I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesuburan tanah adalah mutu tanah ta nah untuk bercocok tanam yang ditentukan oleh interaksi sejumlah sifat fisika, kimia dan biologi tanah yang menjadi habitat akar-akar aktif tanaman. Kesuburan habitat akar dapat bersifat hakiki dari bagian tubuh tanah yang bersangkutan, dan/atau di imbas oleh keadaan bagian lain dari tanah dan/atau diciptakan pengaruh dari keadaan lain lahan seperti lahan, iklim dan musim. Kesuburan tanah merupakan mutu suatu tanah atau lahan melainkan bukan sifat tanah maka kesuburan tanah tidak dapat diukur atau diamati melainkan hanya dapat ditaksir. Penaksiran Penaksiran kesuburan tanah dapat dilakukan dilakukan atas dasar dasar sifat-sifat dan kelakuan fisik, kimia dan biologi tanah tersebut. Dilihat sifat-sif at dan kelakuan fisik, kimia dan biologi tanah penaksiran kesuburan tanah dapat dilakukan secara kangsung dengan cara melihat keadaan tanaman yang yang berada diareal diareal tersebut. Kedua cara penaksiran diatas cara penaksiran pertama lebih efektif digunakan dalam menaksir kesuburan tanah, karena dengan cara penaksiran pertama dapat diketahui faktor-faktor yang dapat menentukan kesuburan tanah. Penaksiran dilakukan dengan cara kedua maka kita hanya dapat mengetahui bahwa tanah tersebut memiliki kesuburan tanah yang baik atau tidak, tanpa bisa mengetahui faktor-faktor yang menentukan kesuburan dari tanah tersebut. Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Material pupuk dapat berupa bahan organik ataupun nonorganik (mineral). Pupuk berbeda dari suplemen tambahan. Pupuk mengandung bahan baku pertumbuhan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sementara suplemen seperti hormontumbuhan membantu kelancaran proses metabolisme. Ke dalam pupuk, khususnya pupuk buatan, dapat ditambahkan sejumlah material s uplemen. Pupuk digolongkan menjadi dua, yaitu pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari sisa-sisa mahluk hidup yang diolah melalai proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri ba kteri pengurai. Contohnya adalah pupuk kompos dan pupuk kandang. Pupuk kompos berasal dari sisa -sisa tanaman,
1
dan pupuk kandang berasal dari kotoran ternak. Pupuk organik mempunyai komposisi. Kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi jumlah tiap jenis unsur hara tersebut
rendah.
Sesuai
dengan
namanya,
kandungan
bahan
organik pupuk ini termasuk tinggi. Berdasarkan uraian diatas maka perlu pe rlu dilakukan praktikum kesuburan tanah dan teknik pemupukan dengan judul karakteristik berbagai jenis pupuk.
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari praktikum kali ini yaitu untuk mengetahui berbagai jenis pupuk serta karakteristiknya. Manfaat dari praktikum kali ini yaitu dapat mengetahui berbagai jenis pupuk serta karakteristiknya.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2
Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung mengandung satu atau lebih unsur hara bagi tanaman.Bahan tersebut berupa mineral atau organik, or ganik, dihasilkan oleh kegiatan alam atau diolah olehmanusia di pabrik. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O (ketersediaan dialam masih melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro, kadar dalam tanaman > 100 ppm),Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara mikro, kadar dalam tanaman < 100 ppm) (Nasih, 2010). Terdapat dua jenis pupuk yang dijual di pasaran yaitu pupuk anorganik dan organik. Pupuk anorganik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisik dan atau biologis dan merupakan hasil industri atau pabrik pembuat pupuk. Sedangkan pupuk organik adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya terdiri dari bahan organik yang berasal dari tanaman dan atau hewan yang telah melalui proses rekayasa, dapat dibentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan
organik,
memperbaiki
sifat
fisik,
kimia
dan
biologi
tanah
(Dewanto. G, 2013). Salah satu polimer organik yang dapat digunakan sebagai bahan pelapis pupuk adalah bahan humat. Pemberian asam humat bersama urea dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan efisiensi pemupukan N dibandingkan dengan perlakuan pemberian urea saja. Sebelum digunakan sebagai pelapis bahan humat dikomplek terlebih dahulu dengan kalsium (Ca2+)(Syukur.A, 2011). Kebiasaan penggunaan pupuk anorganik melebihi batas takaran kebutuhan optimal lahan dan tanaman ini pasti merusak sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Namun pada kenyataannya belum seluruh petani menyadari bahwa perlakuan ini merusak tanah, baik sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Kebiasaan petani demikian ini bagaikan pekerjaan menambang bahan organik di dalam tanah tanpa batas dan dalam jangka panjang tanpa mensuplai bahan organik yang berlebihan pula (Budi. S, 2015). Aplikasi pupuk sebelum tanam harus disebar rata dan dibenamkan ke dalam tanah. Dalam hal pupuk mengandung fosfat larut, aplikasi dilakukan pada jarak 2.5 hingga 5 cm di bagian kiri kanan baris tanaman dengan kedalaman10 hingga 15 cm, lalu ditutupi tanah untuk mengurangi fiksasi fosfat. Juga praktek yang baik dilakukan dengan cara mencampurkan superfosfat dengan kotoran ternak ( farmyard farmyard manure) manure) sebanyak 18 hingga 22 kg setiap ton sebelum diaplikasikan.
3
Amonium sulfat diaplikasikan setelahada tanaman dan tidak boleh saat kondisi daun basah. Aplikasi untuk tanaman beririgasi, harus segera diikuti pemberian air. Untuk tanaman pohon buahan, pupuk diaplikasikan ke tanah seputar proyeksi tajuk, sesuai perkembangan pertumbuhan (Syekhfani, 2007).
4
BAB III METODE PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan 4 November 2017 berptempat di lahan satu (1) Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo.
B. Alat dan Bahan
Alat yang digunakan
yaitu alat tulis menulis dan juga juga kamera untuk
dokumentai.
C. Prosedur Kerja
Mahasiswa mengamati dan mencatat karakteristikk berbagai jenis pupuk secara langsung pada toko-toko tani. Adapun karakteristik yang diamati yaitu : 1. Sifat fisik : bentuk, bentuk, ukuran butir, warna dan higroskopisitas. 2. Sifat kimia : rumus rumus kimia, kimia, kadar kadar hara hara dan kemasaman. 3. Kemasaan : produsen pembuat, tanggal pembuatan dan kadar luarsa. 4. Aplikasi
: cara dan takaran pembuatan
5. Keterangan lain yang dianggap perlu..
5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
No 1.
Pengamatan
keterangan
Sifat Fisik
a. Bentuk b. Ukuran Butir c. Warna d. Higroskopisitas 2.
Sifat Kimia
a. Rumus Kimia b. Kadar Hara c. Sifat Fisiologis 3.
Kemasan
a. Produsen Pembuat b. Tanggal Pembuatan c. Kadar Luarsa 4.
Aplikasi a. Cara penggunaan b. Takaran Penggunaan
5.
Keterangan Keterangan lain :
6
LAMPIRAN
7
LAPORAN PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH DAN TEKNIK PEMUPUKAN “Pembuatan Pupuk Organik Padat”
Oleh :
RESKY DAMAYANTI NIM. D1B116085 AGROTEK A
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO 2017
8
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pupuk merupakan bagian penting dari pertanian. Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan oleh tanaman sehingga mampu berproduksi dengan baik. Berbagai macam pupuk telah dikenal oleh masyarakat seperti pupuk kompos, pupuk organik, pupuk kandang, pupuk kimia, pupuk bokasi bokasi dan pupuk lainnya. lainnya. Pupuk bokashi adalah sebuah metode pengomposan yang dapat menggunakan starter aerobik maupun anaerobik untuk mengkomposkan bahan organik, biasanya berupa campuran molasses, air, starter mikro organisme dan sekam padi. Pupuk organik ini pertama kali dipopulerkan di Negara Jepang, dan banyak diterapkan di negara – negara – negara negara lainnya termasuk Indonesia karena kecepatan dalam kematangan fermentasi yang sangat unggul. Pembuatan pupuk bokashi biasanya berbahan dasar sampah organik, kotoran kotoran ternak maupun jerami. Pupuk bokashi selain bisa digunakan sebagai pupum untuk tanaman, juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Pembuatan bokasi sangat perlu diterapkan, karena merupakan salah satu teknologi tepat guna dengan biaya yang terjangkau serta mudah untuk proses pembuatannya dengan memanfaatkan limbah limbah ternak. Pemanfaatan limbah tersebut selain sebagai salah satu cara menjaga lingkungan, juga sebagai cara untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah.
9
II. TINJAUAN PUSTAKA
Salah satu polimer organik yang dapat digunakan sebagai bahan pelapis pupuk adalah bahan humat. Hasil penelitian Ahmed et al . (2006) menunjukkan bahwa pemberian asam humat bersama urea dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman dan efisiensi pemupukan N dibandingkan dengan perlakuan pemberian urea saja. Sebelum digunakan sebagai pelapis bahan humat dikomplek terlebih dahulu dengan kalsium (Ca2+)(Syukur.A, (Ca2+)(S yukur.A, 2011). Di pasaran terdapat dua jenis pupuk yaitu pupuk anorganik dan organik. Pupuk anorganik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisik dan atau biologis dan merupakan hasil industri atau pabrik pembuat pupuk. Sedangkan pupuk organik adalah adalah pupuk yang sebagian besar atau seluruhnya seluruhnya terdiri dari bahan organik organik yang berasal dari dari tanaman dan atau hewan yang yang telah melalui proses rekayasa, dapat dibentuk padat atau cair yang digunakan untuk mensuplai bahan organik, memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah (Dewanto. G, 2013). Kebiasaan penggunaan pupuk anorganik melebihi batas takaran kebutuhan optimal lahan dan tanaman ini pasti merusak sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Namun pada kenyataannya belum seluruh petani menyadari bahwa perlakuan ini merusak tanah, baik sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Kebiasaan petani demikian ini bagaikan pekerjaan menambang bahan organik di dalam tanah tanpa batas dan dalam jangka panjang tanpa mensuplai bahan organik yang berlebihan pula (Budi. S, 2015). Aplikasi pupuk sebelum tanam harus disebar rata dan dibenamkan ke dalam tanah. Dalam hal pupuk mengandung fosfat larut, aplikasi dilakukan pada jarak 2.5 hingga 5 cm di bagian kiri kanan baris tanaman dengan kedalaman10 hingga 15 cm, lalu ditutupi tanah untuk mengurangi fiksasi fosfat. Juga praktek yang baik dilakukan dengan cara mencampurkan superfosfat dengan kotoran ternak ( farmyard farmyard manure) manure) sebanyak 18 hingga 22 kg setiap ton sebelum diaplikasikan. Amonium sulfat diaplikasikan setelahada tanaman dan tidak boleh saat kondisi daun basah. Aplikasi untuk tanaman beririgasi, harus segera diikuti pemberian air. Untuk tanaman pohon buahan, pupuk diaplikasikan ke tanah seputar proyeksi tajuk, sesuai perkembangan pertumbuhan (Syekhfani, 20).
10
III. METODE PRAKTIKUM
11
A. Waktu dan Tempat Praktikum ini dilaksanakan 4 November 2017 berptempat di lahan satu (1) Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo.
B. Alat dan Bahan Alat yang digunakan
yaitu alat tulis menulis dan juga juga kamera untuk
dokumentai.
C. Prosedur Kerja Mahasiswa mengamati dan mencatat karakteristikk berbagai jenis pupuk secara langsung pada toko-toko tani. Adapun karakteristik yang diamati yaitu : 1. Sifat fisik : bentuk, bentuk, ukuran butir, warna dan higroskopisitas. 2. Sifat kimia : rumus rumus kimia, kimia, kadar kadar hara hara dan kemasaman. 3. Kemasaan : produsen pembuat, tanggal pembuatan dan kadar luarsa. 4. Aplikasi
: cara dan takaran pembuatan
5. Keterangan lain yang dianggap perlu..
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
12
A. Hasil
B. Pembahasan
13
Berdasarkan sumber, untuk mendapatkan hasil kompos yang baik yaitu dengan melihat perubahannya terutama pada warna, semakin hitam bertandakan kompos ini sudah jadi atau siap untuk digunakan. Dilihat dari data hasil praktikum, kedua kompos yang kami buat mengalami pembusukan dengan menunjukan perubahan warna tetapi warna dari kedua kompos belum terlihat hitam hanya berwarna coklat, ini mungkin disebabkan substrat yang kami pakai hanyalah dedaunan dan sedikit penambahan tanah serta serpihan kayu gergaji, selain itu dedaunan yang kami gunakanpun bukanlah dedaunan kering tetapi dedaunan yang sengaja dipotong karena pertumbuhannya sudah melebihi, seperti daun gamal. Pada aerasi pertama belum terlihat perubahan spesifik dari dedaunan kedua kompos tetapi pada aerasi kedua sudah terlihat kondisi pengomposan yaitu dedaunan mulai melayu berwarna coklat muda terlihat kedua kompos mengalami ini hanya saja perbedaan juga nampak pada kompos dengan star ter air sampah s ampah organik membuat substrat lebih lunak atau melayu, sedangkan pada EM4 tidak selayu pemakaian air sampah, nampak masih terdapat dedaunan yang agak terlihat segar. Disini terlihat kerja air sampah organik lebih baik dibanding starter EM4. Pupuk pada media tanah dan media ember mengalami perubahan yang bermula warna hijau tua pekat disebabkan oleh kotoran sapi kemudian semakin lama semakin berubah menjadi hitam. Jika pupuk telah berwarna coklat kehitaman maka pupuk sudah dikatakan matang. Kompos dikatakan sudah matang apabila bahan berwarna coklat coklat kehitam-hitaman (bahan menjadi rapuh rapuh dan lapuk, menyusut dan tidak menggumpal). Simamora (2006) juga berpendapat bahwa kompos dikatakan bagus dan siap digunakan jika tingkat kematangannya sempurna. Kompos yang baik dapat dikenali dengan memperhatikan bentuk fisiknya yaitu sudah menyerupai tanah yang berwarna hitam. Pupuk pada media tanah dan media ember mengalami perubahan yang bermula bau seperti kotoran sapi kemudian lambat-laun menjadi tidak berbau. Jika pupuk sudah tidak berbau maka pupuk dikatakan hasil yang baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Simamora (2006) yang menyatakan bahwa kompos dikatakan bagus dan siap digunakan jika tingkat kematangannya sempurna. Kompos yang baik dapat dikenali dengan memperhatikan bentuk fisiknya, jika diraba, suhu
14
tumpukan bahan yang dikomposkan sudah dingin, mendekati suhu ruang, tidak mengeluarkan bau busuk, bentuk fisiknya sudah menyerupai tanah. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat Deptan (2006) menyatakan bahwa indikator yang dapat diamati secara langsung adalah jika kompos tidak berbau busuk (berbau tana h). Jika pH netral maka pupuk dikatakan baik. Hal ini bahwa keasaman atau pH dalam tumpukan kompos juga mempengaruhi aktivitas mikroorgaisme. Kisaran pH yang baik sekitar 6,5-7,5 (netral). Oleh karena itu, dalam proses pengomposan sering diberi tambahan kapur atau abu dapur untuk menaikkan pH. derajat keasaman pada awal proses pengomposan akan mengalami penurunan karena sejumlah mikroorganisme yang terlibat dalam pengomposan mengubah bahan organik menjadi asam organik. Pada proses selanjutnya, mikroorganisme dari jenis lain akan mengkonversikan asam organik yang telahterbentuk s ehingga bahan memiliki derajat keasaman yang tinggi dan mendekatinormal.
V. PENUTUP
15
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pertanian organik dengan memberi pupuk organik dapat disimpulkan bahwa padda media ember mengalami perubahan secara bertahap dimulai dimulai dari segi tekstur yang terus berubah, berawal dari halus akibat dari kotoransapi menjadi agak kasar karena perubahan dari tanah yang disebabkan sebuah proses pelapukan yang dibantu oleh organisme. Pada warna dan bau pun mengalami hal yang demikian perubahannya. Ketika proses pempukan usai dalam kurun waktu dua bulan maka pupuk dilakukan pengukuran pH dengan menggunakan kertas lakmus. Hasil yang diperoleh yaittu pada medis ember ber pH 7 dan padda media tanah ber pH 6. Ini membuktikan hasil pupuk yang diperole merupakan pupuk yang baik. Pupuk dikatakan baik atau sempurna jika telah bertekstur agak kasar atau gembur, berwarna coklat kehitaman, tidak berbau dan ber-pH netral. Dengan demikian pupuk pupuk sudah siap pakai. B.Saran
Semoga pratikum ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya untuk teman-teman mahasiswa fakultas pertanian jurusan agroteknologi dan dapat menambah khasanah bagi penulis laporan ini dan kita semua.
DAFTAR PUSTAKA
16
17
LAPORAN PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH DAN TEKNIK PEMUPUKAN “Pembuatan Pupuk Organik Cair ”
Oleh :
RESKY DAMAYANTI NIM. D1B116085 AGROTEK A
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO 2017
PENDAHULUAN
18
1.1 Latar Belakang
Pupuk organik cair adalah ekstrak dari hasil pembusukan bahan-bahan organik. Bahan-bahan organik ini bisa berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia yang mengandung unsur haranya lebih satu unsur. Dengan mengekstrak sampah organik tersebut dapat mengambil seluruh nutriens yang terkandung pada sampah organik tersebut. Selain nutriens juga sekaligus menyerap mikroorganisme, bakteri, fungi, protozoa dan nematodoa. Pupuk organik cair mengandung unsur kalium yang berperan dalam setiap proses metabolisme tanaman, yaitu dalam sintesis asam amino dan protein dari ion-ion ammonium serta berperan dalam memelihara tekanan turgor dengan baik sehingga memungkinkan lancarnya proses-proses metabolisme dan menjamin kesinambungan pemanjangan sel. Pupuk organik cair akan dibuat dari campuran kotoran kambing dan dedak padi. Kotoran kambing mengandung bahan organik yang dapat menyediakan zat hara bagi tanaman melalui proses penguraian. Proses ini terjadi secara bertahap dengan melepaskan bahan organik yang sederhana untuk pertumbuhan tanaman. Feses kambing mengandung sedikit air sehingga mudah terurai. Pada pembuatan pupuk organik cair ini diberikan aktivator yaitu EM4. E M4. Karena EM4 mengandung Azotobacter sp, Lactobacillus sp, sp, ragi, bakteri fotosintetik, dan jamur pengurai sellulosa. Yang mana keunggulan dari EM4 ini adalah akan mempercepat fermentasi bahan organik sehingga unsur hara yang terkandung akan cepat ter serap dan tersedia bagi tanaman (Hadisuwito, 2012). Pupuk cair dari kotoran kambing memiliki kandungan unsur hara relatif lebih seimbang dibandingkan pupuk alam lainnya karena kotoran kambing bercampur dengan air seninya seninya (mengandung unsur hara), hal tersebut biasanya tidak terjadi pada jenis pupuk kandang lain seperti kotoran sapi (Parnata, 2010). Suasana sejuk serta hijau dengan tanaman di dalam maupun halaman rumah akan membuat penghuninya lebih sehat, nyaman, dan segar. Namun kendala kendala terutama di perkotaan adalah sistem penanaman yang sudah ada terkesan mahal dan rumit. Untuk mencari tanah sebagai lahan tanam saja cukup sulit, apalagi dalam memeliharanya sering menyita waktu.
19
B. Tujuan
Tujuan praktikum yaitu untuk mengetahui teknik pembuatan pupuk cair organik dari beberapa bahan organik.
20
TINJAUAN PUSTAKA
Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak beredar di pasaran. Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, juga membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang. Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya adalah (Nur Fitri, Erlina Ambarwati, dan Nasih Widya, 2007). Pupuk cair adalah pupuk yang berbentuk cairan, dibuat dengan cara melarutkan kotoran ternak, daun jenis kacang-kacang dan rumput jenis tertentu ke dalam air. Pupuk cair mengandung unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, kesehatan tanaman. Unsur-unsur hara itu terdiri dari: Unsur Nitrogen (N), untuk pertumbuhan tunas, batang dan daun. Unsur Fosfor (P), untuk merangsang pertumbuhan akar buah, dan biji. Unsur Kalium (K), untuk meningkatkan ketahanan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit. Pupuk cair ini memiliki keistimewaan keist imewaan yaitu pupuk ini dibanding dengan pupuk alam yang lain (pupuk kandang, pupuk hijau dan kompos) lebih cepat diserap tanaman (Prihmantoro, 2007). Penggunaan pupuk anorganik menjadi hal yang sulit dipisahkan dalam kegiatan budidaya tanaman. Dampak dari penggunaan pupuk anorganik menghasilkan peningkatan produktivitas tanaman yang cukup tinggi, namun penggunaan pupuk anorganik dalam jangka yang relatif lama la ma umumnya berakibat buruk, meninggalkan residu pada produksi tanaman, dan tidak ramah lingkungan. lingkungan. Penggunaan pupuk kandang atau kompos selama ini diyakini dapat mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh pupuk anorganik. Umumnya merupakan pupuk lengkap karena mengandung unsur makro dan mikro meskipun dalam jumlah sedikit. Penggunaan pupuk organik alam yang dapat dipergunakan untuk membantu mengatasi kendala produksi pertanian yaitu Pupuk Organik Cair. Pupuk organik cair dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, membantu
21
meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang. Pupuk cair merupakan larutan mudah larut berisi satu atau lebih pembawa unsur yang dibutuhkan tanaman. Kelebihannya adalah dapatmemberikan hara sesuai dengan kebutuhan tanaman. Selain itu, pemberiannya dapat lebih merata dan kepekatannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan tanaman (Indrakusuma, 2009). Kelebihan dari pupuk organik cair juga adalah dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara dan mampu menyediakan cepat. Dibandingkan dengan pupuk anorganik, pupuk organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering mungkin (Nugroho, 2012). Unsur hara merupakan salah satu faktor yang menunjang pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang optimal. Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah yang banyak diantaranya yaitu nitrogen, fosfor, kalium, kalsium, magnesium dan sulfur. Unsur-unsur hara yang harus terpenuhi untuk pertumbuhan tanaman, ialah nitrogen, fosfor, dan kalium. Unsur N digunakan tanaman untuk membantu dalam pertumbuhan, terutama batang dan daun. Fosfor tergolong unsur hara makro utama diserap tanaman umumnya dalam bentukanion ortofosfat ( H2PO4-dan HPO42-) digunakan tanaman untuk pembentukan akardan asimilasi tanaman. Kalium adalah unsur hara yang berasal dari mineral yangmelapuk dan melepaskan ion kalium. Unsur kalium membantu dalam pembentukan protein dan karbohidrat selain itu juga berfungsi memperkuat bunga dan buah. buah.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
22
A. Hasil
B. Pembahasan
Pupuk organik cair merupakan salah satu jenis pupuk yang banyak beredar di pasaran. Pupuk organik cair kebanyakan diaplikasikan melalui daun atau disebut sebagai pupuk cair foliar yang mengandung hara makro dan mikro esensial (N, P, K, S, Ca, Mg, B, Mo, Cu, Fe, Mn, dan bahan organik). Pupuk organik cair selain dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah, juga membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman, mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk kandang. Pupuk organik cair mempunyai beberapa manfaat diantaranya adalah Pemberian pupuk kebanyakan dilakukan melalui tanah, namun cara tersebut mempunyai beberapa kelemahan, diantaranya adalah unsur hara menjadi tidak tersedia karena dapat mengalami pencucian, penguapan dan terfiksasi (diikat)
23
oleh partikel tanah atau misel tanah. Untuk mengatasi hal tersebut pemberian pupuk dapat dilakukan melalui tubuh tanaman atau dikenal dengan istilah pupuk daun. Kelebihan yang diperoleh dari pemberian pupuk melalui daun adalah pupuk daun umumnya mengandung unsur hara yang lengkap terdiri ata s unsur makro dan unsur mikro, unsur hara lebih cepat larut sehingga cepat diser ap tanaman. Hal ini disebabkan dengan pemberian POC dapat meningkatkan ketersediaan dan serapan unsur hara yang sangat diperlukan untuk pembentukan senyawa organik seperti karbohidrat, protein dan lipida. Senyawa-senyawa tersebut berperan dalam pembentukanorgan-organ tanaman.
Seperti bahwa hasil
metabolisme(karbohidrat, protein dan lipida) digunakan tanaman untuk keperluan pembentukan dan pembesaran sel tanaman. Selanjutnya dijelaskan bahwa tanaman akan tumbuh subur dan memberikan hasil yang baik jika unsur hara yang dibutuhkannya tersedia dalam jumlah cukup dan seimbang. s eimbang. Hasil penelitian juga memperlihatkan bahwa pemberian POC dengan konsentrasi 3,0 ml l -1 air (n3) dan4,0 ml l-1 air (n4) sudah tidak efektif danefisien lagi, bahkan menurunkan menurunkan hasiltanaman sawi. Hal ini disebabkan karenakonsentrasi karenakonsentrasi POC yang diberikan sudahmelebihi dari konsentrasi yang dihendaki tanaman s awi. Sesuai dengan bahwa pemupukan melalui daun dapat mengalami kegagalan apabila konsentrasi larutan pupuk yang diberikan tidak sesuai, sehingga akan mengakibatkan efektivitas pupuk menjadi berkurang. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pengaruh interaksi antara faktor jenis POC dengan faktor konsentrasi POC berbeda tidak nyata terhadap tinggi tanaman dan jumlah daun tanaman sawi pada umur 7 dan 21 hari setelah tanam serta pada saat panen, dan dan berat tanaman sawi pada saat panen. Keadaan ini menunjukkan bahwa antara faktor jenis POC dengan faktor konsentrasi POC tidak secara bersama-sama dalam mempengaruhi mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman sawi. Hal ini diduga karena perlakuan jenis dan konsentrasi POC terhadap tanaman sawi tidak terdapat hubungan yang saling mempengaruhi, sehingga masing-masing berpengaruh secara secar a terpisah t erpisah satu sama lainnya. Hal H al ini sesuai pendapat Steel dan bahwa bila pengaruh interaksi berbeda tidak nyata, maka disimpulkan bahwa diantara faktor-faktor perlakuan tersebut bertindak bebas satu.
24
III. METODE PRAKTIKUM
A. Tempat dan Waktu
25
Praktikum ini dilaksanakan di Desa Ulu Benua Kecamatan Amonggedo, Kabupaten Konawe, Propinsi Sulawesi Tenggara, pada tangggal 10 Desember 2016. B. Alat dan Bahan
1. Alat: - Ember dan tutup - Tong cat ukuran 20 kg dan tutup - Pengaduk - Pisau - Botol penyimpanan dan tutup - Saringan (dari kain atau kawat kasar) 2. Bahan : - 1 liter bakteri - 2 kg hijau-hijauan/ dedaunan segar - 0.5 kg terasi dicairkan dengan air secukupnya - 1 kg gula pasir/ merah/ tetes tebu ( pilih salah satu dan dicairkan dengan air). - 30 kg kotoran hewan - Air secukupnya - Ember/ gentong/ drum yang dapat ditutup rapat C. Prosedur Kerja
1. Masukkan kotoran hewan dan dedaunan hijau kedalam ember 2. memasukkan cairan gula dan terasi ke dalam ember 3. melarutkan bakteri kedalam air dan dimasukkan kedalam drum kemudian ditutup rapat. 4. setelah 8-10, pembiakan bakteri sudah selesai dan ember sudah dapat dibuka. 5. menyaring dan memasukkan ke dalam wadah bersih ber sih (botol untuk disimpan/ PENUTUP
KESIMPULAN
26
Berdasarkan hasil penelitian penelitian pada
uji empat empat jenis pupuk pupuk kandang
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai keriting dapat disimpulkan bahwa Penggunaan pupuk pupuk kandang jangkrik dengan dosis 150 gr/polybag gr/polybag atau 20 ton/ha memberikan hasil terbaik bagi pertumbuhan dan produksi buahsegar tanama n cabai keriting. Hasil tanaman cabai keriting terbaik dihasilkan pupuk kandang jangkrik dengan dosis 150 gr/polybag atau 20 ton/ha yaitu 3,16 ton/ha dan pupuk kandang ayam dengan dosis 150 gr/polybag atau 20 ton/ha yaitu 3,10 ton/ha.
SARAN
Berdasarkan
hasil
penelitian
ini
dapat
disarankan
dalam
membudidayakan tanaman cabai keriting menggunakan pupuk kandang jangkrik dengan dosis 150 g/polybag atau 20 ton/ha atau sebagai alternatif bisa menggunakan pupuk kandang ayam.
DAFTAR PUSTAKA
27
Siigit. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Jurnal pengaruh jenis dan konsentrasi pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil j uncea l. ) ) varietas tosakan 9(1) : 34-54. tanaman sawi (br assica juncea Pupuk Organik Cair Lengkap Bio Sugih. Sugih Cipta Sentosa Indonesia. Jurnal Pengaruh Interaksi antara Jenis dan Konsentrasi POC terhadap Pertumbuhan Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi 10(2) : 65-76. Andayani, 2008. Uji empat jenis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman cabai keriting ( Capsicum annum L.) JurnalAgronomi 6 (2) : 56-67. Hardjowigeno. S. 2010. Ilmu Tanah. Tanah. Akademik Pressindo, Cetakan ketujuh. Jakarta Harjadi, M.S. 2009 Pengantar 2009 Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta.
LAPORAN PRAKTIKUM
28
KESUBURAN TANAH DAN TEKNIK PEMUPUKAN “Pengujian Pemupukan Skala Petak ”
Oleh : IDAM NIM. D1B116220 AGROTEK D
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO 2017
29
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pupuk adalah suatu bahan yang mengandung satu atau lebih unsur hara atau nutrisi bagi tanaman untuk menopang tumbuh dan berkembangnya tanaman. Unsur hara yang diperlukan oleh tanaman adalah: C, H, O (ketersediaan di alam melimpah), N, P, K, Ca, Mg, S (hara makro), dan Fe, Mn, Cu, Zn, Cl, Mo, B (hara mikro). Pupuk dapat diberikan lewat tanah, daun, at au diinjeksi ke batang tanaman. Jenis pupuk adalah bentuk padat maupun cair. Berdasarkan proses pembuatannya pupuk dibedakan menjadi pupuk alam dan pupuk buatan. Pupuk Pupuk alam adalah pupuk pupuk yang didapat langsung dari alam, contohnya fosfat alam, pupuk kandang, pupuk hijau, kompos. Jumlah dan jenis unsur hara yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi. Sebagian dari pupuk alam al am dapat disebut sebagai pupuk organik karena merupakan hasil proses dekomposisi dari material mahluk hidup seperti, sisa tanaman, kotoran ternak, dan lain-lain. Pupuk organik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan organik, bahan alami, yaitu yang terbuat dari pelapukan organisme tumbuhan atau hewan, biasanya, pupuk ini berasal dari bahan kompos, pupuk kandang, daun-daun yang membusuk, sekam, dan bahan-bahan lain yang terbebas dari bahan kimia aktif. Ada beberapa jenis pupuk orgnanik, diantaranya pupuk kompos, bokashi, pupuk hijau, pupuk daun, pupuk saresah, dan pupuk cair organik, organik, bisa dilihat di jenis-jenis di jenis-jenis pupuk organik. Macam macam pupuk organik Pupuk hijau terbuat dari tanaman atau komponen tanaman yang dibenamkan ke dalam tanah. Jenis tanaman yang banyak digunakan adalah dari familia Leguminoceae atau kacang-kacangan dan jenis rumput-rumputan (rumput gajah). Jenis tersebut dapat menghasilkan bahan organik lebih banyak, daya serap haranya lebih besar dan mempunyai bintil akar yang membantu mengikat nitrogen dari udara. Tanaman hijau dapat sebagai kendala dalam waktu, tenaga, lahan, dan air pada pola tanam yang menggunakan rotasi dengan tanaman legume dapat mengundang hama ataupun penyakit dapat menimbulkan persaingan dengan tanaman pokok dalam hal tempa, air dan hara pada pola pertanaman tumpang sari
30
Pupuk AnOrganik Sementara pupuk anorganik adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan kimia aktif, merupakan hasil dari proses pembuatan dan rekayasa kimia, melalu proses rekayasa kimiawi, fisik ataupun biologis. Pupuk ini, banyak diproduksi oleh pabrik-pabrik kimia dan banyak beredar dipasaran. Macam-macam pupuk anorganik adalah PUPUK TUNGGAL : Pupuk yang dibuat dari satu unsur secara dominan.Contohnya : Urea yang mengandung N, TSP atau SP 36 dengan P, dan KCl atau ZK dengan unsur K yang dominan. PUPUK MAJEMUK : Pupuk yang mengandung mengandung lebih dari satu jenis unsur. Contoh : pupuk DAP dan Amofos yang terbuat dari N dan P. Pupuk majemuk juga bisa tersusun dari 3 unsur. Sebut juga Rustika Yellow dan Mutiara. Kedua pupuk itu dilengkapi dengan kandungan N, P, dan K. Produsen pupuk biasanya juga menambahkan unsur-unsur mikro seperti Fe, B, Mo, M o, Mn, dan Cu.
B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengenal karakteristik berbagai jenis pupuk. Untuk mengetahui proses pembuatan pupuk organik padat dari dedaunan vegetasi sekunder menggunakan EM4. Untuk mengetahui te knik pembuatan pupuk cair organic dari beberapa bahan organik. Untuk mengetahui pengaruh pupuk terhadap kesuburan tanah.
31
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Morfologi Jagung
Tanaman jagung termasuk famili rumput-rumputan (graminae) dari sub famili myadeae. Dua famili yang berdekatan dengan jagung adalah teosinte dan tripsacum yang diduga merupakan asal dari tanaman jagung. Teosinte berasal dari Meksico dan Guatemala sebagai tumbuhan liar didaerah pertanaman jagung. Jagung merupakan tanaman berumah satu Monoecious dimana letak bunga jantan terpisah dengan bunga betina pada satu tanaman. Jagung termasuk tanaman C4 yang mampu beradaptasi baik pada faktor-faktor pembatas pertumbuhan dan hasil. Salah satu sifat tanaman jagung sebagai tanaman C4, antara lain daun mempunyai laju fotosintesis lebih tinggi dibandingkan tanaman C3, fotorespirasi rendah, efisiensi dalam penggunaan air. Jagung mempunyai akar serabut dengan tiga macam akar, yaitu (a) akar seminal, (b) akar adventif, dan (c) akar kait atau penyangga. Akar seminal adalah akar yang berkembang dari radikula dan embrio. Pertumbuhan akar seminal akan melambat setelah plumula muncul ke permukaan tanah dan pertumbuhan akar seminal akan berhenti pada fase V3. Akar adventif adalah akar yang semula berkembang dari buku di ujung mesokotil, kemudian setelah takar adventif berkembang dari tiap buku secara berurutan dan terus keatas antara 7-10 buku, semuanya di bawah permukaan tanah. Tanaman jagung mempunyai batang yang yang tidak bercabang, berbentuk silindris, dan terdiri atas sejumlah ruas dan buku ruas. Daun jagung mulai terbuka sesudah koleoptil muncul di atas permukaan tanah. Setiap daun terdiri atas helaian daun, ligula, dan pelepah daun yang erat melekat pada batang. Bunga Bunga jantan terletak dipucuk yang yang ditandai dengan dengan adanya adanya malai atau tassel dan bunga betina terletak di ketiak daun dan akan mengeluarkan stigma. Tanaman jagung mempunyai satu atau dua tongkol, tergantung varietas. Tongkol jagung diselimuti oleh daun kelobot. kelobot. (Rinaldi ett all, 2013).
32
B. Syarat Tumbuh Jagung
Secara umum tanaman jagung ja gung dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian 0-1.300 m dari permukaan laut dan dapat hidup baik di daerah panas maupun dingin. tanaman jagung harus mendapatkan sinar matahari yang cukup karena sangat mempengaruhi pertumbuhannya. Jumlah radiasi surya yang diterima tanaman selama fase pertumbuhan merupakan faktor yang penting untuk penentuan jumlah biji. Intensitas cahaya merupakan faktor penting dalam pertumbuhan tanaman jagung oleh sebab itu tanaman jagung ja gung harus mendapatkan cahaya matahari langsung. Bila kekurangan cahaya batangnya akan kurus, lemah, dan tongkol kecil serta hasil yang didapatkan rendah. Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman jagung adalah subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, aerase dan drainasenya baik. Jagung dapat tumbuh baik pada berbagai jenis tanah asalkan mendapatkan pengolahan yang baik. Tanah
dengan
tekstur
lempung
berdebu
adalah
yang
terbaik
untuk
pertumbuhannya. Tanah-tanah dengan tekstur berat masih dapat ditanami jagung dengan hasil yang baik bila pengelolaan tanah dikerjakan se cara optimal, sehingga aerase dan ketersediaan air di dalam tanah berada dalam kondisi baik. Kemasaman tanah (pH) yang baik untuk pertumbuhan tanaman jagung berkisar antara 5,6 – 7,5 7,5 (Rinaldi, 2013).
C.Pupuk Bokashi
Bokashi merupakan salah satu jenis pupuk yang dapat menggantikan kehadiran pupuk kimia buatan untuk meningkatkan kesuburan tanah sekaligus memperbaiki kerusakan sifat-sifat tanah t anah akibat pemakaian pupuk anorganik (kimia) secara berlebihan. Bokashi merupakan hasil fermentasi bahan organik dari limbah pertanian (pupuk kandang, jerami, sampah, sekam serbuk gergaji) dengan menggunakan EM-4 .EM-4 (Efektif Microorganisme-4) merupakan bakteri pengurai dari bahan organik yang yang digunakan untuk proses pembuatan bokashi, yang dapat menjaga kesuburan tanah sehingga berpeluang untuk meningkatkan dan menjaga kestabilan produksi (M. Tufaila et al, 2014). al, 2014).
33
Pembuangan kotoran ternak sembarangan dapat menyebabkan pencemaran pada tanah, air dan udara (bau), berdampak pada penurunan kualitas lingkungan, kualitas hidup peternak dan ternaknya serta dapat memicu konflik sosial. Pengembangan peternakan ramah lingkungan dan berbasis sumberdaya lokal merupakan langkah strategis dalam mewujudkan peningkatan kualitas dan kuantitas produk peternakan. Sistem pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk organik pada tanaman pertanian semakin lama semakin berkembang. Pengelolaan limbah yang dilakukan dengan baik selain dapat mencegah terjadinya pencemaran lingkungan juga memberikan nilai tambah terhadap usaha ternak.
D. Manfaat Bokashi
Kotoran ternak merupakan limbah ternak yang terbanyak dihasilkan dalam meliharaan ternak selain limbah yang berupa sisa pakan. Guna menghindari dan mengurangi dampak pencemaran terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh kotoran ternak ( feces) feces) maka salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan mengolahnya menjadi pupuk bokashi. Pupuk bokashi sangat menguntungkan karena dapat memperbaiki produktivitas dan kesuburan tanah, selain itu juga akan memberikan keuntungan finansial karena mempunyai daya jual. Tetapi feces tidak dapat langsung dimanfaatkan sebagai pupuk bokashi, selain itu pula kondisi merobah feces menjadi pupuk bokashi juga sangat menentukan, sehingga perlu digunakan aktivator. Aktivator merupakan bahan yang terdiri dari enzim dan mikroorganisme yang dapat mempercepat proses pengomposan. (Maria Erviana Kusuma, 2012). Berbagai macam bahan organik dapat dimanfaatkan untuk pembuatan bokasi, yaitu antara lain: alang-alang dan jerami padi. Bahan-bahan tersebut tersedia cukup banyak di berbagai daerah di Indonesia umumnya dan Kalimantan Timur khususnya. Untuk berhasilnya pemberian pupuk selain ditentukan oleh macam pupuk, dosis dan cara pemupukan, juga oleh waktu pemberian pupuk. Berdasarkan uraian di atas, maka perlu dilaksanakan penelitian mengenai pengaruh jenis dan waktu pemberian bokashi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis ( Zea Zea mays L. saccharata Sturt) varietas super sweet (Wike Setiani, 2014). 34
B. Pembahasan
Penggunaan pupuk anorganik pada intinya dapat meningkatkan produksi pertanian, akan tetapi hal peningkatan produksi ini dibarengi dengan penurunan kualitas kesuburan tanah. Penggunaan pupuk anorganik dalam jangka panjang menyebabkan kadar bahan rganic tanah menurun, struktur tanah rusak, dan pencemaran lingkungan. Untuk menjaga dan meningkatkan produktivitas tanah diperlukan kombinasi pupuk anorganik dengan pupuk rganic yang tepat. Menyatakan bahwa penggunaan pupuk phonska 600 kg/ha Salah satu komoditas yang cocok dan banyak diusahakan petani di lahan kering pada musim hujan adalah jagung. Namun masih banyak masalah yang sering menghalangi petani pembudidaya jagung itu sendiri. Masalah tersebut diantaranya mahalnya biaya pembelian benih unggul, system budidaya yang kurang optimal. Salah satu pratinjau dari pemikiran peneliti dititik beratkan pada masalah masala h pemupukan. Pemberian pupuk rganic maupun pupuk anorganik pada lahan kering selalu barhubungan dengan dosis pupuk yang digunakan, karena kebutuhan rgani hara di lahan kering biasanya berbeda dengan lahan basah. Hal ini menuntut suatu pengetahuan dan keterampilan petani dalam membudidayakan tanaman di lahan kering. Lahan kering termasuk pada jenis tanah vertisol, dimana apabila tidak diirigasi sepanjang tahun tanah tersebut akan memiliki rekahan-rekahan selebar 5 mm atau lebih, dengan ketebalan 25 cm atau lebih, pada kedalam 50 cm dari permukaan tanah mineral, rekahan-rekahan rekahan-rekahan tersebut akan terjadi ketika msim panas mencapai 60 hari atau lebih . Pemupukan merupakan salah satu usaha pengelolaan kesuburan tanah yang potensial terdiri dari rgani hara makro dan rgani hara mikro. Begitu pentingnya peranan pupuk rganic dalam mendukung pertumbuhan dan produksi tanaman, maka kehadiran produk pupuk rganic yang berkualitas be rkualitas sangat didambakan, namun untuk mendapatkan pupuk rganic yang berkualitas perlu dilakukan seleksi terhadap bahan baku, uji mutu, dan keefektifan pupuk.
35
Daerah tropis umumnya memiliki kandungan bahan organik yang rendah, kapasitas tukar kation rendah, dan tingkat kesuburan tanah yang rendah serta kapasitas penjerapan fosfor yang relatif tinggi. tin ggi. Sedangkan fosfor merupakan unsur hara pembatas bagi produktivitas tanaman, sehingga diperlukan cara yang tepat dalam mengatasi hal tersebut. Mikroorganisme pelarut fosfat dihasilkan dari sebagian mikroorganisme organotropik yang ada di dalam tanah. Mikroorganisme ini memainkan peranan penting dalam melarutkan bentuk bentuk P tidak larut dalam tanah. Hal ini dilakukan dengan cara mengeluarkan asam-asam organik seperti asam format, asetat, propionat, laktonat, glikolat, fumarat dan suksinat dari dalam selnya. Asam-asam organik yang dihasilkan tersebut akan membentuk kompleks dengan Ca2+dan Fe3+ yang biasanya mengikat P sehingga kelarutan P meningkat. Meningkatnya asam-asam organik tersebut diikuti dengan penurunan pH yang tajam, sehingga mengakibatkan terjadinya pelarutan Ca-P. Selanjutnya, beberapa peneliti mengemukakan bahwa asam organik mampu meningkatkan P-tersedia dengan menggunakan aktivitas mikroorganisme yang akan menghasilkan hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida dapat melarutkan Fe-P dan Al-P, sehingga jumlah P-larut semakin meningkat. Respon tanaman jagung terhadap pemberian pupuk tunggal N, P dan K serta pupuk majemuk NPK tidak berbeda secara signifikan. Tinggi tanaman dan jumlah daun jagung meningkat secara signifikan seiring umur tanaman, tetapi respon tanaman akibat perlakuan jenis pupuk yang diberikan tidak signifikan berbeda. Berat basah dan berat kering tajuk jagung juga menunjukkan kecenderungan yang sama dalam responnya terhadap jenis pupuk yang diberikan, tetapi perlakuan pupuk tunggal N, P dan K memberikan berat basah dan berat kering tajuk yang relatif lebih tinggi dari perlakuan pupuk lengkap NPK. penelitian sangat penting untuk pertumbuhan pertumbuhan tanaman.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
36
Respon tanaman padi terhadap pemberian pupuk tunggal N, P dan K serta pupuk majemuk NPK tidak berbeda secara signifikan. Tinggi tanaman dan jumlah daun jagung meningkat secara signifikan seiring umur tanaman, tetapi respon tanaman akibat perlakuan jenis pupuk yang diberikan tidak signifikan berbeda. Berat basah dan berat kering tajuk jagung juga menunjukkan kecenderungan yang sama dalam responnya terhadap jenis pupuk yang diberikan, tetapi per lakuan pupuk tunggal N, P dan K memberikan berat basah dan berat kering tajuk yang relatif lebih tinggi dari perlakuan pupuk lengkap NPK. Pupuk N cenderung memberikan pengaruh sukulensi pada tanaman jagung. Penggunaan dosis pupuk yang lebih besar disarankan untuk penelitan respon tanaman selanjutnya. Pemberian air siraman dan perawatan tanaman jagung selama penelitiansangat penting untuk pertumbuhan tanaman.
B. Saran
Saran saya pada praktikum kesuburan tanah dan teknik pemupukan ini yaitu agar asisten lebih kompak lagi pada saat melaksanakan praktikum jangan hanya satu saja yang aktif.
DAFTAR PUSTAKA
Adamy I, Husnain, Rosmimik, 2011. Pengaruh Pupuk Organik Dari Berbagai Sumber Bahan Baku Terhadap Pertumbuhan Jagung (Zea mays L .).
37
Peneliti Badan Litbang Pertanian di Balai Penelitian Tanah, Jl. Tentara Pelajar No. 12, Bogor. Rinaldi , Milda Ernita, Yunis Marni, 2012. Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung ( Zea Mays L.) Yang Ditumpangsarikan Dengan Kedelai (Glycine Max L.). Jurnal Mahasiswa Fakultas Pertanian Jurusan Agroteknologi Agroteknologi Universitas Tamansiswa. 2(1) : 67-87 Setiani Wike, 2014. Pengaruh Jenis Dan Waktu Pemberian Bokashi Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Jagung Manis ( Zea Mays L. Saccharata Sturt) Varietas Super Sweet. Jurnal AGRIFOR 9 (2): 67-68. Maria Erviana Kusuma, 2012. Pengaruh Beberapa J enis Pupuk Kandang Terhadap Kualitas Bokashi. Jurnal Ilmu Hewani Trapika 1 (2): 1-2. M. Tufaila, Yusrina Dan Syamsu Alam. 2014. Pengaruh Pupuk Bokashi Kotoran Sapi Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Padi Sawah Pada Ultisol Puosu Jaya Kecamatan Konda, Konawe Selatan. Jurnal Agroteknos. 4. (1) :18-25.
LAMPIRAN
38
39
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH DAN TEKNIK PEMUPUKAN
Oleh :
RESKY DAMAYANTI NIM. D1B116085
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO 2017
40
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH DAN TEKNIK PEMUPUKAN
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mengikuti Uji Uj i an Pr P r aktikum ktik um E kolo kologi Pertanian Pertanian
Oleh :
RESKY DAMAYANTI NIM. D1B116085
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO 2017
41
HALAMAN PENGESAHAN
Judul
: Laporan Lengkap Praktikum Kesuburantanah &
Teknik Pemupukan
Nama
: Resky Damayanti
Nim
: D1B116020
Program Studi
: Agroteknologi
Kendari, Desember 2017 Menyetujui, Asisten I
Asisten II
Sumaida Saholaa NIM. D1B114145 D1B114145
Manto NIM. D1B115014 D1B115014 Mengetahui,
Dosen Penanggung Jawab Praktikum Kesuburantanah dan Teknik Pemupukan
Rustam S.p M.p.
Hari/Tanggal, pengesahan :
Desember 2017
42
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. Wb. Puji syukur penilis panjatkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas limpahan Rahmat, Taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan
lengkap
praktikum
Dasar-Dasar
Ilmu
Tanah
ini tepat pada waktunya yang merupakan syarat untuk mengikuti ujian praktikum. Tak lupa penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini terutama kepada Asisten praktikum yaitu Sarifina Salihin dan Satria Eka WIjaya yang telah banyak membimbing dan memberikan arahan kepada praktikan dalam pembuatan laporan. Rasa terimakasih juga saya ucapkan kepada teman-teman yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan. Akhir kata penulis berharap kepada semua pihak pihak agar dapat memberikan saran,
masukan
dan
kritikan
yang
bersifat
membangun
demi
kesempurnaan laporan ini. wassalamualaiku wr. Wb.
Kendari,
Desember 2017
RESKY DAMAYANTI D1B116085
43
RIWAYAT HIDUP
Resky Damayanti (NIM D1B116085) biasa di panggil Resky atau Dian, penulis d lahirkan di Tosiba pada tanggal 22 Agustus 1998, anak ke dua dari dua bersaudara ,dari pasangan, ayah bernama Hasanuddin dan ibu bernama Hudaya. Penulis mengawali pendidikannya pada Sekolah Dasar di SDN 1 Tosiba dan selesai pada tahun 2010. Kemudian Melanjutkan pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di SMPN 1 Samturu dan selesai pada tahun 2013. Kemudian melanjutkan sekolah di SMKN 1 Samaturu jurusan Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura (ATPH). Penulis juga mengikuti praktik kerja industry (PKL) di BALIT SAREAL Maros Sulawesi Selatan selama 3 bulan. penulis menyelesaikan pendidikannya pendidikannya pada tahun 2016. Kemudian pada tahun yang sama penulis terdaftar sebagai Mahasiswa yang lolos pada Seleksi Bersama Masuk Pergurun Per gurun Tinggi Negeri (SBMPTN), pada program studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Halu Oleo, Kendari. Hingga saat ini penulis masi aktif dalam proses perkuliahan.
44
DAFTAR ISI
Halaman sampul................................... sampul......................................................... ............................................... ......................................i .............i Halaman Pengesahan..................... Pengesahan........................................... ............................................ .......................................... .................... ii Riwayat Hidup...................................... Hidup............................................................ ............................................ .....................................iii ...............iii Kata Pengantar............................ Pengantar.................................................. ............................................ ............................................ .......................iv .iv Daftar Isi....................................... Isi............................................................. .............................................. .............................................v .....................v Daftar Tabel...................................... Tabel............................................................ ............................................ ........................................vi ..................vi Daftar Gambar................................ Gambar...................................................... ............................................ ........................................vii ..................vii Daftar Grafik.................................. Grafik........................................................ ............................................ ........................................viii ..................viii
I. KARAKTERISTIK BERBAGAI JENIS PUPUK............................... PUPUK............................... II. PEMBUATAN PUPUK ORGANIK PADAT DARI TANAMAN KOMBA-
KOMBA DAN KOTORAN SAPI..................... SAPI.....................
III. PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR..................... CAIR..................... IV. PENGUJIAN PEMUPUKAN SKALA PETAK..................... PETAK.....................
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
45
DAFTAR TABEL
No
Halaman
1. Karakteristik Berbagai Jenis Pupuk …………... …………...………….……… ………….………
2 3
2. Pembuatan pupuk organi padat……………………………………
46
DAFTAR GAMBAR
No
Halaman
1. Karakteristik Berbagai Jenis Pupuk …………... …………...………….……… ………….………
2 3
2. Pembuatan Pupuk Organik Padat.………………………………… Padat.…………………………………
47
PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH DAN TEKNIK PEMUPUKAN “Karakteristik “Karakteristik Berbagai Jenis Pupuk ”
Oleh :
RESKY DAMAYANTI NIM. D1B116085 AGROTEK A
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI JURUSAN AGROTEKNOLOGI
48
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HALU OLEO 2017
49