Cover Laporan Praktikum Kimia Dasar Semester I FMIPA UNY
laporan praktikum
laporan kimia protein,lemak
KFDFull description
Full description
Full description
Laporan Individu Kimia Organik Alkohol dan Fenol
Deskripsi lengkap
REKRISTALISASIFull description
LAPORAN KIMIA ANALISIS INSTRUMEN - SPEKTROFOTOMETRIDeskripsi lengkap
laporanDeskripsi lengkap
laporan kimia analisa makanan dan minumanFull description
Laporan Praktikum Kimia Dasar 2 Kinetika Kimia Ismi Hayati 1708511044 Program Studi Kimia Universitas UdayanaDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
laporan satelitFull description
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ASAM ± BASA
Ketua
: M. Tadi. M (27)
Anggota
: Triana Yulan D (40) Elvira. W (17) M. Islahuddin (28) Aysiyah. N (9)
Senin 30 Januari 2011 (Tanggal Praktikum)
SMANEGERI 2 BANGKALAN Tapel 2012/2013
Percobaan 1 INDIKATOR ALAM Tujuan :
menentukan mana(bunga/buah) yang dapat dijadikan sebagai indicator alami. Dasar teori :
Selain indikator buatan, kita juga bisa/dapat mengidentifikasi senyawa asam dan basa dengan menggunakan indikator alami. Indikator tersebut dapat di buat dari bumbu dapur, bunga,dan buah-buahan. Bahan-bahan tersebut, agar dapat digunakan sebagai indikator, harus dibuat dalam bentuk laruran dengan cara di ambil ekstraknya. Selanjutnya, kedalam larutan indikator alami tersebut ditetesi/diteteskan larutan asam basa. Perubahan warna yang terjadi pada setiap indikator alami akan bervariasi. Alat dan bahan : *Alat : - Pipet
- Gelas kimia - Tempat menaruh ekstrak *Bahan :
- HCl - NaOH - Ekstrak bunga Dadap merah(Erythrina Crista) - Ekstrak bunga Alamanda(Allamanda Cathartika) - Ekstrak bunga Nusa Indah(Mussaenda Phillipica) - Ekstrak bunga Asoka Orange
- Ekstrak bunga mawar Pink(Rose,sp) - Ekstrak bunga Evorbia pink - Ekstrak buah Nanas(Ananas Comesus) - Ekstrak buah sukun(Artocarpus Comunis) - Ekstrak buah Sarikaya(Ahnana Squamosa) - Ekstrak buah Naga Merah
Cara kerja :
Siapkan wadah.
Ambil 3 tetes ekstrak bunga/buah dengan pipet dan letakkan pada 3 lubang wadah.
Catat warna awal Ekstrak.
Tambahkan 3 tetes HCl pada lubang ke-2.
Tambahkan 3 tetes NaOH pada lubang ke-3.
Catat perubahan warna yang terjadi.
Lakukan langkah yang sama pada ekstrak 1-6.
No. 1.
Nama Ekstrak Dadap Merah (Erythrina Crista)
Warna Hitam
HCl Coklat Kehitaman
2.
Mawar Pink (Rose SP)
Coklat
Pink
3.
Evorbia Pink
Pink
Pink Tua
4.
Bunga Alamanda (Allamanda Cathartica)
Kuning Kunyit
Kuning Cerah
5.
Bunga Nusa Indah (Mossaenda Phillipica)
Coklat
Hijau
6.
Bunga Asoka Orange
Orange
Orange Kepinkngan
NaOH Hijau Tua Kehitaman
Kesimpulan Biasa dijadikan indikator alami karena perubahan warnanya mencolok Kuning Dapat Kehijauan dijadikan sebagai indikator alami karena perubahan warnanya mencolok Hijau Dapat dijadikan sebagai indikator alami Kuning Tidak bisa Tua dijadikan indikator alami karena perubahan warnanya tidak begitu signifikan Coklat Tidak bisa Kehitaman dijadikan sebagai indikator alami Orange Tua Tidak bisa dijadikan sebagai indikator alami karena perubahan warnanya
tidak mencolok 7.
Buah Nanas («)
Kuning
Kuning Keputihan
Kuning Tua
8.
Buah Srikaya («)
Coklat Kehijau an
Coklat Keputihan
Coklat Emas
9.
Buah Naga
Ungu
Ungu
Violet
10.
Buah Sukun
Putih Kekuni ngan
Putih Susu
Kuning
Tidak bisa dijadikan sebagai indikator alami karena perubahan warnanya tidak mencolok Tidak bisa dijadikan sebagai indikator alami karena perubahan warnanya tidak mencolok Tidak bisa dijadikan sebagai indikator alami karena perubahan warnanya tidak mencolok Tidak bisa dijadikan sebagai indikator alami karena perubahan wananya tidak begitu signifikan
Analisa Data :
*Bunga Dadap merah (Erythrina Crista) *Bunga Mawar pink (Rose,sp) *Bunga Evorbia pink (Ternyata dapat dijadikan sebagai indikator alami, karena perubahan warna yang mencolok
*Bunga Alamanda (Allamanda Cathartica) *Bunga Nusa Indah (Moscaenda Phillipica) *Bunga Asoka Orange *Buah Nanas (Annana Squamosa) *Buah sukun (Artocarpus Comunis) *Bah Naga Merah (Ternyata tidak dapat dijadikan sebagai indikator, karena perubahan warna yang terjadi tidak terlalu mencolok)
Kesimpulan : y
y
Sebuah Indikator dapat dijadikan indikator alami apabila setelah di tetesi larutan asam-basa indikator tersebut mengalami perubahan yang mencolok. Sebuah Indikator tidak dapat dijadikan indikator alami apabila setelah ditetesi larutan asam-basa, Indikator tersebut tidak mengalami perubahan yang menolak.
Daftar pustaka :
Justiana,Sandri dan Muchtaridi, 2009
Percobaan 2 MENGHITUNG PH LARUTAN INDIKATOR Tujuan :
Untuk mengetahui suatu PH dari larutan indikator. Teori :
Selain kertas lakmus, kita juga dapat menggunakan larutan indikator asam ± basa untuk membedakan asam dan basa. Larutan indikator asam ± basa adalah zat kimia yang mempunyai warna berbeda dalam larutan asam dan larutan basa. Sifat itulah yang menyebabkan indikator asam ± basa dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat asam dan basa. Ada beberapa jenis indikator asam ± basa, diantaranya Fenol Fatalein (PP), Metil Merah (MM), Bromotimol Biru (BTB), Metil Orange, Bromokesol, dsb. Jika kita meneteskan larutan asam ± basa ke dalam larutan indikator tersebut, kita akan melihat perubahan warna larutan indikator. Alat dan Bahan : *Alat : - Pipet
- Gelas kimia - Tempat menaruh larutan asam - basa *Bahan :