LAPORAN RESMI PRAKTIKUM GENETIKA KEGIATAN I PERSILANGAN MONOHIBRID PADA TANAMAN KACANG PANJANG (V i g na unguculat unguculata a subsp subsp.. sesquipe sesquipeda daliliss )
Disusun Oleh : Kelompok 5
1. Septi Setya Ningsih
(15304241012) (15304241012)
2. Detty Safitri
(15304241013)
3. Dimas Bayu Pamungkas
(15304241019)
4. Gilang Dwi Putriyanti
(15304241047) (15304241047)
5. Rizki Nurfaizah
(15304241049) (15304241049)
Kelas
: Pendidikan Biologi A 2015
LABORATORIUM GENETIKA JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2017
A. Judul
Praktikum kali ini berjudul “Persilangan Monohibrid pada Tanaman Kacang Panjang (Vigna unguiculata subsp. sesquipedalis).”
B. Tujuan
1. Menggunakan tanaman model untuk percobaan persilangan. 2. Mengamati beberapa sifat yang berbeda antardua tetua lini murni. 3. Menghasilkan populasi F1 dari persilangan dan menentukan dominansi beberapa sifat pada tanaman kacang panjang.
C. Dasar Teori Persilangan monohibrid
Persilangan merupakan hibridisasi dua individu yang memiliki sifat beda (Suryo, 1994: 7). Persilangan monohibrid adalah persilangan individu dengan satu sifat beda. Persilangan monohibrid dibedakan menjadi persilangan monohibrid dominasi penuh dan intermediet. Pada persilangan monohibrid dominasi penuh, menghasilkan perbandingan fenotip dalam keturunan F2nya adalah 3:1, dengan fenotip dari gen dominan (genotip bisa beda) berjumlah 3, dan fenotip dari gen resesif berjumlah 1 (Suryo, 1986: 91). Pada persilangan monohibrid intermediet, dihasilkan perbandingan fenotip keturunan F2 1:2:1, dimana terdapat fenotip hasil dari genotip kedua sifat induk yang intermedier berjumlah 2 dalam perbandingan tersebut. Pada persilangan monohibrid, terjadi pemisahan alel ke dalam gamet yang berbeda dan dipindahkan secara terpisah saat reproduksi saja sehingga dimungkinkan untuk mendapatkan kombinasi anaknya tersebut (disebut sebagai Hukum I Mendel atau Segregasi Bebas) (Pai, 1992:10). Selain itu, menurut Mendel, terdapat beberapa konsep untuk menjelaskan pola pewarisan sifat 3:1 pada keturuann F2, yaitu sebagai berikut, 1) versi alternatif gen menyebabkan variasi dalam karakter yang diwarisi, 2) untuk setiap karakter, organisme mewarisi dua alel, satu alel dari masing-masing induk, 3) jika dua alel pada suatu lokus berbeda, maka salah satunya alel dominan menentukan
2
kenampakan organisme, yang satu lagi alel resesif tidak memiliki efek tampak pada kenampakan organisme, 4) hukum segregasi (Campbell, 2010: 285-286). Persilangan monohibrid adalah persilangan antardua tetua dengan salah satu sifat induk yang dapat membedakan keduanya. Diharapkan keturunan pertamanya (generasi F1) memiliki sifat sama dengan salah satu tetua jika sifat tersebut dipengaruhi oleh alel dominan dan resesif serta tidak ada tautan seperti yang ditentukan Mendel pada tanaman kapri ( Pisum sativum) (Tim Genetika, 2012: 1). Tanaman Kacang Panjang
Sebagian
tanaman
model
untuk
menunjukkan
hasil
persilangan
monohibrid di daerah tropis seperti Indonesia dapat digunakan tanaman kacang panjang dengan alasan yang
sama dengan Mendel dan mudah tumbuh di
daerah tropis. Mendel menggunakan tanaman kapri sebagai percobaan pada penelitiannya karena tanaman kapri memiliki sifat mudah dipelihara, dapat menghasilkan banyak biji (banyak keturunan), mempunyai sifat-sifat yang dapat dibedakan antarvarietas, dapat diperbanyak secara selfing atau disilangkan, dan mudah tumbuh di daerah tempat tinggal Mendel. Kacang panjang digunakan sebagai tanaman model pengganti kapri karena lebih mudah tumbuh di Indonesia, dapat menghasilkan banyak biji, mempunyai beberapa sifat yang membedakan antarvarietas dan dapat disilangkan. Tanaman kacang panjang juga termasuk famili yang sama dengan kapri sehingga mempunyai struktur bunga yang serupa (Tim Genetika, 2012: 1). Berikut klasifikasi tanaman kacang panjang. Kingdom
: Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi
: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas
: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)
Sub Kelas
: Rosidae
Ordo
: Fabales
Famili
: Fabaceae (suku polong-polongan)
Genus
: Vigna
3
Spesies
: Vigna unguiculata (L.) Walp
(Sumber: http://www.plantamor.com/index.php?plant=2235.) Tanaman kacang panjang merupakan tanaman semak, menjalar, semusim dengan tinggi kurang lebih 2,5 m. Batang tanaman ini tegak, silindris, lunak, berwarna hijau dengan permukaan licin. Daunnya majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8 cm, lebar 3-4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai silindris, panjang kurang lebih 4 cm, dan berwarna hijau. Bunga tanaman
ini terdapat pada ketiak daun, majemuk,
tangkai silindris, panjang kurang lebih 12 cm, berwarna hijau keputih-putihan, mahkota berbentuk kupu-kupu, berwarna putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang kurang lebih 2 cm, berwarna putih, kepala sari kuning, putik bertangkai, berwarna kuning, panjang kurang lebih 1 cm, dan berwarna ungu. Buah tanaman ini berbentuk polong, berwarna hijau, dan panjang 15-25 cm. Bijinya lonjong, pipih, berwarna macam-macam. Akarnya tunggang berwarna coklat muda (Hutapea et al., 1994:38). Cara persilangan pada tanaman kacang panjang
Hibridisasi atau persilangan terdiri dari beberapa tahap diantaranya sebagai berikut (Tim Genetika, 2012:3). 1. Persiapan Persiapan untuk melakukan kastrasi dan pen yerbukan silang meliputi penyediaan alat-alat antara lain: pisau kecil yang tajam, pinset dengan ujung yang runcing, jarum yang panjang dan lurus, alkohol (75-85%) atau
spiritus
tersebut,
dalam
wadah
botol
kecil
untuk tempat
untuk mensterilkan
benang
sari,
sikat
kecil
alat-alat untuk
mengeluarkan serbuk sari dari benang sari, kuas untuk meletakkan serbuk sari di atas kepala putik. Penutupan penyerbukan
dapat
bunga
sebelum
dan
sesudah
menggunakan kantong dari kain, kelambu, kantong
plastik yang telah diberi lubang-lubang kecil untuk pernafasan (peredaran udara) atau isolatif, sesuai dengan ukuran bunga. Perlengkapan lain yang perlu disediakan yakni label dari kertas yang tahan air, selanjutnya label tersebut diberi nomor urut. Untuk keperluan penyerbukan silang antarjenis jenis tertentu sebaiknya kertas label mempunyai warna tertentu, misalnya
4
untuk persilangan A X B warna labelnya merah, untuk A X C warna labelnya putih, untuk D X B warnanya hijau dan seterusnya dengan warna lain. 2. Kastrasi Kastrasi adalah kegiatan membersihkan bagian tanaman yang ada di sekitar bunga yang akan
di
emaskulasi
dari
kotoran,
serangga,
kuncup-kuncup bunga yang tidak dipakai serta organ tanaman lain yang mengganggu kegiatan persilangan. Membuang mahkota dan kelopak juga termasuk kegiatan kastrasi. Kastrasi umumnya menggunakan gunting, pisau atau pinset. 3. Emaskulasi Emaskulasi adalah kegiatan membuang alat kelamin jantan (stamen) pada tetua betina, sebelum bunga penyerbukan sendiri. berumah
satu
yang
mekar
Emaskulasi terutama hermaprodit
dan
atau
sebelum terjadi
dilakukan pada fertil.
tanaman
Cara emaskulasi
tergantung pada morfologi bunganya. 4. Isolasi Isolasi dilakukan agar bunga yang telah diemaskulasi tidak terserbuki oleh serbuk sari asing. Dengan demikian baik bunga jantan maupun betina harus dikerudungi dengan kantung. Kantung bisa terbuat dari kertas tahan air, kain, plastik, selotipe dan lain-lain. Ukuran kantung disesuaikan dengan ukuran bunga tanaman yang bersangkutan. 5. Penyerbukan Penyerbukan buatan dilakukan antara tanaman yang berbeda genetiknya. Pelaksanaannya terdiri dari pengumpulan polen (serbuk sari) yang viabel atau anter dari tanaman tetua jantan yang sehat, kemudian menyerbukannya ke stigma tetua betina yang telah dilakukan emaskulasi. 6. Pelabelan Pada dasarnya label terbuat dari kertas keras tahan air, atau plastik. Pada label antara lain tertulis informasi tentang: (1) Nomor yang berhubungan dengan lapangan, (2) Waktu emaskulasi, (3) waktu
5
penyerbukan,
(4)
Nama
tetua
jantan
dan
betina,
(5)
Kode
pemulia/penyilang. 7. Pendeteksian Keberhasilan Persilangan Buatan Keberhasilan suatu persilangan buatan dapat dilihat kira-kira satu minggu setelah dilakukan mengering,
namun
buah membesar pembuahan.
Bunga
penyerbukan.
Jika
pada bagian petal telah
pada bakal buah tetap segar selanjutnya bakal atau yang
memanjang
kemudian
telah
terjadi
gagal mengadakan fertilisasi biasanya gugur
atau pada bagian kepala putiknya terlihat layu dan bakal buah rontok. Dalam melakukan persilangan harus diperhatikan: (1) penyesuaian waktu berbunga. Waktu tanam tetua jantan dan betina harus diperhatikan supaya saat anthesis dan reseptif waktunya bersamaan, (2) waktu emaskulasi dan penyerbukan.Pada tetua betina waktu emaskulasi harus diperhatikan, seperti pada bunga kacang tanah, padi harus pagi hari, bila melalui waktu tersebut polen telah jatuh ke stigma. Selain itu, waktu ketika stigma reseptif. Jika
antara
penyerbukan harus tepat
waktu antesis bunga jantan dan waktu
reseptif bunga betina tidak bersamaan, maka perlu dilakukan sinkronisasi. Caranya dengan membedakan waktu penanaman antara kedua tetua, sehingga nantinya kedua tetua akan siap dalam waktu yang bersamaan.Untuk tujuan sinkronisasi ini diperlukan informasi tentang umur tanaman berbunga.
D.
Alat dan Bahan
1. Peralatan bercocok tanam
9. Label
2. Polibag 5 kg
10. Rafia
3. Lanjaran bambu (tinggi 2 meter)
11. Selotip
4. Kantong plastik
12. Kamera
5. Gunting
13. Benih kacang panjang 2 varietas
6. Pinset
14. Campuran tanah:kompos= 2:1
7. Kapas/tissue
15. Pupuk NPK
8. Alat tulis
16. Alkohol 7
6
E.
Cara Kerja
1. Cara Tanam Mengisi polybag dengan campuran tanah:kompos (2:1).
Menanam dua benih pada tiap polybag dengan jarak yang cukup antarkeduanya.
Menancapkan lanjaran di tengah polybag antara kedua benih.
Menyiram tanaman dan memberikan pupuk NPK pada umur 14 hari setelah tanam.
2. Pengamatan Morfologi Tanaman Mencatat sifat-sifat yang membedakan pada kedua tanaman yang akan dijadikan tetua, antara lain: bentuk daun, bentuk tajuk, warna bunga, warna polong/buah, warna biji yang dihasilkan
3. Persilangan Pada saat bunga sudah muncul, memilih bunga yang akan dijadikan sebagai induk bentina dan jantan, kemudian melakukan kastrasi dan emaskulasi pada bunga tersebut. Melakukan penyerbukan dengan cara menggoyangkan bunga yang dipilih sebagai induk jantan kepada bunga yang dijadikan sebagai induk betina.
Menutup bunga yang sudah diserbuki dengan kantong plastic, dan ditandai denga label.
Setelah 75-80 hari setelah tanam dan polong terlihat kering, buah kacang panjang dipanen dan diambil bijinya sebagai keturunan F1.
Mengamati jumlah dan warna biji yang dihasilkan per polong dari tiap persilangan.
7
F. Data Hasil Praktikum
Parental
:
Kacang biji coklat
x
Kacang biji merah
Genotipe :
BB
bb
Alel
B
b
F1
:
:
Bb 100% kacang biji coklat Dalam 1 buah kacang panjang berisi 12 butir biji kacang panjang.
G. Pembahasan
Praktikum ini berjudul “Persilangan Monohibrid pada Tanaman Kacang Panjang (Vigna unguiculata subsp. sesquipedalis)” yang bertujuan untuk menggunakan tanaman model untuk percobaan persilangan, mengamati beberapa sifat yang berbeda antar dua tetua lini murni, dan menghasilkan populasi F1 dari persilangan dan menentukan dominansi beberapa sifat pada tanaman kacang panjang. Praktikum ini menggunakan tanaman kacang panjang karena bebrapa sebab antara lain: Percobaan Mendell untuk membuktikan hukum Mendell menggunakan tanaman kapri. Sebagai tanaman model untuk menunjukkan hasil persilangan monohibrid di daerah tropis seperti Indonesia dapat digunakan tanaman kacang panjang dengan alasan yang sama dengan Mendel dan mudah tumbuh di daerah tropis. Kacang panjang digunakan sebagai tanaman model pengganti kapri karena lebih mudah tumbuh di Indonesia, dapat menghasilkan banyak biji, mempunyai beberapa sifat yang membedakan antar varietas dan dapat disilangkan. Tanaman kacang panjang juga termasuk famili yang sama dengan kapri sehingga mempunyai struktur bunga yang serupa. Untuk praktikum ini yang menjadi perbedaan yaitu perbedaan warna biji pada varietasnya yaitu merah, coklat, hitam putih dan putih hitam. Hal ini sesuai dengan prinsip perkawinan monohibrid dimana masingmasing spesies hanya memiliki satu sifat beda saja. Praktikum ini dilaksanakan secara mandiri selama kurun waktu 3 bulan pada tanggal 3 Maret 2017 sampai dengan 10 Mei 2017 bertempat di laboratorium genetika FMIPA UNY. Alat dan bahan yang digunakan dalam prkatikum ini adalah peralatan bercocok tanam polibag 5 kg, lanjaran bambu (tinggi 2 meter), kantong plastik, gunting, pinset, kapas/tissue, alat tulis, label, rafia, selotip, kamera, benih kacang panjang 2 varietas
8
yaitu biji warna merah dan biji warna cokat, campuran tanah:kompos= 2:1, pupuk NPK, dan alkohol 70%. Langkah – langkah yang dilakukan pada praktikum kali ini meliputi langkah dalam menanam benih, pengamatan morfologi tetua, persilangan, dan analisis hasil F2. Penanaman biji dilakukan dengan membenamkan 3 biji kacang panjang warna merah di dalam 1 ember yang sudah ada di dalam plot yang masing masing plot berisi 3 buah ember dan juga membenamkan 3 biji kacang panjang warna coklat ke dalam 1 ember di mana setiap plot ditanami satu macam warna. Penyiraman, pemberian pupuk, dan penancapan lanjaran dilakukan oleh praktikan sendiri. Untuk mematahkan dormansi, biji kacang panjang memerlukan waktu selama 4 hari. Hal ini terkait faktor luar dan faktor dalam. Faktor dalam berupa ketebalan biji dan adanya cadangan makanan sementara faktor luar salah satunya dipengaruhi adanya air. Setelah 4 hari tumbuh kacang panjang dibiarkan tumbuh dengan tetap dilakukan penyiraman dan pemberian pupuk serta pestisida untuk mengoptimalkan pertumbuhan kacang panjang dan mencegah adanya hama seperti semut. Lalu setelah tlihat tumbuhannya mulai menjalar maka tanaman kacang panjang dengan bantuan manusia batangnya dililitkan kepada lanjaran untuk dibiarkan tumbuh sampai berbunga. Dalam kurun waktu 2 bulan tepatnya pada awal bulan mei tanaman kacang panjang mulai berbunga. Menurut literarur(Suratsih, Victoria H. 2012: 3) bunga kacang panjang sendiri keluar dari ketiak daun. Umumnya memiliki ukuran 2-2,5 cm. Dalam satu tangkainya terdapat 3-5 kuntum bunga. Bunga kacang panjang sendiri merupakan bunga lengkap. Di dalam bunga terdapat serbuk sari dan putik. Kacang panjang berbunga sebanyak 2 kali. Seharusnya setelah terdapat bunga lalu dengan segera bunga langsung disilangkan. Karena jika tidak segera disilangkan maka bunga dalam kurun waktu cepat akan melakukan fertilisasi dengan sendirinya. Namun karena saat itu praktikan terlambat mengetahui adanya pembungaan maka persilangan kacang panjang ini dilakukan pada pembungaan kedua. Untuk menyerbukan bunga pada tahap pertama yaitu persiapan praktikan mensterilkan semua alat yang akan digunakan berupa gunting dan pinset untuk persilangan dengan menggunakan alkohol 70%. Setelah itu menyiapkan tali rafia, plastik transparan dan juga label. Untuk tahapan yang kedua kastrasi. Kastrasi ini merupakan proses penghilangan mahkota bunga dengan pinset yang sudah steril kepada bunga yang sudah dipilih untuk dijadikan induk betina. Hal ini nantinya karena ketika muncul buah, buah akan lebih 9
maksimal apabila dalam pertumbuhan kacang panjang. Bunga yang dipilih merupakan bunga yang masih kuncup. Karena apabila bunga sudah mekar maka bunga tersebut sudah terjadi ferlisasi. Pada kastrasi ini yang digunakan sebagai bunga betina adalah bunga yang berasal dari biji merah sementara bunga jantan berasal dari biji coklat. Dalam hal ini tidak ada kriteria khusus mengapa bunga betina yang dipilih sebagai bunga betina. Hal ini karena dominansi warna coklat dan merah sama kuatnya. Tahapan yang selanjutnya yaitu tahapan emaskulasi. Tahapan ini merupakan tahapan dimana penghilangan alat kelamin jantan yaitu serbuk sari pada bunga yang akan dijadikan induk betina. Selanjutnya bunga jantan yang akan dipakai lalu dihilangkan mahkota bunganya dan pada tahap selanjutnya merupakan tahap yang paling penting merupakan tahap penyerbukan. Tahap penyerbukan dilakukan dengan cara menggoyanggoyangkan bunga jantan yang telah dibuang mahkota bunganya di atas bunga betina yang telah diemaskulasi. Lalu selanjutnya tahap yang kelima yaitu dengan melakukan isolasi dengan membungkus bunga yang telah diserbuki dengan plastik transparan supaya bunga tidak diserbuki oleh serbuk sari bunga jantan yang lain dan selanjutnya memberikan label dan menunggu munculnya buah kacang panjang. Setelah muncul buah kacang panjang lalu plastik dilepas dan dibiarkan buah membesar lalu setelah mencapai ukuran maksimal buah mengering dengan sendirinya selama 1 bulan. Berdasarkan pengamatan praktikan dalam 1 buah kacang panjang dari 3 buah hasil pengamatan maka setiap kacang memiliki jumlah biji sebanyak 12 butir dan semuanya berwarna coklat sehingga pada persilangan ini warna coklat lebih dominan daripada warna merah. Parental
:
Kacang biji coklat
x
Kacang biji merah
Genotipe :
BB
bb
Alel
B
b
F1
:
:
Bb 100% kacang biji coklat Dalam 1 buah kacang panjang berisi 12 butir biji kacang panjang.
Seluruh keturunan F1 sama dengan fenotipe induk jantan. Maka hal ini sesuai dengan teori dimana Persilangan monohibrid adalah persilangan antar dua tetua dengan salah satu sifat yang dapat membedakan keduanya. Diharapkan keturunan pertamanya 10
(generasi F1) akan memiliki sifat sama dengan salah satu tetua jika sifat tersebut dipengaruhi oleh alel dominan dan resesif serta tidak ada tautan seperti yang ditemukan oleh Mendel pada tanaman kapri ( Pisum sativum)(Suratsih. 2012: 5). Dalam hal ini berlaku hukum segresi dimana gen memiliki alternatif yang disebut dengan alel. Dan setiap organisme mewarisi satu alel untuk setiap gen dari masing-masing orangtuanya. Alel-alel ini berpisah selama pembentukan gamet, sehingga sperma atau sel telur hanya membawa satu alel. Setelah pembuahan, jika kedua alel suatu gen berbeda, salah satunya (alel dominan) diekspresikan dalam keturunanya dan yang lain alel resesif ditutupi. Individu homozigot memiliki alel identik untuk suatu karakter tertentu dan merupakan galur murni. Individu heterozigot memiliki 2 alel yang berbeda untuk suatu karakter tertentu(Saefudin. 2009: 19). Teori lain yang ikut pula menyertai dalam terjadinya perkawinan monohibrid ini penurunan yang menggambarkan probabilitas. Aturan perkalian menyatakan bawha probabilitas suatu kejadian gabungan sama dengan perkalian probabilitas terpisah dari kejadian-kejadian tunggal yang independent. Aturan penjumlahan mengatakan bahwa probabilitas suatu kejadian yang dapat terjadi dua atau lebih cara yang independent sama dengan penjumlahan probabilitas terpisah. Mendel menemukan perilaku partikulat gen. Analisis kuantitatif Mendel atas percobaan yang direncanakan secara cermat adalah contoh dari proses sains. Hubungan antara genotipe dan fenotipe jarang yang sederhana. Dalam dominansi tak sempurna, individu heterozigot memiliki fenotipe pertengahan antara individu kedua jenis homozigot. Dalam kodominan, heterozigot memperlihatkan fenotipe untuk kedua alelnya. Banyak gen hadir dengan alel berganda dalam suatu populasi. Untuk kasus ini kesimpulannya adalah hasil pesilangan kacang panjang dengan satu sifat beda yaitu monohibrid terkait perbedaan warna biji kacang panjang berwarna coklat untuk jantan dan merah untuk betina menghasilkan keturunan dengan warna sama dengan warna tetua jantan yaitu coklat. Hal ini akibat hukum segresi dimana masing-masing alel dalam 1 gen akan terpisah dan bergabung dengan alel dari gen lain dan selanjutnya gen yang memiliki sifat dominan akan menutupi sifat dari gen yang resesif sehingga sifat yang terlihat merupakan sifat yang berasal dari gen yang dominan.
11
H. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan pembahasan di atas maka kesimpulan yang dapat diperoleh adalah : 1. Tanaman kacang panjang digunakan sebagai tanaman model persilangan monohibrid karena tanaman kacang panjang karena lebih mudah tumbuh di Indonesia, dapat menghasilkan banyak biji, mempunyai beberapa sifat yang membedakan antar varietas dan dapat disilangkan. Tanaman kacang panjang juga termasuk famili yang sama dengan kapri sehingga mempunyai struktur bunga yang serupa. 2. Sifat yang berbeda antardua tetua lini murni adalah perbedaan warna biji yaitu untuk tetua jantan berwarna coklat sementara untuk tetua betina berwarna merah. 3. Populasi F1 dari persilangan yaitu 12 butir biji kacang panjang dalam 1 buah kacang hijau dan dominansi sifat pada tanaman kacang panjang yaitu sifat biji berwarna coklat karena seluruh keturunan F1 berwarna coklat sama dengan tetua jant an.
I.
Diskusi
1. Berapa sifat yang dapat membedakan kedua tetua varietas kacang panjang yang digunakan? Sebutkan! Jawab: Sifat yang membedakan kedua tetua varietas kacang panjang yang digunakan adalah bentuk daun, bentuk tajuk, warna bunga,warna polong, warna biji. Pada praktikum persilangan tanaman kacang panjang ini, hanya digunakan satu sifat beda yaitu hanya pada warna biji kacang panjang saja yaitu merah dan hitam 2. Apakah kedua tetua yang digunakan dalam persilangan monohibrid (seperti Mendel) harus merupakan lini murni? Jelaskan! Jawab: Kedua persilangan tertua harus menggunkan lini murni agar sift parentalnya merupakan sifat asli bukan dari persilangan. Karena tanaman galur murni, yaitu tanaman
jika menyerbuk sendiri tidak akan menghasilkan tanaman yang berbeda
dengannya. Dalam hal ini tanaman tinggi akan tetap menghasilkan tanaman tinggi. Begitu juga tanaman pendek akan selalu menghasilkan tanaman pendek. Tanaman galur murni yang mempunyai sifat kontras, misalnya tanaman berbatang tinggi dengan tanaman berbatang pendek. 3. Apa hasil kesimpulan anda mengenai biji pada F1? Apakah hasilnya sama untuk semua jenis persilangan? Jelaskan! Jawab: Kesimpulan dari F1 yang didapatkan adalah adanya ekspresi gen yang sifatanya intermediet, sehingga ekspresi antara kacang panjang dengan biji warna 12
merah dan kacang panjang biji warna hitam ada (dengan kata lain saling terekspresikan). Dalam persilangan belum tentu sama, dikarenakan sifat yang dimiliki oleh gen pada suatu organisme tertentu juga berbeda-beda. Terkadang berpola intermedie bahkan dominansi penuh pun dapat terjadi. Inilah juga yang menyebabkan dalam percobaan mendel selalu ada modifikasi bahkan penyimpangan. 4. Pada percobaan ini telah dilakukan persilangan resiprok. Apa yang dimaksud dengan persilangan resiprok? Hasil apa yang akan diperoleh? Jawab: Pada kesempatan praktikum ini tidak dilakukan persilangan resiprok. Namun pengertian persilangan resiprok adalah persilangan/perkawinan yang merupakan kebalikan dari perkawinan yang semula dilakukan. Hasil yang akan diperoleh adalah keturunan yang sama baik F 1 maupun F 2. Persilangan Resiprok adalah persilangan antara dua induk, dimana kedua induk berperan sebagai pejantan dalam satu persilangan, dan sebagai betina dalam persilangan yang lain. Caranya adalah dengan melakukan seleksi terhadap dua populasi dengan waktu yang bersamaan. Persilangan resiprok atau persilangan tukar kelamin seperti yang dilakukan pada praktikum ini adalah persilangan ulang dengan jenis kelamin yang dipertukarkan. Misalnya, pada perkawinan monohibrid tanaman jantannya berbiji bulat, sedangkan tanaman betina berbiji keriput, maka pada perkawinan resiproknya adalah tanaman jantannya berbiji keriput, dan tanaman betinanya berbiji bulat.
13
J.
Daftar Pustaka
Anonim. 2016. Vigna unguiculata (L.) Walp. http://www.plantamor.com/index.php?plant=2235. Diakses pada 14 April 2016 pukul 13.36 WIB. Campbell, Neil A. dkk. 2008. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1. (Alih bahasa: Damaring Tyas Wulandari). Jakarta: Penerbit Erlangga. Hutapea, J.R. 1994. Inventaris Tanaman Obat Indonesia (III). Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen Kesehatan. Pai, Anna C. 1992. Dasar-dasar Genetika edisi kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga. Postlethwait, John H dan Janet L.Hopson . 2006. Modern Biology. Amerika : A Harcourt Education Company Suryo. 1986. Genetika Manusia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. _____. 1994. Genetika. Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderalh Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga Guru. Suryo. 2008. Genetika Strata 1. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Tim Genetika. 2012. Petunjuk Praktikum Genetika. Jurdik Biologi FMIPA UNY.
14
Lampiran
Biji kacang panjang warna merah
Tanaman kacang panjang dewasa umur 2 bulan
Alat dan bahan persilangan
Bunga jantan setelah kastrasi
Biji kacang panjang warna coklat
Ember untuk persilangan
Tanaman kacang panjang umur 3 hari
Bunga kacang panjang jantan
Bunga kacang panjang betina
Tanaman kacang panjang yang sudah terlanjur berbuah
Sterilisasi alat
Kastrasi bunga betina
Emaskulasi bunga jantan
Pelabelan
Fertilisasi
Isolasi
15
Bunga yang sudah mekar hasil persilangan
Kacang hasil persilangan
16
Kacang panjang kering hasil persilangan
Biji kacang panjang hasil persilangan