Loncat Indah

MAKALAH

LONCAT INDAH

Disusun Oleh:

M. DICKY SATRIA PUTRA NPM. 14125456

SEKOLAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) JURAI SIO METRO !"#$ KATA KATA PENGANTAR  PENG ANTAR 

Segala puji bagi Allah Yang Maha Besar atas dilimpahan karunia-Nya sehing sehingga ga kami kami dapat dapat menyel menyelesai esaikan kan penulis penulisan an makala makalah h ini. ini. Penuli Penuliss berupa berupaya ya menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya agar dapat dipahami dengan mudah oleh par pembacanya. Setiap bagian dalam makalah ini selalu di mulai dengan motivasi yang menunj menunjukk ukkan an bagaim bagaimana ana setiap setiap isi tulisan tulisan yang yang disaji disajikan kan akan akan bergu berguna na jika jika dipelajari. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanaat bagi kita semua. Amin!

Metro" #uli $%&' Penulis"

DAFTAR ISI

(A)AMAN #*+*)........................................................................................i ,AA PN/ANA0.......................................................................................ii +A1A0 2S2.....................................................................................................ii BAB 2 PN+A(*)*AN.................................................................................& BAB 22 PMBA(ASAN..................................................................................$ A. Sejarah )oncat 2ndah ................................................................................................... $ B. Pengertiajn )oncat 2ndah ................................................................................................... 3 4. ehnik )atihan )oncat 2ndah ................................................................................................... &' BAB $5 +A1A0 P*SA,A

222

,S2MP*)AN

BAB I PENDAHULUAN

)oncat indah adalah olahraga yang pertama kali ditemukan di ropa dan mulai menjadi olahraga kompetisi di 2nggris pada tahun &3%'. )oncat indah merupakan perpaduan gerakan akrobatik di udara dan loncatan. Pada dasarnya loncat indah terdiri dari loncatan yang dimulai dari langkah take o atau pantulan take o kemudian masuk ke air. Penggunaan papan loncat adalah kombinasi dari gerakan saat di udara setelah take o dan sebelum masuk ke air. +i 2ndonesia sendiri olahraga loncat indah kalah populer dibandingkan renang. (al ini dikarenakan loncat indah memiliki resiko yang cukup berbahaya ketika terjadi kecelakaan. 6alaupun begitu olahraga loncat indah tetap mempunyai tempat di hati para pemacu adrenalin. Seperti para peserta he 4li  +iving 6orld Series. +alam acara yang disponsori 0ed Bull para perenang locat indah tidak melakukannya di kolam renang" melainkan dari tebing. 6alaupun terlihat ekstrim" tapi dalam melakukan loncat indah dari tebing para perenang mampu memukau para penonton. Selain karena dilakukan dari ketinggian yang ekstrim" gerakan akrobatik yang mereka lakukan juga sangat indah sehingga mereka terlihat memiliki sayap. Acara ini diikuti oleh perenang dari berbagai negara yang memiliki rasa keberanian yang tinggi. Penyelenggaraannya pun selalu berpindah.

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian

Beberapa pengertian dari loncat indah antara lain adalah olahraga yang memperlihatkan keterampilan dan seni bergerak. 2nti gerakan pada loncat indah terletak pada saat peloncat melakukan gerak sebelum masuk  ke dalam air. 7lahraga ini dilakukan dengan loncatan pada papan tolak" kemudian melakukan gerakan di udara dan akhirnya terjun masuk ke dalam air.

+alam perlombaan loncat indah" keindahan dan ketepatan

gerakan menjadi acuan penilaian. )oncat 2ndah Adalah

4abang 7lahraga Yang Menyerupai

Akrobatik *dara +i Atas Permukaan Air. )oncatan Biasanya +i )akukan +ari Papan Plat +an Spring Board" ,emudian Melakukan Berbagai /aya Sebelum erjun ,e +alam Air. )oncat 2ndah adalah perpaduan dari gerak akrobatik dan loncatan di udara yang di mainkan di air 8kolam renang yang khusus9 . 7lahraga loncat indah ditemukan di ropa dan diperlombakan pertama kalinya di 2nggris pada tahun &3%'.

B. Filsafat Modern Rasionalis!e dan Idealis!e ". Rasionalis!e *saha manusia untuk memberi kemandirian

kepada

akal

sebagaimana yang telah dirintis oleh para pemikir renaisans" masih  berlanjut terus sampai abad ke-&:. Abad ke-&: adalah era dimulainya  pemikiran-pemikiran keilsaatan dalam artian yang sebenarnya. Semakin lama manusia semakin menaruh kepercayaan yang besar terhadap kemampuan akal" bahkan diyakini bah;a dengan kemampuan akal segala macam persoalan dapat dijelaskan" semua permasalahan dapat dipahami dan dipecahkan termasuk seluruh masalah kemanusiaan. ,eyakinan yang berlebihan terhadap kemampuan akal telah  berimplikasi kepada perang terhadap mereka yang malas mempergunakan

akalnya" terhadap kepercayaan yang bersiat dogmatis seperti yang terjadi  pada abad pertengahan" terhadap norma-norma yang bersiat tradisi dan terhadap apa saja yang tidak masuk akal termasuk keyakinan-keyakinan dan serta semua anggapan yang tidak rasional. +engan kekuasaan akal tersebut" orang berharap akan lahir suatu dunia baru yang lebih sempurna" dipimpin dan dikendalikan oleh akal sehat manusia. ,epercayaan terhadap akal ini sangat jelas terlihat dalam  bidang ilsaat" yaitu dalam bentuk suatu keinginan untuk menyusun secara a priori suatu sistem keputusan akal yang luas dan tingkat tinggi. 4orak berpikir yang sangat mende;akan kemampuan akal dalam ilsaat dikenal dengan nama aliran rasionalisme. & Pada
mengalami sesuatu seolah-olah dalam keadaan yang sesungguhnya. Pada langkah pertama ini +escartes berhasil meragukan semua benda yang dapat diindera. Menurut +escartes" dalam keempat keadaan itu 8mimpi" halusinasi" ilusi dan hal gaib9" juga dalam jaga" ada sesuatu yang selalu muncul. Ada yang selalu muncul baik dalam jaga maupun dalam mimpi" yaitu gerak" jumlah

dan besaran 8volume9. ,etiga hal tersebut adalah

matematika. *ntuk membuktikan ketiga hal ini benar-benar ada" maka +escartes pun meragukannya. 2a mengatakan bah;a matematika bisa salah. Saya sering salah menjumlah angka" salah mengukur besaran" demikian pula pada gerak. #adi" ilmu pasti pun masih dapat saya ragukan" meskipun matematika lebih pasti dari benda. ,alau begitu" apa yang pasti itu dan dapat kujadikan dasar bagi ilsaatku? Aku ingin yang pasti" yang distinct. 5 Sampailah ia sekarang kepada langkah ketiga dalam metode cogito. Satu-satunya hal yang tak dapat ia ragukan adalah eksistensi dirinya sendiri yang sedang ragu-ragu. Mengenai satu hal ini tidak ada satu manusia pun yang dapat menipunya termasuk setan licik dan botak sekali  pun. Bahkan jika kemudian ia disesatkan dalam berpikir bah;a dia ada" maka penyesatan itu pun bagi +escartes merupakan bukti bah;a ada seseorang yang sedang disesatkan. 2ni bukan khayalan" melainkan kenyataan. Batu karang kepastian +escartes ini diekspresikan dalam  bahasa latin cogito ergo sum 8saya berpikir" karena itu saya ada9. +alam usaha untuk menjelaskan mengapa kebenaran yang satu 8saya berpikir" maka saya ada9 adalah benar" +escartes berkesimpulan  bah;a dia merasa diyakinkan oleh kejelasan dan ketegasan dari ide tersebut. +i atas dasar ini dia menalar bah;a semua kebenaran dapat kita kenal karena kejelasan dan ketegasan yang timbul dalam pikiran kita@ Apa pun yang dapat digambarkan secara jelas dan tegas adalah benar. +engan demikian" alsaah rasional mempercayai bah;a  pengetahuan yang dapat diandalkan bukanlah turunan dari dunia  pengalaman melainkan dari dunia pikiran. +escartes mengakui bah;a  pengetahuan dapat dihasilkan oleh indera" tetapi karena dia mengakui  A%ad Ta$sir, *7. 8it., . 12311.

 bah;a indera itu bisa menyesatkan seperti dalam mimpi atau khayalan" maka dia terpaksa mengambil kesimpulan bah;a data keinderaan tidak  dapat diandalkan.> 4ogito ergo sum dianggap sebagai ase yang paling penting dalam ilsaat +escartes yang disebut sebagai kebenaran ilsaat yang pertama 8primum philosophium9. Aku sebagai sesuatu yang berpikir adalah suatu substansi yang seluruh tabiat dan hakikatnya terdiri dari pikiran dan keberadaannya tidak butuh kepada suatu tempat atau sesuatu yang bersiat  benda;i. *ntuk menguatkan gagasannya" ia mengemukakan ide-ide ba;aan 8innate ideas9. +escartes berpendapat bah;a dalam dirinya terdapat tiga ide ba;aan yang telah ada pada dirinya sejak lahir" yaitu pemikiran" uhan dan keluasan. Argumen tentang ide ba;aan tersebut adalah ketika saya memahami diri saya sebagai makhluk yang berpikir" maka harus diterima  bah;a pemikiran merupakan hakikat saya. ,etika saya mempunyai ide sempurna" maka pasti ada penyebab sempurna bagi ide tersebut" karena akibat tidak mungkin melebihi penyebabnya. 6ujud yang sempurna itu tidak lain adalah uhan. Adapun alasan tentang keluasan karena saya mengerti ada materi sebagai keluasan" sebagaimana diketahui dan dipelajari dalam ilmu geometri. Mengenai substansi" +escartes menyimpulkan bah;a selain dari uhan ada dua substansi" yaitu ji;a yang hakikatnya ada lah pemikiran dan materi yang hakikatnya adalah keluasan. etapi" karena +escartes telah menyangsikan adanya

dunia di luar dirinya" maka

ia kesulitan

membuktikan adanya dunia luar tersebut. Bagi +escartes" satu-satunya alasan untuk menerima adanya dunia luar adalah bah;a uhan akan menipu saya sekiranya 2a memberi ide keluasan. Namun tidak mungkin uhan sebagai ;ujud yang sempurna akan menipu saya. #adi" di luar saya  benar-benar ada dunia material. Adapun Spino
satu substansi. Adapun bodies dan mind bukan substansi yang berdiri sendiri" melainkan siat dari satu substansi yang tak terbatas. ,etika ia ditanya"Bagaimana membedakan atribut bodies dan mind? Spino
1ilsaat saat ini merupakan bentuk reaksi langsung atau tak  langsung atas pemikiran /eorge 6ilhelm 1riedrich (egel 8&::%-&C5&9. 2a adalah seorang pemikir spekulati yang paling hebat. Semua ahli sejarah ilsaat menyetujui bah;a dia seorang raksasa di bidang ilsaat. Sehingga karena kehebatannya" ilsaat Barat tidak pernah mampu mencapai lagi kehebatan ilsaat (egel. 7leh karena itu" 1ilsaat (egel sering disebut sebagai puncak dari 2dealisme #erman. 1isaatnya banyak diinspirasikan oleh 2mannuel ,ant. +isamping 2mmanuel ,ant" (egel memiliki konsistensi

dalam

berikir

dan

kemampuan

rasio

yang

mampu

menerjemahkan hidup dalam bentuk rumusan dialektikanya yang terkenal. +ia adalah seorang yang progresi dalam berpikir dan bertindak" meskipun di satu sisi dia bukanlah seorang yang reaksioner dalam bersikap terhadap realitas. 1ilsaat 0oh yang merupakan kharakternya merupakan hasil sintesa antara pemikiran 1ichte dan Schelling di
 parsial. ,emandirian benda-benda yang terbatas bagi (egel dipandang sebagai ilusi" tidak ada yagn benar nyata kecuali keseluruhan. Sebelum membahas metode dialetika (egel" sehendaknya kita ketahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dealetika. 2stilah dialetika  berasal dari bahasa Yunani" dialego" yang berarti debat atau diskusi. #adi" dealetika adalah pengalaman sehari-hari dalam dialog. (egel sangat mengagumi ucapan ilsu Yunani (erakleitos bah;a pertentangan adalah  bapa segala sesuatu=. +engan metode dialetika ini" (egel mensintesiskan antara ilsaat idealisme subyekti 81ichte9 dengan ilsaat idealisme obyekti 8Schelling9 menjadi ilsaat idealisme mutlak.: Proses dialetika selalu terdiri atas tiga ase. 1ase pertama 8tesis9 yang la;annya 8antitesis9" yaitu ase kedua. )alu muncullah ase ketiga yang memperdamaikan ase pertama dan kedua atau disebut dengan 8sintesis9. Namun" dengan munculnya sintesis" bukan berarti tesis dan antitesis di tiadakan atau dihilangkan. (egel juga mengatakan" dalam sintesis masih terdapat tesis dan antitesis" tetapi kedua-duanya diangkat kepada tingkatan baru. +engan kata lain" dalam sintesis baik tesis maupun antitesis mendapaat eksistensi baru. Atau bisa disebut" kebenaran yang terkandung dalam tesis dan antitesis tetap disimpan dalam sintesis" tetapi dalam bentuk lebih sempurna. Maka dari itu proses dealetika sebaiknya dikiaskan dengan gerak spiral dan bukan dengan gerak garis lurus.E&'F

#. Filsafat Modern E!$iris!e dan Parag!atis!e ". E!$iris!e mpirisme adalah suatu doktrin ilsaat yang menekankan peranan

 pengalaman dalam memperoleh pengetahuan dan pengetahuan itu sendiri dan mengecilkan peran akal. 2stilah empirisme diambil dari bahasa yunani empeiria yang berarti pengalaman. Sebagai suatu doktrin" empirisme adalah la;an rasionalisme. Akan tetapi tidak berarti bah;a rasionalisme ditolak sama sekali. +apat dikatakan bah;a rasionalisme dipergunakan 6 =. rtns, 212. Rin+asan :!ara #ilsa$at. )*+yaarta- =anisius &An++*ta I=API0 < >u"adi, 21. #ilsa$at arat. )*+yaarta- ArRuzz Mdia.

dalam kerangka empirisme" atau rasionalisme dilihat dalam bingkai empirismeC. #ohn )ocke 8&=5$-&:%>9 yang untuk pertama kali menerapkan metode empiris kepada persoalan-persoalan tentang pengenalan atau  pengetahuan. Bagi )ocke" yang terpenting adalah menguraikan cara manusia mengenal. )ocke berusaha menggabungkan teori-teori empirisme seperti yang diajarkan Bacon dan (obbes dengan ajaran rasionalisme +escartes. *saha ini untuk memperkuat ajaran empirismenya. 2a menentang teori rasionalisme mengenai idea-idea dan asas-asas pertama yang

dipandang

sebagai

ba;aan

manusia.

Menurut

dia"

segala

 pengetahuan datang dari pengalaman dan tidak lebih dari itu. Peran akal adalah pasi pada ;aktu pengetahuan didapatkan. 7leh karena itu akal tidak melahirkan pengetahuan dari dirinya sendiri.E55F Pada ;aktu manusia dilahirkan" akalnya merupakan sejenis buku catatan yang kosong 8tabula rasa9. +i dalam buku catatan itulah dicatat pengalaman pangalaman indera;i. Seluruh pengetahuan kita diperoleh dengan jalan menggunakan

serta

membandingkan

ide-ide

yang

diperoleh

dari

 penginderaan serta releksi yang pertama dan sederhana. api pikiran" menurut )ocke" bukanlah sesuatu yang pasi terhadap segala sesuatu yang datang dari luar. Beberapa aktiitas berlangsung dalam pikiran. /agasangagasan yang datang dari indera tadi diolah dengan cara berpikir" bernalar" mempercayai" meragukan dan dengan demikian memunculkan apa yang dinamakannya dengan perenungan. )ocke menekankan bah;a satu-satunya yang dapat kita tangkap adalah penginderaan sederhana. ,etika kita makan apel misalnya" kita tidak merasakan seluruh apel itu dalam satu penginderaan saja. Sebenarnya" kita menerima serangkaian penginderaan sederhana" yaitu apel itu ber;arna hijau" rasanya segar" baunya segar dan sebagainya. Setelah kita makan apel berkali-kali" kita akan berpikir bah;a kita sedang makan apel. Pemikiran kita tentang apel inilah yang kemudian disebut )ocke sebagai gagasan yang rumit atau ia sebut dengan persepsi. +engan demikian kita dapat mengatakan bah;a semua bahan dari pengetahuan / A%ad Ta$sir, *7. 8it., . 1<.

kita tentang dunia didapatkan melalui penginderaan.2ni berarti bah;a semua pengetahuan kita betapapun rumitnya" dapat dilacak kembali sampai kepada pengalaman-pengalaman indera;i yang pertama-tama yang dapat diibaratkan seperti atom-atom yang menyusun objek-objek material. Apa yang tidak dapat atau tidak perlu dilacak kembali seperti demikian itu  bukanlah pengetahuan atau setidak-tidaknya bukanlah pengetahuan mengenai hal-hal yang actual. 3 +i tangan empirisme )ocke" ilsaat mengalami perubahan arah. #ika rasionalisme +escartes mengajarkan bah;a pengetahuan yang paling  berharga

tidak

berasal

dari

pengalaman"

maka

menurut

)ocke"

 pengalamanlah yang menjadi dasar dari segala pengetahuan. Namun demikian" empirisme dihadapkan pada sebuah persoalan yang sampai  begitu jauh belum bisa dipecahkan secara memuaskan oleh ilsaat. Persoalannya

adalah

menunjukkan

bagaimana

kita

mempunyai

 pengetahuan tentang sesuatu selain diri kita dan cara kerja pikiran itu sendiri.&% %. Parag!atis!e Pragmatisme berasal dari kata pragma yang artinya guna. Pragma

 berasal dari kata Yunani. Makna pragmatisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bah;a yang benar adalah apa saja yang membuktikan dirinya sebagai yang benar dengan akibat-akibat yang bermanaat secara praktis. Artinya" segala sesuatu dapat diterima asalkan bermanaat bagi kehidupan. +an aliran ini menekankan pada praktik dalam mengadakan pembuktian  pembenaran dari sesuatu hal yang dapat dilihat dari tindakannya yang  praktis atau dari segi kegunaan. Menurut pragmatisme" berpikir itu mengabdi pada tindakan" dan tugas pikir itu untuk bertindak. (al ini mengakibatkan tindakan-tindakan

3 9uaya :. Pra!a, *7. 8it., . 26. 1 a%"an+ ?Ans dan Rada 9uli A. Ha%"ali, slan!utnya dis"ut a%"an+, #ilsa$at ntu %u% &Ct. I( 9aarta- Prnada Mdia, 20, . 4.

itu menjadi kriteria berpikir dan kegunaan. +engan kata lain" hasil dari tindakan itu menjadi suatu kebenaran. Sebagai aliran ilsaat" pragmatisme berpendapat bah;a pengetahuan mencari" bukan sekedar untuk tahu demi tahu" melainkan untuk mengerti masyarakat dan dunia. Pengetahuan bukan sekedar objek pengertian"  permenungan atau kontemplasi" tetapi untuk berbuat sesuatu bagi kebaikan" peningkatan serta kemajuan masyarakat dunia. Pragmatisme lebih memprioritaskan tindakan daripada pengetahuan dan ajaran" dan kenyataan pengalaman hidup di lapangan daripada prinsip muluk-muluk  yang melayang di dunia. 7leh karena itu" prinsip untuk menilai pemikiran" gagasan" teori" kebijakan" pernyataan tidak hanya cukup berdasarkan logisnya dan bagusnya rumusan-rumusan tetapi berdasarkan dapattidaknya dibuktikan" dilaksanakan dan mendatangkan hasil. 6illiam #ames adalah seorang ilsu dari Amerika Serikat" yang terkenal sebagai salah seorang pendiri Ma
memiliki doma" dan doktrin didalam metodenya. idak ada hasil yang  berbeda" lebih lanjut lagi" tetapi hanyalah siat-siat pemahamanlah yang dimaksudkan dari metode pragmatisma. Siat-siat seperti melihat sesuatu sebagaimana adanya" dasar-dasar" kategori" pengenalan keinginanG dan melihat jauh ke belakang" sebab-akibat dan akta. Pragmatisma merupakan anthropocentis murni" dengan alasan itu  pulalah dipakai kata humanisme untuk menggambarkan pragmatisma. Menurut ,antian" pragmatisma adalah humanisme selama tidak me;akili kemampuan berpikir didalam dunia nyata. Sedangkan" menurut ,ant" dengan pemahaman dan pemikiran yang lebih jernih" mempercayai kemampuan pemikirian dalam menciptakan gambaran tetap dari bumi 8apapun yang menjadi dasarnya9" pragmatisma menolak pandangan itu. Adalah Schilcore 8pelopor ilsaat pragmatisma9 yang menyadari adanya inti dari kenyataan yang dapat dirasakan. ,eliatannya sama dengan  pandangan ,ant" tetapi diantara keduanya ada pemisah yaitu perbedaan mendalam antara rasioanlisme dan empirisme. Berdasarkan hal itulah" semua ketertarikan dan alasan pribadi" dan  pemikiran murni dari idealisme (egel dapat kita katakan tidaklah ada. Alasan tidak menciptakan aktaG hanyalah memberi perintah dan mengelompokkan akta. Seperti halnya saya menyatakan sesuatu itu benar" dan saya terus menyatakannya sampai sesuatu itu menjadi lebih dari sekedar

alasanG

Saya

menyatakannya

dengan

pemikiran

yang

mengingatkan saya akan hubungannya dengan apa yang saya lakukan dan  pikirkan. Menurut #ames" penilaian dan hukuman adalah penuntun sedehana dari tingkah laku" sehingga pemikiran akan norma kita tidak bersiat selamanyaG lebih kepada menyesuaikan teradap situasi. +ampaknya"  perbedaan antara penilaian akta dan penilaian harga serta perbedaan antara alasan teoris dan alasan praktikal menghilang. ,ata-kata benardan nyata menyatakan bentuk dari nilai perasaan ketidakbergunaanG dan kata baik adalah sebuah penyamaran. 2ni adalah bukti dimana #ames secara tidak sadar membenarkan pendapat Niet
eori #ames akan insting sangatlah bersiat individualis dan sangatlah kolot pada pelaksanaannya. Mengesampingkan pernyataannya mengenai perubahan insting" yang berla;anan dengan diskusinya pada 2ron )a; o (abitH(ukum *tama ,ebiasaan dan keprcayaannya akan tujuan dasar pendidikan sebagai pengembangan a;al kebiasaan individual dan kelompok" dalam pembentukan masyarakat yang lebih sempurna. Singkatnya" #ames menegaskan" dasar dari semua pendidikan adalah mengumpulkan semua insting asli yang dikenal oleh anak-anak" dan tujuan  pendidikan adalah organisasi pengenalan kebiasaan seagai bagian dari diri untuk menjadikan pribadi yang lebih baik. Sumbangan #ames yan paling  berpenaruh terhadap metode pendidikan adalah hubungannya dengan susunan kebiasaan. D. Filsafat Modern  E&sistensialis!e

ksistensialisme

muncul

sebagai

reaksi

terhadap

pandangan

materialisme. Paham materialisme ini memandang bah;a pada akhirnya manusia itu adalah benda" layaknya batu atau kayu" meski tidak secara eksplisit. Materialisme menganggap hakekat manusia itu hanyalah sesuatu yang material" betul-betul materi. Materialisme menganggap bah;a dari segi keberadaannya manusia sama saja dengan benda-benda lainnya" sementara eksistensialisme yakin bah;a cara berada manusia dengan benda lain itu tidaklah sama. Manusia dan benda lainnya sama-sama berada di dunia" tapi manusia itu mengalami beradanya dia di dunia" dengan kata lain manusia menyadari dirinya ada di dunia. ksistensialisme menempatkan manusia sebagai subjek" artinya sebagai yang menyadari" sedangkan benda-benda yang disadarinya adalah objek. Secara umum eksistensialisme merupakan suatu aliran ilsaat yang lahir 

karena ketidakpuasan beberapa iloso terhadap ilsaat pada masa Yunani hingga modern" seperti protes terhadap rasionalisme Yunani" khususnya  pandangan spekulati tentang manusia. 2ntinya adalah penolakan untuk  mengikuti suatu aliran" penolakan terhadap kemampuan suatu kumpulan keyakinan" khususnya kemampuan sistem" rasa tidak puas terhadap ilsaat tradisional yang bersiat dangkal" akademik dan jauh dari kehidupan" juga

 pemberontakan terhadap alam yang impersonal yang memandang manusia terbelenggu dengan aktiitas teknologi yang membuat manusia kehilangan hakekat hidupnya sebagai manusia yang bereksistensi. ksistensialisme juga lahir sebagai reaksi terhadap idealisme. 2dealisme dan materialisme adalah dua  pandangan ilsaat tentang hakekat yang ekstrem. Materialisme menganggap manusia hanyalah sesuatu yang ada" tanpa menjadi subjek" dan hal ini dilebihlebihkan pula oleh paham idealisme yang menganggap tidak ada benda lain selain pikiran. 2dealisme memandang manusia hanya sebagai subjek" dan materialisme memandangnya sebagai objek. Maka muncullah eksistensialisme sebagai jalan keluar dari kedua paham tersebut" yang menempatkan manusia sebagai subjek sekaligus objek. #ean-Paul Sartre ilsu lain dari eksistensialisme berpendapat eksistensi mendahului esensi" manusia adalah mahkluk eksistensi" memahami dirinya dan bergumul di dalam dunia. #ean-paul Sartre kemudian menyimpulkan  bah;a manusia tidak memiliki suatu apapun" namun dia dapat membuat sesuatu bagi dirinya sendiri. Menurut Sartre adanya manusia itu bukanlah etre melainkan a etre. Artinya manusia itu tidak hanya ada tapi dia selamanya harus membangun adanya" adanya harus dibentuk dengan tidak  henti-hentinya. Munculnya eksistensialisme juga didorong oleh situasi dunia secara umum" terutama dunia ropa barat. Pada ;aktu itu kondisi dunia pada umumnya tidak menentu akibat perang. +i mana-mana terjadi krisis nilai. Manusia menjadi orang yang gelisah" merasa eksistensinya terancam oleh ulahnya sendiri. Manusia melupakan individualitasnya. +ari sanalah para iloso berpikir dan mengharap adanya pegangan yang dapat mengeluarkan manusia dari krisis tersebut. +ari proses itulah lahir eksistensialisme. Satre berkeyakinan bah;a inti setiap relasi antarmanusia adalah konlik" saling menegasikan terus-menerus" karena seorang manusia menjadi subjek  sekaligus juga objek bagi yang lain. 7leh karena itu" satu dengan yang lainnya  berusaha untuk memasukkan orang lain ke dalam pusat dunia-nya. Mengikuti Niet
Sartre menekankan pada kebebasan manusia" manusia setelah diciptakan mempunyai kebebasan untuk menetukan dan mengatur dirinya. ,onsep manusia yang bereksistensi adalah makhluk yang hidup dan berada dengan sadar dan bebas bagi diri sendiri. Sepanjang sejarah eksistensialisme" kebebasan ala Sartre ini boleh dibilang paling ekstrim dan radikal. +alam sejarah perkembangan ilsaat" agaknya tidak ada pendirian tentang kebebasan yang ekstrim dan radikal seperti Sartre. Secara garis besar ilsaat eksistensialisme menekankan kebebasan manusia" tidak ada nilai nilai yang bisa mengekang kebebasan manusia menurut Sartre. 1ilsaat eksistensialisme Sartre berbeda dengan ilsaat eksintesialisme kierkegard yang juga dikenal sebagai salah tokoh ilsu  eksistensialisme besar. meskipun sama sama berpandangan kebebasan yang mnjadi titiktolak utama" akan tetapi perbedaan ilsaat eksistensialisme dari kedua tokoh ini terletak pada tanggapan mereka terhadap uhan. ,ierkegard menagnggap

manusia

bebas

dengan

mempercayai

tuhan.

,iergard

memberikan analogi yang bagus antara kebebasan dengan tuhan dia menganalogikan dengan cerita Adam dan (a;a" dimana pada saat Adam dan (a;a diciptakan tuhan dan mnghuni surga mereka berdua diperkenankan menikmati dan memakan segala macam buah yang ada di surga" akan tetapi tuhan melarang Adam dan (a;a memberikan larangan keras untuk memakan satu jenis buah di surga yaitu buah ,huldi 8dalam 2slam9. )arangan tersebut tidak membuat Adam dan (a;a menjauh akan tetapi justru penasaran dan memakan buah tersebut" dari kisah tersebut dapat ditarik kesimpulan bah;a sebenarnya tuhan telah memberikan pilihan terhadap Adam dan (a;a dengan tetap membiarkan merekan berdua memakan buah tersebut" meskipun larangan sudah diberikan" jika tuhan mengekang dan tidak memberikan kebebasan kepada Adam dan (a;a jangankan memakan buah tersebut" mendekati pohon tersebut saja Adam dan (a;a akan terpelanting oleh kekuatan uhan. oleh sebab itu ,ierkegard termasuk dalam salah satu 1ilsu  eksistensialis Theistik

8mempercayai

tuhan9"

mengambil

posisi

yang

 brsebrangan dengan ,ierkegard" Sartre justru menentang keberadaan tuhan"

yang menyebabkan Sartre menjadi salah satu ilsu ksistensialis  Atheistik  8tidak mmpercayai tuhan9 selain Martin (eideger  +ari penjelasan Sartre diatas bisa ditarik kesimpulan bah;a manusia memang memiiki kebebasan dalam menuntukan pilihan" bahkan menurut Sartre manusia dikutuk untuk bebas" akan tetapi kebebasan yang diilih juga harus mempertimbangkan kepentingan secara luas. ,ebebasan menurut Sartre  juga harus disertai dengan tindakan secara terus menerus" karena sejatinya adalah mahluk yang menindak dan untuk menindak terkait dengan kesadaran akan dunia.&&

11 9an Paul :artr, @sistnsialis% dan Hu%anis%, Pustaa Pla!ar,  )*+yaarta, 22, . 44

BAB III PENUTUP

+emikianlah makana mengenai pemikiran dari beberapa tokoh ilsaat seperti 0ene +escartes 8&'3'-&='%9 8rasionalisme9" /eorge 6ilhelm 1riedrich (egel 8idealisme9" #ohn )ocke 8&=5$-&:%>9 8emperisme9" 6illiam #ames 8pragmatisme9" dan #ean-Paul Sartre 8eksistensialisme9" mudah-mudahan makalah ini dapat memberikan gambaran singkat mengenai pemikiran-pemikiaran dari tokoh tersebut dan memberikan keseuaian antara pemikiran para ilsaat tersebut terhadap kehidupan kita dimasa sekarang ini.

DAFTAR PUSTAKA

Adisusilo" Sutarjo" Sejarah Pemikiran Barat Dari yang Klasik Sampai yang   Moder n" $%&5. Ahmadi" Asmoro. 1ilsaat *mum" #akarta@P 0aja /raindo Persada" $%%: Ahmad asir" Filsafat Umum 84et. I2G Bandung@ P 0emaja 0osdakarya" &33C9" Bambang J-Anees dan 0adea #uli A. (ambali" selanjutnya disebut Bambang"  Filsafat Untuk Umum 84et. 2G #akarta@ Prenada Media" $%%59" #ean Paul Sartre" Eksistensialisme dan umanisme" Pustaka Pelajar" Yogyakarta" $%%$ #ujun S. Suriasumantri" !lmu dalam perspektif   84et. KI2G #akarta@ Yayasan 7bor  2ndonesia" $%%59" h. &%%-&%&. 0i