LAPORAN PRAKTIKUM MIKROTEKNIK
PERCOBAAN II MASERASI JARINGAN
NAMA
: ANDRI NINDYA KARINA
NIM
: H41112329
KELOMPOK
: IV / C
ASISTEN
: RISPAH HAMZAH
LABORATORIUM BOTANI JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 21!
BAB I PENDAHULUAN
I"1 L#$#% B&'#(#)*
Semua sel dibatasi oleh suatu membran yang disebut dengan membran plasma (mem (membr bran an sel) sel),, seme sement ntara ara daer daerah ah di dala dalam m sel sel dise disebut but sito sitopl plas asma ma.. Di dala dalam m sitoplasma terdapat organel sel dan inti sel (nukleus). Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang berbeda yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik (Tianaizta, 201). Sel tumbuhan dibatasi oleh dinding sel yang didalamnya terdapat tempat berlangsungnya reaksi kimia yang diperlukan untuk kehidupan sel. !engamatan tentang sel hanya dapat dilihat menggunakan mikroskop. Dalam hal ini, mempelajari ukuran, dan bentuk sel merupakan hal penting, namun tanpa memahami isi dari sel (unit sel) serta hubungannya dengan sel"sel lain yang melapisinya tidak akan didapat pengetahuan yang mendalam tentang sel itu sendiri (#idayat, 1$$%). &stila &stilah h galenik galenikaa di ambil ambil dari dari nama nama seoran seorang g tabib tabib 'unani yaitu Claudius Galenos (alen) Galenos (alen) yang membuat sediaan obat"obatan yang berasal dari tumbuhan dan hean, sehingga timbulah ilmu obat"obatan yang disebut ilmu galenika. *adi &lmu alenika adalah + &lmu yang mempelajari tentang pembuatan sediaan (preparat) obat dengan ara sederhana dan dibuat dari alam (tumbuhan dan hean) (-estari, dkk., 201). /aserasi merupakan salah satu teknik pembuatan preparat yang digunakan untuk melihat kenampakan sel seara utuh. !rinsip kerja dari teknik pembuatan ini
adalah dengan ara memutuskan lamella tengah dari sel tumbuhan. !emutusan lamella tengah bertujuan memisahkan bagian sel dengan sel lainnya sehingga sel bisa dilihat seara satuan utuh. Teknik ini sangat bermanaat. anyak penelitian melakukan teknik ini untuk mengekstraksi suatu zat atau bagian tertentu dari sel tumbuhan (Sulhija, 2012). erdasarkan teori diatas pada perobaan ini kita akan mengetahui bagaimana proses pembuatan sediaan (preparat) dalam metode maserasi jaringan atau perendaman pada senyaa tertentu untuk melihat bagian"bagian organ dengan jelas.
I"2 T+,+#) P&%-.##)
Tujuan perobaan ini adalah untuk membuat preparat dari batang kembang sepatu Hibiscus rosa-sinensis dengan menggunakan metode maserasi.
I"3 0#($+ #) T&#$
!erobaan ini dilaksanakan pada hari rabu, tanggal 11 /aret 201%, pada pukul 1.00"1.00 3&T4. ertempat di -aboratorium iologi Dasar, *urusan iologi, 5akultas /atematika dan &lmu !engetahuan, 6ni7ersitas #asanuddin, /akassar.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II"1 P&+#$#) P%&#%#$
!reparat adalah tindakan atau proses pembuatan maupun penyiapan sesuatu menjadi tersedia, speimen patologi maupun anatomi yang siap dan diaetkan untuk penelitian dan pemeriksaan (Dorland, 2002). 8arena pada umumnya dalam pengamatan preparat aetan dilakukan dengan menggunakan pengamatan langsung seara mikroskopik, oleh sebab itu pengamatan ini tidak terlepas dengan penggunaan mikroskop. Sedangkan pada penggunaan mikroskop harus memperhatikan dua hal penting, yaitu (5inn, 1$$) + a. 8emampuan memisahkan artinya jarak terkeil antara dua titik objek, jika keduanya masih terlihat sebagai titik yang terpisah. b. !embesaran artinya sebagai rasio ukuran bayangan terhadap ukuran objek dalam istilah jarak linear. !reparat berdasarkan siat ketahanannya dapat dibedakan menjadi preparat sementara (preparat basah), preparat semipermanen (192 aetan) dan preparat permanen (aetan). !reparat sementara bersiat tidak tahan lama dan biasanya hanya untuk sekali pengamatan. !reparat ini menggunakan medium air atau bahan kimia yang mudah menguap. !reparat semipermanen menggunakan media gliserin dan mampu bertahan untuk sekitar seminggu penyimpanan. !reparat permanen atau preparat aetan merupakan preparat yang diaetkan menggunakan balsam, gliserin
jelly, latophenol atau senyaa lain sebagai agen mountingnya. Sehingga preparat permanen dapat bertahan beberapa lama (/a:imilian, 2011). ;ara membuat preparat (/u
/aserasi adalah salah satu jenis metoda ekstraksi dengan sistem tanpa pemanasan atau dikenal dengan istilah ekstraksi dingin, jadi pada metoda ini pelarut dan sampel tidak mengalami pemanasan sama sekali. Sehingga maserasi merupakan teknik ekstraksi yang dapat digunakan untuk senyaa yang tidak tahan panas ataupun tahan panas. =amun biasanya maserasi digunakan untuk mengekstrak senyaa yang tidak tahan panas (termolabil) atau senyaa yang belum diketahui siatnya. 8arena metoda ini membutuhkan pelarut yang banyak dan aktu yang lama. Seara sederhana, maserasi dapat kita sebut metoda >perendaman? karena memang proses ekstraksi dilakukan dengan hanya merendam sample tanpa mengalami proses lain keuali pengookan (bila diperlukan). !rinsip penarikan (ekstraksi) senyaa dari
sample adalah dengan adanya gerak kinetik dari pelarut, dimana pelarut akan selalu bergerak pada suhu kamar alaupun tanpa pengookan. =amun untuk memperepat proses biasanya dilakukan pengookan seara berkala (-estari, dkk., 201). !emilihan pelarut yang digunakan untuk proses maserasi akan memberikan eektiitas yang tinggi dengan memperhatikan kelarutan senyaa bahan alam dalam pelarut tersebut (5athiyaati, 200@). Teknik maserasi digunakan terutama jika senyaa organik yang ada dalam bahan alam tersebut tidak banyak prosentasenya dan ditemukan suatu pelarut yang dapat melarutkan suatu senyaa organik tersebut tanpa dilakukan pemanasan. iasanya ara ini membuthkan aktu agak lama dan agak sulit menari pelarut organik yang baik untuk melarutkan senyaa yang terkandung dalam sampel. 4kan tetapi jika struktur senyaa yang akan diisolasi sudah diketahui, maka metode perendaman ini merupakan metode yang paling praktis (-estari, dkk., 201). Seara umum pelarut metanol merupakan pelarut yang paling banyak digunakan dalam proses isolasi senyaa organik bahan alam, karena dapat melarutkan seluruh golongan metabolit sekunder (-estari, dkk., 201). /etode yang digunakan yaitu metode Schultze dengan ara kerja sebagai berikut. !otongan kayu dipotong keil sebesar korek api, potongan"potongan tersebut direbus dalam larutan asam nitrat pekat (#=A) yang ditambah sedikit kristal kalium klorat (8;lA) sampai bahan berarna putih dan lunak. /aterial dihanurkan dengan gelas pengaduk hingga sel"sel terlepas atau lunak. /aterial diui dengan air mengalir, kemudian arnai dengan saranin 1B selama dua minggu. Setelah dua minggu, sentriugasi dengan air selama 10 menit, ambil endapannya dan buang
airannya. Dehidrasi dengan etanol bertingkat berturut"turut etanol 0B, %0B, 0B, $%B, dan 100B disentriugasi masing"masing selama 10 menit. Dealkoholisasi menggunakan ampuran etanol dan :ilol bertingkat dengan perbandingan +1, 1+1, 1+ dan larutan :ilol murni masing"masing selama lima menit. 8emudian ambil endapan dan letakkan di atas gelas objek, tetesi entellan lalu ditutup dengan gelas penutup (Sari, 2010). !engukuran dimensi serat dilakukan terhadap preparat maserasi yang telah disiapkan dengan metode Shultz (Sass 1$C1) !engamatan susunan dan iri kuantitas anatomi rotan yang diamati meliputi tebal lapisan epidermis endodermis, kortek dan diameter komponen anatomi lainnya. !engukuran dilakukan sebanyak 0 kali ulangan dalam preparat sayatan dengan bantuan mikroskop yang telah dilengkapi dengan mikrometer dan mikrometer gelas yang diletakkan di atas preparat sayatan (Sari, 2010). /aserasi digunakan untuk penyarian simplisia yang mengandung zat akti yang mudah larut dalam airan penyari, tidak mengandung zat yang mudah mengembang dalam airan penyari, tidak mengandung benzoin, stirak dan lain"lain. ;airan penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol, air"etanol, atau pelarut lain. ila airan penyari digunakan air maka untuk menegah timbulnya kapang, dapat ditambahkan bahan pengaet, yang diberikan pada aal penyarian. /aserasi dapat dilakukan modiikasi misalnya (=arina, 2011) + 1. Digesti Digesti adalah ara maserasi dengan menggunakan pemanasan lemah, yaitu pada suhu 00 %00 ;. ;ara maserasi ini hanya dapat dilakukan untuk simplisia yang
zat aktinya tahan terhadap pemanasan. Dengan pemnasan diperoleh keuntungan antara lain+ a. 8ekentalan pelarut berkurang, yang dapat mengakibatkan berkurangnya lapisan" lapisan batas. b. Daya melarutkan airan penyari akan meningkat, sehingga pemanasan tersebut mempunyai pengaruh yang sama dengan pengadukan. . 8oeisien diusi berbanding lurus dengan suhu absolute dan berbanding terbalik dengan kekentalan, sehingga kenaikan suhu akan berpengaruhpada keepatan diusi. 6mumnya kelarutan zat akti akan meningkat b ila suhu dinaikkan. d. *ika airan penyari mudah menguap pada suhu yang digunakan, maka perlu dilengkapi dengan pendingin balik, sehingga airan akan menguap kembali ke dalam bejana. 2. /aserasi dengan /esin !engaduk !enggunaan mesin pengaduk yang berputar terus"menerus, aktu proses maserasi dapat dipersingkat menjadi C sampai 2 jam. . Eemaserasi ;airan penyari dibagi menjadi 2. Seluruh serbuk simplisia di maserasi dengan airan penyari pertama, sesudah dienap tuangkan dan diperas, ampas dimaserasi lagi dengan airan penyari yang kedua. . /aserasi /elingkar /aserasi dapat diperbaiki dengan mengusahakan agar airan penyari selalu bergerak dan menyebar. Dengan ara ini penyari selalu mengalir kembali seara berkesinambungan melalui sebuk simplisia dan melarutkan zat aktinya. %. /aserasi /elingkar ertingkat
!ada maserasi melingkar, penyarian tidak dapat dilaksanakan seara sempurna, karena pemindahan massa akan berhenti bila keseimbangan telah terjadi masalah ini dapat diatasi dengan maserasi melingkar bertingkat (/./.), yang akan didapatkan (Eohni, 200) + a. Serbuk simplisia mengalami proses penyarian beberapa kali, sesuai dengan bejana penampung. !ada ontoh di atas dilakukan kali, jumlah tersebut dapat diperbanyak sesuai dengan keperluan. b. Serbuk simplisia sebelum dikeluarkan dari bejana penyari, dilakukan penyarian dengan airan penyari baru. Dengan ini diharapkan agar memberikan hasil penyarian yang maksimal . #asil penyarian sebelum diuapkan digunakan dulu untuk menyari serbuk simplisia yang baru,hingga memberikan sari dengan kepeka tan yang maksimal. d. !enyarian yang dilakukan berulang"ulang akan mendapatkan hasil yang lebih baek daripada yang dilakukan sekalidengan jimlah pelarut yang sama.
BAB III METODE PERCOBAAN
III.1 Alat dan Bahan III.1.1 Alat Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah silet, skapel, wadah sampel.
III.1.2 Bahan Bahan
yang digunakan dalam percobaan ini adalah batang
kembang sepatu Hibiscus rossa sinensis, KOH 10%, gliserin, alkohol, ylol, sa!ranin 1%, asam nitrat 10%, asam kromat 10%, dan a"uades.
III.3 Cara Kerja #ahap$tahap kera dari percobaan ini yaitu& 1' Bahan direbus dalam air sampai tenggelam. Kemudian dipotong$ potong menadi potongan kecil$kecil () mm'. *' +otongan$potongan tersebut lalu direbus dalam
KOH 10%,
mendidih selama menit. -uci dalam air mengalir. ' asukkan dalam campuran yang terdiri dari asam nitrat 10% dengan asam kromat 10% dengan perbandingan yang sama, sampai bahan menadi lunak. /ika sudah lunak, cuci dalam air mengalir. ' +ewarnaan dengan sa!ranin 1% dalam air selama am. Kemudian cuci dalam air. )' ehydrasi dengan alkohol bertingkat sampai alkohol absolute. ealkoholisasi dengan ilol.
2' Bahan dipisah bagian$bagianya dengan menggunakan arum preparat ounting dengan -anada balsam lalu tutup dengan gelas penutup.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
IV"1 H#5' IV"1"1 G##% P%&#%#$
1 *
8eterangan gambar + 1. Fpidermis 2. Sklerenkim . 5loem IV"2 P##)
/aserasi merupakan salah satu teknik pembuatan preparat yang digunakan untuk melihat kenampakan sel seara utuh. !rinsip kerja dari teknik pembuatan ini
adalah dengan ara memutuskan lamella tengah dari sel tumbuhan. !emutusan lamella tengah bertujuan memisahkan bagian sel dengan sel lainnya sehingga sel bisa dilihat seara satuan utuh. Teknik ini sangat bermanaat. anyak penelitian melakukan teknik ini untuk mengekstraksi suatu zat atau bagian tertentu dari sel tumbuhan (Sulhija, 2012). Teknik maserasi digunakan terutama jika senyaa organik yang ada dalam bahan alam tersebut tidak banyak prosentasenya dan ditemukan suatu pelarut yang dapat melarutkan suatu senyaa organik tersebut tanpa dilakukan pemanasan. iasanya ara ini membuthkan aktu agak lama dan agak sulit menari pelarut organik yang baik untuk melarutkan senyaa yang terkandung dalam sampel. 4kan tetapi jika struktur senyaa yang akan diisolasi sudah diketahui, maka metode perendaman ini merupakan metode yang paling praktis (-estari, dkk., 201). atang batang tumbuhan selalu digunakan pada proses maserasi hal ini karena batang tumbuhan lebih 7ariati dalam bentuk sel selain itu juga lebih mudah dibuat jika dibandingkan dengan sel hean. atang tumbuhan juga memiliki bentuk yang khas dalam gambaran jaringan jaringan penyusunnya. *adi, metode maserasi ini memang lebih ook jika digunakan pada sel atau jaringan tumbuhan jika dibandingkan dengan sel atau jaringan pada hean. /enurut #idayat (1$$%) batang monokotil berbeda dengan batang dikotil. !ada batang monokotil batangnya tidak memiliki ambium, berkas pembuluhnya teratur bada batang monokotil seratnya biasanya lebih halus dan lebih banyak mengandung air, sedangkan pada batang dikotil pada batangnya terdapat kambium, berkas pembuluhnya tersebar, batang dikotil biasanya lebih besar dari pada batang
monokotil, pada batang dikotil terdapat lingkaran tahun akibat aktiitas kambium. !ada batang tebu sel"sel batang berbentuk bulat keil, pada jagung sel batangnya berbentuk persegi panjang, pada tebu batang juga berbentuk persegi panjang sedangkan pada batang kembang sepatu batangnya berbentuk bulat keil. !ada metode maserasi ini umumnya menggunakan metode *erey. /etode *erey ini hampir sama dengan metode yang lain bedanya hanya terletak pada praktikum tidak dilibatkan proses iksasi dan prendaman 8A#. #al ini disebabkan karena bukan untuk melihat gambaran dari organel"organel sel bagian dalam melainkan hanya bentuk sel nya saja. Tetapi untuk proses pearnaan, penuian, dehidrasi, dan dealkoholisasi tetap sama. Dari gambar preparat sel yang telah didapat maka dapat kita lihat bentuk dan arna sel. Semua preparat batang ini berarna merah. 3arna merah yang didapatkan dari pearnaan menggunakan saranin 1 B sehingga untuk membedakan preparat tersebut berasal dari jenis batang dikotil lumayan sulit. !ada praktikum maserasi pada batang yang menggunakan batang dikotil terlebih dahulu batang dipotong potong sampai menjadi potongan yang berukuran keil (G % mm). #al ini untuk memudahkan dalam pengelihatan di mikroskop, apabila batang dipotong dengan ukuran besar ditakutkan sel batang tersebut tidak terlihat dibaah mikroskop. !otonganpotongan itu lalu direndam dengan 8A# 10 B sampai mendidih selama menit perendaman pada larutan 8A# dilakukan agar batang menjadi lunak sehingga sel"sel tidak terlalu rapat sehingga mudah diamati dibaah mikroskop. Setelah perendaman larutan 8A# batang"batang tersebut diui dibaah air mengalir. &ni dilakukan agar larutan 8A# tadi larut terbaa air.
atang"batang tersebut dimasukkan dalam ampuran asam nitrat dan asam khromat masing masing 10 B dengan perbandingan yang sama sampai bahan menjadi benar benar lunak. 4sam nitrat dan asam kromat berungsi untuk melunakan batang"batang tersebut, perendaman tidak boleh terlalu lama karena dapat menyebabkan sel batang menjadi hanur. 8alau sudah lunak diui kembali dalam air mengalir, hal ini dilakukan untuk melarutkan larutan asam nitrat dan asam kromat dan dilakukan proses pearnaan dengan menggunakan saranin 1 B dalam air selama % menit. !earnaan saranin ini mengakibatkan arna merah pada sel batang dan juga pearnaan ini untuk memperjelas bentuk sel agar tampak jika diamati dibaah mikroskop. 8emudian diui lagi dalam air yang mengalir. Setelah diui didehidrasi dengan alkohol bertingkat sampai alkohol tersebut absolut. #al ini dilakukan untuk membunuh organisme yang menggangu sel tanpa mengubah posisi organel yang ada di dalamnya, dan juga untuk menghilangkan air yang ada dalam sel dan memperoleh hasil yang sempurna pada proses iniltrasi dan juga agar alkohol tersebut dapat menyerap air sedikit demi sedikit supaya dapat menjaga agar tidak terjadi perubahanyang tiba"tiba terhadap jaringan sehingga perubahan yang terjadi hanya sekeil mungkin. !enggunaan alkohol bertigkat juga digunakan sebagai dehidran adalah agar
jaringan yang dihasilkan benar"benar murni setelah dilakukannya
pearnaan tadi. !ada proses akhir preparat di mounting dengan entelan ini digunakan untuk menutup preparat tersebut agar tidak terganggu oleh mikroorganisme kemudian ditutup dengan gelas piala.
!ada hasil mikroskop memperlihatkan gambaran preparat dari batang Hibiscus rosa-sinensis. ambar preparat yang ditunjukkan tidak begitu jelas karena mikroskop yang digunakan tidak memadai untuk melihat lebih jelas bagian"bagian jaringan. Seara umum bagian jaringan dari batang Hibiscus rosa-sinensis terdiri atas epidermis, sklerenkim, loem. #anya saja trakea tidak begitu jelas terlihat karena mikroskop yang digunakan tidak memadai sehingga jaringan yang begitu jelas saja yang dapat ditangkap oleh lensa mikroskop.
BAB V PENUTUP
V"1 K&5+'#)
8esimpulan dari hasil dan pembahasan diatas adalah pembuatan preparat dengan menggunakan metode maserasi memperlihatkan bentuk sel dari batang dikotil kembang sepatu Hibiscus ros-sinensis memiliki beberapa bagian seperti epidermin, sklerenkim dan loem.
V"2 S#%#)
Sebaiknya metode kerja lebih diperjelas dan mengetahui komposisi bahan yang sesuai juga peralatan seperti mikroskop harus diperbaiki.
DAFTAR PUSTAKA
;ahaya Eohni, et al., 200. &solasi Artemisinin dari Daun Artemisia annua L. http+99bahan"alam.a.itb.a.id. Diakses pada tanggal 1% /aret 201% pada pukul 20. 3&T4. Dorland, 4. 3., 2002. Metode Mikroteknik . http+99.digilib.unimus.a.id. Diakses pada tanggal 1C /aret 201% pada pukul 20. 3&T4. 5athiyaati. 200@. Uji Toksisitas kstrak Daun !icus racemosa terhada" Artemia salina Leach dan #ro$il %romatogra$i La"is Ti"is. 6ni7ersitas /uhammadiyah press, Surakarta. 5inn, 4. ., 1$$. &denti$ication o$ 'odia(s #lant . A:ord 6ni7ersity, Fngland. #asliah,
201. La"oran #raktikum Maserasi Tumbuhan. http+99asliahalyas.blogspot.om. Diakses pada tanggal 1 /aret 201% pada pukul 20.1 3&T4.
#idayat, . 8., 1$$%. Metode-Metode Mikroteknik dan #embuatan #re"arat )aringan. *urnal 4groteknik. 5akultas !ertanian. 6ni7ersitas #asanuddin. /akassar. -estari, T. 3., Eamadhana !., dan Fstu 3., 201. La"oran #raktikum Maserasi. http+99triahyudilestari.blogspot.om. Diakses pada tanggal 1 /aret 201% pada pukul 1. 3&T4. /a:imillan, . 3., 201. Methode o$ Maseration #lant . *urnal 8esehatan. ;ambridge 6ni7ersity !ress, -ondon, Fngland. /u
4., 201. La"oran kstraksi Tumbuhan Herbal . http+99belajarthok.blogspot.om. Diakses pada tanggal 1% /aret 21.1% 3&T4.
=arina, 2011. Metode Maserasi. http+99narina.blogspot.om. Diakses pada tanggal 1% /aret 201% pada pukul 20.1 3&T4.
Eahman, 4.=. dan E./. Siagian, 1$C. Dimensi Serat )enis %a*u &ndonesia+ ,agian &&& La"oran .o /0. -embaga !enelitian #asil #utan, ogor. Eohni,
200. kstraksi Tanaman Mengkudu dan Manggis. http+99rohni.jayabiologi.om. Diakses pada tanggal 1 /aret 201% pada pukul 12. 3&T4.
Sari, D., 2010. Maserasi untuk #embuatan Lotion. http+99deim0.student.ipb.a.id. Diakses pada tanggal 1% /aret 201% pada pukul 2.01 3&T4. Sulhija, 2012. Metode kstraksi Tanaman. http+99.generasiSains5arm.om. Diakses pada tanggal 1% /aret 201% pada pukul 11.2% 3&T4. Tianizta, E., 2011. kstraksi Tanaman. http+99.generasibiologi.om. Diakses pada tanggal 1% /aret 201% pada pukul
[email protected] 3&T4.
LAMPIRAN M&$.& K&%,# M#&%#5 J#%5)*#)
/enyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
!embuatan larutan 44 (4lkohol $CB H 4sam 4setat lasial )
Dipanaskan selama 0 menit diatas unsen lalu penuian dengan
5&8S4S&
Ditambahkan larutan 8A# sebanyak % ml. Dipanaskan selama % menit
!embuatan larutan asam nitrat 10B H asam kromat 10B perbandingan 1+1
#&DEA-&S&S
!earnaan dengan larutan saranin sebanyak 2 ml
!F34E=44=
!engamatan dibaah mikroskop
LAMPIRAN GAMBAR