LAPORAN INDIVIDU
LAPORAN PENDAHULUAN CVA EMBOLI
Disusun untuk Memenuhi Tugas Laporan Ini!iu Pro"esi Ners Departemen Meika# i Ruang $%s R&UD' Dr' &ai"u# An(ar Ma#ang
OLEH ) &HINTA ARDIANA PU&PITA PU&PI TA&ARI &ARI **+,-,$,****,$* .ELOMPO. $ RE/ULER *
PRO/RAM &TUDI ILMU .EPERA0A .EPERA0ATAN TAN 1A.ULTA& .EDO.TERAN UNIVER&ITA& BRA0I2A3A MALAN/ $,*+
LAPORAN PENDAHULUAN CVA EMBOLI
*'
Pengertian Stroke/Ga Stroke/Ganggu ngguan an Pembuluh Pembuluh Darah Darah Otak (GPDO)/Ce (GPDO)/Cerebr rebro o Vascul Vascular ar Disease Disease (CVD)/Cerebro (CVD)/Cerebro Vascular Vascular Accident (CVA) merupakan suatu kondisi kehilangan fungsi otak secara mendadak ang diakibatkan oleh gangguan suplai darah ke bagian otak (!run (!runner ner " Sudda Suddarth rth## $%%%& $%%%& ') atau atau merup merupaka akan n suatu suatu kelain kelainan an otak otak baik baik secara secara fungsional maupun struktural ang disebabkan oleh keadaan patologis pembuluh darah serebral atau dari seluruh sistem pembuluh darah otak (Doengoes# $%%%& $'%) Cedera Cedera serebro* serebro*asku askular lar atau stroke stroke meliputi meliputi a+itan a+itan tiba,tiba tiba,tiba defisit defisit neurolog neurologis is karena insufisiensi suplai darah ke suatu bagian dari otak -nsufisiensi suplai darah diseb disebabk abkan an oleh oleh trombu trombus# s# biasa biasan na a sekun sekunder der terhad terhadap ap arteri arteriskl sklero erosis sis## terha terhadap dap embolism embolisme e berasal berasal dari tempat lain dalam tubuh# tubuh# atau terhadap terhadap perdarah perdarahan an akibat akibat ruptur arteri (aneurisma) (.nda uall Carpenito# 0''1) 2enurut 34O stroke adalah adana defisit neurologis ang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau global) dengan ge5ala,ge5ala ang berlangsung selama $ 5am atau lebih ang menebabkan kematian tanpa adana penebab lain ang 5elas selain *askuler (4endro Susilo# $%%%) -stilah stroke atau atau penakit penakit serebro*askular serebro*askular mengacu kepada kepada setiap gangguan neurologik neurologik mendadak ang ang ter5adi akibat akibat pembatasan atau atau berhentina berhentina aliran darah melalui sistem suplai arteri otak -stilah stroke biasana digunakan digunakan secara spesifik untuk men5elas men5elaskan kan infark serebrum serebrum -stilah -stilah ang masih masih lama dan
masih masih sering digunakan digunakan
adalah cerebro*askular accident (CVA) (Price# $%%6) Stroke atau cedera cedera serebro*askular serebro*askular (CVA) (CVA) adalah kehilangan kehilangan fungsi otak ang diakibatkan oleh berhentina berhentina suplai darah ke bagian bagian otak 7ang 7ang biasana diakibatkan oleh trombosis# embolisme# iskemia dan hemoragi (Smelt8er# $%%$) Stroke merupakan merupakan penakit neurologis neurologis ang sering di5umpai dan harus harus ditangani secara secara tepat Stroke merupakan merupakan kelainan kelainan fungsi fungsi otak
ang timbul timbul mendadak mendadak ang
disebabkan karena karena ter5adina gangguan gangguan peredaran darah otak ang bisa ter5adi ter5adi pada siapa sa5a (2utta9in# $%%:) Ge5ala stroke dapat dapat bersifat fisik# psikologis dan perilaku perilaku Ge5ala fisik ang paling khas adalah adalah paralisi paralisis# s# kelemaha kelemahan# n# hilangna hilangna sensasi di+a5ah# di+a5ah# lengan lengan
atau tungkai tungkai
disalah satu sisi tubuh# kesulitan kesulitan berbicara# kesulitan kesulitan menelan dan hilangna hilangna sebagian pengli penglihat hatan an disatu disatu sisi sisi Seora Seorang ng dikat dikatak akan an terken terkena a stroke stroke 5ika
salah salah satu satu atau atau
kombinasi apapun dari ge5ala diatas berlangsung selama $ 5am atau lebih (;eigin# $%%<)
Stroke merupakan penakit serebro*askuler ang mengacu kepada
setiap
gangguan neurologik mendadak ang ter5adi akibat pembatasan atau terhentina aliran darah melalui sistem suplai arteri di otak (Price " 3ilson# $%%6)
$'
.#asi"ikasi Dikenal bermacam,macam klasifikasi stroke berdasarkan atas patologi anatomi (lesi)# stadium dan lokasi (sistem pembuluh darah) (2isbach# 0''') a !erdasarkan patologi anatomi dan penebabna& 0) Stroke iskemik Stroke iskemik aitu tersumbatna pembuluh darah ang menebabkan aliran darah ke otak sebagian atau keseluruhan terhenti 4ampir :1= disebabkan oleh sumbatan karena bekuan darah# penempitan sebuah arteri atau beberapa arteri ang mengarah ke otak dan karena embolus (kotoran) ang terlepas dari 5antung atau arteri ekstrakranii (arteri ang berada
di luar
tengkorak) ang menebabkan sumbatan di satu atau beberapa arteri intrakranii
(arteri
ang
ada
di dalam
tengkorak)
Gangguan darah#
peradangan# dan infeksi merupakan penebab sekitar 1,0% persen ter5adina stroke hemoragi dan men5adi penebab tersering pada orang berusia muda (2ans5oer# $%%%) Stroke iskemik dibagi men5adi & >ransient -schemic Attack (>-A) Gangguan neurologis setempat ang ter5adi selama beberapa menit •
sampai beberapa 5am sa5a Ge5ala ang timbul akan hilang dengan •
spontan dan sempurna dalam +aktu kurang dari $ 5am >rombosis serebri Stroke trombotik aitu stroke ang disebabkan karena adana penumbatan lumenpembuluh darah otak karena trombus ang makin lama
makin
menebal#
sehingaaliran
darah
men5adi
tidak
lancarPenurunan aliran darah ini menebabkan iskemia>rombosis serebri adalah obstruksi aliran darah ang ter5adi padaproses oklusi •
satu atau lebih pembuluh darah local ?mboli serebri -nfark iskemik dapat diakibatkan oleh emboli ang timbul dari lesi ateromatusang terletak pada pembuluh ang lebih distalGumpalan, gumpalan kecil dapatterlepas dari trombus ang lebih besar dan diba+a ke tempat,tempat lain dalamaliran darah !ila embolus mencapai arteri ang terlalu sempit untuk dile+ati danmen5adi tersumbat#
aliran
darah
fragmen
distal
akan
terhenti#
mengakibatkaninfark 5aringan otak distal karena kurangna nutrisi dan oksigen ?mbolimerupakan @$= dari penebab stroke non hemoragik
Stroke emboli ter5adi karena adana gumpalan dari 5antung atau lapisan lemak ang lepasSehingga# ter5adi penumbatan pembuluh darah ang mengakibatkan darah tidak bisa mengaliri oksigen dan nutrisi ke otak ?emboli ekstrakranial dapat disebabkan 5uga oleh & a) ?mbolus ang dilepaskan oleh arteria karotis atau *ertebralis# dapat berasal
dari pla9ue
atherscleroti9ueB ang
berulserasi atau
dari
trombus ang melekat pada intima arteri akibat trauma tumpul pada daerah leher b) ?mbolisasi kardiogenik dapat ter5adi pada& Penakit 5antung dengan shuntB ang menghubungkan bagian •
•
• • • •
kanan dan bagian kiri atrium atau *entrikel Penakit 5antung rheumatoid akut atau
menahun
ang
meninggalkan gangguan pada katup mitralis ;ibrilasi atrium -nfarksio kordis akut ?mbolus ang berasal dari *ena pulmonalis adang,kadang pada kardiomiopati# fibrosis endrokardial# 5antung
miksomatosus sistemik c) ?mbolisasi akibat gangguan sistemik dapat ter5adi sebagai ?mbolia septik# misalna dari abses paru atau bronkiektasis 2etastasis neoplasma ang sudah tiba di paru ?mbolisasi lemak dan udara atau gas (seperti • • •
penakit caissonB) ?mboli dapat berasal dari 5antung# arteri ekstrakranial# ataupun dari right,sided circulation (emboli paradoksikal)Penebab ter5adina emboli kardiogenik adalah trombi *al*ular seperti pada mitral stenosis# endokarditis# katup
buatan)#
trombi
mural
(seperti infark miokard#
atrial
fibrilasi#
kardiomiopati# gagal 5antung kongestif) dan atrial miksoma Sebanak $,@ persen stroke emboli diakibatkan oleh infark miokard dan :1 persen di antarana ter5adi pada bulan pertama setelah ter5adina infark miokard $) Stroke hemoragik Stroke hemoragi adalah stroke ang disebabkan oleh pecahna pembuluh darah otak 4ampir <% persen kasus stroke hemoragi ter5adi pada penderitahipertensi (goerah# 0''0)Stroke hemoragi disebabkan oleh perdarahan ke dalam 5aringan otak atau ke dalam ruang subaraknoid# aitu ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan 5aringan ang menutupi otak -ni adalah 5enis stroke ang paling mematikan Stroke hemoragik dibagi men5adi & a) Perdarahan intraserebral b) Perdarahan subarakhnoid b !erdasarkan stadium&
0) >ransient -schemic Attack (>-A) aitu serangan stroke sementara ang berlangsung kurang dari $ 5am $) Ee*ersible -schemic eurologic Defisit (E-D) aitu ge5ala neurologis akan menghilang antara F$ 5am sampai dengan $0 hari @) Stroke in e*olution aitu kelainan atau defisit neurologik berlangsung secara bertahap dari ang ringan sampai men5adi berat ) Completed stroke aitu kelainan neurologis sudah menetap dan tidak berkembang lagi (goerah# 0''0) c !erdasarkan lokasi (sistem pembuluh darah)& 0) >ipe karotis $) >ipe *ertebrobasiler
4'
Etio#ogi a
>rombosis
(bekuan
darah
didalam
pembuluh
darah
otak
Aterosklerosis serebral dan pelambatan sirkulasi serebral adalah utama# trombosis serebral merupakan penebab ang b
dan
leher)
penebab
umum pada serangan
stroke ?mbolisme serebral (bekuan darah atau material lain ang diba+a ke otak dari bagian tubuh ang lain) Abnormalitas patologik pada
5antung kiri# seperti
endokarditis# infeksi# penakit 5antung rematik dan infark miokard serta infeksi pulmonal adalah tempat,tempat asal emboli ?mbolus biasana menumbat arteri c
serebral tengah atau cabang,cabang ang merusak sirkulasi serebral -skemia (penurunan aliran darah ke area otak) -skemia serebral (insufisiensi suplai darah ke otak) terutama karena konstriksi
d
ateroma pada arteri ang
menuplai darah ke otak 4emoragi serebral (pecahna pembuluh darah serebral dengan
perdarahan
kedalam 5aringan otak atau ruang sekitar otak) 4emoragi dapat ter5adi diluar durameter (hemoragi ekstradural dan
epidural)# diba+ah durameter (hemoragi
subdural)# diruang subarakhnoid (hemoragi subarakhnoid) atau didalam subtansi otak (hemoragi intraserebral) (Smelt8er# $%%$)
5'
1aktor Resiko ;aktor
resiko
untuk
ter5adina
stroke
dapat
diklasifikasikanberdasarkan
kemungkinanna untuk dimodifikasi atau tidak (nonmodifiable# modifiable# atau potentiall modifiable) dan bukti ang kuat (+ell documented atau less +ell documented) (Goldstein#$%%6) a on modifiable risk factors & sia enis kelamin !erat badan lahir rendah Eas/etnis • • • •
genetik b 2odifiable risk factors 0) 3ell,documented and modifiable risk factors 4ipertensi Paparan asap rokok Diabetes Atrial fibrilasi dan beberapa kondisi 5antung tertentu Dislipidemia Stenosis arteri karotis Sickle cell disease >erapi hormonal pasca menopause Diet ang buruk -nakti*itas fisik Obesitas $) .ess +ell,documented and modifiable risk factors Sindroma metabolik Penalahgunaan alkohol Penggunaan kontrasepsi oral Sleep,disordered breathing eri kepala migren 4iperhomosisteinemia Peningkatan lipoprotein Peningkatan lipoprotein,associated phospholipase 4percoagulabilit -nflamasi -nfeksi •
• • • • • • • • • • •
• • • • • • • • • • •
+'
Pato"isio#ogi 6Path(a7 Ter#ampir8 a Patogenesis umum Gangguan pasokan aliran darah otak dapat ter5adi dimana sa5a di dalam arteri H arteri ang membentuk sirkulus 3illisi & arteri karotis interna dan sistem *ertebrobasilar atau semua cabang H cabangna Secara umum# apabila aliran darah ke 5aringan otak terputus selama 01 sampai $% menit# akan ter5adi infark atau kematian 5aringan Proses patologik ang mendasari mungkin salah satu dari berbagai proses ang ter5adi di dalam pembuluh darah ang memperdarahi otak Patologina dapat berupa# (0) keadaan penakit pada pembuluh darah itu sendiri# seperti aterosklerosis dan thrombosis# robekna dinding pembuluh darah# atau peradanganI ($) berkurangna perfusi akibat gangguan status aliran darah# misalna sok hiper*iskositas darahI (@) gangguan aliran darah akibat bekuan atau embolus infeksi ang berasal dari 5antung atau pembuluh ekstrakraniumI atau () ruptur *ascular didalam 5aringan otak atau ruang subaraknoid !erdasarkan patogenesis stroke# maka per5alanan sakit akan di5abarkan diba+ah ini men5adi&
0) Stadium prapatogenesis# aitu stadium sebelum ter5adi ge5ala stroke Stadium ini umumna penderita sudah mempunai faktor risiko atau memiliki gaa hidup ang mengakibatkan penderita menderita penakit degeneratif $) Stadium patogenesis# aitu stadium ini dimulai saat terbentuk lesi patologik sampai saat lesi tersebut menetap Gangguan fungsi otak disini adalah akibat adana lesi pada otak .esi ini umumna mengalami pemulihan sampai akhirna terdapat lesi ang menetap Secara klinis defisit neurologik ang ter5adi 5uga mengalami pemulihan sampai taraf tertentu @) Stadium pascapatogenesis# aitu stadium ini secara klinis ditandai dengan defisit neurologik ang cenderung menetap saha ang dapat dilakukan adalah mengusahakan adaptasi dengan lingkungan atau sedapat mungkin lingkungan beradaptasi dengan keadaan penderita Sehubungan dengan penalataksanaana maka stadium patogenoesis dapat dibagi men5adi tiga fase# aitu & ;ase hiperakut atau fase emergensi ;ase ini berlangsung selama % H @ / •
0$ 5am pasca onset Penatalaksanaan fase ini lebih ditu5ukkan untuk menegakkan diagnosis dan usaha untuk membatasi lesi patologik ang •
terbentuk ;ase akut ;ase ini berlangsung sesudah 0$ 5am H 0 hari pasca onset Penatalaksanaan pada fase ini ditu5ukkan untuk pre*ensi ter5adina komplikasi# usaha ang sangat fokus pada restorasi/rehabilitasi dini dan
•
usaha pre*entif sekunder ;ase subakut ;ase ini berlangsung sesudah 0 hari H kurang dari 0:% hari pasca onset dan kebanakan penderita sudah tidak dira+at di rumah sakit serta penatalaksanaan lebih ditu5ukkan untuk usaha pre*entif sekunder
serta usaha ang fokus pada neuro restorasi / rehabilitasi dan usaha menghindari komplikasi
%'
Mani"estasi .#inis 2enurut 4udak dan Gallo dalam bukuna epera+atan ritis& Pendekatan 4olistik (0''6& $1:,$6%)# terdapat manifestasi akibat stroke# aitu& a. Defisit Motorik •
4emiparese# hemiplegia
•
Distria (kerusakan otot,otot bicara)
•
Disfagia (kerusakn otot,otot menelan)
b. Defisit Sensori •
Defisit *isual (umum karena 5aras *isual terpotong sebagian besar pada hemisfer serebri)
4emianopsia homonimosa (kehilangan pandangan pada setengah
̵
bidang pandang pada sisi ang sama)
•
̵
Diplopia (penglihatan ganda)
̵
Penurunan keta5aman penglihatan
>idak memberikan atau hilangna respon terhadap sensasi superfisial (sentuhan# neri# tekanan# panas dan dingin)
•
>idak
memberikan
atau
hilangna
respon
terhadap
proprioresepsi
(pengetahuan tentang posisi bagian tubuh) c. Defisit
Perseptual
(Gangguan
dalam
merasakan
dengan
tepat
dan
menginterpretasi diri dan/atau lingkungan) •
Gangguan skem/maksud
tubuh
(amnesia atau menangkal terhadap
ekstremitas ang mengalami paraliseI kelainan unilateral) •
•
Disorientasi (+aktu# tempat# orang) Apraksia (kehilangan kemampuan untuk menggunakan obek,obek dengan tepat)
•
•
Agnosia (ketidakmampuan untuk mengidentifikasi lingkungan melalui indera) elainan dalam menemukan letak obek dalam ruang# memperkirakan ukuranna dan menilai 5auhna
•
erusakan memori untuk mengingat letak spasial obek atau tempat
•
Disorientasi kanan kiri
d. Defisit Bahasa/Komunikasi •
Afasia ekspresif (kesulitan dalam mengubah suara men5adi pola,pola bicara ang dapat difahami) , dapat berbicara dengan menggunakan respons satu kata
•
Afasia reseptif (kerusakan kelengkapan kata ang diucapkan , mampu untuk berbicara# tetapi menggunakan kata,kata dengan tidak tepat dan tidak sadar tentang kesalahan ini)
•
Afasia global (kombinasi afasia ekspresif dan reseptif) H tidak mampu berkomunikasi pada setiap tingkat
•
Aleksia (ketidakmampuan untuk mengerti kata ang dituliskan)
•
Agrafasia (ketidakmampuan untuk mengekspresikan ide,ide dalam tulisan)
e. Defisit ntelektual •
ehilangan memori
•
Eentang perhatian singkat
•
Peningkatan distraktibilitas (mudah buar)
•
Penilaian buruk
•
etidakmampuan untuk mentransfer pembela5aran dari satu situasi ke situasi ang lain
•
etidakmampuan untuk menghitung# memberi alasan atau berpikir secara abstrak
f.
Disfungsi !kti"itas Mental dan Psikologis •
.abilitas emosional (menun5ukkan reaksi dengan mudah atau tidak tepat)
•
ehilangan kontrol diri dan hambatan sosial
•
Penurunan toleransi terhadap stres
•
etakutan# permusuhan# frustasi# marah
•
ekacauan mental dan keputusasaan
•
2enarik diri# isolasi
•
Depresi
g. Gangguan #liminasi (Kandung kemih dan usus) •
.esi unilateral karena stroke mengakibatkans sensasi dan kontrol partial kandung kemin# sehingga klien sering mengalami berkemih# dorongan dan inkontinensia urine
•
ika lesi stroke ada pada batang otak# maka akan ter5adi kerusakan lateral ang mengakibatkan neuron motorik bagian atas kandung kemih dengan kehilangan semua kontrol miksi
•
emungkinan untuk memulihkan fungsi normal kandung kemih sangat baik
•
erusakan fungsi usus akibat dari penurunan tingkat kesadaran# dehidrasi dan imobilitas
•
onstipasi dann pengerasan feses
h. Gangguan Kesadaran !erikut adalah tabel perbedaan antara CVA infark dan CVA !leeding & /e9a#a 6anamnesa8 Permulaan (a+itan)
In"ark Sub akut/kurang mendadak
Perarahan Sangat akut/mendadak
3aktu (saat seranganB)
!angun pagi/istirahat
Sedang aktifitas
Peringatan
J 1%= >-A
,
eri epala
J/,
JJJ
e5ang
,
J
2untah
,
J
esadaran menurun
adang sedikit
JJJ
oma/kesadaran menurun
J/,
JJJ
aku kuduk
,
JJ
ernig
,
J
pupil edema
,
J
Perdarahan Eetina
,
J
!radikardia
hari ke,
se5ak a+al
Penakit lain
>anda adana aterosklerosis
4ampir selalu hpertensi#
di retina# koroner# perifer
aterosklerosis# 44D
?mboli pada ke,lainan katub# fibrilasi# bising karotis
Pemeriksaan&
,
J
Darah pada .P
J
emungkinan pergeseran
K foto Skedel
Angiografi
glandula pineal
Oklusi# stenosis
Aneurisma AV2 massa intra hemisfer/ *aso, spasme
C> Scan
Densitas berkurang
2assa intrakranial
(lesi hpodensi)
densitas bertambah (lesi hperdensi)
Opthalmoscope
Crossing phenomena
Perdarahan retina atau
Sil*er +ire art
corpus *itreum
>ekanan
ormal
2eningkat
3arna
ernih
2erah
L $1%/mm@
F0%%%/mm@
oklusi
ada shift
di tengah
shift midline echo
.umbal pungsi •
•
•
?ritrosit
Arteriografi ??G -'
Pemeriksaan Penun9ang a Anamnesis Proses anamnesis akan ditemukan kelumpuhan anggota gerak sebelah badan# mulut mencong atau bicara pelo# dan tidak dapat berkomunikasi dengan baik eadaan ini timbul sangat mendadak# dapat se+aktu bangun tidur# sedang beker5a# ataupun se+aktu istirahat b Pemeriksaan fisik
Penentuan keadaan kardio*askular penderita serta fungsi *ital seperti tekanan darah kiri dan kanan# nadi# pernafasan# tentukan 5uga tingkat kesadaran penderitaika kesadaran menurun# tentukan skor dengan skala koma glasglo+ agar pemantauan selan5utna lebih mudah# tetapi seandaina penderita sadar tentukan berat kerusakan neurologis ang ter5adi# disertai pemeriksaan saraf H saraf otak dan motorik apakah fungsi komunikasi masih baik atau adakah disfasia ika kesadaran menurun dan nilai skala koma glasglo+ telah ditentukan# setelah itu lakukan pemeriksaan refleks H refleks batang otak aitu & Eeaksi pupil terhadap cahaa Eefleks kornea Eefleks okulosefalik eadaan (refleks) respirasi# apakah • • •
terdapat
pernafasan
Chene
Stoke#
hiper*entilasi neurogen# kluster# apneustik dan ataksikSetelah itu tentukan kelumpuhan ang ter5adi pada saraf H saraf otak dan anggota gerakega+atan kehidupan sangat erat hubunganna dengan kesadaran menurun# karena makin dalam penurunan kesadaran# makin kurang baik prognosis neurologis maupun kehidupanemungkinan perdarahan intra serebral dapat luas sekali 5ika ter5adi perdarahan H perdarahan retina atau preretina pada pemeriksaan funduskopi c Pemeriksaan penun5ang Pemeriksaan penun5ang dilakukan dengan cek laboratorium# pemeriksaan neurokardiologi# pemeriksaan radiologi# pen5elasana adalah sebagai berikut & 0) .aboratorium Pemeriksaan darah rutin Pemeriksaan kimia darah lengkap Gula darah se+aktu Stroke akut ter5adi hiperglikemia reaktifGula darah dapat mencapai $1% • • • •
•
mg dalam serum dan kemudian berangsur H angsur kembali turun olesterol# ureum# kreatinin# asam urat# fungsi hati#
en8im
SGO>/SGP>/CP# dan profil lipid (trigliserid# .D4,4D. kolesterol serta total lipid) Pemeriksaan hemostasis (darah lengkap) 3aktu protrombin adar fibrinogen Viskositas plasma Pemeriksaan tambahan ang dilakukan atas indikasi 4omosistein $) Pemeriksaan neurokardiologi Sebagian kecil penderita stroke terdapat perubahan • • • • •
elektrokardiografiPerubahan
ini
dapat
berarti
kemungkinan
mendapat
serangan infark 5antung# atau pada stroke dapat ter5adi perubahan H perubahan elektrokardiografi sebagai akibat perdarahan otak ang menerupai suatu infark miokard Pemeriksaan khusus atas indikasi misalna C,2! follo+ up
na akan memastikan diagnosis Pada pemeriksaan ?G dan pemeriksaan fisik mengarah kepada kemungkinan adana potensial source of cardiac emboli (PSC?) maka pemeriksaan echocardiografi terutama transesofagial echocardiografi (>??) dapat diminta untuk *isualisasi emboli cardial @) Pemeriksaan radiologi C>,scan otak Perdarahan intraserebral dapat terlihat segera dan pemeriksaan ini •
sangat penting karena perbedaan mana5emen perdarahan otak dan infark otak Pada infark otak# pemeriksaan C>,scan otak mungkin tidak memperlihatkan gambaran 5elas 5ika diker5akan pada hari H hari pertama# biasana tampak setelah <$ 5am serangan ika ukuran infark cukup besar dan hemisferik Perdarahan/infark di batang otak sangat sulit diidentifikasi# oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan 2E- untuk •
memastikan proses patologik di batang otak Pemeriksaan foto thoraks Dapat memperlihatkan keadaan 5antung# •
apakah
terdapat
pembesaran *entrikel kiri ang merupakan salah satu tanda hipertensi kronis pada penderita stroke dan adakah kelainan lain •
pada 5antung Dapat mengidentifikasi kelainan paru ang potensial mempengaruhi proses mana5emen dan memperburuk prognosis
:'
Penata#aksanaan >u5uan inter*ensi adalah berusaha menstabilkan tanda,tanda *ital dengan melakukan tindakan sebagai berikut& •
2empertahankan saluran nafas ang paten aitu lakukan pengisapan lendirang
•
sering# oksigenasi# kalau perlu lakukan trakeostomi# membantu pernafasan 2engendalikan tekanan darah berdasarkan kondisi pasien# termasuk untuk usaha
• •
•
memperbaiki hipotensi dan hipertensi !erusaha menentukan dan memperbaiki aritmia 5antung 2enempatkan pasien dalam posisi ang tepat# harus dilakukan secepat mungkin pasien harus dirubah posisi tiap $ 5am dan dilakukan latihan,latihan gerak pasif 2engendalikan hipertensi dan menurunkan >- Dengan meninggikan kepala 01,@% menghindari fleMi dan rotasi kepala ang
berlebihan# Pengobatan Konser"atif Vasodilator meningkatkan aliran darah serebral (ADS) secara percobaan# tetapi •
• •
maknana& pada tubuh manusia belum dapat dibuktikan Dapat diberikan histamin# aminophilin# aseta8olamid# papa*erin intra arterial Anti agregasi thrombosis seperti aspirin digunakan untuk menghambat reaksi pelepasan agregasi thrombosis ang ter5adi sesudah ulserasi alteroma
•
Anti koagulan dapat diresepkan untuk mencegah ter5adina/ memberatna trombosis atau emboli di tempat lain di sistem kardio*askuler Pengobatan Pembedahan >u5uan utama adalah memperbaiki aliran darah serebral &
•
?ndosterektomi karotis membentuk kembali arteri karotis# aitu dengan membuka
•
arteri karotis di leher Ee*askularisasi terutama merupakan tindakan pembedahan dan manfaatna
• •
;'
paling dirasakan oleh pasien >-A ?*aluasi bekuan darah dilakukan pada stroke akut gasi arteri karotis komunis di leher khususna pada aneurisma
Asuhan .epera(atan a Pengka5ian Pengka5ian merupakan tahap a+al dan landasan proses kepera+atan untuk mengenal masalah klien# agar dapat memberi arah kepada tindakan kepera+atan >ahap pengka5ian terdiri dari tiga kegiatan# aitu pengumpulan data# pengelompokkan data dan perumusan diagnosis kepera+atan (.ismidar# 0''%) 0) Pengumpulan data Pengumpulan data adalah mengumpulkan informasi tentang status kesehatan klien ang meneluruh mengenai fisik# psikologis# sosial budaa# spiritual# kognitif# tingkat perkembangan# status ekonomi# kemampuan fungsi dan gaa hidup klien (2arilnn ? Doenges et al# 0'':) $) Data demografi 2eliputi nama# umur (kebanakan ter5adi pada usia tua)# 5enis kelamin# pendidikan# alamat# peker5aan# agama# suku bangsa# tanggal dan 5am 2ES# nomor register# diagnose medis @) eluhan utama Didapatkan keluhan kelemahan anggota gerak sebelah badan# bicara pelo# dan tidak dapat berkomunikasi (usuf 2isbach# 0''') ) Ei+aat penakit sekarang Serangan stroke hemoragik seringkali berlangsung sangat mendadak# pada saat klien sedang melakukan akti*itas !iasana ter5adi neri kepala# mual# muntah bahkan ke5ang sampai tidak sadar# disamping ge5ala kelumpuhan separoh badan atau gangguan fungsi otak ang lain (Siti Eochani# $%%%) Sedangkan stroke infark tidak terlalu mendadak# saat istirahat atau bangun pagi# kadang neri copula# tidak ke5ang dan tidak muntah# kesadaran masih baik 1) Ei+aat penakit dahulu Adana ri+aat hipertensi# diabetes militus# penakit 5antung# anemia# ri+aat trauma kepala# kontrasepsi oral ang lama# penggunaan obat,obat anti
koagulan# aspirin# *asodilator# obat,obat adiktif# kegemukan (Donna D -gnati*icius# 0''1) 6) Ei+aat penakit keluarga !iasana ada ri+aat keluarga ang menderita hipertensi ataupun diabetes militus (4endro Susilo# $%%%) <) Ei+aat psikososial Stroke memang suatu penakit ang sangat mahal !iaa untuk pemeriksaan# pengobatan dan pera+atan dapat mengacaukan keuangan keluarga sehingga faktor biaa ini dapat mempengaruhi stabilitas emosi dan pikiran klien dan keluarga(4arsono# 0''6) :) Pola,pola fungsi kesehatan
Pola persepsi dan tata laksana hidup sehat !iasana ada ri+aat perokok# penggunaan alkohol# penggunaan obat kontrasepsi oral
Pola nutrisi dan metabolisme Adana ge5ala nafsu makan menurun# mual muntah pada fase akut# kehilangan sensasi (rasa kecap) pada lidah# pipi# tenggorokan# disfagia ditandai dengan kesulitan menelan# obesitas (Doengoes# $%%%& $'0)
Pola eliminasi Ge5ala menun5ukkan adana perubahan pola berkemih seperti inkontinensia urine# anuria Adana distensi abdomen (distesi bladder berlebih)# bising usus negatif (ilius paralitik)# pola defekasi biasana ter5adi konstipasi akibat penurunan peristaltik usus(Doengoes# 0'': dan Doengoes# $%%%& $'%)
Pola akti*itas dan latihan Ge5ala menun5ukkan dana kesukaran untuk berakti*itas karena kelemahan# kehilangan sensori atau paralise/ hemiplegi# mudah lelah >anda ang muncul adalah gangguan tonus otot (flaksid# spastis)# paralitik (hemiplegia) dan ter5adi kelemahan umum# gangguan penglihatan# gangguan tingkat kesadaran (Doengoes# 0'':# $%%%& $'%)
Pola tidur dan istirahat !iasana klien mengalami kesukaran untuk istirahat karena ke5ang otot/neri otot
Pola hubungan dan peran Adana perubahan hubungan dan peran karena klien mengalami kesukaran untuk berkomunikasi akibat gangguan bicara
Pola persepsi dan konsep diri lien merasa tidak berdaa# tidak ada harapan# mudah marah# tidak kooperatif
Pola sensori dan kognitif Pada pola sensori klien mengalami gangguan penglihatan/ kekaburan pandangan# perabaan/sentuhan menurun pada muka dan ekstremitas ang sakit Pada pola kognitif biasana ter5adi penurunan memori dan proses berpikir
Pola reproduksi seksual !iasana ter5adi penurunan gairah seksual akibat dari beberapa pengobatan stroke# seperti obat anti ke5ang# anti hipertensi# antagonis histamin
Pola penanggulangan stress lien biasana mengalami kesulitan untuk memecahkan masalah karena gangguan proses berpikir dan kesulitan berkomunikasi
-ntegritas ego >erdapat ge5ala perasaan tak berdaa# perasaan putus asa dengan tanda emosi ang labil dan ketidaksiapan untuk marah# sedih dan gembira# kesulian mengekspresikan diri (Doengoes# $%%%& $'%)
Pola tata nilai dan kepercaaan lien biasana 5arang melakukan ibadah karena tingkah laku ang tidak stabil# kelemahan/kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh (2arilnn ? Doenges# $%%%)
') Pemeriksaan fisik
eadaan umum •
esadaran& umumna mengelami penurunan kesadaran
•
Suara bicara& kadang mengalami gangguan aitu sukar dimengerti# kadang tidak bisa bicara
•
>anda,tanda *ital& tekanan darah meningkat# denut nadi ber*ariasi
Pemeriksaan integumen •
ulit& 5ika klien kekurangan O$ kulit akan tampak pucat dan 5ika kekurangan cairan maka turgor kulit kan 5elek Di samping itu perlu 5uga dika5i tanda,tanda dekubitus terutama pada daerah
ang
karena klien stroke hemoragik harus bed rest $,@ minggu
•
uku & perlu dilihat adana clubbing finger# canosis
•
Eambut & umumna tidak ada kelainan
Pemeriksaan kepala dan leher •
epala & bentuk normocephalik
menon5ol
•
2uka & umumna tidak simetris aitu mencong ke salah satu sisi
•
.eher & kaku kuduk 5arang ter5adi (Satanegara# 0'':)
Pemeriksaan dada Pada pernafasan kadang didapatkan suara nafas terdengar ronchi# +hee8ing ataupun suara nafas tambahan# pernafasan tidak teratur akibat penurunan refleks
batuk
dan
menelan#
adana
hambatan 5alan
nafas2erokok
merupakan faktor resiko
Pemeriksaan abdomen Didapatkan penurunan peristaltik usus akibat bed rest ang lama# dan kadang terdapat kembung
Pemeriksaan inguinal# genetalia# anus adang terdapat incontinensia atau retensio urine
Pemeriksaan ekstremitas Sering didapatkan kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh
Pemeriksaan neurologi •
Pemeriksaan ner*us cranialis& mumna terdapat gangguan ner*us cranialis V-- dan K-- central Penglihatan menurun# diplopia# gangguan rasa pengecapan dan penciuman# paralisis atau parese +a5ah
•
Pemeriksaan motorik& 4ampir selalu ter5adi kelumpuhan/ kelemahan pada salah satu sisi tubuh# kelemahan# kesemutan# kebas# genggaman tidak sama# refleks tendon melemah secara kontralateral# apraksia
•
Pemeriksaan sensorik& Dapat ter5adi hemihipestesi# hilangna rangsang sensorik kontralteral
•
Pemeriksaan refleks
•
Pada fase akut reflek fisiologis sisi ang lumpuh akan menghilang Setelah beberapa hari refleks fisiologis akan muncul kembali didahuli dengan refleks patologis
•
Sinkop/pusing# sakitkepala# gangguan status mental/tingkat kesadaran# gangguan
fungsi kognitif
seperti
penurunan
memori#
pemecahan
masalah# afasia# kekakuan nukhal# ke5ang# dll (usuf 2isbach# 0'''# Doengoes# $%%%& $'0)
$' Diagnosa 7ang mun- berhubungan dengan sekunder terhadap perdarahan otak
penambahan
isi otak
$) -ntoleransi
aktifitas
(AD.)
berhubungan
dengan
kehilangan
kesadaran#kelumpuhan @) erusakan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan dan kelumpuhan ) Defisit pera+atan diri berhubungan dengan kelemahan dan kelumpuhan 1) ecemasan (ancaman kematian) berhubungan dengan kurang
informasi
prognosis dan terapiurang pengetahuan prognosis dan terapi berhubungan dengan kurang informasi# salah interpretasi 6) Eesiko in5ur berhubungan dengan kelemahan dan kelumpuhan# penurunan kesadaran <) Gangguan
nutrisi
(kurang
dari
kebutuhan
tubuh)
berhubungan
dengankesulitan menelan(disfagia)# hemiparese dan hemiplegi :) -nkoninensia uri berhubungan dengan defisit neurologis ') -nkontinensia alfi berhubungan dengan kerusakan mobilitas dan kerusakan neurologis 0%) Eesiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan penurunan mobilitas# parise dan paralise 00) erusakan komunikasi *erbal berhubungan dengan ketidakmampuan bicara *erbal atau tidak mampu komunikasi 0$) Gangguan persepsi sensori& perabaan ang berhubungan dengan penekanan pada saraf sensori 0@) Eesiko ter5adina& kekeringan kornea# Pneumonia ortostatik sekunder kehilangan kesadaran
c
Eencana epera+atan
Diagnosa epera+atan etidakefektifan Perfusi 5aringan serebral bd aliran darah ke otak terhambat
>u5uan -nter*ensi Setelah dilakukan tindakan kepera+atan 2onitorang neurologis diharapkan suplai aliran darah keotak
0
2onitor ukuran# kesimetrisan# reaksi dan bentuk pupil
lancar dengan kriteria hasil&
$
2onitor tingkat kesadaran klien
,
eri kepala / *ertigo berkurang @
sampai de,ngan hilang
2onitir tanda,tanda *ital 2onitor keluhan neri kepala# mual# muntah
,
!erfungsina saraf dengan baik 1
2onitor respon klien terhadap pengobatan
,
>anda,tanda *ital stabil
6
4indari akti*itas 5ika >- meningkat
<
Obser*asi kondisi fisik klien
>erapi oksigen 0
!ersihkan 5alan nafas dari sekret
$
Pertahankan 5alan nafas tetap efektif
@
!erikan oksigen sesuai intruksi
2onitor aliran oksigen# kanul oksigen dan sistem humidifier
1
!eri pen5elasan kepada klien tentang pentingna pemberian
oksigen 6
Obser*asi tanda,tanda hipo,*entilasi
<
2onitor respon klien terhadap pemberian oksigen
:
An5urkan klien untuk tetap memakai oksigen selama aktifitas
dan tidur erusakan komunikasi *erbal Setelah dilakukan tindakan
0
.ibatkan keluarga untuk membantu memahami /
bd penurunan sirkulasi ke
kepera+atan# diharapkan klien mampu memahamkan informasi dari / ke klien
otak
untuk berkomunikasi lagi dengan kriteria $
Dengarkan setiap ucapan klien dengan penuh perhatian
hasil&
Gunakan kata,kata sederhana dan pendek dalam
,
@ dapat men5a+ab pertanaan
komunikasi dengan klien
ang dia5ukan pera+at
Dorong klien untuk mengulang kata,kata
,
1
!erikan arahan / perintah ang sederhana setiap interaksi
dapat mengerti dan memahami
pesan,pesan melalui gambar
dengan klien
,
6
Programkan speech,language teraph
perasaanna secara *erbal maupun
<
.akukan speech,language teraph setiap interaksi dengan
non*erbal
klien
Defisit pera+atan diriI
Setelah dilakukan tindakan
0
a5i kamampuan klien untuk pera+atan diri
mandi#berpakaian# makan#
kepera+atan# diharapkan kebutuhan
$
Pantau kebutuhan klien untuk alat,alat bantu dalam
dapat mengekspresikan
mandiri klien terpenuhi# dengan kriteria makan# mandi# berpakaian dan toileting hasil& ,
@ lien dapat makan dengan
!erikan bantuan pada klien hingga klien sepenuhna bisa
mandiri
bantuan orang lain / mandiri
,
normal sesuai kemampuanna
lien dapat mandi de,ngan
!erikan dukungan pada klien untuk menun5ukkan akti*itas
bantuan orang lain
1
,
pera+atan diri klien
lien dapat memakai pakaian
.ibatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan
dengan bantuan orang lain / mandiri ,
lien dapat toileting dengan
bantuan alat erusakan mobilitas fisik bd
Setelah dilakukan tindakan kepera+atan0
A5arkan klien untuk latihan rentang gerak aktif pada sisi
otak
untuk berkomunikasi lagi dengan kriteria $
Dengarkan setiap ucapan klien dengan penuh perhatian
hasil&
Gunakan kata,kata sederhana dan pendek dalam
,
@ dapat men5a+ab pertanaan
komunikasi dengan klien
ang dia5ukan pera+at
Dorong klien untuk mengulang kata,kata
,
1
!erikan arahan / perintah ang sederhana setiap interaksi
dapat mengerti dan memahami
pesan,pesan melalui gambar
dengan klien
,
6
Programkan speech,language teraph
perasaanna secara *erbal maupun
<
.akukan speech,language teraph setiap interaksi dengan
non*erbal
klien
Defisit pera+atan diriI
Setelah dilakukan tindakan
0
a5i kamampuan klien untuk pera+atan diri
mandi#berpakaian# makan#
kepera+atan# diharapkan kebutuhan
$
Pantau kebutuhan klien untuk alat,alat bantu dalam
dapat mengekspresikan
mandiri klien terpenuhi# dengan kriteria makan# mandi# berpakaian dan toileting hasil& ,
@ lien dapat makan dengan
!erikan bantuan pada klien hingga klien sepenuhna bisa
mandiri
bantuan orang lain / mandiri
,
normal sesuai kemampuanna
lien dapat mandi de,ngan
!erikan dukungan pada klien untuk menun5ukkan akti*itas
bantuan orang lain
1
,
pera+atan diri klien
lien dapat memakai pakaian
.ibatkan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan
dengan bantuan orang lain / mandiri ,
lien dapat toileting dengan
bantuan alat erusakan mobilitas fisik bd
Setelah dilakukan tindakan kepera+atan0
kerusakan neuro*as,kuler
selama# diharapkan klien dapat
ekstrimitas ang sehat
melakukan pergerakan fisik dengan
$
kriteria hasil &
parese / plegi dalam toleransi neri
,
>idak ter5adi kontraktur otot dan @
A5arkan klien untuk latihan rentang gerak aktif pada sisi
A5arkan rentang gerak pasif pada sisi ekstrimitas ang
>opang ekstrimitas dengan bantal untuk mencegah atau
footdrop
mangurangi bengkak
,
Pasien berpartisipasi dalam
program latihan ,
A5arkan ambulasi sesuai dengan tahapan dan kemampuan
klien
Pasien mencapai keseimbangan 1
2oti*asi klien untuk melakukan latihan sendi seperti ang
saat duduk
disarankan
,
6
.ibatkan keluarga untuk membantu klien latihan sendi
!eri pen5elasan pada klien tentang& resiko adana luka
Pasien mampu menggunakan
sisi tubuh ang tidak sakit untuk kompensasi hilangna fungsi pada sisi ang parese/plegi Eesiko kerusakan integritas
Setelah dilakukan tindakan pera+atan
0
kulit bd immobilisasi fisik
selama# diharapkan pasien mampu
tekan# tanda dan ge5ala luka tekan# tindakan pencegahan agar
mengetahui dan mengontrol resiko
tidak ter5adi luka tekan)
dengan kriteria hasil &
$
,
,
Ciptakan lingkungan ang naman
dan ge5ala adana resiko luka tekan
,
Gunakan lotion# minak atau bedak untuk pelicin
,
,
.akukan masase secara teratur
dalam pencegahan resiko luka tekan
,
An5urkan klien untuk rileks selama masase
(masase sederhana# alih ba,ring#
,
angan masase pada area kemerahan utk menghindari
mana5emen nutrisi# mana5emen
kerusakan kapiler
lien mampu menge,nali tanda
lien mampu berpartisi,pasi
!erikan masase sederhana
kerusakan neuro*as,kuler
selama# diharapkan klien dapat
ekstrimitas ang sehat
melakukan pergerakan fisik dengan
$
kriteria hasil &
parese / plegi dalam toleransi neri
,
>idak ter5adi kontraktur otot dan @
A5arkan rentang gerak pasif pada sisi ekstrimitas ang
>opang ekstrimitas dengan bantal untuk mencegah atau
footdrop
mangurangi bengkak
,
Pasien berpartisipasi dalam
program latihan ,
A5arkan ambulasi sesuai dengan tahapan dan kemampuan
klien
Pasien mencapai keseimbangan 1
2oti*asi klien untuk melakukan latihan sendi seperti ang
saat duduk
disarankan
,
6
.ibatkan keluarga untuk membantu klien latihan sendi
!eri pen5elasan pada klien tentang& resiko adana luka
Pasien mampu menggunakan
sisi tubuh ang tidak sakit untuk kompensasi hilangna fungsi pada sisi ang parese/plegi Eesiko kerusakan integritas
Setelah dilakukan tindakan pera+atan
0
kulit bd immobilisasi fisik
selama# diharapkan pasien mampu
tekan# tanda dan ge5ala luka tekan# tindakan pencegahan agar
mengetahui dan mengontrol resiko
tidak ter5adi luka tekan)
dengan kriteria hasil &
$
,
,
Ciptakan lingkungan ang naman
dan ge5ala adana resiko luka tekan
,
Gunakan lotion# minak atau bedak untuk pelicin
,
,
.akukan masase secara teratur
dalam pencegahan resiko luka tekan
,
An5urkan klien untuk rileks selama masase
(masase sederhana# alih ba,ring#
,
angan masase pada area kemerahan utk menghindari
mana5emen nutrisi# mana5emen
kerusakan kapiler
tekanan)
,
lien mampu menge,nali tanda
lien mampu berpartisi,pasi
@
!erikan masase sederhana
?*aluasi respon klien terhadap masase
.akukan alih baring
,
bah posisi klien setiap @% menit, $ 5am
,
Pertahankan tempat tidur sedatar mungkin untuk
mengurangi kekuatan geseran ,
!atasi posisi semi fo+ler hana @% menit
,
Obser*asi area ang tertekan (telinga# mata kaki# sakrum#
skrotum# siku# ischium# skapula)
!erikan mana5emen nutrisi
,
olaborasi dengan ahli gi8i
,
2onitor intake nutrisi
,
>ingkatkan masukan protein dan karbohidrat untuk
memelihara ke,seimbangan nitrogen positif 1
!erikan mana5emen tekanan
,
2onitor kulit adana kemerahan dan pecah,pecah
,
!eri pelembab pada kulit ang kering dan pecah,pecah
,
aga sprei dalam keadaan bersih dan kering
,
2onitor akti*itas dan mobilitas klien
,
!eri bedak atau kamper spritus pada area ang tertekan
Eesiko Aspirasi berhubungan Setelah dilakukan tindakan pera+atan# Aspiration Control 2anagement & dengan penurunan tingkat
diharapkan tidak ter5adi aspirasi pada
,
2onitor tingkat kesadaran# reflek batuk dankemampuan
kesadaran
pasien dengan kriteria hasil &
menelan
tekanan)
,
@
?*aluasi respon klien terhadap masase
.akukan alih baring
,
bah posisi klien setiap @% menit, $ 5am
,
Pertahankan tempat tidur sedatar mungkin untuk
mengurangi kekuatan geseran ,
!atasi posisi semi fo+ler hana @% menit
,
Obser*asi area ang tertekan (telinga# mata kaki# sakrum#
skrotum# siku# ischium# skapula)
!erikan mana5emen nutrisi
,
olaborasi dengan ahli gi8i
,
2onitor intake nutrisi
,
>ingkatkan masukan protein dan karbohidrat untuk
memelihara ke,seimbangan nitrogen positif 1
!erikan mana5emen tekanan
,
2onitor kulit adana kemerahan dan pecah,pecah
,
!eri pelembab pada kulit ang kering dan pecah,pecah
,
aga sprei dalam keadaan bersih dan kering
,
2onitor akti*itas dan mobilitas klien
,
!eri bedak atau kamper spritus pada area ang tertekan
Eesiko Aspirasi berhubungan Setelah dilakukan tindakan pera+atan# Aspiration Control 2anagement & dengan penurunan tingkat
diharapkan tidak ter5adi aspirasi pada
,
kesadaran
pasien dengan kriteria hasil &
menelan
,
,
Pelihara 5alan nafas
mudah#frekuensi pernafasan normal
,
.akukan saction bila diperlukan
,
,
4aluskan makanan ang akan diberikan
,
4aluskan obat sebelum pemberian
Dapat bernafas dengan
2ampu menelan#mengunah
tanpa ter5adi aspirasi
2onitor tingkat kesadaran# reflek batuk dankemampuan
Eesiko -n5uri berhubungan
Setelah dilakukan tindakan pera+atan# Eisk Control -n5ur
dengan penurunan tingkat
diharapkan tidak ter5adi trauma pada
,
menediakan lingkungan ang aman bagi pasien
kesadaran
pasien dengan kriteria hasil&
,
memberikan informasi mengenai cara mencegah cedera
,
bebas dari cedera
,
memberikan penerangan ang cukup
,
mampu men5elaskan factor
,
mengan5urkan keluarga untuk selalu menemani pasien
resiko dari lingkungan dan cara untuk mencegah cedera ,
menggunakan fasilitas kesehatan
ang ada Pola nafas tidak efektif
Setelah dilakukan tindakan pera+atan# Eespiratori Status 2anagement
berhubungan dengan
diharapkan pola nafas pasien efektif
,
Pertahankan 5alan nafas ang paten
penurunan kesadaran
dengan kriteria hasil &
,
Obser*asi tanda,tanda hipo*entilasi
, 2enu5ukkan 5alan nafas paten ( tidak
,
!erikan terapi O$
merasa tercekik# irama nafas normal#
,
Dengarkan adana kelainan suara tambahan
frekuensi nafas normal#tidak ada suara , nafas tambahan , >anda,tanda *ital dalam batas normal
2onitor *ital sign
,
Dapat bernafas dengan
,
Pelihara 5alan nafas
mudah#frekuensi pernafasan normal
,
.akukan saction bila diperlukan
,
,
4aluskan makanan ang akan diberikan
,
4aluskan obat sebelum pemberian
2ampu menelan#mengunah
tanpa ter5adi aspirasi Eesiko -n5uri berhubungan
Setelah dilakukan tindakan pera+atan# Eisk Control -n5ur
dengan penurunan tingkat
diharapkan tidak ter5adi trauma pada
,
menediakan lingkungan ang aman bagi pasien
kesadaran
pasien dengan kriteria hasil&
,
memberikan informasi mengenai cara mencegah cedera
,
bebas dari cedera
,
memberikan penerangan ang cukup
,
mampu men5elaskan factor
,
mengan5urkan keluarga untuk selalu menemani pasien
resiko dari lingkungan dan cara untuk mencegah cedera ,
menggunakan fasilitas kesehatan
ang ada Pola nafas tidak efektif
Setelah dilakukan tindakan pera+atan# Eespiratori Status 2anagement
berhubungan dengan
diharapkan pola nafas pasien efektif
,
Pertahankan 5alan nafas ang paten
penurunan kesadaran
dengan kriteria hasil &
,
Obser*asi tanda,tanda hipo*entilasi
, 2enu5ukkan 5alan nafas paten ( tidak
,
!erikan terapi O$
merasa tercekik# irama nafas normal#
,
Dengarkan adana kelainan suara tambahan
frekuensi nafas normal#tidak ada suara ,
2onitor *ital sign
nafas tambahan , >anda,tanda *ital dalam batas normal
DA1TAR PU&TA.A
ohnson# 2# et all $%%$ ursing Outcomes Classification (OC) Second ?dition e+ erse& pper Saddle Ei*er 2ans5oer#
A
dkk
$%%< apita
Selekta
edokteran#
ilid edua
akarta&
2edia
Classification
(-C)
Second
Gangguan
Sistem
Aesculapius ;2c
Closke#
C# et
all $%%$ ursing
-nter*entions
?dition e+ erse& pper Saddle Ei*er 2utta9in#
Arif
$%%: Asuhan
epera+atan
lien
dengan
Persarafan akarta& Salemba 2edika ADA# $%0$# Diagnosis epera+atan ADA & Definisi dan lasifikasi Price# A Sl*ia$%%6 Patofisiologi onsep linis Proses,proses Penakit edisi Penerbit !uku edokteran ?GC Santosa# !udi $%%< Panduan Diagnosa epera+atan ADA $%%1,$%%6 akarta& Prima 2edika Smelt8er# dkk $%%$ !uku A5ar epera+atan 2edikal !edah !runner " Suddarth ?disi : Vol $ alih bahasa 4 7 uncara# Andr 4artono# 2onica ?ster# 7asmin asih akarta& ?GC Carpenito# .# 0'''# $encana !suhan dan Dokumentasi Kepera%atan # ?GC# akarta
DA1TAR PU&TA.A
ohnson# 2# et all $%%$ ursing Outcomes Classification (OC) Second ?dition e+ erse& pper Saddle Ei*er 2ans5oer#
A
dkk
$%%< apita
Selekta
edokteran#
ilid edua
akarta&
2edia
Classification
(-C)
Second
Gangguan
Sistem
Aesculapius ;2c
Closke#
C# et
all $%%$ ursing
-nter*entions
?dition e+ erse& pper Saddle Ei*er 2utta9in#
Arif
$%%: Asuhan
epera+atan
lien
dengan
Persarafan akarta& Salemba 2edika ADA# $%0$# Diagnosis epera+atan ADA & Definisi dan lasifikasi Price# A Sl*ia$%%6 Patofisiologi onsep linis Proses,proses Penakit edisi Penerbit !uku edokteran ?GC Santosa# !udi $%%< Panduan Diagnosa epera+atan ADA $%%1,$%%6 akarta& Prima 2edika Smelt8er# dkk $%%$ !uku A5ar epera+atan 2edikal !edah !runner " Suddarth ?disi : Vol $ alih bahasa 4 7 uncara# Andr 4artono# 2onica ?ster# 7asmin asih akarta& ?GC Carpenito# .# 0'''# $encana !suhan dan Dokumentasi Kepera%atan # ?GC# akarta Doengoes# 2?# $%%%# $encana !suhan Kepera%atan Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Pera%atan Pasien# ?GC# akarta 4udak# C2# Gallo# !2# 0':6# Kepera%atan Kritis & Pendekatan 'olistik # ?GC# akarta .ong# !C# 0''6# Pera%atan Medikal Bedah a*asan katan !lumni Pendidikan Kepera%atan Pad5a5aran# !andung .umban >obing# S2# 0'':# +eurologi Klinik Pemeriksaan ,isik dan Mental# ;akultas edokteran ni*ersitas -ndonesia# akarta Price# SA# dan 3ilson# .2# 0''1# Patofisiologi Konsep Klinis Proses-proses Pen*akit # ?GC# akarta