LAPORAN PRAKTIKUM STATISTIKA TEKNIK
DATA EKSPERIMENTAL
Oleh: Nerissa Arviana Agustiani A1H014022
KEMENTRIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS JENDRAL SOEDIRMAN FAKULTAS PERTANIAN PURWOKERTO 2015
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Statistika adalah ilmu atau seni s eni pengembangan dan penerapan metode yang paling efektif untuk kemungkinan salah dalam kesimpulan dan estimasi dapat diperkirakan dengan menggunakan penalaran induktif berdasarkan matematika probabilitas. Istilah hipotesis berasal dari bahasa yunani yang mempunyai mempunyai dua kata yaitu “Hupo” (sementara) dan “thesis” (peryataan atau teori). Karena hipotesis merupakan pernyataan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji kebenarannya. Kemudian para ahli menafsirkan arti hipotesis adalah sebagai dugaan terhadap hubungan antar variabel atau lebih Dalam statistik terdapat dua macam hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Hipotesis nol diartikan diartikan sebagai tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik, atau tidak adanya perbedaan antara ukuran populasi dan ukuran sampel. Hipotesis alternatif adalah lawannya hipotesis nol, yang berbunyi adanya perbedaan antara data populasi dengan data sampel. Terdapat bermacam-macam teknik statistik yang dapat digunakan dalam suatu penelitian khususnya dalam pengujian statistik. Teknik statistik yang akan digunakan tergantung pada interaksi dua hal, yaitu macam data yang akan dianalisis dan bentuk hipotesisnya. Bentuk hipotesis ada tiga macam, yaitu: 1. Hipotesis deskriptif
Hipotesis deskriptif adalah dugaan tentang nilai suatu variabel mandiri, tidak membuat perbandingan atau hubungan.
2. Hipotesis Komparatif Hipotesis komparatif adalah pernyataan yang menunjukkan dugaan nilai dalam satu variabel atau lebih pada sampel yang berbeda. 3. Hipotesis Asosiatif Hipotesis asosiatif adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. B. Tujuan
1. Mahasiswa diharapkan mampu memahami teknik pengambilan data dan menginterprestasikannya. 2. Melakukan analisis data secara deskriptif, asosiatif dan komperatif dari data yang diperoleh.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Data adalah sesuatu yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. (Edi, 2011) Data merupakan bahan mentah yang jika diolah dengan baik melalui berbagai analisis dapat melahirkan berbagai informasi. Dengan informasi tersebut, dapat diambil suatu keputusan. Pengolahan data adalah proses untuk memperoleh data atau angka ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah, dengan menggunakan rumus tertentu, seperti menghitung jumlah, rata-rata, proporsi/ persentase. Dalam stastistik, hipotesis dapat diartikan sebagai pernyataan statistik tentang parameter populasi. Dengan kata lain hipotesis adalah taksiran terhadap parameter populasi, melalui data-data sampel (Sugiyono,2005) Sumber data dapat berupa person (sumber data dapat berupa orang), place (sumber data dapat berupa tempat), paper (sumber data dapat berupa simbol). Tetapi sumber data tersebut harus diakui keabsahannya (dapat dipercaya) agar data yang dianalisis mendapatkan hasil yang fakta dan tepat. Syarat data yang reliable (dapat diandalkan) harus memenuhi kriteria dibawah ini yaitu : 1. Obyektif, data harus sesuai dengan keadaan. 2. Representatif, data harus mewakili objek yang diamati .
3. Kesalahan sampling 4. Up to date, tepat waktu bila terjadi kesalahan dalam implementasi suatu perencanaan agar segera dilakukan koreksi. 5. Relevan, data yang harus dikumpulkan harus ada hubungannya dengan masalah yang akan dipecahkan. Ada beberapa pengelompokan jenis data, yait sebagai berikut : Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya 1. Data Primer Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara la ngsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil riset dari surat kabar atau majalah. Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data 1. Data Internal Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb. 2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya. Klasifikasi Dara Berdasarkan Jenis Datanya 1. Data Kuantitatif Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, dan lain-lain. 2. Data Kualitatif Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain. Pembagian Jenis Data Berdasarkan Sifat Data 1. Data Diskrit Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu, nilai rupiah dari waktu ke waktu, dan lain-sebagainya. 2. Data Kontinyu Data kontinyu adalah data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu ke nilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. Dinas pertanian daerah mengimpor bahan baku pabrik pupuk kurang lebih 850 ton.
Jenis-jenis Data Menurut Waktu Pengumpulannya 1.
Data Cross Section Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu.
Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin ribut bulan mei 2004, dan lain sebagainya. 2. Data Time Series / Berkala Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, jumlah pengikut jamaah nurdin m. top dan doktor azahari dari bulan ke bulan, dll. (Dinar, 2006) Obyek yang diamati diambil dari sample yang mewakili populasinya. Cara pengambilan sample ada 2, yaitu : 1.
Cara random, cara pengambilan sample dilakukan sedemikian rupa sehingga tiap obyek mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sample. Sampelnya disebut sample probabilistic.
2.
Cara tidak random, cara pemilihan sampelnya sudah ditentukan, sehingga tiap obyek tidak mendapat kesempatan yang sama untuk dijadikan sample. Sampelnya disebut sample non probabilistic. Cara Pengambilan sample yang probabilistic dilakukan :
1.
Untuk populasi yang keadaannya homogen, dapat diambil secara simple random sampling atau sistematik random sampling.
2.
Untuk populasi heterogen, dapat dilkukan secara stratified, clustered, multi stage maupun gabungan dari ke 3 cara tersebut. Agar data sample yang berupa angka dapat dibaca dengan mudah maka
perlu disajikan secara sistematis. Penyajian data dapat berbentuk tabel maupun gambar. Penyajian data dalam bentuk tabel ada 3 macam : 1.
Tabel Baris Kolom
2.
Tabel Kontingensi
3.
Tabel Distribusi Frekuensi
Dalam bentuk gambar ada beberapa macam diagram yaitu : 1.
Diagram batang dan histogram
2.
Diagram garis
3.
Diagram pencar atau diagram titik
4.
Diagram lambang atau diagram simbol
5.
Diagram peta atau kartogram
6.
Diagram lingkaran dan diagram pastel Dalam pengambilan data ada yang digunakan cara analisis dengan beberapa
macam seperti analisis deskriptif, analisis komparatif, dan analisis asosiatif. Pemakaian cara analisis tergantung pengamat yang akan menganalisis suatu bahan kajian atau data yang akan dianalisis sehingga dari analisis tersebut akan dihasilkan kesimpulan dan fakta yang tepat. Beberapa pengujian dan prosedur yang banyak digunakan dalam penelitian antara lain: 1.
Analisis regresi dan korelasi
2.
Analisis varians (ANOVA)
3.
Chi-kuadrat
4.
Uji t-Student
III. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan
Alat dan Bahan
1. Gabah kering giling 2. Alat tumbuk mekanis (Alat yang akan dianalisis) 3. Alat ukur : Timbangan 4. Alat tulis : Ballpoin, Kertas 5. Alat hitung : Kalkulator
B. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan alat tumbuk mekanis 2. Masing – masing kelompok mengambil gabah sebanyak 50 gram 3. Melakukkan penumbukan gabah dalam 3 perlakuan yaitu dengan lama penumbukan 5, 10 dan 15 menit 4. Menghitung bobot gabah yang telah ditumbuk sempurna menjadi beras 5. Menggabungkan data yang diperoleh diatas dengan hasil data kelompok lain 6. Membuat tabel data yang diperoleh
C. Prosedur Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
a. Untuk menentukkan kapasitas kerja mesin penumbuk perlu dilakukan analisis deskriptif 1. Masing masing kelompok menetapkan hipotesis jumlah persen bobot gabah yang sudah tertumbuk menjadi beras atau belum, selama 5 menit dan 10 menit. 2. Bandingkan dengan hasil persen yang diperoleh kelompok tersebut dengan uji Chi square dengan rumus :
Untuk mengetahui apakah hipotesis jumlah persen bobot gabah benar. 3. Untuk dapat membuat keputusan tentang hipotesisyang diajukan diterima atau ditolak, maka nilai X2 hitung dibandingkan dengan nilai X 2 tabel dengan taraf
kesalahan ( ) = 5 % 4. Tuliskan kesimpulan dan saran Tabel 2. Data hasil penumbukan secara 5 menit/ 10 menit Gabah
Beras
Jumlah
Fob Fex Xc^2
Catatan : kapasitas mesin yang diharapkan adalah dapat menumbuk 50 g gabah menjadi beras dalam waktu 10 menit.
2. Analisis Komparatif Utuk membandingkan apakah ada kenaikan hasil tumbukan (bobot beras) dari hasil penumbukan selama 5 menit dengan hasil tumbukan selama 10 menit dengan alat mekanis dapat menggunakkan analisis uji T terhadap hasil tumbukan selama waktu tersebut. Tabel 3. Pengujian kenaikan hasil tumbukan Beras Sampel
di(Didi2
D 5’ (X)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 ∑
1. SSD
Beras 10
=
‘ (Y)
D)
X2
Y2
2. MSD
=
4. SD
=
5. tc
=
6. df
= n-1
3. Analisis Asosiatif
Untuk mengetahui apakah waktu yang digunakan dalam proses analisis hasil tumbukan dengan menggunakan Alat tumbuk mekanis berpengaruh terhadap hasil tumbukan maka dapat dilakukan analisis uji F. Tabel 4. Pengujian pengaruh waktu dengan hasil tumbukan I 5’ 10’ 15’ ∑ n row N colom N total
Cf = db blok = n kolom – 1 db perlakuan = n baris – 1 db Total = n total – 1
II
III
∑
Jk blok =
– Cf
Jk perlakuan =
– Cf
Jk total = (x12 + x22 + x32 + ... + x 92) – Cf Jk Eror = Jk total – ( Jk perlakuan + Jk blok ) Db Eror = db total – ( db blok + db perlakuan ) Fk SoV
db
Jk
KR
Fhit 5%
10 %
Blok Perlakuan Eror Total
KR blok = KR eror = KR perlakuan = KR total = Fhit blok = Fhit perlakuan = Untuk mengetahui hubungan relasi dan korelasi an tara waktu penumbukan dan hasil beras dapat diklakukan uji analisis regresi dan korelasi sebagai berikut: Tabel 5. Analisis regresi hubungan waktu dan hasil tumbukan
Waktu
Beras X2
No (X)
Y2
XY
(Y)
1 2 3 4 ∑ Rata-rata n total n regresi
Rumus persamaan regresi : bi =
bo = y - bi x
y = b0 + bi n
Pengujian tetapan regresi Jk regresi = bi × ∑ xi yi Jk total = ∑ yi2 Jk residu = Jk total – Jk regresi SoV
Db
Jk
KR
Fα
Fhit 5%
Regresi Residu Total
10 %
Koefisien determinasi : R 2 =
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Data terlampir
B. Pembahasan
Pengambilan data dapat dilakukan melalui 4 cara yaitu registrasi, sensus, survey, dan eksperimen. Namun, secara umum dalam statistik, dikenal dua cara pengambilan data yaitu sensus dan survey. 1.
Registrasi/pencatatan. Istilah registrasi saat ini lebih kepada pencatatan
secara individu melalui berbagai institusi. Misalnya pencatatan penduduk di desadesa secara terus menerus. Setiap ada warga baru yang tinggal, lahir, maupun meninggal, maka warga yang terlibat atau pun perangkat desa melakukan pencatatan. Cara ini lebih dikenal dengan istilah catatan administrasi. Lembagalembaga swasta, banyak yang secara otomatis telah memanfaatkan catatan administrasi sebagai data statistik, seperti contoh pelaporan pasien Rumah sakit & perbankan. 2.
Sensus, yaitu cara pengumpulan data secara lengkap, dimana seluruh
elemen dalam populasi yang menjadi objek penelitian diselidiki/dicacah satu per satu. 3.
Survei, yaitu pengumpulan data dimana data yang diselidiki adalah elemen
dari populasi. Makin banyaknya jenis data yang dibutuhkan dalam suatu penelitian,
timbul permasalahan bagaimana menghasilkan data yang akurat dengan menyeimbangkan tenaga, biaya dan waktu. Untuk itu survey lebih sering digunakan untuk penelitian. 4.
Eksperimen, lebih spesifik untuk tujuan-tujuan penelitian tertentu, misalnya
memilih unit-unit dari suatu populasi, kemudian memberikan perlakuan yang berbeda antar unit, dan dibandingkan hasilnya. Misalnya seorang peneliti ingin melihat pengaruh pakan ternak yang terbuat dari daun bakau terhadap pertumbuhan kambing. Maka diambil 10 ekor kambing berjenis kelamin sama dan umur yang sama, 5 ekor diberi makan daun bakau dan 5 ekor lagi diberi makan rumput seperti biasa. Setelah beberapa minggu hasilnya dibandingkan.
Analisis bisa dibagi tiga yaitu analisis deskriptif, komparatif, dan asosiatif. a. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, tanpa dibandingkan atau dihubungkan dengan variabel lain. Peneliti berusaha
mendapatkan
data
apa
adanya
kemudian
menggambarkan
(mendeskripsikan) apa adanya. Kinerja peneliti dalam penelitian ini mirip kinerja seorang fotografer, fenomena atau variabel yang diteliti didata karakteristiknya (difoto) kemudian dijelaskan seperti apa adanya (dicetak jadi foto yang menggambarkan objek apa adanya. b. Analisis Komparatif
Analisis komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan dua variabel atau lebih. Kedua variabel bisa jadi tidak berhubungan atau mandiri. Tujuan penelitian ini antara lain untuk bisa menentukan mana yang lebih baik atau mana yang sebaiknya dipilih. c. Analisis Asosiatif Penelitian asosiatif adalah penelitian yang berusaha mencari hubungan antara satu varibal dengan varibal lain. Hubungannya bisa simetris, kausal, atau interaktif. Hubungan simetris adalah hubungan anatara dua variabel yang bersifat sejajar, sama. Teknik analisis penelitian asosiatif menggunakan teknik analisis kuantitatif (statistik). Perhitungan untuk mengatahui hubungan dan pengaruh antar variabel itu antara lain perhitungan koefesien korelasi rank Spearman dan Person Product moment . Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel, jika F hitung > dari F tabel, (Ho di tolak Ha diterima) maka model signifikan atau bisa dilihat dalam kolom signifikansi pada Anova (Olahan dengan SPSS, Gunakan Uji Regresi dengan Metode Enter/Full Model ). Model signifikan selama kolom signifikansi (%) < Alpha (kesiapan berbuat salah tipe 1, yang menentukan peneliti sendiri, ilmu sosial biasanya paling besar alpha 10%, atau 5% atau 1%). Dan sebaliknya jika F hitung < F tabel, maka model tidak signifikan, hal ini juga ditandai nilai kolom signifikansi (%) akan lebih besar dari alpha. Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel
terikatnya. Uji ini dapat dilakukan dengan mambandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada masing-masing t hitung, proses uji t identik dengan Uji F (lihat perhitungan SPSS pada Coefficient Regression Full Model/Enter). Atau bisa diganti dengan Uji metode Stepwise. Uji Chi Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan
‐
variabel nominal lainnya (C = Coefisien of contingency). Nilai Chi Square selalu
‐
positip. Terdapat beberapa keluarga distribusi Chi Square,
yaitu distribusi Chi
‐
Square dengan DK=1,2,3, dst. Koefesien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan ( strength) hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefesien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah (dan sebaliknya). Untuk memudahkan melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel penulis memberikan kriteria sebagai berikut (Sarwono:2006): 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel >0 – 0,25: Korelasi sangat lemah >0,25 – 0,5: Korelasi cukup
>0,5 – 0,75: Korelasi kuat >0,75 – 0,99: Korelasi sangat kuat 1: Korelasi sempurna Rumus koefisien korelasi
Koefesien determinasi dengan simbol r 2 merupakan proporsi variabilitas dalam suatu data yang dihitung didasarkan pada model statistik. Definisi berikutnya menyebutkan bahwa r 2 merupakan rasio variabilitas nilai-nilai yang dibuat model dengan variabilitas nilai data asli. Secara umum r 2 digunakan sebagai informasi mengenai kecocokan
suatu model.
Dalam regresi r 2 ini dijadikan sebagai
pengukuran seberapa baik garis regresi mendekati nilai data asli yang dibuat model. Jika r 2 sama dengan 1, maka angka tersebut menunjukkan garis regresi cocok dengan data secara sempurna. Interpretasi lain ialah bahwa r 2 diartikan sebagai proporsi variasi tanggapan yang diterangkan oleh regresor (variabel bebas / X) dalam model. Dengan demikian, jika r 2 = 1 akan mempunyai arti bahwa model yang sesuai menerangkan semua variabilitas dalam variabel Y. Jika r 2 = 0 akan mempunyai arti bahwa tidak ada hubungan antara regresor (X) dengan variabel Y. Dalam kasus misalnya jika r 2 = 0,8 mempunyai arti bahwa sebesar 80% variasi dari variabel Y (variabel tergantung / response) dapat diterangkan dengan variabel X (variabel bebas / explanatory); sedang sisanya 0,2 dipengaruhi oleh variabel-variabel yang tidak diketahui atau variabilitas yang inheren. (Rumus untuk menghitung koefesien
determinasi (KD) adalah KD = r 2 x 100%) Variabilitas mempunyai makna penyebaran / distribusi seperangkat nilai-nilai tertentu. Dengan menggunakan bahasa umum, pengaruh variabel X terhadap Y adalah sebesar 80%; sedang sisanya 20% dipengaruhi oleh faktor lain. Dalam hubungannya dengan korelasi, maka r 2 merupakan kuadrat dari koefesien korelasi yang berkaitan dengan variabel bebas (X) dan variabel Y (tergantung). Secara umum dikatakan bahwa r 2 merupakan kuadrat korelasi antara variabel yang digunakan sebagai predictor (X) dan variabel yang memberikan response (Y). Dengan menggunakan bahasa sederhana r 2 merupakan koefesien korelasi yang dikuadratkan. Oleh karena itu, penggunaan koefesien determinasi dalam korelasi tidak harus diinterpretasikan sebagai besarnya pengaruh variabel X terhadap Y mengingat bahwa korelasi tidak sama dengan kausalitas. Secara bebas dikatakan dua variabel mempunyai hubungan belum tentu variabel satu mempengaruhi variabel lainnya. Lebih lanjut dalam konteks korelasi antara dua variabel maka pengaruh variabel X terhadap Y tidak nampak. Kemungkinannya hanya korelasi merupakan penanda awal bahwa variabel X mungkin berpengaruh terhadap Y. Sedang bagaimana pengaruh itu terjadi dan ada atau tidak kita akan mengalami kesulitan untuk membuktikannya. Hanya menggunakan angka r 2 kita tidak akan dapat membuktikan bahwa variabel X mempengaruhi Y. Dengan demikian jika kita menggunakan korelasi sebaiknya jangan menggunakan koefesien determinasi untuk melihat pengaruh X terhadap Y karena korelasi hanya menunjukkan adanya hubungan antara variabel X dan Y. Jika tujuan riset hanya untuk mengukur hubungan maka sebaiknya berhenti saja di angka koefisien
korelasi. Sedang jika kita ingin mengukur besarnya pengaruh variabel X terhadap Y sebaiknya menggunakan rumus lain, seperti regresi atau analisis jalur. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih. Semakin nyata hubungan linier (garis lurus), maka semakin kuat atau tinggi derajat hubungan garis lurus antara kedua variabel atau lebih. Ukuran untuk derajat hubungan garis lurus ini dinamakan koefisien korelasi. Analisis Regresi adalah metode statistika yang digunakan untuk menentukan kemungkinan bentuk hubungan / pengaruh antara dua atau lebih variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y). Tujuan pokok penentuan metode ini adalah untuk meramalkan atau memperkirakan nilai dari satu variabel (Y) dalam hubungannya dengan variabel yang lain (X). Analisis regresi sederhana adalah proses mengestimasi (menaksir) sebuah fungsi hubungan antara variabel dependen (Y) dengan variabel independen (X). Dalam suatu persamaan regresi besarnya nilai variabel dependen adalah tergantung pada nilai variabel lainnya. Persamaan regresi linier sederhana Y terhadap X adalah : 1. Model populasi regresi linier sederhana 2. Model sampel (penduga) untuk regresi linier sederhana
Nilai α dan β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan statistik sampel. Komponen sisaan / kesalahan ( = galat) menunjukkan 1. Pengaruh dari variabel yang tidak dimasukkan dalam persamaan r egresi karena berbagai pertimbangan. 2.
Penetapan persamaan yang tidak sempurna.
3.
Kesalahan pengukuran dalam pengumpulan dan pemrosesan data.
Nilai a menunjukkan intersep (konstanta) persamaan tersebut, artinya untuk nilai variable X = 0 maka besarnya Y = a, parameter b menunjukkan besarnya koefisien (slope) persamaan tersebut, nilai ini menunjukkan besarnya perubahan nilai Y jika nilai X berubah sebesar satu satuan. Alisis Regresi Berganda Regresi berganda adalah bentuk hubungan atau pengaruh dari dua atau lebih variabel babas X dengan variabel terikat Y. persamaan regresi linier berganda dari Y terhadap X adalah : 1. Model populasi berganda 2. Model penduganya (model sampel) regresi linier ganda Koefisien α dan β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui, sehingga diduga menggunakan satistik sampel. Uji Regresi Linier Berganda Untuk mengetahui atau menguji kepastian dari persamaan regresi berganda ters ebut apakah dan berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap Y dilakukan dengan uji F.
Analisis korelasi Sederhana. Kegunaan analisis korelasi sederhana untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas X (independent) dengan variabel terikat Y (dependent). Analisis korelasi berganda berfungsi untuk mencari besarnya hubungan antara dua variable bebas (X) atau lebih secara simultan dengan variable terikat (Y). Praktikum kali ini dengan bahasan data eksperimental yang bertujuan agar mahasiswa
mampu
memahami
teknik
pengambilan
data
dan
menginterprestasikannya serta mampu melakukan analisis data secara deskriptif, asosiatif dan komperatif dari data yang diperoleh. Pengaruh kinerja mesin tumbuk padi sederhana terhadap berat beras dan gabah selama waktu 5 menit, 10 menit, dan 15 menit dan kemudian akan dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif, assosiatif, dan komparatif dalam variabel tertentu merupakan variable data yang didapatkan dari hasil pengamatan dan perhitungan pada praktikum. Pertama mengumpulkan data gabah dan beras pada waktu 0 menit, 5 menit, 10 menit dan 15 menit pada beberapa kelompok praktikum. Metode analisis deskriptif disini merupakan metode yang digunakan untuk menentukan kapasitas kerja mesin penumbuk dengan membandingkan jumlah persen bobot gabah yang sudah tertumbuk menjadi beras atau belum, selama 5 menit dan 10 menit dengan uji Chi square. Data hasi lpenumbukan selama 5 menit dan 10 menit disajikan dalam tabel 2 berikut:
Fob
Gabah
Beras
Jumlah
38,38
11,62
50
Fox
25
xc2
13,271552
25
50
α: 5 % = 3,84 >α 13,271552 > 3,84 Hoditolak dan Ha diterima Jadi terdapat perbedaan antara mesin satu dengan mesin yang laiinnya Metode analisis komparatif adalah metode untuk membandingkan apakah ada kenaikan hasil tumbukan (bobot beras) dari hasil penumbukan selama 5 menit dengan hasil tumbukan selama 10 menit. Data dianalisis dengan menggunakan uji T terhadap hasil tumbukan selama waktu tersebut.
)
di2
X2
Y2
5.04
25,4
96,63
271,59
12,08
-0,39
0,15
416,98 1056,25
23,8
13,66
-1,97
3,88
102,82
18,62
31,63
13,01
-1,32
1,74
346,70 1000,46
5
19,18
30,33
11,15
0,54
0,29
367,87
919,91
6
17,32
28,87
11,55
0,14
0,02
299,98
833,48
7
14,27
31,67
17,4
-5,71
32,6
203,63 1002,99
8
19,10
29,60
10,5
1,19
1,42
364,81
876,16
9
19,96
30,41
10,45
1,24
1,54
398,40
924,77
10
27,07
32,81
5,74
5,95
35,4
732,78 1076,50
Sampel
Beras kepala 5’ (x)
Beras kepala 10’ (y)
D( yx)
1
9,83
16,48
6,65
2
20,42
32,5
3
10,14
4
di(
566,44
11
11,62
26,83
15,21
-3,52
12,39
135,02
719,85
12
15,21
28,07
12,86
-1,17
1,37
231,34
787,92
∑
202,74
343
140,26
̅
16,895
28,58
11,69
SSD
=
116,2
∑ =116,2
MSD =
= , =10,56
SD
=
, =0,938 = √ √ (−) ()
tc
=
= 12,46
Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi ada pengaruh pengujian di hasil tumbukan. Metode analisis assosiatif adalah metode yang digunakan untuk mengetahui apakah waktu yang digunakan dalam proses analisis hasil tumbukan dengan menggunakan alat tumbuk mekanis berepengaruh terhadap hasil tumbukan. Data dianalisi s dengan analisis uiji F. Adapun datanya disajikan sebagai berikut Kelompok sendiri
Kelompok 10
Kelompok 12
∑
5
11,62
27,07
15,21
53,9
10
26,83
32,81
28,07
87,71
15
31,27
35,50
33,46
100,23
∑
69,72
95,38
76,74
241,84
N row
3
N coloum
3
N total
9
Kemudian kita lakukan uji F dengan: 1. Cf
=
(ℎ )
= 6498,51 2. db blok
= n kolom – 1 = 3 – 1 = 2
3. db perlakuan
= n baris – 1 = 3 – 1 = 2
4. db total
= n total – 1 = 9 – 1 = 8
5. Jk blok
=
∑
= 117,24 6. Jk perlakuan
=
∑
= 382,92 7. Jk total
= x12 + x22+x32+...+x92 – Cf = 338,33
8. Jk eror
= Jk total – ( Jk blok + Jk perlakuan ) = -161,83
Selanjutnya membuat tabel ANOVA yang harus diketahui yaitu db, JK, KR FHit
dan F . Berikut adalah tampilan dari tabel ANOVA
SoV
Db
Jk
KR
Fhitung
F α 5%
Blok
2
117,24
58,62
-0,090
6,94
Perlakuan
2
382,92
191,46
-0,296
6,94
Eror
4
-161,83
-647,32
Total
8
338,33
2706,64
Fhit blok < 6,94 dan Fhit perlakuan < 6,94 jadi keduanya tidak ada pengaruh waktu dengan hasil tumbukan Kemudian menganalisis regresi hubungan waktu dengan hasil tumbukan berdasarkan data tabel berikut ini Waktu (x)
Beras (y)
X2
Y2
Xy
1
0
0
0
0
0
2
5
11,62
25
135,02
58,1
3
10
26,83
100
719,85
268,3
4
15
31,27
225
977,81
469,05
∑
30
69,72
350
1832,68
795,45
Rata-rata
7,5
17,43
n Total
4
n Regresi
2
No
Kemudian diketahui sebagai berikut: 3. ∑xiyi
= 272,55
4. ∑xi2
= 125
5. ∑yi2
= 617,46
6. Bi
= 2,18
7. Bo
= 1,08
8. JK Regresi = 594,16 9. JK Total
= 617,46
10. JK Residu = 23,3 11. Y
= 1,08 + 2,18x
Setelah menganalisis regresi hubungan waktu dengan hasil tumbukan, kemudian dibuat tabel ANOVA untuk mendapatkan kesimpulannya. Berikut tabel ANOVA SoV
Db
Jk
KR
Fhitung
F α 5%
Regresi
1
594,16
594,16
51
18,51
Residu
2
23,3
11,65
-
-
Total
3
617,46
205,82
-
-
Sehingga diperoleh: 1. R 2
= 0,96
2. r
= 0,98
3. tc
= 6,9
berdasarkan perhitungan yang didapatkan Fhit = 51, maka Fhit > F . F = 18,51 jadi Ho ditolak dan regresi hubungan waktu dan hasil tak inter
Berikut adalah grafik regresi yang diperoleh dari hasil praktikum
GRAFIK REGRESI 40 35 y = 2.1804x + 1.077 R² = 0.9624
N30 A K U25 B M20 U T L I 15 S A H10
GRAFIK REGRESI
Linear (GRAFIK REGRESI)
5 0 0
5
10
15
20
WAKTU
Mungkin sebaiknya media yang digunakkan bukan gabah, karena memilah milah antara gabah dengan beras dengan cara memilah satu persatu itu tidak efisien sekali. terlebih lagi apabila dalam satu kelompok hanya terdiri dari sedikit orang akan memakan banyak waktu. Media lain selain gabah mungkin bisa menjadi rekomendasi praktikum kali ini.
V.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pengambilan data dapat dilakukan dengan cara registrasi, sensus, survey dan eksperimen. 2. Analisis data bisa dibagi tiga yaitu analisis deskriptif, komparatif, dan asosiatif. 3. Analisis deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, tanpa dibandingkan atau dihubungkan dengan variabel lain. 4. Analisis komparatif adalah penelitian yang bersifat membandingkan dua variabel atau lebih. 5. Analisis asosiatif adalah penelitian yang berusaha mencari hubungan antara satu varibal dengan varibal lain. 6. Uji F dapat dilakukan dengan membandingkan F hitung dengan F tabel, jika F hitung > dari F tabel, (Ho di tolak Ha diterima) maka model signifikan atau bisa dilihat dalam kolom signifikansi pada Anova 7. Uji t dikenal dengan uji parsial, yaitu untuk menguji bagaimana pengaruh masing-masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri terhadap variabel terikatnya 8. Uji Chi Square berguna untuk menguji hubungan atau pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur kuatnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel nominal lainnya
9. Koefesien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara dua variabel. Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan ( strength) hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. 10. Analisis regresi adalah mempelajari dan mengukur hubungan statistik yang terjadi antara dua variabel atau lebih. 11. Analisis regresi dibagi menjadi dua yaitu analisis regresi sederhana dan analisis regresi berganda. 12. Analisis Korelasi adalah metode statstika yang digunakan untuk menentukan kuatnya atau derajat hubungan linier antara dua variabel atau lebih.
B. Saran
Sebaiknya dalam praktikum selanjutnya harus bisa lebih tepat waktu, sehingga praktikum selesai tidak terlalu malam. Kemudian perlu penambahan alat dalam praktikum kali ini terutama untuk alat tumbuk gabah.