LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PADA PASIEN DENGAN DENG AN LIMB KRONIK ISKEMIA DI Ruang 14 Rumah Sakit dr. Saiu! An"ar #a!ang
Untuk #$m$nuhi P$r%&aratan P$r%&aratan P$ndidikan Pr'$%i N$r% K$($ra"atan Surgi)a!
OLEH* A+IANA EKO WARDANI NI#. 1,---/--11/-00
PROESI NERS PROGRA# STUDI IL#U KEPERAWA KEPERAWATAN TAN AKULTAS KEDOKTERAN UNI+ERSITAS 2RAWI3AA #ALANG 0-15
A)ut$ Lim6 I%k$mi) 7 ALI 8
A.
P$ng$rtian Acute Limb Ischemic 7ALI8 7ALI8 Menurut rut Inter-So Inter-Society ciety 2007 , Konsen Konsensus sus Penge Pengelol lolaa aan n Peny Penyaki akitt Arter Arterii Peripher Peripheral al (TASC II), Acute Limb Ischemic (ALI) (ALI) di definisikan seagai penurunan perfusi tia!tia anggota tuuh yang "enyeakan an#a"an potensial terhadap $iailitas ekstre"itas (di"anifestasikan dengan nyeri istiraha istirahatt iske"ik, iske"ik, ulkus iske"ik, iske"ik, dan atau gangren) gangren) pada pada pasien pasien yang hadir hadir dala" dala" %aktu %aktu dua dua "inggu "inggu dari dari perist peristi% i%a a akut. akut. Pasie Pasien n dengan dengan "anife "anifesta stasi si yang yang sa"a sa"a yang yang hadir hadir leih leih dari dari dua "ingg "inggu u diang dianggap gap "e"iliki iske"ia tungkai kritis. Acute Limb Ischemic (ALI) (ALI) "erup "erupaka akan n suatu suatu kondi kondisi si di"an di"ana a ter&ad ter&adii penuru nurun nan
ali aliran ran
dara darah h
ke
ekstr kstre e"ita "itas s
se#a se#ara ra
ti tia!ti a!ti a
yang ang
"enyeakan gangguan pada ke"a"puan pergerakkan, rasa nyeri atau tanda!tan tanda!tanda da iske"ik iske"ik erat dala" dala" &angka &angka %aktu %aktu dua "inggu ( Vasculer Desease A Handbook, 2005 ). ).
'.
Eti'!'gi ALI Ada eerapa ke"ungkinan ke"ungkinan penyea penyea ALI, erdasarkan keterangan dari eragai su"er pustaka diantaranya . Tro"osis *aktor predisposisi ter&adinya adalah dehidrasi, hipotensi, "alignan, polisite"ia, ataupun status prototro"ik inheritan, trau"a $askuler, in&uri Iatrogenik,tro"osis Iatrogenik,tro"osis pas#a pe"asangan pe"asangan byass !ra"t , trau"a $askuler. +a"aran klinis ter&adinya tro"osis adalah ri%ayat nyeri hilang ti"ul seelu"nya, tidak ada su"er ter&adinya e"oli dan .
"enurunnya "enurunnya (tidak ada) nadi perifer pada tungkai agian distal. -"oli Sekitar /0 e"oli ti"ul dari atriu" kiri, akiat atrial firilasi atau "iokard infark. Kasus lainnya yang &uga erakiat ti"ulnya e"oli adala adalah h katup katup proste prostetik tik,, $egeta $egetasi si katup katup akiat akiat perad peradang angan an pada pada endok endokard ardiu iu", ", parad paradoks oksika ikall e"ol e"olii (pada (pada kasus kasus 12T) 12T) dan atria atriall my#oma. my#oma. Aneuris Aneuris"a "a aorta aorta "erupaka "erupakan n penyea penyea dari sekitar sekitar /0 keseluru keseluruhan han kasus kasus yang yang ada, ter&adi pada pe"uluh pe"uluh darah yang
9.
sehat. K!a%iika%i ALI
Ad hoc committee o" the Society "or Vascular Sur!ery and the $orth American %hater o" the International Society "or %ardio&asculer Sur!ery "en#iptakan suatu klasifikasi untuk oklusi arterial akut. 1ikenal tiga kelas yaitu . Kelas I
$on-threatened e#tremity 3 re$askularisasi elektif dapat
diperlukan atau tidak diperlukan. . Kelas II 'hreatened e#tremity 3 re$askularisasi diindikasikan untuk "elindungi åan dari kerusakan. 4. Kelas III Iske"ia telah erke"ang "en&adi infark dan penyela"atan ekstre"itas tidak "e"ungkinkan lagi untuk dilakukan. 'erdasarkan (uther"ort klasifikasi akut Li" Iske"ik dapat dikategorikan seagai erikut .
Kelas I Perfusi åan "asih #ukup, %alaupun terdapat penye"pitan arteri, tidak ada kehilangan sensasi "otorik dan sensorik, "asih dapat ditangani dengan oat!oatan pada pe"eriksaan doppler signal
.
audile. Kelas II!a Perfusi åan tidak "e"adai pada aktifitas tertentu. Ti"ul klaudikasio inter"iten yaitu nyeri pada otot ekstre"itas a%ah ketika er&alan dan "e"aksakan erhenti er&alan, nyeri hilang &ika pasien istirahat dan sudah "ulai ada kehilangan sensorik. 5arus dilakukan pe"eriksaan angiografi segera untuk "engetahui lokasi oklusi dan
4.
penyea oklusi. Kelas II! Perfusi åan tidak "e"adai, ada kele"ahan otot ekstre"itas dan kehilangan sensasi pada ekstre"itas. 5arus dilakukan inter$ensi
selan&utnya seperti re$askularisasi atau e"olekto"i. 6. Kelas III Telah ter&adi iske"ia erat yang "engakiatkan nekrosis, kerusakan syaraf
yang
,kehilangan
per"anen, sensasi
irre$ersile,
sensorik,kelainan
kele"ahan kulit
atau
ekstre"itas gangguan
penye"uhan lesi kulit. Inter$ensi tindakan yang dilakukan yaitu a"putasi. 1ala" su"er pustaka lain Acute Limb Ischemic (ALI) &uga dapat diklasifikasikan erdasarkan ter"inologi, yaitu . )nset a. Acute kurang dari 6 hari . Acute on cronic perurukan tanda dan ge&ala kurang dari 6 hari
#. %ronic iskemic stable . Se&erity a. Incomlete . %omlete #. Irre&ersible
D.
leih dari 6 hari tidak dapat ditangani dapat ditangani tidak dapat ke"ali ke kondisi nor"al
#ani$%ta%i ALI Se#ara u"u" "anifestasi klinis yang dapat dite"ukan pada kasus ALI "erupakan tanda dan ge&ala yang sangat khas dengan seutan istilah 78P9 yang terdiri dari . *ain (nyeri) . *arasthesia (tidak "a"pu "erasakan sentuhan pada ekstre"itas), 4. *aralysis (kehilangan sensasi "otorik pada ekstre"itas), 6. *allor (pu#at), :. *ulseless ("enurunnya;tidak adanya denyut nadi),
8. *erishin!ly cold +*oikilothermia (dingin pada ekstre"itas). Adapun "anifestasi klinik pada ALI yang dikatagorikan erdasarkan penyeanya terdiri dari . Tro"us Ter&adi dala" eerapa &a" sa"pai erhari hari, ada klaudikasio, ada ri%ayat aterosklerotik kronik, ekstre"itas yang terkena ta"pak sianotik dan lea", pulsasi pada kolateral ekstre"itas tidak ada, dapat terdiagnosa dengan angiografi dan dilakukan tindakan ypass .
atau pe"erian oat ! oatan seperti firinolitik -"olus Tanda dan ge&ala "un#ul se#ara tia ! tia dala" eerapa "enit, tidak terdapat klaudikasio ada ri%ayat atrial firilasi, ekstre"itas yang terkena ta"pak kekuningan
E.
Pat'i%i'!'gi 'erdasarkan eerapa su"er pustaka, penulis dapat "enga"il kesi"pulan "engenai patofisiologi ALI. Pada dasarnya, tro"us yang "engala"i penyu"atan pada arteri dala" kasus ALI ini, "erupakan salah satu entuk patogenesis yang ke"ungkinan diti"ulkan oleh eerapa faktor resiko dan faktor predisposisi yang #ukup ko"leks, seperti usia, gaya hidup tidak sehat ("erokok, tidak pernah olahraga dan pola "akan tinggi kolesterol) dapat "eningkatkan resiko ter&adinya ALI, sedangkan patogenesis yang sifatnya predisposisi seperti penyakit rheumatoid hearth disease &uga dapat "eni"ulkan ALI.
Pada a%alnya tungkai ta"pak pu#at, tetapi setelah 8! &a" akan ter&adi $asodilatasi yang diseakan oleh hipoksia dari otot polos $askular. Kapiler akan terisi ke"ali oleh darah teroksigenasi yang stagnan, yang "e"un#ulkan pena"pakan mottled (yang "asih hilang ila ditekan). 'ila tindakan pe"ulihan aliran darah arteri tidak diker&akan, kapiler akan ruptur dan akan "ena"pakkan kulit yang keiruan yang "enun&ukkan iske"ia irre$ersiel.
otot
dan
saraf
yang
"asih
erpotensi
untuk
tindakan
penyela"atan in$asif (ur!ent ). Tanda!tanda diatas sangat khas untuk ke&adian su"atan arteri akut yang tanpa disertai kolateral. 'ila oklusi akut ter&adi pada keadaan yang seelu"nya telah "engala"i su"atan kronik, "aka tanda yang dihasilkan iasanya leih ringan oleh karena telah terentuk kolateral. Adanya ge&ala klaudikasio intermiten pada ekstre"itas yang sa"a dapat "enun&ukkan pasien telah "engala"i oklusi kronik seelu"nya. Keadaan akut yang "enyertai proses kronik u"u"nya diseakan tro"osis.
Per&alanan ALI yang #ukup ko"pleks ini, dapat "eni"ulkan eerapa "asalah pe"enuhan keutuhan dasar "anusia yang "enun&ukkan suatu "asalah kepera%atan yang ko"pleks pula, diantaranya gangguan perfusi åan, gangguan rasa nya"an nyeri, intoleransi akti$itas, #e"as, resiko tinggi perdarahan dan resiko tinggi #edera serta anyak lagi yang satu sa"a lain saling erhuungan dan perlu segera ditangani. Adapun entuk ske"atik patofisologi ALI dapat dilihat pada ske"a dia%ah ini
.
Diagn'%i% . Ana"nesis Ana"nesis "e"punyai tu&uan uta"a "enanyakan ge&ala yang "un#ul pada ekstre"itas yang erhuungan dengan keparahan dari iske"ia anggota gerak dan "engka&i infor"asi terdahulu, "enyinggung etiologi, diagnosis anding, dan kehadiran penyakit yang
signifikan
se#ara
erarengan.
Pengka&ian
seaiknya
dilakukan pada fase pra koroner, pe"uluh darah sereral, dan pe"uluh darah sa"ungan (re$askularisasi). Pengka&ian u"u" yang seaiknya dilakukan yaitu "engenai pengka&ian ri%ayat yang &elas "engenai ke"ungkinan penyea dari iske"ik pada tungkai, dera&at iske"ik, ter"asuk pen&ad%alan untuk edah u"u" ataupun edah $as#ular ila kondisi "e"ungkinkan. .
Pe"eriksaan fisik Pe"eriksaan fisik pada ALI yang diseutkan eerapa su"er pustaka
adalah
dengan
"e"andingkan
"asing!"asing
ekstre"itas dengan area yang terkena ALI, yaitu a. Pulsasi Apakah defisit pulsasi ersifat aru atau la"a "ungkin sulit ditentukan pada pasien penyakit arteri perifer (PA1) tanpa suatu ri%ayat dari ge&ala seelu"nya, pulsasi radialis, dorsalis pedis "ungkin nor"al pada kasus "ikro e"olis"e yang "engarah pada disrupsi (penghan#uran) plak aterosklerotik atau e"oli kolestrol. . Lokasi Te"pat yang paling sering ter&adinya oklusi e"oli arterial adalah arteri fe"oralis, na"un &uga dapat di te"ukan pada arteri aksila, poplitea iliaka dan ifurkasio aorta.
Anat'mi Art$ri Ek%tr$mita% 2a"ah
#.
=arna dan te"peratur 5arus dilakukan pe"eriksaan terhadap anor"alitas %arna dan te"peratur. =arna pu#at dapat terlihat, khususnya pada keadaan a%al, na"un dengan erta"ahnya %aktu, sianosis leih sering dite"ukan. >asa yang dingin khususnya ekstre"itas seelahnya tidak de"ikian, "erupakan pene"uan yang penting.
d.
Kehilangan fungsi sensoris Pasien dengan kehilangan sensasi sensoris iasanya "engeluh keas atau parestesia, na"un tidak pada se"ua kasus. Perlu diketahui pada pasien 1M dapat "e"punyai defisit sensoris seelu"nya di"ana hal ini dapat "e"uat keran#uan dala"
e.
"e"uat hasil pe"eriksaan. Kehilangan fungsi "otorik 1efisit "otorik "erupakan indikasi untuk tindakan yang leih lan&ut, limb-thtreatenin! ischemia 'agian ini erhuungan dengan fakta ah%a pergerakkan pada ekstre"itas leih anyak dipengaruhi oleh otot pro?i"al.
G.
P$m$rik%aan Diagn'%tik 'erdasarkan eerapa literatur yang dipela&ari, salah satunya Pri#e @ =ilson (//8) "en&elaskan eerapa prosedur diagnostik yang dilakukan pada kasus penyakit arteri oklusif atau dala" perke"angannya "en&adi ALI terdiri dari . *reoerati&e arterio!ram (an!io!ra"i ) Suatu prosedur "enggunakan teknik ko"puter yang dipakai untuk "e"antau
sirkulasi
darah
arteri.
5asil
ga"aran
akan
"e"perlihatkan entuk arteri. 1ala" pe"eriksaanya "enggunakan .
kontras at %arna radiopaak sehingga arteri ta"pak leih &elas. 1oppler $askuler Studi doppler pada pe"uluh darah ($askuler) "enggunakan ultrasound seagai "ediu" pe"eriksaan. Sonde doppler erisi kristal pieoelektrik yang "e"an#arkan gelo"ang ultrasound dala" frekuensi tertentu. Ketika diletakkan diatas seg"en arteri atau $ena, sinarnya "engenai sel darah "erah ergantian "enyear alik atau dipantulkan sesuai arah dan ke#epatan
pergerakan sel yang di$isualisasikan dengan %arna dan gelo"ang suara untuk "enentukan arteri atau $ena
. 4. MSCT Prosedur
diagnostik
ini
dala"
idang
$askuler
"e"erikan
ga"aran langsung dinding pe"uluh darah sehingga dapat dengan &elas diedakan antara pe"uluh darah yang "engala"i oklusi atau tidak "elalui ga"aran %arna khas pen#itraan radiografi (hita" dan putih).
6.
-lektrokardiografi (-K+) Suatu pen#atatan akti$itas listrik &antung yang dapat "erekan ira"a &antung pada pasien. Prosedur diagnostik ini dilakukan seagai prosedur kontrol dala" "e"antau akti$itas &antung teruta"a pada pasien dengan gangguan &antung dan pe"uluh darah, salah satunya ALI yang "ana penyea a%al ALI adalah tro"us yang lepas yang diakiatkan oleh ri%ayat penyakit infeksi &antung salah satunya rheumatoid heart diseases sehingga ter&adi gangguan
:.
katup teruta"a "itral yang "e"i#u ti"ul atrial firilasi. -#hokardiografi Merupakan prosedur pe"eriksaan "enggunakan gelo"ang ultrasonik seagai "edia pe"eriksaan yang dapat "e"erikan infor"asi penting "engenai struktur dan gerakan ruang &antung, katup dan setiap dinding agian &antung. 5al ini &elas untuk "e"erikan data penun&ang teruta"a pada pasien dengan penyakit &antung dan pe"uluh darah salah satunya ALI sehingga dapat diperoleh penyea uta"a tro"us pada ALI ini dapat lepas apakah
8.
dari penyakit &antung atau tidak. Ankle .rachial Inde# (A'I) Merupakan prosedur diagnostik dala" "enentukan ke"a"puan $askuler erdasarkan tekanan yang diandingkan antara rakhialis (siku) dengan angkle (pergelangan kaki) sehingga diperoleh nilai (inde?) tertentu untuk "enentukan kualitas ge&ala pada kasus ALI
H.
P$nata!ak%anaan . Ke#epatan adalah penanganan yang uta"a pada pasien dengan Acute Limb Ischaemia, dala" 8 &a" kondisi ini akan "enu&u kerusakan åan se#ara "enetap, ke#uali ila segera di re$askularisasi . Akut Li" Iske"ik yang diseakan oleh e"oli di lakukan pengoatan dengan %arparin atau e"olekto"i sedangkan yang diseakanoleh tro"us angiografi dan dilakukan tindakan byass atau pe"erian oat!oatan seperti firinolitik. 4. Pasien dengan ALI u"u"nya dala" klinis yang tidak stail. Perhatikan saat kritis, saat yang tepat untuk "elakukan prosedur CP>. 'erikan oksigen //0, pasang akses intra$ena, erikan terapi #airan dala" dosis "ini"al ( liter
ureu", kreatinin, elektrolit, +1S (ila disertai dengan 1M), eni" &antung,
ekuan
darah
dan
proses
pe"ekuan,
dan
penanganannya. 'ila "e"ungkinkan pe"eriksaan tro"ofilia, dan profil lipid &uga diutuhkan. 6. Lakukan foto thoraks dan reka" ira"a &antung. 1an &ika dite"ukan pasien dala" kondisi arit"ia, segera antu dengan "onitor fungsi ker&a &antung. Lakukan pe"asangan kateter urin &ika pasien dala" kondisi dehidrasi dan perlu untuk di"onitor nilai kesei"angan #airannya. Kolaarasi pe"erian opiu" untuk anastesi &ika keluhan nyeri heat ada :. Terapi a. Preoperati$e antikoagulan dengan I2 heparin . >esusitasi #airan, koreksi asidosis siste"ik, inotropik support #. Terapi pe"edahan diindikasikan untuk iske"ia yang "engan#a" ekstre"itas d. Thro"olekto"i;e"olekto"i (dapat dilakukan dengan /o!arty baloon catheter , di"ana alat terseut di"asukkan "ele%ati sisi oklusi,
dipo"pa,
dan
di#aut
sehingga
"e"a%a
tro"us;e"olus ersa"anya). Tro"olekto"i &uga
dapat
dilakukan distal dari sisi teroklusi, di"ana ha"pir ;4 penderita dengan
oklusi
arteri
"e"punyai
oklusi
di te"pat
lain,
keanyakan tro"us distal. Adapun "anual tro"osu#tion se#ara
prosedural
sa"a
dengan
angio&et
na"un
tidak
"enggunakan alat erke#apatan tinggi seperti angio&et sa&a peredaannya. e. Melindungi &ascular bed distal terhadap ostruksi proksi"al "erupakan hal yang sangat penting dan dapat dipenuhi oleh antikoagulan siste"ik yang dierikan segera dengan eparin "elalui intra$ena. 5eparinisasi siste"ik "ena%arkan suatu perlindungan dapat "ela%an perke"angan tro"osis distal dan iasanya tidak "enyeakan "asalah yang er"akna sepan&ang prosedur operasi, eerapa keuntungan heolo!ic f.
telah di klai" untuk pe"erian larutan hipertonik seperti "anitol. Potasiu" "ungkin dilepaskan ketika integritas terganggu oleh iske"ia. Keadaan yang hiperkale"ia sering kali "en&adi respon terhadap pe"erianterapi glukosa, insulin dan #airan pengganti ion. La#ti# a#ade"ia dapat diterapi dengan pe"erian sodiu" i#aronate se#ara i&aksana.
g. Terapi uta"a akut iske"ia adalah pe"edahan dala" entuk e"olekto"i atau tindakan rekonstruksi pe"edahan $askuler yang sesuai. Terapi non pe"edahan pada iske"ia akut dari episode e"oli atau tro"olitik dapat
dilakukan dengan
streptokinase atau urokinase. h. Terapi ALI "erupakan suatu keadaan yang darurat untuk "e"ini"alkan penundaan dala" "elepaskan oklusi "erupakan hal yang penting, karena resiko kehilangan anggota gerak "eningkat se&alan dengan durasi iske"ia akut yang la"a. Padas uatu penelitian angka a"putasi dite"ukan "eningkat terhadap inter$al antara onset dari akut li" iske"ia dan eksplorasi (8 0 dala" &a", 0 dala" 4!6 &a", / 0 setelahB6
&a").
5al
inilah
yang
"enyeakan
untuk
"engeli"iner segala pe"eriksaan yang tidak esensial terhadap i.
keutuhan inter$ensi. Preinter$ensi anti koagulan dengan kadar terapeutik heparin "engurangi tingkat "oriditas dan "ortalitas (ila diandingkan dengan tidak "enggunakan antikoagulan) dan "erupakan agian dari keseluruhans trategi terapi pada pasien. 5al ini ukan hanya "e"antu "en#egah terentuknya ekuandarah.
I.
K'm(!ika%i ALI . 5iperkale"ia . Sindro" ko"parte"en (nyeri saat fle?i;e?tensi, kele"ahan otot,tidak "a"pu respon terhadap sti"ulasi sentuhan , pu#at, nadi le"ah;tidak teraa). Pe"engkakan åan dala" kaitannya dengan reperfusi "enyeakan
peningkatan
pada
tekanan
intra
#o"part"ent
ttekanan, penurunan aliran kapiler, iske"ia, dan ke"atian åan otot (padaB4/ ""5g). Penanganannya adalah dengan dilakukannya "asciotomy . Terapi tro"olitik, akan "enurunkan risiko comartment syndrome dengan reperfusi anggota gerak se#ara erangsur!angsur. 4. Asidosis "etaolik 6. -de"a ekstre"itas :. 1isrit"ia 3.
A%uhan K$($ra"atan
Asuhan kepera%atan pada kasus ALI dierikan seagai"ana eerapa su"er pustaka yang diperoleh yang "en&elaskan tentang eerapa gangguan pe"uluh darah, yang penulis si"pulkan "en&adi uraian seagai erikut .
Pengka&ian Pengka&ian dilakukan "ulai dari pengu"pulan data "engenai data u"u" sa"pai pe"eriksaan fisik seagai"ana di&elaskan pada penegakkan diagnosis ALI seelu"nya. Teknik yang digunakan sifatnya $ariatif "ulai dari teknik %a%an#ara, inspeksi, perkusi, auskultasi
.
dan
palsasi
untuk
"endapatkan
data
seanyak!
anyaknya dala" "enun&ang penegakkan "asalah pada kasus ALI. 1iagnosa Kepera%atan 1ari eerapa su"er, dapat disi"pulkan ah%a diagnosa kepera%atan yang dapat dite"ukan pada kasus ALI diantaranya a. +angguan
perfusi
åan
perifer
erhuungan
dengan
penurunan aliran darah . +angguan rasa nya"an nyeri erhuungan dengan penurunan sirkulasi arteri dan oksigenisasi åan #. +angguan pe"enuhan keutuhan dasar d kele"ahan anggota gerak d. +angguan "oilitasi fisik .d >asa ketakutan nyeri e. Ce"as erhuungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi dan progra" pengoatan 4. Peren#anaan Asuhan Kepera%atan Peren#anaan asuhan kepera%atan
pada
ALI
yang
disusun
erdarakan diagnosa kepera%atn yang "un#ul diantaranya a. +angguan perfusi åan perifer erhuungan dengan penurunan aliran darah )
)
Tu&uan Setelah
dilakukan
tindakan
kepera%atan
diharapkan
gangguan perfusi åan dapat teratasi. Kriteria hasil a) Keluhan aal dapat terkontrol. ) Akral hangat. #) *ase pengisian kapiler detik. d) 2asokonstriksi perifer erkurang. e) Tekanan darah dala" atas nor"al /;D/!4/;E/
f) g)
""5g. *rekuensi nadi 8/!// ?;"enit, nadi teraa kuat. Saturasi oksigen perifer B E/0
4)
Inter$ensi a) Ka&i tingkat keadeFuatan perfusi åan. ) Ka&i #apilari refil ti"e, perhatikan %aktu pengisian kapiler, lihat ada;tidaknya sianosis perifer, tanda $asokonstriksi
åan,
ukur
perta"ahan
#)
engkak, tanda ke"atian åan perifer. Gser$asi tanda!tanda $ital T1, <, >>, T, Saturasi
d)
G. Perhatikan tingkat efektifitas terapi yang telah
e)
didapatkan klien. Mini"alkan penekanan pada area ekstre"itas
(kurangi penekanan akiat pakaian, seli"ut). . +angguan rasa nya"an nyeri erhuungan dengan penurunan sirkulasi arteri dan oksigenisasi åan ) Tu&uan Setelah dilakukan tindakan kepera%atan )
4)
diharapkan
gangguan rasa nya"an nyeri dapat teratasi. Kriteria hasil a) Klien "engatakan nyeri erkurang;terkontrol. ) -kspresi nyeri erkurang ataupun hilang. #) Skala nyeri !6. d) Sianosis erkurang. e) >> 8!/ ?;"enit f) *rekuensi nadi 8/!// ?;"enit, nadi teraa kuat, Inter$ensi a). Ka&i skala, frekuensi, intensitas dan penyea nyeri pada ekstre"itas. ). Ka&i &uga pola akti$itas yang "asih dapat ditoleransi oleh klien, serta "ekanis"e "engatasi nyeri yang dapat dilakukan klien se#ara "andiri. #). A&arkan;ingatkan klien tehnik relaksasi nafas dala" dan pengalihan fokus. d). 'erikan ko"pres hangat, ila diperlukan. e). 'erikan posisi yang nya"an pada klien. f). Mini"alkan penekanan pada area ekstre"itas (kurangi penekanan akiat pakaian, seli"ut). g). Monitor tanda!tanda $ital, teruta"a nilai saturasi G dan frekuensi nafas. h). Mini"alkan akti$itas pada khususnya daerah lengan kanan. i). Kolaorasi pe"erian terapi analgesik, sesuai indikasi
#.
+angguan pe"enuhan keutuhan dasar d kele"ahan anggota gerak
)
)
Tu&uan Setelah
dilakukan
tindakan
kepera%atan
diharapkan
gangguan pe"enuhan keutuhan dasar dapat teratasi. Kriteria hasil a). Klien
"enun&ukkan
ke"andirian
dala"
keutuhan
"akan, "inu" dan personal hygiene. ). Klien tidak ergantung seluruhnya kepada petugas "edis dala" "elakukan aktifitas. #). Klien "enun&ukkan ke"andirian
"oilitas
dala"
"enggunakan te"pat tidur. d). Klien terliat dala" "oilitas fisik dengan antuan "ini"al. e). Klien erinisiatif untuk "elakukan "oilitas fisik di te"pat tidur 4)
Inter$ensi a). Ka&i tingkat akti$itas yang dapat di toleransi oleh klien. ). Moti$asi klien untuk "e"aksi"alkan fungsi tuuh yang lain dengan latihan se#ara teratur. #). Monitor alat!alat yang diutuhkan pasien untuk, pera%atan diri, "akan, erpakaian, toileting. d). 'erikan posisi se"i fo%ler. e). 'antu pasien dala" "eneri"a ketergantungan keutuhan. f). An&urkan pasien untuk "en&alakan A1L, untuk "elihat tingkat ke"a"puan pasien. g). An&urkan untuk "andiri, tetapi tetap "e"antu pasien &ika pasien tidak "a"pu "en&alankan. h). A&arkan pada keluarga, untuk "e"andirikan pasien, dan tetap "e"antu &ika pasien tidak "a"pu. i). Kolaorasi dengan fisioterapy dala" latihan akti$itas.
d.
+angguan "oilitasi fisik .d >asa ketakutan nyeri ) Tu&uan Setelah dilakukan tindakan kepera%atan )
diharapkan
gangguan "oilitas fisik dapat teratasi. Kriteria hasil a). Pasien erpartisipasi pada akti$itas yang diinginkan. ). Pasien dapat "e"enuhi pera%atan diri sendiri, #). Pasien "en#apai peningkatan toleransi aktifitas yang dapat diukur,
diuktikan oleh "enurunnya kele"ahan
dan
kelelahan. 4)
Inter$ensi a). Moti$asi pasien dala" "enggerakkan aggota tuuhnya.
). Helaskan akiat dari i"oilisasi. #). Helaskan "anfaat latihan gerak aktif. d). A&arkan untuk "elakukan rentang gerak aktif pada anggota gerak yang sehat. e). -$aluasi tingkat ke"a"puan
pasien
dala"
"enggerakkan anggota adannya yang sehat. f). >uah posisi pasien tiap &a", dan
liatkan
ke"a"puan pasien. g). Kolaorasi dengan
fisioterapi
dala"
"elakukan
e?er#ise. e. Ce"as erhuungan dengan kurang pengetahuan tentang kondisi dan progra" pengoatan ) Tu&uan Setelah dilakukan tindakan kepera%atan diharapkan #e"as )
klien dapat teratasi Kriteria hasil a). -kpresi %a&ah "enun&ukan rela?. ). Pasien "engatakan penurunan ansietas atau perasaan takut. #). Pasien "engerti dan "aa"puh "en&alani koordinasi dengan tenaga kesehatan dala" pengoatan.
4)
Inter$ensi a). Catat adanya kegelisahan dan adanya rasa ketakutan atau "enyangkal dala" "engikuti progra" "edik. ). Grientasikan dan infor"asikan tentang se"ua prosedur yang akan dilakukan terhadap pasien. #). Infor"asikan dan &elaskan tentang kondisi dan prognosis pasien dengan erkolaorasi.
DATAR PUSTAKA
Khaffaf, 5ayta" and Sharon 1organ. //:. 2as#ular 1isease A 5andook *or en#ana Asuhan Kepera%atan. -+C, Hakarta =ahlerg -, et# //D. -"ergen#y 2as#ular Surgery a Prati#al +uid. Springer! 2erlag, 'erlin =oods, Susan L. ,et# /// Cardia#