LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN Penentuan Tekanan Osmosis Cairan Sel BAB I PENAHULUAN
A! Latar Belakan"
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita berhadapan dengan peristiwa difusi dan osmosis, baik kita sadari maupun tidak kita sadari. Contohmya pada saat kita menyeduh teh celup dalam kemasan kantong, warna dari teh tersebut akan menyebar. Hal ini disebabkan oleh konsentrasi teh dalam gelas lebih kecil dibandingkan dengan konsentrasi teh yang ada di dalam kantong teh tersebut. Peristiwa tersebut sering kita sebut sebagai difusi. Begitu Begitu pula pada tumbuhan, tumbuhan, yang menyera menyerap p air dan zat hara yang yang diperl diperlukan ukan dari lingk lingkung ungan an mela melalu luii pros proses es difu difusi si,, osmo osmosi sis, s, maupu maupun n imbi imbibi bisi si.. Peri Perist stiw iwaa ters terseb ebut ut dapat dapat berlangsung dengan baik ika terdapat perbedaan tekanan potensial air yang sangat besar antara larutan di luar sel tumbuhan dengan larutan di dalam sel tumbuhan tersebut. !unbuhan mempunyai membran plasma yang ika dimasukkan dalam larutan dengan konsentrasi tinggi akan mengalami plasmolisis, yaitu tearlepasnya membran plasma dari dinding sel akibat tekanan osmotik. Pada praktikum kali ini kita akan mencoba mencari pada konsentrasi berapakah sel akan mengalami plasmolisis dengan prosentase umlah sel yang terplasmolisis mencapai "#$. %elain itu kita uga akan menghitung tekanan osmotik dari sel tersebut.
B! Rumusan Masala#
&. Bagaimanakah pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap prosentase sel yang terplasmolisis' (.
Pada Pada konsen konsentra trasi si larutan larutan sukrosa sukrosa berapak berapakah ah yang dapat menyebab menyebabkan kan sel epidermi epidermiss Rhoe discolor mengalami plasmolisis sebesar "#$ '
). Berapakah tekanan osmisis cairan sel epidermis Rhoe epidermis Rhoe discolor tersebut'
C! Tu$uan
&.
*enel *enelask askan an pengaruh pengaruh konsent konsentras rasii laruta larutan n sukros sukrosaa terhada terhadap p prosen prosentas tasee sel epidemis epidemis Rhoe discolor yang terplasmolisis.
(. *engidentifikasi konsentrasi larutan larutan sukrosa yang menyebabkan "#$ dari umlah umlah sel epidermis Rhoe discolor mengalami plasmolisis. ). *enentukan tekanan osmosis cairan sel dengan metoda plasmolisis.
BAB II KA%IAN PUSTAKA
*enuru *enurutt Bidwel Bidwelll +& +& moleku molekull air dan zat terlarut terlarut yang yang berada berada dalam dalam sel selalu selalu bergerak. /leh karena itu teradi perpindahan terus-menerus dari molekul air, dari satu bagian ke bagian yang lain. Perpindahan molekul-molekul itu dpat ditinau dari dua sudut. Pertama dari sudut sumber dan dan dari dari sudut sudut tuu tuuan an.. Dari Dari sudut sudut sumb sumber er dika dikata takan kan bahwa bahwa terd terdap apat at suat suatu u tekan tekanan an yang yang menyebab menyebabkan kan molekul molekul-mo -moleku lekull menyebar menyebar ke seluru seluruh h aring aringan. an. !ekanan ekanan ini disebut disebut dengan dengan tekanan difusi. Dari sudut tuuan dapat dikatakan bahwa ada sesuatu kekurangan +deficit akan moleku molekul-m l-molek olekul. ul. Hal ini dibandi dibandingka ngkan n dengan dengan istila istilah h daerah daerah surplu surpluss molekul molekul dan minus minus molekul. molekul. 0ni bararti bararti bahwa di sumber itu ada tekanan difusi positif dan ditinau adanya tekanan difusi negatif. 0stilah tekanan difusi negatif dapat ditukar dengan kekurangan tekanan difusi atau deficit tekanan difusi yang disingkat dengan D!D +Dwio, &1". Difusi adalah gerakan partikel dari tempat dengan potensial kimia lebih tinggi ke tempat denga dengan n poten potensi sial al kimi kimiaa lebi lebih h renda rendah h karen karenaa ener energi gi kine kineti tikny knyaa send sendir irii samp sampai ai ter terad adii keseimbangan dinamis +0ndradewa, (##. %enada dengan itu, 2grica +(## menelaskan bahwa difu difusi si adal adalah ah peri perist stiw iwaa meng mengal alir irny nya3b a3ber erpi pind ndahn ahnya ya suat suatu u zat zat dala dalam m pelar pelarut ut dari dari bagi bagian an berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. 4ambat laun cairan menadi manis. Contoh lain adalah uap air
dari
cerek
yang
berdifusi
dalam
udara.
Prinsip dasar yang dapat kita pegang mengenai peristiwa difusi ini adalah difusi teradi sebagai suatu respon terhadap perbedaan konsentrasi. %uatu perbedaan teradi apabila teradi perubahan konsentrasi dari suatu keadaan ke keadaan lain. %elain perbedaan konsentrasi, perbedaan dalam sifat dapat uga menyebabkan difusi. Proses pertukaran gas pada tumbuhan yang teradi di daun adalah suatu contoh proses difusi. Dalam proses ini gas C/( dari atmosfir masuk ke dalam rongga antar sel pada mesofil daun yang selanutnya digunakan untuk proses fotosintesis +!im 5isiologi !umbuhan, (##. 4au difusi antara lain tergantung pada suhu dan densitas +kepadatan medium. 6as berdifusi lebih cepat dibandingkan dengan zat cair, sedangkan zat padat berdifusi lebih lambat
dibandingkan dengan zat cair. *olekul berukuran besar lebih lambat pergerakannya dibanding dengan molekul yang lebih kecil. Pertukaran udara melalui stomata merupakan contoh dari proses difusi. Pada siang hari teradi proses fotosintesis yang menghasilkan /( sehingga konsentrasi /( meningkat. Peningkatan konsentrasi /( ini akan menyebabkan difusi /( dari daun ke udara luar melalui melalui stomata. %ebaliknya konsentrasi konsentrasi C/( di dalam aringan menurun +karena digunakan untuk fotosintesis sehingga C/( dari udara luar masuk melalui stomata. Penguapan air melalui stomata +transpirasi uga merupakan contoh proses difusi. Di alam, angin, dan aliran air menyebarkan molekul lebih cepat dibanding dengan proses difusi +2nonymous a, (##. 2pabila ada dua beana yang satu berisi air murni dan beana lain diisi dengan larutan, apabila kedua beana ini kita hubungkan, lalu diantara kedua beana diletakkan membran semipermeabel, yaitu membran yang mempu melalukan air +pelarut dan menghambat lalunya zat-zat terlarut. Pada proses ini air berdifusi ke beana yang berisi larutan sedangkan larutan terhalang untuk berdifusi ke beana murni. Proses difusi ini disebut dengan osmosis +!im 5isiologi !umbuhan, (##. /smosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel +5etter, &1. /smosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. 6aya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. !ekanan !ekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri +2grica,(##. !ekanan yang diberikan pada air atau larutan, akan meningkatkan kemampuan osmosis dalam larutan tersebut. !ekanan yang diberikan atau yang timbul dalam system ini disebut potensial tekanan, yang dalam tumbuhan potensial ini dapat timbul dalam bentuk tekanan turgor. 7ilai potensial tekanan dapat positif, nol, maupun negatif. %elain potensial air +P2 dalam potensial tekanan +P! osmosis uga dipengaruhi tekanan osmotic +P/. Potensial osmotic dari suatu larutan lebih menyatakan sebagai status larutan. %tatus larutan biasa kita nyatakan dalam bentuk satuan konsentrasi, satuan tekanan, atau satuan energi. Hubungan antara potensial air +P2 dan potensial tekanan +P!, dan potensial osmotic +P/ dapat dinyatakan dengan hubungan sebagai berikut8
PA & PO ' PT
Dari rumus di atas dapat terlihat bahwa apabila tidak ada tekanan tambahan +P!, maka nilai P2 9 P/ :ntuk mengetahui nilai potensial osmotic cairan sel, salah satunya dapat digunakan metode plasmolisis. ;ika potensial air dalam suatu sel lebih tinggi dari pada potensial air yang ada di sekitar sel atau di luar sel, maka air akan meninggalkan sel sampai potensial air yang ada dalam sel maupun di luar sel sama besar. Protoplas yang kehilangan air itu menyusut
* > ! () Dengan 8
!/ 9 !ekanan /smotik
* 9 ?onsentrasi larutan yang menyebabkan "#$ sel terplasmolisis !
9 !emperatur mutlak +() @ tAC
+!im fisiologi tumbuhan. (#. %itoplasma biasanya bersifat hipertonis +potensial air tinggi, dan cairan di luar sel bersifat hipotonis +potensial air rendah, karena itulah air bisa masuk ke dalam sel sehingga antara kedua cairan bersifat isotonus. 2pabila suatu sel diletakkan dalam suatu larutan yang hipertonus terhadap sitoplasma, maka air di dalam sel akan berdifusi ke luar sehingga sitoplasma mengkerut dan terlepas dari dinding sel, hal ini disebut plasmolisis. Bila sel itu kemudian dimasukkan ke dalam cairan yang hipotonus, maka air akan masuk ke dalam sel dan sitoplasma akan kembali mengembang hal ini disebut deplasmolisis +!im fisiologi tumbuhan. (##. .
BAB III METOE PENELITIAN
A! %enis Penelitian
;enis penelitian yang kami gunakan adalah eksperimen karena menggunakan beberapa
B! (aria)el Penelitian
a ariabel kontrol8 -
;enis sel sama, yaitu sel epidermis Rhoe discolor .
-
;umlah sayatan epidermis Rhoe discolor yaitu selapis sayatan.
-
Perbesaran mikroskop >
-
aktu perendaman sayatan epidermis dalam larutan sukrosa yaitu )# menit.
b ariabel manipulasi8 konsentrasi larutan sukrosa. c ariabel respons8 -
;umlah sel epidermis Rhoe discolor yang terlihat.
-
;umlah sel epidermis Rhoe discolor yang terplasmolisis.
-
;umlah prosentase sel epidermis Rhoe discolor yang terplasmolisis.
-
?onsentrasi larutan sukrosa yang menyebabkan "#$ sel epidermis Rhoe discolor terplasmolisis.
-
!eknan osmosis
C! Alat *an Ba#an
&. daun Rhoe discolor yang aringan epidermisnya mengndung cairan sel yang berwarna. (. 4arutan sukrosa dengan molaritas #,(1 * #,(E * #,(= * #,(( * #,(# * #,&1 * #,&E * #,&= *. ).
*ikroskop.
=. ?aca arloi atau cawan petri 1 buah.
". ?aca benda dan kaca obek. E. pisau atau silet. . 6elas beaker # ml. 1. Pipet.
! Lan"ka# Ker$a
&. *embuat larutan sukrosa dari konsentrasi yang terbesar yaitu #,(1 * dengan cara melarutkan kristal sukrosa yang telah ditimbang sebanyak ",E gram ke dalam aFuades sehingga
". %etelah )# menit, mengambil sayatan yang telah direndam pada cawan petri dan memeriksanya dengan menggunakan mikroskop. E. *enghitung umlah seluruh sel yang pada satu bidang lapang pandang, umlah sel yang terplasmolisis dan prosentase umlah sel yang terplasmolisis terhadap umlah sel seluruhnya.
BAB I( HASIL AN PEMBAHASAN
A! Hasil Pen"amatan
!abel pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap %el pidermis Rhoe discolor No!
Konsentrasi sukrosa +M,
Ʃ sel
Ʃ sel
seluru#n-a
ter.lasmolisis
/ sel ter.lasmolisis
&.
#,(1
=
=
#,##
(.
#,(E
)
)#
1&,#1
).
#,(=
="
(#
==,==
=.
#,((
=(
&
=#,=1
".
#,(#
)1
&=
)E,1=
E.
#,&1
=#
&)
)(,"#
.
#,&E
=
&"
)#,E&
1.
#,&=
=
&(
(=.=
B!
Analisis ata
Berdasarkan data yang telah diperoleh dapat dianalisa sebagai berikut8 -
Pada konsentrasi larutan sukrosa #,(1 *, sel epidermis Rhoe discolor terlihat sebanyak = sel, dan yang mengalami plasmolisis sebanyak = sel dengan prosentase sel terplasmolisis sebesar #$.
-
Pada konsentrasi larutan sukrosa #,(E *, sel epidermis Rhoe discolor terlihat sebanyak ) sel, dan yang mengalami plasmolisis sebanyak )# sel dengan prosentase sel terplasmolisis sebesar 1&,#1 $.
-
Pada konsentrasi larutan sukrosa #,(= *, sel epidermis Rhoe discolor terlihat sebanyak =" sel, dan yang mengalami plasmolisis sebanyak (# sel dengan prosentase sel terplasmolisis sebesar ==,== $.
-
Pada konsentrasi larutan sukrosa #,(( *, sel epidermis Rhoe discolor terlihat sebanyak =( sel, dan yang mengalami plasmolisis sebanyak &) sel dengan prosentase sel terplasmolisis sebesar =#,=1 $.
-
Pada konsentrasi larutan sukrosa #,(# *, sel epidermis Rhoe discolor terlihat sebanyak )1 sel, dan yang mengalami plasmolisis sebanyak &= sel dengan prosentase sel terplasmolisis sebesar )E,1= $.
-
Pada konsentrasi larutan sukrosa #,&1 *, sel epidermis Rhoe discolor terlihat sebanyak =# sel, dan yang mengalami plasmolisis sebanyak &) sel dengan prosentase sel terplasmolisis sebesar )(,"# $.
-
Pada konsentrasi larutan sukrosa #,&E *, sel epidermis Rhoe discolor terlihat sebanyak = sel, dan yang mengalami plasmolisis sebanyak &" sel dengan prosentase sel terplasmolisis sebesar )#,E& $.
-
Pada konsentrasi larutan sukrosa #,&= *, sel epidermis Rhoe discolor terlihat sebanyak = sel, dan yang mengalami plasmolisis sebanyak &( sel dengan prosentase sel terplasmolisis sebesar (=,= $. 2nalisis 6rafik 8 -
Pada konsentrasi larutan sukrosa #,(=) *, sel epidermis Rhoe discolor yang terplasmolisis mencapai "#$ dari umlah sel epidermis.
-
%emakin tinggi konsentrasi sukrosa, semakin tinggi prosentase sel yang terplasmolisis.
C! Pem)a#asan
Dari hasil analisa di atas maka dapat diperoleh bahwa semakin pekat konsentrasi larutan sukrosa yang digunakan untuk merendam sayatan epidermis Rhoe discolor maka semakin banyak pula sel epidermis yang terplasmolisis. Hal tersebut dapat teradi akibat dari perbedaan potensial air di dalam dan di luar sel. Potensial air yang ada di dalam sel lebih besar dari pada potensial air yang ada di luar sel. /leh karena potensial air berbanding lurus dengan potensial osmosis, maka potensial osmosis yang ada di dalam sel uga lebih besar dari pada potensial osmosis yang ada di luar sel. Hal inilah yang menyebabkan berpindahnya molekul air di dalam sel menuu ke luar sel yang dalam praktikum kali ini molekul air berpindah dari sel epidermis Rhoe discolor menuu ke larutan sukrosa, sehingga menyebabkan protoplas sel epidermis kehilangan air, menyusut
*, umlah sel epidermis Rhoe discolor
mencapai "#$, maka dapat dihitung nilai tekanan osmosis yang ada pada sel epidermis Rhoe discolor 8 !/ 9 ((,= > * > ! () 9 ((,= > #,(=) > +() @(1AC () 9 E atm
! iskusi
Plasmolisis dapat teradi karena terlepasnya membran sel dari dinding sel akibat air yang ada di dalam dinding sel terus keluar sampai teradi keseimbangan antara potensial air yang ada di dalam dan di luar sel. Berdasarkan data yang telah diperoleh maka dapat diketahui bahwa dengan semakin pekat atau tingginya konsentrasi larutan sukrosa maka semakin banyak pula sel yang mengalami plasmolisis. Hal tersebut disebabkan oleh potensial air yang ada di dalam sel epidermis Rhoe discolor lebih besar dari pada di luar sel +larutan sukrosa, dan oleh karena potensial air berbanding lurus dengan potensial osmotiknya, maka potensial yang ada di dalam sel epidermis Rhoe discolor uga akan lebih besar dibandingkan dengan potensial osmosis yang ada di luar sel. %el yang mengalami plasmolisis akan mencapai "#$ dari umlah keseluruhan sel yang tampak pada satu lapang pandang ika konsentrasi larutan sukrosa #,(=) *, karena pada kondisi tersebut potensial air yang ada di dalam sel epidermis Rhoe discolor maupun di luar selnya menadi sama atau bias disebut dalam keadaan yang isotonic.
BAB ( SIMPULAN
%uatu sel akan mengalami plasmolisis apabila potensial air yang ada di dalam sel lebih besar dari pada potensial air yang ada di luar sel. Hal tersebut uga berarti bahwa potensial osmosis yang ada di dalam sel lebih besar daripada di luar sel. Berdasarkan data yang telah diperoleh, dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi kosentrasi larutan sukrosa, sel yang mengalami plasmolisis uga semakin besar umlahnya. %el yang mengalami plasmolisis akan mencapai "#$ dari umlah sel yang yang tampak pada satu lapang pandang, ika konsentrasi larutan * dan tekanan osmosis yang didapat ialah E atm.
AFTAR PUSTAKA
Dwidoseputro, D, Prof. DG. &1. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. ;akarta8 P! 6ramedia.
?imball, ;ohn . &1). BIOLOGI . ;akarta8 P! rlangga.
4o
%asmita, Draat 2rbasyah %iregar. &E. Fisiologi Tumbuhan. Bandung80!B Press.
%alisbury, Cleon. &". Fisiologi Tumbuhan ;ilid &. Bandung80!B Press.
!im fisiologi tumbuhan. (##. Penuntun Praktikum FIIOLOGI T!"B!#$%. Bandung 8 ;urusan Pendidikan Biologi 5P*0P2 :P0.
!im fisiologi tumbuhan. (#. Penuntun Praktikum FIIOLOGI T!"B!#$%. %urabaya 8 ;urusan Biologi 5*0P2 :7%2. Bidwell. G.6.%.&. Plant Ph&siolog& edition (. *acmillion Publishing. Co 8 7ew Iork Dwidoseputro. D. &1". Pengantar Fisiologi Tumbuhan. 6ramedia 8 ;akarta
Diposkan oleh *erina %afitri di #.) http://merinasaftri-knowledge.blogspot.com/2011/09/laporan-praktikum-fsiologitumbuhan.html
aporan Praktikum Fisiologi umbuhan !P"#"#$%# "&%#%# '()'(*( +%*,%# ("
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Fisiologi tumbuhan adalah ilmu tentang proses-proses aal/ungsi fsiologis
tumbuhan. %da banak pembahasan dalam fsiologi tumbuhan salah satu diantarana adalah potensial air aringan tumbuhan. %ir merupakan salah satu 3at ang sangat penting bagi reaksi bioser ang teradi di atmoser termasuk reaksi internal dalam aringan tumbuhan. air pada aringan tumbuhan memiliki potensial. Proses diusi dan osmosis sangat erat kaitanna dengan pengukuran potensial air aringan tumbuhan. 4iusi merupakan perpindahan 3at terlarut dari konsentrasi ang lebih tinggi menuu ke konsentrasi ang lebih rendah. 'smosis merupakan diusi air melalui membran semipermeabel. )ekanisme diusi osmosis berguna dalam transpor 3at dan osmoregulasi dalam hal ini kesetimbangan 3at-3at 5konsentrasi6 di dalam sel dan di luar sel. Pada mekanisme osmosis teradi perbedaan konsentrasi garam-garaman pada dua ruang ini adalah mekanisme sel mempertahankan
keseimbangan
garam-garaman
tersebut
dengan
alan
melewatkan/melalui air menuu ke ruang ang memiliki konsentrasi garamgaraman ang lebih banak karena garam-garaman tersebut tidak mampu melalui membran sel ang semi permeabel. 7ana air dan ion garam-garaman tertentu ang dapat melalui membran sel. umbuhan akan berkembang secara normal dan tumbuh subur serta akti apabila sel-selna dipenuhi dengan air berhubung air berungsi sebagai medium berbagai reaksi kimiawi sel. (uatu ketika apabila waktu perkembanganna tumbuhan kekurangan suplai air maka kandungan air dalam tumbuhan menurun dan lau perkembanganna ang ditentukan oleh lau semua ungsi-ungsi ang uga menurun. 8ika keadaan kekeringan ini berlangsung lama maka dapat mematikan tumbuhan.
Peristiwa diusi dan osmosis uga teradi dalam mekanisme kera tubuh tumbuhan. (el tumbuhan tersusun atas dinding sel membran sel sitoplasma dan organel-organel lainna. 4inding sel umumna tersusun atas selulosa ang siatna permeabel berbeda dengan membran plasma ang bersiat semi permeabel. )embran sel ang secara struktural tersusun atas dwilapis membran ini mampu mengatur secara selekti aliran cairan dari lingkungan suatu sel ke dalam dan uga sebalikna. (uatu sel tumbuhan apabila diletakkan pada suatu larutan dengan konsentrasi lebih tinggi daripada konsentrasi dalam sel maka air dalam sel akan keluar menuu larutan ang konsentrasi pelarutna lebih rendah. &arena siat dari dinding sel ang permeabel maka ruang antara membran plasma dan dinding sel akan diisi larutan dari luar. Peristiwa ini berlangsung terus menerus sampai dicapai titik keseimbangan antara konsentrasi di dalam dan di luar sel. 7al ini menebabkan protoplasma ang kehilangan banak air akan menusut olumena sampai akhirna akan terlepas dari dinding sel. Peristiwa inilah ang disebut dengan plasmolisis. Plasmolisis dapat diredam dengan tenaga ang disebut sebagai tekanan osmotik dengan besar tekanan osmotik sama dengan konsentrasi larutanna. $ntuk mengetahui nilai tekanan osmotik dapat digunakan metode plasmolisis. 4alam masalah ini uga terdapat beberapa istilah penting ang saling berhubungan aitu potensial air 5P%6 potensial osmotik 5P'6 dan potensial turgor 5P6. 'leh karena diusi dan osmosis merupakan pokok bahasan ang sangat mendasar dan penting dalam fsiologi tumbuhan sehingga maka perlu diadakan praktikum khusus mengenai diusi dan osmosis utamana mengenai potensial air aringan tumbuhan unit 1 praktikum fsiologi tumbuhan. erdasarkan latar belakang diatas maka kami melakukan percobaan dan menusun sebuah laporan dengan udul !P"#"#$%# "&%#%# '()'(*( +%*,%# (".
B.
Rumusan Masalah
1.
agaimanakah pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap prosentase sel ang mengalami plasmolisis;
2.
erapakah konsentrasi larutan sukrosa ang menebabkan <0= dari umlah sel ang mengalami plasmolisis;
>.
erapakah nilai tekanan osmosis cairan sel dengan metode plasmolisis;
C. Tujuan
1.
)enelaskan pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap prosentase sel ang mengalami plasmolisis.
2.
)engidentifkasi konsentrasi larutan sukrosa ang menebabkan <0= dari umlah sel ang mengalami plasmolisis.
>.
)enghitung nilai tekanan osmotik cairan sel dengan metode plasmolisis.
BAB II
KAIAN PU!TAKA A. P"tens#al A#r
4alam tanah dan tubuh tumbuhan tingkah laku dan pergerakan air didasarkan atas suatu hubungan energi potensial. %ir mempunai kapasitas untuk melakukan kera aitu akan bergerak dari daerah dengan energi potensial tinggi ke daerah dengan energi potensial rendah. "nergi potensial dalam sistem cairan dinatakan dengan cara membandingkanna dengan energi potensial air murni. (ecara kimia air dalam tumbuhan dan tanah biasana tidak murni itu disebabkan oleh adana bahan terlarut dan secara fsik dibatasi oleh berbagai gaa seperti gaa tarik-menarik ang berlawanan graitasi dan tekanan. )aka dari itu energi potensialna lebih kecil dari pada energi potensial air murni 5?ardner 19916. Potensial air merupakan energi ang dimiliki air untuk bergerak atau untuk mengadakan reaksi. 4engan kata lain potensial air merupakan tingkat kemampuan molekul-molekul air untuk melakukan diusi. Pada potensial air air bergerak dari potensial tinggi ke potensial rendah 5dari larutan encer ke larutan pekat larutan encer lebih banak mengandung air daripada larutan pekat6. 4alam fsiologi tumbuhan potensial kimia air atau potensial air 5P%6 merupakan konsep ang sangat penting. ,alph '. (later 5%ustralia6 dan (terling % alor 5$tah (tate $niersit6 pada tahun 19@0 mengusulkan bahwa potensial air digunakan sebagai dasar untuk siat air dalam sistem tumbuhan-tanah-udara. Potensial air merupakan sesuatu ang sama dengan potensial kimia air dalam suatu sistem dibandingkan dengan potensial kimia air murni pada tekanan atmosfr dan suhu ang sama. )ereka menganggap bahwa P% air murni dinatakan sebagai 506 nol 5merupakan konensi6 dengan satuan dapat berupa tekanan 5atm bar6 atau satuan energi. 4iusi air melintasi membran semipermeabel dinamakan osmosis. )olekul air dapat berdiusi secara bebas melintasi membran dari larutan dengan gradien konsentrasi larutan rendah ke larutan dengan gradien konsentrasi larutan tinggi 5*smail 200@6. (tatus energi bebas air adalah suatu pernataan potensial air suatu ukuran daa ang menebabkan air bergerak kedalam suatu sistem seperti aringan
tumbuhan aringan tumbuhan tanah atau atmosfr atau suatu bagian dari bagian lain dalam suatu sistem. 5*smail 20096. $.
D#%us#
4iusi adalah pergerakan molekul atau ion dari dengan daerah konsentrasi tinggi ke daerah dengan konsentrasi rendah. au diusi antara lain tergantung pada suhu dan densitas 5kepadatan6 medium. ?as berdiusi lebih cepat dibandingkan dengan 3at cair sedangkan 3at padat berdiusi lebih lambat dibandingkan dengan 3at cair. )olekul berukuran besar lebih lambat pergerakanna dibanding dengan molekul ang lebih kecil. Pertukaran udara melalui stomata merupakan contoh dari proses diusi. Pada siang hari teradi proses otosintesis ang menghasilkan ' 2 sehingga konsentrasi ' 2 meningkat. Peningkatan konsentrasi ' 2 ini akan menebabkan diusi ' 2 dari daun ke udara luar melalui stomata. (ebalikna konsentrasi +' 2 di dalam aringan menurun 5karena digunakan untuk otosintesis6 sehingga +' 2 dari udara luar masuk melalui stomata. Penguapan air melalui stomata 5transpirasi6 uga merupakan contoh proses diusi. 4i alam angin dan aliran air menebarkan molekul lebih cepat di banding dengan proses diusi.
&.
'sm"s#s 'smosis merupakan diusi air ang melintasi membran semipermeabel dari
daerah dimana air lebih banak ke daerah ang lebih sedikit . 'smosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau potensial air ang menggambarkan kemampuan molekul air untuk dapat melakukan diusi. (eumlah besar olume air akan memiliki kelebihan energi bebas daripada olume ang sedikit di bawah kondisi ang sama. "nergi bebas 3uatu 3at per unit umlah terutama per berat gram molekul 5energi bebas mol-16 disebut potensial kimia. Potensial kimia 3at terlarut kurang lebih sebanding dengan konsentrasi 3at terlarutna. Aat terlarut ang berdiusi cenderung untuk bergerak dari daerah ang berpotensi kimia lebih tinggi menuu daerah ang berpotensial kimia lebih kecil 5*smail 200@6. 'smosis adalah diusi melalui membran semipermeabel. +ontoh proses osmosis adalah masukna larutan ke dalam sel-sel endodermis. 4alam tubuh organisme multiseluler air bergerak dari satu sel ke sel lainna dengan bebas.
(elain air molekul-molekul ang berukuran kecil seperti ' 2 dan +'2 uga mudah melewati membran sel. )olekul-molekul tersebut akan berdiusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. 8ika telah mencapai keseimbangan konsentrasi 3at di kedua sisi membran maka proses osmosis akan berhenti. 5%nonim 20096. (truktur dinding sel dan membran sel berbeda. )embran memungkinkan molekul air melintas lebih cepat daripada unsur terlarut dinding sel primer biasana sangat permeable terhadap keduana. )emang membran sel tumbuhan memungkinkan berlangsungna osmosis tapi dinding sel ang tegar itulah ang menimbulkan tekanan. (el hewan tidak mempunai dinding sehingga bila timbul tekanan didalamna sel tersebut sering pecah seperti ang teradi saat sel darah merah dimasukkan dalam air. (el ang turgid banak berperan dalam menegakkan tumbuhan ang tidak berkau 5(alisbur 199<6. 'smosis dapat dicegah dengan menggunakan tekanan. 'leh karena itu ahli fsiologi tanaman lebih suka menggunakan istilah potensial osmotik akni tekanan ang diperlukan untuk mencegah osmosis. 8ika anda merendam bengkoang ke dalam larutan garam 10= maka sel-selna akan kehilangan rigiditas 5kekakuanna6. 7al ini disebabkan potensial air dalam sel bengkoang tersebut lebih tinggi dibanding dengan potensial air pada larutan garam sehingga air dari dalam sel akan keluar ke dalam larutan tersebut. 8ika diamati dengan mikroskop maka akuola sel-sel bengkoang tersebut tidak tampak dan sitoplasma akan mengkerut dan membran sel akan terlepas dari dindingna. Peristiwa lepasna plasma sel dari dinding sel ini disebut plasmolisis. 4alam proses osmosis terdapat beberapa komponen penting aitu Potensial %ir 5P%6 dan Potensial ekanan 5P6 selain itu terdapat pula komponen lain ang uga penting aitu Potensial 'smotik 5P'6. 7ubungan antara nilai Potensial %ir 5P%6 Potensial ekanan 5P6 dan Potensial 'smotik 5P'6 adalah : PA ( P' ) PT
8ika konsentrasi antara lingkungan di dalam sel dan di luar sel telah mencapai keseimbangan maka sudah tidak ada lagi potensial tekanan ang teradi. 'leh karena itu persaman diatas menadi : PA ( P'
&eterangan :
P% B Potensial %ir P' B Potensial 'smotik *.
Plasm"l#s#s Plasmolisis adalah suatu proses lepasna protoplasma dari dinding sel ang
diakibatkan keluarna sebagian air dari akuola 5(alisbur and ,oss 19926. )enurut itrosomo 519CD6 ika sel dimasukan ke dalam larutan gula maka arah gerak air neto ditentukan oleh perbedaan nilai potensial air larutan dengan nilaina didalam sel. 8ika potensial larutan lebih tinggi air akan bergerak dari luar ke dalam sel bila potensial larutan lebih rendah maka ang teradi sebalikna artina sel akan kehilangan air. %pabila kehilangan air itu cukup besar maka ada kemungkinan bahwa olume sel akan menurun demikian besarna sehingga tidak dapat mengisi seluruh ruangan ang dibentuk oleh dinding sel. )embran dan sitoplasma akan terlepas dari dinding sel keadaan ini dinamakan plasmolisis. (el daun Rhoeo discolor ang dimasukan ke dalam larutan sukrosa mengalami plasmolisis. (emakin tinggi konsentrasi larutan maka semakin banak sel ang mengalami plasmolisis. )embran protoplasma dan siat permeabel deerensiasina dapat diketahui dari
proses
plasmolisis.
Permeabilitas
dinding
sel
terhadap
larutan
gula
diperlihatkan oleh sel-sel ang terplasmolisis. %pabila ruang bening diantara dinding dengan protoplas diisi udara maka dibawah mikroskop akan tampak di tepi gelembung ang berwarna kebiru-biruan. 8ika isina air murni maka sel tidak akan mengalami plasmolisis. )olekul gula dapat berdiusi melalui benang-benang protoplasma ang menembus lubang-lubang kecil pada dinding sel. enang-benang tersebut dikenal dengan sebutan plasmolema dimana diameterna lebih besar daripada molekul tertentu sehingga molekul gula dapat masuk dengan mudah 5(alisbur 199<6. &eadaan olume akuola dapat untuk menahan protoplsma agar tetap menempel pada dinding sel sehingga kehilangan sedikit air saa akan berakibat lepasna protoplasma dari dinding sel. Peristiwa plasmolisis seperti ini disebut plasmolisis insipien. Plasmolisis insipien teradi pada aringan ang separuh umlahna selna mengalami plasmolisis. 7al ini teradi karena tekanan di dalam sel B 0. potensial osmotik larutan penebab
plasmolisis insipien setara dengan
potensial osmotik di dalam sel setelah keseimbangan dengan larutan tercapai 5(alisbur and ,oss 19926.
BAB III MET'DE PENELITIAN
%. en#s Penel#t#an 8enis penelitian ang kami lakukan adalah penelitian eksperimental. 7al ini karena dalam melakukan penelitian kami menggunakan beberapa ariabel antara lain ariabel kontrol aribel manipulasi dan ariabel respon. . +ar#a,el - +ar#a,el ontrol
: Panang potongan silinder wortel lama digunakan.
perendaman 5t6 dan enis larutan ang
anipulasi
:
&onsentrasi larutan sukrosa 50 ) 02 ) 0G
)
0@ ) 0C ) 10 )6 espon
:
Perubahan panang potongan silinder
+. Alat Dan Bahan %lat : -
?elas kimia 100 m
@ buah
-
?elas ukur <0 m
-
%lat pengebor gabus
1 buah
-
Penggaris
1 buah
-
Pisau taam
1 buah
-
Pinset
1 buah
-
Plastik
@ buah
-
&aret gelang
@ buah
1 buah
ahan : -
engkoang 2 buah
-
arutan sukrosa 0 ) 02 ) 0G ) 0@ ) 0C ) 10 )
4. Langkah Kerja.
2< m
bengkoang.
". Ranangan Per",aan o
)eniapkan larutan sukrosa dengan konsentrasi 0 ) 02 ) 0G ) 0@ ) 0C ) 10 ) sebanak 2< ml pada tiap gelas kimia.
0)
o
02 )
0G )
0@ )
0C )
10 )
)emilih bengkoang ang cukup besar dan baik kemudian membuat silinder umbi bengkoang dengan alat pengebor gabus selanutna umbi dipotong-potong sepanang 2 cm.
o
)emasukkan G potong silinder bengkoang pada masing-masing gelas kimia ang berisi larutan sukrosa berbeda konsentrasi dengan rentang waktu H < menit pada setiap gelas kimia. )encatat waktu pada saat memasukkan potongan umbi dan menutup rapat gelas kimia selama percobaan untuk menghindari penguapan.
0)
o
02 )
0G )
0@ )
0C )
10 )
(etelah 1< am mengeluarkan setiap potongan silinder bengkoang dan mengukur kembali panangna.
o
)enghitung nilai rata-rata pertambahan panang potongan silinder bengkoang pada setiap konsentrasi larutan sukrosa kemudian membuat tabel hasil pengamatan serta membuat grafk berdasarkan tabel berikut.
BAB I+ HA!IL DAN PEMBAHA!AN
%. Ta,el Dan /ra0k $.
Ta,el
abel pengaruh konsentrasi larutan sukrosa terhadap terhadap perubahan panang potongan aringan umbi bengkoang. &onsentra si larutan
Panang awal
5)6
5cm6
0
2
02
Pertambahan panang 5cm6
,ata-rata pertambahan panang 5cm6
2>
0>
2>
2
22
02
22
0G
2
21
01
19
0@
2
21
01
22
0C
2
19
-01
19
Panang akhir 5cm6
10
&.
2
1C
-02
1C
/ra0k
?rafk 7ubungan %ntara &onsentrasi arutan (ukrosa 4engan Pertambahan Panang Potongan (ilinder engkoang
. Anal#sa Data erdasarkan data tabel dan grafk ang telah diperoleh melalui percobaan penentuan potensial air aringan tumbuhan maka data tersebut dapat dianalisa sebagai berikut : -
(etelah direndam pada konsentrasi larutan sukrosa 0 ) potongan silindris umbi bengkoang mengalami pertambahan panang sebesar 0> cm.
-
(etelah direndam pada konsentrasi larutan sukrosa 02 ) potongan silindris umbi bengkoang rata-rata mengalami pertambahan panang sebesar 02 cm.
-
(etelah direndam pada konsentrasi larutan sukrosa 0G ) potongan silindris umbi bengkoang rata-rata mengalami pertambahan panang sebesar 01 cm.
-
(etelah direndam pada konsentrasi larutan sukrosa 0@ ) potongan silindris umbi bengkoang rata-rata mengalami pertambahan panang sebesar 01 cm.
-
(etelah direndam pada konsentrasi larutan sukrosa 0C ) potongan silindris umbi bengkoang rata-rata mengalami pertambahan panang sebesar -01 cm.
-
(etelah direndam pada konsentrasi larutan sukrosa 1 ) potongan silindris umbi bengkoang rata-rata mengalami pertambahan panang sebesar -02 cm. 4ari analisis data di atas maka dapat diketahui bahwa perubahan panang potongan silinder umbi bengkoang ang paling besar teradi pada larutan sukrosa dengan konsentrasi 0 ) aitu sebesar 0> cm. &onsentrasi ang menebabkan perubahan panang 5negati6 potongan silinder bengkoang adalah 1 ). #ilai potensial air ang diperoleh melalui perhitungan aitu sebesar -1190CG. +. Pem,ahasan Pada percobaan penentuan potensial air aringan tumbuhan ang telah dilakukan di aboratorium Fisiologi umbuhan diketahui bahwa pada larutan sukrosa 0 ) teradi pertambahan panang potongan silinder bengkoang ang lebih besar dibanding dengan larutan sukrosa ang lain. 7al ini apabila dibandingkan dengan dengan pertambahan panang ang teradi pada potongan silindris bengkoang pada larutan sukrosa dengan konsentrasi ang lebih pekat maka akan teradi kesesuaian dengan teori ang ada aitu karena potensial air pada larutan lebih tinggi daripada potensial di dalam potongan silinder bengkoang sehingga air mengalir masuk dari larutan ke dalam sel bengkoang. &etika kita membandingkan dengan larutan ang konsentrasina lebih rendah aitu pada konsentrasi 0 dan 1 ) ternata didapatkan data analisa ang sesuai dengan kaian teori. 7asil ang di dapat untuk larutan dengan konsentrasi 0 ) atau air murni mengalami pertambahan panang sebesar 0> cm. Pada konsentrasi larutan sukrosa 1 ) potongan silinder bengkoang mengalami pertambahan panang 5negati6 sebesar -02.
Pada
praktikum ang kami
menebabkan
lakukan konsentrasi sukrosa
ang tidak
perubahan panang potongan silinder bengkoang tidak kami
temukan. (ecara teori ketika suatu konsentrasi itu tidak menebabkan perubahan panang maka kemungkinan ang teradi adalah karena potensial air 5P%6 di dalam potongan silinder umbi sama atau seimbang dengan potensial air 5P%6 ang dimiliki oleh larutan sehingga tidak ada aliran ang masuk maupun keluar dari dan ke dalam sel. Pada percobaan ang kami lakukan
di dapatkan hasil ang sesuai
dengan kaian teori karena secara teoritis air murni atau larutan 0 = akan memiliki potensial air ang lebih tinggi daripada umbi-umbian salah satuna bengkoang. &esesuaian data ang didapat dari hasil percobaan mengindikasikan bahwa prakatikum ang telah dilaksanakan telah berhasil. 7al seperti ini bisa teradi dalam sebuah percobaan kesesuaian data ang kami dapat tentu saa dipengaruhi oleh berbagai aktor pada saat kami melakukan percobaan di laboratorium antara lain : 1.
)emperkecil
kemungkinan
teradina
human
error
ang
dapat
berupa
ketidaktelitian pada saat melakukan pengukuran panang. 7al ini dilakukan dengan cara melakukan kera tim dengan teman sekelompok. &etika telah tiba waktuna untuk mengambil silinder bengkoang di dalam gelas kimia kami telah meniapkan plastik sebagai alas dan penggaris lentur sehingga silinder bengkoang dapat segera diukur sebelum teradina penusutan akibat penguapan. 2.
)emperkecil teradina larutan rendaman ang menguap pada saat percobaan berlangsung sehingga tidak mempengaruhi konsentrasi larutan. 7al ini dapat dilakukan dengan cara menutup gelas kimia ang menggunakan plastik kemudian diikat dengan karet gelang agar tidak teradi penguapan ang akan berdampak pada perubahan umlah konsentrasi larutan sukrosa.
>.
)emperkecil teradina penguapan cairan pada potongan silinder bengkoang karena terdapat eda waktu ang terlalu lama ketika melakukan pemotongan dengan ketika kita memasukkan potongan bengkoang pada masing-masing gelas kimia
dengan
berbagai
konsentrasi
larutan.
&ami
menempatan
potongan
bengkoang pada 2 cawan petri ang saling ditangkupkan hal ini kami lakukan untuk memperkecil teradina penguapan sebelum kami memasukan potongan silinder bengkoang pada gelas kimia ang kami gunakan untuk percobaan.
G.
%dana homogen pada
aringan bengkoang ang digunakan. 7al ini sangat
berpengaruh pada hasil percobaan sehingga kami menggunakan 1 bengkoang ang besar untuk mendapatkan silinder bengkoang ang baik. 8ika menggunakan 2 bengkoang ang berbeda maka akan teradi ketidakhomogenan aringan bengkoang ang mempengaruhi hasil percobaan. <.
Iaktu ang
lama dalam
percobaan
sehingga memungkinkan teradina
kesetimbangan antara larutan dan konsentrasi dalam aringan tumbuhan.
4. D#skus# 1.
Mengapa perlu dicari nilai konsentrasi larutan sukrosa yang tidak menyebabkan pertambahan panjang potongan silinder bengkoang dalam menentukan potensial air (PA) ?
8awab : &arena dalam menentukan P% perlu diketahui potensial tekanan 5P6 dan potensial osmosis 5P'6. 4alam hal ini diketahui bahwa P B 0 karena tidak teradi pertambahan panang potongan silinder bengkoang sehingga P% dapat diketahui sama dengan P' 5P% B P' J P K P% B P' J 0 K P% B P'6 ang berarti pada larutan sukrosa ang tidak menebabkan pertambahan panang mempunai P' ang sama dengan P% ang dimiliki oleh silinder bengkoang sehingga bengkoang tetap semula aitu tidak teradi keluar masukna air kedalam sel atau sebalikna. 2.
Mengapa nilai potensial air sel yang tidak berubah panjangnya sama dengan nilai potensial osmosis larutan sukrosa yang tidak menyebabkan pertambahan panjang umbi tersebut ?
8awab : &arena pada saat tidak ada pertambahan panang silinder bengkoangkonsentrasi didalam sel dengan larutan sukrosa adalah sama sehingga nilai P B0 karena tidak ada tekanan balik dari sel adi persamaan ang semula P% B P' J P karena nilai P B 0 maka menadi P% B P' atau nilai potensial air sama dengan nilai potensial osmotik.
BAB + PENUTUP
A. !#m1ulan
erdasarkan percobaan ang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
%dapun simpulan dari percobaan ini adalah : 1.
(emakin tinggi konsentrasi larutan sukrosa maka panang silinder bengkoang akan berkurang. 7al ini dikarenakan potensial air larutan kecil bila dibandingkan dengan potensial air pada sel bengkoang. (ehingga air dari sel bengkoang akan
berpindah menuu larutan. 2. &onsentrasi larutan sukrosa ang tidak menebabkan pertambahan panang potongan silinder bengkoang tidak diumpai pada percobaan ang kami lakukan. erdasarkan kaian teori apabila potensial air 5P%6 di dalam potongan silinder umbi sama atau seimbang dengan potensial air 5P%6 ang dimiliki oleh larutan maka tidak ada aliran ang masuk maupun keluar dari dan ke dalam sel. >. #ilai potensial air 5P%6 potongan silinder bengkoang ang diperoleh pada konsentrasi 0 ) adalah -1190CG.
DA2TAR PU!TAKA
(asmita )iharda 4radat. 199@. isiologi !umbuhan . andung *. (oerodikosoemo Iibisono dkk. 199>. Anatomi dan isiologi !umbuhan . 8akarta : 4epartemen Pendidikan dan &ebudaaan. (ri ,ahau Luni dkk. 200C. Petunjuk Praktikum isiologi !umbuhan . (urabaa
(oewardiati. 1991. "iologi #mum . (urabaa : $nipress *&*P (urabaa.
LAMPIRAN
#o. 1.
?ambar
&eterangan Foto
silinder
bengkoang
ang
diletakkan didalam 2 cawan
petri
ang
tertutup 5ditangkupkan6 hal ini perlu dilakukan untuk memperkecil teradina penguapan. 2.
Foto
silinder
bengkoang ang telah dimasukkan
kedalam
larutan sukrosa ang berbeda konsentrasina.
?elas
kimia ang digunakan dalam ditutup diikat
percobaan plastik dengan
gelang
dan karet untuk
memperkecil teradina
penguapan
pada larutan sukrosa. >.
Foto
silinder
bengkoang diposisikan miring hal ini perlu dilakukan agar silinder bengkoang dimasukkan
ang kedalam
larutan tidak ada ang mengapung melaang
atau sehingga
silinder dipastikan
bengkoang dalam
keadaan
tenggelam
didalam
larutan
sukrosa.
4iposkan oleh 4hek ,atich di 10.1D &irimkan *ni lewat "mailloghisMerbagi ke wittererbagi ke Facebookagikan ke Pinterest Tidak ada komentar: Poskan Komentar
http://dhekratich.blogspot.com/2012/10/blog-post.html
LAPORAN BIOLOGI OSMOSIS AN IFUSI
LAPORAN BIOLOGI TRANSPOR PASIF +OSMOSIS 0 IFUSI, OLEH 1 NUR PERMATA SARI 2I IPA 3
BAB I PENAHULUAN A! LATAR BELAKANG MASALAH
%ebelumnya telah diketahui bahwa membrane sel adalah tempat keluar masuknya zat pada sel atau yang disebut transpor. !ransportasi zat pada membrane sel
dibagi menadi dua yaitu
transport pasif dan transport aktif. !ransport pasif merupakan perpindahan pada membrane yang tidak membutuhkan energy. !ransport pasif terdiri atas difusi, osmosis, dan difusi terbantu. %edangkan transport merupakan perpindahan zat yang membutuhkan energi karena melawan gradient kosentrasi. !ranspor aktif terdiri atas endositosis dan eksositosis. Pada kegiatan pembelaaran kali ini kami mempelaari tentang transport pasif. Dari buku buku yang telah saya baca terdapat berbagai teori dari beberapa orang yang telah melakukan eksperimen dan menyimpulkan bahwa, Difusi adalah perpindahan zat dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi yang rendah sehingga konsentrasinya sama, baik dengan atau tanpa melewati membrane. Dan osmosis adalah perpindahan zat dari larutan hipotonis atau encer +konsentrasi air tinggi, konsentrasi zat terlarut rendah menuu larutan hipertonis atau pekat + konsentrasi air rendah, konsentrasi zat terlarut tinggi yang mana pergerakannya melalui membrane semipermiable. :ntuk itu kami ingin mengetahui, melihat
dan membuktikan sendiri teori
tersebut, yang berguna untuk menambah pengetahuan, dan untuk menyelesaikan tugas yang telah diberikan oleh guru kami.
B! RUMUSAN MASALAH
&. (. ). =.
Bagaimana proses teradinya osmosis dan difusi 2pakah hasil yang diperoleh sama dengan teori 2pa yang teradi pada peristiwa osmosis dan difusi 2dakah pengaruh yang ditimbulkannya
C! TU%UAN PENELITIAN
&. *endeskripsikan dan mengidentifikasi difusi dan osmosis (. *elihat dan membuktikan proses difusi dan osmosis
). *engetahui apa pengaruh yang ditimbulkan dari difusi dan osmosis
! MANFAAT PENELITIAN
&. Dapat mengetahui bagaimana proses difusi dan o smosis itu teradi (. *enambah pengalaman dan pengetahuan siswa ). *ampu mengidentifikasi bagaimana difusi dan osmosis
BAB II TIN%AUAN PUSTAKA
*enurut ?imball +&1)8(1 *enyatakan bahwa, osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalu suatu selaput yang permiabol secara diferensial. Pada osmosis yang bergerak melalui membrane semipermiabel ialah air dari larutan hepotesis konsentrasi air tinggi kekonsentrasi air rendahkehipertonis +konsentasi air rendah ke konsentrasi at terlarut tinggi. ?onsentrasi merupakan konsentrasi pelarutnya yaitu air dan bukan konsentrasi dari zat yang larut +molekul, ion dalam air pertukaran antara suatu penamaan khusus yaitu osmosis. Difusi dapat teradi karena gerakan acak kontinu yang menadi ciri khas semua molekul yang tidak terikat hanya tergantung pada gradient ko ntraksi. *enurut Campbell +& 8 &= Disufi adalah p erpindahan zat +gas, padat atau cair tanpa melewati membrane, dari daerah yang konsetrasinya tinggi ke daerah yang konsentrasinya rendah sehingga konsetrasi zat menadi sama. Difusi di sebut uga suatu substansi melintang membra biologis di sebut uga dengan transportasi aktif. *enurut 5rank +&" 8 ( struktur dinding sel dan mebra sel berbeda, membrane memungkinkan molekul air melintasi lebih cepat dari pada unsure terlarut, dinding sel primer biasanya sangat permeable terhadap keduanya memang membrane se tumbuhan memungkinkan berlangsungnya osmosis tetapi dinding sel yang tegar ituah yang menimbulkan tekanan dengan meningkatnya umlah molekul di dalam sel, isi sel mulai menekan dinding sel, tekanan ini disebut tekanan turgar. !ekanan turgar inlah yang menyebabkan kekakuan pada bagian tanaman yang tidak berkaya seperti daun dan bunga.
*enurut D0/;/%P:!G/ +&# 8 E. Difusi adalah penyebaran yang di maksut penyebaran di sini penyebaran molekul-molekul suatu zat, dan penyebaran itu di timbulkan oleh suatu gaya yang identil dengan energi kinetis tersebut. Baik gas, maupun zat cair dan zat padat, molekul-molekulnya ada kecenderungan utuk menyebar sampai terdapat suatu konsentrasi yang sama. Difusi uga akan di lakukan oleh molekul-molekul gula apabila kita mencampurkan suatu gua dengan air biasa, setelah kita beri waktu yang cukup lama, maka seluruh air akan berasa manis.
BAB III METOOLOGI PENELITIAN A! ALAT AN BAHAN
2lat 6elas ?imia Pipet !etes 7eraca /haus Cutter 3 pisau ;am 3 stopwatch Bahan
?entang %irop 6ula 2ir
B! CARA KER%A
-
&. Proses /smosis *embuat larutan gula kadar $ %iapkan air J & liter di gelas kimia !uangkan gula sebanyak gr 2duk dan larutkan gula tersebut ?upas kentang dan potong dadu !imbang beratnya menggunakan neraca ohauss dan catat beratnya Gendam kentang di dalam larutan gula selama )# menit %etelah )# menit, angkat kentang dari rendaman dan timbang kembali 2pakah kentang menadi lebih berat atau lebih ringan (. Proses Difusi %ediakan air di gelas kimia !etesi dengan sirop sekitar -(# tetes. 4ihat penyebaran molekul-molekul sirop di dalam air.
4! 5AKTU AN TEMPAT PENELITIAN penelitian yang dilakukan pada pelaaran biologi yang memerlukan waktu ( KL =" menit di ruang laboratorium biologi. *ulai dari menyiapkan peralatan, pembuatan sediaan kentang, melakukan praktikum serta menulis hasil praktikum.
BAB I( HASIL PENELITIAN A! HASIL PROSES OSMOSIS
PROSES IFUSI
Berat kentan" a6al 1 789: "r
Siro. -an" *iteteskan ke *alam air
Berat kentan" sesu*a# 1 7;98 "r
terli#at se"era men-e)ar ke se"ala
Kentan" men"alami .ertam)a#an
ara#!
)erat *ari )erat semula
5arna siro. -an" ta*in-a mera# tua men$a*i mera# mu*a!
B! PEMBAHASAN Peristi6a osmosis
/smosis sendiri merupakan proses perpindahan molekul-molekul zat pelarut dari tempat yang berkonsentrasi rendah +encer menuu ke tempat yangberkonsentrasi tinggi +pekat dengan melewati membran semipermeabel. Dalam percobaan yang kami lakukan, semula berat kentang adalah &), gr. %etelah perendaman selama )# menit kentang tersebut bertambah berat menadi &=,)= gr. Padahal seharusnya dalam peristiwa osmosis, guru mengatakan kentang a kan menadi lebih ringan. Perbedaan hasil praktikum tersebut menurut saya dapat disebabkan karena, pertama factor waktu, kami hanya merendam selama )# menit. Diketahui bahwa, struktur kentang itu padat menyebabkan air yang masuk ke dinding dan membrane sel menadi lambat, air yang masuk pun tidak terlalu banyak dan konsentrasi air di dalam sel pun seimbang sehingga, dinding sel pun tidak pecah dan masih tertahan di dalamnya. *ungkin kalau waktu yang lebih lama air yang masuk akan lebih banyak dan akan mendorong teradinya kerusakan pada dinding sel. Iang seharusya air tersebut karena umlah yang berlebihan masuk ke dalam sel sehingga mendesak sel
menadi mengembang sampai sel tersebut tidak lagi mampu menampung air yang masuk hingga dinding sel tersebut rusak3pecah dan sel mengalami pengerutan yang menyebabkan beratnya akan lebih ringan daripada sebelumnya. ?edua, karena factor kepekatan larutan. ?epekatan cairan di dalam kentang lebih pekat3 konsentrasi larutan di dalam kentang lebih tinggi daripada kepekatan larutan di luar kentang 3 larutan gula. %ehingga, larutan gula pun terdorong untuk masuk ke dalam kentang. ?arena, pada peristiwa osmosis larutan yang konsentrasinya rendah akan berpindah atau bergerak menuu larutan yang konsentrasinya lebih tinggi3larutan yang kepekatannya rendah akan menuu ke kepekatan yang tinggi. :ntuk itu kita perlu menambah waktu praktikum dan membuat larutan gula yang lebih pekat agar konsentrasinya lebih tinggi daripada konsentrasi cairan di dalam kentang. 0tu agar kita dapat mendapat hasil yang sama dengan yang dikatakan guru dan referensi dari buku-buku.
Peristi6a *i
Dalam praktek ini kami meneteskan beberapa tetes
sirup kedalam air terlihat bahwa sirup
dengan cepat menyebar kesegala arah. Diketahui bahwa sirop itu pekat yang berarti konsentrasinya tinggi dan air itu encer yang berarti konsentrasinya rendah. ?arena adanya perbedaan konsentrasi inilah yang menyebabkan teradinya perpindahan zat yaitu difusi. %emula sirup yang pekat itu berwarna merah tua, setelah diteteskan kedalam air warnanya pun uga menyebar, air tersebut menadi merah muda. %elain itu kepekatannya pun sama karena cairan sirup telah tercampur rata. Difusi sederhana teradi secara spontan, molekul zat akan berdifusi menyebar keseluruh ruang sampai mencapai kesetimbangan yang ditandai dengan kerapatan zat
yang sama diseluruh ruang. %eperti yang teradi pada saat sirup diteteskan kedalam air. Dengan sendirinya sirup menyebar keseluruh