Ekivalen ditunjukan pada ± 11,2 mL NaOH 0,1 N
13 " Konduktometri
Kelompok 3 D3-Teknik Kimia13
Kelompok 3 D3-Teknik Kimia
13
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI ANALITIK
KONDUKTOMETRI
SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2014
MODUL : KONDUKTOMETRI
PEMBIMBING : RINIATI
PEMBUATAN :20 MARET 2014PENYERAHAN : 27 MARET 2014
PEMBUATAN :20 MARET 2014
PENYERAHAN : 27 MARET 2014
Oleh :
Ghaida Muthi 131411009
Hidniati Shafira 131411010
Imtihani Fauziah 131411011
1 A- D3 Teknik Kimia
Kelompok 3
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014
LAPORAN PRAKTIKUM INSTRUMENTASI ANALITIK
Modul Praktikum : Konduktometri
Nama Pembimbing : Riniati
Tanggal Praktek : 18 Maret 2014
Tanggal Penyerahan : 25 Maret 2014
Tujuan Percobaan
» Melakukan titrasi konduktometri
» Melakukan standarisasi NaOH
» Menentukan titik ekivalen dan menentukan konsentrasi larutan
Teori Dasar
Metode konduktometri membicarakan sifat-sifat listrik suatu larutan yang tidak tergantung pada reaksi elektrodanya (Hendayana, 2001 : 5.3). Konduktometri merupakan salah satu metoda analisa yang didasarkan pada hantaran atau daya hantar. Daya hantar ini bergantung pada jenis dan konsentrasi lain yang ada didalam larutan. Menurut hukum Ohm, arus (I) berbanding lurus dengan gaya listrik (E), yang digunakan tetapi berbanding terbalik dengan tahanan listrik (R).
I = ER
G = 1R
Daya hantar (G) merupakan kebalikan dari tahanan sehingga mempunyai satuan Ohms (Ohm-1) atau Siemens (S). Bila arus listrik dialirkan ke suatu larutan melalui dua elektroda, maka daya hantar listrik berbanding lurus dengan luas bidang elektroda (A) dan berbanding terbalik dengan jarak kedua elektroda (l).
G = K . Al Al = tetapan sel (cm)
K merupakan daya hantar jenis (konduktivitas) dengan satuan Ohm.Cm-1 atau S.Cm-1. Daya hantar suatu zat terlarut disebut daya hantar molar (λ) yang bergantung pada konsentrasi larutan.
λ = 1000 K/C (S Cm-1 mol-1)
Metode konduktansi dapat digunakan untuk mengikuti reaksi titrasi jika perbedaan antara konduktansi cukup besar sebelum dan sesudah penambahan reagen karena metode konduktometri bukan prosedur titrasi. Tetapan sel harus diketahui, berarti selama pengukuran yang berturut-turut jarak elektroda harus tetap. Hantaran sebanding dengan konsentrasi larutan pada temperatur tetap, tetapi pengenceran akan menyebabkan hantarannya tidak berfungsi secara linear lagi dengan konsentrasi.
Alat dan Bahan
Alat
Konduktometri 660
Elektroda Immersion Cell
Dosimat 665
Gelas Kimia 100 mL (5 buah)
Botol Semprot
Magnetik Stirrer
Tissue
Labu Takar 50 mL
Pipet Tetes
Corong
Bahan
Larutan KCl 0,1 M
Larutan NaOH 0,1 N
Larutan HCl ± 0,1 N
Larutan CH3COOH 0,1 N dan 1 N
Asam Oksalat
Aquades
Skema Kerja
Kalibrasi Elektroda dan Konduktometri
Memasang dosimat dan elektroda Immersion Cell pada alat
Memasang dosimat dan elektroda Immersion Cell pada alat
Menghidupkan alat konduktometer
Menghidupkan alat konduktometer
mengatur
mengatur
TEMP pada Pt 100FREQ pada 2 KHzRange pada posisi fixed
TEMP pada Pt 100
FREQ pada 2 KHz
Range pada posisi fixed
Mencelupkan elektroda pada KCL 0,1 M
Mencelupkan elektroda pada KCL 0,1 M
Menekan tombol TEMP dan membaca temperatur kemudian memasang nilainya
Menekan tombol TEMP dan membaca temperatur kemudian memasang nilainya
Menekan COND dan tentukan K sesuai dgn temperaturnya
Menekan COND dan tentukan K sesuai dgn temperaturnya
Nilai COND nya harus sama
Nilai COND nya harus sama
Mengatur
Mengatur
Course pada posisi offNilai CELL CONSTANT
Course pada posisi off
Nilai CELL CONSTANT
Menekan STAND BY
Menekan STAND BY
Titrasi Konduktometri
Mengisi dosimat dengan NaOH 0,1 N
Mengisi dosimat dengan NaOH 0,1 N
Memasukkan 5ml HCl 0,1 N dalam gelas kimia
Memasukkan 5ml HCl 0,1 N dalam gelas kimia
Mencelupkan elektroda pada larutan tersebut dengan tambahan air suling secukupnya
Mencelupkan elektroda pada larutan tersebut dengan tambahan air suling secukupnya
Mengaduk dengan stirrer dan menekan COND lalu mencatat nilainya
Mengaduk dengan stirrer dan menekan COND lalu mencatat nilainya
mengganti larutan dengan CH3COOH 1M ; 0,1M dan Asam Oksalat
mengganti larutan dengan CH3COOH 1M ; 0,1M dan Asam Oksalat
Mengatur remote control
Mengatur remote control
Menekan MODE hingga muncul DIS CMenekan volume dan isi dgn 0,5 ml
Menekan MODE hingga muncul DIS C
Menekan volume dan isi dgn 0,5 ml
Menekan GO dan catat nilainya
Menekan GO dan catat nilainya
Menakan STAND BY bila titrasi selesai
Menakan STAND BY bila titrasi selesai
Data Pengamatan
Kalibrasi elektroda dan konduktometer :
Suhu larutan : 24,5 C
G KCl 0.1 M pada 24,5 C : 12,88 mS cm-1
Titrasi konduktometri
> CH3COOH 0.1 N
No.
Volume NaOH (mL)
K (S cm-1)
1
0
0.16
2
1
0.15
3
2
0.16
4
3
0.17
5
4
0.18
6
5
0.2
7
6
0.23
8
7
0.24
9
8
0.26
10
9
0.28
11
10
0.29
12
11
0.32
13
12
0.35
14
13
0.4
15
14
0.45
16
15
0.49
17
16
0.55
18
17
0.64
19
18
0.68
20
19
0.74
21
20
0.78
22
21
0.16
23
22
0.15
24
23
0.16
25
24
0.17
26
25
0.18
> HCl 0.1 N
No.
Volume NaOH (mL)
K (S cm-1)
1
0
3.16
2
1
2.97
3
2
2.89
4
3
2.81
5
4
2.74
6
5
2.69
7
6
2.5
8
7
2.43
9
8
2.32
10
9
2.25
11
10
2.08
12
11
1.9
13
12
1.87
14
13
1.86
15
14
1.81
16
15
1.82
17
16
1.82
18
17
1.83
19
18
1.84
20
19
1.84
21
20
1.87
22
21
1.9
23
22
1.92
Grafik Konduktivitas terhadap ekivalen Volume NaOH 0,1 N
Ekivalen ditunjukan pada ± 10,4 mL NaOH 0,1 N
Ekivalen ditunjukan pada ± 10,4 mL NaOH 0,1 N
PENGOLAHAN DATA
Kurva titrasi konduktometri CH3COOH 0.1 N oleh NaOH 0.1 N
Titik ekivalen = VNaOH = 10,4 mL
Konsentrasi HCl ialah : VCH3COOHx NCH3COOH = VNaOH x NNaOH
10 mL x NCH3COOH = 10,4 mL x 0.1 N
Jadi, NCH3COOH = 0.104 N
Kurva titrasi konduktometri HCl 0.1 N oleh NaOH 0.1 N
Titik ekivalen = VNaOH = 11,2 mL
Konsentrasi HCl ialah : VHCl x NHCl = VNaOH x NNaOH
10 mL x NHCl = 11,2 mL x 0.1 N
Jadi, NHCl = 0.112 N
Pengukuran Konduktivitas sampel :
Konduktivitas air kran : 0,38 mScm
Konduktivitas aquadest : 0,03 mScm
Konduktivitas NaCl 0,01 N : 1,22 mScm
Konduktivitas NH4OH 0,1 N : 0,51 mScm
Konduktivitas CH3COOH 0,1 N : 0,53 mScm
Konduktivitas Air Gula : 0,30 mScm
Pembahasan
Ghaida Muthi
Pada praktikum kali ini kami melakukan titrasi konduktometri untuk menentukan titik ekivalen dan menentukan konsentrasi suatu larutan dengan menggunakan konduktometer. Pertama kami melakukan kalibrasi agar nilai tetapan sel sesuai dengan nilai yang telah ditentukan. Kalibrasi dilakukan dengan cara menyalakan konduktometer, kemudian pasang nilai tetapan sel, sesuai dengan yang tercantum pada elektroda lalu atur konduktometer dan ubah nilai cell constant sampai tampilan cond sesuai dengan nilai yang diinginkan.
Setelah nilai sesuai siapkan larutan yang akan dihitung konduktivitasnya, larutan yang kami gunakan yaitu KCl, air keran, Aquades, NaCl, NH4OH, CH3COOH, Air gula. dari percobaan kami didapat konduktivitas larutan KCl 0,97 mS/cm; air keran 0,38 mS/cm; Aquades 0,03 mS/cm; NaCl 1,22 mS/cm; NH4OH 0,51 mS/cm; CH3COOH 0,53 mS/cm; air gula 0,30 mS/cm. konduktivitas tersebut berbeda dikarenakan adanya larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit sehingga mempengaruhi konduktivitasnya, lalu konsentrasi yang digunakan pada setiap larutan pun berbeda, kemurnian yang digunakan pada setiap larutan pun berbeda.
Setelah menentukan konduktivitas pada setiap larutan dilanjutkan dengan mentitrasi larutan HCl dan larutan CH3COOH untuk menentukan titik ekivalen dengan dilihat dari grafik. Yang pertama dilakukan yaitu masukan larutan HCl pada gelas kimia, masukan magnet stirrer untuk mengaduk larutan, siapkan larutan NaOH pada buret. Kemudian masukan elektroda ke larutan tersebut dan mulai nyalakan konduktometer. Catat setiap perubahan NaOH 1ml dan konduktivitasnya, kemudian lakukan hal yang sama untuk larutan CH3COOH. Pada data tersebut dapat kita buat grafik volume terhadap kondukvifitas untuk menentukan titik ekivalen. Pada grafik konduktivitas menurun ketika belum mencapai titik ekivalen dikarenakan adanya ion yang berkurang namun ketika sudah mencapai titik ekivalen konduktivitas naik dikarenakan adanya ion yang suda berlebih. Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, didapat titik ekivalen larutan HCl pada 11,2 ml dan CH3COOH pada 10,4 ml.
Hidniati Shafira
Imtihani Fauziah
Pada praktikum kali ini, praktikan melakukan titrasi konduktometri untuk menganalisa titik ekivalen dan konsentrasi larutan. Juga melakukan standarisasi NaOH dengan Oksalat. Saat mempersiapkan konduktometer suhu ruangan pada saat praktikum adalah 24,5oC maka praktikan dalam pelaksanaan praktikum konduktivitas diset pada 12,88 mS/cm kemudian terbaca pada konduktometer tetapan sel sebesar 0,97 cm-1. Konduktivitas suatu larutan elektrolit bergantung pada ion-ion yang ada dalam konsentrasinya. Pada percobaan ini, sel konduktansi dibilas dengan aquades agar alat yang digunakan bebas dari ion-ion yang mengganggu serta untuk menetralkan alat sehingga tidak dipengaruhi oleh pengukuran sebelumnya.
Setiap proses titrasi, (penambahan NaOH 1 mL) dilakukan proses pengadukan dengan magnetik stirer. Hal ini dilakukan agar dapat mengoptimalkan kemampuan daya hantar listrik sehingga ionnya dapat menyebar merata. Praktikan melakukan titrasi konduktometri dengan mengambil data nilai konduktivitas larutan CH3COOH ( 0,1 N) mulai dari sebelum ditambahkan titran NaOH 0,1 N kemudian nilai konduktivitas turun, hingga nilai konduktivitas beranjak naik kembali. Nilai konduktivitas dicatat tiap penambahan NaOH 1 mL.
Dari grafik yang praktikan buat berdasarkan data, didapat titik ekivalen dari titrasi konduktometri untuk larutan elektrolit lemah CH3COOH 0,1 N berada ketika volume titran 10,4 mL sedangkan untuk larutan elektrolit kuat HCl 0,1 N lebih lamban didapat titik ekivalennya yakni berada ketika volume titran 11,2 mL. Dari sini dapat dilihat bahwa larutan elektrolit kuat yang terbukti terionisasi sempurna maka titik ekivalen akan semakin lama didapat karena jumlah ion dalam larutan juga lebih banyak. Jumlah ion dalam larutan menentukan besar konduktansi. Karena itulah dalam grafik terlihat perbedaan nilai konduktansi yang cukup jauh antara larutan CH3COOH 0,1 N dengan HCl 0,1 N.
Dari hasil pengamatan diperoleh konduktansi larutan semakin kecil menjelang titik ekivalen, tetapi kemudian terjadi kenaikan konduktansi setelah tercapainya titik ekivalen. Konduktansi menurun sampai titik ekivalen tercapai karena jumlah ion dalam larutan semakin berkurang.
Kesimpulan
Titrasi konduktometri merupakan metode analisa kuantitatif yang didasarkan pada perbedaan harga konduktansi masing-masing ion atau didasarkan pada hantaran (daya hantar) yang bergantung pada jenis dan konsentrasi lain yang ada didalam larutan.
Titik ekivalen dan konsentrasi masing-masing larutan
Larutan NaOH dengan larutan HCl
Volume titran (NaOH) = 11,2 mL
Konsentrasi HCl = 0, 112 N
Larutan NaOH dengan larutan CH3COOH 0,1 N
Volume titran (NaOH) = 10,4 mL
Konsentrasi CH3COOH = 0,104 N
Daftar Pustaka
Marlina, Ari, dkk.2010."Buku Bahan Ajar Instrumentasi Analitik".Bandung : Politeknik
Negeri Bandung
http://syamsumarlinjepoters.blogspot.com/2013/02/lkonduktometri.html
Atkins, P.W.. 1999. Kimia Fisik Edisi 4 Jilid 2. Jakarta. Erlangga
Oxtoby Gillis Nachtrieb. 2001. Kimia Modern Edisi 4 Jilid 1. Jakarta. Erlangga
Hendayana, Sumar, dkk.2001.Kimia Analitik Instrumen.Jakarata : Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka
2011."Petunjuk Praktikum Kimia Analitik Instrumen".Bandung : Politeknik Negeri
Bandung
Titrasi Konduktometri (NaOH - HCl)
Volume NaOH
Konduktivitas
Titrasi Konduktometri (NaOH - CH3COOH)
Volume NaOH
Konduktivitas