RETENSI ENERGI PADA IKAN
Oleh : Nama NIM Rom#o Rom#o$% $%a$ a$ Kelom'o( Asiste$
: : : : :
Heerasti Novita H B1J010!" &I ) &e &e$th*a$a +estar*
+APORAN PRAKTIK,M -ISIO+OGI HE.AN I
KEMENTERIAN RISET/ TEKNO+OGI DAN PENDIDIKAN TINGGI ,NI&ERSITAS JENDERA+ SOEDIRMAN -AK,+TAS BIO+OGI P,R.OKERTO )01 I
PENDAH,+,AN
I1 +atar Bela(a
%$Setiap hewan membutuhkan asupan makanan berupa pakan demi kelangsungan hidupnya. Setiap hewan mempunyai kebutuhan nutrisi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Pakan inilah yang nantinya akan dipecah menjadi senyawa sederhana baik melalui pencernaan fisik maupun kimiawi dengan bantuan enzim dan selanjutnya senyawa pakan tersebut diabsorbsi untuk didistribusikan ke sel-sel dalam tubuh. Adanya suplai oksigen ke sel-sel dalam tubuh memungkinkan terjadinya oksidasi molekul pakan untuk menghasilkan energi yang bermanfaat bagi kehidupan hewan air seperti kontraksi otot dan kerja syaraf, pemeliharaan tubuh, pertumbuhan dan sebagian hilang dalam bentuk feses serta sampah metabolik yang disekresikan. Perhitungan mengenai pemanfaatan energi pakan dinamakan anggaran energi. Energi diperoleh dari protein, karbohidrat, dan lemak, salah satu nutrisi yang terpenting adalah protein. Protein merupakan senyawa yang dibutuhkan ikan dalam menghasilkan energi untuk pertumbuhan !uwono, "##$%. &etensi energi menunjukkan besarnya kontribusi energi pakan yang dikonsumsi terhadap pertambahan energi tubuh ikan. &etensi energi dapat dicerminkan dari rasio besarnya pertambahan energi tubuh terhadap jumlah energi pakan yang dikonsumsi oleh ikan. Energi yang dikon'ersi dari pakan yang dikonsumsi sebagian besar akan hilang dalam bentuk panas dan hanya sekitar $() dari total energi yang diperoleh dalam bentuk pertumbuhan *onne'eld + oon, $$%. I) T232a$
ujuan praktikum kali ini adalah untuk melihat seberapa besar energi pakan yang dikonsumsi ikan dapat disimpan dalam tubuh dan mempelajari apakah perbedaan kualitas pakan dapat menghasilkan perbedaan retensi energi.
II MATERI DAN 4ARA KERJA
II1
Materi
ahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah ikan patin Pangasius sp.% dan pelet. Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah timbangan analitik, akuarium ukuran /# 0 )# 0 "), aerasi, alat pembuat pelet, o'en, mortar dan penggerusnya serta bomb kalorimeter merek Parr% II)
4ara Ker3a
1ara kerja yang dilakukan dalam praktikum pengukuran laju metabolisme pada ikan adalah sebagai berikut 2 $. Salah satu ikan patin Pangasius sp.% diambil dari akuarium lalu dimatikan dan diukur berat basahnya. ". 3kan dipotong menjadi beberapa bagian, setelah itu dilakukan pengeringan dengan o'en selama 4 hari dengan suhu 4# o 1. /. 3kan yang telah mengering ditimbang untuk mendapatkan berat keringnya dan dihaluskan dengan menggunakan mortar dan pestle. 5. 3kan yang telah menjadi bubuk kemudian dipress dengan alat untuk membuat pelet. ). Pelet ikan ditimbang #,)-$ gram untuk diukur kalorinya di bomb calorimeter. 6. &etensi energi dikalkulasi dengan rumus A7E& Apparent 7et Energy &etention% 8 9energi tubuh akhir kkal% : energi tubuh awal kkal%(jumlah pakan yang dikonsumsi kkal%; 0 $##<.
III
HASI+ DAN PEMBAHASAN
III1 Hasil
erat basah ikan akhir 8 ),"" gr erat kering ikan akhir 8 #,$ gr erat basah ikan awal 8 /,5" gr erat kering ikan awal 8 $,#/ gr Energi bom ikan akhir 8 66#,/6#$ kal(gr Energi bom ikan awal 8 4#)$,55 kal(gr Energi bom pakan 8 /=/,64 kal(gr Pemberian pakan 8 ",) < bobot tubuh ikan Suhu pengo'enan 8 4# o1 Perhit2$%a$ 5Kelom'o( )6 :
$. > energi ikan awal
8 erat kering awal 0 Energi bom ikan awal 8 $,#/ 0 4#)$,55 8 4"6/,#/4) kal(gr
". > energi ikan akhir 8 erat kering akhir 0 Energi bom ikan akhir 8 #,$ 0 66#,/6#$ 8 6#$5,)$46 kal(gr /. > pakan yang dikonsumsi 8 ",)< 0 erat basah awal 0 $5 8 #,#") 0 /,5" 0 $5 8 $,$4 kal(gr 5. > energi pakan yang dikonsumsi
8 > pakan yang dikonsumsi 0 Energi bom pakan 8 $,$4 0 /=/,64
8 546=,5)/ kal(gr ). A7E& 8 > energi ikan akhir - > energi ikan awal 0 $##< > energi pakan yang dikonsumsi 8 6#$5,)$46 : 4"6/,#/4) 0 $##< 546=,5)/ 8 - $"5=,)""$ 0 $##< 546=,5)/ 8 -"6,$=< III) Pem#ahasa$
erdasarkan percobaan retensi energi rombongan ?3, diketahui bahwa nilai A7E& (Apparent Net Energy Retention) pada ikan patin adalah -"6,$=<. @asil tersebut tidak sesuai dengan pernyataan 7elson $4% yang menyatakan bahwa retensi energi yang diperoleh seharusnya menujukkan hasil yang positif, hasil ini menunjukan bahwa pakan yang dikonsumsi tidak dapat disimpan dengan baik oleh tubuh. @asil ini juga menunjukan bahwa kualitas pakan yang dikonsumsi memiliki kualitas yang kurang baik. ualitas pakan yang diberikan sangat berpengaruh terhadap retensi energi, semakin bagus kualitas pakan maka semakin tinggi nilai retensi energi. &etensi energi adalah banyaknya energi pakan yang dikonsumsi makhluk hidup yang dapat disimpan dalam tubuh. &etensi energi dapat dicerminkan dari rasio besarnya pertambahan energi tubuh terhadap jumlah energi pakan yang dikonsumsi oleh ikan. esarnya energi pakan yang terkontribusi pada pertambahan energi tubuh energi tubuh juga digambarkan dengan retensi energi. &etensi energi pada ikan hanya sebagian kecil saja yang dialokasikan untuk pertumbuhan dan separuh total energi yang diperoleh dari pakan menjadi limbah dalam bentuk feses dan ekskresi. Energi yang dikon'ersi dari pakan yang dikonsumsi sebagian besar akan hilang dalam bentuk panas dan hanya sekitar $() dari total energi yang diperoleh dalam bentuk pertumbuhan *onne'eld + oon, $$%. Benurut Bujiman $=)%, retensi energi dipengaruhi beberapa faktor, antara lain 2
$. ualitas pakan, retensi energi dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi. 3kan yang diberi pakan yang berbeda-beda menunjukkan pertumbuhan yang berbeda pula. 3kan pada umumnya memerlukan protein sekitar "#:6#< dari pakan yang diberikan dan kadar optimumnya adalah /#:/6<. ". Cmur ikan, ikan muda relatif membutuhkan energi yang lebih banyak daripada ikan dewasa, sebab ikan muda lebih banyak membutuhkan nutrisi untuk bergerak dan mengadakan pertumbuhan. /. Ckuran tubuh, proporsi energi yang didistribusikan pada komponen retensi energi berubah dengan meningkatnya ukuran tubuh. Daktor luar seperti suhu air, kandungan oksigen terlarut dan amonia, salinitas serta fotoperiodisme juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan. Daktor tersebut berinteraksi satu sama lain dan bersamaan dengan faktor lainnya seperti kompetisi, jumlah dan kualitas makanan, umur dan tingkat kematian untuk mempengaruhi laju pertumbuhan ikan. Suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang sangat penting dalam mempengaruhi laju pertumbuhan. aju pertumbuhan ikan akan meningkat pada suhu /#F1:/)F1, sedangkan laju pertumbuhan maksimal ikan diperoleh pada suhu sedang yaitu $)F1 Sudibyo, $%. Pakan merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang dalam perkembangan budidaya ikan air tawar atau air laut. Dungsi utama pakan adalah untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan. Pakan yang dimakan oleh ikan pertama-tama digunakan untuk kelangsungan hidupnya dan apabila ada kelebihan, akan dimanfaatkan untuk pertumbuhan Gjajasewaka, $#%. Pakan yang mempunyai kandungan nutrien yang lengkap dan seimbang dapat mempercepat pertumbuhan. Protein merupakan nutrien yang paling penting karena merupakan bagian terbesar dari daging ikan yaitu sekitar 6)H4)< dan berfungsi sebagai bahan pembentuk jaringan tubuh dalam proses pertumbuhan Purba, "##5%. Pembatasan kualitas pakan mengakibatkan hewan selalu memiliki akses ke pakan kualitas rendah. ompensasi pertumbuhan dapat dikaitkan dengan
persyaratan pemeliharaan yang lebih rendah selama periode pemulihan, peningkatan efisiensi pertumbuhan, peningkatan konsumsi pakan dan perubahan komposisi tubuh serta isi dari saluran pencernaan amalzadeh et al., "##%. &etensi energi dapat menunjukkan besarnya kontribusi energi pakan yang dikonsumsi terhadap laju pertumbuhan pada ikan patin. Benurut Darida et al. "##=%, laju pertumbuhan dapat diketahui dari pertambahan bobot badan P%. Pakan yang berkualitas baik akan menghasilkan P yang baik pula. ualitas pakan ditentukan oleh kandungan nutrisi(zat-zat makanan yang terkandung dalam pakan tersebut. Pakan yang dikonsumsi mengandung zat-zat makanan yang akan diserap di saluran pencernaan. *at-zat makanan yang tertinggal di dalam tubuh ini akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pokok dan menambah bobot badan. &etensi energi pada ikan juga dipengaruhi oleh kebiasaan makan. 3kan karni'ora lebih baik dalam perolehan energi yang dialokasikan untuk petumbuhan dibandingkan dengan ikan herbi'ora. @al ini disebabkan ikan herbi'ora banyak mengkonsumsi bahan yang sulit dicerna seperti selulosa sehingga limbah yang dikeluarkan lebih banyak daripada ikan karni'ora Burtidjo, "##$%. Dungsi alat dan bahan pada praktikum kali ini yaitu ikan patin sebagai hewan uji dalam menghitung nilai retensi energi, pelet digunakan untuk memberi makan ikan,
akuarium digunakan sebagai tempat untuk memelihara ikan,
timbangan teknikal untuk menimbang bobot basah dan bobot kering ikan, o'en untuk mengeringkan ikan, dan bomb kalorimeter untuk mengukur nilai kalori pakan. omb kalorimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur retensi energi. omponen bomb kalorimeter yaitu tabung oksigen, kondensor, mesin pendingin, mesin utama dan printer. 3kan yang telah dikeringkan dengan o'en selama 4 hari dihancurkan dengan blender, diayak, dibentuk menjadi pelet dengan menggunakan pencetak pelet. erat pelet tidak boleh melebihi $ gram, kemudian ditimbang dengan timbangan analitik. Pelet dimasukkan dalam tabung bomb, dengan kawat wolfram yang dibentuk huruf C, pelet diletakkan sampai seimbang, tetesi dengan akuades pada bagian tengah pelet untuk membantu proses pembakaran sampel begitu juga tabungnya untuk membantu pemasangan dan
pelepasan tabung dan tutup. omponen tabung bomb dipasang, lalu tabung bomb dimasukkan dalam mesin utama dan diisi dengan oksigen lalu diisi dengan akuades. omponen mesin utama diantaranya baget, jaket, stirer dan detektor suhu. aget disemprot dengan akuades untuk menstabilkan suhu dan detektor. Stirer untuk menghomogenkan akuades ditunggu sampai tanda bunyi, hasil keluar dari mesin printer 1atdown, "##$%.
I&
KESIMP,+AN
erdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa 2 $. 7ilai retensi energi pada ikan yang diperoleh adalah -"6,$=<. ". ualitas pakan mempengaruhi nilai retensi energi, semakin baik kualitas pakan, maka nilai retensi energinyapun semakin besar, semakin buruk kualitas pakan, maka nilai retensi energinyapun semakin kecil.
DA-TAR RE-ERENSI
amalzadeh, A., oops, I.J. + iasat, A. "##. Effect of Kualitati'e feed restriction on energy metabolism and nitrogen retention in sheep. South African Journal of Animal Science, /$%, pp. /#-/. 1atdown, 3.L. "##$. Eartwoon a New Source of Protein. ondon2 I.. Sounders 1ompany. Gjajasewaka, @. $#. Pakan Ikan. Jakarta2 1?. !asaguna. Darida, I.&., Iardani, .., jakradidjaja, A.S. + Giapari, G. "##=. onsumsi dan Penggunaan Pakan pada arsius Tarsius ancanus% etina di Penangkaran. !I"#I$ERSITAS , "%, pp. $5=-$)$. Bujiman, A. $=). %akanan Ikan. ogor2 P. Penebar Swadaya. Burtidjo, A.. "##$. Pe&oman %eramu Ikan. !ogyakarta2 anisius. 7elson, &.@. $4. An Intro&uction to 'ee&ing 'arm Secon& E&ition. M0ford2 Pergamor Press td. Purba, &. "##5. Pengaruh adar Protei erhadap Pertumbuhan dan Efisiensi Pakan 3kan eronang Siganus canaliculatus%. Auacultura In&onesiana,
)/%, pp. $"/:$"4. Sudibyo, P.@.. $. $ariasi 'isiologi Ikan *urami #alam %engha&api +eterse&iaan Sumer Pakan. andung2 3 Press. !uwono, E. "##$. 'isiologi ,ewan I . Purwokerto2 Dakultas iologi C7SMEG. *onne'eld, 7.*.@. + oon, J. $$. Prinsip-Prinsip !u&i&aya Ikan. Jakarta2 Lramedia Pustaka Ctama.
4ATATAN: -o$t Times Ne7 Roma$ si8e 1) Mar%i$ (iri / (a$a$/ #a7ah/ atas ! S'asi a$tar #a# (e s2##a# ! s'asi/ s'asi a$tar s2##a# (e (alimat ali$ea 'ertama ) s'asi 9a$ a$tar #aris (alimat 1/ s'asi Kertas A 0 %ram +atar #ela(a$% #erisi(a$ alasa$ a;ara 'ra(ti(2m/ #ila me$%2ti' 9ari 32r$al ata2 #2(2 3a$%a$ l2'a 9i;a$t2m(a$ a2thor$*a 9a$ 9iserta(a$ 9i 9a
Kesim'2la$ #er9asar(a$ hasil 9a$ 'em#ahasa$ *a$% me$%a;2 'a9a t232a$ Sem2a teori *a$% 9iam#il 9ari (2ti'a$ har2s 9i serta(a$ 9alam 9a