LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL “Sediaan Krim Steril Hidrokortison Asetat”
Dissn ole!"
DAL#A INDRIANI
P$%&&'$$()(%
Dosen Pem*im*in+ " Hani,a Ra!ma-M.Si.-A/t. Ra!ma-M.Si.-A/t.
POLTEKKES KEMENKES 0ANDUNG 1URUSAN #ARMASI 2)$'
KRIM STERIL ST ERIL HIDROKORTISON ASETAT ASETAT $3
I.
TU1UAN PRAKTIKUM • • •
AI.
Mampu menentukan formulasi sediaan krim steril dengan bahan aktif Hidrokortison Hidrokortison Asetat Asetat 1% Mampu membuat sediaan krim steril dengan dengan bahan aktif Hidrokortison Hidrokortison Asetat Asetat 1% Mampu mengevaluasi sediaan yang telah dibuat
PENDAHULUAN
Saat Saat terjadi terjadinya nya luka luka terbuka terbuka,, kulit kulit akan akan mengala mengalami mi perada peradanga ngan. n. Radang Radang atau inflam inflamasi asi adalah suatu respon protektif tubuh terhadap edera atau jejas. keadaan ini bukanlah suatu penyakit namun merupakan manifestasi adanya penyakit. Reaksi ini merupakan upaya pertahanan tubuh untuk menghilangkan penyebab idera !"anti, dkk., #$1#. &nflamasi merupakan reaksi lokal pada jaringan vasular terhadap edera yang ditandai dengan gejala rubor !kemerahan, !kemerahan, kalor !panas, dolo dolorr !nyeri !nyeri dan tugo tugorr !pembengkakan !Apriani, #$11. Selain itu juga menimbulkan bengkak !edema !edema karena pengiriman pengiriman airan dan selsel dari sirkulasi darah ke daerah interstitial interstitial !'yatmiko, !'yatmiko, #$$(. )dema merupakan airan berlebih di sela*sela jaringan. )dema yang terjadi biasanya sangat mengganggu pasien, oleh karena itu sebagai ahli madya +armasi, salah satu peran seorang ahli madya farmasi yaitu mampu membuat sediaan obat dengan efek yang sesuai dan tentunya aman bagi pasien. bat sintetik sinteti k yang banyak digunakan untuk mengatasi inflamasi inflamas i adalah obat golongan anti inflamasi non steroid s teroid !-SA&'s dan ortikoseroid !Apriani, #$11. #$11. Salah satu obat anti inflamasi golongan kortikosteroid yang akan dibuat sediaan krim dalam praktikum kali ini adalah hidrokortison asetat. Hidrokortison diindikasikan sebagai agen antiinflamasi antiinflamasi !/aro !/aro 0harmaeuti 0harmaeutials als .S.A., .S.A., &n, antiinflamasi antiinflamasi kortikostero kortikosteroid id topikal topikal dimediasi dimediasi oleh penghambatan rilis fosfolipase A# !0"A# yang merupakan en2im produksi prostaglandin, leukotrien, dan turunan asam arakhidonat ara khidonat !Anonim, #$13. 0I.
TIN1AUAN PUSTAKA
ortikosteroi ortikosteroid d merupakan merupakan anti*inflamasi anti*inflamasi yang identik dengan dengan kortisol, kortisol, hormon hormon steroid steroid alami alami pada pada manusi manusiaa yang yang disinte disintesis sis dan disekre disekresi si oleh oleh kortek kortekss adrena adrenal. l. )fek )fek antiinf antiinflam lamasi asi kortikosteroid mempengaruhi berbagai sel imunokompeten seperti sel /, makrofag, sel dendritik, eosinofil, neutrofil, dan sel mast, yaitu dengan menghambat respons inflamasi dan menyebabkan apoptosis apoptosis berbagai berbagai sel tersebut. tersebut. Hidrokorti Hidrokortison son merupakan merupakan antiinflamasi antiinflamasi kortikoster kortikosteroid oid topikal topikal yang dimediasi oleh penghambatan rilis fosfolipase A# !0"A# yang merupakan en2im produksi prostaglandin, leukotrien, dan turunan asam arakhidonat !Anonim, !Anonim, #$13.
Dosis "
4unakan pada bagian yang sakit, oleskan tipis # 5 3 kali sehari !/aro 0harmaeutials .S.A., &n
KRIM STERIL
rim adalah bentuk sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai !mengandung air tidak kurang dari 6$% !Syamsuni, #$$6. rim merupakan bentuk emulsi dengan konsistensi semisolida sehingga mempunyai viskositas yang lebih tinggi dibandingkan dengan sediaan likuida. Sediaan krim terdiri dari dua fase yang tidak saling ampur, yaitu fase internal !fase terdispersi dan fase eksternal !fase pendispersi yang digabungkan dengan adanya surfaktan !Ameliana, dkk., #$1(. A. Syarat sediaan krim !Ameliana, dkk., #$1( 7 1. Aman, berarti sediaan tersebut memiliki kandungan bahan aktif yang sesuai dengan monografi dan tidak memberikan pelepasan bahan aktif dalam jumlah yang sesuai dari sediaan pada tempat penggunaannya. #. )fektif (. Stabil, berarti sediaan tidak mengalami perubahan sifat dan konsistensi baik seara fisika, kimia, mikrobiologi, toksikologi, maupun farmakologi 3. Akseptabel Suatu krim steril digunakan untuk penggunaan pada luka terbuka yang besar atau pada kulit yang terluka parah. Hal 5 hal yang harus diperhatikan untuk sediaan krim steril 7 Metode 8 prosedur pembuatan • Sterilitas 7 bila krim berlabel steril maka harus memenuhi uji sterilitas • ntuk sediaan topikal, krim steril tidak perlu penambahan pe9arna dan pe9angi • rim steril dibuat dengan ara aseptik dalam "A+. Sterilisasi akhir dengan pemanasan tidak • dilakukan untuk menghindari rusaknya sediaan.
I4.
#ORMULASI
1. Hidrokortison asetat 0emerian elarutan
Serbuk kristal putih atau hampir putih !/0: 1#th ed pg ;$1 0raktis tidak larut dalam air dan dalam eter, sedikit larut dalam etanol !17#($ dan dalam kloroform !/0: 1# th ed pg ;$(
Stabilita
•
0anas
Hidrokortison asetat dapat dibuat denga teknik aseptik !/0: 1# th ed pg ;$1
•
Hidroli
/idak ditemukan dalam /0:, S0, <0
sis
Simpa dalam 9adah tertutup baik dan terlindung dari ahaya !/0: 1# th ed pg
:ahaya
;$(
•
(,= 5 3,= !/0: 1# th ed pg ;$( •
pH stabilita
s 0enyimpanan
9adah tertutup baik dan terlindung dari ahaya !/0: 1# th ed pg ;$(
Kesim/lan "
#. :etostearyl Alkohol 0emerian
Massa putih atau 9arna krem, serpihan, pellet, atau granul. Mempunyai karakteristik aroma manis yang lemah. 0ada pemanasan, etostearyl alkohol melebur menjadi airan bebas bahan tersuspensi, jernih, tidak ber9arna atau
elarutan
kuning puat !H0) 6 th, pg 1=$ "arut dalam etanol !;=%, eter, dan minyak> prakts tidak larut dalam air
Stabilita
!H0) 6th, pg 1=$ :etostearyl alkohol stabil diba9ah kondisi penyimpanan normal. !H0) 6th,
0enyimpanan egunaan &nkompabilitas
pg 1=$ Harus disimpan di9adah tertutup baik !H0) 6 th, pg 1=$ )mulgator !H0) 6 th, p 1=$ /idak kompatibel dengan oksidator kuat dan garam logam !H0) 6 th, pg 1=$
(. )mulsifying 9a? 0emerian
0utih atau putih puat lilin padat atau serpihan yang menair ketika dipanaskan untuk memberikan airan hampir tidak ber9arna yang jelas. "ilin pengemulsi non ioni memiliki bau samar dari etostearyl alohol. !H0) 6th ed, p @@@
elarutan
0raktis tidak larut dalam air !formula emulsi, larut dalam alkohol dan mudah larut dalam eter, kloroform, lebih larut pada pelarut hidrokarbon
dan aerosol propellants. !H0) 6 th ed, p @@@ )mulsifying 9a? merupakan bahan stabil dan harus disimpan dalam 9adah tertutup baik di tempat sejuk dan kering. !H0) 6 th ed, p @@@ 'alam 9adah tertutup rapat, di tempat yang sejuk dan kering !H0) 6 th
Stabilitas 0enyimpanan
ed, p @@@ egunaan
Emulsifying agent; solubilizing agent; stiening agent. (HOPE 6th ed, p 777)
&nkompabilitas
)mulsifying 9a? inkompatibel dengan tannin, phenol dan bahan fenolik,
resorsinol,
dan
ben2okain.
'apat
mengurangi
khasiat
antibakteri senya9a ammonium kuartener. !H0) 6 th ed, p @@@ 3. aselin Album 0emerian
putih puat ber9arna kekuningan, transparan, mass lembut, tidak berbau dan tidak berasa, tidak lebih dari sedikit sinar di siang hari, bahkan ketika meleleh
elarutan
!H0) 6th ed, p. 3B( 0raktis tidak larut dalam air, dalam etanol, !;=% dan dalam etanol !H0) 6th
Stabilitas
ed, p. 3B( 0etrolatum merupakan bahan inheren stabil karena sifat aktif dari komponen hidrokarbon> sebagia besar masalah stabil terjadi karena adanya sejumlah keil kotoran. 0ada paapran ahaya, kotoran ini dapat teroksidasi sehingga menghitamkan petrolatum dan menghasilkan bau yang tidak diinginkan
0enyimpanan
!H0) 6th ed. p. 3B# 0etrolatum harus disimpan dalam 9adah tertutup baik, terlindung dari ahaya,
egunaan &nkompatibilita
di tempat yang sejuk dan kering !H0) 6th ed, p. 3B# aselin album digunakan sebagai emollient !H0) 6th ed, p. 3B# aselin album merupakan bahan yang inert dengan sedikit inkompabilitas
s
!H0) 6th ed. p. 3B# =.
0emerian
Cernih tidak berb9arna, airan berminyak dengan bau aromatik samar 5 samar
elarutan
dan tajam> rasa terbakar !H0) 6th, pg 63 1 7 #,= dalam air pada suhu #=o: 17 1,3 dalam ai pada suhu ;$ o:
Stabilita 0enyimpanan egunaan &nkompatibilita
17 1,= dalam etanol ;$% !H0) 6 th, pg 63 'apat disterilisasi dengan autoklaf> sensitif terhadap ahaya !H0) 6th, pg 63 'alam 9adah terlindung dari ahaya !H0) 6th, pg 63 Sebagai penga9et !H0) 6th, pg 63 &nkompatible dengan pengoksidasi kuat, dan asam kuat. &ni juga dapat
s
menghasilkan autooksidasi dari lemak !H0) 6 th, pg 63 6. -atrium Metabisulfit
0emerian
Hablur putih atau serbuk hablur putih kekuningan berbau belerang dioksida !+&
elarutan Stabilita
hlm. ;$B Mudah larut dalam air dan dalam gliserin ! +& hlm ;$B 0aparan udara dan kelembapan seara perlahan teroksidasi menjadi -a sulfit
0enyimpanan egunaan &nkompatibilita
dengan disintegrasi kristal !H0) 6th, pg 6=3 'alam 9adah terlindung dari ahaya !H0) 6th, pg 6=3 Sebagai antioksidan !H0) 6th, pg 6=3
s
ortho- or para-hydroxybenzyl alcohol untuk membentuk turunan asam sulfonat memiliki sedikit atau tidak ada aktivitas farmakologis !H0) 6th, pg 6=3 @. -a# )'/A
0emerian
ristal putih, serbuk ber9arna, rasa sedikit asam !H0) 6th ed, p #3(
elarutan
0raktis tidak larut dalam kloroform dan eter, sedkit larut dalam etanol
Stabilitas
!;=%, larut dalam air 1711 bagian !H0) 6th ed, p #3( 4aram )'/A lebih stabil daripada asam adeti, namun dinatrium )'/A dihidrat kehilangan air dari kristalosasi ketika dipanaskan sampai 1#$ o: larut dinatrium )'/A dapat disterilkan dengan autoklaf !H0) 6th ed,
0enyimpanan
p #3( 'alam 9adah tertutup rapat, di tempat yang sejuk dan kering !H0) 6 th ed, p @@@
egunaan
pengompleks8pengkelat !H0) 6th ed, p #3(
&nkompabilitas
'inatirum
)'/A
berifat
seperti
asam
lemah,
menggantikan
karbondioksida dari karbonat dan bereaksi dengan logam untuk membenutk hidrogen. &nkompatibel dengan oksidator kuat, basa kuat, ion logam dan paduan logam !H0) 6th ed, p #3( B. 4liserin 0emerian
4liserin tidak ber9arna, tidak berbau, kental, airan higroskopis, memiliki rasa
elarutan
manis, kira*kira $,6 kali rasa manis sukrosa. !H0) 6 th, #$$;, pg. #B( elarutan pada suhu #$o: 7 Aseton 7 Sedikit larut, ben2ene 7 praktis tidak larut, kloroform 7 praktis tidak larut, ethanol ;=% 7 larut, ether 7 17=$$, )til asetat 7 1711, methanol 7 larut,
Stabilitas
minyak 7 praktis tidak larut, air 7 larut. !H0) 6 th, #$$;, pg. #B3 4liserin bersifat higroskopis. 4liserin murni tidak rentan terhadap oksidasi pada suasana di ba9ah kondisi penyimpanan biasa, tetapi dapat terurai pada pemanasan dengan evolusi akrolein beraun. :ampuran gliserin dengan air,
etanol ;=% dan propilen glikol stabil seara kimia9i. !H0) 6 th, #$$;, pg. 0enyimpanan
#B3 'alam 9adah tertutup rapat, di tempat sejuk dan kering. !H0) 6th, #$$;, pg.
egunaan
#B3 Antimicrobial preservative 7 D #$ % Emollient 7 E ($ % Gel vehicle, aqueous 7 =.$51=.$ % Gel vehicle, nonaqueous 7 =$.$5B$.$ % Humectant 7 E ($ % Ophthalmic ormulations 7 $.=5(.$ %
&nkompabilitas
!H0) 6 th, #$$;, pg. #B( 4liserin dapat meledak jika diampur dengan 2at pengoksidasi kuat seperti kromium trioksida, potassium klorat, atau kalium permanganat. 'alam larutan ener, reaksi berlangsung lebih lambat dengan beberapa produk oksidasi yang terbentuk. !H0) 6th, #$$;, pg. #B=
;. Fater +or &njetion 0emerian
:airan jernih, tidak ber9arna, tidak berbau dan tidak berasa !H0) 6 th ed pg.
elarutan Stabilita
@66 "arut dengan sebagian besa pearut polar !H0) 6th ed pg. @66 Seara kimia, air stabil disemua bentuk fisiknya !uap air, airan sukrosa
0enyimpanan egunaan
!H0) 6th ed pg. @66 0enyimpanan dalam 9adah tertutup rapat !H0) 6 th, #$$;, pg. @6B Air banyak digunakan sebagai bahan baku , bahan dan pelarut dalam proses , formula dan pembuatan produk kefarmasian, bahan aktif farmasi perantara ,
&nkompatibilita
dan bahan reaksi analisis. !H0) 6 th, #$$;, pg. @66 'alam formulasi farmasi , air dapat bereaksi dengan obat*obatan dan eksipien
s
lain yang rentan terhadap hidrolisis !dekomposisi dalam keberadaan air atau uap air pada saat suhu ditinggikan. Air dapat bereaksi dengan logam alkali dan bereaksi epat dengan alkali tanah dan oksida nya , seperti kalsium oksida dan magnesium oksida . Air juga bereaksi dengan garam anhidrat untuk membentuk garam hidrat dengan berbagai komposisi , dan dengan beberapa organik bahan dan kalsium karbida . !H0) 6 th, #$$;, pg. @6B
4.
PENDEKATAN #ORMULA
No
Nama 0a!an
1mla!
Ke+naan
. 1. #. (. 3. =. 6. @. B. ;.
4I.
Hidrokortison Asetat -a Metabisulfit
1 % b8b $,$1 % b8b $,( % b8b $,$= % b8b @% b8b =% b8b #% b8b 1$% b8b Ad 1$$% v8b
PENIM0ANGAN
'ibuat ( tube G = g /otal pembuatan 7 ( ? = g 7 1= g /otal sediaan dilebihkan #=%
7 !#=% ? 1= g 1= g
7 1B,@= g I#$ g Hidrokortison asetat 1% 7 1% ? #$ g 7 $,# g emurnian hidrokortison asetat ;$% * 11$% Jat aktif dilebihkan 1$% 7 ! 1$% ? $,# g $,# g K $,## g
1,1%
0enimbangan dibuat sebanyak #$ g berdasarkan pertimbangan volume terpindahkan dan kehilangan selama proses produksi.
o 1
-ama bahan
Cumlah 1,1 g
Hidrokortison asetat
100 g
'ilebihkan #
%$
? #$ g K $,## g
0,05 g 100 g
*
20 g
? #$ g K $,$1 g
! 100 g ? $,$1g $,$1 g K $,$1# g
(
-a Metabisulfit
0,01 g 100 g
3
20 g
? #$ g K $,$$# g
1,5 g 100 g
? #$ g K $,( g
! 100 g ? $,$$# g $,$$# g K $,$$#3 g !#$% ? $,( g $,( g 7 $,(6 g
=
5g
4liserin
100 g
6
aselin album
20 g
? #$ g K 1 g
! 100 g ? 1 g 1 g 7 1,# g
7g 100 g
20 g
? #$ g K 1,3 g
! 100 g ? 1,3 g 1,3 g K 1,6B g
@
:etostearil alohol
10 g 100 g
B
)mulsifaying 9a?
20 g
? #$ g K #
! 100 g ? # g # g K #,3 g
2g 100 g
20 g
? #$ g K $,3 g
! 100 g ? $,3g $,3 g K $,3B g
;
F+&
1$
4III.
#$ g 5 ! $,## $,( $,$1 $,$$# # 1 1,3 $,3 g K 13,6@ ml
20 g
! 100 g ? 13,6@ ml 13,6@
ml K 1@,6$3 ml Cumlah basis yang ditimbang 7 !$,$1 $,$$# $,( # 1 1,3 $,3 13,6@ g K 1;,@B# g
STERILISASI
a.
Alat
Nama Alat 5ara Sterilisasi
6akt Sterilisasi 1mla! 1= menit tekanan 1= 0si 1,#
)rlenmeyer 1$$ ml
Autoklaf suhu 1#1 o :
1= menit tekanan 1= 0si
1
0ipet tetes
Autoklaf suhu 1#1o :
1= menit tekanan 1= 0si
#
4elas ukur 1$ ml, 1$$ ml
Autoklaf suhu 1#1 o :
1= menit tekanan 1= 0si
1,1
ven pada suhu 1@$ o:
1 jam
#
Spatel
ven pada suhu 1@$ o:
1 jam
#
aa arloji
ven pada suhu 1@$o:
1 jam
#
Mortir
ven pada suhu 1@$o:
1 jam
1
Stamper
ven pada suhu 1@$o:
1 jam
1
:a9an penguap
ven pada suhu 1@$ o:
1 jam
1
'irendam dalam alkohol
#3 jam
#
aret pipet
@$% *. 6ada! No.
Nama alat
1mla!
5ara sterilisasi
1.
/ube alumunium
(
ven pada suhu 1@$ o:, 1 jam
#.
/utup tube
(
'irendam dalam alkohol @$% selama #3 jam
7. 0a!an No. Nama *a!an 1. Hidrokortison Asetat #. -a Metabisulfit
1mla! 5ara sterilisasi $,## g /eknik aseptik $,$$#3 g Radiasi gamma :6$, dosis #= 4y $,(6 g Autolave suhu 1#1 o:, 1= 0si, selama 1=
(.
menit 3. -a )'/A
$,$1# g
ven pada suhu 1@$ o: selama 1 jam
=. aselin album
1,6B g
6. 4liserin
1,# g
Radiasi gamma :6$, dosis #= gy Autolave suhu 1#1o:, 1= 0si, selama 1= menit
@. )mulsifying 9a?
$,3B g
B. :etostearil alohol
#,3 g
;. F+&
=$ ml
Radiasi gamma :6$, dosis #= gy Radiasi gamma :6$, dosis #= gy Autolave suhu 1#1 o:, 1= 0si, selama 1= menit
I8.
PROSEDUR PEM0UATAN
RA-4 Grey area
0RS)'R 1. Semua alat dan 9adah diui bersih, dibilas dengan aLuadest dan
!ruang sterilisasi
keringkan #.
tekanan 1= 0si, selama 1= menit Spatel, mortir, stamper, a9an penguap, tube dan batang pengaduk disterilisasi dengan oven pada suhu 1@$ o : selama 1
jam aret pipet dan tutup plastik tube direndam dalam alkohol @
%$selama #3 jam =. Setelah disterilisasi, semua alat dan 9adah dimasukkan kedalam 9hite area melalui trnsfer bo?
Grey area
!ruang
menggunakan timbangan analitik 7
penimbangan
1. Hidrokortison asetat digerus terlebih dahulu dalam mortir steril, lalu timbang sebanyak $,## g dalam kaa arloji steril, ditutup dengan kertas perkamen lalu diberi nama dan jumlah bahan #. -a#)'/A ditimbang sebanyak $,$1# g pada kaa arloi, ditutup dengan kertas perkamen lalu diberi nama dan jumlah bahan (. -atrium metabisulfit ditimbang sebanyak $,$$#3 g pada kaa arloji ditutup dengan kertas perkamen lalu diberi label nama dan jumlah bahan 3.
!hite area !ruang penampuran Grade A background "
#= gy 1. 0embuatan F+& 7 =$ ml aLuadest dalam beaker glass =$ ml disterilkan dengan autoklaf pada suhu 1#1 o : tekanan 1= 0si selama 1= menit #. Mortir dan stamper steril dipanaskan dengan menuangkan air panas kedalam mortir (.
@$o: hingga semua bahan melebur =. +ase air dan fase minyak yang telah dipanaskan diampurkan kedalam mortir steril yang telah dipanaskan, ampuran diaduk hingga terbentuk masa krim yang homogen, kemudian didinginkan 6.
bo? 1. "akukan evaluasi sediaan #. Sediaan diberi etiket dan brosur kemudian dikemas dalam 9adah sekunder
8.
DATA PENGAMATAN E4ALUASI SEDIAAN
No
1enis
e9alasi #ISIKA
1.
Prinsi/
1mla!
Hasil
e9alasi
sam/el
/en+amatan
)valuasi rganoleptik meliputi uji bau
Farna7 putih susu
1 tube
@,B$
dan 9arna 0engukuran #.
pH sediaan
dilakukan menggunakan
S:arat
(,= 5 3,=
pH indikator 'engan melihat Homogenita (.
s
distribusi ukuran partikel seara
0ersebaran dan 1 tube
/idak homogen
visual di kaa
ukuran partikel harus sama
arloji /eteskan sedikit emulsi pada kaa arloji, 3.
tambahkan /ipe krim
pe9arna metilen
1 tube
blue. Amati
Sediaan ber9arna biru
ntuk tipe krim o89, 9arna metilen blue larut dalam sediaan
perubahan 9arna yang =.
&si minimum
terjadi Menghitung
( tube
/ube 17 =,(6@ g
berat bersih isi
/ube #7 =,3B# g
1$ 9adah tidak
disetiap 9adah
/ube (7 =,(= g
kurang dari bobot di
Rata*rata7 =,(;;@ g
etiket, dan tidak ada 1
!;B,1B% dari =,=
9adah yang bobot
gram
bersih isinya kurang dari ;$ % dari bobot di etiket.
= gram. 0engujian
Hasil mendekati
dilakukan 6.
iskositas
menggunakan
'ispensasi
viskometer
viskositas yang diinginkan yaitu 1$.$$$*#$.$$$ 0as
stomer. Menentukan ukuran globul rata 5 rata dan
@.
0enentuan
distribusinya
ukuran
dalam selang
globul
9aktu tertentu
kuran globul 'ispensasi
berkisar $,1 5 1$ m dan mengikuti distribusi normal
dengan menggunakan mikroskop
Jat aktif dikatakan
Mengukur
mudah terlepas dari
keepatan
sediaan apabila dalam
pelepasan 2at ji B.
pelepasan 2at aktif dari sediaan
9aktu tunggu !9aktu
aktif dari
pertama kali 2at aktif
sediaan dengan ara mengukur
'ispensasi
airan penerima
konsentrasi 2at
semakin keil
aktif dalam
pemba9a
airan penerima
penambahan
dalam 9aktu
komponen 1$ jenis
tertentu ;.
ji
Menggunakan
kebooran
vaum, dengan
tube
penambahan metilen blue, jika tube mengalami
ditemukan dalam
'ispensasi
airan penerima /ube tidak mengalami kebooran
kebooran, sediaan akan ber9arna biru 'engan
1$.
mengukur
#ield value diantara
ji difusi 2at
konsentrasi 2at
1$$ 5 1$$$ dines8m (
aktif dari
aktif dalam
sediaan
airan penerima
kemampuan untuk
pada selang
mudah tersebar
'ispensasi
menunjukan
9aktu tertentu #ield value suatu sediaan dapat ditentukan dengan
11.
Stabilitas krim
piknometer. 'ilakukan uji
'ispensasi
#ield value antara 1$$ 5 1$$$ dinesm (
diperepat dengan agitasi8 sentrifugasi yaitu sediaan sentrifuga
KIMIA
'engan menggunakan spektrum serapan infra 1.
&dentifikasi
merah 2at yang
2at aktif
telah
'ispensasi
Jat aktif adalah hidrokortison asetat
dikeringkan dan dilarutkan dalam #.
0enetapan
kloroform 'engan
kadar
menggunakan
dan tidak lebih dari
"/, H0":
1,1%
'ispensasi
adar tidak kurang
atau denga densitometri 0IOLOGI
'engan ara
1.
ji sterilitas
ji #.
efektivitas penga9et
8I.
inokulasi
/idak terjadi
menggunakan
pertumbuahan
medua
'ispensasi
mikrobasetelah
tioglikonat air
inkubasi selama 13
atau soybean
hari
casein digest 0enggujian
/idak terjadi
dengan
'ispensasi
pertumbuhan
menggunakan
mikroba sampai hari
mikroba uji
ke #B
PEM0AHASAN
'alam praktikum ini, dibuat formula dengan bahan aktif Hidrokortison Asetat 1,1%. Sediaan digunakan untuk topikal karena absorbsi di oral buruk. ntuk mempertahankan dan meningkatkan kelembutan kulit serta tidak menyebabkan lengket, sediaan dibuat dalam bentuk krim. rim adalah bentuk sediaan setengah padat berupa emulsi yang mengandung satu atau lebih bahan obat terlarut atau terdispersi dalam bahan dasar yang sesuai !mengandung air tidak kurang dari 6$% !Syamsuni, #$$6. +ungsi krim adalah Sebagai bahan pemba9a substansi obat untuk pengobatan kulit, sebagai bahan pelumas bagi kulit, sebagai pelindung untuk kulit yaitu menegah kontak langsung dengan 2at*2at berbahaya. !anief,1;;;. rim ada dua tipe yakni krim tipe M8A dan tipe A8M. rim yang dapat diui dengan air !M8A, ditujukan untuk penggunaan kosmetika dan estetika !Cu9ita, #$1(. arena sediaan ditujukan untuk pengobatan pada luka terbuka yang besar, maka sediaan krim dibuat steril. Suatu krim steril digunakan untuk penggunaan pada luka terbuka yang besar atau pada kulit yang terluka parah. -amun, dalam kompendial disebutkan bah9a hidrokortison asetat dapat dibuat dengan teknik aseptik, maka dapat dikatakan bah9a 2at aktif tidak tahan pemansan. Maka saat proses pembuatan dilakukan dengan metode aseptik. 0ada dasarnya, mekanisme kerja hidrokortison dengan hidrokortison asetat adalah sama, yaitu sebagai anti inflamasi golongan kortekosteroid. Radang atau inflamasi adalah suatu respon protektif tubuh terhadap edera atau jejas. keadaan ini bukanlah suatu penyakit namun merupakan manifestasi adanya penyakit. Reaksi ini merupakan upaya pertahanan tubuh untuk menghilangkan
penyebab idera !"anti, dkk., #$1#. Respon inflamasi ditandai dengan adanya 9arna merah karena adanya aliran darah yang berlebihan pada daerah edera, panas yang merupakan respon inflamasi pada permukaan tubuh dan rasa nyeri karena adanya penekanan jaringan akibat edema. Selain itu juga menimbulkan bengkak !edema karena pengiriman airan dan selsel dari sirkulasi darah ke daerah interstitial !'yatmiko, #$$(. )dema merupakan airan berlebih di sela*sela jaringan !"anti, dkk., #$1#. +ase inflamasi bera9al setelah terjadinya luka, dilanjutkan dengan aktivasi pembekuan, serta kaskade komplemen. 0elepasan faktor kemotaksis !prostaglandin, faktor komplemen, interleukin*1 akan menstimulasi migrasi sel*sel inflamasi, misalnya neutrofil dan makrofag. Sel*sel tersebut akan membersihkan luka. Makrofag melepaskan sitokin dan faktor pertumbuhan, misalnya $ransorming Gro%th &actor !/4+*N serta 'latelet (erived Gro%th &actor !0'4+. +aktor pertumbuhan ini akan membentuk formasi matriks pada luka !-ouri, #$$=. ortikosteroid merupakan anti*inflamasi yang identik dengan kortisol, hormon steroid alami pada manusia yang disintesis dan disekresi oleh korteks adrenal. )fek antiinflamasi kortikosteroid mempengaruhi berbagai sel imunokompeten seperti sel /, makrofag, sel dendritik, eosinofil, neutrofil, dan sel mast, yaitu dengan menghambat respons inflamasi dan menyebabkan apoptosis berbagai sel tersebut. Hidrokortison merupakan antiinflamasi kortikosteroid topikal yang dimediasi oleh penghambatan rilis fosfolipase A# !0"A# yang merupakan en2im produksi prostaglandin, leukotrien, dan turunan asam arakhidonat !Anonim, #$13. )fek samping kortikosteroid amat banyak dan dapat terjadi pada setiap ara pemberian. leh sebab itu, kortikosteroid hanya diberikan apabila manfaat terapi melebihi risiko efek samping yang akan terjadi ! risk-beneit ratio. 'osis dan lama terapi dengan kortikosteroid bersifat individual. 0emberian kortikosteroid dianjurkan untuk dimulai dari dosis tinggi kemudian diturunkan seara perlahan menurut tanda klinis inflamasi. Apabila kortikosteroid digunakan selama lebih dari #*( minggu, penghentiannya harus dilakukan seara bertahap !tapering o !Sitompul, #$11. bat ini juga bekerja dengan menghambat transkripsi gen yang mengaktifasi proinflamasi. Hal tersebut yang menjadikan kortikosteroid menghambat fagositosis dan menstabilkan membran liposomal dari sel fagosit yang berkontibusi pada efek antiinfalmasi !Anonim, #$13. 'alam pembuatannya digunakan beberapa eksipien antara lain 7 gliserin, -a )'/A, -atrium metabisulfit,
dalam pembuatan krim, terdapat bahan yang berupa minyak, yang tidak bisa berampur dengan air. 0enggunaan kedua bahan emulgator tersebut bertujuan agar terbentuknya suatu basis krim !metoda saponifikasi8penyabunan.
menahan proses
pembusukan, pengasaman atau dekomposisi, yang ditambahkan ke dalam bahan makanan, obat atau minuman !Husniati dkk, #$1#.
oksidasi minyak, vitamin, dan lemak tak jenuh yang menyebabkan perubahan tengik, rasa, dan 9arna. )'/A juga telah digunakan dalam larutan pembersih yang kontak dengan makanan, untuk mengontrol interaksi dari logam dalam formulasi sabun air, kosmetik, dan obat*obatan, di logam, pengolahan pulp dan kertas, karet dan polimer kimia, dan pengolahan tekstil serta penelupan !
8II.
KESIMPULAN
+ormulasi yang tepat untuk sediaan krim steril Hidrokortison Asetat adalah sebagai berikut.
No
Nama 0a!an
. 1. #. (.
Hidrokortison Asetat -a Metabisulfit
1mla!
1 % b8b $,$1 % b8b $,( % b8b
Ke+naan
3. =. 6. @. B. ;.
-a )'/A aselin album 4liserin )mulsifying 9a? :etostearil alohol F+&
$,$= % b8b @% b8b =% b8b #% b8b 1$% b8b Ad 1$$% v8b
0engompleks
Cenis sterilisasi yang digunakan dalam pembuatan krim steril hidrokortison adalah dengan teknik aseptik
'ari evaluasi didapatkan bah9a sediaan krim steril yang dibuat tidak memenuhi syarat karena pH sediaan tidak sesuai denga pH target, dimana pH merupakan parameter kritis
8III. DA#TAR PUSTAKA 1.
Environmental
'rotection
Agency
!ashington,
(*+*
./01/.
http788999.epa.gov8opprd$$18inerts8edta.pdf . 'iakses #3*$=*#$1= pukul #(73$ F&< #. 'eliyana "anti, +atima9ali, Adeanne Fullur. #$1#. C& )+) A-/&&-+"AMAS& )S/RA )/A-" "&/
'enelitian
niversitas
'ad5ad5aran*
http788pustaka.unpad.a.id89p*
ontent8uploads8#$1$81$8formulasisediaanemulsibuahmerah.pdf . diakses 7 #(*$=*#$1= pukul $$7#$ F&< =. http788pubhem.nbi.nlm.nih.gov8ompound8hydroortisonesetionK'rug*&nformation. 'iakses 1B*$=*#$1= pukul 1(7=$ F&< 6. http788999.hemialbook.om80rodut:hemial0roperties:<$(@(1@=)-.htm. 'iakses 1;* $=*#$1= pukul 1(73$ F&< @. Husniati dan )va ktarina. #$1#. /he )ffet of :hitosan Addition in 0inneapple Cuie /o9ard Shelf
"ife*
6urnal
Hasil
'enelitian
2ndustri.
http788999.google.o.id8urlP
saKtQrtKjQLKQesrKsQsoureK9ebQdK#QadKrjaQuatKBQvedK$::BT+jA
/eofilin
Sediaan
4el.
6urnal
2lmiah
7earmasian*
http788do9nload.portalgaruda.org8artile.phpPartileK1#($B$QvalK===3. 'iakses 7 #(*$=*#$1= pukul $$73= F&< 11. Ro9e, Raymond :. #$$;. Handbook o 'harmaceutical Excipients 1 th ed*, "ondon7 0harmaeutial 0ress 1#. Sitompul, Ratna. #$11. ortikosteroid dalam /ata "aksana veitis7 Mekanisme erja, Aplikasi linis,dan )fek Samping. 6 2ndon 8ed Assoc, 3olum9 1:* http788999.google.o.id8urlP saKtQrtKjQLKmekanismegenomikdannongenomikadalahQsoureK9ebQdK1QadKrja QuatKBQvedK$:<9T+jAAQurlKhttp788indonesia.digitaljournals.org8inde?.php8idnmed8artil e8do9nload86@1866BQeiKUklf"gOeuAS&"3:9QusgKA+Tj:-))+i)Ls6n4* $HMM26Mhjn&MAQsig#KJ=yO9T3:pbSnU1p1CB*T. 'iakses ##*$=*#$1= pukul ##7(; 1(. Syamsuni, A. #$$6. 2lmu ;esep. Cakarta 7 0enerbit
8I4.
LAMPIRAN KEMASAN
ETIKET
0ROSUR
AN#IM; R&M S/)R&" H&'RR/&S- AS)/A/
KOMPOSISI /iap = gram krim hidrokortison mengandung 7 Hidrokortison asetat... == mg
E#EK #ARMAKOLOGI untuk anti inflamasi atau imunosupresif untuk mengobati peradangan akibat luka terbuka yang parah
INDIKASI untuk peradangan pada luka terbuka
5ARA PAKAI 'ioleskan pada bagian yang sakit # 5 3 kali sehari
E#EK SAMPING Rasa terbakar, gatal, kekeringan, atropi kulit, infeksi sekunder
PERINGATAN Hati*hati penggunaan hidroortison pada jangka 9aktu yang lama, area kulit yang luas, 9anita hamil, bayi dan anak berusia di ba9ah 3 tahun. Hindari kontak dengan mata, membran mukosa, dan kulit yang sensitive 8 rusak. -o. Reg. '"1=$$#$#$#;A1 0/. 0HARA+AM +ARMA