LAPORAN PENDAHULUAN
STASE ANAK IBNU SINA RUMAH SAKIT PKU YOGYAKARTA
OLEH Zaebatul Andriani (!!"!#!!$%&
PROGRAM STUDI ILMU KEPERA'A KEPERA'ATAN AKULTAS KEDOKTERAN DANILMU KESEHATAN UMY
!%
DEMAM BERDARAH DENGUE
I) DEINISI Demam berdarah dengue adalah penyakit yang terdapat pada anak dan dewasa dengan gejala utama demam, nyeri otot dan sendi yang biasanya memburuk setelah dua hari pertama.
II) ETIOLOGI Virus dengue yang termasuk kelompok B Arthropod Borne Virus (Arbovirus) yang sekarang dikenal sebagai genus favivirus, amilio favivisidae dan mempunyai ! jenis serotipe, yaitu " D#$ % & , D#$ % ' , D#$ % , D#$ % !. Di ndonesia pengamatan virus dengue yang dilakukan sejak tahun &*+ di beberapa -umah akit menunjukkan keempat serotipe di temukan dan bersirkulasi sepanjang tahun. erotipe D#$ % merupakan serotipe yang dominan dan diasumsikan banyak yang menunjukkan maniestasi klinik yang berat.
III) EPIDEMIOLOGI Demam berdarah dengue di ndonesia pertama kali di/urigai terjangkit di urabaya pada tahun &*01, tetapi kepastian virologiknya baru diperoleh pada tahun &*+2. Demam berdarah dengue pada orang dewasa dilaporkan pertama kali oleh wandana (&*+2) yang kemudian se/ara drastis meningkat dan menyebar ke seluruh Dati di ndonesia('). 3aktor yang mempengaruhi peningkatan dan penyebaran kasus Demam Berdarah Dengue sangat kompleks, yaitu (&) 4ertumbuhan penduduk yang tinggi (') 5rbanisasi yang tidak teren/ana dan tidak terkendali () 6idak ada kontrol vektor nyamuk yang eekti di daerah endemis dan (!) 4eningkatan sarana transportasi. Di ndonesia, karena suhu udara dan kelembaban tidak sama di setiap tempat, maka pola terjadinya penyakit agak berbeda untuk setipa tempat. Di 7awa pada umumnya ineksi virus dengue terjadi mulai awal 7anuari, meningkat terus sehingga kasus terbanyak terdapat pada sekitar bulan April % 8ei setiap tahun.
I*) +ARA PENULARAN
6erdapat tiga aktor yang memegang peranan pada penularan ineksi virus dengue, yaitu mausia, virus dan vektor perantara. Virus dengue ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes Aegypti. Aedes Albopi/tus, Aedes 4olynesiensis dan beberapa spesies yang lain dapat juga menularkan virus ini, namun
merupakan
vektor
yang
kurang
berperan.
Aedes
tersebut
mengandung virus dengue pada saat menggigit manusia yang sedang mengalami viremia. 9emudian virus yang berada di kelenjar liur berkembang biak dalam waktu 1 % &2 hari (e:trinsi/ in/ubation period) sebelum dapat di tularkan kembali pada manusia pada saat gigitan berikutnya. ekali virus dapat masuk dan berkembang biak di dalam tubuh nyamuk tersebut akan dapat menularkan virus selama hidupnya (inekti). Ditubuh manusia, virus memerlukan waktu masa tunas ! % 0 hari (intrinsi/ in/ubation period) sebelum menimbulkan penyakit. 4enularan dari manusia kepada nyamuk dapat terjadi bila nyamuk menggigit manusia yang sedang mengalami viremia, yaitu ' hari sebelum panas sampai hari setelah demam timbul.
*) PATOGENESIS Virus dengue masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk dan ineksi pertama mungkin memberi gejala sebagai demam dengue. -eaksi yang amat berbeda akan tampak bila seseorang mendapat ineksi yang berulang dengan tipe virus dengue yang berlainan. ;ipotesis ineksi sekunder (the se/amdary heterologous ine/tion< the se=uential ine/tion hypothesis) menyatakan bahwa demam berdarah dengue dapat terjadi bila seseorang setelah terineksi dengue pertama kali mendapat ineksi berulang dengue lainnya. -e % ineksi ini akan menyebabkan suatu reaksi amnesti antibodi yang akan terjadi dalam beberapa hari mengakibatkan prolierasi dan transormasi limso>t dengan menghasilkan titik tinggi antibodi g ? antidengue. Disamping itu replikasi virus dengue terjadi juga dalam limso>t yang bertransormasi dengan akibat terdapatnya virus dalam jumlah banyak. ;al ini akan mengakibatkan terbentuknya virus kompleks antigen % antibodi (virus antibody /omple:) yang selanjutnya akan mengakibatkan aktivasi sistem komplemen pelepasan @a dan @a akibat aktivasi @ dan @ menyebabkan peningkatan permeabilitis dinding pembuluh darah dan merembesnya plasing dari ruang intravas/ular ke ruang ekstravas/ular.
*I) PATOISIOLOGI 3enomena
pato>siologi
utama
yang
menentukan
berat
penyakit
dan
membedakan demam dengue dengan demam berdarah dengue ialah meningginya
permeabilitas
dinding
kapiler
karena
pelepasan
at
ana>laktoksin, histamin dan serothin sert aktivasi sistim kalikrein yang berakibat
ekstravasosi
berkurangnya
volume
/airan plasma,
intravas/ular. terjadinya
;al
ini
hipotensi,
mengakibatkan hemokonsentrasi,
hipeproteinemia, eusi dan syok. 4lasma merembes selama perjalanan penyakit mulai dari saat permulaan demam dan men/apai pun/aknya pada saat syok.
*II) GE,ALA UTAMA %) De-aDemam tinggi yang mendadak, terus % menerus berlangsung selama ' % + hari, naik turun (demam biosik). 9adang % kadang suhu tubuh sangat tinggi sampai !2 @ dan dapat terjadi kejan demam. Akhir ase demam merupakan ase kritis pada demam berdarah dengue. 4ada saat ase demam sudah mulai menurun dan pasien seajan sembuh hati % hati karena ase tersebut sebagai awal kejadian syok, biasanya pada hari ketiga dari demam. ) Tanda . tanda /erdara0an 4enyebab perdarahan pada pasien demam berdarah adalah vaskulopati, trombosipunio gangguan ungsi trombosit serta koasulasi intravas/uler yang menyeluruh. 7enis perdarahan terbanyak adalah perdarahan bawah kulit seperti purpura, ekimosis dan perdarahan /onju/tiva. 8un/ul pada hari pertama demam tetepai dapat pula dijumpai pada hari ke ,!, demam. 4erdarahan lain yaitu, epita:is, perdarahan gusi, melena dan hematemesis. #) He/at1-e2ali 4ada umumnya dapat ditemukan pada permulaan penyakit bervariasi dari haya sekedar diraba sampai ' % ! /m di bawah ar/us /osta kanan. Derajat hepatomegali tidak sejajar dengan beratnya penyakit, namun nyeri tekan pada daerah tepi hepar berhubungan dengan adanya perdarahan. 3) S415 4ada kasus ringan dan sedang, semua tanda dan gejala klinis menghilang setelah demam turun disertai keluarnya keringat, perubahan pada denyut
nadi dan tekanan darah, akral teraba dingin disertai dengan kongesti kulit. 4erubahan ini memperlihatkan gejala gangguan sirkulasi, sebagai akibat dari perembasan plasma yang dapat bersiat ringan atau sementara. 4ada kasus berat, keadaan umum pasien mendadak menjadi buruk setelah beberapa hari demam pada saat atau beberapa saat setelah suhu turun, antara % +, terdapat tanda kegagalan sirkulasi, kulit terabab dingin dan lembab terutama pada ujung jari dan kaki, sianosis di sekitar mulut, pasien menjadi gelisah, nadi /epat, lemah ke/il sampai tidak teraba. 4ada saat akan terjadi syok pasien mengeluh nyeri perut.
*III) PEMERIKSAAN LABORATORIUM %) Dara0 4ada demam berdarah dengue umum dijumpai trobositopenia (C&22.222) dan hemokonsentrasi uji tourni=uet yang positi merupakan pemeriksaan penting. 8asa pembekuan masih dalam batas normal, tetapi masa perdarahan biasanya memanjang. 4ada analisis kuantitati ditemukan masa perdarahan biasanya memanjang. 4ada analisis kuantitati ditemukan penurunan aktor , V, V, , dan . 4ada pemeriksaan kimia darah hipoproteinemia, hiponatremia, dan hipokloremia. ) Urine Ditemukan albuminuria ringan #) Su-6u- Tulan2 ?angguan maturasi 3) Ser1l12i a) U7i 6er1l12i -e-a5ai 6eru- 2anda) erum yang diambil pada masa akut dan masa konvalegen menaikkan antibodi antidengue sebanyak minimal empat kali termasuk dalam uji ini pengikatan komplemen (49), uji neutralisasi ($6) dan uji dengue blot. b) U7i 6er1l12i -e-a5ai 6eru- tun22al) Ada tidaknya atau titer tertentu antibodi antidengue uji dengue yang mengukur antibodi antidengue tanpa memandang kelas antibodinya uji g 8 antidengue yang mengukur hanya antibodi antidengue dari kelas g 8.
I8) DIAGNOSIS
Diagnosis
demam
berdarah
ditegakkan
berdasarkan
kriteria
diagnosis
menurut E;F tahun &**+ terdiri dari kriteria klinis dan laboratoris. A) Kriteria Klini6 &. Demam tinggi mendadak, tanpa sebab jelas, berlangsung terus menerus selama ' % + hari. '. 6erdapat maniestasi perdarahan ditandai dengan " • • •
5ji tourni=uet positi ekomosis, epitaksis, perdarahan gusi. ;emetamesis dan atau melena. . 4embesaran hati !. yok, ditandai nadi /epat dan lemah serta penurunan tekanan nadi, hipotensi, kaki dan tangan dingin, kulit lembab dan pasien tampak gelisah.
B) Kriteria Lab1rat1ri6 &. 6rombositopenia (&22.222 sel< mm atau kurang) '. ;emokonsentrasi peningkatan hematoksit '2G atau lebih Dua kriteria pertama ditambah trombositopemia dan hemokonsentrasi atau peningkatan
hematokrit
/ukup
untuk
menegakkan
diagnosis
klinis
demamberdarah dengue. Derajat 4enyakit (E;F, &**+) Derajat Demam disertai gejala tidak khas dan satu % satunya maniestasi ialah uji tourni=uet positi. Derajat eperti derajat , disertai perdarahan spontan di kulit dan atau perdarahan lain. Derajat Didapatkan kegagalan sirekulasi, yaitu nadi /epat dan lambat, tekanan mulut, kulit dingin atau lembab dan penderita tampak gelisah. Derajat V yok berat, nadi tidak teraba dan tekanan darah tidak terukur.
8) DIAGNOSA BANDING &. Demam thyphoid '. 8alaria . 8orbili !. Demam @hikungunya . Heptospirosis 0. diophati/ 6hrombo/ytopenia 4urpura (64)
8I) PENATALAKSANAAN
4engobatan demam berdarah dengue bersiat simptomatik dan suporti yaitu pemberian /airan oral untuk men/egah dehidrasi. Apabila /airan oral tidak dapat diberikan oleh karena muntah atau nyeri perut yang berlebihan maka /airan intravenaperlu diberikan. 8edikamentosa yang bersiat simptomatis " • • • •
5ntuk hiperpireksia dapat diberikan kompres es dikepala, ketiak, inguinal. Antipiretik sebaiknya dari asetaminoen, eukinin atau dipiron. Antibiotik diberikan jika ada ineksi sekunder. @airan pengganti " Harutan >siologis $a@l, Harutan sotonis ringer laktat, -inger asetat, ?lukosa G (&,',)
8II) PROGNOSIS 9ematian akibat demam berdarah dengue /ukup tinggi.
8III) PEN+EGAHAN 8emutuskan rantai penularan dengan /ara " %) Men22una5an in6e5ti6ida 9 8alathion
(adultisida)
dengan
pengasapan,
6emephos
(larvasida)
dimasukkan ketempat penampungan air bersih. ) Tan/a In6e5ti6ida 9 8enguras bak mandi dan tempat penampungan air bersih minimal &: seminggu, 8enutup tempat penampungan air rapat % rapat, 8embersihkan halaman rumah dari kaleng % kaleng bekas, botol % botol pe/ah dan benda lain yang memungkinkan nyamuk bersarang.
8I*) ASUHAN KEPERA'ATAN %) Pen25a7ian &. dentitas D;3 merupakan penyakit daerah tropis yang sering menyebabkan kematian anak, remaja dan dewasa '. 9eluhan 5tama 4asien mengeluh panas, sakit kepala, lemah, nyeri ulu hati, mual dan nasu makan menurun. . -iwayat penyakit sekarang -iwayat kesehatan menunjukkan adanya sakit kepala, nyeri otot, pegal seluruh tubuh, sakit pada waktu menelan, lemah, panas, mual, dan nasu makan menurun.
!. -iwayat penyakit terdahulu 6idak ada penyakit yang diderita se/ara spe/i>/. . -iwayat penyakit keluarga -iwayat adanya penyakit D;3 pada anggota keluarga yang lain sangat menentukan, karena penyakit D;3 adalah penyakit yang bisa ditularkan melalui gigitan nyamuk aides aigepty. 0. -iwayat 9esehatan Hingkungan Biasanya lingkungan kurang bersih, banyak genangan air bersih seperti kaleng bekas, ban bekas, tempat air minum burung yang jarang diganti airnya, bak mandi jarang dibersihkan. +. -iwayat 6umbuh 9embang 1. 4engkajian 4er istem a. istem 4ernapasan esak, perdarahan melalui hidung, pernapasan dangkal, epistaksis, pergerakan dada simetris, perkusi sonor, pada auskultasi terdengar ron/hi, krakles. b. istem 4ersyaraan 4ada grade pasien gelisah dan terjadi penurunan kesadaran serta pada grade V dapat trjadi D /. istem @ardiovaskuler 4ada grde dapat terjadi hemokonsentrasi, uji tourni=uet positi, trombositipeni, pada grade dapat terjadi kegagalan sirkulasi, nadi /epat, lemah, hipotensi, /yanosis sekitar mulut, hidung dan jariIjari, pada grade V nadi tidak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur. d. istem 4en/ernaan elaput mukosa kering, kesulitan menelan, nyeri tekan pada epigastrik, pembesarn limpa, pembesaran hati, abdomen teregang, penurunan nasu makan, mual, muntah, nyeri saat menelan, dapat hematemesis, melena. e. istem perkemihan 4roduksi
urine
menurun, kadang
kurang
dari
2 //
mengungkapkan nyeri sat ken/ing, ken/ing berwarna merah. . istem ntegumen.
akan
6erjadi peningkatan suhu tubuh, kulit kering, pada grade terdapat positi pada uji tourni=uet, terjadi pethike, pada grade dapat terjadi perdarahan spontan pada kulit.
) Dia2n16a Ke/era:atan a. ;ipertermi berhubungan dengan proses ineksi virus dengue b. -esiko de>sit /airan berhubungan dengan pindahnya /iran intravaskuler ke ekstravaskuler /. -esiko syok hypovolemik berhubungan dengan perdarahan yang berlebihan, pindahnya /airan intravaskuler ke ekstravaskuler d. -esiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekwat akibat mual dan nasu makan yang menurun. e. -esiko terjadi perdarahn berhubungan dnegan penurunan a/torIakto pembekuan darah ( trombositopeni ) . 9e/emasan berhubungan dengan kondisi klien yang memburuk dan perdaahan g. 9urang pengetahuan berhubungan dengan kurangya inormasi.
#) Ren;ana A6u0an Ke/era:atan) a. ;ipertermi berhubungan dengan proses ineksi virus dengue 6ujuan
" uhu tubuh normal.
9riteria hasil " uhu tubuh antara 0 % + $yeri otot hilang ntervensi " •
•
Beri komres air kran -asional " 9ompres dingin akan terjadi pemindahan panas se/ara konduksi Berika < anjurkan pasien untuk banyak minum &22I'222 //
•
evaporasi. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang tipis dan mudah menyerap keringat -asional " 8emberikan rasa nyaman dan pakaian yang tipis mudah
•
menyerap keringat dan tidak merangsang peningkatan suhu tubuh. Fbservasi intake dan output, tanda vital ( suhu, nadi, tekanan darah ) tiap jam sekali atau lebih sering.
-asional " 8endeteksi dini kekurangan /airan serta mengetahui keseimbangan /airan dan elektrolit dalam tubuh. 6anda vital •
merupakan a/uan untuk mengetahui keadaan umum pasien. 9olaborasi " pemberian /airan intravena dan pemberian obat sesuai program. -asional " 4emberian /airan sangat penting bagi pasien dengan suhu tubuh yang tinggi. Fbat khususnyauntuk menurunkan suhu tubuh pasien.
b. -esiko de>sit volume /airan berhubungan dengan pindahnya /airan intravaskuler ke ekstravaskuler. 6ujuan 9riteria
" 6idak terjadi devisit voume /airan " nput dan output seimbang Vital sign dalam batas normal 6idak ada tanda presyok Akral hangat @apilarry re>ll C detik
ntervensi " •
•
•
•
•
Awasi vital sign tiap jamkasi fuktuasi /airan intravaskuler Fbservasi /apillary -e>ll -asional " ndikasi keadekuatan sirkulasi perier Fbservasi intake dan output. @atat warna urine < konsentrasi, B7 -asional " 4enurunan haluaran urine pekat dengan peningkatan B7 diduga dehidrasi. Anjurkan untuk minum &22I'222 ml
/. -esiko yok hypovolemik berhubungan dengan perdarahan yang berlebihan, pindahnya /airan intravaskuler ke ekstravaskuler. 6ujuan " 6idak terjadi syok hipovolemik 9riteria " 6anda Vital dalam batas normal ntervensi " •
8onitor keadaan umum pasien
-aional J 5ntuk memonitor kondisi pasien selama perawatan terutama saat terdi •
•
perdarahan. 4erawat segera mengetahui tandaItanda
presyok < syok Fbservasi vital sign setiap jam atau lebih -asional " 4erawat perlu terus mengobaservasi vital sign untuk memastikan tidak terjadi presyok < syok 7elaskan pada pasien dan keluarga tanda perdarahan, dan segera laporkan jika terjadi perdarahan -asional " Dengan melibatkan psien dan keluarga maka tandaItanda perdarahan dapat segera diketahui dan tindakan yang /epat dan tepat
•
dapat segera diberikan. 9olaborasi " 4emberian /airan intravena -asional " @airan intravena diperlukan untuk mengatasi kehilangan
•
/airan tubuh se/ara hebat. 9olaborasi " pemeriksaan " ;B, 4@V, trombo -asional " 5ntuk mengetahui tingkat kebo/oran pembuluh darah yang dialami pasien dan untuk a/uan melakukan tindakan lebih lanjut.
d. -esiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nasu makan yang menurun. 6ujuan 9riteria
" 6idak terjadi gangguan kebutuhan nutrisi " 6idak ada tandaItanda malnutrisi 8enunjukkan berat badan yang seimbang.
ntervensi " •
•
9aji riwayat nutrisi, termasuk makanan yang disukai -asional " 8engidenti>kasi de>siensi, menduga
kemungkinan
intervensi Fbservasi dan /atat masukan makanan pasien -asional " 8engawasi masukan kalori
makanan 6imbang BB tiap hari (bila memungkinkan ) -asional " 8engawasi penurunan BB < mengawasi eekti>tas intervensi. Berikan makanan sedikit namun sering dan atau makan diantara waktu
•
•
makan -asional •
•
"
8akanan sedikit
dapat menurunkan kelemahan dan
meningkatkan masukan juga men/egah distensi gaster. Berikan dan Bantu oral hygiene. -asional " 8eningkatkan nasu makan dan masukan peroral ;indari makanan yang merangsang dan mengandung gas. -asional " 8enurunkan distensi dan iritasi gaster.
e. -esiko terjadi perdarahan berhubungan dengan penurunan a/torIaktor pembekuan darah ( trombositopeni ) 6ujuan 9riteria
" 6idak terjadi perdarahan " 6D &22<02 mm;g, $" 12I&22:
ntervensi " •
8onitor tandaItanda penurunan trombosit yang disertai tanda klinis. -asional " 4enurunan trombosit merupakan tanda adanya kebo/oran pembuluh darah yang pada tahap tertentu dapat menimbulkan tandaI
•
tanda klinis seperti epistaksis, ptike. 8onitor trombosit setiap hari -asional " Dengan trombosit yang dipantau setiap hari, dapat diketahui tingkat kebo/oran pembuluh darah
•
•
dan kemungkinan perdarahan
yang dialami pasien. Anjurkan pasien untuk banyak istirahat ( bedrest ) -asional " Akti>tas pasien yang tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya perdarahan. Berikan penjelasan kepada klien dan keluarga untuk melaporkan jika ada tanda perdarahan spt " hematemesis, melena, epistaksis. -asional " 9eterlibatan pasien dan keluarga dapat membantu untuk
•
penaganan dini bila terjadi perdarahan. Antisipasi adanya perdarahan " gunakan sikat gigi yang lunak, pelihara kebersihan mulut, berikan tekanan I&2 menit setiap selesai ambil darah. -asional " 8en/egah terjadinya perdarahan lebih lanjut
Da