LAPORAN PRAKTEK KERJA NYATA PROSES PENYAMBUNGAN PENYAMBUNGAN KABEL SERAT OPTIK / FIBER OPTIC SPLICING PROCESS PT. SUPRA PRIMATAMA NUSANTARA
(BIZNET)
Disusun Oleh : Nama
: Dedi Riyanto
NIM
: 1367 1065 2159
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDONESIA (STTI)
JAKARTA 2016
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktek Kerja Nyata Dengan Judul : PROSES PENYAMBUNGAN PENYAMBUNGAN KABEL SERAT OPTIK / FIBER OPTIC SPLICING PROCESS PT. SUPRA PRIMATAMA NUSANTARA (BIZNET)
Disusun Oleh : Dedi Riyanto 1367 1065 2159
Dilaksanakan pada tanggal 01-01-2017 sampai dengan 23-02-2017, telah diperiksa, disetujui, dan disahkan pada : Hari
:
Sabtu 25 Februari 2017
Tanggal
:
Sabtu 25 Februari 2017
Mengetahui, Ketua Program Studi Teknik Informatika STTI – STTI – STIENI STIENI
(Nana Suryana, S.T, M.T) NIDN : …………………..
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb Wr .Wb..
Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya Hidayah-Nya sehingga pada kesempatan kali ini penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Nyata dengan judul “ PROSES PENYAMBUNGAN KABEL SERAT OPTIK / FIBER OPTIC SPLICING
PROCCES
PT.
Penulisan laporan (BIZNET)”. Penulisan
SUPRA
praktek
PRIMATAMA
kerja kerja
nyata
NUSANTARA
ini
disusun
untuk
memenuhi syarat-syarat pendukung dalam kelulusan seorang Sarjana Komputer Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia. Dalam
penyusunan
laporan
Praktek
Kerja
Nyata
ini
penulis
menyadari bahwa tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari pihak lain baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu
dalam
kesempatan ini penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam penyusunan laporan Praktek Kerja Nyata ini: 1.
Bapak Ir. H. Priya Utama, selaku Wakil Ketua STTI-STIENI
2.
Bapak Nana Suryana, ST, MT. selaku Kepala Program Studi pada jurusan Teknik Informatika STTI.
3.
Semua pihak yang telah memberikan dukungan kepada penulis yang tidak mungkin disebutkan satu persatu. Akhir kata penulis berharap laporan tugas akhir ini dapat memberikan
manfaat wawasan dan
pengentahuan
kepada
pembaca
pada
umumnya,
terutama kepada pembaca yang ingin mengerjakan tugas akhir yang memiliki kesamaan topik dengan tugas akhir ini. Wassalamu’alaikum Wr.Wb Wr .Wb
Jakarta, 23 Februari 2017
Dedi Riyanto
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Masa Esa karena
atas
segala
berkat
dan
rahmat-Nyalah
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada Bagian Provisioning di PT. Supra Primatama Nusantara (Biznet), terhitung mulai tanggal 01 Januari23 Februari 2017. Semua ini tidak terlepas dari dukungan rekan-rekan kerja, Pincapem, Supervisor, dan dosen pembimbing yang selama ini membantu dan mengarahkan sehingga PKL ini dapat terlaksana dengan baik. Pada kesempatan ini juga penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1.
Bapak Sudarmanto selaku Manager Provision yang telah memberikan kesempatan dan ijin kepada penulis untuk melaksanakan PKL di lingkungan PT. Supra Primatama Nusantara . Biznet Warehouse
2.
Bapak Nana Suryana S,Kom MT selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika Sekolah tinggi Teknologi Indonesia (STTI).
3.
Bapak Gema Persada selaku Supervisor Provision yang telah memberikan ijin dan atas bimbingannya sehingga penulis dapat melaksanakan PKL pada bagian Project Regional
4.
Karyawan dan Karyawati PT. Supra Primatama Nusantara (Biznet), yang telah memberikan dukungan baik secara moril, tenaga dan pemikiran kepada penulis dalam pelaksanaan PKL ini.
5.
Rekan-rekan
mahasiswa
Jurusan
Teknik
Informatika
Sekolah
tinggi
Teknologi Indonesia (STTI) . Demikian laporan kegiatan PKL ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat banyak kekurangan. Untuk itu, kritik dan
iv
saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.
Akhirnya, semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis serta pembaca sekalian.
Jakarta, 23 Februari 2017
Penulis
v
DAFTAR ISI
LAPORAN MAGANG ....................................................................................... i PENGESAHAN DARI SEKOLAH TINGGI ..................................................... ii PENGESAHAN DARI PERUSAHAAN ........................................................... iii KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang PKL ....................................................................... 1 1.2. Tujuan PKL..................................................................................... 1 1.3. Manfaat PKL ................................................................................... 2 1.4. Dasar Pelaksanaan PKL .................................................................. 3 BAB II. LANDASAN TEORI ............................................................................. 4 2.1. Gambaran Umum Perusahaan/Instansi ........................................... 4 a. Sekilas Perusahaan ...................................................................... 4 b. Kebijakan Mutu .......................................................................... 4 c. Keunggulan ................................................................................ 4 d. Visi dan Misi Biznet .................................................................. 4 2.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ............. 6 2.3. Kompetensi yan di ajarkan ............................................................. 6 a. Pendahuluan ................................................................................ 6 b. Dasar Teori ................................................................................. 7 1. Pengertian Sistem Komunikasi Serat Optik .......................... 7 2. Orang-Orang yang Paling Berjasa dalam Sejarah Penemuan Fiber Optik ........................................................................... 8 3. Pengertian Serat Optik ......................................................... 10
vi
4. Jenis-jenis Serat Optik ......................................................... 16 5. Konektor Serat Optik ........................................................... 21 6. Keuntungan dan Kerugian dari Serat Optik ......................... 23 2.4. Pembahasan PKL ......................................................................................... 24 a). Peralatan.................................................................................................. 24 b). Langkah – langkah kerja ......................................................................... 26 c). Keamanan ............................................................................................... 26 d). Hasil ........................................................................................................ 26 2.5. Masalah yang dihadapi dan Penanganan Masalah ....................................... 26 BAB III. PENUTUP ........................................................................................... 27 3.1. Kesimpulan .................................................................................................. 27 3.2. Kritik & Saran ................................................................................................ DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 28 LAMPIRAN - LAMPIRAN................................................................................ 29
vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang PKL
Praktek kerja lapangan (PKL) disebut praktek dunia usaha/dunia lapangan (DU/DI) secara umum merupakan salah satu kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh Mahamahasiswa di DU/DI yang memadukan secara sistematik dan sinkron. program pendidikan disekolah dan program pengusahaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja langsung di DU/DI lebih terarah untuk mencapai suatu tingkat keahlian tersebut.Secara sederhananya PKL dapat disebut sebagai pengalaman belajar dan bekerja sebab mahasiswa PKL memang berada di dalam dunia kerja. Dengan demikian saya sebagai calon tenaga kerja yang siap pakai dan profesional. Pembelajaran langsung melalui praktek sangat penting di lakukan untuk memberi keahlian kepada para peserta didik. Penerapan peraktek kerja lapangan (PKL) ini akan dapat membekali mahamahasiswa dengan keahlian seperti yang dibutuhkan dunia usaha/dunia lapangan (DU/DI), dengan demikian pesrta didik menjadi sumber daya manusia (SDM) yang profesional dibidangnya. Dengan praktek kerja lapangan (PKL) para mahamahasiswa
diharapkan
mendapatkan
ilmu
pengetahuan
dari
dunia
usaha/dunia lapangan selain ilmu pengetahuan yang didapat melalui pendidikan perkuliahan. 1.2
Tujuan PKL
Pelaksanaan Praktik Kerja lapangan (PKL) diselenggarakan Sekolah Menengah Kejuruan dengan tujuan :
Mengenalkan mahasiswa terhadap situasi kerja di dunia lapangan.
Memberikan wawasan baru tentang dunia kerja dan kondisi lapangan masa kini.
1
Melatih
bekerja
sampai
kompetensi
keterampilan
yang
diperoleh
perkuliahan kepada lapangan tempat Praktik sebagai Network E ngineer
Melatih mahasiswa bekerja sesuai dengan standar kerja secara nyata dengan Standar lapangan sebagai realisasi konsep PBT (Production Based
Training).
Melatih mahasiswa magang kerja di perusahaan dalam rangka pendekatan dengan perusahaan agar dapat mengisi peluang kerja.
Meningkatkan mutu dan relaevansi pendidikan melalui peran dunia lapangan/usaha.
Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan kerja.
Menghasilkan lulusan yang memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang menjadi bakat dasar pengembangan dirinya secara berkelanjutan.
Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.
Meningkatkan efisiensi penyelenggaraan pendidikan sekolah tinggi melalui pendayagunaan sumber daya pendidikan yang ada di dunian kerja.
1.3
Manfaat PKL
Adapun manfaat dari peraktek kerja lapangan (PKL) manfaatnya adalah sebagai berikut: 1.
Dapat mengenali suatu pekerjaan dilapangan sehingga setelah selesai dari perkuliahan dan terjun kelapangan kerja lapangan dapat memandang suatu pekerjaan yang tidak asing lagi baginya.
2.
Dapat menambah keterampilan dan wawasan dalam dunia usaha yang profesional dan handal.
3.
Untuk mengasah keterampilan yang telah diberikan perkuliahan dan juga sesuai dengan visi dan misi Sekolah Tinggi Teknologi Indonesia
2
1.4
Dasar Pelaksanaan PKL
a. Mahasiswa 1.
Memahami proses pelaksanaan Praktik Pidustri.
2.
Memahami peraturan dan tata tertib Praktik lapangan.
3.
Memahami tugas dan tanggung jawab selama Praktik lapangan.
b. Dosen Pebimbing 1.
Sebagai pedoman dalam membimbing mahasiswa/i dari persiapan pelaksanaan sampai
2.
Evaluasi Praktik lapangan.
3.
Pembimbing lapangan
4.
Sebagai pedoman dalam membimbing mahasiswa/i di lapangan.
5.
Sebagai pedoman dalam megevaluasi keberhasilan mahasiswasiswi selama Praktik lapangan.
3
BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Gambaran Umum Perusahaan/Instansi a.
Sekilas Perusahaan
PT. Supra Primatama Nusantara (Biznet) merupakan Group PT. Mid Plaza Holding yang sahamnya dimiliki sepenuhnya oleh PT. Mid Plaza Holding bergerak dalam Bisnis Commercial Estate, Residential Properties, Hospitality Properties, Information communications & Technologies. dan pengelolaan infrastruktur jaringan. Biznet merupakan perusahaan yang fokus di bidang telekomunikasi dan multimedia, yang memiliki komitmen untuk membangun infrastruktur modern dengan tujuan mengurangi kesenjangan digital Indonesia dengan negara berkembang lainnya. Biznet memiliki dan mengoperasikan jaringan Fiber Optic tercanggih dan data center terbesar di Indonesia. Biznet berdiri pada tahun 2000 sebagai Internet Service Provider yang menyediakan kebutuhan Internet untuk pelanggan bisnis. Pada tahun 2000, Biznet menggunakan teknologi Wireless dan In-Building Ethernet sebagai jalur distribusi layanan Internet kami. Pada tahun 2005, kami mulai beralih menggunakan jaringan Fiber Optic kami sendiri untuk mendistribusikan seluruh layanan Internet dan Network kami. Berkat dukungan dari tim Engineering terbaik dan penuh komitmen, Biznet mulai merintis jalan untuk menjadi salah satu perusahaan telekomunikasi dan multimedia terdepan di Indonesia. b.
Kebijakan Mutu
Biznet menjamin kepuasan setiap pelanggan, baik itu institusi maupun
pelanggan akhir serta kepuasan stakeholder melalui komitmen seluruh jajaran Biznet dalam menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO9001:2008.
4
Biznet
memiliki
komitmen
memberikan
layanan
terbaik
melalui
pengelolaan infrastruktur jaringan sesuai persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang ditetapkan yang berorientasi kepada tepat mutu, tepat waktu dan tepat volume. Biznet
Meningkatkan
mutu
dan
kinerja
melalui
perbaikan
secara
berkesinambungan dalam rangka memenuhi persyaratan, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan stakeholder serta mendorong pencapaian tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Biznet akan meninjau kesesuaian Kebijakan dan Sistem Manajemen Mutu
secara berkala sesuai dengan perkembangan Perusahaan. c.
Keunggulan
1.
Berperan aktif dalam mempercepat proses pembangunan jaringan akses broadband .
2.
Biznet
menggunakan
teknologi
Laser
dan
Wireless
untuk
menghubungkan 7 gedung-gedung tinggi di kawasan pusat bisnis Jakarta. 3.
Memiliki tenaga ahli yang terampil dan kompeten di bidang teknologi
4.
Biznet memperluas jaringan Fiber Optic ke Pulau Sumatera dan membuka kantor cabang baru di Palembang, Jambi dan Padan
5.
Biznet meluncurkan layanan Internet Broadband untuk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan perumahan dengan menggunakan teknologi ADSL.
6.
Memiliki
kemampuan manage
service end
to
end
jaringan
akses broadband baik untuk retail maupun corporate customer. d.
Visi Misi Biznet : 1. Visi
Indonesia dimana setiap individu dan bisnis dapat terhubung dengan lancar untuk menggapai potensi mereka secara individu dan kolektif 2. Misi
5
Menjadi perusahaan solusi jaringan dan multimedia melalui komitmen kami untuk inovasi kelas dunia, infrastruktur dan jasa.
2.2
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja lapangan
Waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja lapangan yang telah dilakukan penulis dilaksanakan pada: Tempat
: Biznet Warehouse
Waktu
: 25 November - 2016.
JAM HARI
08:00-12:00
12:00-14:00
14:00-17:00 /lebih
SENIN
LAPANGAN
SELASA
Splicing (penyambungan) FO
RABU
GUDANG
GUDANG
(Penyambungan &
(Penyambungan &
Produksi
Kabel
Produksi
Kabel
Drop
Core,
Drop
Core,
KAMIS
JUM’AT
SABTU
ISTIRAHAT
Penginputan Data,
Penginputan Data,
Penataan Barang)
Penataan Barang)
FREE
Tabel 1.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktik Kerja lapangan 2.3
Kompetensi yang di ajarkan a. Pendahuluan
Beberapa tahun ini, perkembangan teknologi fiber optik mengalami peningkatan yang cukup pesat. Teknologi ini tidak hanya digunakan dalam bidang telekomunikasi saja, melainkan banyak bidang yang telah menggunakan tekologo ini. Secara umum, kegunaan media transmisi ini adalah menjadi alat dalam
6
berkomunikasi dari satu tempat ke tempat yang lain. Kelebihan dari alat transmisi ini adalah mampu mentransmisikan data yang besar serta yang berkeceptan tinggi. Salah satu yang paling penting dalam dunia telekomunikasi adalah menyediakan media komunikasi dengan baik pelayanannya. Dengan sistem fiber optik maka dapat meminimalisir rugi daya yang terjadi. Hal ini terpengaru dengan jarak maksimum yang diperbolehkan antara transmiter satu dan yang lainnya. Salah satu yang sering terjadi masalah pada fiber optik adalah karena keadaan kotor pada bagian fibernya. Itu terjadi karena ada zat yang masuk kedalam fiber, mungkin karena pembungkusnya sudah rusak ataupun pada saat pemasangan ada kotoran yang masuk. Dengan adanya transmiter fiber ooptik ini diharapkan peningkatan kualitas telekomunikasi di indonesia bisa lebih baik lagi, karena dengan memakai fiber optik sangat minimal sekali ada kendala ataupun kerugian yang terjadi. b. Dasar Teori 1.
Pengertian Sistem Komunikasi Serat Optik
Sistem komunikasi serat optik adalah suatu sistem komunikasi yang menggunakan kabel serat optik sebagai saluran transmisinya yang dapat menyalurkan informasi dengan kapasitas besar dan tingkat keandalan yang tinggi, berbeda dengan media transmisi lainnya serat optik tidak menggunakan gelombang elektromagnetik/listrik sebagai gelombang pembawanya melainkan menggunakan sinar/cahaya laser. Sistem Komunikasi Fiber optik terdiri dari 3 komponen utama yaitu:
Transmitter berupa Laser Diode ( LD ) dan Light Emmiting Diode (LED).
Media transmisi berupa fiber optik.
Receiver yang merupakan detektor penerima digunakan PIN dan APD. Dalam perjalanan sinyal optik dari transmitter menuju receiver akan
terjadi redaman cahaya di sepanjang kabel optik, sambungan-sambungan kabel dan konektor-konektor di perangkatnya. Oleh karena itu untuk transmisi jarak jauh diperlukan sebuah atau beberapa repeater yang berfungsi untuk memperkuat gelombang cahaya yang telah mengalami redaman sepanjang perjalanannya.
7
2.
Orang-orang yang paling Berjasa dalam Sejarah Penemuan Fiber Optic
Di balik kecanggihan dan kehandalan kabel Fiber Optic ada cerita tentang usaha dan kerja keras dari para perintis dan penemu teknologi ini. Tahun 1880 Alexander Graham Bell mempatenkan sebuah sistem telpon optik yang disebut dengan Photophone. Penemuan ini dianggap kurang praktis karena kualitas sinyal yang dikirim melalui cahaya tidak sebagus pada temuan Graham Bell sebelumnya berupa telepon biasa yang sinyalnya terkirim melalui sebuah kawat penghantar.
Gambar 1.1. Alexander Graham Bell Photophone kemudian dianggap sebagai temuan yang gagal. Pada tahun 1840an fisikawan Swiss, Daniel Collodon dan fisikawan Perancis, Jacques Babinet menunjukkan bahwa cahaya dapat mengikuti aliran air yang membentuk air mancur. Kemudian fenomena ini dipopulerkan oleh fisikawan asal Inggris John Tyndall pada 1854. Seiring pergantian abad ditemukan juga bahwa batang kuarsa yang bengkok bisa membawa cahaya.
8
Gambar 1.2. Daniel Collodon, Jacques Babinet da n John Tyndall Selanjutnya orang pertama yang dianggap berhasil menampilkan gambar melalui sekumpulan serat optic adalah Heinrich Lamm. Lamm adalah seorang mahasiwa kedokteran di Munich, Jerman. Tujuan dari eksperimennya adalah agar bisa melihat bagaian dalam tubuh yang tidak bisa dilihat secara langsung. Tahun 1930 ia menyatakan telah berhasil menampilkan gambar pada kertas dengan menggunakan cahaya dari sebuah kawat pijar yang melewati sekumpulan serat optic pendek. Namun gambar hasil dari percobaan tersebut tidak begitu bagus. Sayang Lamm harus pindah ke Amerika karena ia seorang Jahudi.
Gambar 1.3. Heinrich Lamm Pada
tahun
1951,
seorang
berkebangsaan
Denmark
mencoba
mempatenkan hasil temuannya dalam bidang fiber optic namun lembaga paten Denmark menolaknya karena dianggap menjiplak hasil karya John Logie Baird dari Inggris dan Clarence W. Hansell dari Amerika Serikat yang berjasa untuk
9
penemuan televisi dan mesin facsimilie. Sejak saat itu tidak terdengar lagi usahausaha pengembangan system fiber optic.
Gambar 1.4. John Logie Baird dan Clarence W. Hansell
Akhirnya di tahun 1954 Abraham van Heel dari Technical University of Delft, Belanda dan Harold H. Hopkins dan Narinder Kapany dari Imperial College London, secara terpisah mengumumkan kesuksesan mereka pada teknik pencitraan melalui kumpulan serat optik pada journal Nature di Inggris.
Gambar 1.5. Abraham van Heel, Harold H. Hopkins dan Narinder Kapany Hasil ini dari percobaan Van Heel semakin baik setelah melalui hasil diskusinya dengan seorang Fisikawan di bidang optik dari Amerika bernama Brien O’Brien. Van Heel kemudian menutup serat optiknya dengan ba han yang
10
memiliki indeks bias cahaya yang lebih rendah yang bisa mengurangi dampak refleksi pada permukaan sehingga mengurangi kontaminasi dan juga efek Crosstalk antar serat.
Gambar 1.6. Brien O’Brien Selanjutnya seorang dokter bernama Basil Hirschowitz dan asistennya bernama Lawrence Curtis serta seorang fisikawan C. Wilbur Peter yang sedang mengerjakan sebuah proyek untuk pemeriksaan bagian dalam perut berhasil mengembangkan sebuah serat optic yang terselubung. Pada tahun yang sama Will Hicks yang nantinya bekerja di American Optical Co, membuat serat berselubung kaca tetapi Hicks kalah dalam mendapatkan hak paten atas temuanya karena temuan tersebut dianggap memiliki atenuasi atau pelemahan sinyal yang besar (1 dB per meter) sehingga tidak efisien untuk dipakai pada system komunikasi.
Gambar 1.7. Basil Hirschowitz, C. Wilbur Peter dan Will Hicks
11
Selanjutnya seorang peneliti muda Charles K. Kao yang bekerja Standard Telecommunications Laboratories (STL) meneliti cara mengurangi atenuasi serat optic yang sudah ada saat itu. Dalam penelitiannya Dr Charles K. Kao berhasil menemukan bahwa kemampuan serat optic temuannya memiliki kemampuan untuk menyalurkan 200 saluran Tv atau 200 ribu saluran telepon. Perangkat yang digunakan dalam penelitiannya terdiri atas sebuah serat optic dilapisi oleh lapisan kaca yang mengelili intinya dengan indeks refraktif yang satu persen lebih kecil dari intinya. Total diameter jalur yang akan dilewati oleh gelombang cahaya tersebut adalah 300 sampai 400 micron. Gelombang cahaya disebarkan sepanjang permukaan antara dua kaca. Dr. Kao menyatakan bahwa ia memperkirakan bisa mengurangi atenuasi sebesar 20 dB/ Km. Beliau kemudian mengajukan dana untuk penelitiannya itu.
Gambar 1.8. Dr Charles K. Kao Sementara Dr.Kao melakukan penelitian tiga orang yang berkerja pada perusahaan Corning Glass Works, Robert Maurer, Donald Keck, Peter Schultz melakukan serangkaian uji coba untuk mendapatkan bahan yang memiliki indeks bias yang lebih rendah. Pada bulan September 1970 mereka mengumumkan bahwa mereka telah membuat serat singlemode dengan redaman di 633 nanometer (nm) helium neon baris di bawah 20 dB / km. Dan setelah dicoba di Laboratorium Penelitian Martlesham Heath dikonfirmasi bahan tersebut memiliki atenuasi yang rendah.
12
Gambar 1.9. Robert Maurer, Donald Keck dan Peter Schultz Selanjutnya banyak perusahaan dan lembaga yang melalukan penelitian dan pengembangan secara terus menerus hingga sampai pada pencapaian saat ini. 3.
Pengertian Serat Optik
Serat Optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Cahaya yang ada di dalam Serat Optik sulit keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara. Sumber cahaya yang digunakan adalah laser karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi Serat Optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi. Serat Optik umumnya digunakan dalam sistem telekomunikasi serta dalam pencahayaan, sensor dan Optik pencitraan. Serat
Optik
terdiri
dari
2
bagian,
yaitu cladding
dan core.
Cladding adalah selubung daricore. Cladding mempunyai indek bias lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah keluar dari core kembali kedalam core lagi. Efisiensi dari Serat Optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh Serat Optik.
13
Karakteristik yang membedakan Serat optik dari twisted pair/coaxibel cable: 1.
Kapasitas yang lebih besar.
2.
Ukuran yang lebih kecil & bobot yang lebih ringan.
3.
Atenuasi yang lebih rendah.
4.
Isolasi elektromagnetik.
5.
Jarak repeater yang lebih besar.
a.
Struktur Serat Optik 1.
Bagian yang paling utama dinamakan bagian inti (core), dimana gelombang cahaya yang dikirimkan akan merambat dan mempunyai indeks bias lebih besar dari lapisan kedua. Terbuat dari kaca ( glass) yang berdiameter yang bervariasi antara 8 – 62,5 mikron tergantung jenis serat optiknya.
2.
Bagian yang kedua di namakan lapisan selimut (Cladding ), dimana bagian ini mengelilingi bagian inti dan mempunyai indeks bias lebih kecil dibandingkan dengan bagian inti. Terbuat dari kaca yang berdiameter
yang
bervariasi
(untuk singlemode dan multimode
step
antara index)
125 dan
250
mm mm
(untuk multimode grade index), juga tergantung dari jenis Serat optiknya. 3.
Bagian yang ketiga dinamakan lapisan jaket (Coating ), dimana bagian ini merupakan pelindung lapisan inti dan selimut yang terbuat dari bahan plastik yang elastic (PVC).
14
Gambar 2. 1 Struktur Kabel Serat Optik Walaupun pada dasarnya cahaya merambat sepanjang inti serat, namun kulit memiliki Beberapa fungsi :
Mengurangi loss hamburan pada permukaan inti.
Melindungi serat dari kontaminasi penyerapan permukaan.
Mengurangi cahaya yang loss dari inti ke udara sekitar.
Menambah kekuatan mekanis.
b.
Karakteristik Serat Optik 1. Numerical Aperture (NA) Numerical Aperture merupakan parameter yang merepresentasikan sudut penerimaan maksimum dimana berkas cahaya masih bisa diterima dan merambat didalam inti Serat. Sudut penerimaan ini dapat beraneka macam tergantung kepada karakteristik indeks bias inti dan selubung Serat Optik. Jika sudut datang berkas cahaya lebih besar dari NA atau sudut kritis maka berkas tidak akan dipantulkan kembali ke dalam Serat melainkan akan menembus cladding dan akan keluar dari Serat. Semakin besar NA maka
15
semakin banyak jumlah cahaya yang diterima oleh Serat. Akan tetapi sebanding dengan kenaikan NA menyebabkan lebar pita berkurang, dan rugi penyebaran serta penyerapan akan bertambah. Oleh karena itu, nilai NA besar hanya baik untuk aplikasi jarak-pendek dengan kecepatan rendah. 2.
Redaman Redaman/atenuasi Serat Optik merupakan karakteristik penting yang
harus diperhatikan mengingat kaitannya dalam menentukan jarak pengulang (repeater ), jenis pemancar dan penerima optik yang harus digunakan. Redaman serat biasanya disebabkan oleh karena penyerapan/absorpsi energi sinyal oleh bahan, efek scattering/penghamburan dan pengaruh radiasi/pembengkokan.
Semakin
besar atenuasi berarti
semakin
sedikit
cahaya yang dapat mencapai detektor dan dengan demikian semakin pendek kemungkinan jarak span antar pengulang. 3.
Dispersi Dispersi adalah pelebaran pulsa yang terjadi ketika sinyal merambat
melalui sepanjang serat optik. Dispersi akan membatasi lebar pita (bandwidth) dari Serat. Dispersi yang terjadi pada Serat secara garis besar ada dua yaitu dispersi intermodal dan dispersi intramodal dikenal dengan nama lain dispersi
kromatik disebabkan
oleh dispersi
material dan dispersi
wavegiude. Serat optic terbuat dari bahan dielektrik berbentuk seperti kaca (glass). Di dalam Serat inilah energi cahaya yang dibangkitkan oleh sumber cahaya disalurkan (ditransmisikan) sehingga dapat diterima di ujung unit penerima (receiver ). 4.
Jenis Kabel Serat Optik a.
Jenis – Jenis Kabel Serat Optik Menurut jenisnya, kabel serat optik dibedakan menjadi 3 macam : a)
Single Mode Fiber Pada single
mode
fiber ,
terlihat
pada
gambar
bahwa index bias akan berubah dengan segera pada batas antara core dan cladding ( step
16
index).
Bahannya
terbuat
dari silica
glass baik
untuk cladding maupun corenya.
Diameter core jauh lebih kecil (10 mm) dibandingkan dengan diameter cladding ,
konstruksi
demikian
dibuat
untuk
mengurangi rugi-rugi transmisi akibat adanya fading. Single
mode
fiber sangat
baik
digunakan
untuk
menyalurkan informasi jarak jauh karena di samping rugi-rugi transmisi yang kecil juga mempunyai band frekuensi yang lebar. Misalnya untuk ukuran 10/125 mm, pada panjang gelombang cahaya 1300 nm, redaman maksimumnya 0,4 – 0,5 dB/km dan lebar band frekuensi minimum untuk 1 km sebesar 10 GHz. Perambatan cahaya dalam single mode fiber adalah sebagai berikut :
Gambar 2. 2 Perambatan cahaya dalam single mode fiber Single mode fiber dapat juga dibuat dengan index bias yang berubah secara perlahan-lahan ( graded index). b) Multimode Step Index Fiber Serat
optik
ini
pada
dasarnya
mempunyai
diameter core yang besar (50 – 400 um) dibandingkan dengan diameter cladding (125 – 500 um). Sama halnya dengan single mode fiber , pada serat optik ini terjadi perubahan index bias dengan segera ( step index) pada batas antara core dan cladding . Diameter core yang besar (50 – 400 um) digunakan untuk menaikkan efisiensi coupling pada sumber cahaya yang tidak
17
koheren seperti LED. Karakteristik penampilan serat optik ini sangat bergantung pada macam material/bahan yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian, penambahan prosentase bahan silica pada serat optik ini akan meningkatkan penampilan ( performance). Tetapi jenis serat optik ini tidak populer karena meskipun kadar silicanya ditingkatkan, rugi-rugi dispersi sewaktu transmit tetap besar, sehingga
hanya
baik
digunakan
untuk
menyalurkan
data/informasi dengan kecepatan rendah dan jarak relatif dekat. Perambatan gelombang pada multimode step index fiber sebagai berikut :
Gambar 2. 3 Perambatan gelombang pada multimode step index fiber
c) Multimode Graded index Multimode graded index dibuat dengan menggunakan bahan multi component glass atau dapat juga dengan silica glass baik untuk core maupun cladding nya. Pada serat optik tipe ini, indeks bias berubah secara perlahan-lahan ( graded index multimode). Indeks bias inti berubah mengecil perlahan mulai dari pusat core sampai batas antara core dengan cladding . Makin
mengecilnya
indeks
bias
ini
menyebabkan
kecepatan rambat cahaya akan semakin tinggi dan akan
18
berakibat dispersi waktu antara berbagai mode cahaya yang merambat akan berkurang dan pada akhirnya semua mode cahaya akan tiba pada waktu yang bersamaan dipenerima (ujung serat optik). Diameter core jenis serat optik ini lebih kecil dibandingkan dengan diameter core jenis serat optic Multimode Step Index, yaitu 30 – 60 um untuk core dan 100 – 150 um untuk cladding nya. Biaya pembuatan jenis serat optik ini sangat tinggi bila dibandingkan dengan jenis Single mode. Rugi-rugi transmisi minimum adalah sebesar 0,70 dB/km pada panjang gelombang 1,18 um dan lebar band frekwensi 150 MHz sampai dengan 2 GHz. Oleh karenanya jenis serat optik ini sangat ideal untuk menyalurkan
informasi
pada
jarak
menengah
dengan
menggunakan sumber cahaya LED maupun LASER, di samping juga penyambungannya yang relatif mudah.
Gambar 2. 4 Perambatan gelombang pada multimode graded index fiber b.
Pembagian Jenis Kabel Serat Optik a)
Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan : 1.
Berdasarkan Mode yang dirambatkan : 1)
Single mode : serat optik dengan core yang sangat kecil, diameter mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding cladding .
2) Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di dalamnya akan
19
terpantul-pantul di dinding cladding yang dapat menyebabkan berkurangnya bandwidth dari serat optik jenis ini. b)
Berdasarkan indeks bias core : 1)
Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen.
2)
Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil. Jadi pada graded indeks, pusat core memiliki nilai indeks bias yang paling besar. Serat graded
indeks memungkinkan
untuk
membawa bandwidth yang lebih besar, karena pelebaran pulsa yang terjadi dapat diminimalkan. c.
Bagian – bagian Serat Optik Jenis Single Mode Reliabilitas dari serat optik dapat ditentukan dengan satuan BER ( Bit Error Rate). Salah satu ujung serat optik diberi masukan data tertentu dan ujung yang lain mengolah data itu. Dengan intensitas laser yang rendah dan dengan panjang serat mencapai beberapa km, maka akan menghasilkan kesalahan. Jumlah kesalahan persatuan waktu tersebut dinamakan BER. Dengan diketahuinya BER maka, Jumlah kesalahan pada serat optik yang sama dengan panjang yang berbeda dapat diperkirakan besarnya. 1.
Teknik Penyambungan Fiber Optik Teknik penyambungan serat optik dengan serat optik ada 3, yaitu : a.
Penyambungan permanen yang disebut splice. Penyambungan sambungan teknik lebur ( fusion) bersifat permanen, artinya tidak dapat dibongkar pasang. Redaman yang dihasilkan menghasilkan redaman paling kecil di antara teknik sambung lain.
b.
Penyambungan
tak
20
permanen
dengan
menggunakan connector . Penyambungan serat optik menggunakan konektor bersifat tidak permanen, artinya dapat dibongkar pasang. Konektor biasanya
digunakan
untuk
kontak
dengan
terminal
perangkat aktif. c.
Penyambungan semi permanen dengan teknik mekanik. Penyambungan dengan teknik mekanik ini menghasilkan redaman yang bersifat sedang.
2.
Karakter Transmisi pada Serat Optik Sistem serat optik beroperasi pada daerah 100.000 - 1.000.000 GHz. Prinsip kerja transmisi serat optik adalah sebagai berikut : a.
Cahaya dari suatu sumber masuk ke silinder kaca atau plastik core.
b.
Berkas cahaya dipantulkan dan di propagasikan sepanjang serat, sedangkan sebagian lagi diserap oleh material sekitarnya.
Serat optik mentransmisikan berkas cahaya yang ditandai dengan sebuah sinyal dengan memakai total internal reflection. Refleksi jenis ini terjadi pada berbagai
media
transparan
yang memiliki
indeks
refraksi
lebih
tinggi
dibandingkan media disekelilingnya. Dampak,
serat
optic
bertindak
sebagai
pengarah
gelombang (waveguide) untuk frekuensi dalam rentang sekitar 100 terra hingga 1000 terra hertz. Hal ini menutupi bagian inframerah dan cahaya tampak.
5.
Konektor Serat Optik
5.1
Jenis – jenis Konektor Serat Optik/Fiber Optik Jenis-jenis konektor fiber optic ada beberapa yang sering digunakan seperti ST, SC, FC, LC ,SMA dll , konektor yang biasa digunakan untuk koneksi OTB adalah konektor ST atau FC .
21
Gambar 2. 5 Konektor ST dan FC
Gambar 2.6. Konektor Serat Optik/Fiber Optik 5.2. Cara Kerja Fiber Optic Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul
dari cladding ,
dan
hal
ini
disebut total
internal
reflection, karena cladding sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal.
22
Gambar 2. 6 Cara kerja fiber optic 5.3. Tempat pemasangan kabel Serat Optik a.
Di wilayah perkotaan banyak lekukan dansaluran yang sudah dipenuhi oleh kabel lain sehingga pemasangan infrastruktur baru selala dibuat dalam jumlah kecil, dengan radius belokan serat dan kabel diusahakan tetap kecil.
b.
Kabel dalam bermacam – macam kondisi, seperti diluar atau di bawah tanah, di udara atau di dalam ruangan. Konsekuensinya, banyak kondisi termal, mekanikal dan tekanan lain yang harus diterima kabel serat optik tersebut.
c.
Hindari
penyambung
yang
terlalu
banyak.
Usahakan
seminimal mungkin agar tidak perlu menggunakan teknisi yang terlatih dan dapat dipersiapkan dengan mudah. d.
Jangan sampai teerjadi banyak tekukan dan kebocoran jaket pelindung yang dapat menyebabkan kebocoran cahaya.
e.
6.
Biaya jalur koneksi global harus menjadi lebih murah.
Keuntungan dan Kerugian dari Serat Optik
6.1. Keuntungan serat optic a)
Mempunyai lebar pita frekuensi (bandwith yang lebar).
b)
Frekuensi pembawa optik bekerja pada daerah frekuensi yang tinggi yaitu sekitar 10^13 Hz sampai dengan 10^16 Hz, sehingga informasi yang dibawa akan menjadi banyak.
c)
Redaman sangat rendah dibandingkan dengan kabel yang terbuat
dari
tembaga,
terutama
pada
frekuensi
yang
mempunyai panjang gelombang sekitar 1300 nm yaitu 0,2 dB/km. d)
Kebal terhadap gangguan gelombang elektromagnet. Fiber optik terbuat dari kaca atau plastik yang merupakan isolator, berarti bebas dari interferensi medan magnet, frekuensi radio dan gangguan listrik.
23
e)
Dapat menyalurkan informasi digital dengan kecepatan tinggi. Kemampuan fiber optik dalam menyalurkan sinyal frekuensi tinggi, sangat cocok untuk pengiriman sinyal digital pada sistem multipleks digital dengan kecepatan beberapa Mbit/s hingga Gbit/s.
f)
Ukuran dan berat fiber optik kecil dan ringan. Diameter inti fiber optik berukuruan micro sehingga pemakaian ruangan lebih ekonomis. Dan juga tidak mengalirkan arus listrik Terbuat dari kaca atau plastik sehingga tidak dapat dialiri arus listrik (terhindar dari terjadinya hubungan pendek).
6.2. Kerugian serat optic a)
Konstruksi fiber optik lemah sehingga dalam pemakaiannya diperlukan lapisan penguat sebagai proteksi.
b)
Karakteristik transmisi dapat berubah bila terjadi tekanan dari luar yang berlebihan.
c)
Tidak
dapat
dialiri
arus
listrik,
sehingga
memberikan catuan pada pemasangan repeater .
2.4. Pembahasan PKL Penyambungan Kabel Fiber Optik (Drop Cable 2 Core) a)
Peralatan
Gambar Alat
Nama alat
Fungsi alat
Splicer
Handheld Light Source
24
tidak
dapat
Optical Power Meter
Splice
On
Connector
Cleaver
Drop
Cable
Stripper
Stripper
Optical Fiber Identifier
/
Laser Cutter Plier / Tang Potong
Drop Cable / Drop Core
25
Tissue
Tabel 1.2. Peralatan Penyambungan Kabel Fiber Optic b)
Langkah – langkah kerja
c)
Keamanan
d)
Hasil
2.5. Masalah yang dihadapi dan Penanganan Masalah
Masalah yang dihadapi
Penanganan Masalah Lihat SOC yang pecah, ganti dengan
Redaman diatas -10,50
yang baru Lihat SOC yang pecah/rusak, ganti
Redaman -50.00
dengan yang baru Lihat SOC yang pecah/rusak, ganti
Saat dilaser, cahaya tidak tembus
dengan yang baru
Saat ARC terdapat gelembung inti
SOC Ganti dengan yang baru SET terus sampai lossnya menjadi
Loss diatas 0.03
dibawah 0,03
Protect tidak melekat sempurna
Panaskan ulang
Saat pengangkatan selalu patah
Harus tenang, tidak terburu-buru
Tabel 1.3. Masalah yang dihadapi dan Penanganan Masalah
26
BAB III. PENUTUP 1.1. Kesimpulan
Fiber optik adalah salah satu transmiter yang memiliki sedikit sekali kendala, itu dapat dibuktikan dengan sangat pesatnya perkembangan penggunaan fiber optik di dalam bidang telekomunikasi. Kabel fiber optik dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu single mode step index, multi mode step index dan multi mode gradde index, dimana pada umum nya tipe multi mode biasanya dipakai untuk jarnk yang dekat, smemntara single mode untuk jarang yang cukup jauh. Fiber optik sendiri sangan besar seklai kapasitas untuk transper datanya. Fiber optik sanagt cocom sekali dengan keadaan geografis di indonesia khususnya di jawa, karena daerahnya tidak terlalu banyak yang curam.
Membuat laporan hasil PKL ternyata tidak serumit yang saya bayangkan, jika kita benar-benar berniat untuk menyelesaikannya.
PKL ini bisa membuat pengetahuan, pengalaman dan pertemanan semakin bertambah banyak.
Saat
membaca
laporan
hasil
prakrin
saya
ini
yang
berjudul
“PENYAMBUNGAN KABEL FIBER OPTIK (DROP CABLE 2 CORE)” mungkin step by step terlihat sangat mudah, tapi kenyataannya
jika
langsung
praktek
sangat
membutuhkan
kesabaran,
ketelitian,
ketenangan dan kefokusan.
PKL di Biznet mengajarkan saya bahwa “Ilmu itu harus di share, dibagikan ke semua orang. Karena jika hanya 1 dari 10 orang yang bisa bekerja, itu tidak berguna. Tapi jika 1 orang ini membagikan ilmunya ke 9 orang lainnya, dan mereka semua bekerja sama untuk membangun sesuatu, pasti akan terasa ringan nantinya.”
PKL
mengajarkan
kita
bahwa
jika
Professional dalam arti tidak main-main.
27
bekerjaitu
harus professional .
DAFTAR PUSTAKA
Tentang PT.Supra Primatama Nusantara (Biznet)
http://www.biznetnetworks.com/id/company/about-us/.html (diakses 1 Januari 2017)
How To Splicing
http://nugrahafandhi.blogspot.co.id/2011/04/cara-menyambung-kabel-seratoptik.html (diakses 22 Januari 2017)
Tools for fiber optic splice
http://fiberopticknowledge.blogspot.co.id/2012/02/splicing-kabel-fiberoptic.html (diakses 19 Februari2017)
Sejarah Fiber Optic
https://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik (diakses 22 Februari 2017)
28