LAPORAN KASUS
Vertigo Vertigo Vestibular Vestibular Perifer
Disusun untuk Memenuhi Syarat Mengikuti Ujian Kepaniteraan Klinik di Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Diajukan Kepada : Pembimbing : dr. Istiqomah S!.S
Disusun Oleh : Citra Yekti P
"#.$##.%&''
Kepaniteraan Klinik Departemen Ilmu Saraf
!KU"# !KU"#!S !S K$DOK# K $DOK#$%!& $%!& U&I'$%SI#!S IS"!M SU"#!& !(U&( S$M!%!&( %SUD Dr)!D*Y!#M!+ MP* ,-./
S(A(US )A*ASIS+A K,PANI(RAAN IL)U P,N-AKI( SARA AKUL(AS K,/OK(,RAN UNIV,RSI(AS ISLA) SUL(AN SUL(AN A0UN0 S,)ARAN0 S,)ARAN 0 RU)A* SAKI( U)U) /A,RA* (U0UR,1O S,)ARAN0
Kasus
: 'ertig0 1esti2ular perifer
&ama Mahasis3a
: Citra Yekti Yekti Pra2as3ara
&IM
: -.),..)/455
I.
I/,N(I(AS P,N/,RI(A
&ama
: #n) !I
Umur
: 4- tahun
!gama
: Islam
Status
: Belum menikah
!lamat
: Semarang
Pekerjaan
: S3asta
Dira3at di ruang
: !marilis
#angga nggall mas masuk uk %S
: ,,- e2 e2ru ruar arii ,-. ,-./ /
II.
/A(AR )ASALA* (anggal ,-6-,6,-./
III.
A2tif .) 'ertig0
(anggal
Pasif 7
ANA)N,SA
!namn !namnesis esis dilaku dilakukan kan se8ara se8ara aut0an aut0anamn amnesis esis dan all0ana all0anamne mnesis sis kepada kepada keluar keluarga ga pasien pada tanggal ,, &01em2er ,-.5+ pukul .9)-- IB IB di %uang !lamanda) !lamanda) .) Keluhan Utama
: Pusing 2erputar
,) %i3ayat ayat Penyakit Sekara arang
:
•
"0kasi Onset nset
•
mendadak) Kual Kualit itas as : pusi pusing ng 2ert 2ertam am2a 2ah h saat saat melak elakuk ukan an peru peru2a 2aha han n p0si p0sisi si++ saat saat
•
serangan tim2ul pasien tidak 2isa melakukan aktifitas Kuanti Kuantitas tas : dalam satu satu minggu+ minggu+ , kali seranga serangan) n) 2erlangsung 2erlangsung singkat s ingkat = .
•
menit)
: kepala : seja sejak k , hari hari Se2 Se2elum elum Ma Masuk suk %um %umah Sak Sakit it ;SM ;SM% %S<+ S<+ pusi pusin ng
•
Kr0n0l0gi : Pasien mengeluh pusing 2erputar disertai
keringat dingin+
mual dan muntah dan telinga kiri 2erdenging sejak , hari se2elum masuk rumah sakit) Pasien datang ke I(D pada tanggal ,- e2ruari ,-./ karena mengeluh sakit kepala 2erputar dan muntah setiap makan dan minum+ dalam . hari kurang le2ih > kali+ muntah tidak menyempr0t+ 2erisi makanan dan minuman yang dimakan se2elumnya+ jumlah = ? gelas) dan
•
2adan terasa lemas sanpai tidak kuat mem2uka mata) akt0r yang Memper2erat: Saat 2eru2ah p0sisi tu2uh atau p0sisi tidak
•
sta2il misal dari tiduran ke duduk atau dari duduk ke 2erdiri) akt0r yang Memperingan: tiduran dalam p0sisi sta2il 6 tanpa adanya
•
gun8angan) (ejala Penyerta: Pandangan ganda tidak ada+ tidak pernah mengalami trauma kepala+telinga 2erdenging+ se2elumnya tidak demam+ nafsu makan pasien menurun+ tidak 2atuk ataupun pilek))
4) %i3ayat Penyakit Dahulu
:
o
%i3ayat penyakit serupa
o
%i3ayat gangguan pendengaran: telinga 2erdenging
o
%i3ayat hipertensi
: disangkal
o
%i3ayat str0ke
: disangkal
o
%i3ayat DM
: disangkal
o
%i3ayat k0lester0l
: disangkal
o
%i3ayat jantung
: disangkal
o
%i3ayat trauma kepala
: disangkal
9) %i3ayat Penyakit Keluarga %i3ayat *ipertensi o o %i3ayat DM
: ada
: : disangkal : disangkal
%i3ayat Penyakit jantung : disangkal %i3ayat Str0ke : disangkal o 5) %i3ayat S0sial+ $k0n0mi dan Pri2adi Kesan $k0n0mi: 8ukup o
IV.
P,),RIKSAAN ISIK
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal ,, e2ruari ,-./+ pukul .9)-- IB di %uang !marilis A Status 0eneralis Keadaan Umum #inggi Badan Berat Badan Status (iAi #anda 'ital 7 Suhu #u2uh 7 #ekanan Darah 7 &adi 7 "aju &afas 3 Status Internus 7 Kepala6leher
7 Mata
7 #elinga6hidung 7 Mulut6faring
: #ampak sakit ringan : ./@ 8m : 5. kg : kurang : 4>)- 0C ;per ailla< : .,-6@: @9 6menit+ regular : ,- 6menit+ reguler : n0rm0sefali+ def0rmitas ;7<+ 2engkak ;7< : pem2esaran K(B 767 : pem2esaran kelenjar tir0id 767 : %eflek 8ahaya 6 : K0njungti1a anemis 767 : Sklera ikterik 767 : Pupil is0k0r+ 4mm64mm : def0rmitas ;7<+ nyeri ;7<+ sekret ;7< : septum nasi ditengah : muk0sa tidak pu8at+ hiperemis ;7< : t0nsil #.6#. : u1ula ditengah
7 #h0ra
Paru Inspeksi
: 2entuk dada n0rmal dan simetris : gerak napas tertinggal ;7< Palpasi : ta8tile fremitus simetris+ sama kuat : ekspansi n0rmal Perkusi : 2unyi s0n0r pada semua lapang paru !uskultasi : 1esikuler+ 3heeAing 767+ r0nki 767 antung Inspeksi : iktus k0rdis tidak terlihat Palpasi : iktus k0rdis tidak tera2a+ thrill ;7< Perkusi : pekak+ 2atas jantung n0rmal !uskultasi : S.6S, n0rmal+ ;7< murmur+ ;7< gall0p 7 !2d0men
Inspeksi : 8em2ung+ 2ekas luka ;7< !uskultasi : 2ising usus n0rmal+ 2ruits ;7< Perkusi : timpani Palpasi: nyeri tekan epigastrik ;< : hepat0megali ;7<+ splen0megali ;7< 7 Punggung : nyeri punggung 2a3ah ;7< 7 $kstremitas : akral hangat : def0rmitas ;7<+ edema ;7< : C%# E, detik 4 Status Neurologis
I.
ungsi Luhur 5 Kesadaran : Kualitatif : 80mp0s mentis Kuantitatif (CS : $9M/'5 5 Orientasi : tempat+ 3aktu dan situasi 2aik Daya ingat 5 Baru : 2aik "ama : 2aik (erakan a2n0rmal : tidak ditemukan 5 5 (angguan 2er2ahasa : !fasia m0t0rik : 7 !fasia sens0rik : 7 !kalkuli :7 $. Koordinasi dan Keseimbangan
7 (ait
: n0rmal
7 #es tunjuk hidung
: n0rmal
7 #es tumit7lutut
: n0rmal
7 Disdiad0k0kinesis
: n0rmal
&. Saraf Otonom
7 Miksi
: n0rmal
7 Defekasi
: n0rmal
7 Sekresi keringat
: n0rmal
6. Ner7i 4ranialis Ner7us Kranialis
Kanan
Kiri
&) I ;Olfa8t0rius< Daya Penghidu &)II ;Opti8us<
&0rm0smia
&0rm0smia
a
Daya penglihatan
2aik
2aik
2
"apang pandang
2aik
2aik
t)d)l
t)d)l
8 undus 0kuli &)III ;O8ul0m0t0rius< a
Pt0sis
;7<
;7<
2
(erak mata keatas
;<
;<
8
(erak mata ke2a3ah
;<
;<
d
(erak mata media
;<
;<
e
Ukuran pupil
4 mm
4 mm
f
Bentuk pupil
Bulat+ reguler
Bulat+ reguler
g
%eflek 8ahaya langsung
;<
;<
h
Stra2ismus di1ergen
;7<
;7<
i Dipl0pia &)I' ;#r08hlearis< :
;7<
;7<
a
(erak mata lateral 2a3ah
;<
;<
2
Stra2ismus k0n1ergen
;7<
;7<
8 Dipl0pia &)' ;#rigeminus<
;7<
;7<
a
Menggigit
;<
;<
2
Mem2uka mulut
;<
;<
8
Sensi2ilitas
;<
;<
d
%eflek k0rnea
;<
;<
e
%eflek 2ersin
t)d)l
t)d)l
f
%eflek masseter
t)d)l
t)d)l
g
%eflek Aig0matikus
t)d)l
t)d)l
&)'I ;!2du8ens< : a
Pergerakan mata ;ke lateral<
;<
;<
2
Stra2ismus k0n1ergen
;7<
;7<
;7<
;7<
8 Dipl0pia &) 'II ;a8ialis<
a
Kerutan kulit dahi
;<
;<
2
Mengerutkan dahi
;<
;<
8
Mengangkat alis
;<
;<
d
Menutup mata
;<
;<
e
"ipatan nas0la2ia
;<
;<
f
Sudut mulut
;<
;<
g
Meringis
;<
;<
h
#ik fasial
;7<
;7<
i
"akrimasi
;<
;<
j Daya ke8ap ,64 depan &) 'III ;'esti2ul0808hlearis<
t)d)l
t)d)l
a
Mendengarkan suara 2er2isik
&
;&<
2
Mendengarkan detik arl0ji
t)d)l
t)d)l
8
#es rinne
t)d)l
t)d)l
d
#es 3e2er
t)d)l
t)d)l
e
#es s8h3a2a8h
t)d)l
t)d)l
f
&istagmus
;< *0riA0ntal
;< h0riA0ntal
& IF ;(l0ss0pharyngeus< a
!rkus faring
Simetris
Simetris
2
U1ula
Simetris
Simetris
8
Daya ke8ap .64 2elakang
t)d)l
t)d)l
d
%eflek muntah
7
7
e
Sengau
;7<
;7<
f #ersedak & F ;'agus<
;7<
;7<
Simetris
Simetris
a
!rkus faring
2
Daya ke8ap .64 2elakang
t)d)l
t)d)l
8
Bersuara
;<
;<
d Menelan & FI ;!88es0rius<
;<
;<
a
Memalingkan muka
;<
;<
2
Sikap 2ahu
;<
;<
8
Mengangkat 2ahu
;<
;<
d
#r0fi 0t0t 2ahu
&
&
& FII ;*yp0gl0ssus< a
Sikap lidah
&
&
2
Menjulurkan lidah
&
&
8
!rtikulasi
&
&
d
#rem0r lidah
;7<
;7<
e
#r0fi 0t0t lidah
;7<
;7<
f
asikulasi lidah
;7<
;7<
AN00O(A
0,RAK
Kanan
Kiri
Dr0p hand
#idak ada
#idak ada
Cla3 hand
#idak ada
#idak ada
K0ntraktur
#idak ada
#idak ada
arna kulit
&0rmal
&0rmal
(erakan
n0rmal
n0rmal
Kekuatan
57575
57575
#0nus
&0rmal
&0rmal
#r0fi
;7<
;7<
Sensi2ilitas
n0rmal
n0rmal
&yeri
n0rmal
n0rmal
Bisep
n0rmal
n0rmal
#risep
n0rmal
n0rmal
%adius
n0rmal
n0rmal
*0ffman
;7<
;7<
#r0mer
;7<
;7<
A(AS Ins!e2si:
Sistem motori2 :
Refle2 fisiologi2 :
Refle2 Patologi :
AN00O(A 3A+A* Inspeksi:
Dr0p f00t
0,RAK
Kanan
Kiri
#idak ada
#idak ada
Cla3 f00t
#idak ada
#idak ada
Pit8herGs f00t
#idak ada
#idak ada
K0ntraktur
#idak ada
#idak ada
arna kulit
&0rmal
&0rmal
(erakan
;< n0rmal
;< n0rmal
Kekuatan
57575
57575
#0nus
;< n0rmal
;< n0rmal
tr0fi
;7<
;7<
Kl0nus
;7<
;7<
%eflek fisi0l0gik ;patella<
;< n0rmal
;< n0rmal
Sensi2ilitas
;< n0rmal ;< n0rmal
&yeri
n0rmal
Sistem motori2
&0rmal
Keterangan Refle2 Patologis
Kanan
Kiri
Ba2inski
7
7
Chadd08k
7
7
Oppenheim
7
7
(0rd0n
7
7
S8haeffer
7
7
Mendel Be8htere3
7
7
%0ss0lim0
7
7
(0nda
7
7
Kl0nus patella
7
7
Kl0nus kaki
7
7
Kaku Kuduk
7
7
Kernig sign
7
7
BrudAinski I
7
7
BrudAinski II
7
7
#es "asegue
7
7
#es Patrik
7
7
Rangsang )eningeal
Rangsang Radi2uler
V.
#es K0ntra Patrik
7
7
#es naffAiger
7
7
#es 1alsa1a
7
7
USULAN PEMERIKSAAN PENUNJANG .) Kimia Darah ,) C# S8an
: Pr0fil "ipid ;K0lester0l t0tal+ "D"+ *D"+ #rigliserida<
VI. RESUME
Ny. AI, 30 tahun, datang dengan keluhan pusing berputar yang bertambah parah sejak 2 hari SMRS. Gejala muncul secara tiba-tiba, serangan hilang sendiri setelah 10-15 detik, bertambah parah dengan perubahan posisi terutama saat bangun dari tidur, tidur menyamping, dan saat membungkuk pada waktu shalat. Mual (+), muntah (+) 7 kali, demam (-) Nyeri kepala (-), diplopia(-),
blurred vision (-).
Pasien juga memiliki keluhan
telinga berdengung sekitar 2 hari yang lalu. Gangguan pendengaran lain (-). Pada pemeriksaan fisik didapatkan:
Sens0rium #ekanan Darah *eart %ate #emperatur
• •
• •
S(A(US PR,S,NS C0mp0smentis .,-6>- mm*g @9 6menit 4>-C S(A(US N,UROLO0IS (CS $9 '5 M/
Kesadaran K00rdinasi dan
&0rmal
keseim2angan Saraf 0t0n0m &) 'III
&0rmal
Bi8eps 6 #ri8eps
nistagmus 6 Mendengarkan suara 2er2isik ;n0rmal67< R,L,KS ISIOLO0IS Kanan Kiri &8 & &8 &
Patella6!8hilles
&6& R,L,KS PA(OLO0IS Kanan 5 K,KUA(AN )O(ORIK
Ba2insky 5 5
&6& Kiri 5 5 5
VII. /IA0NOSIS o Diagn0sa Klinis 0 Diagn0sa #0pis 0 Diagn0sa $ti0l0gi
: 1ertig0 : Organ 'esti2ularis+ "a2irin dan &) 'esti2ularis : 'ertig0 Perifer ;BPP'<
VIII. /IA0NOSIS K,R1A
a) 'ertig0 1esti2ular perifer 2) "euk0sit0sis I9. /IA0NOSIS 3AN/IN0
.
Penyakit meniere
9. (A(ALAKSANA
a
&0nmedikament0sa $dukasi pasien untuk 2angun dari tempat tidur se8ara perlahan7lahan) Mem2eritahu pasien tentang latihan Brandt7Dar0ff untuk latihan di rumah agar pasien ter2iasa dengan 2e2erapa p0sisi sehingga tidak mun8ul keluhan pusing 2erputar saat 2erpindah p0sisi)
2
8 d
Medikament0sa - Inj %" ,- tpm - Betahistine 4/mg ;p0< - Dimenhidrinate ,5- mg ;p0< - lunariAine ,5 mg ;p0< - Inj) Ondansetr0n 9mg ;jika mual muntah< - Inj) %anitidine ,. amp ;i)1< %en8ana pemeriksaan tam2ahan i !udi0metri %en8ana terapi i %ujuk #*#
9I. PRO0NOSIS
!d 1itam
: ad 20nam
!d fun8ti0nam : ad 20nam !d sanati0nam : ad 20nam
(IN1AUAN PUS(AKA
I.
/,INISI
'ertig0 adalah halusinasi gerakan lingkungan sekitar serasa 2erputar mengelilingi pasien atau pasien serasa 2erputar mengelilingi lingkungan sekitar) 'ertig0 tidak selalu sama dengan dizziness. Dizziness adalah se2uah istilah n0n spesifik yang dapat dikateg0rikan ke dalan 9 su2tipe tergantung gejala yang digam2arkan 0leh pasien) Dizziness dapat 2erupa 1ertig0+ presink0p ;perasaan lemas dise2a2kan 0leh 2erkurangnya perfusi 8ere2ral<+
light-headness, disequilibrium ;perasaan g0yang atau tidak seim2ang ketika
2erdiri<) . 'ertig0 2erasal dari 2ahasa "atin 1ertere yang artinya memutar merujuk pada sensasi 2erputar sehingga mengganggu rasa keseim2angan sese0rang+ umumnya dise2a2kan 0leh gangguan pada sistim keseim2angan)
II.
4
KLASIIKASI
'ertig0 dapat diklasifikasikan menjadi :, a) Sentral diaki2atkan 0leh kelainan pada 2atang 2atang 0tak atau 8ere2ellum
2) Perifer dise2a2kan 0leh kelainan pada telinga dalam atau ner1us 8ranialis 1esti2ul0808hlear ;&) 'III<
III.
,(IOLO0I
Penebab !erifer Vertigo Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) merupakan penye2a2 utama 1ertig0) Onsetnya le2ih seriang terjadi pada usia rata7rata 5. tahun) Benign
Paroxysmal
Positional
Vertigo
(BPPV)
5
dise2a2kan
0leh
pergerakan 0t0lit dalan kanalis semisirkularis pada telinga dalam) *al ini terutama akan mempengaruhi kanalis p0steri0r dan menye2a2kan gejala klasik tapi ini juga dapat mengenai kanalis anteri0r dan h0riA0ntal)Ot0li mengandung Kristal7kristal ke8il kalsium kar20nat yang 2erasal dari utrikulus telinga dalam ) Pergerakan dari 0t0lit distimulasi 0leh peru2ahan p0sisi
dan menim2ulkan manifestasi klinik
1ertig0 dan nistagmus) H Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) 2iasanya idi0patik tapi dapat juga diikuti trauma kepala+ infeksi kr0nik telinga+ 0perasi dan neuritis 1esti2ular se2elumny+ meskipun gejala benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) tidak terjadi 2ertahun7tahun setelah epis0de)
@
Ménière’s disease
Mni!re"s disease ditandai dengan 1ertig0 yang intermiten diikuti dengan keluhan pendengaran )
..
(angguan pendengaran 2erupa tinnitus ;nada rendah<+
dan tuli sens0ris pada fluktuasi frekuensi yang rendah+ dan sensasi penuh pada telinga) .- Mni!re"s disease terjadi pada sekitar .5 pada kasus 1ertig0 0t0l0gik) @ Mni!re"s disease merupakan aki2at dari hipertensi end0limfatik) *al ini terjadi karena dilatasi dari mem2rane la2irin 2ersamaan dengan kanalis semisirularis telinga dalam dengan peningkatan 10lume end0limfe) •
Vestibular Neuritis
'esti2ular neuritis ditandai dengan 1ertig0+ mual+ ataia+ dan nistagmus) *al ini 2erhu2ungan dengan infeksi 1irus pada ner1us 1esti2ularis) "a2irintis terjadi dengan k0mplek gejala yang sama disertai dengan tinnitus atau penurunan
pendengaran) Keduanya terjadi pada sekitar .5 kasus 1ertig0 0t0l0gik) ..
Penebab Sentral Vertigo Migraine
Sel2y and "an8e ;.H/-< menemukan 1ertig0 menjadi gejala yang sering dilap0rkan pada ,>744 pasien dengan migraine)) Se2elumnya telah dikenal se2agai 2agian dari aura ;selain ka2ur+ penglihatan ganda dan disarthria< untuk basilar migraine dimana juga didapatkan keluhan sakit kepala se2elah) 'erig0 pada migraine le2ih lama di2andingkan aura lainnya+ dan seringkali mem2aik dengan terapi yang digunakan untuk migraine. .Vertebrobasilar insufficiency
Vertebrobasilar insu##i$ien$y 2iasanya terjadi dengan epis0de rekuren dari suatu 1ertig0 dengan 0nset akut dan sp0ntan pada ke2anyakan pasien terjadi 2e2erapa detik sampai 2e2erapa menit) "e2ih sering pada usia tua dan pada paien yang memiliki fa8t0r resik0 $erebro%as$ular disease. Sering juga 2erhungan dengan gejala 1isual meliputi ink00rdinasi+ jatuh+ dan lemah) Pemeriksaan diantara gejala 2iasanya n0rmal) H (umor Intra2ranial
#um0r intra8ranial jarang mem2er manifestasi klinik 1ertig0 dikarenakan ke2anyakan adalah tum2uh se8ara lam2at sehingga ada 3aktu untuk k0mpensasi sentral) (ejala yang le2ih sering adalah penurunan pendengaran atau gejala neur0l0gis ) #um0r pada f0ssa p0steri0r yang meli2atkan 1entrikel keempat atau &hiari mal#ormation sering tidak terdeteksi di C# s8an dan 2utuh M%I untuk diagn0sis) Multipel skler0sis pada 2atang 0tak akan ditandai dengan 1ertig0 akut dan nistagmus 3alaupun 2iasanya didaptkan ri3ayat gejala neur0l0gia yang lain dan jarang 1ertig0 tanpa gejala neur0l0gia lainnya) IV.
0,1ALA KLINIS
V,R(I0O S,N(RAL
Penye2a2 1ertig0 jenis sentral 2iasanya ada gangguan di 2atang 0tak atau di sere2elum) Untuk menentukan gangguan di 2atang 0tak+ apakah terdapat gejala lain yang khas 2agi gangguan di 2atang 0tak+ misalnya dipl0pia+ parestesia+ peru2ahan sensi2ilitas dan fungsi m0t0rik+ rasa lemah) 5
V,R(I0O P,RI,R
"amanya 1ertig0 2erlangsung : H a. $pis0de ;serangan< 1ertig0 yang 2erlangsung 2e2erapa detik Paling sering dise2a2kan 0leh 1ertig0 p0sisi0nal 2enigna) Dapat di8etuskan 0leh
peru2ahan p0sisi kepala) Berlangsung 2e2erapa detik dan kemudian mereda) Paling sering penye2a2nya idi0patik ;tidak diketahui<+ namun dapat juga diaki2atkan 0leh trauma di kepala+ pem2edahan di telinga atau 0leh neur0nitis 1esti2ular) Pr0gn0sis umumnya 2aik+ gejala menghilang se8ara sp0ntan) b. $pis0de 1ertig0 yang 2erlangsung 2e2erapa menit atau jam Dapat dijumpai pada penyakit meniere atau 1esti2ul0pati 2erulang) Penyakit meniere mempunyai trias gejala yaitu ketajaman pendengaran menurun ;tuli<+ 1ertig0 dan tinitus) ;. Serangan 1ertig0 yang 2erlangsung 2e2erapa hari sampai 2e2erapa minggu &eur0nitis 1esti2ular merupakan kelainan yang sering datang ke unit darurat) Pada penyakit ini+ mulainya 1ertig0 dan nausea serta muntah yang menyertainya ialah mendadak+ dan gejala ini dapat 2erlangsung 2e2erapa hari sampai 2e2erapa minggu) ungsi pendengaran tidak terganggu pada neur0nitis 1esti2ular) Pada pemeriksaan fisik mungkin dijumpai nistagmus)
4iri5;iri
Vertigo !erifer Vertigo sentral "esi Sistem 1esti2uler ;telinga dalam+ Sistem 1erte2r02asiler dan gangguan saraf perifer< 1askular ;0tak+ 2atang 0tak+ sere2elum< Penye2a2 'ertig0 p0sisi0nal par0ksismal iskemik 2atang 0tak+ 1erte2r02asiler jinak ;BPP'<+ penyakit maniere+ insufisiensi+ ne0plasma+ migren 2asiler neur0nitis 1esti2uler+ la2irintis+ neur0ma akustik+ trauma (ejala gangguan #idak ada Diantaranya :dipl0pia+ parestesi+ SSP gangguan sensi2ilitas dan fungsi m0t0rik+ disartria+ gangguan sere2elar
Masa laten
479- detik
#idak ada
*a2ituasi
Ya
#idak
adi 8ape
Ya
#idak
Intensitas 1ertig0
Berat
%ingan
#elinga 2erdenging atau tuli
Kadang7kadang
#idak ada
dan
&istagmus sp0ntan
7
a2tor Pen;etus
akt0r pen8etus dan dapat mempersempit diagn0sis 2anding pada 1ertig0 1esti2ular perifer) ika gejala terjadi hanya ketika peru2ahan p0sisi+ penye2a2 yang paling mungkin adalah BPP') Infeksi 1irus yang 2aru pada saluran pernapasan atas kemungkinan 2erhu2ungan dnegan a$ute %estibular neutritis atau a$ute labyrhinti. akt0r yang men8etuskan migraine dapat menye2a2kan 1ertig0 jika pasien 1ertig0 2ersamaan dengan migraine) 'ertig0 dapat dise2a2kan 0leh fistula perilimfatik istula perimfatik dapat dise2a2kn 0leh trauma 2aik langsung ataupun 2ar0traumas+ mengejan) Bersin atau gerakan yang mengaki2atkan telinga ke 2a3ah akan mempr010kasi 1ertig0 pada pasien dengan fistula perilimfatik) !danya fen0mena 'ullio"s ( nistagmus dan 1ertig0 yang dise2a2kan suara 2ising pada frekuensi tertentu< mengarah kepada penye2a2 perifer) Stess psikis yang 2erat dapat menye2a2kan 1ertig0+ menanyakan tentang stress psik0l0gis atau psikiatri terutama pada pasien yang pada anamsesis tidak 8080k dengan penye2a2 fisik 1ertig0 manapun) •
4
Ri
!danya ri3ayat keluarga dengan migraine+ kejang+ menire disease+ atau yuli pada usia muda perlu ditanyakan ;Chain+ •
Ri
Be2erapa 02at dapat menginduksi terjadinya 1ertig0 melipti 02at702ata2 yang 0t0t0ksik+ 02at anti epilepsy+ antihipertensi+ dan sedati1e ;Chain+ .
V.
Pemeri2saan isi2
Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan neur0l0gis+ pemeriksaan dan leher dan system 8ardi01as8ular) Pemeri2saan Neurologi2
Pemeriksaan neur0l0gi8 meliputi :
- pemeriksaan ner1us 8ranialis untuk men8ari tanda paralisis ner1us+ tuli sens0rineural+ nistagmus) ,
&istagmus 1erti8al @- sensiti1e untuk lesi nu8leus 1esti2ular atau 1ermis 8ere2ellar) &istagmus h0riA0ntal yang sp0ntan dengan atau tanpa nistagmus r0tat0r k0nsisten dengan a$ute %estibular neuronitis.
-
ait test . *omberg"s sign Pasien dengan 1ertig0 perifer memiliki gangguan keseim2angan namun masih dapat 2erjalan+ sedangkan pasien dengan 1ertig0 sentral memilki insta2ilitas yang parah dan seringkali tidak dapat 2erjalan) 3alaupun *omberg"s sign k0nsisten dengan masalah 1esti2ular atau pr0pi0septif+ hal ini tidak dapat dgunakan dalam mendiagn0sis 1ertig0) Penderita 2erdiri dengan kedua kaki dirapatkan+ mula7mula dengan kedua mata ter2uka kemudian tertutup) Biarkan pada p0sisi demikian selama ,-74- detik) *arus dipastikan 2ah3a penderita tidak dapat menentukan p0sisinya ;misalnya dengan 2antuan titik 8ahaya atau suara tertentu<) Pada kelainan 1esti2uler hanya pada mata tertutup 2adan penderita akan 2erg0yang menjauhi garis tengah kemudian kem2ali lagi+ pada mata ter2uka 2adan penderita tetap tegak) Sedangkan pada kelainan sere2eler 2adan penderita akan 2erg0yang 2aik pada mata ter2uka maupun pada mata tertutup) +. *eel7t07 t0e 3alking test . Unter2ergerJs stepping test
;Pasien disuruh untuk 2erjalan sp0t dengan mata
tertutup jika pasien 2erputar ke salah satu sisi maka pasien memilki lesi la2irin pada sisi terse2ut<) , Berdiri dengan kedua lengan lurus h0ris0ntal ke depan dan jalan di tempat dengan mengangkat lutut setinggi mungkin selama satu menit) Pada kelainan 1esti2uler p0sisi penderita akan menyimpang62erputar ke arah lesi dengan gerakan seperti 0rang melempar 8akramL kepala dan 2adan 2erputar ke arah lesi+ kedua lengan 2ergerak ke arah lesi dengan lengan pada sisi lesi turun dan yang lainnya naik) Keadaan ini disertai nistagmus dengan fase lam2at ke arah lesi)
. Past7p0inting test ;Uji #unjuk Barany< Dengan jari telunjuk ekstensi dan lengan lurus ke depan+ penderita disuruh mengangkat lengannya ke atas+ kemudian diturunkan sampai menyentuh telunjuk tangan pemeriksa) *al ini dilakukan 2erulang7ulang dengan mata ter2uka dan tertutup) Pada kelainan 1esti2uler akan terlihat penyimpangan lengan penderita ke arah lesi)
(am2ar Uji #unjuk Barany Pemeriksaan untuk menentukan apakah letak lesinya di sentral atau perifer) .) ungsi 'esti2uler
-
Di7*allpike man0eu1re . Dari p0sisi duduk di atas tempat tidur+ penderita di2aring7kan ke 2elakang dengan 8epat+ sehingga kepalanya meng7gantung 95 di 2a3ah garis h0ris0ntal+
kemudian kepalanya dimiringkan 95 ke kanan lalu ke kiri) Perhatikan saat tim2ul dan hilangnya 1ertig0 dan nistagmus+ dengan uji ini dapat di2edakan apakah lesinya perifer atau sentral) Perifer ;2enign p0siti0nal 1ertig0< :
1ertig0 dan nistagmus tim2ul setelah
peri0de laten ,7.- detik+ hilang dalam 3aktu kurang dari . menit+ akan 2erkurang atau menghilang 2ila tes diulang7ulang 2e2erapa kali ;fatigue<) Sentral : tidak ada peri0de laten+ nistagmus dan 1ertig0 2er7langsung le2ih dari . menit+ 2ila diulang7 ulang reaksi tetap seperti semula ;n0n7fatigue< ; !llen+ ,--@<)
-
'est hier%entilasi #es ini dilakukan jika pemeriksaan7pemeriksaan yang lain hasilnya n0rmal) Pasien diinstruksikan untuk 2ernapas kuat dan dalam 4- kali) "alu diperiksa nistagmus dan tanyakan pasien apakah pr0sedur erse2ut menginduksi terjadinya 1ertig0) ika pasien merasakan 1ertig0 tanpa nistagmus maka didiagn0sis se2agai sindr0m hiper1entilasi) ika nistagmus terjadi setelah hiper1entilais menandakan adanya tum0r pada ner1us 'III)
5
#es Kal0ri #es ini mem2utuhkan peralatan yang sederhana) Kepala penderita diangkat ke 2elakang ;menengadah< se2anyak /-) ;#ujuannya ialah agar 2ejana lateral di la2irin 2erada dalam p0sisi 1ertikal+ dengan demikian dapat dipengaruhi se8ara maksimal 0leh aliran k0n1eksi aki2at end0limf<) #a2ung suntik 2erukuran ,- m" dengan ujung jarum yang dilindungi 0leh karet ukuran n0 .5 diisi dengan air 2ersuhu 4-C ;kira7 kira > di 2a3ah suhu 2adan< air disempr0tkan ke liang telinga dengan ke8epatan . m"6detik+ dengan demikian gendang telinga tersiram air selama kira7kira ,- detik) B0la mata penderita segera diamati terhadap adanya nistagmus) !rah gerak nistagmus ialah ke sisi yang 2erla3anan dengan sisi telinga yang dialiri ;karena air yang disuntikkan le2ih dingin dari suhu 2adan< !rah gerak di8atat+ demikian juga frekuensinya
;2iasanya 475 kali6detik< dan lamanya
nistagmus 2erlangsung
di8atat)"amanya nistagmus 2erlangsung 2er2eda pada tiap penderita) Biasanya antara N 7 , menit) Setelah istirahat 5 menit+ telinga ke7, dites)
$lektr0nistagm0gram Pemeriksaan ini hanya dilakukan di rumah sakit+ dengan tujuan untuk
merekam gerakan mata pada nistagmus+ dengan demikian nistagmus terse2ut dapat dianalisis se8ara kuantitatif)
P0stur0grafi Dalam mempertahankan keseim2angan terdapat 4 unsur yang mempunyai peranan penting : sistem 1isual+ 1esti2ular+ dan s0mat0sens0rik) #es ini dilakukan dengan / tahap : a) Pada tahap ini tempat 2erdiri penderita terfiksasi dan pandangan pun dalam keadaan 2iasa ;n0rmal< 2) pandangan dihalangi ;mata ditutup< dan tempat 2erdiri terfiksasi ;serupa dengan tes r0m2erg< 8) pandangan melihat pemandangan yang 2erg0yang+ dan ia 2erdiri pada tempat yang terfiksasi) Dengan 2ergeraknya yang dipandang+ maka input 1isus tidak dapat digunakan se2agai pat0kan untuk 0rientasi ruangan) d) pandangan yang dilihat 2iasa+ namun tumpuan untuk 2erdiri dig0yang) Dengan 2erg0yangnya tempat 2erpijak+ maka input s0mat0sens0rik dari 2adan 2agian 2a3ah dapat diganggu) e) mata ditutup dan tempat 2erpijak digayang) f) pandangan melihat pemandangan yang 2erg0yang dan tumpuan 2erpijak dig0yang) Dengan mengg0yang maka inf0rmasi sens0rik menjadi ran8u ;ka8auLtidak akurat< sehingga penderita harus menggunakan sistem sens0rik lainnya untuk input ;inf0rmasi<
,) ungsi Pendengaran a) #es garpu tala : %inne+ e2er+ S3a2a8h) Untuk mem2edakan tuli k0nduktif dan tuli perseptif 2) !udi0metri
: "0udness Balan8e #est+ SISI+ Bekesy !udi0metry+ #0ne
De8ay)
VI.
/iagnosis Penun=ang
Pemeriksaan penunjang pada 1ertig0 meliputi tes audi0metri8+ 1esti2ular testing+ e1alusi la20rat0ries dan e1alusi radi0l0gis+ #es audi0l0gik tidak selalu diperlukan) #es ini diperlukan jika pasien mengeluhkan gangguan pendengaran) 'esti2ular testing tidak dilakukan pada semau pasieen dengan keluhan dizziness ) 'esti2ular testing mem2antu jika tidak ditemukan se2a2 yang jelas) Pemeriksaan la20rat0ries meliputi pemeriksaan elekr0lit+ gula darah+ funsi thyr0id dapat menentukan eti0l0gi 1ertig0 pada kurang dari . persen pasien) ..
Pemeriksaan radi0l0gi se2aiknya dilakukan pada pasien dengan 1ertig0 yang memiliki tanda dan gejala neur0l0gis+ ada fa8t0r resik0 untuk terjadinya C'!+ tuli unilateral yang pr0gresif) M%I kepala menge1aluasi struktur dan integritas 2atang 0tak+ 8ere2ellum+ dan eri%entrikular /hite matter, dan k0mpleks ner1us 'III)
VII.
..
/iagnosis
Diagn0sis ditegakkan dengan anamnesis dan pemeriksaan fisik) Sekitar ,- sampai 9- pasien dapat didiagn0sis segera setelah anamnesis dan pemeriksaan fisik) Diagn0sis juga dapat ditentukan 2erdasarkan k0mplek gejala yang terdapat pada pasien ;ta2le ) dan durasi gejala ;ta2le <
VIII.
/iagnosis 3anding
Dian0sis 2anding dari 1ertig0 dapat dilihat pada ta2le 2erikut ini: #a2le . Penye2a2 1ertig0 'ertig0 dengan tuli 'ertig0 tanpa tuli
'ertig0
MnireGs disease "a2yrinthitis
'esti2ular neuritis Benign p0siti0nal
intra8ranial #um0r Cere2ell0p0ntine angle 'erte2r02asilar insuffi8ien8y
1ertig0
dan thr0m20em20lism
"a2yrinthine trauma
!8ute
- Misalnya+ epyndim0ma metastasis
Medi8ati0n
indu8ed
1ertig0 !8ute
808hle0
tanda
1esti2lar #um0r 0tak
dysfun8ti0n
!80usti8 neur0ma
dengan
pada
atau
1entrikel
keempat Migraine
e)g
amin0gly80sides Cer1i8al sp0ndyl0sis
Multiple skler0sis
0ll03ing
!ura epilepti8 atta8k7terutama
1esti2ular dysfun8ti0n Syphilis ;rare<
etensi0n injury
flei0n7
temp0ral l02e epilepsy O2at702atan7 misalnya+ phenyt0in+ 2ar2iturate Syring02ul0sa
I9. •
(era!i
)edi2asi
Karena penye2a2 1ertig0 2eragam+ sementara penderita seringkali merasa sangat terganggu dengan keluhan 1ertig0 terse2ut+ seringkali menggunakan peng02atan simpt0matik) "amanya peng02atan 2er1ariasi) Se2agian 2esar kasus terapi dapat dihentikan setelah 2e2erapa minggu) AN(I*IS(A)IN #idak semua 02at antihistamin mempunyai sifat anti 1ertig0) !ntihistamin yang dapat meredakan 1ertig0 seperti 02at dimenhidrinat+ difenhidramin+ meksilin+ siklisin) !ntihistamin yang mempunyai anti 1ertig0 juga memiliki akti1itas anti7 kh0linergik di susunan saraf pusat) Mungkin sifat anti7kh0linergik ini ada kaitannya dengan kemampuannya se2agai 02at anti1ertig0) $fek samping yang umum dijumpai ialah sedasi ;mengantuk<) Pada penderita 1ertig0 yang 2erat efek samping ini mem2erikan dampak yang p0sitif) AN(A0ONIS KALSIU) Dapat juga 2erkhasiat dalam meng02ati 1ertig0) O2at antag0nis kalsium
CinnariAine ;Stuger0n< dan lunariAine ;Si2elium< sering digunakan) Merupakan 02at supresan 1esti2ular karena sel ram2ut 1esti2ular mengandung 2anyak ter030ngan kalsium) &amun+ antag0nis kalsium sering mempunyai khasiat lain seperti anti kh0linergik dan antihistamin) Sampai dimana sifat yang lain ini 2erperan dalam mengatasi 1ertig0 2elum diketahui) 7 CinnariAine ;Stuger0ne< Mempunyai khasiat menekan fungsi 1esti2ular) Dapat mengurangi resp0ns terhadap akselerasi angular dan linier) D0sis 2iasanya ialah .5 4- mg+ 4 kali sehari atau . >5 mg sehari) $fek samping ialah rasa mengantuk ;sedasi<+ rasa 8ape+ diare atau k0nstipasi+ mulut rasa kering dan QrashR di kulit)
,NO(IA>IN, Kel0mp0k 02at ini 2anyak mempunyai sifat anti emetik ;anti muntah<) &amun
tidak semua mempunyai sifat anti 1ertig0) Khl0rpr0maAine ;"arga8til< dan Pr0khl0rperaAine ;Stemetil< sangat efektif untuk nausea yang diaki2atkan 0leh 2ahan kimia3i namun kurang 2erkhasiat terhadap 1ertig0) O3A( SI)PA(O)I),(IK
O2at simpat0mimetik dapat juga menekan 1ertig0) Salah satunya 02at simpat0mimetik yang dapat digunakan untuk menekan 1ertig0 ialah efedrin) 7 $fedrin "ama akti1itas ialah 9 / jam) D0sis dapat di2erikan .- 7,5 mg+ 9 kali sehari) Khasiat 02at ini dapat sinergistik 2ila dik0m2inasi dengan 02at anti 1ertig0 lainnya) $fek samping ialah ins0mnia+ jantung 2erde2ar ;palpitasi< dan menjadi gelisah gugup) O3A( P,N,NAN0 )INOR Dapat di2erikan kepada penderita 1ertig0 untuk mengurangi ke8emasan yang
diderita yang sering menyertai gejala 1ertig0)efek samping seperti mulut kering dan penglihatan menjadi ka2ur) 7 "0raAepam) D0sis dapat di2erikan -+5 mg . mg 7 DiaAepam) D0sis dapat di2erikan , mg 5 mg) O3A( AN(I K*OLIN,R0IK O2at antik0linergik yang aktif di sentral dapat menekan akti1itas sistem
1esti2ular dan dapat mengurangi gejala 1ertig0) 7 Sk0p0lamin Sk0p0lamin dapat pula dik0m2inasi dengan fen0tiaAine atau efedrin dan mempunyai khasiat sinergistik) D0sis sk0p0lamin ialah -+4 mg -+/ mg+ 4 9 kali sehari) •
#erapi fisik Susunan saraf
pusat mempunyai kemampuan untuk mengk0mpensasi gangguan
keseim2angan) &amun kadang7kadang dijumpai 2e2erapa penderita yang kemampuan adaptasinya kurang atau tidak 2aik) *al ini mungkin dise2a2kan 0leh adanya gangguan lain di susunan saraf pusat atau didapatkan defi8it di sistem 1isual atau pr0pri0septifnya) Kadang7kadang 02at tidak 2anyak mem2antu+ sehingga perlu latihan fisik
1esti2ular)
"atihan
2ertujuan
untuk
mengatasi
gangguan
1esti2ular+
mem2iasakan atau mengadaptasi diri terhadap gangguan keseim2angan) #ujuan latihan ialah :
.) Melatih gerakan kepala yang men8etuskan 1ertig0 atau disekuili2rium untuk meningkatkan kemampuan mengatasinya se8ara lam2at laun) ,) Melatih gerakan 20la mata+ latihan fiksasi pandangan mata) 4) Melatih meningkatkan kemampuan keseim2angan C0nt0h latihan : .) Berdiri tegak dengan mata di2uka+ kemudian dengan mata ditutup) ,) Olahraga yang menggerakkan kepala ;gerakan r0tasi+ fleksi+ ekstensi+ gerak miring<) 4) Dari sikap duduk disuruh 2erdiri dengan mata ter2uka+ kemudian dengan mata tertutup) 9) alan di kamar atau ruangan dengan mata ter2uka kemudian dengan mata tertutup) 5) Berjalan QtandemR ;kaki dalam p0sisi garis lurus+ tumit kaki yang satu menyentuh jari kaki lainnya dalam melangkah<) /) alan menaiki dan menuruni lereng) >) Melirikkan mata kearah h0riA0ntal dan 1ertikal) @) Melatih gerakan mata dengan mengikuti 02jek yang 2ergerak dan juga memfiksasi pada 02jek yang diam) (era!i isi2 3rand5/arrof
!da 2er2agai ma8am latihan fisik+ salah satunya adalah latihan Brand7Darr0f)
Keterangan 0ambar:
!m2il p0sisi duduk)
!rahkan kepala ke kiri+ jatuhkan 2adan ke p0sisi kanan+ kemudian 2alik p0sisi duduk)
!rahkan kepala ke kanan lalu jatuhkan 2adan ke sisi kiri) Masing7masing gerakan lamanya sekitar satu menit+ dapat dilakukan 2erulang kali) Untuk
a3al 8ukup
.7, kali
kiri
kanan+
makin
lama
makin
2ertam2ah)
/A(AR PUS(AKA
.) Sura+ D+ &e3ell+ S) ,-.-) Vertigo- Diagnosis and management in rimary $are BMP ,-.-L4;9<:a45. ) ,) "empert+ #+ &euhauser+ *) ,--H. 0idemiology o# %ertigo, migraine and %estibular migraine in 0urnal &er0l0gy ,--H:,5:444744@) 4) "a2uguen+ %*) ,--/) 1nitial 0%aluation o# Vertigo ini 0urnal !meri8an amily Physi8ian anuary .5+ ,--/L '0lume >4+ &um2er ,) 9) Mardj0n0 M+ Sidharta P) &eur0l0gi Klinis Dasar) akarta: Dian %akyatL ,--@) 5) Mardj0n0 M+ Sidharta P) &eur0l0gi Klinis Dasar) akarta: Dian %akyatL ,--@) /) Marril K!) Central 'ertig0 InternetT) e2MD ""C) ,. anuari ,-..) Diunduh tanggal
@
Desem2er
,-.9)
Diunduh
dari
http:66emedi8ine)meds8ape)80m6arti8le6>H9>@H78lini8ala-,.>) >) #urner+ B+ "e3is+ &$) ,-.-. 2ymosium 3eurology 42ystemati$ 5roa$h that 3eeded #or establish o# Vetigo. #he Pra8titi0ner Septem2er ,-.- 7 ,59 ;.>4,<: .H7,4) @) Mark+ !) ,--@) 2ymosium on &lini$al 0mergen$ies4 Vertigo &lini$al 5ssesment and Diagnosis. British 0urnal 0f *0spital Medi8ine+ une ,--@+ '0l /H+ &0 / H) K01ar+ M+ eps0n+ #+ 0nes+ S) ,--/) Diagnosing and 'reating4 Benign Paroxysmal Positional Vertigo in 0urnal (er0nt0l0gi8al 0f &ursing) De8em2er:,--/ .-) S3artA+ %+ "0ng3ell+ P) ,--5) 'reatment o# Vertigo in 0urnal 0f !meri8an amily Physi8ian Mar8h .5+,--5:>.:/) ..) Chain+ #C),--H) Pra8ti8al &eur0l0gy 4 rd editi0n: !ppr0a8h t0 the Patient 3ith DiAAiness and 'ertig0) Illn0is:30lter klu3erlippin80t illiam and 3ilkins<
.,) !ntunes MB) C&S Causes 0f 'ertig0 InternetT) e2MD ""C) .- Septem2er ,--H) Diunduh
tanggal
@
Desem2er
,-.9)
http:66emedi8ine)meds8ape)80m6arti8le6@@9-9@701er1ie3a-.-9
Diunduh
dari