4/23/13
di yAn' s Zone ) ) ^_^( ( : LAPOR AN PARASIT DAN PEN YAKIT IKAN
diyAn's Zone ))^_^(( Kualitas dari kehidupan seseorang seseorang itu terg antun g pada komitmenny a utk berhasil bidang bidang apapun y g dia tempuh.
Selasa, 01 Januari 2013
it's Me ^_^
LAPORAN PAR ASIT DAN PENYAKIT IKAN
diyan fi3ya Manurung Terkadang rangk aia aian n k ata ata-kata tidak tidak c ukup mam mampu pu menjelaskan apa yg hati kita sedang rasakan. Lihat profil lengkapku
LCD Text Text Generator at TextSpace.net
I. PEN PENDAHULUAN DAHULUAN
Categories aQuaculture (4) biokimia biokim ia (1 ) biologi laut (2) dinamika populasi (1) dsr2 mikro mikrobiologi biologi (2) fisiologi hewan air (3) k ewirausahaan ewirausahaan (1) k orean orean zone (14) Limnologi Li mnologi (5) MATAKULIAH JURUSAN BDP (10) metodologi penelitian (1) my heart heart (7) my hearth (3) Oseanografi (1) resep rese p masakan (3)
Pa ges Beranda my life forum komunikasi game my Photo musik
my T ime ^_^ ^_^
1.1. Latar Belakang
Penyakit pada ikan ikan merupakan salah salah satu masalah yang sering dijumpai dalam usaha budidaya ikan. Di Indonesia telah diketahui ada beberapa jenis ikan air tawar, dan diantaranya sering menimbulkan wabah peny akit serta menyebabkan kegagalan dalam usaha budidaya ikan (Irawan, 2004). Serangan
penyakit
dan
gangguan
hama
dapat
menyebabkan
pertumbuhanikan menjadi lambat lambat (kekerdilan), padat tebar sangat rendah, konveri p akan menjadi tinggi, periode pemeliharaan lebih lama, yang berarti meningkatnya biaya produksi. Dan pada tahap tertentu, serangan penyakit dan gangguan hama tidak hanya menyebabkan menurunnya
my Date ^_^
hasil panen (produksi), tetapi pada tahap yanglebih jauh dapat menyebabkan kegagalan panen (Kordi, 2004). Secara umum penyakit dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu penyakit infeksi dan non infeksi. Penyakit Penyakit infeksi disebabkan oleh organisme hidup seperti parasit, jamur, bakteri, dan virus dan penyakit non infeksi disebabkan oleh faktor non hidup seperti pakan, lingkungan, keturunan dan p enang enanganan anan (Afrianto dan Liviawaty, 2003).
diyan.pleiades. Diberdayakan oleh Blogger.. Blogger search ^_^
Parasit didefenisikan sebagai organisme yang hidupnya menumpang pada permukaan atau dalam tubuh tubuh organisme lain yang disebut inang (host), mempunyai sifat merugikan inangnya. Jadi dalam hidupnya golongan parasit membutuhkan inang sebagai habitat atau tempat hidupnya (Levine dalam dalam Mary anto, 1996). Kemajuan teknologi budidaya perikanan pada satu sisi dapat meningkatkan produksi sektor perikanan. Namun disisi lain lain dengan dengan padat t ebar yang tinggi tinggi serta pemberian pakan yang berlebihan, berlebih an, meny ebabkan p erge ergeseran seran keseimba keseimbanga ngan n antara ling lingkunga kungan, n, ikan y ang dipelihara dan patogen p enyebab penyakit. Perge Pergeseran seran keseimbanga keseimbangan n ini menyebabkan stres pada ikan, sehingga sehingga
Ar ch iv e ▼ 2013 (13) ► April ((1) 1) ► Maret (1) ▼ Januari (11)
LAPORAN REKAYASA AKUAKULTUR AKUAKUL TUR 1 LAPORAN REKAYASA AKUAKULTUR AKUAKUL TUR 2 LAPORAN REKAYASA AKUAKULTUR AKUAKUL TUR LAPORAN MKA DANAU SINGKARAK LAPORAN FISIOLOGI REPRODUKSI ORGANISME AKUATIK TRANSLET JURNAL MKA PENGAPURAN PADA KOLAM BUDIDAYA... PARAMETER KIMIA KUALITAS AIR TRANSLET JURNAL PARASIT Studi Radiographical Terha... LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN LAPORAN NUTRISI PAKAN ENDOPARASIT NEMATODA NEMATODA PADA IKAN ► 2012 (35) ► 2011 (16)
April 2013 S M T WT F S - 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213 14151617181920 141516 17181920 212223 2122 2324252627 24252627 282930- - - -
mekanisme mekani sme p ertahanan diri y ang dimiliki dimiliki menjadi menjadi lemah dan akhirnya terserang peny akit. Menurut Plumb (1994), lingkunngan perairan mengandung banyak sekali spesies bakteri, kebanyakan dari bakteri ini bermanfaat untuk keseimba keseimbanga ngan n alam dan tidak berakibat buruk bagi ikan. Namun demiki demikian, an, s ekitar 60 hing hingga ga 70 spesies bakteri mampu menimbulkan
Free Blog Content my faceboo facebook k Diyan Fitriya Pleiades
peny akit pada hewan air dan jarang sekali ikan yang t erinfeksi bakteri ini jug jugaa menyebabkan infeksi pada manusia manusia.. Lingkunga Ling kungan n p erairan, khususnya p erairan budidaya budidaya dan eutrophik, menyediakan habitat habitat alami bagi pertumbuhan dan proliferasi bakteri karena tersedianya nutrien-memproduksi bahan organik organi k yang meningkatkan meningkatkan p ertumbuhan bakteri. Beberapa bakteri akan tumbuh dan berkemba berkembang ng pesat jika terdap at bahan organi organik k sebagai sumber nutrien, sementara yang lainnya lebih bersifat memilih makanannya dan mampu bertahan hidup dilingkungan dengan cara menempel di inangnya. Selain itu juga, salinitas air, atau media kultur, berpengaruh terhadap pertumbuhan dan kelulushidupan kelulushi dupan beberap a bakteri. Sebagian besar penyakit bakteri pada ikan ditimbulkan secara langsung dari stressor lingkunga ling kungan n sep erti kualitas air, handling, handling, atau parasit nonlethal. Kebanyakan infeksi bakteri adalah bersifat “ secondary” bahkan pathogen obligat obligat pun demiki demikian an pula. Ikan p embawa bakteri bakteri (carrier)
Buat Lencana Anda my friends ^_^
obligat (ex. A.salmonicida) tidak menimbulkan efek negatif dengan hadirnya bakteri tersebut sampai respon stress ikan mencapai titik puncak imunitas dan resitensinya, meyebabkan infeksi fase dorman menjadi aktif, melemahkan, dan timbul infeksi klinis. Saat organisme bakteri fakultatif menimbulkan penyakit, seringnya diklasifikasikan sebagai “secondary” dan tidak dianggap sebagai
my Po Popula pula r Posts Posts
peny ebab serius peny akit, namun hal ini tidak sepenuhnya benar. Infeksi sekunder sering menyesatkan karena sebenarnya banyak bakteri fakultatif adalah penyebab utama kematian ikan
MENGHITUNG SEL DARAH MERAH (ERITROSIT) DAN PUTIH (LEUKOSIT) LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR MENGHITUNG SEL DARAH MERAH (ERITROSIT) DAN PUTIH (LEUKOSIT) OLEH : DIAN FITRIA M ... definisi skripsi,thesis skripsi,thesis dan disertasi
dan harus ditangani segera dengan benar.
1. 2. Tujuan dan manfaat 1. Tujuan dan manfaat dari praktikum Identifikasi Ektoparasit Ektoparasit Dan Endoparasit adalah mendiagnosa jenis-jenisbendoparasit dan ektoparasit yang
di yanpl ei ades.bl og spot.com/2013/01/l apor an- par asi t- dan- penyaki t- i kan_8074.html
1/8
Widget-Animasi-Blog
4/23/13
di yAn' s Zone ) ) ^_^( ( : LAPOR AN PARASIT DAN PEN YAKIT IKAN sempurna mulai dari pangkal kepala sampai kep angka angkall ekor y ang terdiri dari 30-33 keping sisik.
Live Traffic Feed
Handjani dan Samsundari Samsundari (2005), peny akit merupakan suatu keadaan dimana organisme organisme tidak dapat mempertahankan keadaan normal karena adanya gangguan fungsi fisiologi yang dapat disebabkan oleh organisme patogen maupun faktor lainnya. Dengan demikian timbulnya serangan
A visitor from Malang, Jawa Timur arrived from google.co.id and viewed "diyAn's "diyAn's Zone ))^_^((: LAPORAN PARASIT DAN PENYAKIT IKAN" IKAN" 0 secs ago A visitor from Surabaya, Jawa Timur arrived from google.com and viewed "diyAn's "diyAn's Zone ))^_^((: MENGHITUNG SEL SEL DARAH MERAH (ERITROSIT) (ERITRO SIT) DAN PUTIH PUTIH (LEUKOSIT) (LEUKOS IT)"" 12 mins ago ago
peny akit pada ikan dapat dapat disebabkan oleh organi organisme sme lain, lain, pakan maupun maupun keadaan lingkung lingkungan.
Quarterly earnings from Apple for the three months ended March 30 come out Tuesday afte r the market closes. Unlike ke in prior quarters, there is not a high probability ity scenario that can be laid out with th any degree of confidence ahead of earnings. Acting ... Related Articles » powered by
Lingga dan Susanto (1987), menyatakan penyakit parasiter adalah penyakit yang disebabkan oleh adanya parasit yang menyerang pada badan ikan, insang, lendir maupun dalam
Share It
tubuh ikan itu sendiri. Parasit ini dapat berupa protozoa, cacing, udang renik, jamur, bakteri dan
Share this on Facebook
virus. Lokasi penyerangan berbeda-beda, kadang didalam tubuh namun tidak jarang diluar (kulit,
Tweet this
insang dan sirip).
View stats
Taufik (1984), menyatakan bahwa penyakit ikan terjadi sebagai interaksi antara ikan
(NEW) (NE W) Appointment gadg et >>
dengan lingkungan. Hal-hal yang mempengaruhi berkembangnya penyakit berkembangnya Total Tayangan Laman
peny akit adalah adalah gangguan gangguan ling lingkungan kungan,, jenis, jenis, p erubahan musim, musim, fluktuasi fluktuasi suhu y ang tingg tinggii dan cara penanganan yang salah dapat meng mengakibatkan akibatkan ikan menjad menjadii stres, luka atau kerusakan pada
13,718
tubuhnya.
A visitor from Surabaya, Jawa Timur viewed viewed "diyAn's "diyAn's Zone ))^_^((: MENGHITUN MENGHITUNG G SEL DARAH MERAH (ERITROSIT) DAN PUTIH (LEUKOSIT) (LEUKOS IT)"" 16 mins ago ago A visitor from Bekasi, Jawa Bara arrived from google.co.id and viewed "di "diyAn's yAn's Zone ))^ _^((: LAPORAN PARASIT PARASIT DAN PENYAK IT IT IKAN" IKAN" 1 hour hour 48 mins ago A visitor from Jakarta, Jakarta Raya arrived arrived from google. google.com com and viewed viewed "diyAn's "diyAn's Zone ))^_^((: E NDOPARA NDOPARASIT SIT NEMATODA NEMA TODA PADA IKAN IKAN"" 2 hours 36 mins mins ago A visitor from Malang, Malang, Jawa Jawa Timur arrived from google.co.id and viewed "diyAn's "diyAn's Zone ))^_^((: LAPORAN KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN"" 2 hours KEWIRAUSAHAAN 37 mins ago A visitor from Jakarta, Jakarta Raya arrived from google.com and viewed "diyAn's "diyAn's Zone ))^_^((: PARAMETER KIMIA KUALITAS AIR " 2 hours 46
III. BAHAN BAHAN DAN METODE
3.1. Waktu dan tempat Praktikum Parasit dan Pe nyakit Ikan ini d ila ilaksanakan ksanakan pada h ari kamis kamis mulai tanggal 22 Oktobe r, 29 Okto ber, 5 No vem vember, ber, 12 November, 19 November, 26 November, dan 3 Dese mber 2011 pukul 13.00 – 15.00 WIB. WIB. Yang be rtempat di Laboratorium Parasit Dan Penyakit Ikan Fakultas Fakultas Perikanan dan Ilmu Ilmu Kelautan Universitas Riau. 3.2. Alat Dan Bahan 3.2.1.. M etode dasar dalam identifikasi ekt oparas 3.2.1 oparasit it dan endoparasit endoparasit Adapun bahan yang digunakan yaitu ikan Ikan gurami Osphronemus mus goura gouramy my ), ikan sepat rawa (Trichogaster pectoralis), dan ikan sepat (Osphrone
mutiara Sepat mutiara (Trichogaster leeri) yang masih masih hidup serta lauran lauran aquades, sedangkan alat yang digunakan yaitu mikroskop, gunting bedah, pinset, slide glass, mistar mi star ukur , co ver glass dan alat tulis. 3.2.2. Teknik pengawetan spesimen parasit Adapun bahan yang digunakan yaitu ikan mas Ikan gurami
LCD Text Generator at TextSpace.net
Osphronemus mus goura gouramy my ) yang masih hidup berukuran besar, aquades, dan safranin. (Osphrone
Sedangkan alat yang digunakan yaitu petri disk, slide glass, pipet tetes, cover glass dan alat tulis. 3.2.3. Pengamatan terhadap siklus digenea Adapun bahan yang digunakan yaitu siput, aquades. Sedangkan alat yang digunakan yaitu lampu, slide glass, cover glass, cawan petri, dan pipet paestur. 3.2.4. Pengamatan terhadap ikan yang keracunan bahan polutan Adapun bahan yang digunakan yaitu ikan patin (Pangasius pangasius) ukuran 5-10 cm, deterjen bu buk, bayclin, minyak jelantah jelantah d an oli. Sedangkan alat yang digunakan yaitu wadah stoples volume 5-10 liter, stopwatch, gunting bedah, pinset dan alat tulis. 3.2.5. Pengamatan terhadap bakteri Adapun bahan yang digunakan yaitu ikan Aeromonas sp , aquades, alcohol absolute, minyak emersi, kristal violet, violet, lugol dan safranin. Sedangkan alat yang digunakan yaitu jarum ase, kaca objek, mikroskop, lampu bunsen, pipet tetes. 3.2.6. Pewarnaan dan pembuatan preparat parasit darah Adapun bahan yang digunakan yaitu ikan mas (Cyprinus carpio) dan yang masih hidup berukuran besar, larutan natrium citrate 3,8%, alkohol absolute dan larutan giemsa. Sedangkan alat yang digunakan yaitu jarum sunt ik, slide slide glass, cover glass dan alat tulis. 3.3. Metode Penelitian Met ode y ang dipergunakan dipergunakan pada p raktikum ini adalah metode langsung diman dimanaa objek diteliti dan diamati secara langsung oleh praktikan.
di yanpl ei ades.bl og spot.com/2013/01/l apor an- par asi t- dan- penyaki t- i kan_8074.html
3/8
4/23/13
di yAn' s Zone ) ) ^_^( ( : LAPOR AN PARASIT DAN PEN YAKIT IKAN 3.4. Prosedur Pratikum 3.4.1.. M etode dasar dalam identifikasi ekt opara 3.4.1 oparasit sit dan endoparasit 1. Ikan yang sakit dimasukkan kedalam wadah 2. Ambil satu ekor ikan dan ambil lendir dibagian sisik ikan kemudian letakkan di diatas slide glass dan amati jenis bakterinya dibawah mikroskop 3. Kemudian ambil ambil insangnya dan letakkan diatas slide glass dan am amati ati jenis bakterinya dibawah mikroskop 4. Bedah ikan terse but dan ambil ginjalnya ginjalnya kemudian amati amati bakteri dibawah mikroskop 5. Gam Gambar bar jen is-j is-jenis enis bakteri yang didapat dalam kertas gambar 3.4.2. Pengawetan spesimen parasit 1. Ikan diambil dari tempatnya lalu diambil lendirnya dari bagian atas kebawah 2. Liat diabgian diabgian insang sisik dan daerah luar ikan dan amati dibawah dibawah mikroskop 3. Bedah ikannya dan liat dibagian ususnya 4. Lalu amati dan gambar parasit apa yang didapatkan 3.4.3. Pengamatan siklus hidup digenea 1. Am Ambil bil siput dari lokasi-lokasi lokasi-lokasi pet ernakan ikan 2. Pindahkan beberapa siput pada cawan petri, lalu dipenuhi dengan air 3. Tutup cawan petri tanpa ada gelembung udara. Jika terbentuk gelembung udara, ulangi lagi mengisi cawan petri dengan aquades 4. Sinari cawan petri yang berisi siput tersebut dengan cahaya atau lampu kuat. 5. Am Amati ati ce rcaria yang d ikeluarkan dari siput, lalu pindahkan pada slide glass tutup dengan cover glass 6. Am Amati ati dibawah mikroskop majemuk majemuk dan gam gambar bar larva cerc aria tersebu t 3.4.4. Pengamatan terhadap ikan yang keracunan bahan polutan 1. Siapkan wadah kemudian isi wadah dengan air 2. Larutkan bahan pencemar, aduk sampai homogen 3. Masukkan ikan 4. Am Amati ati tingkah laku ikan,mucus dan bukaan mulutnya selama lebih lebih kur ang 30 menit 5. Ikan yang sudah ma mati ti kemudian dibedah dan diam diamati ati warna jantung, insang, hati dan ginjalnya 6. Catat di kertas gambar hasil yang diperoleh 3.4.5. Pengamatan terhadap bakteri 1. Am Ambil bil satu kolom bakteri den gan jarum ose, letakkan diatas kaca o bjek, teteskan sedikit akuades lalu buat preparat ulas, kemudian kering anginkan selanjutnya dilewatkan diatas api lampu lampu bu nsen 3 kali, tujuan untuk fiksasi 2. Genangi de ngan zat warna kristal violet violet 1-2 menit 3. Buang kelebihan warna dengan cara memberi larutan lugol selama selama 1 menit 4. Cuci dengan alkohol absolute beberapa detik, bilas dengan air kran mengalir 5. Genangi den gan safranin selama 2-3 2-3 menit lalu lalu c uci dengan air kran mengalir 6. Am Amati ati dibawah mikroskop den gan pembesaran 10 × 100 (teteskan mi minyak nyak emersi ke preparat) 7. Gambar bentuk-bentuk bakteri dan apa warnanya 3.4.6. Pewarnaan dan pembuatan preparat parasit darah 1. Am Ambil bil darah dari ikan ma mass den gan menggunakan jarum suntik. Penggu mpa mpalan lan darah dapat dihindari dengan menggunakan larutan natrium citrate 3,8% atau heparin 2. Letakkan setetes darah pada salah satu ujung slide glass yang tidak berminyak 3. Tempelka Tempelkan n salah satu u jung slide glass yang lain pada slide glass yang mengandung darah, lalu geser kearah menjauhi darah untuk menciptakan lapisan lapisa n tipis darah 4. Biarkan kering udara lapisan spesimen darah tersebut 5. Warnai dengan larutan giemsa dan biarkan kering 6. Amati dan gambar parasit darah dibawah mikroskop
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
di yanpl ei ades.bl og spot.com/2013/01/l apor an- par asi t- dan- penyaki t- i kan_8074.html
4/8
4/23/13
di yAn' s Zone ) ) ^_^( ( : LAPOR AN PARASIT DAN PEN YAKIT IKAN 4.1. Hasil Selama Selam a praktikum parasit dan penyakit ikan, mendapatkan h asil praktikum sebagai berikut: 4.1.1. Metode dasa dasarr dalam identifikasi ektoparasit dan endoparasit
Gambar 1. Camallanus lacustris
Gambar 2. Ichthyophthirius multifiliis
Gambar 3. Dactylogyrus sp 4.1.2. Teknik pengawetan spesimen parasit
Gambar 4. Ichthyophthirius multifilii 4.1.3. Pengamatan Sikl us hidup parasit digenea
Gambar 8. Siput
Gambar 9. Cercaria 4.1.4. Pengamatan terhadap ikan yang keracunan bahan polutan Bahan polutan
: bayclin, deter jen dan rondap/
Dosis
: dikondisionalkan
Me nit ke 1
: 157 bukaan operc ulumnya
Ikannya keliatan stress dan megap-megap, pergerakan liar dan tubuhnya memucat. Tabel 1. Pengamatan perbandingan terhadap ikan yang keracunan Pe ngamatan
Merah pekat In san g
Jan tun g Merah pekat
M u ku s
Polutan: Bayclin
Merah pekat
Merah pekat
Deterjen Rondap
Merah pekat
Merah pekat
Tidak polutan (kokn tol)
Banyak
tidak te rdapat bin tik h itam
me rah tua
Tidak ada
4.1.5. Pengamatan bakteri
Sedang Banyak
Gambar 10. Aeromonas sp gram negatif 4.1.6. Pewarnaan dan pembuatan preparat parasit darah
di yanpl ei ades.bl og spot.com/2013/01/l apor an- par asi t- dan- penyaki t- i kan_8074.html
5/8
4/23/13
di yAn' s Zone ) ) ^_^( ( : LAPOR AN PARASIT DAN PEN YAKIT IKAN Eritosit = Leukosit = 104
Mm 2 4 510 00
500
2 Mm M L2
Peripheal parasit darah :
ML2 ML 2
Gambar 7. Darah
4.2. Pembahasan Kusumah dalam Mairita (1999), menyatakan serangan patogen pada ikan dikenal dengan ektoparasit dan endoparasit. Ektoparasit yaitu parasit yang hidup pada tubuh bagian luar organisme yang ditumpanginya. Sedangkan endoparasit yaitu parasit yang hidup pada organ tubuh bagian dalam suatu organisme yang ditumpanginya. Penyakit Ichthyopht Ichthyophthiriosis hiriosis menyebabkan kematian masal baik pada ikan stadia larva, ikan kecil maupun ikan dewasa. Larva dan ikan kecil adalah stadia yang paling rentan. Kematian masal terjadi secara bertahap, dan kurang dari satu minggu lebih dari 70% ikan akan mati. Penyakit Ichthyopht Ichthyophthiriosis hiriosis memiliki tanda klinis yang khas, yaitu adanya bercak putih pada permukaan kulit kulit dan insang dari ikan yang terinfeksi. Penetrasi Penetrasi parasit ke dalam jaringan jaring an kulit ikan menyebabkan perubahan pada jaringan integument, integument, y aitu terbentukny a rongga rongga di sekitar parasit, ephitelial sel rusak, pembuluh darah di daerah infeksi pecah dan jaringan akan diselimuti oleh sel darah.
Dana dan angka (199 (1990), 0), menyatakan menyatakan bahwa serangan Dactylogyrus sp sering dijumpai dijum pai pada insang, kulit d an sirip. Pen ularan dari or ganism ganisme e ini mel melalui alui pergesekan tubuh pada fase infektif infektif (fase beren ang bebas). Afrianto dan liviawaty liviawaty (1994), (1994), ikan yang terse rang gyrod actylus sp ini biasanya akan menjadi kurus dan ku litnya tidak kelihatan bening lagi lagi,, sirip ekor sering rontok dan tutup insang tidak dapat menutup dengan sering terlihat menggosok-gosok badannya dengan sengaja kedasar kolam atau benda keras lainnya. Sutriawati (1997), (1997), menyatakan bahwa gejala penyakit yang dapat ditimbulkan oleh dactylogyrus sp dan gyrodactilus sp adalah insang dan kulit menjadi rusak, luka dan terjadi pendarahan. Pernapasan terganggu, kulit ikan berlendir banyak dan warna pucat, ikan lemas dan tidak suka bergerak serta siripnya menguncup. Camallanus lacustris merupakan parasit air tawar yang umum yang bersifat
kosmopolit untuk menginfeksi ikan berbeda-beda untuk setiap inangnya yang menununjukkan spesifikasi yang luas (Grabda, 1991) 1991) Menurut Paperna (1995), digenia mempunyai siklus hidup tidak langsung dan fase dewasanya bersifat parasitik pada vertebrata. Se lai lain n itu, ikan juga dapat diinfeksi oleh fase larva, metaserkaria. metaserkaria. Infeksi metaserkaria merupakan sumber u tama penyakit. Pengamatan terhadap ikan patin yang diberikan bahan polutan seperti bayclin, dete rjen d an ro ndap memiliki memiliki indikasi seperti ikan akan megap-megap, megap-megap, pergerakan yang agresif dengan bergerak kepermukaan perairan untuk mencoba menagbil oksigen dari luar sehingga pergerakan operculum sangat cepat, perlahanlahan ikan menjadi kejang-kejang kejang-kejang kemudian bebe rapa menit kemudian terjadinya mortalitas. Bakteri aeromonas Sp yang diam diamati ati memili memiliki ki bent uk yang bulat, tepi yang rata dan memiliki diameter 0,2 cm (uji fisika). Pada uji pewarnaan gram bakteri memberikan mem berikan hasil bakteri be rwarna merah sehingga d apat disimpulkan disimpulkan bakteri gr am negatif. Sedangkan pada uji KOH 3% yang berdasarkan 1 koloni bakteri memberikan hasil yang c air/tidak mengen mengen tal maka maka ditandai bakteri ini bersifar gram negatif. Uji sampel darah pada ikan mas memiliki eritrosit yang melebihi batas normal yang dapat dikatakan ikan mengalami penyakit hipermia, terhadap leukosit juga melebihi mel ebihi batas normal ditandai bahwa se lama keh idupan ikan mengal mengalam amii stre ss. V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Serangan patogen pada ikan dikenal dengan ektoparasit dan endoparasit. Ektoparasit yaitu parasit yang hidup pada tubuh bagian luar organisme yang ditumpanginya. Sedangkan endoparasit yaitu parasit yang hidup pada organ tubuh Penyakit merupakan suatu keadaan dimana organisme tidak dapat mempertahankan keadaan normal karena adanya gangguan fungsi fisiologi yang dapat disebabkan oleh organisme patogen maupun faktor lainnya. Dengan demikian demikian timbulnya serangan peny akit p ada ikan dapat disebabkan oleh organisme lain, pakan maupun keadaan lingkungan.
5.2. Saran
Untuk mendapatkan hasil yang baik sebaiknya ke rjasam rjasama a sesama praktikan bisa berjalan dengan lancar. Dan juga diharapkan kepada asisten agar tetap
di yanpl ei ades.bl og spot.com/2013/01/l apor an- par asi t- dan- penyaki t- i kan_8074.html
6/8
4/23/13
di yAn' s Zone ) ) ^_^( ( : LAPOR AN PARASIT DAN PEN YAKIT IKAN menegakkan disiplin disiplin bagi praktikan yang tidak serius se lama praktikum berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA Afrianto dan Liviawaty. Liviawaty. 2003. Pengendalian hama dan penyakit ikan. Pene rbit kanisius. Yogyakarta
Dana. D dan S. L. Angka. 1990. ‘Masalah ‘Masalah Pen yakit Dan Bakteri Pada Ikan Air Tawar Serta Cara Penanggulangannya’. Makalah Pada Seminar Nasional II Penyakit Ikan Dan Udang. Balai Penelitian Perikanan Air Tawar. Bogor. 121 hal Djuhanda, T. 1981. Dunia ikan. Armico Bandung. 190 halaman. halaman.
Grabda, J. 1991. Marine Fish Parasitology, an Outline. Polish Scientific Publisher. Poland, p: 3-22; 29-31
Susanto, H. 1987. Budaya Ikan di Pekarangan., Penerbit Penebar Swadaya., Jakarta.
Sutriawati, H. 1997. ‘Identifikasi ‘Identifikasi Dan Pen gendalian Parasit Pada Ikan Mas Di Balai Budidaya Air Tawar Sukabumi Jawa Barat. Skripsi. Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pe ngetahu an Alam IPB. IPB. Bogor . 32 hal Irawan .2004. Budidaya Ikan Ait Tawar. Ikan Gurame, Ikan Nila. Kanisius. Yogyakrta.
Kordi .2004. Penanggulangan Hama dan Penyakit Ikan. C.V. Aneka. Solo. Kusumamihardja Kusumam ihardja S. 1989. Diktat Parasitologi. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Yanong RPE. 2002. Nematode (Roundworm) Infection in Fish. Sirkular 911:33570-3434.
Kottelat, M ., A. J, Whitten, S. N. Kartika Sari dan Wirjoatmojo. 1993. 1993. ‘Ikan Air Tawar Tawarv Indonesia Bagian Barat dan Su lawesi’ lawesi’.. Jakarta . 293 h al.
Lingga, P dan H. Su santo. 1987. ‘Ikan ‘Ikan Hias Air Tawar’. Penebar Swadaya. Jakarta. 236 236 hal.
Mairita, H. 1999. ‘Ektoparasit ‘Ektoparasit Pada Ikan Je lawa lawatt (Leptobarbu s haevenii Bleker) Yang Dipelihara Dalam Dalam Kolam Kelurahan Langgini Kec . Bangkinang Kab. Kampar Prov. Riau’. Skripsi. Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru. 48 hal (Tidak diterbitkan)
Paperna, I. 1995. Digenea Digenea (Phylum Platyhelminthes). Platyhelminthes). In Woo, P. T. K. (Ed). Fish Disease and Disorders. Volume 1. Protozoa and Metazoa Infections. University Press. Cam Cambridge. bridge. P: 329.
di yanpl ei ades.bl og spot.com/2013/01/l apor an- par asi t- dan- penyaki t- i kan_8074.html
7/8
4/23/13
di yAn' s Zone ) ) ^_^( ( : LAPOR AN PARASIT DAN PEN YAKIT IKAN
LAMPIRAN Diposkan oleh diyan fi3ya Manurung di 18.23 Label: MATAKULIAH JURUSAN BDP
0 komentar:
Poskan Komentar Posting Lam Lama a
Beranda
Posting Lebih Baru
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Blog Design by Gisele by Gisele Jaquenod
di yanpl ei ades.bl og spot.com/2013/01/l apor an- par asi t- dan- penyaki t- i kan_8074.html
8/8