LAPORAN PENDAHULUAN AKTIVITAS DAN LATIHAN
Disusun Oleh : Sinta Wening Nur Sahara NIM. SN!" SN!"
PRO#RAM STUDI PRO$ESI NERS STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA %&!
LAPORAN PENDAHULUAN AKTIVITAS DAN LATIHAN
A. DE$ DE$INIS INISII Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana
manusia memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah s atu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan, dan bekerja. Dengan beraktivitas tubuh akan menjadi sehat, sistem pernafasan dan sirkulasi tubuh akan berfungsi dengan baik, dan metabolisme tubuh dapat optimal. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari keadekuatan sistem persarafan dan muskuloskeletal. Aktivitas fisik yang kurang memadai dapat menyebabkan berbagai gangguan pada sistem muskuloskeletal seperti atrofi otot, sendi menjadi kaku dan juga menyebabkan ketidakefektifan fungsi organ internal lainnya (Alimul, 200!. "atihan merupakan suatu gerakan tubuh se#ara aktif yang dibutuhkan untuk menjaga kinerja otot dan mempertahankan postur tubuh. "atihan dapat memelihara pergerakan dan fungsi sendi sehingga komdisinya dapat setara dengan kekuatan dan fleksibilitas otot. Selain itu, latihan fisik dapat membuat fungsi fungsi gastrointestinal dapat bekerja lebih optimal dengan meningkatkan selera makan orang tersebut dan melan#arkan eliminasinya karena apabila seseorang tidak dapat melakukan aktivitas fisik se#ara adekuat maka hal tersebut dapat membuat otot abdomen menjadi lemah sehingga fungsi eliminasinya kurang efektif ($ubarak, 200%!. '. $ISIOLO#I AKTIVITAS AKTIVITAS DAN LATIHA LATIHAN N (MUSKULOSKELETA (MUSKULOSKELETAL L DAN META'OLISME ENER#I) &ntuk mampu memenuhi kebutuhan akan aktivitas dan latihan,
maka diperlukan serangkaian proses fisiologis yang komplek yang melibatkan metabolisme dari sel'sel tubuh dan terutama sistem lokomotorik yaitu sistem otot dan sistem rangka (una)an, 200!.
Aktivitas dan pergerakan memerlukan energy. *nergi *nergi untuk sel'sel sel's el tubuh manusia adalah ada lah dalam bentuk Adenosin +rifosfat +rifosfat (A+! (A+! yang diperoleh dari katabolisme glukosa dalam sel'sel tubuh. lukosa akan dipe#ah menjadi energi dan hal ini terutama ditenntukan oleh suplai oksigen. Ketiga oksigen terpenuhi maka glukosa akan melalui katabolisme aerobi# di sitoplasma dan mitokondria sel melaului - proses glikosis, dekarboksilasi oksidatif asam piruvat, siklus asam sitrat, dan transport elektron dengan hasil akhir A+, karbondioksida, dan uap air. /ika oksigen tidak terpenuhi, maka katabolisme energi akan dilakukan se#ara anaerobi# dengan produk akhir A+, asam laktat dan AD1. amun produksi A+ dari metabolisme anaerobi# jauh lebih sedikit dibanding metabolisme aerobi#, yaitu sekitar 3% kalinya (4 A+ berbanding 2 A+!. Karena oksigen amat penting bagi konservasi energi tubuh, maka aktivitas dan latihan pada manusia terkait erat dengan kerja sistem kardiovaskuler, respirasi, hematologi untuk penyediaan oksigen, dan pembuangan karbondioksida dan uap air. 5eberapa kondisi seperti anemia, syok hipovolemik, hipertensi, pemyakit jantung, dan penyakit pernafasan dapat mempengaruhi kemampuan aktivitas dari manusia (anong, 200!. Aktivitas dan latihan adalah proses gerakan tubuh manusia yang melibatkan sistem lokomotorik yaitu tulang dan otot. +ulang berperan sebagai alat gerak pasif, memberikan kestabilan dalam postur tubuh dan memberi bentuk tubuh. Sedangkan otot berperan sebagai alat gerak aktif dimana tendon'tendon otot melekat pada tulang t ulang dan berkontraksi untuk menggerakkan tulang. +ulang +ulang merupakan jaringan ikat yang tersusun oleh matriks organik dan anorganik. +ulang +ulang se#ara histologist dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu jaringan tulang keras (osteon! dan jaringan tulang ra)an (kartilago!. 6ang 6ang membedakan osteon dan kartilago adalah bah)a kartilago lebih elastis dan lebih tahan terhadap adanya tekanan sehingga #enderung lebih tidak mudah patah, dan osteon #enderung lebih keras tapi mudah patah. /aringan tulang ra)an dapat dibagi menjadi 4 yaitu kartilago hialin, kartilagi fibrosa, dan kartilagi elasti#. +iap'tiap tipe tulang
ra)an membentuk bagian tubuh yang berbeda. +ulang ra)an hialin terutama menyusun bagian bagian persendian sebagai sistem bantalan untuk melindungi friksi jika terjadi pergerakan. Kartilago fibrosa terutama menyusun bagian diskus intervertebralis, sedangkan kartilago elasti# menyusun daun telinga. $atriks organik terdiri atas sel'sel tulang osteoblast, osteosit, kondroblast, kondrosit, dan osteoklas yang tersimpan pada sistem harvest. Sistem harvest adalah suatu saluran yang di dalamnya terdapat pembuluh darah, limfa, dan urat saraf untuk fisiologi tulang. $atriks anorganik tulang tersusunoleh mineral'mineral terutama kalsium dan phospat. $atriks anorganik inilah yang memberikan massa dan kekuatan pada tulang, sehingga kondisi yang mengganggu kandungan kalsium dan fosfor dalam jaringan tulang akan menyebabkan tulang kehilangan kepadatannya dan mudah patah. 7aktor lain yang mempengaruhi kepadatan tulang adalah sistem endokrin terutama hormon kalsitonin dan paratirohormon, serta metabolisme vitamin D (uyton, 200!. /aringan otot merupakan sistem yang berperan sebagai alat gerak aktif. 1al ini karena kemampuan otot untuk berkontraksi dan relaksi. Di balik mekanisme otot yang se#ara eksplisit hanya merupakan gerka mekanik, terjadilah beberapa proses kimia)i dasar yang berseri demi kelangsungan kontraksi otot. 8tot pengisi atau otot yang menempel pada sebagian besar skeletal tampak bergaris'garis atau berlurik'lurik jika dilihat melalui mikroskop. 8tot tersebut terdiri dari banyak kumpulan (bundel! serabut paralel panjang yang disebut serat otot. Dalam tiap'tiap myofibril, tersusun oleh protein'protein kontraktil otot yang terdiri dari jenis, yaitu aktin, myosin, troponin, troponin, dan tropomiosin. $ekanisme kontraksi otot memerlukan peran aktivitas dari keempat tipe protein. $ekanisme kontraksi otot dijelaskan melalui proses pergeseran aktomiosin dimana aktin berperan sebagai rel kereta dan myosin berperan sebagai kereta. Ketika terjadi kontraksi otot, maka myosin akan bergeser di sepanjang aktin sehingga terjadilah pemendekat myofibril. Agar terjadi
pergeseran ini maka ikatan troponin pada aktin myosin myosin harus hilang dan hal ini memerlukan peran aktomiosin. Aktivitas aktomiosin ini dipengaruhi oleh adanya ion kalsium dan neurotransmitter asetilkolin. Adanya kekurangan kalsium dalam tubuh akan berdampak pada gangguan kontraksi otot (una)an, 200!. *. $AKTOR $AKTOR +AN# +AN# MEMPEN#ARUHI MEMPEN#ARUHI AKTIVIT AKTIVITAS AS DAN LATIH LATIHAN AN 5eberapa faktor yang dapat mempegaruhi aktivitas dan latihan antara lain
($ubarak, 200%! . &sia 2. /en /enis kelam elamin in 4. Stat Statu us nu nutris trisii -. 5udaya 9. enyakit enyakit terutam terutamaa yang yang menyeran menyerang g sistem sistem nervosa nervosa,, sistem sistem mulkuloskeletal . enyaki enyakitt kardiov kardiovask askule ulerr dan pulmo pulmonary nary :. Kond Kondis isii psiko psikolo logi giss D. DAMP DAMPAK MO'IL MO'ILISA ISASI SI $obilisasi sangat penting untuk kesehatan. ;mobilisasi yang
berkepanjangan dan bedrest akan meyebabkan serangkaian serangkaian komplikasi pada berbagai sistem tubuh, antara lain (Alimul, 200!
. Kontraktur /aringan ikat kolagen pada otot dan persendian akan digantikan oleh jaringan fibrosa yang tidak elastis sehingga akan menyebabkan kekakuan pada pergerakan persendian. 1al ini karena untuk sintesis kolagen diperlukan rangsangan pergerakan. 2. Difu Difusi si atro atrofi fi Atrofi otot adalah berkurangnya massa otot karena berkurangnya lapisan aktin dan myosin dan myofibril. 4. Konstip tipasi ;mobilisasi menyebabkan peristaltik menururn sehingga menyebabkan absorpsi #airan berlebihan pada intestinum. -. res ressu sure re ul#e ul#er r asien imobilisasi beresiko untuk mengalami luka tekan sebagai akibat adanya penekanan pada tulang menonjol (bony prominen!, keringat, lembab, defi#it self #are, dan friksi dengan tempat tidur.
9. astr stritis tis Selama bedrest, sekresi bikarbonat lambung menurun sehingga meningkatkan keasaman pada lambung. E. NILAI, NILAI,NI NILAI LAI NORMA NORMAL L . Kategori tingkat kemampuan aktivitas Ting-at
Kateg0ri
A-tiitas/M01ilitas 0 2 4
$ampu mera)at diri sendiri se#ara penuh $emerlukan penggunaan alat $emerlukan bantuan atau penga)asan orang lain $emerlukan bantuan, penga)asan orang lain, dan
-
peralatan Sangat bergantung dan tidak dapat melakukan atau berpartisipasi dalam pera)atan
2.
5ahu
Adduksi gerakan lengan ke lateral
Dera3at rentang n0r4al %0
dari posisi samping ke atas kepala, telapak tangan menghadap ke posisi Siku
yang paling jauh. 7leksi angkat lengan ba)ah ke arah
90
ergelangan
depan dan ke arah atas menuju bahu 7leksi tekuk jari'jari tangan ke arah
%0'=0
bagian dalam lengan ba)ah *kstensi luruskan pergelangan tangan
%0'=0
dari posisi fleksi 1iperekstensi tekuk jari'jari tangan ke
:0'=0
arah belakang sejauh mungkin. Abduksi tekuk pergelangan tangan ke
0'20
tangan
sisi ibu jari ketika telapak tangan menghadap keatas. Adduksi tekuk pergelangan tangan ke arah kelingking telapak tangan menghadap keatas.
40'90
+angan dan
7leksi buat kepalan tangan
=0
*kstensi luruskan jari 1iperekstensi tekuk jari'jari tangan ke
=0 40
belakang sejauh mungkin Abduksi kembangkan jari tanagn Adduksi rapatkan jari'jari tangan dari
20 20
jari
posisi abduksi 4. Deraj Derajat at keku kekuata atan n otot otot S-ala
Persentase -e-uatan
Kara-teristi-
n0r4al (5)
0 2 4 -
0 0
aralisis sempurna +idak ada gerakan, kontraksi otot
29
dapat dipalpasi atau dilihat erakan otot penuh mela)an gravitasi
90
dengan topangan erakan yang normal mela)an
:9
gravitasi erakan penuh yang normal mela)an gravitasi dan mela)an tahanan
9
00
minimal Kekuatan normal, gerakan penuhyang normal mela)an gravitasi dan tahanan penuh
-. Kat> in inde? AKTIVITAS
MANDI
KEMANDIRIAN ( poin! +;DAK ADA
KETER#ANTUN#AN (0 poin! Dengan pemantauan, perintah
pemantauan, perintah
pendampingan personal atau
ataupun didampingi ( poin! Sanggup mandi sendiri
pera)atan total (0 poin! $andi dengan bantuan lebih
tanpa bantuan, atau
dari satu bagian tubuh, masuk
hanya memerlukan
dan keluar kamar mandi.
bantuan pada bagian
Dimandikan dengan bantuan
tubuh tertentu
total.
(punggung, genital, atau 'ERPAKAIAN
TOLETIN#
PINDAH POSISI
ekstremitas lumpuh!. ( poin! 5erpakaian lengkap
(0 poin! $embutuhkn bantuan dalam
mandiri. 5isa jadi
berpakaian, atau dipakaikan
membutuhkan bantuan
se#ara keseluruhan.
untuk memakai sepatu. ( poin! $ampu ke kamar ke#il
(0 poin! 5utuh bantuan menuju dan
(toilet!, mengganti
keluar toilet, membersihkan
pakaian, membersihkan
sendiri atau menggunakan
genital tanpa bantuan. ( poin! $asuk dan bangun dari
telepon. (0 poin! 5utuh bantuan dalam
tempat tidur3kursi tanpa
berpindah dari tempat tidur ke
bantuan. Alat Alat bantu
kursi, atau dibantu total.
berpindah posisi bisa KONTINENSIA
MAKAN
diterima ( poin! $ampu mengontrol
(0 poin! Sebagian atau total
se#ara baik perkemihan
inkontinensia bo)el dan
dan buang air besar ( poin! $ampu memasukkan
bladder. (0 poin! $embutuhkan bantuan
makanan ke mulut tanpa
sebagian atau total dalam
bantuan. ersiapan
makan, atau memerlukan
makan bisa jadi
makanan parenteral.
dilakukan oleh orang lain. Skor A @ $andiri dalam semua fungsi 5 @ $andiri untuk 9 fungsi @ $andiri, ke#uali mandi dan fungsi lain D @ $andiri, ke#uali mandi, berpakaian, dan fungsi lain * @ $andiri ke#uali mandi, berpakaian, ke toilet, dan fungsi lain
7 @ $andiri, ke#uali mandi, berpakaian, ke toilet, berpindah dan fungsi lain @ Ketergantungan untuk semua fungsi 9. ;nde ;ndeks ks AD" 5art 5arthe hell (5A; (5A;!! NO. .
$UN#SI $engendalikan
rangsang pembuangan
SKOR 0
KETERAN#AN +ak +ak terkendali3 tak teratur t eratur
(perlu pen#ahar! Kadang'kadang tak terkendali
tinja 2 2.
$engendalikan rangsang berkemih
0 2
4.
$embersihkan diri (seka muka, sisir
-.
rambut, sikat gigi! enggunaan ja jamban, masuk dan keluar
0
0
+ergantung +ergantung pertolongan orang
lain erlu pertolongan pada beberapa kegiatan tetapi dapat
#elana, membersihkan,
9.
$akan
2
0 2
.
5erubah sikap dari berbaring ke duduk
0 2
:.
5erpindah3berjalan
kateter Kadakng'kadang tak terkendali (hanya ?32- jam! $andiri 5utuh pertolongan orang lain $andiri
(melepaskan, memakai
menyiram!
(? seminggu! +erkendali +erkendali teratur +ak +ak terkendali atau pakai
0 2
mengerjakan sendiri beberapa kegiatan yang lain. $andiri +idak mampu erlu ditolong memotong makanan $andiri +idak mampu erlu banyak bantuan untuk bisa duduk $andiri +idak mampu 5isa (berpindah! dengan kursi roda 5erjalan dengan bantuan
4 %.
$emakai baju
0 2
=.
aik turun tangga
0.
$andi
0 2 0
orang $andiri +ergantung orang lain Sebagian dibantu (mis memakai baju! $andiri +idak mampu 5utuh pertolongan $andiri +ergantung orang lain $andiri
+otal Skor 5A; 20 $andiri 2'= Ke Ketergantungan ri ringan =' Ketergantungan sedang 9'% Ketergantungan berat . Ketergantungan total $. DIA#NOSA DIA#NOSA KEPERA KEPERAW WATAN . angguan angguan mobilit mobilitas as fisik berhubung berhubungan an dengan dengan gangg gangguan uan muskuloskeletal. 2. yeri yeri akut berh berhubu ubunga ngan n dengan dengan agen agen #edera #edera fisik. fisik. #. INTERVENSI INTERVENSI KEPERAWATAN . angguan mobilitas fisik 8 a. /oin /ointt $ov $ovem ement ent A#tive #tive b. $obility "evel #. Self elf #ar #aree AD"s D"s d. +rans ransfer fer perf perform orman an#e #e
Kriteria 1asil a. Akti Aktivi vita tass fisik fisik klie klien n menin meningk gkat at b. $engerti tujuan dari peningkatan mobilitas #. $emverbalisa $emverbalisasikan sikan perasaan dalam meningkatk meningkatkan an kekuatan kekuatan dan dan kemampuan berpindah d. $emperagaka $emperagakan n penggu penggunaan naan alat bantu untuk untuk mobilis mobilisasi asi ; *?er#ise +herapy Ambulation a. $onitor $onitor vital vital sign sign sebelum3s sebelum3sesudah esudah latihan latihan dan respon pasien saat latihan
b. 5antu klien untuk menggunakan menggunakan tongkat saat berjalan dan #egah terhadap #edera. #. Ajarka Ajarkan n pasien pasien terhada terhadap p tekni teknik k ambul ambulasi asi d. Kolaborasi Kolaborasi dengan dengan terapi fisik tentan tentang g ren#ana ren#ana ambulasi ambulasi sesuai dengan kebutuhan. 2. yeri yeri akut akut berhub berhubung ungan an dengan dengan agen agen #edera #edera fisik fisik 8 a. ain "evel b. ain ontrol #. omfort "e "evel Kriteria 1asil a. $ampu mengontro mengontroll nyeri nyeri (tahu (tahu penyebab penyebab nyeri, nyeri, mampu mampu menggunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri! b. $elaporkan bah)a nyeri berkurang dengan dengan manajemen nyeri #. $ampu mengenali mengenali nyeri (skala, intensitas, intensitas, frekuen frekuensi si dan dan tanda tanda nyeri! d. $enyatak $enyatakan an rasa nyaman nyaman setela setelah h nyeri nyeri berkuran berkurang g ; ain $anagement a. Kaji nyeri se#ara komprehensi komprehensiff (lokasi, (lokasi, karakteristik karakteristik,, durasi, durasi, frekuensi, kualias dan faktor presipitasi! b. 8bservasi reaksi nonverbal klien #. Ajarka Ajarkan n tentan tentang g teknik teknik non non farm farmako akolog logii d. Kolabo Kolaborasi rasi pember pemberian ian analge analgetik tik H. EVA EVALUAS LUASII . angguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan muskuloskeletal a. Bital Bital sign sign dalam dalam rentang rentang norm normal al setelah setelah aktivi aktivitas tas.. b. Klien mampu melakukan ambulasi #. Klien Klien mampu mampu meng menggun gunaka akan n alat bant bantu u mobili mobilisasi sasi 2. yeri yeri akut akut berhub berhubung ungan an dengan dengan agen agen #edera #edera fisik fisik a. yer yerii dapa dapatt berk berkur uran ang g b. Ca Cajah jah tampak rileks #. Klien Klien dapa dapatt beri beristi stira rahat hat
DA$TAR PUSTAKA
Alimul 1, A A>i>. 200. Pengantar 200. Pengantar KDM Aplikasi Aplikasi Konsep & Proses Proses Keperawatan. /akarta Keperawatan. /akarta Salemba $edika. 5ule#hek, .$. et.al. 200%. ursing ;ntervention lassifi#ation 7ifth *dition. $issouri *lsevier $osby. anong, Cilliam 7. 200. Buku 200. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Kedokteran disi 2!. /akarta enerbit 5uku Kedokteran *. uyton, A A 1all, /*. 200. Buku Ajar Fisiologi K Kedokteran edokteran "olume "olume ##. ##. /akarta *. una)an, Adi. 200. Mekanisme 200. Mekanisme dan Mekanika Pergerakan Pergerakan $tot %ol. no. 2. /akarta *. 1erdman, +.1 +.1 Kamitsuru, S. 20-. 'A'DA 20-. 'A'DA (nternational 'ursing 'ursing Diagnosis ) Definition and *lassifi+ation, 2!#-2!#. 2!#-2!#. 8?ford 8?ford Ciley 5la#k)ell. $oorhead, S. et al. 200%. ursing 8ut#omes lassifi#ation 7ifth *dition. $issouri *lsevier $osby.