LAPORAN PENDAHULUAN ARTRITIS REUMATOID
A.
PENGERTIAN ARTRITIS REUMATOID
Kata arthritis berasal dari dua kata Yunani. Pertama, arthron, yang berarti sendi. Kedua, itis yang berarti peradangan. Secara harfiah, arthritis berarti radang sendi. Sedangkan Reumat Reumatoid oid arthriti arthritiss adalah adalah suatu suatu penyaki penyakitt autoim autoimun un dimana dimana persen persendia dian n (biasan (biasanya ya sendi sendi tang tangan an dan dan kaki kaki)) meng mengala alami mi perad peradan anga gan, n, sehin sehingg ggaa terja terjadi di pembe pembeng ngka kaka kan, n, nyeri nyeri dan dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi (ordon, !""!). #ngram ($%%&) ($%%&) mengata mengatakan kan bah'a, bah'a, Reumat Reumatoid oid arthriti arthritiss adalah adalah penya penyakit kit jaringa jaringan n penyamb penyambung ung sistemi sistemik k dan kronis kronis dikara dikarakte kterist ristikk ikkan an oleh oleh inflam inflamasi asi dari dari membra membran n sinoi sinoial al dari dari sendi sendi diartroidial. Reum Reumat atoi oid d rtrit rtritis is meru merupa paka kan n suatu suatu peny penyak akit it infl inflama amasi si siste sistemi mik k kron kronik ik yang yang manife manifestas stasii utamany utamanyaa adalah adalah poliart poliartriti ritiss yang yang progre progresif sif,, akan akan tetapi tetapi penya penyakit kit ini juga juga melibatkan seluruh organ tubuh.(*idayat, !""+) rtritis rtritis Reumatoid Reumatoid adalah suatu penyakit autoimun dimana persendian persendian (biasanya send sendii tang tangan an dan dan kaki kaki)) seca secara ra sime simetr tris is meng mengal alam amii pera perada dang ngan an,, sehi sehing ngga ga terj terjad adii pembengkakan, nyeri dan seringkali akhirnya menyebabkan kerusakan bagian dalam sendi. ('''.medicastore.com) Penyakit reumatik adalah penyakit inflamasi non bakterial yang bersifat sistemik, progesif, cenderung kronik dan mengenai sendi serta jaringan ikat sendi secara simetris. ( Rasjad -hairuddin, Pengantar lmu /edah 0rthopedi, hal. $+1 ) Reumatoid Reumatoid arthritis arthritis adalah gangguan autoimun kronik yang menyebabkan menyebabkan proses proses inflamasi pada sendi (2emone 3 /urke, !""$). Reumatik dapat terjadi pada semua jenjang umur dari kanakkanak sampai usia lanjut. 4amun resiko akan meningkat dengan meningkatnya umur (5elson dalam /udi 6armojo, !""!). rtritis Reumatoid adalah penyakit autoimun sistemik kronis yang tidak diketahui penyebabnya dikarekteristikan dengan reaksi inflamasi dalam membrane sinoial yang meng mengara arah h pada pada destr destruk uksi si kart kartila ilago go sendi sendi dan dan defo deform rmita itass lebi lebih h lanj lanjut ut.( .( Susan Susan 7arti 7artin n 8ucker.!""9 ) rtr rtriti itiss Reum Reumat atoi oid d ( R ) adal adalah ah kelai kelaina nan n infla inflama masi si yang yang teru terutam tamaa menge mengena naii mengenai membran sinoial dari persendian dan umumnya ditandai dengan dengan nyeri persendian, kaku sendi, penurunan mobilitas, mobilitas, dan keletihan. (6iane -. /aughman. !""" !""" ) rtritis Reumatoid adalah suatu penyakit inflamasi kronik dengan manifestasi utama poliartritis progresif dan melibatkan seluruh organ tubuh. (rif 7ansjour. !""1 !""1 )
Reumatik adalah gangguan berupa kekakuan, pembengkakan, nyeri dan kemerahan pada daerah persendian dan jaringan sekitarnya (dellia, !"$$).
B.
KLASIFIKASI ARTRITIS REUMATOID
/uffer (!"$") mengklasifikasikan reumatoid arthritis menjadi : tipe, yaitu; $. Reumatoid arthritis klasik pada tipe ini harus terdapat < kriteria tanda dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam 'aktu + minggu. !. Reumatoid arthritis defisit pada tipe ini harus terdapat 1 kriteria tanda dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam 'aktu + minggu. 9. Probable Reumatoid arthritis pada tipe ini harus terdapat 9 kriteria tanda dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam 'aktu + minggu. :. Possible Reumatoid arthritis pada tipe ini harus terdapat ! kriteria tanda dan gejala sendi yang harus berlangsung terus menerus, paling sedikit dalam 'aktu 9 bulan. =ika ditinjau dari stadium penyakit, terdapat tiga stadium yaitu ; $. Stadium sinoitis Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinoial yang ditandai hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat bergerak maupun istirahat, bengkak dan kekakuan. !. Stadium destruksi Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinoial terjadi juga pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon. 9. Stadium deformitas Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali, deformitas dan gangguan fungsi secara menetap.
C.
ETIOLOGI ARTRITIS REUMATOID
*ingga kini penyebab Remotoid rtritis (R) tidak diketahui, tetapi beberapa hipotesa menunjukan bah'a R dipengaruhi oleh faktorfaktor ; $. 7ekanisme 7>4 ( ntigenntibody) seperti interaksi antara - dan faktor Reumatoid !. angguan 7etabolisme 9. enetik :. 5aktor lain ; nutrisi dan faktor lingkungan (pekerjaan dan psikososial) Penyebab penyakit Reumatoid arthritis belum diketahui secara pasti, namun faktor predisposisinya adalah mekanisme imunitas (antigenantibodi), faktor metabolik, dan infeksi irus (Suratun, *eryati, 7anurung 3 Raenah, !""&). dapun 5aktor risiko yang akan meningkatkan risiko terkena nya artritis reumatoid adalah? @
=enis Kelamin.
Perempuan lebih mudah terkena R daripada lakilaki. Per bandingannya adalah !9;$. @
>mur.
rtritis reumatoid biasanya timbul antara umur :" sampai +" tahun. 4amun penyakit ini juga dapat terjadi pada de'asa tua dan anakanak (artritis reumatoid juenil) @
Ri'ayat Keluarga.
pabila anggota keluarga anda ada yang menderita penyakit artritis Reumatoid maka anda kemungkinan besar akan terkena juga. @
7erokok.
7erokok dapat meningkatkan risiko terkena artritis reumatoid.
D.
PATOFISIOLOGI ARTRITIS REUMATOID
Pada Reumatoid arthritis, reaksi autoimun (yang dijelaskan sebelumnya) terutama terjadi dalam jaringan sinoial. Proses fagositosis menghasilkan enAimenAim dalam sendi. #nAim enAim tersebut akan memecah kolagen sehingga terjadi edema, proliferasi membran sinoial dan akhirnya pembentukan pannus. Pannus akan menghancurkan tulang ra'an dan menimbulkan erosi tulang. kibatnya adalah menghilangnya permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi. 0tot akan turut terkena karena serabut otot akan mengalami perubahan degeneratif dengan menghilangnya elastisitas otot dan kekuatan kontraksi otot (SmeltAer 3 /are, !""!).
nflamasi mulamula mengenai sendisendi sinoial seperti edema, kongesti askular, eksudat febrin dan infiltrasi selular. Peradangan yang berkelanjutan, sinoial menjadi menebal, terutama pada sendi artikular kartilago dari sendi. Pada persendian ini granulasi membentuk pannus, atau penutup yang menutupi kartilago. Pannus masuk ke tulang sub chondria. =aringan granulasi menguat karena radang menimbulkan gangguan pada nutrisi kartilago artikuer. Kartilago menjadi nekrosis. 8ingkat erosi dari kartilago menentukan tingkat ketidakmampuan sendi. /ila kerusakan kartilago sangat luas maka terjadi adhesi diantara permukaan sendi, karena jaringan fibrosa atau tulang bersatu (ankilosis). Kerusakan kartilago dan tulang menyebabkan tendon dan ligamen jadi lemah dan bisa menimbulkan subluksasi atau dislokasi dari persendian. nasi dari tulang sub chondrial bisa menyebkan osteoporosis setempat. 2amanya Reumatoid arthritis berbeda pada setiap orang ditandai dengan adanya masa serangan dan tidak adanya serangan. Sementara ada orang yang sembuh dari serangan pertama dan selanjutnya tidak terserang lagi. 4amun pada sebagian kecil indiidu terjadi progresif yang cepat ditandai dengan kerusakan sendi yang terus menerus dan terjadi askulitis yang difus (2ong, $%%+).
E.
TANDA DAN GEJALA ARTRITIS REUMATOID
Pasienpasien dengan R akan menunjukan tanda dan gejala seperti ; B
4yeri persendian
B
/engkak (Reumatoid nodule)
B
Kekakuan pada sendi terutama setelah bangun tidur pada pagi hari
B
8erbatasnya pergerakan
B
Sendisendi terasa panas
B
6emam (pireksia)
B
nemia
B
/erat badan menurun
B
Kekuatan berkurang
B
8ampak 'arna kemerahan di sekitar sendi
B
Perubahan ukuran pada sendi dari ukuran normal
B
Pasien tampak anemik
Pada tahap yang lanjut akan ditemukan tanda dan gejala seperti ; B
erakan menjadi terbatas
B
danya nyeri tekan
B
6eformitas bertambah pembengkakan
B
Kelemahan
B
6epresi
ejala #Ctraartikular ; B Pada jantung ; Reumatoid heard diseasure, Dalula lesion (gangguan katub), Pericarditis, 7yocarditis B
Pada mata ; Keratokonjungtiitis, Scleritis
B
Pada lympa ; 2hymphadenopathy
B
Pada thyroid ; 2yphocytic thyroiditis
B
Pada otot ; 7ycsitis
da beberapa gambaran klinis yang laAim ditemukan pada penderita artritis reumatoid. ambaran klinis ini tidak harus timbul sekaligus pada saat yang bersamaan oleh karena penyakit ini memiliki gambaran klinis yang sangat berariasi. $. ejalagejala konstitusional, misalnya lelah, anoreksia, berat badan menurun dan demam. 8erkadang kelelahan dapat demikian hebatnya. !. Poliartritis simetris terutama pada sendi perifer, termasuk sendisendi di tangan, namun biasanya tidak melibatkan sendisendi interfalangs distal. *ampir semua sendi diartrodial dapat terserang. 9. Kekakuan di pagi hari selama lebih dari $ jam; dapat bersifat generalisata tatapi terutama menyerang sendisendi. Kekakuan ini berbeda dengan kekakuan sendi pada osteoartritis, yang biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit dan selalu kurang dari $ jam. :. rtritis erosif merupakan ciri khas penyakit ini pada gambaran radiologik. Peradangan sendi yang kronik mengakibatkan erosi di tepi tulang dan ini dapat dilihat pada radiogram. 1. 6eformitas; kerusakan dari strukturstruktur penunjang sendi dengan perjalanan penyakit. Pergeseran ulnar atau deiasi jari, subluksasi sendi metakarpofalangeal, deformitas boutonniere dan leher angsa adalah beberapa deformitas tangan yang sering dijumpai pada penderita. Pada kaki terdapat protrusi (tonjolan) kaput metatarsal yang timbul sekunder dari subluksasi metatarsal. Sendisendi besar juga dapat terserang dan mengalami pengurangan kemampuan bergerak terutama dalam melakukan gerak ekstensi. +. 4odulanodula reumatoid adalah massa subkutan yang ditemukan pada sekitar sepertiga orang de'asa penderita arthritis Reumatoid. 2okasi yang paling sering dari deformitas ini adalah bursa olekranon (sendi siku ) atau di sepanjang permukaan ekstensor dari lengan? 'alaupun demikian nodulanodula ini dapat juga timbul pada tempattempat lainnya. danya nodulanodula ini biasanya merupakan suatu petunjuk suatu penyakit yang aktif dan lebih berat. <. 7anifestasi ekstraartikular; artritis reumatoid juga dapat menyerang organorgan lain di luar sendi. =antung (perikarditis), paruparu (pleuritis), mata, dan pembuluh darah dapat rusak. ejala umum Reumatoid arthritis datang dan pergi, tergantung pada tingkat peradangan jaringan. Ketika jaringan tubuh meradang, penyakit ini aktif. Ketika jaringan berhenti meradang, penyakit ini tidak aktif. Remisi dapat terjadi secara spontan atau dengan pengobatan dan pada mingguminggu terakhir bisa bulan atau tahun. Selama remisi, gejala penyakit hilang dan orangorang pada umumnya merasa sehat ketika penyakit ini aktif lagi (kambuh) ataupun gejala kembali (Reees, RouC 3 2ockhart, !""$). Ketika penyakit ini aktif gejala dapat termasuk kelelahan, kehilangan energi, kurangnya nafsu makan, demam kelas rendah, nyeri otot dan sendi dan kekakuan. 0tot dan kekauan sendi biasanya paling sering di pagi hari. 6isamping itu juga manifestasi klinis Reumatoid arthritis sangat berariasi dan biasanya mencerminkan stadium serta beratnya penyakit. Rasa nyeri,
pembengkakan, panas, eritema dan gangguan fungsi merupakan gambaran klinis yang klasik untuk Reumatoid arthritis (SmeltAer 3 /are, !""!). ejala sistemik dari Reumatoid arthritis adalah mudah capek, lemah, lesu, takikardi, berat badan menurun, anemia (2ong, $%%+). Pola karakteristik dari persendian yang terkena adalah ; mulai pada persendian kecil di tangan, pergelangan, dan kaki. Secara progresif mengenai persendian, lutut, bahu, pinggul, siku, pergelangan kaki, tulang belakang seriks, dan temporomandibular. 'itan biasanya akut, bilateral dan simetris. Persendian dapat teraba hangat, bengkak, kaku pada pagi hari berlangsung selama lebih dari 9" menit. 6eformitas tangan dan kaki adalah hal yang umum. =ika ditinjau dari stadium penyakit, terdapat tiga stadium yaitu ; $. Stadium sinoitis Pada stadium ini terjadi perubahan dini pada jaringan sinoial yang ditandai hiperemi, edema karena kongesti, nyeri pada saat bergerak maupun istirahat, bengkak dan kekakuan. !. Stadium destruksi Pada stadium ini selain terjadi kerusakan pada jaringan sinoial terjadi juga pada jaringan sekitarnya yang ditandai adanya kontraksi tendon. 9. Stadium deformitas Pada stadium ini terjadi perubahan secara progresif dan berulang kali, deformitas dan gangguan fungsi secara menetap. Keterbatasan fungsi sendi dapat terjadi sekalipun stadium pada penyakit yang dini sebelum terjadi perubahan tulang dan ketika terdapat reaksi inflamasi yang akut pada sendisendi tersebut. Persendian yang teraba panas, membengkak, tidak mudah digerakkan dan pasien cendrung menjaga atau melinddungi sendi tersebut dengan imobilisasi. mobilisasi dalam 'aktu yang lama dapat menimbulkan kontraktur sehingga terjadi deformitas jaringan lunak. 6eformitas dapat disebabkan oleh ketidaksejajajran sendi yang terjadi ketika sebuah tulang tergeser terhadap lainnya dan menghilangkan rongga sendi (SmeltAer 3 /are, !""!). dapun tanda dan gejala yang umum ditemukan atau sangat serius terjadi pada lanjut usia menurut /uffer (!"$"), yaitu; sendi terasa kaku pada pagi hari, bermula sakit dan kekakuan pada daerah lutut, bahu, siku, pergelangan tangan dan kaki, juga pada jarijari, mulai terlihat bengkak setelah beberapa bulan, bila diraba akan terasa hangat, terjadi kemerahan dan terasa sakitEnyeri, bila sudah tidak tertahan dapat menyebabkan demam, dapat terjadi berulang.
LAPORAN PENDAHULUAN ARTRITIS REUMATOID
F.
KOMPLIKASI ARTRITIS REUMATOID
$. 6apat menimbulkan perubahan pada jaringan lain seperti adanya prosesgranulasi di ba'ah kulit yang disebut subcutan nodule. !. Pada otot dapat terjadi myosis, yaitu proses granulasi jaringan otot. 9. Pada pembuluh darah terjadi tromboemboli. :. 8romboemboli adalah adanya sumbatan pada pembuluh darah yang disebabkan oleh adanya darah yang membeku. 1. 8erjadi splenomegali. +. Slenomegali merupakan pembesaran limfa,jika limfa membesar kemampuannya untuk menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah putih dan trombosit dalam sirkulasi menangkap dan menyimpan selsel darah akan meningkat. Kelainan sistem pencernaan yang sering dijumpai adalah gastritis dan ulkus peptik yang merupakan komlikasi utama penggunaan obat anti inflamasi nonsteroid (04S) atau obat pengubah perjalanan penyakit ( disease modifying antirhematoid drugs, 67R6 ) yang menjadi faktor penyebab morbiditas dan mortalitas utama pada arthritis reumatoid.
Komlikasi saraf yang terjadi memberikan gambaran jelas , sehingga sukar dibedakan antara akibat lesi artikuler dan lesi neuropatik. >mumnya berhubungan dengan mielopati akibat ketidakstabilan ertebra serikal dan neuropati iskemik akibat askulitis. G. KRITERIA DIAGNOSTIK ARTRITIS REUMATOID
Kriteria American Rheumatism Association untuk Artritis Reumatoid, Revisi 1987. No
1
Kriteria
Kaku pagi hari
Definisi
Kekakuan pada pagi hari pada persendian dan disekitarnya,
sekurangnya
selama
1
jam
sebelum perbaikan maksimal
Artritis pada ! daerah
"embengkakan jaringan lunak atau persendian atau lebih e#usi $bukan pertumbuhan tulang% pada
sekurang&kurangnya
!
sendi
secara
bersamaan yang diobservasi oleh seorang dokter.
'alam
kriteria
ini
terdapat
1(
persendian yang memenuhi kriteria yaitu ")", *+", pergelangan tangan, siku pergelangan kaki dan *" kiri dan kanan. !
Artritis pada
-ekurang&kurangnya
terjadi
pembengkakan
persendian tangan
satu persendian tangan seperti yang tertera diatas.
(
Artritis simetris
Keterlibatan sendi yang sama $seperti yang tertera pada kriteria pada kedua belah sisi, keterlibatan ")", *+" atau *" bilateral dapat diterima
alaupun
tidak
mutlak
bersi#at
simetris. /
0odul Reumatoid
0odul subkutan pada penonjolan tulang atau permukaan
ekstensor
atau
daerah
juksta&
artrikular yang diobservasi oleh seorang dokter.
2aktor Reumatoid
erdapatnya titer abnormal #aktor reumatoid
serum
serum
yang
memberikan
diperiksa hasil
dengan
cara
positi# kurang
dari
yang /3
kelompok kontrol yang diperiksa. 7
"erubahan gambaran
"erubahan gambaran radiologis yang radiologis khas bagi arthritis reumotoid pada periksaan sinar
4
tangan
posteroanterior
atau
pergelangan tangan yang harus menunjukkan adanya erosi atau dekalsi#ikasi tulang yang berlokalisasi pada sendi atau daerah yang berdekatan dengan sendi $perubahan akibat
osteoartritis saja tidak memenuhi persyaratan%. 5ntuk
keperluan
klasi#ikasi,
seseorang
dikatakan
menderita
artritis
reumatoid jika ia sekurang&kurangnya memenuhi ( dari 7 kriteria di atas. Kriteria 1 sampai ( harus terdapat minimal selama minggu. "asien dengan dua diagnosis tidak dieksklusikan. "embagian diagnosis sebagai artritis reumatoid klasik, de#init, probable atau possible tidak perlu dibuat.
H.
PEMERIKSAAN PENUNJANG ARTRITIS REUMATOID
$. 8es serologi ; Sedimentasi eritrosit meningkat, 6arah bisa terjadi anemia dan leukositosis, Reumatoid faktor, terjadi 1"%"F penderita !. Sinar G dari sendi yang sakit ; menunjukkan pembengkakan pada jaringan lunak, erosi sendi, dan osteoporosis dari tulang yang berdekatan ( perubahan a'al ) berkembang menjadi formasi kista tulang, memperkecil jarak sendi dan subluksasio. Perubahan osteoartristik yang terjadi secara bersamaan. 9. Scan radionuklida ;mengidentifikasi peradangan sinoium :. rtroskopi 2angsung ; Disualisasi dari area yang menunjukkan irregularitasE degenerasi tulang pada sendi 1. spirasi cairan sinoial ; mungkin menunjukkan olume yang lebih besar dari normal; buram, berkabut, munculnya 'arna kuning ( respon inflamasi, produkproduk pembuangan degeneratif )? eleasi S6P dan lekosit, penurunan iskositas dan komplemen ( -9 dan -: ). +. /iopsi membran sinoial; menunjukkan perubahan inflamasi dan perkembangan panas. <. Pemeriksaan cairan sendi melalui biopsi, 54 (5ine 4eedle spiration) atau atroskopi? cairan sendi terlihat keruh karena mengandung banyak leukosit dan kurang kental dibanding cairan sendi yang normal. Kriteria diagnostik rtritis Reumatoid adalah terdapat poli arthritis yang simetris yang mengenai sendisendi proksimal jari tangan dan kaki serta menetap sekurangkurangnya + minggu atau lebih bila ditemukan nodul subkutan atau gambaran erosi periartikuler pada foto rontgen /eberapa faktor yang turut dalam memeberikan kontribusi pada penegakan diagnosis Reumatoid arthritis, yaitu nodul Reumatoid, inflamasi sendi yang ditemukan pada saat palpasi dan hasilhasil pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaaan laboratorium menunjukkan peninggian laju endap darah dan factor Reumatoid yang positif sekitar <"F? pada a'al penyakit faktor ini negatif. =umlah sel darah merah dan komplemen -: menurun. Pemeriksaan - reaktifprotein (-RP) dan antibody antinukleus (4) dapat menunjukan hasil yang positif. rtrosentesis akan memperlihatkan cairan sinoial yang keruh, ber'arna mirip susu atau kuning gelap dan mengandung banyak sel inflamasi, seperti leukosit dan komplemen (SmeltAer 3 /are, !""!). Pemeriksaan sinarG dilakukan untuk membantu
penegakan diagnosis dan memantau perjalanan penyakitnya. 5oto rongen akan memperlihatkan erosi tulang yang khas dan penyempitan rongga sendi yang terjadi dalam perjalanan penyakit tersebut (SmeltAer 3 /are, !""!).
LAPORAN PENDAHULUAN ARTRITIS REUMATOID
I.
PENATALAKSANAAN ARTRITIS REUMATOID
8ujuan utama terapi adalah; $. 7eringankan rasa nyeri dan peradangan !. memperatahankan fungsi sendi dan kapasitas fungsional maksimal penderita. 9. 7encegah atau memperbaiki deformitas Program terapi dasar terdiri dari lima komponen diba'ah ini yang merupakan sarana pembantu untuk mecapai tujuantujuan tersebut yaitu; $. stirahat !. 2atihan fisik 9. Panas :. Pengobatan a. spirin (anti nyeri)dosis antara & s.d !1 tablet perhari, kadar salisilat serum yang diharapakan adalah !"!1 mg per $"" ml b. 4atrium kolin dan asetamenofen untuk meningkatkan toleransi saluran cerna terhadap terapi obat c. 0bat anti malaria (hidroksiklorokuin, klorokuin) dosis !"" H +"" mgEhari untuk mengatasi keluhan sendi, memiliki efek steroid sparing sehingga menurunkan kebutuhan steroid yang diperlukan.
d. aram emas e. Kortikosteroid 1. 4utrisi diet untuk penurunan berat badan yang berlebih /ila Reumatoid artritis progresif dan, menyebabkan kerusakan sendi, pembedahan dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan memperbaiki fungsi. Pembedahan dan indikasinya sebagai berikut; a. Sinoektomi, untuk mencegah artritis pada sendi tertentu, untuk mempertahankan fungsi sendi dan untuk mencegah timbulnya kembali inflamasi. b. rthrotomi, yaitu dengan membuka persendian. c. rthrodesis, sering dilaksanakan pada lutut, tumit dan pergelangan tangan. d. rthroplasty, pembedahan dengan cara membuat kembali dataran pada persendian. 8erapi di mulai dengan pendidikan pasien mengenai penyakitnya dan penatalaksanaan yang akan dilakukan sehingga terjalin hubungan baik antara pasien dan keluarganya dengan dokter atau tim pengobatan yang mera'atnya. 8anpa hubungan yang baik akan sukar untuk dapat memelihara ketaatan pasien untuk tetap berobat dalam suatu jangka 'aktu yang lama (7ansjoer, dkk. !""$). Penanganan medik pemberian salsilat atau 4S6 dalam dosis terapeutik. Kalau diberikan dalam dosis terapeutik yang penuh, obatobat ini akan memberikan efek anti inflamasi maupun analgesik. 4amun pasien perlu diberitahukan untuk menggunakan obat menurut resep dokter agar kadar obat yang konsisten dalam darah bisa dipertahankan sehingga keefektifan obat antiinflamasi tersebut dapat mencapai tingkat yang optimal (SmeltAer 3 /are, !""!). Kecenderungan yang terdapat dalam penatalaksanaan Reumatoid arthritis menuju pendekatan farmakologi yang lebih agresif pada stadium penyakit yang lebih dini. Kesempatan bagi pengendalian gejala dan perbaikan penatalaksanaan penyakit terdapat dalam dua tahun pertama a'itan penyakit tersebut (SmeltAer 3 /are, !""!). 7enjaga supaya rematik tidak terlalu mengganggu aktiitas seharihari, sebaiknya digunakan air hangat bila mandi pada pagi hari. 6engan air hangat pergerakan sendi menjadi lebih mudah bergerak. Selain mengobati, kita juga bisa mencegah datangnya penyakit ini, seperti; tidak melakukan olahraga secara berlebihan, menjaga berat badan tetap stabil, menjaga asupan makanan selalu seimbang sesuai dengan kebutuhan tubuh, terutama banyak memakan ikan laut. 7engkonsumsi suplemen bisa menjadi pilihan, terutama yang mengandung 0mega 9. 6idalam omega 9 terdapat Aat yang sangat efektif untuk memelihara persendian agar tetap lentur.
ASUHAN KEPERAWATAN ARTRITIS REUMATOID J.
PENGKAJIAN ARTRITIS REUMATOID
Pemeriksaan 5isik nspeksi dan palpasi persendian untuk masingmasing sisi (bilateral), amati 'arna kulit, ukuran, lembut tidaknya kulit, dan pembengkakan. 2akukan pengukuran passie range of mation pada sendisendi sinoial -atat bila ada deiasi (keterbatasan gerak sendi) -atat bila ada krepitasi -atat bila terjadi nyeri saat sendi digerakkan 2akukan inspeksi dan palpasi otototot skelet secara bilateral -atat bia ada atrofi, tonus yang berkurang >kur kekuatan otot Kaji tingkat nyeri, derajat dan mulainya Kaji aktiitasEkegiatan seharihari Ri'ayat Psiko Sosial Pasien dengan R mungkin merasakan adanya kecemasan yang cukup tinggi apalagi pad pasien yang mengalami deformitas pada sendisendi karean ia merasakan adanya kelemahan kelemahan pada dirinya dan merasakan kegiatan seharihari menjadi berubah. Pera'at dapat melakukan pengkajian terhadap konsep diri klien khususnya aspek body image dan harga diri klien. 6ata dasar pengkajian pasien tergantung pada keparahan dan keterlibatan organorgan lainnya ( misalnya mata, jantung, paruparu, ginjal ), tahapan misalnya eksaserbasi akut atau remisi dan keberadaaan bersama bentukbentuk arthritis lainnya. Pengkajian $$ Pola ordon $.
Pola Persepsi Kesehatan Pemeliharaan Kesehatan
B
pakah pernah mengalami sakit pada sendisendiI
B
Ri'ayat penyakit yang pernah diderita sebelumnyaI
B
Ri'ayat keluarga dengan R
B
Ri'ayat keluarga dengan penyakit autoimun
B
Ri'ayat infeksi irus, bakteri, parasit dll
!.
Pola 4utrisi 7etabolik
B =enis, frekuensi, jumlah makanan yang dikonsumsi (makanan yang banyak mengandung pospor(Aat kapur), itamin dan protein) B 9. B :.
Ri'ayat gangguan metabolic Pola #liminasi dakah gangguan pada saat // dan /KI Pola ktiitas dan 2atihan
B
Kebiasaan aktiitas seharihari sebelum dan sesudah sakit
B
=enis aktiitas yang dilakukan
B
Rasa sakitEnyeri pada saat melakukan aktiitas
B
8idak mampu melakukan aktifitas berat
1.
Pola stirahat dan 8idur
B
pakah ada gangguan tidurI
B
Kebiasaan tidur sehari
B
8erjadi kekakuan selama $E!$ jam setelah bangun tidur
B
dakah rasa nyeri pada saat istirahat dan tidurI
+. B <.
Pola Persepsi Kognitif dakah nyeri sendi saat digerakan atau istirahatI Pola Persepsi dan Konsep 6iri
B
dakah perubahan pada bentuk tubuh (deformitasEkaku sendi)I
B
pakah pasien merasa malu dan minder dengan penyakitnyaI
&.
Pola Peran dan *ubungan dengan Sesama
B
/agaimana hubungan dengan keluargaI
B
pakah ada perubahan peran pada klienI
%. B
Pola Reproduksi Seksualitas dakah gangguan seksualitasI
$". Pola 7ekanisme Koping dan 8oleransi terhadap Stress B
dakah perasaan takut, cemas akan penyakit yang dideritaI
$$. Pola Sistem Kepercayaan B
gama yang dianutI
B
dakah gangguan beribadahI
B
pakah klien menyerahkan sepenuhnya penyakitnya kepada 8uhan
K.
DIAGNOSA KEPERAWATAN ARTRITIS REUMATOID
$. 4yeri berhubungan dengan agen pencedera, distensi jaringan oleh akumulasi cairanE proses inflamasi, destruksi sendi. !. angguan mobilitas fisik berhubungan dengan deformitas skeletal, nyeri, penurunan, kekuatan otot. 9. angguan -itra 8ubuh E Perubahan Penampilan Peran berhubungan dengan perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugastugas umum, peningkatan penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas. :. 6efisit pera'atan diri berhubungan dengan kerusakan musculoskeletal, penurunan kekuatan, daya tahan, nyeri pada 'aktu bergerak, depresi. 1. Kebutuhan pembelajaran mengenai penyakit, prognosis, dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya pemajananE mengingat, kesalahan interpretasi informasi.
LAPORAN PENDAHULUAN ARTRITIS REUMATOID
658R P>S8K uyton, rthur -., *all, =ohn #., !""<. />K> =R 5S020 K#60K8#R4 #disi $$. lih bahasa ; ra'ati, et al. =akarta ; #*arris #6 =r., $%%9, #tiology and Pathogenesis of Reumatoid rthritis. 6alam; 8eCtbook of Rheumatology.Philadhelpia;Saunders -o
*irma'an, Sutisna., $%<9. P8020. =akarta ; /agian Patologi natomik 5akultas Kedokteran >niersitas ndonesia, pp ; :9<, $ *ollmann 6/. rthritis 3 musculoskeletal disorders. n; 8ierney 27, 7cPhee, Papadakis 7 (#ds); -urrent 7edical 6iagnosis 3 8reatment, 9: th ed., ppleton 3 2ange, nternational #dition, -onnecticut !""1, K> =R P8020 #disi <. =akarta ; #7ansjoer, ., Suprohaita, Jardhani, Jahyu ., Setio'ulan, J., !""". KP8 S#2#K8 K#60K8#R4 #disi Ketiga =ilid Kedua. =akar ta ; 7edia esculapius 4asution..$%%+.spek enetik Penyakit Reumatik dalam 4oer S (#ditor) /uku jar Penyakit 6alam =ilid . =akarta; /alai penerbit 5K>. Price, S. 6an Jilson 27., $%%9, Patofisiologi; Konsep Klinik ProsesProses Penyakit bag !. =akarta; #-