LAPORAN KULIAH MAGANG KERJA MAHASISWA PADA KANTOR OTORITAS JASA KEUANGAN SOLO Jalan Veteran No. 299 Solo, 57154 Telp. (0271) 632-834 Fax. (0271) 788-900
Diajukan kepada Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS Sebagai Salah Satu Syarat Tugas Akhir Perkuliahan
Oleh: 1. Deva Isnaini Romadhona Putra
F0114028
2. Hendri Hidayat
F0114046
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017
LAPORAN KULIAH MAGANG KERJA MAHASISWA PADA KANTOR OTORITAS JASA KEUANGAN SOLO Jalan Veteran No. 299 Solo, 57154 Telp. (0271) 632-834 Fax. (0271) 788-900
Diajukan kepada Program Studi S1 Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS Sebagai Salah Satu Syarat Tugas Akhir Perkuliahan
Oleh: 1. Deva Isnaini Romadhona Putra
F0114028
2. Hendri Hidayat
F0114046
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017
ABSTRAK Praktik Kerja Lapangan (PKL) / magang dilaksanakan selama 19 hari kerja dengan 4 hari klasikal. Terdapat kurang lebih delapan materi yang disampaikan oleh pemateri yang tidak lain adalah staf Otoritas Jasa Keuangan sendiri. Adapun pembekalan sendiri dilaksanakan di ruang rapat OJK Solo lantai 2, dimulai pada pukul 07.30 WIB hingga 16.15 WIB. Pembekalan klasikal berlangsung seperti dalam kelas, dilakukan diskusi umum serta pemaparan materi oleh pemateri. SimPel/SimPel iB merupakan produk baru yang dikeluarkan oleh OJK yang dalam pelaksaannya berkolaborasi dengan perbankan di Indonesia, baik itu bank umum, bank syari’ah maupun bank pengkreditan rakyat. Adapun SimPel/SimPel iB sendiri merupakan tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia, dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini. Dalam pemberlakuan produk SimPel / SimPel iB terdapat beberapa permasalahan, baik permasalahan di lingkup perbankan sebagai penyedia produk, OJK sebagai pendorong maupun konsumen sebagai penikmat produk itu sendiri. Dalam lingkup perbankan permasalahanya yaitu masih adanya dominasi dari bank-bank yang memiliki asset besar dalam hal penawaran SimPel kepada konsumen. Hal ini berbeda dengan bank-bank yang memiliki asset yang relative kecil, yang mana seringkali berusaha meminimalisir biaya sehingga lebih menyasar daerah-daerah di lingkup wilayah usahanya. Permasalahan di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri yaitu adanya kebijakan efisiensi biaya sehingga berdampak pada pengurangan biaya sosialisasi dan pengenalan SimPel kepada masyarakat, khususnya siswa, orang tua dan komunitas sekolah. Selain itu permasalahan bagi konsumen yaitu masih rendahnya kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya budaya menabung sejak dini. Dalam meningkatkan pertumbuhan dari tabungan SimPel / SimPel iB diharapkan adanya sinkronisasi antara masyarakat khususnya para pelajar selaku konsumen, pihak perbankan dan regulator yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal itu disebabkan oleh pola keterkaitan antara ketiga pihak dimana jika salah satu gagal maka akan berdampak pada pertumbuhan tabungan SimPel / SimPel iB. Bagi pihak regulator yakni Otoritas Jasa Keuangan (OJK) diharapkan untuk terus melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah atau di suatu event misalnya car free day (CFD). Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi terhadap produk SimPel / SimPel iB sehingga mampu meningkatkan pertumbuhan produk tersebut. Selain sosialisasi, OJK diharapkan memberikan suatu aturan / regulasi agar semua perbankan dapat secara merata menyalurkan produk tabungan SimPel / SimPel iB sehingga tidak hanya bank yang memiliki asset besar yang dapat menyalurkan produk ke daerah terpencil. Selain dari sisi pihak regulator, perbankan juga diharapkan melakukan sosialisasi tentang apa saja persyaratan pendaftaran, fitur-fitur produk SimPel / SimPel iB, keuntungan yang didapatkan ketika menabung produk tersebut. Sehingga, masyarakat khususnya pelajar dapat dengan mudah memahami tentang produk SimPel. Putra, Deva Isnaini Romadhona., dan Hendri Hidayat. 2017. Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Serta Rekomendasi Perbaikan Bagi Kantor Otoritas Jasa Keuangan Solo. Laporan Akhir Magang Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Pembimbing Nugroho Saputro, SE.,M.Ec.Dev. Kata kunci: Magang, Rekomendasi, Tabungan SimPel, Laporan Kegiatan, OJK
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Judul
: Laporan Magang Mahasiswa Pada Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo
Tanggal Disetujui
:
Pembimbing Institusi Mitra
Dosen Pembimbing Lapangan
Reza Surya Akdiwidjaya
Nugroho Saputro, SE.,M.Ec.Dev NIP.
Mengetahui, Ketua Internship & Career Development Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Siti Khoiriyah, SE., M.Si NIP. 19760206 200501 2 001
I
1982021420160301
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, tanpa rahmat dan hidayahNya karya tulis ini tidak akan dapat disusun dengan baik. Karya tulis ini berisi tentang permasalahan dari produk SimPel yang mana disusun untuk memenuhi tugas penulisan laporan magang yang disyaratkan olehInternship and Career Development (ICD) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sebelas Maret Surakarta. Ucapan terima kasih penulis haturkan pada Bapak Laksono Dwionggo selaku Kepala Kantor OJK Solo yang telah mengijinkan penulis melaksanakan kegiatan Magang di institusi yang bersangkutan. Terima kasih pula kepada Bapak Reza Surya Akdiwidjaya yang telah berkontribusi menjadi pembimbing disaat magang di OJK Solo. Serta Mas Joko dan Mbak Nining yang telah berkontribusi dalam penyusunan karya tulis ini. Semoga karya tulis ini dapat memberi manfaat bagi pembaca yang budiman. Laporan ini menjelaskan tentang Profil dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penjelasan dari produk dari OJK yaitu SimPel/SimPel iB, permasalahan terkait produk tersebut baik dari sisi perbankan, OJK maupun konsumen, serta saran penulis bagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) khususnya OJK Solo.
Surakarta, 7 Oktober 2017
Penulis
II
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING …………………………
I
KATA PENGANTAR …………………………………………………….
II
DAFTAR ISI ………………………………………………………………
III
DAFTAR TABEL …………………………………………………………
VI
DAFTAR GAMBAR ………………………………………………………
VII
DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………..
VIII
BAB I DESKRIPSI PERUSAHAAN ………………………………………
1
A. Profil Perusahaan …………………………………………………..
1
… 1. Latar Belakang Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
2
2. Tujuan Dibentuknya Otoritas Jasa Keuangan (OJK)…………..
3
B. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan …………………………………..
4
1) Visi …………………………………………………………………..
4
2) Misi ………………………………………………………………….
4
3) Tujuan ………………………………………………………………
4
C. Lokasi Perusahaan …………………………………………………..
6
D. Struktur Organisasi …………………………………………………..
6
III
BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG …………………………
7
A. Laporan Kegiatan Magang ………………………………………….
7
1. Subbagian Pengawasan INKB, Pasar Modal dan Perizinan, Data dan Informasi …………………………………………………………
7
2. Subbagian Pengawasan Bank I, II, dan III……………………….
8
3. Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK)………
9
4. Subbagian Administrasi……………………………………………
10
B. Identifikasi Masalah …………………………………………………..
11
BAB III LANDASAN TEORI …………………………………………………
12
A. Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB) ……………………………..
12
1. Latar Belakang SimPel/SimPel iB ……………………………… 2. Tujuan Produk SimPel/SimPel iB ……………………………….
12 15
3. Manfaat Produk …………………………………………………..
15
4. Syarat dan Ketentuan Umum …………………………………..
17
5. Fitur Produk ………………………………………………………
18
6. Program Reward …………………………………………………
20
7. Program Komunikasi …………………………………………….
21
8. Perlindungan Konsumen ………………………………………..
21
9. Pengawasan dan Sanksi ………………………………………..
22
10. Organisasi SimPel/SimPel iB…………………………………..
23
11. Mekanisme Monotoring dan Evaluasi produk………………..
25
12. Daftar Bank Peserta …………………………………………….
26
BAB IV PEMBAHASAN ……………………………………………………
27
A. Permasalahan di Lingkup Perbankan …………………………….
27
B. Permasalahan di Lingkup OJK …………………………………….
28
C. Permasalahan di Lingkup Siswa Sebagai Konsumen …………..
28
IV
BAB V PENUTUP …………………………………………………………..
29
A. Kesimpulan …………………………………………………………..
29
B. Saran …………………………………………………………………
30
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….
31
LAMPIRAN …………………………………………………………………..
32
V
DAFTAR TABEL
Tabel
Tabel 3.1
Tabel 3.2
Halaman
Perbedaan Fitur Optional antara Bank Konvensional dan Bank Syari’ah……………………………………………
19
Daftar Bank Peserta Tabungan SimPel dan SimPel iB …
26
VI
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 1.1
Kantor Otoritas Jasa Keuangan Solo ………………..
Gambar 1.2
Struktur Organisasi
1
Kantor Otoritas Jasa Keuangan (KOJK) Solo……….
6
Gambar 3.1
Logo Tabungan SimPel iB …………………………… ..
12
Gambar 3.2
Demografi Siswa Nasional …………………………… ..
14
Gambar 3.3
Tingkat Literasi dan Inklusi …………………………… ..
14
VII
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Lampiran 1
Perbedaan Fitur Standard (Mandatory) Antara Bank Konvensional dan Bank Syari’ah
Lampiran 2
Surat Pengantar Izin Magang
Lampiran 3
Surat Keterangan telah melakukan kegiatan Magang
Lampiran 4
Lembar Monitoring Dosen Pembimbing
Lampiran 5
Formulir Penilaian Magang oleh DPL
Lampiran 6
Formulir Penilaian Magang oleh PIM
Lampiran 7 Lampiran 8
Presensi Harian Laporan Kegiatan Harian
Lampiran 9
Dokumentasi Aktivitas Kegiatan Magang
VIII
BAB I
DESKRIPSI PERUSAHAAN
A. Profil Perusahaan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan. OJK dibentuk berdasarkan UU Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. OJK didirikan untuk menggantikan peran Bapepam-LK dalam pengaturan dan pengawasan pasar modal dan lembaga keuangan, serta menggantikan peran Bank Indonesia dalam pengaturan dan pengawasan bank, serta untuk melindungi konsumen industri jasa keuangan.
Gambar 1.1 Kantor Otoritas Jasa Keuangan Solo
1
Pasal 1 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 menyebutkan
“Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat dengan OJK, adalah lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini. “
Dengan kata lain, dapat diartikan bahwa Otoritas Jasa Keuangan adalah sebuah lembaga pengawasan jasa keuangan seperti industri perbankan, pasar modal, reksadana, perusahaan pembiayaan, dana pensiun dan asuransi. 1. Latar Belakang Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Jika dilihat sedikit kebelakang, sejarah pembentukan lembaga yang independen ini terbilang sulit dan penuh dengan tantangan. Bahkan untuk melahirkan pengawasan sistem keuangan ini pun membutuhkan waktu hingga 12 tahun sampai lembaga ini lahir.Adapun kronologis lahirnya OJK dapat dijabarkan sebagai berikut : Pasca krisis ekonomi yang melumpuhkan industri perbankan pada tahun 1997- 1998, pemerintah langsung berbenah. Gagasan pembentukan otoritas dimasukkan dan menjadi perintah UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Didalam Pasal 34 disebutkan
bahwa:
Tujuan
OJK
dibentuk
antara
lain
agar
keseluruhan kegiatan didalam sektor jasa keuangan terselenggara 2
secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel; mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan mampu
melindungi
kepentingan
konsumen
dan
masyarakat.Disamping itu tujuan pembentukan OJK ini agar BI fokus kepada
pengelolaan
moneter
dan
tidak
perlu
mengurusi
pengawasan bank karena bank itu merupakan sektor perekonomian. 2.
Tujuan Dibentuknya Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Pasal 4 UU Nomor 21 Tahun 2011 tentang OJK menyebutkan bahwa OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan terselenggara secara teratur, adil, transparan, akuntabel dan mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, serta mampu melindungi kepentingan konsumen maupun masyarakat. Dengan pembentukan OJK, maka lembaga ini diharapkan dapat mendukung kepentingan sektor jasa keuangan secara menyeluruh sehingga meningkatkan daya saing perekonomian. Selain itu, OJK harus mampu menjaga kepentingan nasional. Antara lain meliputi sumber daya manusia, pengelolaan, pengendalian, dan kepemilikan di sektor jasa keuangan dengan tetap mempertimbangkan aspek positif globalisasi. OJK dibentuk dan dilandasi dengan prinsip-p rinsip tata kelola yang baik, yang meliputi independensi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, transparansi, dan kewajaran fairness ( ).
3
B. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan 1) Visi
Visi OJK adalah menjadi lembaga pengawas industri jasa keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat dan mampu mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum. 2) Misi
a) Mewujudkan terselenggaranyaseluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel; b) Mewujudkan
sistem
keuangan
yang
tumbuh
secara
berkelanjutan dan stabil; c) Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
3) Tujuan
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan: a) Terselenggara
secara
teratur,
adil,
transparan,
dan
akuntabel, b) Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, dan c) Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
4
C. Lokasi Perusahaan
Lokasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo sendiri, terletak di Jl. Veteran No. 299 Solo, Jawa Tengah dekat dengan Kantor Tabungan dan Asuransi Pensiun (TASPEN) dan Bank BCA cabang Solo.
D. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Kantor Otoritas Jasa Keuangan (KOJK) Solo dikepalai oleh Kepala Kantor OJK. Kepala kantor OJK membawahi langsung 2 Kepala Bagian, yaitu Kepala bagian pengawasan perbankan dan Kepala bagian pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB), Pasar Modal, dan Edukasi Perlindungan Konsumen (EPK). Kepala bagian pengawasan perbankan membawahi tiga Sub Bagian, yaitu sub bagian pengawasan bank I, sub bagian pengawasan bank II dan sub bagian pengawasan bank III. Kepala bagian pengawasan Industri Keuangan Non Bank (IKNB), Pasar Modal dan Edukasi Perlindungan Konsumen (EPK) membawahi 5 Sub Bagian, yaitu sub bagian pengawasan IKNB, sub bagian pengawasan pasar modal, sub bagian perizinan, informasi dan dokumentasi, sub bagian EPK, serta sub bagian administrasi.
5
Sajian bagan di bawah ini merupakan gambaran struktur organisasi di Kantor OJK (KOJK) Solo :
Gambar 1.2 Struktur Organisasi Kantor Otoritas Jasa Keuangan (KOJK) Solo
6
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN MAGANG
A. Laporan Kegiatan Magang
Kegiatan Magang Kerja dilaksanakan guna memenuhi syarat tugas akhir perkuliahan, Penulis melaksanakan kegiatan magang kerja di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo. Kegiatan Magang Kerja dilaksnakan mulai pada tanggal 1 September 2017 – 30 September 2017, dengan jadwal magang yang disesuaikan dengan hari kerja kantor yaitu SeninJumat, dimulai dari pukul 07.00-17.00. Dalam proses magang terdapat beberapa ketentuan yang harus dipatuhi mahasiswa antara lain mengenai ketentuan dalam berpakaian yaitu mengenakan kemeja warna putih lengan panjang/pendek, dengan bawahan rok/celana berwarna hitam (bukan jeans) 1. Subbagian Pengawasan INKB, Pasar Modal dan Perizinan, Data dan Informasi
Secara garis besar, Subbagian Pengawasan INKB, Pasar Modal dan Perizinan, Data dan Informasi di OJK Solo mempunyai tugas diantaranya, melakukan pengawasan tentang Industri Keuangan Non Bank
(IKNB)
seperti
Asuransi,
Perusahaan
pembiayaan
dll,
pengawasan pasar modal seperti sekuritas, melakukan verifikasi ketika
7
ada pengajuan pendirian BPR/BPRS, dan menginput serta mengolah data dan informasi. Selama satu bulan magang di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo di Subbagian Pengawasan INKB, Pasar Modal dan Perizinan, Data dan Informasi, penulis melakukan kegiatan diantaranya: a. Membuat salinan laporan BPR/BPRS, baik berupa onsite maupun offsite b. Membuat label nama dan daftar isi forder guna memudahkan pengarsipan c. Menyusun Berkas dalam map sesuai dengan jenis BPR dan jenis laporan untuk pengarsipan 2. Subbagian Pengawasan Bank I, II, dan III
Subbagian Pengawasan Bank I, II, dan III di OJK Solo mempunyai tugas diantaranya, melakukan pengawasan BPR / BPRS yang berada di Eks karisidenan Surakarta, seperti Solo, Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Kabupaten Sragen, Kabupaten Wonogiri, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Klaten, Kabupaten Boyolali baik terjun ke lokasi kantor BPR (onsite) maupun penginputan & pengolahan data (offsite). Selama satu bulan magang di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo di Subbagian Pengawasan Bank I, II, dan III, penulis melakukan kegiatan diantaranya: a) Melakukan Input Data Rekapitulasi Penyampaian Laporan Rutin BPR ke BI dan OJK 8
b) Melakukan pengarsipan dokumen pengawasan perbankan c) Membuat Daftar Isi Folder sesuai dengan isi dokumen dalam berkas yang diarsip d) Menyusun berkas secara rapi, urut sesuai tanggal dan menyimpan berkas dalam kardus berkas 3. Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK)
Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK) di OJK Solo memiliki tugas diantaranya, melakukan perlindungan konsumen seperti sosialisasi tentang bahaya investasi bodong, sebagai mediator antara konsumen dengan pihak Lembaga Jasa Keuangan (LJK) ketika terjadi hal yang merugikan bagi konsumen, serta menumbuhka n produk dari OJK salah satunya yaitu tabungan Simpanan Pelajar (SimPel). Selama satu bulan magang di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo di Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen (EPK), penulis melakukan kegiatan diantaranya: a. Membuat arsip terkait layanan pengaduan konsumen b. Membuat rekap data jumlah rekening dan saldo nominal Simpanan Pelajar (SIMPEL) c. Mengikuti kegiatan sosialisasi terkait investasi bodong d. Membantu sebagai customer service jika pihak yang bersangkutan tidak ada di tempat e. Follow up data-data BPS Se-karisidenan Surakarta yang belum lengkap dan dikirim ke OJK. 9
4. Subbagian Administrasi
Subbagian Administrasi di OJK Solo memiliki tugas diantaranya, melakukan kegiatan surat menyurat, antara lain membuat, menerima, mencatat, mengagendakan, menggandakan dan mengekspedisikan surat masuk dan surat keluar, melaksanakan administrasi perjalanan dinas, membuat, menyusun dan menghimpun laporan bulanan dan tahunan, melaksanakan pemantauan dan pengecekan administrasi perusahaan, mencatat pegawai yang tidak masuk, melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain. Selama satu bulan magang di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo di Subbagian administrasi, penulis melakukan kegiatan diantaranya: a) Membuat arsip terkait surat tugas yang dikeluarkan oleh OJK Solo, baik agenda Se karisidenan Solo maupun diluar Se karisidenan Solo b) Membuat salinan dan arsip terkait distribusi surat masuk beberapa subbagian di OJK Solo c) Merekap daftar barang persediaan Kantor OJK Solo d) Merekap dan checklist dokumen-dokumen yang belum ditandatangani oleh Pegawai OJK Solo e) Melakukan pengarsipan atas dokumen pencairan dana pertanggungjawaban f) Merekap data pegawai yang cuti/sakit.
10
B. Identifikasi Masalah
Masalah atau problems merupakan sesuatu yang seringkali ditemukan dalam suatu organisasi maupun perusahaan, sehingga dianggap wajar oleh sekelompok orang, baik itu permasalahan internal maupun eksternal. Adapun permasalahan itu sendiri merupakan salah satu hal yang mencerminkan kinerja suatu perusahaan, yang mana ketika perusahaan mampu mengatasi permasalahan yang terjadi, maka mencerminkan adanya kinerja yang baik di perusahaan tersebut, baik dari sisi sdm, program kerja maupun respon perusahaan terhadap permasalahan tersebut. Selama menjalani magang kerja di Kantor Otoritas Jasa Keuangan Solo, kami selaku peserta magang kerja menemukan beberapa permasalahan, baik itu permasalahan yang terkait pelayanan pengaduan konsumen, perizinan bank maupun pengawasan bank. Adapun dalam laporan ini kami mencoba mengangkat permasalahan yang terjadi di devisi pengawasan dan perizinan bank yaitu masih minimnya akses masyarakat dan anggaran yang dikeluarkan oleh OJK guna mensukseskan produk baru yang dikeluarkan (SimPel/SimPel iB).
11
BAB III
LANDASAN TEORI
A. Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB) 1.
Latar Belakang SimPel/SimPel iB
SimPel/SimPel iB merupakan produk baru yang dikeluarkan oleh OJK yang dalam pelaksaannya berkolaborasi dengan perbankan di Indonesia, baik itu bank umum, bank syari’ah maupun bank
pengkreditan rakyat. Adapun SimPel/SimPel iB sendiri merupakan tabungan untuk siswa yang diterbitkan secara nasional oleh bank -bank di Indonesia, dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik, dalam rangka edukasi dan inklusi keuangan untuk mendorong budaya menabung sejak dini.
Gambar 3.1 Logo Tabungan SimPel iB 12
Adapun hal yang melatar belakangi OJK merumuskan dan membuat produk SimPel/SimPel iB ini meliputi : a. Pengembangan produk Simpanan Pelajar (SimPel/SimPel iB) sejalan dengan program pemerintah sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015 – 2019. b. Amanat Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI):
Memperluas akses keuangan. Prioritas sasaran dan kegiatan literasi dan inklusi keuangan pada tahun 2015 adalah Pelajar/siswa, Mahasiswa dan Profesi.
c.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Komite Pengembangan Jasa Keuangan Syariah (KPJKS) berupaya mengembangkan produk yang dapat memperluas akses keuangan syariah, sekaligus mendorong pertumbuhan industri jasa keuangan syariah.
d. Kelompok pelajar/siswa memiliki potensi yang besar untuk peningkatan inklusi keuangan. e. Adanya kebutuhan produk keuangan berupa tabungan dengan karakteristik dan fitur yang sesuai dengan kebutuhan kelompok pelajar/siswa.
13
f.
Kesenjangan yang tinggi antara jumlah siswa nasional dengan literasi keuangan dikalang siswa.
Gambar 3.2 Demografi Siswa Nasional
Gambar 3.3 Tingkat Literasi dan Inklusi
14
2.
Tujuan Produk SimPel/SimPel iB
Perumusan dan pembuatan produk SimPel/SimPel iB ini memiliki beberapa tujuan utama, yang mana sasaran dari produk ini lebih diarahkan kepada siswa, baik itu siswa Paud, TK, SD, SMP maupun SMA atau sederajat, yang berusia di bawah 17 tahun dan belum memiliki KTP. Adapun tujuan dari produk SimPel/SimPel iB ini meliputi: a. Literasi Keuangan yaitu meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada siswa, orang tua dan komunitas sekolah mengenai layanan keuangan khususnya produk tabungan. b. Inklusi Keuangan yaitu meningkatkan akses keuangan yang mudah dijangkau, biaya ringan, dan fitur yang menarik bagi siswa. c.
Budaya Menabung yaitu menciptakan budaya gemar menabung
dan melatih pengelolaan keuangan sejak dini. d. Pengembangan Aset (Asset Building)
yaitu mengajarkan
kepada siswa untuk dapat memiliki dan mengembangkan kekayaan sendiri dengan cara menabung. 3.
Manfaat Produk
Keberadaan
produk
SimPel/SimPel
iB
diharapkan
dapat
memberikan manfaat kepada beberapa pihak, baik itu siswa selaku sasaran utama produk, orang tua maupun komunitas sekolah selaku media utama dalam mensukseskan SimPel/SimPel iB ini. Adapun manfaat yang diharapkan dari produk ini meliputi : 15
a.
Bagi Siswa • Memberi edukasi keuangan tentang produk tabungan.
• Mendorong budaya gemar menabung.
• Melatih pengelolaan keuangan sejak dini
b. Bagi Orang Tua • Memberi edukasi keuangan tentang produk tabungan.
• Mengajarkan kemandirian dan kedisiplinan anak dalam
mengelola keuangan. • Memudahkan orang tua untuk mengontrol pengeluaran anak.
c.
Bagi Sekolah • Menjadi sarana edukasi praktis keuangan dan perbankan bagi
siswa dan guru. • Menumbuhkan budaya menabung di sekolah.
• Mengelola sistem pembayaran yang efektif dan efisien di
sekolah. d. Bagi Perbankan • Meningkatkan basis nasabah tabungan, khususnya siswa. • Merupakan potensi bisnis yang besar bagi industri perbankan
16
4.
Syarat dan Ketentuan Umum
Dalam keberlangsungannya, terdapat beberapa persyaratan dan
ketentuan
umum
yang
harus
dipatuhi
oleh
pendaftar
SimPel/SimPel iB (siswa), meliputi : a. Merupakan tabungan perorangan untuk siswa Warga Negara Indonesia. b. Diperuntukkan bagi siswa PAUD, TK, SD, SMP, SMA, Madrasah (MI, MTs, MA) atau sederajat, yang berusia di bawah 17 tahun dan belum memiliki KTP.
c.
Pembukaan
rekening
dilakukan
melalui
kerjasama
antara
sekolah dengan bank. Bentuk kerjasama disesuaikan dengan kebijakan masing-masing bank. d. Sekolah dapat bekerjasama dengan lebih dari 1 (satu) bank. e. Orang tua/wali dapat memberi kuasa kepada sekolah (pejabat sekolah yang ditunjuk) atau pihak lain untuk pembukaan rekening SimPel/SimPel iB. f.
Satu siswa hanya diperkenankan memiliki 1 (satu) rekening SimPel/SimPel iB di 1 (satu) bank yang sama.
g. Tidak diperkenankan untuk rekening bersama (joint account).
17
h. Transaksi penarikan, penyetoran, dan pemindahbukuan dapat dilayani di sekolah dan semua channel bank sesuai kebijakan masing-masing bank. i.
Persyaratan pembukaan rekening dan transaksi mengacu pada prosedur umum SimPel/SimPel iB masing-masing bank.
5.
Fitur Produk
SimPel/SimPel iB menawarkan beberapa fitur menarik. Adapun fitur produk SimPel/SimPel iB dibedakan menjadi dua, yaitu: a.
Fitur S tandard ( Mandatory) adalah fitur produk SimPel/SimPel
iB yang harus diterapkan secara seragam oleh seluruh bank yang meluncurkan
produk
SimPel/SimPel
iB.
Penjelasan
selengkapnya dalam bentuk tabel dapat dilihat pada lampiran 1. Adapun mekanisme perubahan fitur standar ini meliputi :
Perubahan fitur standar ditetapkan berdasarkan masukan dari bank peserta atau atas inisiatif Komite Produk dan diputuskan dalam rapat Komite Produk.
Hasil keputusan rapat Komite Produk SimPel/SimPel iB segera disampaikan kepada seluruh bank peserta.
18
b. Fitur Optional (C us tomized) adalah fitur produk SimPel/SimPel
iB yang dapat dipilih untuk diterapkan oleh bank yang meluncurkan produk SimPel/SimPel iB. Bank dapat memberikan tambahan fitur lainnya kepada produk SimPel/SimPel iB. Tabel 3.1 Perbedaan Fitur Optional antara Bank Konvensional dan Bank Syari ’ah No
Fitur
Bukti Kepemilikan Rekening
Bank Konvesional
Bank Syari’ah
Berupa buku, rekening koran,e-statement, kartu atau tanda kepesertaan lainnya. Apabila
menggunakan
buku,
diseragamkan
dengan branding baru. 1
Penggantian buku tabungan karena halaman penuh tidak dikenakan biaya. Biaya dan persyaratan penggantian buku/lembar statement yang hilang/rusak mengikuti ketentuan
yang berlaku di masing-masing bank. Fasilitas E-banking Pemberian fasilitas e-banking (Kartu ATM, SMS banking, mobile banking, internet banking, dll.)
2
beserta limit transaksi dan biayanya diserahkan pada kebijakan masing-masing bank. Fasilitas Lainnya
Saving selling
3
bank. 4
Lain - Lain
plan
atau
cross lainnya
masing-masing diserahkan
pada
kebijakan
Fitur-fitur optional lainnya dapat disesuaikan dengan ketentuan di masing-masing bank.
19
6.
Program Reward
Program reward dapat diberikan berdasarkan: a.
Pembukaan Rekening
Reward berupa gimmick langsung dengan nilai setara maksimum
Rp5.000,00 (optional). b. Pengendapan Dana
•
Bank dapat melakukan program reward pengendapan dana. Khusus
bagi
bank
konvensional,
program reward
pengendapan dana dilakukan minimal satu kali dalam satu tahun sebagai pengganti bunga. •
Mekanisme reward diserahkan pada kebijakan masingmasing bank.
•
Reward dalam bentuk non-tunai.
Contoh: Saldo rata-rata Rp2.000.000,00 selama 12 bulan
diberikan hadiah senilai maksimum Rp10.000,00.
c. Reward kepada Sekolah Diserahkan pada kebijakan masing-masing bank.
20
7.
Program Komunikasi
Program komunikasi dibagi menjadi dua, yaitu: a. Program komunikasi oleh OJK Bentuk program komunikasi yang dilakukan OJK antara lain:
Memasukkan program SimPel/SimPel iB dalam kurikulum sekolah.
Menjadikan SimPel/SimPel iB sebagai mandatory program sistem pendidikan Indonesia.
b. Program komunikasi oleh bank Penyelenggaraan
program
komunikasi
diserahkan
pada
kebijakan masing-masing bank dan dapat berupa:
Promosi Above The Line (billboard, radio, televisi, media cetak, dll).
8.
Promosi Below The Line (event, open table, talkshow, dll).
Digital Marketing (facebook, twitter, youtube, dll).
Perlindungan Konsumen
Beberapa aspek perlindungan konsumen: a. Mekanisme penyampaian pengaduan dicantumkan dalam PKS 21
b. Daftar pertanyaan Q and A c.
PIC complaint handling
d. Dijamin LPS 9.
Pengawasan dan Sanksi
Dalam memasarkan SimPel/SimPel iB, bank wajib: a. Menjunjung tinggi nilai-nilai persaingan usaha yang sehat. b. Mematuhi kode etik perbankan.
c.
Mematuhi fitur-fitur standar (mandatory) yang telah disepakati bersama maupun yang akan ditetapkan kemudian oleh Komite Produk SimPel/SimPel iB.
d. Mematuhi kesepakatan terkait pemberian reward. e. Menggunakan identitas dan desain produk SimPel/SimPel iB yang telah disepakati bersama maupun yang akan ditetapkan kemudian oleh Komite Produk SimPel/SimPel iB. f.
Mendukung program–program SimPel/SimPel iB yang telah disepakati bersama maupun yang akan ditetapkan kemudian oleh
Komite
Produk
SimPel/SimPel
iB
dan/atau
Komite
Pemasaran dan Komunikasi SimPel/SimPel iB.
22
10. Organisasi SimPel/SimPel iB
Organisasi SimPel/SimPel iB terdiri dari dua komite, yang mana anggota Komite Produk serta Komite Pemasaran dan Komunikasi terdiri dari perwakilan bank peserta dan OJK yang akan ditetapkan oleh OJK yaitu: a)
Komite Produk SimPel/SimPel iB yang mana memiliki tugas dan wewenang antara lain, namun tidak terbatas pada: 1) Mengevaluasi dan mengembangkan syarat dan ketentuan umum,
fitur
standard
dan
fitur
optional
produk
SimPel/SimPel iB. 2) Mengevaluasi reward produk SimPel/SimPel iB sesuai dengan perkembangan ke depan. 3)
Memantau Apabila
implementasi
terjadi
produk
pelanggaran
SimPel/SimPel
terhadap
Syarat
iB. dan
Ketentuan Umum serta Fitur Standar M ( andatory), Komite melaporkan secara tertulis kepada OJK. 4) Mengadministrasikan keanggotaan bank peserta. 5)
Melakukan
rapat
minimal
4
(empat)
bulan
sekali,
difasilitasi oleh OJK.
23
b)
Komite Pemasaran dan Komunikasi SimPel/SimPel iB yang mana tugas dan wewenang antara lain, namun tidak terbatas pada: 1.
Menyusun
strategi
dan
program
pemasaran
serta
komunikasi SimPel/SimPel iB. 2.
Membuat
standarisasi
panduan
koordinasi
kegiatan
materi
komunikasi
bersama. 3. Melakukan
pemasaran
dan
komunikasi produk SimPel/SimPel iB dengan pihak-pihak terkait. 4. Melakukan sosialisasi produk SimPel/SimPel iB kepada masyarakat. 5. Melakukan evaluasi kegiatan pemasaran dan komunikasi produk SimPel/SimPel iB. 6. Melakukan
evaluasi
produk
secara
reguler
dan
menyeluruh bersama Komite Produk.
24
11. Mekanisme Monotoring dan Evaluasi produk
a. Bank melakukan monitoring dan evaluasi terhadap SimPel/SimPel iB. b. Bank menyampaikan laporan hasil monitoring dan evaluasi SimPel/SimPel iB kepada OJK setiap bulan sesuai ketentuan OJK. c. Evaluasi perkembangan produk SimPel/SimPel iB akan dilakukan OJK bersama dengan Komite Produk d. setiap 6 (enam) bulan sekali. Dalam hal tertentu, evaluasi dapat dilakukan secara Adhoc.
25
12. Daftar Bank Peserta
Tabel 3.2 Daftar Bank Peserta Tabungan SimPel dan SimPel iB
26
BAB IV
PEMBAHASAN
SimPel/SimPel iB merupakan tabungan siswa yang diterbitkan secara nasional oleh bank-bank di Indonesia, dengan persyaratan mudah dan sederhana serta fitur yang menarik. Lebih jauh, produk baru ini dikeluarkan perbankan di Indonesia dengan arahan dari OJK dengan maksud salah satunya untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepada siswa, orang tua dan komunitas sekolah mengenai layanan keuangan, khususnya produk tabungan dan untuk meningkatkan akses keuangan yang mudah dijangkau, biaya ringan, dan fitur yang menarik bagi siswa. Adapun dalam pemberlakuan produk baru ini terdapat beberapa permasalahan, baik permasalahan di lingkup perbankan sebagai penyedia produk, OJK sebagai pendorong maupun konsumen sebagai penikmat produk itu sendiri. A. Permasalahan di Lingkup Perbankan
Di lingkup perbakan, permasalahan yang muncul berupa masih adanya dominasi dari bank-bank yang memiliki asset besar dalam hal penawaran SimPel kepada konsumen. Hal ini dilatar belakangi oleh bank-bank yang memiliki tingkat kekayaan yang besar mampu menyasar daerah-daerah terpencil sehingga dapat meningkatkan
27
permintaan produk SimPel tersebut. Hal ini berbeda dengan bank-bank yang memiliki asset yang relatif kecil, yang mana seringkali berusaha meminimalisir biaya sehingga lebih menyasar daerah-daerah di lingkup wilayah usahanya. B. Permasalahan di Lingkup OJK
Di lingkup OJK, permasalahan yang muncul berupa adanya kebijakan efisiensi
biaya
sehingga
berdampak
pada
pengurangan
biaya
sosialisasi dan pengenalan SimPel kepada masyarakat, khususnya siswa, orang tua dan komunitas sekolah. C. Permasalahan di Lingkup Siswa Sebagai Konsumen
Di lingkup konsumen sebagai penikmat produk dan jasa, permasalahan yang muncul berupa masih rendahnya kesadaran dan pengetahuan tentang pentingnya budaya menabung sejak dini. Untuk mengatasi hal ini perlu adanya pengenalan dari pihak-pihak yang terkait dengan SimPel dalam menyasar daerah-daerah prioritas dan terpencil.
28
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa selama 1 bulan melaksanakan magang di Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Solo, penulis menemukan beberapa hambatan, yaitu hambatan yang berkaitan dengan berkembangnya tabungan SimPel / SimPel iB. Hambatan yang kami temui terdiri dari hambatan yang berasal dari kami sendiri sebagai peserta magang, serta hambatan yang berasal dari OJK, yang menurut kami masih perlu ditingkatkan. Hambatan yang kami temui dan berasal dari kami sendiri antara lain peserta magang pada subbagian Pengawasan Perbankan I,II,III hanya mendapat pekerjaan seperti scan dan arsip data dimana belum memenuhi ekspektasi kami selaku mahasiswa yang menginginkan ilmu yang lebih dalam terkait tugas pengawas perbankan di OJK. Hambatan yang berasal dari OJK : Hambatan adanya kebijakan efisiensi biaya sehingga berdampak pada pengurangan biaya sosialisasi dan pengenalan SimPel kepada masyarakat, khususnya siswa, orang tua dan komunitas sekolah. Sehingga, literasi dan inklusi masyaraka t terhadap tabungan SimPel masih rendah dan kurang merata.
29
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas, penulis menyampaikan saran kepada OJK Solo untuk : 1.
Melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah atau di suatu event baik di pedesaan maupun di perkotaan
2.
Memberikan suatu aturan / regulasi agar semua perbankan dapat secara merata menyalurkan produk tabungan SimPel / SimPel iB
3.
Mendorong
perbankan
untuk
menjadi
agen
baru
dalam
penyaluran tabungan SimPel 4.
Mendorong pihak perbankan untuk melakukan terobosan baru dalam produk SimPel.
5.
Memberikan penghargaan terhadap sekolah yang sudah bersedia bekerja sama dalam penyaluran tabungan SimPel.
30
DAFTAR PUSTAKA
Cermati.com. 2016. Tabungan SIMPEL: Produk Tepat untuk Mengajari Anak Mengelola Keuangan. https://www.cermati.com/artikel/tabungan-simpelproduk-tepat-untuk-mengajari-anak-mengelola-keuangan(diakses pada 03 Oktober 2017) Otoritas Jasa Keuangan. 2016. Siaran Pers: Dorong Budaya Menabung, OJK Kembangkan Tabungan Simpanan Pelajar. http://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/berita-dan-kegiatan/siaran pers/Pages/Siaran-Pers-OJK-Kembangkan-Tabungan-SimpananPelajar.aspx (diakses pada 01 Oktober 2017). Otoritas Jasa Keuangan. 2015. Siaran Pers: Rekening Simpanan Pelajar (SimPel) Lebihi Target. No. SP 83/DKSN/OJK/10/2015. Otoritas Jasa Keuangan. 2016. Siaran Pers: OJK Dorong Peningkatan Jumlah Rekening Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel). No. SP 68/DKSN/OJK/07/2016. Otoritas Jasa Keuangan. 2016. Simpanan Pelajar (SimPel). https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/DetailMateri/195 (Diakses pada 03 Oktober 2017). Otoritas Jasa Keuangan. 2017. Visi, Misi dan tujuan http://www.ojk.go.id/id/Pages/FAQ-Otoritas-Jasa-Keuangan.aspx (Diakses pada 06 Oktober 2017).
OJK.
Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Arsita, Novia. Sejarah Terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan. http://noviaarsita.blogspot.com/2014/07/sejarah-terbentuknya-otoritas-jasa.html (Diakses pada 06 Oktober 2017).
31
LAMPIRAN
1. Perbedaan Fitur Standard (Mandatory) Antara Bank Konvensional dan Bank Syari’ah 2. Surat Pengantar Izin Magang 3. Surat Keterangan telah melakukan kegiatan Magang 4. Lembar Monitoring Dosen Pembimbing 5. Formulir Penilaian Magang oleh DPL 6. Formulir Penilaian Magang oleh PIM 7. Presensi Harian 8. Laporan Kegiatan Harian 9. Dokumentasi Aktivitas Kegiatan Magang
32
Perbedaan Fitur S tandard (Mandatory) Antara Bank Konvensional dan Bank Syari’ah
1.
No
Fitur
1
Nama Produk
2
Mata Uang
Bank Konvesional
Bank Syari’ah
SimPel
SimPel iB
IDR (Rupiah) Mudharabah
3
-
Akad
Hasil)
atau
(Bagi Wadi’ah
(Bonus)
4
5 6
Nama Rekening &
Nama siswa
CIF Setoran Awal
Rp5.000,00
Setoran
Rp1.000,00
Selanjutnya
7
Biaya Administrasi
8
Saldo Minimum
9
Saldo Maksimum
Rp1.000,00
-
Rp5.000,00
Rp1.000,00 Tidak dibatasi
Tidak diberikan (diganti
10
11
12
Bunga/Bonus/Bagi Hasil Biaya Penutupan Rekening Status Dormant
dengan reward )
Rp5.000,00
program
Ketentuan
masing-
masing bank
Rp1.000,00
Rekening tidak bertransaksi selama 12 bulan berturut–turut.
33
Saat
berstatus Saat berstatus dormant,
dormant,
rekening rekening
dikenakan biaya pinalti sebesar
dikenakan
biaya
administrasi
Rp1.000,00 sebesar Rp1.000,00 per
per bulan.
bulan.
Apabila saldo rekening Apabila saldo rekening mencapai kurang dari mencapai kurang dari Rp5.000,00
maka Rp1.000,00
maka
rekening akan ditutup rekening akan ditutup secara otomatis oleh secara
otomatis
sistem dengan biaya sistem
dengan
penutupan
rekening penutupan
sebesar sisa saldo Transaksi Penarikan, 13
Penyetoran, dan Pemindahbukuan
oleh biaya
rekening
sebesar sisa saldo
penarikan,
penyetoran
dan
pemindahbukuan dapat dilayani di sekolah dan semua channel bank sesuai kebijakan bank. Transaksi
yang
dilakukan
secara
offline
diserahkan kepada kebijakan masing-masing bank. Penarikan Tunai atas 2 kali/bulan hanya dapat
14
Frekuensi Penarikan Tunai
bank Tidak dibatasi
dilakukan
di
dengan
mengikuti
ketentuan bank. Maksimal
15
Maksimal Nominal Penarikan Rp.250.000,00/ Rp.500.000,00/hari, Tunai penarikan, kecuali kecuali pada saat pada saat nasabah
34
ingin
menutup nasabah ingin menutup
rekening. diatas
Penarikan rekening.
Rp.250.000,00
hanya dapat dilakukan di bank mengikuti
dengan ketentuan
bank Siswa PAUD/TK/SD:
Di sekolah: penarikan dilakukan oleh siswa
dengan mengisi slip penarikan serta ditandatangani siswa dan orang tua. Tanda tangan siswa sebagai sarana edukasi, tidak
16
Cara Penarikan
menjadi acuan validasi bank. Di bank: penarikan dilakukan oleh siswa didampingi orang tua. Verifikasi diserahkan pada masing-masing bank.
Siswa SMP atau SMA
Penarikan bisa dilakukan oleh siswa bersangkutan.
Verifikasi diserahkan pada masing-masing bank.
35