pertambahan panjang (m)
gaya (N)
Pertambahan Panjang
gaya (N)
pertambahan panjang (m)
gaya (N)
y = 6,3552x + 0,8354
R² = 0,9638
Massa (Kg)
Periode Kuadrat (s2)
PEGAS
Andi Husnatunnisa, Indri Eka Putri, Marzuki, Mitha Astuti Usmar.
Laboratorium Fisika Dasar FMIPA UNM 2013
Abstrak. Telah dilakukan eksperimen yang berjudul gaya pegas. Eksperimen ini bertujuan mempelajari hubungan antara gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas, menentukan besar konstanta elastisitas sistem pegas dan menyelidiki pengaruh massa (m) terhadap periode ayunan suatu getaran pegas sederhana.Eksperimen ini dilakukan dengan menggunakan alat dan bahan berupa beban + penggantung, stopwatch,Neraca ohauss 2610,pegas,statif+klem,dan mistar 100 cm. Prinsip kerja kegiatan 1 adalah mengetahui hubungan antara gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas dengan di ubahnya massa yang digantungkan, untu kegiatan 2 pagas disusun secara seri dan parallel dengan melihat adanya perbedaan nilai konstanta, dan kegiatan ketiga penentuan periode getaran dengan melihat waktu yang diperlukan untuk melakukan satu kali getaran. Kesimpulan dari eksperimen ini adalah factor yang mempengaruhi gaya pegas ialah berbanding lurus dengan massa dan pertambahan panjang. Adapaun untuk periode, sebanding dengan massa, berbanding terbalik dengan konstata dan tidak dipengaruhi oleh pertambahan panjang.
Kata Kunci : Pegas, Periode, Konstanta, Getaran
PENDAHULUAN
Bila suatu benda dikenai sebuah gaya dan kemudian gaya tersebutdihilangkan, maka benda akan kembali kebentu semula, berarti benda tersebut adalah benda elastis. Namun pada umumnya benda bila dikenai gaya tidak dapat kembali kebentuk semula walaupun gaya yang bekerja sudah hilang. Benda tersebut disebut benda plastis. Contoh benda elastic adal karet atau pegas. Bila pegas ditarik melebihi batasan tertentu maka benda itu tidak akan elastic lagi.
Pegas merupakan benda berbentuk spiral yang terbuat dari logam. Pegas sendiri mempunyai sifat elastic. Maksudnya, ia bias mempertahankan bentuknya dan kembali kebentuk semula setelah diberi gaya. Gaya pegas dapat didefinisikan sebagai gaya atau kekuatan lenting suatu pegas untuk kembali keposisi atau kebentuk semula.
Bila sebuah benda pada salah satu ujungnya dipegang tetap, dan sebuah gaya F dikerjakan pada ujung yang lainnya, maka pada umumnya benda itu akan mengalami perubahan panjang x. Untuk bahan-bahan atau benda-benda tertentu, dan dalam batas tertentu perubahan panjang tersebut besarnya berbanding lurus dengan besar gaya yang menyebabkannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, nyamannya kehidupa kita tidak terlepas dari bantuan pegas, walaupun kadang kita tidak sadari. Ketika sedanng mengendarai motor, atau berada dalam sebuah mobil yang sedang bergerak di jalan yang permukaannya tidak rata atau jalan berlubang. Pegas membantu meredam kejutan sehingga kita merasa sangat nyaman berada di dalam mobil, selain itu, dapat mengembalikan komponen pada posisi semula,contonya 'brake pedal'.
Begitu pentingnya penerapan Gaya Pegas dalam kehidupan sehari-hari, untuk megetahui hubungan antara gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas,menentukan besar konstanta elastisitas sistem pegas,serta menyelidiki pengaruh massa(m) terhadap periode ayunan suatu getaran pegas sederhana maka dilakukan eksperimen dengan judul "Pegas"
TEORI
Tinjau sebuah pegas tergantung vertikal yang digantungi beban massa pada ujung bagian bawah seperti pada Gambar 4.1 berikut.
Posisi kesetimbanganxx
Posisi kesetimbangan
x
x
Gambar 4.1. Pengaruh gaya pada pegas
Posisi pegas sebelum ditarik atau ditekan oleh beban massa berada pada titik kesetimbangan. Apabila pegas ditarik ke bawah dengan simpangan sebesar x kemudian dilepaskan, maka pegas akan bergerak naik – turun di sekitar titik kesetimbangannya secara berulang (periodik) selama simpangan tidak terlalu besar. Dengan kata lain, pegas melakukan getaran. Getaran ini disebut gerak harmonis sederhana. Pegas dapat melakukan gerak harmonik sederhana karena adanya gaya pegas yang berfungsi sebagai gaya pemulih yang selalu melawan arah simpangan. Besarnya gaya pemulih ini dinyatakan sebagai hukum Hooke :
F = - kx [1.1]
Periode T adalah waktu yang diperlukan beban massa untuk melakukan satu kali getaran atau osilasi penuh yang dapat dinyatakan sebagai berikut.
[1.2]
dengan :
T = Periode getaran (s)
m = Massa beban massa (kg)
k = Konstanta elastisitas pegas (N/m)
(Tim Dosen Fisika Dasar 1, 2013)
Susunan pegas terbagi dua, yaitu
RangkaianPegasSeri
Jika rangkaian seri makan konstanta pegas totalnya adalah
jika ada n pegas identik (konstanta k) maka rumus Konstanta totalnya tinggal Ks=K/n
2. Rangkaian Pegas Pararel
Jika rangkaian pegas pararel maka total konstantanya sama dengan jumlah seluruh konstanta pegas yang disusun pararel
Ks = K1 + K2 + … + Kn (Anonim, 2013)
METODOLOGI EKSPERIMEN
Pada eksperimen ini kami menggunakan alat dan bahan yakni stopwatch sebanyak 1 buah,neraca ohauss 2610 sebanyak 1 buah, beban+penggantung,pegas sebanyak 2 buah, statif+klem, dan mistar 100 cm sebanyak 1 buah.
Eksperimen ini terdiri atas tiga kegiatan. Kegiatan 1 menentukan hubungan gaya pegas dengan pertumbuhan panjang pegas. kita mengukur massa beban dan menggantungkan 1 beban pada pegas. lalu mengukur panjang awal pegas kemudian menambahkan 1 beban dan mengukur kembali panjang pegas. ulangi langah tersebut dengan setiap kali menambah 1 beban, dimana setiap beban memiliki massa yang berbeda, lakukan sebanyak 9 kali pengambilan data. Kegiatan 2, menentukan konstanta pegas dari system pegas. pegas akan d susun secara seri dan paralel terebih dahulu kemudian pada masing-masing susunan akan diukur panjang awal pegas. kemudian menggantungkan satu beban pada ujung pegas dan mengukur panjang pegasnya. Lihat berapa pertambahan panjang pegasnya, seperti halnya dengan kegiatan 1, lakukan pengamatan ini dengan menganti beban yang digantung. Kegiatan 3, pada kegiatan ini kita akan menentukan periode getaran dari sistem pegas. prosedur kerjanya ialah dengan menggantungkan sebuah beban massa pada penggantung beban lalu menarik beban massa kebawah sejauh 2 cm dari titik setimbangannya. Kemudian lepaskan dan biarkan sistem pegas massa bergerak naik-turun beberapa saat, selanjutnya ambil satu posisi (maksimum bawah atau atas) untuk menjalankan stopwatch. Mengukur waktu yang dibutuhkan untuk 5 kali getaran. melakukan kegiatan tersebut dengan menambahkan beban satu persatu pada penggantung.
HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA
Kegiatan 1 : menentukan hubungan gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas.
Menentukan besarnya gaya yang bekerja pada pegas
F=m.g
keterangan :
F = gaya yang bekerja pada pegas (N)
m=massa benda (kg)
No.
Gaya (N)
Pertamabahan Panjang (m)
1.
0,49
0,033
2.
0,98
0,089
3
1,47
0,15
4.
2,0
0,21
5.
2,5
0,28
6.
2,4
0,27
7.
3,0
0,34
8.
4,0
0,46
9.
4,43
0,52
Grafik hubungan antara gaya dan pertambahan panjang
m = yx = Fx = kxx
m = k
= 8.086
DK = R2 x 100%
= 0,999 x 100%
= 99,9%
KR = 100% - DK
= 100% - 99,9% = 0,1%
KR = kk
k=KR .k=0,001x 8,086 = 0,008
PF = 8.086 ±0,008N/m
k1= 14,8 N/m
k2= 11.0 N/m
k3= 9,8 N/m
k4= 9.5 N/m
k5= 8,9 N/m
k6= 8.8 N/m
k7= 8.8 N/m
k8= 8.6 N/m
k9 =8,51 N/m
Analisis Perhitungan
k=F l = mg l = mg l-1
k= k m m+ k l l
kk=g l-1gml-1 m+mgl-2gml-1 l
k= mm+ llk
KR= kk×100%
DK=100%-KR
k=k ± k N/m
k1= mm1+ ll1k1 k2= mm2+ ll2 k2
=0,00005 0,05000 +0,00050,033m14,8 N/m =0,00005 0,10030 +0,00050.08911,0N/m
=0,24 N/m =0,072 N/m
KR= k1 k1×100% KR= k2 k2×100%
=0,24N/m14,8 N/m×100% =0,07211,0×100%
= 1,62 % = 0,65 %
DK=100%-KR DK=100%-KR
=100%-1,62% =100%-0,65%
=98,38% =99,35%
k1=14,8 ±0,24 N/m k2=11,0±0,1N/m
k3= 0,00005 0,15030 +0,00050,159,8 N/m k4=0,00005 0,20030 +0,00050.219,5N/m
=0,03 N/m =0,02 N/m
KR= k3 k3×100% KR= k4 k4×100%
=0,03N/m9,8 N/m×100% =0,029,5×100%
= 0,31 % = 0,21 %
DK=100%-KR DK=100%-KR
=100%-0,31% =100%-0,65%
=99,69% =99,79%
k3=9,800 ±0,030 N/m k4=9,500±0,020N/m
k5=0,00005 0,25050 +0,00050,288,9 N/m k6=0,00005 0,25040 +0,00050,278,8N/m
=0,02 N/m = 0,02N/m
KR= k1 k1×100% KR= k2 k2×100%
=0,02N/m8,9 N/m×100% =0,028,8×100%
= 0,22 % = 0,23 %
DK=100%-KR DK=100%-KR
=100%-0,22% =100%-0,23%
=99,78% =99,77%
k5=8,900 ±0,220 N/m k6=8,800±0,020N/m
k7= 0,00005 0,30070 +0,00050,348,8 N/m k8=0,00005 0,40140 +0,00050,468,6N/m
=0,01 N/m = 0,01N/m
KR= k1 k1×100% KR= k2 k2×100%
=0,01N/m8,8 N/m×100% =0,018,6×100%
= 0,11 % = 0,12 %
DK=100%-KR DK=100%-KR
=100%-0,11% =100%-0,12%
=99,89% =99,88%
k7=8,800 ±0,010 N/m k8=8,600±0,010N/m
k9=0,000050,45200+0,00050,528,51N/m
= 0,01 N/m
KR=0,018,51×100% = 0,12%
DK=100%-KR =100%- 0,12%
= 99,88%
k9=8,510±0,010 N/m
Kegiatan 2 : Menentukan Hubungan Gaya Pegas dengan Pertambahan Panjang Pegas.
Susunan Seri
No.
Gaya (N)
Pertambahan Panjang (m)
1.
0,49
0,088±0,05
2.
0,98
0,21±0,05
3
1,47
0,332±0,05
4.
2,0
0,537±0,05
5.
2,5
0,587±0,05
6.
2,4
0,583±0,05
7.
3,0
0,699±0,05
8.
4,0
1,015±0,05
9.
4,43
1,058±0,05
Grafik hubungan antara gaya dan pertambahan panjang
m = yx = Fx = kxx
m = k
= 3,939
DK = R2 x 100%
= 0,985 x 100%
= 98,5%
KR = 100% - DK
= 100% - 98,5% = 1.5%
KR = kk
k=KR .k=0,015x 3,939 = 0,06
PF = 3,93±0,06N/m
k1=F1 l1 k5=4,5 N/m =0,49 N0,088m k6=4,11 N/m
=5,56 N/m k7=4,29 N/m
k2=4,67 N/m k8=3,94 N/m
k3 =4,42 N/m k9=4,18 N/m
k4 =3,72 N/m
Analisis Perhitungan
k1= 0,00005 0,05000 +0,00050,0885,56N/m k2=0,00005 0,10030 +0,00050,214,67 N/m
=0,037 N/m =0,013N/m
KR= k1 k1×100% KR= k2 k2×100%
=0,037N/m5,56 N/m×100% =0,0134,67×100%
= 0,66% = 0,28 %
DK=100%-KR DK=100%-KR
=100%-0,66% =100%-0,28%
=99,34% =99,72%
k1=5,56 ±0,04 N/m k2=4,670±0,013N/m
k3= 0,00005 0,15030 +0,00050,3324,42 N/m k4=0,00005 0,20030 +0,00050,5373,72 N/m
=0,008 N/m =0,04N/m
KR= k3 k3×100% KR= k4 k4×100%
=0,008N/m4,42 N/m×100% =0,043,72×100%
= 0,18 % = 0,11%
DK=100%-KR DK=100%-KR
=100%-0,18% =100%-0,06%
=99,82% =99,89%
k3=4,420 ±0,008 N/m k4=3,720±0,040N/m
k5= 0,00005 0,25050 +0,00050,5874,5 N/m k6=0,00005 0,25040 +0,00050,5834,11N/m
=0,000008 N/m =0,004N/m
KR= k5 k5×100% KR= k6 k6×100%
=0,005N/m4 , 5N/m×100% =0,0044,11×100%
= 0,11% = 0,1 %
DK=100%-KR DK=100%-KR
=100%-0,11% =100%-0,1%
=99,89% =99,99%
k5=4,500 ±0,005 N/m k6=4,110±0,004N/m
k7= 0,00005 0,30070 +0,00050,6994,29 N/m k8=0,00005 0,40140 +0,00051,0153,94N/m
=0,004 N/m =0,002N/m
KR= k7 k7×100% KR= k8 k8×100%
=0,004N/m4,29 N/m×100% =0,0023,94×100%
= 0,09 % = 0,05 %
DK=100%-KR DK=100%-KR
=100%-0,09% =100%-0,05%
=99,91% =99,95%
k7=4,290 ±0,004 N/m k8=3,940±0,002N/m
k9=0,000050,45200+0,00051,0584,18N/m
= 0,002 N/m
KR=0,0024,18×100% = 0,05%
DK=100%-KR =100%- 0,05%
= 99,95%
k9= 4,180±0,002N/
Susunan Paralel
l0=29,2cm=0,292 m
No.
Gaya (N)
Pertambahan Panjang (m)
1.
0,49
0,008±0,05
2.
0,98
0,014±0,05
3
1,47
0,02±0,05
4.
2,0
0,035±0,05
5.
2,5
0,053±0,05
6.
2,4
0,052±0,05
7.
3,0
0,074±0,05
8.
4,0
0,132±0,05
9.
4,43
0,162±0,05
Grafik hubungan antara gaya dan pertambahan panjang
m = yx = Fx = kxx
m = k
= 23,64
DK = R2 x 100%
= 0,933 x 100%
= 93,3%
KR = 100% - DK
= 100% - 93,3% = 6,7%
KR = kk
k=KR .k=0,067x 23,64 = 1.583
PF = 23,6±1,6N/m
k1=F1 l1 k5=47,16 N/m =0,49 N0,008 m k6=46,15 N/m
=61,25 N/m k7=40,54 N/m
k2=70 N/m k8=30,3 N/m
k3 =73,5 N/m k9=27,34 N/m
k4 =57,14 N/m
Analisis perhitungan
k1= 0,00005 0,05000 +0,00050,00861,25 N/m k2=0,00005 0,10030 +0,00050,0470N/m
=3,89 N/m =2,55N/m
KR= k1 k1×100% KR= k2 k2×100%
=3,89N/m61,25 N/m×100% =2,5570×100%
= 6,35% = 3,64 %
DK=100%-KR DK=100%-KR
=100%-6,35% =100%-3,64%
=93,65% =96,36%
k1=61 ±4 N/m k2=70,0±2,5N/m
k3= 0,00005 0,15030 +0,00050,0273,5 N/m k4=0,00005 0,20030 +0,00050,3557,14N/m
=1.86 N/m =0,81N/m
KR= k1 k1×100% KR= k2 k2×100%
=1.86N/m73,5 N/m×100% =0,8157,14×100%
= 2.53 % = 1,42%
DK=100%-KR DK=100%-KR
=100%-2,53% =100%-1,42%
=97,47% =98,58%
k3=73,5±1,9 N/m k4=57,1±0,8N/m
k5=0,00005 0,25050 +0,00050,05347,16 N/m k6=0,00005 0,25040 +0,00050,05246,15N/m
=0.45N/m =0,45N/m
KR= k1 k1×100% KR= k2 k2×100%
=0,45N/m47,16 N/m×100% =0,4546,15×100%
= 0,95 % = 0,95%
DK=100%-KR DK=100%-KR
=100%-0,95% =100%-0,95%
=99,05% =99,05%
k5=47,2 ±0,4 N/m k6=46,1±0,4N/m
k7=0,00005 0,30070 +0,00050,07440,54 N/m k8=0,00005 0,40140 +0,00050,13230,3N/m
=0,28 N/m =0,12N/m
KR= k1 k1×100% KR= k2 k2×100%
=0,28N/m40,54 N/m×100% =0,1230,3×100%
= 0,69 % = 0,40 %
DK=100%-KR DK=100%-KR
=100%-0,69% =100%-0,40%
=99,31% =99,60%
k7=40,5 ±0,3 N/m k8=30,30±0,12N/m
k9=0,000050,45200+0,00050,16227,34N/m
= 0,09 N/m
KR=0,0921,34×100% = 0,33%
DK=100%-KR =100%- 0,33%
= 99,67%
k9= 21,34±0,09N/m
Kegiatan 3. , menentukan periode getaran dari system pegas
No
Massa Beban (Kg)
T2 (s2)
1
0,05000±0,00005
0,81
2
0,10030±0,00005
1,64
3
0,15030±0,00005
1,85
4
0,20030±0,00005
2,20
5
0,25050±0,00005
2,43
6
0,25040±0,00005
2,56
7
0,30070±0,00005
2,82
8
0,40140±0,00005
3,38
9
0,45200±0,00005
3,53
m=T2m
T=2πmK
m=4πK
K=4πm
K=4x3,146,3552=1,98 N/m
DK= R2×100 %
DK=0,9638 ×100 %=96,38 %
KR= 100 %-DK
KR= 100 %-96,38 %=3,62 %=0,0362
K=KR ×K
K=0,0362 ×1,98=0,0716 N/m
PF=1,98±0,07N/m
Analisis Perhitungan
K1= 4π2m1T12 = 4x3,142x 0,050000,81=2,43 N/m
Menghitung kesalahan mutlak periode ( T)
T=tn=tn-1
T= T t t
= tn-1 t t
TT=n-1tn-1 t
T= ttT
T=0,24,50,90
T1=0,04 s
K=δKδm m+δKδT T
=4π2T-2 m+-8π2 m T-3 T
KK=4π2T-24π2 m T-2 m+-8π2 m T-34π2 m T-2 T
K= mm+2 TT K
K1= mm+2 TT K
=0,000050,05000+2×0,040,92,43
=0,001+0,08×2,43
=0,197 N/m
KR= K1K1×100%
KR=0,1972,43×100%
=8,1 %
PF=2,4±0,2N/m
K2= 4π2m2T22 = 4x3,142x 0,100301,64=2,41 N/m
T= ttT
T=0,26,41,28
T2=0,02 s
K2= mm+2 TT K
=0,000050,10030+2×0,021,282,41
=0,0005+0,03×2,41
=0,0735 N/m
KR= K2K2×100%
KR=0,07352,41×100%
=3,05%
PF=2,41±0,07N/m
K3= 4π2m3T32 = 4x3,142x 0,150301,85=3,20 N/m
T= ttT
T=0,26,81,36
T3=0,04 s
K3= mm+2 TT K
=0,000050,15030+2×0,041,363,20
=0,0003+0,06×3,20
=0,19 N/m
KR= K3K3×100%
KR=0,193,20×100%
=5,93 %
PF=3,2±0,2N/m
K4= 4π2m4T42 = 4x3,142x0,200302,20=3,59 N/m
T= ttT
T=0,27,41,48
T4=0,04 s
K4= mm+2 TT K
=0,000050,20030+2×0,041,483,59
=0,0002+0,05×3,59
=0,18 N/m
KR= K4K4×100%
KR=0,183,59×100%
=5,01%
PF=3,6±0,2N/m
K5= 4π2m5T52 = 4x3,142x0,250502,43=4,06 N/m
T= ttT
T=0,27,81,56
T5=0,04 s
K5= mm+2 TT K
=0,000050,25050+2×0,041,564,06
=0,0002+0,2×4,06
=0,81 N/m
KR= K5K5×100%
KR=0,814,06×100%
=4,93%
PF=4,06±0,20N/m
K6= 4π2m6T62 = 4x3,142x0,250402,56=3,86 N/m
T= ttT
T=0,281,6
T6=0,04 s
K6= mm+2 TT K
=0,000050,25040+2×0,041,63,86
=0,0002+0,05×3,86
=0,194 N/m
KR= K6K6×100%
KR=0,1943,86×100%
=5,02%
PF=3,9±0,2N/m
K7= 4π2m7T72 = 4x3,142x 0,300702,82=4,20 N/m
T= ttT
T=0,28,41,68
T7=0,04 s
K7= mm+2 TT K
=0,000050,30070+2×0,041,684,20
=0,0002+0,05×4,20
=0,210 N/m
KR= K7K7×100%
KR=0,2104,20×100%
=5,00%
PF=4,20±0,21N/m
K8= 4π2m8T82 = 4x3,142x 0,401403,38=4,68 N/m
T= ttT
T=0,29,21,84
T8=0,04 s
K8= mm+2 TT K
=0,000050,40140+2×0,041,844,68
=0,0001+0,04×4,68
=0,188 N/m
KR= K8K8×100%
KR=0,1884,68×100%
=4,01%
PF=4,68±0,19N/m
K9= 4π2m9T92 = 4x3,142x0,452003,53=5,05 N/m
T= ttT
T=0,29,41,88
T8=0,04 s
K9= mm+2 TT K
=0,000050,45200+2×0,041,885,05
=0,0001+0,04×5,05
=0,202 N/m
KR= K9K9×100%
KR=0,2025,05×100%
=4,00%
PF=5,05±0,20N/m
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil analisis dari data eksperimen diatas kita dapat mengetahui bahwa pada kegiatan 1 kita di minta untuk dapat menentukan hubungan gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas dimana didapatkan nilai k=8.086 ±0,008N/m.
Untuk kegiatan 2, Untuk susunan seri, k=3,93±0,06N/m dengan masing-masing nilai konstanta yang didapat dari hasil perhitungan adalah k1=5,56 ±0,04 N/m , k2=4,670±0,013N/m, k3=4,420 ±0,008 N/m , k4=3,720±0,040N/m , k5=4,500 ±0,005 N/m, k6=4,110±0,004N/m, k7=4,290 ±0,004 N/m, k8=3,940±0,002N/m, dan k9= 4,180±0,002N/m, berdasarkan hasil analisi data dapat dikaatkan bahwa pegas yang seri memiliki nilai kostanta yang relative kecil jika dibandingkan dengan susunan parallel. Untuk susunan parallel hasil yang diddapatkan adalah k1=61 ±4 N/m, k2=70,0±2,5N/m, k3=73,5±1,9 N/m , k4=57,1±0,8N/m, k5=47,2 ±0,4 N/m , k6=46,1±0,4N/m, k7=40,5 ±0,3 N/m, k8=30,30±0,12N/m dan k9= 21,34±0,09N/m. Pegas yang parallel memiliki nili kostanta yang relative lebih besar.
Untuk kegiatan ketiga ,hasil dari grafik ialah PF=1,98±0,07N/m, sedangkan dari hasil analisis perhitungan ialah k1 =2,4±0,2N/m, k2 =2,41±0,07N/m, k3 =3,2±0,2N/m , k4 =3,6±0,2N/m , k5 =4,06±0,20N/m, k6=3,9±0,2N/m, k7 =4,20±0,21N/m, k8 =4,68±0,19N/m, k9 =5,05±0,20N/m . semakin besar suatu periode pegas, maka akan semakin kecil nilai konstantanya.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dapat di ambil pada eksperimen di atas adalah sebagai berikut :
Gaya pegas adalah gaya lenting pulih yaitu gaya untuk kembali ke keadaan semula, gaya ini ditimbulkan oleh benda lentur yang mengalamipemampatan maupun perenggangan, benda-benda yang memiliki gaya pegas misalnya per, busur panah, dan karet.
semakin besar gaya beban yang diberikan, semakin cepat pula waktu yang dibutuhkan pegas untuk mencapai lima kali ke atas ke bawah.
menurut hukum Hooke bila sebuah pegas mengalami perubahan panjang yang dikarenakan oleh gaya dari luar, melakukan gaya pegas yang sebanding dengan perubahan panjang pegas dan konstanta pegas. Pegas ini dapat menghasilkan gerak bolak-balik yang selaras.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Dosen Fisika Dasar 1. 2013. Penuntun Praktikum.Makassar:Universitas Negeri Makasaar
Anonim. 2013. Gaya Pegas Fisika. http//www.Pegas Fisika _ RumusHitung.Com.htm. Diakses pada tanggal 09 Desember 2013 Pukul 18.00 di Makassar