Tanggal Praktikum Praktikum parasit dan penyakit ikan pertemuan ke-1 dilaksanakan pada tanggal 5 Oktober 2011.
Topik Praktikum Topik Topik praktikum parasit dan penyakit ikan pada pertemuan ke-1 ialah “Morfologi dan natomi Parasit!.
Latar Belakang Menu Menuru rutt "abi "abib b dan dan Pasar asarib ibu u #1$% #1$%$& $& dalam dalam 'h 'hakt aktii #201 #2011& 1&(( penyak penyakit it merup merupak akan an masala masalah h yang yang sangat sangat serius serius dalam dalam usaha usaha budidaya ikan. )erangan tersebut dapat mengakibatkan kematian dan kerugian dalam *umlah besar. Organisme penyebab penyakit pada ikan sangatlah beragam( salah satunya adalah ektoparasit. +ktoparasit banyak ditemukan pada organ insang dan kulit ikan. 'iasanya ektoparasit ditemukan pada ikan-ikan yang dibudidayakan pada pada kondis ndisii per perair airan yang ang kuran urang g baik baik atau atau kotor otor deng dengan an kepad epadat atan an
ting tinggi gi..
,nfe ,nfeks ksii
ekto ektopa para rasi sitt
dapa dapatt
meng mengak akib ibat atk kan
mortalitas tinggi yang bersifat akut #)tikney( 1$$&. Mortalitas akut adalah kematian kematian yang ter*adi ter*adi tanpa menun*ukkan menun*ukkan ge*ala ge*ala terlebih terlebih dahulu. )etiap parasit memiliki karakteristik yang berbeda baik dari segi biologis( siklus hidup( patogenisitas maupun dari segi ketahanannya
1
ter terhadap hadap berb berbag agai ai baha bahan n kimi kimia( a( oleh oleh kar karena ena itu itu peng penget etahu ahuan an tentang karakteristik parasit terutama *enis dan tingkat infeksinya sangat sangat pentin penting g dalam dalam rangka rangka melak melakuk ukan an pengen pengendal dalian ian penyak penyakit it seara terpadu #nshary( 200%&.
Tujuan Praktikum Tu*uan Tu*uan dari praktikum parasit dan penyakit ikan pada pertemuan ke-1 ialah sebagai berikut/ •
gar mahasisa mahasisa terampil terampil dalam melakuk melakukan an pengamatan pengamatan ikan sea seara ra
•
ekst ekster ernal nal beru berupa pa
kelen elengk gkap apan an
siri sirip( p(
ar arna
tubu tubuh( h(
gerakan renang( lendir pada sisik dan sirip serta adanya luka. gar mahasisa terampil dalam melakukan pengamatan parasit ikan seara internal yaitu dengan mengambil lender pada sisik(
•
sirip( insang serta mulut ikan. gar gar mahasi mahasisa sa lebih lebih teramp terampil il dalam dalam mengid mengident entik ikasi asi *enis *enis para parasi sitt yang yang tela telah h diam diambi bill dari dari ikan ikan samp sampel el ber berdasa dasark rkan an morfologi dan anatomi.
Alat dan Bahan lat yang digunakan pada praktikum parasit dan penyakit ikan pertemuan ke-1 ialah sebagai berikut/ "amp "ampan an
/ seb sebag agai ai alas alas ikan ikan saat saat peni penimb mban anga gan. n.
Penggar enggaris is
/ untuk untuk mengu menguku kurr pan*an pan*ang g total total ikan ikan yang yang diamat diamati. i.
Timbangan / untuk mengukur berat berat ikan yang diamati. Mikro Mikrosk skop op / untuk untuk menga mengamat matii paras parasit it ikan ikan.. 2
'ak
/ untuk tempat sementara ikan sebelum pengamatan.
)eser ser
/ untuk memudahkan pengamb ambilan ikan dari bak.
Obyek glass )et )etio io set set
/ tempat meletakkan kkan samp ampel parasit.
/ untu untuk k meng mengam ambi bill lend lendir ir dan insang insang ikan ikan yang yang akan akan
diamati di mikroskop. mikroskop. 'eak eaker glas glass s
/ se sebaga bagaii tem tempa patt pe pengam ngamat atan an mor morfo folo logi gi ik ikan. an.
'ahan 'ahan yang yang diguna digunakan kan pada prakti praktiku kum m parasi parasitt dan penyak penyakit it ikan pertemuan ke-1 ialah sebagai berikut / ,kan ,kan mas koki Tissue
/ seba sebaga gaii oby obyek peng pengam amat atan an.. / untuk mengeringkan alat praktikum yang
telah diui. kuades
/ untuk mengkalibrasi obyek glass.
Prosedur Pada pengamatan morfologi dan anatomi parasit( disiapkan ikan mas koki #Carassius #Carassius auratus& auratus& ukuran - m yang diduga terserang penyak penyakit it terten tertentu. tu. 3iambi 3iambill ikan ikan dari dari bak( bak( dengan dengan mengg menggunak unakan an seser dan diukur pan*ang totalnya menggunakan penggaris( diatat sebagai T4#mm&. 3itimbang ikan menggunakan timbangan digital keteli ketelitian tian 10-2 gram gram dengan dengan ara ara dihubu dihubungk ngkan an kabel kabel pada pada arus arus list listri rik k dan dan tek tekan tomb tombol ol O". O". mbi mbill namp nampan an(( leta letakk kkan an di atas atas timbangan dan tekan +6O lalu letakkan ikan diatas nampan dan diata diatatt hasil hasil sebagai sebagai 7#gram 7#gram&. &. 3ihitu 3ihitung ng faktor faktor kondi kondisi si yaitu yaitu 89:
#7;T4&<100=. 3iamati morfologi ikan yang diletakkan pada beaker glass seara >isual berupa arna tubuh( kondisi kelopak mata( kelengkapan dan bentuk sirip( gerakan renang( adanya lendir yang berlebih dan luka. Parasit yang dapat terlihat pada bagian eksternal tubuh ikan diambil( diletakkan diatas obyek glass( ditetesi akuades dan diamati dibaah mikroskop dengan perbesaran 0?. pabila tidak ditemukan parasit pada pengamatan seara morfologi atau eksternal( dilan*utkan pengamatan seara internal. 3iambil sedikit lendir pada mulut dan lembaran insang berupa helaian tipis dengan ara diswapp menggunakan obyek glass( ditetesi sedikit akuades dan diamati dibaah mikroskop dengan perbesaran 0-100?. )etelah didapatkan gambar parasit( difoto dengan kamera digital dan diidentikasi *enis parasit berdasarkan literatur.
Hasil Pengamatan dan Pembahasan 3ari hasil pengamatan diketahui iri-iri morfologi ikan mas koki #Carassius
auratus&
yaitu
berenang
lambat dipermukaan
air(
mengeluarkan banyak lendir( operulum kemerahan( sirip dorsal dan
>entral rusak(
menempel
pada
insang puat dan terdapat sirip.
"ilai
faktor
kondisi
parasit yang ialah
#2(%
gram;5mm&?100=: %(1 =. 'erdasarkan iri-iri penyerangan berupa lokasi penyerangan parasit pada tubuh ikan( bentuk dan ge*ala yang tampak pada ikan
#ikan berenang disamping( menggesekkan tubuhnya pada dinding beaker glass&( ikan mas koki tersebut terserang Argulus sp. @al ini sesuai dengan Menurut Muna*at #200& baha ikan yang sakit ditandai dengan sering nya ikan meggosok- gosokkan badan pada benda-benda seperti batu( tanaman air( dasar;dinding akuarium( ikan terlihat kehilagan keseimbangan( pasif dengan berdiam pada dasar perairan( ikan mempunyai reaksi yang lambat atau sama sekali tidak bereaksi ketika disentuh tangan( napsu makan nya mulai turun bahkan hilang sama sekali. Menurut Ahufran #200&( ikan yang mengalami infeksi sekunder memiliki iri yaitu bergerak kurang aktif( napsu makan turun( susah bernapas( sisik mudah rontok dan tidak teratur( ikan mudah tertangkap dengan tangan( sirip sering mengalami kerusakan( dan terlihat pendarahan pada bagian tertentu. Pada sirip ikan tampak ada parasit berbentuk bulat dan menempel.
3ari
hasil
pengamatan
morfologi adalah sebagai berikut
5
mikroskop
kenampakan
Aambar 1. ,kan mas koki
Aambar 2. Argulus sp
Parasit rgulus sp. ada lah para sit yang serin g menye rang ikan air taar seperti ikan mas 9oki. rgulus sp. merupakan ektoparasit ikan yang menyebabkan rgulosis. )if at
pa ras iti k rgulus sp .
enderung temporer yaitu menari inangnya seara aak dan dapat berpindah dengan bebas pada tubuh ikan lain. @al ini karena rgulus sp. mampu bertahan hidup se la ma beberapa hari di luar tubuh ikan #Purakusuma( 200B dalam bdulgani et al.( 200B&. Menurut 9usumah #1$BC& dalam "ur et al.( #200$&( parasit rgulus deasa berdiameter - mm( sedangkan menurut )usanto #1$%$&( kutu ikan ini berukuran - 5 mm pada kutu ikan *antan dan C - B mm pada kutu betina. 3engan ukuran seperti ini berarti parasit dapat dilihat dengan mata biasa. Penyakit yang disebabkan oleh ektoparasit
ini
sering merupakan
penyerang
utama
# primary
infection& atau penyerang sekunder #secondary infection& akibat luka( mereka mulai tumbuh pada ikan luka dan terus meluas sehingga dapat mengakibatkan kematian. 9arena ektoparasit ini terutama kutu ikan # Argulus sp.& dapat berperan sebagai tuan rumah sementara #vector & bagi bakteri atau >irus yang sering menyebabkan
penyakit
pada
ikan
tersebut.
4ebih
lan*ut
Partasasmita #1$B%&( mengemukakan baha kutu ikan # Argulus sp.&
C
yang menginfeksi kulit ikan dapat mengeluarkan Dat raun melalui gigitan dan dapat mengisap darah. 9erugian yang ditimbulkan dapat membunuh ikan dan dapat menimbulkan infeksi oleh bakteri( *amur atau >irus.
Kesimpulan 9esimpulan yang diperoleh dari praktikum parasit dan penyakit ikan materi morfologi dan anatomi parasit ialah / •
Pengamatan meliputi morfologi ikan( berat tubuh( pan*ang total( dan morfologi parasit menggunakan mikroskop.
•
3ari
hasil
pengamatan
diketahui
baha
ikan
mas
koki
#Carassius auratus& terserang parasit Argulus sp. •
Eiri-iri ikan terserang Argulus sp ialah berenang lambat( sirip mengalami kerusakan dan menggosok-gosokkan tubuhnya pada dinding beaker glass.
B
Pustaka bd ul ga n i( " . ( P u* i 3 . .( " urh a ya ti d a n di M . " . 200B. Derajat Infeksi Argulus s p . p a d a I k a n M a s ko k i !arassius auratus" d i D e s a B a n g o a n Ke#amatan Kedung$aru K a b u p a t e n Tulungagung. Pr o d i 'iologi 8 M , P ( , n s t it u t Te k n o lo g i ) e p u lu h "opember( )urabaya( ,ndonesia. kses 2$ 3esember 200$. nshary( @. 200%. Tingkat Infeksi Parasit Pada Ikan Mas koi !%prinus #arpio" Pada Beberapa Lokasi Budida%a Ikan Hias Di Makassar dan &o$a . F )ains dan Teknlogi. Gol % "o. 2/ 1$-1B. 'hakti( )etyo. 2011. Pre'alensi Dan Identi(kasi )ktoparasit Pada Ikan Koi Cyprinus Carpio" Di Beberapa Lokasi Budida%a Ikan Hias Di *a$a Timur . rtikel ,lmiah. 20 halaman. Ahufran M. 200. Penanggulangan Hama dan Pen%akit Ikan . Fakarta/ sdi Mahasatya. 1$ halaman. Muna*at ( 'udiana "). 200. Pestisida +abati ,ntuk Pen%akit Ikan. Fakarta/ Penebar )adaya. %% halaman. "ur( . 8.( +ka 6. dan TsaH ,. 200$. Pengaruh )kstrak Ba$ang Putih Dengan Dosis -ang Berbeda Terhadap Mortalitas Kutu Ikan Argulus Sp." -ang Menginfeksi Ikan Mas Koki Carassius Auratus Linn". I4M. 'an*arbaru. C halaman. Partasasmita( ). 1$B%. Metode Diagnosa dan )pidemilogi Pen%akit Ikan oleh !rusta#ea dan Protooa Parasiter di dalam Lokakar%a Pemberantasan Hama dan Pen%akit Ikan. 'ogor/ 3irektorat Fenderal Perikanan( 4embaga Penelitian Perikanan 3arat. 20 halaman. )tikney( 6. 6. 1$$. Prin#iples of A/ua#ulture . Fohn 7illey and )ons.
%
Tanggal Praktikum Praktikum parasit dan penyakit ikan pertemuan ke-2 dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2011.
Topik Praktikum Topik praktikum parasit dan penyakit ikan pada pertemuan ke-2 ialah “Pengamatan @aematology #darah& Pada ,kan!.
Latar Belakang ,kan merupakan sumber protein heani yang saat ini banyak diminati oleh masyarakat. "amun( didalam budidaya ikan terdapat kendala yang tidak dapat dihindari oleh petani( yaitu
masalah
penyakit #,da dan Juono( 2005&. 9ondisi kesehatan ikan lele dumbo sulit ditentukan seara >isual( karena ikan lele dumbo seringkali tidak menun*ukkan tanda-tanda yang mengindikasikan ikan tersebut terserang suatu penyakit. Oleh karena itu( para petani ikan tetap mempertahankan ara budidaya yang selama ini mereka lakukan.
3engan
demikian(
diperlukan
metode
lain
untuk
mengetahui kondisi kesehatan ikan lele dumbo( selain pengamatan morfologi( dan ge*ala klinis yang tampak dari luar. Metode yang dimaksudkan
ialah
pengamatan
hematologis.
Pemeriksaan
parameter hematologis meliputi pemeriksaan nilai hematokrit( kadar hemoglobin( *umlah sel darah merah( *umlah sel darah putih
$
dan pengamatan parasit yang terdapat dalam darah #lamanda et al.( 200C&. )aptiani #1$$C& menyatakan( baha respon siologis ikan terhadap sakit dapat diamati melalui penyimpangan tingkah laku( anatomi(
hematologis
dan
respon
kebal
ikan( Penyimpangan
tersebut merupakan indikasi ter*adinya perubahan status kesehatan ikan dari kondisi siologis normal men*adi abnormal. Perubahan gambaran dan kimia darah baik seara kualitatif maupun kuantitatif dapat
menentukan
kondisi
ikan
atau
status
kesehatannya.
7edemeyer et al. #1$$0&( menyatakan baha pemeriksaan darah penting untuk memantapkan diagnosti suatu penyakit.
Tujuan Praktikum Tu*uan dari praktikum parasit dan penyakit ikan pada pertemuan ke-2 ialah sebagai berikut/ •
gar mahasisa dapat memahami ara pengambilan darah
•
yang tepat pada ikan dan terampil dalam mempraktikkannya. gar mahasisa dapat memahami ara penggunaan mikroskop
•
dan haemoytometer. gar mahasisa dapat membuat preparat darah segar tanpa pearnaan dan mengamati perbedaannya dengan preparat menggunakan pearnaan serta menghitung *umlah sel darah
•
#eritrosit dan leukosit&. gar mahasisa dapat menentukan ikan yang sakit berdasarkan hasil u*i haematology.
Alat dan Bahan
10
lat yang digunakan pada praktikum parasit dan penyakit ikan pertemuan ke-2 ialah sebagai berikut/ Mikroskop
/ untuk mengamati sel darah ikan.
Obyek glass Eo>er glass
/ tempat pembuatan preparat darah. /sebagai menutup obyek glass saat akan diamati di baah mikroskop
Penggaris
/ untuk mengukur pan*ang total ikan.
Timbangan digital
/ untuk mengukur berat tubuh ikan.
Tabel @aematokrit
/
untuk
menookkan
syringe
hasil
haemofuse. @aemoytometer / untuk mengamati *umlah sel darah merah dan sel adarah putih ikan. Pipet toma leukosit
/ untuk menampur antara leukosit dengan
larutan
pengenernya
#TI69&
sebelum
diletakkan pada haemoytometer. Pipet toma eritrosit
/ untuk menampur antara dan eritrosit
dengan larutan pengenernya #@ayem& sebelum diletakkan pada haemoytometer. @aemofuse
/ untuk memisahkan sel darah dengan plasma
darah. Pipet tetes )yringe
/ untuk mengambil larutan dengan skala tertentu. / tempat pemisahan darah dengan plasma darah pada haemofuse.
+ppentdorf
/ tempat penyimpanan sampel darah.
)puitt
/ untuk mengambil darah ikan.
4empengan
hematokrit
/
tempat
meletakkan
syringe
pada
haemofuse. 'ahan yang digunakan pada praktikum parasit dan penyakit ikan pertemuan ke-2 ialah sebagai berikut /
11
,kan 4ele
/ sebagai obyek yang diamati darahnya.
#Clarias sp& ,kan "ila
/ sebagai obyek yang diamati darahnya.
#Oreochromis niloticus& 4arutan anastesi
/ untuk pengkondisian pingsan pada ikan
agar memudahkan #minyak engkeh&
pengamatan.
lkohol B0=
/ sebagai pengkondisian aseptis.
Metylen blue
/ sebagai indikator arna.
"a-)itrat
/ sebagai antikoagulan darah.
Paran
/ untuk menutup u*ung syringe agar darah tidak
keluar
saat
diletakkan
pada
haemofuse. Methanol
/ untuk melarutkan lemak dalam darah.
kuades
/
menghilangkan
komponen
yang
tidak
diperlukan pada saat pengamatan darah. Aiemsa
/ sebagai pearna darah yang bersifat basa.
4arutan @ayem
/ sebagai pengener eritrosit.
4arutan TI69
/ sebagai larutan pengener leukosit.
Prosedur Pada praktikum praktikum parasit dan penyakit ikan pertemuan ke-2( pengamatan haematology dibagi men*adi tiga tahapan yaitu pengambilan darah( pemeriksaan preparat darah segar tanpa pearnaan dan dengan pearnaan( serta perhitungan sel darah. Pengambilan darah diaali dengan menimbang ikan lele dan ikan nila pada timbangan digital dan diatat berat masing-masing. 3iukur pan*ang total ikan menggunakan penggaris dan diatat pan*ang masing-masing. Tiap ikan dibius menggunakan larutan engkeh untuk memudahkan pengambilan darah tanpa mematikan 12
ikan. I*ung spuit dan permukaan tubuh ikan yang akan dimasukkan spuit( diaseptiskan menggunakan alkohol B0=. )puit diisi dengan "a-sitrat 0(1 ml sebagai anti koagulan. Pengambilan darah yaitu pada linea lateralis yang terdapat di atas sirip anal( memudahkan pengambilan darah sebab terdapat pembuluh arteri audalis dan pembuluh >ena audalis yang dipisahkan oleh selaput yang tipis. Earanya( spuit diarahkan sekitar 5= menu*u anterior( setelah menyentuh tulang( dibelokkan perlahan ke arah dorsal dan spuit diangkat sedikit( ditarik u*ung spuit dan diambil darah. )tandart yang baik ialah >olume darah dapat diambil antara 1; hingga K dari berat tubuh atau 1 ml;1 gram berat tubuh ikan. 3arah yang telah diambil dengan spuit kemudian diletakkan pada eppentdorf. Perhitungan *umlah sel darah dan trombosit dimulai dengan mengisi syringe dengan darah yang terdapat pada eppendorf. Earanya( siring salah satu u*ungnya ditutup dengan paran. I*ung syringe yang masih belum diberi paran diletakkan tegak pada eppendorf dan diputar perlahan hingga darah bergerak naik memenuhi syringe. Isahakan tidak ada gelembung udara sebab dapat
mempengaruhi
keakuratan
*umlah
sel
darah
setelah
dimasukkan pada haemofuse. Tu*uan pemberian paran ilah agar darah tidak keluar dari syringe ketika diputar pada haemofuse. )yringe yang sudah berisi darah dan ditutup kedua u*ungnya dengan
paran(
diletakkan
pada
lempengan
hematokrit
dan
dimasukkan pada haemofuse dan diatur keepatan yaitu 1200 rpm dengan aktu menit untuk memisahkan plasma dengan sel darah. )etelah menit( syringe diambil dan diletakkan pada lempengan haematokrit. )yringe digeser naik hingga batas arna bening pada syringe( dilihat angka yang tertera pada sebelah kiri lempeng haematokrit dan diatat hasil sebagai *umlah sel darah.
1
Pengamatan
darah
menggunakan
mikroskop
meliputi
pengamatan preparat darah segar( preparat darah yang telah diarnai
dan
perhitungan
*umlah
leukosit
serta
eritrosit
menggunakan haemoytometer. Pembuatan preparat darah yaitu diambil darah dari eppendorf menggunakan spuit dan diteteskan pada u*ung ob*ek glass #misal u*ung sebelah kiri&. mbil ob*ek glass ' dan letakkan dibelakang tetesan darah( tunggu hingga darah merata pada sisi ob*ek glass ' dan tarik ke sebelah kanan ob*ek glass dengan epat #metode smear& untuk memudahkan pengamatan karena preparat tidak terlalu tebal. Preparat kemudian dikering anginkan( dibasuh dengan akuades untuk membasuh partikel yang tidak diinginkan dan diamati di baah mikroskop dengan perbesaran 0?-100? serta hasilnya difoto. Intuk pearnaan( preparat darah segar yang telah dikering anginkan ditetesi dengan methanol untuk melarutkan lemak( ditunggu hingga kering( ditetesi dengan giemsa sebagai indikator arna dan kembali dikering anginkan. Terakhir dibasuh dengan akuades untuk membasuh partikel yang tidak diinginkan pada saat diamati misal debu. 4alu diamati diba baah mikroskop dengan perbesaran 0?-100? serta hasilnya difoto. Intuk perhitungan *umlah eritrosit dan leukosit( darah diambil dari eppendorf menggunakan pipet toma leukosit dan pipet toma eritrosit. Pada pipet toma leukosit kemudian ditambahkan larutan pengener leukosit yaitu TI69 yang berarna biru. Pipet toma eritrosit ditambahkan larutan pengener eritorsit yaitu @ayem yang berarna
bening.
8ungsi
larutan
pengerer
ialah
untuk
mempermudah pengamatan dibaah mikroskop. 3arah yang sudah diampur dengan larutan pengener kemudian diteteskan pada haemoytometer
dan
diamati
1
di
baah
mikroskop.
Pada
haemoytometer terdapat 5 bidang pandang( *umlah sel eritrosit dan leukosit dihitung dengan ara yang berbeda yaitu / 4eukosit : " ? 1
? 20
area ? 0(1 +ritrosit: : " ? 1
? 200
5 area ? 0(00
Hasil Pengamatan dan Pembahasan 3ari hasil pengamatan diketahui baha *umlah eritrosit dan leukosit ikan lele yang diamati ialah sebesar 4eukosit : " ? 1
? 20 (
22$2 ? 1
area ? 0(1
? 20 : 11.C00 ? 0(1
+ritrosit: : " ? 1
? 200( 22B ? 1
5 area ? 0(00
?200: 2.2B0.000
5 ? 0(00
untuk ikan nila diketahui hasil perhitungan leukosit dan eritrosit adalah sebagai berikut/ 4eukosit : " ? 1
? 20 (
11 ? 1
area ? 0(1 +ritrosit: : " ? 1
? 20 : 5B.200 ? 0(1
? 200( 1BB ? 1
5 area ? 0(00
?200: 1.BB0.000
5 ? 0(00
9ondisi perubahan perbandingan sel darah merah #eritrosit& dengan sel darah putih #leukosit& dapat diidentikasikan baha ikan mengalami stress dan mudah terserang penyakit #riaty( 1$$$&. 9ondisi penyimpangan tersebut dapat diketahui melalui adanya ge*ala ter*adinya penurunan *umlah sel darah merah yang diiringi dengan ter*adinya peningkatan sel darah putih. 4eukosit adalah salah satu bagian darah yang berperan menghasilkan antibody. @al tersebut dapat diindikasikan baha ikan telah dimasuki antigen yang bersifat patogenik.
15
)elain itu( *umlah sel darah darah untuk ikan nila #Oreochromis niloticus& yaitu B=( plasma darah yaitu $= dan untuk ikan lele #Clarias sp& *umlah sel darahnya ialah 2=( plasma darah sebesar BC=. Parameter hematokrit berpengaruh terhadap pengukuran >olume eritrosit #@esser( 1$C0&. Merupakan perbandingan antara plasma darah dan >olume darah. @ematokrit adalah presentase >olume eritrosit didalam darah dan nilainya berhubungan dengan *umlah sel darah merah. "ilai hematokrit darah ikan berkisar antara 5-C0=. @ematokrit dibaah 0= menun*ukkan desiensi eritrosit. pabila ikan terkena penyakit atau nafsu makannya menurun( nilai hematokrit darah men*adi lebih rendah #3elmann and 'ron( 1$%$&. Menurut 'astiaan et al. #2001&( apabila ikan terkena penyakit atau nafsu makannya menurun( maka nilai hematokrit darahnya men*adi tidak normal( *ika nilai hematokrit rendah maka *umlah eritrositpun rendah. 6ata-rata nilai hematokrit ikan lele yang diamati berkisar antara 2 = dan *umlah eritrosit berkisar antara 2(2B ? 10C sel;mm( sedangkan ikan lele dumbo sehat mempunyai nilai hematokrit sebesar 0(% L 5(5 = dan *umlah eritrosit sebesar (1% ? 10C sel;mm. @al ini menguatkan baha kondisi ikan lele yang diamati sedang sakit.
1C
Tanpa pearnaan
#Pearnaan
darah
4ele&
#Pearnaandarah "ila&
Pengamatan +ritrosit
Pengamatan 4eukosit
Kesimpulan 3ari
praktikum
pengamatan
hemaotogi
dapat
diperoleh
kesimpulan yaitu •
3arah dapat digunakan sebagai indikasi penyerangan penyakit
•
karena berkaitan dengan imunitas ikan. Pada keadaan sehat( *umlah sel darah merah relati>e banyak sedangkan *umlah leukosit sedikit. Tapi pada saat sakit( ter*adi ketidakseimbangan
•
yaitu
leukosit
meningkat
karena
ada
pembentukan antibody. ,kan lele yang diamati yaitu hematokritnya 2=( tergolong sakit karena *umlah yang normal ialah di atas 0=. @ematokrit adalah presentase
>olume
eritrosit
didalam
darah
berhubungan dengan *umlah sel darah merah.
1B
dan
nilainya
Pustaka lamanda( ,. +.( "oor ). @.( dan gung '. 200C. The use of hematolog% method and blood endoparasite obser'ation for determining #at(sh Clarias gariepinus" health in (sher% Mangkubumen0 Bo%olali. Furusan 'iologi 8M,P Ini>ersitas )ebelas Maret( )urakarta. 5 halaman. riaty( 4. 1$$1. Morfologi Darah Ikan Mas Cyprinus carpio" +ila Merah Oreochromis sp" dan Lele Dumbo Clarias gariepinus" dari 1ukabumi. )kripsi. 'udidaya Perairan. 8P,9( ,P'. 'astiaan( 3( Taukhid( M. lifudin( dan T. ). 3ermaati. 1$$5. Perubahan Hematologi dan *aringan Ikan Lele Dumbo Clarias gariepinus" %ang diinfeksi !enda$an Aphanomyces sp. Furnal Penelitian Perikanan ,ndonesia. 10C115. 3elmann( @. 3. dan +. M. 'ron. 1$%$. Buku Teks Histologi 2eteriner. @artono #Penter*emah&. I, Press. @esser( +. 8. 1$C0. Methods for 3outine 4ish Hematolog%. Progressi>e 8ish Eulturist. 22/ 1C-1B0. ,da( ). '. dan +dy Juono. 2005. )5e#t of 4eed 3estri#tion 6n Hematolog% and Li'er Histolog% 6f &rouper Cromileptes altivelis". halaman. )aptiani( A. 1$$C. &ambaran 1istem Kekebalan +on 1pesi(k pada Ikan &urame Osphronemus gouramy " akibat Pemberian Immunostimulan. Program Pasa )ar*ana ,P' 'ogor. 7edemeyer( A. . dan 7. T. Jasutake. 1$BB. !lini#al Methods for the Assesment of The )5e#t )n'ironmental 1tress on 4ish Health. Tehnial Papers of The I.). 8ish and 7ild life )er>ie I.). 3epartement of The ,nterior( %$/ 1-1%.
1%
Tanggal Praktikum Praktikum parasit dan penyakit ikan pertemuan ke- dilaksanakan pada tanggal 10 3esember 2011.
Topik Praktikum Topik praktikum parasit dan penyakit ikan pada pertemuan ke- ialah “Pengamatan 9egiatan 'udidaya dan Parasit ,kan pada 4apang #Petani ,kan&!.
Latar Belakang Timbulnya serangan abah penyakit pada dasarnya sebagai akibat ter*adinya gangguan keseimbangan dan interaksi antara ikan(
lingkungan
yang
tidak
menguntungkan
ikan
dan
berkembangnya patogen penyebab penyakit. 9emungkinan lainnya adalah adanya atau masuknya agen penyakit ikan obligat yang ganas
#>irulen&
meskipun
kondisi
lingkungannya
relatif
baik.
'eberapa kasus serangan abah penyakit ikan yang ter*adi pada masa
lalu
telah
menimbulkan
kerugian
yang
tidak
keil
#7ulaningrum( 200$&. Fenis dan tingkat infeksi parasit antar lokasi budidaya di suatu daerah dengan daerah yang lain akan berbeda karena menurut #'ron( 1$B$& ke*adian dan penyebaran infeksi parasit dipengaruhi oleh keadaan geogras( uaa( dan iklim dari
1$
suatu daerah serta pakan( mana*emen( dan kondisi lingkungan pemeliharaan. ,kan nila merupakan ikan air taar yang mempunyai nilai ekonomis tinggi( memiliki kandungan protein tinggi dan keunggulan epat berkembang( serta mempunyai angka mortalitas yang rendah dibandingkan dengan ikan air taar lainnya seperti ikan mas( nilem( taes( dan yang lainnya. "amun tidak berarti tidak ada hama dan penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan ikan nila #Mulia( 2010&. )alah satu iri budaya masyarakat di negara berkembang adalah masih dominannya unsur-unsur tradisional dalam kehidupan sehari-hari. 9eadaan ini didukung oleh keanekaragaman hayati yang
terhimpun
dalam
berbagai
tipe
ekosistem
yang
pemanfaatannya telah mengalami se*arah pan*ang sebagai bagian dari kebudayaan. )alah satu akti>itas tersebut adalah penggunaan tumbuhan sebagai bahan obat oleh berbagai suku bangsa atau sekelompok masyarakat #6ahayu et al.( 200C&.
Tujuan Praktikum Tu*uan praktikum parasit dan penyakit ikan pada pertemuan ke ialah sebagai berikut/ •
gar mahasisa dapat mengetahui kondisi budidaya pada lapang dan praktiknya. 20
•
gar mahasisa dapat mengetahui permasalahan yang ada pada petani ikan dan alternatif yang telah digunakan sebagai penyelesaian permasalahn tersebut.
Alat dan Bahan lat yang digunakan pada praktikum parasit dan penyakit ikan pertemuan ke- ialah sebagai berikut/ lat tulis
/ Intuk menatat hasil aanara kepada petani ikan.
9amera digital/ Intuk mengambil foto kegiatan budidaya pada petani ikan. 3O meter
/ Intuk mengukur nilai 3O sampel air.
9otak standart/ Intuk menookkan arna p@ paper. Termometer
/ Intuk mengukur nilai suhu sampel air.
'eaker glass/ untuk tempat sementara air sampl saat pengamatan suhu( p@ dan 3O. 7ashing botlle/ sebagai tempat akuades. 'ahan yang digunakan pada praktikum parasit dan penyakit ikan pertemuan ke- ialah sebagai berikut / )ampel air / sebagai obyek yang diamati parameter kualitas sikanya #p@( suhu dan 3O&. p@ paper
/ untuk mengukur nilai p@ sampel air.
kuades
/ untuk mengkalibrasi 3O meter
Tissue
/ untuk membersihkan alat yang telah digunakan. 21
Prosedur Praktikum parasit dan penyakit ikan yang dilaksanakan di lapang yaitu mengun*ungi 'apak ein di desa 9reek( )idepan L 9ediri. 9egiatan praktikum meliputi pengukuran kualitas air pada kolam induk( kolam pembesaran dan kun*ungan pada areal perkebunan okura. Pengukuran kualitas air meliputi pengukuran suhu( p@ dan 3O. Eara pengukuran p@ yaitu selembar p@ paper dimasukkan dalam perairan hingga bagian yang berarna terendam air( ditunggu 2- menit dan dikering anginkan agar hasil arnanya lebih akurat. Eookkan p@ paper pada kotak standart dan diatat hasil. Pengukuran suhu yaitu dengan ara termometer dipegang bagian u*ung talinya dan dimasukkan ke perairan sekitar 10 m dari bagian
baah
termometer.
Pada
saat
pengukuran
harus
membelakangi ahaya matahari dan termometer tidak dipegang langsung oleh tangan agar nilainya tidak dipengaruhi oleh suhu tubuh dan panas dari ahaya matahari. 3iatat hasil apabila nilai yang ditun*ukka oleh termometer telah stabil. Pengukuran
3O
yaitu
air
sampel
yang
telah
diambil
menggunakan botol air mineral( dituang pada beaker glass. 3inyalakan 3O meter( dan dikalibrasi terlebih dahulu menggunakan akuades agar nilainya normal( dimatikan 3O meter. 3imasukkan 22
pena 3O meter pada beaker glass yang berisi air sampel dan ditekan tombol O"( tunggu hingga nilai yang tertera pada layar 3O meter stabil( diatat hasil dan ditekan tombol O88. 9un*ungan
pada
kolam
induk(
kolam
pembesaran
dan
perkebunan okura diikuti dengan aanara terhadap pemilik yaitu 'apak ein.
Hasil Pengamatan dan Pembahasan "o
9olam 1
9olam 2
9olam
,nlet
Outlet
,nlet
Outlet
,nlet
Outlet
)uhu
C
1
2$
2$(5
2B
2%
#0E& p@
B
B
B
B
B
C
3O
1C(1
1B(1
1(%
1
11(C
10(2
#mg;l& @asil aanara yaitu pada kolam pembesaran yaitu kolam pembesaran dibangun pada tahun 1$$0. Total luas area adalah 2 hektar( masing-masing kolam memiliki luas yaitu 10?0 m 2 dengan kedalaman 1-1(5 meter. )umber air berasal dari air tanah dan komoditas yang terdapat pada kolam pembesaran yaitu ikan "ila dan ikan grassarp yang biasa disebut bandeng air taar. @arga ikan nila ukuran 5-B m yaitu 6p. B0(- . Penyakit yang biasanya menyerang benih ikan adalah bakteri dan *amur. Penyakit tersebut munul akibat penanganan pemindahan benih yang kasar sehingga
2
menimbulkan luka( p@ dan kekeruhan yang tidak sesuai akan menyebabkan ikan stess( mengeluarkan banyak lendir dan akhirnya mudah terserang *amur serta bakteri. 6espon aal terhadap serangan *amur dan bakteri yaitu pemisahan ikan sakit dan sehat. pabila *umlah ikan yang terserang terlalu banyak maka perlu dilakukan penanggulangan. Intuk penanggulangan terhadap *amur ialah diberikan “4ebasit! yaitu diberikan pada kolam dan dibiarkan selama 2 *am( setelah 2 *am reaksi lebasit akan berhenti atau terlarut pada air. Intuk penanggulangan terhadap bakteri yaitu dapat dilakukan dengan pemberian “O>isida dan Mitesida! yang merupakan pestisida. Pemberian dengan ara dienerkan terlebih dahulu kemudian diberikan pada kolam. Intuk penangkapan ikan atau pemindahan menggunakan *aring yang sebelumnya sudah dipasang terlebih dahulu( kemudian diangkat kepermukaan dan diletakkan pada kolam pembesaran selan*utnya. Intuk melindungi keselamatan manusia dan sumber-sumber kekayaan alam khususnya kekayaan alam hayati( dan supaya pestisida dapat digunakan efektif( maka peredaran( penyimpanan dan penggunaan pestisida diatur dengan Peraturan Pemerintah "o. B Tahun 1$B. O>isida( berasal dari kata latin o>um yang berarti telurb erfungsi untuk membunuh telur. karisida( berasal dari kata akari yang dalam bahasa Junani berarti
2
tungau atau kutu. karisida sering *uga disebut sebagai mitesida fungsinya untuk membunuh tungau atau kutu #ulkarnain( 2010&. Famur merupakan salah satu ektoparasit. danya penyerangan oleh *amur dikarenakan kondisi perairan yang kurang baik. @al ini sesuai dengan pernyataan 'hagaati et al. #1$$1&( kondisi perairan yang banyak bahan organik( kondisi air tergenang( uktuasi suhu drastis( suhu yang rendah( padat penebaran tinggi mendukung perkembangan ektoparasit. 9egiatan pembenihan dimulai pada tahun 1$$5 dan kolam induk letaknya ber*auhan dengan kolam pembesaran. 4uas total area kolam induk adalah 10.000 m2 atau 1 ha. Intuk tiap kolam induk luasnya $00-1000 m 2 dan inlet berasal dari aliran sungai 'rantas. Pengolahan kolam berupa pengisian air #pada inlet kolam diberi saringan untuk menghindari adanya sampah serta partikel yang tidak diinginkan& dan pemberian pupuk sebanyak karung per kolam. )etiap dua minggu sekali diadakan pemindahan ikan ke kolam lain untuk grading #penyamaan ukuran& dan menghindari sifat kanibalisme.9omoditas yang terdapat pada kolam induk adalah ,kan Mas 9oki( "ila( Aurame( Taes( Tombro dan ikan hias. Fenis ikan "ila yang digunakan ialah "ila Aift karena lebih sur>i>e pada ilayah tersebut yaitu untuk menapai ukuran 2- m dibutuhkan aktu
selama
1B
hari.
,kan nila
25
Fatimbulan
pernah
dioba
dibudidayakan pada ilayah ini namun mudah terserang penyakit. Intuk ikan "ila "irana mudah terserang *amur hingga siripnya habis. @arga benih nila ukuran 2- m ialah 6p.25(- ( benih ukuran 1-2 m ialah 6p.20(- dan harga untuk lar>a adalah 6p.12(- . Pemasaran benih dan induk yaitu hingga ke 4amongan( )idoar*o( 9arangkates( 'litar dan 9udus. Pemilik kolam menggunakan belatung sebagai pakan alternatif. 'elatung dihasilkan dari tanaman okura hasil sortiran
yang
dibusukkan selama -5 hari. 'elatung disunakan sebagai pakan alternati>e sebab harga pakan pabrik masih terlalu mahal dan belatung mengandung protein yang ukup tinggi. Okura merupakan tanaman asli afrika( buah okura men*adi makanan bagi orang *epang. 4endir dalam buah okura berperan dalam sebagai pelarut raun dalam tubuh #li>er& dan menyambung tulang yang patah. "amun( fungsi tanaman ini belum begitu dikenal di khalayak masyarakat ,ndonesia sendiri. Padahal buah okra memiliki banyak khasiat bagi kesehatan. @al itu sesuai dengan pernyataan 6ahayu dan )ulistyarini #200%&( pemanfaatan okra bukan hanya sebagai bahan pangan( tetapu *uga berpotensi sebagai obat. 'uah okra merupakan sumber >itamin( mineral dan kaya akan kandungan Ea #B0-$0 mg per 100 gram&. )etiap 100 gram bagian buah yang dapat dimakan( mengandung $0 gram air(
2C
2 gram protein( 1 gram serat dan B gram karbohidrat. 9omponen yang terdapat dalam buah okra ialah d-galaktosa( 1-rhamnosa dan d-asam galakturonik( ambrettosida( a-ephalin( farnesol( fulfural( methionin sulpho?ida( lehitin( asam mmyristik dan asam palmitik. 3i Philipina dan ,ndia( sari buah okra digunakan sebagai obat radang tenggorokan( penyakit kelamin dan gangguan saluran kening. 'i*iya dapat digunakan sebagai ampuran kopi( tonik( memperlanar pengeluaran angin perut dan penye*uk. Tahun 1$$B-1$$% aal dimulai untuk penanaman okura di desa 9reek. 4uas area untuk penanaman okura ialah 1 ha. 3ibutuhkan 21 kg bibit dengan harga 5 ribu;kg untuk penanaman okura di lahan seluas 1 ha. Farak penanaman ialah %-15 m per pohon. Total aktu penanaman hingga pemanenan ialah antara 2- bulan. Intuk membantu pertumbuhan buah yang epat dan arna yang bagus( ditambahkan pupuk organik serta anorganik yaitu 9"O dan "P9 mutiara. Peraatan ukup tiap minggu. 'uah okura dapat munul sebanyak 2 kali setelah C0 hari penanaman. Pemanenan dilakukan tiap hari dengan utter karena ukuran okura yang terlau besar malah tidak laku dipasaran. @arga okura akan mahal apabila menapai ukuran %-10 m #small&( dan 10-12 m #large& tapi akan menurun apabila ukurannya 15 m. @arga per kg okura ialah 2B00 rupiah#isi C0-B0 bi*i&. @asil panen okura umumya langsung diekspor
2B
ke *epang atau dikirim ke Malang untuk diolah terlebih dahulu. 9euntungan dari budidaya okuara ialah selain dapat diekspor dan hasil sortiran yang tidak laku di*ual dapat dibusukkan sebagai media tumbuhnya belatung yang merupakan pakan alternati>e bagi petani ikan. al dari penggunaan okra sebagai media tumbuh belatung ialah persepsi masyarakat tentang pemanfaatan tumbuhan seperti kebiasaan nenek moyang. Persepsi mengenai konsep sakit( sehat( dan keragaman *enis tumbuhan yang digunakan sebagai obat tradisional terbentuk melalui suatu proses sosialisasi yang seara turun temurun diperaya dan diyakini kebenarannya. Pengobatan tradisional adalah semua upaya pengobatan dengan ara lain di luar ilmu kedokteran berdasarkan pengetahuan yang berakar pada tradisi tertentu #6ahayu et al.( 200C&. )etelah mengetahui analisis kandungan
tanaman okra yang memiliki banyak
unsur-unsur
penting( untuk menghindari pembuangan seara sia-sia tanaman okra hasil sortir( maka dilakukan pemanfaatan okra tersebut men*adi media tumbuh belatung. 'erikut klasikasi okra /
2%
9era*aan/ Tumbuhan 3i>isi/ Magnoliophyta 9elas/ Magnoliopsida Ordo/ Mal>ales 8amili/ Mal>aeae Aenus/ Abelmoschus )pesies/ / Abelmoschus esculentus
Kesimpulan 3ari
praktikum
lapang
parasit dan penyakit ikan( dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut / •
Penerapan sistem mana*emen budidaya antar tiap ilayah ialah berbeda-beda. 'egitu pula daya tahan ikan terhadap parasit antar tiap ilayah *uga berbeda pula. @al tersebut dikarenakan kebiasaan ikan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.
•
Parameter kualitas air di kolam milik Pak ein yaitu berada pada kisaran( suhu 2B-C0E( p@ yaitu C-B( 3O yaitu 10(2-1(1 mg;liter.
2$
•
Pada kualitas air tersebut penyakit yang sering menyerang adalah karena adanya luka akibat penanganan yang kasar( penyerangan bakteri dan *amur.
•
Intuk mengatasi harga pakan yang tinggi( maka petani ikan di 3esa
9reek
menggunakan
menumbuhkan
belatung
limbah
yang
alternati>e ikan.
0
tanaman
berfungsi
okra
sebagai
untuk pakan