BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat diartikan sebagai keintegrasian secara menyeluruh baik dibidang keahliaan atau disiplin ilmu pengetahuan untuk mengaplikasikan teori-teori yang dimiliki ke dalam sebuah wujud nyata pengabdian kepada masyarakat. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan program yang harus diikuti semua mahasiswa yang menempuh bagian akhir dari program pendidikan S-1 atau yang telah memenuhi persyaratan akademik, dimana pelaksanaan KKN ini merupakan proses yang sangat penting terhadap kelangsungan proses akhir masa perkuliahan sebagai salah satu persyaratan kelulusan mahasiswa. Dengan wahana Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, mahasiswa diharapkan dapat mengaktualisasikan disiplin ilmu yang masih dalam tataran teoritis terhadap realisasi praktis dengan bentuk pengabdian langsung kepada masyarakat, di samping penelitian yang dilakukan sebagai usaha pengembangan ilmu yang didapat sebelumnya. Kuliah Kerja Nyata (KKN) sangat besar manfaatnya bagi para mahasiswa mahasis wa maupun masyarakat pada umumnya, dimana Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan demi mendapatkan pengalaman di lapangan karena mengandung makna yang sangat penting yaitu pendidikan dan pengabdian mahasiswa yang diwujudkan dalam pengenalan dan penghayatan tentang pembangunan masyarakat serta berusaha menciptakan mencipta kan metode-metode pemecahan berbagai masalah dengan menggunakan kemampuan dan keterampilan yang sangat tepat terhadap situasi yang berkaitan dengan perkembangan masyarakat dalaam upaya menerapkan hasil kegiatan perkuliahan yang pernah ditempuh . Keberadaan perguruan tinggi pada hakekatnya adalah memenuhi tuntutan dinamika pembangunan dan kebutuhan masyarakat di bidang jasmani dan rohani serta
mahasiswa
dituntut
mampu
membina,
mengembangkan
atau
menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni kepada masyarakat
1
melalui salah satu dharma yang harus dilaksanakan secara institusional dan profesional. Kuliah pengabdian mahasiswa ini merupakan perwujudan dari partisipasi perguruan tinggi dalam upaya mengembangkan dan peningkatan pemberdayaan serta partisipasi masyarakat terhadap tuntutan kemajuan zaman melalui perkembangan iptek melalui mahasiswa. Dalam kegiatan ini, mahasiswa akan memiliki berbagai pengalaman, mulai dari berusaha untuk beradaptasi, bersosialisasi, dan saling membantu dalam menjalankan berbagai program kerja hingga memberikan solusi terhadap problematika yang timbul dalam internal peserta KKN maupun yang terjadi di tengah-tengah masyarakat majemuk. Bagi sekolah tinggi/ Institut, kegiatan pembelajaran yang unik ini akan dapat terdokumentasi dengan baik dalam laporan dan akan menjadi bahan pembelajaran dosen di kelas. Inilah yang menjadi nilai tambah bagi kehidupan akademik di kampus. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu bentuk pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi dimana seyogyanya penyelenggaraan KKN dapat menjangkau tiga sasaran utama. Pertama, sebagai wahana pembelajaran bagi para mahasiswa peserta KKN untuk mengaplikasikan berbagai teori yang diperolehnya selama masa perkuliahan, sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing. Kedua, KKN dapat memberikan nilai tambah dalam rangka meningkatkan kualitas hidup bermasyarakat. Ketiga, KKN merupakan media untuk membangun kemitraan antara lembaga perguruan tinggi yang bersangkutan dengan masyarakat, termasuk di dalamnya sebagai upaya untuk membangun citra sekaligus dapat dijadikan sebagai ajang promosi perguruan tinggi yang bersangkutan. Laporan
ini
merupakan
dokumentasi
kerja
mahasiswa
dalam
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pampangan Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir.
1.2. Permasalahan
Permasalahan yang akan diangkat dari Desa Pampangan ini antara lain kurangnya pengetahuan masyarakat tentang obat, terutama tentang cara pemakaiannya yang benar sehingga tidak mengahasilkan pengobatan yang
2
maksimal. Selain itu, maraknya antibiotik yang dapat dibeli bebas tanpa resep dokter juga mengurangi kepatuhan masyarakat dalam mengkonsumsinya. Oleh karena itu, sangat wajib hukumnya bila kami sebagai peserta KKN yang bergerak di bidang kesehatan menjelaskan secara rinci mengenai hal tersebut. Hal lain yang harus dijelaskan pada masyarakat disamping penggunaan obat kimia adalah obat tradisional. Penggunaan obat tradisional ini juga perlu digalakkan karena pertimbangan harga yang terjangkau, cara peroleh yang mudah serta efek samping yang minimal. Sehingga selain penyuluhan tentang penggunaan obat secara umum juga perlu disosialisasikan tentang obat tradisional. Selain permasalahan yang telah disebutkan di atas, masalah lain yang dapat kami tangkap adalah masalah penanggulangan sampah. Dalam hal ini, pola pikir atau kebiasaan masyarakat desa untuk membuang sampah di sungai perlu dihilangkan.
1.3. Tujuan
Tujuan kami dalam melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini adalah untuk menerangkan, menjelaskan, dan memengaruhi masyarakat agar mereka dapat menggunakan obat-obatan terutama antibiotik dengan baik dan benar serta memanfaatkan tumbuhan obat yang ada di sekitar desa untuk mencegah dan mengobati penyakit-penyakit ringan sebagai tahap pengobatan awal. Di samping itu, tujuan lain dari pelaksanaan KKN ini adalah untuk menyadarkan masyarakat tentang lingkungan yang sehat serta dampak-dampak negatif yang dapat timbul dari kebiasaan buruk mereka itu.
1.4. Manfaat
Setelah terlaksananya program Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, kami mengharapkan agar apa yang telah kami sampaikan dan kami berikan kepada masyarakat Desa Pampangan dapat selalu dijaga dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Diharapakan dengan dilaksanakannya berbagai program kerja baik fisik maupun non fisik dapat menambah wawasan masyarakat desa pada umumnya sehingga akhirnya dapat meningkatkan derajat kesehatan pribadi mereka pada khususnya. Selain itu, segala sesuatu yang telah kami tinggalkan
3
untuk Desa Pampangan diharapkan mampu membuat Desa Pampangan menajdi desa yang maju baik dari segi kesehatan maupun pembangunan.
4
BAB II PELAKSANAAN
2.1. Sejarah Desa
Desa Keman Baru merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Pampangan yang merupakan hasil pemekaran dari Desa Keman pada tahun 2008 dengan luas wilayah kurang lebih 200 ha. Desa Keman Baru terbagi menjadi 2 Dusun. Batas wilayah Desa Keman Baru, yaitu:
Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Keman Kecamatan Pampangan
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Rawang Pedamaran Kecamatan Pedamaran
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Ulak Pianggu Kecamatan Pampangan
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Sepang Kecamatan Pampangan
Sementara jarak Desa Keman Baru (orbitasi), yaitu:
Dari Ibu Kota Kecamatan berjarak 6,5 km
Dari Ibu Kota Kabupaten berjarak 40 km
Dari Ibu Kota Provinsi berjarak 64 km
2.1.1. Kependudukan
Jumlah penduduk Desa Keman Baru sebanyak 1.507 jiwa dengan jumlah laki-laki sebanyak 756 jiwa dan perempuan sebanyak 751 jiwa. Rincian jumlah penduduk laki-laki dan perempuan berdasarkan umur, dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Umur
Laki-Laki
Perempuan
(orang)
(orang)
0-12 bulan
32
36
1-10 tahun
138
144
11-20 tahun
140
202
5
21-30 tahun
162
146
31-40 tahun
125
89
41-50 tahun
82
42
51-60 tahun
34
39
61-70 tahun
16
29
71-75 tahun
14
14
Lebih dari 75 tahun
13
9
Jumlah
756
751
Sumber
: Buku Profil Desa/ Kelurahan tahun 2010
Mata pencarian penduduk setempat tidak begitu beragam, diantara mereka banyak yang berprofesi sebagai petani sebanyak 634 orang dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 2 orang, sisanya berprofesi sebagai buruh tani.
2.1.2. Sumber Daya Alam
Pasir sungai merupakan sumber daya alam yang banyak terdapat di wilayah Desa Keman Baru. Pengerukan pasir dilakukan dalam skala kecil oleh masyarakat setempat. Karena masih diproduksi dalam skala kecil maka pasir tersebut hanya dipasarkan ke penduduk setempat serta ke desa-desa lain yang ada di Kecamatan Pampangan.
2.1.3. Sarana dan Prasarana
No Jenis Sarana dan Prasarana
Lokasi (Dusun)
Jumlah
1
Balai Desa
Dusun I
1
2
Masjid
Dusun I
1
3
Mushola
Dusun I
1
4
Posyandu
Dusun I
1
5
Lembaga Pengobatan
Dusun I
1
6
Lapangan Voli
Dusun I
1
7
Jembatan
Dusun I dan II
2
8
TK/ TPA
Dusun I
1
6
9
Rumah Pintar (Rupin)
Sumber
Dusun I
1
: Buku Profil Desa/ Kelurahan tahun 2010
2.2. Persiapan
Program-program kerja yang kami laksanakan selama menjalani KKN di Desa Keman Baru meliputi program fisik dan non fisik. Adapun program kerja fisik yang kami laksanakan, antara lain: 1. Pembersihan rumah pintar (Rupin). 2. Pembuatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA). 3. Pembuatan Virgin Coconut Oil (VCO). 4. Pembuatan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS). 5. Melaksanakan kegiatan khitanan massal di Desa Keman Baru. 6. Pembersihan masjid Al-Ikhlas. 7. Membantu kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Keman. 8. Membantu kegiatan pelayanan kesehatan di Posyandu Sinkati. 9. Membantu kegiatan belajar mengajar di TK/TPA Al-Ikhlas 10. Lomba futsal antar desa tempat mahasiswa-mahasiwa STIFI Bhakti Pertiwi mengadakan KKN. 11. Lomba-lomba di TK/ TPA Al-Ikhlas.
Selain program kerja fisik juga terdapat program kerja non fisik, anta ra lain: 1. Penyuluhan kepada masyarakat Desa Keman Baru tentang penggunaan obat yang rasional, antibiotik serta cara penggunaannya, dan NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif). 2. Penyuluhan kepada masyarakat tentang manfaat-manfaat Virgin Coconut Oil (VCO) serta cara pembuatannya. 3. Penyuluhan tentang hygiene dan sanitasi dasar dan kebersihan gigi dan tangan disertai dengan pembagian multivitamin dan sikat gigi kepada muridmurid SD N 1 Keman. 4. Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja kepada murid-murid SMP N 2 Pampangan.
7
5. Penyuluhan tentang NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) kepada murid-murid MTS Al-Ikhlas. 6. Penyuluhan tentang NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif) kepada murid-murid SMA N 1 Pampangan. 7. Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi remaja kepada murid-murid Pesantren Al-Furqon 8. Mengadakan kegiatan konsultasi pengobatan serta pemberian obat-obatan gratis di posko KKN.
2.3. Pelaksanaan No
Hari/ Tanggal
Tempat
Nama Kegiatan
Berangkat menuju lokasi KKN di Bus
Kecamatan Pampangan Kabupaten Ogan Komering Ilir
Kantor Camat 1
Selasa/ 28-08-2012
Pampangan
Posko Keman Baru
Kantor Camat Pampangan
Rabu/ 29-08-2012
mahasiswa-
mahasiswa KKN STIFI Bhakti Pertiwi Palembang Pembersihan posko dan ramahtamah dengan Kepala Desa Keman
Menghadiri acara 40 harian warga desa yang meninggal dunia Mengadakan rapat dengan camat untuk membahas program kerja KKN Rapat bersama ketua kelompok
Posko Pampangan I Desa Keman Baru
3
terima
Baru
Rumah Warga
2
Serah
masing-masing
posko
untuk
membahas program kerja KKN Ramah-tamah terhadap masyarakat desa setempat
Rabu/ 29-08-2012
Rumah Pintar
s/d
(Rupin)
Mulai membantu kegiatan belajar mengajar di TK/ TPA Al-Ikhlas
8
Kamis/ 27-09-2012 4
Kamis/ 30-08-2012 Kamis/ 30-08-2012
5
s/d Kamis/ 27-09-2012
Rumah Pintar
Pembersihan Rupin
(Rupin) Rumah Pintar (Rupin)
Memberi pelajaran tambahan bagi anak-anak Desa Keman Baru
Rapat bersama ketua kelompok masing-masing
Posko Pampangan I 6
posko
untuk
membahas penyuluhan di SMA N 1 Pampangan dan Ponpes AlFurqon
Jum’at/ 31-08-2012
Rapat bersama anggota karang Posko Keman Baru
taruna dalam rangka membahas program
kerja
KKN
di
Desa
Keman Baru Desa Keman Baru 7
Sabtu/ 1-09-2012
Membagikan
undangan
penyuluhan Penyuluhan tentang Obat secara
Rumah Pintar
umum dan penggunaan obat yang
(Rupin)
rasional dan Antibiotik kepada masyarakat Desa Keman Baru
Posko Sepang,
Kunjungan ke posko-posko KKN
Pampangan II, 8
Minggu/ 2-09-2012
dan Sri Mulya Desa Keman Baru
Minggu/ 2-09-2012 9
s/d Sabtu/ 29-09-2012
10
Senin/ 3-09-2012
11
Selasa/ 4-09-2012
Mengikuti
kegiatan
rebanahan
bersama ibu-ibu Desa Keman Baru
Posko Keman Baru
Mengadakan konsultasi kesehatan dan pemberian obat-obatan gratis bagi warga Desa Keman Baru
Desa Keman Baru
Mengikuti
acara
perpisahan
anggota karang taruna
SD N 1 Keman
9
Memohon izin untuk mengadakan
dan SMP N 2
penyuluhan di tempat tersebut
Pampangan Puskesmas Keman, MTs Al-Ikhlas 12
Rabu/ 5-09-2012
Memohon izin untuk membantu kegiatan kefarmasian di Puskesmas Keman
Baru
mengadakan
penyuluhan di MTs Al-Ikhlas Rapat
Posko Keman
dan
bersama
untuk
perangkat
membahas
pembuatan
tempat
desa
mengenai pembuangan
akhir sampah (TPAS) SMA N 1
Memohon izin untuk mengadakan
pampangan dan penyuluhan di tempat tersebut Pesantren Al13
Kamis/ 6-09-2012
Furqon Penyuluhan
tentang
NAPZA
Rumah Pintar
(Narkotika, Psikotropika, dan Zat
(Rupin)
adiktif) kepada masyarakat Desa Keman Baru
14
Jum’at/ 7-09-2012
Desa Keman
Membersihkan Masjid Al-Ikhlas
Baru Penyuluhan tentang Higiene dan
15
Sabtu/ 8-09-2012
SD N 1 Keman
Sanitasi
disertai
pembagian
multivitamin dan sikat gigi Desa Keman 16
Minggu/ 9-09-2012
Desa Keman Baru
Senin/ 10-09-2012
resepsi
pernikahan
warga setempat Mengikuti
kegiatan
rebanahan
bersama ibu-ibu Desa Keman Baru
Desa Keman 17
Menghadiri
Baru
Penyuluhan dan pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil) bersama ibuibu Desa Keman Baru
Desa Keman Baru
10
Menonton bersama warga
18
19
Selasa/ 11-09-2012
Rabu/ 12-09-2012
Desa Ulak Pianggu SMP N 2 Pampangan
Berkunjung ke kebun semangka milik warga Penyuluhan tentang
kepada
siswa-siswa
kesehatan
reproduksi
remaja Penyuluhan
20
Kamis/ 13-09-2012
MTs Al-Ikhlas
tentang
kepada NAPZA
siswa-siswa (narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif) SMA N 1 Pampangan 21
Jum’at/ 14-09-2012
Penyuluhan
tentang
NAPZA
(narkotika, psikotropika, dan zat adiktif) Penyuluhan
tentang
NAPZA
Pesantren Al-
(narkotika, psikotropika, dan zat
Furqon
adiktif) dan kesehatan reproduksi remaja
22
23
24
25
26
Sabtu/ 15-09-2012 Minggu/16-092012
Senin/ 17-09-2012
Selasa/ 18-09-2012
Rabu/ 19-09-2012
Posko Keman Baru
posko Keman Baru
Desa Keman
Desa Keman Baru
Kamis/ 20-09-2012
Puskesmas Keman
pernikahan
warga setempat Membuat
dan
membersihkan
lapangan voli bersama anggota
Membantu pelayanan kesehatan di
Rumah Pintar
Lomba azan, hafalan surat pendek,
(Rupin)
dan kaligrafi di TK/ TPA Al-Ikhlas
(Rupin)
Lomba nasyid, busana muslim, dan cerdas cermat di TK/ TPA AlIkhlas
Baru Jum’at/ 21-09-2012
resepsi
Puskesmas Keman
Desa Keman
28
Menghadiri
karang taruna
Rumah Pintar 27
Menyambut kedatangan dosen ke
Mempersiapkan dan membersihkan lahan untuk TOGA
Desa Keman
11
Penyuluhan tentang manfaat dan
Baru Jum’at/ 21-09-2012 29
s/d Jum’at/ 28-09-2012
30
Sabtu/ 22-09-2012 Sabtu/ 22-09-2012
31
s/d Senin/ 24-09-2012
pembuatan TOGA
Desa Keman Baru Desa Keman Baru
Pembuatan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS)
Pemasangan papan untuk nama TOGA
Lapangan Futsal Desa keman
Menjadi
tuan
Senin/ 24-09-2012
Dinas Kesehatan
turnamen
futsal antar 14 desa di Kecamatan Pampangan Mengurus
32
rumah
izin
pelaksanaan
khitanan massal di Desa Keman Baru Mengurus
Puskesmas Keman 33
Selasa/ 25-09-2012
izin
pelaksanaan
khitanan massal dan mengajukan permohonan
obat-obatan
untuk
khitanan massal Desa Keman
Menghadiri acara 40 harian warga
Baru
desa yang meninggal dunia
Desa Keman
Menonton bersama warga
Baru Posyandu Keman Baru 34
Rabu/ 26-09-2012
Desa Keman Baru
Membantu pelaksanaan kegiatan posyandu Mendata warga Desa Keman Baru yang
akan
mengikuti
kegiatan
khitanan massal Pembacaan Yasin dalam rangka
35
Kamis/ 27-09-2012
Masjid Al-
perpisahan mahasiswa-mahasiswa
Ikhlas
KKN dengan warga Desa keman Baru
36
Jum’at/ 28-09-2012
Kantor Camat Pampangan
12
Pelepasan KKN
mahasiswa-mahasiswa
STIFI
Palembang
Bhakti
Pertiwi
Desa Keman
37
Persiapan acara khitanan massal
Baru Desa Keman
Mengadakan acara khitanan massal
Baru Perpisahan mahasiswa-mahasiswa 38
Sabtu/29-12-2012
KKN
STIFI
Bhakti
Pertiwi
Desa Keman
Palembang dengan acara bakar
Baru
jagung, nonton bersama warga, dan pembagian
hadiah
pemenang
lomba TK/ TPA Al-Ikhlas
39
Minggu/30-122012
Desa Keman
Kunjungan
terakhir
Baru
warga
Bus
Pulang ke Palembang
13
ke
rumah
2.3.1. Obat dan Penggunaan Obat yang Rasional
Menurut Undang-Undang Kesehatan Nomor 23 Tahun 1992, obat adalah bahan atau paduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk mempengaruhi sistem fisiologis atau keadaan patologis dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan, dan kontrasepsi. Obat merupakan salah satu komponen yang tidak dapat tergantikan dalam pelayanan kesehatan. Obat berbeda dengan komoditas perdagangan, obat juga memiliki fungsi sosial. Obat berperan sangat penting dalam pelayanan kesehatan karena penanganan dan pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan obat atau farmakoterapi. Seperti yang telah dituliskan pada pengertian obat di atas, maka peran obat secara umum adalah sebagai berikut: 1. Penetapan diagnosa 2. Mencegah penyakit 3. Menyembuhkan penyakit 4. Memulihkan kesehatan 5. Mengubah fungsi normal tubuh untuk tujuan tertentu 6. Peningkatan kesehatan 7. Mengurangi rasa sakit
Secara umum, obat dapat digolongkan menjadi: 1. Obat Bebas
Obat bebas adalah obat yang dijual bebas di pasaran dan dapat dibeli tanpa resep dokter. Obat ini disebut juga obat OTC (Over The Counter ). Tanda dari obat bebas adalah lingkaran hijau dengan garis tepi berwarna hitam.
Contoh: parasetamol, beberapa antasid, vitamin-vitamin, dan mineral.
14
2. Obat Bebas Terbatas
Obat bebas terbatas adalah obat yang sebenarnya termasuk dalam daftar obat keras tetapi masih dijual bebas tanpa resep dokter dan disertai dengan tanda-tanda peringatan. Tanda dari obat bebas terbatas adalah lingkaran biru dengan garis tepi berwarna hitam.
Contoh: CTM, Antimo, obat tetes mata untuk iritasi ringan, dan antiseptik. Tanda peringatan yang biasanya tercantum pada obat golongan bebas terbatas yaitu berupa empat persegi panjang berwarna hitam berukuran panjang 5 cm, lebar 2 cm, dan memuat pemberitahuan berwarna putih sebagai berikut:
3. Obat Keras dan Psikotropika
Obat keras adalah obat yang hanya dapat dibeli di apotik dengan resep dokter. Tanda dari obat keras adalah lingkaran merah dengan huruf K ditengah berwarna hitam yang menyentuh garis tepi.
15
Contoh: Segala jenis antibiotik (Amoksisilin, tetrasiklin, gentamisin), hormon-hormon, obat jantung, dan ulkus peptikum. Sedangkan psikotropika menurut Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1997 adalah zat atau obat baik alamiah atau sintesis, bukan narkotik yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktifitas mental dan perilaku. Tanda dari obat golongan psikotropika sama seperti obat keras. Contoh: Amfetamin, fenobarbital, dan diazepam
4. Narkotika
Narkotika menurut Undang-Undang RI No. 22 Tahun 1997 adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran , hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Tanda dari obat golongan narkotika adalah lingkaran putih dengan garis tepi berwarna merah dan ditengahnya terdapat tanda “+” berwarna merah.
Obat Narkotika bersifat adiksi dan penggunaannya diawasi dengan ketat, sehingga obat golongan narkotika hanya diperoleh di Apotek dengan resep dokter asli (tidak dapat menggunakan kopi resep). Dalam bidang
kesehatan,
obat-obat
narkotika
biasa
digunakan
sebagai
anestesi/obat bius dan analgetik/obat penghilang rasa sakit. Contoh: opium, coca, ganja/marijuana, morfin, heroin, dan lain sebagainya.
Dalam penggunaan obat yang rasional kita juga harus memperhatikan bagaimana cara memilih obat yang baik dan benar, caranya antara lain: 1. Disesuaikan dengan keluhan penyakit 2. Perlu diperhatikan kondisi khusus misalnya hamil, menyusui, bayi, lanjut usia, penderita diabetes mellitus, dan lain-lain.
16
3. Pengalaman alergi atau reaksi yang tidak diinginkan terhadap obat tertentu. 4. Nama obat, zat berkhasiat, kegunaan, cara pemakaian, efek samping, dan interaksi obat perlu dibaca pada etiket atau brosur obat. 5. Pilihlah obat yang sesuai dengan gejala penyakit dan tidak ada interaksi obat dengan obat lain yang sedang diminum 6. Untuk memilih obat yang tepat dan informasi yang lengkap, tanyakan kepada apoteker.
Setelah kita mengikuti aturan-aturan dalam memilih obat, selanjutnya kita juga perlu membaca dan mengetahui informasi yang ada pada obat. Informasi tersebut bisa kita peroleh atau kita lihat pada kemasan, etiket, dan brosurnya. Jenis-jenis informasi yang diperoleh dari kemasan, etiket, dan brosur, antara lain: 1. Nama obat 2. Komposisi 3. Indikasi 4. Informasi cara kerja obat 5. Aturan pakai 6. Peringatan khusus untuk obat bebas terbatas 7. Perhatian dan peringatan pada masing-masing obat 8. Nama produesen 9. Nomor batch dan nomor registrasi 10. Tanggal kadaluarsa, tanggal ini sangat penting sebagai tanda apakah suatu obat masih memenuhi syarat baku atau tidak. Tanggal kadaluarsa menunjukkan bahwa sampai dengan tanggal yang dimaksud, mutu dan kemurnian obat dijamin masih tetap memenuhi syarat mutu yang biasanya dinyatakan dalam bulan dan tahun. Tanda-tanda dari masingmasing sediaan obat yang sudah tidak lagi memenuhi syarat mutu, antara lain: a. Tablet:
Terjadinya perubahan warna, bau, dan rasa
17
Kerusakan berupa noda, berbintik-bintik, berlubang, sumbing, pecah, retak dan atau terdapat benda asing
Kaleng atau botol rusak
b. Tablet salut:
Pecah-pecah dan terjadi perubahan warna
Basah dan lengket satu sama lainnya
Kaleng atau botol rusak sehingga menimbulkan kelainan fisik
c. Kapsul:
Perubahan warna isi kapsul
Kapsul terbuka, kosong, rusak atau melekat satu sama lain
d. Cairan
Menjadi keruh atau timbul endapan
Konsistensi berubah
Warna atau rasa berubah
Botol plastik rusak atau bocor
e. Salep
Warna berubah
Pot atau tube rusak atau bocor
Bau berubah
Cara penggunaan obat yang rasional sangat penting diperhatikan. Penggunaan obat yang rasional adalah menggunakan obat secara efektif dan aman, dimana obat harus tersedia dengan harga yang wajar dan dengan penyimpanan yang baik. Pengertian lain dari penggunaan obat yang rasional adalah pemilihan dan penggunaan obat yang efektifitasnya terjamin serta aman dengan mempertimbangkan masalah harga, yaitu dengan harga yang paling menguntungkan dan sedapat mungkin terjangkau. Untuk menjamin efektifitas dan keamanan pemberian obat maka perlu dilakukan diagnosis yang akurat, memilih obat yang tepat, serta meresepkan obat tersebut dengan dosis, cara, interval serta lama pemberian yang tepat. Berikut merupakan pedoman penggunaan obat yang rasional, yaitu: 1. Penggunaan obat tidak untuk pemakaian secara terus menerus
18
2. Gunakan obat sesuai dengan anjuran yang tertera pada etiket atau brosur, misalnya: a. Minum obat saat makan, berarti kita harus mengkonsumsi obat tersebut diantara waktu makan. b. Minum obat sebelum makan, berarti kita harus mengkonsumsi suatu obat 30 menit sebelum makan. c. Minum obat setelah makan, berarti kita harus mengkonsumsi suatu obat 30 menit setelah makan. Tujuan dari pemberian jarak tersebut adalah untuk mencegah terjadinya interaksi antara obat dengan makanan atau minuman yang kita konsumsi sebelum atau setelah mengkonsumsi tersebut. Selain waktu pemberian obat, anjuran yang tertera pada etiket juga berkaitan dengan dosis suatu obat. Dosis merupakan aturan pemakaian yang menunjukkan jumlah gram atau volume dan frekuensi pemerian obat untuk dicatat sesuai dengan umur dan berat badan pasien, misalnya: a. Obat diminum tiga kali sehari, berarti waktu mengkonsumsi obat diberi jarak setiap 8 jam sekali. b. Bila terlupa minum obat, minumlah dosis yang terlupa segera setelah ingat, tetapi jika hampir mendekati dosis berikutnya maka abaikan dosis yang terlupa dan kembali ke jadwal selanjutnya sesuai at uran. c. Bila terlupa minum obat, jangan menggunakan dua dosis sekaligus atau dalam waktu yang berdekatan.
3. Bila obat yang digunakan menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan, hentikan penggunaan dan tanyakan kepada dokter atau apoteker. 4. Hindarkan menggunakan obat orang lain walaupun gejala penyakit yang diderita sama, hal ini dikarenakan sistem fisiologis dari masing-masing tubuh manusia berbeda sehingga menimbulkan perbedaan pula pada jenis obat yang diberikan. 5. Untuk penggunaan antibiotik, diharuskan untuk mengkonsumsi obat tersebut sampai habis. Tujuannya seperti yang telah kita ketahui adalah untuk mencegah terjadinya resistensi dari bakteri penyebab infeksi.
19
6. Untuk mendapatkan informasi penggunaan obat yang lebih lengkap, tanyakan kepada apoteker terutama bagi ibu hamil dan yang sedang menyusui.
2.3.2. NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif)
NAPZA adalah bahan atau zat atau obat yang bila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak dan susunan saraf pusat sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi), dan ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA. Istilah NAPZA umumnya digunakan oleh sektor
pelayanan
kesehatan
yang
menitikberatkan
pada
upaya
penanggulangan dari sudut kesehatan fisik, psikis, dan sosial. NAPZA sering disebut juga sebagai zat psikoaktif yaitu zat yang bekerja pada otak, sehingga menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, dan pikiran. Berikut ini akan dibahas mengenai narkotika, psikotropika, dan zat adiktif: 1. Narkotika Menurut Undang-Undang RI No. 22 Tahun 1997 adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Narkotika dapat dibedakan menjadi beberapa golongan, yaitu: a. Narkotika Golongan I adalah narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan dan tidak ditujukan untuk terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Heroin, kokain, dan ganja b. Narkotika Golongan II adalah narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan digunakan sebagai pilihan terakhir sebagai obat dan dapat digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan
serta
mempunyai
ketergantungan. Contoh: Morfin dan petidin
20
potensi
tinggi
mengakibatkan
c. Narkotika Golongan III adalah narkotika yang berkhasiat untuk pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Kodein
2. Psikotropika Menurut Undang-Undang RI No. 5 Tahun 1997 adalah zat atau obat baik alamiah atau sintesis, bukan narkotik yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktifitas mental dan perilaku. Psikotropika dapat dibedakan menjadi beberapa golongan, yaitu: a. Psikotropika Golongan I adalah psikotropika yang hanya dapat digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai potensi amat kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Ekstasi, shabu dan LSD b. Psikotropika Golongan II adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapat digunakan dalam terapi dan atau tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Metilfenidat dan amfetamin c. Psikotropika Golongan III adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi dan atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketrgantungan. Contoh: Fentobarbital dan flunitrazepam d. Psikotropika Golongan IV adalah psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan digunakan sangat luas dalam terapi dan atau tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan sindroma ketergantungan. Contoh: Klordiazepoksid, nitrazepam, dan fenobarbital
21
3. Zat adiktif Zat adiktif adalah zat yang tidak termasuk dalam narkotika dan psikotropika tetapi dapat menimbulkan ketergantungan. Contoh zat yang termasuk ke dalam golongan zat adiktif, antara lain: a. Minuman beralkohol: mengandung etanol yang berpengaruh menekan susunan saraf pusat dan sering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari dalam kebudayaan tertentu. Jika digunakan sebagai
campuran
dengan
narkotika
atau
psikotropika
dapat
memperkuat pengaruh zat tersebut dalam tubuh manusia. Terdapat 3 golongan minuman beralkohol, yaitu:
Golongan A dengan kadar etanol 1-5 %, contoh: Bir
Golongan B dengan kadar etanol 5-20 %, contoh: berbagai jenis minuman anggur
Golongan C dengan kadar etanol 20-45 %, contoh: whisky
b. Inhalasia: berupa gas yang dihirup dan solven yang mudah menguap berupa senyawa organik yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor, dan pelumas mesin. Yang sering disalahgunakan, antara lain lem, thinner, penghapus cat kuku, dan bensin. c. Tembakau: Pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat. Pada upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutama pada remaja harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol sering menjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang lebih berbahaya.
Macam-macam narkotika, psikotropika, dan zat adiktif yang sering disalahgunakan, antara lain: 1. Ganja Ganja berasal dari tanaman Canabis sativa dan Canabis indica. Pada tanaman ganja terkandung tiga zat utma yaitu tetrahidro kanabinol,
22
kanabinol, dan kanabidiol. Cara penggunaannya adalah dihisap dengan cara dipadatkan dengan menggunakan pipa rokok. Ganja dikenal dapat memicu psikosis, terutama bagi mereka yang memiliki latar belakang gen. Gejala-gejala yang ditimbulkan akibat penggunaan ganja, antara lain: a. Rasa senang dan bahagia b. Santai dan lemah c. Acuh tak acuh d. Mata merah e. Nafsu makan meningkat f. Mulut kering g. Pengendalian diri dan konsentrasi kurang h. Depresi dan sering mengantuk
2. Opium (Heroin, Morfin) Opium berasal dari tanaman Papaver somniferum dan disuling untuk membuat morfin, kodein, dan heroin. Pada zaman dulu, opium digunakan sebagai penghilang rasa sakit, mencegah batuk, dan diare. Gejala-gejala yang ditimbulkan akibat penggunaan opium, antara lain: a. Perasaan tenang dan bahagia b. Acuh tak acuh (apatis) c. Malas bergerak d. Mengantuk e. Rasa mual f. Pupil mata mengecil dan melebar jika overdosis g. Gangguan perhatian dan daya ingat
3. Kokain Kokain berasal dari tanaman belukar Erythroxylon coca yang berasal dari Amerika Selatan dimana daun dari tanaman ini dulunya dikunyah-kunyah untuk meningkatkan daya tahan, stamina, dan mengurangi kelelahan. Gejala-gejala yang ditimbulkan akibat penggunaan kokain, antara lain: a. Gelisah dan denyut nadi meningkat
23
b. Euforia/ rasa gembira yang berlebihan c. Banyak bicara dan kewaspadaan meningkat d. Kejang dan tekanan darah meningkat e. Berkeringat dan mudah berkelahi f. Penyumbatan pembuluh darah g. Distonia (kekakuan otot leher)
4. Amphetamine Nama generik dari amphetamine adalah D-pseudoepinefrin yang berhasil disintesa pada tahun 1887 dan dipasarkan sebagai obat pada tahun 1932. NAPZA jenis ini dapat mendorong tubuh untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum dari kekuatan tubuh itu sendiri sehingga sering terjadi kekurangan cairan tubuh akibat dari pengerahan tenaga yang tinggi dan lama. Gejala-gejala akibat penggunaan amphetamine, antara lain: a. Kewaspadaan meningkat b. Bergairah c. Rasa senang dan bahagia d. Pupil mata melebar e. Denyut nadi dan tekanan darah meningkat f. Susah tidur/ insomnia g. Hilangnya nafsu makan.
5. Lisergida Lisergida termasuk ke dalam golongan halusinogen yang berbentuk seperti kertas ukuran kecil, berbentuk pil, dan kapsul. Pengaruh halusinogen jangka pendek dapat menimbulkan sensasi dan perasaan berubah secara dramatis, tidak bisa tidur, hilang selera makan, suhu tubuh meningkat, denyut nadi meningkat, dan koordinasi otot terganggu. Sedangkan efek jangka panjangnya adalah dapat merusak sel otak dan daya ingat.
24
Penyalahgunaan NAPZA telah menjadi masalah serius dan mengenai banyak kalangan tanpa peduli status ekonomi seseorang. Sebagian timbul dari rasa keingintahuan, sebagian lagi dari segi mudah mendapatkan atau karena faktor psikologis seseorang. Berikut ini beberapa factor yang menyebabkan seseorang terjerumus ke dalam dunia NAPZA: 1. Pengendalian diri yang lemah 2. Kondisi kehidupan keluarga 3. Temperamen yang sulit dikendalikan 4. Mengalami gangguan perilaku 5. Suka menyendiri dan berontak 6. Prestasi sekolah yang rendah 7. Tidak diterima dalam suatu kelompok 8. Berteman dengan pemakai 9. Mengenal narkoba sejak usia dini
Hingga kini penyebaran dan penyalahgunaan narkoba sudah hampir tak bisa dicegah. Mengingat hampir seluruh penduduk dunia dapat dengan mudah mendapatkan narkoba dari oknum-oknum yang tidak bertanggunag jawab. Tentu saja hal ini bisa membuat para orang tua, ormas, dan pemerintah khawatir
akan
penyebaran
narkoba
yang
begitu
merajalela.
Upaya
pemberantasan narkoba pun sudah sering dilakukan, namun masih sedikit kemungkinan untuk menghindarkan narkoba dari kalangan remaja maupun dewasa. Hingga saat ini upaya yang paling efektif untuk mencegah penyalahgunaan narkoba pada anak-anak yaitu dari pendidikan keluarga dan orang tua diharapkan dapat mengawasi dan mendidik anaknya untuk selalu menjauhi narkoba. Peran orang tua antara lain dengn menciptakan rumah yang sehat, serasi, harmonis, cinta, komunikasi terbuka, mengasuh dan mendidik anak yang baik, menjadi contoh yang baik serta menjadi pengawas yang baik. Sedangkan peran dari remaja antara lain dengan mengadakan pelatihan keterampilan dan mengadakan kegiatan alternatif seperti kegiatan olah raga dan kesenian. Peran tokoh masyarakat dan pemerintah pun tidak kalah penting, seperti mengikutsertakan dlaam pengawasan narkoba dan
25
pelaksanaan Undang-Undang, mengadakan penyuluhan penyalahgunaan narkoba, merujuk korban ke tempat pengobatan, dan melaksanakan program program pencegahan penyalahgunaan narkoba.
2.3.3. Antibiotik
Antibiotika berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata anti = lawan dan bios = hidup. Merupakan zat-zat yang dihasilkan oleh mikroba terutama fungi dan bakteri tanah yang dapat mengahmbat atau membasmi mikroba jenis lain sedangkan toksisitasnya terhadap manusia relatif kecil. Antibiotik pertama kali ditemukan oleh sarjana Inggris dr.Alexander Fleming yang menemukan Penisillin pada tahun 1928. Tetapi penemuannya baru dikembangkan dan digunakan dalam terapi pada tahun 1941 oleh dr.Florey. Setelah itu, banyak zat dengan khasiat antibiotik diisolir oleh penyelidik-penyelidik lain diseluruh dunia, namun toksisitasnya hanya beberapa saja yang dapat digunakan sebagai obat. Antibiotik dapat dibuat secara sintetis atau semisintetis. Aktifitasnya biasa dinyatakan dalam satuan berat (mg) kecuali yang belum senpurna pemurniannya dan terdiri dari campuran beberapa macam zat atau karena belum diketahui struktur kimianya, oleh sebab itu aktifitasnya dinyatakan dalam IU ( International Unit ). Di bidang peternakan, antibiotik juga dimanfaatkan sebagai zat gizi tambahan untuk mempercepat pertumbuhan ayam potong. Mekanisme kerja antibiotik dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu: 1.
Menghambat sintesa dinding sel, akibatnya pembentukan dinding sel tidak sempurna dan tidak dapat menahan tekanan osmosa dari plasma dan akhirnya sel akan pecah.
2.
Menghambat sintesa membran sel, molekul lipoprotein dari membran sel dikacaukan pembentukannya sehingga bersifat lebih permeabel yang akibatnya zat-zat penting dari isi sel dapat keluar.
3.
Menghambat sintesa protein sel, akibatnya sel tidak sempurna terbentuk.
4.
Menghambat pembentukan asam-asam inti (DNA dan RNA) yang mengakibatkan sel menjadi tidak berkembang.
26
Kalsifikasi antibiotik berdasarkan daya kerjanya: 1.
Bakterisid : Antibiotika yang bakterisid secara aktif membasmi kuman. Termasuk dalam golongan ini adalah penisilin, sefalosporin, aminoglikosida (dosis besar), kotrimoksazol , polipeptida, rifampisin, isoniazid, dll.
2.
Bakteriostatik : Antibiotika bakteriostatik bekerja dengan mencegah atau menghambat pertumbuhan kuman, tidak membunuhnya, sehingga pembasmian kuman sangat tergantung pada daya tahan tubuh. Termasuk dalam golongan ini adalah sulfonamida, tetrasiklin, kloramfenikol, eritromisin, trimetropim, linkomisin, makrolida, klindamisin, asam paraaminosalisilat, dll.
Adapun klasifikasi antibiotik berdasarkan mekanisme kerja: 1.
Menghambat sintesa dinding sel bakteri Contoh: Gol. β-laktam dan vankomisin
2.
Bekerja langsung pada membran sel dan menyebabkan bocornya komponen intraselular.
3.
Mengganggu
fungsi
subunit
ribosom
sehingga
menyebabkan
penghambatan sintesa protein secara reversible. Contoh: kloramfenikol, tetrasiklin, dan Gol.makrolida 4.
Berikatan dengan subunit ribosom 30s sehingga merubah sintesa protein. Contoh: Gol.aminogikosida
5.
Menghambat metabolisme asam nukleat Contoh: Rifampin & Gol.quinolon
Sering sekali pada masa sekarang ini banyak orang yang salah kaprah tentang penggunaan antibiotik, kebanyakan dari mereka menganggap bahwa penggunaan antibiotik sama seperti penggunaan obat pada umumnya. Oleh karena itu berikut ini akan dipaparkan bagaimana cara menggunakan antibiotik yang baik dan benar: 1. Perhatikan petunjuk penggunaan obat yang diberikan oleh dokter, misalnya apakah penggunaan antibiotik memang diperlukan. Gunakan
27
sesuai dengan dosis yang dianjurkan, jangan memberikan antibiotic dengan dosis yang kelewat rendah atau tinggi karena hal ini bisa membahayakan pasien. Bila antibiotik digunakan secara berlebihan juga dapat membunuh bakteri baik yang membantu pencernaan dan penyerapan sari-sari makanan. 2. Tanyakan pada dokter apakah obat yang diberikan mempunyai efek samping atau tidak. 3. Buatlah catatan setiap kali obat diberikan, sehingga kita selalu tahu kapan kita memberikan dosis terakhir. Jika sedikit terlambat memberikan obat, kembalilah pada jadwal pemberian dosis berikutnya. 4. Bacalah label pemeliharaan/ penyimpanan obat, misalnya apakah obat harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering atau tidak. 5. Setiap kali mengkonsumsi antibiotik harus dihabiskan, hal ini berguna untuk mencegah terjadinya resistensi bakteri akibat antibiotik tersebut yang pada akhirnya menyebabkan antibiotik itu tidak efektif lagi untuk menyembuhkan penyakit yang sama. 6. Jangan meminum antibiotik sisa meski jarak sakit pasien satu dengan yang lainnya hanya satu bulan dengan gejala penyakit sama persis dengan penyakit sebelumnya. Ini karena selain masa aman obat tak terjamin, pada dasarnya setiap kali seseorang sakit, kadar penyakit dan kumannya berbeda. Obat ini memang berbeda dengan obat penurun panas atau pilek yang dapat ditebus kembali jika diserang penyakit yang sama.
2.3.4. Higiene dan Sanitasi
Ada pepatah yang mengatakan “ Men Sana In Corpore Sano” Yang artinya di dalah tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Akan tetapi masih banyak juga orang yang sakit dan biasanya hal ini disebabkan karena pola hidup mereka sendiri yang kurang baik dan kebiasaan yang kurang baik sehingga dapat melamahkan dan merusak tubuh. Perihal kesehatan cukup mudah untuk dipahami, akan tetapi masih banyak orang yang sakit karena kurangnya pengetahuan tentang arti
28
kesehatan ataupun karena lalai. Dalam pelayanan segala kebutuhan yang diperlukan telah siap sedia, seperti pelayanan akomodasi, restoran, transportasi dan lain-lain. Semua fasilitas ini membutuhkan faktor yang sangat penting yang menyangkut kenyamanan dan kepastian atau jaminan kebersihan untuk kesehatan sesuai tujuan orang menikmati fasilitas tersebut demi kelangsungan hidupnya yaitu higiene dan sanitasi (kesehatan dan kebersihan). 1. Higiene
Kata “Hygiene” berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membetuk dan menjaga kesehatan. Dalam sejarah Yunani , Hygiene berasal dari nama seorang Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah penyakit). Arti lain dari higiene ada beberapa pendapat yang intinya sama, antara lain: a. Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk mempertahankan kesehatan jasmani, rohani, dan sosial untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi. b. Suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehtan perorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada. c. Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan aman (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya. d. Menurut Brownell, higiene adalah bagaimana caranya orang memelihara dan melindungi kesehatan. e. Menurut Gosh, higiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh faktor yang membantu atau mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan maupun melalui masyarakat. f. Menurut
Prescott,
higiene
menyangkut
menyangkut individu ( personal
dua
aspek,
yaitu
yang
hygiene) dan yang menyangkut
lingkungan (environment ). Contoh dari tindakan higiene ini, antara lain mencuci tangan sebelum memegang makan, meminum air yang direbus, dan membersihkan diri setelah buang hajat baik kecil maupun besar.
29
Ruang lingkup higiene, meliputi: a. Higiene perorangan (personal) Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri dapat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang dapat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu diantaranya kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan serta tingkat perkembangan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah ringan, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Higiene perorangan artinya suatu usaha perawatan diri untuk memelihara dan mempertahankan kesehatan diri seseorang baik untuk kesehatan fisik maupun psikis. Tujuan dari higiene perorangan ini antara lain:
Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
Memelihara kebersihan diri seseorang
Memperbaiki hygiene perorangan yang kurang maksimal
Mencegah penyakit
b. Higiene umum Higiene umum adalah usaha kesehatan pencegahan yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perorangan di lingkungan umum, seperti di pasar, lingkungan kerja, rumah sakit, dan laboratorium.
c. Higiene makanan dan minuman Hygiene sanitasi makanan dan minuman adalah upaya mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan. Menurut Depkes RI Tahun 2004, ada 6 prinsip hygiene dan sanitasi makanan dan minuman, yaitu:
30
Pemilihan bahan makanan Kualitas bahan makanan yang baik dapat dilihat melalui ciri-ciri fisik dan mutunya dalam hal ini bentuk, warna, kesegaran, bau dan lainnya. Bahan makanan yang baik terbebas dari kerusakan dan pencemaran termasuk pencemaran oleh bahan kimia seperti pestisida. Ciri-ciri bahan makanan yang baik, antara lain: Buah-Buahan
: Keadaan fisiknya baik, isinya penuh, kulit utuh,
tidak rusak atau kotor, Isi masih terbungkus kulit dengan baik, warna sesuai dengan bawaannya, tidak ada warna tambahan, warna buatan (karbitan) dan warna lain selain warna buah, tidak berbau busuk, bau asam/ basi atau bau yang tidak segar lainnya, dan tidak ada cairan lain selain getah aslinya. Sayuran
: Daun , buah atau umbi dalam keadaan segar, utuh
dan tidak layu, kulit buah atau umbi utuh tidak rusak/pecah, tidak ada bekas gigitan hewan, serangga atau manusia, tidak ada bagian sayuran yang ternoda atau berubah warnanya, dan bebas dari tanah atau kotoran lainnya. Susu
: Warna putih susu dan kental, cairannya konstan
dan tidak mengumpal, aroma khas susu, tidak bau asam, tengik atau bau amis, kalau dituangkan dari gelas masih menempel didinding gelas, kalau dimasak akan terbentuk lapisan busa lemak ( foam), bebas dari kotoran fisik seperti darah, debu, bulu, serangga dan lain-lain. Makanan Olahan Pabrik: Kemasan masih baik, utuh tidak rusak,
bocor atau kembung, belum habis masa pakai (Kadaluwarsa), sefel penutup masih terpasang dengan baik, mempunyai merek dan label yang jelas nama pabrik pembuatnya. Sumber bahan makanan yang baik
Untuk mendapatkan bahan makanan yang baik perlu diketahui sumber-sumber makanan yang baik. Sumber makanan yang baik seringkali tidak mudah kita temukan karena jaringan perjalanan makanan yang demikian panjang dan melalui jaringan perdagangan pangan (Depkes RI, 2004). Adapun sumber bahan makanan yang baik
31
adalah : Pusat penjualan bahan makanan dengan system pengaturan suhu yang dikendalikan dengan baik (swalayan) dan tempat-tempat penjualan bahan makanan yang diawasi oleh pemerintah daerah dengan baik.
Penyimpanan bahan makanan Proses penyimpanan bahan makanan adalah agar bahan makanan tidak mudah rusak dan kehilangan nilai gizinya. Semua bahan makanan dibersihkan terlebih dahulu sebelum disimpan, yang dapat dilakukan dengan cara mencuci. Setelah dikeringkan kemudian dibungkus dengan pembungkus yang bersih dan disimpan dalam ruangan yang bersuhu rendah (Kusmayadi, 2008). Menyimpan makanan dalam freezer sama sekali tidak membunuh bakteri
melainkan
menghambat
pertumbuhan
(berkembangbiak
bakteri). Apabila makanan dikeluarkan dari dalam freezer dan temperatur menjadi tinggi, maka bakteri akan mulai memperbanyak diri kembali. Bakteri baru berhenti tumbuh apabila makanan disimpan pada temperatur di bawah 30C (Moehyi, 1992). Dalam penyimpanan bahan
makanan hal – hal yang harus diperhatikan adalah:
Penyimpanan harus dilakukan dalam suatu tempat khusus yang bersih dan memenuhi syarat, barang-barang harus diatur dan disusun dengan baik, sehingga mudah untuk mengambilnya, tidak menjadi tempat bersarang/ bersembunyi serangga dan tikus, tidak mudah membusuk dan rusak, untuk bahan-bahan yang mudah membusuk harus disediakan tempat penyimpanan dingin, setiap bahan makanan mempunyai kartu catatan agar dapat digunakan untuk riwayat kelur masuk barang dengan system FIFO ( First In Firs Out ).
Pengolahan makanan Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah menjadi makanan yang siap santap. Pengolahan makanan yang baik adalah yang mengikuti kaidah prinsip-prinsip hygiene
32
sanitasi (Depkes RI, 2004). Dalam proses pengolahan makanan, harus memenuhi persyaratan higiene sanitasi terutama menjaga kebersihan peralatan masak yang digunakan, tempat pengolahan atau disebut dapur serta kebersihan penjamah makanan.
Penyimpanan makanan masak Menyimpanan makanan dan minuman yang sudah masak di tempattempat yang tidak terjangkau tikus, serangga, binatang pengganggu lainnya. Adapun karakteristik dari pada pertumbuhan bakteri pada makanan masak yang harus dipantau dan dijaga adalah kadar air makanan, jenis makanan, suhu makanan.
Pengangkutan bahan makanan Pengangkuatan makanan yang sehat akan sangat berperan didalam mencegah
terjadinya
pencemaran
makanan.
Pencemaran
pada
makanan masak lebih tinggi resikonya daripada pencemaran pada bahan makanan. Oleh karena itu titik berat pengendalian yang perlu diperhatikan
adalah
pada
makanan
masak.
Dalam
proses
pengangkutan makanan banyak pihak yang terkait mulai dari persiapan, pewadahan, orang, suhu dan kendaraan pengangkutan itu sendiri.
Penyajian makanan Penyajian makanan yang menarik akan memberikan nilai tambah dalam
menarik
pelanggan.
Teknis
penyajian
makanan
untuk
konsumen memiliki berbagai cara asalkan memperhatikan kaidah hygiene sanitasi yang baik. Penggunaan pembungkus seperti plastik, kertas, boks plastik harus dalam keadaan bersih dan tidak berasal dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan racun. Makanan yang disajikan pada tempat yang bersih, peralatan yang digunakan
bersih,
sirkulasi
33
udara
dapat
berlangsung,
penyaji
berpakaian bersih dan rapi menggunakan tutup kepala dan celemek. Tidak boleh terjadi kontak langsung dengan makanan yang disajikan.
2. Sanitasi
Dalam perkembangannya, ada bebrapa pengertian dari sanitasi, antara lain: a. Sanitasi adalah suatu uasaha pencegahan penyakit yang emenitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. b. Sanitasi adalah upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja, atau peralatan agar higienis (sehata) dan bebas pencemaan yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya. c. Menurut Dr. Azhur Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap factor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. d. Menurut Ehler & Steel, sanitasi adalah pencegahan terhadap penyakit dengan menghilangkan atau mengawasi factor-faktor lingkungan yang dapat membawa penyakit. e. Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan. Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya pada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Di dalam Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992 pasal 22 disebutkan bahwa kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, yang dapat dilakukan dengan melalui peningkatan sanitasi lingkungan, baik yang menyangkut tempat maupun terhadap bentuk atau wujud substantifnya yang berupa fisik, kimia, atau biologis termasuk perubahan perilaku. Kualitas lingkungan yang sehat adalah keadaan lingkungan yang bebas dari resiko yang membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup manusia, melalui pemukiman antara lain rumah tinggal dan asrama atau yang sejenisnya, melalui lingkungan kerja antra perkantoran dan kawasan industry atau sejenis. Sedangkan upaya yang harus
34
dilakukan dalam menjaga dan memelihara kesehatan lingkungan adalah objek sanitasi meliputi seluruh tempat kita tinggal/bekerja seperti: dapur, restoran, taman, public area, ruang kantor, rumah dan lain sebagainya. Beberapa manfaat yang dapat kita rasakan apabila kita menjaga sanitasi di lingkungan, antara lain: a. Mencegah penyakit menular b. Mencegah kecelakaan c. Mencegah timbulnya bau yang tidak sedap d. Menghindari pencemaran e. Mengurangi jumlah presentase orang yang sakit f. Lingkungan menjadi bersih, sehat, dan nyaman
Ruang lingkup dari sanitasi, yaitu: a. Penyediaan air bersih atau air minum (water supply), meliputi:
Pengawasan terhadap kualitas dan kuantitas air
Pemanfaatan air
Cara pengolahan
Cara pemeliharaan
b. Pengolahan sampah (refuse disposal ), meliputi:
Cara atau sistem pembuangan sampah
Peralatan pembuangan dan cara pembuangan serta pemeliharaannya
c. Pengolahan makanan dan minuman, meliputi:
Pengadaan bahan makanan atau bahan baku makanan
Penyimpanan bahan makanan atau bahan baku makanan
Pengolahan makanan
d. Pengawasan atau pengendalian serangga dan binatang pengerat (insect and rodent ), meliputi cara pengendalian vektor. e. Kesehatan dan keselamatan kerja, meliputi:
Tempat atau ruang kerja
Pekerjaan
Cara kerja
Tenaga kerja atau pekerja
35
2.3.5. Kebersihan dan Kesehatan Gigi dan Tangan
Gigi berfungsi dalam proses mastikasi (pengunyahan), gigi manusia terdiri atas beberapa bagian yaitu mahkota gigi, tulang gigi, dan rongga gigi. Gigi manusia juga memiliki beberapa fungsi, antara lain gigi seri untuk memotong makanan, gigi taring untuk mengoyak atau merobek makanan sedangkan gigi geraham berfungsi untuk menghaluskan dan mengunyah makanan. Menjaga kesehatan gigi anak merupakan salah satu hal yang tidak dapat kita abaikan begitu saja. Memang tampak wajar jika seorang anak mempunyai gigi yang rusak, namun sebenarnya hal itu tidak baik untuk kesehatan gigi dan mulut anak jika dibiarkan terlalu lama. Ada banyak dampak yang dapat ditimbulkan oleh kerusakan pada gigi anak, salah satu di antaranya ialah berubahnya bentuk mulut dan tatanan gigi pada saat anak dewasa nanti. Maka dari itu, perlu adanya pencegahan terhadap resiko kerusakan pada gigi anak-anak kita agar kita tetap dapat menjaga kesehatan gigi dan mulutnya serta memberikan hasil yang terbaik bagi anak-anak kita. Hal ini akan sangat bermanfaat bagi mereka terlebih saat mereka dewasa karena pada umumnya, kesehatan dan kebersihan mulut dan gigi adalah salah satu penunjang rasa percaya diri yang paling utama pada mereka terlebih saat masa remaja. Hingga saat ini, sudah terdapat banyak kasus mengenai kerusakan gigi pada anak. Sampai-sampai hal ini seolah-olah sudah menjadi hal yang wajar dan banyak orang tua yang merasa bahwa mereka tidak perlu melakukan perubahan apapun untuk menyikapi hal tersebut.kerusakan gigi pada anak saat ini sudah menjadi salah satu ancaman terbesar dalam kesehatan mereka setelah asma dan demam. Kejadian seperti ini adalah sebagai akibat dari kelalaian orang tua dalam menjaga kesehatan gigi anak. Padahal, kesehatan gigi dan mulut yang baik pada orang dewasa juga tergantung pada keadaan gigi dan mulut mereka saat masih kanak-kanak. Mengingat efek jangka panjang yang dapat dirasakan oleh anak-anak kita kelak terkait dengan gigi dan mulut mereka, maka sebagai orang tua kita perlu mengantisipasi resiko
36
tersebut sedini mungkin. Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk membantu anak-anak menjaga kesehatan gigi dan mulutnya, antara lain: 1. Mengenalkan pentingnya perawatan gigi sejak dini yakni sejak anak memiliki gigi untuk pertama kalinya 2. Membiasakan menyikat gigi dengan baik minimal dua kali sehari, cara menyikat gigi yang baik dan benar adalah dengan menggerakkan sikat gigi pada gigi bagian anterior maupun posterior. Berikut ini kan ditampilkan gambar tentang cara menyikat gigi yang benar:
(Gambar 1
: Cara Menggosok Gigi yang Benar)
3. Kurangi mengkonsumsi minuman yang manis
Penyakit pada gigi dan mulut yang biasanya menyerang anak-anak, antara lain: 1. Gigi berlubang Proses terjadinya lubang pada gigi dipengaruhi oleh 3 faktor utama yang terjadi dalam waktu yang bersamaan, yaitu: a. Kuman yang terdapat pada gigi, walaupun secara normal kuman ada dan diperlukan di rongga mulut tetapi apabila terdapat sisa-sisa makanan yang melekat terus di gigi dapat menjadi penyebab terjadinya lubang pada gigi.
37
b. Sisa makanan, terutama golongan karbohidrat seperti gula, roti, atau makanan sejenis lemak yang lengket pada gigi. Sisa makanan yang melekat terus pada gigi dapat diubah oleh kuman menjadi asam yang melarutkan email gigi sehingga terjadi lubang gigi. c. Gigi dengan bentuk anatomi yang berlekuk kadang sulit dibersihkan secara sempurna dan dapat mempercepat proses lubang gigi.
2. Kelainan pada gusi (gingivitis) Kelainan pada gusi biasanya disebabkan oleh bakteri yang dapat menyebabkan terjadinya pendarahan terus menrus. Penyakit pada gusi ini biasanya memiliki tanda: a. Rasa tidak enak pada gigi disertai bau mulut b. Gusi terlihat memerah dan terlihat lunak sehingga mudah terjadi pendarahan c. Tanggalnya gigi disertai rasa sakit saat mengunyah dan sensitive terhadap perubahan suhu d. Terjadi penimbunan karang gigi yang berwarna cokelat dan menggeras pada permukaan gigi
3. Sariawan ( stomatitis apthosa) Sariawan yang terjadi pada rongga mulut dapat disebabkan oleh adanya trauma pada gigi seperti adanya gigi yang tajam, adanya makanan yang merangsang serta kurangnya konsumsi vitamin. Faktor utama pencetus terjadinya sariawan adalah rasa stress yang kadang-kadang tanpa disadari. Perawatan yang dapat dilakukan adalah pemberian salep yang dapat merangsang pertumbuhan jaringan baru agar luka segera menutup, hindari stress, dan kurangi makanan yang merangsang mukosa mulut.
Selain kebersihan dan kesehatan gigi, hal penting lain yang perlu diketahui adalah kebersihan dan kesehatan tangan. Cara menjaga kebersihan tangan yang paling mudah yaitu dengan mencuci tangan. Mencuci tangan adalah cara mudah untuk mencegah infeksi. Ketidaktahuan anak dalam
38
mencuci tangan dengan baik dan benar merupakan salah satu jalan yang cepat bagi kuman untuk memasuki tubuh. Akibatnya anak akan mudah terkena beberapa penyakit seperti diare, pilek, dan penyakit lainnya. Sering mencuci tangan adalah salah satu cara terbaik untuk menghindari
sakit
dan
penyebaran
penyakit.
Cuci
tangan
hanya
membutuhkan sabun dan air atau alkohol pembersih tangan. Hal lain yang penting untuk diketahui adalah kapan waktu untuk mencuci tangan, yaitu: 1. Saat menyentuh orang lain, permukaan dan benda-benda sepanjang hari karena kuman akan terakumulasi di tangan. Pada saatnya anda akan menginfeksi diri sendiri saat anda menyentuh mata, hidung, atau mulut. Meskipun tidak mungkin untuk menjaga tangan bebas dari kuman, mencuci
tangan
sesering
mungkin
dapat
membatu
membatasi
perpindahan bakteri, virus, dan mikroba lainnya. 2. Selalu mencuci tangan sebelum menyiakan makanan atau minuman, sebelum mengobati luka, memberikan obat, atau merawat orang sakit dan orang terluka. 3. Sebelum memasang atau melepas lensa kontak 4. Selalu cuci tangan setelah menyiapkan makanan terutama daging mentah atau unggas 5. Setelah menggunakan toilet atau mengganti popok 6. Setelah menyentuh mainan, hewan, atau limbah 7. Setelah mengobati luka atau merawat orang sakit 8. Setelah penanganan limbah, sampah kimia, dan sampah rumah tangga 9. Selalu cuci tangan bila terlihat kotor
Cara mencuci tangan yang baik dan benar, yaitu: 1. Basahi tangan samapai bersih dan rata dengan air yang mengalir 2. Sabuni telapak tangan sampai berbusa, lama mencuci tangan sebaiknya 20 detik. Ingatlah untuk menggosok semua permukaan termasuk bagian belakang tangan, pergelangan tangan, sela-sela jari dan di bawah kuku. Lalu bilas dengan baik
39
3. Gosok kedua telapak tangan sampai ke ujung jari, telapak tangan kanan menggosok punggung tangan kiri atau sebaliknya dengan jari-jari saling mengunci (berselang-seling) antara tangan kanan dan kiri. 4. Letakkan punggung jari satu dengan punggung jari lainnya dan saling mengunci. Usapkan ibu jari tangan kanan dengan telapak kiri dengan gerakan berputar. Lakukan hal yang sama dengan ibu jari tangan kiri. Gosok telapak tangan dengan punggung jari tangan satunya dengan gerakan ke depan, ke belakang, dan berputar, lakukan sebaliknya. Lalu pegang pergelangan tangan kanan dengan tangan kiri dan lakukan gerakan memutar dan lakukan sebaliknya. 5. Setelah 20 detik mencuci tangan lalu bilas tangan dengan air bersih yng mengalir selama 10 detik untuk menghilangkan sabun. 6. Keringkan tangan dengan handuk atau tisu lalu matikan kran.
(Gambar 2
: Cara Mencuci Tangan yang Benar)
40
2.3.6. Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
TOGA adalah sebidang tanah baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau bahan obat selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Fungsi dari TOGA itu, antara lain: 1. Preventif (pencegahan penyakit) 2. Promotif (peningkatan derajat kesehatan) 3. Kuratif sebagai komplemter (penyembuhan penyakit)
Selain dari fungsi yang telah disebutkan di atas, fungsi lain dari TOGA yaitu: 1. Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayursayuran misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain. 2. Sarana untuk pelestarian alam, apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh tumbuhan akan mengalami kepunahan. 3. Sarana penyebaran gerakan penghijauan, untuk menghijaukan bukit-bukit yang saat ini mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pohon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain. 4. Sarana untuk pemertaan pendapatan, TOGA disamping berfungsi sebagai sarana untuk menyediakan bahan obat bagi keluarga dapat pula berfungsi sebagai sumber penghasilan bagi keluarga tersebut. 5. Sarana keindahan, dengan adanya TOGA dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada di sekitarnya. Untuk menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di tanam terutama yang ditanam di pekarangan rumah.
41
Jenis tanaman yang digunakan untuk TOGA, yaitu: 1. Jenis tanaman disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman obat 2. Jenis tanamanyang lazim digunakan sebagai obat di daerah pemukiman 3. Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah permukiman. 4. Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-buahan dan bumbu masak 5. Jenis tanaman yang hampir punah 6. Jenis tanaman yang masih liar
TOGA biasanya digunakan untuk pengobatan pada gangguan kesehatan keluarga dengan gejala umum seperti demam panas, batuk, sakit perut, dan gatal-gatal. Berikut beberapa pemanfaatan TOGA untuk penyakit penyakit di atas: 1. Untuk demam panas Bahan:
Jeruk nipis
1 buah
Bawang merah
3 siung
Minyak kelapa
1 sendok makan
Garam
secukupnya
Cara pembuatan:
Peras jeruk nipis dan ambil airnya Parut bawang merah, terlebih dahulu dilapisi dengan daun pisang Campurkan jeruk nipis dan bawang merah tersebut tambahkan garam dengan minyak Cara pemakaian:
Dikompreskan pada ubun-ubun
2. Demam panas karena malaria Bahan:
Jeruk nipis
1 buah
Daun papaya
½ pelepah
42
Kencur
1 jari
Air
3 gelas
Cara pembuatan:
Rebus semua bahan lalu tambahkan gula merah sedikit Rebus sampai 1 ½ gelas Cara pemakaian:
Minum 3 x sehari sebanyak ½ selama 1 minggu
3. Demam panas karena campak Bahan:
Daun sambiloto
4 lembar
Pule
1 ibu jari
Air
1 gelas
Cara pembuatan:
Didihkan semua bahan sampai jadi ½ gelas Cara pemakaian:
Minumkan 2 x sehari ½ gelas pagi dan sore lalu ulangi tiap hari sampai panas mereda
4. Batuk biasa Bahan:
Kencur
3 jari
Garam
secukupnya
Air
¾ cangkir
Cara pembuatan:
Peras semua bahan dengan kain bersih dan bening Cara pemakaian:
Minum 2 x sehari
5. Batuk pilek Bahan:
Air teh kental
¾ gelas
43
Air jeruk nipis
3 sendok makan
Gula batu Cara pembuatan:
Campur semua bahan dan aduk hingga larut Cara pemakaian:
Minumkan dewasa 3 x sehari, untuk anak-anak 3 x ½ cangkir, dan balita tidak diperbolehkan
6. Batuk asma Bahan:
Daun randu
7 helai
Pegagan
1 genggam
Gula batu
secukupnya
Air matang
1 cangkir
Cara pembuatan:
Tumbuk daun randu dan pegagan dengan sedikit air setelah halus tambah air matang dan saring Beningnya ditambah dengan gula batu dan aduk hingga la rut Cara pemakaian:
Minum 1 x sehari, pagi hari sebelum makan dan ulangi tiap hari sampai sembuh. Untuk pemeliharaan cukup 1 minggu sekali.
7. Sakit perut biasa Bahan:
Gula pasir
¾ sendok makan
Minyak kayu putih 3 tetes Cara pembuatan:
Campur gula pasir dan minyak kayu putih Cara pembuatan:
Campuran ini dimakan disertai dengan minum teh
44
8. Sakit perut karena mencret Bahan:
Daun jambu biji
1 genggam
Adas
5 butir
Pulo sari
2 jari
Air
2 cangkir
Cara pembuatan:
Setelah semua bahan dicuci lalu dipotong kecil-kecil kemudian didihkan sampai diperoleh 1 cangkir Cara pemakaian:
Minum 2 x sehari ½ cangkir
9. Gatal karena panu Bahan:
Lengkuas
1 jari
Cuka
1 sendok makan
Cara pembuatan:
Lengkuas dipotong-potong miring Bagian ujungnya dipukul-pukul hingga berserabut seperti kuas Cara pemakaian:
Kuas lengkuas yang sudah direndam dalam cuka digosokkan pada kulit yang sakit
TOGA merupakan obat tradisional yang dapat diperoleh dengan mudah dan memiliki efek samping yang relatif minim. Tapi dalam penggunaannya juga memiliki beberapa kelemahan, diantaranya: 1. Kebenaran bahan Tanaman obat di Indonesia terdiri dari beragam spesies yang kadang kala sulit untuk dibedakan satu dengan yang lain. Kebenaran bahan menentukan tercapai atau tidaknya efek terapi yang diinginkan.
45
2. Ketepatan dosis Tanaman obat, seperti halnya obat buatan pabrik memang tak bisa dikonsumsi sembarangan. Tetap ada dosis yang harus dipatuhi, seperti halnya resep dokter. Buah mahkota dewa, misalnya, hanya boleh dikonsumsi dengan perbandingan 1 buah dalam 3 gelas air. Sedangkan daun mindi baru berkhasiat jika direbus sebanyak 7 lembar dala m takaran air tertentu.
3. Ketepatan waktu penggunaan Kunyit diketahui bermanfaat untuk mengurangi nyeri haid dan sudah turun-temurun dikonsumsi dalam ramuan jamu kunir asam yang sangat baik dikonsumsi saat datang bulan. Penggunaan pada awal kehamilan menimbulkan keguguran.
4. Ketepatan cara penggunaan Satu tanaman obat dapat memiliki banyak zat aktif yang berkhasiat di dalamnya. Masing-masing zat berkhasiat kemungkinan membutuhkan perlakuan yang berbeda dalam penggunaannya. Sebagai contoh adalah daun Kecubung jika dihisap seperti rokok bersifat bronkodilator dan digunakan sebagai obat asma. Tetapi jika diseduh dan diminum dapat menyebabkan keracunan / mabuk.
5. Ketepatan telaah informasi Perkembangan teknologi informasi saat ini mendorong derasnya arus informasi yang mudah untuk diakses. Informasi yang tidak didukung oleh pengetahuan dasar yang memadai dan telaah atau kajian yang cukup seringkali mendatangkan hal yang menyesatkan. Ketidaktahuan bisa menyebabkan obat tradisional berbalik menjadi bahan membahayakan. Contohnya, informasi di media massa meyebutkan bahwa biji jarak ( Ricinus communis L) mengandung risin yang jika dimodifikasi dapat digunakan sebagai antikanker. Risin sendiri bersifat toksik / racun
46
sehingga jika biji jarak dikonsumsi secara langsung dapat menyebab-kan keracunan dan diare.
6. Tanpa penyalahgunaan Tanaman obat maupun obat tradisional relatif mudah untuk didapatkan karena tidak memerlukan resep dokter, hal ini mendorong terjadinya penyalahgunaan manfaat dari tanaman obat maupun obat tradisional tersebut. Contoh : a. Jamu peluntur untuk terlambat bulan sering disalahgunakan untuk pengguguran kandungan. Resiko yang terjadi adalah bayi lahir cacat, ibu menjadi infertil, terjadi infeksi bahkan kematian. b. Menghisap kecubung sebagai psikotropika. c. Penambahan bahan kimia obat
2.3.7. Kesehatan Reproduksi Remaja
Kesehatan reproduksi menurut WHO adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya. Atau Suatu keadaan dimana manusia dapat menikmati kehidupan seksualnya serta mampu menjalankan fungsi dan proses reproduksinya secara sehat dan aman. Pengertian lain kesehatan reproduksi dalam Konferensi International Kependudukan dan Pembangunan, yaitu kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran dan sistem reproduksi. Ruang lingkup kesehatan reproduksi, yaitu: 1. Kesehatan ibu dan anak 2. Keluarga berencana 3. Pencegahan dan penanggulangan infeksi sal. Reproduksi (IMS dan HIVAIDS) 4. Pencegahan dan penanggulangan komplikasi abortus 5. Kesehatan reproduksi remaja 6. Pencegahan dan penanganan infertilitas
47
7. Kanker pada usia lanjut dan osteoporosis
Kesehatan reproduksi remaja adalah suatu kondisi sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat disini tidak semata-mata berarti bebas penyakit atau bebas dari kecacatan namun juga sehat secara mental serta sosial kultural. Remaja pada umumnya didefenisikan sebagai orang-orang yang mengalami masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), remaja (adolescence) adalah mereka yang berusia 10-19 tahun. Sementara dalam terminologi lain PBB menyebutkan anak muda ( youth) untuk mereka yang berusia 15-24 tahun. Ini kemudian disatukan dalam sebuah terminologi kaum muda ( young people) yang mencakup 10-24 tahun. Sementara itu dalam program BKKBN disebutkan bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 10-24 tahun. Pada masa remaja, seseorang akan mengalami perubahan-perubahan yang dapat dilihat dari 3 dimensi, yaitu: 1. Dimensi Biologis Pada saat seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan menstruasi pertama pada remaja putri atau pun mimpi basah pada remaja putra, secara biologis dia mengalami perubahan yang sangat besar. Pubertas menjadikan seorang anak memiliki kemampuan untuk berreproduksi. Pada saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mendapat menstruasi, sebagai pertanda bahwa sistem reproduksinya sudah aktif. Selain itu terjadi juga perubahan fisik seperti payudara mulai berkembang, panggul mulai membesar, timbul jerawat dan tumbuh rambut pada daerah kemaluan. Anak lelaki mulai memperlihatkan perubahan dalam suara, tumbuhnya kumis, jakun, alat kelamin menjadi lebih besar, otot-otot membesar, timbul jerawat dan perubahan fisik lainnya. Bentuk fisik mereka akan berubah secara cepat sejak awal pubertas dan akan membawa mereka pada dunia remaja.
48
2. Dimensi Kognitif Perkembangan kognitif, remaja dalam pandangan Jean Piaget (2007) (seorang ahli perkembangan kognitif) merupakan periode terakhir dan tertinggi dalam tahap pertumbuhan operasi formal (period of formal operations). Pada periode ini, idealnya para remaja sudah memiliki pola pikir sendiri dalam usaha memecahkan masalah-masalah yang kompleks dan abstrak. Kemampuan berpikir para remaja berkembang sedemikian rupa sehingga mereka dengan mudah dapat membayangkan banyak alternatif pemecahan masalah beserta kemungkinan akibat atau hasilnya. Kapasitas berpikir secara logis dan abstrak mereka berkembang sehingga mereka mampu berpikir multi-dimensi seperti ilmuwan. Para remaja tidak lagi menerima informasi apa adanya, tetapi mereka akan memproses informasi itu serta mengadaptasikannya dengan pemikiran mereka sendiri. Mereka juga mampu mengintegrasikan pengalaman lalu dan sekarang untuk ditransformasikan menjadi konklusi, prediksi, dan rencana untuk masa depan.
3. Dimensi Moral Masa remaja adalah periode dimana seseorang mulai bertanya-tanya mengenai berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya sebagai dasar bagi pembentukan nilai diri mereka. Para remaja mulai membuat penilaian tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah populer yang berkenaan dengan lingkungan mereka, misalnya: politik, kemanusiaan, perang, keadaan sosial, dan sebagainya. Remaja tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku, sederhana, dan absolut yang diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan. Remaja mulai mempertanyakan keabsahan pemikiran yang ada dan mempertimbangan lebih banyak alternatif lainnya. Secara kritis, remaja akan lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya dengan hal-hal yang selama ini diajarkan dan ditanamkan kepadanya.
49
Kesehatan reproduksi remaja juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: 1. Kebersihan organ-organ genital Kesehatan reproduksi remaja ditentukan dengan bagaimana remaja tersebut dalam merawat dan menjaga kebersihan alat-alat genitalnya. Bila alat reproduksi lembab dan basah, maka keasaman akan meningkat dan itu memudahkan pertumbuhan jamur. Remaja perempuan lebih mudah terkena infeksi genital bila tidak menjaga kebersihan alat-alat genitalnya karena organ vagina yang letaknya dekat dengan anus. 2. Akses terhadap pendidikan kesehatan Pendidikan tentang kesehatan reproduksi remaja tersebut berguna untuk kesehatan remaja tersebut, khususnya untuk mencegah dilakukannya perilaku seks pranikah, penularan penyakit menular seksual, aborsi, kanker mulut rahim, kehamilan diluar nikah, gradasi moral bangsa, dan masa depan yang suram dari remaja tersebut. 3. Hubungan seksual pranikah Kehamilan yang tidak diinginkan pada remaja seringkali berakhir dengan aborsi. Aborsi yang disengaja seringkali berisiko lebih besar pada remaja putri dibandingkan pada mereka yang lebih tua. Banyak studi yang telah dilakukan juga menunjukkan bahwa kematian dan kesakitan sering terjadi akibat komplikasi aborsi yang tidak aman. Komplikasi dari aborsi yang tidak aman itu antara lain seperti yang dijelaskan dalam buku Facts of Lif e yaitu: a. Kematian mendadak karena pendarahan hebat b. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal c. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan d. Rahim yang sobek (Uterine Perforation) e. Kerusakan
leher
rahim
(Cervical
Lacerations)
yang
akan
menyebabkan cacat pada anak berikutnya f. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita) g. Kanker indung telur (Ovarian Cancer )
50
h. Kanker leher rahim (Cervical Cancer ) i.
Kanker hati ( Liver Cancer )
j.
Kelainan pada placenta/ ari-ari ( Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya
k. Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy) l.
Infeksi rongga panggul ( Pelvic Inflammatory Disease)
m. Infeksi pada lapisan rahim ( Endometriosis)
Selain itu aborsi juga dapat menyebabkan gangguan mental pada remaja yaitu adanya rasa bersalah, merasa kehilangan harga diri, gangguan kepribadian seperti berteriak-teriak histeris, mimpi buruk berkali-kali, bahkan dapat menyebabkan perilaku pencobaan bunuh diri.
4. Penyalahgunaan NAPZA Penggunaan NAPZA ini berisiko terhadap kesehatan reproduksi karena penggunaan NAPZA akan berpengaruh terhadap meningkatnya perilaku seks bebas. Pengguna NAPZA jarum suntik juga meningkatkan risiko terjadinya HIV/AIDS, sebab virus HIV dapat menular melalui jarum suntik yang dipakai secara bergantian.
5. Pengaruh media masa Media massa baik cetak maupun elektronik mempunyai peranan yang cukup berarti untuk memberikan informasi tentang menjaga kesehatan khususnya kesehatan reproduksi remaja. Dengan adanya artikel-artikel yang dibuat dalam media massa, remaja akan mengetahui hal-hal yang harus dilakukan dan dihindari untuk menjaga kesehatan reproduksinya.
6. Akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi Pelayanan kesehatan juga berperan dalam memberikan tindakan preventif dan tindakan kuratif. Pelayanan kesehatan dapat dilakukan di puskesmas,
51
rumah
sakit,
klinik,
posyandu,
dan
tempat-tempat
lain
yang
memungkinkan. Dengan akses yang mudah terhadap pelayanan kesehatan, remaja dapat melakukan konsultasi tentang kesehatannya khususnya kesehatan reproduksinya dan mengetahui informasi yang benar tentang kesehatan reproduksi. Remaja juga dapat melakukan tindakan pengobatan apabila remaja sudah terlanjur mendapatkan masalah-masalah yang berhubungan dengan organ reproduksinya seperti penyakit menular seksual.
7. Hubungan dengan keluarga Kedekatan dengan kedua orangtua merupakan hal yang berpengaruh dengan
perilaku
remaja.
Remaja
dapat
berbagi
dengan
kedua
orangtuanya tentang masalah keremajaan yang dialaminya. Keluarga merupakan tempat pendidikan yang paling dini bagi seorang anak sebelum ia mendapatkan pendidikan di tempat lain. Remaja juga dapat memperoleh informasi yang benar dari kedua orangtua mereka tentang perilaku yang benar dan moral yang baik dalam menjalani kehidupan. Di dalam keluarga juga, remaja dapat mengetahui hal-hal yang perlu dilakukan dan yang harus dihindari. Orang tua juga dapat memberikan informasi awal tentang menjaga kesehatan reproduksi bagi seorang remaja. Kurangnya keterbukaan dengan orang tua untuk membicarakan tentang kesehatan reproduksi merupakan salah satu faktor penyebab masalah kesehatan reproduksi pada remaja, karena mereka cenderung takut untuk mengatakan kelainan yang dialami pada organ reproduksi mereka.
8. Penyakit menular seksual Penyakit menular seksual adalah penyakit yang penularannya terutama melalui hubungan seksual. Cara penularannya tidak hanya terbatas secara genital-genital saja, tetapi dapat juga secara oro-genital, atau ano-genital. Sehingga kelainan yang timbul akibat penyakit kelamin ini tidak hanya terbatas pada daerah genital saja, tetapi juga pada daerah-daerah ekstra
52
genital. Penyakit menular seksual juga dapat terjadi dengan cara lain yaitu kontak langsung dengan alat-alat seperti handuk, pakaian, termometer dan lain-lain. Selain itu penyakit menular seksual dapat juga ditularkan oleh ibu kepada bayinya ketika di dalam kandungan. Penyakit menular seksual yang umum terjadi di Indonesia antara lain: gonore , vaginosis bakterial, herpes simpleks, trikomoniasis, sifilis, limfogranuloma venerium, ulkus mole, granuloma inguinale,
dan
Acquired immune deficiency syndrom (AIDS).
Berbagai upaya yang dianjurkan untuk meningkatkan kesehatan reproduksi remaja, antara lain: 1. Pemberian informasi yang tepat dan relevan tentang kesehatan reproduksi 2. Pengembangan kemampuan ketrampilan kesehatan 3. Mengupayakan agar remaja tetap bersekolah 4. Remaja dapat mengembangkan ketrampilan dan memperoleh informasi yang berkaitan untuk memperoleh pekerjaan 5. Lebih terampil dalam merawat kesehatan pribadi dan keluarga 6. Menunda perkawinan dan kelahiran ana
2.3.8. Virgin Coconut Oil (VCO)
Virgin coconut oil (VCO) merupakan minyak kelapa dengan kualitas tinggi karena tidak mengandung kolesterol, kadar air dan asam lemak bebas kecil, serta kandungan asam laurat cukup tinggi yaitu sekitar 53%. Asam laurat adalah asam lemak jenuh rantai sedang, apabila dikonsumsi oleh tubuh akan segera terbakar sehingga menghasilkan energi dan dapat menciptakan kenetralan terhadap kolesterol. Mendengar kata lemak jenuh, orang mudah menjadi takut, terseret oleh mitos tentang bahaya lemak jenuh bagi kesehatan, tanpa menyimak bahwa lemak jenuh yang berantai sedang, justru mendukung kesehatan kita.
53
Berdasarkan proses pembuatan dan pemilihan buah kelapa yang dapat mempengaruhi kualitas, penampakan, rasa, bau, dan khasiatnya, minyak kelapa dibedakan menjadi 2, yaitu: 1. RBD ( Refined, Bleached and Deodorized ) RBD mrp minyak yang disuling, dikelantang dan dihilangkan baunya. RBD terbuat dari kopra (daging kelapa yang dijemur matahari atau diasapi). Sesuai kondisinya, bahan ini relatif kotor dan mengandung bahan asing yang mempengaruhi hasil akhirnya. Bahan asing ini bisa berupa jamur, tanah, sampah dan kotoran lainnya. Proses penjemuran dan pengasapan memberikan pengaruh besar pada hasil akhir. Demikian pula banyaknya jamur sangat mempengaruhi warna dan bau minyak. Minyak mentah (crude oil) yang dihasilkan bisa berwarna coklat tua sampai keabuan dan berbau tengik menyengat. Untuk menghasilkan minyak goreng dan minyak komersial lainnya, pabrikan memproses le bih lanjut dengan menyuling memakai pelarut kimia dan menghilangkan baunya. Untuk maksud ini mereka menambahkan bahan kimia seperti beberapa jenis soda (NaOH atau KOH). Bau dihilangkan dengan menyaring melalui karbon aktif. Tentu saja semua ini sangat mempengaruhi viscositas (t ingkat kekentalan), BJ (berat jenis), titik beku, rasa, bau dan sebagainya. Pada umumnya yang membedakan dengan mudah adalah baunya dihilangkan dan rasanya hambar. Minyak RBD masih bisa digunakan untuk keperluan makanan di rumah tangga dan industri.
2. VCO (Virgin Coconut Oil) Virgin Coconut Oil atau minyak kelapa murni terbuat dari daging kelapa segar. Prosesnya semua dilakukan dalam suhu relatif rendah. Daging buah diperas santannya. Santan ini diproses lebih lanjut melalui proses fermentasi, pendinginan, tekanan mekanis atau sentrifugasi. Penambahan zat kimiawi anorganis dan pelarut kimia tidak dipakai serta pemakaian suhu tinggi berlebihan juga tidak diterapkan.
54
Hasilnya berupa minyak kelapa murni yang rasanya lembut dan bau khas kelapa yang unik. Apabila beku warnanya putih murni dan dalam keadaan cair tidak berwarna atau bening.
Kandungan kimia dari VCO, tiap 1 sendok makan/ 14 g: Keterangan
Jumlah
125 kkal
Kalori
12,5 g
Lemak Jenuh Lemak Tak Jenuh dalam bentuk Poli Lemak Tak Jenuh dalam bentuk Mono
1g 0,5 g
Komposisi VCO pada umumnya, mengandung: Keterangan
Jumlah (%)
Asam Laurat
50,83
Asam Miristimat
19,97
Caprilic Acid
8,86
Asam Palmitat
7,83
Capric Acid
6,17
Asam Stearat
3,06
Minyak kelapa murni mengandung asam laurat yang tinggi sampai 51%, asam laurat merupakan suatu lemak jenuh dengan rantai karbon sedang biasa disebut medium chain fatty acid (MCFA). Di dalam tubuh asam laurat akan diubah menjadi monolaurin yaitu senyawa monogliserida yang bersifat antivirus, antibakteri, dan antiprotozoa. Dengan sifatnya ini, monolaurin dapat menanggulangi serangan-serangan virus seperti HIV, HSV-1, vesicular stomatitis virus (VSV), visna virus, cytomegalovirus (CMV), influenza, & berbagai bakteri patogen termasuk listeria monocytogenes & helicobacter pyloryd, serta protozoa seperti giadia lamblia. Asam laurat ini juga dapat merubah metabolisme ke tingkat yang lebih tinggi dan membakar lebih banyak kalori karena asam laurat dapat meningkatkan angka metabolik, mereka merupakan lemak makan yang sebenarnya bisa mengurangi berat
55
badan. Lemak makan yang menurunkan berat badan bukan menambahnya merupakan satu konsep yang sangat asing, namun itulah yang benar-benar terjadi. Penelitian sejak tahun 1982 telah menghasilkan produk VCO yang telah dibuktikan secara ilmiah bahwa asam laurat dapat menanggulangi penyakit diabetes,
kolesterol,
hepatitis
C,
jantung koroner,
prostat,
osteoporosis, maag, ambeien luar dan dalam, penuaan dini, dll. Sama seperti yang terdapat pada Air Susu Ibu (ASI) yang memberikan perlindungan kepada sang bayi, asam laurat juga dibutuhkan orang dewasa . Bagi orang dewasa membutuhkan asam ini rata-rata 24 gr per hari, yang berarti setara dengan 3 sendok makan VCO artinya dalam satu hari VCO dapat dikonsumsi sebanyak 3 kali. Selain mengandung asam laurat, minyak kelapa murni juga mengandung capric acid yang walaupun kandungannya hanya 6 %, juga bermanfaat bagi kesehatan. Di dalam tubuh kita, lemak berantai sedang yang jumlah karbonnya sepuluh ini diubah menjadi monocaprin, yg bermanfaat untuk mengatasi penyakit-penyakit seksual, seperti virus HSV-2 dan HIV-1, dan bakteri neisseria gonorrhoeae. Setelah mengetahui kandungan-kandungan yang terdapat pada VCO, selanjutnya akan dibahas mengenai cara pembuatannya: 1.
Persiapan bahan baku Bahan utama pembuatan VCO adalah buah kelapa segar yang sudah tua atau matang dengan ciri-ciri sabut berwarna coklat dan buah belum ada yang berkecambah. Umur buah kelapa berkisar 11-12 bulan. Buah kelapa yang demikian akan menghasilkan rendemen minyak yang banyak.
2.
Pembuatan santan Santan dibuat dengan cara kelapa dikupas dan diparut dengan mesin pemarut kemudian diperas dengan air bersih dengan perbandingan air dan kelapa 2 : 1. Pemisahan santan dan ampas kelapa dilakukan dengan cara disaring menggunakan kain atau saringan.
56
3.
Pemisahan krim Santan ditempatkan dalam wadah plastik atau ember plastik transparan. Penggunaan wadah /ember plastik transparan bertujuan agar bahan santan dalam wadah akan tampak dari luar. Dengan demikian pemisahan santan dengan krim akan mudah diamati. Santan didiamkan selama 3 jam. Setelah 3 jam santan akan terpisah menjadi tiga lapisan yaitu krim (kaya minyak), lapisan tengah berupa skim (kaya protein) dan lapisan bawah berupa endapan. Bagian yang dimanfaatkan untuk pembuatan VCO adalah krim. Krim dipisahkan dengan menggunakan selang plastik kecil, satu ujung selang diletakkan pada lapisan krim dan ujung lain pada wadah penampung.
4.
Pemanasan krim santan Krim merupakan bagian santan yang kaya minyak. Agar kandungan minyak dapat diambil dari krim maka diperlukan proses pemanasan pada suhu 80 - 100 ° C. Pemanasan dapat dilakukan di atas api menggunakan wajan yang baru (tidak bekas pengolahan produk lain). Hal ini dilakukan untuk menghindari perubahan dan warna dari minyak yang dihasilkan. Pengadukan dilakukan secara terus menerus. Lama pemanasan santan sampai diperoleh minyak yang belum matang adalah 3 jam ditandai terbentuknya blondo. Blondo yang terbentuk masih berwarna putih dan masih mengandung minyak 10 - 15 %. Untuk mengeluarkan minyak dari blondo dilakukan pengepresan blondo. Bahan minyak didinginkan dan disaring sebanyak tiga kali dengan menggunakan kertas saring.
5.
Pemanasan minyak Untuk mendapatkan minyak murni, minyak yang belum matang dipanaskan kembali. Pemanasan dilakukan pada suhu 80 - 100° C sampai minyak berwarna bening. Bila masih ada blondo, blondonya berwarna coklat muda.
57
6.
Penyaringan minyak Minyak (VCO) yang berwarna bening diangkat dan didinginkan. Setelah dingin minyak disaring dengan kertas saring dan ditampung dengan wadah kaca. Kertas saring dapat diperoleh di apotik. Agar penyaringan efisien, sebaiknya wadah penampungnya berupa gelas atau wadah kaca yang bermulut kecil.
7.
Pengemasan Setelah disaring beberapa kali (3 - 4 kali), VCO yang diperoleh berwarna bening dikemas dengan menggunakan botol-botol dari bahan plastik atau kaca dengan ukuran sesuai selera dan ditutup kedap serta dilabel. Selanjutnya VCO siap dipasarkan.
Manfaat dari VCO ini, antara lain: 1. Mematikan berbagai virus yang menyebabkan mononucleosis, influenza, hepatitis C, cacar air, herpes & penyakit-penyakit lainnya. 2. Mematikan berbagai bakteri penyebab pneumonia, sakit telinga, infeksi tenggorokan, gigi berlubang, keracunan makanan, infeksi saluran kencing, meningitis, gonorrhea, luka gangren dan masih sangat banyak lainnya. 3. Mematikan jamur dan ragi yang menyebabkan candida, jock itch, kadas, athletes foot, ruam karena keringat dan popok dan infeksi lainnya. 4. Melumpuhkan dan mematikan cacing pita, lice, giardia dan parasit lainnya. 5. Menyediakan sumber nutrisi dan energi cepat. 6. Meningkatkan energi dan stamina yang memperbaiki fisik dan penampilan atlet. 7. Memperbaiki pencernaan dan penyerapan vitamin-vitamin dan asam amino yang larut dalam lemak. 8. Memperbaiki sekresi insulin dan pendayagunaan glukosa darah. 9. Meredakan stres pada pankreas dan sistem-sistem enzim tubuh.
58
10. Membantu meredakan gejala-gejala dan mengurangi resiko kesehatan yang dihubungkan dengan diabetes. 11. Mengurangi
gangguan
yang
dikaitkan
dengan
gejala
kesulitan
pencernaan dan cystic fibrosis. 12. Memperbaiki penyerapan kalsium dan magnesium serta mendukung perkembangan tulang dan gigi yang kuat. 13. Membantu melindungi diri terhadap serangan penyakit osteoporosis. 14. Membantu meredakan gejala sakit saluran kandung kemih. 15. Meredakan gejala yang dihubungkan dengan Chron's disease, ulcerative colitis dan bisul perut. 16. Mengurangi peradangan kronis. 17. Mendukung penyembuhan dan perbaikan jaringan tubuh. 18. Mendukung dan membantu fungsi kekebalan tubuh. 19. Membantu melindungi tubuh dr kanker payudara, kanker colon & kanker lainnya. 20. Baik
buat
jantung;
tidak
meningkatkan
cholesterol
darah
atau
kelengketan platelet. 21. Membantu mencegah sakit jantung, atherosclerosis dan stroke. 22. Membantu mencegah tekanan darah tinggi. 23. Membantu mencegah sakit periodental dan kerusakan gigi. 24. Berfungsi sebagai antioksidan pelindung. 25. Membantu melindungi tubuh dari radikal bebas berbahaya yang meningkatkan penuaan dini dan penyakit degeneratif. 26. Memperbaiki pendayagunaan asam lemak essensial & melindunginya dr oksidasi. 27. Meredakan gejala kelelahan kronis. 28. Meredakan gejala benign prostatic hyperplasia (pembesaran prostat). 29. Mengurangi tekanan epileptis. 30. Melindungi tubuh dari penyakit ginjal dan infeksi kandung kemih. 31. Membantu mencegah sakit liver. 32. Kandungan kalori lebih rendah dr lemak lain sehingga efek penggunaan maksimal untuk pengobatan jauh lebih baik.
59
33. Mendukung fungsi thyroid. 34. Meningkatkan aktifitas metabolik sehingga memberikan efek penurunan berat badan yang alamiah dan stabil (mencegah kegemukan). 35. Mencegah infeksi topical bila dioleskan (melalui kulit). 36. Mengurangi gejala psoriasis, eksim dan dermatitis. 37. Mendukung keseimbangan kimiawi kulit secara alami. 38. Melembutkan kulit dan mengencangkan kulit dan lapisan lemak di bawahnya. 39. Mencegah keriput, kulit kendor dan bercak-bercak penuaan. 40. Memberikan penampilan rambut yang sehat dan tidak kering. 41. Mencegah kerusakan yang ditimbulkan radiasi sinar ultra violet pada kulit. 42. Mengendalikan ketombe. 43. Membantu memberikan vitalitas dan terasa lebih muda. 44. Menolak oksidasi sehingga memberikan perlindungan terhadap oksidasi berlebihan. 45. Pada suhu tinggi tidak membentuk zat
yang berbahaya seperti pada
vegetable oil lainnya. 46. Tidak memiliki efek samping yang berbahaya bila dikonsumsi. 47. Tidak beracun untuk dikonsumsi.
2.3.9. Kegiatan-Kegiatan Lain disamping Penyuluhan 1. Membantu Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Keman
Definisi Puskesmas menurut Depkes RI tahun 1991 adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah,
60
keadaan geografi, dan keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah Puskesmas ratarata 30.000 jiwa. Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka Puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih sederhana yaitu Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Puskesmas Keliling (Puskeling). Pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas adalah pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan pengobatan (kuratif), upaya pencegahan (preventif), peningkatan kesehatan (promotif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang ditujukan kepada semua penduduk dan tidak dibedakan jenis kelamin dan golongan umur, sejak pembuahan dalam kandungan sampai tutup usia. Fungsi Puskesmas, antara lain: a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat. c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
Tujuan dari pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh Puskesmas adalah untuk mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggitingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat. Sedangkan tugas dari Puskesmas adalah merupakan Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) kesehatan kabupaten/ kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah. Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan tingkat pertama
61
secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan yang meliputi pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan mas yarakat. Puskesmas melakukan kegiatan-kegiatan termasuk upaya kesehatan masyarakat
sebagai
bentuk
usaha
pembangunan
kesehatan.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara menyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. Jenis pelayan kesehatan disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas, namun terdapat upaya kesehatan wajib yang harus dilaksanakan oleh Puskesmas ditambah dengan upaya kesehatan pengembangan yang disesuaikan dengan permasalahan yang ada serta kemampuan Puskesmas. Upaya-upaya kesehatan wajib tersebut adalah: a. Upaya promosi kesehatan b. Upaya kesehatan lingkungan c. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana d. Upaya perbaikan gizi masyarakat e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular f.
Upaya pengobatan
Selain tugas-tugas di atas, Puskesmas juga memiliki beberapa kegiatan pokok, diantaranya: a. Kesejahteraan ibu dan anak b. Keluarga berencana c. Upaya peningkatan gizi d. Kesehatan lingkungan e. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular f.
Pengobatan termasuk pelayanan darurat karena kecelakaan
g. Penyuluhan kesehatan masyarakat h. Kesehatan sekolah i.
Kesehatan olahraga
j.
Perawatan kesehatan masyarakat
62
k. Kesehatan kerja l.
Kesehatan gigi dan mulut
m. Kesehatan jiwa n. Kesehatan mata o. Laboratorium sederhana p. Pencatatan dan pelaporan dalam rangka system informasi kesehatan q. Kesehatan lanjut usia r.
Pembinaan pengobatan tradisional
Kegiatan membantu pelayan kefarmasian di Puskesmas keman dilakukan selama 1 hari. Di sini mahasiswa ditempatkan pada instalasi farmasi dengan tugas diantaranya: a. Membantu menyusun perkiraan kebutuhan obat b. Melaksanakan pengambilan obat di gudang obat c. Membantu menyediakan obat bagi pasien d. Memberikan obat kepada pasien
2. Membantu Kegiatan Posyandu
Posyandu merupakan kegiatan keterpaduan antara Puskesmas dan masyarakat di tingkat desa yang diwujudkan dalam bentuk Pos Pelayanan masyarakat
Terpadu. dimana
Semula
Posyandu
masyarakat
dapat
adalah
pusat
sekaligus
kegiatan
memperoleh
pelayanan Keluarga Berencana dan kesehatan. Dalam pengembangannya Posyandu dapat dibina menjadi forum komunikasi dan pelayanan di masyarakat antara sektor yang memadukan kegiatan pembangunan sektoralnya dengan kegiatan masyarakat, untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memecahkan masalah melalui alih tekhnologi. Satu Posyandu sebaiknya melayani sekitar 100 balita (120 keluarga) atau sesuai dengan kemampuan petugas dan keadaan setempat. Tujuan dari Posyandu, antara lain:
63
a. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita, dan angka kelahiran b. Mempercepat penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) c. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk kegiatan kesehatan dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang sesuai dengan kebutuhan.
Posyandu
direncanakan
dan
dikembangkan
oleh
kader
kesehatan desa bersama Kepala Desa dengan bimbingan tim pembina LKMD tingkat kecamatan. Penyelenggaraan dilakukan oleh kaderkader terlatih di bidang keluarga berencana yang berasal dari PKK, tokoh masyarakat, pemuda, dan lain-lain dengan bimbingan tim pembina LKMD tingkat kecamatan. Posyandu dapat melayani semua anggota masyarakat terutama ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan balita serta pasangan usia subur (PUS). Posyandu sebaiknya berada di tempat yang mudah ditangani masyarakat dan ditentukan oleh masyarakat itu sendiri. Dengan demikian kegiatan Posyandu dilaksanakan di pos pelayanan yang telah ada, rumah penduduk, balai desa, tempat pertemuan RT/ RW atau di tempat khusus yang dibangun masyarakat. Posyandu di Desa Keman Baru dilaksanan selama 1 hari antara tanggal 21 – 25 setiap bulanya, dengan petugas yang berasal dari masyarakat Desa Keman Baru dan tenaga medis dari Puskesmas Keman. Kegiatan yang kami lakukan selama pelaksanaan Posyandu di Desa Keman Baru antara lain: a. Membantu pencatatan peserta Posyandu b. Membantu penimbangan bayi dan balita c. Mengisi KMS (Kartu Menuju Sehat) d. Membantu kegiatan imunisasi bayi dan balita
64
3. Kegiatan Khitanan Massal
Khitan
secara
bahasa
artinya
memotong,
dan
secara
terminologis artinya memotong kulit yang menutupi alat kelamin lakilaki. Bagi laki-laki, khitan hukumnya wajib sedangkan bagi perempuan, khitan adalah kemuliaan. Khitanan merupakan salah satu media pensucian diri dan bukti ketundukan kita kepada ajaran agama. Manfaat khitan itu sendiri telah diungkapkan oleh para ahli kedokteran yaitu untuk membersihkan tubuh dari tempat persembunyian kotoran, virus, najis serta bau yang tidak sedap. Kegiatan khitanan massal yang diadakan di Desa Keman Baru dilaksanakan dengan tujuan akhir yakni untuk menjaga kebersihan personal/ pribadi seperti yang telah disebutkan di atas. Kegiatan ini dilakasanakan selama satu hari dengan jumlah peserta lebih kurang 33 anak yang berdomisili di Desa Keman Baru.
65
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1.Hasil
Selama menjalani program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Pampangan khususnya di Desa Keman Baru, kami melaksanakan serangkaian kegiatan penyuluhan dengan berbagai tema yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, seperti:
No
Tema Penyuluhan
1
Obat dan Penggunaan Obat Yang Rasional
2
NAPZA
3
Antibiotik
4
Higiene dan Sanitasi
5
Kesehatan Gigi dan Mulut
Pelaksana
Shohibah Yulisa dan Ayu Kharisma Ayu Kharisma dan Ade Irma Novita Sari Muhammad Fauzi dan Tri Setia Rini
6
Kesehatan Reproduksi Remaja
7
Tanaman Obat Keluarga (TOGA)
8
Virgin Coconut Oil (VCO)
66
Tri Setia Rini dan Shohibah Yulisa Amanda Kusuma dan Emilia Sri Wahyuni Wakil dari 14 posko peserta KKN Seluruh anggota kelompok IV Seluruh anggota kelompok IV
Setelah dilaksanakan penyuluhan, dapat dilihat respon peserta penyuluhan melalui pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan yang sebagian akan dibahas seperti di bawah ini: 1. Pada waktu sakit, seseorang diberi sirup obat dan sembuh. Setelah beberapa lama penyakit tersebut kambuh lagi. Apakah obat yang sama masih bisa dipakai ? Jawab
:
Kita tidak bisa menetukan apakan obat tersebut masih bisa dipakai atau tidak karena kita harus melihat dulu apakah obat tersebut masih layak dikonsumsi atau dengan kata lain tidak kadaluarsa. Bila sudah terjadi perubahan warna pada sirup obat maka obat tidak bisa lagi dipakai atau sebaliknya. sebaliknya.
2. Bagaimana cara mengatasi ketergantungan seseorang terhadap suatu obat penghilang sakit kepala merk X ? Jawab
:
Cara yang mungkin bisa sedikit mengurangi rasa ketergantungan itu adalah dengan tidak membiasakan mengkonsumsi obat itu lagi bila sakit kepala. Selain itu rasa ketergantungan bisa juga timbul karena sugesti seseorang terhadap obat tersebut dan mereka menganggap bila tidak menggunakan obat itu maka penyakitnya tidak akan sembuh. Jadi pikiran-pikiran semacam itu harus dihilangkan karena selain itu bila terlalu sering mengkonsumsi obat sakit kepala yang apalagi mengandung parasetamol dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan hati.
3. Bagaimana cara memilih jenis obat KB yang baik dan benar, karena menggunakan KB suntik menyebabkan menstruasi tidak teratur ? Jawab
:
Hal ini sebaiknya dikonsultasikan kepada bidan setempat, karena respon dari masing-masing ibu terhadap obat KB pun berbeda-beda, bila KB suntik tidak cocok maka ibu bisa mengganti jenis obat KB dengan menggunakan pil KB atau susuk KB (implant).
67
4. Berapakah umur yang ideal bagi seorang wanita untuk hamil ? Jawab
:
Umur yang ideal bagi wanita untuk hamil yaitu antara 25 – 35 tahun. Jika di bawah usia 25 tahun, alat-alat reproduksi pada wanita belum siap untuk menerima perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan rahim sehingga sering terjadi kasus keguguran atau pendarahan sewaktu akan melahirkan. Jika di atas usia 35 tahun, maka para ibu harus berhati-hati karena kondisi rahim yang mendekati masa menopause sudah tidak efektif lagi untuk melahirkan.
5. Mengapa NAPZA sering juga digunakan sebagai obat ? Jawab
:
NAPZA hanya digunakan pada kondisi darurat sebagai pilihan terakhir pada pengobatan, jika tidak ada obat lain lagi yang bisa mengatasi suatu penyakit. NAPZA khususnya psikotropika golongan III lebih sering digunakan sebagai obat penenang pada penderita epilepsi dan narkotika golongan III juga biasa digunakan sebagai campuran obat batuk, tapi tentu saja semua ini harus di bawah pengawasan dokter agar tidak terjadi efek adiksi atau ketergantungan.
6. Mengapa rokok dan alkohol dilegalkan sedangkan narkoba diilegalkan sedangkan ketiganya termasuk dalam kategori NAPZA ? Jawab
:
Rokok dan alkohol masih dilegalkan di Indonesia ini karena perusahaan rokok dan alkohol pemegang pajak tertinggi, jadi apabila perusahaan rokok dan alkohol ditutup maka pemerintah akan kehilangan pemasukan negara yang sangat signifikan. Hal ini lah yang menjadi penyebab rokok dan alkohol masih beredar di Indonesia walaupun efek sampingnya sudah diketahui secara luas.
68
7. Apakah penyedap termasuk bahan adiktif ? Jawab
:
Penyedap bukan termasuk bahan adiktif melainkan bahan aditif. Bahan aditif adalah bahan tambahan yang biasanya terdapat pada makanan seperti pewarna, pemanis, penyedap, dan lain sebagainya. Sedangkan bahan adiktif adalah
bahan-bahan
selain
narkotika
dan
psikotropika
yang
dapat
menyebabkan ketergantungan seperti nikotin pada rokok, alkohol, bensin, dan lain-lain.
8. Apakah obat yang sama bisa diberikan kepada dua orang yang berbeda dengan penyakit yang sama? Jawab
:
Dalam hal ini harus dipertimbangkan dulu tingkat penyakit seseorang, bila penyakit masih pada batas yang sederhana seperti batuk, pilek, dan demam maka obat bisa langsung diberikan tapi yang menjadi perhatian adalah dosisnya yang harus disesuaikan dengan usia seseorang. Jika penyakit yang diderita sudah parah misalnya sakit jantung atau hipertensi, maka penderita sebaiknya mengkonsultasikan terlebih dulu dengan dokter dikhawatirkan ada pertimbangan lain bagi dokter untuk memberikan obat pada seseorang, karena keadaan fisiologis tubuh manusia berbeda-beda maka jenis obat yang diberikan dapat berbeda pula.
3.2.Pembahasan
Setelah dilaksanakan penyuluhan dengan tema-tema di atas, dapat dilihat respon warga masyarakat, siswa SD, siswa SMP/ MTs, dan siswa SMA serta pesantren. Mereka rata-rata sangat tertarik dan antusias dengan penyuluhan yang diberikan, terutama pada saat penyuluhan pada masyarakat Desa Keman Baru sehingga pertanyaan yang diberikan cukup banyak. Mereka yang biasanya menggunakan obat tanpa aturan terlihat sudah mulai mengerti dengan penjelasan yang diberikan terutama pada materi tentang antibiotik. Pada saat penyuluhan tentang VCO, banyak ibu-ibu yang tertarik karena kebetulan penduduk Desa Keman baru hampir tidak pernah membuatnya dan mereka sangat antusias
69
ketika mendengar manfaat dari VCO yang begitu banyak sehingga pada saat pembuatan banyak warga yang hadir mulai dari anak-anak sampai dewasa. Pada saat penyuluhan di SD Keman dengan materi tentang higiene dan sanitasi serta kesehatan gigi dan tangan, tidak ada pertanyaan yang diajukan. Hal ini mungkin disebabkan usia mereka yang masih malu-malu untuk menanyakan pertanyaan. Kami harap mereka semua mengerti dengan penjelasan yang kami berikan. Pada saat penyuluhan di SMP N 2 Pampangan dan MTs Al-Ikhlas mengenai NAPZA dan kesehatan reproduksi, siswa-siswa yang hadir sudah cukup aktif dengan setidaknya memberikan pertanyaan yang mengacu pada tema penyuluhan. Hal yang sama juga terjadi pada saat penyuluhan di SMA N 1 pampangan, dimana siswa-siswa sudah mulai memberikan pertanyaan yang sifatnya ilmiah. Hasil akhir yang kami inginkan dari program KKN yang telah kami laksanakan ini adalah semoga pada akhirnya informasi-informasi yang kami berikan dapat bermanfaat bagi semua kalangan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Agar tercipta masyarakat yang sehat secara fisik dan mental yang mempu menggunakan obat secara rasional, mampu memanfaatkan obat tradisional yang minim efek samping serta terbebas dari penggunaan obatobat terlarang.
70
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
4.1.Kesimpulan
Setelah menjalani program-program pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan mulai tanggal 28 Agustus 2012 sampai dengan 29 September 2012 dapat ditarik kesimpulan: 1. Dari pelaksanaan KKN ini kita dapat mengetahui sejauh mana pengetahuan
masyarakat tentang penggunaan obat yang rasional dan ternyata masih banyak diantara mereka yang belum terlalu paham akan hal itu. 2. Alasan seseorang berani memakai narkoba adalah karena mereka tidak tahu
sejauh mana narkoba itu bisa mempengaruhi fisik dan mentalnya, 3. Selain ilmu pengetahuan, modal yang harus dimiliki oleh mahasiswa adalah
tata karma karena hal itu adalah faktor penting yang menunjang keberhasilan kita di masyarakat. Pendekatan sosial merupakan kunci utama dalam setiap keberhasilan program KKN. Oleh karena itu interaksi antara peserta KKN dengan masyarakat sekitar amat penting. Berhasil atau tidaknya cara kita melakukan pendekatan sosial dapat dilihat dari respon masyarakat kepada kita. Respon yang beragam pun akan ditemui, ada yang menganggap biasa biasa saja, memandang positif atau bahkan menganggap hal yang kita lakukan adalah suatu hal yang negatif. Tapi itu justru harus memotivasi diri kita sebagai komunikator, fasilitator, dan motivator untuk melakukan pendekatan sosial yang lebih intens agar pola pikir mereka berubah dan pada akhirnya mereka akan melakukan atau menerapkan serta memelihara apa yang telah kita sumbangkan kepada mereka.
71
4.2.Saran
Saran-saran yang mungkin dapat kami berikan, diantaranya: 1. Diharapkan kepada masyarakat Desa Keman Baru untuk dapat selalu
menerapkan budaya hidup sehat dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan dan kebersihan diri. 2. Diharapkan agar masyarakat Desa Keman Baru dapat memanfaatkan apa
yang telah kami berikan demi kemajuan desa. 3. Diharapkan masyarakat Desa Keman Baru untuk lebih memanfaatkan potensi
tumbuhan-tunbuhan obat yang ada sehingga dapat digunakan untuk menjaga kesehatan pribadi dan menghemat biaya pengobatan dengan mampu melakukan pengobatan sendiri ( self medication)
Selanjutnya saran-saran yang dapat kami berikan bagi peserta KKN angakatan selanjutnya adalah: 1. Harus lebih melakukan pendekatan kepada masyarakat 2. Menghargai segala sistem atau aturan yang berlaku di masyarakat setempat 3. Menjaga penampilan diri untuk selalu berpenampilan sederhana dan tidak
berlebihan 4. Dalam melakukan penyuluhan harus menggunakan bahasa yang mudah
dipahami oleh masyarakat dan kurangi penggunaan bahasa asing yang sulit dimengerti 5. Menjaga kekompakkan kelompok kerja agar tetap solid demi kesuksesan
program
72
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
73
74
75
76
77
78