KONSEP DASAR PENYAKIT ARTRITIS REUMATOID 1.
Definisi
Artritis Reumatoid adalah penyakit autoimun sistemik kronis yang tidak diketahui penyebabnya dikarakteristikan dengan reaksi inflamasi dalam membran sinovial yang meng mengara arah h pada pada dest destru ruks ksii kart kartil ilag ago o sendi sendi dan dan defo deform rmita itass lebi lebih h lanj lanjut ut.. ( Susan Susan Mart Martin in Tucker.1! ". Artr Artrit itis is Reum Reumato atoid id ( AR " adal adalah ah kela kelain inan an infl inflam amas asii yang teru teruta tama ma meng mengen enai ai membran sinovial dari persendian dan umumnya ditandai dengan dengan nyeri persendian# kaku sendi# penurunan mobilitas# dan keletihan. ( $iane %. &aughman. ' " Artritis rematoid adalah suatu penyakit inflamasi kronik dengan manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. ( Arif Mansjour. Mansjour. '1 " Artr Artrit itis is reum reumat atoi oid d ini ini meru merupa paka kan n bent bentuk uk artri artriti tiss yang yang seriu serius# s# diseb disebab abka kan n oleh oleh peradangan kronis yang bersifat progresif# yang menyangkut persendian. $itandai dengan sakit dan bengkak pada sendi)sendi terutama pada jari)jari tangan# pergelangan tangan# siku# dan lutut.
2. Epidemiologi
AR terjadi antara usia * tahun dan + tahun dengan puncak insiden antara usia , tahun dan + tahun. -anita -anita terkena dua sampai tiga kali lebih sering dari pada pria. AR adalah suatu suatu penya penyakit kit inflam inflamasi asi sistem sistemati atik k yang yang paling paling sering sering dijum dijumpai# pai# menyer menyerang ang sekita sekitarr 1 populasi dunia.
3. Etiologi
/enyebab artritis reumatoid masih belum diketahui 0alaupun banyak hal mengenai patogenesisnya telah terungkap. AR adalah suatu penyakit autoimun yang timbul pada individu individu yang rentang setelah respon imun terhadap agen pencetus yang tidak dike diketah tahui ui.. 2akt 2aktor or penc pencet etus us mung mungki kin n adal adalah ah suat suatu u bakt bakter eri# i# miko mikopl plasm asma# a# viru viruss yang ang menginfeksi sendi atau mirip dengan sendi secara antigenis. &iasanya respon antibodi a0al terhadap mikro)organisme diperantarai oleh 3g4. -alaupun -alaupun respon ini berhasil mengancurkan mikro) mikro)org organi anisme sme## namun namun indivi individu du yang yang mengid mengidap ap AR mulai mulai memben membentuk tuk antibo antibodi di lain biasanya 3gM atau 3g4# terhadap antibodi 3g4 semula. Antibodi ynng ditunjukan ke
1
komponen komponen tubuh sendiri sendiri ini disebut disebut faktor rematoid ( 2R ". 2R menetap di kapsul sendi# dan menimb menimbulk ulkan an perada peradanga ngan n kronik kronik dan destru destruksi ksi jaringa jaringan n AR diperk diperkira irakan kan terjadi terjadi karena karena predisposisi genetik terhadap penyakit autoimun.
. !"#to$ P$edisposisi
&eberapa faktor pencetus dari atritis reumatoid yang banyak menyebabkan gejala# meliputi 5 A#tifit"s%mo&ilit"s '"ng &e$le&i("n
Aktifitas klien dengan usia yang sangat lanjut sangatlah membutuhkan perhatian yang lebih# karena ketika klien dengan kondisi tubuh yang tidak memungkinkan lagi untuk banyak bergerak# akan memberatkan kondisi klien yang menurun terlebih lagi sistem imun yang sangat sangat buruk. buruk. Sehing Sehingga ga klien klien dengan dengan sistem sistem imunit imunitas as tubuh tubuh yang yang menuru menurun# n# sangatl sangatlah ah dibutuhkan perhatian lebih untuk mengurangi 6memperhatikan tipe aktifitas6mobilitas yang berlebih. 7al ini dikarenakan kekuatan sistem muskuloskeletal klien yang tidak lagi seperti usianya beberapa tahun yang lalu# masih dapat beraktifitas maksimal. )ing#*ng"n
Mereka yang terdiagnosis terdiagnosis atritis reumatoid sangatlah diperlukan diperlukan adanya perhatian perhatian lebih mengenai keadaan lingkungan. 8etika lingkungan sekitarnya yang tidak mendukung# maka maka kemung kemungkin kinan an besar besar klien klien akan akan merasak merasakan an gejala gejala penya penyakit kit ini. ini. &anya &anyak k dianta diantaran ranya ya ketika keadaan suhu lingkungan sekitar klien yang cukup dingin# maka klien akan merasa ngilu# kekakuan sendi pada area)area yang biasa terpapar# sulit untuk mobilisasi# dan bahkan kelumpuhan.
+. P"tofisiologi
Reaksi autoimun dalam jaringan sinovial akibat faktor genetik# yang melakukan proses fagositosis fagositosis menyerang menyerang sinovium sinovium menghasilka menghasilkan n en9im en9im dalam sendi untuk memecah memecah kolagen sehingga terjadi edema proliferasi membran sinovial yang mengakibatkan adanya pelepasan kolagenesa dan produksi liso9im oleh fagosit yang mengakibatkan terjadinya erosi sendi sendi dan
periart periartiku ikulari lariss
tekana tekanan n sendi distens distensii serta putusny putusnyaa kapsul kapsulaa : ligame ligamentu ntum. m.
8emudian 8emudian terjadi pembengka pembengkakan# kan# kekakuan kekakuan pergelang pergelangan an tangan : sendi jari tangan dan akhirn akhirnya ya memben membentuk tuk pannus pannus.. /annus /annus terseb tersebut ut akan akan mengha menghancu ncurka rkan n tulang tulang ra0an ra0an dan menimbulkan erosi tulang sehingga akan berakibat menghilangnya permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi.
'
P"t(,"'
&akteri# mikroplasma# virus
2aktor genetik menginfeksi sendi
Terjadi proses autoimun dalam jaringan sinovial
/roses fagositosis menyerang sinovium
;dema proliferasi membran sinovial /elepasan kolagenesa oleh fagosit
1.4angguan rasa nyaman
/roduksi liso9im oleh fagosit
Terjadi erosi sendi dan periartikularis Tekanan sendi $istensi Serta putusnya kapsula : ligamentum
pembengkakan
kekakuan di pagi hari
4ejala)4ejala 8onstitusional
Membentuk pannus '.4angguan mobilitas fisik
*.4angguan citra tubuh
Menghancurkan tulang ra0an
Menghilangkan permukaan sendi yang mengganggu gerak sendi
Situasi berubah
$eformitas
%emas
,.4angguan pera0atan diri
+.8urang informasi
*
-. M"nifest"si Klinis
Manifestasi klinis yang timbul sesuai dengan tahapan dan keparahan dari penyakit AR itu sendiri.
Mulai pada persendian kecil ditangan# pergelangan # dan kaki.
)
Secara progresif menenai persendian# lutut# bahu# pinggul# siku# pergelangan kaki# tulang belakang serviks# dan temporomandibular.
)
&iasnya akut# bilateral# dan simetris.
)
/ersendian dapat teraba hangat# bengkak# dan nyeri > kaku pada pagi hari berlangsung selama lebih dari * menit.
)
$eformitasi tangan dan kaki adalah hal yang umum.
&eberapa gejala klinis yang kerap kali terjadi pada para penderita atritis reumatoid ini# yakni 5 )
4ejala)4ejala 8onstitusional. &eberapa gejala tersebut meliputi lelah# anoreksia# berat badan menurun dan demam. &ahkan terkadang kelelahan yang sangat hebat.
)
/oliatritis Simetris. Terutama terjadi pada sendi perifer# termasuk sendi)sendi di tangan namun biasanya tidak melibatkan sendi)sendi interfalangs distal. 7ampir semua sendi diatrodial dapat terserang.
)
8ekakuan di pagi hari. 8ejadian ini terjadi selama lebih dari 1 jam# dapat bersifat generalisata tetapi terutama menyerang sendi)sendi. 8ekakuan ini berbeda dengan kekakuan sendi pada osteoatritis# yang biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit dan selalu kurang dari satu jam.
)
Atritis ;rosif . Atritis erosif merupakaan ciri khas penyakit ini pada gambaran radiologik. /eradangan sendi yang kronik mengakibatkan erosi di tepi tulang dan ini dapat dilihat pada radiogram.
)
$eformitas. ,
8erusakan struktur penunjang sendi dengan perjalanan penyakit. /ergeseran ulnar atau jari# subluksasi sendi metakarpofalangeal# deformitas boutonniere dan leher angsa. /ada kaki terdapat protrusi (tonjolan" kaput metatarsal yang timbul sekunder dari subluksasi metatarsal. )
)
Manifestasi ;kstraartikuler. a. 8ulit
. Peme$i#s""n !isi#
/emeriksaan umum yang lengkap penting di lakukan. $isamping menilai adanya sinovasi pada setiap sendi# perhatian juga hal hal berikut ini 5 8eadaan umum
5 komplikasi steroid# berat badan.
Tangan
5 meliputi vaskulitasi dan fungsi tangan.
?engan
5 siku dan sendi bahu# nodul rematoid dan pembesaran kelenjar limfe aksila.
-ajah
5 periksa mata untuk sindroma Sjorgen# skleritis# episkleritis# skleromalasia perforans# katarak# anemia dan tanda tanda hiperviskositas pada fundus. 8elenjar parotis membesar ( sinroma Sjogren ". +
Mulut
5 ( kering# karies dentis# ulkus "# suara serak# sendi temporomandibula ( krepitus ". %atatan 5 artritis rematoid tidak menyebabkan iritasi.
?eher
5 adanya tanda tanda terkenanya tulang servikal.
Toraks
5 jantung ( adanya perikarditis# defek konduksi# inkompetensi katup aorta dan mitral ". /aru paru ( adanya efusi pleural# fibrosis# nodul infark# sindroma %aplan ".
Abdomen
5 adanya
splenomegali
dan
nyeri
tekan
apigastrik.
/anggul dan lutut
5 tungkai ba0ah adanya ulkus# pembengkakan betis ( kista &aker yang reptur " neuropati# mononeuritis multipleks dan tanda tanda kompresi medulla spinalis.
8aki
5 efusi lutut maka cairan akan mengisi cekungan medial dan kantong suprapatelar mengakibatkan pembengkakan di atas dan sekitar patela yang berbentuk seperti ladam kuda dan efusi sendi pergelangan kaki akan terjadi pembengkakan pada sisi anterior
Brinalisis
5 untuk protein dan darah# serta pemeriksaan rektum untuk menentukan adanya darah.
/. Peme$i#s""n Pen*n0"ng
Bntuk menyokong diagnosa (ingat bah0a ini terutama merupakan diagnosa klinis" 1. Tes erologik a. 2aktor rematoid C pasien bersifat seronegatif. %atatan5 1 dengan factor rematoid yang positif jika terdapat nodul atasindroma Sjogren b. Antibodi antinukleus (AA<") hasil yang positif terdapat pada kira)kira ' kasus '. 2oto sinar D pada sendi)sendi yang terkena. /erubahan)perubahan yang dapat di temukan adalah5 a. /embengkakan jaringan lunak b. /enyempitan rongga sendi c. ;rosi sendi d. steoporosis juksta artikule *. Bntuk menilai aktivitas penyakit5 a. ;rosi progresif pada foto sinar D serial.
E
b. ?;$. 3ngat bah0a diagnosis banding dari ?;$ yang meningkat pada artritisreumatoid meliputi 5 ) penyakit aktif ) amiloidosis ) infeksi ) sindroma Sjorgen > c. Anemia
5 berat ringannya anemia normakromik biasanya berkaitan dengan aktifitas.
d. Titer factor rematoid 5 makin tinggi titernya makin mungkin terdapat kelainan ekstra artikuler. 2aktor ini terkait dengan aktifitas artritis.
. P$ognosis
/erjalanan penyakit artritis reumatoid sangat bervariasi# bergantung pada ketaatan pasien untuk berobat dalam jangka 0aktu lama. Sekitar + C pasien artritis reumatoid akan mengalami prognosis yang lebih buruk. 4olongan ini umumya meninggi 1 1+ tahun lebih cepat dari pada orang tanpa arthritis rheumatoid. /enyebab kematiannya adalah infeksi# penyakit jantung# gagal pernapasan# gagal ginjal# dan penyakit saluran cerna. Bmumnya mereka memiliki keadaan umum yang buruk# lebih dari * buah sendi yang mengalami peradangan# dengan manifestasi ekstraartikuler# dan tingkat pendidikan yang rendah. 4olongan ini memerlukan terapi secara agresif dan dini karena kerusakan tulang yang luas dapat terjadi dalam ' tahun pertama.
1. Te$"pi
/rinsip utama pengobatan penyaki artritis adalah dengan mengistirahatkan sendi yang terserang# karena jika sendi yang terserang terus digunakan akan memperparah peradangan. $engan mengistirahatkan sendi secara rutin dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan. /embidaian bisa digunakan untuk imobilisasi dan mengistirahatkan satu atau beberapa sendi# tetapi untuk mencegah kekakuan dapat dilakukan beberapa gerakan yang sistematis.
bat)obatan yang dipakai untuk mengobati penyakit ini adalah5 1.bat anti peradangan non steroid# yang paling sering digunakan adalah aspirin dan ibuprofen. bat ini mengurangi pembengkakan sendi dan mengurangi nyeri.
C
'.bat slo0)acting# obat ini ditambahkan jika terbukti obat anti peradangan non steroid tidak efektif setelah diberikan selama ')* bulan atau diberikan segera apabila penyakitnya berkembang cepat. Fang sekarang digunakan adalah (a" Senya0a emas# yang berfungsi memperlambat terjadinya kelainan bentuk tulang. $iberikan sebagia suntikan mingguan. =ika obat ini terbukti efektif# dosis dikurangi. (b"/enisilamin# efeknya menyerupai senya0a emas dan bisa digunakan bila senya0a emas tidak efektif dan menyebabkan efek samping yang tidak dapat ditoleransi. $osis dinaikan secara bertahap hingga terjadi perbaikan. /enisilamin yang biasa dipakai antara lain hydroGycloroHuinine dan sulfasala9ine. *.8ortikosteroid# misalnya prednison merupakan obat paling efektif untuk mengurangi peradangan dibagian tubuh manapun. 8ortikosteroid efektif digunakan pada pemakaian jangka pendek# dan kurang efektif bila dipakai dalam jangka panjang. bat ini tidak memperlambat perjalanan penyakit ini dan pemakaian jangka panjang mengakibatkan berbagai efek samping# yang melibatkan hampir setiap organ. Bntuk mengurangi resiko terjadinya efek samping# maka hampir selalu digunakan dosis efektif terendah. bat ini disuntikan langsung ke dalam sendi# tetapi dapat menyebabkan kerusakan jangka panjang# terutama jika sendi yang terkena digunakan secara berlebihan sehingga mempercepat terjadinya kerusakan sendi. ,.bat imunosupresif (contohnya metotreksat# a9atioprin# dan cyclophosphamide" efektif untuk mengatasi artritis yang berat. bat ini menekan peradangan sehingga pemakaian kortikosteroid bisa dihindari atau diberikan dengan dosis rendah.
11. Pen"t"l"#s"n""n
Tujuan dari penatalaksanaan termasuk penyuluhan# keseimbangan antara istirahat dan latihan# dan rujukan lembaga di komunitas untuk mendapatkan dukungan. AR dini
5 penatalaksanaan pengobatan termasuk dosis terapeutik salisilat atau obat obat antiinflamasi nonsteroid (
antimalaria emas# pensilamin#atau sulfasala9in# methotreksat> analgetik selama periode nyeri hebat.
AR sedang # erosit
5 program formal terapi okupasi dan terapi fisik.
AR persisten# erisif
5 pembedahan rekonstruksi dan kortikosteroid.
AR tahap lanjut yang tak pulih
5 preparat immunosupresif# seperti metotreksat# siklosfosfamid# dan a9atioprin. !
/asien AR sering mengalami anoreksia# penurunan berat badan# dan anemia# sehingga membutuhkan pengkajian ri0ayat diit yang sangat cermat untuk mengidntifikasi kebiasaan makan dan makanan yang disukai. ( kortikosteroid dapat menstimulasi napsu makan dan menyebabkan penambahan berat badan ". /enatalaksanaan artritis reumatoid didasarkan pada pengertian patofisiologis penyakit ini. Selain itu perhatian juga ditujukan terhadap manifestasi psikofisiologis dan kekacauan psikososial yang menyertainya yang disebabkan oleh perjalana penyakit yang fluktuatif dan kronik. Bntuk memuat diagnostik yang akurat dapat memakan 0aktu sampai bertahun)tahun# tetapi pengobatan dapat dimulai secara lebih dini. Tujuan utama dari program pengobatan adalah sebagai berikut5 1.
Bntuk menghilangkan nyeri dan peradangan.
'.
Bntuk mempertahankan fungsi sendi dan kemampuan maksimal dari pasien.
*.
Bntuk mencegah dan memperbaiki deformitas yang terjadi pada sendi. Ada sejumlah cara penatalaksanaan yang sengaja dirancang untuk mencapai tujuan)
tujuan ini5 pendidikan# istirahat# latihan fisik dan termoterapi# gi9i dan obat)obatan. ?angkah pertama dari program penatalaksanaan ini adalah memberikan pendidikan yang cukup tentang penyakit kepada pasien# keluarganya# dan siapa saja yang berhubungan dengan pasien. /endidikan yang diberikan meliputi pengertian tentang patofisiologis# penyebab# dan prognosis penyakit ini# semua komponen program penatalaksanaan termasuk regimen obat yang kompleks# sumber)sumber bantuan untuk mengatasi penyakit ini# dan metode)metode efektif tentang penatalaksanaan yang diberikan oleh tim kesehatan. /roses pendidikan ini harus dilakukan secara terus)menerus. &antuan dapat diperoleh melalui club penderita# badan)badan kemasyarakatan# dan dari orang)orang lain yang juga penderita artritis reumatoid# serta keluarga mereka. 3stirahat penting karena artritis reumatoid biasanya disertai rasa lelah yang hebat. -alaupun rasa lelah itu bisa timbul setiap hari# tetapi ada masa)masa ketika pasiem merasa lebih baik atau lebih berat. 8ekakuan dan rasa tidak nyaman dapat meningkat apabila beristirahat# hal ini berarti bah0a pasien dapat mudah terbangun dari tidurnya pada malam hari karena nyeri. ?atihan)latihan spesifik dapat bermanfaat dalam mempertahankan fungsi sendi. ?atihan ini mencakup gerakan aktif dan pasif pada semua sendi yang sakit# sedikitnya dua kali sehari. 8ompres panas pada sendi)sendi yang sakit dan bengkak mungkin dapat mengurangi nyeri. Mandi parafin dengan suhu yang bisa diatur dan mandi dengan suhu panas dan dingin dapat dilakukan di rumah.
Alat)alat pembantu dan adaktif mungkin diperlukan untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari)hari.
12. Kompli#"si
8elainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis dan ulkus peptik yang merupakan komlikasi utama penggunaan obat anti inflamasi nonsteroid (A3
13. Diet
/enatalaksanaan diet untuk Reumatoid yaitu 5 $iet khusus 5 Tim %akar Ayam Bntuk diet keseluruhan dapat dilihat sebagai berikut 5 1. Asupan protein 5 #! g6kg &&6hari '. Asupan buah dan sayuran I dari +G sajian per hari *. $iet rendah lemak 5 J + (asam lemak omega E" dan I 1 ( asam lemak omega " ,. Meningkatkan asupan asam lemak omega * +. %ukup vitamin & E dan % E. Suplemen multivitamin dan mineral jika asupan tidak mencukupi C. Suplemen 2e jika pasien anemia !. /asien dengan kortikosteroid perlu diberikan makanan tinggi kalsium dan kalium . Makanan diberikan dalam porsi kecil tapi sering dan batasi minyak serta gula.
1
II.
KONSEP DASAR ASUAN KEPERA4ATAN
A. PEN5KA6IAN
$ata dasar pengkajian pasien tergantung pad0a keparahan dan keterlibatan organ) organ lainnya ( misalnya mata# jantung# paru)paru# ginjal "# tahapan misalnya eksaserbasi akut atau remisi dan keberadaaan bersama bentuk)bentuk arthritis lainnya. 1.Aktivitas6istirahat 4ejala 5 kekakuan pada pagi hari# biasanya terjadi bilateral dan simetris. ?imitasi fungsional yang berpengaruh pada gaya hidup# 0aktu senggang# pekerjaan#keletihan. Tanda 5 Malaise# keterbatasan rentang gerak> atrofi otot# kulit# kontraktoR5 kelaianan pada sendi. '. 8ardiovaskuler 4ejala 5 2enomena Raynaud jari tangan6 kaki ( mis5 pucat intermitten# sianosis# kemudian kemerahan pada jari sebelum 0arna kembali normal" *. 3ntegritas ego 4ejala 5 2aktor)faktor stres akut6 kronis5 mis> finansial# pekerjaan# ketidakmampuan# faktor)faktor hubungan# keputusan dan ketidakberdayaan ( situasi ketidakmampuan "# ancaman pada konsep diri# citra tubuh# identitas pribadi ( misalnya ketergantungan pada orang lain". ,. Makanan6 cairan 4ejala 5 8etidakmampuan untuk menghasilkan6 mengkonsumsi makanan6 cairan adekuat# mual# anoreksia# kesulitan untuk mengunyah ( keterlibatan TM=" Tanda 5 /enurunan berat badan# kekeringan pada membran mukosa. +. 7ygiene 4ejala 5 &erbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas pera0atan pribadi# 8etergantungan E.
11
C. perubahan peran> isolasi. 1. /enyuluhan6 pembelajaran 4ajala 5 Ri0ayat AR pada keluarga ( pada a0itan remaja "# penggunaan makanan kesehatan# vitamin# K penyembuhan K arthritis tanpa pengujian# ri0ayat perikarditis# lesi katup# fibrosis pulmonal# pleuritis.
/ertimbangan
5 $R4 Menunjukkan rerata lama dira0at 5 ,#! hari.
Rencana /emulanagan
5 Mungkin membutuhkan bantuan pada transportasi# aktivitas pera0atan diri# dan tugas6 pemeliharaan rumah tangga.
1'
7. DIA5NOSA8 INTER9ENSI d"n RASIONA) KEPERA4ATAN
PRIORITAS KEPERA4ATAN
1. Menghilangkan nyeri '. Meningkatkan mobilitas. *. Meningkatkan konsep diri yang positif ,. Mendukung kemandirian +. Memberikan informasi mengenai proses penyakit6 prognosis dan keperluan pengobatan.
D:.1 N'e$i &e$(*&*ng"n deng"n "gen pen;ede$"< distensi 0"$ing"n ole( "#*m*l"si ;"i$"n% p$oses infl"m"si8 dest$*#si sendi.
Tujuan 5 Setelah diberikan asuhan kepera0atan selama ' G ', jam nyeri dapat diatasi dengan 8riteria hasil 5 Menunjukkan nyeri hilang6 terkontrol )
/asien terlihat rileks# dapat tidur# beristirahat dan berpartisipasi dalam aktivitas sesuai kemampuan.
)
Mengikuti program farmakologis yang diresepkan
)
Menggabungkan keterampilan relaksasi dan aktivitas hiburan ke dalam program kontrol nyeri.
Inte$=ensi d"n R"sion"l>
a. Selidiki keluhan nyeri# catat lokasi dan intensitas (skala )1". %atat faktor)faktor yang mempercepat dan tanda)tanda rasa sakit non verbal. R 5Membantu dalam menentukan kebutuhan manajemen nyeri dan keefektifan program b. &erikan matras6 kasur keras# bantal kecil. Tinggikan tempat tidur sesuai kebutuhan. R5Matras yang lembut6 empuk# bantal yang besar akan mencegah pemeliharaan kesejajaran tubuh yang tepat# menempatkan stress pada sendi yang sakit. /eninggian linen tempat tidur menurunkan tekanan pada sendi yang terinflamasi6nyeri
1*
c. Tempatkan6 pantau penggunaan bantal# karung pasir# gulungan trokhanter# bebat# brace. R5Mengistirahatkan sendi)sendi yang sakit dan mempertahankan posisi netral. d. $orong untuk sering mengubah posisi. &antu untuk bergerak di tempat tidur# sokong sendi yang sakit di atas dan ba0ah# hindari gerakan yang menyentak. R5Mencegah terjadinya kelelahan umum dan kekakuan sendi. Menstabilkan sendi# mengurangi gerakan6 rasa sakit pada sendi" e. $orong penggunaan teknik manajemen stres# misalnya relaksasi progresif#sentuhan terapeutik# visualisasi# pedoman imajinasi# hypnosis diri# dan pengendalian napas. R5 Meningkatkan relaksasi# memberikan rasa kontrol dan mungkin meningkatkan kemampuan koping" f. ?ibatkan dalam aktivitas hiburan yang sesuai untuk situasi individu. R5 Memfokuskan kembali perhatian# memberikan stimulasi# dan meningkatkan rasa percaya diri dan perasaan sehat g. &eri obat sebelum aktivitas6 latihan yang direncanakan sesuai petunjuk. R5Meningkatkan realaksasi# mengurangi tegangan otot6 spasme# memudahkan untuk ikut serta dalam terapi" h. 8olaborasi5 &erikan obat)obatan sesuai petunjuk (mis5asetil salisilat" R5sebagai anti inflamasi dan efek analgesik ringan dalam mengurangi kekakuan dan meningkatkan mobilitas.
D:.2 Ke$*s"#"n mo&ilit"s fisi# &e$(*&*ng"n deng"n defo$mit"s s#elet"l8 n'e$i8 pen*$*n"n #e#*"t"n otot.
Tujuan 5 Setelah diberikan asuhan kepera0atan klien dapat melakukan aktivitas yang dapat ditoleransi 8riteria hasil 5 )
Mempertahankan fungsi posisi dengan tidak hadirnya6 pembatasan kontraktur.
)
Mempertahankan ataupun meningkatkan kekuatan dan fungsi dari dan6 atau konpensasi bagian tubuh.
)
Mendemonstrasikan tehnik6 perilaku yang memungkinkan melakukan aktivitas
1,
Inte$=ensi d"n R"sion"l>
a. ;valuasi6 lanjutkan pemantauan tingkat inflamasi6 rasa sakit pada sendi R5 Tingkat aktivitas6 latihan tergantung dari perkembangan6 resolusi dari peoses inflamasi b. /ertahankan istirahat tirah baring6 duduk jika diperlukan jad0al aktivitas untuk memberikan periode istirahat yang terus menerus dan tidur malam hari yang tidak terganggu. R5 3stirahat sistemik dianjurkan selama eksaserbasi akut dan seluruh fase penyakit yang penting untuk mencegah kelelahan mempertahankan kekuatan c.
&antu dengan rentang gerak aktif6pasif# jika memungkinkan R5 Mempertahankan6 meningkatkan fungsi sendi# kekuatan otot dan stamina umum. %atatan 5 latihan tidak adekuat menimbulkan kekakuan sendi# karenanya aktivitas yang berlebihan dapat merusak sendi
d. Bbah posisi dengan sering dengan jumlah personel cukup. R5 Menghilangkan tekanan pada jaringan dan meningkatkan sirkulasi. f. $orong pasien mempertahankan postur tegak dan duduk tinggi# berdiri# dan berjalan R5 Memaksimalkan fungsi sendi dan mempertahankan mobilitas g. &erikan lingkungan yang aman# misalnya menaikkan rest train# menggunakan pegangan tangga pada toilet# penggunaan kursi roda. R5 Menghindari cidera akibat kecelakaan6 jatuh h. 8olaborasi5 konsul dengan fisoterapi. R5 &erguna dalam memformulasikan program latihan i. 8olaborasi5 &erikan matras busa6 pengubah tekanan. R5 Menurunkan tekanan pada jaringan yang mudah pecah untuk mengurangi risiko imobilitas j. 8olaborasi5 berikan obat)obatan sesuai indikasi (steroid". R5 Mungkin dibutuhkan untuk menekan sistem inflamasi akut
1+
D:.3 5"ngg*"n ;it$" t*&*( &e$(*&*ng"n deng"n pe$*&"("n #em"mp*"n *nt*# mel"#s"n"#"n t*g"s?t*g"s *m*m8 #etid"#seim&"ng"n mo&ilit"s.
Tujuan 5 Setelah diberikan asuhan kepera0atan klien dapat menerima keadaannya 8riteria hasil 5 )
Mengungkapkan peningkatan rasa percaya diri dalam kemampuan untuk menghadapi penyakit# perubahan pada gaya hidup# dan kemungkinan keterbatasan.
)
Menyusun rencana realistis untuk masa depan.
Inte$=ensi d"n R"sion"l>
a. $orong pengungkapan mengenai masalah tentang proses penyakit# harapan masa depan. R5&erikan kesempatan untuk mengidentifikasi rasa takut6kesalahan konsep dan menghadapinya secara langsung" b. $iskusikan arti dari kehilangan6 perubahan pada pasien6orang terdekat. Memastikan bagaimana pandangan pribadi pasien dalam memfungsikan gaya hidup sehari)hari# termasuk aspek)aspek seksual. R5Mengidentifikasi bagaimana penyakit mempengaruhi persepsi diri dan interaksi dengan orang lain akan menentukan kebutuhan terhadap intervensi6 konseling lebih lanjut c. $iskusikan persepsi pasien mengenai bagaimana orang terdekat menerima keterbatasan. R5 3syarat verbal6non verbal orang terdekat dapat mempunyai pengaruh mayor pada bagaimana pasien memandang dirinya sendiri d. /erhatikan perilaku menarik diri# penggunaan menyangkal atau terlalu memperhatikan perubahan. R5 $apat menunjukkan emosional ataupun metodekoping maladaptive# membutuhkan intervensi lebih lanjut f. 3kut sertakan pasien dalam merencanakan pera0atan dan membuat jad0al aktivitas. R5Meningkatkan perasaan harga diri# mendorong kemandirian# dan mendorong berpartisipasi dalam terapi g. &antu dalam kebutuhan pera0atan yang diperlukan. R5 Mempertahankan penampilan yang dapat meningkatkan citra diri
1E
h. 8olaborasi5 Rujuk pada konseling psikiatri# mis5 pera0at spesialis psikiatri# psikolog. R5 /asien6orang terdekat mungkin membutuhkan dukungan selama berhadapan dengan proses jangka panjang6 ketidakmampuan i. 8olaborasi5 &erikan obat)obatan sesuai petunjuk# mis> anti ansietas dan obat) obatan peningkat alam perasaan. R5 Mungkin dibutuhkan pada saat munculnya depresi hebat sampai pasien mengembangkan kemapuan koping yang lebih efektif
D:. K*$"ng pe$","t"n di$i &e$(*&*ng"n deng"n #e$*s"#"n m*s#*los#elet"l< pen*$*n"n #e#*"t"n8 d"'" t"("n8 n'e$i p"d" ,"#t* &e$ge$"#8 dep$esi.
Tujuan 5 Setelah diberikan asuhan kepara0atan pera0atan diri klien terpenuhi dengan kriteria hasil 5 )
Melaksanakan aktivitas pera0atan diri pada tingkat yang konsisten dengan kemampuan individual.
)
Mendemonstrasikan perubahan teknik6 gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan pera0atan diri.
)
Mengidentifikasi sumber)sumber pribadi6 komunitas yang dapat memenuhi kebutuhan pera0atan diri.
Inte$=ensi d"n R"sion"l>.
a. /ertahankan mobilitas# kontrol terhadap nyeri dan program latihan. R5 Mendukung kemandirian fisik6emosional b. 8aji hambatan terhadap partisipasi dalam pera0atan diri. 3dentifikasi 6rencana untuk modifikasi lingkungan. R5 Menyiapkan untuk meningkatkan kemandirian# yang akan meningkatkan harga diri c. 8olaborasi5 8onsul dengan ahli terapi okupasi. R5 &erguna untuk menentukan alat bantu untuk memenuhi kebutuhan individual. Mis> memasang kancing#menggunakan alat bantu memakai sepatu# menggantungkan pegangan untuk mandi pancuran
1C
d. 8olaborasi 5 atur konsul dengan lembaga lainnya# mis5 pelayanan pera0atan rumah# ahli nutrisi. R5 Mungkin membutuhkan berbagai bantuan tambahan untuk persiapan situasi di rumah
D:.+
K*$"ng Penget"(*"n @#e&*t*("n &el"0"$ mengen"i pen'"#it8 p$ognosis8 d"n #e&*t*("n
pengo&"t"n
&e$(*&*ng"n
deng"n
#*$"ngn'"
info$m"si
d"n
#es"l"("n inte$p$et"si info$m"si.
Tujuan 5 Setelah diberikan asuhan kepera0atan kebutuhan informasi dan kesalahhan interpretasi terhadap penyakit klien teratasi dengan kriteria hasil 5 )
Menunjukkan pemahaman tentang kondisi6 prognosis# pera0atan.
)
Mengembangkan rencana untuk pera0atan diri# termasuk modifikasi gaya hidup yang konsisten dengan mobilitas dan atau pembatasan aktivitas.
Inte$=ensi d"n R"sion"l>
a. Tinjau proses penyakit# prognosis# dan harapan masa depan. R5 Memberikan pengetahuan dimana pasien dapat membuat pilihan berdasarkan informasi b. $iskusikan kebiasaan pasien dalam penatalaksanaan proses sakit melalui diet# obat)obatan# dan program diet seimbang# latihan dan istirahat. R5 Tujuan kontrol penyakit adalah untuk menekan inflamasi sendiri6 jaringan lain untuk mempertahankan fungsi sendi dan mencegah deformitas c. &antu dalam merencanakan jad0al aktivitas terintegrasi yang realistis#istirahat#pera0atan pribadi# pemberian obat)obatan# terapi fisik# dan manajemen stres. R5 Memberikan struktur dan mengurangi ansietas pada 0aktu menangani proses penyakit kronis kompleks d. Tekankan pentingnya melanjutkan manajemen farmakoterapeutik. R58euntungan dari terapi obat)obatan tergantung pada ketepatan dosis e. Tekankan pentingnya membaca label produk dan mengurangi penggunaan obat) obat yang dijual bebas tanpa persetujuan dokter. R5 &anyak produk mengandung salisilat tersembunyi yang dapat meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya f. &erikan informasi mengenai alat bantu R5 Mengurangi paksaan untuk menggunakan sendi dan memungkinkan individu untuk ikut serta secara lebih nyaman dalam aktivitas yang dibutuhkan 1!
g. $iskusikan pentingnya obat obatan lanjutan6 pemeriksaan laboratorium# mis5 ?;$# 8adar salisilat# /T. R5 Terapi obat obatan membutuhkan pengkajian6 perbaikan yang terus menerus untuk menjamin efek optimal dan mencegah efek samping yang berbahaya.
B. E9A)UASI
$G.1 Terpenuhinya penurunan dan peningkatan adaptasi nyeri $G.' 8lien dapat melakukan aktivitas sesuai toleransi $G.* 8lien dapat menerima keadaan dirinya dengan melaporkan peningkatan rasa percaya diri. $G., Terpenuhinya pera0atan diri klien $G.+ Terpenuhinya kebutuhan pendidikan dan latihan dalam rehabilitasi
1
DA!TAR PUSTAKA
A. /rice# Sylvia.'+. Patofisiologi.=akarta5 ;4% 7ttp566ns)nining.blogspot.com6'!6*6asuhan )kepera0atan)dengan)Athritis 7ttp566lensakomunika.blogspot.com6'!6+6askep)arthritis 7ttp566000.medicinenet.com6reumatoidLarthritis6article MuttaHin#Arif.'+. Buku
Ajar
Asuhan
Keperawatan
Klien
Gangguan
Sistem
Muskuloskeletal.=akarta5;4%
'