39
BAB I
PENDAHULUAN
Analisis Situasi
Kabupaten pringsewu adalah salah satu kabupaten di provinsi Lampung yang disahkan menjadi kabupaten dalam Rapat Paripurna DPR pada tanggal 29 Oktober 2008. Kabupaten ini merupakan kabupaten pemekaran dari kabupaten Tanggamus dengan perkembangannya yang sangat pesat terutama dalam segi pendapatan daerah, taraf ekonomi, maupun pendidikan penduduknya. Mayoritas penduduk kabupaten yang terkenal dengan icon Bambu Kuning Lengkungnya ini bermata pencaharian sebagai petani dan pedagang. Kabupaten ini mencakup 9 (sembilan) Kecamatan, salah satunya Kecamatan Sukoharjo.
Kecamatan Sukoharjo merupakan salah satu kecamatan yang penduduknya sangat heterogen di Kabupaten Pringsewu. Hal ini bisa lihat dari banyaknya suku, adat, dan agama yang berkembang di setiap Pekon di Kecamatan Sukoharjo yang berjumlah 16 pekon. Tidak lain halnya Pekon Sinar Baru yang memiliki keanekaragaman suku dan budaya, diantaranya adalah terdapat 3 suku yang hidup saling membaur di setiap dusunnya yaitu suku sunda , suku kisam (palembang) dan jawa. Dengan keanekaragaman suku dan budaya ini, Pekon Sinar Baru cenderung memiliki variasi dalam segala bidang kehidupan baik bidang keagamaan, bidang pendidikan, bidang kewirausahaan maupun bidang lingkungan.
Pekon Sinar Baru Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu. Pekon ini memiliki kekayaan sunber daya alam yang sebagian besar dikembangkan dalam bidang pertanian. Sebagian besar lahan dimanfaatkan untuk lahan sawah dan perkebunan seperti kakao/coklat, sawit, pisang, kopra, cabe jawa, padi, jagung dan lain-lain.
Pekon Sinar Baru dihuni oleh ± 3.194 jiwa. Mata pencaharian masyarakat di Pekon Sinar Baru sebagian besar bekerja di sektor pertanian dan perkebunan dengan sebagian menjadi pedagang dan wiraswasta serta pegawai. Hal ini membuat daya tahan ekonomi masyarakat rentan akan paceklik karena sektor utamanya yakni pertanian dan perkebunan sangat dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan iklim investasi nasional maupun global.
Secara administrasi, Pekon Sinar Baru terdiri dari 4 (empat) Dusun. Keempat dusun tersebut memiliki luas weilayah serta jarak dan medan tempuh yang berbeda dari Balai Pekon. Dusun I Pamasalak, Dusun II Pamasalak dan Dusun III Sinar Kultum merupakan gerbang awal masuk Pekon Sinar Baru dari arah Kabupaten Pringsewu, Kecamatan Sukoharjo, dan Kecamatan Banyumas dengan kondisi jalan yang bisa dikatakan cukup baik dan layak untuk dilintasi karena jalan yang melintasi wilayah dusun I, II, dan III. Tiga dusun ini yang mampu dikatakan dusun yang nampak nyata sebagai wilayah pekon Sinar Baru. Hal ini nampak dari keberadaan 4 (empat) Lembaga Pendidikan Formal di dusun-dusun tersebut (baca: tersebar di dusun-dusun tersebut). Selain itu, jalur yang melintasi ketiga dusun tersebut merupakan jalan utama kedua setelah jalan Kecamatan untuk dari dan menuju kecamatan Banyumas.
Lain halnya dengan Dusun IV Sinar Kumpul. Dusun ini terpisahkan oleh areal perkebunan kakao dan rawa-rawa dan berbatasan langsung dengan Pekon Sriwungu Kecamatan Banyumas hanya dengan sebuah jalan onderlagh sebagai batasnya. Dikarenakan hal ini lah, warga dusun IV acapkali memiliki kegiatan yang sifatnya gabungan dengan pekon lain di kecamatan yang berbeda seperti Rutinan Pengajian dan Yasinan. Permasalahan lain pun nampak pada anak-anak di Dusun IV yang sama sekali tidak bersekolah di Lembaga Pendidikan Formal di Pekon Sinar Baru, melainkan mendaftakan dirinya untuk bersekolah di pekon lain dikarenakan alasan kedekatan lokasi sekolah. Sulitnya medan untuk mencapai lokasi dusun pun menjadi salah satu penyebab dibentuknya bangunan posyandu—dibangun oleh program PNPM Mandiri—khusus untuk dusun IV Sinar Kumpul saja.
Hal-hal tersebut yang menjadikan tingkat perkembangan pada setiap dusunnya tidak merata. Kepadatan penduduknya juga menjadi salah satu faktor. Selain itu, permasalahan lain pun ditemukan dalam ruang lingkup agama, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan kewirausahaan.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan data yang telah diperoleh, permasalahan yang dihadapi Pekon Sinar Baru secara umum menyangkut bidang agama, pendidikan, kesehatan, kewirausahaan, dan lingkungan.
1.2.1 Bidang keagamaan
Komunitas dalam bidang keagamaan yang ada di Sinar Baru yakni TPA, pengajian ibu-ibu, yasinan bapak-bapak, tilawah Alqur'an dan kelompok rebana. Komunitas-komunitas keagamaan tersebut didominasi oleh usia anak (TPA), dan usia dewasa (Yasinan, Tilawah dan Rebana). Remaja yang notabennya merupakan bagian pokok penerus bangsa belum terlibat dalam komunitas keagamaan atau bahkan belum memiliki komunitasnya.
Komunitas remaja yang seharusnya dipersiapkan sedemikian rupa sebagai kader penerus, sama sekali belum tersentuh dengan pembinaan. Masalah remaja kemudian mengerucut pada masalah komunitas seperti apa yang bisa menjadi wadah untuk pengkaderan awal dan lanjutan. RISMA sebagai komunitas remaja paling umum dan utama di tiap pekon menjadi masalah umum yang dimiliki oleh Pekon Sinar Baru. Keberadaan RISMA sebagai komunitas remaja nampak belum terlihat asap dan arangnya di Pekon ini. Hal ini disebabkan beberapa faktor, salah satunya ketiadaan RISMA itu sendiri. Mengikuti ketiadaan tersebut, permasalahan lain pun nampak jika RISMA nantinya dibentuk yakni seperti ketiadaan Pembina Risma yang dapat membina Risma, ketiadaan remaja yang berminat dan langgeng menjadi anggota. Untuk permasalahn calon anggota RISMA, kurangnya minat menjadi pokok permasalahan karena kesalahpahaman para calon RISMA (baca: remaja) dalam mengartikan fungsi dan tujuan dari organisasi dan komunitas RISMA itu sendiri. Banyak remaja yang beranggapan bahwa menjadi risma menyulitkan. Ditambah lagi kurangnya perhatian remaja terhadap kegiatan keagamaan yang menurut mereka monoton karena mereka lebih tertarik oleh teknologi modern yang sedang marak saat ini. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN sinar baru berinisiatif untuk membentuk dan membina risma agar remaja yang ada di Pekon Sinar Baru ini menjadi aktif dalam kegiatan keagamaan.
Kemudian dalam kegiatan TPA juga terdapat permasalahan yaitu kurangnya tenaga pengajar disetiap masing-masing TPA dan tidak adannya TPA di setiap dusun sperti dusun 2 dan 4. Ini menyebabakan orang tua lebih memilih menyekolahkan anaknya ke TPA terdekat di lain pekon sinar baru seperti TPA di pekon sriwungu kecamatan banyumas.
Adapun masalah yang lainya adalah mengenai fungsi masjid yang kurang sesuai penggunaannya, yaitu hanya di gunakan dalam kegiatan Keagamaan seperti pengajian dan shalat saja. Ini terlihat di dusun 1 pamasalak yaitu tidak adanya kegiatan BBTQ setelah sholat magrib. Kebanyakan anak-anak pulang kerumah setelah sholat magrib selesai. Dalam hal ini di sebabkan oleh adanya banyak aliran atau paham keagamaan di lingkugan dusun 1 pamasalak.
Bidang Pendidikan
Dari analisis situasi yang kita dasarkan pada hasil survey ke beberapa lembaga pendidikan formal dan non formal, terdapat beberapa lembaga pendidikan formal di Pekon Sinar Baru seperti Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak (TK). Dari hasil survey dan sosialisasi yang kita lakukan ke lembaga pendidikan sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah terdapat beberapa masalah yaitu, terhentinya kegiatan kepramukaan selama beberapa dekade dan keterbatasan kemampuan guru dalam pelatihan tari tradisional Lampung seperti tari Sigeh Penguten.
Kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan positif yang fokus kegiatannya adalah bermain sambil belajar. Dengan di aktifkan kembali kegiatan pramuka, hal ini akan membantu peserta didik dalam membentuk karakter peserta didik untuk lebih aktif,berani, kreatif dan terampil.
Tari sigeh penguten merupakan salah satu bentuk budaya yang perlu diajarkan kepada peserta didik dengan tujuan supaya mereka mengenal dan kemudian melestarikannya. Lebih dalamnya lagi, di harapkan peserta didik akan lebih mencintai budaya indonesia dan meningkatkan kreatifitas kesenian bagi pesrta didik.
Sedangkan di pendidikan formal lainya seperti PAUD maupun TK terdapat beberapa masalah salah satunya kurangnya pengajar yang terdapat di PAUD dan TK yang ada di Pekon Sinar Baru. Kurangnya area dan tempat untuk pelaksanaan pembelajaran PAUD dan TK serta ada hal yang perlu kita sosialisasikan kepada anak-anak di lembaga PAUD maupun TK yakni berupa pentingnya penanaman moral dan kebersihan sejak dini.
Kemudian, pendidikan nonformal seperti bimbel (bimbingan belajar) belum ditemukan di Pekon Sinar Baru. Sebenarnya keinginan anak-anak untuk belajar sangat tinggi tetapi yang menjadi kendala adalah ketiadaan tenaga pendidik atau pengajar khususnya di pendidikan non formal yang mampu memberikan pelajaran tambahan di luar jam sekolah. Berdasarkan hal inilah, dilihat perlu adanya pendidikan non formal di sebuah pekon yaitu seperti Bimbel (Bimbingan Belajar). Bimbel (Bimbingan Belajar) disini diharapkan sebagai lembaga non formal yang dapat memberikan kontribusi tambahan dalam pendidikan untuk menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi peserta didik.
Selain itu terdapat masalah di bidang pendidikan di luar sekolah yaitu pendidikan di keluarga atau masyarakat. Yaitu tidak adanya suatu komunitas atau organisasi pemuda atau remaja (RISMA) yang bisa mendidik atau membimbing anak – anak agar lebih bermanfaat waktunya selain di habiskan untuk waktu bermain. Dengan pemanfaatan penggunaan kemajuan iptek dan teknologi sehingga tepat dalam penggunaanya dan sasaranya. Contohnya dengan di adakan pemutaran film edukasi seperti laskar pelangi dan sang pemimpi, di harapkan mampu memberi wawasan dan motivasi pada anak untuk lebih maju dan semangat belajar sesuai yang di perankan oleh aktor/artis dalam film edukasi tersebut.
Dalam hal lain untuk mengurangi penyalahgunaan dan ketergantungan pada kemajuan iptek seperti gadget, laptop, smartphone. Perlu juga dipulihkan permainan tradisonal agar anak terlatih dalam berkerjasama dan bersosialisasi dengan teman lainya dan juga tetap melestarikan permainan tradisoional agar tidak punah.
Bidang Lingkungan
Upaya seseorang mempertahankan serta memelihara kebersihan lingkungan disekitarnya dapat menunjukkan tingkat kesadarannya akan hidup sehat. Masyarakat pekon Sinar Baru dengan rutinitas berkebun sangatlah jarang mengurus dan membersihkan lingkungan sekitarnya. Kegiatan rutin bersama seperti Minggu Bersih atau Jum'at Bersih pun belum nampak dilakukan, padahal komando dari Camat Sukoharjo tentang kegiatan ini sudah disebarkan keharusan dan kewajibannya. Hal inilah yang disebut sebagai rendahnya kesadaran masyarakat akan hidup sehat.
Selain itu, masyarakat juga belum memiliki pengetahuan yang baik tentang pengolahan sampah dengan memilah sampah organik dan sampah non organik serta pemanfaatannya. Sampah organik seperti sisa makanan, sampah dapur, rerontokan daun, dan ranting kering yang bisa dimanfaatkan menjadi kompos hanya dibiarkan teronggok dan membusuk di dekat selokan atau di lobang sampah. Begitupun sampah anorganik seperti limbah botol bekas minuman atau minyak goreng, limbah gelas plastik bekas minuman hanya dibiarkan menumpuk diam di tempat sampah atau di pojok rumah menantikan pengumpul rongsokan. Padahal sampah non organik tersebut jika bisa di kumpulkan di satu tempat saja untuk di jual bisa menjadi pendapatan dan pekerjaan tambahan bagi warga atau pekon dan juga menjadikan lingkungan lebih bersih dari sampah dan terhindar dari wabah demam berdarah (DBD) dimana botol atau kaleng bekas merupakan sarang nyamuk.
Pekarangan kosong di depan maupun belakang rumah juga menjadi pemandangan sangat umum di Pekon Sinar Baru. Pekarangan yang sebagian besar dihaluskan dengan semen menjadi alasan utamanya. Sedangkan bagi pekarangan tanpa semen, keterampilan untuk mengolahnya menjadi masalah utamanya. Penanaman sayuran di pekarangan rumah bisa di gunakan untuk menu makanan tanpa harus membeli ke pasar sehingga akan lebih ekonomis.
Bidang Kesehatan
Secara umum, kegiatan posyandu di tiap-tiap lingkungan dusun sudah berjalan teratur sesuai dengan jadwal, dua kali dalam sebulan. Di pekon Sinar Baru terdapat dua posyandu yaitu di dusun II Pamasalak dan dusun IV Sinar Kumpul dengan fokus kegiatan pada posyandu balita.
Selain posyandu, kegiatan senam sehat sudah dicanangkan dengan tujuan untuk menjaga kesehatan para ibu-ibu remaja dan anak-anak. Namun, kegiatan yang sangat baik ini sepi peminat terutama anak- anak karena kepedulian mereka akan kesehatan masih sangat kurang. Oleh karena itu, mahasiswa berinisiatif untuk memberikan penyuluhan-penyuluhan tentang kesehatan dan mengajak masyarakat untuk hidup sehat melalui senam sehat.
Dan juga kegiatan di Puskesmas Pembantu yang berlokasi di dusun I Pamasalak telah berjalan dengan baik sesuai jadwal dengan fungsi melayani masyarakat dalam pengobatan.
Bidang Kewirausahaan
Mata pencaharian mayoritas penduduk Pekon Sinar Baru adalah sebagai petani baik sawah maupun perkebunan, seperti petani palawija, petani kakao (coklat), petani cabe jawa dan hasil kebun serta sawah lainnya. Hal ini berdampak pada perekonomian masyarakat yang hanya bergantung pada hasil ketika musim panen tiba saja. Sebagian besar peran wanita di pekon ini pun hanya sebagai Ibu Rumah Tangga yang kurang kreatif dalam penambahan penghasilan ekonomi. Oleh karena itu, diperlukan pembentukan rumah karya yang bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan penghasilan ekonomi masyarakat.
Berdasarkan permasalahan diatas dan potensi yang dimiliki, KKN POSDAYA yang dilaksanakan di Pekon Sinar Baru Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu berusaha untuk merencanakan, mengelola, mengevaluasi dan memecahkan permasalahan pembinaan keagamaan, pendidikan, lingkungan, kesehatan dan kewirusahaan dalam usaha memberdayakan keluarga guna mengembangkan potensi yang dimiliki pekon untuk meningkatkan kesejahteraan hidup sehingga tercipta masyarakat yang lebih sehat, sejahtera dan mandiri. Dalam hal ini tentu sangat diperlukan peran serta. dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak baik masyarakat, pemerintah maupun swasta dalam menentukan keberhasilan terwujudnya serangkaian program pekon baik fisik maupun nonfisik yang telah kami rencanakan
Untuk mengatasi masalah di atas perlu di adakanya pelatihan- pelatihan dengan harapan meningkatkan produktifitas masyarakat dalam hal ekonomi seperti pelatihan pembuatan kerajinan dari barang bekas, pelatihan pembuatan kripik aneka rasa, pelatihan finishing furniture yang sesuai dengan program kerja kewirausahaan POSDAYA SIBAJA pekon sinar baru.
Kurangnya pengetahuan masyarakat pekon Sinar Baru dan kesadaran akan manfaat dari barang bekas yang bisa di kelola menjadi barang yang bernilai jual tinggi mengarahkan program menjadi program pelatihan. Dalam pelatihan pembuatan kerajinan dari barang bekas ini di harapkan mampu memberikan kontribusi positif dalam hal ekonomi dan kekreatifan bagi masyrakat.
Pekon sinar baru merupakan penghasil pisang terbanyak di wilayah kecamatan sukaharjo. Dengan hal ini, Dalam pelatihan kripik aneka rasa di harapkan mampu meningkatkan nilai jual pisang yang sudah di olah menjadi kripik aneka rasa. Sehingga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat.
Prinsip dalam berwirausaha yaitu menghasilkan barang yang berkualitas efektif dan efesien dalam waktu produktifitasnya. Dalam hal ini di pekon sinar baru terdapat satu usaha furniture yang masih berskala kecil dan masih menggunakan tehnik finishing tradisional dengan menggunakan kuas. Dengan diadakan pelatihan finishing furniture di harapakan mampu membantu meningkatkan kualitas barang yang efektif dan efisien dalam waktu produktifitasnya. Sehingga bisa bernilai jual tinggi dan berdaya saing dengan usaha furniture lainya. Sehingga bisa mendapatkan pesanan yang banyak dan menyerap tenaga kerja yang banyak sehingga membantu ekomi masyarakat pekon sinar baru.
Tujuan dan Manfaat
Tujuan
Tujuan dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah:
Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa tentang penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi secara interdisipliner dalam memecahkan masalah-masalah dalam pemberdayaan masyarakat serta menumbuhkan dan mengembangkan kepedulian dan tanggun jawab sosial terhadap kemajuan masyarakat di Kabupaten Pringsewu.
Meningkatkan peran mahasiswa sebagai MODIN-AKSI (motivator, dinamisator, akselerator, dan sumber informasi) dalam kegiatan pembngunan di Kabupaten Pringsewu.
Meningkatnya kemampuan berpikir dan bertindak warga masyarakat dalam memecahkan masalah serta memenuhi kebutuhan kehidupan dan penghidupannya serta kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program-program pembangunan di Kabupaten Pringsewu.
Terbentuknya kader-kader dalam masyarakat khususnya di lokasi KKN sehingga dpat mendorong dinamika kehidupan masyarakat yang positif dalam pencapaian pembangunan daerah di Kabupaten Pringsewu.
Memberikan informasi sebagai bahan masukan bagi Kabupaten Pringsewu untuk model perencanaan pembangunan ekonomi di seluruh Kabupaten Pringsewu.
Membantu pemerintah daerah Pringsewu dalam mempercepat peningkatan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan (sustainable economic development).
Meningkatkan kemampuan dan partisipai perguruan tinggi untuk bekerjasama dengan pemerintah maupun pihak-pihak lainnya dalam pembangunan masyarakat. Disamping itu juga KKN dapat memberi masukan bagi pembangunan kurikulum yang disesuaikan dengan kebutuhan pembangunan di Kabupaten Pringsewu.
Manfaat
Dengan pelaksanaan kuliah kerja nyata (KKN) ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, pemerintah, mahasiswa dan juga bagi lembaga STAIN Jurai Siwo Metro.
Bagi Masyarakat
Dengan adanya kuliah kerja nyata (KKN) masyarakat akan memperoleh bantuan tenaga pikiran dan bimbingan keagamaan, serta untuk meningkatkan cara berpikir pengetahuan dan motivasi, sehingga dapat menumbuhkan potensi sumber daya masyarakat dan selanjutnya berkembang secara mandiri.
Bagi Pemerintah
Membantu mempercepat proses pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah antara lain dalam meningkatkan sumber dan manusia (SDM).
Bagi Mahasiswa
Mendewasakan cara berpikir, bersikap dan bertindak serta meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan pengkajian, perumusan dan pemecahan masalah secara praktis dan terpadu. Selain itu, dengan pelaksanakan KKN ini diharapkan mampu melatih dan membiasakan mahasiswa dan menyelesaikan permasalahan melalui kerja sama antar bidang keahlian.
Bagi STAIN Jurai Siwo Metro
Meningkatkan partisipasi dan peranan STAIN Jurai Siwo Metro dalam melaksanakan pembangunan di bidang keagamaan. Dan dalam rangka menggerakkan Tri Dharma Perguruan Tinggi dan memperoleh masukan dari masyarakat pepekonan.
Sasaran
Sasaran dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) POSDAYA SIBAJA Periode I Tahun 2016 ini adalah warga Pekon Sinar Baru dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 1. Penentuan sasaran program KKN POSDAYA
NO
KEGIATAN
SASARAN
KETERANGAN
1.
Bidang Pembinaan Keagamaan
Remaja, Anak-anak dan Masyarakat Pekon Sinar Baru
Anak usia TPA, Remaja usia 13 – 25 tahun, Jama'ah Yasinan, Rebana dan Pengajian
2.
Bidang Pendidikan
Anak-anak, dan Masyarakat Pekon Sinar Baru
Anak usia PAUD, TK, SD dan MI, Masyarakat segala umur di Pekon Sinar Baru
3.
Bidang Lingkungan
Warga masyarakat Pekon Sinar Baru
Di seluruh dusun
4
Bidang Kesehatan
Balita, Ibu Hamil, Ibu-ibu Muda dan Remaja serta Anak-anak
Yang terdaftar dalam cakupan Posyandu serta Puskesmas
5
Bidang Kewirausahaan
Ibu-ibu, anggota Risma, Bapak-bapak, serta masyarakat
Ibu-ibu PKK dan anggota RISMA yang telah ditetapkan oleh Surat Keputusan dari Kepala Pekon Sinar Baru, Bapak-bapak Pengusaha Furniture dengan keterbatasan proses Finishing hasil, dan masyarakat pada umumnya.
Metode Yang Digunakan
Dalam kegiatan KKN POSDAYA ini kami mengumpulkan data-data yang dibutuhkan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan agar data yang kami peroleh benar-benar akurat dan tepat sasaran.
Berikut ini adalah teknik yang kami gunakan:
Kajian Pustaka
Dalam hal ini kami menelaah data-data dan informasi dari profil pekon.
Observasi
Teknik ini kami gunakan dengan mendatangi lokasi (KKN) pekon sinar baru agar informasi yang didapatkan benar-benar objektif.
Wawancara Mendalam
Wawancara kami lakukan dengan berbicara langsung dengan pihak-pihak yang bersangkutan yaitu dengan sistem tanya jawab.
Diskusi Kelompok Terfokus
Diskusi kami lakukan untuk membahas masalah-masalah dan program kerja yang akan diaplikasikan di lokasi.
BAB II
GAMBARAN UMUM PEKON LOKASI KKN
Letak Geografis
Pekon Sinar Baru sebagai wilayah pengabdian KKN merupakan salah satu dari 16 Pekon yang berada di wilayah kecamatan Sukoharjo. Pekon dengan jumlah 4 (empat) Dusun dan masing-masing dusunnya 2 (dua) Rukun Tetangga (RT) ini merupakan Pekon Induk yang wilayahnya banyak mengalami pemekaran menjadi Pekon Baru seperti Sinar Baru Timur dan Sriwungu.
2.1.1 Batas Wilayah Pekon
Pekon Sinar Baru berbatasan dengan beberapa wilayah. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Pekon Sukoyoso
Sebelah Selatan : Pekon Banjarejo
Sebelah Barat : Pekon Sriwungu
Sebelah Timur : Pekon Sukoharjo I
2.1.2 Luas Wilayah Pekon
Pekon Sinar Baru memiliki luas wilayah ± 1912 Ha dengan rincian sebagai berikut:
Pemukiman 1235 Ha
Pertanian Sawah Tadah Hujan 345 Ha
Ladang/Tegalan 231 Ha
Hutan 91 Ha
Perkantoran 2 Ha
Sekolah 3 Ha
Jalan 4 Ha
Lapangan Sepak Bola 1 Ha
2.1.3 Orbitasi
Pekon Sinar Baru adalah pekon paling barat di Kecamatan Sukoharjo yang berbatasan langsung dengan kecamatan Banyumas. Adapun perkiraan jarak dan waktu tempuh dari beberapa tempat adalah sebagai berikut:
Jarak ke Ibu Kota Kecamatan terdekat 3 Km
Lama jarak tempuh ke Ibu Kota Kecamatan 15 Menit
Jarak ke Ibu Kota Kabupaten 25 Km
Lama Jarak tempuh ke Ibu Kota Kabupaten 30 Jam
Profil Pekon
Kondisi Pekon
Sejarah Pekon
Pekon Sinar Baru dibuka pada sudah mulai dihuni kurang lebih antara 1850 – 1890, daerah pepekonan yang subur, tumbuhan yang menghijau, di atas tanah yang datar di tumbuhi pohon dan semak yang masih lebat, hiduplah sekelompok masyarakat rukun dan damai meskipun penduduk penduduk dalam kehidupan primitif, Pekon "Sinar Baru " orang menyebutnya, 5 Km kearah barat dari KecamatanSukoharjo.
Pekon Sinar Baru, lama – kelamaan menjadi ramai dengan adanya pendatang yang ingin menetap dan tinggal di pekon itu. Tak kalah lagi pekon Sinar Baru sudah terkenal di kalangan penduduk atau pekon sekitar bahkan terdengar sampai keluar kota kacamatan. Konon menurut cerita penduduk Pekon ini berasal dari Pekon Raanan Lama dan sebagian lagi berasal dari Minahasa Tengah yaitu dari Tolok, Tompaso, Kawangkoan, dan Kiawa. penduduk Pekon mula – mula bermarga Kawengian, Palapa, Lumenta, Sondakh, Kodongan. Kemudian berturut – turut datang marga – marga seperti: Supit, Giroth, Nayoan, Merentek, Pesik, Silap, Tewal, Rumagit, Bela, Kumaat, Piri, Onibala, Sumakul, Liow, Mamesah, Lumintang, Wowor, Mononimbar, Rindo – Rindo,Mandagi.
Tahun 1894 s/d 1904 selaku Sekdes pengukur tanah, tahun 1904 s/d 1933 adalah Kepala Pekon Raanan Baru. Berturut kepala Pekon di Pekon Raanan Baru sebagai berikut:
Tabel 2. Sejarah Kepemimpinan Pekon Sinar Baru
NO
NAMA KEPALA PEKON
TAHUN MEMERINTAH
1
MAD UTIH (Alm)
1948 s/d 1953
2
M. SAID (Alm)
1955 s/d 1960
3
JUDID (Alm)
1962 s/d 1967
4
M. ZEN (Alm)
1969 s/d 1974
5
AMRAN. R (Alm)
1976 s/d 1981
6
M. ZEN (Alm)
1983 s/d 1988
7
TAMIRUDDIN (Alm)
1990 s/d 1995
8
SAMSIR HIDAYAT
1998 s/d 2007
9
ASDAR
2007 s/d 2012
10
M. YUSUF
2013 Sekarang
2.2.1.2 Keadaan Sosial
Pendidikan
Tabel 3. Keadaan Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Jumlah Penduduk
Jenis Pendidikan
SD/MI
SMP/MTs
SMU/MA
SI/DIPLOMA
TIDAK TAMAT
BUTA HURUF
3.194
1221
1171
544
34
132
92
Tabel 4. Keadaan Tempat Lembaga Pendidikan Formal
NO
Nama Pendidikan
Jumlah Sekolah
Jumlah Madrasah
Lokasi di Dusun
1
TK
1
I
2
PAUD
1
III
3
SD
1
II
4
MI
1
III
5
SLTP / MTs
-
-
6
SLTA / MA
-
-
7
Lain – Lain
-
-
Kesehatan
Kematian Bayi
Tabel 5. Jumlah Kematian Bayi
1
Jumlah Bayi Lahir pada Tahun terakhir
35 jiwa
2
Jumlah Bayi Lahir Mati Tahun terakhir
6 jiwa
Kematian Ibu Melahirkan
Tabel 6. Jumlah Ibu Melahirkan
1
Jumlah Ibu melahirkan pada Tahun terakhir
41 jiwa
2
Jumlah Ibu melahirkan mati tahun terakhir
-
Cakupan Imunisasi
Tabel 7. Jumlah Cakupan Imunisasi
1
Cakupan Imunisasi Polio 3
32 jiwa
2
Cakupan Imunisasi DPT-1
32 jiwa
3
Cakupan Imunisasi Cacar
43 jiwa
Gizi Balita
Tabel 8. Keadaan Balita berdasarkan Gizi
1
Jumlah Balita
35 jiwa
2
Balita Gizi Buruk
3 jiwa
3
Balita Gizi Baik
20 jiwa
4
Balita Gizi Kurang
12 jiwa
Pemenuhan Air Bersih
Tabel 9. Keadaan Penduduk Berdasarkan Pemenuhan Air Bersih
1
Pengguna sumur galian
782 KK
2
Pengguna air PAH
6 KK
3
Pengguna sumur pompa
1 KK
4
Pengguna Hidran Umum
3 KK
5
Pengguna air sungai
178 KK
Total Jumlah
970
Bidang Keagamaan
Data Keagamaan Pekon Sinar Baru Tahun 2016
Tabel 10. Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama yang dianut
No
Nama Agama
Jumlah Pemeluk
1
Islam
3.194 jiwa
2
Katolik
-
3
Kristen
-
4
Hindu
-
5
Budha
-
Data Tempat Ibadah
Tabel 11. Distibusi Tempat Ibadah
No
Tempat Ibadah
Jumlah
1
Masjid/Mushollah
6 / 14 buah
2
Gereja
-
3
Pura
-
4
Vihara
-
Keadaan Ekonomi
Sebagian besar masyarakat Pekon Sinar Baru manggantungkan hidupnya pada pertanian dan perikanan. Tanah pertanian yang dihasilkan oleh masyarakat Pekon Sinar Baru berupa tanaman padi, kakao (coklat), jagung, pisang dan masih banyak lagi, kurang lebih seluas 345 Ha, 231 Ha untuk ladang atau tegalan.
Kondisi ekonomi masyarakat pekon Sinar Baru ini sangat berpengaruh pada panen yang dihasilkan. Berikut ini tabel yang menjelaskan tentang komoditas pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan serta mata pencaharian yang ada di Pekon Sinar Baru.
Pertanian
Tabel 12. Keadaan Luas Tanah berdasarkan Hasil Panen
No
Jenis Tanaman
Luas
1
Padi Sawah
200 Ha
2
Padi Ladang
5 Ha
3
Jagung
10 Ha
4
Palawija
6 Ha
5
Tembakau
2 Ha
6
Tebu
0 Ha
7
Kakao /Coklat
32 Ha
8
Sawit
3 Ha
9
Karet
4 Ha
10
Kelapa
13 Ha
11
Kopi
5 Ha
12
Singkong
2 Ha
13
Lain – Lain
2 Ha
Peternakan dan Perikanan
Tabel 13. Keadaan Areal dan Jumlah Ternak berdasarkan Jenis Ternak
No
Jenis Ternak
Jumlah (Ekor)
1
Kambing
2706 ekor
2
Sapi
15 ekor
3
Kerbau
76 ekor
4
Ayam
3600 ekor
5
Itik
2017 ekor
6
Burung
380 ekor
7
Ternak Lain – Lain
400 ekor
8
Tambak Ikan
20 Ha
9
Tambak Udang
0 Ha
10
Tambak Lain – Lain
4 Ha
Struktur Mata Pencaharian
Tabel 14. Keadaan Penduduk berdasarkan Pekerjaan
No
Jenis Pekerjaan
Jumlah
1
Petani
1620 jiwa
2
Pedagang
25 jiwa
3
PNS
30 jiwa
4
Tukang
32 jiwa
5
Guru
15 jiwa
6
Bidan / Perawat
4 jiwa
7
TNI / POLRI
4 jiwa
8
Pensiunan
4 jiwa
9
Sopir
11 jiwa
10
Buruh
55 jiwa
11
Jasa Persewaan
7 jiwa
12
Swasta
13 jiwa
Kondisi Pemerintah Pekon
Lembaga Pemerintahan
Tabel 15. Data Struktural Pekon Sinar Baru
No
Lembaga Pemerintah
Jumlah
1
Kepala Pekon
1 Orang
2
Sekretaris Pekon
1 Orang
3
Perangkat Pekon
41 Orang
4
BHP
11 Orang
Lembaga Kemasyarakatan
Tabel 16. Data Lembaga Kemasyarakatan di Pekon Sinar Baru
No
Nama Lembaga
Jumlah
1
LPM
3 kelompok
2
PKK
8 kelompok
3
Posyandu
2 kelompok
4
Pengajian
6 kelompok
5
Arisan
12 kelompok
6
Simpan Pinjam
4 kelompok
7
Kelompok Tani
6 kelompok
8
Gapoktan
1 kelompok
9
Karang Taruna
4 kelompok
10
Risma
2 kelompok
11
Ormas / LSM
4 kelompok
12
Lain – Lain
2 kelompok
2.2.2.1 Pembagian Wilayah
Tabel 17. Keadaan Wilayah Dusun dan Rukun Tetangga (RT)
No
Nama Dusun
Jumlah RT
1
Dusun I
2 RT
2
Dusun II
2 RT
3
Dusun III
2 RT
4
Dusun IV
2 RT
2.2.2.2 Struktur Organisasi Pekon
SUSUNAN ORGANISASI PEMERINTAH
PEKON SINAR BARU
KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN PRINGSEWU
Kepala Pekon : Muhammad Yusuf
Sekretaris Pekon : Hayanto
Kepala Urusan Umum : Suya
Kepala Urusan Keuangan : Suharno
Kepala Urusan Pembangunan : Doni Candra
Kepala Urusan Pemerintah : Mukhlisin
Kepala Urusan Kesra : Sabirin
Kepala Dusun I : Sarwasi
Kepala Dusun II : Supriono
Kepala Dusun III : Marhaban
Kepala Dusun IV : Yudi Wahono
Adapun struktur pemerintahannya adalah sebagai berikut
Gambar 1. Struktur Pemerintahan Pekon Sinar Baru
Visi Dan Misi
Demokratisasi memiliki makna bahwa penyelenggaraan pemerintah dan pelaksanaan pembangunan di pekon harus mengakomodasi aspirasi dari masyarakat melalui Badan Permusyawaratan Pekon dan Lembaga Kemasyarakatan yang ada sebagai mitra pemerintah Pekon yang mampu mewujudkan peran aktif masyarakat agar masyarakat senantiasa memiliki dan turut serta bertanggungjawab terhadap perkembangan kehidupan bersama sebagai sesama warga pekon sehingga diharapkan adanya peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat melalui penetapan kebijakan, program dan kegiatan yang sesuai dengan esensi masalah dan prioritas kebutuhan masyarakat.
Visi Pekon
"Kebersamaan Dalam Membangun Demi Pekon Sinar Baru yang Lebih Maju"
Rumusan Visi tersebut merupakan suatu ungkapan dari suatu niat yang luhur untuk memperbaiki dalam penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan Pembangunan di Pekon Sinar Baru baik secara individu maupun Kelembagaan sehingga 5 (lima) tahun kedepan Pekon Sinar Baru mengalami suatu perubahan yang lebih baik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat dilihat dari segi Ekonomi dengan dilandasi Semangat Kebersamaan dalam Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pelaksanaan Pembangunan.
Misi Pekon
Bersama masyarakat memperkuat kelembagaan pekon yang ada
Bersama masyarakat dan kelembagaan pekon menyelenggarakan pemerintah dan melaksanakan pembangunan yang partisipatif
Bersama masyarakat dan kelembagaan pekon dalam mewujudkan Pekon Blederan yang aman, tentram, dan damai.
Bersama masyarakat dan kelembagaan pekon memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Program Kerja Pekon Lokasi KKN
Kebijakan Pembangunan
Program Pekon diawali dari musyawarah Pekon yang dihadiri oleh tokoh-tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, RT/RW, Pemerintah Pekon Beserta BHP dalam rangka penggalian gagasan. Dari penggalian gagasan tersebut dapat diketahui permasalahan yang ada di Pekon dan kebutuhan yang diperlukan oleh masyarakat sehingga aspirasi seluruh lapisan masyarakat bisa tertampung.
Sebagai wakil dari masyarakat BHP berperan BHP berperan aktif membantu pemerintah Pekon dalam menyusun program pembangunan. Pemerintah Pekon berserta BHP merumuskan program Pembagunan Pekon, dalam hal ini menyusun Pembangunan apa yang sifatnya menpekonk dan harus dilakukan dengan segera dalam arti menyusun skala prioritas.
Arah Kebijakan Pembagunan Pekon
Arah Pengelolahan Pendapatan Pekon
Pendapatan Pekon bersumber ADP dan Dana dari Pemerintah.
Pajak dipungut oleh kepala Dusun dibantu oleh Perangkat Pekon sesuai dengan wilayah rayonnya masing-masing kemudian dikumpulkan dan disetorkan oleh Kepala Pekon
Pendapatan dari tanah Kas Pekon dan dari pemerintah dikelola oleh Bendahara Pekon.
Arah Pengelola Belanja Pekon
Pengahasilan Tetap Kades dan Perangkat Pekon
Tunjangan BHP dan Honor RT dan RW
Pengadaan Barang dan Jasa
Pengadaan ATK, inventaris Kantor Pekon Dan Lain-lain
Biaya operasional Pemerintah Pekon
Pembangunan sarana dan prasarana Dan lain-lain
Kebijakan Umum Anggaran
Pemerintah Pekon bersama BHP melaksanakan musyawarah guna membahas anggaran yang dibutuhkan selama setahun dengan menggunakan tolak ukur pada tahun-tahun sebelumnya yang kemudian ditungkan dalam APBDes.
Potensi dan Masalah
Sumber Daya Alam
Potensi yang dimiliki Pekon Sinar Baru adalah Sumber Daya Alam yang dimiliki Pekon seperti lahan kosong, sungai, rawa, sawah, perkebunan, laut, hutan, pegunungan yang ada saat ini belum dimanfaatkan secara maksimal.
Sumber Daya Manusia
Potensi yang dimiliki Pekon Sinar Baru adalah Tenaga Kader Kesehatan, Kader Pertanian, dan tersedianya SDM yang memadai ini bisa dilihat dari tabel tingkat pendidikan diatas.
Sumber Daya Sosial
Potensi Sunbar Daya Sosial yang dimiliki Pekon Sinar Baru adalah banyaknya lembaga – lembaga yang ada dimasyarakat seperti LPM, Gapoktan, Kelompok Pengajian, Arisan, Kelompok Simpan Pinjam, Posyandu, Karang Taruna, dan lain-lain.
Sumber Daya Ekonomi
Potensi Sumber Daya Ekonomi yang dimiliki Pekon Sinar Baru adalah adanya lahan – lahan pertanian, perkebunan, maupun peralatan kerja seperti peternakan, perikanan, dan persawahan.
Di pekon permasalahan secara umum dijabarkan sebagai berikut :
Bidang Sarana Prasarana Fisik
Rendahnyan tingkat kesadaran masyarakat dalam berswadaya dan pemeliharaan bangunan.
Lokasi pembangunan yang tidak merata sehingga menimbulkan kecemburaan sosial
Pembangunan yang kurang berdasarkan pada skala prioritas tetapi masih berdasarkan keinginan
Masih terbatasnya dana pembangunan pekon yang dikelola pekon
Kurangnya peminat/donatur untuk berinvestasi
Bidang Ekonomi
Belum adanya pengembangan terhadap potensi pekon
Belum adanya pemasukan dana secara maksimal
Terbatas dana untuk modal
Belum adanya pendidikan keterampilan bagi masyarakat
Bidang Sosial Budaya
Pembangunan Non Fisik / Moral yang masih terabaikan
Belum optimalnya pengembangan budaya lokal pekon.
Rendahnya tingkat kesadaran adanya budaya daerah.
Bidang Pemerintahan
Terbatasnya Sumber Daya Manusia dalam pelaksanaan Pemerintah
Pelaku-pelaku pemerintah belum secara jelas mengetahui tugas pokok dan fungsi.
Pelayanan masyarakat yang masih bersifat sentralistik
Sistem pemerintahan ditingkat yang paling bawah (RT) belum dapat berjalan optimal
Buku Administrasi yang belum dimanfaatkan secara optimal
Fasilitas dokumen yang kurang
Fasilitas kesejahteraan aparat yang kurang
Bidang Kesehatan
Belum adanya tempat pelayanan kesehatan (PKD) yang memadai
Pemanfaatan Posyandu yang belum optimal
Kegiatan kader posyandu yang masih bersifat perjuangan dan masih tergantung pada petugas kesehatan
Belum terbentuknya lembaga pelayanan kesehatan masyarakat.
Bidang Kelembagaan
Masih rendahnya pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi dari kelembagaan pekon
Tingkat pertemuan / Rapat Koordinasi yang masih kurang
Belum tersusun rencana kegiatan / program kerja
Buku pedoman tentang kelembagaan yang kurang.
Bidang Kamtibnas
Kegiatan masyarakat dalam Siskamling belum optimal
Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam mentaati aturan
Kurangnya kebersamaan dalam penanganan permasalahan.
Bidang Lingkungan Hidup
Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan
Belum tersedianya tempat pembuangan sampah yang memadai
Masih belum teratasinya penyaluran air hujan disebagian dusun
Pemanfaatan air bersih oleh masyarakat belum optimal
Pelestarian lingkungan hidup yang masih kurang.
Bidang Partisipasi Masyarakat
Partisipasi masyarakat dalam pertemuan masih kurang
Kegiatan Gotong Royong yang masih kurang
Masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dalam kegiatan sosial
Bidang Pertanian
Saluran irigasi yang belum tertata dengan baik
Perkumpulan petani belum berjalan dengan baik.
Kekurangan air pada musim kemarau
Bidang Hukum
Masih dijumpai pelanggaran terhadap peraturan yang ada
Penegak hukum yang masih kurang
Alergi terhadap aparat penegak hukum.
Rendahnya sosialisasi yang di berikan kepada masyarakat tentang penyakit masyarakat
Bidang Home Industri (Perindustrian dan Perdagangan)
Home Indutri yang belum dikembangkan
Kesulitan dan penambahan modal
Rendahnya SDM yang ada
Bidang Pertanahan
Masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam membuat hak milik/sertifikat
Pemasangan tanda batas tanah yang kurang jelas
Pemasangan tanda batas yang masih kurang jelas
Program Pembangunan Pekon
Sarana dan Prasarana
Pembagunan Balai dan Kantor Pekon
Saluran air
Jembatan dan Gorong-gorong
Pengerasan jalan
Pembuatan talut jalan, setier, dan gorong-gorong
Penestrasi aspal jalan
Ekonomi
Pengembangan BUMDES dan UPK
Saluran Air Pertanian
Simpan pinjam sarana pertanian
Sosial Budaya
Peningkatan siskqmpling
Pelatihan kesenan daerah
Pendidikan
Pelatihan Wira usaha
Peningkatan SDM (PKK dan Kader keuangan Pekon
Pelatihan pertanian
Kesehatan
Perbaikan saluran pembangan
MCK / Jamban keluarga
Pembuatan apotik hidup dan warung hidup
Sanitasi lingkungan
Agama
Pembagunan/rahab Masjid
Pembangunan / Rehab Mushollah
Pembangunan TPQ (Taman Pendidikan Qur'an)
Strategi Pencapaian
Strategi
Program Pekon Sinar Baru dilaksanakan dengan mengacu pada Strategi – strategi yang disusun berdasarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Menetapkan Pekon Sinar Baru sebagai Pekon yang Mandiri dan bisa mengelola SDA yang ada
Fokus mengembangkan pertanian dan perkebunan yaitu pada tanaman keras yang memiliki keunggulan komparatif dan diandalkan untuk dapat bersaing dengan daerah lainnya untuk dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Menyusun langakah – langkah operasional pembangunan Pekon Sinar Baru orientasi pengembangan diarahkan pada peningkatan ekonomi masyarakat;
Peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan;
Peningkatan peran masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat;
Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui peduli kesehatan;
Melestarikan kehidupan sosial masyarakat yang berdasarkan nilai – nilai religius.
Menetapkan Prioritas Pengembangan Pekon
Pembangunan Pekon diarahkan pada infrastuktur pepekonan
Pembangunan sarana dan prasaran umum
Pembangunan fasilitas penunjang pembangunan ekonomi
BAB III
KERANGKA PEMECAHAN MASALAH
Pengertian Posdaya
Posdaya adalah suatu lembaga masyarakat yang berfungsi atau dapat dimanfaatkan sebagai forum silaturahim, advokasi, komunikasi, edukasi dan wadah kegiatan penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk keluarga dan masyarakat.
Upaya pemberdayaan yang ditawarkan dalam Posdaya dirahkan untuk mendukung penyegaran fungsi keluarga yaitu keagamaan, budaya, cinta kasih, perlindungan reproduksi dan kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lingkungan. Pemenuhan fungsi-fungsi ini pada hakekatnya bermuara pada pemenuhan tujuan dan sasaran pembangunan abad milenium (MDGs yang ditetapkan sebagai program pembangunan di Indonesia.
Berdasarkan pengertian di atas KKN Posdaya merupakan salah satu jenis Kuliah Kerja Nyata yang bertujuan membentuk, membina, dan mengembangkan Posdaya sebagai terobosan baru dalam pemberdayaan masyarakat dalam bidang keagamaan, kesehatan, pendidikan, ekonomi dan lingkungan melalui pemanfaatan potensi SDM dan SDA lokal.
Tujuan Posdaya
Secara garis besar tujuan yang ingin dicapai dari pembentukan Posdaya adalah sebagai berikut:
Menghidupkan kembali modal sosial berupa kehidupan gotong royong untuk peduli dan saling membantu dalam proses pemberdayaan atau bersama-sama memecahkan masalah kehidupan keluarga yang tertiggal dapat memenuhi kebutuhan dan membangun keluarga sajahtera dan mandiri.
Ikut memelihara lembaga sosial kemasyarakatan yang terkecil yaitu keluarga, yang dapat menjadi perekat masyarakat sehingga tercipta kehidupan yang rukun, damai dan memiliki dinamika tinggi.
Terbentuknya wadah organisasi atau wahana partisipasi sosial dimana setiap keluarga dapat memberi dan menerima pembaharuan yang bisa membantu proses pemanfaatan fungsi keluarga sehingga mampu membangun keluarga yang harmonis.
Secara khusus tujuan yang ingin dicapai dari Kuliah Kerja Nyata Posdaya adalah sebagai berikut:
Sosialisasi tentang gerakan Pos Pemberdayaan Keluarga.
Identifikasi potensi lembaga dan tokoh masyarakat yang dapat dijadikan mitra didalam pembentukan Posdaya.
Perorganisasian potensi lembaga dan tokoh masyarakat untuk membentuk Posdaya.
Koordinasi dengan tokoh masyarakat dan pemerintah setempat/pekon dan kecamatan untuk merintis dan membentuk Posdaya.
Perintisan dan Pembentukan Posdaya yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi masyarakat .
Pembentukan rencana program kegiatan Posdaya.
Membantu merealisasikan program Posdaya, dengan fokus program: PAUD, Peningkatan Ekonomi Masyarakat, Peningkatan Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan hidup, Peningkatan Kehidupan beragama.
Proses Pembentukan Posdaya
Untuk membentuk dan mengembangkan posdaya perlu dibangun komitmen bersama pemerintahan pekon, kelembagaan yang ada, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat bersama untuk berpartisipasi membantu dan mendampingi pengembangan posdaya sebelum masyarakat mampu menjalankan kegiatannya secara mandiri. Adapun proses pembentukan posdaya antara lain:
Pendataan, Pemetaan dan Pengumpulan Aspirasi
Organisasi remaja, pengurus PKK Pekon/ kelurahan dan Dasa Wisma perlu mengadakan pendataan seluruh wilayah yang akan dibangun untuk:
Mengetahui keberadaan keluarga dalam posisi Prasejahtera, Sejahtera I, Sejahtera II dan Sejahtera III.
Menentukan prioritas sasaran kebutuhan pemberdayaan yang diperlukan.
Menentukan jenis atau bentuk program yang berlaku dalam posdaya.
Penyelenggaraan Loka Karya Mini di Pekon/ Kelurahan
Lokakarya dilakukan untuk memperoleh kesepakatan tentang pola atau langkah operasinal yang perlu dikembangkan dan bentuk posdaya yang perlu didirikan di Pekon/ Kelurahan/ Dusun , RW/RT. Pelaksanaan lokakarya dilakukan dengan menyajikan hasil pendataan pengumpulan pendapat para tokoh serta hasil inventarisasi kebutuhan masyarakat. Dalam lokakarya ini dilakukan konfirmasi sasaran prioritas yang akan digarap, jenis kegiatan yang diperlukan serta kepengurusan posdaya yang perlu disusun
Penetapan Bentuk dan Kegiatan Posdaya
Kegiatan di bidang kesehatan dan KB
Kegiatan di bidang Pendidikan
Kegiatan di bidang Ekonomi Produktif
Kegiatan di bidang Budidaya Lingkungan Hidup.
Jika posdaya sudah terbentuk perlu dilaksanakan pengembangan posdaya melalui pendekatan:
Perluasan jangkauan
Dalam hal ini terdapat tiga jenis prakarsa yang dapat dikembangkan sebagai upaya untuk perluasan jangkauan:
Diprakarsai oleh perorangan misalnya, sebuah keluarga mampu membantu keluarga tetangganya yang kurang mampu untuk berbagi kesejahteraan melalui kegiatan yang menjadi ajang peningkatan kesejahteraan melalui posdaya.
Diprakarsai oleh lembaga masyarakat seperti PKK, yang dapat memadukan kegiatan POKJA I, POKJA II, POKJA III dan POKJA IV melalui posdaya. Posdaya yang dikembangkan oleh seluruh POKJA mempunyai kemungkinan berkembang sangat cepat karena dapat menyatukan seluruh kegiatan PKK di dalam Posdaya.
Posdaya yang dikembangkan oleh Pemda dan dibina oleh Dinas-Dinas terkait secara vertikal dan berjenjang dilakukan oleh Camat, Kepala Pekon/ Kelurahan.
Pembinaan
Setelah pendataan, maka perorangan, pengurus PKK atau yang memprakarsai pembentukan Posadaya bisa mulai menyusun pengurus atau tim kerja yang ditugasi mengurusi kegiatan Posdaya. Pengurus atau tim kerja selanjutnya melakukan kegiatan rutin pembinaan posdaya dan merancang kegiatan selanjutnya.
Pelembagaan dan Pembudayaan
Dalam kondisi ini diharapkan sudah makin banyak keluarga anggota posdaya yang mengenal penanganan masalah seperti bidang kesehatan semakin banyak yang mempunyai akses lebih midah terhadap lembaga-lembaga pelayanan kesehatan dan sekitarnya.
Arah dan Jenis Pengembangan Posdaya
Seperti yang telah dikemukakan, pembentukan dan pengembangan posdaya bisa dilakukan oleh perorangan dan lembaga masyarakat. Oleh karena itu jika dalam suatu pekon sudah terbentuk posdaya segera dapat dikembangkan kelompok-kelompok atau bina-bina keluarga: Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL), Bina Keluarga Cacat (BKC), Bina Keluarga Ekonomi (BKE) atau P2K, UPPKS, KUBE, dan sebagainya.
BAB IV
PELAKSANAAN PROGRAM DAN HASIL
4.1 Realisasi Pemecahan Masalah
Mahasiswa/i Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) STAIN Jurai Siwo Metro Pekon Sinar Baru Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu telah mencanangkan beberapa program dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertemakan pos pemberdayaan masyarakat (Posdaya) ini. Sampai tanggal 05 April 2016 ini keseluruhan program yang direncanakan telah berhasil terlaksana. Adapun Program mahasiswa/i Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam pos pemberdayaan masyarakat (Posdaya) yang telah terlaksananya adalah sebagai berikut pada tiap bidangnya:
Bidang Keagamaan
Taman Pendidikan Al-Quran ( TPA )
Program ini dibentuk setelah mahasiswa KKN melakukan survey di TPA Pekon Sinar Baru. Hasil survey tersebut menemukan bahwa masih terdapat beberapa murid yang belum mampu membaca dan menulis Al-Quran dengan baik dan benar.
Dalam pelaksanaan program BBTQ di TPA ini mahasiswa KKN menemukan bebebrapa kendala antara lain:
Kurangnya tenaga pengajar.
Sarana Prasarana yang terbatas.
Tabel 17. Tabel Perbandingan sebelum dan sesudah terlaksananya program BBTQ di TPA
Sebelum Pelaksanaan Program BBTQ
Setelah Pelaksanaan Program BBTQ
Masih banyak terdapat murid yang belum mampu membaca dan menulis Al-Quran dengan baik dan benar.
Sebagian anak sudah memahami dan mengerti cara membaca dan menulis Al-Quran dengan baik dan benar
Pembentukan Remaja Islam Masjid (RISMA)
Setelah melakukan survey di Pekon Sinar Baru, mahasiswa KKN menemukan bahwa RISMA sebagai bentuk komunitas remaja di Pekon tersebut belum terbentuk. Oleh karena itu mahasiswa KKN Pekon Sinar Baru membuat program untuk melakukan pembentukan RISMA di Pekon Sinar Baru. Pembentukan RISMA Pekon Sinar Baru dilakukan melalui proses musyawarah dengan seluruh remaja di pekon Sinar Baru usia 13 – 25 tahun untuk mengisi pengurus harian organisasi RISMA.
Tabel 18. Tabel Perbandingan sebelum dan sesudah terlaksananya Program Pembentukan RISMA
Sebelum Pelaksanaan Program Pembentukan RISMA
Setelah Pelaksanaan Program Pembentukan RISMA
1. Remaja belum memiliki komunitas dalam bidang keagamaan
2. Kurangnya partisipasi remaja dalam acara pengajian rutin ibu-ibu
3. Kurangnya rasapersatuan antara remaja di Dususn I,II, dan III
1. Telah terdapat komunitas remaja yang disebut dengan RISMA (Remaja Islam Masjid)
2. Telah terlaksananya kegiatan yang berkaitan dengan remaja yaitu keterlibatan mereka dalam acara pengajian mingguan ibu-ibu.
3. memiliki rasa persatuan untuk membentuk suatu komunitas dan menentukan berbagai program kegiatan RISMA
Pembinaan Remaja Islam Masjid (RISMA)
Dalam pelaksanaan pembinaan RISMA mahasiswa KKN menemukan beberapa kendala antara lain:
Sedikitnya jumlah Remaja yang mengikuti pembinaan RISMA.
Sulitnya menemukan Pembina untuk membina RISMA di Pekon Sinar Baru.
Tabel 19. Tabel Perbandingan sebelum dan sesudah terlaksananya Program Pembinaan RISMA
Sebelum Pelaksanaan Program Pembinaan RISMA
Setelah Pelaksanaan Program Pembinaan RISMA
Anggota RISMA belum memiliki pengetahuan tentang penyusunan sistem administrasi, sistem pengkaderan, sistem pengorganisasian serta jiwa kepemimpinan.
Anggota RISMA memiliki pengetahuan tentang penyusunan sistem administrasi, sistem pengkaderan, sistem pengorganisasian serta jiwa kepemimpinan.
Bidang Pendidikan
Bimbingan Belajar (BIMBEL)
Bimbingan belajar merupakan salah satu program yang dapat menambah pengetahuan peserta BIMBEL yang dilakukan secara langsung. Tujuan dari bimbel ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada siswa-siswi selain yang mereka dapatkan di sekolah. Bimbel ini pun tidak dipungut biaya sama sekali (gratis).
Sasaran dari bimbel ini adalah siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Siswa-siswi tersebut datang bimbel atas sosialisasi dari Tim KKN Pekon Sinar Baru. Kegiatan ini mencakup ke dalam aspek bidang pendidikan dan bidang sosial. Pelaksanaan bimbel ini dilaksanakan pada hari selasa dan jum'at pukul 14.00 WIB di Balai Pekon untuk Dusun I, II, III dan di Gedung Posyandu Dusun IV. Dalam pelaksanaannya program ini mendapat respon yang sangat bagus dan antusias tinggi dari siswa-siswi yang berada disekitar posko KKN, akan tetapi banyak juga yang bertempat tinggal jauh dari posko Tim KKN.
Setiap program pasti memiliki kendala yang menghambat pelaksanaannya, dalam program ini kendala yang dialamai diantaranya:
Jumlah tenaga pengajar dengan jumlah anak yang mengikuti
Jarak tempuh yang cukup jauh
Tempat yang tidak terlalu luas, menyebabkan sulit untuk mengkondisikan anak-anak
Sarana Prasarana yang terbatas
Tabel 20. Tabel Perbandingan sebelum dan sesudah terlaksananya Program BIMBEL
Sebelum Pelaksanaan Program Bimbingan Belajar (BIMBEL)
Setelah Pelaksanaan Program Bimbingan Belajar (BIMBEL)
Banyak anak yang kurang mendapatkan bimbingan belajar dari orangtuanya.
Telah banyak dari mereka yang bersemangat belajar setelah diadakannya BIMBEL.
Pramuka
Program ini dibentuk setelah Mahasiswa KKN setelah melakukan survey di Pekon Sinar Baru dengan hasil temuan bahwa di Sekolah dasar (SD) Negeri 1 Sinar Baru belum ada guru yang mengajarkan dan membina PRAMUKA. Sedangkan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Miftahul Huda, kegiatan pramuka sudah berjalan dengan rutin. Dalam hal ini Mahasiswa KKN di Pekon Sinar Baru mengadakan pelatihan pramuka di SD dan MI yang ada di Pekon Sinar Baru. Sasaran untuk program ini adalah untuk menambah pengalaman anak dan mengajarkan disiplin serta giat, tujuan program pramuka yang Mahasiswa KKN lakukan agar dapat memotivasi siswa-siswi dalam meningkatkan kedisiplinan siswa. Setiap program pasti memiliki kendala yang menghambat pelaksanaannya, dalam program ini kendala yang dialami diantaranya:
Jumlah tenaga pengajar dengan jumlah anak yang mengikuti
Jarak tempuh yang cukup jauh
Tempat yang tidak terlalu luas, menyebabkan sulit untuk mengkondisikan anak-anak
Sarana Prasarana yang terbatas
Tabel 21. Tabel Perbandingan sebelum dan sesudah terlaksananya Program Pramuka di SD dan MI
Sebelum Pelaksanaan Program Pramuka di SD/MI
Setelah Pelaksanaan Program Pramuka di SD/MI
Belum mengenal Pramuka secara mendalam dan mempraktikaannya
Anak-anak sudah mengenal tentang pramuka dan tujuan nya dengan melaksanakan jejak alam (hiking)
Tari Sigeh Penguten
Program ini dibentuk setelah Mahasiswa KKN melakukan survey di Pekon Sinar Baru. Hasil survey menunjukkan bahwa di Madrasah Ibtidaiyah (MI) belum ada guru yang mengajarkan tari tradisional khas Lampung yaitu tari Sigeh Penguten. Oleh karena itu Mahasiswa KKN mengadakan Program ini untuk mengenalkan dan memberikan pengalaman mengenai tarian khas dari Lampung ini. Tujuan dari diadakannya program ini adalah untuk mengenalkan siswa-siswi dengan tarian tradisional yang ada di Lampung—tari Sigeh Penguten—serta membantu anak untuk mempelajari gerakan demi gerakan dari tari Sigeh Penguten.
Setiap program pasti memiliki kendala yang menghambat pelaksanaannya, dalam program ini kendala yang dialamai diantaranya:
Jumlah tenaga pengajar dengan jumlah anak yang mengikuti
Jarak tembuh yang cukup jauh
Tempat yang tidak terlalu luas, menyebabkan sulit untuk mengkondisikan anak-anak
Sarana Prasarana yang terbatas
Tabel 22. Tabel Perbandingan sebelum dan sesudah Terlaksananya Program Pelatihan Tari Sigeh Penguten
Sebelum Pelaksanaan Program Pelatihan Tari Sigeh Penguten
Setelah Pelaksanaan Program Pelatihan Tari Sigeh Penguten
Anak-anak belum mengenal seni Tari Daerah Lampung—Tari Sigeh Penguten—serta bagaimana gerakannya
Anak-anak telah memiliki pengetahuan serta dapat mempraktikkan Seni Tari Lampung yaitu Tari Sigeh Penguten
Permainan Tradisional
Program ini dibentuk setelah Mahasiswa KKN melakukan suvrey di Pekon Sinar Baru menemukan bahwa anak-anak di Pekon Sinar Baru belum terlalu mengenal permainan tradisional bahkan sudah lupa dengan permainan tradisional yang sudah ada lama. Oleh karena itu Mahasiswa KKN mengadakan Program ini untuk mengenalkan dan memberikan pengalaman mengenai permainan tradisional. Tujuan dari diadakannya program ini adalah untuk mengenalkan dan mengigatkan tentang permainan tradisional. Setiap program pasti memiliki kendala yang menghambat pelaksanaannya, dalam program ini kendala yang dialamai diantaranya:
Jarak tempuh yang cukup jauh dengan Posko KKN
Kurangnya antusias anak-anak akan permainan tradisional
Sarana Prasarana yang terbatas
Tabel 23. Tabel Perbandingan sebelum dan sesudah terlaksananya Program Pelaksanaan Permainan Tradisional
Sebelum Pelaksanaan Program Permainan Tradisional
Setelah Pelaksanaan Program Permainan Tradisional
Anak-anak belum mengenal permainan tradisional, misalnya permainan gobak sodor, egrang dan ampar-ampar pisang.
Anak-anak telah mengenal banyak permainan tradisional, misalnya permainan gobak sodor, egrang dan ampar-ampar pisang.
Pemutaran Film Edukasi
Film edukasi atau pendidikan adalah tontonan yang memberikan nilai moral dan pembelajaran yang dapat diambil untuk menjadi panduan dalam hidup agar menjadi manusia yang lebih baik. Oleh karena itu Mahasiswa KKN di Pekon Sinar Baru mengadakan kegiatan pemutaran film edukasi ini untuk membuat masyarakat di Pekon Sinar Baru termotivasi untuk menyajikan dan menonton tayangan yang memiliki nilai mendidik.
Adapun dalam pelaksanaan pemutaran film edukasi masih ada kendala yaitu:
Tidak tersedianya alat seperti LCD
Perbedaan keinginan masyarakat antara orang dewasa dan anak-anak.
Seringnya pemadaman listrik pada waktu menjelang, selama dan sesudah pemutaran film.
Kegiatan yang dilaksanakan pada pukul 19.00 – 21.00 WIB ini berlokasi di halaman posko KKN Pekon Sinar Baru yang memiliki dinding rumah yang kosong dari ornamen (baca: polos) yang digunakan sebagai layar proyeksi film. Film yang diputar di Laptop kemudian ditayangkan melalui LCD Proyektor yang berdaya listrik. Film yang dipilih adalah film yang telah lulus sensor dan masuk ke dalam nominasi film yang memiliki nilai edukasi tinggi seperti Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Negeri 5 Menara.
Tabel 24. Tabel Perbandingan sebelum dan sesudah terlaksananya Program Pemutaran Film Edukasi
Sebelum Pelaksanaan Program pemurataran film edukasi
Setelah Pelaksanaan Program pemutaran film edukasi
Kurangnya hiburan dimasyarakat Sinar Baru
Masyarakat belum mengenal film-film edukasi seperti Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, dan Negeri 5 Menara.
Masyarakat merasa terhibur dengan adanya kegiatan pemutaran film edukasi
Masyarakat termotivasi untuk menambah wawasan dan pengetahuan dari pemutaran film edukasi
PAUD dan TK
Kegiatan pembelajaran yang berjalan di PAUD Miftahul Huda sudah baik. Begitu pula kegiatan pembelajaran yang berjalan di TK Aisyiyah Bustanul Athfal. Siswa-siswi mengikuti pembelajaran secara aktif dan efektif. Mahasiswa KKN memberikan sosialisasi kepada anak-anak tentang cara mewarnai yang baik.
Selain itu, untuk tambahan kegiatan peningkatan daya kreatif otak kanan anak, mahasiswa KKN memberikan seni kreativitas baru dari kertas origami menjadi bentuk-bentuk lain seperti bola-bola, dan hewan-hewan. Hal ini sangat diminati anak-anak karena sebelumnya mereka pun telah mempelajari melipat origami namun dalam bentuk yang berbeda.
Tabel 25. Tabel Perbandingan sebelum dan sesudah terlaksananya Program Pendampingan PAUD dan TK
Sebelum Pelaksanaan Program Pendampingan PAUD dan TK
Setelah Pelaksanaan Program Pendampingan PAUD dan TK
Anak-anak masih mewarnai gambar objek tidak sesuai dengan warna asli objeknya
koleksi kreatifitas anak masih kurang dari cukup.
anak-anak mampu mewarnai gambar objek sesuai dengan warna aslinya.
Koleksi hasil kreatifitas anak bertambah.
Bidang Lingkungan
Melaksanakan Minggu Bersih (Kerja Bakti)
Gotong royong adalah saling bekerja sama atau saling membantu antara satu dengan yang lainnya. Sedangkan tujuanya adalah untuk melestarikan pemberdayaan di lingkungan masyarakat dengan bergotong royong antar sesama warga di Pekon Sinar Baru mahasiswa/i kuliah kerja nyata KKN.
Adapun target kegiatan yang menjadi pelaksanaan dilingkungan masyarakat dengan bergotong royong (kerja bakti) di Pekon Sinar Baru antara lain:
Membersihkan masjid/musholla
Membersihkan balai pekon
Membersihkan lingkungan pekon
Sambil membersihkan lingkungan, kegiatan ini pun diselingi obrolan santai tentang tips-tips membersihkan masjid terutama tentang pensucian najis yang jatuh di masjid atau mushola. Begitu pula tips membersihkan rerumputan tanpa bahan kimia.
Tabel 26. Tabel Perbandingan sebelum dan sesudah terlaksananya Program Minggu Bersih
Sebelum Pelaksanaan Program Minggu Bersih
Setelah Pelaksanaan Program Minggu Bersih
Lingkungan Masjid/ Musholla hanya dibersihkan oleh takmir/ marbotnya saja.
Lingkungan balai pekon sangat jauh dari kata bersih, terutama balai pekonnya.
Lingkungan pekon, terutama sepanjang jalan utama, masih banyak yang dipenuhi batu-batu berserakan yang dapat mengganggu pengguna jalan.
Masyarakat ikut serta bersama takmir masjid/mushola dalam membersihkan masjid/mushola.
Balai pekon bersih dari sampah plastik sisa jajanan anak dan berbagai jenis sampah lainnya.
Batu-batu yang mengganggu pengguna jalan sudah disingkirkan.
Pembuatan Pupuk Kompos
Program ini dibentuk setelah Mahasiswa KKN melakukan survey di Pekon Sinar Baru. Ditemukan bahwa warga di Pekon Sinar Baru belum mengenal adanya pupuk kompos yang dapat dibuat sendiri dengan bahan yang mudah didapat di sekitar seperti sampah kebun dan sampah rumah tangga yang ada di masing-masing rumah warga. Oleh karena itu Mahasiswa KKN mengadakan Program ini untuk mengenalkan dan memberikan pengetahuan tentang cara membuat pupuk kompos ini.
Tujuan dari diadakannya program ini adalah untuk mengenalkan dan mempermudah warga Pekon Sinar Baru untuk membuat pupuk kompos dengan modal mandiri yakni dari sampah kebun dan sampah rumah tangga milik warga sendiri. Kegiatan ini bisa dikatakan sebagai program lanjutan penyelesaian program bank sampah, karena hasil pilahan bank sampah lah yang menjadi salah satu bahan dasar untuk pembuatan pupuk kompos, yaitu sampah organik. Dalam kegiatan ini, masyarakat diperkenankan untuk berdiskusi dengan mahasiswa KKN tentang bagaimana pengolahan sampah organik dan pengaplikasiannya dalam pemupukan.
Tabel 27. Tabel Perbandingan sebelum dan sesudah terlaksananya Program Pembuatan Pupuk Kompos
Sebelum Pelaksanaan Program Pembuatan Pupuk Kompos
Setelah Pelaksanaan Program Pembuatan Pupuk Kompos
Masyarakat kurang memahami manfaat sampah organik dan olahannya.
Masyarakat belum memiliki pengetahuan tentang pengolahan sampah organik menjadi kompos
Masyarakat memahami manfaat sampah organik dan olahannya.
Masyarakat memahami cara mengolah sampah organik menjadi kompos dan mampu mempratikkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Bank Sampah
Bank sampah adalah kegiatan memilih dan memilah sampah ke dalam sampah organik atau anorganik. Sampah organik digunakan untuk membuat kompos, sedangkan sampah anorganik dimanfaatkan untuk bahan dasar membuat kreatifitas dengan nilai jual lain. Mahasiswa KKN Pekon Sinar Baru mengadakan program ini dengan tujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang bagaimana pengelolaan bank sampah yang baik.
Dalam hal ini sasaran untuk program bank sampah ini adalah seluruh warga Pekon Sinar Baru. Warga dipersilahkan untuk bertanya apapun hal yang berkaitan dengan bank sampah mulai dari bagaimana idealnya sesuatu bisa dikatakan sebagai sampah, pengkategorian sampah organik dan anorganik, metode pengumpulan, dan tahap penyelesaian penanganan sampah.
Tabel 28. Tabel Perbandingan sebelum dan sesudah terlaksananya Program Pengelolaan Bank Sampah
Sebelum Pelaksanaan Program Pengelolaan Bank Sampah
Setelah Pelaksanaan Program Pengelolaan Bank Sampah
Masyarakat masih menyatukan sampah organik dan anorganik dalam satu tempat.
Belum ada warga yang mengumpulkan sampah-sampahnya untuk diolah.
Masyarakat mulai memilah sampah-sampahnya menjadi kelompok sampah organik dan anorganik.
Terdapat satu rumah warga yang menjadi pos pengumpul sampah organik dan anorganik beserta pengolahannya.
Penanaman Sayuran Hijau
Program ini dibentuk setelah Mahasiswa KKN melakukan suvrey di Pekon Sinar Baru. Ditemukan bahwa lahan tempat warga yang ada di Pekon Sinar Baru ini banyak yang tidak ditanami sayuran maupun tanaman bergizi. Oleh karena itu Mahasiswa KKN mengadakan Program ini untuk memberikan informasi kepada warga Pekon Sinar Baru untuk dapat memanfaatkan lahan dengan cara menanam sayuran hijau seperti: kangkung, bayam, selada, dan lain-lain.
Tujuan dari diadakannya program ini adalah untuk memberi informasi mengenai tanaman hijau dan pentingnya akan kebun bergizi bagi keluarga di Pekon Sinar Baru. Kegiatannya dimulai dari proses sosialisasi bagaimana mempersiapkan lahan, memilih bibit, menanam bibit, merawat lahan dan tanaman, memupuk, dan memanen yang baik dan benar berikut tips-tips dalam penanamannya.
Tabel 29. Tabel Perbandingan sebelum dan sesudah terlaksananya Program Penanaman Sayuran Hijau
Sebelum Pelaksanaan Program Penanaman Sayuran Hijau
Setelah Pelaksanaan Program Penanaman Sayuran Hijau
Pekarangan rumah warga gersang tanpa tanaman terutama tanaman bergizi berupa sayuran hijau.
Pekarangan warga yang bisa diolah tanahnya, terlihat hijau segar dengan tanaman sayuran hijaunya yakni kangkung dan selada serta bayam.
Bidang Kesehatan
Pendampingan Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU)
Setiap dusun memiliki posyandu yang berjalan berdasarkan fungsinya. Pelaksanaan posyandu ini umumnya dilakukan setiap sebulan sekali yang dilaksanakan pada awal bulan bertempat di masing-masing dusun. Posyandu dapat berjalan dengan baik karena adanya keaktifan ibu-ibu kader. Mahasiswa KKN Pekon Sinar Baru turut serta dalam pelaksanaan program yang telah ada di Posyandu disertai pembinaan mengenai administrasi yang baik dalam suatu Posyandu serta dokumentasi yang mumpuni dalam setiap programnya.
Tujuan mahasiswa KKN berpartisipasi dalam kegiatan posyandu adalah untuk mengetahui program-program yang telah berjalan di tiap posyandu di dusunnya dalam upaya keikutsertaan mahasiswa KKN dalam program. Selain itu juga, dalam program ini, mahasiswa KKN secara langsung mencontohkan tata laksana administrasi dan dokumentasi yang baik dalam kegiatan Posyandu.
Tabel 30. Tabel Perbandingan sebelum dan sesudah terlaksananya Program Pendampingan Posyandu
Sebelum Pelaksanaan Program Posyandu
Setelah Pelaksanaan Program Pendampingan Posyandu
Administrasi dan dokumentasi kegiatan posyandu kurang tertata dengan baik.
Kurang terawatnya beberapa gedung tempat dilaksanakannya kegiatan Posyandu.
Administrasi dan dokumentasi kegiatan posyandu tertata dengan baik.
Gedung tempat dilaksanakannya kegiatan Posyandu bersih terawat baik sebelum, saat, maupun sesudah pelaksanaan kegiatan Posyandu.
Senam Sehat
Senam sehat adalah senam yang dilakukan oleh warga Pekon Sinar Baru dan mahasiswa KKN STAIN Jurai Siwo Metro ikut serta dalam kegiatan tersebut dalam memandu jalannya senam dan membantu sosialisasi pentingnya menjaga kesehatan bagi anak-anak.
Tujuan dari program mahasiswa KKN STAIN Jurai Siwo Metro dalam kegiatan senam sehat ini adalah adalah mendekatkan diri dengan warga Pekon Sinar Baru. Kegiatan ini mencakup kedalam aspek kesehatan, dan tidak luput juga dari aspek sosial.
Pelaksanaan senam sehat ini dilakukan sekali dalam seminggu yaitu pada hari minggu. Dilakukan di halaman posko KKN Pekon Sinar Baru. Adapun instruktur senamnya adalah beberapa mahasiswi KKN dengan senam Pramuka dan Gemu Famire serta senam-senam lain yang memungkinkan dan sesuai dengan usia peserta senamnya yaitu mayoritas anak-anak.
Tabel 31. Tabel Perbandingan sebelum dan sesudah terlaksananya Program Senam Sehat
Sebelum Pelaksanaan Program Senam Sehat
Setelah Pelaksanaan Program Senam Sehat
Anak-anak hanya melakukan olahraga tanpa arahan dan instruktur.
Anak-anak dapat melakukan olahraga secara terstruktur untuk menghindari adanya cedera yang dimulai dari kegiatan pemanasan, olahraga inti (senam), dan kegiatan pelemasan.
Pendampingan Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Pembantu
Dalam program ini Mahasiswa berpartisipasi dalam setiap kegiatan di PUSKESMAS Pembantu Pekon Sinar Baru. Bentuk partisipasinya antara lain pencacatan administrasi Puskesmas, pemeriksaan rutin lansia, dan program Puskesmas lainnya.
Tujuan dari program ini adalah untuk mempermudah dan meringankan pekerjaan pekerja PUSKESMAS PEMBANTU dan dapat melancarkan kegiatan di sana. Namun seiring dengan berjalannya kegiatan pendampingan ini terdapat hambatan yang menghadang, hambatan tersebut diantaranya:
Kurangnya tenaga kesehatan di PUSKESMAS PEMBANTU
Terbatasnya kendaraan yang ada di Posko KKN
Tabel 32. Tabel Perbandingan sebelum dan sesudah terlaksananya Program Pendampingan Puskesmas Pembantu
Sebelum Pelaksanaan Program Pendampingan Puskesmas Pembantu
Setelah Pelaksanaan Program Pendampingan Puskesmas Pembantu
Administrasi dan dokumentasi kegiatan pelayanan Puskesmas kurang tertata dengan baik.
Kurang terawatnya beberapa gedung tempat dilaksanakannya kegiatan pelayanan Puskesmas.
Administrasi dan dokumentasi kegiatan pelayanan Puskesmas tertata dengan baik.
Gedung tempat dilaksanakannya kegiatan pelayanan Puskesmas bersih terawat baik sebelum, saat, maupun sesudah pelaksanaan kegiatan Posyandu.
Bidang Kewirausahaan
Berdasarkan hasil survey dan analisis situasi didapatkan data dan permasalahan yang terdapat di Pekon Sinar Baru diantaranya adalah:
Banyaknya ibu-ibu yang pendidikannya sampai tingkat SMA
Kurangnya pengetahuan ibu-ibu dalam bidang kewirausahaan
Tidak adanya dana untuk memulai usaha baru
Belum ada wadah usaha bersama bagi para ibu-ibu untuk menunjang ekonominya
Belum mapannya pengetahuan para pengusaha meubel mandiri tentang teknik finishing yang baik
Kosongnya kegiatan untuk komunitas remaja dan anak-anak
Berdasarkan masalah tersebut, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata dengan tema Posdaya mencakup bidang ekonomi kewirausahaan untuk membantu mensejahterakan masyarakat dan keluarga dengan membentuk "rumah karya produksi Posdaya bernama Sinar Baru Production untuk meningkatkan SDM masyarakat di Pekon Sinar Baru.
Tujuan utama diadakannya program ini adalah :
Memberikan pengetahuan mengenai kewirausahaan
Mendorong terbentuknya usaha-usaha baru
Memberikan pemahaman dan motivasi kepada masyarakat untuk gemar berinovasi dalam kewirausahaan
Target dan sasaran diadakannya program berupa Penyuluhan Kewirausahaan di Pekon Sinar Baru Kecamatan Sukoharjo adalah seluruh ibu-ibu dan Remaja Pekon Sinar Baru Kecamatan Sukoharjo Kabpaten Pringsewu, tetapi tidak menutup kemungkinan dari pihak luar selain ibu-ibu untuk ikut dalam kegiatan penyuluhan ini. Program ini dilaksanakan pada hari sabtu, 04 Maret 2016 yang bertempat di Pekon Sinar Baru. Acara tersebut dimulai pada pukul 14.00 dengan pemberian materi tentang pembuatan Keripik Aneka Rasa dan Keripik Kangkung dengan brand Kripik Kriuk Nagihi (KKN). Adapun maksud dari brand tersebut yang sama singkatannya dengan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bertujuan supaya kelompok yang menjadi sasaran program ini senantiasa melakukan napak tilas dan rekam ulang awal mula terbentuknya rumah karya ini yang diprakarsai dan dipelopori oleh mahasiswa KKN.
Rumah karya pun tidak terbatas hanya pada kaum ibu-ibu, tetapi juga menjangkau kaum bapak-bapak terutama yang berprofesi sebagai pengusaha meubel/furniture. Kegiatan untuk kelompok ini adalah berupa pelatihan finishing furniture. Kegiatan ini berisi pengarahan dan percontohan teknik melakukan finishing yang baik, standar hasilnya, serta alat-alat yang diperlukan dalam prosesnya itu.
Kelompok terakhir yang masuk dalam rumah karya ini adalah komunitas remaja dan anak-anak. Komunitas ini diarahkan pada kegiatan pemanfaatan barang bekas hasil pilahan bank sampah berupa sampah anorganik. Dalam kesempatan kali ini sampah anorganik yang digunakan adalah sampah gelas plastik bekas minuman. Dengan beberapa bahan tambahan mulai dari lem, cat dan pita, bahan dasar berupa gelas plastik tersebut diubah menjadi barang-barang dengan fungsi lain seperti bunga hias, tirai pintu dan jendela, serta bingkai foto.
Tabel 33. Tabel Perbandingan sebelum dan sesudah terlaksananya Program Rumah Karya dalam bidang Kewirausahaan
Sebelum Pelaksanaan Program Rumah Karya Sinar Baru
Setelah Pelaksanaan Rumah Karya Sinar Baru
Kaum ibu-ibu belum memiliki wadah usaha bersama sebagai penunjang tambahan ekonomi keluarga
Kaum bapak-bapak terutama pengusaha meubel belum memiliki kemapanan pengetahuan tentang teknik finishing yang baik
Anak-anak dan remaja tidak memiliki kegiatan pengisi waktu luang yang bermanfaat
Telah tersedia waadah dan isi kegiatan penunjang tambahan ekonomi keluarga bagi kaum ibu-ibu.
Kaum bapak-bapak terutama pengusaha meubel memiliki kemapanan pengetahuan tentang teknik finishing yang baik serta mampu mempraktikkannya dalam usaha meubelnya
Anak-anak dan remaja memiliki kegiatan pengisi waktu luang yang bermanfaat
Faktor Pendorong
Mahasiswa/i Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) STAIN Jurai Siwo Metro Pekon Sinar Baru Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu dalam merealisasikan pemecahan masalah didukung oleh beberapa faktor senbagai pendorong dalam suksesnya pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertemakan pos pemberdayaan masyarakat (Posdaya) ini. Adapun faktor pendorong dalam realisasi pemecahan masalah program kerja mahasiswa/i Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam pos pemberdayaan masyarakat (Posdaya) antara lain adalah:
Antusiasme warga masyarakat, anak-anak, serta remaja Pekon Sinar Baru sangat tinggi untuk mengikuti setiap kegiatan yang di programkan oleh Mahasiswa KKN
Tersedianya beberapa media yang digunakan untuk mengajar pembelajaran Taman Pendidikan Al-Quran (TPA)
Besarnya dukungan dari masyarakat terutama tokoh pemuda setempat untuk kemajuan RISMA di Pekon Sinar Baru
Pentingnya ditanamkan nilai-nilai moral dan disiplin anak-anak di SD dan MI
Belum pernah ada pelatihan tari tradisional khas Lampung di periode-periode sebelumnya baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Banyaknya bahan yang terdapat di lingkungan Pekon Sinar Baru.
Sarana dan prasarana yang memadai
Banyaknya lahan yang dapat digunakan untuk menanam sayuran hijau
Pentingnya imunisasi bagi balita
Pentingnya mengetahui perkembangan anak diusia balita
Pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi masyarakat Pekon Sinar Baru
Luasnya lahan perkebunan di Pekon Sinar Baru
Banyaknya kelompok tani di Pekon Sinar Baru
4.3 Faktor Penghambat
Mahasiswa/i Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Keluarga (Posdaya) STAIN Jurai Siwo Metro Pekon Sinar Baru Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu dalam realisasi pemecahan masalah terdapat beberapa faktor penghambat di pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertemakan pos pemberdayaan masyarakat (Posdaya) ini. Adapun faktor penghambat dalam realisasi pemecahan masalah program kerja mahasiswa/i Kuliah Kerja Nyata (KKN) dalam pos pemberdayaan masyarakat (Posdaya) antara lain adalah:
Kurangnya sarana transportasi untuk hadir dan melaksanakan program yang lokasinya jauh dari posko KKN
Keterbasan dana untuk memulai suatu program yang modalnya di luar yang disediakan alam dan sarana prasarana pekon.
Terbatasnya waktu pelaksanaan program yang harus benar dibagi dengan baik untuk masing-masing programnya.
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Dari kegiatan KKN-POSDAYA Periode I Tahun 2016 yang telah dilaksanakan selama kurang lebih 40 hari terhitung dari tanggal 25 Februari - 04 April 2016 di Pekon Sinar Baru, Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu, mahasiswa KKN telah melaksanakan program-program sesuai dengan program KKN-POSDAYA. Realisasi pelaksanaan di tiap bidangnya
Pada bidang keagamaan, mahasiswa KKN telah berhasil membentuk dan membina kegiatan Remaja Islam Masjid (RISMA) yang ada di Dusun I, II dan III Pekon Sinar Baru serta mengaktifkan Taman Pendidikan Al-Qur'an di Dusun I. Adapun dalam bidang pendidikannya, mahasiswa KKN telah melaksanakan Bimbingan belajar (BIMBEL) untuk mata pelajaran Agama Islam, Bahasa Inggris dan Bahasa Arab di setiap dusun, melatih Pramuka pada tingkat SD dan MI, melatih tari Sigeh Penguten untuk siswa MI kelas IV dan V, menggalakkan permainan tradisional seperti egrang, gobak sodor dan ampar-ampar pisang, menyelenggarakan pemutaran film edukasi serta berpartisipasi dalam pembelajaran di PAUD dan TK.
Dalam bidang Kewirausahaan, pelatihan untuk ibu-ibu dan remaja pekon Sinar Baru dalam membuat keripik aneka rasa dan kripik kangkung telah berhasil direalisasikan oleh mahasiswa KKN. Selain itu, mahasiswa KKN juga melatih anak-anak dan remaja membuat kreatifitas dengan memanfaatkan barang-barang bekas berupa limbah gelas plastik bekas minuman, menanam sayuran hijau di dusun II, dan melatih pengusaha meubel atau furinture dalam hal finishing furniture di dusun IV.
Berpartisipasi dalam kegiatan Posyandu di setiap dusun, melaksanakan senam sehat bersama anak-anak di halaman posko KKN setiap minggu pagi, dan berpartisipasi dalam kegiatan Puskesmas pembantu di dusun I merupakan program yang telah terealisasi dalam bidang kesehatan.
Dalam bidang lingkungan, mahasiswa KKN berhasil melaksanakan Minggu bersih di Masjid/Musholla dan Balai Pekon Sinar Baru, melatih masyarakat untuk membuat pupuk kompos dari sampah organik di setiap dusun, melatih masyarakat dalam mengelola Bank sampah dan menanam sayuran hijau di dusun II.
Saran
Untuk Pekon
Dari seluruh program kerja yang sudah terlaksana, nampak beberapa program kerja yang sangat diprioritaskan dalam upaya memajukan kesejahteraan masyarakat di pekon Sinar Baru. Kami memandang perlunya Pemerintah Pekon untuk tetap mengawasi, membina dan memberdayakan kinerja Lembaga terbaru yakni Pos Pemberdayaan Keluarga (POSDAYA) Sibaja dan Remaja Islam Masjid (RISMA) Sinar Baru, karena diharapkan dengan terawasi, terbina, dan terbedayanya dua lembaga tersebut, kemajuan kegiatan dan berbagai program di pekon dapat meningkat menjadi lebih baik, terutama pada 5 (lima) bidang pokok yaitu Keagamaan, Pendidikan, Lingkungan, Kesehatan dan Kewirausahaan.
Untuk Lembaga
Pihak lembaga diharapkan dapat menambah catatannya untuk memberikan pembekalan kepada mahasiswa KKN dalam waktu dan kondisi yang kondusif. Selain itu juga, mahasiswa KKN memandang perlunya terdapat kegiatan pra-KKN di luar jam mata kuliah sebagai persiapan dan referensi rencana program yang akan dilaksanakan ketika KKN. Kegiatan itu bisa berupa kompetisi, bazaar, workshop, pelatihan, dan lain-lain yang isinya mencakup satu atau beberapa bidang dalam KKN-Posdaya.
Kami menyadari bahwa didalam penyusunan program kerja dan pelaksanannya pun sangat sederhana dan jauh dari sempurna. Hal ini dikarenakan kemampuan kami sangat terbatas. Dan yang paling penting adalah bahwa kami masih dalam tahap pembelajaran. Sehingga kami sangat membutuhkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun. Tidak lain untuk kemajuan keilmuan kami. Semoga laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Posdaya ini dapat memberikan manfaat secara inheren baik bagi mahasiswa maupun bagi pekon tempat pelaksanaan KKN itu sendiri. Atas segenap perhatiannya, kami haturkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Haryono Suyono dan Rohadi Haryanto, Buku Pedoman Pembentukan dan Pengembangan Pos Pemberdayaan Keluarga POSDAYA, Jakarta: Balai Pustaka, 2009.
Tim Penyusun, Pedoman Kuliah Kerja Nyata (KKN) STAIN Jurai Siwo Metro Periode I Tahun 2016, Metro: Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (P3M) STAIN Jurai Siwo Metro, 2016.
Zuhairi, dkk., Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Metro: STAIN Jurai Siwo Metro, Edisi Revisi, 2016.