LAPORAN PENDAHULUAN
Nama mahasiswa
: Faizah septiyana
NIM
: 106112014
Diagnosa medis
: GEA
a. Definisi penyakit Diare adalah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pa da bayi dan lebih dari 3 kali ,konsisitensi feses encer berwarna hijau atau dapat pula bercampur lendir dan darah atau lendir saja.(perawatan anak sakit,Ngastiyah 1997).
Diare adalah devekasi encer lebih dari tiga kali dalam sehari dengan atau tanpa darah atau lendir dalam tinja.(kapita selekta kedokteran jilid 2 tahun 2000).
Diare adalah individu menganlami perubahan kebiasaan bab yang normal di tandai dengan seringnnya kehilangan cairan dan feses yang tidak terbentuk(susan martin T ,1998:8).
b. Etiologi 1. Faktor infeksi : Bakteri ( Shigella, Shalmonella, Vibrio kholera), Virus(Enterovirus), parasit (cacing), Kandida (Candida Albicans). 2. Faktor malabsorbsi : Karbohidrat, lemak, protein. 3. Faktor makanan : Makanan basi, beracun, terlampau banyak lemak,sayuran dimasak kutang matang. 4. Faktor Psikologis : Rasa takut, cemas c. Tanda dan gejala 1. Konistensi feses cair (diare) dan frekuensi defekasi meningkat 2. Muntah (umumnya tidak lama) 3. Demam (mungkin ada atau tidak) 4. kram abdomen, tenesmus
d. Patofisiologi Sebagai akibat diare baik akut maupun kronik akan terjadi: 1. Kehilangan air dan elektrolit (terjadi dehidrasi) yang mengakibatkan terjadinnya gangguan keseimbangan asam basa (asidosis metabolik,hipokalimia). 2. Ganggaun gizi akibat kelaparan (masukan kurang,pengeluaran bertambah). 3. Hipoglikemi. 4. Ganguan sirkulasai darah.
e. Pathways f. Pemeriksaan penunjang a. pemeriksaan darah lengkap b. pemeriksaan AGD, elektrolit, ureum, kreatinin dan berat jenis plasma c. pemeriksaan urine lengkap d. pemeriksaan tinja, PH, leukosit, glukosa dan adanya darah e. pemeriksaan biakan empedu bila demam tinggi dan dicurigai infeksi sistemik f.
riwayat alergi pada obat-obatan dan makanan
g. Penatalaksanaan a. Dehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan 4 hal penting yang perlu diperhatikan 1) Jenis cairan
Oral : pedialyte atau oralit
Parental : NaCl, isotonic, infus
2) Jumlah cairan Jumlah cairan yang diberikan sesuai dengan cairan yang dikeluarkan 3) Jalan masuk atau cara pemberiaan Oral atau parental 4) Jadwal pemberian cairan Diberikan 2 jam pertama, selanjutnya dilakukan penilaian kembali status hidrasi untuk menghitung kebutuhan cairan
b. Identifikasi penyebab diare c. Terapi simtematik Obat anti diare, obat anti motilitas dan sekresi usus, antiemetik d. Terapi definitive Sebagai langkah pencegahan seperti hygiene peroranan, sanitasi lingkungan