LAPORAN PENDAHULUAN PENDAHULU AN DAN DA N ASUHAN KEPERAWAT KEPERAWATAN HIV DENGAN TOKSOPLASMA Disusun untuk Memenuhi Tugas Lap!an Akhi! P!"esi Ne!s Ruang #$ RSUD %!& Sai"u' An(a! Ma'ang
DEPARTEMEN MEDIKAL
Disusun O'eh) DIDIK EKO SET*ANTO
KELOMPOK +,
PROGRAM PRO-ESI NERS -AKULT -AKULTA AS KEDOKTERAN KEDOKTER AN UNIVERSITAS .RAWI/A*A MALANG #0+1
LAPORAN PENDAHULUAN HIV2AIDS DENGAN TO3OPLASMOSIS
HIV2AIDS A& De"in De"inisi isi AIDS ( Acquired Acquired immunodeficiency immunodeficiency syndrome) syndrome) adalah adalah sekumpul sekumpulan an gejala gejala penyakit penyakit karena penurunan sistem kekebalan tubuh (Samsuridjal Djauzi, 2004). Centers for Disease Control (D) (D) merek!me merek!mendas ndasikan ikan bah"a bah"a diagn!sa diagn!sa AIDS ditujuka ditujukan n pada pada indi#idu indi#idu yang mengalami in$eksi !p!rtunistik, dimana indi#idu tersebut mengalami penurunan sistem imun
yang mendasar (sel % berjumlah 200 atau kurang) dan memiliki antib!di p!siti$ terhadap &I'. !ndisi lain yang sering munul antara lain demensia pr!gresi$, * wasting syndrome+, syndrome +, atau sark!ma kap!si (pada pasien berusia lebih dari 0 tahun), kanker-kanker khusus lainnya (yaitu (yaitu kanker kanker ser#iks ser#iks in#asi$) in#asi$) atau disemina diseminasi si dari penyakit penyakit yang yang umumnya umumnya mengalam mengalamii l!kalisasi (misalnya, %) (D!eng!es, 2000). .& Eti Eti' 'gi gi Agen penyebab AIDS yaitu &I' (human immunodeficiency virus). virus ). &I' merupakan retr!#irus yang mengin$eksi sel-sel dalam sistem imun, terutama sel lim$!sit % D4/, dan menyebabkan menyebabkan kerusakan pr!gresi$ pr!gresi$ pada sel-sel tersebut. tersebut. artikel in$eksius in$eksius &I' terdiri dari 2 rantai 1A dengan 3 pr!tein inti, dikelilingi !leh selaput lemak ( lipid envelope) envelope ) yang didapat dari sel h!st namun mengandung pr!tein #irus. Siklus hidup &I' terdiri dari beberapa tahap yang saling berkesinambungan, yaitu in$eksi sel, pr!duksi DA #irus dan integrasi DA #irus ke dalam gen!me h!st, ekspresi gen #irus, #irus, dan pr!duksi pr!duksi partikel partikel #irus. #irus. &I' mengin$e mengin$eksi ksi sel dengan dengan selubung selubung glik!pr! glik!pr!tein teinnya nya yang disebut gp320, berikatan dengan D4 dan resept!r kem!kin khusus (15 dan 15) pada sel-sel manusia. Dengan demikian, #irus ini dapat mengin$eksi sel-sel yang mengekspresikan D4 dan resept!r kem!kin tersebut. %ipe sel utama yang dapat diin$eksi !leh &I' yaitu sel % D4/, tetapi sel ini juga dapat mengin$eksi makr!$ag dan sel dendritik. Setela Setelah h berika berikatan tan denga dengan n resep resept!r t!r selul seluler er,, terja terjadi di perub perubah ahan an k!n$!r k!n$!rmas masii gp43 gp43 yang yang melepas $usi!n peptide, yang masuk ke dalam membran sel dan memungkinkan membran bergabung ($usi) dengan membran sel h!st dan #irus dapat memasuki sit!plasma sel h!st. Dala Dalam m sit!pl sit!plasm asma a sel h!st, #irus #irus ini ini dapat dapat melep melepas as 1A. 1A. !pi !pi DA DA dari dari 1A 1A disintesis !leh enzim reverse transcriptase yang transcriptase yang dimiliki !leh #irus, dan DA berintegrasi ke dalam DA sel h!st karena kerja dari enzim integrase. 'irus DA yang telah berintegrasi disebut disebut dengan dengan pr!#irus pr!#irus.. 6ika sel %, makr!$ag, makr!$ag, dan dendritik dendritik yang terin$eksi terin$eksi mengalami mengalami akti#asi akti#asi !leh stimulus stimulus ekstrinsi ekstrinsik, k, seperti seperti in$eksi in$eksi mikr!ba mikr!ba lain, lain, sel-sel sel-sel ini akan beresp!n beresp!n dengan dengan mengakti mengakti$kan $kan transkrip transkripsi si gennya gennya dan mempr!du mempr!duksi ksi sit!kin. sit!kin. 7$ek merugika merugikan n dari resp!n n!rmal ini yaitu aktiasi seluler dan pr!duksi sit!kin dapat mengakti$kan pr!#irus dan menyebabkan pr!duksi 1A dan pr!tein #irus. Dengan demikian, #irus dapat membentuk struktur struktur inti, inti, yang akan bermigra bermigrasi si ke membran membran sel, mendapatkan mendapatkan selaput lemak (lipid (lipid en#el! en#el!pe) pe) dari dari sel h!st, h!st, dan terle terlepas pas menjad menjadii partik partikel el #irus #irus yang yang in$eks in$eksiu ius s dan dan dapat dapat mengin$eksi sel-sel lain.
4& Patgenesis HIV2AIDS &I' menimbulkan in$eksi laten pada sel-sel imun dan dapat mengalami reakti#asi untuk mempr!duksi #irus yang in$eksius. r!duksi #irus menyebabkan kematian sel yang terin$eksi dan lim$!sit yang tidak terin$eksi, de$isiensi imun, dan mani$estasi klinis AIDS. In$eksi &I' didapatkan dari hubungan seksual, jarum yang terk!ntaminasi yang digunakan pengguna !bat intra#ena, transplaental trans$er, atau trans$use darah atau pr!duk darah yang terin$eksi. Setelah terjadi in$eksi, mungkin terdapat #iremia akut ketika #irus terdeteksi dalam darah, dan h!st akan meresp!n sebagai in$eksi #irus ringan. &I' mengin$eksi sel % D4/, makr!$ag, dan sel dendritik dalam darah, p!rt de entry melalui epithelia, dan !rgan lim$!id, seperti n!dus lim$e. erjalanan penyakit yang disebabkan in$eksi &I' dimulai dengan in$eksi akut, yang dik!ntr!l !leh resp!n imun adapti$, dan berlanjut menjadi in$eksi kr!nik dari jaringan lim$!sit peri$er (gambar 2). 'irus ini biasanya masuk melalui epitel muk!sa. eberapa e$ek selanjutnya
dapat
dibagi
dalam
beberapa
$ase.
In$eksi
akut
(early
infection)
dikarakteristikkan dengan in$eksi pada sel % D4 mem!ri (yang mengekspresikan 15) pada muk!sa jaringan lim$!id, dan kematian sejumlah besar sel-sel yang terin$eksi. arena jaringan muk!sa merupakan tempat penyimpanan sel % terbesar dalam tubuh, dan tempat penyimpanan sel % mem!ri, kehilangan sel % ini sering disebut deplesi lim$!sit. Dalam 2 minggu terjadinya in$eksi, may!ritas sel % D4 dapat mengalami kerusakan.
Deplesi sel % D4 setelah in$eksi &I' merupakan e$ek sit!patik dari #irus, terjadi akibat pr!duksi partikel #irus dan kematian sel-sel yang tidak terin$eksi. 7kspresi gen #irus yang akti$ dan pr!duksi pr!tein mungkin dapat mengganggu sintesis sel %. dengan demikian, sel % yang terin$eksi akan mati selama pr!ses ini. ematian sel % selama perkembangan AIDS berlangsung jauh lebih banyak daripada jumlah sel yang terin$eksi dengan mekanisme yang masih belum diketahui dengan jelas. Salah satu mekanisme yang mungkin terjadi yaitu sel % terakti#asi seara kr!nik, mungkin !leh in$eksi mikr!ba lain, dan stimulasi ap!pt!sis yang kr!nik, karena AID. Sel-sel lain yang terin$eksi, seperti sel dendritik dan makr!$ag, juga dapat mengalami kematian, menyebabkan kerusakan bentuk !rgan lim$!id. %ransisi dari $ase akut menjadi $ase kr!nik dikarakteristikkan dengan penyebaran #irus, #iremia, dan pembentukan resp!n imun h!st. Sel dendritik yang ada pada muk!sa tempat entry #irus dapat menangkap #irus ini dan akan mengangkutnya ke !rgan lim$!id peri$er, dimana #irus ini akan mengin$eksi sel %. etika telah berada di jaringan lim$!id, sel dendritik dapat menyampaikan &I' pada sel % D4/ melalui k!ntak sel ke sel seara langsung. Dalam beberapa hari setelah terpapar dengan &I', replikasi #irus dapat dideteksi pada n!dus lim$a. 1eplikasi ini dapat menyebabkan #iremia, selama sejumlah besar partikel &I' terdapat dalam darah pasien, disertai dengan sindr!m &I' akut yang meliputi berbagai tanda dan gejala n!nspesi$ik dari #iral disease. 'iremia yang terjadi memungkinkan
penyebaran #irus ke seluruh tubuh dan mengin$eksi sel % helper, makr!$ag, dan sel denditik pada jaringan lim$!id peri$er. arena terjadi penyebaran in$eksi, sistem imun adapti$ membentuk resp!n imun hum!ral dan seluler yang ditujukan untuk mela"an antigen #irus. 1esp!n imun ini meng!ntr!l in$eksi dan pr!duksi #irus seara parsial. 8ekanisme !ntr!l ini detunjukkan dengan penurunan #iremia namun masih dapat dideteksi kurang lebih 32 minggu setelah paparan pertama (primer). 9ase selanjutnya yaitu $ase in$eksi kr!nik dimana terjadi replikasi &I' terus menerus dalam n!dus lim$e dan limpa, serta terjadi kerusakan sel (gambar :). Selama peri!de ini, sistem imun masih mampu mela"an sebagian besar in$eksi dengan mikr!ba !p!rtunistik, dan terdapat sebagian keil mani$estasi klinik in$eksi &I'. ;leh karena itu, $ase ini juga disebut clinical latency period .
0,3= dari t!tal sel % D4/ dalam tubuh. amun, setelah beberapa tahun, siklus in$eksi #irus yang terus berlangsung, kematian sel %, dan in$eksi baru menyebabkan penurunan jumlah sel % D4/ dalam sirkulasi dan !rgan lim$!id. D& T!ansmisi HIV &I' ditransmisikan dalam airan tubuh yang mengandung &I' dan?atau sel % D4/ yang terin$eksi. airan tubuh ini termasuk darah, airan semen, sekresi #agina, airan amni!n, dan ASI. %ransmisi &I' dapat terjadi melalui tiga rute may!r, yaitu@ 3) !ntak seksual !ntak seksual merupakan penyebab tersering transmisi &I', baik antara pasangan heter!seksual maupun antara pasangan h!m!seksual. 2) %ransmisi dari ibu ke bayi %ransmisi dari ibu ke bayi merupakan may!ritas penyebab kasus AIDS pada anak. %ipe transmisi ini terjadi paling sering selama peri!de in uter! atau selama persalinan, "alaupun dapat juga terjadi penularan melalui ASI. :) %rans$use darah dan pr!duk darah yang terin$eksi &I' In!kulasi resipien dengan darah atau pr!duk darah yang terin$eksi juga merupakan rute transmisi &I' yang sering terjadi. E& Mani"estasi K'inis 8ani$estasi klinik in$eksi &I' dikarakteristikkan dalam beberapa $ase, yang berujung pada de$isiensi imun. 3) Aute &I' disease Segera setelah in$eksi &I', pasien mungkin dapat mengalami@
• • •
demam dan malaise yang berhubungan dengan #iremia sakit tengg!r!kan dengan $aringitis lim$aden!pati general (pembengkakan kelenjar lim$e di leher, ketiak, inguinal, keringat pada "aktu malam atau kehilangan berat badan tanpa penyebab yang jelas
dan saria"an !leh jamur kandida di mulut) ruam kulit (rashes) ejala-gejala ini berkurang dalam beberapa hari dan selanjutnya memasuki peri!de •
clinical latency . 2) eri!de linial lateny Selama peri!de ini, biasa terjadi penurunan sel % D4/ yang pr!gresi$ pada jaringan lim$!id dan kerusakan struktur jaringan lim$!id. Selanjutnya mulai terjadi penurunan jumlah sel % D4/. :) AIDS etika hitung sel % D4/ menapai 200 sel?mm : (nilai n!rmal@ 3500 sel?mm :) pasien memiliki risik! in$eksi dan telah mengalami AIDS. 8ani$estasi klinik dan pat!l!gis dari AIDS terutama disebabkan peningkatan risik! terjadinya in$eksi dan kanker karena de$isiensi imun yang terjadi. a) In$eksi eberapa in$eksi !p!rtunistik yang dapat terjadi yaitu@ r!t!z!a (%!B!plasma, rypt!sp!ridium) ateria (8y!bateruim a#ium, !ardia, Salm!nella) 9ungi (andida, rypt!!us ne!$!rmans, !idi!ides immitis, &ist!plasma • • •
•
apsulatum, neum!ystis) 'iruses (yt!megal!#irus, herpes simpleB, #ariella-z!ster) asien dengan AIDS menunjukkan de$isiensi resp!n sel % sit!litik (%C)
terhadap #irus, "alaupun &I' tidak mengin$eksi sel % D/. b) %um!r Cymph!mas (inluding 7'- ass!iated ell lymph!mas) ap!siEs sar!ma er#ial arin!ma ) 7nephal!pathy d)
-& Peme!iksaan Diagnstik Diagn!sis in$eksi &I' tergantung pada adanya antib!di &I' dan?atau deteksi langsung &I', atau salah satu dari met!de tersebut. 3) emeriksaan antib!dy &I' etika sese!rang terin$eksi &I', tubuh akan meresp!n dengan mempr!duksi antib!dy spesi$ik untuk antigen &I'. Antib!di ini seara umum terdapat dalam sirkulasi dalam 2-32 minggu setelah in$eksi. %erdapat dua met!de yang digunakan untuk mendeteksi adanya antib!dy dalam darah pasien, yaitu 7CISA dan
Alg!ritma penggunaan pemeriksaan ser!l!gis untuk mendeteksi in$eksi &I'-3 dan &I'-2 Interpretasi hasil pemeriksaan ini yaitu@ a. Interpretasi hasil pemeriksaan p!siti$ %erdapat antib!dy &I' pada darah pasien (pasien terin$eksi &I', dan tubuh •
telah mempr!duksi antib!dy) &I' akti$ dalam tubuh dan pasien dapat menularkannya pada !rang lain Selain in$eksi &I', pasien belum tentu menderita AIDS asien tidak kebal terhadap AIDS (antib!dy tidak mengindikasikan kekebalan) b. Interpretasi hasil pemeriksaan negati$ Antib!dy &I' tidak terdapat dalam darah pasien saat ini. %erdapat dua • • •
•
kemungkinan@ asien tidak terin$eksi &I' o asien terin$eksi, namun tubuh belum membentuk antib!dy terhadap o •
&I' asien harus terus melakukan tindakan penegahan. &asil pemeriksaan ini tidak menunjukkan pasien kebal terhadap &I' atau pasien terin$eksi &I', tetapi hanya tubuh belum mempr!duksi antib!dy terhadap &I'.
2) 'iral C!ad 8enghitung le#el atau kadar 1A atau DA dari &I'. 8et!de ini meliputi 1 ( polymerase chain reaction), 1%-1 (reverse transcriptase polymerase chain reaction ), dan ASA (nucleic acid sequence based amplification ). 'iral l!ad tes yang banyak digunakan yaitu untuk menghitung kadar 1A &I' dalam plasma. Saat ini #iral l!ad test banyak digunakan untuk mengetahui resp!n terhadap terapi in$eksi &I'. 1%-1 juga digunakan untuk mendeteksi &I' pada indi#idu dengan risik! tinggi in$eksi &I' sebelum pembentukan antib!dy, untuk k!n$irmasi 7IA p!siti$, dan untuk skrining ne!nates.
Hitung se' T 4D56 &itung sel % D4/ merupakan pemeriksaan lab!rat!rium sebagai indikat!r status imun!l!gi pasien dengan in$eksi &I'. engukuran ini, yang dapat dilakukan seara langsung
ataudihitung sebagai pr!duk = sel % D4/ (dengan met!de $l!" yt!metry) dan hitung t!tal lim$!sit (ditentukan dengan < dan persen di$erensial) telah diketahui berhubungan dengan status imun!l!gi. asien dengan hitung sel % D4/ >200?C berisik! tinggi terhadap in$eksi P. jiroveci , sedangkan pasien dengan hitung sel % D4/ >50?C berisik! tinggi terhadap in$eksi 8', my!bateria M. avium !mpleB, dan?atau T. gondii . asien dengan in$eksi &I' harus melakukan pengukuran sel % D4/ pada saat didiagn!sis dan setiap :- bulan setelahnya. &asil hitung sel % D4/ >:50?C merupakan indikasi untuk terapi A1', dan penurunan hitung sel % D4/ F25= merupakan indikasi untuk perubahan terapi. 6ika hitung sel % D4/ >200?C, pasien harus menerima regimen terapi pr!$ilaksis P.jiroveci , dan jika >50?C, pr!$ilaksis untuk 8A. G& Penata'aksanaan eberapa strategi p!tensial yang seara spesi$ik ditujukan untuk mengganggu siklus &I' antara lain@ 8enghamba #irus untuk berikatan dengan resept!r sel % D4/ 8engganggu pr!ses *un!ating+ #irus dalam sel, tahap pertama yang penting dalam • •
•
integrasi #irus pada DA h!st 8enghambat re#erse transriptase 8embl!k pr!tein regulat!ri dan transati#ating pr!tein, yang terlibat dalam transkripsi
•
serta translasi 1A #irus dari DA pr!#irus 8enghambat pr!tease, enzim #irus yang bertanggung ja"ab dalam perlekatan #irus
•
dengan membran sel h!st 8enghambat pelepasan #irus baru dari sel h!st
•
eberapa !bat yang digunakan dalam terapi &I' antara lain@ 3) ule!side?nule!tide 1e#erse %ransriptase Inhibit!rs (1%Is) %ipe !bat pertama yang banyak digunakan terdiri dari anal!g nukle!sida yang menghambat akti#itas re#erse transriptase. Gang termasuk dalam tipe !bat ini yaitu :Hazid!-:H-de!Bythymidine (A%), de!Byytidine nule!side anal!gues, dan de!Byden!sine anal!gues. etika !bat-!bat ini tidak dik!mbinasikan, !bat-!bat ini seara signi$ikan dapat menurunkan kadar 1A &I' untuk beberapa bulan sampai tahun. ;bat-!bat ini tidak dapat menghambat perkembangan penyakit lain yang diinduksi &I'. 2) r!tease inhibit!r r!tease inhibit!r bekerja dengan membl!k pemr!sesan pr!tein preurs!r menjadi apsid #irus yang matur dan pr!tein inti. etika !bat ini digunakan sebagai m!n!terapi, banyak #irus mutan yang resisten terhadap !bat ini. Saat ini, pr!tease inhibit!r digunakan sebagai k!mbinasi dengan 2 re#erse transriptase inhibit!r yang berbeda, dinamakan &AA1% :) &ighly ati#e antiretr!#iral therapy (&AA1%)
&AA1% telah terbukti e$ekti$ dalam menurunkan kadar 1A #irus dalam plasma sampai kadar yang tidak terdeteksi pada sebagian besar pasien !n terapi selama : tahun. 4) Integrase inhibit!r 8embl!k integrase dapat menegah integrasi DA #irus ke dalam kr!m!s!m sel h!st sehingga sel tidak dapat terin$eksi &I'. 5) enegahan perpindahan dari ibu ke anak Dua pilihan peng!batan tersedia untuk mengurangi penularan &I'?AIDS dari ibu ke anak. ;batJ!batan tersebut adalah@ a. idu#idine (A%) dapat diberikan sebagai suatu rangkaian panjang dari 34J2 minggu selama masa kehamilan b. e#irapine@ diberikan dalam d!sis tunggal kepada ibu dalam masa persalinan dan satu d!sis tunggal kepada bayi pada sekitar 2J: hari. Diperkirakan bah"a d!sis tersebut dapat menurunkan penularan &I' sekitar 4K=. ) !stJeBp!sure pr!phylaBis (7) adalah sebuah pr!gram dari beberapa !bat anti#iral, yang dik!nsumsi beberapa kali setiap harinya, paling kurang :0 hari, untuk menegah sese!rang menjadi terin$eksi dengan &I' sesudah terin$eksi, baik melalui serangan seksual maupun terin$eksi !upati!nal. ermulaan dari pengunaan 7 aadalah menetapkan status !rang yang bersangkutan. In$!rmasi dan bimbingan perlu diberikan untuk memungkinkan !rang tersebut
mengerti
!batJ!batan,
keperluan
untuk
mentaati,
kebutuhan
untuk
mempraktekan hubungan seks yang aman dan memperbaharui pengujian &I'. Antiretr!#irals direk!mendasikan untuk 7 termasuk A% dan :% yang digunakan dalam k!mbinasi. Sesudah terkena in$eksi yang p!tensial ke &I', peng!batan 7 perlu dimulai sekurangnya selama K2 jam. H& Pen7egahan Lpaya penegahan in$eksi &I' sangat penting untuk meng!ntr!l dan menegah epidemi &I'. Lpaya yang dapat dilakukan antara lain@ %idak berganti-ganti pasangan seksual 8elakukan abstinensi seks ? melakukan hubungan kelamin dengan pasangan yang • •
•
• • • •
tidak terin$eksi. 8emeriksa adanya #irus paling lambat bulan setelah hubungan seks terakhir yang tidak terlindungi 8enggunakan k!nd!m jika melakukan hubungan berisik! tinggi Skrining darah dan pr!duk darah untuk trans$usi &indari trans$usi darah yang tidak jelas sumbernya unakan alat-alat medis dan n!nmedis yang terjamin steril
HIV DENGAN KOMPLIKASI TOKSOPLASMA +& De"inisi %!B!plasm!sis merupakan penyakit z!!n!sis yaitu penyakit pada he"an yang dapat ditularkan ke manusia.
enyakit ini
disebabkan !leh sp!r!z!a yang dikenal
dengan nama %!B!plasma g!ndii, yaitu suatu parasit intraselluler yang banyak terin$eksi pada manusia dan he"an peliharaan. enderita t!B!plasm!sis
sering tidak
memperlihatkan suatu gejala klinis yang jelas. enyakit t!B!plasm!sis biasanya ditularkan dari kuing atau anjing tetapi penyakit ini juga dapat menyerang he"an lain seperti
babi, sapi, d!mba, dan he"an peliharaan lainnya. Lntuk tertular penyakit
t!B!plasm!sis tidak hanya terjadi pada !rang yang memelihara kuing atau anjing tetapi juga bisa terjadi pada !rang lainnya yang suka memakan makanan dari daging setengah matang atau sayuran lalapan yang terk!ntaminasi dengan agent penyebab penyakit t!B!plasm!sis. %!ks!plasm!sis adalah penyakit in$eksi pada manusia dan he"an yang disebabkan !leh Tooplasma gondii . %!Bs!plasma adalah parasit pr!t!z!a dengan si$at alami dengan perjalanannya dapat akut atau menahun, juga dapat menimbulkan gejala simt!matik maupun asimt!matik .Insiden k!mplikasi SS pada penderita AIDS ukup besar. 8ani$estasi klinis AIDS pada SS dapat terjadi karena 2 hal yaitu #irus AIDS itu sendiri atau akibat in$eksi !p!rtunistik atau ne!plasma.7nse$alitis t!ks!plasma merupakan penyebab tersering lesi !tak $!kal in$eksi !p!rtunistik yang paling banyak terjadi pada pasien AIDS. 7nse$alitis t!ks!plasma munul pada kurang lebih 30= pasien AIDS yang tidak di!bati. Siklus hidup Tooplasma gondii @ a& 9ase seksual erlangsung pada &!spes de$initi$ dari T . !ondii (kuing) dan jenis "eliidae. Siklus seksual berlansung dalam epitel usus kuing yang kemudian berakhir dengan pembentukan #ocyst yang dikeluarkan bersama tinja (30-20 hari atau bisa lebih lama). #ocyst berbentuk !#al dengan diameter 30-20 dan berisi sp!r!z!it di dalam 2 sp!r!kista. 8& 9ase aseksual T. gondii mengalami siklus repr!duksi aseksual di semua spesies. ista jaringan atau !!yst larut selama digesti, menghasilkan bradiz!it atau sp!r!z!it, yang masuk ke lamina pr!pria pada usus keil dan mulai untuk memperbanyak diri sebagai takiz!id. %akiz!id dapat menyebar pada jarinngan eksternal dengan "aktu singkat melalui lim$e dan darah. 8ereka dapat masuk pada beberapa sel dan memperbanyak diri. Sel dari h!st akhirnya peah dan menghasilkan takiz!id masuk ke sel yang baru. etika h!st berkembang menjadi resisten, kira-kira : minggu setelah in$eksi, takiz!id mulai menghilang dari dalam jaringan dan menjadi bentuk resting bradiz!id dalam kista jaringan (napen, 200).
#& Eti'gi In$eksi %!ks!plasma atau yang sering disebut t!ks!plasm!sis, disebabkan !leh Tooplasma gondii$ salah satu parasit $ilum Proto%oa Tooplasma$ yang menyerang sistem sara$ manusia. In$eksi ini dapat ditularkan melalui airan tubuh seperti trans$us darah, melalui In$eksi ini dapat ditularkan melalui airan tubuh seperti pada trans$usi darah, melalui daging mentah dari ternak yang terin$eksi %!ks!plasma ( foodborne), dari he"an ke manusia (misal dari kuing dan anjing), serta diba"a seara k!ngenital !leh bayi dari ibu yang terin$eksi %!ks!plasma. Di Ind!nesia, angka pre#alensi in$eksi t!ks!plasma masih ukup tinggi, yaitu sebesar 42.M=. 7nse$alitis t!ks!plasma
disebabkan !leh parasit Tooplasma gondii , yang
diba"a !leh kuing, burung dan he"an lain yang dapat ditemukan pada tanah yang teremar !leh tinja kuing dan kadang pada daging mentah atau kurang matang. egitu parasit masuk ke dalam sistem kekebalan, parasit tersebut menetap di sana, sistem kekebalan pada !rang yang sehat dapat mela"an parasit tersebut hingga tuntas, dan dapat menegah terjadinya suatu penyakit. amun, pada !rang pasien &I'?AIDS mengalami penurunan kekebalan tubuh sehingga tidak mampu mela"an parasit tersebut. Sehingga pasien mudah terin$eksi !leh parasit tersebut, gejala yang ditimbulkan dapat berupa demam, nyeri kepala, kejang, mual, dan gangguan k!!rdinasi %ransmisi pada manusia terutama terjadi bila memakan daging babi atau d!mba yang mentah dan mengandung oocyst (bentuk in$ekti$ dari Tooplasma gondii ). isa juga dari sayur yang terk!ntaminasi atau k!ntak langsung dengan $eses kuing. Selain itu dapat terjadi transmisi le"at transplasental, trans$usi darah, dan transplantasi !rgan.
In$eksi akut pada indi#idu yang immun!k!mpeten biasanya asimpt!matik. ada manusia dengan imunitas tubuh yang rendah dapat terjadi reakti#asi dari in$eksi laten. Gang akan mengakibatkan timbulnya in$eksi !pp!rtunistik dengan predileksi di !tak. ada !rang dengan sistem imun yang sehat, in$eksi %!ks!plasma tidak menimbulkan gejala yang spesi$ik. eluhan yang timbul biasanya seperti $lu ringan ( flu& li'e symptoms) dan hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu. arasit ini akan diam di dalam tubuh dalam keadaan inakti$, kemudian akan mengalami re-akti#asi jika pada indi#idu tersebut mengalami supresi imun.
9& Dau! Hi%up T:p'asma Gn%hi Tooplasma gondii hidup dalam : bentuk yaitu thachyzoite, tissue cyst (yang mengandung brady%oites) dan oocyst (yang mengandung sporo%oites). entuk akhir dari parasit dipr!duksi selama siklus seksual pada usus halus dari kuing. uing merupakan pejamu de$initi$ dari Tooplasma gondii . Siklus hidup aseksual terjadi pada pejamu perantara (termasuk manusia). Dimulai dengan tertelannya tissue cyst a atau oocyst diikuti !leh terin$eksinya sel epitel usus halus !leh bradyzoites atau sporozoites seara berturut-turut. Setelah bertrans$!rmasi menjadi tachyzoite, !rganis me ini menyebar ke seluruh tubuh le"at peredaran darah atau lim$atik. arasit ini berubah bentuk menjadi tissue cysts begitu menapai jaringan peri$er. entuk ini dapat bertahan sepanjang hidup pejamu, dan berpredileksi untuk menetap pada !tak, my!ardium, paru, !t!t skeletal dan retina. Tissue cyst ada dalam daging, tapi dapat dirusak dengan pemanasan sampai K !, didinginkan sampai -20 ! atau !leh iradiasi gamma. Siklus seksual enter!-epithelial dengan bentuk oocyst hidup pada kuing yang akan menjadi in$eksius setelah tertelan daging yang mengandung tissue cyst . 7kskresi oocysts berakhir selama K-20 hari dan jarang berulang. #ocyst menjadi in$eksius setelah diekskresikan dan terjadi sp!rulasi (pembentukan sp!ra). Camanya pr!ses ini tergantung dari k!ndisi lingkungan, tapi biasanya 2-: hari setelah diekskresi. #ocysts menjadi in$eksius di lingkungan selama lebih dari 3 tahun. %ransmisi pada manusia terutama terjadi bila makan daging babi atau d!mba yang mentah yang mengandung oocyst . isa juga dari sayur yang terk!ntaminasi atau k!ntak langsung dengan $ees kuing. Selain itu dapat terjadi transmisi le"at transplasental,trans$usi darah, dan transplantasi !rgan. In$eksi akut pada indi#idu yang imun!k!mpeten biasanya asimpt!matik. ada manusia dengan imunitas tubuh yang rendah dapat terjadi reakti#asi dari in$eksi laten. yang akan mengakibatkan timbulnya in$eksi
!p!rtunistik
dengan predileksi
di
!tak. Tissue
cyst menjadi
ruptur
dan
melepaskan in#asi#e tr!p!z!it (tachy%oite). Tachy%oite ini akan menghanurkan sel dan menyebabkan $!us nekr!sis.
ada pasien yang terin$eksi &I', jumlah D4 lim$!sit % dapat menjadi predikt!r kemungkinanan adanya in$eksi !p!rtunistik. ada pasien dengan D4 > 200 sel?mC kemungkinan untuk terjadi in$eksi !p!rtunistik sangat tinggi. ;p!rtunistik in$eksi yang mungkin terjadi pada penderita dengan D4 > 200 sel?mC adalah pneumocystis carinii , D4 > 300 sel?mC adalah tooplasma gondii , dan D4 > 50 adalah M. Avium Comple , sehingga diindikasikan untuk pemberian pr!$ilaksis primer. M. Tuberculo sis N candida species dapat menyebabkan in$eksi !p!rtunistik pada D4 F 200 sel?mC.
5& Pat"isi'gi In$eksi !p!rtunistik dapat terjadi akibat penurunan kekebalan tubuh pada penderita
&I'?AIDS.
In$eksi
tersebut
dapat
menyerang
sistem
sara$ yang
membahayakan $ungsi dan kesehatan sel sara$. Setelah in$eksi !ral, bentuk tahyz!ite atau in#asi$ parasit dariTooplasma gondii menyebar ke seluruh tubuh. %akiz!it mengin$eksi setiap sel berinti, di mana mereka berkembang biak dan menyebabkan kerusakan. ermulaan diperantarai sel kekebalan terhadap T gondii disertai dengan trans$!rmasi parasit ke dalam jaringan kista yang menyebabkan in$eksi kr!nis seumur hidup. 8ekanisme bagaimana &I' menginduksi in$eksi !p!rtunistik seperti t!B!plasm! sis sangat k!mpleks. Ini meliputi deplesi dari sel % D4, kegagalan pr!duksi IC-2, IC-32, dan I9-gamma, kegagalan akti#itas Cim$!sit % sit!kin. Sel-sel dari pasien yang
terin$eksi &I'menunjukkan penurunan pr!duksi IC-32 dan I9-gamma seara in #itr! dan penurunan ekspresi dari D 354 sebagai resp!n terhadap Tooplasma gondii . &al ini memainkan peranan yang penting dari perkembangan t!B!plasm!sis dihubungkan dengan in$eksi &I'. 7nse$alitis t!ks!plasma biasanya terjadi pada penderita yang terin$eksi #irus &I' dengan D4 % sel >300?mC. 7nse$alitis t!B!plasma ditandai dengan !nset yang subakut. 8ani$estasi klinis yang timbul dapat berupa de$isit neur!l!gis $!kal (M=), nyeri kepala (55=), bingung atau kaau (52=), dan kejang (2M=). ada suatu studi didapat kan adanya tanda ense$alitis gl!bal dengan perubahan status mental pada K5= kasus, adanya de$isit neur!l!gis pada K0= kasus, nyeri kepala pada 50 = kasus, demam pada 45 = kasus dan kejang pada :0 = kasus. De$isit neur!l!gis yang biasanya terjadi adalah kelemahan m!t!rik dan gangguan biara. isa juga terdapat abn!rmalitas sara$ !tak, gangguan penglihatan, gangguan sens!rik, dis$ungsi serebelum, meningismus, m!#ement dis!rders dan meni$estasi neur!psikiatri. ada pasien yang terin$eksi &I', jumlah D4 lim$!sit % dapat menjadi predikt!r untuk #alidasi kemungkinanan adanya in$eksi !p!rtunistik. ada pasien dengan D4> 200sel?mC kemungkinan untuk terjadi in$eksi !p!rtunistik sangat tinggi.
;& TO3OPLASMOSIS SE.AGAI KOMPLIKASI HIV2AIDS In$eksi !p!rtunistik dapat terjadi akibat penurunan kekebalan tubuh pada penderita &I'?AIDS. In$eksi tersebut dapat menyerang sistem sara$ yang membahayakan $ungsi dan kesehatan sel sara$. Setelah in$eksi !ral, bentuk tahyz!ite atau in#asi$ parasit dari Tooplasma gondii menyebar ke seluruh tubuh. %akiz!it mengin$eksi setiap sel berinti, di mana mereka berkembang biak dan menyebabkan kerusakan. ermulaan diperantarai sel imun terhadap T gondii disertai dengan trans$!rmasi parasit ke dalam jaringan kista yang menyebabkan in$eksi kr!nis seumur hidup. 8ekanisme bagaimana &I' menginduksi in$eksi !p!rtunistik seperti t!B!plasm!sis sangat k!mpleks. Ini meliputi deplesi dari sel % D4, kegagalan pr!duksi IC-2, IC-32, dan I9-gamma, kegagalan akti#itas sit!kin yang dihasilkan lim$!sit %. Sel-sel dari pasien yang terin$eksi &I' menunjukkan penurunan pr!duksi IC-32 dan I9-gamma seara in #itr! dan penurunan ekspresi dari D 354 sebagai resp!n terhadap Tooplasma gondii . &al ini berperan penting dalam perkembangan t!B!plasm!sis dihubungkan dengan in$eksi &I'. ada pasien yang terin$eksi &I', jumlah D4 lim$!sit % dapat menjadi predikt!r untuk #alidasi kemungkinanan adanya in$eksi !p!rtunistik. ada pasien dengan D4 > 200sel?mC kemungkinan untuk terjadi in$eksi !p!rtunistik sangat tinggi.
1& Mani"estasi K'inis ejala termasuk ense$alitis, demam, sakit kepala berat yang tidak resp!n terha dap peng!batan, lemah pada satu sisi tubuh, kejang, kelesuan, kebingungan yang meningkat, masalah penglihatan, pusing, masalah berbiara dan berjalan, muntah dan perubahan kepribadian. %idak semua pasien menunjukkan tanda in$eksi. yeri kepala dan rasa bingung dapat menunjukkan adanya perkembangan ense$alitis $!kal dan terbentuknya abses sebagai akibat dari terjadinya in$eksi t!ks!plasma. eadaan ini hampir selalu merupakan suatu kekambuhan akibat hilangnya
kekebalan
pada
penderita-penderita
yang
semasa
mudanya
telah
berhubungan dengan parasit ini. ejala-gejala $!kalnya epat sekali berkembang dan penderita mungkin akan mengalami kejang dan penurunan kesadaran. ,& Peme!iksaan Diagnstik HIV %engan Kmp'ikasi Tksp'asma a. emeriksaan Ser!l!gi Didapatkan ser!p!siti$ dari anti-Tooplasma gondii Ig dan Ig8. Deteksi juga dapat dilakukan dengan indirect fluorescent antibody (I9A), aglutinasi, atau en%yme lin'ed immunosorbentassay (7CISA). %iter Ig menapai punak dalam 3-2 bulan setelah terin$eksi kemudian bertahan seumur hidup. b. emeriksaan airan serebr!spinal 8enunjukkan
adanya ple!sit!sis
ringan dari m!n!nuklear
pred!minan dan
ele#asi pr!tein. . emeriksaan Polymerase Chain (eaction (1) Digunakan
untuk
(eaction (1)
mendeteksi
DA Tooplasmosis
untuk Tooplasmosis
gondii dapat
gondii . Polymerase
Chain
juga p!siti$
airan
pada
br!nk!al#e!lar dan airan #itreus atau aOu!s hum!r dari penderita t!ks!plasm!sis yang terin$eksi &I'. Adanya 1 yang p!siti$ pada jaringan !tak tidak berarti terdapat in$eksi akti$ karena tissue cyst dapat bertahan lama berada di !tak setelah in$eksi akut. d. % san 8enunjukkan $!kal edema dengan berak-berak hiperdens multiple dan biasanya ditemukan lesi berbentuk inin atau penyengatan h!m!gen dan disertai edema #as!genik pada jaringan sekitarnya. 7nse$alitis t!ks!plasma jarang munul dengan lesi tunggal atau tanpa lesi. e. i!psi !tak Lntuk diagn!sis pasti ditegakkan melalui bi!psi !tak
<& Penata'aksnaan Me%is
%!ks!plasm!sis !tak di!bati dengan k!mbinasi pirimetamin
•
dan sul$adiazin. edua !bat ini dapat melalui sa"ar-darah !tak. Tooplasma gondii , membutuhkan #itamin untuk hidup.
•
irimetamin menghambat pemer!lehan #itamin !leh t!ks!. Tooplasma gondii . Sul$adiazin menghambat penggunaannya. !mbinasi pirimetamin 50-300mg perhari yang dik!mbinasikan
•
dengan sul$adiazin3-2 g tiap jam. asien yang alergi terhadap sul$a dapat diberikan k!mbinasi
•
pirimetamin 50-300 mg perhari dengan lindamiin 450-00 mg tiap jam. emberian asam $!lini 5-30 mg perhari untuk menegah
•
depresi sumsum tulang. asien alergi terhadap sul$a dan lindamiin, dapat diganti
•
dengan Azitr!myin 3200mg?hr, atau laritr!miin 3 gram tiap 32 jam, atau at!#aOu!ne K50 mg tiap jam. %erapi ini diberikan selam 4- minggu atau : minggu setelah perbaikan gejala klinis. %erapi anti retr! #iral (A1') diindikasikan pada penderita yang
•
terin$eksi &I'dengan D4 kurang dari 200 sel?mC, dengan gejala (AIDS) atau lim$!sit t!talkurang dari 3200. ada pasien ini, D4 42, sehingga diberikan A1'.
$& Asuhan Kepe!a(atan HIV %engan Kmp'ikasi Tksp'asma a& Pengka=ian +> I%entitas 8enyajikan data identitas diri pasien seara lengkap dengan tujuan menghindari kesalahan dalam memberikan terapi dan pat!kan untuk memberikan asuhan kepera"atan yang sesuai. Data identitas meliputi
ama, %gl. 81S, Lmur,
Diagn!sa, 6enis kelamin, Suku?bangsa, Agama, ekerjaan, endidikan,dan Alamat. #> Ri(a?at kesehatan %an kepe!a(atan Lntuk mengetahui ri"ayat kesehatan dan kepera"atan pasien, maka dikakukan anamnesis. Anamnesis pada pasien dengan gangguan sistem #askular meliputi keluhan utama, ri"ayat penyakit sekarang, ri"ayat penyakit dahulu, ri"ayat penyakit keluarga, dan pengkajian psik!s!si!spiritual. 9> Ke'uhan utama &al yang sering menjadi alasan klien untuk meminta pert!l!ngan kesehatan biasanya berhubungan dengan gangguan perna$asan yang terjadi selama
beberapa minggu, batuk yang tidak kunjung sembuh, dan nyeri dada yang menurunkan kemampuan ekspansi dada selama pr!ses respirasi. 5> Ri(a?at pen?akit seka!ang engkajian mengenai ri"ayat penyakit yang sedang diderita pasien. 8ulai dari pasien merasakan gejala a"al penyakit hingga saat pengkajian berlangsung. ;> Ri(a?at pen?akit %ahu'u aji adanya penyakit terdahulu yang pernah terjadi pada pasien yang berhubungan dengan penyakit pasien saat ini, misalnya AIDS, pneum!nia. aji ri"ayat penggunaan !bat yang pernah dik!nsumsi !leh klien. engkajian ri"ayat ini dapat mendukung pengkajian dari ri"ayat penyakit sekarang dan merupakan data dasar untuk mengkaji lebih jauh dan untuk memberikan tindakan selanjutnya. 1> Ri(a?at pen?akit ke'ua!ga aji tingkat kesehatan pada keluarga akan adanya penyakit yang sama atau mirip pada keluarga terdahulu, atau merupakan penyakit ba"aan. ,> Pengka=ian psikssispi!itua' 8enunjukkan interaksi inter dan intra pers!nal pasien. emungkinan akan adanya kelainan psik!l!gis dan gangguuan interaksi s!sial. %entang bagaimana hubungan antara pasien dengan lingkungannya dan aspek spiritual pasien. <> Pengka=ian 'ingkungan 8enunjukkan linglungan dimana klien tinggal. eadaan lingkungan klien dapat memberikan gambaran untuk menegakkan diagn!sa dan pr!gram asuhan kepera"atan yang akan diberikan pada klien nantinya. 8& O8se!@asi %an Peme!iksaan -isik +> Akti@itas2isti!ahat ejala
@ mudah lelah, berkurangnya t!leransi terhadap akti$itas, kelelahan.
%anda
@ kelemahan !t!t, nyeri !t!t, menurunnya massa !t!t, resp!n $isi!l!gi
terhadap akti$itas. #> Si!ku'asi ejala @ demam, pr!ses penyembuhan luka lambat, perdarahan lama bila edera %anda
@ suhu tubuh meningkat, berkeringat, takikardia, mata ekung, anemis,
perubahan tekanan darah p!stural, #!lume nadi peri$er menurun, pengisian kapiler memanjang. 9> Integ!itas eg ejala
@ merasa tidak berdaya, putus asa, rasa bersalah, kehilangan k!ntr!l diri,
dan depresi. %anda
@ mengingkari, emas, depresi, takut, menarik diri, marah, menangis,
k!ntak mata kurang.
5> E'iminasi ejala
@ diare, nyeri pinggul, rasa terbakar saat berkemih.
%anda
@ $ees ener disertai muus atau darah, nyeri tekan abd!minal, lesi pada
retal, ikterus, perubahan dalam jumlah "arna urin. ;> Makanan27ai!an ejala
@ tidak ada na$su makan, mual, muntah, sakit tengg!r!kan.
%anda
@ penurunan yang epat, bising usus yang hiperakti$, turg!r kulit jelek,
lesi pada r!ngga mulut, adanya selaput putih?perubahan "arna muk!sa mulut 1> H?giene %anda
@ tidak dapat menyelesaikan ADC, penampilan yang tidak rapi.
,> Neu!sens!ik ejala
@ pusing, sakit kepala, ph!t!$!bia.
%anda
@ perubahan status mental, kerusakan mental, kerusakan sensasi,
kelemahan !t!t, trem!r, penurunan #isus, bebal, kesemutan pada ekstrimitas. <> N?e!i2ken?amanan ejala
@ nyeri umum atau l!kal, sakit, nyeri !t!t, sakit tengg!r!kan, sakit kepala,
nyeri dada pleuritis, nyeri abd!men. %anda
@ pembengkakan pada sendi, hepat!megali, nyeri tekan, penurunan
1;8, pinang. $> Pe!napasan %anda
@ terjadi ISA, napas pendek yang pr!gresi$, batuk pr!dukti$?n!n, sesak
pada dada, takipneu, bunyi napas tambahan, sputum kuning. +0> Keamanan ejala
@ ri"ayat jatuh, terbakar, pingsan, luka lambat pr!ses penyembuhan.
%anda
@ demam berulang
++> Seksua'itas %anda @ ri"ayat perilaku seksual resik! tinggi, penurunan libid!, penggunaan k!nd!m yang tdk k!nsisten, lesi pada genitalia, keputihan. +#> Inte!aksi s7ia' %anda
@ is!lasi, kesepian, perubahan interaksi keluarga, akti$itas yang tidak
ter!rganisir Peme!iksaan Diagnstik )* emeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan antib!di spesi$ik t!ks!plasma, yaitu Ig, Ig8 dan Ig affinity. •
Ig8 adalah antib!di yang pertama kali meningkat di darah bila terjadi in$eksi t!ks!plasma.
•
Ig adalah antib!di yang munul setelah Ig8 dan biasanya akan menetap seumur hidup pada !rang yang terin$eksi atau pernah terin$eksi.
•
Ig affinity adalah kekuatan ikatan antara antib!di Ig dengan !rganisme penyebab in$eksi. 8an$aat Ig affinity yang dilakukan pada "anita yang hamil atau akan hamil karena pada keadaan Ig dan Ig8 p!siti$ diperlukan pemeriksaan Ig affinity untuk memperkirakan kapan in$eksi terjadi, apakah sebelum atau pada saat hamil. In$eksi yang terjadi sebelum kehamilan tidak perlu dirisaukan, hanya in$eksi primer yang terjadi pada saat ibu hamil yang berbahaya, khususnya pada trimester I.
•
ila Ig (-) dan Ig8 (/) asus ini jarang terjadi, kemungkinan merupakan a"al in$eksi. &arus diperiksa kembali : minggu kemudian dilihat apakah Ig berubah jadi (/). ila tidak berubah, maka Ig8 tidak spesi$ik, yang bersangkutan tidak terin$eksi t!ks!plasma.
•
ila Ig (-) dan Ig8 (-) elum pernah terin$eksi dan beresik! untuk terin$eksi. ila sedang hamil, perlu dipantau setiap : bulan pada sisa kehamilan (d!kter mengetahui k!ndisi dan kebutuhan pemeriksaan anda). Cakukan tindakan penegahan agar tidak terjadi in$eksi.
•
ila Ig (/) dan Ig8 (/) emungkinan mengalami in$eksi primer baru atau mungkin juga in$eksi lampau tapi Ig8 nya masih terdeteksi. ;leh sebab itu perlu dilakukan tes Ig affinity langsung pada serum yang sama untuk memperkirakan kapan in$eksinya terjadi, apakah sebelum atau sesudah hamil.
•
ila Ig (/) dan Ig8 (-) ernah terin$eksi sebelumnya. ila pemeriksaan dilakukan pada a"al kehamilan, berarti in$eksinya terjadi sudah lama (sebelum hamil) dan sekarang telah memiliki kekebalan, untuk selanjutnya tidak perlu diperiksa lagi.
+* emeriksaan airan serebr!spinal 8enunjukkan adanya ple!sit!sis ringan dari m!n!nuklear pred!minan dan ele#asi pr!tein. ,* emeriksaan Polymerase Chain (eaction (1) Digunakan untuk mendeteksi DA Tooplasmosis gondii . Polymerase Chain (eaction (1) untuk Tooplasmosis gondii dapat juga p!siti$ pada airan br!nk!al#e!lar
dan
airan
#itreus
atau
aOu!s
hum!r
dari
penderita
t!ks!plasm!sis yang terin$eksi &I'. Adanya 1 yang p!siti$ pada jaringan !tak tidak berarti terdapat in$eksi akti$ karena tissue cyst dapat bertahan lama berada di !tak setelah in$eksi akut. -* % san 8enunjukkan
$!kal
edema
dengan
berak-berak
hiperdens
multiple
dan biasanya ditemukan lesi berbentuk inin atau penyengatan h!m!gen dan disertai edema #as!genik pada jaringan sekitarnya. 7nse$alitis t!ks!plasma jarang munul dengan lesi tunggal atau tanpa lesi. * i!psi !tak Lntuk diagn!sis pasti ditegakkan melalui bi!psi !tak. 7& Diagnsa Kepe!a(atan 3) yeri kr!nik berhubungan dengan adanya pr!ses in$eksi atau in$lamasi 2) &ipertermi berhubungan dengan peningkatan metab!lisme dan penyakit, ditandai dengan peningkatan suhu tubuh, tubuh menggigil :) ekurangan #!lume airan berhubungan dengan tidak adekuat masukan makanan dan airan 4) etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan tidak adekuat masukan makanan dan airan.
REN4ANA ASUHAN KEPERAWATAN a. yeri kr!nik berhubungan dengan adanya pr!ses in$eksi atau in$lamasi %ujuan @ Setelah dilakukan tindakan kepera"atan selama 2 B 24 jam nyeri dapat berkurang, pasien dapat tenang dan keadaan umum ukup baik. riteria &asil@ •
lien mengungkapakan nyeri yang dirasakan berkurang dan terk!ntr!l
•
lien tidak menyeringai kesakitan
•
%%' dalam batas n!rmal
•
Intensitas nyeri berkurang (skala nyeri berkurang)
•
lien menunjukkan rileks, istirahat t idur, peningkatan akti#itas dengan epat.
NOC (Pain level) N
In%ikat!
+
3.
1ep!rted pain
2
Cength !$ pain epis!des
:.
1espirat!ry rate
4.
1adial pulse rate
5.
l!!d presssure
In%ikat! 1ep!rted pain
Cength !$ pain
+
#
9
5
;
#
9
5
Skala
Skala nyeri
Skala nyeri
Skala nyeri
Skala
nyeri 30
K-M
4-
3-:
0
F:0 menit
25-:0
35-20
5-30 menit
%idak ada
menit
menit
epis!des
; nyeri
1espirat!ry
F:0
:0-:5
2-:0
23-25
3-20
rate
B?menit
B?menit
B?menit
B?menit
B?menit
F335
333-335
30-330
303-305
0-
rate
B?menit
B?menit
B?menit
B?menit
300B?menit
l!!d
340?330
340?300
3:0?300
3:0?M0
320?M0
presssure
mm&g
mm&g
mm&g
mm&g
mm&g
1adial
pulse
NIC (Pain Management) 3) aji nyeri seara
k!mprehensi$
meliputi
l!kasi,karakteristik,
!nset?durasi?$reOueny, kulaitas?keparahan nyeri, dan $akt!r presipitasi 2) ;bser#asi tanda n!n #erbal dari ketidaknyamanan?nyeri :) unakan k!munikasi terapeutik untuk mengetahui resp!n klien terhadap nyeri 4) 7kspl!rasi dampak nyeri terhadap kualiatas hidup (tidur, na$su makan, akti$itas, m!!d, hubungan, pekerjaan) 5) 7kspl!rasi klien $akt!r yang dapat meningkatkan?mengurangi nyeri ) 7dukasi pasien tentang nyeri (penyebab, berapa lama itu terjadi) K) !ntr!l lingkungan yang mungkin mempengaruhi
$akt!r
ketidaknyamanan?nyeri ) Ajarin klien terapi n!n-$armak!l!gi dalam meng!ntr!l nyeri (relaksasi, guided imagery, musi terapi, distraksi, therapy akti$itas) M) !lab!rasi pemebrian analgesi 30) Dukung istirahat?tidur yang adekuat untuk mem$asilitasi pengurangan nyeri 33) 8!nit!ring %%' klien sebelum dan sesuadah terapi peng!ntr!lan nyeri b. &ipertermi berhubungan dengan peningkatan metab!lisme dan penyakit, ditandai dengan peningkatan suhu tubuh, tubuh menggigil %ujuan@ Setelah dilakukan tindakan kepera"atan selama 3B24 jam suhu tubuh dapat dipertahankan dalam batas n!rmal riteria &asil@ •
Suhu antara :!-:K!
•
11 dan nadi dalam batas n!rmal
NOC (Thermoregulation, ydration, Immune status) N
In%ikat!
3.
!dy temperature
2
Inreased
+
skin
temperature :.
8!ist mu!us membrane
4.
&eadahe
#
9
5
;
In%ikat! !dy
+
#
9
5
;
F:M
:,-:M
:,3-:,5
:K,-:
:,5-:K,5
Inreased skin
Sangat
anas
Sedang
Sedikit
&angat
temperature
panas
temperature
8!ist
mu!us Sangat
panas ering
Sedang
Sedikit
Cembab
membrane
kering
&eadahe
Sangat
Selalu
Sering
adang-
%idak
sakit
sakit
sakit
kadang
kepala
kepala dan
kepala
kepala
sakit
tidak
kering
kepala
tertahan
NIC (!ever Management) 3) 8!nit!r suhu seara !ntinue 2) 8!nit!r kemungkinan kekurangan airan :) 8!nit!r penurunan le#el kesadaran 4) ;bser#asi adanya sakit kepala 5) 8!nit!r nilai <, &gb, &t ) erikan !bat antypiretik K) erikan peng!batan yang dapat menyembuhakan peneybab demam ) Dukung intake !ral $luids M) unakan ie bag dan handuk untuk meng!mpres pada aBilla dan dahi 30) unakan seilmut hip!termi (jika ada) . ekurangan #!lume airan berhubungan dengan tidak adekuat masukan makanan dan airan. %ujuan@ Setelah dilakukan tindakan kepera"atan selama :B24 jam, asupan airan adekuat riteria hasil@ •
• • • • •
8emiliki keseimbangan asupan dan haluaran yang seimbang dalam 24 jam. %anda-tanda #ita, dalam batas n!rmal 8embran muk!sa lembab adi peri$er teraba 8enampilkan hidrasi yang baik misalnya membran muk!sa yang lembab. 8emiliki asupan airan !ral dan atau intra#ena yang adekuat.
sakit
NO4 ) !luid balance dan ydration ! 3.
Indikat!r Serum s!dium (a)
2.
%ekanan darah
:.
Lrin !utput
4.
9luid intake
In%ikat!
3
+
2
#
:
9
4
5
5
;
Serum s!dium
M5-305
305-335
335-325
325-3:5
3:5-345
(a)
m7O?C
m7O?C
m7O?C
m7O?C
m7O?C
%ekanan darah
340?330
340?300
3:0?300
3:0?M0
320?M0
mm&g
mm&g
mm&g
mm&g
mm&g
00-KMM
00-MMM
3000-33MM
3200-3:MM
3400-3500
00-MM
M00-33MM
3500-3MM
300-2500
Lrin ;utput
9luid Intake
200-5MM
NI4 ) !luid Management 3) 2)
ertahankan atatan intake dan !utput yang akurat 8!nit!r status hidrasi ( kelembaban membran muk!sa, nadi adekuat,
:)
tekanan darah !rt!statik ), jika diperlukan 8!nit!r hasil lab yang sesuai dengan retensi airan (L , &mt ,
!sm!lalitas urin, albumin, t!tal pr!tein ) 4) 8!nit!r #ital sign 5) !lab!rasi pemberian airan I' ) 8!nit!r status nutrisi K) erikan airan !ral ) erikan penggantian nas!gatrik sesuai !utput (50 J 300?jam) M) D!r!ng keluarga untuk membantu pasien makan 30) !lab!rasi d!kter jika tanda airan berlebih munul meburuk 33) asang kateter jika perlu 32) 8!nit!r intake dan urin !utput setiap jam
d. etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan tidak adekuat masukan makanan dan airan.
%ujuan @ Setelah dilakukan tindakan kepera"atan selama :B24 jam, asien mempunyai intake kal!ri dan pr!tein yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan metab!liknya riteria &asil @ mual dan muntah terk!ntr!l, pasien makan %%, serum albumin dan pr!tein dalam batas n!rmal, mendekati seperti sebelum sakit.
NOC ("ppetite, Nutritional #tatus, Nausea and $omiting #averity) N 3.
In%ikat! 9!!d intake
2
9luid intake
:.
&eight rati!?"eight
4.
9reOueny !$ nausea
5.
9reOueny !$ #!miting
In%ikat! 9!!d intake
+
#
mau
send!k
send!k
send!k
(menghabiskan
makan
makan
makan
makan
p!rsi
K
sama 9luid intake
;
# sekitar
5
5 sekitar
5
+ %idak
:
9 sekitar
9
; !rmal
yang
ada)
sekali tidak
P gelas
3 gelas
2 gelas
!rmal
mau
(menghabiskan
minum
p!rsi
sama
ada)
&eight
sekali %urun
rati!?"eight
kg
5
%urun 4 kg
%urun : kg
%urun 2 kg
yang
Sama dengan
sebelum
9reOueny
!$ Sangat
Sering
Sedang
6arang
sakit %idak pernah
nausea 9reOueny
sering !$ Sangat
Sering
Sedang
6arang
%idak pernah
#!miting
sering
NI4 Nut!itin ManagementB Nut!itin The!ap?B Nausea managementB Vmiting management> 3) Anjurkan makanan yang pasien sukai 2) !lab!rasi dengan ahli gizi menegnai jumlah kal!ri dan jenis nutrisi yang :) 4) 5) ) K) ) M)
dibutuhkan sesuai kebutuhan nutrisi klien Dukung peningkatan nintake pr!tein, dan #itamin Dukung pemberian diet yang tinggi serat untuk menegah k!nstipasi %imbang klien seara !ntinue 8!nit!r intake airan dan makaanan dan hitung intake kal!ri erikan supplement nutrisi Cakuakn !ral hygiene sebelum makan antau nausea termasuk $rekuensi, durasi, dan $akt!r presipitasi (hal
yang dapat meningkatkan?menurunkan mual) 30) Ajarkan terapi n!n $armak!l!gi untuk meng!ntr!l nausea (teknik distraksi, relaksasi na$as dalam) 33) astikan kee$ekti$an dari pemberian antiemesis
DA-TAR PUSTAKA Djuanda, adhi. 200K. /lmu Penya'it 0ulit dan 0elamin. 6akarta@ alai enerbit 9LI D!eng!es, 8arilynn, dkk, 2000, (encana Asuhan 0eperawatan$ Pedoman untu' Perencanaan dan Pendo'umentasian Perawatan Pasien$ edisi :, alih bahasa @ I 8ade ariasa dan i 8ade S.6akarta@ 7.
&and!k! A'. 2032. 1ubungan Antara 1itung 2el CD- dengan 0ejadian (etinitis pada Pasien 1/3 di (24P Dr. 0ariadi 2emarang. 2'ripsi. Program Pendidi'an 2arjana 0edo'teran. Lni#ersitas Dipen!g!r!. &I' Disussi!n. &I'"ebstudy. A#ailable at@ http@??depts."ashingt!n.edu?hi#aids?initial?ase3?disussi!n.html. Aessed !n 2 marh. Can, 'irginia 8. 1uman /mmunodeficiency 3irus 51/3* and Acquired /mmunodeficiency 2yndrome 5A/D2*. In@ &artant! &, edit!r. Patofisiologi6 0onsep 0linis proses&proses Penya'it . 7disi . 6akarta@ 7 Q 200. &al . 224. 8. Ceng see. enanganan pajanan hi# bagi petugas kesehatan. esehatan ked!kteran. 2 disember 2030. A#ailable at@ http@??mlengsee."!rdpress.!m?2030?32?02?penanganan-pajanan-hi#-bagipetugas-kesehatan?. Aessesed !n 2 marh 203:. 8andal,dkk. 200. Penya'it /nfe'si . 6akarta@ 7rlangga 8edial Series. 8ansj!er, Ari$ 8. Acquired immunodeficiency syndrome 5A/D2*. In %riyanti uspuji, edit!r. apita Selekta ed!kteran. 7disi III. 6akarta@ 8edia Aesulapius 9LIR 2000. &al32-3: 8erati, %uti .(espon /mun /nfe'si 1/3. In @ Sud!y! Aru <@ edit!r. uku ajar ilmu penyalit dalam. 7disi I'. 6akarta@ usat enerbitan Departemen Ilmu enyakit Dalam 9LI@ 200. &al 545- 8ithell. &. atz, 8D, Andre" 1. !l!pa, 8D. 1/3 /nfection and Aids. +778 Current Medical Diagnosis dan Treatment . 8a" &ill, 4th ed. &al. 33K3205. r!$. Dr. S!$yan Ismael, Sp. A (). Antiretroviral. Pedoman nasional pelayanan 'edo'teran. Tatala'sanan hiv9aids. 2033. &al 4K-K. uinn %,