BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan
Mempelajari dan menghitung jumlah leukosit per mm3 pada darah manusia atau sapi, menggunakan metode Neaubauer.
1.2. Dasar Teori
Leukosit adalah sel darah putih yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik yang berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi se bagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Leukosit adalah sel heterogen yang memiliki fungsi yang sangat beragam. Walaupun demikian sel sel ini berasal dari suatu sel bakal (stem cell) yang berdifferensiasi (mengalami pematangan) sehingga fungsifungsifungsi tersebut dapat berjalan. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler atau diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam satu liter darah manusia dewasa yang sehat atau sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam setiap milimeter kubik darah terdapat 6000 sampai 10000 (rata-rata 8000) sel darah putih. Dalam kasus leukemia, le ukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes. Di dalam tubuh, leukosit tidak berasosiasi secara ketat dengan organ atau jaringan tertentu, mereka bekerja secara independen seperti organisme sel tunggal. Leukosit mampu bergerak secara bebas dan berinteraksi dan menangkap serpihan seluler, partikel asing, atau mikroorganisme penyusup. Selain itu, leukosit tidak bisa membelah diri atau bereproduksi dengan cara mereka sendiri, melainkan mereka adalah produk dari sel punca hematopoietic pluripotent yang ada pada sumsum tulang. Dalam proses pembentukan Leukosit terdapat dua cara atau proses terbentuknya leukosit tersebut, yaitu:
Granulopoeisis
Perkembangan
granulopoeisis
dimulai
dengan
keturunan
pertama
dari
hemositoblas yang dinamakan myeloblas, selanjutnya berdeferensiasi secara
1
berturut – turut turut melalui tahap , promyelosit, myelosit, metamyelosit batang dan segmen
Limfopoesis
Limfosit juga berasal dari sel induk yang potensial seperti sel induk limfosit yang selanjutnya dengan pengaruh unsur – unsur epitel jaringan limfoid akan berdeferensiasi menjadi limfosit.
Berdasarkan granulasi sitoplasmanya, leukosit dibedakan menjadi granuler meliputi Basofil, Eosinofil, dan Neutrofil serta agranuler meliputi Limfosit dan Monosit. Peningkatan jumlah leukosit disebut Leukositosis yang menunjukkan adanya proses infeksi atau radang akut, misalnya pneumonia atau radang paru-paru, meningitis atau radang selaput otak, apendiksitis atau radang usus buntu, tuberculosis, tonsilitis, dan lain-Iain. Selain itu juga dapat disebabkan oleh obat-obatan misalnya aspirin, antibiotika terutama ampicilin, eritromycin, kanamycin, streptomycin, dan Iain-Iain. Sedangkan, pada penurunan jumlah Leukosit disebut Leukopeni yang dapat terjadi pada infeksi tert entu terutama virus, malaria, alkoholik, dan Iain-Iain. Selain itu, dapat pula disebabkan oleh obatobatan, terutama asetaminofen (parasetamol), kemoterapi kanker, antidiabetika oral, dan antibiotika (penicillin, cephalosporin).
Leukosit selain berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi. Leukosit juga memilii fungsi fungsi yang umum yaitu sebagai berikut:
Defensif yaitu mempertahankan tubuh dari benda benda asing yang dilakukan oleh neutofil dan monosit.
Fungsi reparatif yaitu memperbaiki atau mencegah kerusakan terutama kerusakan vaskuler. Leukosit yang memegang peranan adalah basofil yang menghasilkan heparin. Sehingga pembentukan trombus pembuluh – pembuluh darah dapat dicegah. ( Anonim, Anonim, 1989 ).
Selain fungsi leukosit yang umum, terdapat pula fungsi khusus leukosit yaitu sebagai berikut:
Neutrofil berperan dalam fagositosis.
2
Eosinofil berperan dalam respon terhadap penyakit parasit dan penyakit
alergi. Basofil berperan dalam mengeluarkan histamin, heparin dan dilepaskan
setelah pengikatan IgE ke reseptor permukaan, berperan penting pada reaksi hipersensitivitas segera. Limfosit berperan dalam pertahanan tubuh lewat sel ( sel B sel T) sel B
memperantarai imunitas humoral. Sel T memperantarai imunitas seluler. Monosit berperan dalam fagositosis ekstravaskuler.
Hitung jenis leukosit adalah penghitungan penghitungan jenis leukosit leukosit yang ada dalam darah berdasarkan proporsi (%) tiap jenis leukosit dari seluruh jumlah leukosit. Untuk mendapatkan jumlah absolut dari masing-masing jenis sel maka nilai relatif (%) dikalikan jumlah leukosit total (sel/µl). Hitung jumlah leukosit dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara manual dan dengan cara mesin ( elektrik ). Menghitung jumlah leukosit baik dengan cara manual atau elektrik kedua-duanya sama-sama memiliki kebaikan dan kekurangan. Dengan menggunakan cara manual larutan yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah leukosit manual, yaitu:
Larautan Turk
Larutan ini mengandung asam asetat 2%, ditambah gentian violet 1% sehingga menghasilkan warna ungu muda. Penambahan gentian violet bertujuan untuk membari warna pada leukosit.larutan ini bersifat memecah eritrosit dan trombosit tetapi tidak sampai memecah leukosit.
1.3. Materi dan Metode Alat dan Bahan :
Darah sapi atau manusia
Mikroskop
larutan Turk
Seperangkat hemasitometer Neaubauer
Pipet droping
Alkohol
3
Foto merupakan koleksi pribadi.
langsung dengan hemositometer Neaubauer. Metode : penghitungan langsung
1.4. Tata Kerja.
Diambil darah kedalam gelas arloji sebanyak kira-kira 2 ml.
Isap darah dengan pipet toma (warna pengaduk di bag. gembung warna putih) sampai angka 0.5, kemudian dilanjutkan dengan menghisap larutan Turk sampai tand 11.
Selang penghisap dilepas, dan kedua ujung pipet dipegang dengan ibu dan jari tengah, digoyangkan digoyangkan membentuk angka 8 sampai capur benar (selama 1 menit, kec. 50/menit).
Sebelum diteteskan ke bilik hitung, cairan yang ada disepanjang ujung pipet (0-0.5) dibuang.
Kamar hitung dan gelas penutup dibersihkan dibe rsihkan dari kotoran dan minyak dengan tisue, lalu ditutup kamar hitung dengan gelas penutup, diletakkan di atas meja.
Dituangkan dengan jalan keluarkan cairan dari pipet kira-kira 0.5 tetes (tahan jangan sampai menetes). Saat cairan masih menempel pada ujung pipet sentuhkan pada sisi atas kamar hitung dan pinggir gelas penutup. Tunggu sampai cairan mengisi seluh permukaan kamar hitung dengan cara gaya 4
kapileritasnya (merembes dengan sendirinya). Dikerjakan juga pada sisi kamar hitung lainnya.
Kelebihan cairan dapat diisap dengan jariatau dengan sesuatu yang tidak menghisap, hati-hati jangan sampai cairan dalam kamar hitung ikut tersedot.
Dibiarkan kamar hitung selama 2-3 menit agar eritrosit mengendap dan tetap pada tempatnya.
Dihitung dibawah mikroskop dengan pembesaran 250, atau 400X
Penghitungan Penghitungan dilakukan pada kotak leukosit yaitu kotak bag. luar = 1, 2, 3, dan 4, (masing-masing luasnya 1 mm 2 ) dan terbagi dalam 16 kotak kecil, lihat Gambar 4 dibawah ini. Hitung jumlah sel dalam 4 kotak tersebut.
Untuk menghindari hitungan ulang (ganda), caranya adalah penghitungan dilakukan pada semua sel yang ada di dalam dan yang menyentuh garis di sisi kanan dan bawah kotak yang bersangkutan.
Melakukan penyedotan terhadap
Darah sudah tercampur
darah
dengan larutan turk.
5
1.5.Hasil Pratikum.
No.
Bidang
Jumlah/Sel
Jumlah/mm 3
1
1
18
78 x 50(2) = 7.800
2
2
23
= 78 x 10 2/mm2
3
3
14
4
4
23
Jumlah
78
2
1
3
4
1
1
1
2
3
1
0
1
3
0
0
0
3
4
2
1
2
1
0
2
1
2
1
3
3
0
0
1
0
1
0
0
2
1
1
0
2
1
3
1
2
2
1
0
1
0
1
1
0
0
0
0
2
1
3
2
0
0
3
1
2
0
0
3
Jumlah Leukosit pada kamar dinding
6
BAB II PEMBAHASAN
Pada praktikum menghitung jumlah leukosit. Metode yang digunakan adalah metode penghitungan langsung dengan hemositometer Neaubauer. Untuk menghitung leukosit dibutuhkan larutan Turk. Larutan Turk berfungsi untuk menghancurkan eritrosit dan trombosit, agar tidak menggangu dalam penghitungan. Jadi yang terlihat pada mikroskop hanya hanya leukosit.
Pada metode ini haruslah teliti dalam melihat leukosit dibawah mikroskop, karena terkadang kamar hitung yang terlihat sangatlah tidak jelas sehingga sangat dibutuhkan ketelitian yang tinggi. Jika dilakukan tidak teliti terkadang ada kesalahan dalam menentukan kamar hitung. Selain itu, kesalahan yang mungkin terjadi, misalnya leukosit yang sudah dihitung kemungkinan bisa dihitung kembali. Oleh sebab itu, dalam perhitungan leukosit haruslah secara teratur dan sesuai dengan kesepakatan atau ketentuan yang sudah disetujui. Selain itu, yang harus diperhatikan dalam praktikum perhitungan leukosit adalah dalam melakukan pengocokan sampel darah + larutan Turk. Jika pengocokan tidak dilakukan dengan benar kemungkinan darah tidak bisa bercampur sempurna dengan larutan sehingga jika dilihat dibawah mikroskop leukosit tidak dapat terlihat. Penghitungan dilakukan pada kotak leukosit yaitu kotak bagian luar = 1, 2, 3, dan 4, (masing-masing luasnya 1 mm 2 ) dan terbagi dalam 16 kotak kecil, Dilakukan penghitungan jumlah sel dalam 4 kotak tersebut. Untuk menghindari hitungan ulang ula ng (ganda), caranya adalah penghitungan dilakukan pada semua sel yang ada di dalam dan yang menyentuh garis di sisi kanan dan bawah kotak yang bersangkutan. Dalam
praktikum perhitungan jumlah leukosit, kelompok kelompok kami dapat
menghitung jumlah leukosit dengan bidang yaitu yaitu seperti berikut: Bidang 1 : 18 butir
Bidang 3 : 14 butir
Bidang 2 : 23 butir
Bidang 4 : 23 butir
Total semua jumlah leukosit dalam bidang hitung yaitu yaitu 78 butir. Jumlah semua sel yang dihitung dalam keempat bidang itu dibagi 4 menunjukkan jumlah leukosit
7
dalam 0,1 ul. Jumlah sel yang terhitung dikali 50(2) = jumlah leukosit per ul darah. Jadi dari manusia jumlah leukositnya per mm 3 yaitu 100 x 78= 7800 mm 3. Jadi, jumlah leukosit yang didapatkan setelah dilakukan pengamatan pada sampel darah yaitu sebanyak 7800 ul. Hasil dari jumlah leukosit yang didapatkan yaitu 7800 ul merupakan hasil yang masih normal, karena nilai normal atau nilai rujukan leukosit pada orang dewasa yaitu sekitar 4000-10.000/ µL
8
BAB III KESIMPULAN
Metode yang digunakan adalah metode penghitungan langsung dengan hemositometer Neaubauer. Untuk menghitung leukosit dibutuhkan larutan Turk. Dalam penghitungan leukosit eritrositlah yang dihancurkan dengan larutan Turk . Dari percobaan yang telah dilakukan kali ini, dapat disimpulkan bahwa jumlah leukosit yang terdapat pada kolom 1,2,3,dan 4 memiliki perbandingan jumlah butir leukosit yang tidak terlalu jauh berbeda. Sehingga hasil hitung leukosit yang didapatkan pada praktikum ini yatu sebanyak 7800 7800 ul.
9
KEPUSTAKAAN
https://www.academia.edu/18537574/Anatomi_Fisiologi_Darah diakses pada tanggal 11 November November 2011 Siswanto, Sulabda, Soma. ( 2017 ), “Penuntun Pratikum Fisiologi Veteriner I” Laboratorium Laboratorium Fisiologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
10