekuat dibuktikan oleh tanda ital stabil, nadi perifer dapat diraba, turgor kulit dan pengisian kapiler baik, haluaran urin tepat se#ara indiidu dan kadar elektrolit dalam batas normal.
indakan / *nterensi
7asional
-andiri !. aji riayat klien sehubungan dengan -embantu
memperkirakan
lamanya atau intensitas dari gejala olume
total.
danya
proses
infeksi
seperti muntah dan pengeluaran urine mengakibatkan
demam
dan
keadaan
yang berlebihan.
hipermetabolik
yang
kekurangan
meningkatkan
kehilangan air. ". "antau tanda G tanda ital, #atat adanya %ipoolemi dimanifestasikan oleh hipotensi perubahan tekanan darah ortostatik.
dan takikardia. "erkiraan berat ringannya hipoolemi saat tekanan darah sistolik turun K !0 mm%g dari posisi berbaring ke duduk
#. "antau pola napas
seperti
atau berdiri. adanya "erlu mengeluarkan asam karbonat melalui
pernapasan ussmaul atau pernapasan pernapasan yang menghasilkan kompensasi yang berbau keton.
alkalosis
respiratoris
terhadap
keadaan
ketoasidosis. @apas bau aseton disebabkan peme#ahan :. "antau
frekuensi
dan
asam
asetoasetat dan
harus
berkurang bila ketosis terkoreksi. kualitas %iperglikemia dan asidosis menyebabkan
pernapasan, penggunaan otot bantu pola dan frekuensi pernapasan normal. kan napas, adanya sianosi.
periode apnea
dan tetapi
peningkatan
kerja
pernapasan,
pernapasan dangkal dan #epat serta sianosis merupakan
indikasi
dari
kelelahan
pernapasan atau kehilangan
kemampuan
melalui kompensasi pada asidosis.L
5. "antau
suhu,
arna
kulit,
atau Demam, menggigil, dan diaphoresis adalah
kelembapannya.
hal umum terjadi pada proses infeksi, demam dengan kulit kemerahan, kering
merupakan tanda dehidrasi. 4. aji nadi perifer, pengisian kapiler, -erupakan indi#ator tingkat dehidrasi atau turgor kulit, dan membrane mukosa. =. "antau masukan dan pengeluaran.
olume sirkulasi yang adekuat. -emperkirakan kebutuhan #airan pengganti, fungsi ginjal, dan keefektifan terapi yang diberikan.
>. 3kur berat badan setiap hari.
-emberikan hasil pengkajian terbaik dari status #airan yang sedang berlangsung dan selanjutnya
dalam
pengganti. ?. "ertahankan pemberian #airan minimal -empertahankan 2500 ml/hari. !0. ingkatkan
memberikan hidrasi
atau
#airan olume
sirkulasi. yang -enghindari pemanasan yang berlebihan
lingkungan
menimbulkan rasa nyaman. Selimuti terhadap
lanjut
dapat
klien dengan kain yang tipis. menimbulkan kehilangan #airan. !!. aji adanya perubahan mental atau "erubahan mental berhubungan
dengan
sensori.
klien
hiperglikemi atau abnormal,
lebih
hipoglikemi, elektrolit
asidosis,
penurunan
perfusi
serebral, dan hipoksia. "enyebab yang tidak tertangani, gangguan !2. 6bserasi
mual,
nyeri
kesadaran
menjadi
predisposisi aspirasi pada klien. abdomen, ekurangan #airan dan elektrolit mengubah
muntah, dan distensi lambung.
motilitas
lambung
sehinnga
sering
menimbulkan muntah dan se#ara potensial menimbulkan
kekurangan
#airan
dan
elektrolit. !;. 6bserasi adanya perasaan kelelahan "emberian #airan untuk perbaikan yang yang meningkat, edema, peningkatan #epat berpotensi menimbulkan kelebihan berat badan, nadi tidak teratur, dan #airan dan gagal jantung kronis. distensi askuler. olaborasi !. Berikan terapi #airan sesuai indikasi& @ormal salin atau setengah normal ipe dan jumlah #airan tergantung pada salin dengan atau tanpa dekstrosa.
derajat kekurangan #airan dan respon klien se#ara indiidual.
lbumin, plasma, atau dekstran.
"lasma ekspander (pengganti) dibutuhkan jika mengan#am jia atau tekanan darah sudah tidak dapat kembali normal dengan usaha rehidrasi yang telah dilakukan.
2. "asang kateter urine.
-emberikan
pengukuran
yang
tepat
terhadap pengeluaran urine terutama jika neuropati otonom menimbulkan retensi atau inkontinensia. ;) 'angguan integritas kulit berhubungan dengan perubahan status metabolik (neuropati perifer) ditandai dengan gangren pada eJtremitas. ujuan & Setelah diberikan asuhan keperaatan diharapkan tidakterjadi komplikasi. Dengan riteria %asil & $ menunjukan peningkatan integritas kulit o
-enghindari #idera kulit
indakan / interensi -andiri !. *nspeksi
kulit
terhadap
7asional perubahan -enandakan aliran sirkulasi buruk yang
arna,turgor,askuler,perhatikan
dapat menimbulkan infeksi
kemerahan. 2. 3bah posisi setiap 2 jam beri bantalan -enurunkan
tekanan
pada
edema
dan
pada tonjolan tulang menurunkan iskemia ;. "ertahankan alas kering dan bebas -enurunkan iritasi dermal lipatan :. Beri
peraatan
kulit
seperti -enghilangkan kekeringan pada kulit dan
penggunaan lotion robekan pada kulit 5. akukan peraatan luka dengan teknik -en#egah terjadinya infeksi aseptik 4. njurkan pasien untuk menjaga agar -enurunkan resiko #edera pada kulit oleh kuku tetap pendek karena garukan =. -otiasi klien untuk makan makanan -akanan " "
dapat
membantu
penyembuhan jaringan kulit yang rusak
:) elelahan berhubungan dengan kondisi fisik yang kurang. ujuan & setelah diberikan asuhan keperaatan diharapkan kelelahan dapat teratasi. riteria hasil klien dapat&
o
-engidentifikasikan pola keletihan setiap hari.
o
-engidentifikasi tanda dan gejala peningkatan aktiitas penyakit yang mempengaruhi toleransi aktiitas.
o
-engungkapkan peningkatan tingkat energi.
o
-enunjukkan perbaikan kemampuan untuk berpartisipasi dalam aktiitas yang diinginkan.
indakan / interensi
7asional
-andiri !. Diskusikan kebutuhan akan aktiitas. "endidikan Buat
jadal
peren#anaan
identifikasi
dan untuk
aktiitas
dapat
memberikan
meningkatkan
tingkat
motiasi aktiitas
yang meskipun klien sangat lemah.
menimbulkan kelelahan. 2. Diskusikan penyebab keletihan seperti Dengan mengetahui penyebab keletihan, nyeri sendi, penurunan efisiensi tidur, dapat menyusun jadal aktiitas. peningkatan upaya yang diperlukan untuk D. ;. Bantu mengidentiikasi pola energi -engidentifikasi aktu pun#ak energi dan dan buat rentang keletihan. Skala 0$!0 kelelahan membantu dalam meren#anakan (0Mtidak lelah, !0M sangat kelelahan) :. Berikan
aktiitas alternatif
akiitas untuk memaksimalkan konserfasi
energi dan produktiitas. dengan -en#egah kelelahan yang berlebih.
periode istirahat yang #ukup/ tanpa diganggu. 5. "antau nadi , frekuensi nafas, serta -engindikasikan
tingkat
aktiitas
yang
tekanan darah sebelum dan seudah dapat ditoleransi se#ara fisiologis. melakukan aktiitas. 4. ingkatkan partisipasi
klien dalam -emungkinkan keper#ayaan diri/ harga diri
melakukan aktiitas sehari$hari sesuai yang positif sesuai tingkat aktiitas yang kebutuhan. dapat ditoleransi. =. jarkan untuk mengidentifikasi tanda -embantu dalam mengantisipasi terjadinya dan
gejala
peningkatan
yang
menunjukkan keletihan yang berlebihan.
aktiitas penyakit
dan
mengurangi aktiitas, seperti demam, penurunan
berat
badan,
keletihan
makin memburuk. 5) 7isiko tinggi infeksi berhubungan dengan glukosa darah yang tinggi.
ujuan & setelah diberikan asuhan keperaatan diharapkan tidak terjadi tanda$tanda infeksi Dengan riteria hasil & o
idak ada rubor, kalor, dolor, tumor, fungsiolesia.
o
erjadi perubahan gaya hidup untuk men#egah terjadinya infeksi.
7en#ana / interensi -andiri !. 6bserasi
tanda$tanda
infeksi
7asional dan "asien mungkin masuk dengan infeksi yang
peradangan sperti demam, kemerahan, biasanya
telah
men#etuskan
keadaan
adanya pus pada luka, sputum purulen, ketoasidosis atau dapat mengalami infeksi urine arna keruh atau berkabut. nosokomial. 2. ingkatkan upaya pen#egahan dengan -en#egah timbulnya infeksi nosokomial. melakukan #u#i tangan yang baik pada semua orang yang berhubungan dengan pasien termasuk pasiennya sendiri. ;. "ertahankan teknik aseptik pada adar glukosa yang tinggi dalam darah akan prosedur inasif.
menjadi meddia terbaik dalam pertumbuhan
kuman. :. Berikan peraatan kulit dengan teratur Sirkulasi
perifer
dan sungguh$sungguh, masase daerah menempatkan
bisa
pasien
terganggu pada
dan
peningkatan
tulang yang tertekan, jaga kulit tetap risiko terjadinya kerusakan pada kulit. kering, linen kering dan tetap ken#ang. 5. Berikan tisue dan tempat sputum pada -engurangi penyebaran infeksi. tempat yang mudah dijangkau untuk penampungan sputum atau se#ret yang lainnya. olaborasi !. akukan
pemeriksaan
kultur
sensitifitas sesuai dengan indikasi. 2. Berikan obat antibiotik yang sesuai
dan 3ntuk mengidentifikasi adanya organisme sehingga dapat memilih atau memberikan terapi antibiotik yang terbaik. "enanganan aal dapat men#egah timbulnya sepsis.
4) 7esiko terjadi injury berhubungan dengan penurunan penglihatan. ujuan & Setelah diberikan asuhan keperaatan diharapkan tidak terjadi injuri Dengan riteria hasil &
mambantu
o
Dapat menunjukkan terjadinya perubahan perilaku untuk menurunkan fa#tor risiko dan untuk melindungi diri dari #idera.
o
-engubah lingkungan sesuai indikasi untuk meningkatkan keamanan.
7en#ana / *nterensi
7asional
-andiri !. %indarkan lantai yang li#in.
antai li#in dapat menyebabkan risiko jatuh
2. 'unakan bed yang rendah.
pada pasien. -empermudah pasien untuk naik dan turun
;. 6rientasikan klien dengan ruangan.
dari tempat tidur. ansia daya ingatnya
sudah
menurun,
sehingga diperlukan orientasi ruangan agar lansia bisa menyesuaikan diri terhadap ruangan. :. Bantu klien dalam melakukan aktiitas ansia sudah mengalami penurunan dalam sehari$hari
fisik, sehingga dalam melakukan aktiitas sehari
diperlukan
bantuan
dari
orang
lainsesuai dengan yang dapat ditoleransi 5. Bantu pasien dalam ambulasi atau eterbatasan aktiitas tergantung pada perubahan posisi
kondisi lansia.
DAFTAR PUSTAKA
nonim. 20!0. Mengenal Diabetes Melitus. http& // diabetesmellitus#enter. ordpress .#om /20!0 /0!/ 0?/mengenal $diabetes$mellitus/ diakses tanggal !5 -ei 20!4 Budhiarta, ', dkk. 2004. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe
2
di
Indonesia.
http&//.kedokteran.info/
donloads/onsensus
E20"engelolaaln
E20danE20"en#egahanE20DiabetsE
20-elitusE20ipe
E202E20diE20*ndonesiaE202004."D+ diakses tanggal !4 -ei 20!4 Farpenito, ynda 8uall. !??=. Buku Saku Diagnosa Keperaatan edisi 4 alih bahasa asminsih, 8akarta & I'F, Doenges, -arilyn I, !encana "suhan Keperaatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Peraatan Pasien edisi ; alih bahasa * -ade ariasa, @i -ade Sumarati, 8akarta & I'F, !???. *kram, inal, Buku "#ar Ilmu Penyakit Dalam $ Diabetes Mellitus Pada %sia &an#ut #ilid I 'disi ketiga, 8akarta & +3*, !??4. ushariyadi.20!0. "suhan Keperaatan pada Klien &an#ut %sia.8akarta & Salemba -edika ue#knote, nnette 'eisler, Pengka#ian (erontologi alih bahasa niek -aryunani, 8akarta&I'F, !??=. -ary Baradero, -ary ilfrid dan akobus Sisandi. 200?. Klien (angguan 'ndokrin$ Seri "suhan Keperaatan. 8akarta & I'F -ansjoer, rif, dkk. 200!. Kapita Selekta Kedokteran )ilid *edisi ;. 8akarja & -edia es#ulaius -iharja. 200>. Diabetes Melitus. http&//drmiharja.ordpress.#om/200>/0?/2=/diabetes$ melitus/ diakses tanggal != -ei 20!4 Smelt
rang
http&//ahyuandre.blogspot.#om/200?/!!/tahun$20;0$prealensi$
diabetes$melitus.html diakses tanggal !5 -ei 20!4.