A. JUDUL PERCOBAAN
: Masker Bahan Alam
B. TUJUAN PERCOBAAN
: Mahasiswa dapat mengetahui proses
pembuatan masker dan kualitas masker yang dihasilkan. C. TINJAUAN PUSTAKA
:
1. Masker Masker adalah sediaan kosmetik untuk perawatan kulit wajah yang memiliki manfaat yaitu memberi kelembaban, memperbaiki tekstur kulit, meremajakan kulit, mengencangkan kulit, menutrisi kulit, melembutkan kulit, membersihkan
pori-pori
kulit,
mencerahkan
warna
kulit,
merilekskan otot-otot wajah dan menyembuhkan jerawat dan bekas jerawat. Masker Masker mengandung mieral, vitamin, minyak esensial atau ekstrak buah, dan jika dimanfaatkan untuk mengobati terdapat zat yang dapat menyembuhkan seperti antibakteri. Efek yang dirasakan dari pengobatan menggunakan masker wajah yang mengandung zat anti bakteri adalah a dalah revitalisasi, penyembuhan, penyegaran dan dapat menghasilakan manfaat sementara atau jangka panjang. Standarisasi masker bubuk secara umum diantaranya: (1) Standar sediaan masker wajah menurut menurut SNI 16-6070-1999, bentuk sediaan masker yang digunakan untuk memberikan rasa kencang kenca ng pada kulit dan efek membersihkan, (2) Kadar air yang dipersyaratkan secara umum adalah tidak lebih dari 10% menurut Warsito (2011), (3) Kadar Zink oksida sebesar maksimum 25 % berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan POM RI No. HK.03.1.23.08.11.07517 tahun 2011.
Gambar 1 Berbagai Berbagai macam contoh masker masker (Sumber : http://pondokibu.com)
2. Beras Beras adalah butir padi yang telah dibuang kulit luarnya luarnya (sekamnya) yang menjadi dedak kasar. Berasal dari kata weas dalam bahasa Jawa Kuno, beras dapat dap at membantu melembabkan me lembabkan dan mampu meningkatkan meningkatka n produksi kolagen kulit yang dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit sehingga kulit terlihat lebih cerah dan tampak lebih muda. Beras sering
digunakan
sebagai
bahan pembuatan
kosmetik
karena
mengandung gamma oryzanol.
Gambar 2 Struktur Struktur Gamma Oryzanol Oryzanol (Sumber : http://ricebranak.com) Gamma oryzanol terdapat pada seluruh bagian beras, termasuk pada bekatul dan produk samping padi lainnya. Kandungan gamma oryzanol terbesar terdapat pada bekatul, diikuti dengan beras pecah kulit, beras giling, dan sekam. Gamma oryzanol inilah yang berfungsi sebagai antioksidan dari bedak dingin. Gamma oryzanol mampu membantu memperbaharui pigmen melanin dalam kulit dan dapat menangkal sinar ultraviolet. Beras juga mengandung
asam ferulat yang merupakan
antioksidan asam penolik yang dapat melindungi kulit dari berbagai jenis polutan, peroksida, dan radikal bebas. Komposisi kimia tepung beras dapat dilihat pada tabel berikut :
2. Beras Beras adalah butir padi yang telah dibuang kulit luarnya luarnya (sekamnya) yang menjadi dedak kasar. Berasal dari kata weas dalam bahasa Jawa Kuno, beras dapat dap at membantu melembabkan me lembabkan dan mampu meningkatkan meningkatka n produksi kolagen kulit yang dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit sehingga kulit terlihat lebih cerah dan tampak lebih muda. Beras sering
digunakan
sebagai
bahan pembuatan
kosmetik
karena
mengandung gamma oryzanol.
Gambar 2 Struktur Struktur Gamma Oryzanol Oryzanol (Sumber : http://ricebranak.com) Gamma oryzanol terdapat pada seluruh bagian beras, termasuk pada bekatul dan produk samping padi lainnya. Kandungan gamma oryzanol terbesar terdapat pada bekatul, diikuti dengan beras pecah kulit, beras giling, dan sekam. Gamma oryzanol inilah yang berfungsi sebagai antioksidan dari bedak dingin. Gamma oryzanol mampu membantu memperbaharui pigmen melanin dalam kulit dan dapat menangkal sinar ultraviolet. Beras juga mengandung
asam ferulat yang merupakan
antioksidan asam penolik yang dapat melindungi kulit dari berbagai jenis polutan, peroksida, dan radikal bebas. Komposisi kimia tepung beras dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Komposisi Tepung Beras (per 100 gram bahan)
Gambar 3 Beras (Sumber : http://octameliapurnamasari.wordpress.com) 3. Kunyit Tanaman kunyit ini termasuk familia Zingiberaceae. Dan setiap daerah mempunyai kunyir(sunda),
nama-nama temo
yang
berbeda
kuning(madura),
misalnya,
kunir(jateng),
kunit(banjar),
koneh(flores),
kunyi(makasar), alawaha(gorontalo), unin(ambon), garaci (ternate). Kun yit merupakan salah satu tumbuhan yang banyak digunakan dalam masyaraka t. Rimpang kunyit terutama digunakan untuk keperluan dapu r (bumbu dan zat pewarna makanan), kosmetik hingga pengobatan tradisional. Kunyit (curcuma sp) sp) merupakan tanaman yang mudah di perbanyak dengan stek. Beberapa kandungan kimia dari rimpang kunyit yang telah diketahui yaitu minyak atsiri sebanyak 6% yang terdiri dari golongan senyawa monoterpen
dan sesquiterpen (meliputi zingiberen, alfa dan beta-turmerone), zat warna kuning yang di sebut kurkuminoid sebanyak 5% (meliputi kurkumin 5060%, monodesmetoksikurkumin dan bidesmetoksikurkumin), protein, fosfor, kalium, besi dan vitamin C.
Gambar 4 Struktur Kurkumin (Sumber : http://id.wikipedia.org) Tanaman kunyit berupa semak dan tingginya sekitar 70 cm. Tanaman ini mempunyai batang semu, akar serabut yang bewarna coklat muda, dan membentuk rimpang. Daunnya berbentuk lanset memanjang, tulang daunnya mirip, panggal dan ujungnya meruncing, bewarna hijau pucat, mempunyai tangkai yang panjang,dan mempunyai panjang sekitar 40 cm, rimpangnya memanjang berbentuk jari, bewarna kuning, dan sedikit bersisik. Benih yang digunakan untuk pembudidayaan kunyit berupa rimpangnya, atau bisa juga menggunakan anak tanaman kunyit yang d ambil dari rumpun yang sudah ada, kunyit hidup subur di kawasan lapang dan mendapat cukup sinar matahari. Bagian tanaman kunyit yang di gunakan sebagai bahan bumbu adalah rimpang dan daunnya. Daun kunyit biasanya di gunakan untuk memberikan aroma pada masakan dan rimpangnya di gunakan untuk memberikan warna kuning pada masakkan seperti rendang, gulai, dan sebagai pembalut ikan dan daging yang dibakar. Manfaat kunyit antara lain : a. Kunyit dapat membantu memperlambat penyebaran dan pertumbuhan tumor b. Kunyit dapat membantu memperlancar system pencernaan c. Meringankan gejala rematik d. Membantu menyembuhkan luka
e. Membantu menyembuhkan penyakit kulit seperti koreng dan gatal-gatal f.
Dapat mencegah keputihan
g. Dapat menghaluskan kulit h. Memperlancar dan mengurangi rasa nyeri saat haid
Gambar 5 Kunyit (Sumber : http://wolipop.detik.com) 4. Kencur Kencur ( Kaempferia galanga
L) merupakan
tanaman tropis yang
banyak tumbuh diberbagai daerah di Indonesia sebagai tanaman yang dipelihara. Tanaman ini banyak digunakan sebagai ramuan obat tradisional dan sebagai bumbu dalam masakan sehingga para petani banyak yang membudidayakan
tanaman
kencur
sebagai
hasil
pertanian
yang
diperdagangkan dalam jumlah yang besar. Bagian dari tanaman kencur yang diperdagangkan adalah buah akar yang tinggal didalam tanah yang disebut dengan rimpang kencur atau rizoma. Daun kencur berbentuk bulat lebar, tumbuh mendatar diatas permukaan tanah dengan jumlah daun tiga sampai empat helai. Permukaan daun sebelah atas berwarna hijau sedangkan sebelah bawah berwarna hijau pucat. Panjang daun berukuran 10 – 12 cm dengan lebar 8 – 10 cm mempunyai sirip daun yang tipis dari pangkal daun tanpa tulang tulang induk daun yang nyata. Rimpang kencur terdapat didalam tanah bergerombol dan bercabang cabang dengan induk rimpang ditengah. Kulit ari berwarna coklat dan bagian dalam putih berair dengan aroma yang tajam. Rimpang yang masih muda berwarna putih kekuningan dengan kandungan air yang lebih banyak dan rimpang yang
lebih tua ditumbuhi akar pada ruas ruas rimpang berwarna putih kekuningan. Bunga kencur berwarna putih berbau harum terdiri dari empat helai daun mahkota. Tangkai bunga berdaun kecil sepanjang 2 – 3 cm, tidak bercabang, dapat tumbuh lebih dari satiu tangkai, panjang tangkai 5 – 7 cm berbentuk bulat dan beruas ruas. Putik menonjol keatas berukuran 1 – 1,5 cm, tangkai sari berbentk corong pendek. Klasifikasi Kaempferia galanga L di dalam dunia botani adalah sebagai berikut: Kerajaan : Plantae Divisi
: Spermaiophyta
Sub Divisi : Angiospermae Kelas
: Monocotyledonae
Ordo
: Zingiberales
Famili : Zingiberaceae Subfamili : Zingiberoideae Genus : Kaempferia Spesies : Kaempferia .galanga Kandungan
kimia
rimpang
kencur
telah
dilaporkan
oleh
Afriastini,1990 yaitu (1) etil sinamat, (2) etil p-metoksisinamat, (3) pmetoksistiren, (4) karen (5) borneol, dan (6) parafin.
Gambar 6 Struktur Kimia Kandungan yang Terdapat pada Kencur
Diantara kandungan kimia ini, etil p-metoksisinamat merupakan komponen utama dari kencur. Tanaman kencur mempunyai kandungan kimia antara lain minyak atsiri 2,4-2,9% yang terjadi atas etil parametoksi sinamat (30%). Kamfer, borneol, sineol, penta dekana. Adanya kandungan etil para metoksi sinamat dalam kencur yang merupakan senyawa turunan sinamat. Kencur (Kamferia galanga L) adalah salah satu jenis temu-temuan yang banyak dimanfaatkan oleh rumah tangga dan industri obat maupun makanan serta minuman dan industri rokok kretek yang memiliki prospek pasar cukup baik. Kandungan etil pmetoksisinamat (EPMS) didalam rimpang kencur menjadi bagian yang penting didalam industri kosmetik karena bermanfaat sebagai bahan pemutih dan juga anti eging atau penuaan jaringan kulit.
Gambar 7 Kencur (Sumber : http://www.tanamanobatku.org) 5. Temulawak Temulawak merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang semu. Di daerah Jawa Barat temulawak disebut sebagai koneng gede sedangkan di Madura disebut sebagai temu lobak. Kawasan IndoMalaysia merupakan tempat dari mana temulawak ini menyebar ke seluruh dunia. Saat ini tanaman ini selain di AsiaTenggara dapat ditemui pula di Cina, IndoCina, Bardabos, India, Jepang, Korea, di Amerika Serikat dan beberapa Negara Eropa.Klasifikasi ilmiah tanaman temulawak adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledonae Ordo : Zingiberales Keluarga : Zingiberaceae Genus : Curcuma Spesies : Curcuma xanthorrhiza. Tanaman temulawak berbatang semu dengan tinggi hingga lebih dari 1m tetapi kurang dari 2m, berwarna hijau atau coklat gelap. Akar rimpang terbentuk dengan sempurna dan bercabang kuat, berwarna hijau gelap. Tiap batang mempunyai daun 2 – 9 helai dengan bentuk bundar memanjang sampai bangun lanset, warna daun hijau atau coklat keunguan terang sampai gelap, panjang daun 31 – 84 cm dan lebar 10 – 18 cm, panjang tangkai daun termasuk helaian 43 – 80 cm. Perbungaan lateral, tangkai ramping dan sisik berbentuk garis, panjang tangkai 9 – 23 cm dan lebar 4 – 6 cm, berdaun pelindung banyak yang panjangnya melebihi atau sebanding denganmahkota bunga. Kelopak bunga berwarna putih berbulu, panjang 8 – 13 mm, mahkota bunga berbentuk tabung dengan panjang keseluruhan 4.5 cm, helaian bunga berbentuk bundar memanjang berwarna putih dengan ujung yang berwarna merah dadu atau merah, panjang 1.25 – 2 cm dan lebar 1cm. Di Indonesia satu – satunya bagian yang dimanfaatkan adalah rimpang temulawak untuk dibuat jamu godog. Rimpang ini mengandung 48-59, 64 % zat tepung, 1,6-2,2 % kurkumin dan 1,48-1,63 % minyak asiri dan dipercaya dapat meningkatkan kerja ginjal serta anti inflamasi. Manfaat lain dari rimpang tanaman ini adalah sebagai obat jerawat, meningkatkan nafsu makan, anti kolesterol, anti inflamasi, anemia, anti oksidan, pencegah kanker, dan anti mikroba. Komponen – komponen yang terkandung dalam temulawak dapat digolongkan menjadi 2 golongan, yaitu minyak atsiri dan golongan kurkuminoid. Minyak atsiri atau minyak menguap merupakan
komponen dalam temulawak yang memberikan bau karateristik, sedangkan kurkuminuid terdiri dari beberapa zat warna kuning. Beberapa penelitian mengidentifikasi kandungan kimia minyak atsiri yang terkandung dalam rimpang temulawak. Itokawa (1985 ) melaporkan adanya empat senyawa seskuiterpenoid bisabolan yaitu: α-kurkumen, arturmeron, β-atlanto danantorizol. Selanjutnya dibuktikan bahwa ketiga senyawa tersebut yaitu : α-kurkumen, ar-turmeron dan xantorizol, mempunyai khasiat anti-tumor. Peneliti Ueraha berhasil mengidentifikasi tujuh senyawa seskuiterpenoid bisabolon dari fraksi larutan klorofom rimpang temulawak, setelah dideterminasi berdasarkan data spektral, konversi kimia, dan kristalografi sinar-X. Ketujuh senyawa tersebut adalah bisacuron, bisacumol, bisacurol, bisacuron epoksida, bisacuron A, bisacuron B, dan bisacuron. Kandungan kimia minyak atsiri temulawak Alto-Aromadendre, β–Atlanton, α–Bergamoten, β-Bisabolol, Bisacumol, Bisacuron, Bisacuron A, Bisacuron B, Bisacuron C, Bisacuron epoksida, Borneol, Isoborneol,Kamfen, Kamfor, 1,8 Sineol, Ar-kurkumen, αkurkumen, β- kurkumen, Kurkufenol , Kurzeren, Kurzerenon, P- Sine m, 2(1,5-Dimetilheks-4-enil) 4 metilfenol, β– Elemen, δ – Elemen, γ – Elemen, β- Famesen, Furanodienon, Germakonm, Isofuranogermakren, Limonen, Linalol, Mirsen, α- Pinen, β- Pinen, Sabinen, β-Seskuifelandren, αTerpineol, Trisiklen, Turmerol, Ar-turmeron, α-Turmeron, β-turmeron, Xantorizol dan Zingiberen.
Gambar 8 Temulawak (Sumber : http://news.viva.co.id)
6. Temu Giring Temu giring banyak ditemukan tumbuh liar di hutan-hutan kecil atau peladangan dekat rumah penduduk, terutama di kawasan Jawa Timur. Kini, temu giring sudah banyak diusahakan oleh masyarakat sebagai tanaman apotik hidup, terutama di pulau Jawa. Sistematika tumbuhan temu giring adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi
: Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae Kelas
: Monocotyledonae
Bangsa : Zingiberales Suku Marga Jenis
: Zingiberaceae : Curcuma : Curcuma heyneana Val et van Zijp.
Temu giring merupakan suatu tumbuhan tahunan. Tumbuhan temu giring memiliki ketinggian mencapai 2 meter. Batang temu giring berwarna hijau pucat dan tumbuh tegak yang tersusun atas banyak pelepah daun. Daunnya berbentuk lanset yang melebar. Helaian daunnya tipis, uratnya kelihatan dan berwarna hijau muda. Bunga temu giring muncul dari bagian samping batang semu. Pinggiran mahkota bunga berwarna merah. Bunga ini memiliki daun-daun pelindung yang berujung lancip. Musim bunga berlangsung dari bulan Agustus sampai bulan Mei tahun berikutnya, namun
paling
banyak
dijumpai
pada
bulan
September
sampai
Desember.Rimpang temu giring tumbuh menyebar di sebelah kiri dan kanan batang secara memanjang sehingga terlihat kurus atau membengkok ke bawah. Secara kesuluruhan, rimpang temu giring umumnya tumbuh mengarah ke bawah dengan percabangan berbentuk persegi. Apabila rimpang dibelah, akan terlihat daging rimpang berwarna kuning, berbau khas temu giring. Rimpang bagian samping umumnya memiliki rasa lebih pahit. Tanaman ini tumbuh pada daerah hingga ketinggian 750 m di atas
permukaan laut. Temu giring dijumpai sebagai tanaman liar di hutan jati atau di halaman rumah, terutama di tempat yang teduh. Perbanyakan dilakukan dengan stek rimpang induk atau rimpang cabang yang bertunas. Kandungan kimia rimpang temu giring antara lain minyak atsiri dengan komponen utama 8(17),12-labdadiene-15,16-dial, tanin dan kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksi-kurkumin dan bisdesmetoksi-kurkumin, pati, saponin, dan flavonoid. Secara tradisional rimpang temu giring mempunyai beberapa khasiatantara lain sebagai obat luka, obat cacing, obat sakit perut, obat pelangsing, memperbaiki warna kulit, obat untuk mengatasi perasaan tidak tenang atau cemas, jantung berdebar-debar, haid tidak teratur, obat rematik, menambah nafsu makan, meningkatkan stamina, menghaluskan kulit, obat jerawat, obat cacar air dan obat batuk. Temu giring mengandung senyawa khas kurkumin yang dapat meningkatkan proliferasi sel T, sehingga kurkumin mempunyai prospek cukup baik untuk meningkatkan sistem imun.
Gam bar 9 Struktur 8(17),12-labda diene-15,16-dial (Sumber : http://www.google.com/patents/EP1143986A3?cl=en) 7. Susu Susu memiliki kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia. Berikut ini adalah uraian tentang kandungan penting tersebut: a. Lemak Susu
Lemak yang terdapat di dalam susu tersusun dari trigliserida yang merupakan gabungan gliserol dan asam- asam lemak. Dalam lemak susu terdapat 60- 75% lemak yang bersifat jenuh, 25- 30% lemak yang bersifat tak jenuh, dan sekitar 4% merupakan lemak polyunsaturated. Komponen mikro lemak susu antara lain fosfolipid, sterol, tokoferol (vitamin E), karoten, serta vitamin A dan D. b. Laktosa Laktosa adalah bentuk karbohidrat yang terdapat di dalam air susu. Bentuk ini tidak terdapat di dalam bahan makanan yang lain. Kadar laktosa di dalam air susu adalah 4.60% dan ditemukan dalam keadaan larut. Laktosa terbentuk dari dua komponen gula yaitu glukosa dan galaktosa. Sifat air susu yang sedikit manis ditentukan oleh laktosa. Kadar laktosa dalam air susu dapat dirusak oleh beberapa janis bakteri pembentuk asam susu.
Pemberian laktosa dalam susu dapat
menyebabkan gangguan-gangguan perut bagi orang yang tidak tahan terhadap laktosa. Hal ini disebabkan kurangnya enzim laktase dalam mukosa usus. c. Vitamin dan Enzim Kadar vitamin di dalam air susu tergantung dari jenis makanan yang diperoleh ternak sapi dan waktu laktasinya. Vitamin yang terlarut didalam lemak adalah vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K. Sedangkan vitamin yang larut didalam air susu, tergolong vitamin B komplek, vitamin C, vitamin A, provitamin A dan vitamin D. Vitamin yang larut didalam air susu yang terpenting adalah vitamin B1, B2, asam nikotinat dan asam pantotenat. Bila air susu dipanaskan atau dimasak, dipasteurisasi atau disterilisasi maka 10-30% vitamin B1 akan hilang, vitamin C akan hilang 20-60%. Enzim berfungsi untuk mengolah suatu bahan menjadi bahan lain dengan jalan autolyse. Enzim yang terkenal adalah peroxydases, reductase, catalase dan phospatase. Dengan adanya pemanasan, enzim tidak akan berfungsi lagi.
d. Protein Susu memiliki kadar protein yang tinggi. Kadar protein di da lam air susu rata-rata 3,20% yang terdiri dari: 2,70% kasein (bahan keju), dan 0,50% albumin. Sehingga dapat disimpulkan bahwa 26,50% dari bahan kering air susu adalah protein. e. Globulin Selain itu, di dalam air susu juga terdapat globulin dalam jumlah sedikit. Globulin adalah protein yang memiliki fungsi enzimatik yaitu membantu memicu reaksi kimia di dalam tubuh. Protein di dalam air susu juga merupakan penentu kualitas air susu sebagai bahan konsumsi. Albumin ditemukan 5 gram per kg air susu, dalam keadaan larut. Di dalam pembentukan keju, albumin memisah dalam bentuk whey. Beberapa hari setelah induk sapi melahirkan, kandungan albumin sangat tinggi pada air susu dan normal setelah 7 hari. Albumin merupakan kandungan protein yang diperlukan oleh tubuh. Protein menyediakan amino yang penting untuk tubuh dan digunakan sebagai pondasi untuk pembentukan otot. Tetapi tidak semua protein sama. Protein yang terbesar dalam susu adalah kasein dan whey. Kedua protein susu ini sama-sama sumber amino esensial yang sempurna, tetapi mereka berbeda dalam satu aspek yang penting. 1) Kasein : protein utama susu yang lambat dicerna dan jumlahnya mencapai kurang lebih 80% dari total protein dalam susu. Kasein terdapat dalam bentuk kasein kalsium yaitu senyawa kompleks dari kalsium fosfat dan terdapat dalam bentuk partikel-partikel kompleks koloid yang disebut micelles. Partikel-partikel kasein dalam susu dapat dipisahkan dengan menambahkan asam atau dengan rennet kasein (parakasein).
Gambar 10 Kasein (Sumber : http://www.chemicalbook.com) 2) Wheyprotein : protein dalam susu yang cepat dicerna dan terdapat dalam bentuk larutan, disebut juga protein serum.
Gambar 11 Bubuk Susu (Sumber : http://beibboo.blogspot.com) D. RANCANGAN PERCOBAAN
:
Skala Laboratorium 1. Alat dan Bahan
a. Seperangkat alat Blender
1 buah
b. Sendok
5 buah
c. Neraca Ohauss
1 buah
d. Saringan
1 buah
e. Wadah plastik
5 buah
f.
Secukupnya
Plastik Klip
g. Beras h. Air i.
Kunyit
j.
Kencur
k. Temulawak l.
Temu Giring
m. Susu Coklat n. Serbuk ZnO o. Soda Kue 2. Prosedur Percobaan
a. Pembuatan Tepung Beras Beras 1 Kg -
Dicuci sampai bersih Direndam dalam air selama 1 malam Ditiriskan 3 jam Digiling sampai halus
Tepung Beras Basah -
Dikeringkan selama 2 hari di bawah sinar matahari Diayak sehingga mendapatkan butiran tepung yang halus
Tepung Beras b. Pembuatan Tepung Kunyit, Kencur, Temulawak dan Temu Giring Kunyit, Kencur, Temulawak dan Temu Giring ¼ Kg -
-
Dikupas kulitnya Dicuci Diiris tipis-tipis Dikeringkan tetapi tidak dibawah sinar matahari langsung hingga kering Dihaluskan dengan menggunakan blender
Tepung Kunyit, Kencur, Temulawak dan Temu Giring
c. Pembuatan Masker -
Pembuatan masker berbahan dasar rimpang dan susu coklat Tepung Beras 50 g -
Dimasukkan dalam blender Ditambahkan tepung rimpang 5g - Ditambahkan 1 g serbuk ZnO - Ditambahkan 0,25 g soda kue - Dicampurkan hingga semua bahan tercampur rata Masker dari rimpang Tepung Beras 15 g -
Dimasukkan dalam blender Ditambahkan susu coklat 35 g Ditambahkan 1 g serbuk ZnO Ditambahkan 0,25 g soda kue Dicampurkan hingga semua bahan tercampur rata
Masker dari susu coklat
d. Pengujian Organoleptik Masker dan Lulur Masker berbahan dasar rimpang dan susu coklat -
Di uji organoleptik yang meliputi warna, aroma dan tekstur
Warna, Aroma dan tekstur masker
e. Pengujian Kadar Air Masker rimpang dan susu coklat -
Kadar Air
Ditimbang masing-masing 1 g Dioven pada suhu 100-105oC selama 3 jam Didinginkan dalam desikator Ditimbang berat bahan Dioven lagi selama 30 menit sampai dihasilkan berat konstan
Skala Industri
E. HASIL PENGAMATAN No.
Prosedur Percobaan
1
Pembuatan Tepung Beras
: Hasil Pengamatan
Dugaan/Reaksi
Sebelum
Sesudah
Beras : Butiran
Beras dicuci :
Butiran
putih berbentuk permukaan
besar
lonjong
butiran
Air
:
berwarna
beras mengkilat tidak Beras
setelah
direndam
:
butiran-butiran beras lebih lunak Beras
setelah
digiling : tepung berwarna putih Tepung
beras
diayak : butiran butiran
beras
yang
halus
terpisah dengan butiran kasar.
beras
Kesimpulan
beras Pembuatan menjadi beras
yang halus
melalui
beras beberapa yaitu
tepung
proses
perendaman,
penggilingan pengeringan.
dan
E. HASIL PENGAMATAN No.
Prosedur Percobaan
1
Pembuatan Tepung Beras
: Hasil Pengamatan
Dugaan/Reaksi
Sebelum
Sesudah
Beras : Butiran
Beras dicuci :
Butiran
putih berbentuk permukaan
besar
lonjong
butiran
Air
:
beras mengkilat tidak Beras
berwarna
setelah
direndam
Kesimpulan
beras Pembuatan menjadi beras
melalui
beras beberapa
yang halus
yaitu
:
proses
perendaman,
penggilingan
butiran-butiran
tepung
dan
pengeringan.
beras lebih lunak Beras
setelah
digiling : tepung berwarna putih Tepung
beras
diayak : butiran butiran
beras
yang
halus
terpisah dengan butiran
beras
kasar.
2
Pembuatan Tepung Kunyit, Kencur, Temulawak dan Temu Giring Kunyit
: Rimpang
rimpang
dikupas
berwarna jingga Kencur
:
dan diperoleh
tepung
dari rimpang
melalui
dicuci : rimpang penghalusan
beberapa
proses
bersih
yaitu pemanasan dan
rimpang kering
Rimpang diiris:
rimpang
lembaran-
berwarna putih
lembaran
Temulawak
rimpang
:
Tepung rimpang Pembuatan
rimpang
Rimpang
berwarna
dikeringkan
jingga
lembaran
Temu Giring :
rimpang kering
rimpang
Lembaran
berwarna putih
rimpang dihaluskan serbuk rimpang - Kunyit: berwarna jingga
:
:
penghalusan.
2
Pembuatan Tepung Kunyit, Kencur, Temulawak dan Temu Giring Kunyit
: Rimpang
rimpang
dikupas
berwarna jingga Kencur
:
dan diperoleh
tepung
dari rimpang
melalui
dicuci : rimpang penghalusan
beberapa
proses
bersih
yaitu pemanasan dan
rimpang kering
Rimpang diiris:
rimpang
lembaran-
berwarna putih
lembaran
Temulawak
rimpang
:
Tepung rimpang Pembuatan
rimpang
Rimpang
berwarna
dikeringkan
jingga
lembaran
Temu Giring :
rimpang kering
rimpang
Lembaran
berwarna putih
rimpang dihaluskan
penghalusan.
:
:
serbuk rimpang - Kunyit: berwarna jingga
- Kencur
:
berwarna kuning kecoklatan - Temulawak
:
berwarna jingga - Temu Giring : berwarna kuning kecoklatan 3
Pembuatan Masker Tepung Beras :
Tepung beras + Pencampuran
Masker dibuat dari
serbuk berwana
serbuk rimpang bahan-bahan
tepung rimpang dan
putih
kunyit + ZnO + lebih rata dengan tepung beras serta
Serbuk
soda
rimpang :
Serbuk
- Kunyit:
berwarna kuning
kue
:
berwarna
Tepung beras +
jingga
serbuk rimpang kencur + ZnO +
menggunakan
penambahan
blender
dan soda kue
ZnO
- Kencur
:
berwarna kuning kecoklatan - Temulawak
:
berwarna jingga - Temu Giring : berwarna kuning kecoklatan 3
Pembuatan Masker Tepung Beras :
Tepung beras + Pencampuran
Masker dibuat dari
serbuk berwana
serbuk rimpang bahan-bahan
tepung rimpang dan
putih
kunyit + ZnO + lebih rata dengan tepung beras serta
Serbuk
soda
rimpang :
Serbuk
- Kunyit:
berwarna kuning
kue
:
berwarna
Tepung beras +
jingga
serbuk rimpang kencur + ZnO +
- Kencur
:
soda
kue
:
berwarna
Serbuk
kuning
berwarna putih
kecoklatan
Tepung beras +
- Temulawak :
serbuk rimpang
berwarna
temulawak
kuning
ZnO + soda kue
- Temu Giring :
:
+
Serbuk
berwarna
berwarna kuning
kuning
Tepung beras +
kecoklatan
serbuk rimpang
Susu coklat :
temu giring +
serbuk
ZnO + soda kue
berwarna
:
coklat
berwarna putih
ZnO : serbuk
Tepung beras +
putih
susu
Soda serbuk
kue
:
Serbuk
coklat
+
ZnO + soda kue :
Serbuk
berwarna putih berwarna coklat muda
menggunakan
penambahan
blender
dan soda kue
ZnO
- Kencur
:
soda
kue
:
berwarna
Serbuk
kuning
berwarna putih
kecoklatan
Tepung beras +
- Temulawak :
serbuk rimpang
berwarna
temulawak
kuning
ZnO + soda kue
- Temu Giring :
:
+
Serbuk
berwarna
berwarna kuning
kuning
Tepung beras +
kecoklatan
serbuk rimpang
Susu coklat :
temu giring +
serbuk
ZnO + soda kue
berwarna
:
coklat
berwarna putih
ZnO : serbuk
Tepung beras +
putih
susu
Soda
kue
:
serbuk
Serbuk
coklat
+
ZnO + soda kue :
Serbuk
berwarna putih berwarna coklat muda
4
Pengujian Organoleptik Masker Masker
Skor masker:
Kategori
Masker
rimpang :
Kunyit: 81
penilaian:
kencur, temulawak,
- Kunyit:
Kencur: 83
0-26
berwarna
Temulawak: 82
baik
kuning
Temu giring : 75 26-50
- Kencur
:
:
kurang susu
kunyit,
coklat
dan
pembanding :
cukup termasuk
pada
Susu coklat :99
baik
kategori
berwarna
Masker
51-75 : baik
baik”
putih
pembading: 78
76-100 : sangat masker temu giring
- Temulawak : berwarna kuning - Temu Giring : berwarna putih Susu coklat : serbuk berwarna coklat
baik
termasuk “baik”.
“sangat sedangkan
kategori
4
Pengujian Organoleptik Masker Masker
Skor masker:
Kategori
Masker
rimpang :
Kunyit: 81
penilaian:
kencur, temulawak,
- Kunyit:
Kencur: 83
0-26
berwarna
Temulawak: 82
baik
kuning
Temu giring : 75 26-50
- Kencur
:
:
kurang susu
kunyit,
coklat
dan
pembanding :
cukup termasuk
pada
Susu coklat :99
baik
kategori
berwarna
Masker
51-75 : baik
baik”
putih
pembading: 78
76-100 : sangat masker temu giring
- Temulawak :
baik
berwarna
“sangat sedangkan
termasuk
kategori
“baik”.
kuning - Temu Giring : berwarna putih Susu coklat : serbuk berwarna coklat
5
Pengujian Kadar Air Tepung Beras :
Kadar air :
Kadar air pada
Kadar
serbuk berwana
Kunyit : 5 %
setiap bahan < 10
didapatkan
putih
Kencur : 6,67 %
%
masing-masing
Serbuk
Temulawak :
masker
rimpang :
4,28 %
kunyit 5 %, kencur
- Kunyit:
Temu giring : .
6.76 %, temulawak
berwarna
5%
4,28 %, temu giring
jingga
Susu coklat : 5
5 % dan susu coklat
%
5 %.
- Kencur
:
berwarna kuning kecoklatan - Temulawak : berwarna kuning - Temu Giring : berwarna kuning kecoklatan
air
yang pada
adalah
5
Pengujian Kadar Air Tepung Beras :
Kadar air :
Kadar air pada
Kadar
serbuk berwana
Kunyit : 5 %
setiap bahan < 10
didapatkan
putih
Kencur : 6,67 %
%
masing-masing
Serbuk
Temulawak :
masker
rimpang :
4,28 %
kunyit 5 %, kencur
- Kunyit:
Temu giring : .
6.76 %, temulawak
berwarna
5%
4,28 %, temu giring
jingga
Susu coklat : 5
5 % dan susu coklat
%
5 %.
- Kencur
:
berwarna kuning kecoklatan - Temulawak : berwarna kuning - Temu Giring : berwarna kuning kecoklatan
Susu coklat : serbuk berwarna coklat
air
yang pada
adalah
Susu coklat : serbuk berwarna coklat
F. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN :
Proses pembuatan masker melalui beberapa proses yakni pembuatan tepung beras, pembuatan tepung rimpang, pencampuran bahan-bahan dan pengemasan. Selain itu, untuk mengetahui kualitas bahan dilakukan pengujian organoleptik dan kadar air yang terdapat pada bahan. Proses pertama adalah pembuatan tepung beras. Beras ditimbang sebanyak 1 kg kemudian dicuci dengan air sampai bersih. Pencucian beras dilakukan agar sisa ampas dari penggilingan padi dapat hilang. Setelah beras bersih, direndam selama 1 malam agar beras lebih lunak sehingga dapat digiling dengan mudah dan kemudian ditiriskan selama 3 jam. Lalu beras digiling sampai halus dan menjadi tepung. Kemudian tepung beras dikeringkan selama 2 hari dibawah sinar matahari karena beras yang sudah digiling menjadi tepung masih basah sehingga kadar air masih tinggi. Kadar air yang tinggi dapat memicu tumbuhnya berbagai mikroorganisme patogen yang dapat merusak kandungan yang terdapat pada beras. Setelah tepung benar-benar kering, tepung
F. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN :
Proses pembuatan masker melalui beberapa proses yakni pembuatan tepung beras, pembuatan tepung rimpang, pencampuran bahan-bahan dan pengemasan. Selain itu, untuk mengetahui kualitas bahan dilakukan pengujian organoleptik dan kadar air yang terdapat pada bahan. Proses pertama adalah pembuatan tepung beras. Beras ditimbang sebanyak 1 kg kemudian dicuci dengan air sampai bersih. Pencucian beras dilakukan agar sisa ampas dari penggilingan padi dapat hilang. Setelah beras bersih, direndam selama 1 malam agar beras lebih lunak sehingga dapat digiling dengan mudah dan kemudian ditiriskan selama 3 jam. Lalu beras digiling sampai halus dan menjadi tepung. Kemudian tepung beras dikeringkan selama 2 hari dibawah sinar matahari karena beras yang sudah digiling menjadi tepung masih basah sehingga kadar air masih tinggi. Kadar air yang tinggi dapat memicu tumbuhnya berbagai mikroorganisme patogen yang dapat merusak kandungan yang terdapat pada beras. Setelah tepung benar-benar kering, tepung diayak agar mendapatkan tepung beras yang benar-benar halus. Tepung beras yang didapatkan berwarna putih. Pemilihan beras dalam pembuatan masker dan lulur didasarkan pada senyawa yang terdapat pada beras yakni gamma oryzanol dan
asam
ferulat.
Senyawa
gamma
oryzanol
mampu
membantu
memperbaharui pigmen melanin dalam kulit dan dapat menangkal sinar ultraviolet sedangkan asam ferulat yang merupakan antioksidan asam penolik yang dapat melindungi kulit dari berbagai jenis polutan, peroksida, dan radikal bebas. Proses yang kedua adalah pembuatan tepung kunyit, kencur, temulawak dan temu giring. Rimpang-rimpang yang terdiri dari kunyit, kencur, temulawak dan temu giring ditimbang sebanyak ¼ Kg. Masing-masing rimpang dikupas dan dicuci bersih dengan menggunakan air. Setelah itu, rimpang diiris tipistipis dan dijemur tetapi tidak dibawah sinar matahari langsung hingga kering. Penjemuran tersebut bertujuan agar senyawa yang memiliki titik leleh rendah pada rimpang tidak mudah menguap. Setelah kering, masing-masing rimpang
dihaluskan dengan menggunakan blender. Tepung rimpang yang dihasilkan untuk rimpang kunyit berwarna jingga, kencur berwarna kuning kecoklatan, temulawak berwarna jingga dan temu giring berwarna kuning kecoklatan. Rimpang-rimpang yang digunakan memiliki senyawa yang bermanfaat pada kulit. Kunyit, temulawak dan temu giring bermanfaat dalam mengobati jerawat karena senyawa kurkumin yang dikandung. Kencur memiliki senyawa etil pmetoksisinamat bermanfaat sebagai sebagai bahan pemutih dan juga anti aging atau penuaan jaringan kulit. Proses pertama dan kedua merupakan proses persiapan bahan. Setelah semua bahan telah siap dilanjutkan pada proses ketiga. Proses ketiga adalah pembuatan masker yang terdiri dari 2 jenis yakni masker adalah masker terbuat dari rimpang dan susu coklat. Tepung beras sebanyak 50 gram ditimbang dan dimasukkan ke dalam blender. Kemudian ditambahkan tepung rimpang sebanyak 5 gram. Apabila ingin membuat masker dari rimpang kunyit maka rimpang yang ditambahkan adalah tepung kunyit, bila masker dan lulur kencur maka ditambahkan adalah tepung kencur, bila masker dan lulur temulawak maka ditambahkan adalah tepung temulawak dan bila masker temu giring maka ditambahkan adalah tepung temu giring. Setelah itu ditambahkan serbuk ZnO 1 gram dan soda kue 0,25 gram. Penambahan serbuk ZnO bertujuan supaya masker yang dipakai melekat lebih lama pada wajah maupun tubuh. Sedan gkan, penambahan soda kue bertujuan untuk memaksimalkan kerja masker. Kemudian dicampur dengan menggunakan blender sampai tercampur rata sehingga masker sudah dapat digunakan. Lulur kun yit berwarna kuning, kencur berwarna putih, temulawak berwarna kuning dan temu giring berwarna putih. Proses selanjutnya adalah pembuatan masker susu coklat. Tepung beras sebanyak 15 gram ditimbang dan dimasukkan ke dalam blender. Kemudian ditambahkan susu coklat sebanyak 35 gram. Setelah itu ditambahkan serbuk ZnO 1 gram dan soda kue 0,25 gram. Kemudian dicampur dengan menggunakan blender sampai tercampur rata sehingga masker susu coklat
sudah dapat digunakan. Masker coklat tersebut berwarna coklat muda. Susu memiliki senyawa kasein yang bermanfaat untuk menghaluskan wajah. Proses pembuatan Masker Bahan Alam telah dilakukan, selanjutnya adalah pengujian organoleptik masker untuk mengetahui kualitas dari masker yang diproduksi. Masker Bahan Alam yang diproduksi diuji organoleptik meliputi warna, aroma dan tekstur dengan masker pembanding yang beredar di supermarket
yakni
masker
“Mustika
Ratu
Bengkoang”.
Metode
uji
organoleptik menggunakan angket penilaian produk dari koresponden dan membandingkannya dengan masker pembanding. Koresponden diminta untuk mengisi kolom angket yang telah disediakan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Warna 1 = kurang menarik, warna tidak disukai koresponden 2 = cukup menarik, warna cukup disukai koresponden 3 = menarik, warna disukai koresponden 4 = sangat menarik, warna sangat disukai koresponden b. Tekstur 1 = kasar, tekstur terasa kasar pada tangan koresponden 2 = cukup halus, tekstur terasa cukup halus tetapi masih ada butiran kasar pada tangan koresponden 3 = halus, tekstur terasa halus pada tangan koresponden 4 = sangat halus, tekstur terasa sangat halus pada tangan koresponden c. Aroma 1 = tidak harum, aroma tidak disukai koresponden 2 = cukup harum, aroma cukup disukai koresponden 3 = harum, aroma disukai koresponden 4 = sangat harum, aroma sangat disukai koresponden
Tabel 2 Kategori Penilaian Nilai
Rentang jumlah poin
Kategori
1
0-25
Kurang baik
2
26-50
Cukup baik
3
51-75
Baik
4
76-100
Sangat baik
Kami memberikan angket pada 10 orang koresponden, dimana koresponden memberikan penilaian pada produk masker. Setelah dilakukan pengisian angket, dilakukan rekpitulasi terhadap poin yang telah didapat dari 10 koresponden produk Masker Bahan Alam serta Masker Pembanding. Dengan metode angket kita dapat mengetahui kelayakan Masker Bahan Alam dimata masyarakat. Data disajikan pada tabel dibawah ini. Tabel 3 Data uji organoleptik Jenis Masker No
Nama Koresponden
Parameter
Kunyit Kencur Temu
Temu
Susu
Pem
Lawak giring Coklat ban
Total
ding 1
2
3
4
Koresponden Warna
3
2
3
2
3
3
13
I
Tekstur
2
3
3
3
3
2
14
Aroma
3
3
2
3
3
2
14
Koresponden Warna
2
2
1
2
3
3
8
II
Tekstur
3
3
2
2
3
3
13
Aroma
3
2
3
3
3
3
14
Koresponden Warna
2
3
2
3
4
3
14
III
Tekstur
2
2
3
2
3
2
12
Aroma
3
2
2
2
4
2
13
Koresponden Warna
3
3
3
2
3
3
14
IV
3
3
3
2
3
3
14
Tekstur
5
6
7
8
9
10
Aroma
3
3
3
3
2
3
14
Koresponden Warna
2
3
2
3
4
3
14
V
Tekstur
2
2
3
2
3
2
12
Aroma
3
2
2
2
4
2
13
Koresponden Warna
2
3
2
3
3
3
13
VI
Tekstur
2
2
2
1
1
1
8
Aroma
3
1
1
2
1
1
8
Koresponden Warna
3
2
4
2
4
3
15
VII
Tekstur
2
4
4
3
4
2
17
Aroma
3
3
2
3
4
2
15
Koresponden Warna
3
4
4
3
4
3
18
VIII
Tekstur
3
3
4
3
4
3
17
Aroma
3
3
3
3
3
2
15
Koresponden Warna
3
3
4
3
4
4
17
IX
Tekstur
3
4
4
3
4
4
18
Aroma
3
4
3
3
4
4
17
Koresponden Warna
3
2
3
2
3
2
13
X
Tekstur
3
4
3
3
4
3
17
Aroma
3
3
2
2
4
2
14
83
82
75
99
78
514
Total 81
Berdasarkan tabel 3 didapatkan skor total dari penilaian angket masker. Masker kunyit, kencur, temulawak dan coklat termasuk kategori “sangat baik” karena pada rentang 76-100. Masker temu giring termasuk kategori “baik” karena skor yang didapatkan terletak pada rentang 51-75. Masker pembanding termasuk kategori sangat baik karena terletak pada rentang 76-100. Berdasarkan skor yang didapatkan masker yang kami produksi mampu bersaing dengan masker pembanding karena sama-sama disukai oleh koresponden. Hanya masker temu giring yang kalah dengan masker pembanding karena skor
yang dibawah masker pembanding. Hal ini disebabkan karena rimpang temu giring yang kurang dikenal masyarakat serta aroma dan warna kalah dengan masker yang lain. Selanjutnya adalah pengujian kadar air. Kadar air masing-masing produk masker terlihat pada tabel sebagai berikut. Tabel 3 Kadar air masker No
Berat
Bahan
1
2
Kadar Air
3
1
Kunyit
0,9 g
0,8 g
Tetap
5%
2
Kencur
0,8 g
0,6 g
Tetap
6,67 %
3
Temulawak
0,8 g
0,7 g
Tetap
4,28 %
4
Temu giring
0,9 g
0,8 g
Tetap
5%
5
Susu coklat
0,8 g
0,8 g
Tetap
5%
Pada tabel 3 terlihat bahwa kadar air didapatkan kurang dari 10 % sehingga dapat dikatakan masker yang kami produksi sesuai dengan kadar masker yang ditentukan yakni kurang dari 10 % dan awet karena mikroba tidak dapat hidup pada kadar kurang dari 10 %. Kualitas masker produksi dapat dikatakan baik bagi konsumen apabila sesuai dengan standar yang ditetapkan yakni: (1) Standar sediaan masker wajah menurut SNI 16-6070-1999, bentuk sediaan masker yang digunakan untuk memberikan rasa kencang pada kulit dan efek membersihkan, (2) Kadar air yang dipersyaratkan secara umum adalah tidak lebih dari 10% menurut Warsito (2011), (3) Kadar Zink oksida sebesar maksimum 25 % berdasarkan Surat Keputusan Kepala Badan POM RI No. HK.03.1.23.08.11.07517 tahun 2011. Masker yang kami diproduksi dapat membersihkan wajah karena mengandung antioksidan yang dapat mengangkat sel kulit mati, kadar air yang terkandung <10% dan ZnO yang digunakan kurang dari 25% yakni hanya 1 gram 1 kali produksi.
G. KESIMPULAN
:
Proses pembuatan masker dan lulur melalui beberapa proses yaitu pembuatan tepung beras dan rimpang, pencampuran beberapa bahan dan pengemasan. Pada penilaian organoleptik, koresponden menilai bahwa produk yang kami hasilkan mampu bersaing dengan masker yang sudah beredar karena sama-sama disukai oleh korespoden. Hal tersebut didasarkan pada skor yang didapatkan melebihi masker pembanding. Serta masker yang kami produksi dapat disimpan pada waktu yang lama karena kadar air masker kurang dari 10 %. H. SARAN
:
Kami menyarankan bahwa pada penggunaan masker sebaiknya ditambah dengan air hangat atau air mawar. I. DAFTAR PUSTAKA
:
Anonim. __. Cara membuat masker kunyit untuk kecantikan wajah. http://www.carakhasiatmanfaat.com/ar tikel/cara-membuat-maskerkunyit-untuk-kecantikan-wajah.html ( diakses pada 2 Desember 2014) Anonim. __. Khasiat kencur. http://www.sitkes.com/khasiat-kencur.html (diakses pada 2 Desember 2014) Anonim. 2013. Manfaat kunyit untuk kesehatan, kecantikan wajah dan kulit. http://manfaatbuahdaun.blogspot.com/2013/11/manfaat-kunyit-untukkesehatan.html (diakses pada 2 Desember 2014) Anonim.2012.
Susu
dan
Segala
Kandungannya
yang
Bermanfaat .
http://artikelteknik kimia.blogspot.com (diakses 20 Desember 2014) Bangun,
Robijanto.2011.
Semi
Sintesis
N,N-Bis(2-Hidroksietil)-3-(4-
Metoksifenil) Akrilamida Dari Etil P-Metoksisinamat Hasil Isolasi Rimpang Kencur (Kaempferia Galanga, L) Melalui Amidasi Dengan Dietanolami[skripsi].Medan: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
Irawati, Leny.2013. Pengaruh Komposisi Masker Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Dan Pati Bengkuang Terhadap Hasil Penyembuhan Jerawat Pada Kulit Wajah Berminyak . Jurnal Tata Rias UNESA, 02 (2).40-48. Maddolangan, Naatri Marttatiwi. 2014. Pengaruh Perbandingan Tepung Beras dan Air Rebusan Daun Pepaya Terhadap Hasil Penggunaan Bedak Dingin Untuk Kulit Wajah Berminyak . Jurnal Tata Rias UNESA, 03 (1),131-138. Menti A S,2011. Energi dan Protein Dari Konsumsi Raskin Terhadap Kecukupan Gigi Keluarga di Desa Mardingding Kecamatan Silimakuta Kabupaten Simalungun Tahun 2009[skripsi].Medan: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara. Rahmi, Eldiza Puji. 2011. Efek Imunomodulator Ekstrak Rimpang Temu Giring (Curcuma Heyneana Val. Et Van Zijp.) Terhadap Respon Hipersensitivitas Tipe Lambat Dan Titer Antibodi Sel Imun Mencit Jantan[skripsi].Medan: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara. Srivita, Efi, Isolasi Dan Analisis Kimia Minyak Atsiri Dari Temulawak (Curcuma xanthoriza Roxb) Dengan Gas Kromatografi - Spektrometer Massa (GC–MS) Dan Uji Aktivitas Anti Bakteri 2013[skripsi].Medan: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sumatera Utara.
J.
LAMPIRAN
1. Dokumentasi No.
1
Gambar
Keterangan
Proses pembuatan tepung dari rimpang kunyit, kencur, temulawak dan temu giring
Rimpang kunyit, kencur, temulawak dan temugiring
Pemotongan Rimpang diiris tipis-tipis
Pengeringan
Setelah diiris, rimpang dijemur tetapi tidak di bawah matahari langsung
Penghalusan` Rimpang yang sudah kering dihaluskan dengan menggunakan blender
2
Proses pembuatan lulur Penimbangan bahan
Bahan-bahan yang sudah dihaluskan ditimbang sesuai dengan prosedur
Pencampuran bahan Bahan-bahan yang sudah ditimbang dicampur dengan ZnO dan soda kue lalu diblender
4
Pengujian kadar air Penimbangan bahan
Bahan-bahan ditimbang
Pengovenan Bahan-bahan dioven pada suhu 100-105oC
5
Pengemasan produk Masing-masing lulur dikemas dalam plastik cetik sebanyak 20 gram