LAPORAN AKHIR
KULIAH KERJA NYATA
TEMA :
LEMBAR PENGESAHAN
1.
Judul J udul Kegiatan KKN
:
OPTIMALISASI
SUMBER
DAYA
DESA
PENINGKATAN HASIL PRODUKSI PERTANIAN, PETERNAKAN, DAN HOME INDUSTRY MENJADI PRODUK BERNILAI EKONOMIS PertaniandanPeternakan MELALUI
2. 3.
Tema yang dipilih : Lokasi a. Desa : b. Kecamatan : c. Kabupaten : 4. Dosen Pelaksana a. Nama : b. Jabatan/Pangkat/Gol : c. Alamat : d. Telepon/HP : e. E-mail : 5. Lembaga Pelaksana :
Puhti Karangjati Ngawi, Jawa Timur RiniSetyowati, S. Psi., M. Psi., Psikolog Tenaga Pendidik Fakultas Kedokteran KandangSapi RT 02 RW 31, Jebres, Surakarta 0857 2775 5750
[email protected] UPKKN LPPM UNS
KATA PENGANTAR
KKN Tematik adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang orientasi program kegiatannya terfokus pada bidang tertentu sesuai dengan permasalahan kemasyarakatan dan arah kebijakan pembangunan yang diselenggarakan pemerintah wilayah tertentu (Kabupaten/Kota). KKN Tematik berbasis Problem Solving untuk memecahkan masalah dengan tema tertentu sehingga kegiatan mahasiswa terfokus untuk mengatasi masalah tertentu dan untuk mencapai target tertentu. KKN UNS merupakan salah satu bentuk perwujudan pemerdayaan sumber daya manusia dalam proses pembangunan. Sumber daya yang dimaksud adalah mahasiswa dan masyarakat sasaran, yang mana dalam pelaksanaan KKN saling terjadi interaksi dan komunikasi dalam suatu proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran tersebut diharapkan mahasiswa mampu menghubungkan antara konsep-konsep akademis dengan realitas kehidupan dalam masyarakat
permasalahan secara intern-disipliner, komprehensif, dan lintas sektoral, yang
selanjutnya
diharapkan
dapat
menunjang
pengembangan
kompetensinya. 2. Memacu pembangunan dengan memberdayakan masyarakat. 3. Mendekatkan perguruan tinggi dengan masyarakat. Untuk dapat mencapai ketiga tujuan tersebut, penyusun melaksanakan berbagai kegiatan yang penyusun pilih berdasarkan situasi dan kondisi masyarakat yang ada sesuai dengan berdasarkan situasi dan kondisi masyarakat yang ada sesuai dengan berbagai pertimbangan, masukan, saran dan arahan dari berbagai elemen masyarakat yang ada.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................. ii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii DAFTAR ISI.........................................................................................................v DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii ISI LAPORAN BAB I. PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Lokasi KKN ................................................................ 1 B. Maksud dan Tujuan Laporan .................................................................... 3 C. Program Pembangunan Yang Telah Ada di Lokasi .................................. 4 D. Metode dan Sistematika Pembahasan ....................................................... 5 BAB II. BIDANG PERMASALAHAN DI LOKASI
5. Kegiatan Yang Belum Terlaksana ...................................................... 25 BAB IV. PENUTUP A. Simpulan .................................................................................................... 26 B. Saran ........................................................................................................... 27
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Biodata Pelaksana KKN (DPL)
2.
Daftar Mahasiswa KKN
3.
Laporan Keuangan beserta Dokumen Pembelanjaan Asli
4.
Form Rekapitulasi dan Matriks Program Kuliah Kerja Nyata
5.
DokumentasiKegiatan
6.
Laporan Kunjungan DPL
7.
Daftar Hadir Kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A.
Gambaran Umum Lokasi KKN
Desa Puhti merupakan salah satu desa yang terletak dalam Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dimana mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Produksi pertanian yang dihasilkan oleh petani di Desa Puhti antara lain: jagung, padi, tebu, tembakau, dan sebagainya. Sektor peternakan yang menjadi pilihan warga sebagian besar adalah peternakan sapi, dalam hal ini adalah upaya penggemukan sapi, bukan pembiakan sapi. Dalam pelaksanaan kegiatan kerja tersebut, tentunya terdapat masalah mulai dari masalah internal sampai eksternal. Alat penunjang dan pengetahuan pengembangan yang kurang merupakan contoh masalah yang dihadapi oleh masyarakat Desa Puhti. Contohnya, kurangnya pengetahuan tentang penanggulangan hama pertanian secara organik dan penanggulangan penyakit ternak. Selain itu, juga ada beberapa home industry yang memproduksi tahu di desa ini. Namun, limbah yang dihasilkan dari produksi tahu belum bisa tertanggulangi dengan baik. Sebagai seorang akademisi, keberadaan mahasiswa KKN yang membantu menyelesaikan permasalahan pengelolaan dan pengolahan limbah hasil produksi pertanian adalah wujud dari pengabdian kepada masyarakat. Dengan bekal kemampuan dan ilmu yang dimiliki, diharapkan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dapat memberikan sumbangan solusi bagi berbagai permasalahan yang dialami di Desa Puhti. Desa Puhti merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Desa Puhti terdiri dari tiga dusun, yaitu Dusun I yang terdiri dari 6 RT, Dusun II yang terdiri dari 8 RT, dan Dusun III yang terdiri dari 8 RT. Setiap dusun di Desa Puhti memiliki Kepala Dusun (Kasun) masing-masing dimana setiap dusun juga memiliki kegiatan rutin masing-masing. Secara topografi, setiap
1
dusun di Desa Puhti memiliki dua bagian barat dan timur yang dipisahkan jalan raya, kondisi ini menyebabkan ketidakmerataan informasi antar bagian. Secara umum, masyarakat Desa Puhti bergantung pada penghasilan dari panen di sawah, meskipun ada beberapa masyarakat yang memiliki usaha sendiri atau wiraswasta baik itu pedagang kelontong, maupun pemilik home industry pembuatan tahu. Di Desa Puhti, jumlah masyarakat yang berusia produktif cukup banyak, meskipun para petani umumnya sudah berusia lebih dari 30 tahun. Dengan banyaknya usia produktif ini, maka tingkat kuantitas sumber daya manusia juga cukup besar. Desa Puhti, dalam bidang pendidikannya memiliki beberapa instansi pendidikan, seperti 1 Sekolah Dasar, 1 Madrasah Ibtidaiyah, 1 Madrasah Tsanawiyah, dan 1 Madrasah Aliyah milik Yayasan Pondok Al-Amnaniah. Dari data yang diperoleh tingkat minat masyarakat terhadap pendidikan beragam dan relatif kurang, hal ini mungkin terjadi karena hanya ada 1 sekolah negeri atau milik pemerintah di desa ini. Selain itu, minat dan perkembangan TPA juga cukup bagus dibuktikan dengan seringnya diadaka n lomba-lomba. Di samping tingkat pendidikan yang beragam tersebut, masyarakat Desa Puhti memiliki tingkat penghasilan yang beragam dengan mata pencaharian penduduk yang beragam pula. Namun, sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai petani ataupun peternak. Mata pencaharian penduduk setempat selain bercocok tanam dan beternak antara lain sebagai pedagang, buruh, PNS, ABRI, dan pekerjaan lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari, hampir seluruh warga Desa Puhti masih menggunakan air dari sumur pribadi ataupun PDAM. Pada musim kemarau, Desa Puhti termasuk desa yang hampir kekurangan sumber air di semua dusun, maka biasanya masyarakat akan berkumpul bersama mengambil atau memanfaatkan air di pusat sumur yang biasa digunakan mengairi sawah. Selain itu, pemerintah dari PDAM akan mengantar air dan mengisi ember-ember warga yang diletakkan di depan rumah secara gratis. Hal ini sangat memprihatinkan, mengingat kebutuhan akan air adalah hal yang vital. Namun saat kemarau, kegiatan bercocoktanampun masih bisa dilaksanakan karena adanya sumur besar yang airnya tidak pernah kering.
2
B.
Maksud dan Tujuan Laporan
Laporan ini dibentuk sebagai bentuk pertanggungjawaban Tim KKN UNS 2017 yang diterjunkan di Desa Puhti, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi. Adapun tujuan dari pembuatan laporan ini adalah sebagai berikut : 1.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Selain sebagai tugas akhir kegiatan Kuliah Kerja Nyata, laporan ini disusun sebagai gambaran kegiatan pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan yang diadakan selama KKN berlangsung.Laporan ini merupakan hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan KKN yang berlangsung selama 45 hari (periode Januari – Februari 2017) yanng berlokasi di Desa Puhti, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi.
2.
Unit Pengelola Kuliah Kerja Nyata Universitas Sebelas Maret Laporan ini digunakan sebagai sumber informasi dari mahasiswa selaku pelaksana Kuliah Kerja Nyata mengenai pelaksana program di Desa Puhti, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi.
3.
Kepala Desa beserta Perangkat Desa, Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Kabupaten, Dinas/Instansi terkait Mahasiswa KKN selaku pelaksana Kuliah Kerja Nyata, memberikan informasi mengenai pelaksanaan program utama dan program penunjang di Desa Puhti, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi. Selain itu, laporan ini dapat dijadikan referensi jika pihak Universitas Sebelas Maret Surakarta akan mengirim kembali mahasiswa untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Desa Puhti.
C.
Program Pembangunan yang Telah Ada di Lokasi
Setelah melalui survey lapangan sebelumnya, kami menemukan beberapa program pembangunan yang digagas pemerintah desa yang telah ada di lokasi. Program-program pembangunan terse but, yaitu : 1. Pembangunan Masjid
3
Letak Masjid yang jauh dari pemukiman warga menjadi hambatan tersendiri bagi warga yang ingin beribadah, maka dibangun Masijd yang letaknya dekat dengan rumah penduduk Desa Puhti. Dana pembangunan Masjid diperoleh dari program KKN sebelumnya pada tahun 1998. 2. Sistem Pelayanan Administrasi Perangkat Desa Puhti melaksanakan sistem pelayanan kepada warga desa dengan baik. Beberapa pelayanan dikerjakan dalam waktu 24 jam seperti Puskesmas Desa yang melayani pasien rawat inap. Info yang diberikanpun lengkap sehingga warga tidak kebingungan mengurus administrasi. Sehingga sistem pelayanan di desa dapat memuaskan warganya. 3. Organisasi Desa Desa Puhti memiliki beberapa organisasi desa, antara lain: Karang Taruna, PKK, dan Kelompok Tani. Karang Taruna di Desa Puhti mayoritas hanya aktif setahun sekali saat perayaan 17 Agustus. Hal ini dikarenakan kebanyakan para pemudanya bekerja merantau di luar kota. Sedangkan PKK aktif setiap sebulan sekali, kegiatan rutinnya diadakan di rumah Kepala Desa Puhti.Kelompok Tani di Desa Puhti juga aktif.Untuk kegiatan keagamaan, biasanya diadakan di Masjid oleh para pemuka agama di Desa Puhti, juga di rumah-rumah warga pada malam Jumat setiap minggunya. Kegiatan lainnya yang rutin diadakan adalah kegiatan TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) yang diikuti oleh anak-anak dan pengajian rutin ibu-ibu dan bapak-bapak. 4. Pertanian dan Peternakan Mayoritas mata pencaharian penduduk di Desa Puhti adalah petani, sehingga inovasi pertanian di desa sering dilakukan namun tidak maksimal karena masyarakat masih memandang kuantitas produksi, bukan kualitas produksi. Ketika masyarakat ingin bertani, mereka biasanya melihat kondisi cuaca dan tanah di sekitar. Misalnya, ketika cuaca panas dan tanah kering, petani memilih menanam jagung yang masa panennya lebih cepat daripada padi dan tidak membutuhkan suplai air yang banyak. Menanam tembakau sudah jarang dilakukan karena bibit yang mahal.
4
Dari segi peternakan, masyarakat lebih memilih penggemukan daripada pembibitan, karena penggemukan dinilai lebih menguntungkan dan memiliki risiko kegagalan yang kecil. Namun, untuk pakan ternak sendiri, masyarakat masih hanya memanfaatkan jerami langsung konsumsi untuk ruminansia.
D. Metode dan Sistematika Pembahasan
Laporan akhir Kuliah Kerja Nyata Universitas Sebelas Maret Surakarta Kelompok Desa Puhti, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi periode Januari - Februari 2017 disusun dengan menggunakan deskriptif kualitatif, analisis serta wawancara. Dalam proses peneitian, kami melaksanakan survei ke beberapa daerah. Perbincangan ringan bersama beberapa warga juga menjadi sumber informasi yang bermanfaat untuk penelitian kami. Selanjutnya, hasil yang diperoleh disesuaikan de ngan program kerja terkait dan dana yang kami peroleh. Lalu, disusun berdasarkan format yang telah ditentukan. Sistematika pembahasan disajikan guna memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai pembahasan yang akan dirumuskan sesuai dengan kaidah atau aturan yang telah ditetapkan. Sistematika pembahasan ini bertujuan mempermudah dalam melakukan pembahasan, menganalisa dan me njabarkan isi dari penelitian yang dimaksud. Sistematika pembahasan da lam laporan ini diuraikan sebagai berikut: BAB I
: PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis memaparkan mengenai gambaran umum lokasi KKN, maksud dan tujuan laporan, program pembangunan yang telah ada dan metode serta sistematika pembahasan. BAB II
: BIDANG PERMASALAHAN DI LOKASI
Bab ini akan membahas bidang permasalahan di lokasi KKN seperti pendidikan, agama, ekonomi, sosial budaya, pertanian, perternakan, sarana dan prasarana, produksi, kesehatan dan kebersihan lingkungan, dan administrasi pemerintahan desa.
5
BAB III
: REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN
Bagian ini merupakan inti dari penulisan hukum yang perlu disusun. Pada bab ini akan mendeskripsikan secara rinci mengenai realisasi kegiatan utama dan kegiatan penunjang yang masing-asing terdiri dari jenis kegiatan, faktor pendukung dan penghambat, hasil yang dicapai dan tindak lanjut, partisipasi masyarakat dan peran serta Pemda/Dinas/Instansi, dan kegiatan yang belum terlaksana. BAB IV
: PENUTUP
Pada bab ini penulis menguraikan kesimpulan dan saran dari hasil pembahasan yang telah diuraikan sebelumnya.
6
BAB II BIDANG PERMASALAHAN DI LOKASI A.
Pendidikan, Agama, Ekonomi dan Sosial Budaya
1.
Agama Penduduk di Desa Puhti mayoritas beragama Islam, dimana penduduk secara rutin seminggu sekali selalu melaksanakan ibadah bersama dan setiap setahun sekali melaksanakan pengajian yang diikuti hampir seluruh warga desa.
2.
Pendidikan Di Desa Puhti, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi tingkat pendidikannya relatif kurang, hal ini dibuktikan dengan kurang meleknya orang tua untuk menyekolahkan anak-anaknya ke jenjang yang tinggi. Kebanyakan masyarakat adalah lulusan SMP hingga SMA dan jarang yang mengambil S1 menjadi sarjana. Namun, meskipun kesadaran akan pendidikan yang kurang dari orang tua penduduk Desa Puhti, anak-anak di Desa Puhti justru sangat rajin dan memiliki motivasi yang cukup dalam belajar. Hal ini didukung dengan banyaknya siswa yang memiliki mimpi dan keinginan untuk sekolah sampai menjadi sarjana. Dalam memenuhi kebutuhan akan pendidikan, Desa Puhti memiliki 1Sekolah Dasar Negeri, 1 Madrasah Ibtidaiyah, 1 Madrasah Tsanawiyah, dan 1 Madrasah Aliyah milik Yayasan Pondok Al-Amnaniah.
3.
Ekonomi Masyarakat Desa Puhti, secara umum merupakan penduduk dengan perekonomian termasuk kalangan menengah kebawah. Hall ini mungkin terjadi karena sebagian besar masyarakat hanya menggantungkan hidupnya pada hasil panenan sawah yang sebenarnya sangat bergantung pada dukungan cuaca. Hal ini menyebabkan pendapatan masyarakat yang tidak berkelanjutan, melainkan hanya pada masa panen saja. Pemanfaatan dan pengolahan industri yang ada di Desa Puhti juga belum optimal. Untuk mengatasi
7
permasalahan ini diperlukan kesadaran pemerintah setempat dan juga akademisi yang diwakili dosen dan juga mahasiswa untuk melakukan program penataaan dan pengelolaan pemerintahan desa sehingga akan terjadi kemajuan di bidang ekonomi. 4.
Sosial Budaya Di Desa Puhti, masyarakat yang ada di dalamnya seperti masyarakat desa pada umumnya. Masyarakat senang bersosialisasi satu sama lain, hanya saja komunikasi lebih intens te rjadi pada masyarakat di bagian dusun yang sam a, barat ataupun timur. Meskipun hidup di desa, masyarakat Desa Puhti umunya sudah memiliki gadget masing-masing, bahkan anak sekolah dasar juga banyak yang memiliki akun di media social dan cukup sering meng-update apapun yang mereka lakukan. Selain itu, dari sisi budaya warga Desa Puhti selalu berusaha melestarikan kebudayaan yang telah menjadi tradisi di kalangan mereka. Misal dengan adanya Gambyongan di pesta-pesta pernikahan, Reog, dan lain sebagainya.
B.
Sarana dan Prasarana
Sarana dan Prasarana di Desa Puhti secara umum diperlukan pembaharuan dan perbaikan, seperti: 1.
Akses jalan di beberapa dusun di Desa Puhti masih kurang. Jalan di beberapa wilayah dusun masih tanah, belum paving. Namun, jalan raya yang melewati Desa Puhti adalah jalan yang cukup baik dibandingkan desa lain di Kecamatan Karangjati. Menurut Bapak Kepala Desa, mulai tahun ini, yaitu 2017 hingga tahun 2020 nanti Desa Puhti akan gencar dalam hal memperbaiki jalan, dan diharapkan semua wilayah di Desa Puhti nantinya semua sudah menggunakan jalan paving, bukan tanah. Dana untuk membiayai ini dating dari dana PEMDA untuk pembangunan desa;
2.
Fasilitas penerangan jalan di Desa Puhti masih kurang. Penerangan jalan mengandalkan suplai lampu dan listrik dari rumah-rumah warga. Kurangnya penerangan jalan akan mengakibatkan rawannya kecelakaan;
3.
Papan nama penunjuk jalan di Desa Puhti hanya ada di beberapa dusun dan itupun sudah tidak terbaca.Dengan adanya papan nama penunjuk jalan yang baru, maka pengguna jalan akan terbantu;
8
4.
Minimnya fasilitas kesehatan yang memadai. Kesadaran akan pentingnya kesehatan dalam masyarakat juga masih kurang. Walaupun selama ini masalah pengaruh polusi tidak menjadi masalah utama di Desa Puhti, namun tetap perlu perhatian khusus dalam pengendaliannya sehingga benar-benar tidak akan mengganggu masyarakat dan lingkungan sehingga semuanya bisa tertangani dengan baik;
5.
Fasilitas MCK (Mandi Cuci Kakus) yang masih sangat kurang merupakan hal yang sangat penting untuk di tindaklanjuti karena erat hubungan dengan masalah kesehatan. Dengan kurang baiknya fasilitas MCK maka akan mengganggu kesehatan penduduk di Desa Puhti.
C.
Produksi
Mayoritas produksi masyarakat di Desa Puhti adalah hasil tani musiman seperti jagung, padi, singkong dan pisang. Produk-produk ini umumnya oleh pengepul yang biasa mengambil hasil tani masyarakat Desa Puhti. Permasalahan harga jualgabah juga masih menjadi maalah utama ketika panen raya. Harga gabah yang pernah mencapa i Rp. 3.500,00 kini, pada musim panen kali ini hanya dihargai Rp. 2800,00 namun sempat naik hingga Rp. 3.050,00. Harga jual ini menimbulkan kerugian bagi para petani.Pelaku pemberi harga seharusnya mendapat control, bukan hanya petani yang dirugikan, namun pemerintah harusnya ikut ambil bagian.Mengingat produksi hasil pertanian, terutama beras merupakan kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, dan harus juga diperhatikan mengenai kesejahteraan petani dan buruh tani.Selain itu, kondisi yang ditimbulkan bencana alam juga sempat terjadi, seperti hujan badai disertai angin kencang dan hujan es yang mengganggu kualitas hasi produksi pertanian. D.
Kesehatan dan Kebersihan Lingkungan
Desa Puhti termasuk desa yang kekurangan sumber air saat kemarau tiba yang sangat memprihatikan untuk kebutuhan seharihari.Sedangkan untuk kepemilikan WC, sebagian besar warga Desa Puhti telah mempunyai MCK sendiri, hanya sebagian kecil yang masih bergantung pada sungai di sekitar tempat tinggal atau menggunakan sarana MCK dengan tetangga.Dalam hal kesehatan, Desa Puhti adalah salah satu desa yang bisa dikatakan cukup dari segi kepemilikan fasilitas kesehatan yang memadai. Kesadaran akan pentingnya kesehatan
9
dalam masyarakat juga masih kurang. Walaupun selama ini masalah pengaruh polusi tidak menjadi masalah utama di Desa Puhti, namun tetap perlu perhatian khusus dalam pengendaliannya sehingga benar-benar tidak akan mengganggu masyarakat dan lingkungan sehingga semuanya bisa tertangani dengan baik. E.
Administrasi dan Pemerintahan Desa
Administrasi desa sudah berjalan secara sistematis dan terarah.Sistem administrasi dan pemerintahan di des a cukup baik karena adanya pencatatan atau pendataan berkala oleh perangkat desa. Dengan demikian, pada sektor Administrasi dan Pemerintahan Desa tidak ada permasalahan yang berarti.
10
BAB III REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN A.
Kegiatan Utama
1.
Jenis Kegiatan a.
Pengolahan Limbah Ampas Tahu menjadi Nata de Soya Beberapa masyarakat di Desa Puhti memiliki home industry pembuatan tahu.Namun, pengolahan limbah pada home industry ini kurang diperhatikan .Pembuangan limbah zat cair hanya melalui perariran biasa.Sedangkan limbah zat padat seperti ampas tahu biasa diperjualkan ke warga yang memiliki ternak untuk dijadikan sebagai pakan ternak.Kekurangan inilah yang menjadi latar belakang diadakannya sosialisasi Pengolahan Limbah Ampas Tahu menjadi Nata de Soya. Air ampas tahu atau yang biasa dikenal dengan kecutan tahu ini diolah dengan cara dicampurkan dengan bahan-bahan lain seperti gula, air kecambah, dan bakteri Acetobacter xylinum sebagai starter pembentuk lapisan Nata. Kemudian campuran ini akan didiamkan selama kurang lebih 3 minggu hingga Nata de Soya terbentuk.Dalam praktiknya, kegiuatan ini diikuti oleh anggota ibuibu PKK Desa Puhti sebanyak orang 23 orang.Sosialisasi ini dilakukan di Rumah Bapak Kepala Desa Puhti, dimana Ibu Kepala Desa merupakan Ketua PKK Desa Puhti.Kegiatan ini berlangsung lancer dan mampu meningkatkan antusiasme ibu-ibu PKK dalam membuat Nata de Soya. Setelah 3 minggu, kegiatan kembali dilaksanakan dengan tujuan melihat hasil produksi sekaligus mencoba mengolah Nata de Soya yang telah jadi.Dengan bekal ini, nantinya diharapkan ibu-ibu PKK dapat memanfaatkan limbah kecutan tahu sebagai barang bernilai ekonomis dan dapat menjadi produk unggulan Desa Puhti.
b. Pengolahan Limbah menjadi Pakan Ternak Fermentasi
11
Banyaknya warga yang memiliki usaha penggemukan ternak membuat ke butuhan akan bahan pakan ternak meningkat, sedangkan jumlah rerumputan hijau di Desa Puhti termasuk kurang. Umumnya, warga memanfaatkan jerami sisa hasil panen sebagai makanan pokok ternak tanpa melalui pengolahan terlebih dahulu.Padahal banyak nutrisi penting yang tersimpan pada jerami yang baik bagi kebutuhan gizi ternak. Namun, nutrisi ini tidak bisa begitu saja terserap dengan sendirinya oleh tubuh ternak melalui proses makan biasa. Nutrisi ini dapat terurai dengan bantuan fermentasi bakteri sehingga mudah diserap tubuh ternak dan menghasilkan massa daging ternak yang lebih besar pula. Dengan adanya hal tersebut, maka diadakan kegiatan ini untuk membantu warga agar memiliki ternak yang lebih berkualitas dan lebih tinggi harganya Kegiatan sosialisasi ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Januari 2 017 di Kantor Desa Puhti dengan pes erta hadir sebanyak 39 orang dari anggota kelompok tani Desa Puhti. Narasumber dari kegiatan ini adalah Saudari Wahyu Sejati pemilik Pembibitan Kambing PE Boyolali.Kemudian, dilanjutkan kegiatan pembuatan pakan bersama pada hari Kamis, 16 Februari 2017 bertempat di Rumah Ketua Kelompok Tani Desa Puhti. c.
Penyuluhan tentang Penyakit Ternak Peternakan, sebagai sektor pendapatan masyarakat Desa Puhti harus diperhatikan upaya peningkatan kualitasnya.Sebagian hambatan yang terjadi pada sector ini adalah mengenai pakan ternak dan pe nyakit yang menyerang ternak. Maka dari itu, dengan adanya kegiatan Penyuluhan tentang Penyakit Ternak ini yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Januari 2017 di Kantor Desa Puhti dengan narasumber Saudari Wahyu Sejati pemilik Pembibitan Kambing PE Boyolali, maka warga dapat mengena l berbagai macam penyakit yang dapat menjangkit ternak secara lebih mendalam.
d.
Penyuluhan Pemberantasan Hama Padi dengan Biopestisida Mayoritas mata pencahrian sebagai petani, membuat Desa Puhti memiliki banyak sawah aktif tanam. Dengan begitu, besar kemungkinan persebaran hama pertanian di daerah ini. Untuk menanggulangi hal ini, banyak upaya yang ditempuh warga seperti
12
penggunaan pestisida kimia secara berlebih.Langkah-langkah alternatif harus se lalalu dicoba, agar hasil yang nantinya didapat bisa efektif dan menghasilkan produk yang berkualitas dan sehat. Hal ini yang melatarbelakangi diadakannya kegiatan penyuluhan ini, dengan harapan supaya petani lebih sadar akan bahaya penggunaan pestisida secara berlebihan yang dapat merusak kualitas tanah. Kegiatan penyuluhan ini, dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Januari 2017 di Kantor Desa Puhti dengan jumlah pese rta hadir 39 orang yang merupakan anggota Kelompok Tani. Kegiatan penyuluhan ini berlangsung lancer dan dapat menarik minat warna untuk mengaplikasikan teknik bercocok tanam semi-organik.Pembicara dalam penyuluhan ini adalah Bapak Setyarman anggota FAO ya ng berhasil mengembangkan bisnis pertanian organik di Sukoharjo. e.
Integrasi antara Sektor Pertanian dan Peternakan dengan Pembuatan Pupuk Kompos Kebutuhan pupuk yang tinggi untuk pertanian, serta melimpahnya limbah peternakan menjadi masalah jika tidak mendapatkan treatment dengan baik dan benar.Kedua permasalahn ini bisa saling melengkapi agar terjadi penyelesaian yang sama-sama
menguntungkan.Hal yang dapat dilakukan yaitu dengan memanfaatkan limbah atau kotoran ternak sebagai pupuk komos yang berguna bagi tanaman pertanian. Kegiatan Penyuluhan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 28 Januari 2017 di Kantor Desa Puhti dengan peserta hadir sebanyak 39 orang yang merupakan anggota Kelompok Tani Desa Puhti. Pembicara dalam kegiatan ini adalah Bapak Setyarman anggota FAO yang berhasil mengembangkan bisnis pertanian organik di Sukoharjo.
2.
FaktorPendukungdanPenghambat No.
Program
Pendukung
Penghambat
13
1
Pengolahan Limbah
1. Kemudahan
dalam
Ampas Tahu menjadi
mendapatkan ba-han
Nata de Soya
baku; 2. Biaya
1. Memerlukan
banyak
wadah; 2. Proses
pengolahan
pengolahan
yang memakan waktu
Nata de Soya murah;
cukup lama.
3. Banyak warga yang antusias
dengan
program ini. 2
Pengolahan Limbah menjadi Pakan Ternak Fermentasi
1. Biaya
pengolahan
1. Kesulitan
pakan murah;
mendapatkan
2. Banyak warga yang antusias
beberapa bahan baku
dengan
seperti bungkil kulit
program ini. 3.
Penyuluhan tentang Penyakit Ternak
sawit dan kulit kopi.
1. Banyak warga yang antusias
-
dengan
program ini. 4.
Penyuluhan Pemberantasan
1. Petugas Penyuluhan Lapang
(PPL)
1. Motivasi
penerapan
masih rendah.
14
Hama Padi dengan
mendukung kegiatan
Biopestisida
ini;
2. Kebanyakan masyarakat
2. Antusiasme peserta tinggi.
masih
berpikir
praktis
menggunakan pestisida kimia buatan tanpa memperhatikan dosis dan keamanan bagi
kesehatan
tanaman dan tanah. 5.
Integrasi
antara 1. Petugas Penyuluhan
Sektor Pertanian dan
Lapang
Peternakan
dengan
mendukung kegiatan
Pembuatan
Pupuk
Kompos
(PPL)
1. Motivasi
penerapan
masih rendah.
ini; 2. Antusiasme
peserta
tinggi.
2.
Hasil yang DicapaidanTindakLanjut No.
Program
Pencapaian
Tindak Lanjut
15
1
Pengolahan
Limbah
Ampas Tahu menjadi
1. Ibu-ibu
PKK
mengenal
dan
mencicipi bersama;
penggunaan bakteri
Nata de Soya
1. Pengolahan
starter Acetobacter dalam
xylinum
2. Penyerahan bahanbahan
untuk
membuat Nata de
pembuatan Nata de
Soya
kepada
Soya;
Desa Puhti.
PKK
2. Ibu-ibu PKK dapat memproduksi de
Soya
Mandiri
Nata secara dan
memanfaatkannya sebagai
sumber
pendapatan.
2
Pengolahan menjadi
Limbah Pakan
Ternak Fermentasi
1. Anggota
Kelompok
1. Pelatihan
Tani mengerti dan
pembuatan
mengenal mengenai
bersama-sama.
pembuatan
sentrat
16
sentrat
sebagai salah satu makanan komplemen
bagi
hewan ternak; 2. Anggota
Kelompok
Tani
dapat
memproduksi sentrat
secara
mandiri dan dapat memanfaatkannya sebagai
sumber
pendapatan. 3.
Penyuluhan tentang Penyakit Ternak
1. Masyarakat
lebih
mengenal
dan
memahami
-
secara
mendalam mengenai serbi
serbapenyakit
17
ternask serta cara penaggulangannya. 4.
1. Beberapa
Penyuluhan Pemberantasan Hama Padi dengan Biopestisida
1. Adanya feedback
masyarakat berniat
dari ketua Kelompok
untuk menggunakan
Tani untuk
bahan-bahan
mengembangkan
biopestisida
untuk
biopestisida ini.
menanggulangi hama. 5.
Integrasi
antara
Sektor Pertanian dan Peternakan
dengan
Pembuatan
Pupuk
Kompos
1. Banyak warga yang antusias
membuat
dan
ikut
1.Pembuatan pupuk
bahan-bahan hasil
pembuatan
pertanian.
kompos.
4.
kompos
mempraktekan pupuk
PartisipasiMasyarakatdanPeranserta Pemda/Dinas/Instansi Terkait
18
bersama dari
limbah produksi
Dalam setiap pelaksanaan program utama yang diadakan oleh Tim KKN UNS, terpantau jika secara umum animo masyarakat cukup tinggi.Hal ini dapat dilihat dari partisipasi masyarakat dalam mengikti setiap kegiatan yang diadakan Tim KKN UNS di Desa Puhti Periode Januari – Februari 2017 serta kehadiran perangkat desa dan instansi terkait seperti PPL (Petugas Penyuluh Lapang) dan BPD.
5. Kegiatan yang Belum Terlaksana Semua kegiatan utama sudah terlaksana dengan baik dan lancar sesuai rencana awal program kerja.
19