LINGKAR PEMECAHAN MASALAH EVALUASI PROGRAM KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) PUSKESMAS KECAMATAN SAWAH BESAR PERIODE JANUARI – JANUARI – SEPTEMBER SEPTEMBER 2017
Disusun Oleh: KELOMPOK 3
Qeis Ramadhan
(1102012220) (1102012220)
Aulia Purnama
(1102012033) (1102012033)
Putri Maulina
(1102012217)
Syakura Fidina
(1102012288) (1102012288)
Yovita Nampira
(1102012311) (1102012311)
Pembimbing: dr.Citra Dewi, M.Kes, DipIDK
KEPANITERAAN KEDOKTERAN KELUARGA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI 2017
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Laporan
Lingkar
Pemecahan
Masalah
dengan
judul
“EVALUASI
PROGRAM
KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) PUSKESMAS KECAMATAN SAWAH BESAR PERIODE JANUARI – SEPTEMBER 2017” 2017” telah disetujui oleh pembimbing
untuk diseminarkan dalam rangka memenuhi salah satu tugas Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga, Fakultas Kedokteran Universitas YARSI.
Jakarta, November 2017 Pembimbing
dr.Citra Dewi, M.Kes, DipIDK
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wa Rahmatullahii wa Barakatuuh Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur senantiasa kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada tim penulis sehingga Laporan
Lingkar
Pemecahan
Masalah
yang
berjudul
“EVALUASI PROGRAM
KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) PUSKESMAS KECAMATAN SAWAH BESAR PERIODE JANUARI – JANUARI – SEPTEMBER SEPTEMBER 2017” 2017” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penulisan dan penyusunan laporan ini bertujuan untuk memenuhi tugas kepaniteraan klinik bagian Ilmu Kedokteran Keluarga Fakultas Kedokteran Universitas YARSI . Penulis juga berharap agar laporan ini dapat berguna sebagai salah satu sumber pengetahuan bagi pembaca, terutama pengetahuan tentang Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penyelesaian laporan ini tidak terlepas dari bantuan para dosen pembimbing, staf pengajar, serta orangorang-orang sekitar yang terkait. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya besarnya kepada : 1. Dr. Yusnita, M.Kes, Dipl DK, selaku kepala bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat dan
dosen pembimbing Kepaniteraan Ilmu Kedokteran Keluarga Universitas YARSI. YARSI. 2. Dr. Dini Widianti, M.KK, selaku koordinator kepaniteraan Kedokteran Keluarga dan staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. 3. Dr. Erlina Wijayanti, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. 4. Prof Qomariyah MS PKK AIFM selaku staf pengajar Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. 5. DR. Kholis Ernawati, S.Si, M.Kes, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI YARSI 6. Dr. Citra Dewi, M.Kes, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. YARSI. 7. Dr. Dian Mardhiyah, MKK, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. YARSI.
8. Dr. Hj Sophianita G.T Aning, MKK, PKK, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. 9. DR. Rifqatussa’adah SKM, M.Kes, selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI. 10. Dr. Sugma Agung Purbowo, MARS, DipIDK,selaku staf pengajar bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI 11. Drg. Kristy Wathini, MKM selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Senen. 12. Dr. Yuli Hartati selaku penanggung jawab kepaniteraan di Puskesmas Kecamatan Senen. 13. Seluruh staf & tenaga kesehatan Puskesmas Kecamatan Senen 14. Seluruh rekan sejawat Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang telah bekerja sama dalam menyusun laporan ini.
Kesadaran bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat memberi manfaat bagi semua pihak. Wassalammu'alaikum wr. Wb Jakarta, November 2017
Tim Penulis
DAFTAR ISI
PERNYATAAN PERSETUJUAN ……………………………………
i
KATA PENGANTAR ………………………………………………….
ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………
iv
DAFTAR GAMBAR …………………………………………………...
vii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………… viii DAFTAR GRAFIK …………………………………………………….
xii
DAFTAR DIAGRAM ………………………………………………….
xiii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang ………………………………………………….. 1
1.1.1.
Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Sawah Besar ……….
2
1.1.2.
Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Sawah Besar ……..
5
1.1.2.1. Kedudukan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar ……
5
1.1.2.2. Visi, Misi, Tata Nilai, dan Budaya Organisasi Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Sawah Besar ……
6
1.1.2.3. Tugas Pokok Puskesmas Kecamatan Sawah Besar ….
7
1.1.2.4. Fungsi Puskesmas Kecamatan Sawah Besar ………...
7
1.1.2.5. Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Sawah Besar ……... 9 1.1.2.6. Daftar 10 Penyakit Terbanyak bulan Januari – Mei 2017 di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar ………..
9
1.1.3.
Program KIA di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar ………… 10
1.2.
Identifikasi Masalah ………………………………………….
16
1.3.
Rumusan Masalah ……………………………………………
20
BAB II. PENETAPAN
PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB
MASALAH
2.1.
Menetapkan Prioritas Masalah ……………………………..
23
2.1.1.
Non-Scoring Technique ……………………………………...
23
2.1.2.
Scoring Technique …………………………………………...
24
2.2.
Pemilihan Metode PAHO …………………………………
27
2.3.
Prioritas Masalah Terpilih ………………………………….
48 20
2.4.
Menentukan Kemungkinan Penyebab Masalah ………………
49
2.5.
Menentukan Penyebab Masaah Yang Paling Dominan ….....
51
2.5.1
Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 sebanyak 13,9% kurang dari target sebesar 75% dengan final score 32750....................................51
2.5.2.
Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Selatan Januari – September 2017 sebanyak 3,7% kurang dari target sebesar 60% dengan final score 27720..............................................................................52
BAB III.
MENETAPKAN
ALTERNATIF
PEMECAHAN
MASALAH
3.1.
Menetapkan Alternatif Pemecahan Masalah ………….....…
3.1.1.
Alternatif Pemecahan Masalah Pada Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas
di
Kelurahan
Kartini
Januari-September
2017…………….................................................................... 3.1.2.
55
Alternatif Pemecahan Masalah Pada Cakupan Komplikasi Neonatus Puskesmas
di
Kelurahan
Kartini
Januari-September
2017……………........................................,,,,,.....
BAB IV.
54
56
RENCANA USULAN DAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PEMECAHAN MASALAH
4.1.
Menyusun Rencana Pemecahan Masalah ……………....….
4.1.1
Program Penanganan Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan
Kartini
Januari
–
58
September
2017……………….................................................................. 58 4.1.2.
Rencana Pemecahan Masalah untuk Program Penanganan Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus Puskesmas di Kelurahan Mangga
Dua Selatan Januari – September 2017 4.2.
............................. 60
Rencana Pemecahan Masalah ………………………...
62
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Simpulan …………………………………………………...
5.1.1.
Hasil Penyebab Masalah Cakupan Kunjungan MTBS
68
21
Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 sebanyak 13,9% kurang dari target sebesar 75%………………...……...
5.1.2.
68
Hasil Penyebab Masalah Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 sebanyak
5.2.
3,7% kurang dari target sebesar 60%………………...……...
69
Saran ……………………………………………………….
69
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..
71
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1.
Peta Wilayah Kecamatan Sawah Besar ………………….. 2
22
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1.
Luas Wilayah, Jumlah RW/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Sawah Besar Tahun 2016 ……………………
Tabel 1.2.
3
Data Luas Wilayah dan Jumlah KK, RT, dan RW Kecamatan Sawah Besar Tahun 2016 ……………………
3
23
Tabel 1.3.
Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Wilayah Kecamatan Sawah Besar Tahun 2016 ………….
Tabel 1.4.
4
Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan di Wilayah Kecamatan Sawah Besar Tahun 2016 ……………………
Tabel 1.5.
4
Sarana Peribadatan di Wilayah Kecamatan Sawah Besar Tahun 2016 ………………………………………………
Tabel 1.6.
4
Data Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kecamatan Sawah Besar Tahun 2016 ………………………………………..
Tabel 1.7.
5
Sarana Perdagangan dan Hiburan di Wilayah Kecamatan Sawah Besar Tahun 2016 ………………………………...
Tabel 1.8.
5
Nama dan Alamat Puskesmas Kelurahan se-Kecamatan Sawah Besar ……………………………………………...
Tabel 1.9.
6
Standar Pelayanan Minimal Pada Puskesmas Kecamatan Sawah Besar ……………………………………………...
Tabel 1.10.
8
Indikator K1 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari-September ………………..
Tabel 1.11.
10
Indikator K4 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari - September 2017 ....…………….
Tabel 1.12.
11
Indikator Penanganan Komplikasi Bumil di Wilayah Puskesmas Kecamatan
Sawah
Besar
Periode
Januari-September
2017……......………………………………… Tabel 1.13.
11
Indikator Persalinan Tenaga Kesehatan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 …………………………………………
Tabel 1.14.
12
Indikator Kunjungan Nifas di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah
Besar
Periode
Januari
–
September
………………………………………………… Tabel 1.15.
13
Indikator KN1 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 …......................
Tabel 1.17.
12
Indikator CPR KB di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 …...
Tabel 1.16.
2017
Indikator
Kunjungan
Neonatus
di
Wilayah
13 Puskesmas
Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 …………………………………………………
14 24
Tabel 1.18.
Indikator
Penanganan
Puskesmas
Komplikasi
Kecamatan
Sawah
Neonatus
Besar
di
Periode
Wilayah Januari –
September 2017 ………………………………….........… Tabel 1.19.
Indikator Kunjungan Bayi di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah
Besar
Periode
Januari
–
September
………………………………………………… Tabel 1.20.
2017 15
Indikator Kunjungan Balita di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – Mei 2017 …...
Tabel 1.21.
14
25
Indikator Kunjungan MTBS di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – Mei 2017 …...
16
Tabel 2.1.
Skala pada Score Emergency ……………………………. 27
Tabel 2.2.
Scoring Magnitude di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 …..........
Tabel 2.3.
28
Score Magnitude di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017…………………………….
28
Tabel 2.4.
Proxy Severity Tahun 2017.....................……………….
31
Tabel 2.5.
Penentuan Skoring Severity …………………………...
31
Tabel 2.6.
Score Severity ………………………………………..…..
32
Tabel 2.7.
Skoring Ketersediaan Alat Terhadap Kegiatan Di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017..................
Tabel 2.8.
35
Skoring Ketersediaan Tempat Terhadap Kegiatan Di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017…………... 35
Tabel 2.9.
Skala Penilaian Ketersediaan Sumber Daya Manusia Terhadap Kegiatan di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017…………………..................................
35
Tabel 2.10.
Score Vulnerability …………………….................….
35
Tabel 2.11.
Penentuan Nilai Community and political concern Terhadap Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017.....................................……………..............
Tabel 2.12.
38
Penentuan Score Community and Political Concern Terhadap Kegiatan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017…..................................................................... 39
25
Tabel 2.13.
Scoring Ketersediaan Dana Terhadap Kegiatan di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 ……………………………………….
40
Tabel 2.14.
Penentuan Score Affordability ...………………………
40
Tabel 2.15.
Penentuan Masalah Menurut Metode PAHO di Puskesmas Kecamatan
Sawah
Besar
Januari-September
………………………………………………… Tabel 3.1.
42
Skoring Nilai Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah dengan Metode PAHO …………………………………..
Tabel 3.2.
2017
54
PAHO Alternatif Pemecahan Masalah paling Dominan pada Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari
–
September
2017……………................................................................ 55 Tabel 3.3.
PAHO Alternatif Pemecahan Masalah Pada Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Selatan Januari – September 2017....……… 57
Tabel 4.1.
Rencana Pemecahan Masalah untuk Program Cakupan Kunjungan MTBS
Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017……............................................................................ 59 Tabel 4.2.
Rencana Pemecahan Masalah untuk Program Penanganan Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus Puskesmas di Kelurahan Mangga
Dua
Selatan
Januari
–
September
2017........................................................ ……………….. Tabel 4.3.
61
Rencana Pelaksanaan untuk Program Penanganan Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus Puskesmas di Kelurahan
Mangga Dua Selatan Januari – September 2017…….… Tabel 4.4.
Rencana
Pelaksanaan
untuk
Program
Penanganan
63 Cakupan
Penanganan Komplikasi Neonatus Puskesmas di Kelurahan Mangga
Dua
Selatan
Januari
–
2017…………………………………………………
September 64
26
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1
10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 ……………..
9
27
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 2.1. F ishbone Penanganan Komplikasi Neonatus Puskesmas di Kelurahan Kartini.........................……………………
49
Diagram 2.2. F ishbone Penanganan Komplikasi Neonatus Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Selatan …………………….
50
28
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional. Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Untuk mencapai pembangunan di bidang kesehatan diselenggarakan berbagai upaya secara menyeluruh, berjenjang dan terpadu. Dan Puskesmas merupakan penanggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan perorangan pada jenjang pertama. Dalam era Globalisasi saat ini, banyak terjadi perubahan baik di bidang kesehatan maupun di bidang teknologi. Perubahan-perubahan ini berdampak terhadap perkembangan kesehatan di Indonesia. Hal ini merupakan tantangan bagi dunia kesehatan untuk menghadapi hal tersebut. Upaya-upaya kesehatan yang ada baik preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif sebagai dasar dari sistem kesehatan harus terus dikembangkan sehingga derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik dapat lebih ditingkatkan. Diharapkan dengan penanganan yang tepat maka visi dari Departemen Kesehatan yang disampaikan Menteri Kesehatan yaitu Menuju Indonesia Sehat 2025 dapat segera tercapai. Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta juga tidak ketinggalan dalam mencanangkan visi daerah di bidang kesehatan yaitu Jakarta Sehat untuk semua. Untuk mencapai visi tersebut Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta menetapkan syarat-syarat yang harus dicapai oleh jajarannya yaitu melalui Standard Pelayanan Minimal (SPM) DKI Jakarta yang telah dibuat acuan dala m Surat Keputusan Gubernur No. 12 Tahun 2007. Puskesmas Kecamatan Sawah Besar sebagai salah satu unit pelaksana Teknis Dinas Kesehatan DKI Jakarta memiliki kewajiban untuk melaksanakan SK Gubernur tersebut dengan menerapkan pola-pola pelayanan kesehatan baik secara Individu maupun Kesehatan Masyarakat yang mengacu kepada SPM tersebut. Melalui Visi
29
dan Misi yang telah dicanangkan oleh Puskesmas Kecamatan Sawah Besar diharapkan pencapaian tersebut dapat dilakukan secara optimal.
1.1.1. Gambaran Umum Wilayah Kecamatan Sawah Besar A. Letak Wilayah
Kecamatan Sawah Besar adalah salah satu kecamatan terletak di wilayah Kotamadya Jakarta Pusat. Kecamatan ini memiliki jumlah penduduk sebesar 93.632 jiwa dan luas wilayah 6.2 km2 yang terbagi dalam 40.896 Kepala Keluarga (KK); terbagi dalam 5 kelurahan, 49 RW, dan 598 RT.
B. Batas Wilayah Kecamatan Sawah Besar
PETA WILAYAH KECAMATAN SAWAH BESAR
Gambar 1.1. Peta Wilayah Kecamatan Sawah Besar Sumber : www.jakarta.go.id
Batas Wilayah Kecamatan Sawah Besar ialah : -
Sebelah Utara. Jl. Mangga Dua Raya / Rel Kereta Api Kemayoran –
Kota / Kecamatan Penjaringan Jakarta Utara -
Sebelah Timur. Kali Mati – Bekas lapangan udara Kemayoran, Jl.
Angkasa, Jl. Gunung Sahari Raya -
Sebelah Barat. Rel Kereta Api Layang Gambir – Kota, Kali Ciliwung /
Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat -
Sebelah Utara. Jl. Kalileo, Jl. Abdul Rachman Saleh, Jl. Taman
Pejambon
30
C. Keadaan Demografi Tabel 1.1. Luas Wilayah, Jumlah RW/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Sawah Besar Tahun 2016 No.
1 2 3 4
Kelurahan
Luas Wilayah 2 (km ) 0,5 0,5 1,9 1,3
RW
Jumlah Penduduk
Jumlah Rumah Tangga 8.835 4.761 5.096 15.633
Kepadatan Penduduk per
km 2
Karang Anyar 13 25.022 62463,80 Kartini 9 19.637 50562,04 Pasar Baru 8 12.245 8089,15 Mangga Dua 12 21.733 26129,06 Utara 5 Gunung 2,0 7 14.995 6.571 9913,45 Sahari Utara JUMLAH 6,2 49 93.632 40.896 20.632 Sumber : Laporan Kelurahan Tahun 2016 Luas Wila yah, Jumlah RW/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga, dan Kepadatan Penduduk di Kecamatan Sawah Besar Dilihat dari data pada tabel di atas, Kecamatan Sawah Besar memiliki luas wilayah sekitar 6.2 km2 dengan jumlah penduduk 93.632 jiwa yang terbagi dalam 40.896 Kepala Keluarga (KK). Tabel 1.2. Data Luas Wilayah dan Jumlah KK, RT, dan RW Kecamatan Sawah Besar Tahun 2016 No. 1 2 3 4 5
Kelurahan Luas Wilayah (km ) KK RT Karang Anyar 0,5 8.817 13 Kartini 0,5 8.984 9 Pasar Baru 1,9 5.779 8 Mangga Dua Utara 1,3 10.848 12 Gunung Sahari 2,0 6.468 7 Utara 6,2 40.896 49 JUMLAH Sumber : Laporan Kelurahan Luas Wilayah dan Jumlah KK, RT, dan RW di Kecamatan Sawah Besar Tahun 2016
RW 13 9 8 12 7
49
Dilihat dari data pada tabel di atas, didapatkan luas wilayah dan jumlah KK, RT, dan RW terluas di Kecamatan Sawah Besar adalah Kelurahan Mangga Dua Utara.
31
Tabel 1.3. Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan di Wilayah Kecamatan Sawah Besar Tahun 2016 No. 1 2 3 4 5 6
Tingkat Pendidikan Laki-laki Perempuan Tidak sekolah 7.060 4.240 Tidak tamat sekolah dasar 9.761 9.571 Tamat SD 11.411 9.594 Tamat SLTP 13.435 9.929 Tamat SLTA 16.472 12.266 Tamat Akademi / Perguruan tinggi 11.263 11.782 Sumber : Laporan Bulanan Statistik Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan Sawah Besar Tahun 2016
Dilihat dari data pada tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan paling banyak adalah tamat SLTA dan tingkat pendidikan paling sedikit adalah tidak sekolah. Tabel 1.4. Jumlah Penduduk Menurut Pekerjaan di Wilayah Kecamatan Sawah Besar Tahun 2016 No. 1 2
3 4 5 6 7 8 9 10
Pekerjaan Laki-laki Perempuan Tani 416 342 Karyawan 23.430 23.140 swasta/pemerintah/ABRI Pedagang 12.867 12.750 Nelayan 442 252 Buruh tani 284 195 Pensiunan 6.793 5.279 Pertukangan 1.643 0 Pengangguran 4.449 4.354 Fakir miskin 3.406 2.918 Lain-lain 13.241 13.613 Sumber : Laporan Bulanan Statistik Kependudukan dan Catatan Sipil Kecamatan Sawah Besar 2016
Dilihat dari data pada tabel di atas, pekerjaan paling banyak adalah karyawan swasta/pemerintah/ABR dan pekerjaan paling sedikit adalah buruh tani.
32
Tabel 1.5. Sarana Peribadatan di Wilayah Kecamatan Sawah Besar Tahun 2016 No. 1 2 3 4
Sarana Peribadatan Jumlah Mushola 43 Gereja 36 Masjid 30 Wihara 9 Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Tahun 2016
Dilihat dari data pada tabel di atas, sarana peribadatan paling banyak adalah mushola dan sarana peribadatan paling sedikit adalah wihara. Tabel 1.6. Data Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kecamatan Sawah Besar Tahun 2016 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jenis Fasilitas Kesehatan Jumlah Praktek Dokter Spesialis 60 Praktek Dokter Umum 119 Praktek Dokter Gigi 53 Apotik 64 Posyandu 53 Balai Pengobatan 24 Praktek Bidan Swasta 9 Puskesmas 5 Laboratorium Klinik 5 Klinik 24 Jam 3 Rumah Sakit 2 RB Puskesmas 1 Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Tahun 2016
Dilihat dari data pada tabel di atas, sarana kesehatan paling banyak adalah praktek dokter umum dan sarana kesehatan paling sedikit adalah Ruang Bersalin Puskesmas. Tabel 1.7. Sarana Perdagangan dan Hiburan di Wilayah Kecamatan Sawah Besar Tahun 2016 No. 1 2 3 4 5 6 7
Sarana Perdagangan dan Hiburan Jumlah Hotel 20 Pasar tradisional 10 Pasar swalayan 12 Rumah makan 86 Jasa boga 25 Salon 62 Konveksi 5 Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Tahun 2016 33
Dilihat dari data pada tabel di atas, sarana perdagangan dan hiburan paling banyak adalah rumah makan dan sarana perdagangan dan hiburan paling sedikit adalah konveksi.
1.1.2. Gambaran Umum Puskesmas Kecamatan Sawah Besar 1.1.2.1. Kedudukan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar terletak di Kecamatan Sawah Besar Kota Administrasi Jakarta Pusat yang memiliki luas wilayah 6,22 km2 terbagi dalam 5 kelurahan, 49 RW, 598 RT dengan total penduduk 93.632 jiwa dan kepadatan penduduk jiwa 20,632/ km2. Puskesmas Kecamatan Sawah Besar memiliki 5 wilayah Kelurahan yaitu : 1) Kelurahan Mangga Dua Utara 2) Kelurahan Karang Anyar 3) Kelurahan Kartini 4) Kelurahan Pasar Baru 5) Kelurahan Gunung Sahari Utara
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar yang terletak di Jl. Mangga Dua Dalam No. 1 Kota Administrasi Jakarta Pusat adalah Puskesmas Kecamatan di wilayah Kecamatan Sawah Besar yang membawahi 3 Puskesmas
Kelurahan.
Seluruh
Puskesmas
tersebut
memberikan
pelayanan dasar kepada masyarakat di lingkungan wilayah Kecamatan Sawah Besar. Puskesmas Kelurahan di wilayah Kecamatan Sawah Besar seperti terdapat pada tabel berikut ini : Tabel 1.8. Nama dan Alamat Puskesmas Kelurahan se-Kecamatan Sawah Besar No. Nama Puskesmas 1 Puskesmas Kel. Kartini 2 Puskesmas Kel. Pasar Baru
3
Puskesmas Kel. Gunung Sahari Utara
Alamat Jl. Kartini 8 dalam Jl. Krekot Bunder Raya 10 Jl. Gunung Sahari
Telp.
021 – 3440087 -
34
1.1.2.2. Visi, Misi, Tata Nilai, dan Budaya Organisasi Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Sawah Besar Visi
Menjadi puskesmas terbaik kebanggaan DKI Jakarta. Misi
1) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia secara terus menerus 2) Meningkatkan mutu pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan pelanggan 3) Meningkatkan sarana dan prasarana dengan standar mutu berbasis teknologi 4) Menciptakan lingkungan yang harmonis dan kekeluargaan 5) Menjalin hubungan kerja sama yang harmonis dengan lintas sektoral
Tata Nilai
1) Integritas (kesesuaian dalam berpikir, berkata, bertindak dengan baik dan benar) 2) Profesional (bekerja secara efektif efisien dan bertanggung jawab) 3) Akuntable (transparan dan dapat dipertanggung jawabkan) 4) Sinergi (kerja sama yang harmonis untuk mencapai satu tujuan) 5) Visioner (berpikir jauh ke depan untuk menghadapi perubahan) Budaya Kerja
1) Jujur 2) Tanggap 3) Ramah
1.1.2.3. Tugas Pokok Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
Puskesmas Kecamatan merupakan unit pelaksana teknik Dinas Kesehatan yang mempunyai tugas melaksanakan pelayanan, pembinaan, pengendalian Puskesmas Kelurahan, pengembangan upaya kesehatan, pendidikan, dan pelatihan tenaga kesehatan di wilayah kerjanya.
35
1.1.2.4. Fungsi Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat atau dalam melaksanakan tugasnya. Puskesmas menyelenggarakan fungsi : a) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya b) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
Setiap upaya atau program yang dilakukan oleh puskesmas memerlukan evaluasi untuk menilai apakah program yang dilakukan berhasil atau tidak. Untuk itu dibuat indikator keberhasilan sesuai dengan fungsi puskesmas, sebagai berikut :
Indikator dan Target Kesehatan
Target kesehatan mengacu kepada peraturan Menteri Kesehatan RI, NO.741MENKESPER/VII/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan di kabupaten/kota.
36
Tabel 1.9. Standar Pelayanan Minimal Pada Puskesmas Kecamatan Sawah Besar No. I
II
III
IV
Jenis Pelayanan Target Pencapaian Pelayanan Kesehatan Dasar 1. Cakupan Kunjungan Ibu Hamil 100% 100% 2. Cakupan Ibu Hamil dengan Komplikasi yang 96% 96% Ditangani 3. Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Bidan atau 95% 95% Tenaga Kesehatan yang Memiliki Kompetensi Kebidanan 4. Cakupan Ibu Nifas 90% 95% 5. Cakupan Neonatal dengan Komplikasi yang 80% 80% Ditangani 6. Cakupan Kunjungan Bayi 95% 95% 7. Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100% 100% 8. Cakupan Pelayanan Anak Balita 90% 85,2% 9. Cakupan Pemberian Makanan ASI pada Anak Usia 100% 100% 6-24 bulan Keluarga Miskin 10. Senam Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100% 100% 11. Cakupan Peserta KB Aktif 70% 70,6% 12. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Pasien 100% 100% Keluarga Miskin Pelayanan Kesehatan Rujukan 1. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien 100% 100% Keluarga Miskin 2. Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level I 100% 100% Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB 1. Cakupan Desa/Kelurahan Mengalami KLB yang 100% Tidak Ada Dilakukan Penyelidikan Epidemiologi <24 jam Kasus KLB Promosi Kesehatan dan Pemberantasan Pemberdayaan Masyarakat 1. Cakupan Desa Siaga Aktif 80% 100% 1.1.2.5. Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
Gambar 1.2. Struktur Organisasi Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Sumber : Arsip Puskesmas Kecamatan Sawah Besar 37
1.1.2.5. Daftar 10 Penyakit Terbanyak Bulan Januari – Mei 2017 di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar 14000
12116
12000 10000
8765
8000 5595
6000
4595
4567
4000
3535
2666
2063
2000
2016
962
0
Jenis Penyakit
Grafik 1.1. 10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – Januari – Mei Mei 2017 Sumber : Arsip Puskesmas Kecamatan Sawah Besar 1.1.3
Program KIA Di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
Puskesmas Kecamatan Sawah Besar merupakan salah satu Puskesmas yang memasukkan kesehatan ibu dan anak ke dalam program wajib puskesmas dan melaksanakan kegiatan promotif, preventif, kuratif kuratif dan rehabilitatif masalah masalah kesehatan kesehatan gizi yang yang terdapat di wilayah wilayah kerjanya. kerjanya. Indikator KIA di Puskesmas Sawah Besar tahun 2017 meliputi :
a) K1 b) K4 c) Penanganan komplikasi ibu hamil d) Persalinan tenaga kesehatan e) Kunjungan nifas f) CPR KB g) KN1 h) Kunjungan neonatus (KN) i) Penanganan komplikasi neonatus j) Kunjungan bayi k) Kunjungan balita l) Kunjungan MTBS 38
Tabel 1.4 Indikator K1 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – Januari – September September 2017 No.
1.
Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Puskesmas Kelurahan Karang Anyar
K1 Target ≥ 75%
Capaian 99,1%
2.
Puskesmas Kelurahan Kartini
≥ 75%
94,3%
3.
Puskesmas Kelurahan Pasar Baru
≥ 75%
86,3%
4
Puskesmas Kelurahan Mangga Dua Utara
≥ 75%
100%
5
Puskesmas Kelurahan Gunung Sahari Utara
≥ 75%
58,2%
Kecamatan
≥ 75%
87,4%
Berdasarkan indikator K1 di Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 capaian lebih rendah dari target terjadi di Kelurahan Puskesmas Gunung Sahari Utara.
Tabel 1.5 Indikator K4 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – Januari – September September 2017 No.
Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
K4 Target ≥ 72%
Capaian 82,8%
1.
Puskesmas Kelurahan Karang Anyar
2.
Puskesmas Kelurahan Kartini
≥ 72%
78,2%
3.
Puskesmas Kelurahan Pasar Baru
≥ 72%
78,5%
4
Puskesmas Kelurahan Mangga Dua Utara
≥ 72%
85,1%
5
Puskesmas Kelurahan Gunung Sahari Utara
≥ 72%
48%
Kecamatan
≥ 72%
74,2%
Berdasarkan indikator K4 di Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 capaian lebih rendah dari target terjadi di Puskesmas Kelurahan kecuali Kelurahan Gunung Sahari
39
Tabel 1.6 Indikator Penanganan Komplikasi Bumil di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – Januari – September September 2017 No.
Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Puskesmas Kelurahan Karang Anyar
Penanganan Komplikasi Bumil Target Capaian ≥ 63,7% 46,3%
2.
Puskesmas Kelurahan Kartini
≥ 63,7%
100%
3.
Puskesmas Kelurahan Pasar Baru
≥ 63,7%
43,5%
4
Puskesmas Kelurahan Mangga Dua Utara
≥ 63,7%
74,2%
5
Puskesmas Kelurahan Gunung Sahari Utara
≥ 63,7%
24,0%
Kecamatan
≥ 63,7%
57,4%
1.
Berdasarkan indikator Kompliaksi Bumil di Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 capaian lebih rendah dari target terjadi di Kelurahan Puskesmas Karang Anyar, Kelurahan Pasar Baru dan Kelurahan Gunung Sahari Utara.
Tabel 1.7 Indikator Persalinan Tenaga Kesehatan di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – Januari – September September 2017 No.
Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
Persalinan Tenaga Kesehatan Target
Capaian
1.
Puskesmas Kelurahan Karang Anyar
≥63,7%
67,2%
2.
Puskesmas Kelurahan Kartini
≥63,7%
68,1%
3.
Puskesmas Kelurahan Pasar Baru
≥63,7%
66,3%
4
Puskesmas Kelurahan Mangga Dua Utara
≥63,7%
72,0%
5
Puskesmas Kelurahan Gunung Sahari Utara Kecamatan
≥63,7%
56,7%
≥63,7%
65,8%
Berdasarkan indikator Persalinan Nakes di Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 capaian lebih rendah dari target terjadi di Puskesmas Kelurahan kecuali Kelurahan Gunung Sahari Utara.
40
Tabel 1.8 Indikator Kunjungan Nifas di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 No.
Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
Kunjungan Nifas Target
Capaian
1.
Puskesmas Kelurahan Karang Anyar
≥ 67,5%
65,5%
2.
Puskesmas Kelurahan Kartini
≥ 67,5%
61,0%
3.
Puskesmas Kelurahan Pasar Baru
≥ 67,5%
61,0%
4
Puskesmas Kelurahan Mangga Dua Utara Puskesmas Kelurahan Gunung Sahari Utara Kecamatan
≥ 67,5%
66,0%
≥ 67,5%
50,7%
≥ 67,5%
60,6%
5
Berdasarkan indikator Kunjungan Nifas di Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 semua Kelurahan tidak mencapai target.
Tabel 1.9 Indikator CPR KB di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 No.
Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
CPR KB Target
Capaian
Puskesmas Kelurahan Karang Anyar Puskesmas Kelurahan Kartini
≥ 49,5%
6,0%
≥ 49,5%
7,0%
3.
Puskesmas Kelurahan Pasar Baru
≥ 49,5%
10,0%
4
Puskesmas Kelurahan Mangga Dua Utara
≥ 49,5%
7,0%
5
Puskesmas Kelurahan Gunung Sahari Utara Kecamatan
≥ 49,5%
9,0%
≥ 49,5%
7,8%
1. 2.
Berdasarkan indikator CPR KB di Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 semua Kelurahan tidak mencapai target.
41
Tabel 1.10 Indikator KN1 di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 No.
Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
KN1 Target
Capaian
1.
Puskesmas Kelurahan Karang Anyar
≥ 75%
67,5%
2.
Puskesmas Kelurahan Kartini
≥ 75%
80,7%
3.
Puskesmas Kelurahan Pasar Baru
≥ 75%
73,1%
4
Puskesmas Kelurahan Mangga Dua Utara Puskesmas Kelurahan Gunung Sahari Utara Kecamatan
≥ 75%
65,7%
≥ 75%
55%
5
≥ 75%
68,4%
Berdasarkan indikator KN1 di Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 capaian lebih rendah dari target terjadi di Puskesmas Kelurahan kecuali Kelurahan Kartini.
Tabel 1.11 Indikator Kunjungan Neonatus di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 No.
Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
Kunjungan Neonatus Target
Capaian
1.
Puskesmas Kelurahan Karang Anyar
≥ 67,5%
57,8%
2.
Puskesmas Kelurahan Kartini
≥ 67,5%
74,0%
3.
Puskesmas Kelurahan Pasar Baru
≥ 67,5%
71,0%
4
Puskesmas Kelurahan Mangga Dua Utara
≥ 67,5%
62,9%
5
Puskesmas Kelurahan Gunung Sahari Utara Kecamatan
≥ 67,5%
64,1%
≥ 67,5%
65,9 %
Berdasarkan indikator Kunjungan Neonatus di Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 capaian lebih rendah dari target terjadi di hampir semua Puskesmas Kelurahan yaitu Puskesmas Kelurahan Karang Anyar, Mangga Dua Utara dan Kelurahan Gunung Sahari Utara.
42
Tabel 1.12 Indikator Penanganan Komplikasi Neonatus di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 No.
Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
Penanganan Komplikasi Neonatus Target ≥ 60%
Capaian 11,9%
1.
Puskesmas Kelurahan Karang Anyar
2.
Puskesmas Kelurahan Kartini
≥ 60%
14,2%
3.
Puskesmas Kelurahan Pasar Baru Puskesmas Kelurahan Mangga Dua Utara
≥ 60%
9,0%
≥ 60%
3,7%
Puskesmas Kelurahan Gunung Sahari Utara Kecamatan
≥ 60%
10%
≥ 60%
9,76%
4 5
Berdasarkan indikator Penanganan Komplikasi Neonatus di Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 semua Kelurahan tidak mencapai target.
Tabel 1.13 Indikator Kunjungan Bayi di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 No.
Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
Kunjungan Bayi Target
Capaian
1.
Puskesmas Kelurahan Karang Anyar
≥ 71,2%
59,2%
2.
Puskesmas Kelurahan Kartini
≥ 71,2%
100%
3.
Puskesmas Kelurahan Pasar Baru
≥ 71,2%
100%
4
Puskesmas Kelurahan Mangga Dua Utara
≥ 71,2%
84,9%
5
Puskesmas Kelurahan Gunung Sahari Utara Kecamatan
≥ 71,2%
69,1%
≥ 71,2%
82,6%
Berdasarkan indikator Kunjungan Bayi di Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 capaian lebih rendah dari target terjadi di Puskesmas Kelurahan kecuali Kelurahan Karang Anyar dan Kelurahan Gunung Sahari Utara.
43
Tabel 1.14 Indikator Kunjungan Balita di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 No.
Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
Kunjungan Balita Target
Capaian
1.
Puskesmas Kelurahan Karang Anyar
≥ 61,2%
27,0%
2.
Puskesmas Kelurahan Kartini
≥ 61,2%
39,5%
3.
Puskesmas Kelurahan Pasar Baru
≥ 61,2%
58,1%
4
Puskesmas Kelurahan Mangga Dua Utara Puskesmas Kelurahan Gunung Sahari Utara Kecamatan
≥ 61,2%
39,5%
≥ 61,2%
27,1%
5
≥ 61,2%
38,2%
Berdasarkan indikator Kunjungan Balita di Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 semua Kelurahan tidak mencapai target.
Tabel 1.15 Indikator Kunjungan MTBS di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017 No.
Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar
Kunjungan MTBS Target
Capaian
Puskesmas Kelurahan Karang Anyar Puskesmas Kelurahan Kartini
≥ 75%
27,0%
≥ 75%
13,9%
3.
Puskesmas Kelurahan Pasar Baru
≥ 75%
75,3%
4
Puskesmas Kelurahan Mangga Dua Utara
≥ 75%
25,4%
5
Puskesmas Kelurahan Gunung Sahari Utara Kecamatan
≥ 75%
19,5%
1. 2.
≥ 75%
32,2%
Berdasarkan indikator Kunjungan MTBS di Kecamatan Senen Periode Januari – September 2017 semua Kelurahan tidak mencapai target.
44
1.3 Identifikasi Masalah
1) Cakupan K1 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 kurang dari target. 2) Cakupan K4 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 kurang dari target. 3) Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 kurang dari target. 4) Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Pasar Baru Januari – September 2017 kurang dari target. 5) Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 kurang dari target. 6) Cakupan Persalinan Nakes Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 kurang dari target. 7) Cakupan Kunjungan Nifas Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 kurang dari target. 8) Cakupan CPR KB Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 kurang dari target. 9) Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 kurang dari target. 10) Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Pasar Baru Januari – September 2017 kurang dari target. 11) Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Utara Januari – September 2017 kurang dari target. 12) Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 kurang dari target. 13) Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 kurang dari target. 14) Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Utara Januari – September 2017 kurang dari target. 15) Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 kurang dari target. 16) Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 kurang dari target.
45
17) Cakupan Kunjungan Bayi Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 kurang dari target. 18) Cakupan Kunjungan Bayi Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 kurang dari target. 19) Cakupan Kunjungan Balita Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 kurang dari target. 20) Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 kurang dari target. 21) Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 kurang dari target. 22) Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Utara Januari – September 2017 kurang dari target. 23) Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 kurang dari target.
46
1.4 Rumusan Masalah
1. Cakupan K1 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 58,2% 2. Cakupan K4 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 48% 3. Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 sebanyak 46,3% 4. Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Pasar Baru Januari – September 2017 sebanyak 43,5% 5. Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 24,0% 6. Cakupan Persalinan Nakes Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 56,7% 7. Cakupan Kunjungan Nifas Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 sebanyak 60,6% 8. Cakupan CPR KB Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 sebanyak 7,8% 9. Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 sebanyak 67,5% 10. Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Pasar Baru Januari – September 2017 sebanyak 73,1% 11. Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Utara Januari – September 2017 sebanyak 65,7% 12. Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 55,0% 13. Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 sebanyak 57,8% 14. Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Utara Januari – September 2017 sebanyak 62,9% 15. Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 64,1% 16. Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 sebanyak 9,76%
47
17. Cakupan Kunjungan Bayi Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 sebanyak 59,2% 18. Cakupan Kunjungan Bayi Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 69,1% 19. Cakupan Kunjungan Balita Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 sebanyak 38,2% 20. Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 sebanyak 27,0% 21. Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 sebanyak 13,9% 22. Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Utara Januari – September 2017 sebanyak 25,4% 23. Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 19,5%
48
BAB II PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH
4.1. Menetapkan Prioritas Masalah
Masalah adalah kesenjangan antara apa yang diharapkan (expected ) dengan apa yang aktual terjadi (observed ). Idealnya, semua permasalahan yang timbul harus dicarikan jalan keluarnya. Namun, karena keterbatasan sumber daya, dana, dan waktu menyebabkan tidak semua permasalahan dapat dipecahkan sekaligus. Untuk itu perlu ditentukan masalah yang menjadi prioritas. Setelah pada tahap awal merumuskan masalah, maka dilanjutkan dengan menetapkan prioritas ma salah yang harus dipecahkan. Prioritas masalah didapatkan dari data atau fakta yang ada secara kualitatif, kuantitatif, subjektif, objektif serta adanya pengetahuan yang cukup. Dalam penetapan prioritas masalah, digunakan teknik skoring dan pembobotan. Pada BAB I, terdapat 20 rumusan masalah dalam program Kesehatan Ibu dan Anak di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Periode Januari – September 2017. Seluruh masalah yang sudah didapatkan perlu ditetapkan masalah mana yang menjadi prioritas untuk diselesaikan. Tersediannya data kuantitatif memungkinkan penggunaan teknik skoring dalam menentukan prioritas masalah. Teknik skoring yang akan digunakan untuk menentukan prioritas masalah pada program pengendalian penyakit menular langsung di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar adalah teknik PAHO ( Pan American Health Organization). 4.1.1. Non-Scoring Technique
Bila tidak tersedia data, maka cara penetapan prioritas masalah yang lazim digunakan adalah teknik non skoring. Dengan menggunakan teknik ini, masalah dinilai melalui diskusi kelompok, oleh sebab itu juga disebut “ Nominal Group Technique” (NGT). NGT terdiri dari 2, yaitu : 1) Metode Delbeq
Menetapkan prioritas masalah menggunakan teknik ini dilakukan melalui diskusi dan kesepakatan sekelompok orang yang tidak sama keahliannya, sehingga untuk menentukan prioritas masalah, diperlukan penjelasan terlebih dahulu untuk memberikan pengertian dan pemahaman peserta diskusi, tanpa mempengaruhi peserta diskusi. Hasil diskusi ini adalah prioritas masalah yang disepakati bersama. 49
2) Metode Delphi
Masalah didiskusikan oleh sekelompok orang yang mempunyai keahlian yang sama melalui pertemuan khusus. Para peserta diskusi diminta untuk mengemukakan pendapat mengenai beberapa masalah pokok. Masalah yang terbanyak dikemukakan pada pertemuan tersebut, menjadi prioritas masalah.
4.1.2. Scoring Technique
Berbagai teknik penentuan prioritas masalah dengan menggunakan teknik skoring, antara lain : 1) Metode Bryant
Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi, yaitu : 1. Prevalence Besarnya masalah yang dihadapi. 2. Seriousness Pengaruh buruk yang diakibatkan oleh suatu masalah dalam masyarakat dan dilihat dari besarnya angka kesakitan dan angka kematian akibat masalah kesehatan tersebut. 3. Manageability Kemampuan untuk mengelola dan berkaitan dengan sumber daya. 4. Community concern Sikap dan perasaan masyarakat terhadap masalah kesehatan tersebut. Parameter diletakkan pada baris dan masalah-masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada kolom. Kisaran skor yang diberikan adalah 1-5 yang ditulis dari arah kiri ke kanan sesuai baris untuk tiap masalah. Kemudian dengan penjumlahan dari arah atas ke bawah sesuai kolom untuk masing-masing masalah dihitung nilai skor akhirnya. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Tetapi metode ini juga memiliki kelemahan yaitu hasil yang didapat dari setiap masalah terlalu berdekatan sehingga sulit untuk menentukan prioritas masalah yang akan diambil.
50
2) Metode Matematik PAHO
Dalam metode ini parameter diletakkan pada kolom dan masalahmasalah yang ingin dicari prioritasnya diletakkan pada baris, dan digunakan kriteria untuk penilaian masalah yang akan dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang dipakai ialah : 1. Magnitude 2. Severity 3. Vulnerability 4. Community and political concern 5. Affordability Parameter diletakan pada kolom dan masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakan pada baris. Pengisian dilakukan dari atas ke bawah. Hasilnya didapat dari perkalian parameter tersebut. Masalah yang mempunyai skor tertinggi, dijadikan sebagai prioritas masalah.
3) Metode MCUA ( Multiple Cr iteri a Utility Assessment )
Pada metode ini parameter diletakan pada baris dan harus ada kesepakatan mengenai bobot kriteria yang akan digunakan, dan masalahmasalah yang ingin dicari prioritasnya diletakan pada kolom. Metode ini memakai 5 kriteria untuk penilaian masalah tetapi masing-masing kriteria diberikan bobot penilaian dan dikalikan dengan penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih objektif. Masalah dengan nilai tertinggi dapat dijadikan sebagai prioritas masalah. Kriteria yang dipakai terdiri dari : 1. Emergency Menunjukkan
seberapa
fatal
suatu
permasalahan
sehingga
menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam kriteria ini adalah Case Fatality Rate (CFR), jika masalah yang dinilai berupa penyakit. Adapun jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain, maka digunakan parameter kuantitatif berupa angka kematian maupun angka kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh permasalahan tersebut. 2. Greatest member Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang terkena masalah kesehatan tersebut. Greatest member ditentukan 51
dengan cara melihat selisih antara pencapaian suatu kegiatan pada sebuah program kesehatan dengan target yang telah ditetapkan. 3. Expanding scope Menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor lain di luar sektor kesehatan. Parameter penilaian yang digunakan adalah seberapa luas wilayah yang menjadi masalah, berapa banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut, serta berapa banyak sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut. 4. Feasibility Menunjukkan seberapa mungkin masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah ketersediaan sumber daya manusia berbanding dengan jumlah kegiatan, fasilitas terkait dengan kegiatan bersangkutan yang menjadi masalah, serta ada tidaknya anggaran untuk kegiatan tersebut. 5. Policy Masalah yang didapatkan merupakan masalah ekstra dari berbagai elemen termasuk pemerintah, maka sangat penting untuk menilai apakah masyarakat memiliki kepedulian terhadap masalah tersebut serta apakah kebijakan pemerintah mendukung terselesaikannya masalah tersebut. Hal tersebut dapat dinilai dengan apakah ada seruan atau kebijakan pemerintah yang concern terhadap permasalahan tersebut, apakah ada lembaga
atau
organisasi
masyarakat
yang
concern terhadap
permasalahan tersebut, serta apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media. Untuk penilaian terhadap masing-masing masalah, maka masing-masing krteria harus diberikan bobot penilaian. Dalam menetapkan bobot, dibandingkan antara kriteria yang satu dengan yang lainnya mana yang memiliki bobot lebih tinggi. Maka disepakati nilai bobot berkisar antara 5 untuk kriteria yang dianggap paling penting sampai dengan 1 untuk kriteria yang dianggap kurang penting, dengan pembobotan masing-masing kriteria sebagai berikut : -
Emergency
: bobot 5
-
Greatest Member
: bobot 4
-
Expanding Scope
: bobot 3 52
-
Feasibility
: bobot 2
-
Policy
: bobot 1
4.2. Pemilihan Metode PAHO
Berdasarkan kriteria yang ada, maka diputuskan menggunakan metode ini. Dalam metode ini, parameter diletakan pada kolom dan masalah yang ingin dicari prioritasnya diletakan pada baris. Pengisian dilakukan dari atas ke bawah. Metode ini memakai 5 kriteria dimana dalam pelaksanaannya masing-masing kriteria diberi skor 1-5. Setelah diberi skor, masing-masing masalah dihitung nilai skor akhirnya dengan perkalian antara nilai skor masing-masing kriteria. Perkalian dilakukan agar perbedaan nilai skor akhir antara masalah menjadi kontras, sehingga terhindar dari keraguan apabila perbedaan skor tersebu terlalu tipis. Masalah yang mempunyai skor tertinggi, dijadikan sebagai prioritas masalah.
Score Magnitude Menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena masalah atau penyakit tersebut. Ini ditunjukkan dengan angka prevalens. Tabel 2.1.2a Scoring Magnitude Di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Interval Selisih (%) 1 6 11 16 21 26 31 36 41 46 56 61
-5,99 -10,99 -15,99 -20,99 -25,99 -30,99 -35,99 40,99 -45,99 -55,99 -60,99 -65,99
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
53
Tabel 2.1.2b Score Magnitude Di Wilayah Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 No 1.
Target 75%
Capaian 58,2%
Selisih 16,8%
Skor 4
72%
48,0%
24%
5
63,7%
46,3%
17,4%
4
Cakupan Penanganan Komplikasi 63,7% Bumil Puskesmas di Kelurahan Pasar Baru Januari – September 2017 Cakupan Penanganan Komplikasi 63,7% Bumil Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 Cakupan Persalinan Nakes 63,7% Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017
43,5%
20,2%
4
24,0%
39,7%
8
56,7%
7%
2
7.
Cakupan Kunjungan Nifas Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017
67,5%
60,6%
6,9%
2
8.
Cakupan CPR KB Puskesmas seKecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Pasar Baru Januari – September 2017 Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Selatan Januari – September 2017 Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – September 2017 Cakupan KN Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 Cakupan KN Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Selatan Januari – September 2017 Cakupan KN Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – September 2017
49,5%
6,0%
43,5%
9
75%
67,5%
7,5%
2
75%
73,1%
1,9%
1
75%
65,7%
9,3%
2
75 %
55%
20,0%
4
67,5%
57,8%
9,7%
2
67,5%
62,9%
4,6%
1
67,5%
64,1%
3,4%
1
Cakupan Penanganan Komplikasi 60,0% Neonatus Puskesmas seKecamatan Sawah Besar Januari – September 2017
9,76%
50,2%
10
2.
3
4.
5.
6.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
Daftar Masalah Cakupan K1 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – September 2017 Cakupan K4 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – September 2017 Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017
54
No 17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Daftatr Masalah
Target
Capaian
Selisih
Skor
Cakupan Kunjungan Bayi Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 Cakupan Kunjungan Bayi Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – September 2017 Cakupan Kunjungan Balita Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017
71,2%
59,2%
12%
3
71,2%
69,1%
2,1%
1
61,2%
38,2%
23%
5
Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Selatan Januari – September 2017 Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – September 2017
75%
27,0%
48,0%
10
75%
13,9%
61,1%
12
75%
25,4%
49,6%
10
75%
19,5%
55,5%
10
Severity Kriteria ini menggambarkan besarnya permasalahan yang disebabkan oleh masalah kesehatan, sehingga menimbulkan angka kesakitan dan angka kematian. Hal ini dapat ditentukan melalui angka Case Fatality Rate apabila permasalahan yang diukur merupakan suatu masalah penyakit. Apabila masalah lain yang berhubungan penyakit yang akan dinilai dapat digunakan angka proxy CFR dimana merupakan masalah-masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit. Nilai proxy dapat didapatkan berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, dan justifikasi.
Tabel 2.1.2c Proxy Severity Tahun 2017 No Program KIA Komponen
Proxy
1
K1
AKI
0,359%
2
K4
AKI
0,359%
3
Penanganan komplikasi ibu hamil
AKI
0,359%
4
Persalinan tenaga kesehatan
AKI
0,359%
5
Kunjunga Nifas
AKI
0,359%
6
CPR KB
AKI
0,359%
7
Kunjungan neonatal pertama (KN1) AKB
2,55%
8
Kunjungan neonates lengkap (KN)
AKB
0,95%
9
Penanganan komplikasi neonates
AKB
2,55% 55
No
Program KIA
Proxy
Komponen
10
Kunjungan bayi
AKB
2,55%
11
Kunjungan balita
AKBal
0,95%
12
Kunjungan MTBS
AKBal
0,95%
Tabel 2.1.2d Penentuan Skoring Severity No
Nilai Persentase(%)
Skor
0 6 11
– 5,99 – 10,99 – 15,99
1
– 20,99 – 25,99 – 30,99
4
6
16 21 26
7
31
– 35,99
7
8
36
– 40,99
8
9
41
– 45,99
9
10
46
– 50,99
10
11
51
– 55,99
11
12
56
– 60,99
12
1 2 3 4 5
2 3
5 6
Kemudian ditentukan skor bagi nilai diatas sebagai berikut: *Nilai Persentase = (Selisih antara Cakupan Penyuluhan dengan Target Penyuluhan) + Proxy
56
Tabel 2.1.2e Score Severity No 1.
Daftar Masalah Cakupan K1 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – September 2017 Cakupan K4 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – September 2017 Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017
Nilai Persentase 16,8% + 0,359% = 17,15%
4.
5.
2.
3
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Skor 4
24% + 0,359% = 24,36%
5
17,4% + 0,359% = 17,76%
4
Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Pasar Baru Januari – September 2017
20,2% + 0,359% = 20,56%
4
Cakupan Persalinan Nakes Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – September 2017 Cakupan Persalinan Nakes Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 Cakupan Kunjungan Nifas Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 Cakupan CPR KB Puskesmas seKecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Pasar Baru Januari – September 2017 Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Selatan Januari – September 2017 Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – September 2017
39,7% + 0,359% = 40,06
8
2,0% + 0,359% = 2,359%
1
6,9% + 0,359% = 7,25%
2
43,5%+ 0,359% = 17,15%
4
7,5% + 2,55% = 10,05%
2
1,9% + 2,55% = 4,45%
1
9,3% + 2,55% = 11,85%
3
20,0% + 2,25% = 22,25%
5
13.
Cakupan KN Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017
9,7% + 0,95% = 10,65%
2
14.
Cakupan KN Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Selatan Januari – September 2017
4,6% + 0,95% = 5,55%
1
15.
Cakupan KN Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – September 2017
3,4% + 0,95% = 4,35%
1
16.
Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus Puskesmas seKecamatan Sawah Besar Januari – September 2017
9,76%+ 2,55% = 12,31%
3
57
No. 17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Daftar Masalah Cakupan Kunjungan Bayi Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 Cakupan Kunjungan Bayi Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – September 2017 Cakupan Kunjungan Balita Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017
Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Selatan Januari – September 2017 Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – September 2017
Nilai Persentase 12% + 2,55% = 14,55%
Skor 3
2,1% + 2,55% = 4,65%
1
38,2% + 2,55% = 40,75%
8
48,0% + 0,95% = 48,95%
10
61,1% + 0,95% = 62,05%
13
49,6% + 0,95% = 50,55%
10
55,5% + 0,95% = 56,45%
12
Vulnerability Merupakan penilaian terhadap ketersediaan teknologi, sumber daya, ataupun obat – obatan yang efektif untuk mengatasi permasalahan. Penilaian dibagi berdasarkan ada dalam jumlah yang mencukupi, ada namun kurang mencukupi, dan tidak ada sama sekali. Dikatakan cukup apabila dalam proses berlangsungnya program hal tersebut tidak menjadi suatu hal yang menghalangi diberi nilai tiga. Digolongkan kurang bila tersedia namun jumlahnya kurang atau terlambat datang atau ada namun tidak layak digunakan diberi nilai dua. Dan tidak ada bila tidak tersedia dan diberikan nilai satu. Tabel 2.1.2f Skoring Ketersediaan Alat Terhadap Kegiatan Di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 Kategori Ketersediaan Skor
Alat
Tidak ada
1
Ada tetapi kurang
2
Ada dan cukup
3
58
Tabel 2.1.2g Skoring Ketersediaan Tempat Terhadap Kegiatan Di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 Kategori Ketersediaan Skor
Tempat
Tidak ada
1
Ada tetapi kurang
2
Ada dan cukup
3
Tabel 2.1.2h Skala Penilaian Ketersediaan Sumber Daya Manusia Terhadap Kegiatan Di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 No
No 1
2
3
4
5
6
7
8
Petugas : Penduduk
Skala
1
1:1 - 1 : 25.000
3
2
1:25.001 - 1 : 35.000
2
3
1 : 35.001 – 1 : 45.000
1
Tabel 2.10 Score Vulnerability Daftar Masalah Alat Tempat Cakupan K1 Puskesmas di 2 3 Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 Cakupan K4 Puskesmas di 2 3 Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 Cakupan Penanganan 2 3 Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 Cakupan Penanganan 2 3 Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Pasar Baru Januari – September 2017 Cakupan Penanganan 2 3 Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 Cakupan Persalinan Nakes 2 3 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 Cakupan Kunjungan Nifas 2 3 Puskesmas seKecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 Cakupan CPR KB Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017
2
3
SDM 2
Jumlah 7
2
7
2
7
2
7
2
7
2
7
2
7
2
7
59
No 9
Daftar Masalah Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017
Alat 2
Tempat 3
SDM 2
Jumlah 7
10
Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Pasar Baru Januari – September 2017 Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Utara Januari – September 2017 Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Utara Januari – September 2017 Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus Puskesmas seKecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 akupan Kunjungan Bayi uskesmas di Kelurahan Karang nyar Januari – September 2017 akupan Kunjungan Bayi uskesmas di Kelurahan Gunung ahari Januari – September 2017 akupan Kunjungan Balita uskesmas se- Kecamatan Sawah esar Januari – September 2017 akupan Kunjungan MTBS uskesmas di Kelurahan Karang nyar Januari – September 2017 akupan Kunjungan MTBS uskesmas di Kelurahan Kartini anuari – September 2017 akupan Kunjungan MTBS uskesmas di Kelurahan Mangga ua Utara Januari – September 017 akupan Kunjungan MTBS uskesmas di Kelurahan Gunung ahari Januari – September 2017
2
3
2
7
2
3
2
7
2
3
2
7
2
3
2
7
2
3
2
7
2
3
2
7
2
3
2
7
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
2
3
2
7
2
3
2
7
2
3
2
7
2
3
2
7
2
3
2
7
2
3
2
7
2
3
2
7
60
Community and political concern Menunjukan sejauh mana permasalahan tersebut menjadi perhatian masyarakat dan politisi. Parameter yang digunakan utuk menilai seberapa concern pemerintah adalah kebijakan pemerintah yang concern terhadap permasalahan tersebut, serta apakah masalah tersebut terdapat pada peraturan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan ada atau tidak adanya kebijakan baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Bila parameter tersebut ada dalam kebijakan pemerintah maka diberi skor 15. Apabila parameter tersebut ada di kebijakan daerah maka diberikan skor 10.Apabila parameter tersebut ada di kebijakan puskesmas maka diberikan skor 5. Tabel 2.11 Penentuan Nilai Community and political concern Terhadap Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 Parameter Score Kebijakan Puskesmas
5
Kebijakan Pemerintah Daerah
10
Kebijakan Pemerintah Pusat
15
Tabel 2.12 Penentuan Score Community and Political Concern Terhadap Kegiatan Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Daftar Masalah Cakupan K1 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 58,2% Cakupan K4 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 48% Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 sebanyak 46,3% Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Pasar Baru Januari – September 2017 sebanyak 43,5% Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 24,0% Cakupan Persalinan Nakes Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 56,7% Cakupan Kunjungan Nifas Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 sebanyak 60,6% Cakupan CPR KB Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 sebanyak 7,8% Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 sebanyak 67,5% Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Pasar Baru Januari – September 2017 sebanyak 73,1% Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Utara Januari – September 2017 sebanyak 65,7% Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 55,0% Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 sebanyak 57,8% Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Utara Januari – September 2017 sebanyak 62,9%
Skor 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15 15
61
No 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Daftar Masalah Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 64,1% Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 sebanyak 9,76% Cakupan Kunjungan Bayi Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 sebanyak 59,2% Cakupan Kunjungan Bayi Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 69,1% Cakupan Kunjungan Balita Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 sebanyak 38,2% Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 sebanyak 27,0% Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 sebanyak 13,9% Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Utara Januari – September 2017 sebanyak 25,4% Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 19,5%
Skor 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Affordability Affordability menunjukkan ada tidaknya dana yang tersedia. Hal ini dapat di nilaidengan cara menggunakan Scoring tentang ketersediaan dana terhadap setiap kegiatan Puskesmas SeKecamatan Sawah Besar, dimana 62ltern penilaiannya dibagi menjadi dua yaitu “cukup” dan “kurang”. Penilaian tersebut didapatkan berdasarkan wawancara langsung dengan pemegang program promosi kesehatan dan Puskesmas terkait. Tabel 2.1.2l Scoring Ketersediaan Dana Terhadap Kegiatan di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 DANA SC OR E Lebih
3
Cukup
2
Kurang
1
Tabel 2.1.2m Penentuan Score Affordability No 1 2 3 4 5
Daftar Masalah Cakupan K1 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – September 2017 sebanyak 58,2% Cakupan K4 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – September 2017 sebanyak 48,0% Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 sebanyak 46,3% Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Pasar Baru Januari – September 2017 sebanyak 43,5% Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 24,0%
Skor 2 2 2 2 2
62
No 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Daftar Masalah Cakupan Persalinan Nakes Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 56,7% Cakupan Kunjungan Nifas Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 sebanyak 60,6% Cakupan CPR KB Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 sebanyak 7,8% Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 sebanyak 67,5% Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Pasar Baru Januari – September 2017 sebanyak 73,1% Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Utara Januari – September 2017 sebanyak 65,7% Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 55,0% Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 sebanyak 57,8% Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Utara Januari – September 2017 sebanyak 62,9% Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 64,1% Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 sebanyak 9,76% Cakupan Kunjungan Bayi Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 sebanyak 59,2% Cakupan Kunjungan Bayi Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 69,1% Cakupan Kunjungan Balita Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 sebanyak 38,2% Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 sebanyak 27,0% Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 sebanyak 13,9% Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Utara Januari – September 2017 sebanyak 25,4% Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 19,5%
Skor 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
63
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Tabel 2.15 Penentuan Masalah Menurut Metode PAHO di Puskesmas Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 Daftar Masalah Jumlah Magnitu Severi ty Vulnerabil Common Affordabili ty de ity and Political Concern Cakupan K1 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – September 2017 sebanyak 58,2% Cakupan K4 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Utara Januari – September 2017 sebanyak 48,0% Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 sebanyak 46,3% Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Pasar Baru Januari – September 2017 sebanyak 43,5% Cakupan Penanganan Komplikasi Bumil Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 24,0% Cakupan Persalinan Nakes Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 56,7% Cakupan Kunjungan Nifas Puskesmas seKecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 sebanyak 60,6% Cakupan CPR KB Puskesmas se- Kecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 sebanyak 7,8% Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 sebanyak 67,5% Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Pasar Baru Januari – September 2017 sebanyak 73,1% Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Utara Januari – September 2017 sebanyak 65,7% Cakupan KN1 Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 55,0%
4
4
7
15
2
3360
5
5
7
15
2
5250
4
4
7
15
2
3360
4
4
7
15
2
3360
8
8
7
15
2
13440
2
1
7
15
2
420
2
2
7
15
2
840
9
4
7
15
2
7560
2
2
7
15
2
840
1
1
7
15
2
210
2
3
7
15
2
1260
4
5
7
15
2
4200
64
No
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Daftar Masalah
Magnitu de
Severi ty
Vulnerabil ity
Common and Political Concern
Affordabili ty
Jumlah
Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 sebanyak 57,8% Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Utara Januari – September 2017 sebanyak 62,9% Cakupan Kunjungan Neonatus Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 64,1% Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus Puskesmas seKecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 sebanyak 9,76% Cakupan Kunjungan Bayi Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 1sebanyak 59,2% C5akupan Kunjungan Bayi Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 69,1% Cakupan Kunjungan Balita Puskesmas seKecamatan Sawah Besar Januari – September 2017 sebanyak 38,2% Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Karang Anyar Januari – September 2017 sebanyak 27,0% Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 sebanyak 13,9% Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Mangga Dua Utara Januari – September 2017 sebanyak 25,4% Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 19,5%
2
2
7
15
2
840
1
1
7
15
2
210
1
1
7
15
2
210
10
3
7
15
2
6300
3
3
7
15
2
1890
1
1
7
15
2
210
5
8
7
15
2
8400
10
10
7
15
2
21000
12
13
7
15
2
32760
10
10
7
15
2
2100
10
12
7
15
2
25200
65
2.3 Prioritas Masalah terpilih
Masalah prioritas untuk program kesehatan ibu dan anak pada puskesmas di wilayah Kecamatan Sawah Besar yang akan ditetapkan akar penyebab masalahnya melalui diagram fishbone sebagai berikut:
1. Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 sebanyak 13,9% kurang dari target sebesar 75% dengan final score 32760. 2. Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 19,5% kurang dari target sebesar 75% dengan final score 25200.
2.4 Kemungkinan Penyebab Masalah Setelah dilakukan penetapan prioritas masalah yang ada, selanjutnya ditentukan kemungkinan penyebab masalah untuk mendapatkan penyelesaian masalah yang ada terlebih dahulu. Pada tahapan dilakukan mecari akar permasalahan dari tiap-tiap masalah yang dijadikan prioritas. Pada tahapan ini digunakan diagram sebab akibat yaitu diagram tulang ikan (fishbone diagram/Ishikawa). Dengan memanfaatkan pengetahuan serta data – data yang telah didapatkan maka dapat disusun berbagai penyebab masalah secara teoritis.
Penyebab masalah dapat timbul dari bagian input maupun proses. Input yaitu sumber daya atau masukan yang diperlukan oleh suatu sistem. Sumber daya sistem adalah: (Azwar Azrul, 1996). a.Man
: Jumlah staf/petugas, keterampilan, pengetahuan, dan motivasi kerja
b.Money
: Jumlah dana yang tersedia.
c.Material
: Jumlah peralatan medis dan jenis obat
d.Method
: Mekanisme cara yang digunakan
Proses adalah semua kegiatan sistem untuk mengubah input menjadi output. Pada proses, menurut George R. Terry, terdiri dari:
1. Planning (perencanaan) Sebuah proses yang dimulai dengan merumuskan tujuan organisasi, sampai dengan menetapkan alternatif kegiatan untuk mencapainya. 2. Organizing (pengorganisasian) Rangkaian kegiatan manajemen untuk menghimpun semua sumber daya (potensi) yang dimiliki oleh organisasi dan memanfaatkannya secara efisien untuk mencapai tujuan organisasi.
66
3. Actuating (penggerak pelaksanaan): Proses bimbingan kepada staf agar mereka mampu bekerja secara optimal menjalankan tugas-tugas pokoknya sesuai dengan keterampilan yang telah dimiliki, dan dukungan sumber daya yang tersedia. 4. Controlling (monitoring): Proses untuk mengamati secara terus-menerus pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang sudah disusun dan mengadakan koreksi jika terjadi penyimpangan. 5. Evaluating (evaluasi) Evaluasi adalah proses penilaian. Dalam Program, evaluasi dapat diartikan sebagai proses pengukuran akan efektivitas strategi yang digunakan dalam upaya mencapai tujuan program. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai analisis situasi program berikutnya.
67
Diagram 2.2 F ishbone Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Methode
Man
Material
Program berjalan tidak sesuai target
Efektivitas pekerjaan petugas kesehatan dalam
Program kunjungan MTBS tidak berjalan dengan baik
Peranan ganda petugas kesehatan dalam melaksanakan program puskesmas
Kurangnya ketersediaan alat di puskesmas
Tidak adanya aturan baku dalam pencatatan dan pendataan program
Kurangnya pengawasan dalam pelaksanaan
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang program MTBS
Kurangnya promosi tentang program MTBS
Kondisi lingkungan yang kurang mendukung Environment
Kurangnya petugas ksesehatan di puskesmas
Program MTBS tidak berjalan dengan baik
Kurangnya keahlian petugas dalam melaksanakan program
Kurangnya pemanfaatan sumber daya yang potensial
Kurangnya pelatihan
Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 sebanyak 13,9% kurang dari target sebesar 75%
Perencanaan program puskesmas tidak sesuai dengan target dan sasaran
terhadap petugas
Kurangnya jumlah petugas yang mengawasi
Controller
Kurangnya koordinasi dan komunikasi antara petugas pelaksana program kunjungan MTBS
Actuating
Kurangnya tenaga ahli untuk menfaatkan sumber daya yang ada
Organizing
Perencanaan program hanya mengacu pada program sebelumnya
Planning
68
Diagram 2.2 F ishbone Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Methode SOP sudah ada mengenai kegiatan penanganan komplikasi penanganan Neonatus
Materi yang disampaikan Materi yang disampaikan sederhana
Ibu jarang membawa bayinya yang sakit ke puskesmas
Sehingga terdapat kesalahan data dan terjadi kesalahan pembacaan dan penulisan Pencatatan data masih menggunakan tulisan tangan
Lokasi puskesmas yang sulit untuk dijangkau oleh para ibu
Tidak adanya sistem pencatatan yang terkomputerisasi
Controller
Proses pendataan dan penanganan komplikasi neonatus lambat
Belum diketahuinya secara pasti anggaran baku program penanganan komplikasi neonatus
Saat pelaksanaan identifikasi capaian kesulitan dalam penyediaan data yang diperlukan sehingga dibutuhkan waktu yang panjang untuk mengumpulkan dan klarifikasi data
Keterbatasan waktu dan kapasitas para petugas
Pelaksanaan program penemuan kasus komplikasi masih kurang dari target
Petugas perencanaan hanya mengacu pada perencaan program yang telah ada sebelumnya
Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 19,5% kurang dari target sebesar 75%
Validitasnya diragukan Managemen data cukup bermasalah / tidak lengkap Kurangnya koordinasi dan komunikasi antara petugas pelaksana program penanganan komplikasi neonatus
Actuating
Kinerja SDM rendah
Anggaran masih terfragmentasi
Tingkat pendidikan sasaran yang rendah
Komitmen tim dalam menjalankan programnya kurang
Environment
Rendahnya alokasi anggaran untuk melakukan SPM program KIA
Penyuluhan tidak membutuhkan alat yang rumit
Dalam pelaksanaannya SOP belum dijalankan dengan baik
Kurangnya akses yang dapat digunakan untuk ke puskesmas
Man
Money
Material
Kurang jelasnya perencanaan program penemuan kasus komplikasi neonatus
Kurang jelasnya pembagian tugas pengorganisasian program MTBSdi puskesmas
Organizing
Petugas perencanaan menganggap program MTBS yang sebelumnya cukup baik
Planning
69
2.5 Menentukan Penyebab Masalah yang Paling Dominan
Pada tahap ini adalah menentukan penyebab masalah yang dominan. Dari dua prioritas masalah yang mungkin dengan menggunakan metode Ishikawa atau lebih dikenal dengan fishbone (diagram tulang ikan), yang telah dikonfirmasi dengan data menjadi akar penyebab masalah (yang terdapat pada lingkaran). Dari akar penyebab masalah tersebut, dapat dicari akar penyebab masalah yang paling dominan. Penyebab masalah yang paling dominan adalah penyebab masalah yang apabila diselesaikan maka secara otomatis sebagian besar masalah – masalah yang lain dapat dipecahkan. Penentuan akar penyebab masalah yang paling dominan dengan cara diskusi, argumentasi, justifikasi dan pemahaman program yang cukup. Dibawah ini adalah penyebab masalah yang dominan dalam program Promosi Kesehatan pada Puskesmas di wilayah Kecamatan Sawah Besar. 2.5.1. Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 sebanyak 13,9% kurang dari target sebesar 75% dengan final score 32760.
Berdasarkan data yang ditemukan Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 sebanyak 13,9% kurang dari target sebesar 75% Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah: 1. Kurangnya petugas kesehatan di puskesmas ( Man) 2. Kurangnya ketersediaan alat di puskesmas ( Material ) 3. Tidak adanya aturan baku dalam pencatatan dan pendataan program memadai ( Method ) Akar penyebab masalah yang ditemukan pada proses adalah: 1. Perencanaan program hanya mengacu pada program sebelumnya ( Planning) 2. Kurangnya tenaga ahli untuk menfaatkan sumber daya yang ada (Organizing ) 3. Kurangnya koordinasi dan komunikasi antara petugas pelaksana program MTBS ( Actuating ) 4. Kurangnya jumlah petugas yang mengawasi (Controlling)
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan (Environment) adalah: Kondisi lingkungan yang kurang mendukung
Dari akar penyebab masalah di atas maka ditetapkan tiga akar penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga pemahaman yang cukup. Empat akar permasalahan yang paling dominan tersebut adalah: 1. Kurangnya petugas ksesehatan di puskesmas ( Man) 2. Tidak adanya aturan baku dalam pencatatan dan pendataan program ( Method ) 3. Kurangnya ketersediaan alat di puskesmas ( Material)
2.5.2. Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 19,5% kurang dari target sebesar 75% dengan final score 25200.
Berdasarkan data yang ditemukan Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 19,5% kurang dari target sebesar 75% . Akar penyebab masalah yang ditemukan pada Input adalah: 1. Keterbatasan waktu dan kapasitas para petugas ( Man) 2. Belum diketahuinya anggaran baku program MTBS (Money) 3. Tingkan pendidikan sasaran yang rendah ( Material) 4. Kurangnya komitmen tim dalam menjalankan program (Method)
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada Proses adalah: 1. Petugas perencanaan menganggap program MTBS yang sebelumnya cukup baik (Planning) 2. Kurang jelasnya pembagian tugas pengorganisasian program MTBS di puskesmas. (Organizing) 3. Kurangnya koordinasi dan komunikasi antara petugas pelaksana program MTBS ( Actuating ) 4. Tidak adanya sistem pencatatan yang terkomputerisasi (Controlling) Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan (Environment) adalah: Kurangnya akses yang dapat digunakan untuk ke puskesmas
Dari akar penyebab masalah di atas maka diteteapkan tiga akar penyebab masalah yang paling dominan, berdasarkan data, informasi, observasi langsung juga yang cukup. Tiga akar permasalahan yang paling dominan tersebut adalah: 1. Keterbatasan waktu dan kapasitas para petugas ( Man) 2. Kurangnya akses yang dapat digunakan untuk ke puskesmas ( Environment ) 3. Tingkat pendidikan sasaran yang rendah ( Material)
BAB III MENETAPKAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH 3.1. Menetapkan Alternatif PemecahanMasalah
Setelah menentukan akar penyebab masalah yang paling dominan, ditentukan alternative pemecahan masalah. Penetapan alternatif
pemecahan masalah dengan
menggunakan metode MCUA (Multiple Criteria Utility Assessment), yaitu dengan memberikan skoring 1 – 5, setelah diberi skor masing – masing masalah dihitung masalah akhirnya dengan perkalian antara masing - masing kriteria. Perkalian dilakukan agar perbedaan skor akhir antara masalah menejadi kontras, sehingga terhindar dari keraguan manakala perbedaan skor tersebut terlalu tipis pada bobot berdasarkan hasil diskusi, argumentasi dan justifikasi kelompok. Tabel 3.1.Skoring Nilai Penentuan Alternatif Pemecahan Masalah dengan Metode MCUA Skor
Keterangan
Sulit dilaksanakan, biaya mahal, butuh waktu 1
lama, tidak dapat menyelesaikan masalah dengan sempurna. Mudah dilaksanakan, tidak butuh biaya mahal,
5
tidak butuh waktu lama, dapat menyelesaikan masalah dengan sempurna.
Parameter diletakkan pada baris, sedangkan alternative diletakkan pada kolom. Selanjutnya kepada setiap masalah diberikan nilai dari kolom kiri ke kanan sehingga hasil yang di dapatkan merupakan perkalian antara bobot kriteria dengan skor dari setiap alternative masalah dan dijumlahkan tiap baris menurut setiap kriteria berdasarkan masing – masing alternative masalah tersebut.
Kriteria dalam penetapan alternative masalah yang terbaik adalah : 1. Mudah dilaksanakan Diberi nilai terbesar jika alternative masalah tersebut paling mudah dilaksanakan dan diberi nilai terkecil jika masalah yang paling sulit dilaksanakan.
2. Murah biayanya Diberi nilai terbesar jika alternative masalah paling murah biayanya dan diberi nilai terkecil jika biaya yang paling mahal untuk pelaksanaan. 3. Waktu penerapan sampai masalah terpecahkan tidak lama Diberi nilai terbesar jika alternative masalah tersebut waktu penerapan sampai masalah terpecahkan tidak lama untuk dilaksanakan dan diberi nilai terkecil jika waktu penerapan sampai masalah terpecahkan lama. 4. Dapat memecahkan masalah dengan sempurna Diberi nilai terbesar jika alternatef masalah dapat memecahkan masalah dengan sempurna dan diberi nilai terkecil jika masalah tidak dapat memecahkan masalah dengan sempurna.
3.1.1
Alternatif Pemecahan Masalah Pada Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di
Kelurahan Kartini Januari – September 2017.
Dari tiga akar penyebab masalah Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 . Yang paling dominan, ditetapka nalternatif pemecahan masalah sebagai berikut: 1.
Kurangnya petugas kesehatan di puskesmas ( Man) Alternatif pemecahan masalah: Menambah jumlah tenaga kesehatan baru yang kompeten untuk program puskesmas
2. Tidak adanya aturan baku dalam pencatatan dan pendataan program ( Methods) Alternatif pemecahan masalah : Membuat aturan baku dalam pencatatan dan pendataan program di Puskesmas 3. Kurangnya ketersediaan alat di puskesmas (Material) Alternatif pemecahan masalah : Menambah jumlah alat yang dibutuhkan dalam pemeriksaan bayi sakit di Puskesmas
Tabel 3.2 MCUA Alternatif Pemecahan Masalah paling Dominan pada Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 No
Parameter
1 2 3
Mudah dilaksanakan Murah biayanya Waktu penerapannya sampai masalah terpecahkan tidak terlalu lama 4 Dapat menyelesaikan dengan sempurna Jumlah
Bobot
AL – 1 N BN
AL – 2 N BN
AL – 3 N BN
2 1 3
2 1 3
4 1 9
3 4 2
6 4 6
3 1 4
6 1 12
4
4
16
1
4
2
8
30
20
27
Keterangan : AL-1 : Menambah jumlah tenaga kesehatan baru yang kompeten untuk program puskesmas AL-2 : Membuat aturan baku dalam pencatatan dan pendataan program di Puskesmas AL-3: Menambah jumlah alat yang dibutuhkan dalam pemeriksaan bayi sakit di Puskesmas
Dari hasil penetapan alternative pemecahan masalah dengan menggunakan metode PAHO, berdasarkan peringkat didapatkan hasil sebagai berikut: 24) Menambah jumlah tenaga kesehatan baru yang kompeten untuk program puskesmas 25) Menambah jumlah alat yang dibutuhkan dalam pemeriksaan bayi sakit di Puskesmas 26) Membuat aturan baku dalam pencatatan dan pendataan program di Puskesmas
3.1.2
Alternatif Pemecahan Masalah Pada Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017
Dari tiga akar penyebab masalah Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 yang paling dominan, ditetapkan alternative pemecahan masalah sebagai berikut: 4.
Keterbatasan waktu dan kapasitas para petugas (Man) Alternatif pemecahan masalah:Menambah jumlah tenaga kesehatan b aru yang kompeten untuk program penanganan komplikasi neonatus
5.
Kurangnya akses yang dapat digunakan untuk ke puskesmas (Environment)
Alternatif pemecahan masalah: Mengadakan program puskesmas keliling untuk para bayi 6.
Tingkat pendidikan sasaran yang rendah (Material) Alternatif pemecahan masalah: Melakukan penyuluhan pada masyarakat mengenai pengenalan tanda – tanda bayi sakit secara sederhana dan mudah dipahami.
Tabel 3.3. MCUA Alternatif Pemecahan Masalah Pada Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 No
Parameter
Bobot
AL – 1
AL – 2
AL – 3
N
BN
N
BN
N
BN
1
Mudah dilaksanakan
4
2
8
3
12
3
12
2
Murah biayanya
3
2
6
3
9
3
9
3
Waktu penerapannya sampai masalah terpecahkan tidak terlalu lama
2
2
4
2
4
2
4
4
Dapat menyelesaikan dengan sempurna
1
2
2
2
2
1
1
20
Jumlah
27
26
Keterangan : AL-1
: Menambah jumlah tenaga kesehatan baru yang kompeten untuk program MTBS
AL-2
: Mengadakan program puskesmas keliling untuk para bayi
AL-3
: Melakukan penyuluhan pada masyarakat mengenai pengenalan tanda – tanda bayi sakit
secara sederhana dan mudah dipahami
Dari hasil penetapan Alternatif pemecahan masalah dengan menggunakan metode MCUA, berdasarkan peringkat didapatkan hasil sebagai berikut: 1. Mengadakan program puskesmas keliling untuk para bayi 2. Melakukan penyuluhan pada masyarakat mengenai pengenalan tanda – tanda bayi sakit secara sederhana dan mudah dipahami. 3. Menambah jumlah tenaga kesehatan baru yang kompeten untuk program penanganan MTBS
BAB IV RENCANA USULAN DAN RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN PEMECAHAN MASALAH
4.1 Menyusun Rencana Pemecahan Masalah
Setelah ditemukannya alternative pemecahan masalah maka sampailah pada tahap penyusunan rencana pemecahan masalah. Dalam tahap ini, diharapkan dapat mengambil keputusan – keputusan untuk memecahkan akar masalah yang dianggap paling dominan. Perencanaan adalah upaya menyusun berbagai keputusan yang bersifat pokok yang dipandang paling penting dan akan dilakukan menurut urutannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan rencana memecahkan masalah.
4.1.1 Program Penanganan Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017
Agar
dapat
melaksanakan
alternative
pemecahan
masalah,
Cakupan
Kunjungan MTBS di Wilayah Puskesmas se-Kelurahan Kartini periode Januari – September 2017, yang didapatkan dalam BAB III, maka dibuat rencana usulan kegiatan sebagai berikut:
Tabel 4.1. Rencana Pemecahan Masalah untuk Program Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 No
1
2
KEPUTUSAN
RENCANA KEGIATAN
TARGET
Menambah jumlah tenaga 1. Mengadakan rapat mengenai 1. Terjadinya penambahan petugas kesehatan baru yang penambahan jumlah petugas kesehatan agar pembagian pada kompeten untuk program kesehatan di puskesmas program kunjungan bayi lebih puskesmas kelurahan kartini merata dan cakupan semakin luas untuk mendapatkan hasil yang maksimal Membuat aturan baku 1. Mengadakan rapat mengenai 1. Petugas kesehatan memiliki dalam pencatatan dan aturan baku dalam pencatatan pencatatan dan data yang lengkap pendataan program di dan pendataan program di mengenai program puskesmas Puskesmas puskesmas 2. Evaluasi rutin pencatatan dan 2. Program puskesmas menjadi pendataan program di terlaksana dengan baik karena puskesmas adanya pencatatan dan pendataan
3
Menambah jumlah alat 1. Rapat seluruh petugas 1. Masyarakat memahami yang dibutuhkan dalam kesehatan mengenai pentingnya pemeriksaan khusus pemeriksaan bayi sakit di penambahan alat untuk pada bayi Puskesmas pemeriksaan bayi sakit di puskesmas 2. Meminta bantuan pada pihak-pihak terkait mengenai ketersedian alat agar dapat menunjang kegiatan puskesmas
VOLUME KEGIATAN 1x/ tahun
1x / tahun
BIAYA
Biaya operasional Rp. 200.000,-
Biaya operasional Rp. 200.000,-
12x / tahun
2x/ tahun
Biaya operasional Rp. 200.000,-
1x/ tahun
Biaya operasional Rp. 200.000,-
3.1.3
4.1.2. Rencana Pemecahan Masalah untuk Program Penanganan Cakupan Kunjungan
MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 Agar dapat melaksanakan alternative pemecahan masalah dari Cakupan Kunjungan MTBS
Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017, yang didapatkan dalam BAB III, maka dibuat rencana usulan kegiatan sebagai berikut :
3.1.4
Tabel 4.2. Alternatif Pemecahan Masalah Pada Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017
No
KEPUTUSAN
1
Mengadakan program puskesmas keliling untuk para bayi
2
3
Melakukan penyuluhan pada masyarakat mengenai pengenalan tanda – tanda bayi sakit secara sederhana dan mudah dipahami
Menambah jumlah tenaga kesehatan baru yang kompeten untuk program penanganan komplikasi neonatus
RENCANA KEGIATAN
1.
TARGET
Rapat seluruh petugas kesehatan mengenai program puskesmas keliling untuk bayi 2. Memadukan program pusling yang sudah ada dengan tambahan untuk bayi
1.
1.
Rapat seluruh petugas kesehatan mengenai program penyuluhan tentang komplikasi yang dapat terjadi pada neonatus 2. Meningkatkan frekuensi penyuluhan tentang pengenalan tanda – tanda bayi sakit
1.
1.
2.
Mengadakan rapat mengenai penambahan jumlah petugas kesehatan di puskesmas kelurahan mangga besar.
VOLUME KEGIATAN 2x/tahun
BIAYA
4x/tahun
Biaya operasional Rp. 200.000,-
Masyarakat memahami 2x/tahun tentang pengenalan tanda – tanda bayi sakit
Biaya operasional Rp. 200.000,-
4x/tahun
Biaya operasional Rp. 200.000,-
2x/tahun
Biaya operasional Rp. 200.000,-
Para tenaga kesehatan pada program pusling
Terjadinya penambahan petugas kesehatan agar pembagian pada program penanganan komplikasi neonatus lebih merata dan cakupan semakin luas untuk mendapatkan hasil yang maksimal
Biaya operasional Rp. 200.000,-
4.2
Rencana Pemecahan Masalah
Setelah menyusun rencana pemecahan masalah, maka akan dilakukan rencana pelaksanaan pemecahan masalah yang disusun berdasarkan rencana usulan kegiatan. Perencanaan pelaksanaan pemecahan masalah disajikan dalam bentuk tabel gan chart berikut ini:
3.1.5
Tabel 4.3 Alternatif Pemecahan Masalah Pada Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 Bulan Januari
No
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
2
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Kegiatan
Mengadakan rapat mengenai penambahan jumlah petugas kesehatan di puskesmas kelurahan kartini
Mengadakan rapat mengenai aturan baku dalam pencatatan dan pendataan program di puskesmas
Evaluasi rutin pencatatan X dan pendataan program di puskesmas
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
Bulan Januari No
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
3.
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Kegiatan
Mengadakan rapat seluruh petugas kesehatan mengenai penambahan alat untuk pemeriksaan bayi sakit di puskesmas
Meminta bantuan pada pihak-pihak terkait mengenai ketersedian alat agar dapat menunjang kegiatan puskesmas
X
X
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
X
3.1.6
Tabel 4.4. Alternatif Pemecahan Masalah Pada Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017
Bulan Januari No
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Mengadakan rapat seluruh petugas kesehatan pusling untuk bayi
Penentuan panitia pelaksana Penentuan tempat penyuluhan Persiapan persiapan
Pelaksanaan acara
Evaluasi
X
X X
X
X
X X
X
X
X X
X
X
X X
X
X
X X
X
Bulan Januari No
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
2.
Juli
September
Agustus
Oktober
November
Desember
Kegiatan 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Melakukan penyuluhan pada masyarakat mengenai
pengenalan tanda – tanda bayi sakit secara sederhana dan mudah dipahami
Penentuan panitia pelaksana Penentuan tempat penyuluhan Persiapan persiapan Pelaksanaan acara Evaluasi
X
X X
X
X
X X
X X
X
X
X X
X
X X
X
X X
X
Bulan Januari No
Februari
Maret
April
Mei
Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
3.
Juli
Agustus
September
Oktober
November
Desember
Kegiatan
Menambah jumlah tenaga kesehatan baru yang kompeten untuk program penanganan komplikasi neonatus
X
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
X
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. SIMPULAN
Dari rincian di atas, didapatkan satu program kesehatan dasar Puskesmas Kecamatan Sawah Besar yang dievaluasi, yaitu Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak). Didapatkan 5 masalah yang teridentifikasi sehingga didapatkan 2 prioritas masalah selama periode Januari sampai September 2017, antara lain: 1. Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 sebanyak 13,9% kurang dari target sebesar 75%. 2. Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 19,5% kurang dari target sebesar 75% Setelah mencari kemungkinan penyebab masalah dengan diagram sebab akibat dari Ishikawa atau fishbone didapatkan akar-akar masalah dari setiap program di atas, seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Setelah ditemukan akar-akar masalah setiap program, didapatkan akar penyebab masalah yang dominan serta alternatif cara pemecahan masalah, yaitu:
5.1.1
Hasil Penyebab Masalah Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 sebanyak 13,9% kurang dari target sebesar 75%
Akar penyebab masalah yang paling dominan yaitu: 1. Kurangnya petugas kesehatan di puskesmas ( Man) 2. Tidak adanya aturan baku dalam pencatatan dan pendataan program ( Methods) 3. Kurangnya ketersediaan alat di puskesmas (Material)
58
5.1.2
Hasil Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 19,5% kurang dari target sebesar 75%
Akar penyebab masalah yang paling dominan yaitu : 7.
Keterbatasan waktu dan kapasitas para petugas (Man)
8.
Kurangnya
akses
yang
dapat
digunakan
ke
puskesmas
(Environment) 9.
Tingkat pendidikan sasaran yang rendah (Material)
5.2. SARAN
Berdasarkan permasalahan program kesehatan dasar tersebut disarankan atau direkomendasikan kepada Kepala Puskesmas Kecamatan Sawah besar sebagai berikut: a. Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Kartini Januari – September 2017 sebanyak 13,9% kurang dari target sebesar 75% 1. Menambah jumlah tenaga kesehatan baru yang kompeten untuk program puskesmas a.
Mengadakan rapat mengenai penambahan jumlah petugas
kesehatan di puskesmas kelurahan kartini 2. Membuat aturan baku dalam pencatatan dan pendataan program di Puskesmas b. Mengadakan rapat mengenai aturan baku dalam pencatatan dan pendataan program di puskesmas c. Evaluasi rutin pencatatan dan pendataan program di puskesmas 3. Menambah jumlah alat yang dibutuhkan dalam pemeriksaan bayi sakit di Puskesmas a.
Rapat seluruh petugas kesehatan mengenai penambahan alat untuk pemeriksaan bayi sakit di puskesmas
b.
Meminta bantuan pada pihak-pihak terkait mengenai ketersedian alat agar dapat menunjang kegiatan puskesmas
59
b. Alternatif Pemecahan Masalah Cakupan Kunjungan MTBS Puskesmas di Kelurahan Gunung Sahari Januari – September 2017 sebanyak 19,5% kurang dari target sebesar 75% 1. Memberikan Mengadakan program puskesmas keliling untuk para bayi a. Rapat seluruh petugas kesehatan mengenai program puskesmas keliling untuk para bayi b. Memadukan dengan program puskesmas keliling yang sudah ada 2. Melakukan penyuluhan pada masyarakat mengenai pentingnya pengenalan tanda – tanda bayi sakit secara sederhana dan mudah dipahami a.
Rapat seluruh petugas kesehatan mengenai program penyuluhan tentang pengenalan tanda – tanda bayi sakit
b.
Meningkatkan
frekuensi
penyuluhan
tentang
pentingnya
pengenalan tanda – tanda bayi sakit 3. Menambah jumlah tenaga kesehatan baru yang kompeten untuk program penanganan komplikasi neonatus a.
Mengadakan rapat mengenai penambahan jumlah petugas kesehatan di puskesmas kelurahan mangga besar.
60