BAB I PENDAHULUAN
1.1. 1.1.
Lata Latarr Be Bela laka kang ng Ke Kerj rja a Prak Prakti tik k P.T Indo Indone nesi siaa Powe Powerr Unit Unit Bisn Bisnis is Pemb Pemban angk gkit itan an Sagu Saguli ling ng meru merupa paka kan n
perusahaan pembangkitan yang bergerak khusus di bidang pembangkitan listrik tenaga air dan dibawahi oleh P.T Indonesia Power. UBP Saguling memiliki 7 (tuj (tujuh uh)) sub sub unit unit diant diantar arany anyaa ra!a ra!ak" k" Ubru Ubrug. g. Plen Plenga gan" n" #ama #amajan jan"" $ika $ikalo long ng"" Bengkok %ago" dan P. P.ondang ondang dengan total daya terpasang sebesar 7&7"' *. UBP Saguling memilki + unit Pembangkit #istrik Tenaga ,ir (P#T,)" dengan masing-masing berkapasitas 7/ *" dan P#T, ini ber0ungsi sebagai pemikul beban pun!ak karena dapat dengan !epat mengikuti perubahan beban tanpa harus mengorbankan e0isiensi. Suatu unit P#T, memiliki beberapa komponen utama diantaranya1 bedungan2 pipa pesat ( penstock )2 )2 turbin air2 dan generator. Suat Suatu u rotary (turbin n dan generator generator)) yang yang bekerja bekerja se!ara se!ara terus terus rotary equipment equipment (turbi menerus" menerus" membutuhkan membutuhkan sistem pendingin pendinginan an agar tidak terjadi over temperature pada bagian-bagian rotary rotary equipment equipment yang yang berges bergeseka ekan n sehing sehingga ga tidak tidak terjadi terjadi perubahan si0at material pada peralatan tersebut. Pada P#T, P#T, Saguling terdapat te rdapat 3 sistem pendinginan yaitu" Air yaitu" Air Cooler dan dan Oil Cooler . Air Cooler berada berada pada sisi generator yang ber0ungsi mendinginkan udara yang yang sengaj sengajaa disirk disirkula ulasik sikan an untuk untuk mendin mendingin ginkan kan generat generator or"" dengan dengan media media pendinginnya adalah air. Untuk setiap unit generator pada P#T," P#T," terdapat 4 Air Cooler . Sedangkan Oil Cooler ber0ungsi ber0ungsi mendinginkan oli-oli pendingin pada sisi bear bearin ing g dengan dengan media pendingi pendingin n air" air" sistem sistem oil cooler cooler men!a men!aku kup p ' bearing diantaranya1 upper bearing 2 turbine bearing 2 thrust and lower bearing . Saat Saat ini seluru seluruh h pipa pipa sistem sistem pendin pendingin ginan an pada pada P#T P#T, Sagulin Saguling" g" baik baik Air Cooler maupun Oil Cooler sedang sedang mengalami tahap penggantian material" dengan material pipa semula berbahan berbahan tembaga tembaga nikel ($u5i) menjadi berbahan stainless berbahan stainless
1
steel . Penggantian material ini dilakukan karena seluruh sistem air pendingin pada P#T P#T, Saguli Saguling ng menggu menggunak nakan an air dari dari waduk waduk sagulin saguling g yang yang kualita kualitass airnya airnya semakin buruk. %engan kondisi air tersebut" penggunaan material $u5i dikhawatirkan akan mengakibatkan korosi pada pipa-pipa sistem pendingin" yang dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan mengakibatkan kebo!oran kebo!oran pipa (khususny (khususnyaa pada sistem Oil Cooler ). ). ,kan ,kan tetap tetapii peng penggu guna naan an stainless steel memilik memilikii kelema kelemahan han"" yaitu yaitu kekuata kekuatan n material yang rendah" sehingga tidak bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Untuk saat ini sistem Oil Cooler penggunaan stainless penggunaan stainless steel baru baru diterapkan pada sisi , thrust dan lower bearing lower bearing unit +. 6leh sebab itu diperlukan analisis pada sistem Oil Cooler (thrust and lower bearing ) e0ektiitas material $u5i dan stainless dan stainless steel " sehingga sehingga dapat dapat diketahui diketahui material yang lebih e0ekti0 diantara kedua material yang sudah digunakan" dalam proses Cooling Water (air (air pendingin).
1.2. .2. Rua Ruang Lin Ling gku kup p Ke Kerja Pra Prakt ktik ik erja erja Prak Prakti tik k dila dilaku kuka kan n di Indo Indone nesi siaa Powe Powerr Unit Unit Bisn Bisnis is Pemb Pemban angk gkita itan n
Saguling" Saguling" dengan !akupan !akupan pembelajaran pembelajaran dan praktik praktik mengenai mengenai operasi P#T, P#T, Sagu Saguli ling ng""
peme pemeli liha hara raan an-p -pem emel elih ihar araa aan n
ruti rutin n
pada pada
P#T P#T,
Sagu Saguli ling ng
baik baik
pemeliharaan preventive pemeliharaan preventive maintenance dan maintenance dan corrective maintenance. maintenance. Se!ara khusus tugas yang yang kami kerjakan ialah menganal menganalisis isis e0ektiitas e0ektiitas penggunaan penggunaan material material $u5i dengan stainless dengan stainless steel pada steel pada thrust and lower bearing P#T, Unit +. etode perhitungan dan perbandingan yang digunakan ialah analisa perpindahan panas dengan 5TU ( Number of Transfer Transfer Unit ). ).
1.3. 1.3.
Tujuan juan dan dan an an!a !aat at Ke Kerj rja a Pra Prakt ktik ik 1.3.1. 1.3.1. Tu Tujuan juan Kerja Kerja Praktik Praktik a. Tujuan uan U"u U"u" " Sebagai Sebagai syarat syarat kelulu kelulusan san jenjang jenjang % III di Polite Politekni knik k negeri negeri
8akarta Untuk mengetahui proses pembangkitan pada P#T, Saguling
2
steel . Penggantian material ini dilakukan karena seluruh sistem air pendingin pada P#T P#T, Saguli Saguling ng menggu menggunak nakan an air dari dari waduk waduk sagulin saguling g yang yang kualita kualitass airnya airnya semakin buruk. %engan kondisi air tersebut" penggunaan material $u5i dikhawatirkan akan mengakibatkan korosi pada pipa-pipa sistem pendingin" yang dalam jangka waktu lama bisa mengakibatkan mengakibatkan kebo!oran kebo!oran pipa (khususny (khususnyaa pada sistem Oil Cooler ). ). ,kan ,kan tetap tetapii peng penggu guna naan an stainless steel memilik memilikii kelema kelemahan han"" yaitu yaitu kekuata kekuatan n material yang rendah" sehingga tidak bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama. Untuk saat ini sistem Oil Cooler penggunaan stainless penggunaan stainless steel baru baru diterapkan pada sisi , thrust dan lower bearing lower bearing unit +. 6leh sebab itu diperlukan analisis pada sistem Oil Cooler (thrust and lower bearing ) e0ektiitas material $u5i dan stainless dan stainless steel " sehingga sehingga dapat dapat diketahui diketahui material yang lebih e0ekti0 diantara kedua material yang sudah digunakan" dalam proses Cooling Water (air (air pendingin).
1.2. .2. Rua Ruang Lin Ling gku kup p Ke Kerja Pra Prakt ktik ik erja erja Prak Prakti tik k dila dilaku kuka kan n di Indo Indone nesi siaa Powe Powerr Unit Unit Bisn Bisnis is Pemb Pemban angk gkita itan n
Saguling" Saguling" dengan !akupan !akupan pembelajaran pembelajaran dan praktik praktik mengenai mengenai operasi P#T, P#T, Sagu Saguli ling ng""
peme pemeli liha hara raan an-p -pem emel elih ihar araa aan n
ruti rutin n
pada pada
P#T P#T,
Sagu Saguli ling ng
baik baik
pemeliharaan preventive pemeliharaan preventive maintenance dan maintenance dan corrective maintenance. maintenance. Se!ara khusus tugas yang yang kami kerjakan ialah menganal menganalisis isis e0ektiitas e0ektiitas penggunaan penggunaan material material $u5i dengan stainless dengan stainless steel pada steel pada thrust and lower bearing P#T, Unit +. etode perhitungan dan perbandingan yang digunakan ialah analisa perpindahan panas dengan 5TU ( Number of Transfer Transfer Unit ). ).
1.3. 1.3.
Tujuan juan dan dan an an!a !aat at Ke Kerj rja a Pra Prakt ktik ik 1.3.1. 1.3.1. Tu Tujuan juan Kerja Kerja Praktik Praktik a. Tujuan uan U"u U"u" " Sebagai Sebagai syarat syarat kelulu kelulusan san jenjang jenjang % III di Polite Politekni knik k negeri negeri
8akarta Untuk mengetahui proses pembangkitan pada P#T, Saguling
2
Untuk mempelajari mempelajari komponen-k komponen-kompo omponen nen pembangkit pembangkitan an pada
P#T, Saguling Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan pemeliharaan mesin pada
sistem siste m P#T, P#T, Saguling Untu Untuk k mempe empero role leh h peng pengal alam aman an kerj kerjaa dan dan prak prakti tik k yang ang sebelumnya tidak didapatkan di kampus
#. Tujuan juan K$u K$u%u %u%% emb emban andi ding ngka kan n
e0ek e0ekti tii ita tass
tube
berm bermat ateri erial al
$u5i $u5i
deng dengan an
stainless steel pada siste sistem m Oil Oil Cooler Cooler sisi sisi thust and lower bearing P#T, Unit +" serta untuk menganalisis material yang lebih e0ekti0 untuk digunakan diantara kedua material yang telah diterapkan.
1.3.2. 1.3.2. an!aat an!aat Kerja Kerja Praktik Praktik an0 an0aa aatt yang ang did didapat apatk kan dari ari
kerj kerjaa prak prakti tik k yang yang dilaku dilakukan kan""
diantaranya man0aat untuk 1
a. a$a%i%&a ena enamb mbah ah
wawa wawasa san n
tent tentan ang g
kara karakt kter eris isit itik ik
dari dari
sist sistem em
Pemban Pembangki gkitt #istrik #istrik Tenaga enaga ,ir ,ir (P#T (P#T,)" khusus khususnya nya di UBP Saguling enambah pengalaman praktik ena enamb mbah ah rasa rasa kein keingi gint ntah ahua uan n tentan tentang g unit unit pemb pemban angk gkita itan n Sagu Saguli ling ng"" meni mening ngka katk tkan an sara sara keko kekomp mpak akan an"" kerja kerjasam samaa dan dan gotong-royong saat bekerja di lapangan (unit).
#. Peru% eru%a a$aan $aan Sebagai bentuk kepedulian perusahaan dalam bidang pendidikan
khususnya bagi Politeknik 5egeri 8akarta" sehingga diharapkan di masa yang akan datang dapat terjalin kerjasama yang baik antara Indonesia Power UBP Saguling dengan Politeknik 5egeri 8akarta.
3
#aporan ini diharapkan bisa menjadi bahan rujukan dalam rangka meningkatkan kualitas serta kuantitas dari produk yang dihasilkan sekaligus mendapatkan masukan apabila menemukan suatu potensi improvement .
BAB II 'ABARAN UU PERU(AHAAN
2.1.
(ejara$ dan Kegiatan )pera%i*nal Peru%a$aan
2.1.1. (ejara$ (ingkat PT. Ind*ne%ia P*&er
Pada awal &&9-an" Pemerintah Indonesia mempertimbangkan perlunya deregulasi pada sektor ketenagalistrikan. #angkah ke arah deregulasi tersebut diawali dengan berdirinya Paiton Swasta yang dipertegas dengan dikeluarkannya eputusan Presiden 5o. '7 tahun &&3 tentang peman0aatan sumber dana swasta melalui pembangkit - pembangkit listrik swasta. emudian pada akhir &&'" enteri Pertambangan dan :nergi (P:) menerbitkan kerangka dasar kebijakan (sasaran dan kebijakan pengembangan sub sektor ketenagalistrikan ) yang merupakan pedoman jangka panjang restrukturisasi sektor ketenagalistrikan. Sebagai penerapan tahap awal" pada tahun &&+ P#5 diubah statusnya dari Perum menjadi Persero.Setahun
4
kemudian tepatnya tanggal ' 6ktober &&/" PT. P#5 (Persero) membentuk dua anak perusahaan yang tujuannya untuk memisahkan misi sosial dan misi komersial yang diemban oleh BU5 tersebut. Salah satu dari anak perusahaan itu adalah PT. Pembangkitan Tenaga #istrik 8awa-Bali I" atau yang lebih dikenal dengan nama P#5 P8B I. ,nak perusahaan ini ditujukan untuk menjalankan usaha komersial pada bidang pembangkitan tenaga listrik dan usaha-usaha lain yang terkait.
Pada tanggal ' 6ktober 3999" bertepatan dengan ulang tahunnya yang kelima" anajemen perusahaan se!ara resmi mengumumkan perubahan nama P#5 P8B I menjadi PT. I5%65:SI, P6*:;. Perubahan nama ini merupakan upaya untuk menyikapi persaingan yang semakin ketat dalam bisnis ketenagalistrikan dan sebagai persiapan untuk priatisasi perusahaan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. *alaupun sebagai perusahaan komersial di bidang pembangkitan baru didirikan pada pertengahan &&9-an" Indonesia Power mewarisi berbagai sejumlah asset berupa pembangkit dan 0asilitas - 0asilitas pendukungnya. Pembangkitan - pembangkitan tersebut meman0aatkan teknologi modern berbasis !omputer dengan menggunakan beragam energi primer" seperti1 air" batubara" panas bumi" dan sebagainya. 5amun demikian" dari pembangkit- pembangkit tersebut ada pula pembangkit paling tua di Indonesia" seperti P#T, Plengan" P#T, Ubrug" P#T, etenger dan sejumlah P#T, lainnya yang dibangun pada tahun &39-an dan sampai sekarang masih beroperasi.
%ari sini dapat dipandang bahwa se!ara kesejahteraan pada dasarnya usia PT. I5%65:SI, P6*:; sama dengan keberadaan listrik di Indonesia. Pembangkit < pembangkit yang dimiliki oleh PT. Indonesia Power dikelola dan dioperasikan oleh delapan Unit Pembangkitan diantaranya 1 Perak =rati" amojang" ri!a" Priok" Suralaya" Saguling" Semarang" dan Bali. Se!ara keseluruhan" PT Indonesia Power memiliki kapasitas sebesar 4.447 *. Ini
5
merupakan kapasitas terpasang terbesar yang dimiliki oleh sebuah perusahaan pembangkit di Indonesia.
ambar !"# ambar $okasi Unit %embangkitan %T &ndonesia %ower
2.1.2. +i%i dan i%i PT. Ind*ne%ia P*&er a. +i%i
enjadi
perusahaan
:nergi
Terper!aya
yang
Tumbuh
Berkelanjutan. Penjabaran >isi1
aju" berarti perusahaan bertumbuh dan berkembang sehingga menjadi perusahaan yang memiliki kinerja setara dengan perusahaan sejenis di dunia.
Tangguh" memiliki sumber daya yang mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan sulit disaingi. Sumber daya PT. Indonesia Power berupa manusia" mesin" keuangan maupun sistem kerja berada dalam kondisi prima dan antisipati0 terhadap setiap perubahan.
,ndal" sebagai perusahaan yang memiliki kinerja memuaskan stakeholder .
6
Bersahabat dengan lingkungan" memiliki tanggung jawab sosial dan keberadaannya berman0aat bagi lingkungan.
#. i%i
enyelenggarakan Bisnis Pembangkitan Tenaga #istrik dan 8asa Terkait ?ang Bersahabat dengan #ingkungan.
2.1.3. Tujuan Peru%a$aan
a. en!iptakan mekanisme peningkatan e0isiensi yang terus-menerus dalam penggunaan sumber daya perusahaan. b. eningkatkan pertumbuhan perusahaan se!ara berkesinambungan dengan bertumpu pada usaha penyediaan tenaga listrik dan sarana penunjang
yang
berorientasi
pada
permintaan
pasar
yang
berwawasan lingkungan. !. en!iptakan
kemampuan
dan
peluang
untuk
memperoleh
pendanaan dari berbagai sumber yang saling menguntungkan. d. engoperasikan pembangkit tenaga listrik se!ara kompetiti0 serta men!apai standar kelas dunia dalam hal keamanan" keandalan" e0isiensi" maupun kelestarian lingkungan. e. engembangkan budaya perusahaan yang sehat di atas saling menghargai antar karyawan dan mitra mendorong terus terkokohan integritas pribadi dan pro0esionalisme.
2.1.,. *tt* Peru%a$aan
otto PT. Indonesia Power adalah Trust us for power e-cellence.
2.1.. Nilai Peru%a$aan /IP 0 HaPPPI
7
a. Integrita%
Sikap moral yang menunjukan tekad untuk memberikan yang terbaik kepada perusahaan.
#. Pr*!e%i*nal
enguasai pengetahuan" ketrampilan" dan kode etik sesuai dengan bidang pekerjaannya.
. Har"*ni
Serasi" selaras dan seimbang dalam pengembangan kualitas pribadi" hubungan dan stake holder" dan hubungan dengan lingkungan hidup.
d. Pelaanan Pri"a
emberi pelayanan yang memenuhi kepuasan melebihi harapan stake holder.
e. Peduli
Peka-tanggap dan bertindak untuk melayani stake holder serta memelihara lingkungan sekitar.
!.
Pe"#elajar
Terus-menerus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta kualitas diri yang men!akup 0isik" mental" sosial" agama" dan kemudian berbagi dengan orang lain.
g. In*4ati!
Terus- menerus dan berkesinambungan menghasilkan gagasan baru dalam usaha melakukan pembaharuan untuk penyempurnaan baik proses maupun produk dengan tujuan peningkatan kinerja.
8
2.1.5. L*g* Ind*ne%ia P*&er
ambar !"! $ogo &ndonesia %ower
,rti warna dari logo Indonesia Power 1 a.
erah 1 menunjukkan identitas yang kuat dan kokoh sebagai pemilik sumber daya untuk memproduksi tenaga listrik" guna diman0aatkan di Indonesia
b.
Biru
1 menggambarkan si0at pintar dan bijaksana" dengan aplikasi pada kata @P6*:;A" maka warna ini menunjukkan produk tenaga listrik yang dihasilkan perusahaan memiliki !iri-!iri yaitu berteknologi tinggi" e0isien" aman dan ramah lingkungan.
2.1.6. (ejara$ (ingkat PT. Ind*ne%ia P*&er Unit Bi%ni% Pe"#angkitan (aguling
arena pertumbuhan ekonomi dan industri di di pulau 8awa" maka kebutuhan tenaga listrik di seluruh pulau 8awa diperkirakan naik menjadi 3.4+& * pada tahun &4/&4. Untuk itu" pada ,gustus &4 dimulai pembangunan proyek P#T, Saguling yang dimaksudkan sebagai salah satu pemasok utama bagi kebutuhan beban tenaga listrik seluruh 8awa" yang melalui satu jaringan interkoneksi pada tahun &4/ dan dibangun atas
9
kerjasama antara Perusahaan Umum #istrik 5egara dengan itsubitshi $oorporation.
P#T, Saguling terletak sekitar '9 km sebelah kota Bandung dan 99 km sebelah Tenggara ota 8akarta dengan kapasitas terpasang + C 7/"4 * dan produksi listrik rata < rata pertahun 3"/4 =*D ($E F '/"3G). P#T, Saguling terletak di area pegunungan pada hulu %aerah ,liran Sungai (%,S) $itarum di %esa ;ajamandala" e!amatan $ipatat" ota $imahi. ,liran sungai $itarum mempunyai debit tahunan sebesar 49 m 's sehingga berpotensi besar untuk diman0aatkan sebagai pembangkit listrik. Sepanjang sungai $itarum terdapat P#T, lainnya yang terletak antara P#T, Saguling dengan bendungan atau P#T, 8altiluhur" yaitu proyek P#T, $irata.
Unit Pembangkit Saguling adalah salah satu unit pembangkit yang berada dibawah PT. Indonesia Power. Unit Pembangkit Saguling adalah unit pembangkitan yang menggunakan tenaga air sebagai penggerak utama ( prime over ). Pengembangan Pusat #istrik Tenaga ,ir (P#T,) merupakan perwujudan upaya pemerintah untuk melakukan dieri0ikasi tenaga listrik dan konersi minyak bumi. Beberapa kelebihan P#T, Saguling adalah 1 a. *aktu pengoperasian relati0 lebih !epat (/ menit). b. Sistem operasinya mudah mengikuti dengan 0rekuensi yang diinginkan oleh sistem penyalurannya. !. Biaya produksinya relati0 lebih murah" karena menggunakan air dan tidak perlu membeli. d. Putaran turbin relati0 rendah dan kurang menimbulkan panas" sehingga tingkat kerusakan peralatan lebih ke!il. e. P#T, adalah jenis pembangkit yang ramah lingkungan" tanpa melalui proses pembakaran sehingga tidak menghasilkan limbah bekas pembakaran. 0. P#T, yang dilengkapi dengan waduk yang dapat digunakan se!ara multiguna.
10
Sampai saat ini telah beroperasi ' P#T, sistem kaskade di aliran sungai $itarum dan salah satunya adalah P#T, Saguling hulu. Sedangkan di bagian hilirnya berturut
P#T, Saguling dioperasikan untuk mensuplai beban saat keadaan jam< jam beban pun!ak di daerah bagian barat pulau 8awa melalui saluran interkoneksi 8awa-Bali. Dali ini dikarenakan karakteristik P#T, yang mampu beroperasi dengan !epat (untuk unit pembangkitan di Saguling mampu beroperasi H / menit sejak start sampai masuk ke jaringan interkoneksi). Selain itu" ber0ungsi sebagai pengatur 0rekuensi sistem dengan menerapkan peralatan $oad 'requency Control (#E$) dan dapat melakukan pengisian tegangan ( $ine Charging ) pada saat terjadi (lack Out pada saluran interkoneksi /99 k> 8awa-Bali. :nergi #istrik yang dihasilkan P#T, Saguling disalurkan di =IT:T Saguling dan diinterkoneksikan ke sistem se-8awa dan Bali melalui Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUT:T /99 k>) untuk selanjutnya melalui =I=I dan gardu distribusi disalurkan ke konsumen. =enerator di P#T, Saguling terdiri dari + unit generator bekapasitas 7/" 4 *unit dan dapat menghasilkan jumlah energi listrik 3"/ C 9 ' *D per tahunnya. Total produksi unit
%engan adanya perubahan
struktur organisasi dalam rangka menuju kearah spesialisasi" maka keluar surat keputusan pemimpin P#5 Pembangkit dan penyaluran 8awa bagian Barat 5o. 99.9'9%I;&&/ tanggal 6ktober &&/" yaitu yang semula mengelola satu unit P#T," ditambah tujuh unit P#T,. Sekarang unit bisnis pembangkit Saguling mengelola delapan unit P#T,.
Berikut tabel
kemampuan daya masing < masing uit P#T, uang dikelola UBP Saguling.
N* .
PLTA
Ta$un
Daa Terpa%ang
T*tal
)pera%i
/7
/7
11
3 ' +
Saguling ra!ak Ubrug
&4/" &4 437" &/4 &3+
+ C 7/"4 ' C "' 3 C /"&/
799"73 4"&9 4"'
Plengan
&/9 &33
C "+4 ' C "94
"47
&43
C 3"93
&& &3/" &'+ & &3'
C " ' C "/3 ' C "9/ ' C "9/
&"/ &"39 '"4/
&//
C 9"79 3 C 3"+&
&"&
/ 7
#amajan $ikalong Bengkok dan
4
%ago P. ondang
3 C 3"+ 8u"la$ Daa Terpa%ang 7&7"' Tabel !"# )apasitras *aya Terpasang pada %$TA +aguling
2.1.9. Kegiatan )pera%i*nal PT. Ind*ne%ia P*&er Unit Bi%ni% Pe"#angkitan (aguling
PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Saguling merupakan perusahaan bidang pembangkitan listrik" yang mengoperasikan jenis Pembangkit #istrik Tenaga ,ir (P#T,)" dengan proses produksi listrik sebagai berikut 1
ambar !", +kema %$TA
12
a. ,ir dari aliran sungai $itarum dikumpulkan pada *aduk Saguling" yang mana air dikumpulkan pada musin hujan untuk persediaan dan pemakaian air pada musin kemarau atau waktu beban pun!ak. Isi e0ekti0 dari *aduk Saguling sebesar 9& C 9 ' m'.
ambar !"- Waduk +aguling b. Setelah itu air yang ditampung pada *aduk Saguling" di bendung. Bendungan ber0ungsi untuk membendung aliran sungai sehingga terkumpul sejumlah air dan digunakan sesuai kebutuhan.
ambar !". (endungan +aguling
Easilitas bendungan semuanya diawasi dan dikontrol melalui *am Control Centre.
13
ambar !"/ *am Control Centre ,pabila air yang ditampung pada waduk melebihi kapasitas penampungan" maka air akan dibuang melalui +pillway (saluran pelimpah). Perkiraan air yang harus dibuang adalah "3 kali debit air pada saat banjir.
ambar !"0 +pillway 1saluran pelimpah2 Waduk +aguling !. ,ir yang ditampung pada *aduk" akan dialirkan menuju penstock (pipa pesat) melalui intake yang dilengkapi dengan pintu air untuk pengaturan
dan penyaring air. apasitas maksimum air masuk
sebesar 33+ m's.
14
ambar !"3 &ntake
ambar !"4 %enstock 1pipa pelimpah2
d. Pada penstock terdapat surge tank (tangki pendatarpipa tegak)" yang ber0ungsi untuk melindungi saluran penstock dari 0luktuasi tekanan air pada saat jumlah air yang disuplaikan ke turbin berubahubah dengan tiba-tiba akibat gerakan yang !epat dari pintu-pintu turbin.
ambar !"#5 +urge Tank e. ,ir yang telah melewati penstock akan memasuki turbin air melalui 6ain &nlet 7alve" dimana untuk buah pentock digunakan untuk menyuplai 3 buah turbin air.
15
ambar !"## 6ain &nlet 7alve 0.
Setelah melewati 6ain &nlet 7alve" air masuk ke dalam turbin air melalui spiral case (rumah keong)" yang ber0ungsi untuk menahan daya hidrolik air dan mendistribusikan air ke runner melaui sudu tetap. Setelah air di distribusikan ke turbin air" maka runner akan berputar.
ambar !"#! +prial case 1rumah keong2 Besarnya debit air yang masuk untuk memutar turbin air" diatur dengan guide ane.
ambar !"#, uide vane
16
Turbin air yang digunakan pada P#T, Saguling bertipe 'rancis dengan vertical shaft " memiliki putaran sebesar ''' rpm" dan debit maksimum /+"4 m 's.
ambar !"#- 8unner Turbin Air pada %$TA +aguling
ambar !"#. +isi pembuangan air pada runner turbin air
g. Saat runner berputar" maka putaran turbin air ditansmisikan melalui poros turbin-generator" sehingga saat
turbin berputar
generator akan ikut berputar" dan listrik dihasilkan.
17
maka
ambar !"#/ %oros turbin9generator
ambar !"#0 enerator pada %$TA +aguling h. #istrik yang dihasilkan dari generator dialirkan meuju $B (Circuit breaker ) dengan tegangan "/ k>" lalu tegangan dinaikkan pada ST; menjadi 39 k" selanjutnya tegangan kembali dinaikkan menjadi /99 k> pada T; untuk di distribusikan pada jaringan.
18
ambar !"#3 Transformator #/:. k7 %$TA +aguling
ambar !"#4 %roses konversi energi pada %$TA
i.
Peralatan bantu pada P#T, Saguling 1 Sistem Suplai Tekanan 6li =oernor
19
Sistem ini terdiri dari 3 pompa" satu digunakan pada kondisi normal" dan satu pompa lagi sebagai pompa standby. Setiap pompa di desain untuk menyuplai 9/G kebutuhan oli untuk di distribusikan ke servomotor guide vane untuk satu kali menutup penuh membutuhkan waktu +9 detik tanpa membutuhkan tekanan dari pressure tank .
Sistem Suplai Tekanan 6li &nlet 7alve Sistem ini terdiri dari 3 pompa" satu digunakan pada kondisi normal" dan satu pompa lagi sebagai pompa standby. Setiap pompa di desain untuk menyupai kebutuhan oli untuk menutup dan membuka penuh inlet valve dalam 49 detik tanpa suplai oli dari pressurre tank . 6li beroperasi pada tekanan 79 kg!m3. etika tekanan oli turun sampai kg!m3 pompa oli yang standby akan beroperasi dan menirimkan oli ke pressure tank sampai tekanan oli men!apai 73 kg!m 3.
Sistem 6ain Water +upply Sistem ini terdiri dari 3 pompa" satu digunakan pada kondisi normal" dan satu pompa lagi sebagai pompa standby dan 3 strainer yang bekerja se!ara otomatis" satu digunakan pada kondisi normal" dan satu pompa lagi sebagai pompa standby. Pompa *S tersebut memompakan air dari draft tube ke beberapa bagian yang memerlukan pendinginan air" yaitu 1 - Pendingin air cooler generator 9 Thrust bearing generator 9 Upper guide bearing generator 9 Turbin guide bearing dan air tersebut akan dibuang lagi ke draft tube.
Sistem +uplai Air ;ead Tank Suplai air head tank diperlukan pada beberapa keperluan" yaitu 1 9 +haft seal turbin - Pemadam kebakaran pada dan trans0ormer - ;ydrant di power house 20
Sistem suplai udara kompresi Sistem ini terdiri dari 3 pasang kompressor udara dan 3 main air recievers untuk + unit generator. Satu pasang sistem air compressed terdiri dari 3 kompressor: satu digunakan pada kondisi normal" dan satu lagi sebagai standby dan satu main air reciever untuk 3 unit. Satu main air reciever menyuplai udara bertekanan ke beberapa peralatan untuk 3 unit generator" yaitu 1 9 overnor oil pressure tank 9 &nlet valve oilpressure tank 9 enerator air break 9 enerator circuit breaker 9 *isconnecting switch
Sistem *rainase %ower ;ouse ebo!oran air pada turbin" sistem pendingin dan lain-lain ditampung kedalam draenage pit yang berada di dasar power house. ,ir dari drainage pit dipindahkan ke tail race oleh pompa drainage. Sistem ini terdiri dari 3 pompa" satu digunakan pada kondisi normal" dan satu lagi sebagai standby. Pengoperasian pompa tersebut dikontrol oleh float switch yang ada di drainage pit .
Sistem *ewatering *raft Tube Sistem *ewatering *raft Tube ber0ungsi untuk memompakan air yang berada di dra0t tube se!ara langsung ke tail race oleh 3 pompa. 3 pompa dewatering tersebut digunakan untuk + unit generator. Pompa ini dapat dioperasikan se!ara manual dari motor control center dan dapat juga dioperasikan dengan menekan tombol switch yang terdapat pada pompa tersebut.
Sistem Suplai 6li Pelumas Sistem ini ber0ungsi untuk menyuplai dam mengosongkan oli kedari bearing oil reservoir . Sistem ini memiliki 3 tanki oli" 3
21
pompa" dan # head oil tank untuk + generator. Unit pompa oli pelumas dapat dijalankan dan dimatikan se!ara manual dengan menekan tombol switch pada motor control center .
Water 'low 6eter Water flow meter disediakan untuk mendeteksi debit air yang keluar dari turbin.
22
2.2.
(truktur )rgani%a%i
2.2.1. (truktur )rgani%a%i Unit Pe"eli$araan PT. Ind*ne%ia P*&er UBP (agulin
Manager OPHA
SPS Senior Pemeliharaan
SPS rendal
SPS K3
SPS Kontrol
SPS Mesin
SPS istri!
23
BAB III PELAK(ANAAN KER8A PRAKTIK
3.1.
Bentuk Kegiatan Kerja Praktik egitan erja Praktik bertempat di %ower ;ouse bidang Pemeliharaan
esin" PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Saguling. erja Praktik dilakukan pada tanggal & maret 39/ sampai dengan & ,pril 39/. Bentuk kegiatan erja Parktik ialah pemeliharaan harian seperti preventive maintenance"
corrective
maintenance"
serta
melakukan
analisa
terhadap
e0ektiitas penggunaan material $u5i dengan +tainless +teel pada pendinginan thrust and lower bearing P#T, Unit +. Selama pelaksanaan erja Praktik" terdapat aturan-aturan diantaranya 1
BAB III PELAK(ANAAN KER8A PRAKTIK
3.1.
Bentuk Kegiatan Kerja Praktik egitan erja Praktik bertempat di %ower ;ouse bidang Pemeliharaan
esin" PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Saguling. erja Praktik dilakukan pada tanggal & maret 39/ sampai dengan & ,pril 39/. Bentuk kegiatan erja Parktik ialah pemeliharaan harian seperti preventive maintenance"
corrective
maintenance"
serta
melakukan
analisa
terhadap
e0ektiitas penggunaan material $u5i dengan +tainless +teel pada pendinginan thrust and lower bearing P#T, Unit +. Selama pelaksanaan erja Praktik" terdapat aturan-aturan diantaranya 1 a. Penggunaan ,P% (,lat Pelindung %iri) yang terdiri dari safety shoes" helmet " dan ear plug . b. Tidak diperkenankan melakukan suatu pekerjaan tanpa seiin dari !. d. e. 0.
pembimbing. elakukan semua pekerjaan sesuai dengan I (Instruksi erja). engikuti semua kegiatan yang diadakan perusahaan. %ilarang merokok di tempat-tempat terlarang Tidak memotret" memasuki unit pembangkitan tanpa seiin pejabat berwenang
3.2. 3.3. N* .
Pr*%edur Kerja Praktik Preventive Maintenance dan Corrective Maintenance Hari: Tanggal
Uraian Kegiatan
Keterangan
Pe"eli$araan Unit
24
.
amis 3 aret 39/
Corrective 6aintenance" pembongkaran pompa 6ain Water +upply %ump A (*SP)" Unit + a. *SP merupakan pompa utama yang digunakan untuk
ambar ,"# %elepasan baut9baut
memompa air dari
pada casing 6W+% A: Unit -
draft tube yang digunakan sebagai pendingin udara generator" upper bearing: thrust dan lower bearing serta turbin bearing . *SP berjumlah 3 buahunit.
ambar ,"! Coupling 6W+% A: Unit -
b. *SP , pada unit +" memiliki kendala (over temperature) sehingga membutuhkan corrective maintenance. !. Proses pembongkaran
ambar ,", %emasangan crane untuk mengangkat casing 6W+% A: Unit -
*SP , menggunakan kun!i pass2 kun!i ring 2 dan crane.
d. Prosedur pembongkaran
25
dilakukan dengan1 memastikan pompa dalam keadaan o002 membuang air yang masih ada di dalam pompa2 membuka semua baut pada
ambar ,"- %oros 6W+% A: Unit -
casing " dan coupling menggunakan kun!i pass dan kun!i ring 2 memindahkan casing dengan menggunakan crane. e. Setelah dilakukan
ambar ,". Cacat pada impeller
pembongkaran"
6W+% A Unit -: disebabkan gesekan
ditemukan cutter di
antara impeller dengan cutter
dalam pompa (di bawah impeller2" sehingga sisi-sisi impeller pompa mengalami !a!at.
ambar ,"/ %emasangan packing pada casing 6W+% A: Unit -
26
ambar ,"0 %engangkatan casing menggunakan crane 1casing di pasang setelah pembongkaran selesai2 3.
8umat ' aret 39/
Penggantian bearing # (bearing sisi luar) dan gland packing (sisi poros) pada 6ain Water +upply %ump A (*SP)" Unit + a. *SP merupakan pompa utama yang digunakan untuk memompa air dari
ambar ,"3 (earing # 1bearing pompa luar2 yang rusak
draft tube yang digunakan sebagai pendingin udara generator" upper bearing: thrust dan lower bearing serta turbin bearing . *SP berjumlah 3 buahunit.
b. Setelah dilakukan
ambar ,"4 +isi pompa bagian luar
corrective maintenance
27
pada tanggal 3 aret 39/ ditemukan adanya cutter pada pompa" setelah dilakukan pemasangan unit pompa dan uji !oba operasi pompa"
ambar ,"#5 %elepasan kopling
temperatur pompa tetap tinggi.
!. %ilakukan kembali pembongkaran pada *SP , unit +.
d. Proses pembongkaran
ambar ,"## (earing ! 1bearing pompa dalam2
*SP , menggunakan kun!i pass2 kun!i ring 2 dan crane.
e. Prosedur pembongkaran dilakukan dengan1 memastikan pompa
ambar ,"#! %emasangan bearing #
dalam keadaan o002 membuang air yang masih ada di dalam pompa2 membuka semua baut pada casing " dan coupling menggunakan kun!i
28
1baru2
pass dan kun!i ring 2 memindahkan casing dengan menggunakan crane2 Setelah itu dilakukan pelepasan coupling pompa. 0. %itemukan bahwa bearing # (sisi luar) longgar" sehingga tidak dapat menahan beban aksial.
g. Pemasangan bearing baru.
h. land packing pada sisi poros di ganti. '.
Senin aret 39/
Penggantian gland packing ke mechanical seal pada poros 6ain Water +upply %ump A (*SP)" Unit + a. *SP merupakan pompa utama yang digunakan untuk
ambar ,"#, %elepasan poros 6W+%
memompa air dari
A: Unit -
draft tube yang digunakan sebagai pendingin udara generator" upper bearing: thrust dan
29
lower bearing serta turbin bearing . *SP berjumlah 3 buahunit. b. Setelah corrective maintenance pada tanggal ' aret 39/" dilakukan pemasangan
ambar ,"#- %emasangan mechanical seal pada poros 6W+% A: Unit -
unit pompa dan uji !oba operasi pompa" namun temperatur pompa tetap tinggi sehingga dilakukan penggantian gland packing menjadi mechanical seal . !. Proses pembongkaran
ambar ,"#. 6echanical seal
*SP , menggunakan kun!i pass2 kun!i ring 2 dan crane. d. Prosedur penggantian dilakukan dengan1 memastikan pompa ambar ,"#/ land packing yang
dalam keadaan o002 membuang air yang masih ada di dalam pompa2 membuka semua baut pada casing " dan coupling
30
diganti
menggunakan kun!i pass dan kun!i ring 2 memindahkan casing dengan menggunakan crane2 Setelah itu dilakukan pelepasan coupling pompa2 melepas gland packing 2 pemasangan mechanical seal . +.
amis & aret 39/
Pembongkaran 6ain Water +upply %ump A (*SP) a. *SP merupakan pompa utama yang digunakan untuk memompa air dari draft tube yang digunakan sebagai pendingin udara generator" upper
ambar ,"#0 %emasangan crane
bearing: thrust dan
pada casing 6W+% A: unit -
lower bearing serta turbin bearing . *SP berjumlah 3 buahunit. b. Setelah corrective maintenance pada tanggal aret 39/"
31
dilakukan pemasangan unit pompa dan uji !oba operasi pompa" namun temperatur pompa tetap tinggi sehingga diindikasikan poros pompa mengalami keausan" dan harus di bubut. !. Prosedur pembongkaran dilakukan dengan1
ambar ,"#3 %engangkatan poros
memastikan pompa
6W+% A: Unit -
dalam keadaan o002 membuang air yang masih ada di dalam pompa2 membuka semua baut pada casing " dan coupling menggunakan kun!i pass dan kun!i ring 2 memindahkan casing dan poros dengan menggunakan crane. /.
amis & aret 39/
Penggantian oil filter pada overnor Actuator " P#T, Unit + a. overnor Actuator
32
ber0ungsi untuk mengatur bukaan 6ain &nlet 7alve dengan menggunakan sistem hidrolik (menggunakan pelumas). b.
ambar ,"#4 Oil tank pada overnor Actuator
Pada overnor Actuator terdapat oil filter yang ber0ungsi untuk menyaring oli.
!. Oil filter diganti se!ara periodik. d. Untuk mengganti oil filter peralatan yang dibutuhkan ialah kun!i
ambar ,"!5 %elepasan oil filter yang akan diganti
ring dan majun. e. Tahap yang dilakukan untuk penggantian ini ialah 1 melepas casing atas dengan kun!i ring 2 lepas oil filter 2 bersihkan tumpahan (!e!eran) oli2 pasang oil filter yang baru2 pasang casing .
33
ambar ,"!# %embersihan tumpahan oli
ambar ,"!! %emasangan oil filter yang baru .
Senin
Perbaikan pompa oil lifter "
3' aret
P#T, Unit 3
39/
a. Oil lifter pump ber0ungsi untuk memeberikan pelumasan awal pada Thrust bearing dengan tekanan kerja 9
ambar ,"!, %embongkaran pompa oil lifter 1pembukaan casing pompa2
kg!m3. b. Penggantian casing dan coupling pompa dilakukan karna tekanan oil lifter thrust bearing mengalami
ambar ,"!- %embongkaran pompa oil lifter
penurunan. %an dari hasil penge!ekan" ditemukan bahwa coupling patah dikarenakan impeller dari gear pump terhambat oleh serpihan material
34
dinding casing . enyebabkan gear pump tidak bisa berputar sedangkan motor terus memberi tenaga sehingga mematahkan coupling menjadi dua bagian. !. Peralatan yang dibutuhkan 1 ku!i pass2 kun!i ring 2 majun. d. Prosedur kerja 1
ambar ,"!. &mpeller pompa oil
emeriksa
lifter 1
ketersediaan peralatan pengganti (Pompa set J kopling)2 melepas cover kopling dan unit kopling2 melepas saluran masuk dan keluar pompa2 melepas pompa dari dudukannya2 memasang unit pompa dan kopling yang baru beserta karet kopling 0leksibelnya2 memasang saluran in dan out pompa2 melakukan pengetesan
35
ambar ,"!/ Casing pompa 1ter
tekanan keluar pada pompa baru.
ambar ,"!0 Terdapat sepihan crack dari casing pompa di impeller 1gear2
ambar ,"!3 Casing 1baru2 pompa
ambar ,"!4 %emasangan pompa oil lifter 1baru2
36
ambar ,",5 %emasangan coupling
ambar ,",# Coupling pompa mengalami crack
ambar ,",! Coupling pompa mengalami crack 7.
amis 3 aret 39/
Pembersihan glass pada ball cleaing pump" P#T, Unit 2 dan 3 a. (all cleaning pump bekerja untuk mengalirkan bola-bola ke!il berbahan sponge" yang ber0ungsi untuk membersihkan pipa-
37
ambar ,",, Autosol
pipa oil cooler pada sisi thrust dan lower . b. Tujuan pembersihan glass ini adalah untuk melihat lebih jelas aliran bola pembersih di sistem ball cleaning .
ambar ,",- (all cleaning system
!. Peralatan yang dibutuhkan 1 ku!i pass2 kun!i ring 2 majun2 *%2 autosol2 amplas2 ember. d. Prosedur kerja 1 buka ambar ,",. %embersihan glass
casing glass menggunakan kun!i pass kun!i ring 2 tampung air yang keluar dari sela casing dengan menggunakan ember2 lepas glass2 bersihkan stainer yang
ambar ,",/ +trainer pada ball
ada di dalam2
cleaning
semprotkan *% pada permukaan glass lalu bersihkan dengan amplas2 setelah bersih" oleskan autosol dan bersihkan
38
menggunakan majun2
ambar ,",0 %embersihan strainer
pasang kembali glass2 pasang casing .
ambar ,",3 lass
ambar ,",4 %emasangan glass 3.,.
Kendala Kerja dan Pe"ea$anna Saat erja Praktik berlangsung" se!ara umum penulis tidak menemukan
kendala" proses pekerjaan diaksanakan dengan teratur" rapih dan bersih.
39
Pembimbing" teknisi dan helper yang bekerja sangat ramah" interakti0 dan komunikati0" sehingga sering terjadi proses tanya jawab selama pelaksanaan pekerjaan di lapangan.
BAB I+ DA(AR TE)RI DAN ANALI(A DATA
40
,.1. Da%ar Te*ri ,.1.1. (i%te" Air Pendingin Selain komponen utama" P#T, memiliki komponen-komponen
pendukung yang mempunyai peranan penting" salah satunya ialah sistem air pendingin. ,ir pendingin digunakan untuk menjaga temperatur komponenkomponen utama khususnya pada rotary equipment " over heat pada suatu alat akan menyebabkan penurunan performa dari alat tersebut. Pada P#T," sistem air pendingin digunakan untuk mendinginkan udara pada generator # ( Air Cooler ). Panas yang terjadi merupakan bentuk transformasi dari rugi pada inti ataupun pada belitan stator dan rotor . Panas yang terjadi akan mempengaruhi terhadap kemampuan generator dalam menghasilkan energi listrik dan jika dibiarkan terus-menerus hingga temperature outlet K +4 L$ maka unit akan trip. Selain pada generator " air pendingin digunakan pada sistem Oil Cooler yang meliputi turbine bearing " upper bearing " thrust and lower bearing . Panas yang timbul pada bearing tersebut sebagai akibat adanya kalor yang timbul karena gesekan antara turbine bearing dengan poros turbin. Berikut !ara kerja !ara kerja sistem air pendingin 1 a. Di%tri#u%i Air Pendingin Sistem air pendingin masuk ke dalam sequencial preparation relay. Pada saat unit start maka flow air pendingin harus memenuhi 9G batas flow yang telah ditetapkan" jika tidak terpenuhi maka unit tidak dapat dioperasikan. ,ir yang digunakan untuk sistem pendingin merupakan air yang dipompakan oleh 6ain Water +upply %ump (*SP) dari draft tube!.
1 edia pendingin pada generator ialah udara 2saluran air buangan setelah memutarkan runner 41
ambar -"# 6ain Water +upply %ump Tiap unit terdiri dari 3 buah pompa yang bekerja se!ara bergantian" pompa pertama sebagai primary pump dan pompa kedua sebagai stand by pump. ,pabila pada saat operasi primary pump trip maka stand by pump akan bekerja untuk menggantikan tugas dari primary pump. 8ika kedua pompa trip maka unit juga akan trip. Pergantianmanufer dari primary ke stand by pump dilaksanakan tiap awal bulan. %istribusi jumlah air yang masuk ke masing peralatan ialah 1 N* . 1 2 3 ,
Cooler
Kapa%ita% /L:"
Turbine (earing 39 Upper (earing '99 Thrust=$ower (earing '399 Air cooler 3/99 Tabel -"# *istribusi air pendingin
42
ambar -"! *istribusi air pendingin #. Penaringan Air Pendingin Setelah dipompakan menggunakan *SP" air akan di saring oleh
6ain Water +upply +trainer (*SS). Tujuan air disaring adalah agar bersih dari kotoran sehingga tidak mengganggu aliran air pendingin" selain itu juga agar tidak mengganggu proses penyerapan panas pada media yang didinginkan. *SS bekerja backwash se!ara automatis 3 jam sekali atau dapat di setting sesuai kebutuhan dengan batas range 3+ jam. Untuk operasi manual *SS dapat dilakukan sesuai keinginan.
otoran yang tersaring akan dibuang oleh 6ain Water +upply +trainer %urging 7alve. %urging 7alve beroperasi selama + menit untuk membuang kotoran yang tersangkut pada screen" jika setelah + menit purging valve belum menutup (karena ada kotoran yang menghambat) maka time lag relay for fault of *SS akan akti0 dan menunggu selama menit. 8ika dalam waktu K menit kembali purging valve belum menutup maka akan memberikan sinyal alarm dan *SP trip selanjutnya manuer ke stand by pump. .1.2. Oil Cooler
43
Sistem pelumasan pada sistem pembangkitan digunakan untuk melumasi bearing yang ber0ungsi menahan beban vertical " hori>ontal " dan a?ial dari suatu poros yang berputar. Sistem pelumasan mesin adalah suatu sistem yang bertujuan untuk memberikan oil 0ilm (lapisan oli) untuk men!egah kontak langsung pada komponen
,dapun sistem pelumasan pada bearing yang menggunakan sistem air pendingin ialah 1 a. Turbine Bearing
,liran air pendingin1 39 lmin '9,1 9 lmin" ' menit
Temperatur normal 1 M/L$ 4-/1 79L$2 4-31 7/L$
ambar -", Turbine bearing #. Upper Bearing
,liran air pendingin1 '99 lmin
44
'9,1 49 lmin" ' menit
Temperatur normal 1 M9L$ 4-/1 /L$2 4-31 79L$
ambar -"- Upper bearing
.Thrust dan Lower Bearing
,liran air pendingin1 '399 lmin '9,1 &99 lmin" ' menit
Temperatur normal 1 M9L$ 4-/1 /L$2 4-31 79L$
ambar -". Thrust bearing
ambar -"/ $ower bearing
45
,.1.1.3. Air cooler
Sistem pendingin pada generator dengan !ara mendinginkan udara disekitar ruang generator . 8adial fan yang terpasang pada rotor akan mendorong udara pada stator menuju ke water cooler . Pada water cooler udara panas dari stator akan diserap oleh air yang mengalir pada pipa-pipa ke!il (tube)" sehingga udara yang keluar dari water cooler=outlet menjadi dingin. Selanjutnya udara yang telah dingin tersebut akan kembali bersirkulasi masuk ke rotor generator " begitu seterusnya hingga udara di dalam generator tetap terjaga temperaturnya. Temperatur pada generator harus selalu dipantau. Dal-hal yang harus diperhatikan 1
,liran air pendingin1 39 lmin '9,1 9 lmin" ' menit
Temperatur normal 1 M/L$ 4-/1 79L$2 4-31 7/L$
1.,.,. Perpinda$an Pana% K*n4ek%i pada (i%te" Oil Cooler Sistem air pendingin pada Oil Cooler merupakan penerapan dan sistem
;eat @?changer (alat penukar panas)" dalam hal ini meman0aatkan perpindahan panas se!ara koneksi (media perpindahan panas berupa 0luida). Terdapat 3 jenis perpindahan panas se!ara koneksi" yaitu 1 a.
K*n4ek%i ala"i / Natural/ree Convection
oneksi alamiah dapat terjadi karena ada arus yang mengalir akibat gaya apung" sedangkan gaya apung terjadi karena ada perbedaan densitas 0luida tanpa dipengaruhi gaya dari luar sistem. Perbedaan densitas 0luida terjadi karena adanya gradien suhu pada 0luida. $ontoh koneksi alamiah antara lain aliran udara yang melintasi radiator panas N;a#e<1==3 O. %alam sistem Oil Cooler tidak ada yang mengalami koneksi alami.
46
#. K*n4ek%i pak%a /orce! Convection
oneksi paksa terjadi karena arus 0luida yang terjadi digerakkan oleh suatu peralatan mekanik (!ontoh 1 pompa" pengaduk)" jadi arus 0luida tidak hanya tergantung pada perbedaan densitas. $ontoh perpindahan panas se!ara koneksi paksa antara lain1 pemanasan air yang disertai pengadukan. %alam sistem Oil Cooler yang mengalami koneksi alami ialah oli pada turbine bearing " dan upper bearing . %alam sistem Oil Cooler yang mengalami koneksi paksa ialah1 oli dan air pendingin pada thrust dan lower bearing 2 air pendingin dan peluumas pada turbine bearing dan upper bearing .
;umus perpindahan panas se!ara koneksi se!ara umum" ialah 1
´ > $ A ?T Q %engan
´ Q
F besar laju perpindahan panas (k8s) h
F koe0isien perpindahan panas koneksi (*m3)
,
F luasan bidang perpindahan panas (m3)
T
F perbedaan temperatur (L$)
,.1.1.. E!ekti4ita% Penggunaan arterial ;uNi dan "tainless steel pada Thust an! Lower Bearing
Sistem pendinginan pelumas pada Thrust and $ower (earing menggunakan alat penukar panas (heat e?changer ) tipe tube and shell dengan banyak tube dan + pass pada shell . %imana pelumas dialirkan melalui oil cooler shell dengan gaya sentri0ugal dari Thrust and $ower (earing ke sisi shell dari oil cooler dan air pendingin diambil dari sisi draft tube oleh 6ain Water +upply %ump (*SP) ke sisi tube dari oil cooler .
47
ambar -"0 ;eat @?changer tipe tube and shell 8umlah Thrust and $ower (earing oil cooler pada masing-masing unit P#T, Saguling adalah 3 buah" yakni unit , dan B. Pada unit + Thrust and $ower (earing oil cooler memakai bahan untuk tube tembaga-nikel ($u5i) pada unit oil cooler A" dan memakai bahan tube stainless steel pada unit oil cooler (. Sebelumnya perlu diketahui bahwa e0ektiitas adalah kemampuan melaksanakan tugas" 0ungsi (operasi kegiatan program atau misi) dari pada suatu organisasi atau sejenisnya yang tidak adanya tekanan atau ketegangan diantara pelaksanaannya (urniawan" 399/19&) '. %alam hal ini" e0ektiitas yang di maksud ialah ukuran kemampuan dari metarial $u5i dengan stainless steel sebagai media penukar panas dalam sistem pendinginan pada thrust and lower bearing . ,nalisa perbandingan e0ektiitas heat e?changer berbahan $u5i dan +tainless steel dengan @ffectiveness9NTU method . etode ini berdasarkan parameter yang tak berdimensi yang disebut heat transfer effectiveness dengan symbol Q.
@>
laju PP aktual laju PP maksimum
>
´ aktual Q ´ maks Q
Rmaks ditentukan berdasarkan beda temperature maksimum kedua 0luida. R maks di!apai apabila 1 - Eluida dingin dipanaskan hingga men!apai temperatur inlet 0luida panas 3+umber http==madhienyutnyut"blogspot"com=!5#!=5!=pengertian9efektifitas9menurut9 para"html
48
-
Eluida panas didinginkan hingga men!apai temperature inlet 0luida dingin
Semakin ke!il nilai kapasitas panas suatu 0luida maka semakin besar beda temperaturnya" agar laju perpindahan panas menjadi maksimum.
´ Q
"ak%
> "in /T$in 0 Tin
etode ini juga ditentukan dari bilangan $ atau rasio kapasitas panas yakni perbandingan antara kapasitas panas minimum dan kapasitas panas maksimum
¿
C min C maks
enentukan tahanan panas bahan tube oil cooler dengan perhitungan sebagai berikut 1
Perpindahan panas se!ara koneksi paksa 9 Pemanasan 0luida dalam tabung dengan aliran turbulen (;e 3'99) Nu > <23 Re<9 Pr<, 9 Pemanasan dan pendinginan 0luida dalam tabung dengan aliran laminer Nu > <55, Re< Pr<3 /d:l<
eterangan 1 ;e (bilangan ;eynold)F %engan
>
F ke!epatan 0luida (ms)
l
F panjang lintasan (m)
F iskositas kinematik (m3s)
Pr (bilangan Praudth) %engan
V xl ν
F
μ x Cp k
F iskositas dinamis (kgms)
49
$p
F kap kapasit asitas as pana panass spe spesi0i si0ik k (8k (8kg g)
k
F ko koe0isien konduktiitas (* (*m)
5u (bilangan 5urselt) %engan
F
h
hx l k
F koe0isien perpindahan panas koneksi (*m3)
l
F panjang lintasan (m)
k
F ko koe0isien konduktiitas (* (*m)
Perpindahan panas overall 1 > U
1 h1
ln ( D o / D i ) 2 πkL
1 h2
eterangan 1 U F perpindahan panas overall (*m3) k F koe0isien konduktiitas (*m) # F panjang lintasantube (m) h F koe0isien perpindahan panas konduksi pada 0luida (*m3) h3 F koe0isien perpindahan panas konduksi pada 0luida3 (*m3) %o F diameter luar tube (m) tube (m) %i F diameter dalam tube (m) tube (m)
Setelah mengetahui koe0isien perpindahan panas overall dari dari masing masing bahan tube air cooler " selanjutnya bisa diketahui bilangan tak berdimansi yang menentukan e0ektiitas sebuah ;eat @?changer " yaitu aitu Number Transfer Transfer Unit (5TU). (5TU). 5TU adalah adalah jumlah jumlah satuan satuan perpindahan panas yang merupakan tolak ukur perpindahan panas suatu penukar panas. Darga 5TU semakin besar maka penukar panas mendekati batas termodinamikanya (reith" &7'). NTU >
50
U As C min
eterangan 5TU U ,s $min
F Number of Transfer Transfer Unit F perpindahan panas overall (*m3) F luasan bidang perpindahan panas (m 3) F koe0isien pansa spesi0ik minimal dari 3 jenis 0luida (k8kg)
Besarnya Besarnya e0ektiitas e0ektiitas (Q) sebuah heat e?changer didapat didapat berdasarkan 0ungsi 5TU ( Number Transfer Transfer Unit2 dan ! (Capacity (Capacity ratio). ratio). Untuk tipe shell and tube persamaan e00ektiitas adalah @>2
{
eterangan Q ! 5T 5TU
− NTU √ [ √ 1 + c 2 ] 1 + c + √ 1 + c 1− exp [− NTU √ √ 1 + c 2 ] 2 1 + exp
}
−1
F e0ektiitas perpindahan panas (G) F perbandingan antara !min!maC F Number of Transfer Transfer Unit
.2. Ana Anali%a li%a Data Data ,.2.1. Thrust an! Lower Bearing 8umlah Thrust 8umlah Thrust and $ower (earing oil (earing oil cooler pada pada masing-masing unit
P#T, Saguling adalah 3 buah" yakni unit , dan B. Pada unit + Thrust and $ower (earing oil (earing oil cooler memakai memakai bahan untuk tube tembaga-nikel tube tembaga-nikel ($u5i) pada unit oil cooler A" A" dan memakai bahan tube stainless tube stainless steel pada steel pada unit oil cooler (. (. Pergantian ini bertujuan untuk menanggulangi keadaan s ungai $itarum yang semakin parah akibat polusi dan menyebabkan tingkat korosi0itas nya semakin tinggi. %alam analisa ini" e0ektiitas ditinjau dari konduktiitas meterial yang digunakan" serta pengamatan terhadap temperatur oli yang keluar dari sistem pendinginan. Tanggal
Unit ,A /;uNi )li
Unit ,B /stainless steel Air
)li
51
Air
Be#an /7
In /C;
)ut /C;
? /C;
In /C;
)ut /C;
? /C;
In /C;
)ut /C;
? /C;
In /C;
)ut /C;
? /C;
3'9'39/ 3'9'39/ 3'9'39/ 3+9'39/ 3+9'39/ 3+9'39/ 3/9'39/ 3/9'39/ 3/9'39/ 39'39/ 39'39/ 39'39/ '9'39/
+"/ +/"3 + +"& +"3 +/"& +/"7 +/"3 +/" +/"' +/" +/"+ +/"3
+9" +9"7 +9"7 +9"& +9"+ +9"3 +9"' +9"' +9"+ +9 +9"3 +9"3 '&"&
/"& +"/ /"' /"4 /"7 /"+ +"& +"7 /"' +"& /"3 /"'
3"' 3" 33" 3"/ 3" 39"& 33" 39"4 39"4 3"/ 3 3" 3"+
3/"' 3/"7 3/"/ 3/"3 3+" 3+"' 3+"' 3+" 3+"' 34"+ 3+"7 3+"& 3+"3
+ +" '"+ '"7 '"/ '"+ "7 '"4 '"/ "& '"7 '"' 3"4
+/"3 +/"& +"' +/"& +/" +/"+ +/"+ +/"' +/"+ +/" +/"/ +/"' +/
+'"3 +'" +'"' +'" +3"4 +3"7 +3"/ +3"/ +3"4 +3"3 +3"/ +3"/ +3"3
3 3 "4 ' 3 "4 3 "4 3 "7 3 "& 3 "4 3 " 3 "& ' 3 "4 3 "4
3" 33"3 3"4 3" 39" 39" 3"+ 3"+ 39"+ 3 3"+ 3"7 39"
3"+ 3" 3"/ 3"3 3/"& 3/"& 3/"& 3/"4 3/"& 3/"& 3"3 3"+ 3/"4
+ "4 + "+ + "7 / " / "' / "' + "/ + "+ / "/ + "& + "4 + "7 / "3
'9'39/ '9'39/
+'" +/"
+9 '" 39"& 3+"' '"+ +/" +3"' 3 "4 39"& 3" '&"& /"7 39" 3+"3 '" ++"/ +3"3 3 "' 39"7 3" Tabel Tabel -"# *ata temperatur oli dan air pada sistem air pendingin pada Thrust and $ower $ower (earing
/ "3 / "+
Pergantian bahan tube ini tube ini memiliki dampak terhadap e0ektiitas perpindahan panas oil cooler tersebut. Dal ini bisa terlihat dari gra0ik temperatur oli keluar dari oil cooler pada pada oil cooler , , dan B unit + P#T, Saguling. Data Te"peratur )li Keluar )il ;**ler Unit , PLTA (aguling
Te"peratur /C;
++ +3 +9 '4
Tanggal
ambar -"3 rafik data temperatur oli dan air pada sistem air pendingin pada Thrust and $ower $ower (earing
52
'9
79
3
4
Perbadaan temperature oli keluar ini disebabkan oleh perbedaan bahan tube antara unit , dan B. Se!ara sederhana bisa ditinjau dari sisi konduktiitas bahan panas tersebut.
%ari tabel bahan" tube $u5i memiliki konduktiitas panas maksimal sebesar '/9 *m +" sedangkan stainless steel hanya memiliki konduktiitas panas sebesar + * m /. ,nalisa perbandingan e0isiensi heat eC!hanger berbahan $u5i dan +tainless steel dengan @ffectiveness9NTU method . etode ini berdasarkan parameter yang tak berdimensi yang disebut heat transfer effectiveness dengan symbol Q. @>
´ Q
maks
laju PP aktual laju PP maksimum
>
´ aktual Q ´ maks Q
ditentukan berdasarkan beda temperature maksimum kedua
0luida. -
´ maks di!apai apabila 1 Q Eluida dingin (air) dipanaskan hingga men!apai temperatur outlet
-
0luida panas (oli) Eluida panas (oli) didinginkan hingga men!apai temperature inlet 0luida dingin (air) Semakin ke!il nilai kapasitas panas suatu 0luida maka semakin besar
beda temperaturnya" agar laju PP menjadi maksimum.
´ Q
"ak%
> "in /T$in 0 Tin
%imana $min adalah nilai kapasitas panas terke!il baik dari 0luida air maupun oli. ! poliF .&3+"& 8kgL$
´ m $oli
oli
! pair
´ m
F &9 kgs
F ! poli C
´ m
F +.49 8kgL$
$air
oli
air
F 3"'' kgs
F ! pair C
4 Tabel A9!" Nilai )onduktivitas $ogam Tertentu pada Temperatur +tandar 5 Tabel A9!" Nilai )onduktivitas $ogam Tertentu pada Temperatur +tandar 53
´ m
air
F (.&3+"&)(&9)
F (+.49)(3"'')
F 7'.3+ *attL$
F .'3/ *attL$ 1+umber )alorindo2
Sehingga $min adalah $air F .'3/ *attL$
etode ini juga ditentukan dari bilangan $ atau rasio kapasitas panas yakni perbandingan antara kapasitas panas minimum dan kapasitas panas maksimum $F
C min C maks
F
111.325 173.241
F 9"+3
enentukan tahanan panas bahan tube oil cooler . dengan perhitungan sebagai berikut1
5ilai koe0isien perpindahan panas koneksi air adalah Temperatur air masuk rata-rata adalah 39L$ - 3L$" maka
properties air dapat dianggap sebagai berikut 1 F &/& C 9- m3s2 Pr F "32 k F 9"9 *m Bilangan ;eynold ( 4 ) ( 26,633 ) 4 ´ m ;e F F F 1,.=26<365 π Lμ ( 3,14 ) (2,37 ) ( 959 x 10−6 ) arena ;e 3'99 maka aliran turbulen dan koneksi paksa karena 0luida dialirkan oleh pompa.
Bilangan 5urselt 5u F 9"93' ;e9"4 Pr 9"+ 5u F (9"93') (+.&37"'7) 9"4 ("3)9"+ 5u F 9"&&
oe0isien perpindahan panas koneksi ( 0,606 ) ( 106,969 ) kNu hair F
D
F
−3
22 x 10
54
F 3.&+"/9& *m 3
arena pada sisi shell tidak diketahui jumlah 0ulida yang masuk" setiap waktunya" maka diambil data dari laporan PT. alorindo yakni koe0isien perpindahan panas holi F .33"34 *m 3 dan laju massa
´ m
F &9 kgs.
oli
%imensi dari oil cooler tube adalah 1 ,o
F /"& m3
Thickness F 3" mm
,i
F +3"39 m 3
$ength
F 3"'7 mm
holi
F .33"34 *m 3
5
F '+
hair
F 3.&+&"3& *m 3
%o
F 33"33/ mm
1+umber )alorindo2
%idapat tahanan panas dari tube oil cooler berbahan stainless steel adalah 1 ln (
; stainless F
Do Di
)
2 π kL Bahan +tainless steel memiliki nilai konduktiitas panas k F + *m" dengan perhitungan ini didapat 1 ln
; stainless F
(
22,225 18,025
)
F "99/33 C 9 -' L$*att
( 2 ) ( 3,14 ) ( 14 ) ( 2,37 ) aka koe0isiensi perpindahan panas keseluruhan pada material stainless steel dapat ditentukan dengan 1 1 U stainless 1 U stainless 1 U stainless U stainless
F
1 hair
F
1 2.946,509
V ; stainless V
1 holi
V "99/33 C 9 -' V
F "& C 9 -' F /9&"&&3 *m 3
55
1 1.622,28
%engan perhitungan yang sama digunakan untuk men!ari tahanan panas tube air cooler berbahan $u5i (k F '/9 *m) Do ln (
; $u5i F ln
; $u5i F
(
22,225 18,025
)
D i
)
2 π kL
F +"93C 9 -/ L$*att
( 2 ) ( 3,14 ) ( 350 ) (2,37 ) Perhitungan koe0isien perpindahan panas keseluruhan $u5i 1 1 U CuNi
F
1 hair
1 U CuNi
F
1 2.946,509
1 U CuNi
F &"& C 9 -+
U$u5i
V ; $u5i V
1 holi
V +"93C 9 -/ V
1 1.622,28
F .99+"9 *m 3
Setelah mengetahui koe0isien perpindahan panas overall dari masingmasing bahan tube air cooler " selanjutnya bisa diketahui bilangan tak berdimensi yang menentukan e0ektiitas sebuah ;eat @?changer " yaitu Number of Transfer Unit (5TU). 5TU adalah jumlah satuan perpindahan panas yang merupakan tolak ukur perpindahan panas suatu penukar panas. Darga 5TU semakin besar maka penukar panas mendekati batas termodinamikanya (reith" &7').
5TU+tainless F 5TU+tainless F
U stainless A o C min
( 509,992 ) (51,9 ) 111.325
5TU+tainless F 9"3'4
5TU$u5i F 5TU$u5i F
U CuNi As C min ( 1.004,016 ) ( 51,9) 111.325
56
5TU$u5i F 9"+4
Besarnya e0ektiitas (Q) sebuah heat e?changer didapat berdasarkan 0ungsi 5TU ( Number Transfer Unit2 dan ! (Capacity ratio). Untuk tipe shell and tube persamaan e0ektiitas adalah 1
Q F3
{
1 + c + √ 1 + c
[− NTU √ 1 +c ] 1− exp [− NTU √ 1 + c ]
2 1 + exp
2
2
}
−1
%engan $ F 9"+3 dan 5TU $u5i F 9"+4 maka nilai e0ektiitas (Q) 6il $ooler Unit + , berbahan tube $u5i adalah1 Q F3
{
2 2 1 + exp [− 0,468 √ 1+( 0,6426 ) ] 1 + 0,6426 + √ 1 +( 0,6426 ) 2 1−exp [ −0,468 √ 1 +(0,6426 ) ]
@ > <3319=9
}
−1
33<19=9
%engan $ F 9"+3 dan 5TU +tainless F 9"3'4 maka nilai e0ektiitas (Q) 6il $ooler Unit + , berbahan tube +tainless adalah 1 QF
{
[−0,238 √ 1 +( 0,6426 ) ] 2 1 + 0,6426 + √ 1 +( 0,6426 ) 1−exp [−0,238 √ 1 +( 0,6426 ) ] @ > <1=6=69
2 1 + exp
2
2
}
−1
1=<6=69
%ari perhitungan yang telah dilakuakan" terlihat bahwa material $u5i lebih e0ekti0 dibandingkan material stainless steel .
57
BAB + KE(IPULAN DAN (ARAN
.1. Ke%i"pulan Oil Cooler untuk Thrust and $ower (earing (T=$ (earing ) Unit +
memiliki bahan tube yang berbeda" unit , menggunakan bahan tembaga-nikel ($u5i) dan unit B menggunakan bahan +tainless steel . Penggantian dimaksudkan agar sisi tube lebih tahan terhadap korosi"
imbas memburuknya kondisi air sungai $itarum yang digunakan. Per0orma kedua Oil Cooler untuk T=$ (earing berbeda dapat ditinjau langsung pada data temperatur oli keluar kedua unit Oil Cooler " dimana Oil Cooler yang menggunakan bahan $u5i (unit ,) mampu mengeluarkan oli bertemperatur lebih rendah daripada Oil Cooler yang
menggunakan bahan stainless steel . elalui 5TU9effectiveness method " didapat e0ektiitas Oil Cooler thrust and lower bearing unit +, berbahan $u5i memiliki e0ektiitas (Q) sebesar ''"4& G sedangkan Oil Cooler thrust and lower bearing unit +B berbahan stainless steel memiliki e0ektiitas (Q) sebesar &"7&7 00lG. %itinjau dari perpindahan panas maka Oil Cooler thrust and lower bearing unit
+,
bermaterial
$u5i
lebih
e0ekti0
digunakan
dibandingkan unit +B yang bermaterial stainless steel " karena proses perpindahan panas pada unit +, berlangsung lebih !epat" dan selisih temperatur oli yang masuk dan keluar lebih besar. %engan lebih e0ekti0nya material $u5i (unit +,)" maka oli pada thrust and lower bearing akan lebih dingin dibandingkan dengan Oil Cooler thrust and lower pada unit +B.
.2. (aran Perlunya memiliki flowmeter untuk mengukur sisi aliran oli" agar ketika
temperature thrust and lower bearing panas bisa ditinjau selain dari
58
tingkat kebersihan tube tapi juga dari jumlah aliran oli" apakah sesuai dengan spesi0ikasi pabrikan atau tidak.
59
Tabel A9#" )egiatan $apangan
Berikut lampiran kegiatan erja Praktik yang dilakukan selama 3+ hari 1 5o .
Tanggal
Senin
Uraian egiatan
#okasi
#aporan ke bagian Dumas dan eamanan Pengurusan administrasi erja Praktik Pengenalan mengenai sistem Air Cooler dan Oil
& aret 39/
PI$
Dumas dan eamanan Pak ,sep Dumas dan eamanan Pak ,sep ;uang Pemeliharaan Pak 8ajang" Pak
Cooler
esin
Syaikhu" dan Pak ,0ri
3
'
+
/
Selasa
*ata 8ecord Unit 3 Penjelasan peralatan untuk sistem Air Cooler dan
P#T," Unit 3 P#T," Unit
Bapak ,0ri Bapak ,0ri
unjungan ke *am Control Center (%$$)
*am Control Center
Bapak ,0ri
*ata 8ecord Unit + Corrective 6aintenance" pembongkaran pompa
P#T," Unit + P#T," Unit +
Bapak ,0ri Bapak %ian
P#T," Unit +
Bapak %ian dan
9 aret 39/ ;abu aret 39/ amis
Oil Cooler
3 aret 39/ 8umat
6ain Water +upply %ump A (*SP)" Unit +
Penggantian bearing (bearing sisi luar) dan gland packing (sisi poros) pada 6ain Water +upply %ump
' aret 39/
Bapak Syamsul
A (*SP)" Unit +
60
*ata 8ecord pada sistem Oil Cooler
7 4
&
Senin
Penggantian gland packing ke mechanical seal pada
aret 39/
Selasa 7 aret 39/ ;abu 4 aret 39/
Syamsul Bapak ,0ri Bapak ,0ri
*ata 8ecord parameter alat ukur Penjelasan mengenai Tailrace
P#T," Unit 3 Tailrace P#T," Unit 3
*ata 8ecord sistem Oil Cooler
P#T," Unit
Bapak ,0ri
Penggantian oil filter pada overnor Actuator Pembongkaran 6ain Water +upply %ump A
P#T," Unit + P#T," Unit +
Bapak Syamsul Bapak Teguh" dan
(*SP) *ata 8ecord parameter alat ukur" sistem Air Cooler
P#T," Unit '2 dan +
dan Oil Cooler
;uang Pemeliharaan
*ata 8ecord parameter alat ukur" sistem Oil Cooler " dan sistem Air Cooler 9
Bapak Teguh" Bapak %ian" dan Bapak
Penginputan laporan %reventive 6aintenance
Senin
P#T, Saguling P#T," Unit +
Bapak ?udi
poros 6ain Water +upply %ump A (*SP)" Unit +
amis & aret 39/
Unit 2 32 '2 dan +"
Perbaikan pompa oil lifter Penjelasan mengenai single diagram sistem P#T,
3' aret 39/
Saguling Pengambilan data sampel sistem Air Cooler dan Oil Cooler
61
esin P#T," Unit
P#T," Unit 3 ;uang Pemeliharaan
esin P#T," Unit +
Bapak Syamsul
Bapak Soemantri Bapak ,0ri Bapak Teguh" bapak %ian" dan Bapak Syamsul
Bapak ,0ri
*ata 8ecord pada sistem Oil Cooler
Senin
Unit 2 32 '2 dan +"
Penggantian gland packing ke mechanical seal pada
aret 39/
P#T, Saguling
P#T," Unit +
poros 6ain Water +upply %ump A (*SP)" Unit +
Bapak ?udi Bapak Teguh" Bapak %ian" dan Bapak Syamsul
7 4
&
Selasa 7 aret 39/ ;abu 4 aret 39/
*ata 8ecord parameter alat ukur Penjelasan mengenai Tailrace
P#T," Unit 3 Tailrace P#T," Unit 3
Bapak ,0ri Bapak ,0ri
*ata 8ecord sistem Oil Cooler
P#T," Unit
Bapak ,0ri
Penggantian oil filter pada overnor Actuator Pembongkaran 6ain Water +upply %ump A
P#T," Unit + P#T," Unit +
Bapak Syamsul Bapak Teguh" dan
amis & aret 39/
(*SP)
*ata 8ecord parameter alat ukur" sistem Air Cooler
P#T," Unit '2 dan + ;uang Pemeliharaan
dan Oil Cooler
Penginputan laporan %reventive 6aintenance *ata 8ecord parameter alat ukur" sistem Oil Cooler " dan sistem Air Cooler 9
Senin
Perbaikan pompa oil lifter Penjelasan mengenai single diagram sistem P#T,
3' aret 39/
Saguling
Pengambilan data sampel sistem Air Cooler dan Oil
esin P#T," Unit
P#T," Unit 3 ;uang Pemeliharaan
esin P#T," Unit +
Bapak Syamsul
Bapak Soemantri Bapak ,0ri Bapak Teguh" bapak %ian" dan Bapak Syamsul
Bapak ,0ri
Cooler
61
*ata 8ecord parameter alat ukur" sistem Air Cooler
Selasa 3+ aret 39/
dan Oil Cooler Input laporan hasil %reventive 6aintenance Pengambilan data sampel sistem Air Cooler dan Oil
*ata 8ecord parameter alat ukur" sistem Air Cooler
'
;abu 3/ aret 39/
amis 3 aret 39/
Bapak ,0ri
;uang Pemeliharaan
Bapak Somantri
esin
Cooler
3
P#T," Unit 3
dan Oil Cooler Pengambilan data sampel sistem Air Cooler dan Oil
Cooler *ata 8ecord parameter alat ukur" sistem Air Cooler dan Oil Cooler
Pengambilan data sampel sistem Air Cooler dan Oil
P#T," Unit + P#T," Unit ' P#T," Unit + P#T," Unit +
Bapak ,0ri
P#T," Unit + P#T," Unit 2 dan 3
Cooler
Bapak ,0ri
Bapak Syamsul
Pembersihan glass pada ball cleaing pump +
/
8umat 37 aret 39/
Penyusunan laporan erja Praktik
omplek $ioray
Pembersihan glass pada ball cleaing pump
P#T," Unit '2 dan +
Pengambilan data sampel sistem Air Cooler dan Oil
P#T," Unit +
Senin '9 aret 39/
Bapak Syaikhu" dan Bapak Teguh
Cooler
Selasa ' aret 39/
Pengukuran dimensi Oil Cooler dan Air Cooler Input laporan hasil %reventive 6aintenance
62
P#T," Base ;uang Pemeliharaan
Bapak Somantri
*ata 8ecord parameter alat ukur" sistem Air Cooler
Selasa 3+ aret 39/
;uang Pemeliharaan
Bapak Somantri
esin
*ata 8ecord parameter alat ukur" sistem Air Cooler ;abu 3/ aret 39/
Bapak ,0ri
dan Oil Cooler
Input laporan hasil %reventive 6aintenance Pengambilan data sampel sistem Air Cooler dan Oil Cooler
3
P#T," Unit 3
dan Oil Cooler
Pengambilan data sampel sistem Air Cooler dan Oil
P#T," Unit + P#T," Unit '
Bapak ,0ri
P#T," Unit +
Cooler
*ata 8ecord parameter alat ukur" sistem Air Cooler '
amis 3 aret 39/
dan Oil Cooler
Pengambilan data sampel sistem Air Cooler dan Oil
+
/
8umat 37 aret 39/
Cooler Pembersihan glass pada ball cleaing pump
P#T," Unit + P#T," Unit + P#T," Unit 2 dan 3
Penyusunan laporan erja Praktik
omplek $ioray
Pembersihan glass pada ball cleaing pump
P#T," Unit '2 dan +
Pengambilan data sampel sistem Air Cooler dan Oil
P#T," Unit +
Senin '9 aret 39/
Bapak ,0ri
Bapak Syamsul
Bapak Syaikhu" dan Bapak Teguh
Cooler
Selasa ' aret 39/
Pengukuran dimensi Oil Cooler dan Air Cooler Input laporan hasil %reventive 6aintenance
P#T," Base ;uang Pemeliharaan
Bapak Somantri
62
esin
%iskusi perhitungan perpindahan panas pada Oil
;uang Pemeliharaan
Cooler
esin
*ata 8ecord parameter alat ukur" sistem Air Cooler 7
;abu ,pril 39/
dan Oil Cooler
4
3 ,pril 39/
esin
dan Oil Cooler
Pengukuran dimensi tube air pendingin pada turbine
P#T," Unit +
;uang Pemeliharaan
bearing
%reventive 6aintenance
39
Senin ,pril 39/
Selasa
Bapak ,0ri
P#T," Based 3
Penyusunan #aporan erja Praktik
&
Bapak ,0ri
;uang Pemeliharaan
Penyusunan laporan erja Praktik *ata 8ecord parameter alat ukur" sistem Air Cooler
amis
P#T," Unit 32 dan '
pengambilan data Air
Cooler dan Oil Cooler
esin P#T," Unit 2 32 '2
Bapak ?udi
dan +
Penyusunan #aporan erja Praktik
;uang Pemeliharaan
6onitoring =enerator Penyusunan #aporan erja Paktik
7 ,pril 39/
esin P#T," Unit 2 dan 3 ;uang Pemeliharaan esin
63
Bapak ;udi
esin
%iskusi perhitungan perpindahan panas pada Oil Cooler
esin
*ata 8ecord parameter alat ukur" sistem Air Cooler 7
;abu ,pril 39/
dan Oil Cooler
4
3 ,pril 39/
dan Oil Cooler
Pengukuran dimensi tube air pendingin pada turbine
P#T," Unit +
Bapak ,0ri
P#T," Based 3 ;uang Pemeliharaan
bearing
%reventive 6aintenance Senin
Bapak ,0ri
esin
Penyusunan #aporan erja Praktik
&
P#T," Unit 32 dan ' ;uang Pemeliharaan
Penyusunan laporan erja Praktik *ata 8ecord parameter alat ukur" sistem Air Cooler
amis
;uang Pemeliharaan
esin
pengambilan data Air
Cooler dan Oil Cooler
P#T," Unit 2 32 '2
Bapak ?udi
dan +
,pril 39/
Penyusunan #aporan erja Praktik
;uang Pemeliharaan
Selasa
6onitoring =enerator Penyusunan #aporan erja Paktik
P#T," Unit 2 dan 3 ;uang Pemeliharaan
esin 39
7 ,pril 39/
esin
63
Tabel A9!" Nilai )onduktivitas $ogam Tertentu pada Temperatur +tandar
64
Bapak ;udi
Tabel A9!" Nilai )onduktivitas $ogam Tertentu pada Temperatur +tandar
64