LAPORAN PRAKTIKUM AGROKLIMATOLOGI “SUHU UDARA DAN SUHU TANAH”
OLEH : NAMA NPM CO.ASS HARI/SHIFT KELOMPOK
: RISKI RAMADHONA : E1J012139 : 1. AGUSTINA MARYANI 2. FITRI ANI ASTUTI : SENIN/1 :2
LABORATORIUM ILMU TANAH FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BENGKULU 2014
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Suhu menyatakan tingkat energi rata rata suhu benda. Ia dinyatakan dalam satuan derajat (o). Ada banyak macam satuan penggolongan suhu, namun yang umum digunakan adalah sistem Celsius, Sistem Kelvin dan sistem Fahrineit. Suhu didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda atau sistem. Pada hakikatnya suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang dimiliki oleh molekulmolekul suatu benda. Dengan demikian suhu menggambarkan bagaimana gerakan molekulmolekul benda. Sebagai contoh ketika kita memanaskan sebatang besi, besi akan memuai, dan beberapa sifat fisik benda tersebut akan berubah. Sifat-sifat benda yang bisa berubah akibat adanya perubahan suhu disebut sifat termometrik. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur sebuah benda. Dari sifat termometrik tersebut, termometer dibuat (Purba, 2010). Dalam biosfer, suhu benda beragam menurut tempat dan waktu yang disebabkan oleh perbedaan benda dalam menerma energi radiasi surya dan hasil pengaruhi energi ini terhadap sekelilingnya. Menurut tempat, ia ditentukan oleh letak menurut ketinggian dan lintang bumi. Menurut waktu, ia ditentukan oleh sudut inklinasi surya. Biosfer adalah lapisan lingkungan di permukaan bumi, air, dan atmosfe r yang mendukung kehidupan organisme. Jadi, pada biosfer merupakan ruang hidup bagi tumbuhan, hewan, dan manusia. Biosfer yang meliputi tanah, air, dan udara merupakan lapisan tipis, yakni sekitar 8 km ke arah atmosfer dan 9 km ke arah kedalaman laut (Ghozaliq, 2013). 1.2. Tujuan 1. Agar mahasiswa mengerti tentang sifat panas dari udara dan tanah. 2. Agar mahasiswa menggerti tentang fluktuasi dan sebaran suhu menurut tempat dan waktu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Suhu merupakan suatu derajat ukuran panas atau dingginya benda dengan pengukuran berdasarkan skala yang telah ditentukan dengan menggunakan termometer. Satuan suhu yang biasa digunakan adalah derajat celcius (0C). Sedangkan di Inggris dan beberapa Negara lainnya dinyatakan dalam derajat Fahrenheit (0F), 0C = 5/9 (F-32), 0F = 9/5(0C)+32 (Ance, 2004). Suhu udara adalah ukuran energi kinetik rata-rata dari pergerakan molekulmolekul. Suhu suatu benda ialah keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut, untuk memindahkan (transfer) panas ke benda - benda lain atau menerima panas dari benda-benda lain tersebut. Dalam sistem dua benda, benda yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu lebih tinggi (Yani, 2009). Suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air. Makin rendah suhu, makin sedikit air yang di serap oleh akar, karena itulah penurunan suhu tanah mendadak dapat menyebabkan kelayuan tanaman. Pengukuran suhu tanah dalam klimatologi harus dihindarkan dari beberapa gangguan, baik itu gangguan likal maupun gangguan lain. Gangguan-gangguan itu adalah sebagai berikut : 1. Pengaruh radiasi matahari langsung dan pantulannya oleh benda-benda sekitar.
2.
Gangguan tetesan air hujan.
3.
Tiupan angin yang terlalu kuat.
4. Pengaruh local gradient suhu tanah akibat pemanasan dan pendinginan permukaan tanah setempat. Suhu tanah adalah salah satu faktor terpenting yang dapat mendukung aktivitas mikrobiologi dan proses penyerapan unsur hara oleh tanaman. Suhu tanah sangat bergantung pada besarnya radiasi surya yang di berikan oleh matahari. Jumlah panas yang sampai ke permukaan bumi disebabkan oleh konduksi bumi atau hasil proses kimia dan biologi yang tak berarti pada suhu tanah (Baver, 1960). Pembentukan bahan tanah dari bahan induk tanah berlangsung dengan proses pelapukan, dekomposisi, dan atau mineralisasi lebih lanjut, disertai dengan proses sintesis senyawa baru. Mineral baru hasil sintesis adalah mineral lempung aluminosilikat, mineral lempung seskuioksida, terutama dari Fe dan Al, dan mineral silika. Sinttesis mineral baru dikenal dengan istilah neomineralisasi atau neoformasi. Humifikasi adalah sintesis senyawa organik baru berupa senyawasenyawa humik, yaitu senyawa fulvat, humat, dan humin. Mineral lempung juga dinamakan mineral sekunder karena tidak terdapat dalam bahan litosfer semula. Demikian pula senyawa humik disebut bahan organik sekunder karena tidak terdapat dalam bahan biosfer semula (Notohadiprawiro, 1998). Suhu tanah setiap saat dipengaruhi oleh rasio energi yang diserap dan yang dilepaskan. Hubungan perubahan konstan ini digambarkan dalam perhitungan berdasarkan musim, bulanan, dan suhu tanah harian (Brady, 1984).
Suhu tanah yang rendah dapat mempengaruhi penyerapan air dari pertumbuhan tumbuhan. Jika suhu tanah rendah, kecil kemungkinan terjadi transpirasi, dan dapat mengakibatkan tumbuhan mengalami dehidrasi atau kekurangan air. Pengaruh dari suhu tanah pada proses penyerapan bisa dilihat dari hasil perubahan viskositas air, kemampuan menyerap dari membran sel, dan aktivitas fisiologi dari sel-sel akar itu sendiri. Dengan kata lain pada keadaan udara yang panas maka evaporasi air dari permukaan tanah akan semakin besar (Tisdale and Nelson, 1966). Suhu tanah juga akan dipengaruhi oleh jumlah serapan radiasi matahari oleh permukaan bumi. Pada siang hari suhu permukaan tanah akan lebih tinggi dibandingkan suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam. Hal ini juga disebabkan karena permukaan tanah yang akan menyerap radiasi matahari secara langsung pada siang hari tersebut, baru kemudian panas dirambatkan ke lapisan tanah yang lebih dalam secara konduksi. Sebaliknya, pada malam hari permukaan tanah akan kehilangan panas terlebih dahulu, sebagai akibatnya suhu pada permukaan tanah akan lebih rendah dibandingkan dengan suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam. Pada malam hari, panas akan merambat dari lapisan tanah yang lebih dalam menuju ke permukaan (Lakitan, 1992).
BAB III BAHAN DAN METODE 3.1. Bahan dan Alat 1. Termometer udara 2. Termoeter tanah 3. Termograf 4. Meteran 5. Alat tulis 3.2. Metode Mengukur suhu udara 1. Mengambil termometer dan meletakkannya ditempat yang ditentukan. 2. Tempat yang diukur adalah lapangan berumput. 3. Titik ketinggian pengamatan 5, 75 dan 100 cm dari permukaan tanah. 4. Termometer didiamkan selama 3 menit selanjutnya diamati. Mengukur suhu tanah 1. Menyiapkan termometer tanah. 2. Memilih tempat yang akan diukur. 3. Kemudian mengukur tanah dengan kedalaman 5, 10 dan 15 cm dari permukaan tanah. 4. Kemudian membahas hasil pengukuran.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Suhu Udara
Ketinggian (cm)
T Max (oC)
T Min (oC)
T Rata-rata
5
34
33
33,5
10
36
35
35,5
15
36
35
35,5
Suhu Tanah
Kelembaban (cm)
T (oC)
T Rata-rata (oC)
5
37,5
32,5
10
34
31,5
15
30
30,5
4.2. Pembahasan Pada praktikum kali ini yang diukur adalah suhu udara dan suhu tanah, pada penuntun praktikum dijelaskan untuk mengukur suhu udara pada keadaan yang berbeda, seperti suhu udara di daerah berumpu, selanjutnya dibawah pohon rindanga, dan yang ketiga suhu udara diatas aspal, pada pengamatan kali ini yang dilakukan hanya pada pengukuran suhu diatas lapangan rumput, ketinggian tempat yang dipakai yaitu 5, 75 dan 100 cm diatas permukaan tanah. Pada ketinggian 5 cm diatas permukaan tanah didapatkan hasil termometer maksimal sebesar 33oC, termometer minimal sebesar 33oC, sehingga rata ratanya sebesar 33,5 oC. Pada ketinggian permukaan tanah 75 cm didapatkan hasil pengukuran termometer maksimal sebesar 36 oC, termometer minimalnyya sebesar 35 oC, sehingga dapat dirata-ratakan menjadi 35,5 oC. Pada keinggian pengukuran terakhir yaitu 100 cm rata-ratanya didapatka asil yang sama dengan ketinggian 75 cm diatas permukaan tanah, dan hasil termometer maksimal dan minimalnya juga sama. Selanjutnya pada suhu tanah dilakukan pengukuran di ta nah yang ditumbuhi rumput dibawah pohon rindang, kedalaman yang diukur yaitu 5,10,15 cm dibawah permukaan tanah pada kedalaman 5 hasilnya 37,5 oC, kedalaman 10 cm 34 oC, 15 cm sebesar 30 oC.
BAB V KESIMPULAN 1. Sifat panas udara dan tanah berbeda sifatnya, hal ini karena bentuk dari udara dan tanah sangat berbeda yaitu dalam bentuk gas dan tanah, sehingga faktor yang mempengaruhi suhu udara dan tanah berbeda waktu sehingga bisa berbeda secara drastis. 2. Fluktuasi suhu tanah behubunngan dengan waktu, kedalaman tanah, dan perubahan sumber energi, sementara fluktuasi suhu udara dipengaruhi oleh ketinggian, angin, sumber energi dll.
DAFTAR PUSTAKA Ance, 2004. Alat Ukur dan Satuan Suhu. http://ancespesifik.com/2004/09/30/alatukur-dan-satuan-suhu. 27 Oktober 2014.
Baver, L.D. 1960. Soil Physics. Modern Asia. Jhon Wiley & Sons,INC., New york. Brady, N.C. 1984. The Nature and Properties of Soils . Macmillan Publishing Company, New york Ghozaliq, 2013. Pengertian Hidup. http://ghozaliq.com/2013/01/ makhluk-hidup/. 27 Oktober 2014.
Biosfer Tempat Mahluk 16/pengertian-biosfer-lapisan-tempat-
Lakitan, B. 1992. Dasar-dasar Klimatologi. Penebar Swadaya, Jakarta Notohadiprawiro, T. 1998. Tanah dan Lingkungan . Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Jakarta Purba, 2010. Suhu dan kalor . repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdfI. 28 Oktober 2014. Tisdale, S.L. and W.L. Nelson. 1966. Soil Fertility And Fertilizers Third Edition. Collier Macmillan Publishers, London Yani, 2009. Pengukuran Suhu dan Transfer Suhu. Repository.ipb.ac.id/bitsream/.../16/ chapter%2009.pdf. 28 Oktober 2014.