NURSE LAPORAN PENDAHULUAN SEBAGAI PRI MARY NURSE
PRAKTIK KLINIK MANAJEMEN KEPERAWATAN DI ZAREPATH RS SILOAM LIPPO VILLAGE TANGERANG
Disusun Oleh: NILA SARI CHANDRA
1604045
PROGRAM STUDI PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BETHESDA YAKKUM YOGYAKARTA 2017
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas akhir Program Studi Profesi Ners pada Stase Keperawatan Manajemen
Telah disetujui dan dilaksanakan tanggal 15 Mei – 10 Juni 2017
Mengetahui,
Preceptor Akademik
Preceptor Klinik
(Vivi Retno I. S. Kep., Ns., MAN)
(Ns. Helen , S. Kep.)
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Era globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai suatu profesi, memberi pelayanan kesehatan yang optimal. Langkah nyata yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan penataan sistem model asuhan keperawatan professional (MPKP), yang terdiri dari ketenagaan dan pasien, penetapan sistem MPKP, sampai dengan perbaikan dokumentasi keperawatan dengan prinsip SME (sesuai standar, mudah dilaksanakan, efektif dan efisien) (Nursalam, 2013). Berdasarkan beberapa penelitian di Indonesia terkait MPKP terjadi penurunan beban kerja perawat, peningkatan efektivitasan komponen kepemimpinan, tingkat kepuasan pasien dari segi tangible, reability, responsiveness, assuranse, dan emphaty dibandingkan dengan metode non-MPKP (Sugiharto, 2012). Dalam pelaksanaan MPKP sangat diperlukan akan manajemen keperawatan yang efektif dan efisien. Manajemen adalah proses mencapai tujuan tertentu yang didasarkan oleh visi, misi, tujuan organisasi melalui orang lain dengan cara perencanaan, organisasi, pengarahan, pengendalian SDM, fisik, dan teknologi (Arwani dan Supriyanto, 2006). Terdapat empat fungsi yang harus dimiliki oleh seorang manajer atau ketua tim, yaitu: perencanaan ( planing ), pengorganisasian (organizing ), kepemimpinan (leading ), dan pengendalian (controling ) (Sugiharto, 2012). Manajemen adalah sebagai suatu proses dapat dipelajari dari fungsi-fungsi manajemen yang dilaksanakan oleh seorang manajer. Adapun yang dimaksud fungsi manajemen adalah langkah-langkah penting yang wajib dikerjakan oleh seorang manajer untuk mencapai tujuan (Suyanto, 2008). Salah satu RS yang menerapkan MPKP adalah Siloam Hospital Lippo Village. MPKP yang digunakan adalah jenis MPKP Tim-Primer. Berdasarkan kondisi ini mahasiswa bermaksud untuk melakukan praktik manajemen di Zarepath untuk memperdalam ilmu manajemen MPKP serta dapat memberikan masukan
yang dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan dalam unit ini. Kelompok akan melakukan role play terkait manajemen keperawatan di ruangan Zarepath, penulis akan berperan sebagai kepala tim.
B. TUJUAN UMUM Melakukan asuhan keperawatan secara tepat dengan menerapkan teknik manajemen yang sesuai kriteria sehingga terciptanya pelayanan holistik yang profesional
C. TUJUAN KHUSUS 1. Mengelola asuhan keperawatan sesuai dengan penugasan 2. Melakukan usaha-usaha koordinasi kegiatan keperawatan 3. Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan keperawatan sehari-hari 4. Melakukan evaluasi pelaksanaan sesuai rencana
BAB II LANDASAN TEORI MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP)
A. PENGERTIAN Manajemen keperawatan merupakan suatu dilaksanakan
oleh
pengelola
tugas khusus yang harus
keperawatan
untuk
merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi sumber-sumber yang ada sehingga dapat menghasilkan pelayanan keperawatan yang efektif dan efisien baik terhadap pasien, keluarga dan masyarakat (Kurniadi, 2013). Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan (Ratna Sitorus & Yuli, 2006).
B. STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN Berikut ini merupakan 8 lingkup standar asuhan keperawatan menurut JCHO (Joint Commision on Accreditation of Healt Care Organitation): 1. Menghargai hak klien 2. Penerimaan sewaktu pasien masuk RS 3. Observasi keadaan pasien 4. Pemenuhan kebutuhan nutrisi 5. Asuhan pada tindakan nonoperatif dan administratif 6. Asuhan pada tindakan operasi dan prosedur invasif 7. Pendidikan kepada pasien dan keluarga 8. Pemberian
asuhan
berkesinambungan
keperawatan
secara
terus
menerus
dan
C. JENIS MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN (MPKP) 1. MPKP Tim Metode ini menggunakan tim yang terdiri atas anggota yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan terdiri dari 2-3 tim yang terdiri atas tenaga profesional, tehnikal, dan pembantu dalam satu kelompok kecil yang saling membantu.
Charge nurse
Ketua Tim
Perawat Asisten
Pasien
Ketua Tim
Perawat Asisten
Pasien
Ketua Tim
Perawat Asisten
Pasien
Gambar 1: Marquis dan Hutston, 1998 2. MPKP Primer Metode penugasan dimana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selam 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai pasien masuk sampai keluar dari rumah sakit.
Physician
Associate Nursing
Change Nurse Primary Nurse
Patienr/client
Associate Nursing
Hospital Resources Associate Nursing
Gambar 2: Marquis dan Hutston, 1998
3. MPKP Kasus Setiap perawat ditugaskan untuk melayani seluruh kebutuhan pasien saat ia dinas. Pasien akan dirawat oleh perawat yang berbeda setiap shift dan tidak ada jaminan bahwa pasien akan dirawat oleh perawat yang sama pada hari berikutnya. 4. Modifikasi MPKP Primer-Tim Model keperawatan ini digunakan secara kombinasi dari kedua sistem. Berikut ini merupakan alasan penetapan sistem model MPKP: a. Keperawatan primer tidak digunakan secara murni karena perawat primer harus berlatar belakang pendidikan S-1 b. Keperawatan tim tidak digunakan secara murni, karena tanggung jawab asuhan keperawatan terfragmentasi pada berbagai tim c. Melalui kombinasi kedua model ini diharapkan komunitas asuhan keperawatan dan akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat pada primer, karena pada saat ini perawat yang ada di RS adalah D-3, bimbingan tentang asuhan keperawatan diberikan oleh perawat primer/ketua tim.
Charge nurse
Nursing Staff
Patient/Client
Nursing Staff
Patient/Client
Nursing Staff
Patient/Client
Gambar 3: Marquis dan Hutston, 1998
D. DESKRIPSI TUGAS KEPALA TIM 1. Fungsi utama: Kepala satuan kerja untuk mengelola dan memberikan asuhan keperawatan di dalam tim yang dipimpinnya, bekerjasama dengan head nurse dan mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan praktik keperawatan secara praktis, efisien serta berorientasi kepada kepuasan pelanggan, berlandaskan pada kode etik keperawatan sesuai dengan visi dan misi SHLV.
2. Tanggung jawab jabatan: a. Mengkaji dan merencanakan asuhan keperawatan kepada semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya. b. Mengkoordinasikan pelaksanaan asuhan keperawatan baik dalam tindakan mandiri atau tindakan kolaborasi dengan tim kesehatan lainnya (medik, rehabilitasi medik, laboratorium, dll) c. Terkoordinirnya pelaksanaan kegiatan asuhan keperawatan di tim perawatan yang di pimpinnya. d. Membagi tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota tim, serta memberikan bimbingan dan pengarahan melalui pre dan post conference. e. Mengevaluasi asuhan keperawatan baik proses maupun hasil yang diharapkan serta pendokumentasian. f. Menciptakan suasana yang kondusif dan kerjasama yang baik dalam tim.
E. PERAN KEPALA TIM 1. Perencanaan a. Mengadakan serah terima tugas setiap ganti dinas Bersama kepala ruang mengadakan serah terima tugas/laporan dari perawat dinas malam ke dinas pagi. Mendengar dan mencatat laporan yang disampaikan mengenai: 1) Identitas (nama, umur, lama rawat, dokter yang merawat) 2) Diagnose medic 3) Keadaan umum pasien, keluhan umum pasien, diagnosa keperawatan, intervensi yang sudah dilakukan serta perkembangan pasien b. Melaksanakan pre conference dengan kepala ruangan maupun anggota tim c. Pembagian tugas Melaksanakan pembagian tugas kepada anggota tim sesuai klasifikasi ketergantungan pasien yang disesuaikan dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh anggota tim
PN: Nila PA: Okta PA: Finiqa Kamar
Nama
Diagnosa
755.2
An . Z
GEA
750.1
An .N
Kejang Demam,GEA
d. Menyusun proses keperawatan pada pasien yang menjadi tanggung jawabnya,
mengkaji
setiap
pasien,
menyusun
rencana
asuhan
keperawatan, menyusun rencana tindakan keperawatan sesuai masalah e. Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan asuhan keperawatan dengan menyiapkan peralatan jika ada pasien yang akan dilakukan tindakan serta menyiapkan obat sebelum dan sesudah pasien makan f. Mengikuti visite dokter mendiskusikan hal-hal yang berhubungan dengan keadaan pasien, menerima pesanan dokter atau tindakan apa saja yang akan dilakukan pada pasien, melapor obat-obat yang sudah habis pada dokter dan melaksanakan pengobatan selanjutnya serta pemeriksaan laboratorium g. Menilai kinerja anggota tim h. Mendiskusikan masalah dengan anggota tim i. Memberikan pertolongan segera pada pasien dengan kegawat daruratan j. Melakukan ronde keperawatan bersama kepala ruang k. Memberi orientasi pada pasien baru 2. Pengorganisasian a. Merumuskan tujuan tim keperawatan b. Melakukan pembagian tugas bersama kepala ruang terhadap pasien yang menjadi tanggung jawabnya c. Melakukan pembagian kerja sesuai tingkat ketergantungan pasien d. Mengkoordinir kegiatan asuhan keperawatan e. Pengaturan waktu istirahat untuk anggota tim
f. Membantu rincian tugas anggota tim dalam pemberian asuhan keperawatan g. Mendelegasikan pelaksanaan proses asuhan keperawatan kepada anggota tim sesuai dengan kemampuannya h. Membantu tugas anggota tim dalam pemberian asuhan keperawatan i. Kerjasama dengan anggota tim dan antar tim 3. Pengarahan a. Memberi pengarahan kepada setiap anggota tim tentang tugas b. Memberi pengarahan kepada setiap anggota tim dalam melaksanakan asuhan keperawatan c. Memberi teguran, pengarahan kepada anggota tim d. Memberi pujian kepada anggota tim 4. Pengawasan a. Menilai kinerja anggota tim b. Menilai dokumentasi keperawatan, apakah pengkajian hingga evaluasi keperawatan sudah lengkap c. Mengevaluasi pelaksanaan dibandingkan dengan rencana d. Kegiatan dan laporan dari anggota tim dalam pelaksanaan asuhan keperawatan e. Kemampuan anggota tim dalam menganalisa dan sikap f. Mengunjungi pasien untuk mengevaluasi kepuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan
PENGORGANISASIAN WAKTU DAN KEGIATAN TIM WAKTU 07.00-07.10
KEGIATAN 1. Doa pagi 2. Pre conference klinik dengan kepala ruang dan anggota tim lainnya 3. Serah terima laporan dari perawat shift malam ke shift pagi 4. Mendengarkan pengarahan kepala ruang terkait hal-hal yang perlu diketahui oleh perawat yang bertugas
07.10-07.20
Pre conference mahasiswa (peran manajemen klinik) bersama dengan kepala ruang, ketua tim dan anggota tim lainnya. 1. Kepala tim membagi tugas masing-masing perawat associate 2. Kepala tim memperingatkan hal-hal penting yang perlu diperhatikan pada pasien kelolaan 3. Kepala tim menanyakan rencana dari perawat assosiate 4. Kepala tim memperingatkan agar memperhatikan pendokumentasian secara lengkap
07.20-07.50
Mahasiswa mengikuti serah terima laporan dari shift malam ke shift pagi di tim masing-masing bersama dengan perawat
07.50-11.00
1. Melakukan ronde klien di tiap kamar 2. Morning care 3. Menanyakan keluhan-keluhan pasien 4. Memantau keadaan lokasi penusukan infus, tanggal pemasangan infus 5. Memberi motivasi makan pada pasien yang sulit makan 6. Memperingatkan untuk minum teratur pada pasien yang sulit minum, kecuali pada pasien dengan batasan cairan 7. Mempersiapkan obat-obat pagi 8. Mengukur tanda-tanda vital pasien 9. Memberikan obat-obat pagi 10. Mendokumentasikan hasil pengukuran tanda-tanda vital dan hasil observasi keadaan pasien 11. Melakukan rencana-rencana medik: mengambil darah, merawat luka, pemeriksaan radiologi, dll 12. Melakukan implementasi sesuai dengan rencana keperawatan
13. Memantau
kelancaran
implementasi
berdasarkan
rencana
keperawatan yang dilakukan oleh perawat associate 14. Mengikuti visite dokter 15. Melakukan dan membantu pelaksanaan asuhan keperawatan secara langsung ke pasien kelolaan 11.30-12.30
1. Memberikan kesempatan istirahat sesuai pembagian 2. Mengevaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dan membuat SOAP 3. Mengevaluasi kembali kondisi pasien 4. Memantau hasil observasi siang dan memantau kelengkapan data untuk balance intake output 5. Memeriksa kelengkapan dokumentasi observasi siang
12.30-13.00
Persiapan pelaporan shift sore
13.00-14.00
Serah terima laporan kepada ketua tim dan perawat associate shift sore
BAB III LAPORAN KEGIATAN
A. CATATAN PERKEMBANGAN 1. 755.2 An. A Tanggal
Jam
30/5/2017
Profesi Nurse
Tanda
Catatan Perkembangan
Tangan
Dx : Hipertermi S : ibu pasien mengatakan anak sudah
16.00
tidak panas O: keadaan umum compos mentis, akral hangat, nadi kuat, pencegahan resiko jatuh dilakukan sesuai standar A: Hipertermi P: lanjutkan intervensi 1,2,3dan 4 I:
17.00
1. Memonitor
temperature
tubuh
pasien DS : ibu anak J mengatakan anak sudah tidak panas DO : keadaan umum tampak sakit 18.00
sedang, infus lancer, tidak teraba panas, S : 35,6, N : 100x/menit 2. Memberikan pasien pakaian yang tipis dan menyerap keringat DS : DO : pasien merasa nyaman,tidak teraba demam
19.30
3. Menganjurkan
pasien
banyak
minum DS
:
ibu
pasien
mengatakan
anak.nya minum hanya sedikit20.00
sedikit DO : anak minum habis setengah gelas dari jam 13.00 4. Memonitor intake dan output DS : DO : intake 552 cc output 400cc balance ₊ 152 cc
E: S : ibu pasien mengatakan anaknya sudah tidak panas O : keadaan umum pasien tampak sakit sedang, kesaran composmentis, nadi kuat, akral hangat terpasang infus lancar, bab 2x, pencegahan resiko jatuh sesuai standar A : Hipertermi P : lanjutkan intervensi 1, 2, 3 dan 4 30/5/2017
14.00
Nurse
Dx : Diare S: O:
keadaan
umum
tampak
sakit
sedang,kesadaran compos mentis, akral hangat, nadi kuat, anak tidak rewel A: Diare P: lanjutkan intervensi 1,2,3 dan 4 I: 1. Mengobservasi frekuensi
dan
defekasi,
mencatat karakteristik
feces DS : ibu pasien mengatakan anak bab sudah lembek DO : bab 2x lembek 2. Mengkaji dan mencatat turgor kulit
dan tanda dehidrasi DS : ibu pasien mengatakan anak bak DO : akral hangat, turgor kulit baik 3. Mengobservasi demam, takikardi DS : ibu pasien mengatakan anak tidak panas,. DO : nadi kuat teratur, akral hangat 4. Memberikan
cairan
infus
sesuai
dengan IMR DS :DO : infus Nacl 0,9% 21 cc/jam E: S : ibu pasien mengatakan anaknya masih bab 2x lembek O : keadaaan umum tampak sakit sedang, anak bab mulai lembek,penatalaksanaan resiko jatuh sesuai standar A: Diare P : lanjutkan intervensi 1,2,3 dan 4 29 2017
Mei
Nurse 16.00
Dx : Kesiapan meningkatkan pengetahuan S : ibu pasien mengatakan anak kok jadi diare O: keadaan umum tampak sakit sedang, kesadaran compos mentis, akral hangat, nadi kuat A: kesiapan meningkatkan pengetahuan P :lanjutkan intervensi 1,2,3 dan 4
17.00
I: 1. Mengkaji ulang tingkat pengetahuan klien dan keluarga DS
18.45
:
ibu
pasien
mengatakan
anak.nya kok jadi diare ya
DO : 2. Mengkaji
hambatan
dalam
penyampaian edukasi DS 19.00
:
ibu
passion
mengatakan
anaknya sedang pengobatan sinus di singapore DO : 3. Menjelaskan pada pasien tentang tujuan pengobatan DS : ibu pasien mengerti DO: -
19.30
4. Memastikan apakah pasien sudah mengerti tentang pengobatan DS : DO : perawat menanyakan kembali
19.30
tentang
pengobatan
yang
telah
dijelaskan E: S : ibu pasien mengatakan untuk menggunakan
istilah
yang
mudah
dimengerti O : ibu pasien dapat mengerti penjelasan yang diberikan A : kesiapan peningkatan pengetahuan P : lanjutkan intervensi 3 dan 4
DAFTAR PUSTAKA
Kurniadi, Anwar. (2013). Manajemen Keperawatan dan Prospektifnya: Teori, Konsep dan Aplikasi, Edisi 1. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Keperawatan Profesional . Jakarta : Salemba medika.
dalam
Praktik
Sitorus, Ratna. (2006). Model Praktek Keperawatan Profesional di Rumah Sakit: Penataan Struktur dan Proses (sistem) Pemberian Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat. Jakarta: EGC. Sugiharto, Achmad Sigit. (2012). Manajemen Keperawatan: Aplikasi MPKP di Rumah Sakit . Jakarta: EGC.