i
PENGARUH HARGA JUAL TERHADAP VOLUME PENJUALAN CIPPING PADA PT. BOSOWA MINING KABUPATEN MAROS
LAPORAN MAGANG
NURHAYA NIM: 0861 4060 13
S E K O
S
N T I M M YA P I M E M E L A H T I A J NG N G G I ILMU MA N -
SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJAMEN YAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS TAHUN 2011
i
PENGARUH HARGA JUAL TERHADAP VOLUME PENJUALAN CIPPING PADA PT. BOSOWA MINING KABUPATENG MAROS
Diajukan Kepada Jurusan Manajemen Keuangan dan Perbankan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan Perguruan Islam Maros untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
NURHAYA NIM: 0861 4060 13
SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJAMEN YAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS TAHUN 2011
i
PENGARUH HARGA JUAL TERHADAP VOLUME PENJUALAN CIPPING PADA PT. BOSOWA MINING KABUPATENG MAROS
Diajukan Kepada Jurusan Manajemen Keuangan dan Perbankan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan Perguruan Islam Maros untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
NURHAYA NIM: 0861 4060 13
SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJAMEN YAYASAN PERGURUAN ISLAM MAROS TAHUN 2011
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
: PENGARUH HARGA JUAL TERHADAP
1. Judul
VOLUME PENJUALAN CIPPING PADA PT.
BOSOWA
MINING
KABUPATEN
MAROS
Pelaksana
:
A. Nama
: NURHAYA
B. N I M
: 08 61406 013
C. Program Studi
: Manajemen/Diploma III
D. Konsentrasi
: Manajemen Keuangan & Perbankan
2. Jangka waktu
: Tanggal 28 Februari sampai dengan 28 Maret 2011
3. Jumlah waktu
: 1 (satu) bulan
4. Bentuk Kegiatan
: Magang Maros, 5 Desember 2011
Pembimbing
Mahasiswa
NURWAHIDA, SE. M.Si
NURHAYA
Mengetahui: Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Yayasan Perguruan Tinggi Islam Maros (STIM-YAPIM)
AHMAD YUSDARWI WAWARUNTU.SE.,MM
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Pada hari ini Ahad, tanggal Tiga bulan April tahun Dua ribu sebelas, Laporan Magang / Tugas Akhir dengan judul Terhadap
Volume
Penjualan
Cipping
“Pengaruh
Pada
PT.
Harga Jual
Bosowa
Mining
Kabupaten Maros”. : NURHAYA
Nama NIM
: 0861 4060 13
Jurusan / Program Studi
: Manajemen /Diploma Tiga
Konsentrasi
: Manajemen Keuangan dan Perbankan
Telah disyahkan oleh Panitia dan Penguji Tugas Akhir Mahasiswa STIM YAPIM Maros Jenjang Diploma Tiga Periode ke IV tahun 2010 yang dibentuk dengan Surat Keputusan ketua Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) YAPIM No. 010 / SK / STIM YAPIM / VIII /2010 tanggal tanggal 2010, untuk memenuhi sebagian syarat guna memperoleh Gelar Ahli Madya Jenjang Pendidikan Diploma Tiga, pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen, Yauasan Perguruan Islam Maros (STIM-YAPIM). Panitia Ujian Ketua : MAHAMMAD NASRUM ,SE., M.M
………………...
Sekertaris
: DRS.SULAIMAN HAFID,M.Si
………………...
Penguji
: 1. HJ A TENRI ULENG AKAL,SE.MM
………………...
2 .DRS.SULAIMAN HAFID,M.Si
………………...
iv
KATA PENGANTAR Bismillahi Rahmanir Rahim Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat Rahmat dan karunia-NYa sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini guna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada jurusan Manajemen Keuangan dan perbankan pada Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen / Diploma Tiga (STIM) Maros. Keberhasilan penyusun magang ini tentunya bukan atas prakarsa penulis sendiri. Berbagai bantuan moral, saran, dan kritik, serta
dukungan
moral senantiasa penulis dapatkan dari rekan-rekan dan para dosen pengajar dan dosen pembimbing dan tak lupa kepada kedua orang tua ananda dan keluarga semua yang senantiasa memberi dorongan, semangat dan doanya yang tentunya menjadi faktor utama keberhasilan atas penulisan ini. Dalam kesempatan ini pula penulis mengucapkan salam hormat dan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Bapak Drs. H. M. Ikram Idrus, MS, selaku Ketua Yayasan Perguruan Islam Maros (YAPIM)
v
2. Bapak Muhammad Nasrun, SE, MM selaku Ketua Skeolah Tinggi Ilmu Manajemen (STIM) YAPIM MAROS. 3. Bapak Muhammad Yusdarwin Woworunto, SE, MM selaku Ketua LP3M STIM YAPIM MAROS. 4. Ibu Nurwahida,SE,M,Si selaku pembimbing yang banyak memberi arahan, bimbingan, petunjuk dan dorongan sejak awal penyusunan laporan ini. 5. Pada dosen dan Staf STIM YAPIM yang tak sempat penulis sebutkan satu persatu atas jasa-jasanya selama ini kepada penulis. 6. Bapak Pimpinan PT. Bosowa Mining Kabupaten Maros beserta semua karyawan yang telah memberi izin dan bantuan dalam melakukan kegiatan ini. 7. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan motivasi dan doa dalam menuntut ilmu. 8. Serta teman-teman yang telah memberikan motivasi dan doa dalam penulisan laporan ini, semoga segala bantuan yang diberikan mendapat pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Dan penulis menyadari bahwa penulisan laporan magang ini jauh dari kesempurnaan maka dari itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan magang ini.
vi
Akhiri apa yang penulis kerjakan kali ini dapat bernilai ibadah dan berguna bagi kita semua. Amin. Wassalam
Maros,5 Desember 2011
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN HALAMAN JUDUL ...........................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................
iii
KATA PENGATAR ............................................................................
iv
DAFTAR ISI.........................................................................................
vii
BAB I PENDAHULUAN .....................................................................
1
A. Latar Belakang .....................................................................
1
B. Rumus Masalah ....................................................................
3
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ...........................................
3
1. Tujuan Penelitian ............................................................
3
2. Manfaat Penelitian ..........................................................
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..........................................................
5
A. Tinjauan Pustaka ..................................................................
5
1. Pengertian Pemasaran .....................................................
5
2. Bauran Pemasaran ..........................................................
7
3. Pertimbangan Umun Dalam Menetapkan Harga ............
12
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga ..
13
viii
B. Kerangka Pikir .....................................................................
19
C. Hipotesis ...............................................................................
20
BAB III METODE PENELITIAN ………………………………….
21
A. Lokasi Penelitian ..................................................................
21
B. Tipe Penelitian ....................................................................
21
C. Jenis dan Sumber Data .........................................................
21
D. Tehnik Pengumpulan Data ...................................................
22
E. Metode Analisis ...................................................................
23
BAB IV GAMBARAN UMUM ...........................................................
25
A. Sejarah Singkat PT. Bosowa Minin .....................................
25
B. Visi dan Misi ........................................................................
29
C. Struktur Organisasi...............................................................
29
BAB V PEMBAHASAN ......................................................................
32
A. Penjualan Cipping PT.Bosowa Mining ................................
32
B. Analisis Pengaruh Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Cipping ................................................................
35
BAB VI PENUTUP ..............................................................................
38
A. Kesimpulan ..........................................................................
38
B. Saran .....................................................................................
39
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
40
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan harus menghadapi berbagai tantangan sebagai akibat dari adanya perkembangan ekonomi dari tahun ketahun kian pesat. Terutama pada persaingan perusahaan yang sejenis dengan adanya persaingan ini, maka perusahaan akan dituntut melakukan berbagai usaha secara efesien dan dinamis baik itu dalam menghasilkan ataupun memasarkan hasil produksinya dalam penemukan kebutuhan para konsumen. Seiring dengan kemajuan perkembangan perekonomian daerah ini, tentunya menimbulkan berbagai persoalan bagi perusahaan. Salah satunya adalah. bagaimana memasarkan sehingga konsumen masing
maupun
hasil produksi yang besar kekonsumen
perusahaan
terhadap produk yang
mendapatkan tujuan masing-
telah dihasilkan, dimana produsen
mendapatkan atas penjualan produk dan konsumen merasa puas terhadap produk tersebut, baik dalam jenis, kualitas, pelayanan, bahkan harganya. Untuk mencapai keberhasilan
itu, maka pemasaran
merupakan fungsi
penting dalam mewujudkan hal tersebut. Berbagai kegagalan dialami oleh perusahaan dikarenakan mereka tidak mampu bersaing dengan pesan-pesan yang ada, sehingga target atau sasaran pemasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya tidak tercapai
2
dengan baik. Salah satu penyebabnya adalah kombinasi
dari bauran
pemasaran (marketing) yang belum seimbang. Salah satu elemen dari bauran pemasaran yakin harga merupakan faktor
penentu
utama
dalam
pemerintahan
pasar
harga
dapat
mempengaruhi pendapatan laba bersih. Juga program pemasaran harga sangat fleksibel, tidak seperti sifat-sifat produk dan komitmen saluran distribusi harga yang dapat diubah dengan cepat berdasarkan kondisi pasar yang ada. Perencanaan harga sangat besar dan bermanfaat, oleh karena itu, dalam menentukan kebijakan
harga yang akan digunakan, kehendaknya
perusahaan yang harus lebih selektif, pada kenyataanya banyak perusahaan tidak merencanakannya secara lebih baik. Kebijakan mengenai harga tidak ditetapkan
berdasarkan perencanaan yang menandai dengan
menggunakan alat-alat analisis yang tepat. Dengan mempertimbangkan banyak faktor dalam memutuskan kebijakan berjalan
atas penetapan harga jual, tentunya target pemasaran akan lancar
sesuai
dengan
yang
diharapkan,
misalnya
adanya
peningkatan volume , penjualan tanpa menyebabkan kepuasan para konsumen dan pada akhirnya akan memperoleh keuntungan yang cukup besar serta perusahaan
dapat meningkatkan market share yang dapat
membuka daerah pemasaran baru.
3
Berkaitan dengan Penulis mencoba untuk mengadakan sebuah penelitian mengenai kebijakan harga jual pada PT. Bosowa Mining dengan judul:
“PENGARUH
HARGA
JUAL
TERHADAP
VOLUME
PENJUALAN CIPPING PADA PT. BOSOWA M INING.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang di atas masalah yang dibahas pada penelitian ini adalah; Bagaimana pengaruh harga jual terhadap volume penjualan Ciping?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukan
penelitian ini
adalah , “Untuk mengetahui
pengaruh harga jual terhadap volume penjualan cipping pada PT. Bosowa Mining Maros.”
2. Kegunaan Penelitian Kegunaan yang dapat diperoleh dari penelitian ini; 1) Sebagai salah satu pertimbangan dalam menentukan harga jual Pada Cipping. 2) Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada jurusan manajemen keuangan Stim Yapim Maros.
4
Sebagai bahan referensi bagai pihak lain yang akan melakukan penelitian lebih jauh mengenai “Pengaruh Harga Jual Terhadap Volume Penjualan”.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjaun Pustaka
1. Pengertian Pemasaran
Pemasaran ( Marketing) proses penyusunan komunibiro terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya
dengan
memuaskan
kebutuhan
dan
keinginan
manusia.
Pemasaran adalah “suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan,
menentukan
harga,
mempromosikan
dan
mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial. ” Salah satu kegiatan pokok yang dilakukan dalam usahanya mempertahankan kontinuitas perusahaan agar tetap mengalami kemajuan yang pesat adalah dengan melakukan kegiatan pemasaran. Pemasaran mempunyai peranan yang penting untuk mencapai keberhasilan sebuah perusahaan. Berbicara mengenai pemasaran berarti kita harus mengetahui apa sebenarnya yang dimaksud dengan pemasaran itu. Oleh karena itu, ada baikya kita melihat beberapa defenisi pemasaran menurut beberapa ahli William J.Stanto dalam Swasta (2004 : 5) menyatakan bahwa; “Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang
6
ditujuankan untuk merencanakan, menetukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.” Selain itu pengertian pemasaran dapat kita lihat pada, Kotler and Amstrong (2001 : 7) yang mengemukakan bahwa; “ Marketing Is A Social And Managerial Process Where By Individuals And Groups Obtain What They Need And What Through Creations And Exchanging Products And Vulue With Othets.” Artinya bahwa pemasaran adalah suatau proses sosial
dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain? Mendefenisikan pemasaran sebagai prosedur perencanaan dan pelaksanaan rencana penetapan harga, promosi dan distribusi dari ide-ide, barang-barang
dan
jasa-jasa
untuk
menciptakan
pertukaran
yang
memuaskan tujuan-tujuan individual dan organisasional. Dari beberapa defenisi di atas, penulis dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari proses kegiatan usaha yang dilakukan baik oleh individu maupun kelompok dalam usaha memenuhi kebutuhan dan kegiatan yaitu dengan merencanakan, menciptakan
produk,
menentukan
harga,
mempromosikan,
dan
mendistribusikannya, hingga produk tersebut sampai ke tangan konsumen
7
akhir serta dapat memberikan
kepuasan bagi konsumen maupun
perusahaan.
2. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang sangat menetukan keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya, juga merupakan salah satu konsep pengembangan strategi pemasaran. Hal ini sangat berkaitan
erat dengan masalah bagaimana
mentapkan suatu bentuk penawaran pada segmen pasar tertentu. Bauran pemasaran adalah kombinasi dari lima elemen yakni produk, nilai dan kepuasam, harga, promosi dan disrtibusi. Kotler dalam Purwoto dan Hutaruk (2001 : 41) menjelaskan bahwa, “Bauran pemasaran ialah serangkaian variabel pemasaran terkendali yang akan dipakai oleh perusahaan untuk menghasilkan tanggapan yang dikehendaki perusahaan dari pasar sasarannya.” a. Product (produk) Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian pembeli, dipergunakan, atau dikosumsikan, sehingga dapat memuaskan keiginan atau kebutuhan komsumen. Produk ini tidak hanya berupa barang yang berwujudkan seperti jasa. Segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang, dibeli atau dikonsumsi. Produk dapat terdiri dari product variety,
8
quality, design, feature, brand name, packaging, sizes, services, warranties, and returns. Produk adalah setiap tawaran yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen. Kita sudah menyebutkan sebelumnya jenis utama tawaran dasar: barang, jasa, pengalaman, peristiwa, orang, tempat, properti, organisasi, informasi, dan gagasan. b. Nilai dan Kepuasan Produk atau tawaran akan berhasil jika memberikan nilai dan kepuasan kepada pembeli sasaran. Pembeli memilih di antara beraneka ragam tawaran yang dianggap memberikan nilai yang paling banyak. Kita mendefinisikan nilai sebagai rasio antara apa yang didapatkan dan apa yang diberikan pelanggan. Pertukaran dan transaksi, pertukaran hanyalah salah satu cara yang dapat dipakai seseorang untuk mendapatkan sebuah produk. Orang dapat menghasilkan sendiri produk dan jasa, orang dapat mencuri atau merampok dalam mendapat sebuah produk atau dengan jalan meminta-minta. Pertukaran yang merupakan konsep inti dari pemasaran mencakup perolehan produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya. Supaya muncul potensi pertukaran, lima persyaratan harus dipenuhi: 1) Sekurang-kurang ada dua pihak.
9
2) masing-masing pihak memiliki sesuatu yang mungkin bernilai bagi pihak lain. 3) Masing-masing pihak mampu berkomunibiro dan menyerahkan sesuatu. 4) Masing-masing pihak bebas untuk menerima atau menolak tawaran pertukaran. 5) Masing-masing pihak yakin bahwa bertransaksi dengan pihak lain, merupakan hal yang tepat dan diinginkan. c. Price (Harga) Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pelanggan untuk memproleh produk. harga yang tepat, Harga yang terjangkau dan yang paling efisien bagi konsumen. Menetapkan harga yang dapat memerlukan banyak pilihan tidak hanya berdasarkan intuisi, pemasara tapi harus berdasarkan informasi, fakta dan analisis di lapangan. Ada beberapa faktor yang harus di pertimbangkn dalam menentukan harga, yaitu: Menentukan tujuan, penetapan harga, permintaan dan penawaran pasar, harga pesaing, kondisi ekonomi, biaya, serta memilih metode penetapan harga yang lain. Sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hal milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms, and retail price. Harga berkenaan dengan kebijakan strategis dan taktis seperti tingkat harga, struktur, diskon, syarat
10
pembayaran dan tingkat diskriminasi harga diantara berbagai kelompok pelanggan. Harga menggambarkan besarnya rupiah yang harus dikeluarkan seorang konsumen untuk memperoleh satu buah produk dan hendaknya harga akan dapat terjangkau oleh konsumen. Harga ialah salah satu alat bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan
yang
digunakan
perusahaan
untuk
mencapai
pemasarannya. Keputusan mengenai harga harus dihubungkan
tujuan dengan
keputusan rancangan produk, distribusi, dan promosi untuk membentuk program pemasaran yang efektif. d. Place (Tempat) Berbagai
kegiatan
perusahaan
untuk
membuat
produk
yang
dihasilkan/dijual dapat terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi antara lain channels, coverage, assortments, locations, inventory, and transport.
Promotion (promosi) Berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunibirokan dan memperkenalkan produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain; sales promotion, advertising, sales force, public relation, and direct marketing.
11
Bauran promosi meliputi berbagai metode, yaitu iklan, promosi penjual, penjualan tatap muka dan hubungan masyarakat. Menggambarkan berbagai macam cara yang ditempuh perusahaan dalam rangka menjual produk
ke
konsumen.
Berbagai
program
yang
dirancang
untuk
mempromosikan dan melindungi citra perusahaan atau produk individual yang dihasilkan. Promosi didesain untuk meningkatkan penjualan, untuk mempercepat pengenalan produk baru, untuk mempercepat pengenalan sistem pengiriman jas baru dan secara umum membuat konsumen bertindak lebih cepat dari bisaanya. Isu strategi yang perlu diperhatikan dalam komunibiro adalah bauran promosi dan komunibiro yang meliputi iklan, promosi penjualan, publisitas dan penjualan pribadi, karena promosi bertujuan, yaitu: 1) Meberitahukan konsumen mengenai suatu produk
2) Mengingatkan konsumen bahwa produk tersebut masih ada di pasar 3) Memodifibiro perilaku konsumen 4) Membujuk konsumen
f. Distribusi
Dalam usahanya mencapai tujuan dan sasarannya, setiap perusahan melakukan
kegiatan
penyaluran.
Penyaluran
merupakan
kegiatan
penyampaian produk agar mudah sampai ke tangan konsumen pada waktu
12
yang tepat. Pada umumnya, kegiatan utama yang terbentuk oleh saluran distribusi adalah: 1) Tempat ( Place), yaitu tersedia atau tidaknya atau jasa dilokasi yang nyaman untuk calon konsumen. 2) Waktu ( Time), yaitu tersedia atau tidaknya produk tatau jasa pada saat konsumen membutuhkannya. 3) Informasi (Information), yaitu penyediaan pengetahuan dan jawaban atas peryataan mengenai produk atau jasa dari calon konsumen serta bagaimana penerapanya.
3. Pertimbangan Umum Dalam Menetapan Harga
Harga yang dibebankan perusahaan akan berada kisaran antara harga rendah dengan harga tinggi. Bila harga berada pada titik rendah, maka tidak akan memperoleh atau menciptakan laba. Sedangkan, bila harga berada pada titik yang tinggi, tentunya permintaan akan sedikit atau bahkan tidak mungkin ada. Biaya produk merupakan dasar bagi perusahaan
dalam penetuan
harga sedangkan yang menjadi penetuan harga tertinggi adalah persepsi konsumen terhadap nilai dari produk oleh karena itu, agar dapat menetapkan
harga
dengan
baik,
perusahaan
perlu
untuk
mempertimbangkan harga, pesaing, serta faktor internal dan eksternal perusahaan.
13
4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penetapan Harga
Ada dua faktor yang mempengaruhi keputusan penetapan harga faktor-faktor adalah: 1) Faktor-faktor internal perusahaan a . Tujuan pemasaran Penetapan
harga
dapat
memaingkan
peranan
penting
untuk
membantu perusahaan mencapai tujuan-tujuannya. Akan tetapi, sebelum menetapkan harga perusahaan seharusnya menetukan strateginya atas produk tersebut. Jika perusahaan telah memilih pasar sasarannya dan memposisikannya dengan baik, maka strategi bauran pemasaranya termasuk harga akan berjalan baik. Adapun tujuan-tujuan pemasaran itu misalnya: Bertahan hidup dengan jalan menetapkan harga rendah dengan harapan permintaan akan terus meningkat. Memaksimalkan keuntungan masa sekarang dengan menetapkan harga yang memaksimum. Kepemimpinan bangsa pasar dapat diperoleh dengan jalan menetapkan harga yang rendah agar memperoleh pasar yang khusus. Kepemimpinan mutu produk dengan jalan perusahaan lebih mengutamakan kepuasan konsumen, dalam hal ini, mutu produk yang tentunya akan mengakibatkan harga yang tinggi.
14
b. Strategi bauran pemasaran Bauran pemasaran total harus pemasaran mempertimbangkan ketika menetapkan harga, jika produk ditempatkan pada faktor-faktor non harga, maka keputusan mengenai mutu, promosi, dan disrtbusi akan sangat mempengaruhi harga, jika harga merupakan faktor penetapan yang paling penting, maka harga akan sangat mempengaruhi keputusan yang dibuat mengenai elemen bauran pemasaran lainya. Namun, ketika hanya menonjolkan harga, para pemasar harus ingat bahwa jarang sekali konsumen membeli berdasarkan harga. Sebaliknya pelanggan mencari produk yang memberikan nilai terbaik dalam arti manfaat yang diterima atas harga yang dibayar.
c. Biaya Biaya menjadi bagin harga yang dapat ditetapkan perusahaan terhadap produknya, perusahaan ingin menetapkan harga yang dapat menutupi
semua
biaya
produksi,
distribusi,
dan
penjualan
serta
memberikan laba yang wajar bagi usaha dan resikonya, Biaya perusahaan merupakan elemen pentingnya dalam strategi penetapan harga. Banyak perusahaan menjadi “ produser berbiaya rendah” dalam industrinya. Perusahaan dengan biaya rendah dapat menetapkan
harga yang lebih
rendah sehinga menghasilkan penjualan dan laba lebih besar.
15
d. Pertimbangan-pertimbangan organisasi Perusahaan-perusahaan mengenai penetapan harga dengan berbagai cara. Dalam perusahaan kecil, harga seringkali ditetapkan oleh manajemen puncak dan bukan departemen pemasaran atau penjualan. Dalam perusahaan besar, penetapan harga bisanya ditangani oleh manajer-manajer divisi atau lini produk.
2) Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi keputusan penetapan harga a. Sifat pasar dan permintaan Ketika biaya menjadi dasar penetapan batas bahwa harga pasar dan permintaan menjadi dasar menyamankan harga suatu produk atau jasa dengan manfaat dari memilikinya. jadi, sebelum menetapkan harga seorang pemasar harus memahami jenis-jenis pasar dan hubungan antara harga dan permintaan atas produknya. Kebijakan penetapan harga oleh produser sangat tergantung pada jenis pasar. Dalam setiap pasar menghadapi penetapan harga yang berbedabeda. Ke empat jenis pasar tersebut adalah: 1. Persaingan Murni Pada pasar persaingan murni terdapat banyak pembeli dan penjual yang menjual komoditi yang sama dan serupa. Tak satupun pembeli atau penjual berpengaruh banyak terhadap harga pasar yang berlaku, seorang
16
penjual tidak bisa menjual dengan harga lebih mahal dari pada harga pasar, karena pembeli bisa memproleh barang sebanyak yang mereka butuhkan dengan harga yang lebih rendah. Pembeli mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan atas harga tersebut. Para penjual tidak banyak menghabiskan waktu pada strategi pemasaran, karena sangat kecilnya peranan dari riset pemasaran, pengembangan produk, penetapan harga iklan, promosi penjualan, dan sebagainya. Asalkan pasar masih merupakan pesaing murni. 2. Persaingan Monopoli Pada pasar persaingan monopoli terdiri dari banyank pembeli dan penjual yang mengadakan transaksi pada beberapa tingkat harga. Penjual bisa produk fisik maupun jasa yang menyertainya bisa dibuat variasi dalam hal kualitas, keistimewaan, atau gaya. Para pembeli bisa meperhatikan berbagai tawaran dan bersedia membayar dengan harga yang berbeda. Para penjual mencoba mengembangkan berbagai tawar untuk berbagi segmen consume dengan menggunakan merek, iklan, dan penjualan personal
sebagai tambahan bagi harga, untuk membedakan tawaran-tawaran, karena ada banyak pesaing, setiap perusahaan kurang terpengaruh oleh strategi pemasaran pesaing. 3. Persaingan Oligopoli Pasar Oligopoli terdiri dari sedikit penjual yang sangat sensitif terhadap Penetapan harga dan strategi pemasaran oleh orang lain (penjual
17
atau perusahaan lain). Produknya bisa serupa atau tak serupa, terhadap sedikit penjual karena sulit sekali bagi para penjual baru untuk memasuki pasar. Kesulitan tersebut dapat berupa hak, modal yang cukup besar, lokasi yang langka dan strategis, dan lain sebagainya. Kekuasaan dalam menentukan harga dapat menjadi lemah bilamana para produser tidak melakukan kerja sama dalam menetapkan harga. Sebaliknya akan sangat tangguh bila mana mereka melakukan karjasama. Hal ini tergantung dari produser-produser tersebut. Dalam persaingan ini kegiatan promosi sangat diperlukan, misalnya melalui iklan. 4. Monopoli Murni Monopoli murni hanya terdiri dari satu penjual, hal ini dikarenakan tidak terdapat barang pengganti yang mirip dengan produk yang telah ada. Penjual mungkin monopoli pemerintah, monopoli swasta yang dilindungi undang-undang atau monopoli swasta yang tidak dilindungi undangundang. Penetapan harga dilaksanakan berbeda-beda untuk setiap bentuk monopoli tadi. Monopoli pemerintah bisa menganut aneka ragam tujuan penepatan harga pemerintah mungkin memasang harga dibawah biaya, karena produknya sangat penting bagi para pembeli dan mereka tidak mampu membayar harga sesungguhnya, atau harga mungkin dipasang untuk menutup biaya atau untuk manghasilkan pendapatan yang baik. Kemungkinan lain pemerintah memasang harga
yang mahal guna
mencegah perusahaan untuk menetapkan harga yang akan menghasilkan
18
“perolehan yang memadai” harga tersebut memungkinkan perusahaan
untuk merawat dan memperluas pabrik
sesuai kebutuhan. Sebaiknya
monopoli swasta yang tidak dilindungi undang-undang, bebas menetapkan harga berapapun asalkan pasar mampu membelinya. Namun tidak selalu memasang
demikian
harga penuh karena beberapa alasan: Takut
terhadap undang-undang pemerintah, tidak ingin menarik persaingan, ingin menembus pasar lebih cepat dengan harga rendah. Dengan demikian kesempatan dan tantangan harga bervariasi tergantug pada jenis pasar. Kecuali dalam persaingan murni, perusahaan memerlukan produser sistematik untuk menetapkan harga dasar terhadap produk mereka. Permintaan merupakan sejumlah barang atau jasa yang diinginkan konsumen pada berbagai tingkat harga. a. Harga dan penawaran pesaing Konsumen dalam memutuskan untuk membeli sebuah produk akan membandingkan antara harga dan kualitas yang ditawarkan oleh masingmasing kompetitir. oleh karena itu, perusahaan perlu untuk mengetahui dan mempelajari harga dan kualitas produk pesaing-pesaingnya. Sehingga perusahaan dapat memakainya sebagai titik awal penetapan harga jualnya. b. Faktor lingkungan lainnya (ekonomi dan pemerintah) Keadaan ekonomi seperti resesi, inflasi, dan tingkat bunga akan sangat berpengaruh terhadap keputusan penetapan harga. Karena hal tersebut dapat mempengaruhi baik biaya produksi maupun persepsi
19
konsumen
terhadap
harga
nilai
produk.
Perusahaan
juga
harus
mempertimbangkan dampak apa yang akan ditimbulkan harga pada bagian lingkungan lain-lainnya. Perusahaan harus menetapkan harga yang memberikan keuntungan yang cukup pada penjual, begitupun dengan pemerintah harga. Bentuk peranan pemerintah dapat pengawasan harga maksimum dan minimum, diskriminasi harga, serta pembagian wilayah pemasaran.
B. Kerangka Pikir
Penentuan kebijakan harga jual oleh PT. Bosowa Mining yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan pemasaran yang melibatkan beberapa elemen-elemen penting perusahaan tingkat harga yang akan ditetapkan dan ketentuannya, tidak lepas dari kondisi lingkungan pasar yang diharapkan mampu meningkatkan volume penjualan Kerangka yang digunakan pada penelitian ini dapat diperlihatkan sebagai berikut: Kerangka Pikir
PT. Bosowa Mining
Harga Jual
Volume Jual
20
C. Hipotesis
Berdasarkan pada kerangka pikir, dapat di jelaskan PT. Bosowa Mining Maros bergerak dalam bidang produksi dan pemasaran Cipping dengan nama “PT.BOSOWA MINING“ diduga bahwa penetapan harga jual berpengaruh terhadap volume penjualan.
21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah pada PT. BOSOWA MINING Desa Baruga Kabupaten Maros, penelitian ini dilaksanakan tanggal 28 Februari sampai dengan 28 Maret 2011
B. Tipe Penelitian
Penelitian ini merupakan studi kasus mengenai pengaruh harga terhadap volume penjualan pada PT. BOSOWA MINING Maros. Tipe penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara satu varibel dengan lainnya. dimana variabelnya adalah pengaruh harga jual dan volume penjualan cipping.
C. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis Data 1. Data Korelasi yaitu; data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk penjelasan serta uraian dari kata kuantitatif baik secara lisan maupun tulisan. 2. Data Korelasi yaitu; data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk angka dalam biaya promosi, pemasaran (penjualan) dan lainlain.
22
b. Sumber Data 1. Data primer adalah data yang bersumber dari hasil observasi yaitu; teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung pada aktivitas PT. BOSOWA MINING terutama
pada aktivitas
penetapan harga dan penjualan. 2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui dokumendokumen baik dari PT. BOSOWA MINING maupun dari relasi dan rekanan kerja yang berkaitan dengan masalah yang dibahas. 3. Interview adalah suatu tehnik pengumpulan data
dari lapangan
dengan Tanya jawab dengan responden yang berkaitan dengan permasalahan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data primer meliputi wawancara. Dilakukan dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan langsung kepada biro perencanaan dan analisa pasar, biro administsrasi penjualan, biro promosi dan pelayanan konsumen, konsumen, biro survei dan pengembangan
serta beberapa karyawan pada biro
perencanaan pada admistrasi pemasaran untuk mengumpulkan data yang diperlukan pada penelitian ini.
23
Data sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen atau laporanlaporan pada PT. BOSOWA MINING pada januari sampai dengan maret tahun 2010 yang berkaitan pada masalah penelitian ini.
E. Metode Analisis
Metode analisis data yang digunakan adalah; a. Analisis korelasi Analisis korelasi merupakan metode analisis dengan menggunakan angka-angka. Pada metode ini dapat digunakan dua jenis analisis yaitu; 1) Analisis ini digunakan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh harga jual terhadap volume penjualan. Dapat dilihat melalui persaman di bawah ini: r
:
∑ ∑ ∑ ∑( ) – ∑ ∑〖〗 Dimana
:
Y : Volume penjualan a
: kostanta
b
: Koefisien Regresi
X : Harga jual cipping r
: kompensien korelasi
24
b. Analisis Korelasi Korelasi
merupakan
metode analisis berupah penjelasan dalam
bentuk kata, kalimat, skema dan gambar mengenai masalah yang dibahas.
25
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Seiring perjalanannya, Bosowa Corporation/mining terus berkenah dan bergenerasi secara bertahap dalam meraih. Perkembangan maupun perubahan pada setiap bidang usahanya terus dilakukan, termasuk bidang industri dan usaha tambang. Kegiatan tambang yang telah dilakukan oleh perusahaan Bosowa Corporation/mining diantaranya; tambang Limestone, Clay, dan Trass, sebagai bahan baku pembuatan semen dan marmer dan penyedia jasa tambang maupun equipmentnya. OPU (Organization Production Unit) atau unit usaha yang menyediakan jasa ini adalah Mining dan Heavy Equipment (MHE). Perusahaan ini berkantor di Desa Baruga, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. MHE dulunya bernama Departemen Quarry yang dinaungi oleh organisasi PT. Semen Bosowa Maros. Lalu mengikuti perubahan Bosowa yang terus berkembang dan melihat potensi bisnis yang cukup baik dibidang ini kemudian dibentuk menjadi OPU tersendiri dan bernaung di bawah Group Business Infrastructure. Beberapa lama kemudian, seiring dengan perubahan struktur selanjutnya, bersama Semen Bosowa Maros,
26
Logistik dan Distribution (LD), Bosowa Pasir Bara. MHE lalu membentuk group bisnis baru yang disebut Group Semen. Selain alasan potensi bisnis, perubahan yang dilakukan dengan meningkatkan utilitas pengoperasian yang ada. Selain itu juga untuk meluruskan pembebanan biaya investasi yang telah ditanamkan serta untuk memberdayakan organisasi sumber daya manusia yang dimiliki secara optimal agar dapat melakukan sesuatu yang lebih baik. Peluang bisnis dalam bidang pertambangan memang menjanjikan prospek cerah di masa datang. Hal inilah yang disadari Bosowa Corporation dengan melakukan penyatuan pengelolahan usaha atas beragam jenis usaha tambang yang tersebar dibeberapa unit usaha Bosowa Corporation. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan alat, berat, aktivitas MHE melayani proyek-proyek pemerintah maupun swasta baik berskala kecil maupun besar. Awalnya di Sulawesi Selatan, seiring dengan perjalanan waktu dan dengan meningkatnya kualitas dan kuantitas teknologi alat-alat berat yang dimiliki MHE pun semakin berkembang dalam pelayanannya. Ditunjang oleh pengalaman kerja yang cukup panjang dan kualitas tim yang handal, serta menggunakan teknologi yang efisien, perusahaan yang dikomdani oleh Ir. Naharuddin ini membantu kontraktor pemerintah maupun swasta, developer, pemilik lahan, gudang, pabrik-pabrik, dalam menyelesaikann proyek impian mereka.
27
Dengan memberikan kepuasan terhadap pelanggan melalui ketetapan dalam segi kualitas, waktu penyelesaian biaya, menjadi modal MHE dalam bersaing dibidang usaha ini. Secara berkesinambungan perusahaan yang berdiri sejak 1997 lalu ini juga terus menambah unit sesuai tipikal target pasar dalam rangka memperkokoh jati diri dibidang rental dan jasa penambangan, hingga kini, sumber daya manusia yang mumpuni sekitar 276 karyawan tambang. Dari segi produksi MHE mengelolah tambang terbuka, baik pada material padat dan lunak. Dengan pengalaman selama bertahun-tahun, lahan tambang yang dikelolah diantaranya Limestone (batu kapur), Clay (tanah liat), Silica dan trass. Untuk pabrik Semen Bosowa Maros Mandiri. MHE menyuplai sebanyak 10.000 ton/hari, dari lahan Limestone seluas 1o Ha dan Clay 100 Ha. Sedangkan untuk jasa Heavy Equipment, alat-alat yang disewakan hingga sekarang ini berkisar 13 jenis alat berat diantaranya; Bulldozer berbagai tipe, Excavator berbagai tipe, Wheel Loader berbagai merek, Vibrator Comapctor, Motor Grader, Crane, Rigid Truck, Front Shovel, Gomaco/Concrette Paver, Articulated Truck, Compressor, Track Drill, dan Backhoe Loader. Berbagai proyek yang telah dan sedang dilaksnakan dengan menggunakan alat-alat berat tersebut diantaranya pembangunan JalanTol Seksi Empat, Jalan Beton di Malili, Pembangunan Menara Bosowa, serta
28
digunakan dalam pembukaan lokasi perkebunan di Konawe Selatan Sulawesi Tenggara dan Mamuju Sulawesi Barat. Tidak hanya itu, sekarang inipun Bosowa sedang melaksanakan program pengembangan lahan penambangan batu bara di Kalimantan Timur. Selain devisi MHE, kegiatan penambangan juga dilakukan yaitu penambangan dan pembuatan Title Marmer, yang berlokasi di Gunung Leag-Leang Maros. Dengan menghasilkan ragam ukuan dan warna setiap bulannya, marmer yang dihasilkan berkapasitas sekitar 4500 m2. Marmer yang sering disebut sebagai batu pualam/marble ini tidak hanya didistribusi ke wilayah Jakarta dan Surabaya, namun telah sampai ke wilayah Cina maupun Korea. Bosowa Corporation menyadari perkembangan usaha tambang sebagai ujung tombak dari perkembangan industri yang ada di Indonesia. Wilayah Indonesia khususnya Sulsel yang kaya akan sumber daya alam, terutama
bahan-bahan
galian
turut
menjadi
faktor
pendukung
pengembangan kegiatan tambang yang dilakukan Bosowa Corporation. Sedangkan untuk jasa pertambangan, diperkirakan akan meningkat 90%. Dalam pengoperasiannya, segmen pasar yang dimiliki oleh MHE memang sebagian besar masih bermitra di luar perusahaan Bosowa. Selain itu, berbagai strategi untuk mencapai keinginan tersebut, diantaranya customer relationship baik yang lama maupun yang baru
29
dengan baik, penawaran harga yang kompetitif, proses transaksi yang lebih fleksibel serta service yang tepat waktu dan memuaskan. Mengingat PT. Bosowa Mining salah satu departemen dalam struktur organisasi PT. Bosowa Mining yang mensuplai bahan baku limestone dan menjadi salah satu OPU dalam jajaran Groupbiz infrastruktur yang mengelolah usaha tambang dan pengelolahan peralatan yang ada di lingkungan
Bosowa
Corporate
dengan
semangat
optimalisasi
serta
peningkatan produktivitas PT. Bosowa Mining.
B. Visi Dan Misi
a) Visi Menjadi Besar Perusahaan Kontraktor Tambang Di Indonesia Timur.
b) Misi Menjadi mitra dalam pengembangan infrastruktur melalui jasa penambangan, penyewaan alat-alat berat serta penyedian marmer.
C. Struktur Organisasi PT. Bosowa Mining
Struktur organisasi adalah suatu gambaran sistematis mengenai tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta hubungan-hubungan yang terdapat dalam suatu perusahaan. Adapun bagan organisasi dari PT. Bosowa Mining adalah seperti terlihat pada gambar di bawah ini:
30
DIVISI MINING
D1
Quarry Dept.
PDCA/ADM
D1
Limestone Sect.
D2 a
D1
2 Mintenance Sect.
D1
Ming Trachit Sect.
D1
CRSHR Plant Sect.
D1
Trass Sect.
D1
Maint. Sect.
D1
Trachite & Other Dept. D1
Marble & Other Dept. D1 Mining MRBL Sect. D1
Rental Dept.
Marble Plant Sect.
D1
Maintenance Sect.
D1
Maintenance Sect.
D1
Plan Section
D1
Rental OPRT. Sect.
D1
D1
31
Marketing Dept.
D1 Sls,Cust&Rel Sect.
D1
Distribution Sect.
D1
Q.Contr. Office
D2
Plan R & D.Section
D1
Ming Trachit Sect.
D1
CRSHR Plant Sect.
D1
Trass Sect.
D1
Purchasing Sect.
D1
HR & GA Sect.
D1
Trachite & Other Dept. D1
Sumber : PT. Bosowa Mining
32
BAB V PEMBAHASAN
A. Penjualan Cipping PT. Bosowa Mining pada Bulan Januari sampai dengan Maret pada Tahun 2010
Adapun penjualan cipping PT. Bosowa Mining sebagaimana tabel 1 berikut : Tabel 1 Jenis dan Penjualan cipping PT. Bosowa Mining Bulan Januari sampai dengan Mei Tahun 2010
januari
Bulan februari
maret
1
288.07
4335.77
2900.06
2
2486.56
3831.37
2279.97
3
-
337.86
17.87
jumlah
5375.63
8505.00
5197.90
No
Sumber: PT. Bosowa Mining (Data januari s/d maret)
33
Dari tabel 1 dapat diuraikan penjualan cipping PT. Bosowa Mining Bulan Januari sampai dengan maret Tahun 2010 sebagaimana berikut: Tabel 2 Jumlah Penjualan Cipping PT. Bosowa Mining Kabupateng Maros No
Jumlah (Rp)
1
1.573.502
2
972.066
3
35.573
jumlah
2.581.141
Sumber : PT. Bosowa Mining Kabupateng Maros (Data januari s/d maret) Dari tabel 2 di katakana bahwa jumlah penjualan cipping dari bulan januari sampai dengan maret tahun 2010 yang terbesar adalah jumlah penjualan cipping yaitu Rp 1.573.502 meskipun penjualan lain-lain karena terdiri dari berbagai jumlah penjualan cipping yang terkecil Rp 35.573. Selanjutnya dari jumlah penjualan cipping pada tabel 2 tersebut. di rekapitulasi ke dalam jumlah penjualan cipping perbulan dari bulan januari sampai dengan maret sebagaimana tabel berikut ini.
34
Tabel 3 Jumlah Penjualan Cipping PT. Bosowa Mining Kabupateng Maros No
Bulan
Penjualan cipping
1
Januari
537.563
2
Februari
850.500
3
Maret
519.790
jumlah
1.907,853
Sumber : PT. Bosowa Mining Kabupateng Maros (Data januari sampai dengan maret)
Dari table penjualan dapat dilihat, bahwa penjualan yang dikeluarkan oleh PT. Bosowa Mining dari bulan januari sampai dengan maret terjadi fluktuasi penjualan cipping. Perkembangan penjualan yang dikeluarkan oleh PT. Bosowa Mining dari bulan januari sama dengan Rp. 537.563, bulan februari meningkat Rp. 850.500, bulan maret menurung Rp. 519.790, perkembangan presentase terbesar yaitu bulan februari sebesar Rp. 850.500 dan persentase terkecil yaitu bulan maret Rp. 519.790. Dari persentase perkembangan penjualan cipping diatas, yaitu persentase yang paling baik adalah pada bulan februari persentase penjualan cipping yang dikeluarkan PT. Bosowa Mining Kabupateng Maros yaitu sebesar Rp. 537.563 karena penjualan cipping yang dikeluarkan kurang dan persentase kurang baik (tinggi) yaitu pada bulan februari sebesar Rp. 850.500
35
untuk melihat perkembangan peningkatan laba PT. Bosowa Mining Kabupateng Maros dapat dilihat pada tabel berikut:
B. Analisis Pengaruh Harga Jual Terhadap Volume Penjualan Cipping
Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara harga jual terhadap volume
penjualan
cipping
PT.
Bosowa
Mining
yaitu
dengan
memperbandingkan kedua kegiatan di atas yaitu harga jual dengan penjualan cipping. Dapat dikatakan sementara bahwa harga yang dikeluarkan akan berpengaruh terhadap penjualan pada bulan bersangkutan, tetapi menguji pernyataan ini lebih mendalam maka digunakan alat analisis yang tepat guna menghasilkan hasil yang valid. Akan tetapi sebelumnya terlebih dahulu dibuat uraian estimasi biaya operasional laba sebagai berikut: Table 4 Harga jual PT. Bosowa Mining Bulan Januari s/d maret tahun 2010 No Jenis/ukuran Harga Jual Rp 1 143.000 1” 2 148.500 ¾” 3 148.500 3/8” 440.000 Sumber : PT. Bosowa Mining Kabupateng Maros (Data januari s/d maret) Dari tabel hasil pendapatan diatas dapat diperhatikan bahwa harga jual yang didapatkan oleh PT. Bosowa Mining dari bulan januari sampai dengan
36
maret,harga jual yang ditetapkan oleh PT. Bosowa Mining Maros. Memperhatikan persentase perkembangan hasil peningkatan Harga jual diatas maka perkembangan yang paling baik Tabel 5 Jenis ,Harga Jual Dan Volume Penjualan PT. Bosowa Mining (Dalam Ribuan Rupiah) No
Bulan
X
Y
X2
Y2
XY
1
Januari
143.000
537.563
204.490.000
288.973.978.969
76.871.509.000
2
Februari
148.500
850.500
22.052.250.000
723.350.250.000
126.299.256.000
3
Maret
148.500
519.790
22.052.250.000
270.181.644.100
77.188.815.000
Jumlah
440.000
1.907.853
1.283.129.602.038
1.283.129.602.038
44.308.990.000
Sumber: PT. Bosowa Mining (data januari s/d maret)
37
Setelah menghitung tabel 5 di atas, selanjutnya diolah kembali untuk menghitung korelasinya untuk mengetahui apakah variabel Y (penjualan), adapun nilai-nilai variabel X (harga jual) dan variabel Y (penjualan) sebagai berikut
∑ ∑ ∑ ∑ ∑
: 440.000 : 1.907.853 : 1.283.129.602.038 : 44.308.990.000 : 972.203.155.000 Setelah mengetahui nilai variabel X dan Y, maka distribusikan ke
dalam rumus sebagai berikut: r
:
: : r
∑ ∑ ∑ ∑( ) – ∑∑〖〗 √
: 0,1319 atau 13,19 %
38
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Salah
satu
kegiatan
pokok
yang
dilakukan
dalam
usahanya
mempertahankan kontinuitas perusahaan agar tetap mengalami kemajuan yang pesat adalah dengan melakukan kegiatan pemasaran. Pemasaran mempunyai peranan yang penting untuk mencapai keberhasilan sebuah perusahaan. 2. Pertimbangan umum dalam menetapkan harga yang dibebankan perusahaan akan berada antara harga rendah dengan harga tinggi. Bila harga berada pada titik rendah, maka tidak akan memperoleh atau menciptakan laba. Sedangkan, bila harga berada pada titik yang tinggi, tentunya permintaan akan sedikit atau bahkan tidak mungkin ada. 3. PT. Bosowa Mining salah satu Departemen dalam struktur organisasi PT. Bosowa Mining yang mensuplai bahan baku limestone dan menjadi salah satu OPU dalam jajaran Groupbiz infrastruktur yang mengolahan usaha tambang dan pengelolahan peralatan yang ada di lingkungan Bosowa
39
Corporate dengan semangat optimalisasi serta peningkatan produktivitas alat-alat berat
B. Saran
Saran
kepada
Laporan
Saran
kepada
subyek
Laporan
yaitu
PT. Bosowa Mining, agar lebih meningkatkan koordinasi, komunikasi, dan solidaritas baik antar karyawan, atasn maupun bawahan, sehingga dapat menciptakan suasana dan hubungan kerja yang harmonis dan tidak menimbulkan konflik serta sering memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk melakukan praktik kerja lapangan. Saran kepada Program Diploma III Program Studi Manajemen Konsentras,i Manajemen Keuangan dan Perbankan adalah agar lebih meningkatkan
kualitas
mahasiswa
baik
dalam
pengetahuan
maupun
kemampuan, sehingga dapat menghasilkan lulusan yang berkompeten di bidang Manajemen Keuangan dan Perbankan, hal ini disebabkan karena situasi dunia kerja saat ini yang seringkali menuntut tenaga handal dan professional dibidangnya.