LAPORAN PENDAHULUAN FISIOTERAPI DADA
Sanny Rachmawati S, 0906493426
1. Peng Penger erti tian an Tind Tindak akan an
Fisi Fisiot oter erap apii dada dada adal adalah ah suat suatu u meto metode de terap terapii untu untuk k memb membuk ukaa jalan jalan nafa nafass dan dan mengencerkan dahak dengan cara penguapan, pemanasan, pemijatan, postural drainage, latihan bernafas dan suction. Fisioterapi Fisioterapi dada merupakan merupakan tindakan keperawatan keperawatan dengan dengan melakukan melakukan drainase drainase postural, postural, clapping dan vibrating vibrating pada pasien dengan gangguan sistem pernapasan, pernapasan, misaln misalnya ya penyak penyakit it paru paru obstru obstruksi ksi kronis kronis (bronk (bronkiti itiss kronis kronis,, asma, asma, dan emfise emfisema) ma).. Tindakan Tindakan drainase postural postural merupakan merupakan tindakan tindakan dengan dengan menempatkan menempatkan pasien dalam berbagai berbagai posisi untuk mengalirkan mengalirkan sekret di saluran saluran pernapasan pernapasan.. Tindakan Tindakan drainase postural diikuti dengan tindakan clapping (penepukan) dan vibrasi. Clapping dilakukan dengan menepuk dada posterior dan memberikan memberikan getaran (vibrasi) tangan pada pada daerah dada. Dalam memberikan fisioterapi pada anak harus diingat keadaan anatomi dan fisiologi anak seperti pada bayi yang belum memiliki mekanisme batuk yang baik sehing sehingga ga mereka mereka tidak tidak dapat dapat member membersih sihkan kan jalan jalan nafas nafas secara secara sempur sempurna. na. Sebaga Sebagaii tambahan tambahan dalam memberikan memberikan fisioterapi fisioterapi harus didapat didapat kepercayaan kepercayaan dari anak-anak anak-anak karena anak-anak sering tidak kooperatif. a.
Perkusi
Perku Perkusi si atau disebu disebutt juga juga clapping adalah adalah pukula pukulan n kuat, kuat, bukan bukan berart berartii sekuat sekuat-kuatnya, pada dinding dada dan punggung dengan tangan dibentuk seperti mangkuk. Tujuan Tujuannya nya dalah dalah secara secara mekani mekanik k dapat dapat melepa melepaska skan n sekret sekret yang yang meleka melekatt pada pada dinding bronkus. b.
Vibrasi
Vibrasi adalah getaran kuat secara serial yang dihasilan oleh tangan perawat yang diletakkan datar pada dinding dada klien.Vibrasi ini digunakan setelah perkusi untuk meningkatkan turbulensi udara ekskresi danh melepaskan mukus yang kental.
c.
Postural drainage
Postural drainage yaitu salah satu intervensi untuk melepaskan sekresi dari berbagai sekmen paru dengan menggunakan pengaruh gaya gravitasi. Waktu yang terbaik
untuk untuk melakukanny melakukannyaa adalah sekitar sekitar satu jam sebelum sebelum sarapan sarapan pagi dan sekitar sekitar satu jam sebelum tidur malam.
2. Tujuan
a.
Untuk mencegah dan mengatasi asi hi hipoksis
b. b.
Untu Untuk k meng mengel elua uark rkan an secr secret et yang ang tert tertam ampu pung ng
c.
Untu Untuk k menc menceg egah ah aku akumu mula lasi si sec secre rett agar agar tid tidak ak ter terja jadi di ate atele lekt ktas asis is
d.
Memp emperbaiki pe perge rgerak rakan dan al aliran se sekret ret
3. Indika Indikasi, si, konta kontaind indika ikasi si dan kompli komplikas kasii Indikasi:
a. Profilaksis Profilaksis untuk untuk mencegah mencegah penumpuk penumpukan an sekret sekret yaitu pada : -
Pasien yang memakai ventilasi
-
Pasien yang melaku akukan tirah baring yang lama ama
-
Pasi Pasien en yang yang prod produk uksi si sput sputum um meni mening ngka katt sep seper erti ti pada pada fibr fibros osis is kist kistik ik atau atau bronkiektasis
-
Pasien dengan batuk yang tidak efektif .
b. Mobili Mobilisas sasii sekre sekrett yang yang tertaha tertahan n: - Pasien dengan atelektasis yang disebabkan oleh sekret -
Pasien dengan abses paru
-
Pasien dengan pneumonia
-
Pasien pre dan post operatif
-
Pasi Pasien en neur neurol olog ogii den denga gan n kel kelem emah ahan an umum umum dan dan gang ganggu guan an mene menela lan n ata atau u batuk
Kontarindikasi:
-
Mutlak 1) kega kegaga gala lan n jant jantun ung g 2) status status asmatiku asmatikus, s, renjatan renjatan dan perdarah perdarahan an masif masif
-
Relatif
a. infe infeks ksii paru paru bera beratt
b. patah patah tulan tulang g atau luka luka baru bekas bekas opera operasi si c. tumor paru dengan dengan kemungkin kemungkinan an adanya adanya keganas keganasan an serta serta adanya adanya kejang kejang rangsang.
4. Alat Alat dan dan Ba Bahan han
a. Stetoskop b. Selimut c. Bantal d. Sege Segela lass air air hang hangat at e. Sputum pot f. Handuk ke kecil g. Temp Tempat at dud duduk uk atau atau kur kursi si
5. Kompet Kompetens ensii Dasar Dasar yang yang Harus Harus Dimi Dimilik likii
Dalam melakukan fisioterapi dada perawat perlu mengetahui anatomi dari sistem saluran pernapasan. Sebelum dilakukan fisioterapi dada perlu dilakukan auskultasi untuk melihat dimana letak secret berhubungan dengan postural drainage.
6. Anatom Anatomii Daera Daerah h Targe Targett Tindak Tindakan an
Sistem pernapasan terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru. a. Hidung Rongga hidung dilapisi sebagai selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan bersambung dengan lapisan farinx dan dengan selaput lendir sinus yang mempunyai lubang masuk ke dalam rongga hidung. Septum nasi memisahkan kedua cavu cavum m nasi nasi.. Stru Strukt ktur ur ini ini tipi tipiss terd terdir irii dari dari tula tulang ng dan dan tula tulang ng rawa rawan, n, seri sering ng membengkok kesatu sisi atau sisi yang lain, dan dilapisi oleh kedua sisinya dengan membra membran n mukosa mukosa.. Dindin Dinding g lateral lateral cavum cavum nasi nasi dibent dibentuk uk oleh oleh sebagi sebagian an maxill maxilla, a, palat palatinu inus, s, dan os. Spheno Sphenoida idale. le. Tulang Tulang lengku lengkung ng yang yang halus halus dan meleka melekatt pada pada dinding lateral dan menonjol ke cavum nasi adalah : conchae superior, media, dan inferior. Tulang-tulang ini dilapisi oleh membrane mukosa. b. Faring
Fari Faring ng adal adalah ah pipa pipa bero beroto tott yang yang berj berjal alan an dari dari dasa dasarr teng tengko kora rak k samp sampai ai persambungannya dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Maka letaknya di belakang larinx (larinx-faringeal). Orofaring adalah bagian dari faring merrupakan gabungan sistem respirasi dan pencernaan. c. Laring Laring Laring terleta terletak k pada pada garis garis tengah tengah bagian bagian depan depan leher, leher, sebelah sebelah dalam dalam kulit, kulit, glandula tyroidea, dan beberapa otot kecila, dan didepan laringofaring dan bagian atas esopagus. Laring merupakan struktur yang lengkap terdiri atas cartilago yaitu cartilago thyroidea, epiglottis, cartilago cricoidea, dan 2 cartilago arytenoidea serta memb membar aran anaa yait yaitu u meng menghu hubu bung ngka kan n carti cartila lago go satu satu sama sama lain lain dan dan deng dengan an os. os. Hyoide Hyoideum, um, membra membrana na mukosa mukosa,, plika plika vokali vokalis, s, dan otot otot yang yang bekerja bekerja pada pada plica plica vokalis. d. Trakea Trakea adalah tabung fleksibel dengan panjang kira-kira 10 cm dengan lebar 2,5 cm. Trachea berjalan dari cartilago cricoidea kebawah pada bagian depan leher dan dibelakang manubrium sterni, berakhir setinggi angulus sternalis (taut manubrium dengan corpus sterni) atau sampai kira-kira ketinggian vertebrata torakalis kelima dan di tempat ini bercabang menjadi dua bronckus (bronchi). Trachea tersusun atas 16 – 20 lingkaran tak lengkap yang berupa cincin tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang melengkapi lingkaran disebelah belakang trachea, selain itu juga membuat beberapa jaringan otot e. Bronkus Bronchus yang terbentuk dari belahan dua trachea pada ketinggian kira-kira vertebrata torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan trachea dan dilapisi oleh sel yang sama. Bronckus kanan lebih pendek dan lebih lebar dan lebih vertikal daripada yang kiri, sedikit lebih tinggi darl arteri pulmonalis dan mengeluarkan sebuah cabang utama lewat di bawah arteri, disebut bronckus lobus bawah. Cabang utama bronchus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronchus lobaris dan kernudian menjadi lobus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menjadi bronchus bronchus yang ukurannya ukurannya semakin kecil, sampai akhirnya akhirnya menjadi menjadi bronkhiolu bronkhioluss terminalis, yaitu saluran udara terkecil yang tidak mengandung alveoli (kantong udar udara). a). Bron Bronkh khio iolu luss term termin inal alis is memi memili liki ki garis garis teng tengah ah kuran kurang g lebih lebih 1 mm. mm.
Bronkhiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang rawan. Tetapi dikelilingi oleh otot polos sehingga ukurannya dapat berubah. Seluruh saluran udara ke bawah sampai tingka tingkatt bronkb bronkbiol iolus us termina terminalis lis disebu disebutt salura saluran n pengha penghanta ntarr udara udara karena karena fungs fungsii utamanya adalah sebagai penghantar udara ke tempat pertukaran gas paru-paru. Alveol Alveolus us yaitu yaitu tempat tempat pertuk pertukaran aran gas assinu assinuss terdir terdirii dari dari bronkh bronkhiol iolus us dan respir respirato atoriu riuss yang yang terkada terkadang ng memili memiliki ki kanton kantong g udara udara kecil kecil atau atau alveol alveolii pada pada dindingnya. Ductus alveolaris seluruhnya dibatasi oleh alveoilis dan sakus alveolaris terminalis merupakan akhir paru-paru, asinus atau.kadang disebut lobolus primer memiliki tangan kira-kira 0,5 s/d 1,0 cm. Terdapat sekitar 20 kali percabangan mulai dari dari trachea trachea sampai sampai Sakus Sakus Alveol Alveolaris aris.. Alveol Alveolus us dipisa dipisahka hkan n oleh oleh dindin dinding g yang yang dinamakan pori-pori kohn. f.
Paru
Paru-paru terdapat dalam rongga rongga thoraks pada bagian kiri kiri dan kanan. Paru-paru dilapisi oleh pleura yaitu parietal pleura dan visceral pleura. Di dalam rongga pleura terdapat cairan surfaktan yang berfungsi untuk lubrikasi. Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior dan inferior. Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang mengandung pembuluh limfe, arteriola, venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus sakkus alveolar alveolar dan alveoli. alveoli. Diperkirakan Diperkirakan bahwa stiap paru-paru mengandung mengandung 150 juta juta alveol alveoli, i, sehing sehingga ga mempun mempunyai yai permuk permukaan aan yang yang cukup cukup luas luas untuk untuk tempat tempat permukaan/pertukaran gas.
7. Aspek Aspek Keam Keamana anan n dan dan Kese Keselam lamat atan an
a. Perkusi Perkusi tidak tidak boleh boleh dilakukan dilakukan pada daerah daerah yang yang mudah mudah terjadi terjadi cedera, cedera, seperti mammae, sternum, dan ginjal b. Saat melakuk melakukan an tindakan tindakan perkusi perkusi dan vibrasi vibrasi pada anak anak harus diperh diperhatikan atikan tekanannya jangan sampai menimbulkan fraktur c. Sebelum Sebelum melakukan melakukan fisiote fisioterapi rapi dada dada sebaikny sebaiknyaa apabila apabila anak belum belum minum minum air hangat anjurkan untuk minum air hangat untuk membantu mengencerkan sekretnya.
8. Protok Protokol ol dan dan Pros Prosed edur ur Tind Tindaka akan n
a. Cuci ta tangan b. Jelask Jelaskan an prosed prosedur ur pada pada anak anak c. Kaji status anak; analisa kelayakan prosedur; modifikasi rencana bila diperlukan
d. Sediakan Sediakan bantal, bantal, percussio percussion n device device (pada bayi), bayi), nebuliz nebulizer er jika dibutuhk dibutuhkan. an. e. Pilih postural drainage yang tepat yaitu dengan melakukan auskultasi bagian
paru anak untuk melihat letak sputum. Atur posisi anak dengan menempatkan anak pada diatas pangkuan dan letakkan handuk atau bantal dibawah punggung anak f. Lakukan teknik perkusi dan clapping dengan cara memposisikan telapak
tangan seperti mangkuk selama kurang lebih selama 1-2 menit g. Minta anak menarik nafas dan lakukan vibrasi saat mengeluarkan nafas,
ulangi sampai pernapasan 3 kali. Jika anak sudah mengerti perintah berikan pujian. h. Minta anak untuk tarik nafas dalam dan batuk untuk mengeluarkan secret.
Jika dalam posisi berbaring tidak bisa batuk ganti dalam posisi duduk (untuk anak yang sudah mengerti perintah). i.
Auskul Auskultas tasii kembali kembali untuk untuk memas memastik tikan an pember pembersih sihan an secret secret
j.
Reposisi, perkusi dan vibrasi area dada pada posisi drainage sesuai ketentuan hasil auskultasi tersebut dimana letak secret.
k. Tindak Tindakan an dapat dapat diulan diulangi gi setelah setelah anak anak istirah istirahat at
9. Hal pent penting ing yang yang Har Harus us Diper Diperhat hatika ikan n
a. Postural Postural drainage drainage yang diberik diberikan an disesuaik disesuaikan an dengan dengan letak letak secret secret di saluran saluran nafas b. Untuk Untuk bayi teknik teknik perkusi perkusi dapat dapat dilakuk dilakukan an dengan dengan menggunak menggunakan an alat bantu bantu yaitu masker oksigen kecil
10. Hal penting yang Harus Harus Dicatat
a. Bany Banyak akny nyaa sput sputum um b. b. Wa Warn rnaa sp sputu utum c. Respon anak d. Lama Lamany nyaa tin tinda daka kan n
Referensi: Curley, M.A.Q dan Harmon, P.M. (2001). Critical Care Nursing of Infant and
Childrens . Philadelphia: W.B Saunders Company. Greenberg, V.R. (2008). Pediatric Nursing Procedures. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Hidayat, A.A. (2007). Buku Saku Praktikum Keperawatan Anak . Jakarta: EGC. Potter, P. A. dan Perry, A. G. (2005). Fundamental Fundamental of Nursing: Concepts, Process, and
Practice , 6th Ed. St. Louise: Elsevier Mosby, Inc.
LAPORAN PENDAHULUAN SUCTION
Sanny Rachmawati S, 0906493426
1. Peng Penger erti tian an Tind Tindak akan an
Suction Suction merupakan merupakan suatu tindakan penghisapan penghisapan untuk membantu membantu membersihk membersihkan an jalan nafas. Suction Suction (penghisap (penghisapan) an) adalah aspirasi sekresi, seringkali seringkali melalui melalui suatu kateter karet atau yang dihubungkan kesuatu mesin penghisap (penghisap portable atau atau dind dindin ing) g)..
Ada Ada
bebe bebera rapa pa jeni jeniss
suct suctio ion, n, yait yaitu u
orop oropha hari ring ngea eall
suct suctio ion, n,
nasoph nasophary arynge ngeal al suctio suction n dan endotr endotrach acheal eal sucti suction. on. Oropha Oropharin ringea geall suctio suction n dan nasopharyngeal suction adalah pengangkatan sekresi dari saluran pernapasan atas. Orop Oropha hari ring ngeal eal suct suctio ion n dila dilaku kuka kan n mela melalu luii mulu mulutt hing hingga ga keba kebagi gian an bela belaka kang ng teng tenggo goro roka kan. n.
Seda Sedang ngka kan n
naso nasoph phar aryn ynge geal al
suct suctio ion n
dila dilaku kuka kan n
deng dengan an
cara cara
menginsersikan suction melalui salah satu lubang hidung. Pada anak-anak umumnya dilaku dilakukan kan oral oral suctio suction, n, sebab sebab lubang lubang hidung hidungnya nya terlalu terlalu kecil kecil untuk untuk dimasu dimasukan kan keteter suction.
2. Tu Tujjuan uan Tind Tindak aka an
a.
Mengeluarkan secret
b.
Menjaga kepatenan jalan nafas
c.
Mempermudah ventilasi jalan napas.
d.
Menc Menceg egah ah inf infek eksi si yan yang g dapa dapatt terj terjad adii akib akibat at pen penum umpu puka kan n sekr sekres esi. i.
3. Indikasi, kontraindikasi dan komplikasi
Indikasi
1) Klien Klien mampu batuk batuk secara secara efektif efektif tetapi tetapi tidak mampu mampu member membersih sihkan kan sekret sekret dengan mengeluarkan atau menelan
2) Klien yang yang kurang kurang responsive responsive atau koma koma yang memerlu memerlukan kan pembuanga pembuangan n secret oral Komplikasi
1) Koagulasi Koagulasi yang hebat dan/atau dan/atau hemoptisis hemoptisis 2) Lary Laryng ngos ospa pasm smee 3) Luka Luka akut akut di leher leher,, wajah, wajah, dan dan kepal kepalaa 4) Bronch Bronchosp ospasm asmee yang yang hebat hebat 5) Ketidakstabilan hemodinamik
6) Hipoksia
4. Alat Alat dan dan ba bahan han
a. Mesi Mesin n suctio ction n b. b. Kate Katete terr pengh penghis isap ap ste steril ril c. Air Air des desti tila lasi si ster steril il d. Hans Hansco coon on ster steril il e. Kasa st steril f. Handuk steri eril g. Saru Sarung ng tan tanga gan n ster steril il
5. Kompet Kompetens ensii yang yang haru haruss dimil dimiliki iki
Kompetensi yang harus dimiliki yaitu tentang anatomi saluran pernapasan dan cara melakukan suction pada anak.
6. Anatom Anatomii daera daerah h targe targett tinda tindaka kan n
Sistem pernapasan terdiri dari hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru. a. Hidung Rongga hidung dilapisi sebagai selaput lendir yang sangat kaya akan pembuluh darah, dan bersambung dengan lapisan farinx dan dengan selaput lendir sinus yang mempunyai lubang masuk ke dalam rongga hidung. Septum nasi memisahkan kedua cavu cavum m nasi nasi.. Stru Strukt ktur ur ini ini tipi tipiss terd terdir irii dari dari tula tulang ng dan dan tula tulang ng rawa rawan, n, seri sering ng membengkok kesatu sisi atau sisi yang lain, dan dilapisi oleh kedua sisinya dengan membra membran n mukosa mukosa.. Dindin Dinding g lateral lateral cavum cavum nasi nasi dibent dibentuk uk oleh oleh sebagi sebagian an maxill maxilla, a,
palat palatinu inus, s, dan os. Spheno Sphenoida idale. le. Tulang Tulang lengku lengkung ng yang yang halus halus dan meleka melekatt pada pada dinding lateral dan menonjol ke cavum nasi adalah : conchae superior, media, dan inferior. Tulang-tulang ini dilapisi oleh membrane mukosa. b. Faring Fari Faring ng adal adalah ah pipa pipa bero beroto tott yang yang berj berjal alan an dari dari dasa dasarr teng tengko kora rak k samp sampai ai persambungannya dengan oesopagus pada ketinggian tulang rawan krikoid. Maka letaknya di belakang larinx (larinx-faringeal). Orofaring adalah bagian dari faring merrupakan gabungan sistem respirasi dan pencernaan. c. Laring Laring Laring terleta terletak k pada pada garis garis tengah tengah bagian bagian depan depan leher, leher, sebelah sebelah dalam dalam kulit, kulit, glandula tyroidea, dan beberapa otot kecila, dan didepan laringofaring dan bagian atas esopagus. Laring merupakan struktur yang lengkap terdiri atas cartilago yaitu cartilago thyroidea, epiglottis, cartilago cricoidea, dan 2 cartilago arytenoidea serta memb membar aran anaa yait yaitu u meng menghu hubu bung ngka kan n carti cartila lago go satu satu sama sama lain lain dan dan deng dengan an os. os. Hyoide Hyoideum, um, membra membrana na mukosa mukosa,, plika plika vokali vokalis, s, dan otot otot yang yang bekerja bekerja pada pada plica plica vokalis. d. Trakea Trakea adalah tabung fleksibel dengan panjang kira-kira 10 cm dengan lebar 2,5 cm. Trachea berjalan dari cartilago cricoidea kebawah pada bagian depan leher dan dibelakang manubrium sterni, berakhir setinggi angulus sternalis (taut manubrium dengan corpus sterni) atau sampai kira-kira ketinggian vertebrata torakalis kelima dan di tempat ini bercabang menjadi dua bronckus (bronchi). Trachea tersusun atas 16 – 20 lingkaran tak lengkap yang berupa cincin tulang rawan yang diikat bersama oleh jaringan fibrosa dan yang melengkapi lingkaran disebelah belakang trachea, selain itu juga membuat beberapa jaringan otot e. Bronkus Bronchus yang terbentuk dari belahan dua trachea pada ketinggian kira-kira vertebrata torakalis kelima, mempunyai struktur serupa dengan trachea dan dilapisi oleh sel yang sama. Bronckus kanan lebih pendek dan lebih lebar dan lebih vertikal daripada yang kiri, sedikit lebih tinggi darl arteri pulmonalis dan mengeluarkan sebuah cabang utama lewat di bawah arteri, disebut bronckus lobus bawah.
Cabang utama bronchus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronchus lobaris dan kernudian menjadi lobus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menjadi bronchus bronchus yang ukurannya ukurannya semakin kecil, sampai akhirnya akhirnya menjadi menjadi bronkhiolu bronkhioluss terminalis, yaitu saluran udara terkecil yang tidak mengandung alveoli (kantong udar udara). a). Bron Bronkh khio iolu luss term termin inal alis is memi memili liki ki garis garis teng tengah ah kuran kurang g lebih lebih 1 mm. mm. Bronkhiolus tidak diperkuat oleh cincin tulang rawan. Tetapi dikelilingi oleh otot polos sehingga ukurannya dapat berubah. Seluruh saluran udara ke bawah sampai tingka tingkatt bronkb bronkbiol iolus us termina terminalis lis disebu disebutt salura saluran n pengha penghanta ntarr udara udara karena karena fungs fungsii utamanya adalah sebagai penghantar udara ke tempat pertukaran gas paru-paru. Alveol Alveolus us yaitu yaitu tempat tempat pertuk pertukaran aran gas assinu assinuss terdir terdirii dari dari bronkh bronkhiol iolus us dan respir respirato atoriu riuss yang yang terkada terkadang ng memili memiliki ki kanton kantong g udara udara kecil kecil atau atau alveol alveolii pada pada dindingnya. Ductus alveolaris seluruhnya dibatasi oleh alveoilis dan sakus alveolaris terminalis merupakan akhir paru-paru, asinus atau.kadang disebut lobolus primer memiliki tangan kira-kira 0,5 s/d 1,0 cm. Terdapat sekitar 20 kali percabangan mulai dari dari trachea trachea sampai sampai Sakus Sakus Alveol Alveolaris aris.. Alveol Alveolus us dipisa dipisahka hkan n oleh oleh dindin dinding g yang yang dinamakan pori-pori kohn. f.
Paru Paru-paru terdapat dalam rongga rongga thoraks pada bagian kiri kiri dan kanan. Paru-paru dilapisi oleh pleura yaitu parietal pleura dan visceral pleura. Di dalam rongga pleura terdapat cairan surfaktan yang berfungsi untuk lubrikasi. Paru kanan dibagi atas tiga lobus yaitu lobus superior, medius dan inferior sedangkan paru kiri dibagi dua lobus yaitu lobus superior dan inferior. Tiap lobus dibungkus oleh jaringan elastik yang mengandung pembuluh limfe, arteriola, venula, bronchial venula, ductus alveolar, sakkus sakkus alveolar alveolar dan alveoli. alveoli. Diperkirakan Diperkirakan bahwa stiap paru-paru mengandung mengandung 150 juta juta alveol alveoli, i, sehing sehingga ga mempun mempunyai yai permuk permukaan aan yang yang cukup cukup luas luas untuk untuk tempat tempat permukaan/pertukaran gas.
7. Aspek Aspek keam keamana anan n dan dan kesel keselama amata tan n
a. Suct Suctio ion n dilak ilaku ukan kan tid tidak boleh oleh leb lebih dari dari 10 detik etik karen arenaa dapat apat menimbulkan hipoksia pada anak b. Saat memasuk memasukkan kan selang selang suction suction harus harus dilakuk dilakukan an secara hati-hat hati-hatii jangan sampai menimbulkan iritasi pada trakea
8. Prosed Prosedur ur atau atau protoc protocol ol tind tindaka akan n
Suction trakeostomy a. Cuci ta tangan b. Kaji status anak khususnya bunyi nafas c. Siapkan peralatan: mesin suction dan tube, kateter suction steril (#12
atau 14F), atau sterile suction kit, sarung tangan steril, resusitasi manual (ambu bag) d. Tempat Tempatkan kan handu handuk k di bagia bagian n bawah bawah dagu dagu anak anak e. Pili Pilih h teka tekana nan n peng penghi hisa sap p yang yang tepa tepat. t. Untu Untuk k unit unit peng penghi hisa sap p dind dindin ing g tekanan untuk anak-anak 95-110 mmHg dan untuk bayi 50-95 mmHg. Untuk unit penghisap portable untuk anak-anak 5-10 Hg dan bayi 3-5 Hg. f. Guna Gunaka kan n sar sarun ung g tan tanga gan n ste steri rill g. Buka Buka normal normal sali saline ne dan dan katete kateterr suction suction.. h. Tuangkan Tuangkan cairan cairan destilasi destilasi steril ke dalam dalam wadah kecil i.
Pegang kateter dengan satu tangan, suction tubing dengan tangan yang lain dan masukk masukkan an pipa pipa katete kateterr steril steril sediki sedikitt demi demi sediki sedikit. t. Lakuka Lakukan n penghisapan 5-10 detik secara perlahan dan putar perlahan.
j.
Jika
perlu rlu,
instruksikan menamb ambah
menggunakan manual resuscitator.
oksigen pada ada
ana anak
dengan
k. Bilas kateter kateter dengan dengan mencelu mencelupkan pkan pada pada cairan cairan normal normal saline saline dan lakukan lakukan suction kembali. l.
Ulangi Ulangi prosed prosedur ur ini ini samp sampai ai suar suaraa nafas nafas bersih bersih..
9. Hal-ha Hal-hall yang yang haru haruss diper diperhat hatika ikan n a. Saat Saat melaku melakukan kan sucti suction on pada pada anak anak yaitu yaitu tekana tekanan n pada pada penghi penghisap sap karena karena
tekanan pada penghisap berbeda-beda antara bayi, anak-anak dan dewasa. b. Dala Dalam m mela melaku kuka kan n sucti suction on tida tidak k bole boleh h mele melebi bihi hi 10 deti detik k karen karenaa dapa dapatt
menimbulkan hipoksia. c. Sela Selang ng yang yang digu diguna naka kan n untu untuk k anak anak-a -ana nak k berb berbed edaa deng dengan an oran orang g dewa dewasa sa.. Untuk anak-anak ukuran kateter suction yang digunakan yaitu 12-14 F
10. Hal-hal Hal-hal yang dicatat dicatat
a. Jumlah Jumlah,, konsi konsiste stensi nsi,, dan warna warna sputu sputum m b. Respon Respon klien klien terh terhada adap p pros prosedu edur r
Referensi: Curley, M.A.Q dan Harmon, P.M. (2001). Critical Care Nursing of Infant and
Childrens . Philadelphia: W.B Saunders Company. Greenberg, V.R. (2008). Pediatric Nursing Procedures. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. Hidayat, A.A. (2007). Buku Saku Praktikum Keperawatan Anak . Jakarta: EGC. Potter, P. A. dan Perry, A. G. (2005). Fundamental Fundamental of Nursing: Concepts, Process, and
Practice , 6th Ed. St. Louise: Elsevier Mosby, Inc.