LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN PENGUKURAN LAJU TRANSPIRASI Roeo discolor, Pistia stratiotes, dan Andropogun sp. DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENIMBANGAN LANGSUNG RIZKY YANUARISTA (1509 100 027) KELOMPOK VII JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2011 Abstrak
Transpirasi adalah proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berupa cairan dan uap atau gas. Transpirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor baik internal maupun eksternal. Faktor internal adalah faktor berasal dari dalam tanaman sendiri misalnya jumlah daun, daun, tebal tipisnya daun, besar kecilnya daun, berlapiskan lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu di permukaan daun, luas daun, dan jumlah stomata. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang mempengaruhi laju transpirasi tanaman yang berasal dari luar atau lingkungan seperti suhu, cahaya, kelembaban, dan angin. Transpirasi berperan dalam proses pengangkutan pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel, penyerapan penyerapan dan pengangkutan air dan hara, pengangkutan asimilat, membuang kelebihan air, pengaturan bukaan stomata, dan mempertahankan suhu daun. Percobaan ini bertujuan untuk mengukur transpirasi melalui daun tanaman dengan menggunakan metode penimbangan. Tanaman yang digunakan adalah Andropogon sp. , Rhoeo discolor , dan Pistia stratiotes. Percobaan ini dilakukan dengan memasukkan
tanaman ke dalam Erlenmeyer yang telah berisi air lalu ditutup dengan kertas aluminium dan vaselin pada sisa lubangnya. Kemudian ditimbang dan diletakkan ditempat yang berbeda yaitu di dalam dan di luar laboratorium setelah itu dicatat perubahan beratnya setiap 15 menit selama 1 jam. Kemudian luas 2
total daun dari masing-masing tanaman dan laju transpirasi dalam gr air / dm luas daun dihitung. Hasil praktikum menunjukkan bahwa bahwa tanaman yang berada di luar luar laboratorium laju transpirasinya lebih tinggi dibandingkan tanaman yang diletakkan di dalam laboratorium. Kata kunci : Transpirasi, Faktor internal, Faktor eksternal dan Stomata Abstract
Transpiration is the loss of water from the plant body to the liquid and vapor or gas. Transpiration can be influenced by several factors both internal and external. Internal factors are factors that come from the plant itself as the number of leaves, thick-thin leaves, leaf size, coated with wax or absence of leaf surface, hair is more or less on the surface of leaves, leaf area, and the number of stomata. While external factors are the factors that affect the intensity of transpiration from plants from outside or environment, such as temperature, light, humidity and wind. Transpiration plays a role in the transportation of water on the leaves and the diffusion of water between cells absorb and transport water and nutrients asimilat transport, removal of excess water, stomatal aperture setting, and keep the leaf temperature. This experiment aims to measure the transpiration through plant leaves using the method of weighting. Plants used were Andropogon sp., Rhoeo discolor and Pistia stratiotes. Experiments carried out by incorporating plants into the Erlenmeyer that has been filled with water and then covered with aluminum foil and vaseline on the remaining holes. Then the weight and to introduce
different inside and outside the laboratory after they have been recorded weight changes every 15 minutes for 1 hour. The total area of leaves from each plant and the intensity of transpiration g 2
water/dm leaf area was calculated. Results of laboratory tests have shown that plants outside laboratories transpirasinya than plants are placed in the laboratory. Keyword : transpiration, internal factors, external factors, stomata
Transpirasi
PENDAHULUAN
Tumbuhan menyerap air dari dalam tanah untuk
memenuhi
kebutuhan
metabolisme
dapat
diartikan
sebagai
proses kehilangan air dalam bentuk uap dari jaringan
tumbuhan
melalui
stomata,
tubuhnya. Penyerapan air dari dalam tanah
kemungkinan kehilangan air dari jaringan
dipengaruhi oleh beberapa hal, salah satu
tanaman melalui bagian tanaman yang lain
diantaranya
transpirasi
dapat saja terjadi, tetapi porsi kehilangan
dimana semakin tinggi laju transpirasi yang
tersebut sangat kecil dibandingkan dengan yang
terjadi semakin banyak air yang terserap dari
hilang melalui stomata. Transpirasi adalah
dalam tanah. Transpirasi merupakan peristiwa
proses evaporasi pada tumbuhan.
adalah
kecepatan
hilangnya air dari tubuh tanaman dalam bentuk
Transpirasi terjadi dalam setiap bagian
uap air yang pada umumnya terjadi melalui
tumbuhan
stomata. Transpirasi merupakan salah satu
umumnya kehilangan air terbesar berlangsung
respon homeostasis dalam tubuh tumbuhan.
melalui daun-daun.
Praktikum
kali
ini
dilakukan
untuk
mengukur laju transpirasi suatu tumbuhan. Cara mengukur
laju
transpirasi
adalah
dengan
mencatat besarnya penguapan pada suatu
(biarpun
hanya
sedikit),
pada
Ada dua tipe transpirasi yaitu : 1. Transpirasi kutikula yaitu evaporasi air yang terjadi secara langsung melalui kutikula epidermis.
tanaman. Tanaman yang dijadikan objek diberi
2. Transpirasi stomata yang dalam hal ini
dua perlakuan, satu tanaman diletakkan di
kehilangan air berlangsung melalui stomata.
tempat terang, sedangkan yang lain diletakkan
Hampir 97% air dari tanaman hilang melalui
di tempat gelap. Hasil dari kedua perlakuan ini
transpirasi stomata.
kemudian dibandingkan satu sama lain. Permasalahan
yang
dihadapi
Kutikula daun secara relatif tidak tembus dalam
air dan pada sebagian besar jenis tumbuhan
melakukan praktikum ini adalah bagaimana
transpirasi kutikula hanya sebesar 10 % atau
mengukur transpirasi melalui daun tanaman
kurang dari jumlah air yang hilang melalui daun-
dengan menggunakan metode penimbangan.
daun. Oleh karena itu, sebagian besar air yang
Praktikum ini bertujuan untuk mengukur
hilang terjadi melalui stomata (Loveless, 1991).
transpirasi melalui daun tanaman dengan menggunakan metode penimbangan. TINJAUAN PUSTAKA Transpirasi
Transpirasi dalah proses hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berupa cairan dan uap atau gas. Proses keluarnya atau hilangnya air dari tubuh tumbuhan dapat berbentuk gas ke udara
disekitar
tumbuhan
transpirasi (Loveless, 1991).
dinamakan
Gambar 1: Mekanisme Transpirasi
Teori kehilangan air melalui traspirasi ini
malat dan influksion K+ dan Cl- menarik air ke
disebut juga teori tegangan adhesi dan kohesi
dalam sel melalui proses osmosis. Ketika
Pada sebagian besar tumbuhan, transpirasi
vakuola sel penjaga memperoleh air, sel
umumnya sangat rendah pada malam hari.
tersebut
Transpirasi mulai menaik beberapa menit
tekanan turgor naik. Tekanan turgor ini akan
setelah
mencapai
mendesak dinding tipis pada sel penjaga
hari.
Transpirasi
sehingga mengakibatkan stomata membuka.
dengan
intensitas
Proses menutupnya stomata akan terjadi pada
matahari
puncaknya
pada
berhubungan
terbit siang
langsung
dan
cahaya (Hanum, 2008). Peristiwa
membengkak
dan
menyebabkan
saat sel penjaga kehilangan ion K
transpirasi
+
yang
biasanya
kemudian disusul dengan hilangnya air melalui
berhubungan dengan kehilangan air-dalam
proses osmosis yang menyebabkan turgor sel
melalui stomata, kutikula, dan lentisel. Banyak
penjaga menurun (Hanum, 2008).
air yang harus hilang melalui transpirasi untuk membesarkan
tumbuhan
karena
rangka
molekul semua bahan organik pada tumbuhan terdiri dari atom karbon yang harus diperoleh dari atmosfer. Karbon masuk ke dalam tubuh sebagai karbon dioksida melaui pori stomata, yanag paling banyak terdapat pada permukaan
Gambar 2 : Stomata Mengatur Laju
daun dan air keluar secara difusi melalui pori
Transpirasi
yang sama saat stomata terbuka (Salisbury & Ross, 1995).
Faktor-faktor
Mekanisme membuka dan menutupnya
yang
Mempengaruhi
Laju
Transpirasi
stomata dikontrol oleh sel penjaga. Dibawah
Proses transpirasi dipengaruhi banyak
iluminasi, konsentrasi solut dalam vakuola sel
faktor, baik faktor dalam maupun luar. Faktor
penjaga
yang
dalam antara lain besar kecilnya daun, tebal
terdapat pada kloroplas sel penjaga diubah
tipisnya daun, berlapis lilin atau tidaknya
menjadi asam malat. Kedua, pompa proton
permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada
pada membran plasma sel penjaga diaktifkan.
permukaan daun, banyak sedikitnya stomata,
meningkat.
Pertama,
pati
+
Pompa proton tersebut menggerakkan ion H ,
bentuk dan letak stomata (Salisbury & Ross,
beberapa diantaranya berasal dari asam malat,
1995).
melintasi
a. Faktor Internal
membran
plasma.
Asam
malat
+
kehilangan ion H membentuk ion malat. Hal ini menaikkan gradien listrik dan gradien pH lintas +
membran plasma. Ion K mengalir ke dalam sel
Faktor
internal
yang
mempengaruhi
proses transpirasi anatara lain: 1. Penutupan Stomata
tersebut melalui suatu saluran sebagai respons
Dengan terbukanya stomata lebih lebar,
-
air yang hilang lebih banyak tetapi peningkatan
berasosiasi dengan ion H mengalir ke dalam sel
kehilangan air lebih sedikit untuk masing-
tersebut
masing satuan penambahan pelebaran stomata.
terhadap perbedaan muatan, sedangkan ion Cl +
merespon
melalui
saluran
perbedaan
lainnya
konsentrasi
dalam ion
+
H.
Banyak faktor yang mempengaruhi pembukaan
Akumulasi ion malat, K+, dan Cl- menaikkan
dan
tekanan osmotik sehingga air tertarik ke dalam
berpengaruh
sel penjaga. Signal yang mengaktifkan enzim
kelembaban. Pada sebagian besartanaman,
pembentukan malat dan mengaktifkan pompa
cahaya menyebabkan stomata membuka. Pada
proton di dalam membran plasma adalah
tingkat kelembaban dalam daun yang rendah,
cahaya merah dan cahaya biru. Produksi asam
sel-sel
penutupan
stomata,
adalah
pengawal
yang
tingkat
kehilangan
cahaya
paling dan
turgornya
mengakibatkan penutupan stomata (Gardner,
yang
kering
1991).
(Dwijoseputro, 1980). daun
transpirasi
Bila daun mempunyai kandungan air yang
2. Jumlah dan Ukuran Stomata
Kebanyakan
melancarkan
tanaman
yang
cukup
dan
stomata
terbuka,
maka
laju
produktif mempunyai banyak stomata pada
transpirasi bergantung pada selisih antara
kedua sisi daunnya. Jumlah dan ukuran stomata
konsentrasi molekul uap air di dalam rongga
yang dipengaruhi oleh genotip dan lingkungan
antar sel di daun dengan konsentrasi mulekul
(Gardner, 1991).
uap air di udara (Taiz, 1998).
3. Jumlah Daun
2. Temperatur
Makin luas daerah permukaan daun,
Pengaruh
temperatur
terhadap
makin besar transpirasi (Gardner, 1991).
transpirasi daun dapat pula ditinjau dari sudut
4. Penggulungan atau Pelipatan Daun
lain, yaitu di dalam hubungannya dengan
Banyak
tanaman
yang
mempunyai
tekanan uap air di dalam daun dan tekanan uap
mekanisme dalam daun yang menguntungkan
air
pengurangan
menambah tekanan uap di dalam daun.
transpirasi
apabila
perairan
di
luar
daun.
Kenaikan
temperatur
terbatas (Gardner, 1991).
Kenaikan temperatur itu sudah barang tentu
5. Kedalaman dan Proliferasi Akar
juga menambah tekanan uap di luar daun, akan
Perakaran
yang
lebih
dalam
tetapi berhubung udara di luar daun itu tidak di
meningkatkan ketersediaan air dan proliferasi
dalam ruang yang terbatas maka tekanan uap
akar meningkatkan pengambilan air dari suatu
tidak akan setinggi tekanan uap yang terkurung
satuan volume tanah sebelum terjadi pelayuan
di dalam daun. Akibat dari pada perbedaan
tanaman (Gardner, 1991).
tekanan ini, maka uap air mudah berdifusi dari dalam daun ke udara bebas (Dwijoseputro, 1980).
b. Faktor eksternal
0
Faktor eksternal yang mempengaruhi
Kenaikan suhu dari 18
sampai 20
0
F
proses transpirasi antara lain:
cenderung untuk meningkatkan penguapan air
1. Kelembaban
sebesar dua kali. Dalam hal ini akan sangat
Pada hari cerah udara tidak banyak
mempengaruhi tekanan turgor daun dan secara
mengandung uap air. Di dalam keadaan yang
otomatis mempengaruhi pembukaan stomata
demikian itu, tekanan uap di dalam daun jauh
(Taiz, 1998).
lebih tinggi dari pada tekanan uap di luar daun,
3. Sinar matahari
atau dengan kata lain ruang di dalam daun itu
Sinar
matahari
menyebabkan
jauh lebih kenyang akan uap air daripada udara
membukanya stoma dan gelap menyebabkan
di luar daun, jadi molekul-molekul air berdifusi
menutupnya stoma, jadi banyak sinar berarti
dari konsentrasi yang tinggi (di dalam daun) ke
juga mempergiat transpirasi. Karena sinar itu
konsentrasi
juga mengandung panas (terutama siar infra-
yang
rendah
(di
luar
daun).
Sebaliknya, jika pada suatu hari di uadara
merah),
banyak awan maka kebasahan antara bumi
menambah panas, dengan demikian menaikkan
dengan
temperatur. Kenaikan temperatur sampai pada
awan
itu
sangat
tinggi.
Dengan
maka
yang
sinar
juga
suatu
dalam dan di luar daun tidak jauh berbeda;
melebarnya
keadaan yang demikian ini tidak melancarkan
memperbesar transpirasi (Dwijoseputro, 1980).
stoma
tertentu
berarti
demikian maka perbedaan kebasahan udara di
berdifusinya uap air dari dalam daun ke dunia
batas
banyak
dan
menyebabkan
dengan
demikian
Cahaya mempengaruhi laju transpirasi
luar daun. Kesimpulannya ialah, udara yang
melalui
dua
cara
pertama
cahaya
akan
basah menghambat transpirasi, sedang udara
mempengaruhi suhu daun sehingga dapat mempengaruhi aktifitas transpirasi dan yang
kedua dapat mempengaruhi transpirasi melalui
1. Kertas korbal klorida
pengaruhnya terhadap buka-tutupnya stomata
Pada dasarnya cara ini adalah pengukuran
(Salisbury & Ross, 1995).
uap air yang hilang ke udara yang diganti
4. Angin
dengan pengukuran uap airyang hilang ke
Angin mempunyai pengaruh ganda yang
dalam kertas kobal klorida kering. Kertas ini
cenderung saling bertentangan terhadap laju
berwarna biru cerah dan tetapi menjadi biru
transpirasi. Angin menyapu uap air hasil
pucat dan kemudian berubah menjadi merah
transpirasi
menurunkan
jambu bila menyerap air. Sehelai kecil kertas
kelembanan udara diatas stomata, sehingga
biru cerah ditempelkan pada permukaan daun
meningkatkan kehilangan neto air. Namun jika
dan ditutup dengan gelas preparat. Demikian
angin
juga
sehingga
angin
menyapu
daun,
maka
akan
bagian
bawah
daun.
Waktu
yang
mempengaruhi suhu daun. Suhu daun akan
diperlukan untuk mengubah warna biru kertas
menurun dan hal ini dapat menurunkan tingkat
menjadi merah jambu dijadikan ukuran laju
transpirasi (Taiz, 1998).
kehilangan air dari bagian daun yang ditutup
Pada
umumnya
angin
yang
sedang
menambah kegiatan traspirasi. Hal ini dapat
kertas. 2. Potometer
dimaklumi karena angin membawa pindah uap air
yang
bertimbun-timbun
dekat
Alat ini mengukur pengambilan air oleh
stoma.
sebuah potongan pucuk, denga asumsi bahwa
Dengan demikian maka uap yang masih ada di
bila air tersedia dengan bebas untuk tumbuhan,
dalam daun kemudian mendapat kesempatan
jumlah air yang diambil sama dengan jumlah air
untuk berdifusi ke luar (Dwijoseputro, 1980).
yang dikeluarkan oleh transpirasi.
5. Kandungan air tanah
3. Pengumpulan uap air yang ditranspirasi
Laju transpirasi dapat dipengaruhi oleh
Cara ini mengharuskan tumbuhan atau
kandungan air tanah dan alju absorbsi air di
bagian tumbuhan dikurung dalam sebuah
akar.
bejana tembus cahaya sehingga uap air yang
Pada
siang
ditranspirasikan penyerapan
hari
lebih
dari
biasanya
cepat
tanah.
dari
Hal
air pada
tersebut
ditranspirasikan dapat dipisahkan. 4. Penimbangan langsung
menyebabkan devisit air dalam daun sehingga
Pengukuran
transpirasi
yang
paling
terjadi penyerapan yang besar, pada malam
memuaskan diperoleh dari tumbuhan yang
hari terjadi sebaliknya. Jika kandungan air tanah
tumbuh dalam pot yang telah diatur sedemikan
menurun sebagai akibat penyerapan oleh akar,
rupa
gerakan air melalui tanah ke dalam akar
permukaan tanah dapat dicegah. Kehilagan air
menjadi lambat. Hal ini cenderung untuk
dari tumbuhan ini dapat ditaksir untukjangka
meningkatkan defisit
waktu tertentu dengan penimbangan langsung
air
pada daun dan
menurunkan laju transpirasi lebih lanjut (Taiz,
sehingga
evaporasi
dari
pot
dan
(Loveless, 1991).
1998). Peranan transpirasi
Transpirasi yang terjadi dapat membantu
Pengukuran Transpirasi
Pengukuran laju transpirasi tidak terlalu
penyerapan
mineral
dari
tanah
dan
mudah dilakukan. Kesulitan utamanya adalah
pengangkutannya dalam tumbuhan. Kalsium
karena semua cara pengukuran
traspirasi
dan boron di jaringan sangat peka terhadap laju
mengharuskan penempatan suatu tumbuhan
transpirasi. Tumbuhan yang ditanam di daerah
dalam berbagai kondisi yang mempengaruhi
yang kelembabannya tinggi dan udara yang
laju transpirasi. Ada empat cara laboratorium
diperkaya CO2 dapat menampakkan kekahatan
untuk menaksir laju transpirasi :
kalsium
di
transpirasi
jaringan yang
tertentu. terlalu
Sebaliknya,
cepat
dapat
menyebabkan
beberapa
unsur
tertentu
meningkat, mencapai jumlah yang meracuni.
masuk per satuan waktu, dengan demikian tumbuhan tersebut akan kehilangan air.
Tumbuhan tidak tumbuh dengan baik bila
Unsur kalium sangat memegang peranan
transpirasi sangat kurang karena sel berfungsi
dalam proses mermbuka dan menutupnya
paling baik dalam keadaan sedikit kahat air
stomata (stomata movement) serta transportasi
(Salisbury & Ross, 1995).
lain dalam hara lainnya, baik dari jaringan
Transpirasi
dalam
batang maupun lasngsung dari udara bebas.
merupakan
Dengan adanya defisiensi kalium maka secara
proses pendinginan. bila tidak terjadi transpirasi
langsung akan memperlambat proses fisiologi,
maka daun akan lebih panas beberapa derajat
baik yang melibatkan klorofil dalam jaringan
lebih panas. Penguapan air merupakan proses
daun maupun yang behubungan dengan fungsi
pendinginan yang kuat. Molekul air yang
stomata sebagai faktor yang sangat penting
berkecepatan
ketika
dalam produksi bahan kering secara umum.
meninggalkan zat cair, kecepatan molekul yang
Semakin lama defisiensi kalium maka akan
tertinggal menjadi lebih kecil berarti zat cair
semakin berdampak buruk terhadap laju proses
tersebut lebih dingin (Salisbury & Ross, 1995).
fisiologi dalam jaringan daun. Semakin berat
pertukaran
juga
energi.
berperan
Transpirasi
tinggi
menguap
dan
Transpirasi mempunyai manfaat bagi tanaman antara lain:
defisiensi
kalium
pada
gilirannya
akan
berdampak semakin parah terhadap rusaknya
1. Meningkatkan daya isap daun pada
pertumbuhan daun (Masdar, 2003).
penyerapan air 2. Mengurangi
Air di dalam jaringan tanaman selain jumlah
air
dalam
berfungsi sebagai penyusun utama jaringan
tumbuhan jika terjadi penyerapan yang
yang aktif mengadakan kegiatan fisiologis, juga
berlebihan.
berperan penting dalam memelihara turgiditas
3. Mempercepat laju pengangkutan dan penyerapan
unsur
hara
melalui
pembuluh xylem
yang
diperlukan
untuk
pembesaran
dan
pertumbuhan sel (Kramer, 1963). Peranan yang penting ini menimbulkan konsekuensi bahwa
4. Menjaga turgiditas sel tumbuhan agar tetap pada kondisi optimal
secara langsung atau tidak langsung defisit air tanaman akan mempengaruhi semua proses
5. Sebagai salah satu cara untuk menjaga stabilitas suhu.
metabolisme mengakibatkan
6. Pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel.
dalam
tanaman
terganggunya
yang proses
pertumbuhan (Pugnaire dan Pardos, 1999). Menurut Kramer (1963) kekurangan air di
7. Pengangkutan asimilat.
dalam jaringan tanaman dapat disebabkan oleh
8. Pengaturan bukaan stomata.
kehilangan air yang berlebihan pada saat
(Lakitan,1993).
transpirasi melalui stomata dan sel lain seperti kutikula
atau
disebabkan
oleh
keduanya.
Proses transpirasi pada dasarnya sama
Namun lebih dari 90% transpirasi terjadi melalui
dengan proses fisika yang terlibat dalam
stomata di daun. Selain berperan sebagai alat
penguapan air dari permukaan bebas. Dinding
untuk penguapan, stomata juga berperan
mesofil basah yang dibatasi dengan ruang antar
sebagai alat untuk pertukaran CO2 dalam
sel daun merupakan permukaan penguapan.
proses fisiologi yang berhubungan dengan
Konsentrasi uap air dalam ruang antar sel
produksi. Stomata terdiri atas sel penjaga dan
biasanya lebih besar daripada udara luar.
sel penutup yang dikelilingi oleh beberapa sel
Manakala
banyak
tetangga (Fahn, l982). Mekanisme menutup dan
molekul air yang akan keluar dari daun melalui
membuka-nya stomata tergantung dari tekanan
stomata dibandingkan dngan jumlah yang
turgor sel tanaman, atau karena perubahan
stomata
terbuka,
lebih
konsentrasi
karbondioksida,
berkurangnya
negatif
yang
telah
diketahui
cahaya dan hormon asam absisat (Lakitan,
denganpembelajaran pada waterhyacinth untuk
1996) (Lestari, 2006).
treatment polutan (Priambodo, 2011).
Stomata berperan penting sebagai alat untuk adaptasi tanaman terhadap cekaman
METODOLOGI
kekeringan. Pada kondisi cekaman kekeringan
Alat dan Bahan
maka stomata akan menutup sebagai upaya
Alat
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum
untuk menahan laju transpirasi. Senyawa yang banyak
berperan
dalam
membuka
dan
ini adalah kertas aluminium foil , timbangan,
menutupnya stomata adalah asam absisat
gelas ukur, dan 6 botol Nescafe.
(ABA). ABA merupakan senyawa yang berperan
Bahan
Bahan-bahan
sebagai sinyal adanya cekaman kekeringan
yang
digunakan
dalam
sehingga stomata segera menutup (Pugnaire
praktikum ini adalah Andropogon sp. (Alang-
dan
alang), Rhoeo discolor, Pistia stratiotes, air
Pardos,
beradaptasi
1999).
terhadap
Beberapa cekaman
tanaman kekeringan
dengan cara mengurangi ukuran stomata dan
PDAM, dan vaselin Cara Kerja
Tanaman
jumlah stomata (Price dan Courtois, 1991).
dimasukkan
dalam
botol
Mekanisme membuka dan menutup stomata
nescafe yang telah diisi air melalui lubang kertas
pada tanaman yang toleran terhadap cekaman
aluminium foil dan sisa lubang diberi vaselin.
kekeringan sangat efektif sehingga jaringan
Penguapan
tanaman dapat menghindari kehilangan air
percobaan dicegah. Gelas beserta tanamannya
melalui penguapan (Price dan Courtois, 1991;
ditimbang dan
Pugnaire dan Pardos,1999) (Lestari, 2006).
diletakkan di ruang praktikum dan disinari
air
selain
melalui
tanaman
dicatat beratnya. 3 gelas
Faktor transpirasi telah ditandai dalam
lampu lainnya diletakkan di loker praktikum.
rasio evapotranspirasi ke evaporasi dan baru-
Gelas tersebut ditimbang kembali setiap 15
baru ini telah menjadi rasio transpirasi ke area
menit
daun. Faktor transpirasi adalah sebuah takaran
pengurangan
untuk kemampuan tanaman untuk menyerap
terakhir, tanamannya diambil dan diukur luas
air dari media pertumbuhan dan berlangsung
total daunnya dari masing-masing tanaman
hingga
perbandingan
tersebut. Kecepatan transpirasinya dihitung dari
dengan evaporasi disekeliling lingkungannya.
masing-masing perlakukan dalam gr air / mm2
Percobaan ini berarti bahwa faktor transpirasi
luas daun.
ke
atmosfer
dalam
selama satu jam dan dicatat jumlah beratnya.
Setelah
timbangan
adalah sebuah takaran dari potensial tanaman sebagai pompa natural. Ketika faktor transpirasi
Pembahasan
atau evaporasi tanaman lebih tinggi dari 1
Praktikum transpirasi bertujuan untuk
berarti tanaman telah berperan sebagai pompa.
mengukur transpirasi melalui daun tanaman
Tanaman mempunyai faktor transpirasi lebih
dengan metode penimbangan. Penggunaan
dari satu yang sesuai untuk phytotreatment dari
metode penimbangan dikarenakan metode ini
pembuang air atau pembuang cairan dan polusi
relatif
gas atau air. Suatu contoh waterhyacinth yang
pengamatan, efektif dan tidak membutuhkan
telah dikarakteristikan oleh faktor transpirasi
banyak biaya dan peralatan yang digunakan
atau evaporasi lebih dari 1. Bagaimanapun,
relatif sederhana.
Ludang dan Mangkoedihardjo menemukan
mudah
dilakukan,
mudah
dalam
Praktikum dimulai dengan tanaman
konsentrasi
dimasukkan dalam botol bekas nescafe yang
dipengaruhi evapotranspirasi secara negatif,
telah diisi air melalui lubang kertas aluminium
evaporasi dan area daun waterhycinth. Efek
foil dan diberi vaselin pada sisa lubang.
bahwa
tipe
zat
organik
dan
Penutupan lubang botol bekas nescafe dengan
akan didistribusikan keseluruh bagian tanaman
kertas aluminium foil bertujuan agar tidak
untuk
terjadi penguapan selain melalui tanaman atau
penimbunan bahan makanan dalam buah, umbi
untuk meminimalkan penguapan yang terjadi,
ataupun
karena jika masih ada lubang akan terjadi
merupakan satu-satunya mekanisme masuknya
penguapan air di dalam botol bekas nescafe
energi didalam dunia kehidupan. Fotosintesis
ketika tanaman ditaruh tempat panas. Gelas
atau asimilasi adalah sifat khusus yang hanya
beserta tanamannya ditimbang dan dicatat
dimiliki oleh tumbuhan untuk mempergunakan
beratnya. Penimbangan ini berfungsi untuk
zat karbon dari udara untuk diubah menjadi
mengetahui berat awal air dan tanaman
bahan organik. Selain memegang peranan yang
sebelum proses transpirasi terjadi sehingga bisa
penting dalam proses fotosintesis daun juga
dihitung laju transpirasinya. 3 gelas diletakkan
berperan dalam transpirasi. Pada hakekatnya
di ruang praktikum dan disinari lampu lainnya
transpirasi adalah proses penguapan oleh
diletakkan di loker praktikum. Penempatan
tanaman yang membawa garam-garam mineral
gelas praktikum pada dua tempat yang berbeda
dari dalam tanah. Transpirasi dapat terjadi
bertujuan untuk mengetahui laju transpirasi
melalui
tertinggi
yang
sebagian besar transpirasi terjadi melalui daun
mempengaruhinya, karena keadaan tanaman
karena luas permukaanya serta daun lebih
dalam botol bekas nescafe diasumsikan sama.
terkena udara luar. Transpirasi turut memegang
Pada tempat praktikum diletakkan di tempat
peranan dalam proses penyerapan air dan
gelap yang dianggap tidak ada cahaya dan angin
garam-garam mineral oleh akar dari dalam
yang berarti mempengaruhinya. Sedangkan
tanah.
yang ditempatkan di luar ruangan (tempat
pengaturan suhu di dalam daun (Haryati, 2010).
terbuka) botol bekas nescafe terpapar cahaya
Perhitungan laju transpirasi dilakukan
dan angin secara langsung sehingga dapat di
dengan penggurangan berat awal tanaman
asumsikan faktor lingkungan angin dan cahaya
dengan berat setelah mengalami transpirasi.
mempengaruhinya. Gelas tersebut ditimbang
Masing-masing tempat dihitung sendiri. Setelah
kembali setiap 15 menit selama satu jam dan
itu dihitung luas permukaan daun. Perhitungan
dicatat jumlah pengurangan beratnya. Gelas
luas permukaan daun dengan menggunakan
ditimbang setiap 15 menit bertujuan untuk
kertas millimeter. Daun tanaman dilepas dari
mengetahui berat pengurangan air karena
batangnya
transpirasi.
terakhir,
dengan cara dijiplak di atas kertas milimeter.
tanamannya diambil dan diukur luas total daun
Setelah itu dihitung banyaknya kotak yang ada
dari masing-masing tanaman tersebut dengan
dalam daun tersebut dengan satuan mm .
menggambar
Kedua daun dari tanaman yang terletak di
dengan
faktor
Setelah
lingkungan
penimbangan
pada
kertas
milimeter.
mendukung
pertumbuhan
bagian-bagian
seluruh
lain.
bagian
Transpirasi
satu-satu
juga
serta
Fotosintesis
tanaman,
berperan
kemudian
tetapi
dalam
digambar
2
Perhitungan luas total daun digunakan untuk
tempat
mengetahui pengaruh luas daun dengan laju
dihitung luasnya. Setelah diperoleh luas daun
transpirasi.
transpirasinya
hasil dari pengurangan hitungan berat dibagi
dihitung. Perhitungan laju transpirasi hanya
dengan luas daun. Nilai yang diperoleh tersebut
menggunakan bagian tanaman yaitu daun
adalah laju transpirasi.
Kemudian
laju
dikarenakan pada daun lebih sering terjadi proses transpirasi. Daun memegang peranan yang penting dalam pertumbuhan tanaman. Di dalam daun terjadi proses fotosintesa yang merubah energi cahaya menjadi energi kimia. Hasil fotosintesis
gelap
dan
terang
masing-masing
Rumus perhitungan laju transpirasi: V = berat awal(g) – berat akhir(g) 2 Luas total daun (mm )
Praktikum transpirasi menggunakan tiga
hal tersebut dapat dikatakan bahwa laju
tanaman yang berbeda yaitu Pistia stratiotes,
transpirasi pada Rhoeo discolor yang diletakkan
Rhoeo discolor , dan Andropogon sp. Hal ini
di tempat terang lebih tinggi daripada laju
bertujuan
transpirasi Rhoeo discolor yang diletakkan di
untuk
mengetahui
perbedaan
berbagai laju transpirasi pada tanaman yang
tempat gelap.
berbeda. Perbedaan tanaman tersebut secara
Hasil
perbandingan
perhitungan
laju
dapat dilihat berdasarkan perbedaan morfologi
transpirasi berdasarkan grafik laju transpirasi
dan habitatnya. Secara morfologi daun tanaman
pada Pistia stratiotes yang diletakkan di tempat
sp.
Andropogon
Ukurannya
lebih
sempit,
gelap pada
menit ke-0 hingga menit ke-60
permukaan daun kasar, ada bulu-bulu halus,
adalah 0 g/mm2. Sedangkan Pistia stratiotes
daun
pertulangannya
yang diletakkan di tempat terang laju transpirasi
sejajar. Secara habitat Andropogon sp. dapat
pada menit ke-0 hingga menit ke-40 adalah
hidup
air.
0,001 g/mm2. Berdasarkan hal tersebut dapat
Pistia
dikatakan bahwa laju transpirasi pada Pistia
stratiotes bentuk daun lebar, berwarna hijau,
stratiotes yang diletakkan di tempat gelap lebih
tebal, permukaan kasar ada bulu-bulu halus.
tinggi daripada laju transpirasi Pistia stratiotes
Secara habitat Pistia stratiotes hidup di daerah
yang diletakkan di tempat terang.
berbentuk
pita
di
daerah
Sedangkan
secara
dan
yang
kekurangan
morfologi
untuk
yang berair (hidrofit). Sedangkan untuk Rhoeo
Hasil perbandingan perhitungan laju
discolor morfologinya daun berwarna hijau di
transpirasi berdasarkan grafik laju transpirasi
bagian atas dan berwarna ungu di bagian
pada Andropogon sp. yang diletakkan di dalam
bawah, daun tebal, permukaannya licin seperti
ruang praktikum pada menit ke-0 sampai ke-60 ke-60
ada lapisan tepung di atasnya. Habitatnya
adalah konstan yaitu 0 mg/dm2. Sedangkan laju
Rhoeo discolor pada lingkungan yang tidak
transpirasi Andropogon sp. yang diletakkan di
tergenang dan terlalu kering (sedang). Tanaman
luar ruang praktikum pada 0-15 menit adalah
untuk praktikum dipilih yang jumlah daunnya
0,001
sama
laju
transpirasinya adalah 0 g/mm2 pada menit 45-
transpirasinya sama. Pistia stratiotes dengan
60 menit adalah 0,001 g/mm dan. Berdasarkan
jumlah daun 5 buah , Rhoeo discolor dengan
hal tersebut dapat dikatakan bahwa laju
jumlah daun 9 daun, dan Andropogon sp.
transpirasi
dengan jumlah daun 4 buah. Jumlah air yang
diletakkan
ada di dalam gelas disamakan antara gelas yang
daripada laju transpirasi Andropogon sp. yang
ditaruh di tempat terang dan di tempat gelap
diletakkan di tempat gelap.
setiap
berfungsi
spesies
untuk
untuk
asumsi
membandingkan
batang
2
g/mm ,
pada
15-45
menit
laju
2,
pada di
tempat
Perbedaan
sp.
yang
lebih
tinggi
Andropogon
laju
terang
transpirasi
antara
tanaman dan lokasi manakah yang menyerap
tanaman yang diletakkan di dalam dan luar
air lebih banyak.
laboratorium hal ini mungkin dikarenakan tanaman yang diletakkan di dalam adalah
Hasil
perbandingan
perhitungan
laju
karena faktor cahaya atau sinar matahari
transpirasi berdasarkan grafik laju transpirasi
laboratorium
pada Rhoeo discolor yang diletakkan di dalam
rangsangan untuk melakukan proses penguapan
loker laboratorium pada menit ke-0 sampai keke-
air. Seperti telah diketahui, cahaya merupakan
60 adalah konstan yaitu 0 g/dm2. Sedangkan
salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya
laju transpirasi Rhoeo discolor yang diletakkan
penguapan.
di ruang praktikum dengan disinari lampu pada
menyebabkan membukanya stoma dan gelap
2
0-15 menit adalah 0,0033 g/mm , pada menit 2
15-30 menit, 30-45 menit adalah 0 g/mm dan 2
45-60 menit adalah 0,0033 g/mm . Berdasarkan
kurang
Cahaya
mendapat
matahari
pengaruh
dapat
menyebabkan menutupnya stoma, jadi banyak sinar berarti juga mempercepat transpirasi. Karena cahaya matahari juga mengandung
panas (terutama sinar infra-merah), maka
terdapatnya pengaruh habitat, lebar daun, dan
banyak sinar berarti juga menambah panas,
zat lilin pada daun.
dengan
demikian
temperatur.
Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa
Kenaikan temperatur sampai pada suatu batas
terdapat hubungan antara luas permukaan
yang
melebarnya
daun dengan laju transpirasi. Berdasarkan teori,
stomata dan dengan demikian memperbesar
semakin luas permukaan daun maka semakin
transpirasi (Dwijoseputro, 1980).
tinggi laju transpirasinya. Hal ini dikarenakan
tertentu
menaikkan
menyebabkan
Intensitas cahaya yang terlalu tinggi dapat
semakin luas permukaan daun, maka semakin
menurunkan laju fotosintesis hal ini disebabkan
luas pula bidang penguapannya, sehingga pada
adanya fotooksidasi klorofil yang berlangsung
daun yang memiliki luas permukaan yang besar,
cepat, sehingga merusak klorofil. Intensitas
maka laju transpirasinya akan semakin besar
cahaya yang terlalu rendah akan membatasi
pula. Selain hal tersebut, laju transpirasi itu juga
fotosintesis
dapat dikaitkan dengan perbedaan habitat tiap-
dan
menyebabkan
cadangan
makanan cenderung lebih banyak dipakai
tiap spesies.
daripada disimpan. Pada intensitas cahaya yang
Selain hal tersebut, laju transpirasi itu
tinggi kelembaban udara berkurang, sehingga
juga dapat dikaitkan dengan perbedaan habitat
proses transpirasi berlangsung lebih cepat
tiap-tiap spesies. Terlihat pada Andropogon sp.,
(Mahfudz, 2010).
Pistia stratiotes
Tabel perbedaan tiga tanaman yang digunakan dalam praktikum
tanaman
dan Rhoeo discolor , tiga
tersebut
memiliki
habitat
yang
berbeda yakni Pistia stratiotes pada habitat air,
Pembed
Rhoeo
Pistia
Andropogo
Andropogon sp. pada habitat kering, sedangkan
a
discolor
stratiote
n sp.
Rhoeo discolor pada habitat lembab. Karena Pistia stratiotes berada pada habitat air, maka
s
Laju
Tinggi
Sedang
membutuhkan
Rendah
banyak
penguapan.
Karena
transpir
Rhoeo discolor berada pada habitat lembab,
asi
maka
Luas
Kecil
Sedang
membutuhkan
banyak
penguapan,
sehingga juga membutuhkan daun yang luas.
lebar
Sedangkan Andropogon sp. Berada pada habitat
Daun Habitat Daun Lapisan
Lembab
Air
Kering
kering,
sehingga
Lebar
Lebar
Sempit
mengurangi
Ada
Ada
Tidak Ada
memiliki
kehilangan
air,
mekanisme sehingga
laju
transpirasinya sedikit dan tidak membutuhkan daun lebar.
lilin Berdasarkan data di atas, terlihat bahwa
Terdapatnya lapisan lilin pada daun
terdapat korelasi antara luas permukaan daun
Pistia stratiotes dan Rhoeo discolor sedikit
dengan laju transpirasi. Pada teori, seharusnya
banyak juga mempengaruhi proses transpirasi.
semakin luas permukaan daun maka semakin
Menurut Lakitan, 1993 Kulit luar daunnya tebal,
tinggi laju transpirasinya. Hal ini dikarenakan
mempunyai
semakin luas permukaan daun, maka semakin
mempunyai sedikit stomata dapat mengurangi
luas pula bidang penguapannya, sehingga pada
penguapan
daun yang memiliki luas permukaan yang besar,
memperlambat laju transpirasi.
lapisan pada
lilin
yang
daun,
tebal
sehingga
dan dapat
maka laju transpirasinya akan semakin besar
Berdasarkan perbandingan laju transpirasi
pula. Sedangkan pada hasil praktikum, luas
pada ketiga tanaman. Rata-rata laju transpirasi
daun
Rhoeo discolor yang diletakkan di tempat terang
berbanding
terbalik
dengan
laju
transpirasi. Semakin luas daun, semakin rendah
paling
tinggi
dibandingkan
dengan
laju transpirasi. Hal ini dimungkinkan karena
stratiotes dan Andropogon sp. Kemungkinan hal
Pistia
ini disebabkan karena masih adanya sisa lubang
pada saat penutupan dengan vaselin pada kertas
aluminium
foil,
sehingga
laju
transpirasinya tidak berasal dari tanaman saja, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lain.
Hanum, C . 2008 . Teknik Budidaya Tanaman. Departemen
Pendidikan
Nasional:
Jakarta. Haryati, Sri. 2010. Respon Pertumbuhan Jumlah dan Luas Daun Nilam (Pogostemon cablin
Berdasarkan perbandingan laju transpirasi
Benth)
pada
Tingkat
Naungan
yang
pada ketiga tanaman, laju transpirasi pada
Berbeda. Labarotorium Biologi Struktur
tanaman yang diletakkan di tempat (gelap) yang
dan Fungsi Tumbuhan, Jurusan Biologi,
sama antara Rhoeo discolor , Pistia stratiotes
FMIPA, UNDIP:Semarang.
dan Andropogon sp.
sebesar 0 g/mm².
Kemungkinan
disebabkan
hal
ini
karena
keadaan yang gelap tidak mendapat pengaruh cahaya, suhu dan angin, sehingga transpirasi tidak terjadi. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dapat
disimpulkan
berhubungan cahaya.
bahwa
langsung
Semakin
transpirasi
dengan
besar
intensitas
intensitas
cahaya
semakin tinggi laju transpirasi. Faktor-faktor lingkungan lainnya yang berpengaruh terhadap transpirasi
antara
lain:
konsentrasi
CO2,
Lakitan,
B.
1993.
Dasar-Dasar
Fisiologi
Tumbuhan. PT Raja Grafindo Persada:
Jakarta. Lestari, Endang Gati. 2006. Hubungan antara Kerapatan Stomata dengan Ketahanan Kekeringan pada Somaklon Padi Gajahmungkur, Towuti, dan IR 64. B I O D I V E R S I T A S ISSN: 1412-033x. Volume 7, Nomor 1 Januari 2006. Halaman: 44-48 Loveless, A.R . 1991 . Prinsip-prinsip Biologi Tumbuhan untuk Daerah Tropik.
PT.
Gramedia: Jakarta. Mahfudz , dkk. 2010. Pengaruh Kehilangan Daun Terhadap Pertumbuhan Bibit Pulai
temperatur, kelembaban relatif, kepadatan
(Alstonia
udara, dan kecepatan angin. Selain itu, faktor
Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman
dalam
Hutan,
juga
berpengaruh
misalnya
besar
kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin atau
tidaknya
permukaan
daun,
banyak
sp).
Balai
Fakultas
Besar
Penelitian
Pertanian
Institut
Pertanian (INTAN): Yogyakarta. Masdar.
2003.
Pengaruh
Lama
Beratnya
sedikitnya bulu pada permukaan daun, banyak
defisiensi Kalium Terhadap Pertumbuhan
sedikitnya stomata, bentuk dan letak stomata.
Tanaman
Hal ini dapat diketahui dari laju transpirasi. Laju
Jurnal Akta Agrosia Vol.6 No. 2. Fakultas
transpirasi
Pertanian Universitas: Bengkulu.
tertinggi
pada
tanaman
yang
diletakkan di tempat terang adalah Rhoeo discolor dengan laju transpirasi sebesar 0,0033
g/mm2. Sedangkan laju transpirasi tertinggi pada tumbuhan yang diletakkan di tempat gelap adalah Pistia stratiotes, Rhoeo discolor dan Andropogon sp. sebesar 0 g/mm 2. DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro
.
Durian
(Durio
Zibethinus).
Priambodo, Guntur.,dkk. 2011. Transpiration Factor, Peaking Factor And Plants Capacity Of Jatropha In Phytoremediation Of Mercury Polluted Soil . INTERNATIONAL JOURNAL Of ACADEMIC RESEARCH. Vol. 3. No.1. January, 2011, Part I. Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB: Bandung
1989.
Pengantar
Fisiologi
Tumbuhan . Penerbit PT. Gramedia :
Jakarta Gardner , Et All. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Ui Press : Jakarta.
Taiz, L. and E. Zeiger. 1998. Plant Physiology 2 ed.
Sinauer
Associates .
Massachucetts.
Inc.
nd
Publ.
1. Tabel Hasil pengamatan No
Perlakuan
Pengamatan
1.
Tanaman dimasukkan dalam gelas Tanaman yang digunakan adalah: bekas nescafe yang telah diisi air
a. Rhoeo discolor
melalui lubang kertas aluminium
foil dan sisa lubang diberi vaselin.
jumlah daun : 9 helai bentuk daun seperti pita, tidak terlalu panjang, dan tidak terlalu lebar
akar pendek dan tebal
b. Pistia stratiotes
jumlah daun : 10 helai
bentuk daun membulat dan lebar
akar kecil dan panjang
c. Andropogon sp.
Jumlah daun : 8 helai.
bentuk daun seperti pita, panjang, dan sempit.
2.
Penguapan
air
selain
akar pendek dan kecil.
melalui Penutupan dengan aluminium foil bertujuan agar
tanaman percobaan dicegah.
tidak ada faktor lingkungan selain cahaya yang mempengaruhi proses transpirasi.
3.
Gelas
beserta
tanamannya
ditimbang dan dicatat beratnya.
Penimbangan dilakukan untuk mengetahui berat awal tanaman, sehingga dapat dibandingkan berat sebelum dan sesudah terjadi transpirasi sehingga diketahui berat air yang menguap. Spesies
Berat awal (gram) Dalam
Rhoeo discolor Pistia stratiotes Andropogon
sp. 4.
700 640 580
Luar 690 660 580
Gelas satu diletakkan di ruang
Perlakuan ini dilakukan untuk membandingkan laju
praktikum dengan disinari lampu
transpirasi yang terjadi pada ruang gelap dan ruang
dan lainnya diletakkan di dalam
terang dengan pengaruh cahaya dan suhu.
loker praktikum. 5.
Gelas tersebut ditimbang kembali
Perlakuan ini dilakukan agar mengetahui besar
setiap 15 menit selama satu jam
penguapan dan laju reaksi tiap 15 menit selama 1
dan dicatat jumlah pengurangan jam. beratnya. 6.
Setelah
timbangan
terakhir,
Diukur luas daun dengan menggambar di kertas
tanamannya diambil dan diukur
millimeter blok agar diketahui pengaruh luas daun
luas total daunnya dari masing-
dengan laju transpirasi.
masing tanaman tersebut.
Pengukuran
luas
daun
dilakukan
dengan
menggambar daun pada kertas milimeter.
Pada tiap tabel terlihat perbedaan pada ukuran luas totalnya antara tempat terang dengan gelap
7.
Kecepatan transpirasinya dihitung dari
masing-masing
Kecepatan transpirasi dihitung dengan rumus :
perlakukan
V = berat awal(g) – berat akhir(g)
2
2
dalam gr air / dm luas daun.
Luas total daun (mm )
2. Tabel berat (gr) pada tanaman
a. Tabel berat (gr) pada Rhoeo discolor Letak
Berat (gram)
Luas total daun 2
(mm )
Luas rata- rata daun (mm²)
0
15
30
45
60
menit
menit
menit
menit
menit
Gelap
700 gr
700 gr
700 gr
700 gr
700 gr
0 mm
Terang
690 gr
675 gr
675 gr
675 gr
690 gr
0,0033 mm 2
2
0 mm² 0,00165 mm²
b. Tabel berat (gr) pada Pistia stratiotes Letak
Berat (gram)
Luas total daun
daun (mm²)
640 gr
0 mm 2
0 mm²
650 gr
0,001mm
15
30
45
60
menit
menit
menit
menit
menit
Gelap
640 gr
640 gr
640 gr
640 gr
Terang
660 gr
650 gr
650 gr
650 gr
2
0,0005 mm²
Tabel berat (gr) pada Andropogon sp.
Letak
Berat (gram)
Luas total daun
580 gr
0 mm 2
0 mm2
580 gr
0,001 mm
30
45
60
menit
menit
menit
menit
menit
Gelap
580 gr
580 gr
580 gr
580 gr
Terang
580 gr
570 gr
570 gr
570 gr
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Luas permukaan daun Rhoeo discolor (mm²) (mm²) Gelap Terang 2751 2378 4194 4084 3180 2259 4485 3315 3768 1143 4622 4070 1963 3616 3197 2475 4092 4525
Luas rata- rata daun (mm²)
15
Tabel Luas Permukaan Daun
2
(mm )
0
3.
Luas rata- rata
(mm )
0
c.
2
2
0,0005 mm²
Total No. 1. 2. 3. 4. 5. Total
No. 1. 2. 3. 4. Total
30252 27865 Luas Permukaan Daun Pistia stratiotes (mm²) Gelap Terang 2049 2076 2838 2075 2657 1848 1741 2157 3900 1023 13185 9179 Luas Permukaan Daun Andropogun sp. (mm²) Gelap Terang 1957 1878 1937 1852 2601 2592 1985 1576 8480 7898
4. Perhitungan
Diketahui : Misalnya pada Rhoeo discolor pada waktu 0 – 15 menit yang diletakkan di tempat terang - Berat sebelum transpirasi = 690 gr - Berat sesudah transpirasi = 690 gr - Luas permukaan daun = 27865 mm 2 Ditanya : Laju transpirasi antara waktu 0 – 15 menit ? Jawab : Laju transpirasi dihitung dengan menggunakan rumus : V = berat awal(g) – berat akhir(g) 2
Luas total daun (mm ) = 690 g – 690 g 27865 mm 2 =
0 27865 mm
2
= 0 g/mm2 Berdasarkan perhitungan sehingga dapat diperoleh data pada table laju transpirasi pada setiap tanaman. 5. Tabel laju transpirasi a. Tabel laju transpirasi pada Rhoeo discolor
Waktu
2
Laju (g/mm )
(menit)
Gelap
Terang
0 - 15
0
0,0033
15 - 30
0
0
30 - 45
0
0
45 - 60
0
0,0033
b. Tabel laju transpirasi pada Pistia stratiotes 2
Waktu
Laju (g/mm )
(menit)
Gelap
Terang
0 - 15
0
0,001
15 - 30
0
0,001
30 - 45
0
0,001
45 - 60
0
0,001
Tabel laju transpirasi pada Andropogon sp.
c.
2
Waktu
6.
Laju (g/mm )
(menit)
Gelap
Terang
0 - 15
0
0,001
15 - 30
0
0
30 - 45
0
0
45 - 60
0
0,001
Grafik a. Grafik laju transpirasi pada Rhoeo discolor
0.004 terang
0.002
gelap
0 0-15 0-15 30-45 30-45
b. Grafik laju transpirasi pada Pistia stratiotes 0.0015 0.001 gelap
0.0005
terang 0 5 0 5 0 1 3 4 6 0 5 0 5 1 3 4
Grafik laju transpirasi pada Andropogon sp.
c. 0.0015
0.001 0.0005 0
gelap terang
LAMPIRAN
aluminium foil yang digunakan untuk menutup
gelas
Rhoeo dicolor yang dimasukkan ke dalam gelas
berisi air
vaselin yang digunakan untuk menutup lubang pada gelas
Rhoeo discolor bersama air
dalam gelas ditimbang beratnya
Botol diolesi vaselin,agar lubang bekas Rhoeo
Andropogun sp.bersama air dalam gelas ditimbang
disc discol olor or tert tertut utu u i
beratnya
Pistia statiotes bersama air dalam gelas
Tanaman di sinari lampu (tempat terang)
ditimbang beratnya
Tanaman di loker (tempat gelap)
DISKUSI 1. Terangkan mengapa transpirasi terjadi!
Karena transpirasi berperan dalam penyerapan mineral dari tanah dan pengangkutannya dalam tumbuhan, serta untuk pertukaran energi antara daun dan lingkungannya. 2. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi transpirasi!
Proses transpirasi dipengaruhi banyak faktor, baik faktor dalam maupun luar. Faktor dalam antara lain besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, berlapis lilin atau tidaknya permukaan daun, banyak sedikitnya bulu pada permukaan daun, banyak sedikitnya stomata, bentuk dan letak stomata. Sedangkan faktor luar antara lain : suhu, cahaya, kelembaban, ketersediaan air tanah dan angin 3. Terangkan mengapa transpirasi di dua tempat tersebut berbeda kecepatannya!
Perbedaan laju transpirasi pada tempat terang dan tempat gelap dipengaruhi oleh beberapa
ahaya mempengaruhi laju transpirasi melalui dua cara pertama factor, salah satunya adalah cahaya. C ahaya cahaya akan mempengaruhi suhu daun sehingga dapat mempengaruhi aktifitas transpirasi dan yang kedua dapat mempengaruhi transpirasi melalui pengaruhnya terhadap buka-tutupnya stomata. Cahaya matahari dapat menyebabkan membukanya stoma dan gelap menyebabkan menutupnya stoma, jadi banyak sinar berarti juga mempergiat transpirasi. Karena cahay matahari juga mengandung panas (terutama siar infra-merah), maka banyak sinar berarti juga menambah panas, dengan demikian menaikkan temperatur. Kenaikan temperatur sampai pada suatu batas yang tertentu menyebabkan melebarnya stoma dan dengan demikian memperbesar transpirasi.