52
90
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Di dunia industri saat ini tidak lepas kaitannya dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat. Oleh karena itu demi memajukan tenaga kerja yang kompeten, Program Studi Diploma III Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang menumbuhkan bibit-bibit baru untuk mempersiapkan tenaga kerja yang kompeten. Untuk menghasilkan seseorang profesional di bidang mesin, diperlukan sarana di dunia nyata, yaitu dunia industri, sehingga dengan praktek kerja diharapkan mahasiswa Program Studi Diploma III Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang dapat menempa diri menjadi seorang ahli madya yang profesional dalam bidang mesin.
Seiring dengan perkembangan teknologi maka tidak hanya teori yang di peroleh dalam studi di perguruan tinggi, perlu juga pengembangan pengalaman dan keahlian khusus yang bisa diperoleh dengan terjun langsung dilapangan melalui praktek kerja lapangan. Tujuannya adalah agar mahasiswa yang belajar di Universitas tersebut dapat mendapat informasi kemajuan teknologi yang terjadi dalam dunia industri serta mencetak para ahli madya yang mempunyai keahlian dan siap pakai dalam dunia kerja pada jaman sekarang. Untuk itu, maksud adanya praktek kerja lapangan ini dalam kurikulum perguruan tinggi selain sebagai wujud nyata dari teori-teori yang telah di pelajari dan didapatkan selama kuliah juga sebagai wahana latihan dalam menghadapi atau memasuki dunia kerja yang akan dilalui setelah lulus dari perguruan tinggi.
Karena dalam kenyataanya selama ini lulusan perguruan tinggi banyak yang tidak mempunyai keahlian khusus seperti yang diharapkan dalam dunia industri, sehingga sering kali menjadi bingung ketika dihadapkan pada kenyataan yang sebenarnya.
Sebagai usaha dalam memenuhi tuntutan perkembangan dunia teknologi, maka saya memilih PT. Dua Kelinci yang bertempat di PATI, sebagai tempat untuk mengembangkan kemampuan profesional dalam mengembangkan ilmu pengetahuan yang sudah didapat di bangku kuliah.
Alasan memilih Praktek Kerja Lapangan (PKL) di PT. Dua Kelinci karena merupakan perusahaan makanan yang cukup terkenal dengan proses produksi yang menggunakan alat yang canggih dan modern. Untuk menunjang produksinya perusahaan ini memiliki boiler sebagai alat yang mampu menghasilkan uap panas yang digunakan untuk memasak kacang. Saya ditempatkan di bagian boiler yang berada di Departemen Teknik.
Dengan demikian praktek kerja lapangan ini diharapkan menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menambah wawasan serta pengetahuan dalam perindustrian, khususnya sistem produksi yang diterapkan dalam industri suatu perusahaan, baik itu tradisional maupun modern.
1.2 Tujuan dan Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Praktek kerja lapangan yang penulis laksanakan memiliki tujuan dan manfaat bagi PT. Dua Kelinci maupun bagi Universitas Diponegoro :
Tujuan Praktek Kerja di PT. Dua Kelinci :
Memahami cara kerja boiler di PT. Dua Kelinci.
Ikut serta langsung dalam proses pengambilan data pada boiler.
Ikut serta langsung dalam proses perbaikan dan perawatan boiler di PT. Dua Kelinci.
Mendapatkan pembelajaran softskill tentang kedisiplinan, etika, kerjasama, dan komunikasi.
1.2.2 Manfaat Bagi Program Diploma III Teknik Mesin Universitas Diponegoro:
Mendapatkan keahlian dalam bidang produksi dan perawatan yang sesuai Standar.
Memperoleh pengalaman produksi dan perawatan boiler.
Mendapatkan keahlian dalam hal analisa, perbaikan dan perawatan pada boiler sesuai standar yang berlaku.
Mendapatkan pengalaman yang akan berguna ketika terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya.
Manfaat bagi PT. Dua Kelinci Pati :
Perusahaan dapat memperoleh dan mengetahui gambaran tentang mutu pendidikan tinggi yang dikaitkan dengan perencanaan sumber daya manusia yang potensial.
Merupakan suatu wujud nyata perusahaan dalam menjalin kerja sama dengan dunia pendidikan.
Sebagai sarana evaluasi perusahaan terhadap perkembangan teknologi saat ini.
Perusahaan dapat memperoleh masukan-masukan positif, baik berupa usulan perbaikan dan saran dari mahasiswa atau perguruan tinggi guna meningkatkan kinerja perusahaan itu sendiri.
1.3 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek
Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan pada tanggal 02 Februari – 31 Maret 2016 di PT. Dua Delinci Jalan Raya Pati- Kudus Km 6,3 Pati.
1.4 Batasan Masalah
Mengingat keterbatasan waktu maka dalam laporan praktek kerja lapangan ini kami sajikan dalam ruang lingkup lebih spesifik tentang Mesin Boiler di PT. Dua Kelinci Pati.
1.5 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan praktek kerja lapangan ini adalah :
Metode Observasi
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mendatangi perusahaan serta melihat secara langsung kegiatan dalam perusahaan tersebut.
Metode Wawancara
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan operator, teknisi ataupun supervisor dan bagian yang terkait dengan proses produksi.
Metode Perpustakaan
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara studi literature, seperti dokumen-dokumen dan manual book dari mesin yang digunakan dalam proses produksi.
Metode Evaluasi Kegiatan
Analisis dilakukan dengan arahan pembimbing sehingga analisis dapat diambilkesimpulan dan saran perbaikan yang sesuai dengan disiplin ilmu teknik mesin.
Metode Penyusunan Laporan Kerja Praktek
Yaitu metode pengumpulan data dengan cara studi literatur, seperti dokumen-dokumen dan manual book dari mesin boiler.
Metode Kerja Langsung
Metode kerja langsung ini dengan cara melakukan pekerjaan, pengoperasian, produksi, dan perakitan terhadap mesin yang kita pelajari.
1.6 Sistematika Penulisan Laporan
Dalam pembuatan laporan praktek kerja lapangan ini, sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi latar belakang, maksud dan tujuan Praktek Kerja Lapangan, batasanmasalah dan metode penulisan laporan.
BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini membahas tentang sejarah singkat perusahaan, letak perusahaan, visi dan misi perusahaan, struktur organisasi, slogan dan komitmen perusahaan serta fasilitas bagi pekerja di PT. Dua Kelinci.
BAB III PROSES PRODUKSI
Bab ini menjelaskan mengenai proses produksi di PT. Dua Kelinci dan menjelaskan komponen-komponen mesin produksi.
BAB IV PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan tentang mesin boiler, data-data beserta perhitungan yang nantinya digunakan untuk mencari efisiensi boiler.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dan saran dari Laporan Praktek Kerja Lapangan ini serta saran-saran untuk pihak yang terkait.
BAB II
GAMBARAN UMUM
PT. DUA KELINCI
2.1 Sejarah PT. Dua Kelinci
PT. Dua Kelinci Pati berdiri pada tahun 1972 di Surabaya. PT. Dua Kelinci awalnya hanyalah sebuah home industry yang sangat sederhana, yang hanya memproduksi kacang garing dengan merk Sari Gurih berlogo "Dua Kelinci ". Dikarenakan konsumen lebih suka menyebut Dengan "Dua Kelinci ", maka pada tahun 1982 perusahaan mengganti merknya yaitu " Dua Kelinci ". Agar lebih menjamin kualitas dan dapat memenuhi permintan pasar.Pada tanggal 1985 perusahaan mendirikan PT Dua Kelinci di Pati.Seiring dengan perkembangan pasar dan naiknya permintaan konsumen, perusahaan mencoba membuat produk baru yaitu kacang atom dan tic tac. Seiring dengan itu, PT Dua Kelinci Pati juga secara terus menerus dan teratur melakukan inovasi-inovasi untuk menciptakan produk-produk baru untuk dipasarkan ke masyarakat. Di tahun 2000, PT Dua Kelinci Pati telah meluncurkan produk-produk baru seperti Sanghai DK,Garlic Nut, HA Lofet, KOROKU dan lain-lain. Dilengkapi dengan peralatan dan fasilitas pendukung modern yang mengikuti panduan teknologi terkini, pabrik baru dibangun untuk menambah daya produksi baik dalam segi kualitas dan kuantitas. Didukung pula oleh sumber daya manusia, teknologi modern, inovasi-inovasi, dan pengawasan mutu yang tepat, PT Dua Kelinci Pati berkomitmen untuk tetap menjadi salah satu perusahaan kacang garing utama yang selalu memproduksi produk-produk berkualitas tinggi seperti kacang garing, coated peanuts, dan lain-lain.
Sejarah dan Makna Logo
Logo Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki logo sendiri-sendiri agar mudah dikenali oleh masyarakat. Begitu juga dengan PT. Dua Kelinci memiliki logo perusahaan. Logo perusahaan PT. Dua Kelinci yaitu sebagai berikut :
Gambar 2.1 Logo PT. Dua Kelinci
2.2.2 Sejarah Logo Perusahaan
Pada suatu ketika di Surabaya Ho Sie Ak dan Lauw Bie Giok serta keluarganya memiliki sebuah toko kecil. Suatu hari seorang petani kacang datang dan ingin menitipkan kacng kulit untuk dijual di toko itu. Keluarga itu melihat kemasan kacang yang rupanya kurang menarik dan sempat bertanya-tanya apakah produk ini akan laku dijual.
Pada suatu ketika saat Hadi pergi memancing dan saat dia memikirkan mengenai produk kacang tersebut sambil memancing tiba-tiba dua ekor ikan melompat dari air. "Wah, ini pertanda" pikirnya. Saat dia kembali dia meminta seorang kenalannya untuk mendesain sebuah logo dan kemasan untuk produk kacang tersebut dengan memasukkan gambar dua ekor ikan seperti yang dia lihat. "Tolong buatkan yang seperti ini ya," katanya, sambil memberikan kertas pembungkus dengan gambar dua ekor kelinci.
Setelah selesai, jadilah desain logo dengan gambar dua ekor kelinci yang tengah memancing sambil duduk diatas kacng dengan dua ekor ikan melompat dari dalam air. Gambar ini menjadi logo "Sari Gurih," sebuah usaha kecil dalam bidang pengemasan kacang.
Perusahaan ini mulai berkembang dan gambar dua kelinci itu mulai banyak dijumpai di banyak toko. Orang mulai mencari produk kacang Sari Gurih, tapi bukan dengan menyebut namanya. Mereka umumnya bertanya,"ada kacang Dua Kelinci ?". Akhirnya nama Sari Gurih tidak digunakan lagi dan perusahaan itu mengganti namanya menjadi Dua Kelinci 1985.
Perusahaan itu akhirnya berkembang dengan logo barunya yang rupanya membawa keberuntungan. Dua kakak beradik, Ali Arifin dan Hadi Sutiono berganti bidang usaha menjadi pemprosesan kacang, belajar sebisa mungkin mengenai kacang, cara memasak da industrinya. Pusat usaha pindah ke Pati, Jawa Tengah, sebuah wilayah yang kini dikenal sebagai jantung industri kacang garing di Indonesia.
Seiring Dua Kelinci menjadi semakin besar, muncullah produk baru yaitu kacang dengan rasa, kacang garing pasir, kacang lapis tepung dan aneka makanan ringan lain serta minuman ringan.
Peralatan canggih dan modern kini telah banyak menggantikan sisitem pekerjaan manual. Tim riset dan pengembangan dibuat dan standar multi internasional mulai diperkenalkan, dan lebih banyak orang akhirnya dipekerjakan. Kemudian perusahaan ini bahkan mulai melakukan ekspor kacang.
Slogan dan Komitmen Perusahaan
Dalam usaha yang dilakukan guna meningkatkan kinerja dan meningkatkan kepuasan konsumen, maka PT Dua Kelinci Pati memiliki Slogan dan Komitmen sebagai berikut :
SloganPerusahaan:
"Menjadi yang terbaik di bidang food dan beferage industry".
Komitmen Perusahaan:
Menjaga kualitas produk-produk terbaik , aman dan halal demi kepuasan pelanggan.
Meningkatkan produktifitas dan daya saing melalui pengembangan produk dan teknologi.
Mengembangkan manajemen dan Sumber daya serta mengantisipasi perubahan global.
Mengupayakan dan memperbaiki kelestarian dan keharmonisan lingkungan.
Visi dan Misi Perusahaan
Dalam usaha yang dilakukan guna menyongsong dan menghadapi persaingan global serta persaingan pasar nasional yang kian banyak, maka PT Dua Kelinci Pati memiliki Visi dan Misi sebagai berikut :
Visi Perusahaan :
Menjadi produsen makanan ringan yang digemari di Indonesia dan menjadi pelopor dalam kesempurnaan pelaksanaan pemrosesan makanan dan etika bisnis.
Misi Perusahaan:
Memperbaiki daya saing dengan fokus ke arah kualitas, efisiensi dan peningkatan teknologi dan untuk bekerja secara konsisten demi meningkatkan kinerja dan memperkuat merek korporat Dua Kelinci dengan memanfaatkan dan memperluas jaringan distribusi global."Bersaing dalam kualitas dengan menjadi efisien, mengaplikasikan teknologi baru dan dengan tetap bersikap responsif terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen di Indonesia dan dunia internasional".
2.5 Alamat Perusahaan
Factory Office :
PT. DUA KELINCI
Jl. Raya PATI-KUDUS km 6.3
PATI 59163, Jawa Tengah, Indonesia
Phone : ( +62 ) 295 381 407 " 295 381 664
Fax : ( +62 ) 295 381 457
Email :
[email protected]
Mailing Address : PO.BOX 206 PATI 59163
Surabaya Office :
Komplek Pergudangan Suri Mulia Permai
Jl. Margomulyo 44 Blok E-15
Surabaya 60183, Jawa Timur, Indonesia
Phone : ( +6231 ) 749 1161, 749 1162
Fax : ( +6231 ) 749 1230
Jakarta Office :
Graha Cempaka Mas Blok D no. 22
Jl. Letjen Suprato
Jakarta Pusat 10640, Indonesia
Phone : ( +6221 ) 420 5180, 420 5568
Fax : ( +6221 ) 426 6848
Berikut ini adalah Foto PT. Dua Kelinci Pati :
Gambar 2.2 PT. Dua Kelinci tampak dari depan
Gambar 2.3 Layout PT. Dua Kelinci
2.6 Struktur Organisasi Perusahaan
Sebuah perusahaan memiliki aset yang besar berupa sumber daya manusia (SDM), tanpa koordinasi yang handal maka SDM tidak bias bejalan selaras dengan tuuan perusahaan. Maka, diperlukan adanya struktur organisasi yang baik dengan alur yang jelas, struktur organisasi merupakan hal yang penting untuk menentukan tugas dan tanggung jawab antar unit organisasi dalam perusahaan dengan maksud mendorong unit-unit organisasi tersebut bekerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya.
Struktur organisasi PT. Dua kelinci menerapkan bentuk oganisasi lini dan staf. Garis kekuasaan pada organisasi lini adalah lurus kebawah dan setiap bawahan bertanggung jawab langsung kepada atasannya. Wewenang pada organisasi lini biasanya berwujud wewenang dari atasan ke bawahan secara langsung.
Struktur organisasi di PT. Dua Kelinci disusun berdasarkan pertimbangan atas fungsi-fungsi yang diutuhkan perusahaan seiring dengan perkembangan perusahaan. Dalam pelaksanaan pengelolaannya pemegang kekuasaan tertinggi dipegang oleh Direktur Utama.
Direktur utama membawahi Direktur, kemudian untuk memperlancar kinerja dan tugasnya Direktur mendapat bantuan dari staf ahli. Tugas dari staf ahli yaitu memberikan bantuan berupa pemikiran, saran, data, informasi sebagai pertimbangan untuk menetapkan keputusan dan kebijaksanaan. Posisi staf memiliki hak untuk menyarankan, merekomendasikan atau konsultasi kepada personal lini. Selain itu, supaya kebijasanaan strategis perusahaan dapat diturunkan dengan lancar ke seluruh bagian. Dibawah ini akan digambarkan susunan organisasi PT. Dua Kelinci :
STRUKTUR ORGANISASI PT. DUA KELINCI
Direktur
Direktur
Bagian PemasaranBagian AdministrasiBagian PembelianBagian Produksi
Bagian Pemasaran
Bagian Administrasi
Bagian Pembelian
Bagian Produksi
Bagian GudangBagian PembukuanBagian Produksi
Bagian Gudang
Bagian Pembukuan
Bagian Produksi
Bagian PromosiBagian PenjualanBagian PengirimanBagian PersonaliaBagian KeuanganBagian Teknik
Bagian Promosi
Bagian Penjualan
Bagian Pengiriman
Bagian Personalia
Bagian Keuangan
Bagian Teknik
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Perusahaan
Dari gambar tersebut dapat dilihat bahwa setiap pemimpin mempunyai bawahan sendiri, seorang pimpinan mempertanggung jawabkan segala kewajiaban-kewajibannya, sehingga para bawahan mengetahui dari siapa mereka menerima perintah dan kepada siapa mereka bertanggung jawab.
Pada struktur organisasi PT. Dua Kelinci, pimpinan atas dipegang oleh seorang direktur yang didalam menjalankan operasi perusahaan dibantu oleh 4 kepala bagian, yaitu :
Kepala Bagian Produksi
Kepala Bagian Pembelian
Kepala Bagian Administrasi
Kepala Bagian Pemasaran
Pembagian wewenang dan tanggung jawab adalah sebagai berikut :
Direktur
Bertugas menentukan kebijaksanaan perusahaan, baik intern maupun ekstrern untuk kemajuan perusahaan perusahaan dan mengkoordinir, mengawasi serta bertanggung jawab atas pelaksanaan operasi yang dijalankan oleh perusahaan.
Kepala Bagian Produksi
Membawahi dan bertugas mengkoordinir serta mengawasi :
Sub Bagian Produksi
Bagian yang menjalankan tugas didalam proses produksi.
Sub Bagian Teknik
Bagian yang bertugas menangani mesin-mesin produksi dan bertanggung jawab kepada direktur atas pekerjaan dari sub bagian tersebut.
Kepala Bagian Pembelian
Membawahi dan bertugas mengkoordinir serta mengawasi pekerjaan sub bagian pembelian ( tugasnya melakukan pemesanan dan pembelian bahan baku dan bertanggung jawab atas tersedianya barang tersebut ) dan bertanggung jawab kepada direktur atas pekerjaan dari sub bagian tersebut.
Kepala Bagian Administrasi
Membawahi dan bertugas mengkoordinir dan mengawasi pekerjaan :
Sub Bagian Pembukuan
Bagian ini bertugas mencatat transaksi-transaksi yang telah dilakukan perusahaan, melaksanakan kegiatan surat menyurat untuk kelancaran operasional perusahaan dan menyimpan arsip dengan baik agar mudah diambil jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Sub Bagian Keuangan
Bagian ini tugasnya adalah melaksanakan pengolahan dan pengawasan sumber-sumber dana yang tersedia, penerimaan serta pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan perusahaan.
Sub Bagian Personalia
Bagian ini tugasnya adalah mengatur dan mengawasi pelaksanaan tugas yang berhubungan dengan masalah kepegawaian dan masalah-masalah lainnya.
Kepala Bagian Pemasaran
Membawahi dan bertugas mengkoordinir serta mengawasi pekerjaan :
Sub Bagian Penjualan
Melakukan dan mengatur penjualan barang-barang yang dijual oleh perusahaan, melayani order yang masuk, berusaha mencari langganan baru, membina hubungan baik dengan agen dan para pengecer.
Sub Bagian Promosi
Bagian ini bertugas melakukan kegiatan promosi perusahaan, periklanan, pemberian discount dan lain-lain.
Sub Bagian Gudang
Bagian ini bertugas mencatat pengeluaran dan pemasukan barang-brang, menyiapakan barang-barang tersebut digudang dengan baik dan bertanggung jawab atas tersedianya stok di gudang.
Sub Bagian Pengiriman
Bagian ini bertugas mengaur dan melaksanakan pengiriman barang-barang dari gudang ke tempat pembeli atau ekspedisi dan bertanggung jawab atas keselamatan dan kerusakan barang yang dikirim.
Struktur Organisasi Divisi Teknik
Kadiv TeknikHairul fatah
Kadiv Teknik
Hairul fatah
Ass. Div TeknikMahfud Efendi
Ass. Div Teknik
Mahfud Efendi
Kabag T. ListrikMahfud EfendiKabag T. Batu Bara 2Sam'anKabag T. Batu Bara 1Edy SusantoKabag T. Bengkel 2Ari WibowoKabag T. Bengkel 1SuharjoKabag T.pro 2KA,TT,BJ,MinAgung S.
Kabag T. Listrik
Mahfud Efendi
Kabag T.
Batu Bara 2
Sam'an
Kabag T.
Batu Bara 1
Edy Susanto
Kabag T. Bengkel 2
Ari Wibowo
Kabag T. Bengkel 1
Suharjo
Kabag T.
pro 2
KA,TT,BJ,Min
Agung S.
Koord T.PackingTitus Hadi s.Koord T.OvenSukarnoKoord T.SortirSukirmanKoord T.Ayak SeloRupadiKoord T.DrayerSukirmanKoord T.MasakBambang M.
Koord T.
Packing
Titus Hadi s.
Koord T.
Oven
Sukarno
Koord T.
Sortir
Sukirman
Koord T.
Ayak Selo
Rupadi
Koord T.
Drayer
Sukirman
Koord T.
Masak
Bambang M.
Koord T.PengembanganBambang S.Koord T.HidranRupadiKoord T.GensetSugiantoKoord T.OtomotifSumiyantoKoord AdminTeknikEdy Prapanca
Koord T.
Pengembangan
Bambang S.
Koord T.
Hidran
Rupadi
Koord T.
Genset
Sugianto
Koord T.
Otomotif
Sumiyanto
Koord Admin
Teknik
Edy Prapanca
Gambar 2.5 Struktur Organisasi Divisi Teknik
Dalam struktur Organisasi Teknik seorang Kepala Divisi Teknik memiliki tanggung jawab menjalankan tugas dan aktivitas yang berhubungan dengan sarana peralatan produksi meliputi : pengadaan, perawatan dan perbaikan mesin-mesin produksi. Namun, karena semua itu tidak bisa dilakukan dengan sendiri maka Kepala Divisi memiliki bawahan yaitu :
Ass. Div Teknik
Menerima instruksi dan melaporkan keadaan kepada kepala divisi teknik.
Merencanakan, mengatur, menjalankan, mengendalikan kegiatan yng dilakukan kabag dan koordinator teknik.
Melakukan pengawasan terhadap kegiatan yang dilakukan kabag dan koordinator teknik beserta jajarannya.
Kabag T. Pro 2
Merencanakan, mengatur, menjalanakan, mengendalikan kegiatan perawatan, proyek, perbaikan masalah pada produksi.
Kabag T. Bengkel 1
Merecanakan, mengatur, menjalankan, mengendalikan kegiatan perawatan, perbaikan masalah pada bengkel umum.
Kabag T. Bengkel 2
Merencanakan, mengatur, menjalankan, mengendalikan kegiatan perawatan, perbaikan masalah, membubut.
Kabag T. Batu Bara 1
Merencanakan, mengatur, menjalankan, mengendalikan kegatan perwatan, perbaikan, masalah pada mesin boiler 1 dan Thermal Oil 1.
Kabag T. Batu Bara 2
Merencanakan, mengatur, menjalankan, mengendalikan pembelian, pengecekan kualitas dan kuantitas Batu Bara.
Kabag T. Listrik
Merencanakan, mengatur, menjalanakan, mengendalikan kegiatan perwatan, perbaikan masalah pada instalasi listrik, air minum RO (riverse osmosis), panel control.
Koord T. Masak
Merencanakan, mengatur, menjalankan, mengendalikan kegiatan perwatan, perbaikan masalah pada mesin pemasakan.
Koord T. Dryer
Merencanakan, mengatur, menjalankan, mengendalikan kegiatan perawatan, perbaikan masalah pada mesin Dryer.
Koord T. Ayak Selo
Merencanakan, mengatur, menjalankan, mengendalikan kegiatan perawatan, perbaikan masalah pada mesin sortir.
Koord T. Sortir
Merencanakan, mengatur, menjalankan, mengendalikan kegiatan perawatan, perbaikan masalah pada mesin sortir.
Koord T. Oven
Merencanakan, mengatur, menjalankan, mengendalikan kegiatan perawatan, perbaikan masalah pada mesin oven.
Koord T. Packing
Merencanakan, mengatur, menjalankan, mengendalikan kegiatan perawatan, perbaikan masalah pada mesin.
Koord Admin Teknik
Merencanakan, mengatur, menjalankan, mengendalikan kegiatan perawatan, perbaikan masalah pada mesin.
Koord T. Otomotif
Merencanakan, mengatur, menjalankan, mengendalikan kegiatan perawatan, perbaikan masalah pada kendaraan perusahaan dan mobil pengangkat (Forklift).
Koord T. Genset
Merencanakan, mengatur, menjalankan, mengendalikan kegiatan perawatan, perbaikan masalah pada mesin genset dan mesin kompresor.
Koord T. Hidran
Merencanakan, mengatur, menjalankan, mengendalikan kegiatan perawatan, perbaikan masalah pada mesin hidran.
Koord T. Pengembangan
Merencanakan, mengatur, menjalankan, mengendalikan kegiatan pengembangan kedepan yang ingin diwujudkan.
2.7 Produk-produk Perusahaan
PT. Dua Kelinci memiliki berbagai macam produk yang telah beredar dipasar local maupun internasional, adapun produk yang diproduksi yaitu :
Kacang Panggang
Kacang Sangrai
Kacang Garing
Garlic Nut
Gambar 2.5 Kacang Panggang
Kacang Bersalut
Sukro Kribo
Kacang Telur
Kacang Sukro BBQ
Kacang Sukro Original
Kacang Sukro Polong
Hot Nut Oven Jagung
Hot Nut Oven Pedas
Kacang Shanghai
Gamabar 2.6 Kacang Bersalut
Kacang Polong
Lofet
Mix Nut
Polong Original
Koro Original
Koro Mix
Marning
Gambar 2.7 Kacang Polong
Makanan Ringan
Krip-krip
TicTac Mix
TicTac
Gambar 2.8 Makanan Ringan
Wafer
Deka Crepes
Deka Wafer Roll
Gambar 2.9 Wafer
2.8 Pemasaran Produk
Kekuatan utama PT Dua Kelinci berada pada misi untuk focus pada mempertahankan konsistensi dan memperkuat brand dua kelinci dengan jaringan distribusi yang merata dalam skala global.
PT Dua Kelinci sukses mengeksport produk buatan Indonesia ke pasar global dengan jaringan distribusi di Asia, Afrika, Timur Tengah, Eropa dan Amerika Utara.
Gambar 2.10 Pemasaran Produk
2.9 Official Sponsor Real Madrid
Pada agustus 2010, Dua Kelinci dan klub sepak bola Real Madrid telah mendatangani ikatan kerjasama yang membuat dua kelinci menjadi offisial sponsor real madrid di Indonesia. Persetujuan itu memperbolehkan Dua Kelinci untuk manggunakan dan memanfaatkan logo madrid untuk promosi di Indonesia. Kerjasama ini telah membantu menguatkan citra Dua Kelinci sebagai pemimpin produsen makanan ringan yang membantu brand Dua Kelinci di pasar Internasional.
Gambar 2.11 PT. Dua Kelinci Official Sponsor Real Madrid
BAB III
PROSES PRODUKSI KACANG
DI PT. DUA KELINCI
Dalam proses pengolahan kacang agar menjadi produk berkualitas baik di PT. Dua Kelinci, kacang harus melalui beberapa tahapan dan proses yang terdiri dari pencucian, pengeringan, pengupasan, pengovenan.
3.1 Proses Pencucian
Proses pencucian merupakan awal proses yang bertujuan membersihkan kacang dari kotoran yang melekat pada kacang. Alat-alat yang digunakan pada proses pencucian:
3.1.1 Belt Conveyor
Belt Conveyor berfungsi untuk memindahkan kacang tanah dari lantai menuju ke cleaner.
Gambar 3.1 Belt Conveyor
3.1.2 Cleaner
Mesin ini digunakan untuk membersihkan atau memisahkan kacang tanah dari kotoran berupa tanah, batu, akar akar yang ikut tercampur bersama kacang tanah dan membuang kacang yang kosong serta kacang yang berukuran kecil yang nantinya jatuh dengan sendirinya dari lubang lubang cleaner saat cleaner diputar dengan kecepatan 125 rpm.
Gambar 3.2 Cleaner
3.1.3 Washing Room
Washing Room adalah ruang pencucian yang memiliki luas 24 m2 yang di dalamnya dilengkapi dengan midel dan moulen. Washing Room berfungsi mencuci kacang hingga bersih dari kotoran sampai tidak ada kotoran yang melekat pada kacang dari kulit kacang. Proses pencucian di Washing Room berkisaran selama 8 menit.
Gambar 3.3 Washing Room
3.1.4 Moulen
Moulen berfungsi mengayak kacang yang berada di air di dalam Washing room hingga kotoran bersih dari kulit kacang dan terbawa oleh air.
Gambar 3.4 Moulen
3.1.5 Midel
Midel berfungsi mensirkulasi air yang kotor dengan memberi tekanan agar air terbuang keluar dari washing room ke saluran pembuangan dibawah midel. Proses itu dilakukan secara teratur setiap 2 menit sekali. Proses ini adalah proses akhir dari proses pencucian. Setelah dari proses pencucian, kacang bersih dibawa menggunakan belt conveyor ke bagian produksi untuk di kelola menjadi produk jadi PT. Dua Kelinci.
Gambar 3.5 Midel
3.2 Pemasakan (Perebusan)
Kacang tanah yang telah bersih kemudian masuk ke proses pemasakan. Pemasakan kacang ini dilakukan pada kawah pemasak yang berupa bak terbuat dari stainless stell dengan lebar 110 cm dan panjang 16 m. Energi pemanas yang digunakan untuk pemasakan berupa steam yang dihasilkan dari boiler dengan suhu berkisar antara 100 – 110 0C.
Pada proses pemasakan kacang dilakukan secara terus – menerus , kacang tanah yang dimasak setiap satu kali proses antara 200 – 250 ton dengan penambahan garam sebanyak 5000 kg dan tawas yang ditambahkan setiap satu jam sekali sebanyak 1,3 kg, sedangkan air yang digunakan sebanyak 18.000 liter, tetapi jika air itu habis, air akan ditambah lagi dan jika air sudah mengeruh maka akn diganti dengan air yang bersih.
Proses pemasakan ini juga dikenal dengan nama blansir. Blansir dilakukan untuk meninaktifasi enzim peroksidase dan katalase dalam kacang sehingga akan menambah umur simpan kacang. Penambahan garam dapur dimaksudkan untuk membentuk flavour yang diinginkan dan berperan untuk mengawetkan kacang. Garam masuk ke dalam keping biji kacang melalui proses osmosis, sedangkan penambahan tawas dimaksudkan untuk mempertahankan kecerahan kulit kacang. Kadar garam kacang hasil pemasakan berkisar antara 9 – 11 %. Lama pemasakan kacang tanah sangat mempengaruhi mutu kacang garing yang dihasilkan. Untuk itu lama pemasakan kacang dibatasi oleh standar mutu yang telah ditetapkan perusahaan, yaitu antara 4 - 5 menit. Setelah proses pemasakan, kemudian kacang yang masih basah dengan kadar air mencapai 45 % - 57 % dibawa proses pengeringan dengan menggunakan belt conveyor.
3.3 Proses Pengeringan
Proses Pengeringan merupakan proses produksi kacang garing PT. Dua Kelinci. Pada proses pengeringan terjadi beberapa tahapan dan beberapa komponen pendukung seperti : Belt Conveyor 1, Bak penampung sirkulasi air panas, Blower dan Belt Conveyor 2. Proses Pengeringan juga berfungsi untuk menjaga kadar air dalam kacang agar mencapai 6% - 8% sehingga tidak terjadi pembusukan pada kacang dan kacang menjadi matang secara merata dengan terjaga kegurihannya.
Gambar 3.6 Mesin Pengering
3.3.1 Belt Conveyor 1
Belt Conveyor 1 digunakan untuk memindahkan kacang dari pencucian menuju ke Bak penampung sirkulasi uap panas. Pada Belt Conveyor 1 dilengkapi dengan wadah atau bucket yang ditempelkan pada sabuk Belt Conveyor 1.
Gambar 3.7 Belt Conveyor 1
3.3.2 Bak Penampung Sirkulasi Uap Panas
Bak penampung berfungsi menampung kacang dan mensirkulasi kacang dengan uap panas bersuhu 90-105 o. Sirkulasi uap panas dilakukan dengan sistem buka tutup dan dilakukan secara bertahap dari 4 jam, 2 jam dan terakhir 1 jam sekali dengan jeda setiap sirkulasi selama 1 jam. Saat Sirkulasi uap panas, kacang di dalam bak penampung ditambahkan garam sebanyak 0,5 kg/ton. Penambahan garam ini bertujuan untuk menjaga kadar garam agar sesuai dengan standar produksi. Bak penampung ini bisa menampung kacang hingga kapasitas 6 ton.
Gambar 3.8 Bak Penampung Sirkulasi Uap Panas
3.3.3 Blower
Blower berfungsi untuk menghisap uap panas dari boiler dan mendorong uap panas menuju sirkulasi pada bak penampung. Uap panas yang dihisap digunakan untuk memasak kacang dalam bak penampung dan mengurangi kadar air dalam kacang.
Gambar 3.9 Blower
3.3.4 Belt Conveyor 2
Belt Conveyor 2 berfungsi membawa kacang hasil pengeringan kedalam penampungan sementara yang nantinya akan di bawa dengan belt conveyor lain menuju proses pengemasan dan proses produksi selanjutnya.
Gambar 3.10 Belt Conveyor 2
3.4 Proses Pengupasan ose
Proses Pengupasan Ose adalah salah satu proses dalam pengolahan kacang secara otomatis yang ditujukan untuk memisahkan antara kulit kacang dengan biji kacangnya (ose).
Proses Pengupasan Ose ini terdiri dari rangkaian beberapa mesin yang saling terhubung. Di antaranya adalah mesin intake Gilingan, Crusher, Sarangan, Blower, Distoning Gilingan, V-Belt dan Pulley, Motor, Bearing, Selang Spiral, Tempat keluar kulit kacang, Belt conveyer 1, Ayakan, Belt Conveyer 2, Distoning 2, Belt conveyer 3 dan ayakan susun. Hasil dari proses pengupasan ose menghasilkan biji kacang (ose) dengan hasil yang lebih baik. Dibawah ini adalah gambaran dari rangkaian mesin pada proses pengupasan ose.
Gambar 3.11 Rangkaian Mesin Pada Proses Pengupasan Ose
Di dalam Mesin Pengupas Ose (gilingan) terdapat komponen komponen antara lain :
3.4.1 Intake Gillingan
Intake gillingan adalah salah satu komponen dari mesin pengupas ose yang berfungssi sebagai jalan masuk kacang tanah menuju ruang giling. Di bawah ini adalah gambar dari intake gilingan
Gambar 3.12 Intake Gilingan
3.4.2 Crusher
Crusher adalah komponen yang berfungsi untuk menghancurkan kulit kacang agar terpisah dari bijinya. Komponen ini berbentuk silinder dengan gigi penghancur di permukaannya. Di dalam mesin gilingan ini terdapat 2 crusher yaitu crusher 1 dan crusher 2. Crusher 1 berfungsi sebagai pengupasan awal kacang tanah yang masuk ke ruang giling, sedangkan Crusher 2 digunakan untuk mengulangi proses pengupasan kacang tanah yang masih belum terkelupas oleh crusher 1. Kecepatan putaran pada Crusher ini adalah 12 x 14 x 1435 rpm = 179 rpm.
Gambar 3.13 Crusher
3.4.3 Sarangan
Sarangan berfungsi untuk menahan kacang tanah yang akan dihancurkan dengan crusher dan memisahkan ose dengan kacang tanah yang belum terkelupas, kacang tanah yang sudah dikelupas akan turun melewati sarangan. Jarak antara crusher dengan sarangan adalah 2cm. Sarangan ini berbentuk setengah silinder yang memiliki celah dibagian permukaannya. Di dalam gilingan terdapat dua buah sarangan dengan celah yang berbeda, masing-masing adalah 9 mm dan 8 mm. Kedua sarangan ini dihubungkan dengan pulley dan V-Belt. Celah didalam gilingan ini berfungsi sebagai jalan keluarnya kulit kacang yang sudah hancur dan biji kacang (ose). Di bawah ini adalah gambar dari sarangan.
Gambar 3.14 Sarangan
3.4.4 Blower
Pada gilingan terdapat 2 blower yaitu blower 1 dan blower 2. Posisi Blower 1 berada pada bagian depan mesin yang berfungsi untuk memisahkan antara biji kacang (ose) dengan kulitnya dan menjaga kacang dari bakteri karna angin yang diberikan adalah uap panas dari boiler . Kecepatan uap panas yang digunakan tidak boleh lebih rendah maupun lebih tinggi, jika kecepatan uap panas terlalu tinggi maka biji kacang (ose) akan ikut terbawa bersama dengan kulit kacang menuju pembuangan. Sebaliknya jika kecepatan uap panas terlalu rendah maka kulit kacang akan jatuh bercampur dengan ose, kecepatan uap panas yang digunakan adalah v = π.d.n60 = π.300.172060 = 27004 mms atau 27 ms. Posisi Blower 2 berada pada bagian samping bawah mesin yang digunakan untuk meniup kacang yang belum terkelupas menuju ke crusher 2 untuk di proses ulang kembali. Dibawah ini adalah gambar blower 1 dan 2.
.
Gambar 3.15 Blower 1 Gambar 3.16 Blower 2
3.4.5 Distoning Gilingan
Distoning Gilingan berfungsi untuk memisahkan antara biji kacang (ose) dengan kacang yang belum terkelupas (gelondongan). Distoning ini terdiri dari plat lubang yang di diposisikan miring, blower dan poros pengayun.
Plat lubang digunakan untuk menaikan biji kacang (ose) menuju ke luar untuk diteruskan ke proses selanjutnya.
Blower distoning berfungsi untuk membantu menaikan biji kacang (ose) dengan cara meniupkan udara melalui celah yang terdapat pada plat lubang. Blower distoning ini dapat diatur kekuatan hembusan anginnya melalui panel box.
Poros centrik berfungsi sebagai penggerak plat lubang yang digunakan untuk menaikkan kacang. Jarak sentrik dari poros centrik ini adalah 30 mm.
Gambar 3.17 Distoning Gilingan
3.4.6 V-Belt dan Pulley
Van Belt dan pulley adalah salah satu komponen yang digunakan untuk mentransfer putaran. Van Belt dan pulley ini digunakan pada mesin pengupas ose untuk meneruskan putaran dari motor, sebagai penggerak crusher, Blower, dan poros Centrik. Van Belt yang digunakan adalah jenis V belt.
3.4.7 Motor
Pada gilingan terdapat 4 buah motor, yang digunakan sebagai penggerak utama gilingan.
Motor untuk menggerakan Blower 1 dan Crusher menggunakan motor 3 Phasa dengan daya 4 HP 3 KW dengan putaran 1435 rpm. Antara motor dan kipas memiliki perbandingan ukuran pulley 2 ichi : 4 inchi atau 1 2 sedangkan antara kipas dan crusher memiliki perbandingan ukuran pulley 4 inchi : 16 inchi atau 14 sehingga putaran dari crusher = 12 x 14 x 1435 rpm = 179 rpm.
Motor untuk menggerakan blower 2 menggunakan motor dengan daya 1 HP 0,75 KW dengan putaran 2820 rpm.
Motor yang digunakan untuk menggerakan Poros Centrik menggunakan motor dengan 1 HP 0,75 KW dengan putaran 1430 rpm.
Motor yang digunakan untuk menggerakan Blower distoning gilingan menggunakan motor dengan 2 HP 1,5 KW dengan putaran 1430 rpm. Motor ini dapat diubah putarannya melalui panel box.
3.4.8 Bearing
Bearing adalah suatu komponen yang digunakan sebagai tumpuan antara poros putar dengan dudukannya
Fungsi dari bearing adalah :
1. Untuk mengurangi koifisien gesekan antara as dan rumahnya.
2. Menjadikan as dan rumahnya tidak aus karena tidak bergesekan langsung, tapi melalui bearing.
3. Mempermudah maintenance peralatan yang berputar.
4. Mempermurah biaya pembuatan as ( as tidak perlu dibuat dari baja kuailitas tingi).
Bearing pada Mesin Pengupas Kacang terdapat pada stiap bagian yang berputar dan berayun, diantaranya terdapat pada poros crusher, blower, poros pengayun dan pendukung ayunan pada distoning.
1. Bearing yang digunakan pada crusher menggunakan bearing jenis FYH UC 207.
2. Bearing yang digunakan pada Blower 1, Blower 2, Blower distoning dan penahan poros centrik FYH UC 208.
3.4.9 Selang Spiral
Selang spiral adalah komponen yang befungsi sebagai tempat untuk menyalurkan kacang yang belum terkelupas dari distoning menuju ke crusher 2 dengan bantuan blower. Di bawah ini adalah gambar dari selang spiral yang ditunjukkan oleh anak panah.
Gambar 3.18 Selang Spiral
3.4.10 Tempat Keluar Kulit Kacang
Tempat keluar kulit kacang berfungsi Sebagai output kulit kacang menuju pembuangan. Di bawah ini adalah gambar dari tempat keluar kulit kacang.
Gambar 3.19 Tempat Keluar Kulit Kacang
3.4.11 Belt Conveyor 1
Digunakan untuk mentransportasikan ose yang keluar dari penggiling menuju ke ayakan. Di bawah ini adalah gambar dari BC 1.
Gambar 3.20 Belt Conveyor 1
3.4.12 Ayakan
Ayakan adalah alat yang digunakan untuk memisahkan atau mensortir antara kulit kacang yang masih tersisa dari penggiling dengan biji kacang (ose). Di ayakan terdapat poros pengayun yang digerakan oleh motor yang di beri reducer, dan pada pengayaknya terdapat vibrator guna untuk membantu kacang yang terjepit pada pengayak agar jatuh kebawah.
Gambar 3.21 Ayakan
3.4.13 Belt Conveyor 2
Digunakan untuk memindahkan ose yang telah diayak menuju ke distoning 2. Pada BC 2 dilengkapi dengan wadah atau bucket yang dtempelkan pada sabuk BC yang berfungsi untuk menaikkan ose menuju ke distoning 2. Dibawah ini adalah gambar dari BC 2.
Gambar 3.22 Belt Conveyor 2
3.4.14 Distoninng 2
Distoning 2 ini hampir sama dengan distoning 1 yaitu untuk membersihkan kacang dari batu dan tanah yang ikut masuk bersama kacang. Kacang yang masuk pada distoning 2 ini sudah berupa biji kacang (ose). Dibawah ini adalah gambar dari distoning 2.
Gambar 3.23 Distoning 2
3.4.15 Belt Conveyor 3
Belt Conveyor 3 ini sama dengan Belt Conveyor 2. Belt Conveyor 3 digunakan untuk menaikkan biji kacang (ose) dari distoning 2 menuju ke Ayakan susun. Dibawah ini adalah gambar dari Belt Conveyor 3.
Gambar 3.24 Belt Conveyor 3
3.4.16 Ayakan Susun
Ayakan susun adalah proses pemesinan terakhir dari proses pengupasan ose. Disini terdapat 4 ayakan yang masing masing mempunyai diameter lubang 8 mm, 7 mm, 6 mm dan 5 mm. ke empat ayakan tersebut digunakan untuk mensortir atau mengelompokkan biji kacang (ose) sesuai dengan diameter osenya. Pada setiap ayakan dilengkapi dengan vibrator guna untuk membantu menjatuhkan kacang yang masih terjepit pada lubang ayakan. Dibawah ini adalah gambar ayakan susun.
Gambar 3.25 Ayakan Susun
3.5 Proses Pengovenan
Proses oven menggunakan mesin firebox oven adalah mesin pengovenan secara continue yang digunakan untuk memasak kacang polong dengan kapasitas yang besar. Mesin firebox oven terdiri dari bagian bagian utama.
Bagian dan Fungsi Alat Dalam Proses Pengovenan :
3.5.1 Conveyor
Conveyor adalah suatu alat pengantar barang, dalam hal ini untuk mengantarkan kacang polong mentah menuju proses menuju vibrator feeding sebelum memasuki proses pengovenan, dalam hal ini proses pengovenan yang dimaksud menggunakan firebox oven.
Gambar 3.26 Conveyor
3.5.2 Vibrator Feeding
Vibrator feeding adalah suatu alat untuk menstabilkan dan mengatur pemasukan butir kacang polong mentah ke dalam tungku pengovenan dengan getaran yang telah disesuaikan, semakin cepat getaran vibrator feeding, semakin banyak kacang polong yang dimasukkan dalam tungku pengovenan. Dengan adanya vibrator feeding, butir kacang polong dapat masuk ke dalam tungku secara merata.
Gambar 3.27 Vibrator feeding
3.5.3 Firebox Oven
Mesin firebox oven adalah mesin pengovenan secara continue yang digunakan untuk mengoven kacang polong kapasitas yang besar, lamanya waktu pengovenan berkisar 5 menit – 7 menit dengan suhu 85oC yang di dapat dari uap panas boiler 10 ton. Mesin firebox oven terdiri dari bagian bagian utama, yaitu: tungku pengoven, sistem control manual dengan menggunakan thermometer electric :
Gambar 3.28 firebox oven dari sisi samping.
3.5.5 Tungku Pengovenan
Tungku pengovenan merupakan bagian utama dari mesin firebox oven untuk proses pengovenan. Firebox oven berfungsi sebagai wadah untuk mengoven butir kacang polong agar mempermudah proses pengovenan. Di PT. Dua Kelinci ada dua tungku untuk dua step dalam satu proses pengovenan kacang polong. Kapasitas tungku pengovenan mampu menampung kacang polong ± 1 ton dalam setiap step pengovenan. Dalam tungku 1 dan 2 bentuk, bahan plat yang di gunakan sama, yang memiliki 2 macam plat yaitu plat bagian dalam dengan jenis bahan stainless steel ss 304 dan plat bagian luar dengan jenis bahan stainless steel ss 201. Tebal dari plat bagian dalam yang di gunakan ± 2 – 3 mm, sedangkan plat bagian luar ± 1 – 2 mm. Tungku ini memiliki ukuran panjang mencapai 3,50 meter untuk setiap step-nya dan mempunyai lebar 1,32 meter dan untuk tingginya 0,5 meter.
Bentuk dari tungku pengovenan berbentuk persegi panjang dan di tengahnya terdapat tempat screw berguna mendorong kotoran dari kacang polong yang pecah saat proses oven dan akan di bawa ke saluran pembuangan.
3.5.6 Conveyor
Conveyor ini berfungsi membawa kacang polong setelah pengovenan menuju pengemasan dan proses produksi lainnya.
Gambar 3.29 Conveyor