BAB I PENDAHULUAN A. Sejarah Pendirian Perusahaan Kebun Getas merupakan bagian dari Perusahaan Terbuka Perkebunan Nusantara IX yang dimiliki oleh Negara atau disebut Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dan bergerak di bidang perkebunan dan pengolahan hasil perkebunan. PTP Nusantara IX (Persero) – Kebun Getas mempunyai emplashememt atau kantor pusat yang berlokasi di Desa Pebelan, Kecamatan Kauman Lor
Kabupaten Semarang Propinsi Jawa
Tengah dan areal kerjanya terletak di Kabupaten Semarang Propinsi Jawa Tengah. Awal mula dari PT Perkebunan Nusantara IX merupakan kebun swasta milik Belanda dengan nama Firma MC. TH. Crone dan dinasionalisasikan pada tanggal 10 desember 1957 oleh pemerintah RI dan diubah menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN). Dengan adanya pengelompokan PPN maka kebun dibagi menurut jenis budidaya tanaman yang diusahakan atau dibudidayakan. Kebun Getas merupakan bagian dari PTPN IX yang mempunyai kantor direksi di Semarang dan mempunyai wilayah pengusahaan dan pembudidayaan di daerah Jawa Tengah. Setelah proses nasionalisasi selesai pada tahun 1964 maka Kebun Getas berada di bawah PPN Aneka Tanaman XI. Pada tanggal 1 Agustus 1973 terjadi perubahan status perusahaan dari PPN Aneka Tanaman XI menjadi PTPN XVIII. Pada tahun 1980 terjadi penggabungan kebun, yaitu
kebun Ngobo digabung dengan kebun Jatirunggo dan Gebugan menjadi
nama
baru
yaitu
kebun
Ngobo/Jatirunggo/Gebugan,
berdasarkan surat No. XVIII/KPTS/135/1980 tertanggal 23 April 1980. Pada tahun 1994 manajemen PTPN XVIII ditangani oleh direksi PTPN XXIXXII, yang kemudian pada tanggal 11 Maret 1996 didirikan PTPN IX berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, merupakan peleburan dari PTPN XV-XVI dan PTPN XVIII. Pendirian PTPN IX tersebut tertuang pada Akta Notaris Harun Kamil, S.H. Nomor 42 tanggal 11 Maret 1996, yang disahkan oleh Keputusan Menteri Kehakiman Nomor C2-8337.HT.01.01.TH.96 tanggal 8 Agustus 1996, diubah dengan Akta Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, S.H. Nomor 1 tanggal 9
Agustus 2002 dan disahkan oleh Keputusan Menteri Kehakiman dan HAM Nomor:C19302.HT.01.04.TH.2002 tanggal 7 Oktober 2002. PTPN IX memiliki dua divisi yaitu divisi Tanaman Tahunan yang membudidayakan dan menghasilkan produk-produk dari tanaman karet, kopi, kakao dan teh dan divisi Tanaman Semusim (Pabrik Gula) yang menghasilkan produk-produk dari tanaman tebu. Produk-produk PTPN IX dipasarkan di pasar domestik maupun pasar luar negeri sebagian besar dalam bentuk bulk. PTPN IX juga memproduksi dan memasarkan produk-produk hilir berupa teh kemasan, teh celup serta gula pasir dan kopi bubuk dalam kemasan. Selain usaha pokok tersebut di atas, PTPN IX juga mengelola komoditi sampingan seperti pala, kapok dan kelapa dalam luasan areal yang terbatas serta agrowisata di Kebun Banaran dan Kebun Kaligua dan juga adanya Wisata Loco Antik di PG Pangka serta wisata sejarah dan Museum Gula di PG Gondang Baru dan PG Tasikmadu. Hal lain yang dikembangkan oleh PTPN IX di era modern ini seperti Coffee Shop “Kampoeng Kopi Banaran”. Coffee Shop dengan bahan baku kopi Banaran juga didirikan di Cikukun, di PG Gondang Baru. Wilayah kerja PTPN IX meliputi Propinsi Jawa Tengah dengan jumlah kebun 15 unit dan jumlah Pabrik Gula (PG) 8 unit. Pembentukan dua divisi dalam pengelolaan tanaman perkebunana, yaitu : 1.
Divisi Tanaman Tahunan yang memiliki kantor pusat di Jalan Mugas Dalam (Atas) Semarang
2.
Divisi Tanaman Semusim yang memiliki kantor pusat di Jalan Ronggowarsito 164 Surakarta. Divisi Tanaman Tahunan adalah divisi dari PT. Perkebunan Nusantara IX
(Persero) yang membudidayakan dan menghasilkan produk-produk dari tanaman karet, kopi, kakao dan teh, sedangkan Divisi tanaman Semusim adalah divisi yang membudidayakan dan menghasilkan produk dari tanaman tebu seperti gula. Rincian luas area perkebunan yang dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Divisi Tanaman Tahunan dapat dilihat dalam tabel I.1. Tabel I.1 Kebun-kebun divisi tanaman tahunan Kebun 1. Kawung 2. Warnasari 3. Krumput
Lokasi Kab. Cilacap Kab. Cilacap Kab. Banyumas
Komoditas Utama Karet, kakao Karet, kakao Karet
Areal (Ha) 2.659,65 2.582,99 2.051,25
4. Kaligua 5. Semugih 6. Blimbing 7. Jolotigo 8. Siluwuk/Subah 9. Sukamangli 10. Merbuh 11. Ngobo 12. Getas 13. Batujamus 14. Balong/Beji 15. Jollong
Kab. Brebes Teh Kab. Pemalang Kakao, teh Kab. Pekalongan Karet Kab. Pekalongan Kopi, teh Kab. Batang Karet Kab. Kendal Karet, kopi Kab. Kendal Karet, kopi Kab. Semarang Karet, kopi, kakao Kab. Semarang Karet, kopi Kab. Karanganyar Karet, kopi Kab. Jepara Karet, kakao Kab. Pati Kopi Sumber: PTPN IX Kebun Getas, 2007
607,26 1.082,66 2.392,61 1.151,87 4.441,99 2.477,39 2.917,02 2.261,02 2.216,06 6.944,10 4.776,70 530,69
PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) Kebun Ngobo yang memiliki empat afdeling yaitu Afdeling Jatirunggo, Afdeling Gebugan, Afdeling Klepu dan Afdeling Setro sebagai emplasmen induk, kegiatan yang dilakukan adalah membudidayakan dan menghasilkan produk-produk dari tanaman karet, kopi dan kakao. Tanaman yang ada hanya itu karena sesuai kondisi arena tanah yang tersedia dan memungkinkanuntuk dilakukan pembudidayaan dan penanaman(Anonim,2007). B.
Tujuan Pendirian Perusahaan
Diketahui bahwa setiap perusahaan harus mempunyai pedoman dasar dalam melakukan kegiatannya yang dapat diketahui oleh seluruh bagian atau komponen dari perusahaan tersebut agar sesuai dengan tujuan, oleh karena itu PTPN IX Kebun Getas mempunyai petunjuk atau pedoman yang termuat dalam Visi dan misi PTPN IX Kebun Getas, yang diadopsi dari Visi dan Misi PTPN IX, sesuai Surat Keputusan Administratur No. Ngo/SK/Intern/59A/2006 tanggal 30 Juli 2006 adalah(Anonim,2007) : 1.
Visi
Menjadikan PTPN IX Kebun Getas suatu perusahaan agrobisnis dan agroindustri yang tangguh, berkembang dan berwawasan lingkungan. 2.
Misi
a.
Memproduksi karet
b.
Melaksanakan pengelolaan operasional perusahaan dengan
menerapkan teknologi tepat guna sehingga produk yang dihasilkan memiliki daya saing tinggi.
c.
Memberdayakan seluruh sumber daya perusahaan dan potensi
lingkungan guna mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja, kemitraan yang sinergis dan perolehan keuntungan. Berupaya meningkatkan kesejahteraan karyawan, menciptakan
d.
lingkungan kerja yang sehat, menyiapkan pelatihan yang up to date guna menjaga motivasi karyawan dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja. e.
Membantu program pemerintah untuk dapat meningkatkan
Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL) sebagai wujud kepedulian dan tanggung
jawab
social
dalam
bentuk
keterkaitan
usaha
yang
saling
menguntungkan dan menunjang antara koperasi, swasta dan BUMN.
3.
Budaya Perusahaan
Dengan prinsip-prinsip GCG (Transparancy, Independency, Responsbility, Accountability dan Fairness) budaya perusahaan dirumuskan sebagai BUDAYA SEMPURNA, yaitu: S Service (pelayanan) terbaik untuk menjamin kepuasan pelanggan E Egaliter (kesetaraan) dalam hubungan antara atasan dan bawahan untuk membangun saling percaya dan saling menghormati M Memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan P Profesional dalam mengemban tugas dan tanggung jawab perusahaan U Unjuk kerja ditandai dengan peningkatan produktivitas kerja R Responsif terhadap perubahan lingkungan bisnis N Nilai-nilai luhur perusahaan dipegang teguh untuk mengimplementasikan etika bisnis A Apresiatif terhadap sesama insan perusahaan dan orang lain
BAB II ORGANISASI DAN MANAJEMEN A. Struktur Organisasi
Setiap perusahaan pasti mempunyai pimpinan dan bawahan. Untuk menjelaskan dan menggambarkan hal tersebut secara benar maka setiap perusahaan harus mempunyai struktur organisasi yang jelas agar mudah untuk mengetahui kewajiban, kewenangan dan hak seseorang yang bekerja di perusahaan tersebut. Selain itu untuk menjaga hubungan yang terjalin antar pekerja baik bawahan maupun atasan. Menurut Handoko (1994), dalam struktur oraganisasi fungsional yang memimpin adalah seorang manajer yang membawahi beberapa kepala bagian yang langsung menangani masalah-msalah yang timbul. Struktur organisasi jenis ini relative sederhana karena hanya menekankan pada penyelesaian masalah dengan cepat dan tidak membutuhkan birokrasi maupun urusan administrasi yang rumit. Secara lebih jelas, bagan- bagan dari struktur organisasi di PTPN IX Kebun Getas dapat dilihat dalam gambar II.1, II.2, II.3, dan II.4.
Administratur (ADM)
Sinder Kepala (HTO)
Sinder Teknik
Sinder Kantor
Sinder Afdeling Setro
Sinder Afdeling Klepu
Sinder Afdeling Jatirunggo
Gambar II.1 Struktur organisasi PTPN Kebun Getas Sumber: PTPN IX Kebun Getas, 2007
Sinder Afdeling Gebugan
STRUKTUR ORGANISASI PTP NUSANTARA IX (Persero) KEBUN NGOBO 2006 BAGIAN KANTOR INDUK Sinder Kantor
Pembantu Sinder Kantor
Pakam
Gudang
APG
Umum/ TK/ Produksi Agendaris
APK
Tanaman Pembukuan Laporan Biaya
1. Bag. SDM 2. Agendaris 3. Operator SSB 4. Tap Kontrol 5. Pelayanan Kantor
Kasir
Poliklinik
Guru TK
1. Mantri BP 2. TenagaMedis BP
Gambar II.2 Struktur organisasi PTPN Kebun Getas bagian kantor induk Sumber: PTPN IX Kebun Getas, 2007
STRUKTUR O RG A NISA SI P TP NUSA NTA R A IX KE BUN NG O B O Bagian Teknik / Teknologi S inder T eknik
M andor Besar
P engolahan Sortasi & G iling K aret P engasapan K aret P engepakan K endaraan
T eknik M esin
P enerim aan latex
Pikul
Q uality C ontrol
B engkel
Pem bagi latex
Jereng
Bongkar
O bat
Pres
P em eliharaan E m plasm ent
P engepakan
S opir
Juru Tulis
K eam anan
P engolahan Pengolahan Kakao M inyak P ala
Labur
Gambar II.3 Struktur organisasi PTPN Kebun Getas bagian teknik Sumber: PTPN IX Kebun Getas, 2007
S ortasi K akao Tenaga B orong
STRUKTURORGANISASI PTP NUSANTARAIXKEBUNNGOBO2006 AFDELING Sinder afdeling
Tapkontrol
M andor kepala
M andor sadap 1. TPH 2. Penyadap
M andor pem el
Keam anan
Jurutulis
pem eliharaan
Gambar II.4 Struktur organisasi PTPN Kebun Getas bagian afdeling Sumber: PTPN IX Kebun Getas, 2007 Tugas Masing-Masing Jabatan Fungsi jabatan yang ada di PTPN IX Kebun Getas menpunyai tujuan untuk memperjelas hak dan kewajiban serta kewenangan setiap orang yang memegang jabatan tersebut. Adapun tugas dan kewajiban masing-masing jabatan dalam PTPN IX Kebun Getas adalah sebagai berikut (Anonim,1992) : 1. Administratur Tugas pokok administratur sebagai wakil direksi di Kebun yang dipimpin dan untuk membantu Direksi PTPN IX dengan memimpin seluruh unit pelaksana perusahaan kebun budidaya dalam melaksanakan tugas-tugas operasional perusahaan dan operasional semua pabrik yang ada di kebun tersebut. Tugas dan tanggung jawab administratur antara lain: a.
Menyusun rencana kerja dan Rencana Kerja Anggaran Perusahaan
(RKAP) untuk satu tahun periode anggaran. b.
Melaksanakan rencana kerja anggaran perusahaan, unit pelaksanaan
perusahaan yang telah disahkan oleh direksi dengan jenis pekerjaan atau kegiatan dalam bidang tanaman, teknik, atau pengolahan ketata usahaan. c.
Melaksanakan sistem jaminan mutu (ISO 9000).
d.
Melaksanakan pengendalian terhadap pengeluaran-pengeluaran untuk
membiayai kegiatan kerja sebagaimana tercantum dalam RKAP. e.
Melakukan pengawasan dan pengamanan organisasi unit pelaksana
perusahaan yang telah ditetapkan oleh direksi. f.
Melakukan pengawasan dan pengamanan sistem pembukuan berdasarkan
prinsip akuntansi yang telah ditetapkan terhadap penerimaan dan penggunaan uang kerja. g.
Mengadakan hubungan dan kerja sama dengan sebaik-baiknya dengan
wakil-wakil karyawan, masyarakat desa sekitar kebun, Pemda setempat dan istansi-instansi sipil untuk mencapai kelancaran tugas unit pelaksanaan. h.
Melakukan pengumpulan (verifikasi) terhadap semua dokumen yang
diperlukan untuk mengajukan permintaan barang dan uang kepada kantor direksi PTPN IX. i.
Melakukan pengawasan dan bimbingan terhadap kegiatan kerja yang
meliputi: kegiatan dalam bidang tanaman, produksi, pengolahan, teknik, keuangan, dan pembelanjaan. j.
Membuat laporan secara periodik menurut ketentuan tentang pelaksanaan
tugas dan kewaqjiban yang menjadi tanggung jawabnya. 2. Sinder Kepala/ Hoof Tuin Opzichter (HTO)
Fungsi pokok HTO adalah untuk membantu administratur kebun dengan melakukan bimbingan pengawasan koordinasi kepada para sinder untuk mengelola budidaya, teknik/teknologi dan ketenaga kerjaan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. HTO dalam keseharian lebih bertugas ke lapangan langsung sebagai wakil atau pengganti dari administratur. Rincian tugas dan tanggung jawab HTO yaitu : a.
Memberikan bimbingan dan koordinasi terhadap penyusunan rencana
kerja dan RKAP untuk satu tahun periode anggaran dalam rangka penyusunan RKAP tahunan PTPN IX. b.
Memberikan petunjuk-petunjuk tentang teknik budidaya di lapangan dan
teknik atau teknologi dan melakukan pengawasan terhadap tercapainya target
pekerjaan lapangan pada waktu tertentu sesuai dengan volume pekerjaan yang ditentukan. c.
Memberikan petunjuk tentang pelaksanaan sistem jaminan mutu (ISO
9000). d.
Menghimpun dan menyusun laporan kegiatan kerja di lapangan yang
meliputi bidang pekerjaan lapangan seperti: produksi harian, pemupukan, pemberantasan hama, pengupahan karyawan dan pekerjaan teknik budi daya lainnya, pemeliharaan bangunan, mesin dan instalasi, menilai laporan tersebut dan melaporkan kepada administratur. e.
Menerima dan melaksanakan penugasan administratur untuk mewakilinya.
f.
Mengkoordinir dan melakukan pengawasan terhadap kegiatan kerja para
sinder dan petugas bawahannya supaya mereka dapat bekerja secara baik, efektif dan efisien, termasuk cara-cara penggunaan uang, barang-barang investasi dan alat lainnya. g.
Memberikan data, informasi, atau bahan pertimbangan lainnya, baik
diminta ataupun tidak diminta kepada administratur yang bagi administratur diperlukan untuk pengambilan keputusan atau menentuakan kebijakan. h.
Menyelesaikan masalah yang diajukan oleh para sinder atau memberi
saran dan petunjuk tentang cara penyelesaiannya. i.
Melaksanakan tugas dan kewajiban tertentu lainnya yang didelegasikan
oleh administratur yang belum termasuk di dalam uraian tugas dan kewajiban di atas. 3. Sinder Kantor Fungsi pokok untuk membantu tugas administratur dan HTO dengan memimpin bagian kantor induk menerima pengelolaan dan penggunaan dana atau uang kerja dan melaksanakan kegiatan-kegiatan ketata usahaan terutama masalah pembukuan. Tanggung jawab sinder kantor kepada Administratur dan HTO. Tugas dan tanggung jawab sinder kantor mencakup hal-hal di bawah ini :
a.
Menyusun rencana kerja dan RKAP tingkat. Unit pelaksanaan perusahaan
(UPP) untuk satu periode anggaran dalam rangka penyusunan RKAP tahunan PTPN IX. b.
Mengalokasikan biaya untuk kegiatan kerja dari bagian kebun, kantor, dan
teknik dengan RKAP yang telah disahkan oleh direksi. c.
Membuat laporan hasil analisa dan pengawasan terhadap pelaksanaan
kerja anggaran perusahaan secara berkala dan insidental menurut keperluan kepada administratur. d.
Membuat rencana pembayaran kas terhadap kegiatan kerja secara bulanan
untuk tiap-tiap wartal berdasarkan RKAP yang telah disahkan oleh direksi sesuai petunjuk administratur. e.
Menyelenggarakan penerimaan dan pembayaran uang kas atau perbankan
dari dan kepada pihak yang berhak sesuai dengan bukti-bukti yang sah menurut prosedur yang berlaku. f.
Menyelesaikan masalah yang bersangkutan dengan perpajakan dan
asuransi baik yang berhubungan dengan pembayaran maupun dengan penagihan klaim yang dilakukan oleh direksi. g.
Menyusun, mengisi dan menghimpun laporan manajemen, laporan-
laporan pengawasan biaya dan laporan lainnya yang diperlukan bagi administratur untuk melaksanakan tugas pengawasan fisik dan biaya. h.
Menerima dan melaksanakan penugasan administratur untuk mewakili
menerima tamu-tamu atau instansi-instansi yang berkunjung ke kebun atau menghubungi instansi di luar untuk melaksanakan atau mengurus kepentingan umum. i.
Melakukan bimbingan dan pengawasan penyusunan daftar gaji dan upah
serta pengurusan SDM lainnya dan pengembangan koperasi karyawan. j.
Melaksanakan tugas dan kewajiban tertentu lainnya yang didelegasikan
oleh administratur yang belum termuat dalam uraian tugas dan kewajiban di atas. 4. Sinder Teknik/Teknologi Fungsi pokok Sinder Teknik untuk membantu administratur dan HTO dengan memimpin bagian teknik untuk kegiatan bidang keteknisan, pengolahan, mesin dan
listrik. Terutama masalah produksi baik karet, kopi dan hasil budidaya yang lain. Sinder teknik bekerja di bawah pengawasan administrator dan sinder kepala (HTO). Sinder teknik membawahi beberapa mandor besar. Tugas dan tanggung jawab sinder teknik/teknologi mencakup hal-hal di bawah ini : a. Menjalankan fungsi manajemen di bidang teknik/teknologi, ketenaga kerjaan dan administrasi. Serta mengurusi semua pabrik yang ada di kebuntersebut dan kebutuhan keteknikan bagi pabrik tersebut. b. Melayani kebutuhan afdeling kebun untuk kelancaran pekerjaan-pekerjaan eksploitasi, pengolahan, jasa angkutan, pelayanan mesin dan alat kerja c. Menyelesaikan tugas-tugas tambahan yang diberikan oleh atasannya. d. Menjalankan tugas-tugas pengawasan, evaluasi/koreksi dan pengamanan. e. Mengajukan konsepsi kepada atasannya. f. Melakukan evaluasi dan identifikasi permasalahan beserta penyelesaiannya dalam batas-batas tugas rutin. g. Melakukan directing.
h. Tidak
diberi
wewenang
untuk
mengambil
kebijaksanaan
di
bidang
perburuhan/kepegawaian, keuangan, transaksi jual beli dan membuat perjanjian dengan pihak ke III. i. Tidak diberi wewenang untuk mengadkan hubungan dengan pihak direksi maupun instansi lain atas nama perusahaan tanpa seijin atasan. 5. Sinder Kebun/Afdeling Fungsi pokok Sinder Kebun/Afdeling untuk membantu administratur dan HTO dengan
memimpin
kebun
bagian
dari
keseleruhunan
kebun
untuk
kegiatan
membudidayakan tanaman dan menghasilkan paduk jadi langsung dari tanaman atau bahan baku bagi pabrik di bawah kebun PTPN IX untuk diproses selanjutnya sesuai dengan pembukuan kualitas dan kuantitas yang telah ditetapkan. Sinder kebun/afdeling membawahi mandor besar kebun/afdeling, mandor pemeliharaan dan tap kontrol, mandor sadap serta seluruh pekerja yang ada di afdeling tersebut.
Tanggung jawab utama Sinder Afdeling yang berhubungan dengan produksi RSS adalah menghasilkan lateks yang baik sebagai bahan baku pabrik RSS. Sinder kebun bekerja di bawah pengawasan sinder kepala dan administratur. Secara lebih rinci, tugas dan tanggung jawab sinder kebun mencakup hal-hal di bawah ini : a. Menjalankan fungsi-fungsi manajemen di bidang
kultur teknik, eksploitasi,
ketenaga kerjaan dan administrasi afdeling. b. Menjalankan ketertiban, keamanan dan keselamatan kerja. c. Mengamankan peraturan perusahaan/perburuhan dan norma kultur teknik. d. Mengamankan modal perusahaan dan alat-alat kerja. e. Menyelenggarakan tugas-tugas tambahan yang di berikan atasannya. f. Menjalankan tugas-tugas pengawasan, evaluasi/koreksi dan pengamatan. g. Mengajukan konsepsi-konsepsi kepada atasannya. h. Melakukan evaluasi dan identifikasi berikut penyelesaiannya dalam batas tugastugas rutin. i.
Melakukan directing.
j. Tidak
diberi
wewenang
untuk
mengambil
kebijaksanaan
di
bidang
perburuhan/kepegawaian, keuangan, transaksi jual beli dan membuat perjanjian dengan pihak ke III. k. Tidak diberi wewenang untuk mengadkan hubungan dengan pihak direksi maupun instansi lain atas nama perusahaan tanpa seijin atasan. 6. Mandor Besar Pengolahan Fungsi pokok untuk membantu sinder teknik untuk mengatur pelaksanaan kerja pada bagian pengolahan dan melakukan pengawasan terhadap hasil lateks dari kebun dan etos kerja dari pekerja pengolahan secara khusus dan pekerja produksi RSS secara umum. Bekerja di bawah pengawasan sinder kepala dan sinder teknik/teknologi Tugas dan tanggung jawab mandor besar pengolahan mencakup hal-hal di bawah ini : a. Membawahi beberapa orang mandor dan kepala pekerja.
b. Membimbing, melatih, menilai, mengoreksi pekerjaan mandor-mandor dan bawahannya dalam melaksanakan pekerjaan pengolahan basah/kering dan administrasi produksi, bahan/ barang dan laporan-laporan lainnya. c. Menyelenggarakan koordinasi dan komunikasi kerja. d. Melakukan pengawasan dan evaluasi. e. Membantu
secara
efektif
pembuatan
RKAP,
RO
bulanan,
triwulan,
Semester/Tahunan, membuat catatan untuk laporan kepada atasannya. f. Melakukan pengarahan dan pengawasan kerja. g. Mengadakan rapat koordinasi antar mandor dan bawahannya. h. Mengoreksi dan melakukan penilaian. i. Tidak diberi wewenang mengadakan perubahan formasi tenaga kerja, pengupahan dan sistem kerja. j. Tidak diberi wewenang memberi keterangan apapun kepada pihak ketiga, tanpa ijin atasannya. 7. Mandor Besar Teknik Fungsi pokok untuk membantu sinder teknik untuk mengtur pelaksanaan kerja pada bagian penyediaan fasilitas untuk keperluan pabrik dan lainnya. Terutama dalam hal pergudangan dan peralatan yang dibutuhkan untuk produksi RSS baik secara langsung maupun
tidak langsung. Bekerja di bawah pengawasan sinder kepala dan sinder
teknik/teknologi. Tugas dan tanggung jawab mandor besar teknik mencakup hal-hal di bawah ini : a. Membawahi beberapa orang mandor dan kepala pekerja. b. Memilih, melatih, menilai, mengoreksi pekerjaan para mandor dan bawahannya dalam
melaksanakan
pekerjaan,
perbengkelan/pertukangan,
pemeliharaan
emplasemen, bangunan perusahaan/perumahan/sosial, pool kendaraan, instalasi mesin, listrk, air dan pengolahan. c. Menyelenggarakan koordinsi dan komunikasi kerja. d. Melakukan pengawasan dan evaluasi, membantu secara aktif pembuatan RKAP ahunan, RO bulanan, dan membuat catatan untuk laporan kepada atasannya. e. Menyelenggarakan tugas-tugas tambahan. f. Melakukan pengarahan dan pengawasan kerja.
g. Mengadakan rapat koordinasi antar mandor dan bawahannya. h. Mengadakan koreksi dan penilaian. i. Tidak diberi wewenang mengadakan perubahan formasi tenaga kerja, pengupahan dan sistem kerja. j. Tidak diberi wewenang memberi keterangan apapun kepada pihak ketiga, tanpa ijin atasannya.
8. Mandor Pengasapan Fungsi pokok untuk membantu sinder teknik untuk mengatur pelaksanaan kerja pada proses pengasapan. Bekerja di bawah pengawasan mandor besar pengolahan dan bertanggung jawab terhadap sinder teknik. tugas dan tanggung jawab mandor pengasapan mencakup hal-hal di bawah ini: a.
Mengontrol karyawan bawahannya.
b.
Mengatur/menempatkan pekerja pada posnya.
c.
Melakukan pengawasan.
d.
Menciptakan ketertiban dan keselamatan kerja.
e.
Mengatur penggunaan kayu bakar.
f.
Mengatur penggunaan kamar asap.
g.
Menjaga kebersihan ruang dan alat-alat pengasapan.
h.
Mengatur suhu dalam kamar pengasapan.
i.
Menjaga keamanan barang milik perusahaan yang berda dalam
pengawasannya. j.
Melaksanakan tugas tambahan dari atasannya.
k.
Mencari tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan formasi, baik kuantitas
maupun kualitas. l.
Tidak boleh mengadakan perubahan formasi tenaga kerja, penempatan,
cara kerja dan standar kerja. m.
Tidak diberi wewenang memberi keterangan apapun kepada pihak ketiga,
tanpa ijin administratur.
9. Mandor Penggilingan Fungsi pokok untuk memimpin dan mengawasi pekerja bagian penggilingan. Bertanggung jawab terhadap sinder teknik dan bekerja dibawah pengawasan mandor besar pengolahan. Tugas dan tanggung jawab mandor penggilingan mencakup hal-hal di bawah ini : a.
Mengontrol karyawan bawahannya.
b.
Mengatur/menempatkan pekerja pada posnya.
c.
Melakukan pengawasan.
d.
Menciptakan ketertiban dan keselamatan kerja.
e.
Melakukan pengecekan mesin dan kesiapan mesin rol gilling.
f.
Menjaga keamanan barang milik perusahaan yang berda dalam
pengawasannya. g.
Melaksanakan tugas tambahan dari atasannya.
h.
Mencari tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan formasi, baik kuantitas
maupun kualitas. i.
Tidak boleh mengadakan perubahan formasi tenaga kerja, penempatan,
cara kerja dan standar kerja. j.
Tidak diberi wewenang memberi keterangan apapun kepada pihak ketiga,
tanpa ijin administratur. 10. Mandor Sortasi Fungsi pokok untuk memimpin dan mengawasi pekerja bagian sortasi. Bertanggung jawab terhadap sinder teknik dan bekerja dibawah pengawasan mandor besar pengolahan. Tugas dan tanggung jawab mandor sortasi mencakup hal-hal di bawah ini : a.
Mengontrol karyawan bawahannya.
b.
Mengatur/menempatkan pekerja pada posnya.
c.
Melakukan pengawasan.
d.
Menciptakan ketertiban dan keselamatan kerja.
e.
Melakukan pengecekan terhadap hasil kerja karyawan sortasi.
f.
Menjaga dan mengawasi hasil produk RSS.
g.
Menjaga keamanan barang milik perusahaan yang berda dalam
pengawasannya. h.
Melaksanakan tugas tambahan dari atasannya.
i.
Mencari tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan formasi, baik kuantitas
maupun kualitas. j.
Tidak boleh mengadakan perubahan formasi tenaga kerja, penempatan,
cara kerja dan standar kerja. k.
Tidak diberi wewenang memberi keterangan apapun kepada pihak ketiga,
tanpa ijin administratur. 11. Mandor Besar Kebun/Afdeling Fungsi pokok untuk bertanggung jawab sebagai koordinator produksi dan pekerjaan dari mandor pemeliharaan dan mandor panen atau mandor sadap. Bekerja di bawah pengawasan sinder kepala dan sinder kebun. Tugas dan tanggung jawab mandor besar kebun mencakup hal-hal di bawah ini : a. Membimbing, melatih, menilai, mengoreksi pekerjaan para mandor-mandor bawahan dalam melaksanakan rencana kerja penyadapan, pengumpulan dan pengangkatan produksi. b. Menyelenggarakan koordinasi dan komunikasi kerja. c. Menyusun pengawasan, evaluasi, membantu secara aktif penyuisunan RKAP tahunan afdeling dan RO bulanan. d. Membuat catatan-catatan untuk laporan kepada atasannya. e. Menyelenggarakan tugas-tugas yang diberikan oleh atasannya. f. Menyelenggarakan pengarahan dan pengawasan kerja. g. Melakukan rapat koordinasi antar mandor dan pekerjanya. h. Mengadakan koreksi dan penilaian. i. Mengadakan perubahan formasi, tenaga kerja dan sistem kerja. j. Tidak diberi wewenang untuk memberikan keterangan apapun kepada pihak ke III tanpa seijin atasannya.
12. Tap kontrol Kebun/Afdeling
Fungsi pokok untuk melakukan inspeksi sadapan serta menilai kualitas sadapan tehadap semua penyadap. Tap kontrol bekerja di bawah pengawasan sinder kebun danb mandor besar kebun/afdeling. Tugas dan tanggung jawab tap kontrol kebun mencakup hal-hal di bawah ini : a. Melakukan inspeksi sadapan, untuk menilai kualitas sadapan terhadap semua penyadap. b. Membuat laporan penilaian sadapan. c. Membuat daftar pembayaran premi kualitas dan kualitas sadapan. d. Melakukan tugas-tugas tambahan. e. Mengadakan koreksi, pemeriksaan dan penelitan kualitas sadapan. f. Melakukan penilaian terhadap kualitas sadapan. g. Tidak diberi wewenang untuk merubah alat ukur, tabel nilai, tabel premi, jadwal kerja dan teknik-teknik sadapan. 13. Mandor Pemeliharaan Fungsi pokok untuk bertanggung jawab atas pemeliharaan kebun terutama tanaman dan budidaya awal dari semua tanaman yang ada dari masing-masing afdeling. Bekerja di bawah pengawasan sinder kebun dan mandor besar kebun. Tugas dan tanggung jawab mandor pemeliharaan mencakup hal-hal di bawah ini: a. Membawahi 20-40 tenaga kerja dalam satu kemandoran di afdeling. b. Mengerol karyawan di bawahnya. c. Mengatur pekerja pada posnya masing-masing. d. Melaksanakan pengawasan terhadap kuantitas dan kualitas hasil kerja karyawan. e. Menciptakan ketertiban dan keselamatan kerja. f. Mengamankan perintah kerja. g. Mengamankan alat-alat kerja dan barang –barang perusahaan yang berada dalam penguasaannya. h. Membuat laporan harian mandor. i. Melaksanakan tugas tambahan dari atasanya. j. Mencari tenaga kerja sesuai kebutuhan formasi, baik kualitas maupun kuantitas.
k. Tidak boleh mengadakan perubahan formasi tenaga kerja, penempatan, cara kerja dan standar kerja. l. Tidak diberi wewenang untuk memberikan keterangan kepada pihak ke III tanpa seijin administratur. 14. Mandor Sadap
Fungsi pokok untuk bertanggung jawab atas produksi atau hasil sadapan dari penyadap dari masing-masing afdeling atau kebun. Bekerja di bawah pengawasan sinder kebun dan mandor besar afdeling dan tap kontrol. Tugas dan tanggung jawab mandor sadap mencakup hal-hal di bawah ini : a. Membawahi 20-40 orang pekerja yaitu pekerja sadap dan penjaga tempat penampungan hasil (TPH) sadapan terutama karet, bila perlu dibantu beberapa kepala pekerja. b. Mengerol karyawan bawahan, mengatur pekerjaan di bidang penyadapan, pengumpulan, pengangkutan produiksi, mengawasi kualitas dan kuantitas sadapan dan produksi lainnya. c. Menciptakan
ketertiban,
kesehatan,
keamanan
dan
keselamatan
kerjamengamankan perintah kerja, alat-alat kerja dan modal perusahaan. d. Melaksanakan tugas-tugas tambahan dari atasannya. e. Mencari tenaga kerja sesuai kebutuhan formasi, baik kualitas maupun kuantitas. f. Mengadakan koreksi dan penilaian. g. Tidak diberi wewenang untuk mengadakan perubahan penempatan tenaga kerja, cara/sistem kerja penyadapan. 15. Pakam Fungsi pokok untuk bertanggung jawab terhadap keamanan dan ketertiban perkebunan. Keaman dan ketertiban lingkungan meliputi kebun/afdeling, pabrik, kantor, dan gudang. Bekerja di bawah pengawasan sinder kantor. Tugas dan tanggung jawab Pakam mencakup hal-hal di bawah ini : a.
Bertugas memelihara atau menjaga ketertiban dan keamanan pabrik,
kantor, kebun, dan bertanggung jawab langsung kepada administratur. b.
Menerima laporan apabila ada tamu melapor atau datang.